PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, ETIKA AUDITOR, TIME BUDGET PRESSURE DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP Pengaruh Kompetensi, Independensi, Etika Auditor, Time Budget Pressure Dan Due Professional Care Terhadap Kualitas Audit ( Studi Empiris pada Kantor

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, ETIKA AUDITOR, TIME
BUDGET PRESSURE DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP
KUALITAS AUDIT
(Stusi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di jawa Tengah dan DIY)

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Akuntansi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta
Disusun oleh:

Wamuznia
B200220272

PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016

EAINMAN PERSETUWAN

INDDPEI\'DENSI TOMPETENSI, ETIXA AUDTIO&
PITA',JURE DAN DAE PIOFESSIONA'

(Studi

C{{A TER.EADAP KUALMAS

AUDII
EEpirL P.dr X,ntor Akurl!! Publik

PIJDLII(ASI

di Jsw. Tenq.h

ILMIAtr

Wrmuai.
a200110212

Teh! diselujui


d

T/N" AUDG'I

dipqike olehl

Dosen Pembimting

(DB M. Abdul Ark. Alc M,Si)

d.r

Dm

HAI,,\IlIAN PtrNCNSAfl AN

"

PENGARUH (OMPETENSI. INDEPENDENSI,

PRESSURE

Publik di JarYa Tmsah drn Dry )

D200110272

Telalr dipenohankan didepan dewm pmguji
Fakultas Ekonomi dan Blsnh

Univmilas Muhomldiyah Sunkal1l
Padd hari S.btu,23 Apnl20l6
DaD dinlrtakan tclan m.nenuhi sy€ral
Dewan Pcnauji

t. Drs. M, Abdnl Aris, Ak, M.Si
Ingsold I DeNan Penguji)
Drs. A$v!l Arifin Ak, ilt-Si
( Aflqnr llDe\Yro Pcilqi)

(


I

AUDITOR,

DAN DUE PROFESS|ONAL CARE
KUAIITAS AUDIT " ( Studi Enpins pd. (antor Akutr$tr

TIME BADCE|
TERTIADAP

ETIIi{

Dckrn Frkuhrs Ekonomi donBisnls

//"p,va

Mtrhx'n'n ilrh Sumkr

grffi


ffi
iii

a

D€ngan ini

er€ m@yalakm babM dale skipsi

vang

berjdul

:

PENGART'E I(OMPETENSI. INDEPENDENSI, ETIKA AI'DIIOR, TIME
TEISADAP
BADGET PRESSI]RE DAN DUE PROFES:'IIONAL
KIaIITAS AUDr. { Srudi Dnpi.tu P.d, x.ntor Akuntm Publik di &wr


C'i'

Ini tidat terd,pal karr! yug p€mah diajul@ 6uk mempdol€h geld
pcr8xtun linggr .lan rpmiang pelgelahuan eva JUIB hddt
ke, j u d,
"utu
p.ndapal
ymg pemah dr Elrs &u drErbrtl€n oruE ld0.
larva t$u

ter@;a1

r.e.u;[

rEa

Etuns diacu daim nas\an dm dbebLrld drlan daftar pcia]G

Ap.bila kelat terbuki ada l€lidakbeBnn dalat lemld.an sava dialas,

nuta atd salr peflanggugiawbkan spenunnl*

sunloria, Mei

Ydg membul

9

2016

Demyataan,

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, ETIKA AUDITOR, TIME
BUDGET PRESSURE DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP
KUALITAS AUDIT
( Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Jawa Tengah dan DIY)

Wamuznia
B200110272


Program studi Akuntansi
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Surakarta
nwamuz@ymail.com

Abstract
The purpose of the study was to analyze the effect of the competence,
independence, ethics auditors, time budget pressure and due professional care,
especially at the internal audittors working in public accounting in Central Java
and Yogyakarta. The population this study are all auditors who work in public
accounting in Central Java and Yogyakarta. The sampling technique used was
convinience sampling method, with the acquesition of a sample of 69 respondents.
The primary data collection using the questionnaire. The data are analyzed using
multiple linier regression analysis. The result of the analysis proved that the
variable competence, independence, ethics auditors, time budget pressure have
significant effect on audit quality, while due professional care didn’t have
significant effect on audit quality.
Keywords: competence, independence, ethics auditors, time budget pressure, due
professional care and audit quality.



 

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kompetensi, independensi,
etika auditor, time budget pressure dan due professional care terhadap kualitas
audit di Kantor Akuntan Publik di Jawa Tengah dan DIY. Populasi pada
penelitian ini adalah semua auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik di
Jawa Tengah dan DIY. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode
convinience sampling, dengan jumlah sampel yang digunakan 69 responden. Data
primer ini mengunakan kuesioner. Alat analisis dalam penelilitian ini adalah
regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kompetensi,
independensi, etika auditor dan time budget pressure berpengaruh terhadap
kualitas audit, sedangkan due professional care tidak berpengaruh terhadap
kualitas audit.

Kata Kunci: Kompetensi, Independensi, Etika Auditor, Time Budget Pressure,
Due Professional Care Dan Kualitas Audit


vi 
 

A. PENDAHULUAN
Audit merupakan pengumpulan dan evaluasi bukti tentang informasi untuk
menentukan dan melaporkan derajat kesesuaian antara informasi itu dan kriteria yang
telah ditetapkan. Auditor harus memiliki kualifikasi untuk memahami kriteria yang
digunakan dan harus kompeten untuk mengetahui jenis serta jumlah bukti yang akan
dikumpulkan guna mencapai kesimpulan yang tepat setelah memeriksa bukti tersebut(
Arens, dkk. 2008: 4-5).
Pengawasan Intern Pemerintah merupakan fungsi manajemen yang penting dalam
menyelenggarakan pemerintahan. Melalui pengawasan Intern dapat diketahui bahwa
suatuasi instansi pemerintah telah melaksanakan kegiatan sesuai dengan tugas dan
fungsinya secara efektif dan efisien sesuai dengan rencana kebijakan yang telah
ditetapkan dan ketentuan yang berlaku. (Kisnawati, 2012 ).
Kualitas audit merupakan suatu issue yang kompleks, karena begitu banyak faktor
yang mempengaruhi kualitas audit, yang tergantung dari masing-masing pihak.
Kompetensi seorang auditor ditentukan oleh tiga faktor yaitu melalui pendidikan formal
tingkat universitas, pelatihan teknis dan pengalaman dalam bidang auditing, dan
pendidikan profesional yang berkelanjutan selama menjalani karir sebagai auditor

(munawir) dalam Kisnawati (2012 ).
Kompetensi sebagai kualifikasi yang dibutuhkan oleh auditor untuk melaksanakan
audit dengan benar. Dalam melakukan audit, seorang auditor harus memiliki mutu
personal yang baik, pengetahuan yang memadai, serta keahlian khusus sesuai
bidangnya.Seringkali dalam pelaksanaan aktivitas auditing, seorang auditor berada dalam
konflik audit (Nichols dan Price,1976). Konflik dalam sebuah audit akan berkembang
pada saat auditor mengungkapkan informasi tetapi informasi tersebut oleh klien tidak
ingin dipublikasikan kepada umum.Akuntan secara terus menerus berhadapan dengan
dilema etika yang melibatkan pilihan antara nilai-nilai yang bertentangan. Pertimbangan
profesional berlandaskan pada nilai dan keyakinan individu, sehingga kesadaran
etika/moral memainkan peran penting dalam pengambilan keputusan dalam pekerjaan
audit. (Deis & Giroux, ; Shaub & Lawrence, Trevino) dalam Hutabarat (2012).
Kualitas hasil kerja audit dapat dipengaruhi oleh rasa kebertanggungjawaban yang
dimiliki auditor dalam menyelesaikan pekerjaannya. Agar dapat menghasilkan laporan
audit yang berkualitas, auditor harus bekerja secara profesional, termasuk saat
menghadapi kompleksitas audit dan time budet pressure( Nirmala dan Cahyonowati,
2013). Hal yang umum ditemukan bahwa di bawah tekanan anggaran waktu, individu
cenderung akan bekerja dengan cepat sehingga akan berdampak pada penurunan
kinerjanya ( Hutabarat, 2012)
Due professional care atau kemahiran profesi yang cermat dan seksama, merupakan
syarat diri yang penting untuk di implementasikan dalam pekerjaan audit.Penting bagi
auditor untuk mengimplementasikan due professional care dalam pekerjaan auditnya. Hal
ini dikarenakan standart of care untuk auditor berpindah target yaitu menjadi
berdasarkan kekerasan konsekuensi dari kegagalan audit. Kualitas audit yang tinggi tidak
menjamin dapat melindungi auditor dari kewajiban hukum saat konsekuensi dari
kegagalan audit (Kadous, 2000) dalam (Singgih dan Bawono, 2010).


 

Pada penelitian ini Perbedaan dengan penelitian sebelumnya adalah terletak pada
populasi penelitian dan variabel independen. Penelitian ini menambahkan variabel Time
Budget Pressure dan Due Profesional Care.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh kompetensi,
independensi, etika auditor, time budget pressure dan due professional care terhadap
kualitas audit.
B. KAJIAN LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
1. Teori Keagenan (Agency Theory)
Teori keagenan yang dikembangkan oleh Jensen dan Meckling (1976)
yang
menjelaskan adanya konflik antara manajemen selaku agen dengan
pemilik selaku prinsipal. menggambarkan hubungan agensi sebagai suatu kontrak
antara satu atau lebih prinsipal yang melibatkan agen untuk melaksanakan
berbagai layanan bagi mereka dengan melakukan pendelegasian wewenang
pengambilan keputusan kepada agen Prinsipal ingin mengetahui segala informasi
termasuk aktivitas manajemen yang terkait dengan investasi atau dananya dalam
perusahaan. Hal ini dilakukan dengan meminta laporan pertanggungjawaban
kepada agen (manajemen).
Auditing adalah suatu proses sistematis dan kritis yang dilakukan oleh
pihak independen untuk mengevaluasi bukti-bukti secara objektif terhadap asersiasersi tentang berbagai tindakan dan kejadian ekonomi dengan tujuan untuk
menyampaikan hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan.
2. Kualitas Audit
Seorang auditor harus berpengetahuan cukup agar dapat memahami
kriteria-kriteria yang dipergunakan dan cukup mampu atau kompeten untuk
mengetahui dengan pasti jenis dan jumlah fakta yang dibutuhkan, agar pada akhir
pemeriksaan dia dapat menarik kesimpulan yang tepat (Arens dan Loebbecke,
1986:2).
Kualitas audit ditentukan oleh dua hal yaitu independensi dan
kompetensi. auditor yang kompeten adalah auditor yang “mampu” menemukan
adanya pelanggaran sedangkan auditor yang independen adalah auditor yang
"mau" mengungkapkan pelanggaran tersebut. Jelas terlihat bahwa independensi
dan kompetensi merupakan faktor penentu kualitas audit dilihat dari sisi auditor.
3. Kompetensi
Kompetensi sebagai keahlian yang cukup dan secara eksplisit dapat
digunakan untuk melakukan audit secara obyektif, ukuran keahlian atau
kompetensi tidak cukup hanya pengalaman tetapi diperlukan pertimbanganpertimbangan lain dalam pembuatan suatu keputusan yang baik karena pada
dasarnya manusia memiliki sejumlah unsur lain disamping pengalaman yaitu
pengetahuan Ilmiyati dan Suhardjo (2012) supaya berhasil dalam melakukan
audit kinerja, seseorang auditor kinerja harus memiliki mutu personal yang baik,
pengetahuan umum yang memadai, serta keahlian khusus dibidangnya. Dalam
menjalankan tugasnya, seorang auditor harus memiliki mutu personal yang baik
dan pengetahuan umum untuk memahami entitas yang diaudit dan membantu
pelaksanaan audit. Pengetahuan dasar ini meliputi kemampuan untuk melakukan


 

4.

5.

6.

7.

review analitis (Analitycal Review), pengetahuan teoriorganisasi, dan
pengetahuan sektor publik (Rai, 2008:63-64)
Independensi
Independensi secara umum dapat diartikan sebagai sikap mental yang
bebas dari pengaruh, tidak dikendalikan dan tidak tergantung pada pihak lain.
Independensi juga dapat diartikan adanya kejujuran dalam diri auditor dalam
mempertimbangkan fakta dan adanya pertimbangan objektif tidak memihak
dalam diri auditor dalam merumuskan dan menyatakan pendapatnya. Persyaratan
umum bagi independensi auditor melarang auditor untuk terlibat dalam berbagai
aktivitas audit di suatu entitas bilamana terdapat konflik kepentingan yang belum
terselesaikan terkait dengan entitas tersebut. Hal itu dikarenakan nilai audit
sangat tergantung pada persepsi publik tentang independensi auditor (Arens;
2011: 75).
Etika Auditor
Auditor harus memenuhi kode etik yang ditetapkan. Pelaksanaan audit
harus mengacu pada standar audit ini, dan auditor wajib memenuhi kode etik
yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari standar audit. Kode etik ini
dibuat dengan tujuan untuk mengatur hubungan antara : (1) auditor dengan rekan
sekerjanya, (2) auditor dengan atasannya, (3) auditor dengan auditan, dan (4)
auditor dengan masyarakat. Kode Etik Ikatan Akuntan Publik Indonesia
merupakan norma perilaku yang mengatur hubungan akuntan dengan klien,
antara akuntan dengan sejawatnya, dan antara profesi dengan masyarakat.
Keberadaan kode etik menyatakan secara eksplisit beberapakriteria tingkah laku
yang harus ditaati oleh suatu profesi.
Time Budget Pressure
De Zoort (2002) dalam Arisinta (2012) time budget pressure sebagai
bentuk tekanan yang muncul dari keterbatasan sumber daya yang dapat diberikan
untuk melaksanakan tugas. Sumber daya dapat diartikan sebagai waktu yang
digunakan auditor dalam pelaksanaan tugasnya. Time budget digunakan untuk
mengukur tingkat efisiensi auditor dalam menyelesaikan pekerjaan auditnya.
Ketepatan waktu dalam menyelesaikan tugas audit merupakan komponen penting
dalam penilaian kinerja auditor Sososutikno (2003) dalam Nirmala dan
Cahyonowati (2013).
Due Prefessional Care.
Due professional care memiliki arti kemahiran profesional yang cermat
dan seksama. Penggunaan kemahiran profesional dengan cermat dan seksama
memungkinkan auditor untuk memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan
keuangan bebas dari salah saji material, baik yang disebabkan oleh kekeliruan
maupun kecurangan. (Nirmala dan Cahyonowati, 2013)
Standar umum ketiga SPAP 2001 menyatakan:
“ Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya,auditor wajib
menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama”.


 

Standar ini menghendaki diadakannya pemeriksaan secara kritis pada
pada setiap tingkat pengawasan terhadap pekerjaan yang dilaksanakan dan
terhadap pertimbangan yang dibuat oleh siapa saja yang membuat proses audit.
Pengaruh Kompetensi terhadap Kualitas Audit
Kompetensi auditor adalah auditor yang dengan pengetahuan dan pengalamannya
yang cukup dan eksplisit dapat melakukan audit secara objektif, cermat dan seksama.
Auditor yang berpendidikan tinggi akan mempunyai banyak pengetahuan mengenai
bidang yang digelutinya, sehingga dapat mengetahui masalah secara lebih mendalam.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Kisnawati ( 2012) menyatakan bahwa
kompetensi auditor adalah auditor dengan pengetahuan dan pengalaman yang cukup dan
eksplisit dapat melakukan audit secara eksplisit cermat dan seksama. Penelitian Ilmiyati
dan Suhardjo ( 2013) menyatakan bahwa pengetahuan dalam melakukan audit
mempunyai dampak signifikan terhadap kualitas audit. Penelitian Agusti dan pertiwi (
2013)
menyatakan bahwa kompetensi memiliki pengaruh terhadap kualitas audit.
Berdasarkan penjelasan diatas maka hipotesis pertama yang diajukan adalah sebagai
berikut :
H1 : Kompetensi berpengaruh terhadap kualitas audit.
Pengaruh Independensi terhadap Kualitas Audit
Independensi berarti tidak mudah dipengaruhi, karena auditor dalam melaksanakan
pekerjaannya untuk kepentingan umum. Auditor tidak dibenarkan memihak kepada
kepentingan siapapun. Karena pentingnya independensi dalam menghasilkan kualitas
audit, maka auditor harus memiliki dan mempertahankan sikap ini dalam menjalankan
tugas profesionalnya. Independensi merupakan suatu standar auditing yang sangat
penting untuk dimiliki oleh auditor(Nirmala dan Cahyonowati, 2013).
Hasil penelitian Singgih dan Bawono ( 2010) menyebutkan bahwa independensi
berpengaruh secara simultan terhadap kualitas audit. Serta variabel yang yang paling
dominan berpengaruh terhadap kualitas audit. Penelitian Saripudin, dkk. (2012) juga
menyebutkan bahwa independensi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
kualitas audit. Serta penelitian Badjuri menyebutkan bahwa berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kualitas audit. Dari penjelasan diatas maka hipotesis sebagai berikut :
H2 :Independensi berpengaruh terhadap kualitas audit.
Pengaruh Etika Auditor terhadap Kualitas audit.
Sesuai dengan Kode Etik Aparat Pengawas Intern pemerintah (APIP), diharapkan
hasil kerja APIP bermanfaat bagi pemimpin dan unit-unit kerja serta penggunaan lainnya
untuk meningkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan. Untuk itu diisyaratkan
diberlakukan dan dipatuhinya aturan perilaku yang menuntut disiplin dari audit APIP
berupa kode etik yang mengatur nilai-nilai dasar dan pedoman perilaku, yang dalam
pelaksanaanya memerlukan pertimbangan yang seksama dalam masing-masing auditor.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Hutabarat (2012) dan Kisnawati (2012)
membuktikan bahwa etika auditor berpengaruh terhadap kualitas audit
audit.
H3 :Etika Auditor berpengaruh terhadap Kualitas
Pengaruh Time Budget pressure terhadap Kualitas audit


 

Tekanan anggaran waktu ialah tekanan yang muncul dari terbatasnya sumber daya
yang dimiliki dalam menyelesaikan pekerjaan, dalam hal ini diartikan sebagai waktu yang
diberikan untuk menyelesaikan tugas. Time budget pressure yang ketat sering
menyebabkan auditor meninggalkan bagian program audit penting dan akibatnya
menyebabkan penurunan kualitas audit De Zoort (1998) dalam Ningsih dan Yuniartha S
(2013).
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Arisinta berdasarkan hasil penelitiannya dapat
disimpulkan bahwa time budget pressure berpengaruh positif dan terhadap kualitas audit.
Dimana time budget pressure dapat mempengaruhi kinerja seorang auditor dalam
pengambilan keputusan dan pelaksanaan prosedur audit, pengaruh tersebut ada yang
bersifat positif.
H4 : Time Budget pressure berpengaruh terhadap Kualitas audit
Pengaruh Due Professional Care terhadap Kualitas audit.
Due professional care memiliki arti kemahiran professional yang cermat dan
seksama. Auditor diharapkan memiliki kesungguhan dan kecermatan dalam
melaksanakan tugas professional audit serta pada saat menerbitkan laporan temuan..
Penggunaan kemahiran dengan cermat dan seksama memungkinkan auditor untuk
memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material,
baik yang disebabkan oleh kekeliruan maupun kecurangan Nirmala dan Cahyonowati (
2013) Berdasarkan penjelasan diatas maka hepotesis adalah ;
H5 : due professional Care berpengaruh terhadap kualitas audit.
C. METODE
Jenis Penelitian
Jenis penelitian iniadalah penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif merupakan
penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Teknik pengambilan
sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan
instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Populasi dan sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah semua auditor yang bekerja di Kantor Akuntan
Publik di Jawa Tengah dan DIY. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
menggunakan convenience sampling, yaitu pemilihan berdasarkan kemudahan, sehingga
penelitian ini mempunyai kebebasan untuk memilih sampel yang paling cepat dan mudah.
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner langsung
yang dibagikan ke Kantor Akuntan Publik. Metode kuesioner ini merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2010:199). Peneliti
telah menyediakan daftar pertanyaan yang berkaitan dengan identitas responden dan
beberapa item pertanyaan mengenai kompetensi, independensi, etika auditor, time budget
pressure, dan due professional care, dan kualitas audit sehingga responden tinggal
memilih jawaban yang sudah disediakan oleh peneliti.


 

Definisi Operasional dan pengukuran Variabel Dependen
Definisi operasional variabel adalah cara menemukan dan mengukur variabelvariabel dengan merumuskan secara singkat dan jelas, serta tidak menimbulkan
berbagai macam tafsiran. Pernyataan dalam kuesioner untuk masing-masing variabel,
diukur dengan skala Likert. Skala Likert merupakan suatu skala yang digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
fenomena sosial. Jawaban dari responden akan diberi skor dengan menggunakan skala
Likert lima poin yaitu, (1) Sangat Tidak Setuju, (2) Tidak Setuju, (3), Netral, (4)
Setuju, (5) Sangat
Metode Analisis Data
Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari
nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis
dan skewness (kemencengan distribusi).
Uji Kualitas Data
Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner.
ujivaliditas ini menggunakan korelasi produk momen (moment product correlation,
pearson, pearson correlation). Data dinyatakan valid jika nilai rhitung yang merupakan
nilai dari Corected Item -Total Corelation > dari rtabel pada signifikansi 0,05 (5%).
Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur
dipercaya atau dapat diandalkan.. Reliabilitas pada suatu variabel dikatakan baik jika
memiliki nilai Croncbach’s Alpa ≥ 0,60.
Uji Asumsi Klasik
Dalam Penelitian ini sudah memenuhi Uji Normalitas, Uji Multikolinieritas, dan
Uji Heterokedastisitas.
D. Uji Hipotesis
Uji Regresi Linier Berganda
Metode analisis data yang digunakan adalah model analisis regresi berganda yang
meliputi Uji Signifikansi Simultan (Uji F), Uji t dan Uji Koefisien Determinasi (Uji R2).
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kualitas audit sedangkan variabel
independennya yaitu Kompetensi, Independensi, Etika Auditor, TimeBudget Pressure dan
Due Professional Care. Persamaan untuk menguji hipotesis secara keseluruhan adalah
sebagai berikut :
KA = α + β1K+ β2I + β3EA+ β4TBP+ β5DPC +e
Keterangan:
KA
= Kualitas Audit
α
= Konstanta
β1 – β4
= Koefisien regresi
K
= Kompetensi
I
= Independensi
EA
= Etika Auditor
TBP
= Time Budget Pressure


 

DPC
= Due Professional Care
eror
=error term, yaitu tingkat kesalahan penduga dalam penelitian
E. HASIL PENELITIAN
Karakteristik Responden
Responden dalam penelitian ini adalah a u d i t o r y a n g b e k e r j a d i Kantor
Akuntan Publik wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta.Berikut ini adalah deskripsi
mengenai identitas responden penelitian yang terdiri dari jenis kelamin, jenjang
pendidikan, posisi, dan lama menjadi auditor.
Tabel 1
Hasil uji responden pada KAP di Jawa Tengah dan DIY
Krakteristik
Jumlah
%
Jenis kelamin
Pria
41
59,4%
Wanita
28
40,6%
Total
69
100%
Pendidikan
S1
48
69,6%
S2
12
17,4%
S3
9
13,0%
Total
69
100%
Posisi/jabatan
Staf auditor
26
37.7%
Auditor junior
28
40,6%
Auditor senior
15
21,7%
Total
69
100%
Lama menjadi auditor
1-5
15
21,7%
6-10
26
40.6%
>10
28
37,7%
Total
69
100%
Berdasarkan tabel 1tentang karakteristik responden diketahui mayoritas auditor KAP di
Jawa Tengah dan DIY mayoritas pria.berpendidikan S1 dan menempati posisi jabatan
sebagai auditor junior dan lamanya menjadi auditor > 10 tahun.
F. Pengujian Hipotesis
Analisis Regresi Linier Berganda
Tabel 2
Hasil Uji Regresi Berganda
Variabel
Konstanta
KOMP

Koefisien Regresi
11,210
0,177

thitung
5,242
2,390


 

Sig
0,000
0,020

INDEN
0,258
5,285
0,000
ETIKA
0,222
4,203
0,000
TBP
0,142
3,562
0,001
DPC
0,017
0,184
0,885
Fhitung= 62,546
R2= 0,832
Adjusted R2=0,819
Sig=0,000
Sumber: hasil olah data primer 2015
Adapun persamaanya sebagai berikut :
KA = 11,210 + 0,177(KOMP) + 0,258(INDEN)+ 0,222(ETIKA)+
0,142(TBP)+0,017(DPC)+e
Dari hasil regresi diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Nilai konstanta sebesar 11,210 menunjukkan bahwa jika variable independensi,
kompetensi, etika profesi, time budget pressure dan due professional care
diasumsikan konstan atau sama dengan nol maka kualitas audit tetap dapat
dipertanggungjawabkan.
b. Koefisien regresi variabel kompetensi sebesar 0,177. Hasil ini menunjukkan
pengaruh positif yang artinya bahwa semakin tinggi tingkat kompetensi seorang
auditor, maka laporan hasil audit semakin berkualitas
c. Dari hasil uji hipotesis menunjukan besarnya koefisien regresi variabel
i n d e p e n d e n s i sebesar 0,258. Hasil ini menunjukan pengaruh positif. Artinya
apabila semakin tinggi i n d e p e n d e n s i yang dimiliki oleh seorang auditor, maka
laporan hasil audit semakin berkualitas.
d. Koefisien regresi variabel etika profesi sebesar 0,222. Hasil penelitian ini
menunjukan pengaruh positif yang artinya bahwa
apabila auditor selalu
menerapkan kode etik dalam menjalankan tugasnya, maka laporan hasil audit
semakin berkualitas.
e. Koefisien regresi variabel time budget pressure sebesar 0,142 hasil penelitian ini
menunjukan pengaruh Positif yang artinya bahwa
apabila auditor bisa
menggunakan batasan waktu yang telah ditentukan dengan baik dalam
melaksanakan pekerjaannya, maka laporan hasil audit akan semakin berkualitas.
f. Koefisien regresi variabel due professional care sebesar 0,017 hasil penelitian ini
menunjukan pengaruh positif yang artinya bahwa apabila auditor memiliki sikap
skeptic dan keyakinan yang memadai tinggi, maka laporan hasil audit akan
semakin berkualitas.
Uji F
Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh nilai Fhitung sebesar 62,546 dengan
nilai p-value = 0,000 sedangkan Ftabel (2,358) dengan ketentuan α = 5%, df1=k-1 atau
6-1=5, dan df2 = n-k atau 69-5=64. Hasil uji dari distribusi Fhitung (62,546) lebih
besar dari Ftabel (2,358) dengan p-value < 0,05, jadi dapat disimpulkan bahwa variabel
kompetensi, etika profesi, time budget pressure dan due professional care secara
bersama-sama berpengaruh terhadap kualitas audit. Selain itu dengan melihat nilai
signifikan kurang dari 0,05, dapat disimpulkan bahwa model penelitian fit (goodness
of fit).

 

Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel
independen secara individu. Pengujian regresi digunakan pengujian dua sisi (two tailed
test) dengan α = 5% yang berarti bahwa tingkat keyakinan sebesar 95%.
Berdasarkan hasil pengujian uji t menunjukkan bahwa :
a) Nilai t hitung untuk variabel kompetensi sebesar 2,390 >1,998 dan nilai signifikan
sebesar 0,020 < 5%, sehingga H2 diterima, yang artinya kompetensi berpengaruh
terhadap kualitas audit.
b) Nilai t hitung untuk variabel independensi sebesar 5,285 > 1,998 dan nilai
signifikan sebesar 0,000 < 5%, sehingga H1 diterima, yang artinya independensi
berpengaruh terhadap kualitas audit.
c) Nilai t hitung untuk variabel etika auditor sebesar 4,203 > 1,998 dengan nilai
signifikan sebesar 0.000 < 5%, sehingga H3 diterima, jadi dapat disimpulkan bahwa
etika auditor berpengaruh terhadap kualitas audit.
d) Nilai t hitung untuk variabel time budget pressure sebesar 3,562 > 1,998 dengan
nilai signifikan sebesar 0.001 < 5%, sehingga H4 diterima, jadi dapat disimpulkan
bahwa time budget pressure berpengaruh terhadap kualitas audit.
e) Nilai t hitung untuk variabel due professional care sebesar 0,184 < 1,998 dengan
nilai signifikan sebesar 0.855 > 5%, sehingga H5 ditolak, jadi dapat disimpulkan
bahwa due professional care tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.
Koefisien Determinasi (R 2 )
Serta hasil perhitungan untuk nilai adjusted R2 dengan bantuan program spss,
dalam analisis regresi berganda diperoleh angka koefisien determinasi atau adjusted R2
sebesar 0,819. Hal ini berarti bahwa 81,9% variasi variable kualitas audit dijelaskan oleh
variabel kompetensi, etika profesi, time budget pressure dan due professional care.
Sementara sisanya 18,1% diterangkan oleh faktor lain yang tidak masuk dalam observasi.
Pengaruh Kompetensi Terhadap Kualitas Audit
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang kedua mendapatkan hasil bahwa nilai
t hitung variabel kompetensi sebesar 2,390 > ttabel (1,998) dan nilai signifikan sebesar
0,020 < 5%, sehingga H1 diterima, sehingga, yang artinya kompetensi berpengaruh
positif
terhadap kualitas audit. Hasil ini dapat dijelaskan bahwa pengukur
kompetensi auditor dalam penelitian ini adalah mutu personal, pengetahuan
umum dan keahlian khusus. Auditor yang memiliki mutu personal yang tinggi
akan melakukan audit secara obyektif, cermat dan seksama, serta dengan
ditunjang ilmu pengetahuan yang cukup luas, maka auditor akan lebih mudah
mengikuti perkembangan yang semakin kompleks, sehingga hasil kinerjanya akan
sangat berkualitas.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Agusti dan Pratiwi (2013) yang
menyimpulkan bahwa kompetensi berpengaruh positif terhadap kualitas audit, dengan
alasan bahwa auditor yang berkompeten adalah auditor yang memiliki pangalaman yang
cukup, sehingga auditor akan lebih cermat dan berhati-hati dalam menjalankan tugasnya,
ssehingga hasil laporan auditnya akan sangat dipercaya oleh publik. Penelitian lain yang
juga sejalan dengan hasil penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Ilmiyati


 

dan Suhardjo ( 2013) positif yang menjelaskan bahwa kompetensi berpengaruh terhadap
kualitas audit, hal ini dapat dijelaskan bahwa orang yang berkompeten akan
bertanggungjawab atas apa yang telah dikerjakannya dan selalu menginginkan hasil yang
maksimal.
Namun hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian dari Susanti dan Tarigan
(2013) dimana secara simultan kompetensi berpengaruh signifikan terhadap kualitas
audit namun secara parsial kompetensi auditor tidak berpengaruh sivnifikan terhadap
kualitas audit pada auditor yang bekerja di KAP wilayah jakarta.
Pengaruh Independensi Terhadap Kualitas Audit
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang pertama mendapatkan hasil bahwa
independensi memilki nilai thitung sebesar ( 5,285) > ttabel (1,998) dan nilai signifikan
sebesar 0,000 < 5%, sehingga H2 diterima, yang artinya independensi berpengaruh
positif terhadap kualitas audit. Hal ini dapat dijelaskan bahwa semakin tinggi sikap
independen yang dimiliki seorang auditor, maka laporan audit yang dihasilkan akan
semakin berkualitas, dikarenakan auditor yang independen tidak akan mudah terkena
rayuan yang menguntungkan pribadi, selain itu auditor yang independen akan independen
dalam penyusunan program, independen dalam investigasi dan independen dalam
pelaporan, sehingga hasil laporan audit benar-benar telah sesuai dengan standar yang
ditetapkan.
Menurut Standar Auditing Seksi 220.1 (SPAP: 2001) menyebutkan bahwa
independen bagi seorang akuntan publik artinya tidak mudah dipengaruhi karena ia
melaksanakan pekerjaannya untuk kepentingan umum/publik (Badjuri, 2011). Sehingga
dapat diartikan bahwa semakin tinggi independensi seorang auditor maka semakin bagus
kaulitas audit yang dihasilkan oleh auditor tersebut begitu pula sebaliknya semakin
rendah sikap independensi seorang auditor maka semakin jelek kualitas auditing yang
telah mereka lakukan. Hal ini akan mempengaruhi pandangan seorang klien, dimana klien
menjadi tidak percaya kembali dan tidak akan mengauditkan keuangan perusahaannya
kepada KAP dimana seorang auditor tersebut bekerja dibawah naungannya.
Auditor akan dianggap tidak independen apabila auditor tersebut mempunyai
hubungan tertentu (misalnya hubungan keluarga, hubungan keuangan) dengan kliennya
yang dapat . Karena pentingnya independensi dalam menghasilkan kualitas audit, maka
auditor harus memiliki dan mempertahankan sikap ini dalam menjalankan tugas
profesionalnya (Nirmala dan Cahyonowati, 2013).
Hasil ini mendukung penelitian Putri dan Suputra (2013) yang menyatakan hasil
bahwa independensi berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit, hal ini dapat
dijelaskan bahwa independensi auditor adalah suatu sikap kejujuran seorang auditor
untuk menyelesaikan tugas-tugasnya dengan kesungguhan hati agar menghasilkan kinerja
yang maksimal. Penelitian lain yang juga didukung dengan hasil penelitian ini adalah
penelitian Samsi dkk (2013) yang menjelaskan bahwa independensi berpengaruh secara
simultan terhadap kualitas audit, hal ini dapat dijelaskan bahwa nilai auditing sangat
bergantung pada persepsi publik akan independensi yang dimiliki oleh auditor.
Penelitian ini juga konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Arisinta (2013)
dimana berdasarkan hasil penelitiannya dapat disimpulkan bahwa independensi
berpengaruh terhadap kualitas audit. Pengaruh yang ditimbulkan bersifat positif. Oleh

10 
 

karena itu baik auditor maupun Kantor Akuntan Publik (KAP) diharapkan dapat
meningkatkan sikap independensinya.
Namun penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian dari Queena dan Rohman (
2012) dimana hasil penelitian mereka diketahui bahwa independensi auditor tidak
mempunyai pengaruh signifikan terhadap kualitas audit Aparat Inspektorat Kota atau
Kabupaten di Jawa Tengah, hai ini dikarenakan masih adanya campur tangan dari
pinpinan atau inspektur untuk menentukan, atau mengeliminasi atau memodifikasi
bagian-bagian tertentu yang akan diperiksa serta terdapat intervensi atas prosedur yang
dipilih oleh auditor.
Pengaruh Etika Auditor Terhadap Kualitas Audit
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang ketiga mendapatkan hasil bahwa etika
profesi memiliki nilai t hitung sebesar 4,203 > t t a be l (1,998) dengan nilai signifikan
sebesar 0,000 < 5%, sehingga H3 diterima, jadi dapat disimpulkan bahwa etika profesi
berpengaruh positif terhadap kualitas audit. Hasil ini dapat dijelaskan bahwa auditor
yang selalu menerapkan kode etik dalam melaksanakan pekerjaanya akan melakukan
totalitas kerja dimana dengan totalitas dia akan lebih berhati-hati dan bijaksana dalam
melakukan audit sehingga dapat menghasilkan audit yang berkualitas.
Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Putri dan Saputra (2013) yang
menjelaskan bahwa auditor yang mematuhi etika profesinya maka ia tidak akan
melanggar atau menghasilkan kerja yang tidak memuaskan dirinya sendiri maupun
kliennya. Hasil penelitian lain yang senada adalah penelitian yang dilakukan oleh
Hutabarat ( 2012) yang menjelaskan bahwa etika profesi berpengaruh simultan terhadap
kualitas audit, hal ini bisa dijelaskan karena orang yang memiliki etika yang tinggi akan
cenderung idealisme, yang secara otomatis akan memelihara tata cara pekerjaannya
sesuai dengan standar professional, sehingga standar professional tersebut akan menjadi
arahan dalam bekerja.
Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian Susanti dan Tarigan (2013) yang
menyebutkan bahwa etika profesi berpengaruh positif secara signifikan terhadap kualitas
audit. Akuntan publik yang memiliki komitmen untuk menerapkan Kode Etik Profesi
Akuntan Publik. Apabila komitmen ini dijaga maka pelanggaran dapat dihindari,
sehingga akuntan publik bisa meningkatkan kualitas auditnya.
Namun penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian Zawitri (2009) menunjukan
bahwa skeptical attitude tidak berpengaruh terhadap kualitas audit demikian pula tidak
konsisten dengan hasil penelitian dari Alim, dkk ( 2007) Bahwa pengaruh interaksi
kompetensi dan etika auditor tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.
Pengaruh Time Budget Pressure Terhadap Kualitas Audit
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang keempat mendapatkan hasil bahwa time
budget pressure memiliki nilai thitung sebesar 3,562 > t t a b e l (1,998) dengan nilai
signifikan sebesar 0.001 < 5%, sehingga H4 diterima, jadi dapat disimpulkan bahwa
time budget pressure berpengaruh positif terhadap kualitas audit.Hasil ini dapat
dijelaskan bahwa time budget pressure sangat mempengaruhi hasil kinerja auditor
karena semakin ketat waktu yang diberikan untuk menyelesaikan pekerjaan maka
auditor akan membatasi informasi yang akan digunakan sebagai bukti dalam

11 
 

pengambilan keputusan penyusunan laporan hasil audit, sehingga hasil audit kurang
berkualitas begitu juga sebaliknya. Hasil penelitian lain yang senada adalah penelitian
yang dilakukan oleh Hutabarat (2012) yang menjelaskan bahwa time budget pressure
berpengaruh simultan terhadap kualitas audit, hal ini dapat dijelaskan bahwa tekanan
anggaran waktu sangat ketat tetapi dengan usaha yang masuk akal dapat dicapai.
Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian Arisinta (2013) berdasarkan hasil
penelitiannya dapat disimpulkan bahwa time budget pressure berpengaruh positif dan
negatif terhadap kualitas audit. Dimana time budget pressure dapat mempengaruhi
kinerja seorang auditor dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan prosedur audit,
pengaruh tersebut ada yang bersifat positif dan negatif. Pengaruh positif yang
ditimbulkan dari adanya time budget pressure antara lain terpacunya kinerja auditor untuk
menyelesaikan pekerjaannya tepat pada waktunya. Sementara
pengaruh negatif dari adanya time budget pressure adalah akan menimbulkan sikap
dalam tindakan profesional yang dapat mengurangi kualitas audit.
Pengaruh Due Professional Care Terhadap Kualitas Audit
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang kelima mendapatkan hasil bahwa due
professional care memiliki nilai thitung sebesar 0,184 < t t a b e l (1,998) dengan nilai
signifikan sebesar 0,855 > 5%, sehingga H5 ditolak, jadi dapat disimpulkan bahwa due
professional care tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Hasil penelitian ini dapat
dijelaskan bahwa semakin auditor berpengalaman dalam melakukan audit, terkadang
justru memanfaatkan kemampuan dan pengalaman tersebut untuk kepentingan pribadi,
diluar standar yang telah ditetapkan. Hasil penelitian lain yang senada adalah penelitian
yang dilakukan oleh Badjuri (2011) yang menyatakan bahwa due professional care tidak
berpengaruh terhadap kualitas audit, hal ini dikarenakan tidak semua auditor yang
memiliki kemampuan dan pengalaman akan menghasilkan laporan audit yang
berkualitas.
G. KESIMPULAN
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa
variabel Kompetensi, Independensi, Etika Auditor, dan Time Budget Pressure
berpengaruh terhadap Kualitas audit, sedangkan Due Professional Care tidak
berpengaruh terhadap Kualitas Audit.
Keterbatasan
1). Dalam pengumpulan data penyebaran melalui kuesioner , responden meminta agar
kuesioner ditinggal terlebih dahulu keadaan ini dapat memberikan pengaruh terhadap
jawaban yang diberikan responden sehingga mempengaruhi hasil penelitian. 2).
Penelitian ini hanya menguji pengaruh kompetensi, independensi, etika auditor, time
budget pressure dan due professional care terhadap kualitas audit. Hal ini berrti
peneliti tidak dapat menjelaskan faktor-faktor lain yang diduga mungkin bisa
mempengaruhi kualitas audit. 3). Sampel penelitian ini tidak semua berkenan menjadi
responden sehingga hasil penelitiannya hanya mencerminkan mengenai kondisi
auditor pada KAP yang berkenan saja.
Saran
1). Untuk penelitian selanjutnya diharapkan memperbanyak sampel penelitian
sehingga hasil penelitian dapat digenaralisir. 2). Bagi peneliti berikutnya sebaiknya

12 
 

waktu penyebaran kuesioner sebaiknya dilakukan sebelum bulan Desember atau
setelah bulan Maret, karena pada bulan Februari hingga Maret yang merupakan busy
session bagi KAP, sehingga hal ini berakibat pada sebagian besar KAP menolak
kuesioner penelitian. 3). Bagi peneliti berikutnya tidak hanya menggunakan metode
kuesioner namun dapat menambahkan metode interview secara langsung kepada
responden agar responden memberi jawaban yang benar-benar diliputi kesungguhan
dan keseriusan, serta peneliti lebih terlibat dalam proses penelitian tersebut

DAFTAR PUSTAKA

Arens, Elder dan Beaslay. 2008. Auditing dan Jasa Assurance. Pendekatan
Terintergrasi: Edisi Keduabelas. Jakarta:Erlangga.
Arens dan Loebbecke.1986. Auditing Suatu Pendekatan Terpadu. Edisi Empat. Jakarta:
Erlangga.
Arens dan Loebbecke.1991. Auditing Suatu Pendekatan Terpadu. Edisi Empat. Jakarta:
Erlangga.
Agusti dan Pertiwi.2013. Pengaruh Kompetensi, Independensi, dan Professionalisme
Terhdap Kualitas Audit. Jurnal Ekonomi. Vol.21 No.3. Pekanbaru
Alim, dkk. 2007. Pengaruh Kompetensi dan Independensi terhadap Kualitas Audit
dengan Etika Auditor sebagai Variavel Moderasi, SNA X Makas
Arisinta, Octaviana 2013. Pengaruh Kompetensi, Independensi, Time Budget Pressure
dan Audit Fee Terhadap Kualitas Audit Pada Kantor Akuntan Publik di
Surabaya.Tahun X XIII, No. 3 Desember.2013.
Badjuri, Achmat,2011. Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Kualitas Audit Auditor
IndependenPada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Jawa Tengah.ISSN.1976-4878,
Vol.3. No.2. Semarang.
Deis. D.R. dan D.A. Groux. 1992. Determinant Audit of Quality in The Public Sector.
The Accounting Review. Juli. P. 462-469.
Dezoort, F.T. 1998. Time Pressure Research In Auditing. Implications for Practice. The
Auditors Report. V0l. 22. N0.1.
FRC Publications. 2006. Promoting Audit Quality. London. Discussion Paper.
Ghozali, Imam.2010.Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19.
Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Hutabarat.2012. Pengaruh Pengalaman, Time Budget Pressure dan Etika Auditor
Terhadap Kualitas Audit. Jurnal Ilmiah ESAI Vol.6 No.1. Januari 2012. ISSN No.
1978-6034.
Ikatan Akuntan Indonesia-Kompartemen Akuntan Publik ( IAI-KAP).2001. Standar
Profesional Akuntan Publik. Jakarta:Salemba Empat
Ilmiyati dan Suhardjo. 2012. Pengaruh Akuntabilitas dan Kompetensi Terhaadap Kualitas
Audit. Vol.1 No.1. Januari 2012. ISSN:2301-9328. Fakultas Ekonomi Universitas
Semarang.
Kadous, Kathryn. 2000. The Effects of Audit Quality and Consequence Severity on Juror
Evaluations of Auditor Responsibility for Plaintiff Losses. The Accounting Review.
Vol. 75. No. 3. pp. 327-341.

13 
 

Kisnawati. 2012. Pengaruh Kompetensi, Independensi dan Etika Auditor Terhadap
Kualitas Audit. STIE AMM. Jurnal Bisnis dan Kewirausahaan, Vol.8.No.3.
Munawir H.S.1999. Auditing Modern. Buku I. BPFE. Yogyakarta.
Nichols,D.R. and K.H.Price. 1976. The Auditors Firm Conflict: An Analysis Using
ConceptOf Exchange Theory. The Accounting Review. April.
Ningsih dan Yuniartha S. 2013. Pengaruh Kompetensi, Independensi, Time Budget
Pressure Terhadap Kualitas Audit. E-JUU 4.1 (2013): 92-109.ISSN:2302-8556.
Nirmala dan Cahyonowati.2013. Pengaruh Independensi, Pengalaman, Due Professional
Care, Akuntabilitas, Kompleksitas Audit dan Time Budget Pressure Terhadap
Kualitas Audit. Diponegoro Journal of Accounting Vol. 2 No.3. Semarang.
Saripudin, dkk. 2012. Pengaruh , Independensi, Pengalaman, Due Professional Care. Dan
Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit. e-jurnal Bintar Akuntansi, Vol.1 No. 1.
Jambi.
Samsi, Nur. 2013. Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi dan Kompetensi Terhadap
Kualitas Audit : Etika Auditor Sebagai Variabel Pemoderasi. Jurnal Ilmu dan Riset
Akuntansi. Vol 1 No.2. Maret 2013.
Singgih dan Bawono. 2010. Pengaruh Independensi, Pengalaman, Due Professional Care
dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit.SNA XIII UJSP. Purwokerto.
Sososoetikno, Christina. 2003. Hubungan Tekanan Anggaran Waktu Dengan Perilaku
Disfungsional Serta Pengaruhnya Terhadap Kualitas Audit. Simposium Nasional
Akuntansi VI. Oktober.1116-1124.
Susanti dan Tarigan. 2013. Pengaruh Kompetensi, Etika dan Fee Audit Terhadap Kualitas
Audit. Jurnal Akuntansi, Vol. 13 No.1. April.2013. 803-832.
Ray. 2008.Audit Kinerja Pada Sektor publik.Salemba Empat.
Queena dan Rohman.2012. Analisis Faktor-Faktor yang Mampengaruhi Kualitas Audit
Aparat Inspektorat Kota/Kabupaten di Jawa Tengah, Diponegoro Journal Of
Accounting, Vol.1 No.2. Desember 2013.
Zawitri, sari. 2009. Analisis Faktor-Faktor Penentu Kualitas Audit yang Dirasakan dan
Kepuasan Auditee di Pemerintah Daerah ( studi lapangan pada pemerintah Daerah
Kalbar tahun 2009). Tesis tidak dipublikasikan.

14 
 

Dokumen yang terkait

Pengaruh Etika Profesi, Independensi, Dan Professional Judgment Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Dalam Proses Audit Laporan Keuangan

8 94 122

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI DANDUE PROFESSIONAL CARE AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris Pada Auditor KAP di Kota Malang)

0 5 21

PENGARUH INDEPENDENSI, MOTIVASI, DAN DUE PROFESSIONAL CARE TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Malang)

0 29 22

Pengaruh Kompetensi, Independensi, Kemahiran Profesional Dan Motiv Asi Auditor Terhadap Kualitas Audit Studi Empiris Pada Kantor Aknntan Publik Big Four Di Jakarta

0 9 0

Pengaruh Budaya Organisasi Gaya Kepemimpinan Dan Time Budget Pressure Terhadap Kinerja Auditor Studi Pada Kantor Akuntan Publik Di Jakarta

0 6 91

Analisis Atas Due Professional Care Dan Pengalaman Kerja Yang Mempengaruhi Kualitas Audit (Survey pada KAP Yang ada Di Kota Bandung)

0 10 49

Pengaruh Due Professionalm Care dan Fee Audit Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung)

0 12 40

Pengaruh Due Professional Care dan Etika Auditor Terhadap Kualitas Audit (Survey Pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Kota Bandung yang Terdaftar di BAPEPAM-LK)

1 32 67

PENGARUH KOMPETENSI, OBJEKTIVITAS, DUE PROFESSIONAL CARE, DAN SKEPTISISME AUDITOR TERHADAP KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN (Studi pada Inspektorat Aceh)

0 0 11

Pengaruh Etika Profesi, Independensi, Dan Professional Judgment Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Dalam Proses Audit Laporan Keuangan

0 1 13