EFEKTIVITAS BAHAN AJAR BUKU PANDUAN PEMBELAJARAN KEBENCANAAN ANGIN TOPAN MELALUI STRATEGI Efektivitas Bahan Ajar Buku Panduan Pembelajaran Kebencanaan Angin Topan Melalui Strategi Numbered Head Together Terhadap Hasil Belajar Di Smk Kristen 5 Klaten.

(1)

EFEKTIVITAS BAHAN AJAR BUKU PANDUAN PEMBELAJARAN KEBENCANAAN ANGIN TOPAN MELALUI STRATEGI

NUMBERED HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR DI SMK KRISTEN 5 KLATEN

PUBLIKASI ILMIAH

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Geografi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Oleh:

SWASTIKA NUGRAHENI A610120026

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016


(2)

i   

HALAMAN PERSETUJUAN

EFEKTIVITAS BAHAN AJAR BUKU PANDUAN PEMBELAJARAN KEBENCANAAN ANGIN TOPAN MELALUI STRATEGI

NUMBERED HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR DI SMK KRISTEN 5 KLATEN

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh :

SWASTIKA NUGRAHENI A610120026

Artikel Publikasi ini telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing skripsi : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta

untuk dipertanggung jawabkan di hadapan penguji skripsi

Dosen Pembimbing

Drs. Dahroni, M.Si NIK. 146


(3)

HALAMAN PENGESAHAN

EFEKTIVITAS BAHAN AJAR BUKU PANDUAN PEMBELAJARAN KEBENCANAAN ANGIN TOPAN MELALUI STRATEGI

NUMBERED HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR DI SMK KRISTEN 5 KLATEN

OLEH :

SWASTIKA NUGRAHENI A610120026

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Surakarta Pada hari Kamis, 28 Juli 2016 dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji:

1.Drs. Dahroni, M.Si (……..……..)

2.Dra. Suharjo, M.S. (………)

3.Siti Azizah Susilawati, S.Si, MP. (……….)

Dekan,

Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M.Hum NIP. 19650428199303031001


(4)

D

ean

ini

sala

'ncnyal,laD bahea dalad D6kah

publikssi idi

iidak

redapar

k

ya

ydg

pcnrnl diajrkan untrk mcmtc8leh gelar lcsaixna.n di

eulu

peryunmn libeai dan sepa..jang pensetahran srya

jrga

li.lak tedap

l

kaiya ata! pendarar yarg pernan dilLrlis alau ditdbilkan orang laih, Lecunli secara lcltulh diacu d0lirmskah dan disbutk.n dalam daftar pNaka.

-

Apabila kelat

tfbuk!

ada kctidakbensan dalam Pearyd6an srya

di

a(as,

mata okln sayaDerlaDsgunBjlsabkdl sepennhnya.

swAs'

KA NUCR !rLr!1


(5)

 

EFEKTIVITAS BAHAN AJAR BUKU PANDUAN PEMBELAJARAN KEBENCANAAN ANGIN TOPAN MELALUI STRATEGI

NUMBERED HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL

BELAJAR DI SMK KRISTEN 5 KLATEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) efektivitas bahan ajar buku panduan pembelajaran kebencanaan di Kabupaten Klaten melalui strategi numbered head together (NHT). (2) mengetahui hasil belajar siswa setelah menggunakan strategi numbered head together (NHT). Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan desain nonequivalent control group design. Sampel yang dipilih yaitu kelas X TKR-A berjumlah 37 siswa sebagai kelas kontrol dan kelas X-TPBO berjumlah 43 siswa sebagai kelas eksperimen. Kelas kontrol merupakan kelas dengan proses pembelajaran secara konvensional, sedangkan kelas eksperimen merupakan kelas dengan proses pembelajaran menggunakan strategi numbered head together (NHT). Teknik analisis data yang digunakan yaitu uji Wilxocon dan uji Mann-Whitney. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perubahan nilai sebelum dan sesudah diberi perlakukan melalui serangkaian tes. Pemberian pre-test sebelum pembelajaran pada kelas kontrol mendapatkan nilai rata-rata 72,80 dan kelas eksperimen mendapatkan nilai rata-rata 74,74. Setelah diberi perlakukan pada kelas eksperimen menggunakan strategi numbered head together (NHT) dan kelas kontrol menggunakan strategi konvensional diketahui nilai rata-rata berdasarkan penilaian post-test yaitu kelas eksperimen mendapatkan nilai 91,00 dan kelas kontrol mendapatkan nilai 84,66. Ini membuktikan adanya perubahan hasil belajar dengan menggunakan bahan ajar pembelajaran kebencanaan di Kabupaten Klaten pada bencana angin topan melalui strategi numbered head together (NHT) dan bahan ajar tersebut sangat efektif dengan dibuktikan hasil belajar siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM atau tuntas.

Kata kunci: Efektivitas, bahan ajar, strategi numbered head together (NHT)

ABSTRACTS

The objectives of the research are to know: 1) the effective of book entitled “Panduan Pembelajaran Kebencanaan di Kabupaten Klaten” through numbered head together (NHT) strategy; 2) the result of study after use numbered head together (NHT) strategy. The research method used experimental design with nonequivalent control group design. The sample are X-TKR-A with 37 students as the control class and X-TPBO with 43 as the experiment class. Control class is using conventional strategy, while the experiment class is using numbered head together (NHT). The technique of data analysis used Wilxocon test and Mann – Whitney test . The results of this study concluded that there is a value change before and after treatment were given through a series of tests. The provision of pre-test before learning the control


(6)

   

class get the average value is 72,80 and the experimental class get the average value is 74,74. The average value of post-test assessment in experimental class is 91,00 and the control class get the value is 84,66. This fact prove there is a change in learning outcomes by using teaching materials on disaster learning at Klaten Regency in the hurricane through a strategy numbered head together (NHT) and also the teaching materials are very effective prove that the learning outcomes of students who received grades above KKM or completed.

Keywords: Efectivity, learning material, numbered head together (NHT) strategy

1. PENDAHULUAN

Belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian kegiatan (Hamdani, 2011 : 21). Adapun kegiatan belajar seperti menghitung, membaca, menulis, mendengarkan, mengamati, berbicara dan sebagainya. Cara atau proses inilah siswa memperoleh informasi dan pengetahun sehingga dinamakan pembelajaran. Proses pembelajaran umumnya sering terjadi di dalam kelas, namun di luar kelas dapat dilakukan proses pembelajaran.

Terkait dengan pembelajaran peran utama pada proses pembelajaran yaitu guru dan siswa. Guru melakukan pengajaran kepada siswa dan siswa belajar apa yang dijelaskan oleh guru. Sebelum siswa dihadapkan pada pembelajaran yang akan disampaikan oleh guru, terlebih dahulu mereka memperoleh keterampilan dan informasi dasar. Keterampilan, kognitif maupun fisik merupakan landasan bagi pembelajaran yang lebih lanjut (termasuk belajar untuk belajar) (Arends, 2013:2).

Kegiatan pembelajaran ada hubungannya dengan bahan pembelajaran. Rusman (2014 : 1) mengatakan bahan pembelajaran dapat berupa pengetahuan, nilai-nilai kesusilaan, seni, agama, sikap, dan keterampilan. Bahan pembelajaran dapat disesuaikan materi-materi yang akan di sampaikan. Berkaitan dengan bahan pembelajaran, materi yang akan disampaikan pada penelitian ini yaitu materi tentang kebencanaan.

Materi kebencanaan di dunia pendidikan hanyalah sebatas pengatahuan umum seperti defenisi, dampak, dan jenisnya. Belum banyak buku yang menjelaskan secara rinci tentang kebencanaan upaya penyelamatan diri dan mitigasinya, maka perlu adanya pembaharuan materi kebencanaan yang menjadi bagian dari pembelajaran di sekolah. Ini bertujuan agar guru dan siswa memiliki sikap kesiapsiagaan sejak dini dalam menghadapi bencana. Bencana digolongkan menjadi tiga jenis bencana yaitu bencana alam, bencana nonalam, dan bencana sosial.

Penelitian ini lebih menfokuskan pembelajaran kepada siswa mengenai pengetahuan bencana alam. Berdasarkan UU No. 24 Tahun 2007


(7)

 

pengertian bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor. Setiap daerah memiliki potensi bahaya bencana alam yang dapat menjadi ancaman bagi masyarakat sekitar termasuk siswa-siswa di tempat tinggalnya, sehingga pengetahuan kebencanaan menjadi sangat penting menjadi bekal untuk diri sendiri dalam menyikapi atau bencana.

Sifat dari bencana yaitu secara tiba-tiba dan memiliki karakteristik yang khas dari setiap bencana. Salah satunya bencana yang ada di Kabupaten Klaten yaitu angin topan. Menurut Indeks Rawan Bencana Indonesia yang didata oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana tahun 2011 menyatakan bahwa Kabupaten Klaten berada pada peringkat nasional 9 yang artinya memiliki rawan bencana angin topan yang sangat tinggi. Berada peringkat nasional ke-9 menjadi dasar peneliti untuk memberikan materi tentang kebencanaan angin topan pada tingkat sekolah menengah atas/sederajat di Kabupaten Klaten.

Pada tahun 2014 Kabupaten Klaten pernah mengalami bencana hujan angin yang mengakibatkan puluhan pohon tumbang dan beberapa rumah rusak, bahkan terdapat satu orang warga yang mengalami luka ringan karena tertimpa material rumah yang terbawa angin. Bencana angin puting beliung terjadi di Kecamatan Kebonarum dan Kecamatan Karanganom. Kepala Harian Badan Penanggulangan Becana Daerah (BPBD) Klaten, Sri Winoto berharap kepada warga untuk lebih meningkatkan kewaspadaannya, hal ini dikarenakan dalam dua hari terakhir cuaca eksterim disertai angin kencang akan melanda Kabupaten Klaten. (bpbdklaten.com)

Kerusakan yang ditimbulkan oleh bencana angin topan membawa kerugian diantaranya rusaknya bangunan, pohon tumbang yang mengakibatkan akses jalan antarkecamata tertutup dan ancaman kepada warga sekitar terhadap benda-benda yang terbawa angin. Pentingnya pengetahuan kebencanaan dapat meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan bencana yang akan datang serta dapat mengurangi jumlah korban jiwa. Sehingga pembelajaraan materi kebencanaan menjadi sangat penting diajarkan kepada masyarakat dengan dimulai dari peserta didik.

Tujuan adanya pembelajaran materi kebencanaan dimaksudkan untuk mengurangi risiko saat terjadi bencana. Risiko yang dimaksud yaitu korban, rusaknya infrastruktur, hilangnya harta benda serta gangguan priskologi. Ini tercantum pada UU No. 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana menyatakan bahwa risiko bencana adalah potensi kerugian yang ditimbulkan akibat bencana pada suatu wilayah dan kurun waktu tertentu yang dapat


(8)

   

berupa kematian, luka, sakit, jiwa terancam, hilangnya rasa aman, mengungsi, kerusakan atau kehilangan harta, dan gangguan kegiatan masyarakat.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Klaten mengeluarkan Peraturan Bupati Klaten Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Panduan Pembelajaran Kebencanaan di Kabupaten Klaten yang merupakan bahan ajar panduan pembelajaran kebencanaan khususnya di Kabupaten Klaten. Buku ini berisi penjelasan kebencana yang pernah terjadi di Kabupaten Klaten yang akan diintegrasikan ke sekolah-sekolah melalui kegiatan-kegiatan intrakulikuler maupun ekstrakurikuler. Tujuan buku bahan panduan pembelajaran kebencanaan ini yaitu memberikan pedoman bagi guru dalam memberikan pembelajaran kebencanaan dari tingkat pra sekolah sampai dengan Sekolah Menengah Umum/Kejuruan dan meningkatkan kesiapsiagaan sejak dini dalam rangka pengurangan risiko bencana (PRB) di Kabupaten Klaten. Selain itu adanya bahan ajar ini dapat meningkatkan pengetahuan mengenai kebencanaan kepada siswa-siswa.

Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan kebencanaan harus didukung dengan adanya bahan ajar tentang kebencanaan. Kemampuan guru yang menjadi dasar dalam pembelajaran adalah kemampuan menyampaikan pelajaran kepada siswa. Penggunaan bahan ajar dapat mempermudah guru untuk menyampaikan materi kepada pesera didik melalui strategi pembelajaran. Melalui strategi pembelajaran cara penyampaian materi kepada peserta didik menjadi lebih efektif dan efisien. Strategi pembelajaran merupakan langkah-langkah umum dalam kegiatan belajar yang dilakukan untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien (Jihad dan Suyanto, 2013 :82). Pemilihan strategi yang tepat dapat berdampak pada tingkat penguasaan materi dan hasil belajar siswa.

Strategi pembelajaran yang digunakan untuk menyampaikan materi bencana angin topan yaitu menggunakan strategi numbered head together (NHT). Numbered head together (NHT) merupakan model pembelajaran kooperatif struktural yang menekankan pada struktur-struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. (La Iru dan La Ode Safiun Arihi, 2012 : 59 ((dalam Hamdayama, 2014 : 175)). Strategi numbered head together dalam kegiatan belajar mengajar diharap dapat memberikan perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungan atau pengalaman dalam bentuk hasil belajar. Menurut Harta, 2009: 45 (dalam Subadi, 2011: 21) prinsip dasar pembelajaran kooperatif dikembangkan berpijak pada beberapa pendekatan yang diasumsikan mampu meningkatkan proses dan hasil belajar siswa.

Menurut Woordworth (dalam Ismihyani, 2000 (dalam Majid, 2014)) bahwa hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku sebagai akibat dari


(9)

 

proses belajar. Hasil pengukuran belajar inilah akhirnya akan mengetahui seberapa jauh tujuan pembelajaran yang telah dicapai. Hasil belajar dapat dibuktikan dengan serangkaian tes yang sudah disusun oleh guru.

SMK Kristen 5 Klaten terletak di garis koordinat X= 454451 dan Y= 9147881 yang beralamat jalan Opak,Metuk, di Desa Tegalyoso, Kecamatan Klaten Selatan, Kabupaten Klaten merupakan sekolah swasta Yayasan Pendidikan Kristen Klaten. Salah satu kegiatan yang berkaitan dengan kebencanaan yaitu ekstrakurikuler sekolah siaga bencana (SSB). Kegiatan ekstrakurikuler lebih menfokuskan ketrampilan siswa siswi yang berkaitan dengan kebencanaan. Selain ekstrakurikuler terdapat proses pembelajaran yang membahas tentang kebencanaan pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Penelitian ini akan menguji penggunaan strategi numbered head together (NHT) mengenai materi kebencanaan angin topan di Kabupaten Klaten terhadap hasil belajar. Penilaian hasil belajar diambil nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada mata pelajaran IPA dengan nilai 71. Nilai KKM ini menjadi ukuran keberhasilan siswa-siswa menerima materi kebencanaan angin topan melalui strategi numbered head together (NHT)

Berdasarkan uraian di atas peneliti ingin melakukan pengujian efektivitas bahan ajar tentang kebencanaan kepada siswa di SMK Kristen 5 Klaten pada kegiatan belajar mengajar, serta melihat bagaimana hasil belajar mereka setelah menggunakan strategi pembelajaran numbered head together (NHT) pada materi bencana angin topan. Sehingga peneliti menambil judul pada penelitian ini “EFEKTIVITAS BAHAN AJAR BUKU PANDUAN PEMBELAJARAN KEBENCANAAN ANGIN TOPAN MELALUI STRATEGI NUMBERED HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR DI SMK KRISTEN 5 KLATEN”.

2. Metode Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Kristen 5 Klaten dengan subjek penelitian adalah siswa kelas X Tahun Ajaran 2015/2016. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain nonequivalent control group design.

Populasi dalam penelitian ini yaitu 330 siswa kelas X. Sampel yang digunakan pada penelitian ini yaitu kelas X-TPBO sebagai kelas kontrol dan kelas X-TKR-A sebagai kelas eksperimen. Teknik sampling yang digunakan yaitu cluster random sampling. Variabel bebas pada penelitian ini yaitu strategi numbered head together (NHT) dan bahan ajar buku Panduan Pembelajaran Kebencanaan di Kabupaten Klaten, sedangkan variabel terikat yaitu hasil belajar siswa pada materi bencana angin topan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes, observasi dan


(10)

   

dokumentasi. Uji prasayarat analisis data menggunakan uji validitas menggunakan metode Product Moment dan uji reliabilitas menggunakan metode Alfa Cronbach. Analisis data dilakukan dengan uji Wilcoxon dan uji Mann – Whitney.

3. Hasil Penelitian dan Pembahasan a. Analisis Data Tiap Kelas

1. Hasil Pembelajaran Kelas Kontrol

Penelitian ini dilakukan di kelas X-TKR-A sebagai kelas kontrol. Pelaksanaannya dilakukan pada hari Selasa, 10 Mei 2016 pada pukul 07.00 - 08.30 WIB. Sampel yang digunakan kelas X-TKR-A yang berjumlah 37 siswa. Hasil nilai pengetahuan pada kelas kontrol menunjukkan nilai terendah dan tertinggi pada pre tes yaitu 47 dan 93 dengan nilai rata-rata 72,80. Terdapat 16 siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM. Nilai post tes terendah dan tertinggi yaitu 67 dan 100 dengan nilai rata-rata 84,66. Terdapat tiga siswa mendapatkan nilai 100 dan satu siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM. Ini dapat disimpulkan bahwa terjadi perubaan nilai setelah melakukan pembelajaran di kelas. Perbedaan tingkat penilaian rata-rata sebelum dan sesudah dapat dilihat pada grafik di bawah ini.

Gambar 1. Diagram Batang Penilaian Rata-Rata Pretes dan Postes pada

Kelas Kontrol Sumber: Peneliti, 2016

Grafik di atas menunjukkan perbandingan penilaian rata-rata saat sebelum dan sesudah pembelajaran. Nilai rata-rata sebelum pembelajaran atau pretes yaitu 72,80 , sedangkan nilai rata-rata sesudah diberi materi kebencanaan angin topan melalui strategi konvensional (ceramah) didapat hasil nilai dari mengerjakan postes yaitu 84,66. Ini

Pre Tes Kelas Kontrol

Pos Tes Kelas Kontrol 72,80


(11)

 

menunjukkan ada perbedaan sebelum dan sesudah diberi pembelajaran dengan selisih antara pretes dan postes yaitu 11,86.

2. Hasil Pembelajaran Kelas Eksperimen

Penelitian ini dilaksanakan di kelas X-TPBO pada tanggal 12 Mei 2016 pukul 07.00 – 08.30 WIB. Sampel yang digunakan yaitu seluruh kelas X-TPBO yang berjumlah 43 siswa. Hasil penilaian pengetahuan pada kelas eksperimen menunjukkan nilai pretes terendah yaitu 47 dan nilai tertinggi 93 dengan nilai rata-rata sebesar 74,74. Terdapat 12 siswa yang menadapatkan nilai belajar di bawah KKM . Pada nilai hasil belajar postes terendah yaitu 73 dan nilai tertinggi 100 dengan nilai rata-rata sebesar 91,00. Terdapat 10 siswa yang mendapatkan nilai 100.

Gambar 2 Diagram Batang Penilaian Rata-Rata Pretes dan Postes pada Kelas Eksperimen

Sumber: Peneliti, 2016

Grafik di atas menunjukkan perbandingan selisih hasil nilai rata-rata pada pretes maupun postes. Hasil nilai pretes menunjukkan angka 74,74 sedangkan nilai postes menunjukkan angka 91,00. Hal ini dapat disimpulkan bahwa pada kelas eksperimen terdapat perubahan hasil belajar sebelum dan sesudah mendapatkan perlakuan dengan selisih 16,26.

3. Perbandingan Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Perbandingan penilaian hasil belajar post test pada kelas eksperimen dan kelas kontrol ditunjukkan pada diagram di bawah ini.

Pre Tes Kelas Eksperimen

Pos Tes Kelas Eksperimen


(12)

   

Gambar 3 Diagram Batang Nilai Rata-Rata Post Test Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol Sumber: Peneliti, 2016

Diagram di atas menunjukkan adanya perbedaan nilai rata pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan diagram di atas dapat dilihat nilai rata-rata post test kelas eksperimen dan kelas kontrol meningkat dari nilai rata-rata pre test. Kelas eksperimen meningkat sebesar 22% atau 16,26 sedangkan kelas kontrol meningkat sebesar 16% atau 11,86.

Kedua kelas eksperimen maupun kelas kontrol sama-sama mengalami peningkatan hasil belajar, namun hasil belajar post test kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol, hal ini dikarenakan kelas eksperimen menggunakan strategi numbered head together (NHT) saat pembelajaran materi bencana angin topan sehingga siswa lebih aktif saat menerima pelajaran karena proses pembelajarannya secara berkelompok, berbeda dengan kelas kontrol yang menggunakan strategi konvensional (ceramah).

b. Uji Analisis Data 1. Uji Wilcoxon

Hasil uji Wilxocon pada kelas kontrol di atas menunjukkan nilai signifikan (2-tailed) 0,000 maka 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak. Hal tersebut menunjukkan bahwa data pretes dan postes kelas kontrol ada pengaruh yang signifikan. Hasil perhitungan data memakai alat bantu program SPSS 17.0 diperoleh hasil sebagai berikut :

Pos Tes Kelas Eksperimen

Pos Tes Kelas Kontrol 91,00


(13)

 

Tabel 1. Ringkasan Uji Wilcoxon Pre Test dan Post Test Kelas Kontrol

Pre Test dan Post Test Kelas Kontrol

Z -4.093a

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

Sumber: Peneliti, 2016

Hasil uji Wilxocon pada kelas eksperimen di atas menunjukkan nilai signifikan (2-tailed) 0,000 sehingga 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak. Ini menunjukkan bahwa data pretes dan postes kelas eksperimen ada pengaruh yang signifikan. Hasil perhitungan data memakai alat bantu program SPSS 17.0 diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 2. Ringkasan Uji Wilcoxon Pre Test dan Post Test Kelas Eksperimen

Pre Test dan Post Test Kelas Eksperimen

Z -5.407a

Asymp. Sig.

(2-tailed) .000

Sumber: Peneliti, 2016

Sehingga dapat disimpulkan melalui uji Wilcoxon pada kelas kontrol dan kelas eksperimen data output adalah korelasi antara dua variabel diperoleh nilai signifikan 0,000 dan 0,000 yang artinya bahwa di kelas kontrol dan kelas eksperimen korelasi antara sebelum dan sesudah diberi perlakuan, sangat erat dan berhubungan nyata karena nilai probabilitasnya < 0,05 sehingga ada perubahan nilai pre test dan pos test pada masing-masing kelas eksperimen maupun kelas kontrol.

2. Uji Mann – Whitney

Hasil uji Mann – Whitney pada data postes di kedua kelompok kontrol dan eksperimen menunjukkan hasil pengujian dengan nilai


(14)

10 

   

signifikan (2-tailed) 0,002. Pengambilan keputusan bahwa 0,002 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar setelah dilakukan pembelajaran pada kelas yang menggunakan strategi numbered head together (NHT) dengan strategi konvensional. Hasil perhitungan data memakai alat bantu program SPSS 17.0 diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 3. Ringkasan Uji Mann – Whitney Postes Kelas Eksperimen dan Kontrol

Post Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Mann-Whitney U 476.500

Wilcoxon W 1179.500

Z -3.159

Asymp. Sig.

(2-tailed) .002

Sumber: Peneliti, 2016

4. Pembahasan

Penelitian yang dilakukan di SMK Kristen 5 Klaten merupakan penelitian eksperimen yang mengenai ada atau tidaknya pengaruh dari penggunaan strategi numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar pada materi kebencanaan angin topan di Kabupaten Klaten. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dengan cara membandingkan antara strategi numbered head together (NHT) dengan pembelajaran konvensional. Mengetahui ada atau tidaknya perbedaan dari masing-masing strategi pembelajaran yang digunakan maka dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang diperoleh dari hasil tes.

Penelitian ini dilakukan dengan cara pengambilan sampel di SMK Kristen 5 Klaten. Sampel yang digunakan yaitu kelas X TKR A dan kelas X TPBO. Kelas X TKR A dipilih sebagai kelas kontrol yaitu kelas dengan menggunakan pembelajaran konvensional dan kelas X TPBO dipilih sebagai kelas eksperimen yaitu kelas yang diterapkan strategi numbered head together (NHT). Penelitian ini dilakukan pada kegiatan belajar mengajar KBM pada mata pelajaran yang sudah diberi izin oleh guru yang


(15)

11 

 

bersangkutan, kemudian diberi materi mengenai kebencanaan angin topan di Kabupaten Klaten.

Instrumen penelitian ini menggunakan tes yang berisi butir-butir soal pilihan ganda yang bertujuan untuk mengumpulkan data hasil belajar pada materi kebencanaan angin topan di Kabupaten Klaten setelah dilakukan kegiatan belajar mengajar. Hasil uji validitas instrumen tes pilihan ganda dari 30 butir soal yang diujikan terdapat 15 butir soal yang valid. Hasil ini sudah memenuhi subtansi yang diukur dan butir soal yang relevan dengan kisi-kisi yang sudah ditentukan. Kemudian dilakukan uji reliabilitas menggunakan rumus Alfa Cronbach pada 15 butir soal diperoleh nilai ri = 0,927. Nilai ri=

0,927 > 0,468 , maka instrumen tes riliabel sehingga dapat digunakan dalam penelitian.

Instrumen soal pada 15 butir soal diujikan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan menggunakan pretes dan postes. Setelah diujikan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen, selanjutnya dihitung dan dianalisis dengan menggunakan uji normalitas, uji Wilxocon, dan Uji Mann - Whitney. Hasil uji normalitas pada pretes dan postes kelas kontrol dan eksperimen diperoleh signifikan < 0,05, maka dapat disimpulkan data tersebut tidak berdistribusi normal.

Hasil uji Wilxocon pada kelas kontrol dan kelas eksperimen data output adalah korelasi antara dua variabel diperoleh nilai signifikan 0,000 dan 0,000 yang artinya bahwa di kelas kontrol dan kelas eksperimen korelasi antara sebelum dan sesudah diberi perlakuan, sangat erat dan berhubungan nyata karena nilai probabilitasnya < 0,05 sehingga ada perubahan nilai pre test dan pos test pada masing-masing kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Hasil uji Mann – Whitney hasil output diperoleh nilai signifikan 0,002. Nilai tersebut sig. 0,002 < 0,05 maka H0 ditolak, sehingga ada

perbedaan nyata antara proses pembelajaran menggunakan strategi numbered head together (NHT) dan strategi konvensional (konvensional).

Penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Besse Tenri Fada, dkk (2014) menyimpulkan hasil penelitian mendapatkan gambaran bahwa penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe numbered head together (NHT) kepada siswa dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan hasil belajar, selain itu menurut I Gede Budi Astrawan menyebutkan bahwa peningkatan hasil belajar sangat membantu siswa dalam menemukan makna pembelajaran sehingga siswa dapat termotivasi untuk belajar.

Hasil uji perbedaan dua rata-rata, kelas yang diterapkan numbered head together (NHT) diperoleh nilai rata-rata 91, sedangkan dengan pembelajaran konvensional diperoleh nilai rata-rata 90 artinya bahwa


(16)

12 

   

penggunaan strategi numbered head together (NHT) berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dari pada pembelajaran konvensional pada materi kebencanaan angin topan di Kabupaten Klaten.

Penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Faridah yang menyebutkan bahwa penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Model Kooperatif Tipe NHT Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 18 Medan” menyimpulkan ada pengaruh signifikan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Tekanan pada sub materi pokok Tekanan pada Zat Padat dan Zat Cair Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 18 Medan T.P 2009/2010.

Berdasarkan hasil analisis data dan didukung oleh penelitian terdahulu yang relevan dapat disimpulkan bahwa penggunakan bahan ajar buku Panduan Pembelajaran Kebencanaan di Kabupaten Klaten pada bencana angin topan sangat efektif. Hal ini dibuktikan peningkatan jumlah nilai rata-rata siswa dan jumlah ketuntasan siswa saat mengerjakan pretes dan postes. Berikut data jumlah siswa yang tuntas mengerjakan tes pada materi bencana angin topan sebagai berikut :

Tabel 4. Perbandingan Jumlah Ketuntasan Hasil Belajar Siswa

Jumlah Siswa Jumlah

Siswa Tuntas Persen Tidak

Tuntas Persen

Pretes Kel. Eksperimen 31 72% 12 28% 43

Postes Kel. Eksperimen 43 100% 0 0

Pretes Kel. Kontrol 21 56% 16 44% 37

Postes Kel. Kontrol 36 97% 1 3%

Sumber: Peneliti, 2016

Dari tabel di atas dapat disimpulkan jumlah siswa yang menerima pembelajaran materi bencana angin topan mengalami peningkatan hasil belajar, terutama pada kelas eksperimen yang mengalami kenaikan sangat tinggi mencapai 100% siswa yang tuntas. Kenaikan hasil belajar pada siswa dipengaruhi oleh penggunaan strategi numbered head together (NHT) yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Selisih ketuntasan siswa saat mengerjakan tes pada kelas eksperimen yaitu 28% dan kelas kontrol 41%.Hasil penilaian rata-rata pre test dan post tes siswa pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol di tampilkan dalam bentuk tabel di bawah ini :


(17)

13 

 

Tabel 5. Perbandingan Nilai Rata-Rata Pre Test dan Post Test pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Nilai Rata-Rata Persen

Pretes Kel. Eksperimen 74,74 22%

Postes Kel. Eksperimen 91,00

Pretes Kel. Kontrol 72,80 16%

Postes Kel. Kontrol 84,66

Sumber: Peneliti, 2016

Tabel di atas menjelaskan hasil nilai rata-rata siswa setelah mengerjakan pretest dan postest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Terjadi perubahan hasil belajar pada pretest dan posttest, artinya ada peningkatan nilai hasil belajar pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Peningkatan nilai rata-rata hasil belajar pretest dan posttes kelas eksperimen yaitu 22% lebih besar dari kelas kontrol yaitu 16 persen peningkatan nilai rata-rata hasil belajar pretest dan posttes.

5. Kesimpulan

Bahan ajar buku panduan pembelajaran kebencanaan di Kabupaten Klaten yang telah dieksperimenkan dengan menggunakan strategi numbered head together (NHT) pada kelas X-TPBO di SMK Kristen 5 Klaten adalah efektif. Peneliti mengatakan efektif karena dibuktikan dengan perubahan nilai hasil belajar peserta didik dengan menggunakan pretes dan postes. Hasil nilai rata-rata pretes sebesar 74,74 dan nilai rata-rata postes sebesar 91,00.

Hasil uji hipotesis menggunakan Wilxocon menunjukkan adanya perbedaan nilai hasil belajar pretes dan postes. Perbedaan dari kedua kelas tersebut mengalami peningkatan nilai hasil belajar setelah diberi materi angin topan. Pada kelas kontrol nilai rata pretes sebesar 72,80 dan nilai rata-rata postes sebesar 84,66 , sedangkan kelas eksperimen nilai rata-rata-rata-rata pretes sebesar 74,74 dan nilai rata-rata postes sebesar 91,00 . Berdasarkan hasil tersebut terdapat perubahan nilai hasil belajar sebelum dan sesudah mendapatkan materi angin topan melalui strategi numbered head together (NHT) lebih efektif dalam peningkatan hasil belajar dibandingkan strategi konvensional.


(18)

14 

   

DAFTAR PUSTAKA

Arends, R. I. (2013). Belajar untuk Mengajar Edisi 9 Buku 2. Jakarta Selatan: Salemba Humanika.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah 2014. Panduan Pembelajaran Kebencanaan di Kabupaten Klaten. BPBD: Klaten.

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengaja. Bandung: Pustaka Setia

Hamdayama, Jumanta. 2014. Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan Berkarakter. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia

Jihad, S. d. (2013). Menjadi Guru Profesional Strategi Meningkatkan Kualifikasi dan Kualitas Guru di nEra Global. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Majid, Abdul. 2014. Penilaian Autentik Proses Dan Hasil Belajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Rusman. 2014. Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

Subadi, Tjipto. 2011. Inovasi Pendidikan. Surakarta: Muhammadiyah University Press


(1)

Tabel 1. Ringkasan Uji Wilcoxon Pre Test dan Post Test Kelas Kontrol

Pre Test dan Post Test Kelas Kontrol

Z -4.093a

Asymp. Sig. (2-tailed) .000 Sumber: Peneliti, 2016

Hasil uji Wilxocon pada kelas eksperimen di atas menunjukkan nilai signifikan (2-tailed) 0,000 sehingga 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak. Ini menunjukkan bahwa data pretes dan postes kelas eksperimen ada pengaruh yang signifikan. Hasil perhitungan data memakai alat bantu program SPSS 17.0 diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 2. Ringkasan Uji Wilcoxon Pre Test dan Post Test Kelas Eksperimen

Pre Test dan Post Test Kelas Eksperimen

Z -5.407a

Asymp. Sig.

(2-tailed) .000

Sumber: Peneliti, 2016

Sehingga dapat disimpulkan melalui uji Wilcoxon pada kelas kontrol dan kelas eksperimen data output adalah korelasi antara dua variabel diperoleh nilai signifikan 0,000 dan 0,000 yang artinya bahwa di kelas kontrol dan kelas eksperimen korelasi antara sebelum dan sesudah diberi perlakuan, sangat erat dan berhubungan nyata karena nilai probabilitasnya < 0,05 sehingga ada perubahan nilai pre test dan pos test pada masing-masing kelas eksperimen maupun kelas kontrol.

2. Uji Mann – Whitney

Hasil uji Mann – Whitney pada data postes di kedua kelompok kontrol dan eksperimen menunjukkan hasil pengujian dengan nilai


(2)

signifikan (2-tailed) 0,002. Pengambilan keputusan bahwa 0,002 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar setelah dilakukan pembelajaran pada kelas yang menggunakan strategi numbered head together (NHT) dengan strategi konvensional. Hasil perhitungan data memakai alat bantu program SPSS 17.0 diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 3. Ringkasan Uji Mann – Whitney Postes Kelas Eksperimen dan Kontrol

Post Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Mann-Whitney U 476.500

Wilcoxon W 1179.500

Z -3.159

Asymp. Sig.

(2-tailed) .002

Sumber: Peneliti, 2016 4. Pembahasan

Penelitian yang dilakukan di SMK Kristen 5 Klaten merupakan penelitian eksperimen yang mengenai ada atau tidaknya pengaruh dari penggunaan strategi numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar pada materi kebencanaan angin topan di Kabupaten Klaten. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dengan cara membandingkan antara strategi

numbered head together (NHT) dengan pembelajaran konvensional.

Mengetahui ada atau tidaknya perbedaan dari masing-masing strategi pembelajaran yang digunakan maka dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang diperoleh dari hasil tes.

Penelitian ini dilakukan dengan cara pengambilan sampel di SMK Kristen 5 Klaten. Sampel yang digunakan yaitu kelas X TKR A dan kelas X TPBO. Kelas X TKR A dipilih sebagai kelas kontrol yaitu kelas dengan menggunakan pembelajaran konvensional dan kelas X TPBO dipilih sebagai kelas eksperimen yaitu kelas yang diterapkan strategi numbered head

together (NHT). Penelitian ini dilakukan pada kegiatan belajar mengajar


(3)

bersangkutan, kemudian diberi materi mengenai kebencanaan angin topan di Kabupaten Klaten.

Instrumen penelitian ini menggunakan tes yang berisi butir-butir soal pilihan ganda yang bertujuan untuk mengumpulkan data hasil belajar pada materi kebencanaan angin topan di Kabupaten Klaten setelah dilakukan kegiatan belajar mengajar. Hasil uji validitas instrumen tes pilihan ganda dari 30 butir soal yang diujikan terdapat 15 butir soal yang valid. Hasil ini sudah memenuhi subtansi yang diukur dan butir soal yang relevan dengan kisi-kisi yang sudah ditentukan. Kemudian dilakukan uji reliabilitas menggunakan rumus Alfa Cronbach pada 15 butir soal diperoleh nilai ri = 0,927. Nilai ri= 0,927 > 0,468 , maka instrumen tes riliabel sehingga dapat digunakan dalam penelitian.

Instrumen soal pada 15 butir soal diujikan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan menggunakan pretes dan postes. Setelah diujikan pada kelas kontrol dan kelas eksperimen, selanjutnya dihitung dan dianalisis dengan menggunakan uji normalitas, uji Wilxocon, dan Uji Mann - Whitney. Hasil uji normalitas pada pretes dan postes kelas kontrol dan eksperimen diperoleh signifikan < 0,05, maka dapat disimpulkan data tersebut tidak berdistribusi normal.

Hasil uji Wilxocon pada kelas kontrol dan kelas eksperimen data output adalah korelasi antara dua variabel diperoleh nilai signifikan 0,000 dan 0,000 yang artinya bahwa di kelas kontrol dan kelas eksperimen korelasi antara sebelum dan sesudah diberi perlakuan, sangat erat dan berhubungan nyata karena nilai probabilitasnya < 0,05 sehingga ada perubahan nilai pre test dan pos test pada masing-masing kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Hasil uji Mann – Whitney hasil output diperoleh nilai signifikan 0,002. Nilai tersebut sig. 0,002 < 0,05 maka H0 ditolak, sehingga ada perbedaan nyata antara proses pembelajaran menggunakan strategi numbered

head together (NHT) dan strategi konvensional (konvensional).

Penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Besse Tenri Fada, dkk (2014) menyimpulkan hasil penelitian mendapatkan gambaran bahwa penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe numbered head together (NHT) kepada siswa dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan hasil belajar, selain itu menurut I Gede Budi Astrawan menyebutkan bahwa peningkatan hasil belajar sangat membantu siswa dalam menemukan makna pembelajaran sehingga siswa dapat termotivasi untuk belajar.

Hasil uji perbedaan dua rata-rata, kelas yang diterapkan numbered

head together (NHT) diperoleh nilai rata-rata 91, sedangkan dengan


(4)

penggunaan strategi numbered head together (NHT) berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dari pada pembelajaran konvensional pada materi kebencanaan angin topan di Kabupaten Klaten.

Penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Faridah yang menyebutkan bahwa penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Model Kooperatif Tipe NHT Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 18 Medan” menyimpulkan ada pengaruh signifikan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Tekanan pada sub materi pokok Tekanan pada Zat Padat dan Zat Cair Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 18 Medan T.P 2009/2010.

Berdasarkan hasil analisis data dan didukung oleh penelitian terdahulu yang relevan dapat disimpulkan bahwa penggunakan bahan ajar buku Panduan Pembelajaran Kebencanaan di Kabupaten Klaten pada bencana angin topan sangat efektif. Hal ini dibuktikan peningkatan jumlah nilai rata-rata siswa dan jumlah ketuntasan siswa saat mengerjakan pretes dan postes. Berikut data jumlah siswa yang tuntas mengerjakan tes pada materi bencana angin topan sebagai berikut :

Tabel 4. Perbandingan Jumlah Ketuntasan Hasil Belajar Siswa

Jumlah Siswa Jumlah

Siswa Tuntas Persen Tidak

Tuntas Persen

Pretes Kel. Eksperimen 31 72% 12 28% 43 Postes Kel. Eksperimen 43 100% 0 0

Pretes Kel. Kontrol 21 56% 16 44% 37 Postes Kel. Kontrol 36 97% 1 3%

Sumber: Peneliti, 2016

Dari tabel di atas dapat disimpulkan jumlah siswa yang menerima pembelajaran materi bencana angin topan mengalami peningkatan hasil belajar, terutama pada kelas eksperimen yang mengalami kenaikan sangat tinggi mencapai 100% siswa yang tuntas. Kenaikan hasil belajar pada siswa dipengaruhi oleh penggunaan strategi numbered head together (NHT) yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Selisih ketuntasan siswa saat mengerjakan tes pada kelas eksperimen yaitu 28% dan kelas kontrol 41%.Hasil penilaian rata-rata pre test dan post tes siswa pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol di tampilkan dalam bentuk tabel di bawah ini :


(5)

Tabel 5. Perbandingan Nilai Rata-Rata Pre Test dan Post Test pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Nilai Rata-Rata Persen

Pretes Kel. Eksperimen 74,74 22%

Postes Kel. Eksperimen 91,00

Pretes Kel. Kontrol 72,80 16%

Postes Kel. Kontrol 84,66 Sumber: Peneliti, 2016

Tabel di atas menjelaskan hasil nilai rata-rata siswa setelah mengerjakan pretest dan postest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Terjadi perubahan hasil belajar pada pretest dan posttest, artinya ada peningkatan nilai hasil belajar pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Peningkatan nilai rata-rata hasil belajar pretest dan posttes kelas eksperimen yaitu 22% lebih besar dari kelas kontrol yaitu 16 persen peningkatan nilai rata-rata hasil belajar pretest dan posttes.

5. Kesimpulan

Bahan ajar buku panduan pembelajaran kebencanaan di Kabupaten Klaten yang telah dieksperimenkan dengan menggunakan strategi numbered

head together (NHT) pada kelas X-TPBO di SMK Kristen 5 Klaten adalah

efektif. Peneliti mengatakan efektif karena dibuktikan dengan perubahan nilai hasil belajar peserta didik dengan menggunakan pretes dan postes. Hasil nilai rata-rata pretes sebesar 74,74 dan nilai rata-rata postes sebesar 91,00.

Hasil uji hipotesis menggunakan Wilxocon menunjukkan adanya perbedaan nilai hasil belajar pretes dan postes. Perbedaan dari kedua kelas tersebut mengalami peningkatan nilai hasil belajar setelah diberi materi angin topan. Pada kelas kontrol nilai rata pretes sebesar 72,80 dan nilai rata-rata postes sebesar 84,66 , sedangkan kelas eksperimen nilai rata-rata-rata-rata pretes sebesar 74,74 dan nilai rata-rata postes sebesar 91,00 . Berdasarkan hasil tersebut terdapat perubahan nilai hasil belajar sebelum dan sesudah mendapatkan materi angin topan melalui strategi numbered head together (NHT) lebih efektif dalam peningkatan hasil belajar dibandingkan strategi konvensional.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Arends, R. I. (2013). Belajar untuk Mengajar Edisi 9 Buku 2. Jakarta Selatan: Salemba Humanika.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah 2014. Panduan Pembelajaran

Kebencanaan di Kabupaten Klaten. BPBD: Klaten.

Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengaja. Bandung: Pustaka Setia

Hamdayama, Jumanta. 2014. Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan

Berkarakter. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia

Jihad, S. d. (2013). Menjadi Guru Profesional Strategi Meningkatkan Kualifikasi dan

Kualitas Guru di nEra Global. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Majid, Abdul. 2014. Penilaian Autentik Proses Dan Hasil Belajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Rusman. 2014. Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme

Guru. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

Subadi, Tjipto. 2011. Inovasi Pendidikan. Surakarta: Muhammadiyah University Press


Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS BAHAN AJAR BUKU “PANDUAN PEMBELAJARAN KEBENCANAAN KABUPATEN KLATEN” PADA BENCANA ANGIN Efektivitas Bahan Ajar Buku “Panduan Pembelajaran Kebencanaan Kabupaten Klaten” Pada Bencana Angin Badai Melalui Strategi Card Sort Di SMA N 1 Karangano

0 4 18

EFEKTIVITAS BAHAN AJAR BUKU “PANDUAN PEMBELAJARAN KEBENCANAAN KABUPATEN KLATEN” PADA BENCANA ANGIN Efektivitas Bahan Ajar Buku “Panduan Pembelajaran Kebencanaan Kabupaten Klaten” Pada Bencana Angin Badai Melalui Strategi Card Sort Di SMA N 1 Karangano

0 6 13

PENDAHULUAN Efektivitas Bahan Ajar Buku Panduan Pembelajaran Kebencanaan Angin Topan Melalui Strategi Numbered Head Together Terhadap Hasil Belajar Di Smk Kristen 5 Klaten.

0 4 8

EFEKTIVITAS BAHAN AJAR BUKU PANDUAN PEMBELAJARAN KEBENCANAAN ANGIN TOPAN MELALUI STRATEGI Efektivitas Bahan Ajar Buku Panduan Pembelajaran Kebencanaan Angin Topan Melalui Strategi Numbered Head Together Terhadap Hasil Belajar Di Smk Kristen 5 Klaten.

0 6 16

EFEKTIVITAS BAHAN AJAR BUKU PANDUAN PEMBELAJARAN KEBENCANAAN KABUPATEN KLATEN Efektivitas Bahan Ajar Buku Panduan Pembelajaran Kebencanaan Kabupaten Klaten Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Bencana Gempa Bumi Melalui Strategi Role Playing

0 2 16

EFEKTIVITAS BAHAN AJAR PANDUAN PEMBELAJARAN KEBENCANAAN ANGIN BADAI DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI Efektivitas Bahan Ajar Panduan Pembelajaran Kebencanaan Angin Badai Dengan Menggunakan Strategi Talking Stick Di SMA Negeri 1 Klaten.

1 4 11

EFEKTIVITAS BAHAN AJAR PANDUAN PEMBELAJARAN KEBENCANAAN ANGIN BADAI DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI Efektivitas Bahan Ajar Panduan Pembelajaran Kebencanaan Angin Badai Dengan Menggunakan Strategi Talking Stick Di SMA Negeri 1 Klaten.

0 2 15

EFEKTIVITAS BAHAN AJAR BUKU PANDUAN PEMBELAJARAN KEBENCANAAN KABUPATEN KLATEN Efektivitas Bahan Ajar Buku Panduan Pembelajaran Kebencanaan Kabupaten Klaten Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Bencana Letusan Gunung Berapi Melalui Strategi R

0 3 13

EFEKTIVITAS BAHAN AJAR BUKU PANDUAN PEMBELAJARAN KEBENCANAAN KABUPATEN KLATEN Efektivitas Bahan Ajar Buku Panduan Pembelajaran Kebencanaan Kabupaten Klaten Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Bencana Letusan Gunung Berapi Melalui Strategi R

0 2 17

EFEKTIVITAS BAHAN AJAR PANDUAN PEMBELAJARAN KEBENCANAAN KABUPATEN KLATEN PADA BENCANA ANGIN PUTTING BELIUNG MELALUI Efektifitas Bahan Ajar Panduan Pembelajaran Kebencanaan Di Kabupaten Klaten Pada Bencana Angin Putting Beliung Melalui Strategi Snowball

0 3 17