PENERAPAN MODEL TIME TOKEN TERHADAP KEMAMPUAN BERPIDATO SISWA KELAS XI SMA NEGERI 3 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2009/2010.

(1)

PENERAPAN MODEL TIME TOKEN TERHADAP KEMAMPUAN BERPIDATO SISWA KELAS XI SMA NEGERI 3 MEDAN

TAHUN PEMBELAJARAN 2009/2010

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

EKA PRATIWI NIM 0510310125

FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

ABSTRAK

EKA PRATIWI. NIM 051031025. Penerapan Model Time Token Terhadap Kemampuan Berpidato Oleh Siswa Kelas XI SMA Negeri 3 Medan Tehun Pembelajaran 2009/2010. Skripsi Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model time token terhadap kemampuan berpidato oleh siswa kelas XI SMA Negeri 3 Medan tahun pembelajaran 2009/2010. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Desain Penelitian menggunakan One Group Pre-test Post-test.

Populasi pada penelitian ini berjumlah 160 orang dengan sampel 40 orang yang hanya satu kelas saja tetapi dua kali diberi perlakuan. Yang pertama perlakuan sebelum menggunakan model time token dan kedua diberi perlakuan sesudah menggunakan model time token. Penelitian ini menggunakan rumus simpangan baku sebelum dan sesudah perlakuan, uji normalitas, uji homogenitas,dan uji beda.

Analisis data dapat ditemukan bahwa skor rata-rata sebelum menerapkan model pembelajaran model time token terhadap kemampuan berpidato 65,71 sedangkan rata-rata pembelajaran berpidato sesudah menerapkan model time token terhadapa kemampuan berpidato adalah 72,95.

Analisis pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan uji statistic “t”. Selanjutnya dari perhitungan uji hipotesis diperoleh harga thitung = 10,85. Harga “t” tabel pada taraf signifikansi 95% adalah 2,02. Oleh karena harga thitung > ttabel , maka hipotesis nihil (H0) yang berarti ada perbedaan yang signifikan antara kemampuan berpidato siswa sebelum menggunakan model time token dengan sesudah menggunakan model time token.

Hal ini berarti bahwa Hipotesis awal (Ho) ditolak dan Hipotesis alternative (Ha) diterima yaitu menyatakan bahwa ada perbedaan yang nyata dari kemampuan belajar siswa yang menggunakan model time token terhadap kemampuan berpidato. Hal ini dapat dilihat dari hasil kemampuan siswa masih rendah dan sesudah diberi perlakuan hasil kemampuan siswa meningkat dari sebelumnya.

Semoga hasil penelitian ini berguna bagi siswa, guru, dan kepala sekolah dalam upaya dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam berpidato.


(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, karena berkat dan rahmatnya akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini berjudul “Penerapan Model Time Token Terhadap Kemampuan Berpidato Oleh Siswa Kelas XI SMA Negeri 3 Medan Tahun Pembelajaran 2009/2010.” Skripsi ini merupakan sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di lingkungan Universitas Negeri Medan, Fakultas Bahasa dan Seni.

Penulis menyadari bahwa keberadaan skripsi ini masih jauh dari sempurna namun, dalam penyelesaiannya sangat banyak menerima bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Selanjutnya peneliti sadar bahwa selaku manusia biasa tidak luput dari kesadaran. Oleh karena itu peneliti menyampaikan mohon maaf yang sebesar-besarnya dan tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan

2. Bapak Prof. Dr. Khairil Ansari, M.Pd selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Unimed

3. Ibu Drs. Rosmawati, M.Pd sebagai Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia

4. Bapak Drs. Tingkos Sinurat, M.Pd sebagai Sekretaris Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia

5. Ibu Dra. Mursini, M.Pd selaku Ketua Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia. Sekaligus selaku selaku Dosen Pembimbing Skripsi


(4)

7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta seluruh staf di Lingkungan Fakultas Bahasa dan Seni.

8. Bapak kepada sekolah Drs. Sahlan Daulay, M.Pd dan guru-guru bahasa Indonesia yang ada di sekolah SMA Negeri 3

9. Ayahanda Ahmad Yanuar, SE dan Ibunda trecinta Sri Hartati, S.Pd 10.Kakanda Dina Handayani, S.Pd, abangda Muhammad Hardiansyah, SE 11.Teristiwa buat abang tersayang, Om dan etek yang di Binjai

12.Teman-teman seperjuangan di Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia

Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan bagi pembaca.

Medan, 2010

Penulis


(5)

DAFTAR ISI

ABSTRAK………. i

KATA PENGANTAR………..... ii

DAFTAR ISI………....……. iv

DAFTAR TABEL………. vii

DAFTAR LAMPIRAN………. viii

BAB I PENDAHULUAN………. 1

A. Latar Belakang Masalah………... 1

B. Identitas Masalah……….. 2

C. Pembatasan Masalah………... 3

D. Rumusan Masalah………... 3

E. Tujuan Penelitian………... 4

F. Manfaat Penelitian………... 4

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. KERANGKA TEORETIS……… 5

1. Pengertian Time Token... 5

a. Langkah-langkah Time Token………... 5

b. Kelebihan Model Time Token………. 6

c. Kekurangan Time Token………. 6

2. Berpidato………... 7

a. Pengertian Kemampuan……….. 7

b. Pengertian Berpidato……….………. 7

c. Maksud dan Tujuan Pidato………... 8


(6)

3. Pelaksanaan Pidato……….. 10

a. Persiapan-persiapan dalam Berpidato………... 10

b. Pelaksanaan Pidato……… 11

B. KERANGKA KONSEPTUAL………... 14

C. HIPOTESIS PENELITIAN……… 15

BAB III METODE PENELITIAN……… 16

A. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian………... 16

B. Populasi dan Sampel………... 16

1. Populasi………... 17

2. Sampel………... 17

C. Metode Penelitian………... 18

D. Desain Penelitian……….. 18

E. Instrumen Penelitian………. 19

F. Prosedur Penelitian………... 21

G. Teknik Analisis Data………... 22

BAB IV HASIL PENELITIAN………. 24

A. Penyajian Data……….… 24

B. Deskripsi Data……….. 25

C. Pengujian Persyaratan……….. 31

D. Pengujian Hipotesis………. 32


(7)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN……….. 35 DAFTAR PUSTAKA


(8)

DAFTAR TABEL

TABEL I : PERINCIAN JUMLAH SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI

3 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2009/2010…... 17

TABEL II : DESAIN PENELITIAN..………... 18

TABEL III :PENILAIAN BERPIDATO SISWA………... 20

TABEL IV : LANGKAH-LANGKAH EKSPERIMEN………... 21

TABEL V :KEMAMPUAN BERPIDATO SISWA SEBELUM MENGGUNAKAN MODEL TIME TOKEN... 24

TABEL VI : KEMAMPUAN BERPIDATO SISWA SESUDAH MENGGUNAKAN MODEL TIME TOKEN………. 25

TABEL VII : DISTRIBUSI FREKUENSI DATA SISWA SEBELUM MENGGUNAKAN MODEL TIME TOKEN TERHADAP KEMAMPUAN BERPIDATO SISWA………. 26

TABEL VIII : DISTRIBUSI FREKUENSI DATA SISWA SESUDAH MENGGUNAKAN MODEL TIME TOKEN TERHADAP KEMAMPUAN BERPIDATO SISWA……….. 29


(9)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keterampilan berbahasa meliputi empat aspek yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan berbahasa tersebut saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Meskipun demikian, didasari bahwa dalam praktiknya keterampilan berbicara dianggap lebih sukar dimiliki. Hal ini dikatakan karena disamping menggunakan unsur-unsur verbal, berbicara juga menggunakan unsur-unsur pendukung lainnya seperti: mimik, gerak tubuh, intonasi, dan unsur-unsur non verbal lainnya.

Dalam praktik berbahasa, kegiatan berbicara lebih banyak digunakan dibanding kegiatan berbahasa yang lain seperti menulis. Wujud kegiatan berbicara dapat kita lihat pada saat kita mengikuti kegiatan keagamaan, kegiatan di sekolah termasuk kegiatan berbahasa lisan sehari hari baik di lingkungan keluarga maupun lingkungan sosial lainnya.

Salah satu aktivitas berbicara yang erat kaitannya dengan penyampian informasi secara lisan adalah berpidato. Beripdato merupakan proses meyampaikan pikiran dan gagasan kepada khalayak umum dengan menggunakan bahasa lisan sebagai media.

Pentingnya keterampilan berpidato sebagai bagian dari keterampilan berkomunikasi telah menjadikan keterampilan ini menjadi salah satu kompetensi berbicara yang dikembangkan di sekolah. Melalui pembelajaran di kelas, siswa tidak saja mampu mengungkapkan pikirannya kepada pendengar, melainkan juga


(10)

mampu mempengaruhi pendengarnya untuk menerima dan menyetujui pemikiran dan pendiriannya.

Meskipun pembelajaran berpidato diberikan dalam alokasi waktu yang cukup di sekolah, terdapat fenomena bahwa kebanyakan siswa belum mampu berpidato dengan baik. Pengalaman selama mengikuti praktik mengajar melalui Program Pengalaman Lapangan (PPL) di sekolah, ditemukan bahwa rata-rata siswa belum mampu berpidato dengan terampil serta minimnya minat siswa mengikuti kegiatan berpidato.

Peningkatan aktivitas belajar siswa masih rendah, terbatas pada waktu untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar. Rendahnya kemampuan siswa dalam kemampuan berpidato disebabkan oleh penggunaan waktu yang kurang efektif sebagai alternatif untuk mengatasi masalah di atas, peneliti mencoba menggunakan penerapan model pembelajaran time token.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang penerapan model time token terhadap kemampuan berpidato di sekolah SMA Negeri 3 Medan dan mengangkatnya menjadi sebuah skripsi dengan judul “Penerapan Model Time Tokon terhadap Kemampuan Berpidato oleh Siswa Kelas XI SMA Negeri 3 Medan Tahun Pembelajaran 2009/2010”.

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah adalah upaya mengumpulkan persoalan-persoalan yang berkaitan dengan yang akan diteliti atau unsur-unsur yang mendukung masalah yang akan diteliti.


(11)

Berdasarkan latar belakang masalah, maka masalah yang dapat diidentifikasi dalam penelitian ini adalah:

1. kurangnya Minat siswa dalam mempelajari bahasa Indonesia, khususnya berpidato,

2. kurang mampunya siswa dalam berpidato,

3. penggunaan model pembelajaran yang dilakukan guru kurang bervariasi, 4. penerapan model time token dalam kemampuan berpidato siswa.

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini dapat mencapai sasaran yang tepat dan terarah maka perlu dibatasi masalah yang akan diteliti. Pada penelitian ini, peneliti membatasi dan memfokuskan permasalahan pada time token dengan kemampuan berpidato. Time token dibatasi pada waktu, sementara kemampuan berpidato dibatasi pada kemampuan berpidato di depan kelas.

D. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

a. Bagaimana kemampuan berpidato sebelum penerapan model time token siswa kelas XI SMA Negeri 3 Medan dalam berpidato?

b. Bagaimana kemampuan berpidato dengan menggunakan model time token siswa kelas XI SMA Negeri 3 Medan dalam berpidato?

c. Bagaimana pengaruh penerapan model time token terhadap kemampuan berpidato?


(12)

E. Tujuan Penelitian

Adapun penelitian ini dilakukan sebagai berikut:

a. untuk mengetahui bagaimana penerapan model pembelajaran time token, b. untuk mengetahui bagaimana kemampuan berpidato siswa, dan

c. untuk mengetahui pengaruh penerapan pembelajaran time token terhadap kemampuan berpidato.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah:

a. untuk memperkenalkan kepada siswa tentang model pembelajaran time token,

b. untuk dijadikan bahan pertimbangan bagi peneliti sebagai calon guru, dan c. untuk mengetahui kemampuan berpidato siswa.


(13)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik simpulan sebagai berikut:

1). Siswa mampu berpidato sesudah menerapkan model Time Token.

2). Terdapat perbedaan kemampuan siswa yang signifikan antara kemampuan berpidato setelah menerapkan model Time Token.

3). Model Time Token terhadap kemampuan berpidato lebih baik dari sebelum menggunakan model Time Token. Skor rata-rata sebelum menerapkan model pembelajaran model time token terhadap kemampuan berpidato 65,71 sedangkan rata-rata pembelajaran berpidato sesudah menerapkan model time token terhadap kemampuan berpidato adalah 72,95.

4). Dari hasil pembelajaran dan data yang diperoleh, maka model time token layak digunakan terhadap kemampuan berpidato untuk meningkatkan kemampuan berpidato siswa.

B. Saran-saran

Dari hasil penelitian dapat disarankan:

1). Guru bidang studi bahasa Indonesia dapat meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.


(14)

2). Kepada guru bahasa Indonesia agar menggunakan model time token dalam pembelajaran berpidato karena model time token lebih efektif dalam pembelajaran berpidato.

3). Memperhatikan pentingnya penggunaan model time token dalam rangka meningkatkan hasil belajar.

4). Penerbit buku untuk menerbitkan buku model Time Token.


(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keterampilan berbahasa meliputi empat aspek yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan berbahasa tersebut saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Meskipun demikian, didasari bahwa dalam praktiknya keterampilan berbicara dianggap lebih sukar dimiliki. Hal ini dikatakan karena disamping menggunakan unsur-unsur verbal, berbicara juga menggunakan unsur-unsur pendukung lainnya seperti: mimik, gerak tubuh, intonasi, dan unsur-unsur non verbal lainnya.

Dalam praktik berbahasa, kegiatan berbicara lebih banyak digunakan dibanding kegiatan berbahasa yang lain seperti menulis. Wujud kegiatan berbicara dapat kita lihat pada saat kita mengikuti kegiatan keagamaan, kegiatan di sekolah termasuk kegiatan berbahasa lisan sehari hari baik di lingkungan keluarga maupun lingkungan sosial lainnya.

Salah satu aktivitas berbicara yang erat kaitannya dengan penyampian informasi secara lisan adalah berpidato. Beripdato merupakan proses meyampaikan pikiran dan gagasan kepada khalayak umum dengan menggunakan bahasa lisan sebagai media.

Pentingnya keterampilan berpidato sebagai bagian dari keterampilan berkomunikasi telah menjadikan keterampilan ini menjadi salah satu kompetensi berbicara yang dikembangkan di sekolah. Melalui pembelajaran di kelas, siswa tidak saja mampu mengungkapkan pikirannya kepada pendengar, melainkan juga


(2)

mampu mempengaruhi pendengarnya untuk menerima dan menyetujui pemikiran dan pendiriannya.

Meskipun pembelajaran berpidato diberikan dalam alokasi waktu yang cukup di sekolah, terdapat fenomena bahwa kebanyakan siswa belum mampu berpidato dengan baik. Pengalaman selama mengikuti praktik mengajar melalui Program Pengalaman Lapangan (PPL) di sekolah, ditemukan bahwa rata-rata siswa belum mampu berpidato dengan terampil serta minimnya minat siswa mengikuti kegiatan berpidato.

Peningkatan aktivitas belajar siswa masih rendah, terbatas pada waktu untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar. Rendahnya kemampuan siswa dalam kemampuan berpidato disebabkan oleh penggunaan waktu yang kurang efektif sebagai alternatif untuk mengatasi masalah di atas, peneliti mencoba menggunakan penerapan model pembelajaran time token.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang penerapan model time token terhadap kemampuan berpidato di sekolah SMA Negeri 3 Medan dan mengangkatnya menjadi sebuah skripsi dengan judul “Penerapan Model Time Tokon terhadap Kemampuan Berpidato oleh Siswa Kelas XI SMA Negeri 3 Medan Tahun Pembelajaran 2009/2010”.

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah adalah upaya mengumpulkan persoalan-persoalan yang berkaitan dengan yang akan diteliti atau unsur-unsur yang mendukung masalah yang akan diteliti.


(3)

Berdasarkan latar belakang masalah, maka masalah yang dapat diidentifikasi dalam penelitian ini adalah:

1. kurangnya Minat siswa dalam mempelajari bahasa Indonesia, khususnya berpidato,

2. kurang mampunya siswa dalam berpidato,

3. penggunaan model pembelajaran yang dilakukan guru kurang bervariasi, 4. penerapan model time token dalam kemampuan berpidato siswa.

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini dapat mencapai sasaran yang tepat dan terarah maka perlu dibatasi masalah yang akan diteliti. Pada penelitian ini, peneliti membatasi dan memfokuskan permasalahan pada time token dengan kemampuan berpidato. Time token dibatasi pada waktu, sementara kemampuan berpidato dibatasi pada kemampuan berpidato di depan kelas.

D. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

a. Bagaimana kemampuan berpidato sebelum penerapan model time token siswa kelas XI SMA Negeri 3 Medan dalam berpidato?

b. Bagaimana kemampuan berpidato dengan menggunakan model time token siswa kelas XI SMA Negeri 3 Medan dalam berpidato?

c. Bagaimana pengaruh penerapan model time token terhadap kemampuan berpidato?


(4)

E. Tujuan Penelitian

Adapun penelitian ini dilakukan sebagai berikut:

a. untuk mengetahui bagaimana penerapan model pembelajaran time token, b. untuk mengetahui bagaimana kemampuan berpidato siswa, dan

c. untuk mengetahui pengaruh penerapan pembelajaran time token terhadap kemampuan berpidato.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah:

a. untuk memperkenalkan kepada siswa tentang model pembelajaran time token,

b. untuk dijadikan bahan pertimbangan bagi peneliti sebagai calon guru, dan c. untuk mengetahui kemampuan berpidato siswa.


(5)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik simpulan sebagai berikut:

1). Siswa mampu berpidato sesudah menerapkan model Time Token.

2). Terdapat perbedaan kemampuan siswa yang signifikan antara kemampuan berpidato setelah menerapkan model Time Token.

3). Model Time Token terhadap kemampuan berpidato lebih baik dari sebelum menggunakan model Time Token. Skor rata-rata sebelum menerapkan model pembelajaran model time token terhadap kemampuan berpidato 65,71 sedangkan rata-rata pembelajaran berpidato sesudah menerapkan model time token terhadap kemampuan berpidato adalah 72,95.

4). Dari hasil pembelajaran dan data yang diperoleh, maka model time token layak digunakan terhadap kemampuan berpidato untuk meningkatkan kemampuan berpidato siswa.

B. Saran-saran

Dari hasil penelitian dapat disarankan:

1). Guru bidang studi bahasa Indonesia dapat meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.


(6)

2). Kepada guru bahasa Indonesia agar menggunakan model time token dalam pembelajaran berpidato karena model time token lebih efektif dalam pembelajaran berpidato.

3). Memperhatikan pentingnya penggunaan model time token dalam rangka meningkatkan hasil belajar.

4). Penerbit buku untuk menerbitkan buku model Time Token.


Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 2 KARANGAN TRENGGALEK

0 5 24

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 3 BANDA ACEH

0 4 1

KEMAMPUAN BERPIDATO DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSTEMPORAN SISWA KELAS XII SMA NEGERI 4 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2010/2011

0 8 9

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL PEMBELAJARAN SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS XI IPS SMA NEGERI 16 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 5 70

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI IPS SMA YP UNILA BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2013-2014

1 19 59

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SEPUTIH MATARAM TAHUN PELAJARAN 2013-2014

2 18 61

KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 GADINGREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015

1 4 56

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GERLACH DAN ELY SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS XI SMA NEGERI 1 TANJUNG RAYA KABUPATEN AGAM ARTIKEL

0 0 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN TERHADAP PENCAPAIAN HASIL BELAJAR FISIKA KELAS X SMA TRIDHARMA MKGR MAKASSAR

0 0 8

PENGARUH PERSEPSI IKLIM KELAS TERHADAP PENGGUNAAN STRATEGI SELF-REGULATED LEARNING SISWA KELAS X DAN XI UNGGULANPADA SMA NEGERI 3 MEDAN

1 1 14