HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI ANAK UNTUK BERSEKOLAH DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG.

(1)

Irma Rostiana, 2014

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI ANAK UNTUK BERSEKOLAH DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI ANAK UNTUK BERSEKOLAH DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN

SUKAJADI KOTA BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Sosiologi

Oleh: Irma Rostiana

1000831

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENDIDIKAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

2014


(2)

Irma Rostiana, 2014

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI ANAK UNTUK BERSEKOLAH DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Motivasi Anak

Untuk Bersekolah di Kelurahan Sukagalih Kecamatan Sukajadi

Kota Bandung

Oleh Irma Rostiana

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Irma Rostiana 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

September 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Irma Rostiana, 2014

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI ANAK UNTUK BERSEKOLAH DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

IRMA ROSTIANA 1000831

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI ANAK UNTUK BERSEKOLAH DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN

SUKAJADI KOTA BANDUNG

Disetujui dan Disahkan oleh Pembimbing: Pembimbing I

Dra. Wilodati, M. Si NIP. 196801141992032002

Pembimbing II

Mirna Nur Alia A, S. Sos, M. Si NIP. 198303122010122008

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Sosiologi FPIPS UPI

Dra. Hj. Siti Komariah, M. Si., Ph. D NIP. 1968004031991032001


(4)

Irma Rostiana, 2014

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI ANAK UNTUK BERSEKOLAH DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGUJI

Skripsi ini telah diuji pada :

Hari/Tanggal : Jum’at/3 Oktober 2014 Panitia Ujian Sidang Terdiri atas :

Ketua : Dekan FPIPS UPI

Prof. Dr. Karim Suryadi., M. Si

Sekretaris : Ketua Program Studi Pendidikan Sosiologi UPI Hi. Siti Komariah., M. Si, Ph. D

Penguji :

Penguji I

Dr. Elly Malihah, M. Si NIP. 196604251992032002

Penguji II

Dra. Hj. Siti Komariah, M. Si., Ph. D NIP. 1968004031991032001

Penguji III

Drs. Wahyu Eridiana, M. Si NIP. 19550505 198601 1 001


(5)

Irma Rostiana, 2014

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI ANAK UNTUK BERSEKOLAH DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI ANAK UNTUK BERSEKOLAH DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN

SUKAJADI KOTA BANDUNG

Irma Rostiana. (2010). Skripsi Jurusan Pendidikan Sosiologi Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Pendidikan Indonesia.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya perbedaan hasil dari pola pengasuhan yang diterapkan orang tua terhadap motivasi anak untuk bersekolah, dimana pada anak yang memiliki motivasi bersekolah yang rendah orang tua kurang memberikan pengawasan dan perhatian terhadap kegiatan sekolah atau belajar anak. Sementara pada anak yang memiliki motivasi sekolah yang cukup tinggi, orang tua memberikan dukungan dan pengawasan terhadap kegiatan sekolah atau belajar anak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola asuh yang diterapkan orang tua, untuk mengetahui tingkat motivasi anak untuk bersekolah dan mendapatkan gambaran umum mengenai hubungan pola asuh orang tua dengan motivasi anak untuk bersekolah di Kelurahan Sukagalih Kecamatan Sukajadi Kota Bandung. Tempat penelitian dilakukan di Kelurahan Sukagalih Kecamatan Sukajadi Kota Bandung dengan sampel penelitian sebanyak 108 orang anak berusia sekolah menengah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan observasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Sebanyak 43% orang tua menerapkan pola asuh otoriter kepada responden, sementara 40% orang tua responden menerapkan pola asuh demokratis, dan sebagian kecil (17%) orang tua responden menerapkan pola asuh permisif. 2) Lebih dari setengah (56%) responden memiliki tingkat motivasi bersekolah yang tinggi, 30% responden memiliki tingkat motivasi sekolah yang sedang dan sebagian kecil (14%) responden memiliki tingkat motivasi bersekolah yang rendah. 3) Pola asuh orang tua memberikan kontribusi terhadap motivasi anak untuk bersekolah di Kelurahan Sukagalih Kecamatan Sukajadi Kota Bandung sebesar 47,78%. Perolehan nilai korelasi antara pola asuh orang tua dengan motivasi anak untuk bersekolah adalah sebesar 0,691 termasuk dalam kategori hubungan yang sedang. Sedangkan nilai yang diperoleh adalah positif. 4) Pola asuh orang tua memiliki hubungan yang signifikan dengan motivasi anak untuk bersekolah di Kelurahan Sukagalih Kecamatan Sukajadi Kota Bandung. Rekomendasi bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat meneliti hubungan pola asuh orang tua dengan motivasi anak untuk bersekolah lebih luas dan lebih mendalam, juga memperbanyak sumber mengenai pola asuh orang tua dan motivasi anak untuk bersekolah agar mempermudah pembaca atau mahasiswa dalam mengkaji topik-topik yang berhubungan dengan dunia pendidikan.


(6)

Irma Rostiana, 2014

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI ANAK UNTUK BERSEKOLAH DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

THE CONNECTION BETWEEN PARENTING AND CHILDREN’S

MOTIVATION TO ATTEND SCHOOL IN KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG

Irma Rostiana. (2010). Sociology Education Thesis Faculty of Social Sciences University of education Indonesia.

The research is based on the differences found in the result of parenting patterns that are applied by parents to motivate their children to attend school, in which the lack of attention that the parents give to the children’s education and

learning activities affects on the children’s low motivation to go to school.

Meanwhile, the children with a fairly high motivation are supported by parents which provides support and supervision on their school and learning activities. The purpose of this research is to know what kind of parenting pattern which is adapted by the parent, to know the level of motivation of children to attend school and to get a general overview on the connection of parenting pattern toward children's motivation to attend school in Kelurahan Sukagalih Kecamatan Sukajadi Kota Bandung. The research was carried out in Kelurahan Sukagalih Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung to 108 children of secondary school age.This research employed the survey methods in examining the data. Meanwhile, the data was collected by questionnaire and observation.

The results shows that: 1) As many as 43% of parents applying authoritarian parenting to the respondents, while 40% of the elderly respondents implement democratic parenting, and a small percentage (17%) of parents implement permissive parenting. 2) More than half (56%) of respondents have a high level of motivation in school, 30% of respondents have moderate level of motivation, and a small percentage (14%) of respondents have attended a low motivation levels. 3) Parenting method contributes to the motivation of children to attend school in Kelurahan Sukagalih Kecamatan Sukajadi Kota Bandung 47,78%. The acquisition value of the correlation between the parenting with children's motivation to attend school is 0,691 which can be included in a moderate category of relationship. In addition to that, the value obtained is positive. 4) Parenting method has a significant relationship with the motivation of a child to attend school in Kelurahan Sukagalih Kecamatan Sukajadi Kota Bandung. Further research on this topic is needed to deepen and broaden the examination of the relationship between parenting method and children's motivation. It is also expected to enrich the information on parenting and the topic of motivation for the children to attend school in order to facilitate readers or students in examining topics related to the world of education.


(7)

Irma Rostiana, 2014

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI ANAK UNTUK BERSEKOLAH DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN

LEMBAR PENGUJI

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMAKASIH ... ii

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GRAFIK ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... B. Identifikasi Masalah Penelitian ... C. Rumusan Masalah Penelitian ... D. Tujuan Penelitian ... E. Manfaat Penelitian ... F. Struktur Organisasi Skripsi ... 1 8 9 9 10 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ... 13

A. Konsep Keluarga ... 1. Pengertian Keluarga ... 2. Fungsi Keluarga ... 3. Peranan Keluarga atau Orang Tua ... B. Konsep Pola Asuh Orang Tua ... 1. Pengertian Pola Asuh Orang Tua ... 2. Macam-macam Pola Asuh Orang Tua ...

13 13 14 14 17 17 19


(8)

Irma Rostiana, 2014

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI ANAK UNTUK BERSEKOLAH DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pola Asuh Orang Tua ... C. Konsep Motivasi Anak Untuk Bersekolah ...

1. Pengertian Motivasi ... 2. Pengertian Sekolah/Pendidikan ... 3. Fungsi Sekolah ... 4. Karakteristik dan Perkembangan Anak ... 5. Perspektif Mengenai Motivasi sekolah ... 6. Motivasi Anak Untuk Bersekolah ... D. Kerangka Pikir ... E. Hipotesis Penelitian ... F. Penelitian Terdahulu ...

23 25 25 26 27 28 30 30 33 35 35

BAB III METODE PENELITIAN ... 39 A. Lokasi Penelitian, Populasi dan Sampel Penelitian ...

1. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 2. Populasi dan Sampel ... B. Desain Penelitian ... C. Metode Penelitian ... D. Definisi Operasional ... 1. Variabel Bebas ... 2. Variabel Terikat ... E. Instrumen Penelitian ...

1. Jenis Instrumen ... 2. Kisi-kisi Instrumen ... 3. Skala Pengukuran ... F. Proses pengembangan Instrumen ...

1. Uji Coba Instrumen ... 2. Uji Validitas ...

39 39 39 44 47 48 48 49 53 53 57 60 61 61 62


(9)

Irma Rostiana, 2014

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI ANAK UNTUK BERSEKOLAH DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Uji Reliabilitas ... G. Teknik Pengumpulan Data ... H. Analisis Data ...

65 67 68

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 73 A. Hasil Penelitian ...

1. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 2. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... B. Pembahasan ... 1. Pola asuh yang diterapkan orang tua di Kelurahan Sukagalih

Kecamatan Sukajadi Kota Bandung ... 2. Tingkat motivasi anak untuk bersekolah di Kelurahan

Sukagalih Kecamatan Sukajadi Kota Bandung ... 3. Hubungan pola asuh orang tua dengan motivasi anak untuk

bersekolah di Kelurahan Sukagalih Kecamatan Sukajadi Kota Bandung ... 4. Kadar kebermaknaan antara pola asuh orang tua dengan

motivasi anak untuk bersekolah di Kelurahan Sukagalih Kecamatan Sukajadi Kota Bandung ...

73 73 78 112

110

117

121

125

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 126 A. Simpulan ...

B. Saran ... 126 127

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(10)

Irma Rostiana, 2014

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI ANAK UNTUK BERSEKOLAH DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL 1.2 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.7 3.8 3.9 3.10 3.11 3.12 3.13 3.14 3.15 3.16 4.1 4.2 4.3

Parenting Style ...

Jumlah RT/RW ... Sampel Penelitian ... Operasionalisasi Variabel ... Indikator Pola Asuh Orang Tua ... Indikator Motivasi Anak untuk Bersekolah ... Kisi-kisi Instrumen Pola Asuh Orang Tua ... Kisi-kisi Instrumen Motivasi Sekolah ... Skala Likert untuk Item Positif ... Skala Likert untuk Item Negatif ... Rekapitulasi Besarnya Nilai r (Validitas) Instrumen Pola Asuh Orang Tua ... Nomor Item Valid dan Tidak Valid Instrumen Pola Asuh orang tua ... Rekapitulasi Besarnya Nilai r (Validitas) Instrumen Motivasi Anak untuk Bersekolah ... Nomor Item Valid dan Tidak Valid Instrumen Motivasi Bersekolah .. Reliabilitas Instrumen Pola Asuh Orang Tua ... Reliabilitas Instrumen Motivasi Anak untuk Bersekolah ... Penentuan Kategori (Range) ... Penggunaan Areal Tanah ... Jumlah RT/RW ... Perangkat Kelurahan Sukagalih ...

21 41 43 49 55 56 57 59 61 61 63 63 64 65 66 66 70 73 74 75


(11)

Irma Rostiana, 2014

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI ANAK UNTUK BERSEKOLAH DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.4 4.5 4.6 4.7 4.8 4.9 4.10 4.11 4.12 4.13 4.14 4.15 4.16 4.17 4.18 4.19 4.20 4.21 4.22 4.23 4.24 4.25 4.26 4.27 4.28 4.29 4.30

Jumlah penduduk berdasarkan Struktur Umur ... Jumlah penduduk berdasarkan Tingkat Pendidikan ... Jumlah penduduk berdasarkan Tenaga Kerja ... Jumlah penduduk berdasarkan Mata Pencaharian Pokok ... Jumlah penduduk berdasarkan Agama ... Perhitungan Statistik ... Interval Pengkategorian ... Kategorisasi Penanaman Nilai ... Perhitungan Statistik ... Interval Pengkategorian ... Kategorisasi Penegakan Peraturan ... Perhitungan Statistik ... Interval Pengkategorian ... Kategorisasi Pembentukan Sikap ... Perhitungan Statistik ... Interval Pengkategorian ... Kategorisasi Pembatasan Pergaulan atau Permainan ... Perhitungan Statistik ... Interval Pengkategorian ... Kategorisasi Penghargaan Terhadap Karya Anak... Perhitungan Statistik... Interval Pengkategorian ... Kategorisasi Pemberian Hukuman atau Ganjaran ... Perhitungan Statistik ... Interval Pengkategorian ... Kategorisasi Pola Asuh Orang Tua ... Perhitungan Statistik ...

75 76 77 77 78 79 80 80 81 82 82 83 84 84 85 86 86 87 88 88 89 90 90 91 92 92 93


(12)

Irma Rostiana, 2014

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI ANAK UNTUK BERSEKOLAH DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.31 4.32 4.33 4.34 4.35 4.36 4.37 4.38 4.39 4.40 4.41 4.42 4.43 4.44 4.45 4.46 4.47 4.48 4.49 4.50 4.54

Interval Pengkategorian ... Kategorisasi Hasrat untuk Berhasil ... Perhitungan Statistik ... Interval Pengkategorian ... Kategorisasi Dorongan atau kebutuhan untuk sekolah ... Perhitungan Statistik ... Interval Pengkategorian ... Kategorisasi Harapan dan Cita-cita Masa Depan ... Perhitungan Statistik ... Interval Pengkategorian ... Kategorisasi Penghargaan Ketika naik kelas dan lulus sekolah ... Perhitungan Statistik ... Interval Pengkategorian ... Kategorisasi Kegiatan yang Menarik di Sekolah ... Perhitungan Statistik ... Interval Pengkategorian ... Kategorisasi Teman Bermain di Sekolah ... Perhitungan Statistik ... Interval Pengkategorian ... Kategorisasi Motivasi Anak untuk Bersekolah ... Perhitungan Statistik ...

94 94 95 96 96 97 98 98 100 100 101 102 102 103 104 104 105 106 106 107 108


(13)

Irma Rostiana, 2014

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI ANAK UNTUK BERSEKOLAH DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GRAFIK

4.1 4.2 4.3 4.4 4.5 4.6 4.7 4.8 4.9 4.10 4.11 4.12 4.13 4.14 4.15

Aspek Penanaman Nilai ... Aspek Penegakan Peraturan ... Aspek pembentukan Sikap ... Aspek Pembatasan Pergaulan atau Permainan ... Aspek Penghargaan Terhadap Karya Anak ... Aspek Pemberian Hukuman Atau Ganjaran ... Variabel Pola Asuh Orang Tua ... Aspek Hasrat atau Keinginan Berhasil ... Aspek Dorongan atau Kebutuhan Untuk Sekolah ... Aspek Harapan dan Cita-cita Masa Depan ... Aspek Penghargaan Ketika Anak Naik Kelas/Lulus ... Aspek Kegiatan yang Menarik di Sekolah ... Aspek Teman Bermain di Sekolah ... Variabel Motivasi Anak Untuk Bersekolah ... Grafik Penolakan dan Penerimaan Ho Variabel Pola Asuh orang tua dengan motivasi anak untuk sekolah ...

80 82 84 86 88 90 92 95 97 99 101 103 105 107 108 110


(14)

Irma Rostiana, 2014

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI ANAK UNTUK BERSEKOLAH DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

2.1 3.1 3.2

Kerangka Pemikiran ... Penarikan Sampel Penelitian ... Desain Penelitian ...

34 42 46


(15)

Irma Rostiana, 2014

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI ANAK UNTUK BERSEKOLAH DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

Manusia adalah mahluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri, melainkan membutuhkan individu lain untuk dapat berinteraksi, menyesuaikan diri dan bertahan hidup, karena manusia mempunyai dua hasrat yang kuat dalam dirinya,

yakni, “Keinginan untuk menjadi satu dengan sesamanya atau manusia lain di

sekelilingnya serta keinginan untuk menjadi satu dengan lingkungan alam

sekelilingnya” (Soekanto, 2007, hlm. 23). Dalam perkembangannya, manusia pertama kali akan melakukan interaksi didalam keluarga, karena keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat dan merupakan agen sosialisasi dasar bagi setiap individu. Ahmadi (2007, hlm. 108) mengemukakan bahwa,

Keluarga adalah wadah yang sangat penting diantara individu dan group, dan merupakan kelompok sosial yang pertama dimana anak-anak menjadi anggotanya, keluarga sudah barang tentu yang pertama-tama pula menjadi tempat untuk mengadakan sosialisasi kehidupan anak-anak.

Sosialisasi adalah “...proses yang harus dilalui manusia muda untuk memeroleh nilai-nilai dan pengetahuan mengenai kelompoknya dan belajar mengenai peran sosialnya yang cocok dengan kedudukannya di situ...” (Goode, 2007, hlm. 20). Sebagai agen sosialisasi pertama bagi seorang individu, keluarga memiliki fungsi-fungsi yang dapat berpengaruh bagi kelangsungan hidup individu tersebut, baik itu ayah, ibu, ataupun anak-anak. Menurut Oqbum (Ahmadi, 2007 hlm. 108), fungsi keluarga adalah sebagai berikut, “Fungsi kasih sayang; fungsi ekonomi; fungsi pendidikan; fungsi perlindungan dan fungsi rekreasi”. Hal tersebut sejalan dengan yang dikemukakan oleh Malihah dan Kolip (2011, hlm. 270) bahwa “...Keluarga berfungsi sebagai pengaturan keturunan, fungsi sosialisasi dan pendidikan, fungsi ekonomi atau unit produksi, fungsi pelindung,


(16)

2

Irma Rostiana, 2014

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI ANAK UNTUK BERSEKOLAH DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Fungsi pendidikan memiliki peranan yang cukup penting bagi anak, karena didalamnya orang tua akan mengenalkan/mengajarkan seperangkat nilai-nilai sosial yang berlaku di masyarakat, pengetahuan, keterampilan, serta bentuk-bentuk kelakuan yang diharapkan masyarakat. Fungsi edukasi atau pendidikan dalam keluarga dikemukakan oleh Malihah dan Kolip (2011, hlm. 270):

Fungsi Pendidikan dalam keluarga adalah untuk mendidik anak mulai dari awal pertumbuhan anak hingga terbentuk personality-nya. Anak-anak itu lahir tanpa bekal sosial, agar anak dapat berpartisipasi maka harus disosialisasikan oleh orang tuanya tentang nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. Dalam keluarga, anak-anak mendapatkan segi-segi utama dari kepribadiannya, tingkah lakunya, tingkah pekertinya, sikapnya dan reaksi emosionalnya.

Orang tua menjalankan fungsi tersebut melalui pola-pola pengasuhan yang diterapkan kepada anak dalam kehidupan sehari-hari. Dengan pola asuh yang diterapkan orang tua, anak-anak mendapatkan segi-segi utama dari kepribadiannya, tingkah lakunya, tingkah pekertinya, sikapnya dan reaksi emosionalnya.

Pola pengasuhan anak berarti pola perilaku yang diterapkan pada anak dan bersifat relatif konsisten dari waktu ke waktu. Pola perilaku ini dapat dirasakan oleh anak, baik dari segi positif maupun negatifnya. Pola asuh orang tua merupakan gambaran tentang sikap dan perilaku orang tua dan anak dalam berinteraksi, dan berkomunikasi selama mengadakan kegiatan pengasuhan.

(Budi. 2013. Tersedia: http://harrysetyobudi.blogspot.com/2013/11/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html)

Pengasuhan anak dalam suatu masyarakat berarti cara dalam mempersiapkan seseorang menjadi anggota masyarakat. Artinya, mempersiapkan orang itu untuk dapat bertingkah laku sesuai dengan pedoman pada kebudayaan yang didukungnya. Setiap orang tua memiliki cara dan pola tersendiri dalam mengasuh dan membimbing anak, sesuai dengan apa yang mereka kehendaki dan mereka yakini bahwa pola-pola tersebut benar untuk menerapkan nilai-nilai kebaikan untuk anak-anaknya. Pola asuh orang tua dapat digolongkan dalam tiga tipe, diantaranya: otoriter, demokratis dan permisif. Bolson (dalam Adrie, dkk, 2001)


(17)

3

Irma Rostiana, 2014

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI ANAK UNTUK BERSEKOLAH DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memberikan penjelasan mengenai ketiga bentuk pola asuh tersebut sebagai berikut,

Pada pola asuh otoriter, tugas dan kewajiban orang tua menentukan apa yang harus dikerjakan atau yang tidak boleh dilakukan oleh anak. Pada pola asuh demokratis, orang tua memberikan arahan atau masukan-masukan yang sifatnya tidak mengikat kepada anak. Dalam hal ini orang tua bersifat objektif, perhatian dan kontrol terhadap perilaku anak-anaknya. Pada pola asuh permisif orang tua biasanya bertindak menghindari adanya konflik ketika orang tua merasa tidak berdaya untuk mempengaruhi anak. Akibatnya, orang tua membiarkan perbuatan-perbuatan salah yang dilakukan anak.

Pola asuh diatas merupakan salah satu bentuk pendidikan yang diberikan

orang tua kepada anak. “Pendidikan terbagi menjadi pendidikan informal,

pendidikan formal dan pendidikan non-formal” (Nasution, 2010, hlm. 13). Pendidikan informal akan diterima oleh setiap individu di dalam lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat dan teman sepermainan (peer group). Individu akan dikenalkan dengan nilai-nilai sosial yang berlaku di masyarakat, sehingga ketika anak hidup di dalam masyarakat, anak akan bisa menentukan mana yang baik untuknya dan mana yang tidak karena sudah mendapatkan pendidikan di dalam keluarga. Pendidikan formal adalah kegiatan pendidikan yang sistematis dan terencana yang diperoleh di sekolah, sedangkan pendidikan non-formal adalah pendidikan yang diperoleh dari lembaga-lembaga tertentu diluar sistem persekolahan yang dilakukan secara mandiri, seperti lembaga kursus dan bimbingan belajar.

Sebagaimana dijelaskan dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pengertian pendidikan adalah,

...usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara...

Dari definisi di atas, terdapat 3 (tiga) pokok pikiran utama yang terkandung di dalamnya, yaitu: (1) usaha sadar dan terencana, Pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana menunjukkan bahwa pendidikan adalah sebuah proses yang


(18)

4

Irma Rostiana, 2014

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI ANAK UNTUK BERSEKOLAH DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

disengaja dan dipikirkan secara matang (proses kerja intelektual). Oleh karena itu, di setiap level manapun, kegiatan pendidikan harus disadari dan direncanakan, baik dalam tataran nasional, regional/provinsi dan kabupaten kota, institusional/sekolah maupun operasional (proses pembelajaran oleh guru); (2) mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya. Pendidikan yang dikehendaki adalah pendidikan yang bercorak pengembangan (developmental) dan humanis, yaitu berusaha mengembangkan segenap potensi didik; dan (3) memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Pendidikan dapat diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai dan budaya masyarakat. Melalui pendidikan manusia memeroleh informasi dan pengetahuan untuk mengembangkan dirinya. Pendidikan merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh semua orang. Hal itu dikarenakan bahwa pendidikan menjadi alasan utama untuk mencetak manusia yang terdidik, terpelajar, beradab, dan mampu membangun peradaban dunia. Sementara itu, sekolah masih menjadi lembaga formal pendidikan yang juga representasi dari pendidikan itu sendiri.

Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2008 tentang Wajib Belajar, telah dijelaskan bahwa,

Wajib belajar adalah program pendidikan minimal yang harus diikuti oleh warga negara Indonesia atas tanggung jawab Pemerintah dan pemerintah daerah. Wajib belajar berfungsi mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memeroleh pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara Indonesia. Wajib belajar bertujuan memberikan pendidikan minimal bagi warga negara Indonesia untuk dapat mengembangkan potensi dirinya agar dapat hidup mandiri di dalam masyarakat atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Berdasarkan peraturan tersebut, pemerintah berupaya mengajak masyarakat untuk sadar akan pentingnya pendidikan, karena wajib belajar merupakan program pendidikan minimal yang harus diikuti oleh setiap warga negara Indonesia untuk dapat mengembangkan berbagai potensi yang ada pada diri


(19)

5

Irma Rostiana, 2014

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI ANAK UNTUK BERSEKOLAH DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

individu agar dapat hidup mandiri di dalam masyarakat. Meskipun pendidikan merupakan kebutuhan bagi setiap individu, namun, pendidikan masih belum dapat dirasakan oleh setiap orang. Dalam pelaksanaannya, pendidikan di Indonesia masih memiliki permasalahan-permasalahan mendasar, seperti rendahnya kualitas pengajar, sarana dan prasarana pendidikan yang belum memadai, hingga rendahnya motivasi anak untuk bersekolah.

Salah satu faktor yang paling penting dalam proses pendidikan bagi seorang individu adalah motivasi. Peneliti melakukan penelitian pendahuluan pada masyarakat di Babakan Sukaresik Kelurahan Sukagalih Kecamatan Sukajadi Kota Bandung dengan melakukan pengamatan dan wawancara mengenai motivasi anak untuk bersekolah. Berdasarkan data yang diperoleh dari ketua RT 04/02, masyarakat di Babakan Sukaresik masih kurang memahami pentingnya pendidikan, hal ini terbukti dengan masih banyaknya anak usia sekolah yang tidak melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Dari 34 anak berusia 12-18 tahun atau setara dengan siswa SMP dan SMA, 18 orang dintaranya tidak melanjutkan sekolah atau putus sekolah.

Hasil wawancara yang dilakukan dengan beberapa orang tua di kelurahan sukagalih kecamatan sukajadi diperoleh gambaran bahwa masih ada siswa yang kurang mendapat perhatian dari kedua orang tuanya. Hal ini dapat dilihat dari masih adanya orang tua siswa yang kurang peduli terhadap urusan sekolah anak, seperti penyediaan fasilitas belajar anak, kehadiran anak di sekolah, kerapian anak dalam berpakaian dan sebagainya. Hal tersebut sangatlah berdampak negatif pada perkembangan anak, karena selain melakukan hal yang di luar norma juga dapat menjadikannya sebuah kebiasaan yang tidak baik pada anak jika hal itu terus menerus dilakukan, karena orang tua merupakan contoh bagi anak dalam berperilaku. Perilaku orang tua tersebut menurut Silalahi dan Meinarno (2010,

hlm. 9) “...termasuk dalam kategori pola asuh permisif...”.

Penulis juga melakukan pengamatan dan wawancara kepada beberapa anak usia sekolah menengah yang memiliki prestasi sekolah yang baik mengenai motivasi sekolah. Narasumber menyatakan bahwa motivasinya untuk bersekolah


(20)

6

Irma Rostiana, 2014

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI ANAK UNTUK BERSEKOLAH DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diperoleh karena adanya dorongan yang kuat dari orang tua mereka untuk bersekolah. Orang tua selalu memperhatikan dan bertanya menganai kegiatan apa yang diakukan di sekolah dan kesulitan-kesulitan apa yang dialami selama berada di sekolah. Orang tua merupakan pendorong serta pemberi inspirasi untuk sukses, selain itu orang tua juga berperan dalam setiap keputusan yang diambil oleh anak sehingga anak memiliki motivasi yang baik untuk bersekolah.

Pola asuh orang tua yang diterima oleh setiap anak sangatlah beragam, hal ini tergantung dari cara atau pola asuh keluarga yang diterapkan oleh orang tua kepada anaknya. Masing-masing pola asuh orang tua memiliki karakter yang berbeda-beda. Orang tua hendaknya memikirkan kondisi anak untuk mempertimbangkan cara-cara mendidik anak, sehingga kemudian dapat memutuskan dengan tepat jenis pola asuh yang akan diterapkan terhadap anak. Secara umum anak yang memperoleh pola asuh yang baik dari kedua orang tuanya, cenderung memiliki kebiasaan-kebiasan atau pola tingkah laku yang baik dalam kehidupan kesehariannya di lingkungan keluarga, sekolah maupun lingkungan masyarakat.

Perbedaan pola asuh orang tua secara tidak langsung akan mempengaruhi kebiasaan-kebiasaan anak, baik di rumah maupun di sekolah. Orang tua yang membiasakan anak untuk selalu belajar di rumah akan berpengaruh terhadap hasil belajar anak yang bersangkutan di sekolah. Sesuai yang diungkapkan oleh Surya (dalam Rahmawati, 2014, hlm. 3) “Bimbingan atau pola asuh orang tua berperan untuk mengembangkan potensi diri anak melalui pola-pola kebiasaan yang dilakukannya sehari-hari, baik di lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat”. Pola–pola kebiasaan yang dimaksudkan adalah pola-pola dimana individu tersebut dapat melakukan penyesuaian diri dengan lingkungannya serta bagaimana individu tersebut memiliki kebiasaan-kebiasaan yang positif di lingkungannya. Kebiasaan belajar adalah salah satu kebiasaan yang biasanya selain dilakukan di sekolah juga dilakukan di rumah, sehingga dapat dikatakan termasuk salah satu kebiasaan yang terjadi dalam lingkungan keluarga. Jadi dapat disimpulkan bahwa


(21)

7

Irma Rostiana, 2014

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI ANAK UNTUK BERSEKOLAH DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kebiasaan yang memotivasi anak belajar di rumah sangatlah dipengaruhi oleh pola asuh orang tua yang diberlakukan dalam membimbing anak tersebut.

Motivasi adalah dorongan atau keinginan didalam diri individu untuk

mencapai prestasi atau suatu tujuan. “Motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan

reaksi untuk mencapai tujuan” (Djamarah, 2008, hlm. 148). Motivasi terbagi menjadi motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Menurut Djamarah (2008, hlm. 149),

Motivasi intrinsik adalah motivasi yang berasal dari dalam diri seseorang, yaitu motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar. Hal ini dikarenakan di dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang berasal dari luar diri seseorang, yaitu motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar.

Motivasi sekolah yang berasal dari luar (motivasi ekstrinsik) diperoleh melalui pergaulan anak dengan kelompok teman sebaya (peer group), lingkungan tempat tinggal serta lingkungan keluarga. Sementara motivasi intrinsik merupakan motivasi yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri.

Berdasarkan pemaparan diatas, timbul suatu keinginan penulis untuk mengetahui ada tidaknya hungungan antara pola asuh yang diterapkan orang tua dengan motivasi anak untuk bersekolah. Penelitian ini diperkuat dengan adanya hasil penelitian terkait yang dilakukan Rahmawati (2014) mengenai Hubungan Antara Pola Asuh Orang Tua Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa SD Kelas IV Semester Genap Di Kecamatan Melaya-Jembrana, dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan pola asuh orang tua terhadap prestasi belajar siswa dengan kontribusi sebesar 18,23%, terdapat hubungan yang signifikan kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar siswa dengan kontribusi sebesar 10,6%, dan secara bersama-sama terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua dan kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar siswa dengan kontribusi sebesar 70,56% dengan kategori


(22)

8

Irma Rostiana, 2014

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI ANAK UNTUK BERSEKOLAH DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sangat kuat. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa pola asuh orang tua dan kebiasaan belajar mempengaruhi prestasi belajar siswa.

Penelitian lain yang berkaitan dengan pola asuh orang tua dan motivasi anak proses pendidikan dilakukan oleh Nasyirah (2007) yang mengungkapkan bahwa Korelasi antara pola asuh orang tua terhadap motivasi belajar siswa sangat signifikan, dimana diketahui nilai alpha 0,776 pada taraf P = 0,001. Untuk itu

penulis mengambil judul penelitian “HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI ANAK UNTUK BERSEKOLAH DI KELURAHAN

SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG”.

B. IDENTIFIKASI MASALAH PENELITIAN

Keluarga merupakan tempat dimana individu tumbuh, berkembang dan belajar mengenai nilai-nilai yang dapat membentuk kepribadiannya kelak. Proses belajar tersebut berjalan terus-menerus sepanjang individu tersebut hidup. Keluarga memiliki fungsi tersendiri dalam pembentukan kepribadian seorang individu. Fungsi keluarga yaitu fungsi kasih sayang; fungsi ekonomi; fungsi sosialisasi dan pendidikan; fungsi perlindungan dan fungsi rekreasi. Proses belajar yang dilalui oleh individu di dalam keluarga merupakan fungsi sosialisasi dan pendidikan yang diterapkan oleh orang tua kepada anak.

Seperangkat fungsi tersebut dijalankan orang tua melalui pola-pola pengasuhan yang diterapkan didalam keluarga. Setiap orang tua memiliki cara dan pola tersendiri dalam mengasuh dan membimbing anak, sesuai dengan apa yang mereka kehendaki dan mereka yakini bahwa pola-pola tersebut benar untuk menerapkan nilai-nilai kebaikan untuk anak-anaknya. Sedikitnya terdapat tiga pola pengasuhan yang umum diterapkan di masyarakat, yakni pola asuh otoriter, pola asuh demokratis, dan pola asuh permisif. Pola-pola tersebut memiliki dampak positif maupun negatif dalam perkembangan kepribadian dan pola pikir anak.

Pendidikan dibutuhkan setiap individu sepanjang hayat, bukan hanya pendidikan didalam keluarga (pendidikan informal) setiap individu juga harus


(23)

9

Irma Rostiana, 2014

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI ANAK UNTUK BERSEKOLAH DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mendapatkan pendidikan formal yaitu sekolah untuk dapat mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya dan dapat hidup mandiri di masyarakat. Namun proses pendidikan tersebut tidak selalu berjalan lancar karena terdapat berbagai hambatan dalam mencapainya, salah satunya adalah rendahnya motivasi/ keinginan individu untuk bersekolah atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Rendahnya motivasi untuk bersekolah tersebut terjadi karena kurangnya dukungan dari orang terdekat, khususnya orang tua dalam memotivasi anak untuk bersekolah. Seperti yang dikemukakan pada latar belakang permasalahan diatas, orang tua pada masyarakat Babakan Sukaresik Kelurahan Sukagalih Kecamatan Sukajadi Bandung cenderung menerapkan pola asuh permisif kepada anak sehingga motivasi anak untuk bersekolah menjadi rendah karena tidak ada atau kurangnya pengawasan dari orang tua. Namun disisi lain, anak yang memiliki motivasi bersekolah yang tinggi mendapatkan dukungan yang baik dari lingkungan mereka, salah satunya adalah orang tua yang selalu memperhatikan kondisi pendidikan anak dan menjadi panutan bagi anak.

Dengan adanya perbedaan hasil dari pola pengasuhan orang tua yang diterapkan kepada anak, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai hubungan pola asuh orang tua dengan motivasi anak untuk bersekolah di Kelurahan Sukagalih Kecamatan Sukajadi Kota Bandung.

C. RUMUSAN MASALAH PENELITIAN

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang dipaparkan diatas, maka perlu dilakukan perumusan masalah untuk memeroleh sasaran sesuai dengan tujuan penelitian. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pola asuh yang diterapkan orang tua di Kelurahan Sukagalih Kecamatan Sukajadi Kota Bandung?

2. Seberapa besar tingkat motivasi anak untuk bersekolah di Kelurahan Sukagalih Kecamatan Sukajadi Kota Bandung?


(24)

10

Irma Rostiana, 2014

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI ANAK UNTUK BERSEKOLAH DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Adakah hubungan pola asuh orang tua dengan motivasi anak untuk bersekolah di Kelurahan Sukagalih Kecamatan Sukajadi Kota Bandung? 4. Seberapa besar kadar kebermaknaan antara pola asuh orang tua dengan

motivasi anak untuk bersekolah di Kelurahan Sukagalih Kecamatan Sukajadi Kota Bandung?

D. TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui hal-hal berikut:

1. Untuk mengatahui pola asuh yang diterapkan orang tua di Kelurahan Sukagalih Kecamatan Sukajadi Kota Bandung.

2. Untuk mengetahui seberapa besar tingkat motivasi anak untuk bersekolah di Kelurahan Sukagalih Kecamatan Sukajadi Kota Bandung.

3. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan pola asuh orang tua dengan motivasi anak untuk bersekolah di Kelurahan Sukagalih Kecamatan Sukajadi Kota Bandung.

4. Untuk mengetahui seberapa besar kadar kebermaknaan antara pola asuh orang tua dengan motivasi anak untuk bersekolah di Kelurahan Sukagalih Kecamatan Sukajadi Kota Bandung.

E. MANFAAT PENELITIAN

1. Manfaat Teoritis

Manfaat yang bersifat teoretis berkaitan dengan pengembangan Ilmu pengetahuan, khususnya bagi Prodi Pendidikan Sosiologi. Kegunaan yang bersifat teoretis tersebut berupa sumbangan hasil penelitian, yaitu dapat memberikan pengetahuan dan mengembangkan wawasan penulis dan pembaca mengenai pola asuh yang diterapkan pada anak dalam meningkatkan motivasi anak untuk bersekolah.


(25)

11

Irma Rostiana, 2014

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI ANAK UNTUK BERSEKOLAH DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kegunaan yang bersifat praktis berkaitan dengan kegunaan praktis dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi. Kegunaan yang bersifat praktis dapat bermanfaat bagi anak, bagi orang tua, bagi penulis, serta bagi pembaca. Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Bagi Anak dan Orang Tua

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperbaiki pola asuh orang tua terhadap anak dan memberikan pemahaman kepada orang tua akan pentingnya memberikan motivasi dan dorongan untuk bersekolah kepada anak.

b. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi kepada masyarakat yang mengalami hambatan dalam menerapkan pola asuh yang baik kepada anak agar anak memiliki motivasi yang tinggi untuk bersekolah.

c. Bagi Pembaca/Masyarakat

Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk memberikan kontribusi dalam meningkatkan motivasi sekolah anak pada di Kelurahan Sukagalih sehingga kualitas pendidikan di lingkungan tersebut semakin baik.

F. STRUKTUR ORGANISASI SKRIPSI

BAB I : PENDAHULUAN

Bab I skripsi berisi uraian tentang pendahuluan dan merupakan bagian awal dari skripsi. Pendahuluan berisi latar belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Bab II berisi tinjauan pustaka pustaka, kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab III berisi penjabaran yang rinci mengenai metode penelitian, termasuk beberapa komponen lainnya, yaitu : Lokasi dan subjek populasi, Desain


(26)

12

Irma Rostiana, 2014

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI ANAK UNTUK BERSEKOLAH DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian, Metode penelitian, Definisi operasional, Instrumen penelitian, Proses pengembangan instrumen, Teknik pengumpulan data dan Analisis data.

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV berisi hasil penelitian dan pembahasan terdiri atas dua hal utama yaitu, pengolahan atau analisis data untuk menghasilkan temuan berkaitan dengan masalah penelitian, pertanyaan penelitian, hipotesis dan tujuan penelitian serta pembahasan dari penelitian.

BAB V : SIMPULAN DAN SARAN

Bab V berisi mengenai simpulan dan saran yang menyajikan penafsiran dan pemaknaan penelitian terhadap hasil analisis temuan penelitian. Ada dua alternatif cara penulisan simpulan, yakni dengan cara butir demi butir atau dengan cara uraian padat.

DAFTAR PUSTAKA

Daftar pustaka memuat semua sumber tertulis, seperti buku, artikel, jurnal, dokumen resmi, atau sumber-sumber lainnya yang pernah dikutip dan digunakan dalam penulisan karya tulis ilmiah. Semua sumber tertulis atau tercetak yang tercantum dalam uraian harus dicantumkan dalam daftar pustaka.


(27)

Irma Rostiana, 2014

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI ANAK UNTUK BERSEKOLAH DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan pembahasan dari hasil penelitian mengenai hubungan pola asuh orang tua dengan motivasi anak untuk bersekolah di Kelurahan Sukagalih Kecamatan Sukajadi, dapat disimpulkan bahwa:

1. Sebanyak 43% orang tua menerapkan pola asuh otoriter kepada responden, sementara 40% orang tua responden menerapkan pola asuh demokratis, dan sebagian kecil (17%) orang tua responden menerapkan pola asuh permisif. Artinya, pola asuh yang diterapkan orang tua di Kelurahan Sukagalih cenderung bersifat otoriter, dimana pada setiap aspek pola asuh, orang tua sangat dominan dalam menentukan masa depan anak.

2. Dari keseluruhan aspek motivasi anak untuk bersekolah di Kelurahan Sukagalih Kecamatan Sukajadi Kota Bandung, dapat dilihat bahwa lebih dari setengahnya (56%) responden memiliki tingkat motivasi bersekolah yang tinggi, 30% responden memiliki tingkat motivasi sekolah yang sedang dan sebagian kecil (14%) responden memiliki tingkat motivasi bersekolah yang rendah dengan sampel penelitian berjumlah 108 responden. Sehingga dapat disimpulkan bahwa motivasi anak untuk bersekolah di Kelurahan Sukagalih Kecamatan Sukajadi Kota Bandung cukup tinggi.

3. Pola asuh orang tua memberikan kontribusi terhadap motivasi anak untuk bersekolah di Kelurahan Sukagalih Kecamatan Sukajadi Kota Bandung sebesar 47,78%. Perolehan nilai korelasi antara pola asuh orang tua dengan motivasi anak untuk bersekolah adalah sebesar 0,691 termasuk dalam kategori hubungan yang sedang. Sedangkan nilai yang diperoleh adalah positif, hal ini menunjukkan bahwa hubungan yang terjadi antara dua variabel adalah searah, dimana semakin baik pola asuh yang diterapkan orang tua akan semakin tinggi pula motivasi anak untuk bersekolah. Sebaliknya, semakin tidak sesuai pola asuh yang diterapkan orang tua akan semakin rendah juga


(28)

127

Irma Rostiana, 2014

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI ANAK UNTUK BERSEKOLAH DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

motivasi anak untuk bersekolah. Dengan demikian hipotesis yang diajukan sebagai landasan dalam penelitian ini terbukti.

4. Pola asuh orang tua memiliki hubungan yang signifikan dengan motivasi anak untuk bersekolah di Kelurahan Sukagalih Kecamatan Sukajadi Kota Bandung, dengan nilai signifikansi yang diperoleh sebesar 0,000 < 0,05 dan t-hitung 9,88> t-tabel 1,658. Artinya, semakin baik dan sesuai pola asuh yang diterapkan orang tua, maka semakin tinggi motivasi anak untuk bersekolah di Kelurahan Sukagalih Kecamatan Sukajadi Kota Bandung. Variabel pola asuh orang tua dengan motivasi anak untuk bersekolah sama-sama kuat. Dalam penelitian ini, pola asuh orang tua memiliki hubungan yang sangat erat dengan motivasi anak untuk bersekolah.

B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan, maka peneliti mencoba memberikan sarak kepada beberapa pihak, yaitu:

1. Bagi Responden / Anak Usia Sekolah Menengah

Anak yang sudah memiliki motivasi belajar yang tinggi sebaiknya selalu mempertahankan motivasi tersebut dengan berorientasi pada masa depan, karena jika motivasi sekolah mereka tinggi dan mendapatkan dukungan dari orang tua maka mereka dapat terus berprestasi dan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi untuk mewujudkan cita-cita atau menggapai masa depan yang cerah. Bagi anak yang memiliki motivasi sekolah yang sedang sebaiknya meningkatkan motivasi yang sudah mereka miliki guna meningkatkan kemampuan dirinya di bidang akademik. Bagi anak yang memiliki motivasi sekolah yang rendah, diharapkan mulai membuka diri dan berani bercerita kepada orang tua, guru atau teman mengenai permasalahan apapun yang terjadi di sekolah, sehingga setiap persoalan yang dialami anak dalam hal belajar atau lingkungan sekolah dapat diselesaikan, selanjutnya anak akan mulai memiliki motivasi yang baik untuk bersekolah dan dapat ditingkatkan sesuai dengan kadar dan kemampuannya.


(29)

128

Irma Rostiana, 2014

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI ANAK UNTUK BERSEKOLAH DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Bagi orang tua

Pada umumnya, orang tua yang menerapkan pola asuh kepada anak dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti lingkungan tempat tinggal, sub-kultur budaya dan status sosial ekonomi, sehingga pola asuh yang diterapkan cenderung seragam dan mengikuti pola yang sudah diterapkan sebelumnya (turun-temurun). Padahal setiap anak memiliki kadar kemampuan dan potensi yang bereda. Sebelum menerapkan pola asuh yang cocok kepada anak, sebaiknya orang tua memahami terlebih dahulu bakat apa yang dimiliki anak dan dikembangkan sesuai dengan kadar dan kemampuan anak. Sehingga anak akan berkembang dengan baik dan motivasi untuk bersekolah akan tumbuh dengan sendirinya bukan karena paksaan dari orang tua.

3. Program Studi Pendidikan Sosiologi

Penelitian mengenai motivasi anak untuk bersekolah sangat minim, sehingga dalam melakukan penelitian, peneliti banyak mengaitkan dengan penelitian mengenai motivasi belajar dan motivasi berprestasi. Prodi pendidikan sosiologi disarankan untuk lebih memperbanyak jurnal, artikel ilmiah atau sumber lain mengenai motivasi anak untuk bersekolah juga mengenai pola asuh orang tua agar mempermudah mahasiswa dalam mengkaji topik-topik yang berhubungan dengan dunia pendidikan.

4. Penelitian Selanjutnya

Untuk penelitian selanjutnya diharapkan peneliti dapat mengkaji mengenai pola asuh orang tua secara lebih mendalam dan motivasi anak untuk bersekolah lebih luas lagi untuk memperkaya ilmu pengetahuan dan dapat memberikan kontribusi dalam dunia pendidikan.


(30)

Irma Rostiana, 2014

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI ANAK UNTUK BERSEKOLAH DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu dan Unbiyati, N. (2003) Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Ahmadi, Abu. (2007). Sosiologi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi. 2006. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Bina Aksara. Adrie, dkk. (2001). Pola Asuh Orangtua dan Nilai-nilai Kehidupan yang Dimiliki

oleh Remaja. Fenomena: Jurnal Psikologi.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. PT. Rineka Cipta: Jakarta.

Budi, Harry Setyo (2013). Peranan Keluarga Dalam Pembentukan

Perkembangan Kepribadian Anak. [Online]. Tersedia di

http://harrysetyobudi.blogspot.com/2013/11/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html [ Diakses pada 3 Januari 2014]

Buku Profil Desa dan Kelurahan Sukagalih Kecamatan Sukajadi Kota Bandung tahun 2013.

Bungin, Burhan. (2010). Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi

dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana.

Departemen Pendidikan Nasional. (2004). Naskah Akademik Pendidikan

Keluarga Berwawasan Gender (PKBG). Jakarta: Proyek Peningkatan Peran

Masyarakat dan Pemampuan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender. Djamarah, Syaiful Bahri. (2004). Pola Komunikasi Orang Tua Dan Anak Dalam

Keluarga Sebuah Perspektif Islam. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Echols, John. M, dan Shadily, Hassan. (2002). Kamus Indonesia Inggris. Jakarta:

PT. Gramedia.

Furqon. (2011). Statistika Terapan Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta. Gerungan. (2009). Psikologi Sosial. Bandung: Refika Aditama.


(31)

Irma Rostiana, 2014

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI ANAK UNTUK BERSEKOLAH DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ghofur, Abdul, dkk. (2009). Edukatif Blog. Pengaruh Pola Asuh Orang Tua

Terhadap Perkembangan Anak.[Online]. Tersedia di:

http/mywebsearch.com. [Diakses pada 2 September 2013]

Goode, William. J. (2007). Sosiologi Keluarga. Jakarta : PT. Bumi Aksara

Hufad, Achmad. (2000). Peran Keluarga Inti Dalam Pendidikan Anak. Jurnal Pendidikan Luar Sekolah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. Idrus, Muhammad. (2009). Metode Penelitian Ilmu Sosial Pendekatab Kualitatif

dan Kuantitatif. Jakarta: Erlangga.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (1999). Jakarta: Gramedia.

Laporan Data Kependudukan Kelurahan Sukagalih Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Tahun 2014.

Lestari, Surti Deniarti. 2014. Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap

Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun). Tesis Jurusan PLS

Universitas Pendidikan Indonesia Bandung: Tidak diterbitkan.

Lidyasari, A. Tina. Pola Asuh Otoritatif Sebagai Sarana Pembentukan Karakter

Anak Dalam Setting Keluarga. Jurusan PGSD FIP UNY. Fakultas Psikologi

UIN Malang.

Makmun, A. Syamsuddin. (2007). Psikologi Kependidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Malihah, Elly dan Kolip, Usman (2011). Pengantar Antropologi. Bandung: CV. Maulana Media Grafika.

Martono, Nanang. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Mussen. (1994). Perkembangan dan Kepribadian Anak. Jakarta: Arcan. Nasution, S. (2010). Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

N. A. Indriawati D. H. (2010). Pola Asuh Demokratis, Otoriter dan Permisif

Terhadap Karakter Anak. Skripsi Jurusan PLS Universitas Pendidikan

Indonesia Bandung: Tidak diterbitkan.

Nasyrah. (2007). Korelasi Antara Pola Asuh Orangtua Dengan Motivasi Belajar


(32)

Irma Rostiana, 2014

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI ANAK UNTUK BERSEKOLAH DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2008 Tentang Pendidikan Wajib Belajar.

Prasetyo, Bambang. dan Jannah, Lina M. (2005). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT RAJAGRAFINDO PERSADA.

Purwanto, M. Ngalim. (2004). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Rahmawati, F. (2014). Hubungan Antara Pola Asuh Orang Tua Dan Kebiasaan

Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa SD Kelas IV Semester Genap Di Kecamatan Melaya-Jembrana. e-Journal MIMBAR PGSD Universitas

Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 2 No: 1. 1-11. Riduwan. (2008). Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.

Riduwan. (2012). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti

Pemula. Bandung: Alfabeta.

Riduwan dan Sunarto. (2012). Statistika untuk penelitian Pendidikan, Sosial,

Ekonomi, Komunikasi, dan Bisnis. Bandung : Alfabeta.

Santrock, J. W. (2007). Psikologi pendidikan (edisi kedua). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Silalahi, Karlinawati dan Meinarno, Eko. A. (2010). Keluarga Indonesia: Aspek

dan Dinamika Zaman. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Soekanto, Soerjono. (2004). Sosiologi Keluarga; Tentang Ikhwal Keluarga,

Remaja dan Anak, Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Soekanto, Soerjono. (2007). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Sopiawati, Wiwin (2012). Pola Pengasuhan Anak Dalam Keluarga Anggota Bina

Keluarga Balita (BKB) Di Pos PAUD Melati Desa JayagiriKecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Skripsi Jurusan PLS Universitas

Pendidikan Indonesia Bandung: Tidak diterbitkan.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.


(33)

Irma Rostiana, 2014

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI ANAK UNTUK BERSEKOLAH DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sukmadinata, N. (2007). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sunarto dan Hartono, Agung. (2002). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Supranto, J. (2000). Statistik Teori Dan Aplikasi Edisi Keenam. Bandung : Erlangga.

Surakhmad, W. (2004). Pengantar Penelitian Ilmiah: Dasar, Metode, dan Teknik. Bandung: Tarsito.

Tim MKDP Landasan Pendidikan UPI. (2010). Landasan Pendidikan. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Tulis

Ilmiah. Bandung: UPI.

Uno, Hamzah. (2009). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara. Uno, Hamzah. B. (2010). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi

Aksara.

Yusuf, Syamsu. (2010). Pikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Remaja Rosdakarya.


(1)

127

Irma Rostiana, 2014

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI ANAK UNTUK BERSEKOLAH DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

motivasi anak untuk bersekolah. Dengan demikian hipotesis yang diajukan sebagai landasan dalam penelitian ini terbukti.

4. Pola asuh orang tua memiliki hubungan yang signifikan dengan motivasi anak untuk bersekolah di Kelurahan Sukagalih Kecamatan Sukajadi Kota Bandung, dengan nilai signifikansi yang diperoleh sebesar 0,000 < 0,05 dan t-hitung 9,88> t-tabel 1,658. Artinya, semakin baik dan sesuai pola asuh yang diterapkan orang tua, maka semakin tinggi motivasi anak untuk bersekolah di Kelurahan Sukagalih Kecamatan Sukajadi Kota Bandung. Variabel pola asuh orang tua dengan motivasi anak untuk bersekolah sama-sama kuat. Dalam penelitian ini, pola asuh orang tua memiliki hubungan yang sangat erat dengan motivasi anak untuk bersekolah.

B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan, maka peneliti mencoba memberikan sarak kepada beberapa pihak, yaitu:

1. Bagi Responden / Anak Usia Sekolah Menengah

Anak yang sudah memiliki motivasi belajar yang tinggi sebaiknya selalu mempertahankan motivasi tersebut dengan berorientasi pada masa depan, karena jika motivasi sekolah mereka tinggi dan mendapatkan dukungan dari orang tua maka mereka dapat terus berprestasi dan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi untuk mewujudkan cita-cita atau menggapai masa depan yang cerah. Bagi anak yang memiliki motivasi sekolah yang sedang sebaiknya meningkatkan motivasi yang sudah mereka miliki guna meningkatkan kemampuan dirinya di bidang akademik. Bagi anak yang memiliki motivasi sekolah yang rendah, diharapkan mulai membuka diri dan berani bercerita kepada orang tua, guru atau teman mengenai permasalahan apapun yang terjadi di sekolah, sehingga setiap persoalan yang dialami anak dalam hal belajar atau lingkungan sekolah dapat diselesaikan, selanjutnya anak akan mulai memiliki motivasi yang baik untuk bersekolah dan dapat ditingkatkan sesuai dengan kadar dan kemampuannya.


(2)

128

Irma Rostiana, 2014

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI ANAK UNTUK BERSEKOLAH DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Bagi orang tua

Pada umumnya, orang tua yang menerapkan pola asuh kepada anak dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti lingkungan tempat tinggal, sub-kultur budaya dan status sosial ekonomi, sehingga pola asuh yang diterapkan cenderung seragam dan mengikuti pola yang sudah diterapkan sebelumnya (turun-temurun). Padahal setiap anak memiliki kadar kemampuan dan potensi yang bereda. Sebelum menerapkan pola asuh yang cocok kepada anak, sebaiknya orang tua memahami terlebih dahulu bakat apa yang dimiliki anak dan dikembangkan sesuai dengan kadar dan kemampuan anak. Sehingga anak akan berkembang dengan baik dan motivasi untuk bersekolah akan tumbuh dengan sendirinya bukan karena paksaan dari orang tua.

3. Program Studi Pendidikan Sosiologi

Penelitian mengenai motivasi anak untuk bersekolah sangat minim, sehingga dalam melakukan penelitian, peneliti banyak mengaitkan dengan penelitian mengenai motivasi belajar dan motivasi berprestasi. Prodi pendidikan sosiologi disarankan untuk lebih memperbanyak jurnal, artikel ilmiah atau sumber lain mengenai motivasi anak untuk bersekolah juga mengenai pola asuh orang tua agar mempermudah mahasiswa dalam mengkaji topik-topik yang berhubungan dengan dunia pendidikan.

4. Penelitian Selanjutnya

Untuk penelitian selanjutnya diharapkan peneliti dapat mengkaji mengenai pola asuh orang tua secara lebih mendalam dan motivasi anak untuk bersekolah lebih luas lagi untuk memperkaya ilmu pengetahuan dan dapat memberikan kontribusi dalam dunia pendidikan.


(3)

Irma Rostiana, 2014

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI ANAK UNTUK BERSEKOLAH DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu dan Unbiyati, N. (2003) Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Ahmadi, Abu. (2007). Sosiologi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi. 2006. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Bina Aksara. Adrie, dkk. (2001). Pola Asuh Orangtua dan Nilai-nilai Kehidupan yang Dimiliki

oleh Remaja. Fenomena: Jurnal Psikologi.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. PT. Rineka Cipta: Jakarta.

Budi, Harry Setyo (2013). Peranan Keluarga Dalam Pembentukan

Perkembangan Kepribadian Anak. [Online]. Tersedia di

http://harrysetyobudi.blogspot.com/2013/11/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html [ Diakses pada 3 Januari 2014]

Buku Profil Desa dan Kelurahan Sukagalih Kecamatan Sukajadi Kota Bandung tahun 2013.

Bungin, Burhan. (2010). Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana. Departemen Pendidikan Nasional. (2004). Naskah Akademik Pendidikan

Keluarga Berwawasan Gender (PKBG). Jakarta: Proyek Peningkatan Peran Masyarakat dan Pemampuan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender. Djamarah, Syaiful Bahri. (2004). Pola Komunikasi Orang Tua Dan Anak Dalam

Keluarga Sebuah Perspektif Islam. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Echols, John. M, dan Shadily, Hassan. (2002). Kamus Indonesia Inggris. Jakarta:

PT. Gramedia.

Furqon. (2011). Statistika Terapan Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta. Gerungan. (2009). Psikologi Sosial. Bandung: Refika Aditama.


(4)

Irma Rostiana, 2014

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI ANAK UNTUK BERSEKOLAH DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ghofur, Abdul, dkk. (2009). Edukatif Blog. Pengaruh Pola Asuh Orang Tua

Terhadap Perkembangan Anak.[Online]. Tersedia di:

http/mywebsearch.com. [Diakses pada 2 September 2013]

Goode, William. J. (2007). Sosiologi Keluarga. Jakarta : PT. Bumi Aksara

Hufad, Achmad. (2000). Peran Keluarga Inti Dalam Pendidikan Anak. Jurnal Pendidikan Luar Sekolah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. Idrus, Muhammad. (2009). Metode Penelitian Ilmu Sosial Pendekatab Kualitatif

dan Kuantitatif. Jakarta: Erlangga.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (1999). Jakarta: Gramedia.

Laporan Data Kependudukan Kelurahan Sukagalih Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Tahun 2014.

Lestari, Surti Deniarti. 2014. Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 3-5 Tahun). Tesis Jurusan PLS Universitas Pendidikan Indonesia Bandung: Tidak diterbitkan.

Lidyasari, A. Tina. Pola Asuh Otoritatif Sebagai Sarana Pembentukan Karakter Anak Dalam Setting Keluarga. Jurusan PGSD FIP UNY. Fakultas Psikologi UIN Malang.

Makmun, A. Syamsuddin. (2007). Psikologi Kependidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Malihah, Elly dan Kolip, Usman (2011). Pengantar Antropologi. Bandung: CV. Maulana Media Grafika.

Martono, Nanang. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Mussen. (1994). Perkembangan dan Kepribadian Anak. Jakarta: Arcan. Nasution, S. (2010). Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

N. A. Indriawati D. H. (2010). Pola Asuh Demokratis, Otoriter dan Permisif Terhadap Karakter Anak. Skripsi Jurusan PLS Universitas Pendidikan Indonesia Bandung: Tidak diterbitkan.

Nasyrah. (2007). Korelasi Antara Pola Asuh Orangtua Dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas Xi Man Malang I. Skripsi. Tidak diterbitkan.


(5)

Irma Rostiana, 2014

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI ANAK UNTUK BERSEKOLAH DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2008 Tentang Pendidikan Wajib Belajar.

Prasetyo, Bambang. dan Jannah, Lina M. (2005). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT RAJAGRAFINDO PERSADA.

Purwanto, M. Ngalim. (2004). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Rahmawati, F. (2014). Hubungan Antara Pola Asuh Orang Tua Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa SD Kelas IV Semester Genap Di Kecamatan Melaya-Jembrana. e-Journal MIMBAR PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD Vol: 2 No: 1. 1-11.

Riduwan. (2008). Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.

Riduwan. (2012). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.

Riduwan dan Sunarto. (2012). Statistika untuk penelitian Pendidikan, Sosial, Ekonomi, Komunikasi, dan Bisnis. Bandung : Alfabeta.

Santrock, J. W. (2007). Psikologi pendidikan (edisi kedua). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Silalahi, Karlinawati dan Meinarno, Eko. A. (2010). Keluarga Indonesia: Aspek dan Dinamika Zaman. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Soekanto, Soerjono. (2004). Sosiologi Keluarga; Tentang Ikhwal Keluarga, Remaja dan Anak, Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Soekanto, Soerjono. (2007). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Sopiawati, Wiwin (2012). Pola Pengasuhan Anak Dalam Keluarga Anggota Bina Keluarga Balita (BKB) Di Pos PAUD Melati Desa JayagiriKecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Skripsi Jurusan PLS Universitas Pendidikan Indonesia Bandung: Tidak diterbitkan.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.


(6)

Irma Rostiana, 2014

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI ANAK UNTUK BERSEKOLAH DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sukmadinata, N. (2007). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sunarto dan Hartono, Agung. (2002). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Supranto, J. (2000). Statistik Teori Dan Aplikasi Edisi Keenam. Bandung : Erlangga.

Surakhmad, W. (2004). Pengantar Penelitian Ilmiah: Dasar, Metode, dan Teknik. Bandung: Tarsito.

Tim MKDP Landasan Pendidikan UPI. (2010). Landasan Pendidikan. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Bandung: UPI.

Uno, Hamzah. (2009). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara. Uno, Hamzah. B. (2010). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi

Aksara.

Yusuf, Syamsu. (2010). Pikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Remaja Rosdakarya.