PERATURAN MASUK DAN BEREDAR KOMODITI DI

PERATURAN MASUK DAN BEREDAR KOMODITI DI INDONESIA
INA
Peraturan
Masuk

Peraturan
Beredar
1.

Kopi
Peraturan menteri perindustrian Republik
Indonesia Nomor 87/M-IND/PER/10/2014
Tentang Pemberlakuan standar Nasional
Indonesia (SNI) kopi instan secara wajib.
 Pasal 3:
Kopi yang berasal dari impor wajib memiliki:
1. Sertifikat Hasil Uji (Certificate of
Analysis/CoA)
2. Surat pertimbangan teknis dari Direktur
Jenderal Pembina Industri
 Pasal 6:

SPPT-SNI (Sertifikat Produk Tanda
Penggunaan SNI)kopi instan diterbitkan oleh
LSPro (Lembaga Sertifikasi Produk) yang
telah diakreditasi oleh KAN (Komite
Akreditasi Nasional) dengan ruang lingkup
SNI Kopi instan dan ditunjuk oleh menteri.

Kakao / Cokelat
Peraturan Menteri Pertanian
Tentang Persyaratan Mutu
Dan Pemasaran Biji Kakao
Nomor
67/Permentan/OT.140/5/2014.
 Pasal: 4
Biji Kakao yang berasal dari
pemasukan harus memenuhi
persyaratan karantina tumbuhan
dan keamanan pangan sesuai
peraturan perundang-undangan.
Penanganan, pemrosesan, dan

pemasaran Biji kakao harus
melalui Unit Fermentasi dan
Pemasaran Biji Kakao (UFPBK) yang telah memiliki SKALBK (Surat Keterangan Asal
Lokasi Biji Kakao).

GMO (Kedelai)
Peraturan Pemerintah (PP) No. 21 tahun 2005
tentang Keamanan Hayati.
 Pasal 13 ayat 1:
Setiap orang yang akan memasukkan PRG sejenis
dari luar negeri untuk pertama kali, wajib
mengajukan permohonan kepada Menteri yang
berwenang atau Kepala LPND yang berwenang.
Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan
Makanan Republik Indonesia Nomor
HK.03.1.23.03.12.1564 Tahun
2012 tentang Pengawasan Pelabelan Pangan
Produk Rekasa Genetika.
 Pasal 5:
Pangan PRG (Produk Rekayasa Genetika) wajib

mencantumkan Label Pangan sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Artinya, pada label wajib dicantumkan keterangan
berupa tulisan “Pangan Produk Rekayasa Genetik”.

Peraturan BPOM NOMOR 36 TAHUN 2013
-

Kandungan asam sorbat-nya tidak lebih
dari 1000 mg/Kg kopi siap minum
Kandungan asam benzoat-nya tidak lebih
dari 600 mg / Kg kopi cair siap minum
Kandungan Metil para-hidroksibenzoat
tidak lebih dari 450mg / Kg kopi cair siap
minum.

-

Kandungan asam sorbat-nya
tidak lebih dari 1000 mg/Kg

produk kakao dan cokelat
Kandungan asam benzoatnya tidak lebih dari 500 mg /
Kg produk cokelat analog.

-

Kandungan Metil para-hidroksibenzoat tidak
lebih dari 600mg / Kg Saus kedelai fermentasi
dan Saus kedelai non-fermentasi
Kandungan Metil para-hidroksibenzoat tidak
lebih dari 250mg / Kg Saus kedelai lainnya
Kandungan kalium bisulfitnya (dihitung sebagai
residu SO2) tidak lebih dari 100 mg/Kg kecap
kedelai.

-

2.

Kandungan kalium bisulfitnya (dihitung sebagai

residu SO2) tidak lebih dari 300 mg/Kg saus
kedelai lainnya.
- Kandungan asam sorbat-nya tidak lebih dari
1000 mg/Kg saus kedelai lainnya.
- Kandungan asam benzoat-nya tidak lebih dari
600 mg/Kg saus kedelai non-fermentasi.
- Kandungan asam benzoat-nya tidak lebih dari
1000 mg/Kg saus kedelai lainnya.
Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia Nomor Hk.00.06.1.52.4011 Tentang Penetapan
Batas Maksimum Cemaran Mikroba Dan Kimia Dalam Makanan
Kopi bubuk dalam kemasan:
Kakao bubuk, kakao massa :
Sari kedelai:
cemaran mikroba ALT (30oC, 72 jam) batas
cemaran mikroba ALT (30oC, 72 cemaran mikroba ALT (30oC, 72 jam) batas
maksimum 1 x 106 koloni/g
jam) batas maksimum 3x104
maksimum 5x104 koloni/ml
cemaran mikroba Kapang batas maksimum 1 koloni/g
cemaran mikroba APM Koliform batas maksimum

x 104 koloni/g
cemaran mikroba APM
20/ml
Escherichia coli batas
cemaran mikroba APM Escherichia coli batas
Kopi celup dan kopi instan:
maksimum < 3/g
maksimum