PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN PADA SISWA KELAS XI AKUTANSI SMK NUSANTARA LUBUK PAKAM TAHUN PELAJARAN 2013-2014.

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn

PADA SISWA KELAS XI SMK NUSANTARA

LUBUK PAKAM TAHUN PELAJARAN

2013/2014

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan OLEH:

BUNGA LASRIA GULTOM NIM. 3103311009

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

i ABSTRAK

Bunga Lasria Gultom, Nim 3103311009, “Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan hasil belajar PKn pada siswa kelas XI Akutansi SMK Nusantara Lubuk Pakam Tahun pelajaran

2013/2014”.

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran faktual mengenai penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD melalui teknik diskusi dalam meningkatkan hasil belajar PKn pada siswa Kelas XI Akutansi SMK Nusantara Lubuk Pakam.

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Nusantara Lubuk Pakam, jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD sebagai sasaran utama, Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI Akutansi SMK Nusantara Lubuk Pakam dengan jumlah siswa 39 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan ada 2 yaitu tes hasil belajar dan lembar observasi. Pada penelitian ini teknis analisis data yang dipakai adalah metode deskriptif kuantitatif sederhana dengan rumus dengan kriteria persentase penilaian hasil (PPH) 0% ≤ PPH < 65% = Siswa belum tuntas dalam belajar, 75% ≤ PPH ≤ 100% = Siswa sudah tuntas dalam belajar. Berdasarkan kriteria ketuntasan belajar, jika dikelas telah tercapai 85 % yang telah mencapai persentase penilaian hasil ≥75% maka ketuntasan belajar secara klasikal telah tercapai.

Dari penelitian yang dilaksanakan diperoleh peningkatan hasil belajar setelah dilaksanakan tindakan. Hasil belajar siswa pada tes awal (pre test) sebelum melakukan penerapan model pembeajaran, jumlah siswa yang tuntas adalah 6 orang atau 15,38%, sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal yang telah ditetapkan untuk mata pelajaran PKn adalah 72, sedangkan jumlah siswa yang tidak tuntas sebanyak 33 orang atau 84,61% (nilai dibawah 72). Pada hasil post tes Siklus I jumlah yang tuntas sebanyak 17 orang atau 43,58%, sedangkan yang tidak tuntas sebanyak 22 orang atau 56,41%. Hasil pos tes siklus II, siswa yang tuntas sebanyak 34 orang atau 87,17%, sedangkan siswa yang tidak tuntas sebanyak 5 orang atau 12,82%.

Dari peningkatan ketuntasan secara klasikal yang diperoleh siswa dapat dapat dikatakan kegiatan pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Studi Teams Achiment Division (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI Akutansi Lubuk Pakam pada pelajaran PKn.


(5)

vi DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN

ABSTRAK………. i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A Latar Belakang Masalah ... 1

B Identifikasi Masalah ... 5

C Pembatasan Masalah ... 5

D Perumusan Masalah ... 6

E Tujuan Penelitian ... 6

F Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

A. Kerangka Teoritis... 8

1. Pengertian Belajar... ... 8

2. Model Pembelajaran... 10

3. Model Pembelajaran Kooperatif………... 11

4. Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD ... 13

5. Hasil Belajar………... 17

B. Kerangka Berfikir…... 19

C. Hipotesis Penelitian ... 20

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 22

A. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian... 22


(6)

vii

C. Popolasi dan Sampel ... 23

1. Populasi ... 23

2. Sampel... 23

D. Variabel Penelitian dan defenisi operasional... 23

1. Variabel Penelitian………... 23

2 Defenisi operasional…. ... 25

E. Desain Penelitian ... 25

F. Prosedur Penelitian…... 27

G. Teknik pengumpulan data... 31

H. Teknik analisis data………... BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 36

A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 36

B. Hasil Penelitian………... 36

C. Deskripsi Hasil Siklus ... 41

1. Siklus I………... 41

2. Siklus II……... 48

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 66

A. Kesimpulan ... 66

B. Saran ... 67


(7)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif ... 12

Tabel 2. Fase-fase pembelajaran kooperatif tipe STAD ... 15

Tabel 3. Kisi-kisi Variabel Penelitian ... 22

Tabel 4. Kegiatan pada siklus I ... 28

Tabel 5. Kegiatan pada Siklus II ... 29

Tabel 6. Indikator Aktifitas Siswa ... 31

Tabel 7. Spesifikasi Soal Untuk Siklus I ... 32

Tabel 8. Spesifikasi Soal Untuk Siklus II ... 33

Tabel 9. Hasil Observasi Aktivitas Siswa ... 37

Tabel 10. Hasil perolehan nilai pre test ... 38

Tabel 11. Rekap Frekuensi perolehan nilai pre test ... 40

Tabel 12. Daftar nilai post test siklus I ... 43

Tabel 13. Rekap Frekuensi perolehan nilai post test siklus I ... 44

Tabel 14. Aktivitas siswa pada siklus I ... 46

Tabel 15. Daftar nilai hasil post test siklus II... 49

Tabel 16. Rekap Frekuensi perolehan nilai siklus II ... 51

Tabel17. Aktivitas belajar siswa Siklus II... 52

Tabel 18. Peningkatan nilai siswa dari test Awal, Siklus I, dan Siklus II ... 54

Tabel 19. Rekap Frekuensi perolehan peningkatan nilai siswa dari test awal, Siklus I, dan Siklus II ... 56


(8)

ix

Tabel 21. Siswa Mengerti dengan Penjelasan yang Diberikan Oleh Guru ... 59

Tabel 22. Siswa Mengetahui model kooperatif tipe STAD ... 59

Tabel 23. Siswa Berperan Aktif dalam Memberikan Tanggapan dan Masukan Terhadap Materi yang Didiskusikan pada model pembelajaran kooperatif tipe STAD ... 60

Tabel 24. Siswa berperan aktif dalam menganalisis wacana atau artikel ... 61

Tabel 25. Siswa menyukai model pembelajaran kooperatif tipe STAD ... 62

Tabel 26. Minat Belajar Siswa ... 63

Tabel 27. Siswa dapat Menyimpulkan Materi ... 63

Tabel 28. Siswa menyukai model pembelajaran kooperatif tipe STAD ... 64

Tabel 29. Peningkatan nilai setelah guru menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD ... 65


(9)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1: Skema Variabel Penelitian ... 23

Gambar 2: Siklus Penelitian Tindakan Kelas... 26

Gambar 3: Grafik Perbandingan hasil belajar siswa pada test awal, Siklus I, dan


(10)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

1. RPP Siklus I 2. RPP Siklus II 3. Soal Pre test 4. Jawaban Pre test

5. Nilai Pre test sebelum melakukan penelitian 6. Soal Post test Siklus I

7. Kunci jawaban Post test Siklus I

8. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I 9. Nilai post tes pada siklus I

10. Soal Post test Siklus II

11. Kunci Jawaban Post test Siklus II

12. Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II 13. Nilai post tes pada siklus II

14. Instrumen Penelitian Siklus I 15. Instrumen Penelitian Siklus II 16. Angket

17. Daftar nama siswa kelas XI Akutansi SMK Nusantara Lubuk Pakam 18. Dokumentasi Penelitian

19. Nota Tugas

20. Daftar Seminar Proposal

21. Surat Izin Penelitian dari Jurusan 22. Surat Izin Penelitian dari Fakultas


(11)

xii 23. Surat Izin Penelitian dari Tempat Penelitian 24. Surat Keterangan dari Laboraturium PPKN 25. Surat Keterangan PERPUS dari Fakultas 26. Surat Keterangan dari PERPUS UNIMED 27. Kartu Bimbingan Skripsi

28. Daftar Riwayat Hidup 29. Pernyataan Keaslian Tulisan


(12)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Perkembangan dunia pendidikan dewasa ini semakin meningkat. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam era globalisasi menuntut manusia menjadi motor-motor penggerak disetiap lini kehidupan. Peningkatan sumber daya manusia merupakan langkah penting yang harus di tempuh. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah dengan meningkatkan mutu pendidikan sebagai sarana dalam pencerdasan manusia tersebut.

Dalam upaya peningkatan mutu pendidikan, banyak hal yang harus diperhatikan, salah satunya adalah guru, guru merupakan ujung tombak dalam pencapaian tujuan pendidikan. Sebagai seorang pendidik guru perlu memilih strategi pembelajaran yang efektif dan efisien. Pengelolaan proses pembelajaran yang efektif merupakan titik awal keberhasilan pembelajaran yang muaranya akan meningkatkan hasil belajar siswa yang lebih baik.

Peranan guru juga sangat penting dalam meningkatkan hasil belajar siswa seperti yang dikemukakan oleh Sabri (2010: 64) “Guru merupakan pemegang pemeran utama dalam proses belajar mengajar”. Proses belajar mengajar yang dimaksukan yakni proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa yang berlangsung dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang diinginkan”. Sejalan dengan pendapat Cucu (2010: 106) “bahwa peranan guru sangat mempengaruhi keberhasilan proses belajar yaitu sebagai pendidik, pengajar, pemimpin, harus mampu melayani peserta didik yang dilandasi dengan kesadaran,


(13)

2

keyakinan dan tanggung jawab secara optimal sehingga memberikan pengaruh positif terhadap perkembangan siswa optimal, baik fisik maupun psikis”. Dari beberapa pendapat para ahli diatas dapat ditegaskan bahwa peranan guru itu sangat menentukan tingkat keberhasilan serta kemajuan siswa dalam proses belajar mengajar.

Hasil pengamatan yang dilakukan penulis saat PPL bahwa dalam pembelajaran yang dilakukan guru sering terfokus hanya satu arah, maksudnya guru lebih sering menggunakan metode ceramah. Guru selalu dianggap sebagai pusat ilmu yang hanya mentransfer ilmunya pada siswa. Namun, seyogianya seorang guru juga harus memiliki multi peran sebagai pembimbing yang mampu mengembangkan kemampuan dan pemilihan alternatif bagi siswa dalam belajar serta membentuk karakter siswa. Guru juga harus mampu memperhatikan tingkat kecerdasan siswa yang bervariasi karena tidak jarang dalam satu kelas terdapat perbedaan kemampuan dalam menangkap pelajaran yang diberikan guru.

Maka diharapkan seorang guru di tuntut agar dapat menemukan alternatif yang harus diambil dalam proses belajar mengajar guna tercapainya tujuan pembelajaran itu sendiri agar sejalan dengan kemampuan yang dimiliki siswa. Salah satu cara untuk mencapai tujuan tersebut yaitu perlu dikembangkannya penerapan metode pembelajaran yang beragam, agar dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam kelas.

Berdasarkan pengamatan observasi yang dilakukan di SMK Nusantara yang beralamat di Jalan Tengku Raja Muda Lubuk Pakam khususnya pada pengajaran yang dilakukan guru mata pelajaran Pendidikan kewarganegaraan sistem pengajaran yang dilakukan guru masih bersifat konvensional dan hanya berpusat pada guru.


(14)

3

Tidak jauh berbeda dengan tempat penulis melaksanakan PPL di SMA Negeri 2 Kabanjahe dalam pengajaran mata pelajaran Pendidikan kewarganegaraan guru juga masih menggunakan pengajaran tradisional, dimana guru kurang menggunakan variasi dalam mengajar serta masih menggunakan metode mengajar yang tradisional seperti ceramah, sehingga siswa tidak tertarik belajar Pendidikan kewarganegaraan serta adanya anggapan bahwa Pendidikan kewarganegaraan adalah pelajaran yang membosankan dan sulit dipahami membuat siswa kurang bersemangat dalam belajar, dengan kata lain guru hanya memfokuskan siswa untuk mendengar dan mencatat apa yang dikatakan guru.

Permasalahan tersebut dapat diatasi jika guru mencari suatu pendekatan pembelajaran yang tepat agar materi pelajaran yang disampaikan dapat dipahami dan diserap oleh siswa dengan baik, salah satu cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah dengan menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran dan kemampuan siswa. Model atau metode mengajar mempengaruhi suasana dan hasil belajar siswa, oleh karena itu guru dituntut untuk menggunakan model pembelajaran yang disesuaikan dengan kondisi dan situasi belajar agar tujuan akhir belajar dapat tercapai.

Pembelajaran kooperatif dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam perbaikan proses pembelajaran. Seperti yang dikemukakan Ryanto (2010: 267) bahwa “Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang dirancang untuk membelajarkan kecakapan akademik (acdemic skill),sekaligus ketrampilan sosial (social skill) dan interpersonal skill”. Sejalan dengan Johnson dalam Tritanto (2011: 57) menyatakan bahwa “Tujuan Pembelajaran kooperatif adalah memaksimalkan


(15)

4

belajar siswa untuk peningkatan hasil prestasi akademik dan pemahaman baik secara individu maupun kelompok ”.

Pembelajaran kooperatif terdiri dari empat tipe pembelajaran yaitu tipe STAD, tipe jigsaw, tipe penyelidikan kelompok, dan tipe pendekatan strutural. Untuk mengatasi hal ini penulis menggunakan pembelajaran tipe STAD (Student Team Achievement Division). Penerapan metode pembelajaran ini perlu diperhatikan dan diterapkan, karena keaktifan siswa akan timbul. Pembelajaran kooperatif membuat siswa tidak hanya menerima apa yang disampaikan guru melainkan juga dapat belajar dari siswa lainnya. Kemampuan siswa untuk belajar mandiri dapat lebih ditingkatkan sehingga waktu belajar tidak terbuang sia-sia. Dengan pembelajaran kooperatif, diharapkan guru dan siswa dapat menyelesaikan kegiatan belajar mengajar dengan baik. Guru dapat melibatkan seluruh siswa dalam belajar dan memberi perhatian yang lebih pada siswa-siswa yang kesulitan belajar dengan harapan ketuntasan seluruh indikator pelajaran dikuasai siswa.

Dengan demikian terjadi hubungan yang timbal balik yang positif antara guru dan siswa guna mencapai tujuan bersama yaitu menciptakan pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang pembelajaran kooperatif dalam proses belajar mengajar, sehingga penelitian ini diberi judul “Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division ) untuk meningkatkan hasil belajar PKn pada siswa kelas XI SMK Nusantara Lubuk Pakam Tahun Pelajaran 2013/2014”.


(16)

5

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah dalam penelitian ini. Agar penelitian menjadi terarah dan jelas tujuannya maka perlu diadakannya pengindetifikasian masalah. Dengan demikian yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Hasil belajar siswa terhadap pembelajaran bidang study PKn yang rendah 2. Guru cenderung masih menggunakan cara mengajar konvensional dengan

ceramah sehingga siswa menjadi pasif.

3. Perlunya motivasi dari guru untuk meningkatkan semangat belajar siswa dalam pelajaran PKn

4. Guru kurang menerapkan model pembelajaran yang berpariasi dalam proses pembelajaran pada mata pelajaran PKn

5. Jarangnya penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division) pada mata pelajaran PKn

6. Guru hanya bisa mengajar dengan model ceramah tanpa memperhatikan keragaman model dan gaya belajar siswa

C. Pembatasan Masalah

Untuk menjadikan penelitian ini jelas dan terarah, serta untuk menghindari penafsiran yang berbeda-berbeda terhadap pemecahan masalah dalam penelitian ini, maka masalah dalam penelitian ini adalah : “Penerapan model pembelajaran


(17)

6

kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division) untuk meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran PKn”.

D. Rumusan Masalah

Menurut Setiawan (2013: 23) “Perumusan masalah merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat pertanyaan peneliti yang hendak dicarikan jawabanya”. Maka berdasarkan latar belakang masalah dan pembatasan masalah maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Bagaimanakah Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, batasan masalah, dan perumusan masalah maka tujuan yang hendak di capai adalah: Untuk memperoleh gambaran faktual mengenai penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD ( Student Teams Achievemenet Divisions ) untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn.

F. Manfaat Penelitian

Suatu penelitian hendaknya memberi manfaat bagi pembangunan dunia ilmu pengetahuan pada umumnya dan bagi instansi terkait khususnya. Penulis berharap hasil penelitian ini dapat bermanfaat:


(18)

7

1. Untuk menambah wawasan, pengetahuan penulis sebagai calon guru dan mengajarkan PKn yang akan datang mengenai pembelajaran kooperatif khususnya tipe STAD untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Sebagai bahan masukan bagi sekolah khususnya guru bidang studi PKn dalam meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

3. Sebagai bahan dan referensi bagi civitas akademik Fakultas Ilmu Sosial Unimed dan pihak lain dalam melakukan penelitian sejenis.

4. Bagi siswa,agar termotivasi dan selalu aktif dalam proses belajar mengajar yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.


(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan: 1. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD diartikan sebagai salah satu tipe

kooperatif yang menekankan pada aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi maksimal. yang paling sederhana dan paling langsung dalam pembelajaran kooperatif. dibentuk menjadi suatu kelompok yang terdiri 4-5 secara heterogen, ini akan membuat siswa yang dibagi dalam beberapa kelompok heterogen saling berkerja sama dan ilmu mereka dapat bertambah melalui info yang dituliskan dalam wacana atau artikel yang dibagikan pada kelompok.

2. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI Akutansi SMK Nusantara Lubuk Pakam. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar melalui pos tes pada siklus I, dimana jumlah yang tuntas sebanyak 17 orang atau 43,58%, sedangkan hasil belajar pada pos tes siklus II, siswa yang tuntas sebanyak 34 orang atau 87,17%. Jadi peningkatan dari siklus I ke siklus II adalah sebesar 43,58%. Pada siklus ke II ini terdapat 87,17% siswa yang mendapatkan nilai tuntas, sebab perolehan daya serap siswa sebesar > 85% dengan nilai > 70 telah mengisyaratkan bahwa standar nilai yang ditargetkan telah tercapai. Hal ini berarti bahwa penelitian ini dikatakan berhasil.


(20)

Peningkatan dari siklus I ke siklus II adalah sebesar 43, 58%. Pada siklus ke II ini terdapat 87, 17% siswa yang mendapatkan nilai tuntas, sebab perolehan daya serap siswa sebesar  85 % dengan nilai  70 telah mengisyaratkan bahwa standar nilai yang ditargetkan telah tercapai. Hal ini berarti bahwa penelitian ini dikatakan berhasil.

3. Di samping dapat meningkatkan hasil belajar siswa, penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini juga dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Hal ini terlihat dari tingkat kerja sama siswa dan keaktifan siswa dalam memperhatikan, bertanya, memberikan tanggapan, menganalisis, dan memberikan tanggapan dalam kelas mencapai 33 siswa atau 84,61% (kriteria baik).

B. Saran

1. Kepada guru bidang studi PKn diharapkan agar dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn.

2. Apabila masi ada siswa yang kurang aktif dalam prose diskusi ataupun masi ditemukanya siswa yang belum berani dalam menyampaikan pendapatnya, maka guru dapat memberikan motivasi kepada siswa dan terus melatih keberanian siswa untuk berani berbicara di depan kelas.

3. Kepada seluruh guru agar selalu mengupayakan menggunakan kolaborasi berbagai model pembelajaran agar siswa senang dan lebih tertarik ketika proses mengajar berlangsung.


(21)

4. Peneliti mengharapkan agar siswa lebih aktif pada saat proses belajar mengajar berlangsung, seperti kemampuan bertanya, memberikan tanggapan atas pertanyaan guru ataupun teman dan kemampuan kerja sama dalam diskusi kelompok apabila pembelajaran yang diterapkan dalam bentuk pembagian kelompok-kelompok.


(22)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto.2010.Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktik.Jakarta: PT.Rineka cipta

Aqib, Z, dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV Yrama Widiya. Aswita, E. Lubis. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Medan: Unimed Pres. Hanafiah, & Cucu, S. 2010. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: Refika Aditama.

Isjoni. 2009. Pembelajaran Kooperatif. Yogyakarta: Pustaka Belajar Isjoni. 2012. Cooperative Learning. Bandung: Alfabeta.

Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada. Khanifatul. 2013. Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: AR-RUZZ Media. Rianto. 2010. Paradigma Baru Belajar. Surabaya: Karisma Putra Utama.

Rusman.2012.Model-model pembelajaran : mengembangkan profesionalisme guru . Jakarta : Rajawali pers

Setiawan, deny . 2013.Metodologi Penelitian: Teknik Penulisan Skripsi. Medan: Unimed press

Sharan, Shlomo. 2012. The Handbook Of Cooperative Learning, Yogyakarta: Grup Relasi Inti Media

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

Slavin. 2005. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik, Bandung: Nusa Media


(23)

Soemanto.2003. Psikologi pendidikan landasan kerja pemimpin pendidik, Jakarta: Rineka cipta.

Sudjana.2002. Metoda Statistika, Bandung: PT.Tarsito.

Sudijono,Anas. 2008. Pengantar Statistik pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Susilo M.J. 2009.Sukses Dengan Gaya Belajar. Yogyakarta: Pinus

Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kharisma Putra Utama.

Wardani, dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Tebuka Wau, Y. 2013. Profesi Kependidikan. Medan: Unimed Press

Yamin.2013.Strategi dan Metode dalam Model Pembelajaran.Jakarta: GP Press Group.


(1)

1. Untuk menambah wawasan, pengetahuan penulis sebagai calon guru dan mengajarkan PKn yang akan datang mengenai pembelajaran kooperatif khususnya tipe STAD untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Sebagai bahan masukan bagi sekolah khususnya guru bidang studi PKn dalam meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

3. Sebagai bahan dan referensi bagi civitas akademik Fakultas Ilmu Sosial Unimed dan pihak lain dalam melakukan penelitian sejenis.

4. Bagi siswa,agar termotivasi dan selalu aktif dalam proses belajar mengajar yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan: 1. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD diartikan sebagai salah satu tipe

kooperatif yang menekankan pada aktivitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi maksimal. yang paling sederhana dan paling langsung dalam pembelajaran kooperatif. dibentuk menjadi suatu kelompok yang terdiri 4-5 secara heterogen, ini akan membuat siswa yang dibagi dalam beberapa kelompok heterogen saling berkerja sama dan ilmu mereka dapat bertambah melalui info yang dituliskan dalam wacana atau artikel yang dibagikan pada kelompok.

2. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI Akutansi SMK Nusantara Lubuk Pakam. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar melalui pos tes pada siklus I, dimana jumlah yang tuntas sebanyak 17 orang atau 43,58%, sedangkan hasil belajar pada pos tes siklus II, siswa yang tuntas sebanyak 34 orang atau 87,17%. Jadi peningkatan dari siklus I ke siklus II adalah sebesar 43,58%. Pada siklus ke II ini terdapat 87,17% siswa yang mendapatkan nilai tuntas, sebab perolehan daya serap siswa sebesar > 85% dengan nilai > 70 telah mengisyaratkan bahwa standar nilai yang ditargetkan telah tercapai. Hal ini berarti bahwa penelitian ini dikatakan berhasil.


(3)

Peningkatan dari siklus I ke siklus II adalah sebesar 43, 58%. Pada siklus ke II ini terdapat 87, 17% siswa yang mendapatkan nilai tuntas, sebab perolehan daya serap siswa sebesar  85 % dengan nilai  70 telah mengisyaratkan bahwa standar nilai yang ditargetkan telah tercapai. Hal ini berarti bahwa penelitian ini dikatakan berhasil.

3. Di samping dapat meningkatkan hasil belajar siswa, penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini juga dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Hal ini terlihat dari tingkat kerja sama siswa dan keaktifan siswa dalam memperhatikan, bertanya, memberikan tanggapan, menganalisis, dan memberikan tanggapan dalam kelas mencapai 33 siswa atau 84,61% (kriteria baik).

B. Saran

1. Kepada guru bidang studi PKn diharapkan agar dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn.

2. Apabila masi ada siswa yang kurang aktif dalam prose diskusi ataupun masi ditemukanya siswa yang belum berani dalam menyampaikan pendapatnya, maka guru dapat memberikan motivasi kepada siswa dan terus melatih keberanian siswa untuk berani berbicara di depan kelas.

3. Kepada seluruh guru agar selalu mengupayakan menggunakan kolaborasi berbagai model pembelajaran agar siswa senang dan lebih tertarik ketika proses mengajar berlangsung.


(4)

4. Peneliti mengharapkan agar siswa lebih aktif pada saat proses belajar mengajar berlangsung, seperti kemampuan bertanya, memberikan tanggapan atas pertanyaan guru ataupun teman dan kemampuan kerja sama dalam diskusi kelompok apabila pembelajaran yang diterapkan dalam bentuk pembagian kelompok-kelompok.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto.2010.Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktik.Jakarta: PT.Rineka cipta

Aqib, Z, dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV Yrama Widiya. Aswita, E. Lubis. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Medan: Unimed Pres. Hanafiah, & Cucu, S. 2010. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: Refika Aditama.

Isjoni. 2009. Pembelajaran Kooperatif. Yogyakarta: Pustaka Belajar Isjoni. 2012. Cooperative Learning. Bandung: Alfabeta.

Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada. Khanifatul. 2013. Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: AR-RUZZ Media. Rianto. 2010. Paradigma Baru Belajar. Surabaya: Karisma Putra Utama.

Rusman.2012.Model-model pembelajaran : mengembangkan profesionalisme guru . Jakarta : Rajawali pers

Setiawan, deny . 2013.Metodologi Penelitian: Teknik Penulisan Skripsi. Medan: Unimed press

Sharan, Shlomo. 2012. The Handbook Of Cooperative Learning, Yogyakarta: Grup Relasi Inti Media

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

Slavin. 2005. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik, Bandung: Nusa Media


(6)

Soemanto.2003. Psikologi pendidikan landasan kerja pemimpin pendidik, Jakarta: Rineka cipta.

Sudjana.2002. Metoda Statistika, Bandung: PT.Tarsito.

Sudijono,Anas. 2008. Pengantar Statistik pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Susilo M.J. 2009.Sukses Dengan Gaya Belajar. Yogyakarta: Pinus

Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kharisma Putra Utama.

Wardani, dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Tebuka Wau, Y. 2013. Profesi Kependidikan. Medan: Unimed Press

Yamin.2013.Strategi dan Metode dalam Model Pembelajaran.Jakarta: GP Press Group.


Dokumen yang terkait

Perbandingan antara model pembelajaran cooperative learning tipe stad dengan pembelajaran konvensional dalam rangka meningkatkan hasil belajar PAI (eksperimen kelas XI SMA Negeri 3 Tangerang)

2 14 159

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Peningkatan hasil belajar PKN siswa kelas IV MI Attaqwa Bekasi Utara melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions)

0 5 152

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN KELAS X SMA AR-RAHMAN MEDAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

0 2 26

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEKNIK PENGELASAN PADA SISWA KELAS X TEKNIK PERMESINAN SMK TRI SAKTI LUBUK PAKAM TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 3 25

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM.

0 6 33

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS XI SMAN 2 KABANJAHE TAHUN PELAJARAN 2013-2014.

0 2 21

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DEBATE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN KELAS XI SMAN 2 LUBUK PAKAM TAHUN PELAJARAN 2013/2014.

0 2 22

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARANCOOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION CIRC MELALUI TEKNIKDISKUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN PADA SISWA KELAS XI SMKTR KARYA SERDANG LUBUK PAKAM TAHUN PELAJARAN 2013-2014.

0 1 18

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SD PADA PEMBELAJARAN IPS.

1 2 24