PENERAPAN MATEMATIKA GASING Gampang ASyI
PENERAPAN MATEMATIKA GASING (Gampang, ASyIk, menyenaNGkan)
PADA MATERI PENJUMLAHAN DUA DIGIT DENGAN DUA DIGIT UNTUK
SISWA KELAS 1 SEKOLAH DASAR NEGERI CIHUNI II, KELAPA DUA,
TANGERANG
Wiwik Wiyanti1), Nur Safitri Wakhyuningsih2)
Program Studi Pendidikan Matematika STK)P SURYA
e‐mail: wiwik.wiyanti@stkipsurya.ac.id
ABSTRAK
Setiap tahun ajaran baru, di SDN Cihuni masih ditemukan siswa baru yang tanpa melalui Taman Kanak‐
kanak TK . (al ini mengakibatkan, ketika proses kegiatan belajar mengajar dimulai, masih banyak siswa
yang belum mengerti tentang materi yang disampaikan oleh guru kelas. Siswa kelas belum bisa
menjawab soal yang diberikan, misalkan ditulis …,
,
,
,
.
Siswa masih bertanya apa yang harus dilakukan kepada guru kelas. Dari permasalahan tersebut, peneliti
menggunakan Matematika GAS)NG Gampang, ASy)k, menyenaNGkan untuk pembelajaran di SDN Cihuni
. Proses belajar dengan Matematika GAS)NG yaitu berawal dari sesuatu hal yang konkret, diarahkan ke
simbol‐simbol abstrak dan mencongak sebagai bentuk evaluasi. Dalam penelitian ini, digunakan dua kelas
yang sudah ada sebagai sampel yaitu kelas A sebagai kelas eksperimen dan kelas B sebagai kelas
control. Dari hasil post test dua kelas ini dianalisa nilai rata‐rata post testnya. Dengan menggunakan Uji U
Mann Whitney diperoleh hasil bahwa ada perbedaan rata‐rata nilai post test kelas eksperimen dengan
control. Dengan kata lain, pembelajaran dengan Matematika GAS)NG dapat dipertimbangkan untuk
digunakan sebagai alternatif guru dalam mengajar kelas SDN Cihuni .
Kata kunci: Eksperimen , Control, Matematika GASING, UMann Whitney
,
ABSTRACT
Every new year of academic, in “SDN Cihuni found new students without Kindergarten process. This
causes when learning process begin, there were still many students who didn’t understand the material
present by class teacher. Students in first level couldn’t answer the questions given, for example 11 is written
…, 6
,
,
,
. Students were still asked their class teacher what
should they do. Cause this problem, researchers used GASING math (Gampang AsyIk menyenaNGkan) for
learning in SDN Cihuni . Mathematics learning process with GASING math started from something that is
concrete, directed to the abstract symbols and “mencongak” as a form of evaluation. In this research used
two class for samples, 1A class used as experiment class and 1B control class. From post test result 1A and 1B
would analyzed. Used MannWhitney U test, there are difference post test mean of experiment and control
class. In other words, learning with GASING math can be using as an alternative to considered for teaching 1st
grade students in SDN Cihuni .
Keywords: Experiment, control, GASING Math, UMann Whitney.
PENDAHULUAN
Latar belakang pendidikan siswa Sekolah
Dasar SD yang beragam juga dapat ditemukan
Pendidikan
Taman
Kanak‐kanak
di SDN Cihuni . Sebagian besar siswa kelas
merupakan salah satu bentuk pendidikan pra
SDN Cihuni tanpa melalui TK, sehingga dalam
sekolah yang terdapat di jalur pendidikan
menerima materi pelajaran, siswa yang tanpa
sekolah PP No.
Tahun
. Sebagai
melalui tahap TK cenderung lebih lambat
lembaga pendidikan pra‐sekolah, tugas utama
dibandingkan dengan siswa yang melalui tahap
Taman Kanak‐kanak TK adalah mempersiapkan
TK, hal ini diamini oleh )bu Mayarnis selaku guru
anak dengan memperkenalkan berbagai
Kelas SDN Cihuni . )bu Mayarnis juga
pengetahuan, sikap perilaku, keterampilan dan
mengatakan pada saat proses pembelajaran
intelektual agar dapat melakukan adaptasi
Matematika, masih banyak siswa kelas SDN
dengan kegiatan belajar yang akan dihadapi
Cihuni yang belum bisa mengerjakan soal yang
sesungguhnya di Sekolah Dasar SD .
diberikan guru kelas secara mandiri. Siswa kelas
SDN Cihuni masih bertanya kepada guru kelas
Wiyanti, Wakhyuningsih
bagaimana cara mengerjakan soal matematika
yang diberikan.
Pada saat siswa duduk dibangku kelas ,
mengenal bilangan dan operasi penjumlahan
merupakan dasar dari pengetahuan dasar dari
Matematika untuk mempelajari Matematika
secara lebih lanjut NCTM,
. Akan tetapi,
dalam kasus siswa kelas SDN Cihuni lebih
banyak siswa yang belum mampu mengerjakan
soal penjumlahan secara mandiri berdasarkan
observasi dan wawancara guru kelas . (al
tersebut diakibatkan karena siswa belum belajar
secara bermakna, hal ini dapat diperkuat dalam
Jensen,
yaitu
kebermaknaan
pembelajaran tidak akan tercapai jika
pembelajaran tidak memiliki makna yang
mendalam, tidak menyentuh ke dalam hati dan
pribadi siswa.
Kebermaknaan pembelajaran akan dapat
tercipta apabila pembelajaran matematika
dilakukan secara menyenangkan. Akan lebih
lengkap lagi apabila disajikan secara menarik dan
bermakna. Surya dan Moss,
menyatakan,
tidak ada anak yang tidak bisa belajar
matematika, yang ada hanyalah anak yang belum
mempunyai
kesempatan
untuk
belajar
matematika dengan cara yang menyenangkan
dan bermakna. Salah satu cara belajar yang
menyenangkan dan menarik telah diciptakan
oleh Prof.Yohanes Surya yang diberi nama
Matematika GAS)NG.
Pembelajaran dengan Metode GAS)NG
telah diterapkan di daerah Papua, dengan subyek
penelitian adalah anak‐anak papua. Surya dan
Moss,
, Pembelajaran dengan Matematika
GAS)NG diawali dari pengenalan bilangan,
kemudian operasi bilangan. Surya dan Moss,
, hasil penelitian yang telah dilakukan,
Surya mampu membina dan mengantarkan siswa
didiknya menjadi juara‐juara olimpiade ditingkat
nasional maupun internasional. Surya dan Moss,
, dengan Matematika GAS)NG membantu
siswa untuk belajar lebih mudah, apapun latar
belakangnya.
Karena latar belakang inilah, penulis
mencoba menerapkan pembelajaran dengan
Matematika GAS)NG untuk materi penjumlahan
dua digit dengan dua digit untuk siswa kelas
SDN Cihuni .
Dalam penelitian ini, peneliti mengambil
dua kelas sebagai sampel penelitian, kelas A
sebagai kelas eksperimen yang proses
pembelajarannya dengan Matematika GAS)NG,
dan kelas B digunakan sebagai kelas control
yang mana proses pembelajarannya secara
konvensional yang diajar oleh Guru kelas.
Dari hal tersebut di atas, akan dianalisa
apakah ada perbedaan rata‐rata nilai post test
kelas A yang selama proses pembelajarannya
dengan Matematika GAS)NG dan B yang selama
proses pembelajarannya dengan Metode
konvensional.
RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah apakah ada perbedaan rata‐rata nilai post
test, kelas A eksperimen yang selama proses
pembelajaran sampai materi penjumlahan
bilangan dua angka dengan dua angka
menggunakan matematika GAS)NG dengan B
control yang secara konvensional.
TEORI DASAR
1.
Matematika GASING
Matematika GAS)NG GAmpang aSy)k
menyenaNGkan adalah suatu cara belajar
matematika secara gampang, asyik dan
menyenangkan yang dilakukan secara langkah
demi langkah untuk memperoleh suatu capaian
atau hasil. Selama proses pembelajaran, siswa
dikenalkan dengan benda‐benda konkret
diarahkan ke simbol‐simbol abstrak, dan
kemudian mencongak sebagai bentuk dari
evaluasi.
Shanty dan Wijaya,
mendeskripsikan matematika GAS)NG sebagai
proses pembelajaran yang membuat siswa
belajar secara easy, fun and enjoyable. Gampang
easy dapat diartikan ketika siswa belajar, siswa
dikenalkan dengan logika matematika yang
mudah dipelajari dan diingat, asyik fun berarti
selama proses pembelajaran siswa mempunyai
keinginan untuk belajar tanpa adanya paksaan,
menyenangkan dapat diartikan adanya kepuasan
dalam proses belajar karena penggunaan alat
peraga dan permainan. Surya dan Moss,
,
Math GASING method shows how to change a
concrete sample into an abstract symbol so the
students will be able to read a mathematical
pattern, thus gain the conclusion by themselves .
Menurut Prof.Yohanes Surya Dalam
Shanty dan Wijaya,
, dalam Matematika
GAS)NG, ketika belajar suatu materi, ada titik
kritis yang harus dilewati. Titik kritis yang
dimaksud adalah titik kritis GAS)NG. Setelah
melalui titik kritis dengan baik, siswa tidak akan
mengalami kesulitan lagi untuk mengerjakan soal
dari materi yang diberikan tersebut. Titik kritis
GAS)NG pada materi penjumlahan, yaitu siswa
harus mampu menguasai penjumlahan yang
Program Studi Pendidikan Matematika STK)P SURYA
PENERAP
PAN MATEMA
ATIKA GASIN
NG (Gampang
g, ASyIk, meny
yenaNGkan) PADA MATERI
PEN
NJUMLAHAN 2 DIGIT DENG
GAN DUA DIG
GIT UNTUK SIISWA KELAS 1 SEKOLAH D
DASAR NEGERI
CIHUNI II, KELAPA DUA
A, TANGERAN
NG
Gambarr . Contoh mengenal nilai bilangaan
hasilnya kurang dari
, missalnya saja
menggunakan biji salak.
dan sebagaiinya.
dengan m
ngkah untuk mencapai titik kritis
Lan
GAS)NG materi
m
penjum
mlahan ada poin, yaitu
siswa harrus melewatti tangga pertama yaitu
mengenal bilangan ‐ . Selanjuttnya tangga
wa harus men
nguasai penjumlahan yang
kedua, sisw
hasilnya ‐ , kemudian tangga ketiga
k
siswa
mengenal bilangan ‐ , dan tanggga keempat
siswa maampu menghiitung penjum
mlahan yang
hasilnya ‐ . Diskrip
psi dari langkaah titik kritis
GAS)NG yaang telah dijelaskan di atas dapat dilihat
pada gamb
bar .
Gambar . Diskripsi tangga untu
uk mencapai
titik kritis GAS)NG.
2.
Operasi Penjum
mlahan
Unttuk dapat menjumlahkan
m
n dua digit
dengan du
ua digit, Surrya,
, dapat diawali
dengan,
2.1.
Men
ngenal Bilang
gan 110
Unttuk menguassai teknik menghitung,
dimulai deengan mengajaarkan dahulu jumlah jari.
Contoh:
ni satu, ini satu
u, ini dua, ini d
dua.
)ni satu , in
Gambar . Contoh mengenal nilaai bilangan
dengan jari.
kai kedua taangan untuk
Selaanjutnya pak
menunjukkan berbagai nilai, misalkan untuk nilai
menggun
nakan jari telu
unjuk dan jarri tengah, jari
jempol dan jari telunjuk
k atau dengan
n jari jempol
dengan jaari jempol dan
d
seterusny
ya. Lakukan
untuk bilaangan , , dan
n sampai mereka sangat
mahir.
Dalaam penelitian
n ini juga diggunakan biji
salak sebaagai media belajar. Menunju
ukkan buah
biji salak dan diikuti siswa lihat gambar .
Menunjukkan buah salak kemu
udian diikuti
siswa lihaat gambar .
2.2.
Penjumlahan
P
n 2 Bilangan yang hasilny
ya
a
antara 110
Contoh:
K
Kalau
saya p
punya biji salak, berap
pa
tambah
h berapa sama dengan
n ? Dengaan
menggu
unakan biji saalak ditunjukk
kan bahwa iitu
adalah + , + . Daan seterusnyaa sampai mah
hir.
Dapat juga dengan menggunakaan jari tangaan,
seperti pada gambar .
Gambarr . Diskripsi menjumlahkaan dua bilangaan
‐ dengaan media jari ttangan.
Dan setterusnya.
P
Pada
langkah ini, siswa ju
uga dikenalkaan
dengan pasangan . Dengan meenggunakan jaari
siswa diminta
d
untuk mengikuti dan bernyan
nyi
lagu paasangan deengan irama yang
y
digunakaan
adalah becak‐becak .
S Satu Sembbilan
SS
D Dua Delaapan
DD
T Tiga dan Tujuh
TT
E Empat dann Enam
EE
L Lima dan Lima
LL
S
Semua
jumla
ah sepuluh
S
SS DD TT EE
E LL
Dengan
n menggunaakan biji salak, guru
menyeb
butkan, kalau ibu punya dua biji salak, biiar
jadi sep
puluh biji salaak, berarti diitambah berap
pa
lagi biji salaknya?. Lih
hat gambar .
Gambarr . Diskripsi belajar pasan
ngan
menggun
nakan biji salak
k.
S
Setelah
pasaangan
dilanjuttkan dengan p
poin . .
2.3.
M
Mengenal Bila
angan 1119.
dengaan
mahir,
baru
S
Sekarang
massuk ke anak tangga ketigga,
pada langkah ini guru
u mengambil kertas dan bu
uat
kotaak. Guru men
ngatakan ini sepuluh sisw
wa
boleh menghitung satu per saatu . Kemudiaan
s
kotak laggi dan guru mengatakan
m
i
ini
ambil satu
satu, seetelah didekaatkan guru mengatakan
m
i
ini
sebelas. Guru kemudian mengaatakan sebellas
Wiyanti, Wakhyuningsih
ditulis . Untuk mengenal bilangan sampai
dengan caranya sama.
Dalam penelitian ini juga bisa memanfaat
biji salak, guru mengambil kantong plastik isi
biji salak dan mengatakan kepada siswa ini
sepuluh, kemudian guru mengambil biji salak
lagi dan mengatakan kepada siswa ini satu,
setelah didekatkan guru mengatakan ini sebelas.
Guru mengatakan sebelas ditulis .
Setelah dikenalkan melalui benda,
kemudian guru membuat poster dengan tulisan
angka
sampai
. Sambil menunjukkan
bilangan tersebut sekaligus menyebut nama
bilangan tersebut. Kemudian minta siswa untuk
mengulangi bilangan yang disebutkan oleh Guru.
(al ini dilakukan berulang‐ulang sampai siswa
dapat menyebut secara sempurna semua
bilangan‐bilangan tersebut.
Contoh:
Guru menulis angka sampai dengan di
papan tulis. Sambil menunjuk bilangan tersebut
guru menyebut nama bilangan yang ditunjuk
kemudian meminta siswa untuk mengulangi apa
yang disebutkan guru.
2.4.
Penjumlahan 2 Bilangan yang Hasilnya
antara 1119
Pertama‐tama, siswa diajarkan tambah,
yaitu
,
,
, … dan seterusnya.
Selanjutnya, siswa menjumlahkan bilangan
yang hasilnya antara sampai .
Contoh:
Menunjukkan kantong plastik berisi
biji salak kemudian ditambah biji salak. Siswa
diminta menghitung dan memperoleh hasilnya
. Dan seterusnya, sampai mahir. Kemudian
lakukan secara cepat untuk
;
dan seterusnya. )lustrasi pada gambar .
Gambar . Diskripsi penjumlahan bilangan
dengan bilangan angka
Selanjutnya, penjumlahan dengan yaitu
+ , + , + , + , + , + , + , + .
Dalam melakukan penjumlahan dengan ,
misalkan + , siswa diingatkan ditambah
berapa yang hasilnya
pasangan
,
jawabnnya adalah
, sehingga + = ,
karena siswa telah lancar pasangan
dan
tambah maka siswa diharapkan lebih cepat
memahami konsep ini. Kemudian dilanjutkan
sampai + . Penjumlahan dengan , yaitu + ,
+ , + , + , + , + , + .
Contoh:
Dalam penelitian ini, guru dan siswa
berdialog, coba perhatikan, ibu punya biji salak.
)bu tambah lagi biji salak. Sekarang, berapa
banyak biji salak yang ibu punya?. Pada titik ini,
guru mengatakan kepada siswa masih ingat tidak
ditambah berapa sama dengan sepuluh? Siswa
menjawah
. Dari sini guru kemudian
memindahkan biji salak dari biji salak ke
kumpulan dan memasukkannya ke dalam
kantong plastik. Guru bertanya kepada siswa,
berapa banyak biji salak yang ibu punya? siswa
menjawab . Dan hal ini dilakukan berulang‐
ulang dengan siswa sebagai pelaksananya.
(al ini bisa juga dikerjakan dengan
permainan jari tangan, misalnya ditambah .
Guru mengatakan diingat di kepala, dan ada
jari. Guru mengingatkan, tambah berapa sama
dengan , siswa menjawab . Siswa melipat
jari, sekarang yang diingat dikepala dan dijari
ada . Diperoleh dengan yaitu . (al ini
dilakukan secara berulang dengan siswa sebagai
pelaksana.
Penjumlahan dengan , konsepnya sama
dengan penjumlahan . Misalkan + , siswa
diingatkan ditambah berapa yang hasilnya
pasangan
, jawabannya adalah , sehingga
didapatkan + = . Dengan konsep yang
sama dilanjutkan untuk penjumlahan dengan ,
dan .
Contoh:
Dalam penelitian ini, guru lagi‐lagi
berdialog dengan siswa, sekarang coba
perhatikan, ibu sekarang punya biji salak, ibu
tambah lagi biji salak. Berapa biji salak yang ibu
punya ya?. Guru mengingatkan kepada siswa,
coba masih ingat tidak, ditambah berapa yang
hasilnya sama dengan ? Siswa menjawab .
Dari sini guru memindahkan biji salak dari
kumpulan ke kumpulan dan memasukkannya
ke dalam kantong plastik. Kemudian guru
bertanya kepada siswa, nah berarti sekarang
berapa banyak biji salak yang ibu punya ya?
Siswa menjawab
. Dan hal ini dilakukan
berulang‐ulang dengan siswa sendiri sebagai
pelaksana.
Dengan jari tangan, untuk
. Guru
mengatakan diingat dikepala, ada di jari
sambil menunjukkan jari tangan . Guru
mengingatkan siswa ditambah berapa hasilnya
?, siswa menjawab , sambil melipat jari
tangan, yang diingat siswa adalah dikepala
dan sekarang di jari ada . Diperoleh dan
yaitu
. (al ini dilakukan secara berulang
dengan siswa sebagai pelaksana.
Program Studi Pendidikan Matematika STK)P SURYA
PENERAPAN MATEMATIKA GASING (Gampang, ASyIk, menyenaNGkan) PADA MATERI
PENJUMLAHAN 2 DIGIT DENGAN DUA DIGIT UNTUK SISWA KELAS 1 SEKOLAH DASAR NEGERI
CIHUNI II, KELAPA DUA, TANGERANG
Untuk penjumlahan dengan dan juga
. . Penjumlahan Bilangan 2 Angka dengan
dengan konsep yang sama.
Bilangan 2 Angka.
Titik kritis GAS)NG pada penjumlahan
adalah penjumlahan yang hasilnya antara
sampai
, sehingga sebelum siswa belajar
penjumlahan digit dengan digit diusahakan
siswa telah melewati titik kritis GAS)NG dengan
baik.
2.5.
Penjumlahan bilangan digit dengan
digit, misalkan:
Penjumlahan Bilangan, Dua Angka
dengan Satu Angka
Sebelum siswa belajar penjumlahan
bilangan dua angka dengan satu angka, siswa
mengenal dahulu bilangan sampai dengan .
Caranya sama ketika siswa mengenal bilangan
sampai dengan
. Kemudian siswa belajar
penjumlahan bilangan angka dengan angka
yang hasil penjumlahan satuannya kurang dari
. Contoh + = .
Contoh:
Siswa diminta menunjukkan biji salak sebanyak
buah
biji salak masuk dalam kantong
plastik dan sebanyak biji salak, ditambah biji
salak. Siswa menggabungkan biji salak dengan
biji salak, diperoleh biji salak maka hasilnya
adalah kantong plastik
biji salak dan biji
salak, yaitu biji salak.
Penjumlahan bilangan digit dengan
bilangan digit yang hasil penjumlahan
satuannya lebih dari .
Contoh:
Guru berdialog dengan siswa, kalau ibu sekarang
punya plastik masing‐masing plastik berisi
biji salak dan biji salak, kemudian ibu tambah
lagi biji salak. Nah sekarang coba berapa biji
salak yang ibu punya?. Siswa diingatkan
ditambah berapa biar jadi ? Siswa menjawab ,
sehingga diperoleh biji salak yang dimasukkan
ke dalam kantong plasti dengan biji salak yang
ada di luar kantong, sehingga diperoleh
kantong plastik dan biji salak, yaitu .
Misalkan, untuk cara penulisannya sebagai
berikut,
+
+ =
lebih dari
sehingga
angka didapatkan dari yang
diperoleh
merupakan puluhan digabungkan dengan
puluhan, sehingga puluhannya menjadi + =
maka diperoleh hasilnya adalah .
+
+ = bertambah karena + =
lebih dari
sehingga puluhannya menjadi
dan satuannya diperoleh hasil .
METODE PENELITIAN
Desain penelitian ini adalah Quasi
Eksperimen yaitu NonEquivalent Control Group
Design, diskripsi dari desain penelitian dapat
dilihat pada tabel .
Tabel . Diskripsi NonEquivalent Control Group
Pretest posttest design.
Kelas
Pre
tritmen Post
test
tes
Eksperimen
control
Keterangan:
Pre Test atau tes awal, yaitu tes yang
diberikan kepada subyek penelitian
siswa sebelum dilakukannya tritmen
atau perlakuan.
Post Test atau tes akhir, yaitu tes yang
diberikan kepada subyek penelitian
siswa setelah dilakukan tritmen atau
perlakuan.
Tritmen yang diberikan kepada subyek
penelitian siswa dengan menggunakan
Matematika GAS)NG.
Tritmen yang diberikan kepada subyek
penelitian siswa dengan menggunakan
metode konvensional.
Analisa data penelitian ini dengan
menggunakan statistika non parametrik, hal ini
dikarenakan syarat‐syarat untuk menggunakan
statistika parametrik tidak dipenuhi, salah
satunya adalah jumlah sampel kurang dari .
Dan oleh karena sampel yang digunakan bersifat
independen. Uji non parametrik yang digunakan
adalah UMann Whitney.
Jangka waktu untuk meneliti adalah dua
minggu, dimulai dari
Februari
dan
Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika
Wiyanti, Wakhyuningsih
berakhir tanggal Februari
. (ari yang
digunakan untuk penelitian disesuaikan dengan
ijin dari guru kelas yaitu minggu pertama dimulai
dari hari senin,
Februari
untuk
melaksanakan pretest, kemudian mulai
penelitian hari kamis, Februari
sampai
dengan Sabtu Februari
dengan waktu
yang digunakan adalah mulai jam . W)B
sampai dengan . W)B. Selanjutnya minggu
kedua dimulai dari Senin
Februari
sampai dengan Rabu Februari
dengan
pengambilan waktu . W)B sampai dengan
. W)B. Tempat penelitian di SDN Cihuni )),
Kelapa Dua, Tangerang
Subyek penelitian sebanyak siswa kelas
SDN C)huni )), yang terbagi ke dalam dua kelas
yaitu eksperimen dan control, yang mana
siswa masuk ke dalam kelas Eksperimen yaitu
kelas A dan siswa masuk ke dalam kelas
eksperimen dan B sebagai kelas control.
.
Alur Penelitian dapat dilihat pada gambar
∑
∑
∑
∑
∑
∑
∑
Keterangan,
koefisien korelasi antara variable dan .
nilai tiap butir soal.
skor total tiap butir soal.
jumlah siswa yang ikut dalam penelitian
2)
Reliabilitas.
Reliabilitas menggambarkan suatu soal
atau instrumen yang dibuat oleh peneliti
seyogyanya dapat dipercaya atau mampu
memberikan hasil yang relatif konsisten dari
waktu ke waktu.
Arikunto,
, Untuk mengukur
reliabilitas digunakan rumus Cronbach Alpha, di
mana rumusnya adalah
Keterangan:
∑
koefisien reliabilitas soal atau instrument
cronbach alpha
banyaknya soal.
∑
total butir varians
total varians
3)
Tingkat kesukaran.
Untuk mengetahui apakah soal yang
diujikan dalam kategori soal yang mudah, sedang,
atau sulit akan diketahui dengan menggunakan
uji kesukaran.
Arikunto,
, untuk
mendapatkan tingkat kesukaran soal yang
diujikan dapat dicari dengan,
,
Keterangan,
proporsi tingkat kesukaran.
Banyak siswa yang menjawab soal dengan
benar.
Jumlah seluruh siswa yang mengikuti tes.
4)
Hipotesis.
Gambar . Alur penelitian.
Teknik Analisis data,
1)
Uji Validitas Instrumen.
Arikunto,
, sebuah instrument
penelitian, dikatakan valid apabila mampu
mengukur apa yang akan diukur, dan untuk
mengetahui validitas dari instrumen penelitian
yang dibuat digunakan rumus korelasi product
moment,
(ipotesis yang digunakan adalah,
:
:
Keterangan :
( (ipotesis null, yaitu tidak ada perbedaan
rata‐ rata sampel dengan sampel .
( (ipotesis alternatif, yaitu ada perbedaan
rata‐rata sampel dengan sampel
rata‐rata sampel .
rata‐rata sampel .
Program Studi Pendidikan Matematika STK)P SURYA
PENERAPAN MATEMATIKA GASING (Gampang, ASyIk, menyenaNGkan) PADA MATERI
PENJUMLAHAN 2 DIGIT DENGAN DUA DIGIT UNTUK SISWA KELAS 1 SEKOLAH DASAR NEGERI
CIHUNI II, KELAPA DUA, TANGERANG
Uji Kesamaan rata‐rata pada penelitian ini
Tabel . (asil posttest kelas control dan
eksperimen.
menggunakan uji UMann Whitney, di mana
rumus umumnya,
.
Keterangan,
jumlah sampel kelas control
jumlah sampel kelas eksperimen.
jumlah jenjang pada sampel kelas control.
jumlah jenjang pada sampel kelas
eksperimen.
Kriteria pengambilan keputusan adalah,
Tolak
.
Terima
.
jika
jika
,
dan terima
,
,
,
dan tolak
DISKUSI / PEMBAHASAN
Dari analisis data instrument yang
diujikan, untuk uji validitas isi Contentrelated
evidence of validity dari instrument yang
digunakan adalah berdasarkan pertimbangan
para ahli, dan secara analisa data statistika
diperoleh dari soal yang digunakan untuk pre‐
test dan post‐test, dengan menggunakan korelasi
product moment diperoleh dari instrument
yang dibuat menunjukkan valid dengan kisaran
angka antara , sampai dengan , . Kemudian
untuk uji reliabilitas dari instrument,
menunjukkan nilai reliabilitas dari instrument
yang digunakan menunjukkan angka ,
.
Sedangkan untuk tingkat kesukaran instrument
yang diujikan, diperoleh angka , sampai
dengan , .
Dari hasil post test yang telah diperoleh,
dengan perhitungan U‐Mann Whitney, diperoleh
hasil nilai posttest masing‐masing kelas dapat
dilihat pada tabel .
.
Pada tabel yang ditunjukkan adalah
siswa yang mengikuti proses pembelajaran
secara lengkap dari awal dimulainya penelitian
sampai akhir. Siswa yang tidak mengikuti proses
pembelajaran secara lengkap tidak dimasukkan
ke dalam tabel .
Dari nilai post‐test yang diperoleh
dianalisa dengan menggunakan Uji U‐Mann
Whitney, di mana hipotesis yang digunakan
adalah sebagai berikut,
: Tidak terdapat perbedaan rata‐rata nilai
antara siswa kelas eksperimen yang proses
pembelajarannya dengan menggunakan
matematika GAS)NG dengan kelas control
yang proses pembelajarannya menggunakan
pembelajaran konvensional.
: Ada perbedaan rata‐rata nilai antara siswa
kelas
eksperimen
yang
proses
pembelajarannya dengan menggunakan
matematika GAS)NG dengan kelas control
yang proses pembelajarannya menggunakan
pembelajaran konvensional.
Dari
hasil
perhitungan
dengan
menggunakan UMann Whitney diperoleh nilai
, sehingga
%; ,
tolak dan terima . Dengan kata lain ada
perbedaan rata‐rata nilai antara siswa kelas
eksperimen yang proses pembelajarannya
dengan menggunakan matematika GAS)NG
dengan
kelas
control
yang
proses
pembelajarannya menggunakan pembelajaran
konvensional.
Secara rata‐rata dapat dilihat pada gambar .
Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika
Wiyanti, Wakhyuningsih
Gambar . Grafik nilai rata‐rata post test kelas
control dan eksperimen.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilaksanakan pada siswa kelas SDN Cihuni
diperoleh kesimpulan bahwa ada perbedaan rata‐
rata nilai post test, yaitu rata‐rata post test kelas
A yang pembelajarannya dengan Matematika
GAS)NG sebesar , dan kelas B yang proses
pembelajarannya
dengan
pembelajaran
konvensional sebesar
. Dengan kata lain
pembelajaran dengan menggunakan Matematika
GAS)NG dapat dipertimbangkan untuk digunakan
kepada siswa kelas SDN Cihuni .
Saran
Penelitian ini masih menggunakan desain
penelitian quasi semu eksperiment, untuk
penelitian selanjutnya diharapkan bisa
menggunakan desain penelitian true
sungguhan experiment.
Penelitian ini menggunakan analisis data
statistika non parametrik. Untuk penelitian
selanjutnya diharapkan bisa mencoba
menggunakan analisa data statistika
parametrik.
UCAPAN TERIMA KASIH
Terima kasih disampaikan pada kepala
sekolah dan Guru kelas SDN Cihuni yang telah
memberikan kesempatan untuk melakukan
penelitian di SDN Cihuni . Mahasiswa STK)P
SURYA Yully bertha, Yomiron dan Toni yang
sudah membantu selama penelitian berlangsung.
LPPM STK)P SURYA yang membantu menyiapkan
surat‐surat ijin penelitian matematika GAS)NG di
SDN Cihuni . Teman‐teman peneliti di prodi
Pendidikan Matematika STK)P SURYA yang sudah
bersedia berbagi wawasan dan pengetahuan
keilmuan yang dimiliki.
REFERENSI
[ ] Arikunto, S..
. Prosedur Penelitian,
Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta.
Jakarta.
[ ] Dallen, V.,
. An introduction to critical
thinking. _________________
[ ] Emzir.
. Metodologi
Pendidikan Kuantitatif dan
RajaGrafindo Persada: Jakarta.
Penelitian
Kualitatif.
[ ] Jensen, E.,
. Teaching with the brain in
mind. Association for Supervision and
Curriculum Development 1703 N. Beauregard
St. Alexandria.
[ ] National Council of Teachers of Mathematics
NCTM .
. Principles and Standards for
School Mathematics. Reston, VA: National
Council of Teachers of Mathematics.
No.
[ ] PP
http://ngada.org/pp
April
.
‐
Tahun
.htm diakses
[ ] Riduwan
. Metode dan Teknik
Menyusun Tesis. Alfabeta. Bandung.
[ ] Shanty, N.O., & Wijaya, S.,
.
Rectangular Array Model Supporting
Students Spatial Structuring in Learning
Multiplication. Journal on Mathemathics
Education )ndoMS‐JME Vol. No. ,
pp.
‐
. Palembang: )ndoMS.
[ ] Surya, Y.,
. Petunjuk Guru: Dasar‐
dasar Pintar Berhitung GAS)NG. Tangerang:
PT Kandel.
[
] Surya, Y., dan Moss, M.,
. Mathematics
Education in Rural Indonesia. Preceeding in
the 12th International Congress on
Mathematics Education: Topic Study Group
, pp.
‐
. Seoul: Korea National
University of Education
Program Studi Pendidikan Matematika STK)P SURYA
PADA MATERI PENJUMLAHAN DUA DIGIT DENGAN DUA DIGIT UNTUK
SISWA KELAS 1 SEKOLAH DASAR NEGERI CIHUNI II, KELAPA DUA,
TANGERANG
Wiwik Wiyanti1), Nur Safitri Wakhyuningsih2)
Program Studi Pendidikan Matematika STK)P SURYA
e‐mail: wiwik.wiyanti@stkipsurya.ac.id
ABSTRAK
Setiap tahun ajaran baru, di SDN Cihuni masih ditemukan siswa baru yang tanpa melalui Taman Kanak‐
kanak TK . (al ini mengakibatkan, ketika proses kegiatan belajar mengajar dimulai, masih banyak siswa
yang belum mengerti tentang materi yang disampaikan oleh guru kelas. Siswa kelas belum bisa
menjawab soal yang diberikan, misalkan ditulis …,
,
,
,
.
Siswa masih bertanya apa yang harus dilakukan kepada guru kelas. Dari permasalahan tersebut, peneliti
menggunakan Matematika GAS)NG Gampang, ASy)k, menyenaNGkan untuk pembelajaran di SDN Cihuni
. Proses belajar dengan Matematika GAS)NG yaitu berawal dari sesuatu hal yang konkret, diarahkan ke
simbol‐simbol abstrak dan mencongak sebagai bentuk evaluasi. Dalam penelitian ini, digunakan dua kelas
yang sudah ada sebagai sampel yaitu kelas A sebagai kelas eksperimen dan kelas B sebagai kelas
control. Dari hasil post test dua kelas ini dianalisa nilai rata‐rata post testnya. Dengan menggunakan Uji U
Mann Whitney diperoleh hasil bahwa ada perbedaan rata‐rata nilai post test kelas eksperimen dengan
control. Dengan kata lain, pembelajaran dengan Matematika GAS)NG dapat dipertimbangkan untuk
digunakan sebagai alternatif guru dalam mengajar kelas SDN Cihuni .
Kata kunci: Eksperimen , Control, Matematika GASING, UMann Whitney
,
ABSTRACT
Every new year of academic, in “SDN Cihuni found new students without Kindergarten process. This
causes when learning process begin, there were still many students who didn’t understand the material
present by class teacher. Students in first level couldn’t answer the questions given, for example 11 is written
…, 6
,
,
,
. Students were still asked their class teacher what
should they do. Cause this problem, researchers used GASING math (Gampang AsyIk menyenaNGkan) for
learning in SDN Cihuni . Mathematics learning process with GASING math started from something that is
concrete, directed to the abstract symbols and “mencongak” as a form of evaluation. In this research used
two class for samples, 1A class used as experiment class and 1B control class. From post test result 1A and 1B
would analyzed. Used MannWhitney U test, there are difference post test mean of experiment and control
class. In other words, learning with GASING math can be using as an alternative to considered for teaching 1st
grade students in SDN Cihuni .
Keywords: Experiment, control, GASING Math, UMann Whitney.
PENDAHULUAN
Latar belakang pendidikan siswa Sekolah
Dasar SD yang beragam juga dapat ditemukan
Pendidikan
Taman
Kanak‐kanak
di SDN Cihuni . Sebagian besar siswa kelas
merupakan salah satu bentuk pendidikan pra
SDN Cihuni tanpa melalui TK, sehingga dalam
sekolah yang terdapat di jalur pendidikan
menerima materi pelajaran, siswa yang tanpa
sekolah PP No.
Tahun
. Sebagai
melalui tahap TK cenderung lebih lambat
lembaga pendidikan pra‐sekolah, tugas utama
dibandingkan dengan siswa yang melalui tahap
Taman Kanak‐kanak TK adalah mempersiapkan
TK, hal ini diamini oleh )bu Mayarnis selaku guru
anak dengan memperkenalkan berbagai
Kelas SDN Cihuni . )bu Mayarnis juga
pengetahuan, sikap perilaku, keterampilan dan
mengatakan pada saat proses pembelajaran
intelektual agar dapat melakukan adaptasi
Matematika, masih banyak siswa kelas SDN
dengan kegiatan belajar yang akan dihadapi
Cihuni yang belum bisa mengerjakan soal yang
sesungguhnya di Sekolah Dasar SD .
diberikan guru kelas secara mandiri. Siswa kelas
SDN Cihuni masih bertanya kepada guru kelas
Wiyanti, Wakhyuningsih
bagaimana cara mengerjakan soal matematika
yang diberikan.
Pada saat siswa duduk dibangku kelas ,
mengenal bilangan dan operasi penjumlahan
merupakan dasar dari pengetahuan dasar dari
Matematika untuk mempelajari Matematika
secara lebih lanjut NCTM,
. Akan tetapi,
dalam kasus siswa kelas SDN Cihuni lebih
banyak siswa yang belum mampu mengerjakan
soal penjumlahan secara mandiri berdasarkan
observasi dan wawancara guru kelas . (al
tersebut diakibatkan karena siswa belum belajar
secara bermakna, hal ini dapat diperkuat dalam
Jensen,
yaitu
kebermaknaan
pembelajaran tidak akan tercapai jika
pembelajaran tidak memiliki makna yang
mendalam, tidak menyentuh ke dalam hati dan
pribadi siswa.
Kebermaknaan pembelajaran akan dapat
tercipta apabila pembelajaran matematika
dilakukan secara menyenangkan. Akan lebih
lengkap lagi apabila disajikan secara menarik dan
bermakna. Surya dan Moss,
menyatakan,
tidak ada anak yang tidak bisa belajar
matematika, yang ada hanyalah anak yang belum
mempunyai
kesempatan
untuk
belajar
matematika dengan cara yang menyenangkan
dan bermakna. Salah satu cara belajar yang
menyenangkan dan menarik telah diciptakan
oleh Prof.Yohanes Surya yang diberi nama
Matematika GAS)NG.
Pembelajaran dengan Metode GAS)NG
telah diterapkan di daerah Papua, dengan subyek
penelitian adalah anak‐anak papua. Surya dan
Moss,
, Pembelajaran dengan Matematika
GAS)NG diawali dari pengenalan bilangan,
kemudian operasi bilangan. Surya dan Moss,
, hasil penelitian yang telah dilakukan,
Surya mampu membina dan mengantarkan siswa
didiknya menjadi juara‐juara olimpiade ditingkat
nasional maupun internasional. Surya dan Moss,
, dengan Matematika GAS)NG membantu
siswa untuk belajar lebih mudah, apapun latar
belakangnya.
Karena latar belakang inilah, penulis
mencoba menerapkan pembelajaran dengan
Matematika GAS)NG untuk materi penjumlahan
dua digit dengan dua digit untuk siswa kelas
SDN Cihuni .
Dalam penelitian ini, peneliti mengambil
dua kelas sebagai sampel penelitian, kelas A
sebagai kelas eksperimen yang proses
pembelajarannya dengan Matematika GAS)NG,
dan kelas B digunakan sebagai kelas control
yang mana proses pembelajarannya secara
konvensional yang diajar oleh Guru kelas.
Dari hal tersebut di atas, akan dianalisa
apakah ada perbedaan rata‐rata nilai post test
kelas A yang selama proses pembelajarannya
dengan Matematika GAS)NG dan B yang selama
proses pembelajarannya dengan Metode
konvensional.
RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah apakah ada perbedaan rata‐rata nilai post
test, kelas A eksperimen yang selama proses
pembelajaran sampai materi penjumlahan
bilangan dua angka dengan dua angka
menggunakan matematika GAS)NG dengan B
control yang secara konvensional.
TEORI DASAR
1.
Matematika GASING
Matematika GAS)NG GAmpang aSy)k
menyenaNGkan adalah suatu cara belajar
matematika secara gampang, asyik dan
menyenangkan yang dilakukan secara langkah
demi langkah untuk memperoleh suatu capaian
atau hasil. Selama proses pembelajaran, siswa
dikenalkan dengan benda‐benda konkret
diarahkan ke simbol‐simbol abstrak, dan
kemudian mencongak sebagai bentuk dari
evaluasi.
Shanty dan Wijaya,
mendeskripsikan matematika GAS)NG sebagai
proses pembelajaran yang membuat siswa
belajar secara easy, fun and enjoyable. Gampang
easy dapat diartikan ketika siswa belajar, siswa
dikenalkan dengan logika matematika yang
mudah dipelajari dan diingat, asyik fun berarti
selama proses pembelajaran siswa mempunyai
keinginan untuk belajar tanpa adanya paksaan,
menyenangkan dapat diartikan adanya kepuasan
dalam proses belajar karena penggunaan alat
peraga dan permainan. Surya dan Moss,
,
Math GASING method shows how to change a
concrete sample into an abstract symbol so the
students will be able to read a mathematical
pattern, thus gain the conclusion by themselves .
Menurut Prof.Yohanes Surya Dalam
Shanty dan Wijaya,
, dalam Matematika
GAS)NG, ketika belajar suatu materi, ada titik
kritis yang harus dilewati. Titik kritis yang
dimaksud adalah titik kritis GAS)NG. Setelah
melalui titik kritis dengan baik, siswa tidak akan
mengalami kesulitan lagi untuk mengerjakan soal
dari materi yang diberikan tersebut. Titik kritis
GAS)NG pada materi penjumlahan, yaitu siswa
harus mampu menguasai penjumlahan yang
Program Studi Pendidikan Matematika STK)P SURYA
PENERAP
PAN MATEMA
ATIKA GASIN
NG (Gampang
g, ASyIk, meny
yenaNGkan) PADA MATERI
PEN
NJUMLAHAN 2 DIGIT DENG
GAN DUA DIG
GIT UNTUK SIISWA KELAS 1 SEKOLAH D
DASAR NEGERI
CIHUNI II, KELAPA DUA
A, TANGERAN
NG
Gambarr . Contoh mengenal nilai bilangaan
hasilnya kurang dari
, missalnya saja
menggunakan biji salak.
dan sebagaiinya.
dengan m
ngkah untuk mencapai titik kritis
Lan
GAS)NG materi
m
penjum
mlahan ada poin, yaitu
siswa harrus melewatti tangga pertama yaitu
mengenal bilangan ‐ . Selanjuttnya tangga
wa harus men
nguasai penjumlahan yang
kedua, sisw
hasilnya ‐ , kemudian tangga ketiga
k
siswa
mengenal bilangan ‐ , dan tanggga keempat
siswa maampu menghiitung penjum
mlahan yang
hasilnya ‐ . Diskrip
psi dari langkaah titik kritis
GAS)NG yaang telah dijelaskan di atas dapat dilihat
pada gamb
bar .
Gambar . Diskripsi tangga untu
uk mencapai
titik kritis GAS)NG.
2.
Operasi Penjum
mlahan
Unttuk dapat menjumlahkan
m
n dua digit
dengan du
ua digit, Surrya,
, dapat diawali
dengan,
2.1.
Men
ngenal Bilang
gan 110
Unttuk menguassai teknik menghitung,
dimulai deengan mengajaarkan dahulu jumlah jari.
Contoh:
ni satu, ini satu
u, ini dua, ini d
dua.
)ni satu , in
Gambar . Contoh mengenal nilaai bilangan
dengan jari.
kai kedua taangan untuk
Selaanjutnya pak
menunjukkan berbagai nilai, misalkan untuk nilai
menggun
nakan jari telu
unjuk dan jarri tengah, jari
jempol dan jari telunjuk
k atau dengan
n jari jempol
dengan jaari jempol dan
d
seterusny
ya. Lakukan
untuk bilaangan , , dan
n sampai mereka sangat
mahir.
Dalaam penelitian
n ini juga diggunakan biji
salak sebaagai media belajar. Menunju
ukkan buah
biji salak dan diikuti siswa lihat gambar .
Menunjukkan buah salak kemu
udian diikuti
siswa lihaat gambar .
2.2.
Penjumlahan
P
n 2 Bilangan yang hasilny
ya
a
antara 110
Contoh:
K
Kalau
saya p
punya biji salak, berap
pa
tambah
h berapa sama dengan
n ? Dengaan
menggu
unakan biji saalak ditunjukk
kan bahwa iitu
adalah + , + . Daan seterusnyaa sampai mah
hir.
Dapat juga dengan menggunakaan jari tangaan,
seperti pada gambar .
Gambarr . Diskripsi menjumlahkaan dua bilangaan
‐ dengaan media jari ttangan.
Dan setterusnya.
P
Pada
langkah ini, siswa ju
uga dikenalkaan
dengan pasangan . Dengan meenggunakan jaari
siswa diminta
d
untuk mengikuti dan bernyan
nyi
lagu paasangan deengan irama yang
y
digunakaan
adalah becak‐becak .
S Satu Sembbilan
SS
D Dua Delaapan
DD
T Tiga dan Tujuh
TT
E Empat dann Enam
EE
L Lima dan Lima
LL
S
Semua
jumla
ah sepuluh
S
SS DD TT EE
E LL
Dengan
n menggunaakan biji salak, guru
menyeb
butkan, kalau ibu punya dua biji salak, biiar
jadi sep
puluh biji salaak, berarti diitambah berap
pa
lagi biji salaknya?. Lih
hat gambar .
Gambarr . Diskripsi belajar pasan
ngan
menggun
nakan biji salak
k.
S
Setelah
pasaangan
dilanjuttkan dengan p
poin . .
2.3.
M
Mengenal Bila
angan 1119.
dengaan
mahir,
baru
S
Sekarang
massuk ke anak tangga ketigga,
pada langkah ini guru
u mengambil kertas dan bu
uat
kotaak. Guru men
ngatakan ini sepuluh sisw
wa
boleh menghitung satu per saatu . Kemudiaan
s
kotak laggi dan guru mengatakan
m
i
ini
ambil satu
satu, seetelah didekaatkan guru mengatakan
m
i
ini
sebelas. Guru kemudian mengaatakan sebellas
Wiyanti, Wakhyuningsih
ditulis . Untuk mengenal bilangan sampai
dengan caranya sama.
Dalam penelitian ini juga bisa memanfaat
biji salak, guru mengambil kantong plastik isi
biji salak dan mengatakan kepada siswa ini
sepuluh, kemudian guru mengambil biji salak
lagi dan mengatakan kepada siswa ini satu,
setelah didekatkan guru mengatakan ini sebelas.
Guru mengatakan sebelas ditulis .
Setelah dikenalkan melalui benda,
kemudian guru membuat poster dengan tulisan
angka
sampai
. Sambil menunjukkan
bilangan tersebut sekaligus menyebut nama
bilangan tersebut. Kemudian minta siswa untuk
mengulangi bilangan yang disebutkan oleh Guru.
(al ini dilakukan berulang‐ulang sampai siswa
dapat menyebut secara sempurna semua
bilangan‐bilangan tersebut.
Contoh:
Guru menulis angka sampai dengan di
papan tulis. Sambil menunjuk bilangan tersebut
guru menyebut nama bilangan yang ditunjuk
kemudian meminta siswa untuk mengulangi apa
yang disebutkan guru.
2.4.
Penjumlahan 2 Bilangan yang Hasilnya
antara 1119
Pertama‐tama, siswa diajarkan tambah,
yaitu
,
,
, … dan seterusnya.
Selanjutnya, siswa menjumlahkan bilangan
yang hasilnya antara sampai .
Contoh:
Menunjukkan kantong plastik berisi
biji salak kemudian ditambah biji salak. Siswa
diminta menghitung dan memperoleh hasilnya
. Dan seterusnya, sampai mahir. Kemudian
lakukan secara cepat untuk
;
dan seterusnya. )lustrasi pada gambar .
Gambar . Diskripsi penjumlahan bilangan
dengan bilangan angka
Selanjutnya, penjumlahan dengan yaitu
+ , + , + , + , + , + , + , + .
Dalam melakukan penjumlahan dengan ,
misalkan + , siswa diingatkan ditambah
berapa yang hasilnya
pasangan
,
jawabnnya adalah
, sehingga + = ,
karena siswa telah lancar pasangan
dan
tambah maka siswa diharapkan lebih cepat
memahami konsep ini. Kemudian dilanjutkan
sampai + . Penjumlahan dengan , yaitu + ,
+ , + , + , + , + , + .
Contoh:
Dalam penelitian ini, guru dan siswa
berdialog, coba perhatikan, ibu punya biji salak.
)bu tambah lagi biji salak. Sekarang, berapa
banyak biji salak yang ibu punya?. Pada titik ini,
guru mengatakan kepada siswa masih ingat tidak
ditambah berapa sama dengan sepuluh? Siswa
menjawah
. Dari sini guru kemudian
memindahkan biji salak dari biji salak ke
kumpulan dan memasukkannya ke dalam
kantong plastik. Guru bertanya kepada siswa,
berapa banyak biji salak yang ibu punya? siswa
menjawab . Dan hal ini dilakukan berulang‐
ulang dengan siswa sebagai pelaksananya.
(al ini bisa juga dikerjakan dengan
permainan jari tangan, misalnya ditambah .
Guru mengatakan diingat di kepala, dan ada
jari. Guru mengingatkan, tambah berapa sama
dengan , siswa menjawab . Siswa melipat
jari, sekarang yang diingat dikepala dan dijari
ada . Diperoleh dengan yaitu . (al ini
dilakukan secara berulang dengan siswa sebagai
pelaksana.
Penjumlahan dengan , konsepnya sama
dengan penjumlahan . Misalkan + , siswa
diingatkan ditambah berapa yang hasilnya
pasangan
, jawabannya adalah , sehingga
didapatkan + = . Dengan konsep yang
sama dilanjutkan untuk penjumlahan dengan ,
dan .
Contoh:
Dalam penelitian ini, guru lagi‐lagi
berdialog dengan siswa, sekarang coba
perhatikan, ibu sekarang punya biji salak, ibu
tambah lagi biji salak. Berapa biji salak yang ibu
punya ya?. Guru mengingatkan kepada siswa,
coba masih ingat tidak, ditambah berapa yang
hasilnya sama dengan ? Siswa menjawab .
Dari sini guru memindahkan biji salak dari
kumpulan ke kumpulan dan memasukkannya
ke dalam kantong plastik. Kemudian guru
bertanya kepada siswa, nah berarti sekarang
berapa banyak biji salak yang ibu punya ya?
Siswa menjawab
. Dan hal ini dilakukan
berulang‐ulang dengan siswa sendiri sebagai
pelaksana.
Dengan jari tangan, untuk
. Guru
mengatakan diingat dikepala, ada di jari
sambil menunjukkan jari tangan . Guru
mengingatkan siswa ditambah berapa hasilnya
?, siswa menjawab , sambil melipat jari
tangan, yang diingat siswa adalah dikepala
dan sekarang di jari ada . Diperoleh dan
yaitu
. (al ini dilakukan secara berulang
dengan siswa sebagai pelaksana.
Program Studi Pendidikan Matematika STK)P SURYA
PENERAPAN MATEMATIKA GASING (Gampang, ASyIk, menyenaNGkan) PADA MATERI
PENJUMLAHAN 2 DIGIT DENGAN DUA DIGIT UNTUK SISWA KELAS 1 SEKOLAH DASAR NEGERI
CIHUNI II, KELAPA DUA, TANGERANG
Untuk penjumlahan dengan dan juga
. . Penjumlahan Bilangan 2 Angka dengan
dengan konsep yang sama.
Bilangan 2 Angka.
Titik kritis GAS)NG pada penjumlahan
adalah penjumlahan yang hasilnya antara
sampai
, sehingga sebelum siswa belajar
penjumlahan digit dengan digit diusahakan
siswa telah melewati titik kritis GAS)NG dengan
baik.
2.5.
Penjumlahan bilangan digit dengan
digit, misalkan:
Penjumlahan Bilangan, Dua Angka
dengan Satu Angka
Sebelum siswa belajar penjumlahan
bilangan dua angka dengan satu angka, siswa
mengenal dahulu bilangan sampai dengan .
Caranya sama ketika siswa mengenal bilangan
sampai dengan
. Kemudian siswa belajar
penjumlahan bilangan angka dengan angka
yang hasil penjumlahan satuannya kurang dari
. Contoh + = .
Contoh:
Siswa diminta menunjukkan biji salak sebanyak
buah
biji salak masuk dalam kantong
plastik dan sebanyak biji salak, ditambah biji
salak. Siswa menggabungkan biji salak dengan
biji salak, diperoleh biji salak maka hasilnya
adalah kantong plastik
biji salak dan biji
salak, yaitu biji salak.
Penjumlahan bilangan digit dengan
bilangan digit yang hasil penjumlahan
satuannya lebih dari .
Contoh:
Guru berdialog dengan siswa, kalau ibu sekarang
punya plastik masing‐masing plastik berisi
biji salak dan biji salak, kemudian ibu tambah
lagi biji salak. Nah sekarang coba berapa biji
salak yang ibu punya?. Siswa diingatkan
ditambah berapa biar jadi ? Siswa menjawab ,
sehingga diperoleh biji salak yang dimasukkan
ke dalam kantong plasti dengan biji salak yang
ada di luar kantong, sehingga diperoleh
kantong plastik dan biji salak, yaitu .
Misalkan, untuk cara penulisannya sebagai
berikut,
+
+ =
lebih dari
sehingga
angka didapatkan dari yang
diperoleh
merupakan puluhan digabungkan dengan
puluhan, sehingga puluhannya menjadi + =
maka diperoleh hasilnya adalah .
+
+ = bertambah karena + =
lebih dari
sehingga puluhannya menjadi
dan satuannya diperoleh hasil .
METODE PENELITIAN
Desain penelitian ini adalah Quasi
Eksperimen yaitu NonEquivalent Control Group
Design, diskripsi dari desain penelitian dapat
dilihat pada tabel .
Tabel . Diskripsi NonEquivalent Control Group
Pretest posttest design.
Kelas
Pre
tritmen Post
test
tes
Eksperimen
control
Keterangan:
Pre Test atau tes awal, yaitu tes yang
diberikan kepada subyek penelitian
siswa sebelum dilakukannya tritmen
atau perlakuan.
Post Test atau tes akhir, yaitu tes yang
diberikan kepada subyek penelitian
siswa setelah dilakukan tritmen atau
perlakuan.
Tritmen yang diberikan kepada subyek
penelitian siswa dengan menggunakan
Matematika GAS)NG.
Tritmen yang diberikan kepada subyek
penelitian siswa dengan menggunakan
metode konvensional.
Analisa data penelitian ini dengan
menggunakan statistika non parametrik, hal ini
dikarenakan syarat‐syarat untuk menggunakan
statistika parametrik tidak dipenuhi, salah
satunya adalah jumlah sampel kurang dari .
Dan oleh karena sampel yang digunakan bersifat
independen. Uji non parametrik yang digunakan
adalah UMann Whitney.
Jangka waktu untuk meneliti adalah dua
minggu, dimulai dari
Februari
dan
Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika
Wiyanti, Wakhyuningsih
berakhir tanggal Februari
. (ari yang
digunakan untuk penelitian disesuaikan dengan
ijin dari guru kelas yaitu minggu pertama dimulai
dari hari senin,
Februari
untuk
melaksanakan pretest, kemudian mulai
penelitian hari kamis, Februari
sampai
dengan Sabtu Februari
dengan waktu
yang digunakan adalah mulai jam . W)B
sampai dengan . W)B. Selanjutnya minggu
kedua dimulai dari Senin
Februari
sampai dengan Rabu Februari
dengan
pengambilan waktu . W)B sampai dengan
. W)B. Tempat penelitian di SDN Cihuni )),
Kelapa Dua, Tangerang
Subyek penelitian sebanyak siswa kelas
SDN C)huni )), yang terbagi ke dalam dua kelas
yaitu eksperimen dan control, yang mana
siswa masuk ke dalam kelas Eksperimen yaitu
kelas A dan siswa masuk ke dalam kelas
eksperimen dan B sebagai kelas control.
.
Alur Penelitian dapat dilihat pada gambar
∑
∑
∑
∑
∑
∑
∑
Keterangan,
koefisien korelasi antara variable dan .
nilai tiap butir soal.
skor total tiap butir soal.
jumlah siswa yang ikut dalam penelitian
2)
Reliabilitas.
Reliabilitas menggambarkan suatu soal
atau instrumen yang dibuat oleh peneliti
seyogyanya dapat dipercaya atau mampu
memberikan hasil yang relatif konsisten dari
waktu ke waktu.
Arikunto,
, Untuk mengukur
reliabilitas digunakan rumus Cronbach Alpha, di
mana rumusnya adalah
Keterangan:
∑
koefisien reliabilitas soal atau instrument
cronbach alpha
banyaknya soal.
∑
total butir varians
total varians
3)
Tingkat kesukaran.
Untuk mengetahui apakah soal yang
diujikan dalam kategori soal yang mudah, sedang,
atau sulit akan diketahui dengan menggunakan
uji kesukaran.
Arikunto,
, untuk
mendapatkan tingkat kesukaran soal yang
diujikan dapat dicari dengan,
,
Keterangan,
proporsi tingkat kesukaran.
Banyak siswa yang menjawab soal dengan
benar.
Jumlah seluruh siswa yang mengikuti tes.
4)
Hipotesis.
Gambar . Alur penelitian.
Teknik Analisis data,
1)
Uji Validitas Instrumen.
Arikunto,
, sebuah instrument
penelitian, dikatakan valid apabila mampu
mengukur apa yang akan diukur, dan untuk
mengetahui validitas dari instrumen penelitian
yang dibuat digunakan rumus korelasi product
moment,
(ipotesis yang digunakan adalah,
:
:
Keterangan :
( (ipotesis null, yaitu tidak ada perbedaan
rata‐ rata sampel dengan sampel .
( (ipotesis alternatif, yaitu ada perbedaan
rata‐rata sampel dengan sampel
rata‐rata sampel .
rata‐rata sampel .
Program Studi Pendidikan Matematika STK)P SURYA
PENERAPAN MATEMATIKA GASING (Gampang, ASyIk, menyenaNGkan) PADA MATERI
PENJUMLAHAN 2 DIGIT DENGAN DUA DIGIT UNTUK SISWA KELAS 1 SEKOLAH DASAR NEGERI
CIHUNI II, KELAPA DUA, TANGERANG
Uji Kesamaan rata‐rata pada penelitian ini
Tabel . (asil posttest kelas control dan
eksperimen.
menggunakan uji UMann Whitney, di mana
rumus umumnya,
.
Keterangan,
jumlah sampel kelas control
jumlah sampel kelas eksperimen.
jumlah jenjang pada sampel kelas control.
jumlah jenjang pada sampel kelas
eksperimen.
Kriteria pengambilan keputusan adalah,
Tolak
.
Terima
.
jika
jika
,
dan terima
,
,
,
dan tolak
DISKUSI / PEMBAHASAN
Dari analisis data instrument yang
diujikan, untuk uji validitas isi Contentrelated
evidence of validity dari instrument yang
digunakan adalah berdasarkan pertimbangan
para ahli, dan secara analisa data statistika
diperoleh dari soal yang digunakan untuk pre‐
test dan post‐test, dengan menggunakan korelasi
product moment diperoleh dari instrument
yang dibuat menunjukkan valid dengan kisaran
angka antara , sampai dengan , . Kemudian
untuk uji reliabilitas dari instrument,
menunjukkan nilai reliabilitas dari instrument
yang digunakan menunjukkan angka ,
.
Sedangkan untuk tingkat kesukaran instrument
yang diujikan, diperoleh angka , sampai
dengan , .
Dari hasil post test yang telah diperoleh,
dengan perhitungan U‐Mann Whitney, diperoleh
hasil nilai posttest masing‐masing kelas dapat
dilihat pada tabel .
.
Pada tabel yang ditunjukkan adalah
siswa yang mengikuti proses pembelajaran
secara lengkap dari awal dimulainya penelitian
sampai akhir. Siswa yang tidak mengikuti proses
pembelajaran secara lengkap tidak dimasukkan
ke dalam tabel .
Dari nilai post‐test yang diperoleh
dianalisa dengan menggunakan Uji U‐Mann
Whitney, di mana hipotesis yang digunakan
adalah sebagai berikut,
: Tidak terdapat perbedaan rata‐rata nilai
antara siswa kelas eksperimen yang proses
pembelajarannya dengan menggunakan
matematika GAS)NG dengan kelas control
yang proses pembelajarannya menggunakan
pembelajaran konvensional.
: Ada perbedaan rata‐rata nilai antara siswa
kelas
eksperimen
yang
proses
pembelajarannya dengan menggunakan
matematika GAS)NG dengan kelas control
yang proses pembelajarannya menggunakan
pembelajaran konvensional.
Dari
hasil
perhitungan
dengan
menggunakan UMann Whitney diperoleh nilai
, sehingga
%; ,
tolak dan terima . Dengan kata lain ada
perbedaan rata‐rata nilai antara siswa kelas
eksperimen yang proses pembelajarannya
dengan menggunakan matematika GAS)NG
dengan
kelas
control
yang
proses
pembelajarannya menggunakan pembelajaran
konvensional.
Secara rata‐rata dapat dilihat pada gambar .
Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika
Wiyanti, Wakhyuningsih
Gambar . Grafik nilai rata‐rata post test kelas
control dan eksperimen.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilaksanakan pada siswa kelas SDN Cihuni
diperoleh kesimpulan bahwa ada perbedaan rata‐
rata nilai post test, yaitu rata‐rata post test kelas
A yang pembelajarannya dengan Matematika
GAS)NG sebesar , dan kelas B yang proses
pembelajarannya
dengan
pembelajaran
konvensional sebesar
. Dengan kata lain
pembelajaran dengan menggunakan Matematika
GAS)NG dapat dipertimbangkan untuk digunakan
kepada siswa kelas SDN Cihuni .
Saran
Penelitian ini masih menggunakan desain
penelitian quasi semu eksperiment, untuk
penelitian selanjutnya diharapkan bisa
menggunakan desain penelitian true
sungguhan experiment.
Penelitian ini menggunakan analisis data
statistika non parametrik. Untuk penelitian
selanjutnya diharapkan bisa mencoba
menggunakan analisa data statistika
parametrik.
UCAPAN TERIMA KASIH
Terima kasih disampaikan pada kepala
sekolah dan Guru kelas SDN Cihuni yang telah
memberikan kesempatan untuk melakukan
penelitian di SDN Cihuni . Mahasiswa STK)P
SURYA Yully bertha, Yomiron dan Toni yang
sudah membantu selama penelitian berlangsung.
LPPM STK)P SURYA yang membantu menyiapkan
surat‐surat ijin penelitian matematika GAS)NG di
SDN Cihuni . Teman‐teman peneliti di prodi
Pendidikan Matematika STK)P SURYA yang sudah
bersedia berbagi wawasan dan pengetahuan
keilmuan yang dimiliki.
REFERENSI
[ ] Arikunto, S..
. Prosedur Penelitian,
Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta.
Jakarta.
[ ] Dallen, V.,
. An introduction to critical
thinking. _________________
[ ] Emzir.
. Metodologi
Pendidikan Kuantitatif dan
RajaGrafindo Persada: Jakarta.
Penelitian
Kualitatif.
[ ] Jensen, E.,
. Teaching with the brain in
mind. Association for Supervision and
Curriculum Development 1703 N. Beauregard
St. Alexandria.
[ ] National Council of Teachers of Mathematics
NCTM .
. Principles and Standards for
School Mathematics. Reston, VA: National
Council of Teachers of Mathematics.
No.
[ ] PP
http://ngada.org/pp
April
.
‐
Tahun
.htm diakses
[ ] Riduwan
. Metode dan Teknik
Menyusun Tesis. Alfabeta. Bandung.
[ ] Shanty, N.O., & Wijaya, S.,
.
Rectangular Array Model Supporting
Students Spatial Structuring in Learning
Multiplication. Journal on Mathemathics
Education )ndoMS‐JME Vol. No. ,
pp.
‐
. Palembang: )ndoMS.
[ ] Surya, Y.,
. Petunjuk Guru: Dasar‐
dasar Pintar Berhitung GAS)NG. Tangerang:
PT Kandel.
[
] Surya, Y., dan Moss, M.,
. Mathematics
Education in Rural Indonesia. Preceeding in
the 12th International Congress on
Mathematics Education: Topic Study Group
, pp.
‐
. Seoul: Korea National
University of Education
Program Studi Pendidikan Matematika STK)P SURYA