PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI : Studi Pada Siswa Kelas Xi IPS SMA Negeri 14 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013.

(1)

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI

(Studi pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

Disusun oleh: RANI ROSITA

NIM. 0908783

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

2013


(2)

Rani Rosita, 2014

Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi (Studi Pada Siswa Kelas Xi Ips Sma Negeri 14 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI

(Studi pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Oleh: Rani Rosita

Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Rani Rosita 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Desember 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, diphotocopy, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

(4)

Rani Rosita, 2014

Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi (Studi Pada Siswa Kelas Xi Ips Sma Negeri 14 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)


(5)

BERITA ACARA PELAKSANAAN UJIAN SIDANG SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN MINAT BELAJAR TERHADAP

PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI (Studi pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandung

Tahun Ajaran 2012/2013) Oleh:

Rani Rosita 0908783

Skripsi ini telah diuji pada :

Hari/Tanggal : Selasa/24 Desember 2013

Waktu : 09.30-11.00

Tempat : Laboratorium Pendidikan Akuntansi II

Panitia ujian terdiri dari :

Ketua : Dr. H. Edi Suryadi, M.Si

NIP. 19600412 198603 1 002

Sekretaris : Dr. Kurjono, M.Pd.

NIP. 19681020 199802 1 003

Anggota : 1. Dr. Kusnendi, M.S

NIP. 19600122 198403 1 003 2. Drs. H. Ajang Mulyadi, MM NIP. 19611102 1986031 002

Penguji : 1. Drs. Rahmat Moeslihat

NIP. 19511010 198002 1 002 2. Dra. Heraeni Tanuatmodjo, M.M NIP. 19620111 198903 2 001 3. Leni Yuliyanti, S.Pd, M.M NIP. 19780724 200112 2 002


(6)

Rani Rosita, 2014

Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi (Studi Pada Siswa Kelas Xi Ips Sma Negeri 14 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik

bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu,

padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang

kamu tidak mengetahui. (QS. Al Baqarah 2:216)

Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya

kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya

Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

(QS.An-Nahl:18)


(7)

i

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA

MATA PELAJARAN AKUNTANSI

(Studi pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Rani Rosita

Pembimbing: Asep Kurniawan, S.Pd, M.Pd ABSTRAK

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar, minat belajar terhadap prestasi belajar, dan pengaruh lingkungan keluarga dan minat belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS SMAN 14 Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey. Data diolah dengan menggunakan teknik analisis korelasi multipel, sedangkan pengujian hipotesis dilakukan dengan menguji keberartian koefisien korelasi melalui uji t dan uji F.

Hasil pengujian hipotesis pertama melalui uji t mengenai pengaruh lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar menunjukkan thitung sebesar 1,1307 sedangkan ttabel dengan α 0,05 menunjukkan angka 1,98806. Karena thitung < ttabel maka lingkungan keluarga tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar. Pengujian hipotesis kedua melalui uji t mengenai pengaruh minat belajar terhadap prestasi belajar menunjukkan thitung sebesar 4,9786 sedangkan ttabel dengan α 0,05 menunjukkan angka 1,98806. Karena thitung > ttabel maka minat belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar. Pengujian hipotesis ketiga melalui uji F mengenai pengaruh lingkungan keluarga dan minat belajar terhadap prestasi belajar menunjukkan Fhitung sebesar 15,8048 sedangkan Ftabel dengan α 0,05 menunjukkan angka 3,094. Karena Fhitung > Ftabel maka lingkungan keluarga dan minat belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar.


(8)

ii Rani Rosita, 2014

Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi (Studi Pada Siswa Kelas Xi Ips Sma Negeri 14 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

THE EFFECT OF FAMILY ENVIRONMENT AND INTERESTS OF LEARNING ON STUDENT’S ACHIEVEMENT LEARNING LESSONS IN

ACCOUNTING SUBJECTS

(Studies in Class XI Social of SMAN 14 Bandung Academic Year 2012/2013) Rani Rosita

Counselors : Asep Kurniawan, S. Pd, M.Pd ABSTRACT

The aims of this research was to determine the influence of family environment to learning achievement, interest in learning to learning achievement, and the influence of family environment and interest in learning to learning achievement’s student class XI Social of SMAN 14 Bandung. The method used was a survey method. The data were processed using the technique of multiple correlation analysis, whereas hypothesis testing is done by testing the significance of the correlation coefficient through the t test and F test.

The results of first hypothesis testing via t test about the effect of family environment on learning achievement showed tcount 1.1307 while ttable with α 0.05

indicates the number 1.98806. Because of tcount < ttable, so the family had no effect

on learning achievement. The second hypothesis testing via t test about the effect of interest in learning on learning achievement showed tcount 4,9786 while ttable

with α 0.05 indicates the number 1.98806. Because of tcount > ttable, so the interest

in learning influence the learning achievement. The third testing hypotheses about the effect of family environment and interest in learning on learning achievement through F test showed Fcount of 15.8048 while the Ftable with a significance level of

0.05 indicates the number 3,094. Because of Fcount> Ftable, it can be said the family

environment and interest in learning influence on learning achievements. Keywords: Family Environment, Interest in Learning, Academic Achievement


(9)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 7

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 8

1.4 Kegunaan Penelitian ... 8

BAB II LANDASAN TEORI ... 10

2.1 Lingkungan Keluarga ... 10

2.1.1 Pengertian Lingkungan Keluarga ... 10

2.1.2 Peranan dan Fungsi Keluarga ... 11

2.1.3 Indikator Lingkungan Keluarga ... 12

2.1.4 Pengaruh Lingkungan Keluarga terhadap Prestasi Belajar ... 14

2.2 Minat Belajar ... 15

2.2.1 Pengertian Minat Belajar ... 15

2.2.2 Macam-macam Minat ... 16

2.2.3 Indikator Minat Belajar ... 17

2.2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar ... 19

2.2.5 Cara Meningkatkan Minat Belajar ... 22

2.2.6 Pengaruh Minat Belajar terhadap Prestasi Belajar ... 23

2.3 Prestasi Belajar ... 24

2.3.1 Pengertian Belajar ... 24

2.3.2 Pengertian Prestasi Belajar ... 26

2.3.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar .. 27

2.3.4 Indikator Prestasi Belajar ... 28

2.3.5 Batas Minimal Prestasi Belajar ... 30

2.4 Mata Pelajaran Akuntansi ... 31

2.4.1 Pengertian Akuntansi ... 31


(10)

vii Rani Rosita, 2014

Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi (Studi Pada Siswa Kelas Xi Ips Sma Negeri 14 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.4.3 Fungsi dan Tujuan Mata Pelajaran Akuntansi di

SMA ... 34

2.4.4 Ruang Lingkup Mata Pelajaran Akuntansi ... 35

2.4.5 Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Akuntansi di SMA ... 35

2.4.6 Karakteristik Mata Pelajaran Akuntansi ... 35

2.5 Kerangka Pemikiran ... 36

2.6 Hipotesis ... 41

BAB III METODE PENELITIAN ... 43

3.1 Desain Penelitian ... 43

3.2 Operasionalisasi Variabel ... 43

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 46

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 49

3.5 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 51

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 65

4.1 Gambaran Objek Penelitian ... 65

4.1.1 Identitas SMA Negeri 14 Bandung ... 65

4.1.2 Sejarah Perkembangan Sekolah ... 66

4.1.3 Visi, Misi, dan Tujuan SMA Negeri 14 Bandung ... 66

4.1.3.1 Visi ... 66

4.1.3.2 Misi ... 67

4.1.3.3 Tujuan ... 68

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian ... 69

4.2.1 Gambaran Umum Lingkungan Keluarga ... 69

4.2.2 Gambaran Indikator Lingkungan Keluarga ... 70

4.2.2.1 Gambaran Perlakuan yang Demokratis ... 70

4.2.2.2 Gambaran Perhatian Orangtua ... 71

4.2.2.3 Gambaran Komunikasi yang Baik ... 72

4.2.2.4 Gambaran Perhatian Anggota Keluarga Lain ... 74

4.2.2.5 Gambaran Suasana Rumah yang Kondusif . 75

4.2.2.6 Gambaran Penyediaan Fasilitas Belajar ... 76

4.2.3 Gambaran Umum Minat Belajar ... 77

4.2.4 Gambaran Indikator Minat Belajar ... 78

4.2.4.1 Gambaran Rasa Suka ... 78

4.2.4.2 Gambaran Mencari Informasi di Luar Jam Mata Pelajaran ... 79

4.2.4.3 Gambaran Kelengkapan Belajar ... 80

4.2.4.4 Gambaran Cita-cita ... 81

4.2.4.5 Gambaran Pengerjaan Tugas ... 82

4.2.4.6 Gambaran Tingkat Perhatian Siswa saat Belajar ... 83


(11)

viii

4.2.4.7 Gambaran Tingkat Konsentrasi Siswa ... 84

4.2.4.8 Gambaran Partisipasi Siswa ... 85

4.2.5 Gambaran Prestasi Belajar Siswa ... 86

4.3 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 87

4.3.1 Analisis Data ... 87

4.3.1.1 Uji Normalitas Data Lingkungan Keluarga . 87

4.3.1.2 Uji Normalitas Data Minat Belajar ... 88

4.3.1.3 Uji Normalitas Data Prestasi Belajar ... 89

4.3.2 Analisis Korelasi... 90

4.3.2.1 Pengaruh secara Parsial Lingkungan Keluarga dan Minat Belajar terhadap Prestasi Belajar ... 94

4.3.2.2 Pengaruh secara Simultan Lingkungan Keluarga dan Minat Belajar terhadap Prestasi Belajar... 96

4.3.3 Hasil Pengujian Hipotesis ... 96

4.3.3.1 Hasil Pengujian Hipotesis I ... 96

4.3.3.2 Hasil Pengujian Hipotesis II ... 97

4.3.3.3 Hasil Pengujian Hipotesis III ... 98

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ... 99

4.4.1 Pengaruh Lingkungan Keluarga terhadap Prestasi Belajar ... 99

4.4.2 Pengaruh Minat Belajar terhadap Prestasi Belajar ... 104

4.4.3 Pengaruh Lingkungan Keluarga dan Minat Belajar terhadap Prestasi Belajar ... 106

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 110

5.1 Kesimpulan ... 110

5.2 Saran ... 111

DAFTAR PUSTAKA ... 114

LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Kisi-kisi Uji Coba Angket Penelitian 2. Uji Coba Angket Penelitian

3. Jawaban Uji Coba Angket Penelitian

4. Uji Reliabilitas Item/Pernyataan Angket Lingkungan Keluarga dan Minat Belajar

5. Uji Validitas Item/Pernyataan Angket Lingkungan Keluarga dan Minat Belajar

6. Tabel Sampel Kelas Penelitian 7. Kisi-kisi Angket Penelitian 8. Angket Penelitian


(12)

ix Rani Rosita, 2014

Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi (Studi Pada Siswa Kelas Xi Ips Sma Negeri 14 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

9. Jawaban Angket Penelitian

10. Hasil Tabulasi Angket Lingkungan Keluarga, Minat Belajar, dan Prestasi Belajar

11. Data Perhitungan Analisis Deskriptif Lingkungan Keluarga 12. Data Perhitungan Analisis Deskriptif Minat Belajar

13. Data Perhitungan Analisis Deskriptif Prestasi Belajar 14. Tabel Nilai r Product Moment

15. Tabel Distribusi Student t 16. Tabel Distribusi F

17. Lembar Evaluasi Presentasi Usulan Penelitian 18. Surat Keputusan Dekan FPEB

19. Surat Keterangan Perubahan Judul Skripsi

20. Surat Permohonan Izin Penelitian dan Penyebaran Angket

21. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian di SMAN 14 Bandung

22. Frekuensi Bimbingan Skripsi 23. Daftar Riwayat Hidup


(13)

x

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1.1 Nilai Ujian Kenaikan Kelas dan Persentase (%) Siswa yang

Tuntas dan Belum Tuntas pada Mata Pelajaran Akuntansi

Kelas XI IPS SMAN 14 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013 .... 3

Tabel 2.1 Jenis, Indikator, dan Cara Evaluasi Prestasi ... 29

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... 45

Tabel 3.2 Populasi Penelitian ... 47

Tabel 3.3 Sampel Penelitian ... 48

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Lingkungan Keluarga ... 53

Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Minat Belajar ... 54

Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas Lingkungan Keluarga ... 56

Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Minat Belajar ... 57

Tabel 3.8 Format Tabulasi Jawaban Responden ... 58

Tabel 3.9 Format Distribusi Frekuensi Variabel/Indikator ... 59

Tabel 4.1 Gambaran Umum Lingkungan Keluarga Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandung ... 69

Tabel 4.2 Gambaran Perlakuan yang Demokratis ... 71

Tabel 4.3 Gambaran Perhatian Orangtua ... 72

Tabel 4.4 Gambaran Komunikasi yang Baik ... 73

Tabel 4.5 Gambaran Perhatian Anggota Keluarga Lain ... 74


(14)

xi Rani Rosita, 2014

Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi (Studi Pada Siswa Kelas Xi Ips Sma Negeri 14 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.7 Gambaran Penyediaan Fasilitas Belajar ... 76

Tabel 4.8 Gambaran Umum Minat Belajar Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandung ... 77

Tabel 4.9 Gambaran Rasa Suka ... 78

Tabel 4.10 Gambaran Mencari Informasi di Luar Jam Mata Pelajaran ... 79

Tabel 4.11 Gambaran Kelengkapan Belajar ... 80

Tabel 4.12 Gambaran Cita-cita ... 81

Tabel 4.13 Gambaran Pengerjaan Tugas ... 82

Tabel 4.14 Gambaran Tingkat Perhatian Siswa Saat Belajar ... 83

Tabel 4.15 Gambaran Tingkat Konsentrasi Siswa ... 84

Tabel 4.16 Gambaran Partisipasi Siswa ... 85

Tabel 4.17 Prestasi Belajar Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandung pada Mata Pelajaran Akuntansi ... 86


(15)

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Unsur yang Terlibat dalam Belajar ... 21

Gambar 2.2 Aktivitas Akuntansi ... 33

Gambar 2.3 Kerangka pemikiran ... 40

Gambar 2.4 Hubungan Variabel Penelitian ... 41

Gambar 3.1 Skala Lingkungan Keluarga dan Minat Belajar ... 48

Gambar 4.1 Normalitas Variabel Lingkungan Keluarga ... 87

Gambar 4.2 Normalitas Variabel Minat Belajar ... 88


(16)

1

Rani Rosita, 2014

Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi (Studi Pada Siswa Kelas Xi Ips Sma Negeri 14 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Setiap negara pasti memiliki cita-cita mengenai warga negaranya. Seperti halnya Indonesia yang mendambakan terbentuknya manusia Pancasila bagi seluruh warganya. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 Pasal 1 butir 2 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa:

Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.

Tujuan pendidikan di negara Indonesia telah disejajarkan dengan cita-cita tersebut. Semua institusi harus mengarahkan segala kegiatan di sekolahnya bagi pencapaian tujuan pendidikan nasional. Pencapaian tujuan pendidikan nasional tersebut bergantung pada pelaksanaan program pendidikan yang salah satunya berada pada konteks pendidikan formal di sekolah.

Dalam seluruh proses pendidikan di sekolah, proses belajar merupakan kegiatan paling utama dan merupakan usaha yang strategis guna mewujudkan tujuan institusional yang diemban oleh lembaga tersebut. Syah (2011:87) mengatakan bahwa “... berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa, baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri”.


(17)

2

Indikator ketercapaian rumusan tujuan pendidikan dapat dilihat dari hasil yang didapatkan setelah proses pembelajaran berlangsung. Prestasi belajar yang dicapai siswa pada hakikatnya merupakan cerminan dari usaha belajar yang dilakukannya.

Terdapat empat komponen utama yang berkaitan erat di dalam proses belajar, yaitu siswa, sarana, lingkungan, dan hasil yang dicapai. Loree (dalam Makmun, 2007:165), mengungkapkan bahwa “komponen utama dalam proses belajar mengajar terdiri dari raw input (siswa), istrumental input (sarana),

environmental input (lingkungan), expected output (hasil yang diharapkan)”.

Prestasi belajar sebagai wujud hasil dari proses belajar siswa salah satunya dapat dilihat dari perolehan nilai ujian. “...prestasi atau keberhasilan belajar dapat dioperasionalisasikan dalam bentuk indikator-indikator berupa nilai rapor, indeks prestasi studi, angka kelulusan, predikat keberhasilan, dan semacamnya” (Azwar, 2011:164).

Nilai yang diperoleh siswa haruslah sama atau lebih tinggi dibandingkan dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan. KKM ditetapkan oleh satuan pendidikan berdasarkan hasil musyawarah guru mata pelajaran di satuan pendidikan atau beberapa satuan pendidikan yang memiliki karakteristik yang hampir sama.

SMA Negeri 14 Bandung sebagai lembaga pendidikan formal memiliki tujuan untuk menciptakan lulusan yang dapat melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi atau lulusan yang siap bekerja bagi yang tidak melanjutkan ke bangku perkuliahan. Sesuai dengan tujuan tersebut maka sekolah perlu membekali para


(18)

3

Rani Rosita, 2014

Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi (Studi Pada Siswa Kelas Xi Ips Sma Negeri 14 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

siswa yang mengambil program IPS dengan pengetahuan dan keterampilan yang salah satunya adalah Mata Pelajaran Akuntansi. Dengan demikian, maka para siswa dituntut untuk dapat memperoleh prestasi yang baik di dalam mata pelajaran ini.

Berdasarkan data awal yang didapat dari SMA Negeri 14 Bandung, diperoleh hasil bahwa prestasi belajar siswa pada Mata Pelajaran Akuntansi masih rendah. Hal ini dapat dilihat pada rata-rata nilai Ujian Kenaikan Kelas (UKK) serta persentase siswa yang tuntas dan belum tuntas pada mata pelajaran Akuntansi seperti yang ditunjukkan tabel di bawah ini.

Tabel 1.1

Nilai Ujian Kenaikan Kelas dan Persentase (%) Siswa yang Tuntas dan Belum Tuntas pada Mata Pelajaran Akuntansi

Kelas XI IPS SMAN 14 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013

No. Kelas KKM Rata-rata Nilai UKK

Tuntas Belum Tuntas Jumlah Siswa

Jumlah % Jumlah %

1 XI IPS 1 78 63 6 13,95 37 86,05 43

2 XI IPS 2 78 71 20 43,48 26 56,52 46

3 XI IPS 3 78 63 4 9,30 39 90,70 43

(Sumber: Daftar Nilai Akuntansi Kelas XI IPS SMAN 14 Bandung, Data Diolah)

KKM yang ditetapkan oleh sekolah untuk mata pelajaran Akuntansi pada tahun ajaran 2012/2013 adalah 78. Tabel 1.1 di atas menunjukkan bahwa perolehan nilai UKK dari ketiga kelas XI IPS masih berada di bawah KKM. Selain itu dari persentase jumlah siswa yang tuntas dan belum tuntas dalam mata pelajaran Akuntansi di atas, dapat dilihat bahwa masih banyak siswa yang belum tuntas dalam mata pelajaran ini. Pada kelas XI IPS 1, jumlah siswa yang belum tuntas sebanyak 37 orang atau sebesar 86,05%. Ini berarti lebih dari separuh siswa


(19)

4

memperoleh nilai dibawah KKM. Sama halnya yang terjadi di kelas XI IPS 3, dimana 90,70% siswa di kelas tersebut belum mencapai nilai di atas KKM, sedangkan di kelas XI IPS 2, jumlah siswa yang sudah tuntas lebih banyak di bandingkan kelas yang lain. Namun walaupun demikian jumlah siswa yang belum tuntas pun masih mencapai 56,52%.

Rendahnya prestasi belajar yang dicapai oleh siswa merupakan masalah yang serius, karena hal ini akan berdampak pada perkembangan kualitas sumber daya manusia. Tidak tercapainya KKM pada mata pelajaran Akuntansi mengindikasikan tingkat penguasaan siswa yang minim pada pelajaran tersebut. Tingkat penguasaan (level of mastery) yang belum dicapai dengan baik akan menghambat siswa dalam penguasaan tingkat materi selanjutnya. Terhambatnya penguasaan materi pelajaran ini akan mengakibatkan terjadinya keterlambatan pemahaman pengetahuan yang berimbas pada rendahnya kualitas sumber daya manusia di masa yang akan datang.

Perolehan nilai rata-rata UKK yang dicapai oleh siswa kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandung di atas dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Hal ini dikarenakan pada dasarnya proses belajar yang dialami siswa merupakan hasil interaksi antara beberapa faktor yang saling mempengaruhi baik faktor dari dalam diri siswa yang belajar maupun faktor dari luar diri siswa yang belajar. Dalyono (2009:55) mengungkapkan bahwa:

Berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan beberapa faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar yaitu berasal dari dalam diri orang yang belajar dan adapula dari luar dirinya. (1) faktor internal (yang berasal dari dalam diri); kesehatan, intelegensi dan bakat, minat dan motivasi,


(20)

5

Rani Rosita, 2014

Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi (Studi Pada Siswa Kelas Xi Ips Sma Negeri 14 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

cara belajar; (2) faktor eksternal (yang berasal dari luar diri); keluarga, sekolah, masyarakat, lingkungan sekitar.

Lingkungan keluarga merupakan salah satu faktor ekstern yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Lingkungan keluarga merupakan tempat dimana seorang anak pertama kali mendapatkan pendidikan. Di dalam lingkungan keluarga inilah seorang anak pertama kali mendapatkan bekal untuk mampu menerima segala bentuk pendidikan di sekolah. Seperti yang diungkapkan oleh Yusuf (2011:38) bahwa “...keluarga berfungsi sebagai... stimulator bagi pengembangan kemampuan anak untuk mencapai prestasi, baik di sekolah maupun di masyarakat”.

Pendidikan yang pertama di lingkungan keluarga merupakan suatu pondasi bagi pertumbuhan kepribadian anak, sehingga peran keluarga memiliki pengaruh yang besar terhadap prestasi belajar anak. Seorang anak yang tumbuh dan berkembang dalam lingkungan keluarga yang harmonis cenderung lebih memiliki karakter positif dan berkeinginan untuk melakukan proses belajar dengan optimal yang berimplikasi pada pencapaian prestasi belajar. Yusuf (2011:37) menyatakan bahwa “Keluarga memiliki perkembangan penting dalam upaya mengembangkan pribadi anak”, sedangkan Yusuf & Nurihsan (2008:29) berpendapat:

Anak yang dikembangkan dalam iklim demokratis cenderung memiliki ciri-ciri kepribadian: lebih aktif, lebih bersikap sosial, lebih memiliki harga diri (percaya diri), lebih memiliki keinginan dalam bidang intelektual, lebih orisinil, dan lebih konstruktif dibandingkan dengan anak yang dikembangkan dalam iklim autoritarian.

Selain dipengaruhi oleh lingkungan keluarga, prestasi belajar siswa dapat dipengaruhi oleh faktor intern dari dalam diri siwa yang belajar, salah satunya


(21)

6

adalah minat belajar siswa. Minat merupakan rasa ketertarikan pada suatu hal tanpa ada yang menyuruh. Menurut Hadis (2008:44), “...minat belajar dapat diartikan sebagai rasa tertarik yang ditunjukkan oleh peserta didik dalam melakukan aktivitas belajar, baik di rumah, di sekolah, dan di masyarakat”.

Minat memiliki pengaruh terhadap belajar. Seorang siswa yang berminat terhadap suatu mata pelajaran tertentu cenderung akan memperhatikan terus-menerus disertai rasa senang. Dengan adanya rasa senang tersebut, siswa akan belajar dengan sebaik-baiknya, sehingga prestasi belajarpun akan maksimal, dan begitu juga sebaliknya. Dalyono (2009:57) mengatakan, “minat belajar yang besar cenderung menghasilkan prestasi yang tinggi, sebaliknya minat belajar kurang akan menghasilkan prestasi yang rendah”.

Minat seseorang terhadap suatu objek tertentu tidak terlepas dari adanya pengaruh yang berasal dari lingkungan dimana ia berada. Demikian halnya yang terjadi pada seorang siswa yang memiliki ketertarikan atau minat terhadap mata pelajaran tertentu. M. Surya (Ali, 2009:71) mengatakan bahwa “faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar adalah ...faktor yang bersumber dari lingkungan keluarga dan masyarakat”. Sebagai contoh, seorang siswa yang berasal dari keluarga dokter cenderung untuk mengambil studi dalam bidang kedokteran. Demikian halnya dengan siswa yang berasal dari lingkungan keluarga yang berkecimpung dalam dunia ekonomi atau akuntansi, maka siswa tersebut cenderung akan memiliki minat terhadap bidang yang sama.

Berdasarkan uraian permasalahan di atas, penulis tertarik untuk meneliti faktor eksternal siswa berupa lingkungan keluarga dan faktor internal berupa


(22)

7

Rani Rosita, 2014

Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi (Studi Pada Siswa Kelas Xi Ips Sma Negeri 14 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

minat belajar yang berpengaruh terhadap prestasi belajar Akuntansi. Oleh karena itu penulis terdorong untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh

Lingkungan Keluarga dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi (Studi pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri

14 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)”.

1.2Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang di atas, maka dalam penelitian ini dapat dirumuskan permasalahannya yakni:

1. Bagaimana gambaran lingkungan keluarga siswa di kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandung.

2. Bagaimana gambaran minat belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi di kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandung.

3. Bagaimana gambaran prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi di kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandung.

4. Bagaimana pengaruh lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi di kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandung. 5. Bagaimana pengaruh minat belajar terhadap prestasi belajar siswa pada

mata pelajaran Akuntansi di kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandung. 6. Bagaimana pengaruh lingkungan keluarga dan minat belajar terhadap

prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi di kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandung.


(23)

8

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui lingkungan keluarga dan minat belajar mempengaruhi prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi di kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandung.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui gambaran lingkungan keluarga siswa di kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandung.

2. Untuk mengetahui gambaran minat belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi di kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandung.

3. Untuk mengetahui gambaran prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi di kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandung.

4. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi di kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandung.

5. Untuk mengetahui pengaruh minat belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi di kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandung. 6. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan keluarga dan minat belajar

terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi di kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandung.


(24)

9

Rani Rosita, 2014

Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi (Studi Pada Siswa Kelas Xi Ips Sma Negeri 14 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan memberikan kegunaan secara teoritis maupun praktis.

1. Kegunaan secara teoritis

Diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi berbagai pihak yang bermanfaat bagi pendidikan Indonesia serta diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran terhadap perkembangan ilmu pendidikan, khususnya mengenai pengaruh lingkungan keluarga dan minat belajar terhadap prestasi belajar siswa dan sebagai referensi penelitian selanjutnya.

2. Kegunaan secara praktis a. Bagi sekolah

Dapat memberikan informasi sebagai bahan pertimbangan dalam mengelola sistem pendidikan yang dapat membuat siswa menjadi lebih bersemangat dalam mempelajari Akuntansi.

b. Bagi orangtua

Dapat memberikan informasi sebagai bahan pertimbangan untuk mengelola hubungan yang baik dengan anak yang dapat membuat anak semangat dalam mempelajari Akuntansi.

c. Bagi penulis

Dapat memperluas pemahaman penulis mengenai pengaruh lingkungan keluarga dan minat belajar terhadap prestasi belajar siswa dan sebagai suatu sarana latihan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan melalui kegiatan penelitian.


(25)

(26)

43 Rani Rosita, 2014

Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi (Studi Pada Siswa Kelas Xi Ips Sma Negeri 14 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan rencana dan struktur penyelidikan yang dibuat untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan-pertanyaan dalam penelitian. Menurut Nazir (2005:84), “desain dari penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian”.

Metode yang sesuai dan dapat digunakan dalam penelitian ini adalah

metode survey. Singarimbun (2012:3) mengatakan bahwa “...penelitian survey

adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok”.

Dengan penelitian menggunakan desain survey ini maka dapat diperoleh gambaran mengenai pengaruh lingkungan keluarga dan minat belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi di kelas XI IPS SMAN 14 Bandung.

3.2 Operasionalisasi Variabel

Operasional variabel merupakan proses penjabaran variabel penelitian ke dalam subvariabel, dimensi, indikator sub variabel, dan pengukuran. Arikunto


(27)

44

Rani Rosita, 2014

(2010:161) mengatakan bahwa, “...variabel adalah objek penelitian, atau apa yang

menjadi titik perhatian suatu penelitian”.

“Menurut hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain, maka

macam-macam variabel dalam penelitian dapat dibedakan menjadi: variabel independen (variabel bebas), variabel dependen (variabel terikat), variabel

moderator, dan variabel intervening” Sugiyono (2010:59).

Sesuai dengan judul dalam usulan penelitian ini yaitu “Pengaruh lingkungan keluarga dan minat belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata

pelajaran Akuntansi”, penulis menggunakan dua macam variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat.

1. Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel bebas yang dalam penelitian ini adalah lingkungan keluarga dan minat belajar.

a) Lingkungan Keluarga

Keluarga merupakan satuan unit terkecil yang ada di masyarakat dan menjadi kelompok sosial pertama bagi anak dimana anak menjadi anggotanya. Beberapa hal yang menjadi dimensi dari lingkungan keluarga untuk penelitian ini diantanya cara orangtua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, dan keadaan ekonomi keluarga.


(28)

45

Rani Rosita, 2014

Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi (Studi Pada Siswa Kelas Xi Ips Sma Negeri 14 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Minat belajar merupakan suatu perasaan senang dalam belajar, ketertarikan untuk belajar, perhatian, dan keterlibatan siswa dalam belajar.

2. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar. Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai dari suatu kegiatan belajar yang dapat menunjukkan tingkat keberhasilan suatu pembelajaran dan dapat diukur dengan alat atau tes tertentu.

Untuk lebih jelasnya, operasionalisasi variabel pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.1 di bawah ini.

Tabel 3. 1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Dimensi Indikator Skala No. Item

Lingkungan Keluarga

a. Cara orang tua

mendidik

Perlakuan yang demokratis

Interval 6, 15

b. Relasi antar anggota keluarga

a. Perhatian orang tua Interval 4, 5, 14 b. Adanya komunikasi

yang baik

Interval 7, 11, 12

c. Perhatian anggota keluarga lain

Interval 1, 9

c. Suasana rumah

Suasana rumah yang kondusif

Interval 3, 8, 10

d. Keadaan ekonomi keluarga

Penyediaan fasilitas belajar

Interval 2, 13

Minat Belajar

a. Perasaan senang


(29)

46

Rani Rosita, 2014

Siswa 17

b. Mencari informasi di luar jam mata

pelajaran

Interval 10, 12

b. Ketertarikan siswa

a. Kelengkapan belajar Interval 8, 14

b. Cita-cita Interval 13

Variabel Dimensi Indikator Skala No. Item

c. Pengerjaan tugas Interval 15, 18 c. Perhatian a. Tingkat perhatian

siswa saat belajar

Interval 4, 9, 16

b. Tingkat konsentrasi siswa

Interval 7, 19

d. Keterlibatan siswa

Partisipasi siswa Interval 1, 6, 11 Prestasi

Belajar Siswa

Nilai Nilai UKK pada Mata

Pelajaran Akuntansi

Interval -

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian

Populasi merupakan objek dan subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat yang berkaitan dengan masalah penelitian.

Sugiyono (2010:115) menyebutkan bahwa “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan


(30)

47

Rani Rosita, 2014

Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi (Studi Pada Siswa Kelas Xi Ips Sma Negeri 14 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandung yang berjumlah 132 siswa dan terdiri dari tiga kelas. Berikut ini adalah tabel mengenai jumlah populasi kelas XI IPS SMAN 14 Bandung.

Tabel 3.2 Populasi Penelitian

No. Sub Populasi Jumlah Siswa

1. XI IPS 1 43

2. XI IPS 2 46

3. XI IPS 3 43

Jumlah 132

Sumber: Pengolahan Data

2. Sampel Penelitian

Dalam melakukan penelitian, adakalanya peneliti tidak melakukan pengumpulan data secara populasi, tetapi mengambil sebagian dari populasi yang dianggap mewakili populasi (representatif).

Arikunto (2010:174) mengatakan bahwa “sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”.

Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah

Probability Sampling dengan menggunakan teknik Simple Random Sampling,


(31)

48

Rani Rosita, 2014

memperhatikan strata. Untuk menentukan jumlah sampel siswa digunakan rumus Taro Yamane yaitu:

n = N

N. d2 + 1

(Riduwan, 2010:65) Keterangan:

n = Ukuran sampel keseluruhan N = Ukuran populasi

d2 = Presisi yang ditetapkan (5%)

Berdasarkan rumus tersebut jumlah sampel yang akan diteliti dapat dihitung sebagai berikut:

n = N

N. d2 + 1

n = 132

132 0,05 2+ 1

n = 132 0,33 + 1 n = 132

1,33= 99,24 = 99 responden

Berdasarkan hasil perhitungan di atas diperoleh jumlah sampel yang akan diteliti sebanyak 99 orang siswa (dengan pembulatan). Setelah jumlah sampel ditentukan maka langkah selanjutnya adalah menentukan sampel untuk setiap kelas secara proposional dengan menggunakan rumus:

ni =

Ni

N × n

(Riduwan, 2010:25) Keterangan:


(32)

49

Rani Rosita, 2014

Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi (Studi Pada Siswa Kelas Xi Ips Sma Negeri 14 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu N = Jumlah populasi seluruhnya

Ni = Jumlah populasi menurut kelas

N = Jumlah sampel seluruhnya

ni = Jumlah sampel menurut kelas

Penyebaran anggota sampel penelitian yang ditetapkan untuk setiap kelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.3 dibawah ini.

Tabel 3.3 Sampel Penelitian

No. Kelas Populasi Jumlah Sampel

1 XI IPS 1 43 ni = 43

132× 99 = 32,25 = 32

2 XI IPS 2 46 ni = 47

132× 99 = 34,5 = 35

3 XI IPS 3 43 ni = 43

139× 99 = 32,25 = 32

Jumlah 132 99

Sumber: Pengolahan Data

Berdasarkan hasil perhitungan dalam Tabel 3.3 di atas dapat diketahui bahwa sampel untuk kelas XI IPS 1 sebanyak 32 siswa, kelas XI IPS 2 sebanyak 35 siswa, dan kelas XI IPS 3 sebanyak 32 siswa. Jumlah keseluruhan sampel adalah 99 siswa.

Dalam pengambilan sampel, peneliti melakukannya secara acak sehingga setiap anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Setiap subjek yang terdaftar sebagai populasi, diberi nomor urut 1 sampai dengan banyaknya subjek. Nomor urut tersebut ditulis pada lembaram kertas berukuran kecil. Kertas tersebut kemudian digulung dan dimasukkan ke dalam sebuah kotak lalu kertas gulungan kertas tersebut diambil satu persatu dari kotak sampai mencapai sejumlah ukuran sampel yang diperlukan.


(33)

50

Rani Rosita, 2014

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara dan alat yang digunakan dalam mengumpulkan informasi atau keterangan mengenai objek penelitian. Berdasarkan sumber datanya, penelitian ini menggunakan sumber primer.

“Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada

pengumpul data...” Sugiyono (2010:402).

Untuk memperoleh data yang akurat dan relevan dengan masalah yang diteliti, penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Dokumentasi

Teknik ini digunakan untuk mempelajari keadaan objek penelitian dengan cara mempelajari catatan atau dokumen yang paling relevan yang dimiliki instansi terkait dan mampu mendukung terhadap penelitian yang sedang dilakukan. Dalam hal ini, teknik yang dilakukan adalah untuk memperoleh data dari SMAN 14 Bandung mengenai prestasi belajar siswa kelas XI IPS pada mata pelajaran Akuntansi.

2. Angket (Kuesioner)

Menurut Sugiyono (2010:199), “kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”.


(34)

51

Rani Rosita, 2014

Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi (Studi Pada Siswa Kelas Xi Ips Sma Negeri 14 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam pengisian angket, responden hanya perlu memilih alternatif jawaban dengan cara memberi tanda kepada salah satu alternatif sesuai dengan keinginanya.

Jenis angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup. Menurut Riduwan (2010:54) angket tertutup adalah:

Angket tertutup (angket berstruktur) adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberikan tanda silang (x) atau tanda checklist (√).

Untuk memperoleh data mengenai lingkungan keluarga dan minat belajar siswa, dibuat beberapa pertanyaan yang disusun dalam bentuk skala numerik (numerical scale). Menurut Sekaran (2003: 198) “…the numerical scale is similar to the semantic differential scale, with the difference that number on a 5-point or 7-point scale are provided, with bipolar adjectives at both end” artinya skala numerik mirip dengan skala differential semantic, dengan perbedaan dalam hal nomor pada skala lima

atau tujuh titik yang disediakan, dengan kata sifat berkutub dua pada kedua ujungnya. Berikut adalah skala numerik lima titik beserta keterangannya.

1 2 3 4 5

Positif terendah

Positif tertinggi

Gambar 3.1

Skala Lingkungan Keluarga dan Minat Belajar

Keterangan setiap alternatif jawaban: 1 menunjukkan positif sangat rendah 2 menunjukkan positif rendah


(35)

52

Rani Rosita, 2014

3 menunjukkan positif sedang 4 menunjukkan positif tinggi 5 menunjukkan positif sangat tinggi

3.5Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini diarahkan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis. Analisis data merupakan proses menyusun data yang diperoleh, baik dari hasil wawancara, catatan di lapangan, maupun dokumentasi, secara sistematis dengan cara mengorganisasikannya ke dalam suatu pola. Sebelum melakukan analisis data, terlebih dahulu harus dilakukan analisis terhadap instrumen penelitian.

1. Teknik Analisis Instrumen a. Uji Validitas

Sebuah instrumen dilatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Menurut Arikunto (2010:211)

“validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau

kesahihan suatu instrumen”.

Uji validitas dilakukan berkenaan dengan ketetapan alat ukur terhadap konsep yang di ukur. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan teknik korelasi Product Moment yang dikemukakan oleh Pearson dengan rumus sebagai berikut:

rxy = N XY− X Y

N X2− X 2 N Y2− Y 2


(36)

53

Rani Rosita, 2014

Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi (Studi Pada Siswa Kelas Xi Ips Sma Negeri 14 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi antara variabel x dan y N = Jumlah subjek atau responden

X = Skor butir Y = Skor total

∑X2

= Jumlah kuadrat nilai x

∑Y2

= Jumlah kuadrat nilai y

Untuk menafsirkan hasil uji validitas, kriteria yang digunakan adalah:

1) Jika nilai rhitung > rtabel, maka butir instrumen dinyatakan valid 2) Jika nilai rhitung≤ rtabel, maka butir instrumen dinyatakan tidak valid

Pengujian validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan angket ke bagian populasi dengan jumlah responden 33 orang. Dalam melakukan uji validitas, penulis menggunakan perangkat lunak SPSS 16.00 for windows. Hasil pengujian validitas dari pernyataan/item lingkungan keluarga dan minat belajar adalah sebagai berikut.

1) Lingkungan Keluarga

Tabel 3.4

Hasil Uji Validitas Lingkungan Keluarga No. rhitung rtabel Keterangan

1 0,626 0,514 Valid

2 0,179 0,514 Tidak Valid

3 0,707 0,514 Valid

4 0,651 0,514 Valid

5 0,647 0,514 Valid

6 0,482 0,514 Tidak Valid

7 0,736 0,514 Valid

8 0,607 0,514 Valid


(37)

54

Rani Rosita, 2014

10 0,406 0,514 Tidak Valid

11 0,659 0,514 Valid

12 0,785 0,514 Valid

13 0,662 0,514 Valid

14 0,621 0,514 Valid

15 0,693 0,514 Valid

Sumber: Pengolahan Data

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa di dalam angket penelitian yang mengukur lingkungan keluarga, terdapat tiga item pernyataan yang tidak valid. Item pernyataan yang tidak valid ini didasarkan pada kriteria kaidah keputusan, yaitu jika rhitung ≤ rtabel, maka item pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid, sedangkan jika rhitung > rtabel, maka item pernyataan tersebut dinyatakan valid. Item yang valid digunakan dalam angket penelitian sesuai dengan nomor item yang baru sedangkan yang tidak valid dihilangkan.

2) Minat Belajar

Tabel 3.5

Hasil Uji Validitas Minat Belajar

No. rhitung rtabel Keterangan

1 0,651 0,456 Valid

2 0,711 0,456 Valid

3 0,577 0,456 Valid

4 0,541 0,456 Valid

5 0,759 0,456 Valid

6 0,768 0,456 Valid


(38)

55

Rani Rosita, 2014

Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi (Studi Pada Siswa Kelas Xi Ips Sma Negeri 14 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8 0,518 0,456 Valid

9 0,744 0,456 Valid

10 0,765 0,456 Valid

11 0,760 0,456 Valid

12 0,723 0,456 Valid

13 0,716 0,456 Valid

14 0,478 0,456 Valid

15 0,789 0,456 Valid

16 0,265 0,456 Tidak Valid

17 0,575 0,456 Valid

18 0,658 0,456 Valid

19 0,687 0,456 Valid

Sumber: Pengolahan Data

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa di dalam angket penelitian yang mengukur minat belajar, terdapat satu item pernyataan yang tidak valid. Item pernyataan yang tidak valid ini didasarkan pada kriteria kaidah keputusan yang sama dengan kaidah keputusan pada uji validitas variabel lingkungan keluarga.

b. Uji Reliabilitas

Arikunto (2010:221), mengatakan “reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah

baik”. Reliabilitas berkaitan dengan masalah kepercayaan. Suatu instrument yang reliabel akan menunjukan hasil yang sama apabila digunakan berkali-kali.


(39)

56

Rani Rosita, 2014

Dalam penlitian ini, rumus reliabilitas yang digunakan adalah dengan menggunakan rumus Alpha. Langkah-langkah perhitungannya adalah sebagai berikut:

Langkah 1: Mencari varians skor tiap butir item

Si =

Xi2− Xi 2

N

N

(Riduwan, 2010:126) Keterangan:

Si = Varians skor tiap butir item

∑Xi2 = Jumlah kuadrat item Xi

(∑Xi)2 = Jumlah item Xi dikuadratkan N = Jumlah responden

Langkah 2: Menghitung varians total

St = Xt

2 Xt 2

N

N

(Riduwan, 2010:126) Keterangan:

St = Varians total

∑Xt2 = Jumlah kuadrat X total

(∑Xt)2 = Jumlah X total dikuadratkan N = Jumlah responden

Langkah 3: Menghitung reliabilitas instrumen dengan rumus Alpha

r11 = k

k−1 1− Si

St


(40)

57

Rani Rosita, 2014

Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi (Studi Pada Siswa Kelas Xi Ips Sma Negeri 14 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan:

r11 = Reliabilitas angket

k = Jumlah item

Si = Varians skor tiap butir item St = Varians total

Setelah diperoleh nilai r11 selanjutnya dikonsultasikan dengan nilai rtabel dengan taraf signifikan 5%. Kriteria yang digunakan adalah:

1) Jika nilai rhitung > rtabel, maka butir instrumen dinyatakan reliabel 2) Jika nilai rhitung≤ rtabel, maka butir instrumen dinyatakan tidak reliabel

Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan angket ke bagian populasi dengan jumlah responden 33 orang. Dalam melakukan uji reliabilitas, penulis menggunakan perangkat lunak SPSS 16.00 for windows. Hasil pengujian reliabilitas dari pernyataan/item lingkungan keluarga dan minat belajar adalah sebagai berikut.

1) Lingkungan Keluarga (X1)

Tabel 3.6

Hasil Uji Reliabilitas Lingkungan Keluarga

Variabel rhitung rtabel Hasil

X1 0,753 0,514 Reliabel

Sumber: Pengolahan Data

Berdasarkan tabel 3.7 di atas, rhitung yang diperoleh adalah sebesar 0,753. Hasil tersebut kemudian dibandingkan dengan rtabel pada tabel r

Product Moment pada taraf kepercayaan 95% untuk 15 item pernyataan,


(41)

58

Rani Rosita, 2014

angket tersebut reliabel, yang menunjukkan tingkat konsistensi dan dapat digunakan untuk penelitian.

2) Minat Belajar (X2)

Tabel 3.7

Hasil Uji Reliabilitas Minat Belajar

Variabel rhitung rtabel Hasil

X2 0,756 0,456 Reliabel

Sumber: Pengolahan Data

Berdasarkan tabel 3.8 di atas, rhitung yang diperoleh adalah sebesar 0,756. Hasil tersebut kemudian dibandingkan dengan rtabel pada tabel r

Product Moment pada taraf kepercayaan 95% untuk 19 item pernyataan,

diperoleh angka 0,456. Karena rhitung > rtabel, maka item pernyataan pada angket tersebut reliabel, yang menunjukkan tingkat konsistensi dan dapat digunakan untuk penelitian.

c. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak, sehingga dapat menentukan jenis statistik yang akan digunakan. Jika data berdistribusi normal, maka statistik yang digunakan adalah statistik parametrik. Namun, jika data tidak berdistribusi normal, maka statistik yang digunakan adalah statistik nonparametrik. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas dengan menggunakan SPSS 16.0 for windows.

Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data residual normal akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data data residual normal, maka garis yang


(42)

59

Rani Rosita, 2014

Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi (Studi Pada Siswa Kelas Xi Ips Sma Negeri 14 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya (Ghozali, 2012:161).

Dengan demikian uji normalitas dilakukan dengan melihat data yang tersebar di daerah garis diagonal. Jika data tersebar mengikuti garis diagonal, maka dapat dikatakan data tersebut berdistribusi normal.

2. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif ditujukan untuk memperoleh gambaran mengenai kondisi lingkungan keluarga, minat belajar, dan prestasi belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandung. Adapun langkah dalam proses analisisnya adalah sebagai berikut.

a. Mentabulasi jawaban responden untuk setiap angket ke dalam format berikut:

Tabel 3.8

Format Tabulasi Jawaban Responden No.

Responden

Indikator 1 Indikator 2 Indikator ... Skor

Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 ... 1 - ...

b. Menentukan kriteria penilaian untuk setiap variabel dengan terlebih dahulu menetapkan:

1) Skor tertinggi dan skor terendah berdasarkan hasil tabulasi jawaban responden untuk setiap indikator maupun secara keseluruhan.

2) Rentang kelas = skor tertinggi – skor terendah


(43)

60

Rani Rosita, 2014

4) Panjang kelas interval = �� ��� � �

3

5) Menetapkan interval untuk setiap kriteria penilaian.

c. Menentukan distribusi frekuensi, baik untuk gambaran umum maupun indikator-indikator dari setiap variabel dengan format sebagai berikut:

Tabel 3.9

Format Distribusi Frekuensi Variabel/Indikator Kriteria Penilaian Interval Frekuensi Persentase (%)

Rendah Sedang Tinggi

Jumlah

d. Menginterpretasikan hasil distribusi frekuensi untuk mengetahui gambaran dari setiap variabel baik secara keseluruhan maupun untuk setiap indikator.

3. Pengujian Hipotesis

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis perlu dilakukan analisis korelasi multipel untuk menentukan koefisien korelasi antar variabel. Rumus yang digunakan adalah:

Ry.12 =

r2

y1+ r2y2 − 2ry1ry2r12

1−r2 12

(Sudjana, 2004: 265) Keterangan:

Ry.12 = Koefisien korelasi multipel antara x1, x2 dan y

r12 = Koefisien korelasi antara x1 dan x2

ry1 = Koefisien korelasi antara x1dan y


(44)

61

Rani Rosita, 2014

Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi (Studi Pada Siswa Kelas Xi Ips Sma Negeri 14 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Koefisien korelasi multipel (Ry.12) merupakan koefisien korelasi

secara simultan antara lingkungan keluarga dan minat belajar dengan prestasi belajar. Nilai r12, ry1 dan ry2 berturut-turut menunjukkan koefisien korelasi

antara lingkungan keluarga dan minat belajar, lingkungan keluarga dan prestasi belajar, serta minat belajar dan prestasi belajar.

Nilai r12 tersebut ditentukan dengan menggunakan analisis korelasi

Pearson Product Moment dengan rumus sebagai berikut:

r = n XiYi− Xi Yi

nXi2− (Xi)² nYi2− (Yi

(Sudjana, 2004: 244) Keterangan:

r = koefisien korelasi antara variable Xi dan Variabel Yi, dua variabel yang

dikorelasikan. n = Jumlah responden

Xi = Skor variabel Xi

Yi = Skor variabel Yi

Selain kedua koefisien korelasi tersebut perlu ditetapkan juga koefisien korelasi parsial yang menunjukkan keeratan hubungan antara variabel Y dengan sebagian variabel bebas apabila sebagian lagi dianggap tetap (Sudjana, 2004:265). Rumus yang digunakan untuk menentukan koefisien korelasi parsial adalah:

ry1.2 = ry1 −ry2r12 1−r2

y2 (1−r212)

ry2.1 = ry2−ry1r12 1−r2


(45)

62

Rani Rosita, 2014

ry1.2 merupakan koefisien antara korelasi Y dan x1 dengan

menganggap x2 tetap dan ry2.1 merupakan antara koefisien korelasi Y dan x2

dengan menganggap x1 tetap.

Rumusan hipotesis statistik yang digunakan dalam penelitian ini diantanya:

a. Rumusan hipotesis statistik untuk menentukan korelasi parsial antara lingkungan keluarga dan prestasi belajar.

H01 ∶ ρ1 = 0 Lingkungan keluarga tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi di kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandung.

H11 ∶ ρ1 ≠ 0 Lingkungan keluarga berpengaruh terhadap

prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi di kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandung.

b. Rumusan hipotesis statistik untuk menentukan korelasi parsial antara minat belajar dan prestasi belajar.

H02 ∶ ρ2 = 0 Minat belajar tidak berpengaruh terhadap prestasi

belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi di kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandung.

H12 ∶ ρ2 ≠0 Minat belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi di


(46)

63

Rani Rosita, 2014

Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi (Studi Pada Siswa Kelas Xi Ips Sma Negeri 14 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandung.

c. Rumusan hipotesis statistik untuk menentukan korelasi antara lingkungan keluarga dan minat belajar terhadap prestasi belajar.

H03 ∶ R = 0 Lingkungan keluarga dan minat belajar tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi di kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandung.

H13 ∶ R≠0 Lingkungan keluarga dan minat belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi di kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandung.

4. Koefisien Determinasi

Perhitungan koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui seberapa besar variabel X berpengaruh terhadap variabel Y. Rumus yang digunakan untuk mencari koefisien determinasi adalah:

��= 2× 100%

(Riduwan, 2010:228) Keterangan:

KP = besarnya koefisien penentu (determinan) r = koefisien korelasi


(47)

64

Rani Rosita, 2014

Uji t digunakan untuk menguji hipotesis secara parsial. Rumus yang digunakan adalah dengan rumus thitung sebagai berikut:

ℎ� �� = � − 3 1− 2

(Sudjana, 2003:130) Keterangan:

r = koefisien korelasi n = jumlah responden

Setelah diperoleh thitung, selanjutnya bandingkan dengan ttabel. Taraf signifikansi yang digunakan adalah 0,05. Adapun kaidah kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut.

1) Jika thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima 2) Jika thitung≤ ttabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak

Apabila thitung > ttabel maka koefisien korelasi parsial tersebut menunjukkan adanya pengaruh secara parsial antara sebagian variabel bebas dan variabel terikat. Begitu juga sebaliknya, apabila thitung ≤ ttabel maka koefisien korelasi parsial tersebut tidak menunjukkan adanya pengaruh secara parsial antara sebagian variabel bebas dan variabel terikat.

6. Uji F

Untuk menguji hipotesis berkorelasi multipel, yaitu minat belajar dan lingkungan keluarga berpengaruh terhadap prestasi belajar, digunakan rumus:

Fhitung =

R2/k


(48)

65

Rani Rosita, 2014

Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi (Studi Pada Siswa Kelas Xi Ips Sma Negeri 14 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Sudjana, 2003:108) Keterangan :

R = koefisien korelasi ganda

k = jumlah variabel bebas

n = jumlah sampel

dk pembilang = k dk penyebut = n-k-1

Setelah diperoleh Fhitung, selanjutnya bandingkan dengan Ftabel. Taraf signifikansi yang digunakan adalah 0,05. Adapun kaidah kriteria pengujiannya adalah:

1) Jika Fhitung > Ftabel, maka H03ditolak dan H13 diterima


(49)

110

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:

1. Lingkungan keluarga siswa kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandung berada dalam kategori sedang. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum sebagian besar lingkungan keluarga siswa berada dalam kondisi cukup baik. Perlakuan demokratis, perhatian orang tua, komunikasi yang terjalin antar anggota keluarga, perhatian anggota keluarga lain, suasa rumah yang kondusif, serta penyediaan fasilitas belajar sudah berjalan cukup baik. 2. Minat belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandung berada dalam

kategori sedang. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum sebagian besar siswa memiliki minat yang cukup besar terhadap mata pelajaran Akuntansi. Rasa suka, pencarian informasi di luar jam mata pelajaran, kelengkapan belajar, cita-cita, pengerjaan tugas, tingkat perhatian, tingkat konsentrasi, serta partisipasi siswa pada mata pelajaran Akuntansi sudah cukup besar. 3. Prestasi belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandung pada mata

pelajaran Akuntansi tergolong masih rendah karena masih banyak siswa yang memiliki nilai di bawah KKM.


(50)

111

Rani Rosita, 2014

Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi (Studi Pada Siswa Kelas Xi Ips Sma Negeri 14 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Lingkungan keluarga tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi di kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandung. 5. Minat belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa pada mata

pelajaran Akuntansi di kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandung.

6. Lingkungan keluarga dan minat belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi di kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandung.

5.2 Saran

Hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkungan keluarga tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa, sedangkan minat belajar memiliki pengaruh terhadap prestasi belajar. Meskipun demikian, secara simultan lingkungan keluarga dan minat belajar memiliki pengaruh terhadap prestasi belajar. Perlu adanya perhatian khusus dalam lingkungan keluarga, baik dari segi cara mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, maupun keadaan ekonomi. Disamping itu, peningkatan terhadap minat belajar siswa pun perlu diperhatikan, seperti dalam hal perasaan senang terhadap suatu mata pelajaran, ketertarikan siswa, perhatian, dan keterlibatan siswa. Untuk meningkatkan hal tersebut perlu partisipasi dari berbagai pihak yang terkait, diantaranya:

1. Siswa

Minat belajar tinggi yang telah ada hendaknya dipertahankan, dan minat belajar yang masih sedang bahkan rendah hendaknya lebih ditingkatkan. Siswa diharapkan meningkatkan rasa suka, meningkatkan


(51)

112

pencarian informasi di luar jam mata pelajaran, meningkatkan kelengkapan belajar, meningkatkan perhatian ketika belajar, meningkatkan konsentrasi, serta berupaya untuk meningkatkan partisipasi ketika belajar. 2. Keluarga

Sebagian besar lingkungan keluarga siswa berada pada kategori sedang yang menandakan bahwa sebagian besar indikator pada lingkungan keluarga siswa sudah berjalan cukup baik, sdangkan penyediaan fasilitas belajar berada pada kategori rendah. Oleh karena itu keluarga, khususnya orang tua diharapkan lebih meningkatkan dan memperhatikan dalam hal pemenuhan fasilitas belajar.

3. Guru

Seorang guru turut memiliki peran dalam upaya peningkatan prestasi belajar siswa. Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh guru diantaranya: a. Menjalin kerjasama yang lebih baik dengan orangtua siswa dalam

memperhatikan prestasi belajar siswa.

b. Memberikan pembelajaran inovatif dan menarik untuk meningkatkan minat belajar siswa. Pembelajaran inovatif yang dilakukan guru merupakan suatu pembaruan dalam proses belajar mengajar. Guru dapat memberikan suatu pembaruan dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat. Beberapa contoh model pembelajaran inovatif diantaranya Examples Non Examples, Pictures and Pictures,

Numbered Heads Together, Cooperative Script, STAD, Jig Saw, Mind Mapping, Make a Match, Think Pair and Share, dan lain-lain.


(52)

113

Rani Rosita, 2014

Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi (Studi Pada Siswa Kelas Xi Ips Sma Negeri 14 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Peneliti selanjutnya

Peneliti selanjutnya dapat mengembangkan penelitian mengenai lingkungan keluarga dan minat belajar siswa pada sekolah lain untuk dijadikan pembanding dengan hasil penelitian ini. Selain itu peneliti selanjutnya juga diharapkan melakukan penelitian sejenis dengan lebih memperhatikan instrumen penelitian yang akan digunakan dan pelaksanaan waktu penelitian yang perlu disesuaikan dengan kegiatan yang dilaksanakan oleh pihak sekolah.

Sebagai masukan, dalam hal instrumen penelitian, diharapkan peneliti selanjutnya memperhatikan hal berikut:

1. Tidak meminta responden untuk mencantumkan identitasnya.

2. Tidak mencantumkan kata “Akuntansi” sehingga item pernyataan ini dapat berlaku lebih umum.

3. Di dalam item pernyataan nomor 2 pada angket lingkungan keluarga, peneliti selanjutnya dapat menguraikan fasilitas belajar yang dibutuhkan siswa, sehingga item pernyataan untuk indikator ini menjadi lebih banyak.


(1)

Rani Rosita, 2014

Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi (Studi Pada Siswa Kelas Xi Ips Sma Negeri 14 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Uji t digunakan untuk menguji hipotesis secara parsial. Rumus yang digunakan adalah dengan rumus thitung sebagai berikut:

ℎ� �� = � − 3

1− 2

(Sudjana, 2003:130) Keterangan:

r = koefisien korelasi n = jumlah responden

Setelah diperoleh thitung, selanjutnya bandingkan dengan ttabel. Taraf signifikansi yang digunakan adalah 0,05. Adapun kaidah kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut.

1) Jika thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima 2) Jika thitung≤ ttabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak

Apabila thitung > ttabel maka koefisien korelasi parsial tersebut menunjukkan adanya pengaruh secara parsial antara sebagian variabel bebas dan variabel terikat. Begitu juga sebaliknya, apabila thitung ≤ ttabel maka koefisien korelasi parsial tersebut tidak menunjukkan adanya pengaruh secara parsial antara sebagian variabel bebas dan variabel terikat.

6. Uji F

Untuk menguji hipotesis berkorelasi multipel, yaitu minat belajar dan lingkungan keluarga berpengaruh terhadap prestasi belajar, digunakan rumus:

Fhitung =

R2/k


(2)

65

Rani Rosita, 2014

Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi (Studi Pada Siswa Kelas Xi Ips Sma Negeri 14 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Sudjana, 2003:108) Keterangan :

R = koefisien korelasi ganda k = jumlah variabel bebas

n = jumlah sampel

dk pembilang = k dk penyebut = n-k-1

Setelah diperoleh Fhitung, selanjutnya bandingkan dengan Ftabel. Taraf signifikansi yang digunakan adalah 0,05. Adapun kaidah kriteria pengujiannya adalah:

1) Jika Fhitung > Ftabel, maka H03ditolak dan H13 diterima


(3)

110

Rani Rosita, 2014

Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi (Studi Pada Siswa Kelas Xi Ips Sma Negeri 14 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:

1. Lingkungan keluarga siswa kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandung berada dalam kategori sedang. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum sebagian besar lingkungan keluarga siswa berada dalam kondisi cukup baik. Perlakuan demokratis, perhatian orang tua, komunikasi yang terjalin antar anggota keluarga, perhatian anggota keluarga lain, suasa rumah yang kondusif, serta penyediaan fasilitas belajar sudah berjalan cukup baik. 2. Minat belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandung berada dalam

kategori sedang. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum sebagian besar siswa memiliki minat yang cukup besar terhadap mata pelajaran Akuntansi. Rasa suka, pencarian informasi di luar jam mata pelajaran, kelengkapan belajar, cita-cita, pengerjaan tugas, tingkat perhatian, tingkat konsentrasi, serta partisipasi siswa pada mata pelajaran Akuntansi sudah cukup besar. 3. Prestasi belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandung pada mata

pelajaran Akuntansi tergolong masih rendah karena masih banyak siswa yang memiliki nilai di bawah KKM.


(4)

111

Rani Rosita, 2014

Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi (Studi Pada Siswa Kelas Xi Ips Sma Negeri 14 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Lingkungan keluarga tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi di kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandung. 5. Minat belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa pada mata

pelajaran Akuntansi di kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandung.

6. Lingkungan keluarga dan minat belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi di kelas XI IPS SMA Negeri 14 Bandung.

5.2 Saran

Hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkungan keluarga tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa, sedangkan minat belajar memiliki pengaruh terhadap prestasi belajar. Meskipun demikian, secara simultan lingkungan keluarga dan minat belajar memiliki pengaruh terhadap prestasi belajar. Perlu adanya perhatian khusus dalam lingkungan keluarga, baik dari segi cara mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, maupun keadaan ekonomi. Disamping itu, peningkatan terhadap minat belajar siswa pun perlu diperhatikan, seperti dalam hal perasaan senang terhadap suatu mata pelajaran, ketertarikan siswa, perhatian, dan keterlibatan siswa. Untuk meningkatkan hal tersebut perlu partisipasi dari berbagai pihak yang terkait, diantaranya:

1. Siswa

Minat belajar tinggi yang telah ada hendaknya dipertahankan, dan minat belajar yang masih sedang bahkan rendah hendaknya lebih ditingkatkan. Siswa diharapkan meningkatkan rasa suka, meningkatkan


(5)

Rani Rosita, 2014

Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi (Studi Pada Siswa Kelas Xi Ips Sma Negeri 14 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pencarian informasi di luar jam mata pelajaran, meningkatkan kelengkapan belajar, meningkatkan perhatian ketika belajar, meningkatkan konsentrasi, serta berupaya untuk meningkatkan partisipasi ketika belajar. 2. Keluarga

Sebagian besar lingkungan keluarga siswa berada pada kategori sedang yang menandakan bahwa sebagian besar indikator pada lingkungan keluarga siswa sudah berjalan cukup baik, sdangkan penyediaan fasilitas belajar berada pada kategori rendah. Oleh karena itu keluarga, khususnya orang tua diharapkan lebih meningkatkan dan memperhatikan dalam hal pemenuhan fasilitas belajar.

3. Guru

Seorang guru turut memiliki peran dalam upaya peningkatan prestasi belajar siswa. Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh guru diantaranya: a. Menjalin kerjasama yang lebih baik dengan orangtua siswa dalam

memperhatikan prestasi belajar siswa.

b. Memberikan pembelajaran inovatif dan menarik untuk meningkatkan minat belajar siswa. Pembelajaran inovatif yang dilakukan guru merupakan suatu pembaruan dalam proses belajar mengajar. Guru dapat memberikan suatu pembaruan dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat. Beberapa contoh model pembelajaran inovatif diantaranya Examples Non Examples, Pictures and Pictures,

Numbered Heads Together, Cooperative Script, STAD, Jig Saw, Mind Mapping, Make a Match, Think Pair and Share, dan lain-lain.


(6)

113

Rani Rosita, 2014

Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi (Studi Pada Siswa Kelas Xi Ips Sma Negeri 14 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Peneliti selanjutnya

Peneliti selanjutnya dapat mengembangkan penelitian mengenai lingkungan keluarga dan minat belajar siswa pada sekolah lain untuk dijadikan pembanding dengan hasil penelitian ini. Selain itu peneliti selanjutnya juga diharapkan melakukan penelitian sejenis dengan lebih memperhatikan instrumen penelitian yang akan digunakan dan pelaksanaan waktu penelitian yang perlu disesuaikan dengan kegiatan yang dilaksanakan oleh pihak sekolah.

Sebagai masukan, dalam hal instrumen penelitian, diharapkan peneliti selanjutnya memperhatikan hal berikut:

1. Tidak meminta responden untuk mencantumkan identitasnya.

2. Tidak mencantumkan kata “Akuntansi” sehingga item pernyataan ini dapat berlaku lebih umum.

3. Di dalam item pernyataan nomor 2 pada angket lingkungan keluarga, peneliti selanjutnya dapat menguraikan fasilitas belajar yang dibutuhkan siswa, sehingga item pernyataan untuk indikator ini menjadi lebih banyak.