Pengaruh Minyak Jasmine (Jasminum sambac) terhadap Peningkatan Memori Jangka pendek pada Pria Dewasa.

(1)

ABSTRACT

THE EFFECT OF JASMINE ESSENTIAL OIL

(Jasminum sambac) TO INCREASE SHORT-TERM MEMORY

ON ADULT MALE

Mahesa Krishna, 2014, 1st Tutor : Decky Gunawan, dr., M.Kes, AIFO 2nd Tutor : dr. Sijani Prahastuti, M.Kes

As the development of the times, there are more works that use memory. There are some chemical drugs that have been developed for improving memory, but they have a lot of side effects. Nowadays use of aromatherapy using essential oil from plants, such as Jasmine essential oil (Jasminum sambac) has been developed to increase memory. Jasmine essential oil (JEO) has an active compound, (S)-(+)-linalool, which can stimulate central nervous system and locus ceruleus to release noradrenaline which is a stimulant that can improve short-term memory.

The aim of this research was to measure the effect of JEO in increasing adult male’s short-term memory.

This research was a quasi experimental design with pre and post test method with subject 30 adult males could between 18 to 25 years old. The Measured data was the number of words could remembered in the tests, berfore and after inhalation of aromatherapy. Data was analyzed using “t” test with α = 0.05 The result of this research showed that the number of words remembered after inhalation were more than before inhalation of JEO (38,5000 ± 7,96003 vs 31,3333 ± 7,12612) with highly significant difference (p<0.01).

The conclusion of this research was the jasmine essential oil can increase adult male’s short term memory.


(2)

ABSTRAK

PENGARUH MINYAK JASMINE (Jasminum sambac)

TERHADAP PENINGKATAN MEMORI JANGKA PENDEK

PADA PRIA DEWASA

Mahesa Krishna, 2014, Pembimbing I : Decky Gunawan, dr., M.Kes, AIFO

Pembimbing II : dr. Sijani Prahastuti, M.Kes

Seiring berkembangnya jaman, semakin banyak pekerjaan yang menggunakan memori. Sudah banyak obat-obatan kimia yang dikembangkan untuk meningkatkan memori, tetapi memiliki banyak efek samping sehingga jaman sekarang banyak dikembangkan aromaterapi dengan minyak esensial dari tumbuhan seperti minyak Jasmine (Jasminum sambac). Minyak Jasmine memiliki senyawa aktif yaitu (S)-(+)-linalool yang dapat merangsang sistem saraf pusat dan

locus ceruleus untuk menyekresikan noradrenalin yang bersifat stimulan sehingga

dapat meningkatkan memori jangka pendek seseorang.

Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai pengaruh minyak Jasmine terhadap memori jangka pendek pada pria dewasa.

Desain penelitian ini bersifat kuasi eksperimental, dengan menggunakan rancangan pre-test dan post-test, dilakukan terhadap 30 pria dewasa berusia 18-25 tahun. Data yang diukur adalah jumlah kata yang dapat diingat dari tes memori jangka pendek sebelum dan sesudah menghirup minyak Jasmine. Analisis data menggunakan uji “t” berpasangan dengan α = 0,05.

Hasil penelitian yang didapat adalah jumlah kata yang diingat sesudah menghirup minyak Jasmine lebih banyak dibandingkan dengan sebelum menghirup minyak Jasmine (38,5000 ± 7,96003 vs 31,3333 ± 7,12612) dengan perbedaan yang sangat signifikan (p<0,01).

Simpulan dari penelitian ini adalah minyak Jasmine meningkatkan memori jangka pendek pada pria dewasa.


(3)

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN... ii

SURAT PERNYATAAN... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRACT ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 2

1.4 Manfaat Penelitian ... 3

1.4.1 Manfaat Akademis... ... 3

1.4.2 Manfaat Praktis... ... 3

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian ... 3

1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 3

1.5.2 Hipotesis Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Memori ... 5

2.1.1 Definisi Memori... 5

2.1.2 Klasifikasi Memori ... 6


(4)

2.1.2.2 Memori Jangka Menengah ... 7

2.1.2.3 Memori Jangka Panjang ... 7

2.1.3 Dasar Molekular Memori ... 8

2.1.4 Peranan Otak Dalam Daya Ingat ... 9

2.1.4.1 Sistem Limbik ... 10

2.2 Proses Menghidu ... 12

2.3 Jasmine (Jasminum sambac) ... 15

2.3.1 Taksonomi Jasmine ... 16

2.3.2 Deskripsi Tanaman Jasmine ... 16

2.3.3 Sejarah Jasmine ... 17

2.3.4 Kandungan Kimiawi Jasmine ... 18

2.3.5 Aktivitas Farmakologis Jasmine... 18

2.3.6 Manfaat Jasmine ... 19

2.3.7 Mekanisme Kerja Minyak Jasmine ... 20

2.4 Minyak Esensial ... 22

2.4.1 Sejarah Minyak Esensial ... 22

2.4.2 Komposisi Kimia Minyak Esensial ... 22

2.4.3 Cara Pemakaian Minyak Esensial ... 23

2.4.3.1 Pemakaian Internal ... 24

2.4.3.2 Pemakaian Nasal ... 24

2.4.3.3 Absorbsi Melalui Kulit ... 25

2.4.4 Minyak Esensial dalam Aromaterapi ... 25

2.4.4.1 Mekanisme Kerja Aromaterapi ... 26

2.4.4.2 Komponen Aromaterapi ... 27

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN ... 29

3.1 Alat dan Bahan ... 29

3.1.1 Alat ... 29

3.1.2 Bahan ... 29

3.2 Subjek Penelitian ... 29


(5)

3.2.2 Kriteria Eksklusi ... 29

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian ... 30

3.4 Metode Penelitian ... 30

3.4.1 Desain Penelitian ... 30

3.4.2 Variabel Penelitian... 30

3.4.2.1 Definisi Konsepsional Variabel ... 30

3.4.2.2 Definisi Operasional Variabel ... 30

3.4.2.3 Besar Sampel Penelitian ... 31

3.5 Prosedur Kerja ... 31

3.5.1 Persiapan Sebelum Tes ... 31

3.5.2 Prosedur Penelitian ... 32

3.5.3 Cara Melakukan Tes ... 32

3.6 Metode Analisis ... 33

3.7 Aspek Etik Penelitian ... 33

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 34

4.1 Hasil Penelitian ... 34

4.2 Pembahasan ... 35

4.3 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 36

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 37

5.1 Simpulan ... 37

5.2 Saran ... 37

DAFTAR PUSTAKA ... 38

LAMPIRAN ... 40


(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Data Dasar ... 34 Tabel 4.2 Hasil Pengolahan Data. ... 34


(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Sistem Limbik ... 12

Gambar 2.2 Aktivasi Reseptor Sel Olfaktorius ... 14

Gambar 2.3 Jaras Olfaktorius ... 15

Gambar 2.4 Tanaman Jasmine ... 17


(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Pernyataan Persetujuan

Untuk Ikut Serta Dalam Penelitian (Informed Consent) ... 40 Lampiran 2 Soal Tes Memori Jangka Pendek... 41 Lampiran 3 Data Hasil Penelitian ... 43 Lampiran 4 Data Hasil Pengolahan SPSS Tes Memori Jangka Pendek

Sebelum dan Sesudah Perlakuan ... 45 Lampiran 5 Surat Keputusan Komisi Etik Penelitian ... 46 Lampiran 6 Dokumentasi. ... 47


(9)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehidupan manusia hampir selalu berhubungan dengan memori atau biasa disebut ingatan. Hal ini dapat mempengaruhi kebiasaan dan perilaku kita sehari-hari mulai dari bangun tidur sampai beraktivitas di siang sehari-hari. Memori juga berisi pengetahuan yang berguna bagi kita dalam setiap kegiatan terutama bagi kaum pelajar. Pengalaman masa lalu seseorang juga disimpan dalam memori yang dapat dijadikan pembelajaran di masa mendatang. Penyimpanan pengetahuan yang didapat yang hasilnya dapat diingat kembali kemudian disebut memori (Sherwood, 2013).

Pada penelitian ini diharapkan proses penyimpanan memori di otak dapat meningkat sehingga kemampuan bekerja dan belajar seseorang akan meningkat. Memori ini dapat dirubah menjadi memori jangka panjang melalui pengulangan dan latihan aktif. Memori kerja (working memory) ialah bentuk memori jangka pendek yang mempertahankan informasi sehingga dapat digunakan saat seseorang merencanakan untuk melakukan sesuatu berdasarkan informasi tersebut (Ganong, 2005).

Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, peningkatan memori dapat distimulasi oleh obat-obatan herbal, vitamin B12, exercise, dan aromaterapi (University Park Campus, 2007). Di negara-negara maju, yang masyarakatnya sudah sadar akan bahaya obat-obatan kimiawi, keinginan untuk kembali ke pengobatan alami telah meningkatkan peran aromaterapi (Primadiati, 2002). Dari begitu banyak spesies tanaman yang telah kita ketahui jumlahnya, sudah diidentifikasi sekitar 3000 minyak esensial yang berasal dari tanaman tersebut. Dari 3000 minyak esensial tersebut hanya 150 jenis minyak esensial yang digunakan untuk kepentingan komersial, salah satunya adalah minyak Jasmine yang sering digunakan sebagai aromaterapi (Rashid, 2006).


(10)

Pada jaman modern ini aromaterapi menjadi salah satu pilihan untuk meningkatkan memori seseorang. Hal ini dikarenakan kemajuan teknologi, dimana para ahli telah berhasil menemukan suatu cara untuk menguraikan bahan aromatik dari sumbernya. Di samping itu, cara kerja aromaterapi relatif praktis dan cepat melalui inhalasi udara pada saluran pernapasan (Price et al., 1999). Salah satu aromaterapi yang dapat digunakan adalah minyak Jasmine, minyak

Jasmine mengandung berbagai zat yang mempunyai efek antidepresan, antiseptik,

afrosidiak, antispasmodik, stimulan, serta emolien (Emerson, 2004). Selain itu minyak Jasmine dapat mengubah perasaan seseorang menjadi lebih nyaman dan lebih fokus dalam menghadapi suatu masalah (Gaware, et al., 2013). Di Indonesia sendiri tanaman Jasmine sering digunakan untuk berbagai upacara ritual dan pernikahan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peran aromaterapi minyak

Jasmine terhadap peningkatan memori jangka pendek dengan cara meningkatkan

konsentrasi dan mood seseorang.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, identifikasi masalah pada penelitian ini adalah apakah aromaterapi minyak Jasmine meningkatkan memori jangka pendek pada pria dewasa.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud penelitian ini adalah untuk meningkatkan penggunaan aromaterapi minyak Jasmine pada masyarakat agar produktivitas kerja dan belajar dapat meningkat dan penggunanya dapat merasakan manfaat-manfaat lain dari minyak

Jasmine.

Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui apakah aromaterapi minyak


(11)

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat memberi pengetahuan tentang manfaat aromaterapi, terutama minyak Jasmine untuk meningkatkan memori jangka pendek.

1.4.2 Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi kepada masyarakat mengenai berbagai manfaat penggunaan minyak Jasmine sebagai aromaterapi dalam kehidupan sehari-hari sehingga konsentrasi dan produktivitas seseorang akan meningkat.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Minyak Jasmine mengandung komponen utama yang berperan terhadap aktivitas otak, yaitu (S)-(+)-linalool. Minyak Jasmine dapat masuk kedalam tubuh melalui 3 cara yaitu melalui jalur inhalasi, absorbsi melalui kulit, dan ingesti. Dalam aromaterapi, akses lewat hidung merupakan akses yang paling efektif dan paling mudah karena hidung mempunyai hubungan langsung dengan otak (Price

et al., 1999).

Melalui jalur pernafasan, (S)-(+)-linalool yang terdapat dalam minyak Jasmine akan berikatan dengan silia Olfaktorius dan ditangkap oleh protein reseptor spesifik (Sherwood, 2007). Ikatan ini akan mengaktifkan protein G yang kemudian akan memicu aktivasi dari adenilat siklase, hal ini akan menyebabkan peningkatan cAMP. cAMP yang meningkat menyebabkan terbukanya kanal ion natrium sehingga terjadi depolarisasi dan perubahan potensial listrik yang dapat


(12)

merangsang nervus Olfaktorius untuk menjalarkan potensial aksi ke sistem saraf pusat (Guyton & Hall, 2012).

Dari nervus Olfaktorius, impuls diteruskan ke bulbus Olfaktorius dan traktus Olfaktorius setelah itu berakhir di daerah sistem limbik terutama hipokampus dan sisi medial lobus temporalis yang merupakan pusat memori. (Guyton & Hall, 2012).

Minyak Jasmine juga mempunyai efek aktivasi terhadap locus ceruleus dalam menyekresikan noradrenalin yang bersifat sebagai stimulan sehingga dapat meningkatkan arousal dan menstimulasi sistem saraf otonom yaitu sistem saraf simpatis yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah, denyut nadi, frekuensi pernafasan, dan saturasi oksigen otak. Hal ini menyebabkan peningkatan nutrisi dan oksigen dalam otak sehingga fungsi otak akan lebih optimal dan memori jangka pendek dapat meningkat (Shabharwal, et al., 2013).

Peningkatan fungsi dan aktivitas otak juga diakibatkan karena minyak Jasmine memiliki senyawa methyl jasmonate dan cineole yang berefek meningkatkan gelombang beta dan menginhibisi gelombang alfa dan theta pada otak sehingga memori jangka pendek dapat meningkat (Sayowan, et al., 2013).

1.5.2 Hipotesis Penelitian

Aromaterapi minyak Jasmine meningkatkan memori jangka pendek pada pria dewasa.


(13)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Aromaterapi Jasmine (Jasminum sambac) meningkatkan memori jangka pendek pada pria dewasa.

5.2 Saran

Aromaterapi Jasmine sebaiknya digunakan untuk meningkatkan produktivitas seseorang baik dalam bekerja di kantor dan membantu belajar sebagai mahasiswa karena cara penggunaannya yang relatif mudah.

 Penelitian ini dapat menjadi dasar untuk penelitian selanjutnya mengenai efek aromaterapi Jasmine dalam berbagai aplikasi medis seperti terapi pada pasien dengan gangguan psikologis dan terapi untuk meningkatkan kemampuan kognitif seseorang.

 Dalam penelitian selanjutnya sebaiknya diteliti dosis optimal dan dosis toksisitas dari minyak Jasmine.


(14)

DAFTAR PUSTAKA

Emerson, J. (2004). Top Aromatherapy Essential Oils, Balms, and Lotions. BizDIrect.

Fonareva, I. (2013). Physiological, Cognitive, and Expectancy Effects of Aromatherapy Following Acute Stress. Student Scholar Archive.

Ganong, W. F. (2005). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.

Gaware, V. M., Nagare, R., Dhamak, K. B., Khadse, A. N., Kotade, K. B., Kashid, V. A., et al. (2013). Aromatherapy: Art or Science. International

Journal of Biomedical Research.

Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2006). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.

Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2012). Medical Physiology (3rd ed.). New York, Canada: Elsevier.

Heyne, K. (1987). Tumbuhan Berguna Indonesia. Jakarta: Yayasan Sarana Wana Jaya Jakarta.

Hongratanaworakit, T. (2010). Stimulating Effect of Aromatherapy Massage with Jasmine Oil. Natural Product Communications, 5, 157-162.

Houssay, B. A. (1955). Human Physiology. New York: McGraw-Hill.

Koensoemardiyah. (2010). A to Z Minyak Atsiri untuk Industri Makanan,

Kosmetik, dan Aromaterapi. Yogyakarta: ANDI.

Manthurio, P. N. (1984). Gangguan Kesadaran. CDK 34: 15-6.

Price, S., & Price, L. (1997). Aromaterapi Bagi Profesi Kesehatan. Jakarta: EGC. Price, S., & Price, L. (1999). Aromatherapy for health (2nd ed.). Churcill

Livingstone.

Primadiati, R. (2002). Aromaterapi Perawatan Alami untuk Sehat dan Cantik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

PT Trubus Swadaya. (2013). 100 Plus Herbal Indonesia Buku Ilmiah & Racikan. Depok: PT Trubus Swadaya.

Raina. (2011). Ensiklopedia Tanaman Obat Untuk Kesehatan. Yogyakarta: Absolut.


(15)

Rashid, M. F. (2006, November 20). Extraction of Essential Oils from Jasmine Flower using Solvent Extraction Method. Faculty of Chemical and

Natural Resources Engineering, 1.

Sayowan, W., Siripornpanich, V., Hongratanaworakit, T., Kotchabhakdi, N., & Ruangrungsi, N. (2013). The Effects of Jasmine Oil Inhalation On Brain Wave Activities and Emotions. J Health Res, 76.

Shabharwal, S., Sudan, S., & Ranjan, V. (2013). Jasminum sambac Linn (Motia): A Review. International Journal of Pharmaceutical Research and

Bio-Science, 126.

Sherwood, L. (2007). Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem. Jakarta: EGC.

Sherwood, L. (2013). Human Physiology From Cells To System (8th ed.). Toronto: Cengage.

Tortora, G., & Derrickson, B. (2009). Principles Anatomy and Physiology. USA: John Wiley and Sons.

University Park Campus. (2007). Your guide to...aromatherapy. Miami: Florida International University.

Valnet, J. (1980). The Practice of Aromatherapy. Daniel: Saffron Walden.

Wibowo, D. S. (2008). Neuroanatomi untuk Mahasiswa Kedokteran. Malang: Bayumedia.

http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/images/ency/fullsize/19244.jpg.html., November 5th , 2014.


(1)

Pada jaman modern ini aromaterapi menjadi salah satu pilihan untuk meningkatkan memori seseorang. Hal ini dikarenakan kemajuan teknologi, dimana para ahli telah berhasil menemukan suatu cara untuk menguraikan bahan aromatik dari sumbernya. Di samping itu, cara kerja aromaterapi relatif praktis dan cepat melalui inhalasi udara pada saluran pernapasan (Price et al., 1999). Salah satu aromaterapi yang dapat digunakan adalah minyak Jasmine, minyak

Jasmine mengandung berbagai zat yang mempunyai efek antidepresan, antiseptik,

afrosidiak, antispasmodik, stimulan, serta emolien (Emerson, 2004). Selain itu minyak Jasmine dapat mengubah perasaan seseorang menjadi lebih nyaman dan lebih fokus dalam menghadapi suatu masalah (Gaware, et al., 2013). Di Indonesia sendiri tanaman Jasmine sering digunakan untuk berbagai upacara ritual dan pernikahan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peran aromaterapi minyak

Jasmine terhadap peningkatan memori jangka pendek dengan cara meningkatkan

konsentrasi dan mood seseorang.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, identifikasi masalah pada penelitian ini adalah apakah aromaterapi minyak Jasmine meningkatkan memori jangka pendek pada pria dewasa.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud penelitian ini adalah untuk meningkatkan penggunaan aromaterapi minyak Jasmine pada masyarakat agar produktivitas kerja dan belajar dapat meningkat dan penggunanya dapat merasakan manfaat-manfaat lain dari minyak

Jasmine.

Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui apakah aromaterapi minyak


(2)

3 Universitas Kristen Maranatha 1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat memberi pengetahuan tentang manfaat aromaterapi, terutama minyak Jasmine untuk meningkatkan memori jangka pendek.

1.4.2 Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi kepada masyarakat mengenai berbagai manfaat penggunaan minyak Jasmine sebagai aromaterapi dalam kehidupan sehari-hari sehingga konsentrasi dan produktivitas seseorang akan meningkat.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Minyak Jasmine mengandung komponen utama yang berperan terhadap aktivitas otak, yaitu (S)-(+)-linalool. Minyak Jasmine dapat masuk kedalam tubuh melalui 3 cara yaitu melalui jalur inhalasi, absorbsi melalui kulit, dan ingesti. Dalam aromaterapi, akses lewat hidung merupakan akses yang paling efektif dan paling mudah karena hidung mempunyai hubungan langsung dengan otak (Price

et al., 1999).

Melalui jalur pernafasan, (S)-(+)-linalool yang terdapat dalam minyak Jasmine akan berikatan dengan silia Olfaktorius dan ditangkap oleh protein reseptor spesifik (Sherwood, 2007). Ikatan ini akan mengaktifkan protein G yang kemudian akan memicu aktivasi dari adenilat siklase, hal ini akan menyebabkan peningkatan cAMP. cAMP yang meningkat menyebabkan terbukanya kanal ion natrium sehingga terjadi depolarisasi dan perubahan potensial listrik yang dapat


(3)

merangsang nervus Olfaktorius untuk menjalarkan potensial aksi ke sistem saraf pusat (Guyton & Hall, 2012).

Dari nervus Olfaktorius, impuls diteruskan ke bulbus Olfaktorius dan traktus Olfaktorius setelah itu berakhir di daerah sistem limbik terutama hipokampus dan sisi medial lobus temporalis yang merupakan pusat memori. (Guyton & Hall, 2012).

Minyak Jasmine juga mempunyai efek aktivasi terhadap locus ceruleus dalam menyekresikan noradrenalin yang bersifat sebagai stimulan sehingga dapat meningkatkan arousal dan menstimulasi sistem saraf otonom yaitu sistem saraf simpatis yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah, denyut nadi, frekuensi pernafasan, dan saturasi oksigen otak. Hal ini menyebabkan peningkatan nutrisi dan oksigen dalam otak sehingga fungsi otak akan lebih optimal dan memori jangka pendek dapat meningkat (Shabharwal, et al., 2013).

Peningkatan fungsi dan aktivitas otak juga diakibatkan karena minyak Jasmine memiliki senyawa methyl jasmonate dan cineole yang berefek meningkatkan gelombang beta dan menginhibisi gelombang alfa dan theta pada otak sehingga memori jangka pendek dapat meningkat (Sayowan, et al., 2013).

1.5.2 Hipotesis Penelitian

Aromaterapi minyak Jasmine meningkatkan memori jangka pendek pada pria dewasa.


(4)

37 Universitas Kristen Maranatha BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Aromaterapi Jasmine (Jasminum sambac) meningkatkan memori jangka pendek pada pria dewasa.

5.2 Saran

Aromaterapi Jasmine sebaiknya digunakan untuk meningkatkan produktivitas seseorang baik dalam bekerja di kantor dan membantu belajar sebagai mahasiswa karena cara penggunaannya yang relatif mudah.

 Penelitian ini dapat menjadi dasar untuk penelitian selanjutnya mengenai efek aromaterapi Jasmine dalam berbagai aplikasi medis seperti terapi pada pasien dengan gangguan psikologis dan terapi untuk meningkatkan kemampuan kognitif seseorang.

 Dalam penelitian selanjutnya sebaiknya diteliti dosis optimal dan dosis toksisitas dari minyak Jasmine.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Emerson, J. (2004). Top Aromatherapy Essential Oils, Balms, and Lotions. BizDIrect.

Fonareva, I. (2013). Physiological, Cognitive, and Expectancy Effects of Aromatherapy Following Acute Stress. Student Scholar Archive.

Ganong, W. F. (2005). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.

Gaware, V. M., Nagare, R., Dhamak, K. B., Khadse, A. N., Kotade, K. B., Kashid, V. A., et al. (2013). Aromatherapy: Art or Science. International

Journal of Biomedical Research.

Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2006). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.

Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2012). Medical Physiology (3rd ed.). New York, Canada: Elsevier.

Heyne, K. (1987). Tumbuhan Berguna Indonesia. Jakarta: Yayasan Sarana Wana Jaya Jakarta.

Hongratanaworakit, T. (2010). Stimulating Effect of Aromatherapy Massage with Jasmine Oil. Natural Product Communications, 5, 157-162.

Houssay, B. A. (1955). Human Physiology. New York: McGraw-Hill.

Koensoemardiyah. (2010). A to Z Minyak Atsiri untuk Industri Makanan,

Kosmetik, dan Aromaterapi. Yogyakarta: ANDI.

Manthurio, P. N. (1984). Gangguan Kesadaran. CDK 34: 15-6.

Price, S., & Price, L. (1997). Aromaterapi Bagi Profesi Kesehatan. Jakarta: EGC. Price, S., & Price, L. (1999). Aromatherapy for health (2nd ed.). Churcill

Livingstone.

Primadiati, R. (2002). Aromaterapi Perawatan Alami untuk Sehat dan Cantik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

PT Trubus Swadaya. (2013). 100 Plus Herbal Indonesia Buku Ilmiah & Racikan. Depok: PT Trubus Swadaya.

Raina. (2011). Ensiklopedia Tanaman Obat Untuk Kesehatan. Yogyakarta: Absolut.


(6)

39 Universitas Kristen Maranatha

Rashid, M. F. (2006, November 20). Extraction of Essential Oils from Jasmine Flower using Solvent Extraction Method. Faculty of Chemical and

Natural Resources Engineering, 1.

Sayowan, W., Siripornpanich, V., Hongratanaworakit, T., Kotchabhakdi, N., & Ruangrungsi, N. (2013). The Effects of Jasmine Oil Inhalation On Brain Wave Activities and Emotions. J Health Res, 76.

Shabharwal, S., Sudan, S., & Ranjan, V. (2013). Jasminum sambac Linn (Motia): A Review. International Journal of Pharmaceutical Research and

Bio-Science, 126.

Sherwood, L. (2007). Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem. Jakarta: EGC.

Sherwood, L. (2013). Human Physiology From Cells To System (8th ed.). Toronto: Cengage.

Tortora, G., & Derrickson, B. (2009). Principles Anatomy and Physiology. USA: John Wiley and Sons.

University Park Campus. (2007). Your guide to...aromatherapy. Miami: Florida International University.

Valnet, J. (1980). The Practice of Aromatherapy. Daniel: Saffron Walden.

Wibowo, D. S. (2008). Neuroanatomi untuk Mahasiswa Kedokteran. Malang: Bayumedia.

http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/images/ency/fullsize/19244.jpg.html., November 5th , 2014.