PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBASIS PRAKTIKUM TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID.

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBASIS PRAKTIKUM TERHADAP

HASIL BELAJAR KIMIA PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID

Oleh

Lysa Barina Rangkuti NIM. 4114131005

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS KIMIA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN 2014


(2)

(3)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan rahmat-Nya yang memberikan kesehatan kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Skripsi ini berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD Berbasis Praktikum Terhadap Hasil Belajar Kimia Pada Pokok Bahasan Sistem Koloid” Disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Ibu Dra. Hafni Indriati Nasution, M.Si, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Dr. Ida Duma Riris, M.si, Ibu Dra. Anna Juniar, M.Si dan Bapak Dr. Mahmud, M.si selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan dan saran perbaikan mulai dari rencana penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Rahmat Nauli, M.Si, selaku dosen Pembimbing Akademik.

Ucapan terima kasih juga saya ucapkan kepada Bapak Drs. Jamalum Purba, M.si, Ibu Drs. Ani Sutiani, M.si, Bapak dan Ibu dosen dan staff pegawai jurusan kimia yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama perkuliahan. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Ibu Dra. Hj. Safrimi, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Medan dan Ibu Herlina Aritonang M.Pd, selaku guru kimia serta siswa siswi SMA Negeri 2 Medan.


(4)

v

Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada Ayahanda Anwar Sufri Rangkuti, dan Ibunda Miswati, adik (Linda Sari Rangkuti dan Mhd. Alfin Rangkuti). Begitu juga Terutama kepada sahabat terbaik teman seperjuangan, Elsa Ginting, Estinar Silitonga, Ema Jenianti Tarigan, Theresia Audrin, Ariani Octari, Erliza Yanti, Syarifah Tya Haliska, adek kos Nurhakiki dan teman lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah banyak membantu dan memberi motivasi dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Juli 2014

Penulis,

Lysa Barina Rangkuti NIM. 4114131005


(5)

iii

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBASIS PRAKTIKUM TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA

PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID

Lysa Barina Rangkuti (NIM 4114131005) Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hasil Belajar Kimia Siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievment Divisions (STAD) berbasis praktikum di SMA Negeri 2 Medan pada Pokok Bahasan sistem Koloid .

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain penelitian two group pre-test dan post-test. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 2 Medan tahun ajaran 2013/2014. Siswa kelas XI SMA Negeri 2 Medan sebanyak 8 kelas. Kelas yang digunakan sebanyak 2 kelas yaitu XI IPA4 (sebagai kelas kontrol) dan XI IPA5 (sebagai kelas eksperimen). Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini digunakan tes pilihan berganda yang berjumlah 25 item dengan lima option, yang telah di validkan ke siswa YAPIM, kemudian diujicobakan untuk mengetahui reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda soal. Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji t.

Dari analisa data hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen adalah 60,24 dengan standar deviasi 346,0 dan nilai rata-rata pretes kelas kontrol adalah 49,29 dengan standar deviasi 274,4. Berdasarkan uji beda nyata dengan uji statistik t dapat disimpulkan bahwa hasil pretest lebih kecil dari hasil post test pada tingkat signifikan 5%. Sedangkan nilai rata-rata postes kelas eksperimen adalah 82,9 dengan standar deviasi 476,2 dan nilai rata-rata postest kelas kontrol adalah 66,96 dengan standar deviasi 372,8. Berdasarkan uji beda nyata dengan uji statistik t dapat disimpulkan bahwa hasil post test lebih besar dari hasil pretest pada tingkat signifikan 5%. Dari ke dua hal ini dapat disimpulkan bahwa ada perbedaaan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievment Divisions (STAD) berbasis praktikum dengan model pembelajaran konvensional.


(6)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar ix

Daftar Grafik x

Daftar Tabel xi

Daftar Lampiran xii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 4

1.3. Batasan Masalah 4

1.4. Rumusan Masalah 4

1.5. Tujuan Penelitian 5

1.6. Manfaat Penelitian 5

1.7. Defenisi Operasional

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7

2.1. Pengertian Belajar 7

2.2. Hakikat Belajar Kimia 8

2.3. Hasil Belajar 9

2.3. Media Praktikum 11

2.3.1. Pengertian Media Praktikum 11

2.3.2.Kelebihan dan kelemahan Media Praktikum 13

2.4. Pembelajaran Konvensional 14

2.5. Pembelajaran Kooperatif tipe STAD 14

2.6. Sistem Koloid 16

2.6.1. Dispersi 16

2.7. Sifat-sifat Koloid 19

2.7.1 Efek Tyndall 19

2.7.2 Gerak Brown 20

2.7.3 Adsorpsi 20


(7)

vii

2.7.5 Kestabilan Koloid 24

2.7.6 Koloid Liofil dan Koloid Liofob 25

2.8 Pembuatan Koloid 25

2.9 Kerangka Konseptual 27

2.10 Hipotesis 28

BAB III METODE PENELITIAN 29

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 29

3.2. Populasi dan Sampel 29

3.3. Variabel dan Instrumen Penelitian 29

3.3.1 Variabel 29

3.3.2 Instrumen Penelitian 30

3.3.3 Desain Penelitian 31

3.3.4. Prosedur Penelitian 32

3.4. Teknik Pengolahan Data 34

3.4.1 Validitas Soal 34

3.4.2 Realibilitas Soal 35

3.4.3. Tingkat Kesukaran Soal 36

3.4.4. Daya Pembeda Soal 36

3.5. Teknik Analisis Data 37

3.5.1. Normalitas Data 37

3.5.2 Uji Homogenitas 38

3.5.3. Pengujian Hipotesis 38

BAB IV HASIL DAM PEMBAHASAN 40

4.1. Hasil Penelitian 40

4.2.. Analisa Data Hasil Penelitian 43

4.2.1. Uji Normalitas 43

4.2.2.Uji Homogenitas 44

4.2.3. Pengujian Hipotesis 44

4.2.4. Peningkatan Hasil Belajar 45

4.3 Pembahasan 46

4.4 Keterbatasan Penelitian 48

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 49

5.1. Kesimpulan 49

5.2. Saran 50


(8)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Perbandingan Umum Sistem Dispersi 17 Tabel 2.2. Jenis-Jenis Koloid 18 Tabel 3.1. Kisi-Kisi Hasil Belajar Siswa 30

Tabel 3.2. Desain Penelitian 31

Tabel 4.1.Rangkuman Nilai yang di Validkan 41 Tabel 4.2. Rata-Rata,Standar Deviasi, dan Varians 43 Tabel 4.3. Hasil Uji Homogenitas 44 Tabel 4.4. Hasil Uji Hipotesis (uji t pihak kanan) 44


(9)

x

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Gambar 4.1. Persentase Berdasarkan Gain Hasil Belajar Kimia Siswa 45 Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Gambar 4.2. Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas Eksperimen 46 Dan Kontrol


(10)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus 53

Lampiran 2. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran 55

Lampiran 3. Penuntun Praktikum 65

Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa Kelas Kontrol 74 Lampiran 5. Instrumen Sebelum Divalidkan Ke Siswa 75 Lampiran 6. Kunci Jawaban Instrumen Sebelum Divalidkan Ke Siswa 82 Lampiran 7. Instrumen Sesudah Divalidkan Ke Siswa 83 Lampiran 8. Kunci Jawaban Instrumen Sebelum Divalidkan Ke Siswa 86 Lampiran 9. Kisi-Kisi Instrument Tes 87 Lampiran 10. Perhitungan Validitas 90 Lampiran 11. Perhitungan Reliabilitas 93 Lampiran 12. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 94 Lampiran 13. Perhitungan Daya Beda Soal 95 Lampiran 14. Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen 96 Lampiran 15. Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen 97 Lampiran 16. Tabulasi Data Nilai Siswa 98 Lampiran 17. Perhitungan Rata-Rata,Standar Deviasi,dan Varians 100 Lampiaran18. Perhitungan Uji Normalitas 102 Lampiran 19. Perhitungan Uji Homogenitas 106 Lampiran 20. Pengujian Hipotesis 108

Lampiran 21. Pengujian Gain 110

Lampiran 22. Tabel Nilai-Nilai r-Product Moment 112 Lampiran 23. Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat (X2) 113 Lampiran 24. Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F 114 Lampiran 25. Tabel Nilai – Nilai Dalam Distribusi-T (tabel t) 115 Lampiran 26. Lembar Aktivitas Siswa 116 Lampiran 27. Dokumentasi Penelitian 119


(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Upaya peningkatan kualitas pendidikan terus-menerus dilakukan, baik secara konvensional maupun inovatif. Peningkatan yang dilakukan berupa perubahan-perubahan dalam berbagai komponen sistem pendidikan misalnya kurikulum, strategi pembelajaran, alat bantu belajar, sumber-sumber belajar dan sebagainya. Pembelajaran yang tidak hanya mempelajari tentang konsep, teori dan fakta, tetapi juga aplikasi kehidupan sehari-hari. Sawiyah (2009).

Penggunaan metode mengajar yang sebagian besar dilakukan guru dengan mengedepankan peranan guru. Hal ini menyebabkan anak kurang berperan aktif sehingga akhirnya nilai yang diraihpun kurang dari yang diharapkan. Supraptama (2009). Upaya lain yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan adalah penciptaan proses belajar mengajar yang menarik. Sehubungan dengan hal tersebut guru tidak hanya di tuntut dapat menguasai mata pelajaran yang diajarkannya saja, namun disini seorang guru juga harus mampu memilih metode atau model atau strategi yang efektif dan efesien untuk diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar. Guru harus mampu mendesain pengajaran dengan menerapkan model atau strategi pengajaran yang cocok, yang lebih melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran sehingga proses belajar mengajar di kelas tersebut tidak monoton.

Penggunaan model ceramah dalam proses pembelajaran kimia diperkirakan menjadi salah satu penyebab kekurang tertarikan siswa dalam pelajaran kimia. Dugaan ini didukung oleh hasil angket yang disebarkan kepada 120 siswa kelas X SMA negeri 4 Singkawang. Diperoleh 62% siswa merasa tidak senang belajar kimia dan 73% menyatakan bahwa cara mengajar guru membosankan serta 65% menyatakan bahwa pelajaran kimia itu abstrak. Dari angket juga diperoleh data bahwa 77% siswa menginginkan cara pembelajaran kimia yang menarik.


(12)

2

Berdasarkan permasalahan tersebut, diperlukan upaya untuk memperbaiki pembelajaran kimia menjadi menarik dan menghasilkan hasil belajar siswa yang maksimal. Salah satu diantaranya adalah keterlibatan aktif siswa dalam proses pembelajaran. Siswa harus terlibat aktif dalam pengoperasian alat atau berlatih menggunakan objek nyata dalam proses pembelajaran sehingga siswa didorong untuk menyelesaikan masalah konsep nyata melalui penerapan konsep-konsep dan fakta-fakta yang mereka pelajari. Siswa diarahkan kedalam suasana iklim pembelajaran yang kondusif sesuai dengan amanah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Pengembangan KTSP perlu didukung oleh iklim yang kondusif bagi terciptanya suasana yang aman, nyaman dan tertib yang akan mendorong terwujudnya proses pembelajaran yang aktif, kreatif , efektif dan bermakna. Mulyas (2008).

Metode pembelajaran koperatif mempunyai beberapa model dengan langkah yang berbeda-beda, salah satunya model pembelajaran Student Teams Achievment Divisions (STAD). Tipe ini dikembangkan Slavin, dan menurut Isjoni (2010:51)

merupakan salah satu tipe kooperatif yang menekankan pada adanya aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal. Model STAD ini dalam pelaksanaannya adalah mengajak siswa untuk belajar secara berkelompok dengan anggota kelompok yang berasal dari campuran tingkat kecerdasan dan jenis kelamin.

Pelaksanaan Praktikum kimia di Laboratorium umumnya menggunakan penunutun atau petunjuk praktikum yang udah disusun guru atau team tertentu. Ini dibuat sebagai tuntunan kepada siswa untuk mengumpulkan data yang menarik kesimpulan pad saat percobaan di laboratorium juga mengharapkan keaktifan siswa yakni mengamati dan mengumpulkan data. Sabaruddin (2007).

Beberapa penelitian mengenai pembelajaran dengan metode praktikum telah dilakukan diantaranya oleh Sabaruddin (2007) yang menunjukkan bahwa hasil pretest dan postest pada saat penelitian,diperoleh rata-rata nilai gain ternormalisasi untuk kelas eksperimen sebesar 0,582 dan untuk kelas kontrol sebesar 0,356.


(13)

3

Hasil pengujian hipotesis diperoleh thitung > ttabel yaitu 5,721 > 1,6723 pada taraf signifikansi _ = 0,05 dan db = 58.

Hal ini berarti Ha diterima yang berarti ada Pengaruh Pengajaran Berbasis Praktikum Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa SMAPada Pokok Bahasan Koloid. Hal ini memberikan arti bahwa Pengajaran Berbasis Praktikum memberikan

pengaruh yang lebih baik terhadap hasil belajar siswa, dibandingkan dengan pembelajaran konvensional.

Hasil penelitian Sri Handayani (2008) Berdasarkan analisis data dan uji hipotesis yang dilakukan diperoleh bahwa: (1) Tidak terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan dari penerapan praktikum dengan animasi power point dan praktikum di laboratorium dalam pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar kimia siswa SMA, yang ditunjukkan oleh harga sig. (p) 0,436; (2) Hasil belajar kimia siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang memiliki motivasi belajar rendah, yang ditunjukkan oleh harga sig. (p) 0,000; (3) Tidak ada interaksi yang signifikan antara strategi pembelajaran yang diterapkan dengan motivasi belajar siswa dalam mempengaruhi hasil belajar kimia siswa SMA, yang ditunjukkan oleh harga sig. (p) 0,900.

Selanjutnya Hanik Dwi Ariningsih (2007), meneliti mengenai pengaruh metode kooperatif tipe STAD yang dimodifikasi dengan praktikum, Ike Linawati (2009) meneliti mengenai Upaya peningkatan Prestasi belajar Melalui model kooperatif tipe STAD, dan Norma Eralita (2012) menyatakan bahwa kelas yang di berikan pembelajaran dengan model kooperatif tipe STAD mengalami peningkatan nilai rata-rata kognitif dari 35,447 menjadi 79,775 pada materi sistem koloid.

Jika pembelajaran pada pokok bahasan koloid dilakukan dengan Praktikum, maka siswa dapat mengamati bagaimana Koloid itu, dan dapat mempelajari sifat-sifat koloid dan pembuatannya secara langsung. Dengan demikian, akan mengurangi keabstrakan dalam pembelajaran, karena siswa dapat belajar berdasarkan pemahaman mereka sendiri secara langsung. Materi yang diajarkan pun akan bertahan lama diingat karena akan tercipta pembelajaran yang menarik bagi siswa.


(14)

4

Berdasarkan uraian diatas, penulis telah melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Berbasis Praktikum Terhadap Hasil Belajar Kimia Pada Pokok Bahasan Sistem Koloid”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:

1. Hasil belajar siswa rendah

2. Materi pelajaran kimia seperti koloid merupakan materi yang contohnya banyak ditemukan dalam kehidupan sehari – hari.

3. Model pembelajaran yang digunakan guru belum bervariasi. 4. Penggunaan media pembelajaran yang kurang variatif.

1.3. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievment Divisions (STAD) berbasis

praktikum terhadap hasil belajar kimia siswa ?

1.4. Batasan Masalah

Hal – hal terkait dalam rumusan masalah di atas, dibatasi sebagai berikut : 1. Model pembelajaran yang diterapkan dibatasi pada model pembelajaran

kooperatif tipe Student Teams Achievment Divisions (STAD) berbasis

praktikum yang diterapkan pada kelas eksperimen dan model pembelajaran konvensional dengan metode ceramah,tanya jawab yang dterapkan pada kelas kontrol.

2. Hasil belajar siswa dibatasi pada hasil belajar kimia pada pokok bahasan koloid di kelas XI SMA Negeri 2 Medan.


(15)

5

1.5. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang dikemukakan di atas, maka penelitian ini bertujuan mengetahui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievment Divisions(STAD) berbasis praktikum terhadap hasil belajar kimia siswa.

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:

1. Bagi Guru : Sebagai bahan masukan bagi guru kimia dalam memilih model pembelajaran Student Teams Achievment Divisions(STAD) sebagai salah satu

alternatif model pembelajaran.

2. Bagi Siswa : Lebih termotivasi dalam pembelajaran dan menambah pemahaman siswa pada materi koloid.

3. Bagi Sekolah : Sebagai bahan masukan bagi sekolah tempat berlangsungnya penelitian, dalam rangka peningkatan kualitas pembelajaran di SMA Negeri 2 Medan.

4. Bagi peneliti : Hasil penelitian ini akan menambah wawasan, kemampuan dan pengalaman dalam meningkatkan kompetensinya sebagai calon guru.

1.7. Defenisi Operasional

Berikut ini merupakan uraian penjelasan istilah untuk menghindari terjadinya penafsiran yang salah terhadap istilah yang digunakan dalam penelitian, yaitu:

1. Student Teams Achievment Divisions (STAD) adalah salah satu tipe pembelajaran

kooperatif yang paling sederhana. Siswa ditempatkan dalam tim belajar beranggotakan empat sampai lima orang yang merupakan campuran menurut tingkat kinerjanya, jenis kelamin dan suku. Guru menyajikan pelajaran kemudian siswa bekerja dalam tim untuk memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran tersebut. Model Pembelajaran Kooperatif STAD merupakan pendekatan Cooperative Learning yang menekankan pada aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal.


(16)

6

2. Praktikum adalah penyajian pelajaran dengan memperagakan atau melakukan langsung oleh siswa SMA Negeri 2 Medan dalam pembelajaran koloid. Dalam praktikum siswa lebih dituntut untuk aktif dan lebih kritis dalam mengamati hasil praktikum yang siswa lakukan sendiri. Siswa SMA Negeri 2 Medan akan memiliki pengalaman langsung dalam belajar yang menjadikan proses belajar lebih bermakna dan lebih mudah dimengerti oleh siswa karena mengalami langsung dan sifatnya lebih nyata.

3. Materi Sistem Koloid merupakan materi kimia yag terdapat pada kelas XI IPA semester genap. Topik Sistem Koloid mencakup bahasan seperti perbedaan larutan, suspensi, dan koloid, pengelompokkan sistem koloid beserta contohnya, sifat dan penerapan sistem koloid kimia yang bersifat teoritis dan hafalan dan pada umumnya disampaikan guru dengan metode ceramah sehingga diperlukan suatu upaya untuk meningkatkan hasil belajar kimia siswa.

4. Hasil belajar adalah sesuatu yang di adakan,di buat, dan dijadikan oleh suatu usaha.Sehingga dalam hal ini hasil belajar merupakan suatu akibat yang ada karena proses belajar.Dalam hal ini Menurut Oemar Hamalik hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti.


(17)

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diperoleh kesimpulan :

1. Berdasarkan hasil analisa data instrument penelitian sebelum diberikan perlakuan yang berbeda kepada kedua kelas sampel diperoleh bahwa rata-rata hasil belajar kimia siswa kelas eksperimen adalah 60,24 dan setelah diberikan pembelajaran model STAD berbasis Praktikum diperoleh hasil belajar kimia siswa sebesar 82,9. Sedangkan untuk siswa kelas Kontrol sebelum diberikan pembelajaran konvensional diperoleh rata-rata hasil belajar kimia siswa sebesar 49,29 dan setelah diberikan pembelajaran konvensional diperoleh rata-rata hasil belajar kimia siswa sebesar 66,96. 2. Dari pretest dan postest dapat kita lihat bahwa pada masing-masing kelas

terjadi peningkatan hasil belajar siswa. Oleh karena itu dilakukan uji gain untuk melihat perbandingan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dari hasil perhitungan gain antara postest dan pretest pada kelas eksperimen diperoleh peningkatan hasil belajar sebesar 56,99,29% dan pada kelas kontrol diperoleh peningkatan hasil belajar sebesar 42,74%. Berdasarkan hasil tersebut menunjukan bahwa rata-rata hasil belajar siswa

yang diajarkan dengan model pembelajaran STAD berbasis Praktikum

lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan konvensional.


(18)

50

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan:

1. Diharapkan kepada guru bidang studi kimia untuk dapat menggunakan Strategi Proses pembelajaran STAD berbasis Praktikum yang mampu meningkatkan hasil belajar kimia siswa tercapai secara optimal khususnya mata pelajaran kimia.

2. Bagi guru yang ingin menggunakan Strategi Proses pembelajaran STAD berbasis Praktikum hendaknya mampu menguasai kelas dan mengatur waktu dengan baik supaya tahapan Strategi Proses pembelajaran STAD berbasis Praktikum dapat berjalan dengan baik.


(19)

51

DAFTAR PUSTAKA

Djamarah, (2007), Pengaruh Pengajaran Berbasis Praktikum Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa SMA Pada Pokok Bahasan Koloid, Skripsi,FMIPA, UNIMED, Medan.

Eralita, N., Budi, H., dan Tri, R., (2012), Efektifitas model pembelajaran kooperatif metode student teams achievement divisions (STAD) dan Team assisted individualization (TAI) dilengkapi LKS terhadap prestasi dan motivasi

belajar siswa pada materi pokok koloid, Jurnal Pendidikan Kimia vol.1:

59-66.nomor 2.

Hamalik, O., (2001), Proses Belajar Mengajar, Rineka Cipta , Jakarta.

Hanik, D., A., (2007), Pengaruh metode kooperatif tipe STAD yang dimodifikasi

dengan praktikumJurnal Pendidikan Kimiavol.2: 62.nomor 2.

Ike, Linawati, (2009) Upaya peningkatan Prestasi belajar Melalui Model Kooperatif tipe STAD, Jurnal.Untan.Vol.2: 295.nomor 1.

Isjoni, (2010), Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok, Alfabeta, Bandung.

Istarani, (2012), Model Pembelajaran Inovatif, Media Persada, Jakarta. Lestari, (2010), Chemistry is Easy , http://trilestarisman1kbm.blogspot.com/

Mulyas, Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dengan Menggunakan Media Kartu Kerja Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Ikatan Kimia di Kelas

X SMK N 2 Binjai T.P 2011/2012.Jurnal Pendidikan Kimia vol.2: 23.nomor

2.

Sabaruddin, P., (2007), Pengaruh Pengajaran Berbasis Praktikum Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa SMA Pada Pokok Bahasan Koloid, Skripsi,FMIPA, UNIMED, Medan.


(20)

52

Sawiyah, (2009), Pengaruh Strategi Pembelajaran Proses Orientasi Inkuairi

Terbimbing Dengan Menggunakan Handout Terhadap Hasil Belajar Pada Siswa Kelas XI SMA Materi Struktur Atom.

Silitonga, P.M., (2011), Statistik Teori dan Aplikasi Dalam Penelitian, FMIPA, Unimed, Medan.

Sri Handayani, (2008), Pengaruh Penerapan Praktikum Dengan Animasi Power

Point Dan Praktikum Di Laboratorium Dalam Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Kimia Siswa SMA, Jurnal Pendidikan Kimiavol.2: 66.nomor 1.

Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, Rineka Cipta,

Jakarta.

Slavin, R., (2005), Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik, Nusa Media, Bandung.

Supraptama, (2009), Pengaruh Strategi Pembelajaran Proses Orientasi Inkuairi

Terbimbing Dengan Menggunakan Handout Terhadap Hasil Belajar Pada Siswa Kelas XI SMA Materi Struktur Atom.

Unggul, Sudarmo, (2005),Kimia SMA,Phibeta: Jakarta.

Wijaya, (2010), http://.blogspot.com/2010/10/tipereacip\penerapan-model-reciprocal learning.html.


(1)

1.5. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang dikemukakan di atas, maka penelitian ini bertujuan mengetahui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievment Divisions(STAD) berbasis praktikum terhadap hasil belajar kimia siswa.

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah:

1. Bagi Guru : Sebagai bahan masukan bagi guru kimia dalam memilih model pembelajaran Student Teams Achievment Divisions(STAD) sebagai salah satu alternatif model pembelajaran.

2. Bagi Siswa : Lebih termotivasi dalam pembelajaran dan menambah pemahaman siswa pada materi koloid.

3. Bagi Sekolah : Sebagai bahan masukan bagi sekolah tempat berlangsungnya penelitian, dalam rangka peningkatan kualitas pembelajaran di SMA Negeri 2 Medan.

4. Bagi peneliti : Hasil penelitian ini akan menambah wawasan, kemampuan dan pengalaman dalam meningkatkan kompetensinya sebagai calon guru.

1.7. Defenisi Operasional

Berikut ini merupakan uraian penjelasan istilah untuk menghindari terjadinya penafsiran yang salah terhadap istilah yang digunakan dalam penelitian, yaitu:

1. Student Teams Achievment Divisions (STAD) adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang paling sederhana. Siswa ditempatkan dalam tim belajar beranggotakan empat sampai lima orang yang merupakan campuran menurut tingkat kinerjanya, jenis kelamin dan suku. Guru menyajikan pelajaran kemudian siswa bekerja dalam tim untuk memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran tersebut. Model Pembelajaran Kooperatif STAD merupakan pendekatan Cooperative Learning yang menekankan pada aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal.


(2)

langsung oleh siswa SMA Negeri 2 Medan dalam pembelajaran koloid. Dalam praktikum siswa lebih dituntut untuk aktif dan lebih kritis dalam mengamati hasil praktikum yang siswa lakukan sendiri. Siswa SMA Negeri 2 Medan akan memiliki pengalaman langsung dalam belajar yang menjadikan proses belajar lebih bermakna dan lebih mudah dimengerti oleh siswa karena mengalami langsung dan sifatnya lebih nyata.

3. Materi Sistem Koloid merupakan materi kimia yag terdapat pada kelas XI IPA semester genap. Topik Sistem Koloid mencakup bahasan seperti perbedaan larutan, suspensi, dan koloid, pengelompokkan sistem koloid beserta contohnya, sifat dan penerapan sistem koloid kimia yang bersifat teoritis dan hafalan dan pada umumnya disampaikan guru dengan metode ceramah sehingga diperlukan suatu upaya untuk meningkatkan hasil belajar kimia siswa.

4. Hasil belajar adalah sesuatu yang di adakan,di buat, dan dijadikan oleh suatu usaha.Sehingga dalam hal ini hasil belajar merupakan suatu akibat yang ada karena proses belajar.Dalam hal ini Menurut Oemar Hamalik hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diperoleh kesimpulan :

1. Berdasarkan hasil analisa data instrument penelitian sebelum diberikan perlakuan yang berbeda kepada kedua kelas sampel diperoleh bahwa rata-rata hasil belajar kimia siswa kelas eksperimen adalah 60,24 dan setelah diberikan pembelajaran model STAD berbasis Praktikum diperoleh hasil belajar kimia siswa sebesar 82,9. Sedangkan untuk siswa kelas Kontrol sebelum diberikan pembelajaran konvensional diperoleh rata-rata hasil belajar kimia siswa sebesar 49,29 dan setelah diberikan pembelajaran konvensional diperoleh rata-rata hasil belajar kimia siswa sebesar 66,96. 2. Dari pretest dan postest dapat kita lihat bahwa pada masing-masing kelas

terjadi peningkatan hasil belajar siswa. Oleh karena itu dilakukan uji gain untuk melihat perbandingan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dari hasil perhitungan gain antara postest dan pretest pada kelas eksperimen diperoleh peningkatan hasil belajar sebesar 56,99,29% dan pada kelas kontrol diperoleh peningkatan hasil belajar sebesar 42,74%. Berdasarkan hasil tersebut menunjukan bahwa rata-rata hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran STAD berbasis Praktikum lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan konvensional.


(4)

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan:

1. Diharapkan kepada guru bidang studi kimia untuk dapat menggunakan Strategi Proses pembelajaran STAD berbasis Praktikum yang mampu meningkatkan hasil belajar kimia siswa tercapai secara optimal khususnya mata pelajaran kimia.

2. Bagi guru yang ingin menggunakan Strategi Proses pembelajaran STAD berbasis Praktikum hendaknya mampu menguasai kelas dan mengatur waktu dengan baik supaya tahapan Strategi Proses pembelajaran STAD berbasis Praktikum dapat berjalan dengan baik.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Djamarah, (2007), Pengaruh Pengajaran Berbasis Praktikum Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa SMA Pada Pokok Bahasan Koloid, Skripsi,FMIPA, UNIMED, Medan.

Eralita, N., Budi, H., dan Tri, R., (2012), Efektifitas model pembelajaran kooperatif metode student teams achievement divisions (STAD) dan Team assisted individualization (TAI) dilengkapi LKS terhadap prestasi dan motivasi belajar siswa pada materi pokok koloid, Jurnal Pendidikan Kimia vol.1: 59-66.nomor 2.

Hamalik, O., (2001), Proses Belajar Mengajar, Rineka Cipta , Jakarta.

Hanik, D., A., (2007), Pengaruh metode kooperatif tipe STAD yang dimodifikasi dengan praktikumJurnal Pendidikan Kimiavol.2: 62.nomor 2.

Ike, Linawati, (2009) Upaya peningkatan Prestasi belajar Melalui Model Kooperatif tipe STAD, Jurnal.Untan.Vol.2: 295.nomor 1.

Isjoni, (2010), Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok, Alfabeta, Bandung.

Istarani, (2012), Model Pembelajaran Inovatif, Media Persada, Jakarta. Lestari, (2010), Chemistry is Easy , http://trilestarisman1kbm.blogspot.com/

Mulyas, Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dengan Menggunakan Media Kartu Kerja Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Ikatan Kimia di Kelas X SMK N 2 Binjai T.P 2011/2012.Jurnal Pendidikan Kimia vol.2: 23.nomor 2.

Sabaruddin, P., (2007), Pengaruh Pengajaran Berbasis Praktikum Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa SMA Pada Pokok Bahasan Koloid, Skripsi,FMIPA, UNIMED, Medan.


(6)

Terbimbing Dengan Menggunakan Handout Terhadap Hasil Belajar Pada Siswa Kelas XI SMA Materi Struktur Atom.

Silitonga, P.M., (2011), Statistik Teori dan Aplikasi Dalam Penelitian, FMIPA, Unimed, Medan.

Sri Handayani, (2008), Pengaruh Penerapan Praktikum Dengan Animasi Power Point Dan Praktikum Di Laboratorium Dalam Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Kimia Siswa SMA, Jurnal Pendidikan Kimiavol.2: 66.nomor 1.

Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, Rineka Cipta, Jakarta.

Slavin, R., (2005), Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik, Nusa Media, Bandung.

Supraptama, (2009), Pengaruh Strategi Pembelajaran Proses Orientasi Inkuairi Terbimbing Dengan Menggunakan Handout Terhadap Hasil Belajar Pada Siswa Kelas XI SMA Materi Struktur Atom.

Unggul, Sudarmo, (2005),Kimia SMA,Phibeta: Jakarta.

Wijaya, (2010), http://.blogspot.com/2010/10/tipereacip\penerapan-model-reciprocal learning.html.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Teknik Gnt Pada Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Smp Kelas Vii Pada Konsep Organisasi Kehidupan

1 21 280

Pengaruh penerapan model cooperative learning tipe stad terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep sistem koloid (quasi eksperimen di MAN 2 Kota Bogor)

4 38 126

Peningkatan hasil belajar PKN siswa kelas IV MI Attaqwa Bekasi Utara melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions)

0 5 152

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBASIS WORD SQUARE TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.

3 12 23

PENGARUH PENERAPAN E-LEARNING BERBASIS WEBLOG DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.

0 1 15

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID.

0 0 23

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN PRAKTIKUM TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID DI KELAS XI IPA SMA KATOLIK TRISAKTI MEDAN.

0 3 15

PENGARUH PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERORIENTASI CHEMO-ENTREPRENEURSHIP (CEP) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KOLOID.

0 2 19

PENGARUH PENERAPAN E-LEARNING BERBASIS WEBLOG DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADAPOKOK BAHASAN SISTEM KOLOID.

0 3 19

PENGARUH PENGAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN KOLOID.

0 2 15