RESUME MATERI SOSIOLOGI PENDIDIKAN .
RESUME MATERI SOSIOLOGI PENDIDIKAN, SEJARAH, TOKOH,
PENGERTIAN, RUANG LINGKUP, KONTRIBUSI TERHADAP DUNIA
PENDIDIKAN, TEORI-TEORI PERUBAHAN SOSIAL, WACANA PARA
AHLI PENGANUT DETERMINISME TUNGGAL TENTANG PENYEBAB
TERJADINYA PERUBAHAN SOSIAL, POSISI PENDIDIKAN DARI
PERUBAHAN SOSIAL
OLEH. ABD. HALIM
NIM. 10.1101.0108
1.SEJARAH
YANG
MELATAR
BELAKANGI
LAHIRNYA
SOSIOLOGI
PENDIDIKAN BESERTA TOKOHNYA
Sejarah yang melatar belakangi lahirnya sosiologi pendidikan
adalah adanya perubahan struktur masyarakat dan tidak adanya
“peranan penyiapan” anak didik yang dilakukan oleh lembaga-lembaga
pendidikan___supaya mereka bisa menyadari “masyarakat baru” yang
sedang tumbuh di sekitarnya. Tokohnya John Dewey (1859-1952).
Selanjutnya,
yang
melatar
belakangi
lahirnya
sosiologi
pendidikan lagi adalah munculnya pandangan tentang pendidikan
sebagai ihtiar sosial (sosial thing) dan pendapat bahwa, pendidikan itu
bukanlah hanya satu bentuk, baik dalam artian ideal maupun aktualnya,
tetapi
bermacam-macam.
Seberapa
banyaknya
bentuk
dimaksud,
sebenarnya mengikuti banyaknya perbedaan lingkungan di masyarakat
itu sendiri. Sehingga masyarakat secara keseluruhan beserta masingmasing lingkungan khususnya, akan menentukan tipe-tipe pendidikan
yang diselenggarakan. Tokohnya Emile Durkheim (1858-1917).
Tokoh lainnya penyokong sosiologi pendidikan adalah Fred
Clarke, yang sangat menyadari kontribusi yang mungkin dan dapat
diberikan
oleh
pendidikan, Karl
sosiologi
kepada
Mannheim (1893-1947)
pengembangan
yang
melihat
pemikiran
pendidikan
sebagai salah satu elemen dinamis dalam sosiologi, dan merupakan
suatu teknik sosial, dan alat pengendalian sosial. Menurutnya, dengan
menggunakan
pendekatan
permasalahan
pendidikan,
sosiologis
bukan
terhadap
saja
bisa
permasalahan-
membawa
beberapa
kepositifan di dalam perumusan tujuan pendidikan, tetapi juga bisa
menolong
di
dalam
mengembangkan
konten
dan
metode
pendidikan. John Macmurray yang mengatakan, selamanya “persons in
relation”, Profesor
W.E.
Hocking yang mengatakan bahwa dunia
pendidikan memang harus digiring untuk mencetak corak watak baru
tertentu,
namun
“penyelamat”
bersamaan
apa-apa
yang
dengan
itu,
berakar
juga
pada
perlu
menjadi
masyarakat
itu
sendiri, W.A.C. Stewart dengan artikelnya yang berjudul Philosophy
and sociologiy in the Training of Teachers yang menyatakan bahwa,
salah satu masalah utama dalam pendidikan guru ialah bagaimana
menghindari
tumpang
tindih
dalam
mata-mata
ajarannya
dan
bagaimana menghindari keterpisahan mata-mata ajarannya, supaya ada
koherensi terhadap aspek-aspek yang dipelajarinya.
2. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP PENDIDIKAN SOSIOLOGI
PENDIDIKAN
SOSIOLOGI adalah
Aplikasi
prinsip-prinsip
sosiologi pada lembaga pendidikan sebagai unit social.
Adapun ruang lingkupnya (WILAYAH KAJIANNYA) meliputi :
1.
Analisis terhadap pendidikan selaku alat kemajuan sosial
2.
Educational Sociology sebagai pemberi tujuan bagi pendidikan
3.
Aplikasi sosiologi terhadap problema-problema pendidikan
4.
Proses pendidikan merupakan proses sosialisasi
5.
Pengajaran
sosiologi
penelitian pendidikan
untuk
tenaga-tenaga
kependidikan
dan
6.
Peranan pendidikan di masyarakat
7.
Pola
interaksi
sosial
di
sekolah
dan
antara
sekolah
dengan masyarakat
8.
Ikhtisar berbagai pendekatan terhadap educational sociology
3. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SOSIOLOGI PENDIDIKAN
SOSIOLOGI PENDIDIKAN adalah suatu ilmu yang menganalisis
ilmiah tentang (HUBUNGAN ANTARA MANUSIA) / proses-proses sosial dan
pola-pola sosial yang berlangsung dalam sistem pendidikan.
Adapun ruang lingkupnya (WILAYAH KAJIANNYA) meliputi :
1.
Hubungan antara sistem pendidikan dengan aspek-aspek lain dalam
masyarakat
4.
2.
Hubungan antara manusia di dalam persekolahan
3.
Hubungan antara sekolah dengan masyarakat
Dampak persekolahan terhadap tingkah laku dan kepribadian para
partisipannya.
4. ISTILAH EDUCATIONAL
SOCIOLOGY DAN SOCIOLOGY
OF
EDUCATION BESERTA RUANG LINGKUPNYA MASING-MASING
Sociology of Education
Educational Sociology
(PENDIDIKAN
SOSIOLOGI)
(SOSIOLOGI PENDIDIKAN)
1. Menurut Taylor: tekanan1. Menurut Taylor :
nya
terletak
pada terletak
pertanyaan-pertanyaan
tekanannya
pada
permasalahan-
permasalahan sosiologis.
kependidikan dan sosial.
2. Menurut
2. Menurut
definisi Stalcup:
Merupakan suatu analisis terhadap
definisi Stalcup :
proses-proses
Merupakan
sosiologis
aplikasi berlangsung
dalam
yang
lembaga
prinsip-prinsip umum dan pendidikan . tekanan dan wilayah
penemuan-penemuan
telaahannya
pada
sosiologi
bagi pendidikan itu sendiri.
pengadministrasian
dan
atau
proses3. Menurut Jensen:
pendidikan. Pendekatan
ini
berupaya
problematik
yang ditelaah diangkat dari bidang
untuk sosiologi
menerapkan
prinsip
lembaga
prinsip-
sosiologi
lembaga
pada4. Sosiologi merupakan
pendidikan bidang
telaahan
suatu
praktis,
sebagai suatu unit sosial memperhatikan segi-segi sosiologis
tersendiri.
maupun
sosial
psikologis
yang
relevan atau berkaitan secara logis
3. Menurut Jensen:
dengan
permasalahan-
problematik yang ditelaah permasalahan praktis pendidikan.
diangkat
dari
bidang Perhatian utamanya pada upaya
pendidikan
menemukan
sosiologis
4. Menurut
terdahulu
ahli
sosiologi institusi
aspek-aspek
dari
fenomena
dan
pendidikan. Masalah-
berpendapat masalahnya
dikaji
bahwaEducational
dan dipandangnya
sebagai
Sociologymerupakan
masalah essensial sosiologi, dan
bidang pengetahuan yang bukan merupakan masalah praktis
memberikan
kemajuan
dasar
sosial
pemecahan
bagi pendidikan
dan
kejahatan-5. Sosiologi
kejahatan sosial.
mencakup semua sosiologi
5. Educational
6. Sosiologi
Sociology bertugas
menganalisis
objektif
pendidikan tidaklah
pendidikan bukanlah
untuk suatu teknologi pendidikan
secara
cita-cita
atau7. Sosiologi
tujuan pendidikan (Finney, pendidikan merupakan
analisis
Snedden, Peters, Clement, ilmiah tentang proses-proses sosial
Kinneman)
dan
pola-pola
berlangsung
6. Educational
pendidikan
Sociology sebagai aplikasi
sosiologi
terhadap
problema-problema
pendidikan
(Smith,
Zorbaugh, Kulp)
7. Educational
Sociologymemanfaatkan
semua khasanah sosiologi
dan khasanah pendidikan,
dan
memadukannya
menjadi satu ilmu baru,
dengan memakai prinsipprinsip sosiologis ke dalam
keseluruhan
proses
sosial
dalam
yang
sistem
pendidikan (Brown)
8. Educational
Sociology bukanlah
ilmu
murni,
ilmu
melainkan
terapan
untuk
pengendalian pendidikan,
dan
merupakan
teknologi
suatu
bukan
ilmu
pengetahuan (Zeleny)
9. Educational
Sociologydipandang
sebagai suatu ilmu yang
menganalisis
umum
peranan
pendidikan
terhadap masyarakat dan
komuniti.
10.
Educational
Sociologydikonsepsikan
sebagai suatu ilmu untuk
menganalisis
pola
interaksi
dan
sosial
peranan-peranan sosial di
masyarakat sekolah serta
hubungan
antara
kepribadian-kepribadian di
dalam sekolah
dengan
kelompok-kelompok
di
luarnya.
RUANG LINGKUP
Educational Sociology
Sociology of Education
(PENDIDIKAN SOSIOLOGI)
(SOSIOLOGI PENDIDIKAN)
1. Analisis terhadap pendidikan1. Hubungan
selaku alat kemajuan social.
pendidikan
antara
sistem
dengan
aspek-
aspek lain dalam masyarakat.
2. Educational Sociology sebagai
pemberi
tujuan
bagi2. Hubungan antara manusia di
pendidikan.
3. Aplikasi
dalam persekolahan.
sosiologi
terhadap3. Hubungan
antara
sekolah
problema-problema pendidikan. dengan masyarakat.
4. Proses pendidikan merupakan4. Dampak
proses sosialisasi.
terhadap
persekolahan
tingkah
kepribadian
5. Pengajaran
sosiologi
tenaga-tenaga
untuk partisipannya.
kependidikan
dan penelitian pendidikan.
6. Peranan
masyarakat.
pendidikan
di
laku
dan
para
7. Pola interaksi sosial di sekolah
dan
antara
sekolah
dengan masyarakat.
8. Ikhtisar berbagai pendekatan
terhadap educational sociology.
5. KONTRIBUSI SOSIOLOGI TERHADAP DUNIA PENDIDIKAN
1.
Sistem persekolahan sebagai suatu sistem organisasi formal
KARAKTERISTIK SEKOLAH SEBAGAI SUATU SISTEM SOSIAL :
a.
Sistem persekolahan memiliki tujuan organisasi yang menjadi arah dan
mengarahkan sistem sosial
b.
yang bersangkutan
Terdapat arus jaringan kerja yang saling kait mengait di dalam rangka
mencapai tujuan organisasi
2.
3.
Kegiatan kelas sebagai suatu sistem sosial
Lingkungan eksternal persekolahan : sistem persekolahan sebagiannya
bergantung pada lingkungan
eksternalnya,
6. PENDIDIKAN DAN PERUBAHAN SOSIAL
Para ahli membedakan perubahan yang terjadi di masyarakat menjadi 3
tipe yaitu :
1.
Perubahan
Peradaban
:
lebih
bersifat
fisik
(alat
transportasi,
persenjataan, jenis-jens bibit unggul yang ditemukan, jenis bangunan,
dst)
2. Perubahan Budaya : lebih bersifat rohaniyah / non-fisik (nilai, ritual, seni,
keyakinan, pengetahuan,
dst)
3.
Perubahan Sosial : hubungan sosial dan keseimbangannya
TEORI-TEORI PERUBAHAN SOSIAL
1.
ISTILAH-ISTILAH DALAM PERUBAHAN SOSIAL
a. Proses
: rangkaian interaksi dari satu kepada berikutnya tanpa
ada konotasi nilai baik buruk.
b. Evolusi
: perubahan yang berlangsung secara berangsur-angsur
ke suatu arah tertentu tanpa ada konotasi nilai baik buruk
c. Progres
: proses yang mengarah kepada satu tujuan tertentu
yang mengandung konotasi nilai baik buruk.
2.
PERUBAHAN SOSIAL DITILIK DARI SEBABNYA :
a. Perubahan yang datang dari luar (exogenous change) : seperti
kolonialisme, wabah
penyakit, dst
b. Perubahan yang datang dari dalam dalam (indigenous change) yang
terdiri dari :
(1).
perubahan episodik (episodic change) ; karena terjadinya
kerusuhan, dst
(2).
perubahan terpola (pattern change) yaitu terprogram dan
terencana
3.
PERSPEKTIF
LAIN
PERUBAHAN
SOSIAL
DITILIK
DARI SEBABNYA :
a. Faktor fisik dan biologis seperti kondisi geografis, jumlah penduduk dst.
b. Faktor teknologi
c. Faktor budaya
4.
WACANA PARA AHLI PENGANUT DETERMINISME TUNGGAL
TENTANG
PENYEBAB TERJADINYA PERUBAHAN SOSIAL
a. Huntington
: penyebab perubahan sosial adalah faktor alam /
iklim
b. Karl
Mark : kehidupan ekonomi dengan perjuangan kelasnya
sebagai faktor determinan
c. Thorstein Veblen : faktor teknologi sebagai determinan perubahan
sosial
d. Skinder :
teori
kondisioning
ditentukan oleh
5.
a. SN
:
bahwa
manusia
diciptakan
dan
lingkungannya
WACANA TEORITIK LAIN YANG MUNCUL
Eisenstadt
:teori
institusi : perubahan sosial berlangsung
melalui proses perubahan institusionalisasi dalam bentuk, potensi dan
tempo yang berbeda-beda. Meskipun demikian, tidak semua proses
perubahan sosial melahirkan perubahan pada semua sistem institusi
yang ada di masyarakat.
b. Oswald Spenger : teori siklus budaya : semua kebudayaan berjalan
melingkar secara tetap,
c. AJ.Toynbee :
teori
naik-turun, jatuh bangun, dst
putaran
perjuangan-kemudian surut
6.
jarum
jam
:
ada
tantangan-muncul
dan tenggelam
POSISI PENDIDIKAN DARI PERUBAHAN SOSIAL
Pendidikan merupakan salah satu institusi sosial yang ada di
masyarakat
(lihat teorinya
institusi
pengkorvesian
warisan
budaya
suatu
Eisenstadt). Pendidikan merupakan
yang
masyarakat.
berusaha
Tetapi
memelihara
di
samping
itu,
pendidikan juga musti sedapat mungkin meniadakan kepincangan
kebudayaan (cultural lag) yang ada di masyarakat. Sehingga di
sinilahpendidikan
harus
dapat
memainkan
peran
agar
dapat
menyesuaikan budaya lama dengan budaya baru. Tidak hanya sekedar
memainkan peran, tetapi memainkan peran secara terarah.
KARL
MANNHEIM = cultural
lag
juga
mungkin
terjadi
di
dunia
pendidikan (siswa mengejar nilai dan rangking ujian, padahal tujuan
pendidikan bukan itu), Solusi yang ditawarkan = pendidikan harus
dipandang sebagai institusi penyiapan anak untuk mengenali hidup
dan
kehidupannya sendiri, bukan belajar sepotong-sepotong tetapi
harus belajar secara menyeluruh. Agar pendidikan dapat selaras dan
masyarakat, maka pendidikan harus mengembangkan
semangat
konformitas dan originalitas agar menjadi dirinya sendiri.
DURKHEIM = pendidikan di samping sebagai pelayan masyarakat, juga
harus tampil secara
kreatif. Pendidikan harus berperan sebagai
pembentuk homogenitas di samping juga harus berperan sebagai
pembentuk diversifikasi.
SIR
RONALD
GOULD
= antara
pendidikan dan perkembangan
sumber
daya
manusia,
sistem
teknologi harus berjalan selaras,
karena ketiganya memiliki hubungan yang erat dengan
kemajuan
masyarakat. Pendidikan sebagai instrumen teleologis tidak hanya
mengikuti
perkembangan masyarakat,
tetapi
juga
mengevaluasi dan menuntut arah perkembangan itu sendiri.
harus
Drs. HM.YAHYA, M. Pd
PROGRAM KUALIFIKASI S.1
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
STAIN SAMARINDA
2013
PENGERTIAN, RUANG LINGKUP, KONTRIBUSI TERHADAP DUNIA
PENDIDIKAN, TEORI-TEORI PERUBAHAN SOSIAL, WACANA PARA
AHLI PENGANUT DETERMINISME TUNGGAL TENTANG PENYEBAB
TERJADINYA PERUBAHAN SOSIAL, POSISI PENDIDIKAN DARI
PERUBAHAN SOSIAL
OLEH. ABD. HALIM
NIM. 10.1101.0108
1.SEJARAH
YANG
MELATAR
BELAKANGI
LAHIRNYA
SOSIOLOGI
PENDIDIKAN BESERTA TOKOHNYA
Sejarah yang melatar belakangi lahirnya sosiologi pendidikan
adalah adanya perubahan struktur masyarakat dan tidak adanya
“peranan penyiapan” anak didik yang dilakukan oleh lembaga-lembaga
pendidikan___supaya mereka bisa menyadari “masyarakat baru” yang
sedang tumbuh di sekitarnya. Tokohnya John Dewey (1859-1952).
Selanjutnya,
yang
melatar
belakangi
lahirnya
sosiologi
pendidikan lagi adalah munculnya pandangan tentang pendidikan
sebagai ihtiar sosial (sosial thing) dan pendapat bahwa, pendidikan itu
bukanlah hanya satu bentuk, baik dalam artian ideal maupun aktualnya,
tetapi
bermacam-macam.
Seberapa
banyaknya
bentuk
dimaksud,
sebenarnya mengikuti banyaknya perbedaan lingkungan di masyarakat
itu sendiri. Sehingga masyarakat secara keseluruhan beserta masingmasing lingkungan khususnya, akan menentukan tipe-tipe pendidikan
yang diselenggarakan. Tokohnya Emile Durkheim (1858-1917).
Tokoh lainnya penyokong sosiologi pendidikan adalah Fred
Clarke, yang sangat menyadari kontribusi yang mungkin dan dapat
diberikan
oleh
pendidikan, Karl
sosiologi
kepada
Mannheim (1893-1947)
pengembangan
yang
melihat
pemikiran
pendidikan
sebagai salah satu elemen dinamis dalam sosiologi, dan merupakan
suatu teknik sosial, dan alat pengendalian sosial. Menurutnya, dengan
menggunakan
pendekatan
permasalahan
pendidikan,
sosiologis
bukan
terhadap
saja
bisa
permasalahan-
membawa
beberapa
kepositifan di dalam perumusan tujuan pendidikan, tetapi juga bisa
menolong
di
dalam
mengembangkan
konten
dan
metode
pendidikan. John Macmurray yang mengatakan, selamanya “persons in
relation”, Profesor
W.E.
Hocking yang mengatakan bahwa dunia
pendidikan memang harus digiring untuk mencetak corak watak baru
tertentu,
namun
“penyelamat”
bersamaan
apa-apa
yang
dengan
itu,
berakar
juga
pada
perlu
menjadi
masyarakat
itu
sendiri, W.A.C. Stewart dengan artikelnya yang berjudul Philosophy
and sociologiy in the Training of Teachers yang menyatakan bahwa,
salah satu masalah utama dalam pendidikan guru ialah bagaimana
menghindari
tumpang
tindih
dalam
mata-mata
ajarannya
dan
bagaimana menghindari keterpisahan mata-mata ajarannya, supaya ada
koherensi terhadap aspek-aspek yang dipelajarinya.
2. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP PENDIDIKAN SOSIOLOGI
PENDIDIKAN
SOSIOLOGI adalah
Aplikasi
prinsip-prinsip
sosiologi pada lembaga pendidikan sebagai unit social.
Adapun ruang lingkupnya (WILAYAH KAJIANNYA) meliputi :
1.
Analisis terhadap pendidikan selaku alat kemajuan sosial
2.
Educational Sociology sebagai pemberi tujuan bagi pendidikan
3.
Aplikasi sosiologi terhadap problema-problema pendidikan
4.
Proses pendidikan merupakan proses sosialisasi
5.
Pengajaran
sosiologi
penelitian pendidikan
untuk
tenaga-tenaga
kependidikan
dan
6.
Peranan pendidikan di masyarakat
7.
Pola
interaksi
sosial
di
sekolah
dan
antara
sekolah
dengan masyarakat
8.
Ikhtisar berbagai pendekatan terhadap educational sociology
3. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SOSIOLOGI PENDIDIKAN
SOSIOLOGI PENDIDIKAN adalah suatu ilmu yang menganalisis
ilmiah tentang (HUBUNGAN ANTARA MANUSIA) / proses-proses sosial dan
pola-pola sosial yang berlangsung dalam sistem pendidikan.
Adapun ruang lingkupnya (WILAYAH KAJIANNYA) meliputi :
1.
Hubungan antara sistem pendidikan dengan aspek-aspek lain dalam
masyarakat
4.
2.
Hubungan antara manusia di dalam persekolahan
3.
Hubungan antara sekolah dengan masyarakat
Dampak persekolahan terhadap tingkah laku dan kepribadian para
partisipannya.
4. ISTILAH EDUCATIONAL
SOCIOLOGY DAN SOCIOLOGY
OF
EDUCATION BESERTA RUANG LINGKUPNYA MASING-MASING
Sociology of Education
Educational Sociology
(PENDIDIKAN
SOSIOLOGI)
(SOSIOLOGI PENDIDIKAN)
1. Menurut Taylor: tekanan1. Menurut Taylor :
nya
terletak
pada terletak
pertanyaan-pertanyaan
tekanannya
pada
permasalahan-
permasalahan sosiologis.
kependidikan dan sosial.
2. Menurut
2. Menurut
definisi Stalcup:
Merupakan suatu analisis terhadap
definisi Stalcup :
proses-proses
Merupakan
sosiologis
aplikasi berlangsung
dalam
yang
lembaga
prinsip-prinsip umum dan pendidikan . tekanan dan wilayah
penemuan-penemuan
telaahannya
pada
sosiologi
bagi pendidikan itu sendiri.
pengadministrasian
dan
atau
proses3. Menurut Jensen:
pendidikan. Pendekatan
ini
berupaya
problematik
yang ditelaah diangkat dari bidang
untuk sosiologi
menerapkan
prinsip
lembaga
prinsip-
sosiologi
lembaga
pada4. Sosiologi merupakan
pendidikan bidang
telaahan
suatu
praktis,
sebagai suatu unit sosial memperhatikan segi-segi sosiologis
tersendiri.
maupun
sosial
psikologis
yang
relevan atau berkaitan secara logis
3. Menurut Jensen:
dengan
permasalahan-
problematik yang ditelaah permasalahan praktis pendidikan.
diangkat
dari
bidang Perhatian utamanya pada upaya
pendidikan
menemukan
sosiologis
4. Menurut
terdahulu
ahli
sosiologi institusi
aspek-aspek
dari
fenomena
dan
pendidikan. Masalah-
berpendapat masalahnya
dikaji
bahwaEducational
dan dipandangnya
sebagai
Sociologymerupakan
masalah essensial sosiologi, dan
bidang pengetahuan yang bukan merupakan masalah praktis
memberikan
kemajuan
dasar
sosial
pemecahan
bagi pendidikan
dan
kejahatan-5. Sosiologi
kejahatan sosial.
mencakup semua sosiologi
5. Educational
6. Sosiologi
Sociology bertugas
menganalisis
objektif
pendidikan tidaklah
pendidikan bukanlah
untuk suatu teknologi pendidikan
secara
cita-cita
atau7. Sosiologi
tujuan pendidikan (Finney, pendidikan merupakan
analisis
Snedden, Peters, Clement, ilmiah tentang proses-proses sosial
Kinneman)
dan
pola-pola
berlangsung
6. Educational
pendidikan
Sociology sebagai aplikasi
sosiologi
terhadap
problema-problema
pendidikan
(Smith,
Zorbaugh, Kulp)
7. Educational
Sociologymemanfaatkan
semua khasanah sosiologi
dan khasanah pendidikan,
dan
memadukannya
menjadi satu ilmu baru,
dengan memakai prinsipprinsip sosiologis ke dalam
keseluruhan
proses
sosial
dalam
yang
sistem
pendidikan (Brown)
8. Educational
Sociology bukanlah
ilmu
murni,
ilmu
melainkan
terapan
untuk
pengendalian pendidikan,
dan
merupakan
teknologi
suatu
bukan
ilmu
pengetahuan (Zeleny)
9. Educational
Sociologydipandang
sebagai suatu ilmu yang
menganalisis
umum
peranan
pendidikan
terhadap masyarakat dan
komuniti.
10.
Educational
Sociologydikonsepsikan
sebagai suatu ilmu untuk
menganalisis
pola
interaksi
dan
sosial
peranan-peranan sosial di
masyarakat sekolah serta
hubungan
antara
kepribadian-kepribadian di
dalam sekolah
dengan
kelompok-kelompok
di
luarnya.
RUANG LINGKUP
Educational Sociology
Sociology of Education
(PENDIDIKAN SOSIOLOGI)
(SOSIOLOGI PENDIDIKAN)
1. Analisis terhadap pendidikan1. Hubungan
selaku alat kemajuan social.
pendidikan
antara
sistem
dengan
aspek-
aspek lain dalam masyarakat.
2. Educational Sociology sebagai
pemberi
tujuan
bagi2. Hubungan antara manusia di
pendidikan.
3. Aplikasi
dalam persekolahan.
sosiologi
terhadap3. Hubungan
antara
sekolah
problema-problema pendidikan. dengan masyarakat.
4. Proses pendidikan merupakan4. Dampak
proses sosialisasi.
terhadap
persekolahan
tingkah
kepribadian
5. Pengajaran
sosiologi
tenaga-tenaga
untuk partisipannya.
kependidikan
dan penelitian pendidikan.
6. Peranan
masyarakat.
pendidikan
di
laku
dan
para
7. Pola interaksi sosial di sekolah
dan
antara
sekolah
dengan masyarakat.
8. Ikhtisar berbagai pendekatan
terhadap educational sociology.
5. KONTRIBUSI SOSIOLOGI TERHADAP DUNIA PENDIDIKAN
1.
Sistem persekolahan sebagai suatu sistem organisasi formal
KARAKTERISTIK SEKOLAH SEBAGAI SUATU SISTEM SOSIAL :
a.
Sistem persekolahan memiliki tujuan organisasi yang menjadi arah dan
mengarahkan sistem sosial
b.
yang bersangkutan
Terdapat arus jaringan kerja yang saling kait mengait di dalam rangka
mencapai tujuan organisasi
2.
3.
Kegiatan kelas sebagai suatu sistem sosial
Lingkungan eksternal persekolahan : sistem persekolahan sebagiannya
bergantung pada lingkungan
eksternalnya,
6. PENDIDIKAN DAN PERUBAHAN SOSIAL
Para ahli membedakan perubahan yang terjadi di masyarakat menjadi 3
tipe yaitu :
1.
Perubahan
Peradaban
:
lebih
bersifat
fisik
(alat
transportasi,
persenjataan, jenis-jens bibit unggul yang ditemukan, jenis bangunan,
dst)
2. Perubahan Budaya : lebih bersifat rohaniyah / non-fisik (nilai, ritual, seni,
keyakinan, pengetahuan,
dst)
3.
Perubahan Sosial : hubungan sosial dan keseimbangannya
TEORI-TEORI PERUBAHAN SOSIAL
1.
ISTILAH-ISTILAH DALAM PERUBAHAN SOSIAL
a. Proses
: rangkaian interaksi dari satu kepada berikutnya tanpa
ada konotasi nilai baik buruk.
b. Evolusi
: perubahan yang berlangsung secara berangsur-angsur
ke suatu arah tertentu tanpa ada konotasi nilai baik buruk
c. Progres
: proses yang mengarah kepada satu tujuan tertentu
yang mengandung konotasi nilai baik buruk.
2.
PERUBAHAN SOSIAL DITILIK DARI SEBABNYA :
a. Perubahan yang datang dari luar (exogenous change) : seperti
kolonialisme, wabah
penyakit, dst
b. Perubahan yang datang dari dalam dalam (indigenous change) yang
terdiri dari :
(1).
perubahan episodik (episodic change) ; karena terjadinya
kerusuhan, dst
(2).
perubahan terpola (pattern change) yaitu terprogram dan
terencana
3.
PERSPEKTIF
LAIN
PERUBAHAN
SOSIAL
DITILIK
DARI SEBABNYA :
a. Faktor fisik dan biologis seperti kondisi geografis, jumlah penduduk dst.
b. Faktor teknologi
c. Faktor budaya
4.
WACANA PARA AHLI PENGANUT DETERMINISME TUNGGAL
TENTANG
PENYEBAB TERJADINYA PERUBAHAN SOSIAL
a. Huntington
: penyebab perubahan sosial adalah faktor alam /
iklim
b. Karl
Mark : kehidupan ekonomi dengan perjuangan kelasnya
sebagai faktor determinan
c. Thorstein Veblen : faktor teknologi sebagai determinan perubahan
sosial
d. Skinder :
teori
kondisioning
ditentukan oleh
5.
a. SN
:
bahwa
manusia
diciptakan
dan
lingkungannya
WACANA TEORITIK LAIN YANG MUNCUL
Eisenstadt
:teori
institusi : perubahan sosial berlangsung
melalui proses perubahan institusionalisasi dalam bentuk, potensi dan
tempo yang berbeda-beda. Meskipun demikian, tidak semua proses
perubahan sosial melahirkan perubahan pada semua sistem institusi
yang ada di masyarakat.
b. Oswald Spenger : teori siklus budaya : semua kebudayaan berjalan
melingkar secara tetap,
c. AJ.Toynbee :
teori
naik-turun, jatuh bangun, dst
putaran
perjuangan-kemudian surut
6.
jarum
jam
:
ada
tantangan-muncul
dan tenggelam
POSISI PENDIDIKAN DARI PERUBAHAN SOSIAL
Pendidikan merupakan salah satu institusi sosial yang ada di
masyarakat
(lihat teorinya
institusi
pengkorvesian
warisan
budaya
suatu
Eisenstadt). Pendidikan merupakan
yang
masyarakat.
berusaha
Tetapi
memelihara
di
samping
itu,
pendidikan juga musti sedapat mungkin meniadakan kepincangan
kebudayaan (cultural lag) yang ada di masyarakat. Sehingga di
sinilahpendidikan
harus
dapat
memainkan
peran
agar
dapat
menyesuaikan budaya lama dengan budaya baru. Tidak hanya sekedar
memainkan peran, tetapi memainkan peran secara terarah.
KARL
MANNHEIM = cultural
lag
juga
mungkin
terjadi
di
dunia
pendidikan (siswa mengejar nilai dan rangking ujian, padahal tujuan
pendidikan bukan itu), Solusi yang ditawarkan = pendidikan harus
dipandang sebagai institusi penyiapan anak untuk mengenali hidup
dan
kehidupannya sendiri, bukan belajar sepotong-sepotong tetapi
harus belajar secara menyeluruh. Agar pendidikan dapat selaras dan
masyarakat, maka pendidikan harus mengembangkan
semangat
konformitas dan originalitas agar menjadi dirinya sendiri.
DURKHEIM = pendidikan di samping sebagai pelayan masyarakat, juga
harus tampil secara
kreatif. Pendidikan harus berperan sebagai
pembentuk homogenitas di samping juga harus berperan sebagai
pembentuk diversifikasi.
SIR
RONALD
GOULD
= antara
pendidikan dan perkembangan
sumber
daya
manusia,
sistem
teknologi harus berjalan selaras,
karena ketiganya memiliki hubungan yang erat dengan
kemajuan
masyarakat. Pendidikan sebagai instrumen teleologis tidak hanya
mengikuti
perkembangan masyarakat,
tetapi
juga
mengevaluasi dan menuntut arah perkembangan itu sendiri.
harus
Drs. HM.YAHYA, M. Pd
PROGRAM KUALIFIKASI S.1
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
STAIN SAMARINDA
2013