OBSERVASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN SENI T
OBSERVASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN SENI TARI
DI SMA N 3 DEMAK
Oleh :
Dwi Kharisma Oktaviana
A. PENDAHULUAN
Menurut Ki Hajar Dewantara seni adalah hasil keindahan, sehingga dapat
menggerakkan perasaan indah kepada orang yang melihatnya, oleh karena itu perbuatan
manusia yang dapat mempengaruhi dan menimbulkan perasaan indah, itu juga disebut
dengan seni. Seni itu sendiri dibagi menjadi beberapa macam, diantaranya seperti seni
rupa, seni teater, seni musik, seni sastra, dan seni tari. Indonesia memiliki
keanekaragaman seni dan budaya yang tidak dapat dimiliki oleh negara lain, namun saat
ini kebudayaan Indonesia semakin tenggelam dengan adanya kehadiran teknologi –
teknologi yang semakin canggih. Apalagi generasi muda saat ini kurang peduli dengan
kebudayaan Indonesia, khususnya kesenian – kesenian seperti seni tari.
Karna hal
tersebutlah untuk memperkenalkan kesenian kepada generasi muda dapat dilakukan
dengan cara memberikan pendidikan seni melalui kurikulum sekolah. Seperti yang
diterapkan di SMA N 3 Demak.
Dengan ini, penulis menyusun artikel guna untuk memenuhi tugas pendidikan seni
yang telah diberikan oleh ibu Eny kusumastuti selaku dosen pengampu pendidikan seni.
Tugas ini diberikan kepada mahasiswa pendidikan seni tari semester satu dengan tujuan
agar mahasiswa lebih memahami dan mengetahui pendidikan seni yang diselenggarakan
di sekolah atau lembaga pendidikan lainnya. Penulis melakukan observasi pada hari
Selasa, 01 November 2016 di SMA N 3 Demak.
Dalam pembuatan makalah ini penulis terjun langsung sebagai observer dan
mengambil data dari lapangan, selain itu penulis menggunakan metode wawancara dan
dokumentasi, sehingga isi dari makalah ini berdasarkan data atau fakta – fakta yang
akurat. Kemudian diolah dan disusun sedemikian rupa untuk dideskripsikan sebagai
akhir dari observasi.
B. LANDASAN TEORI
Nasionalisme bangsa Indonesia saat ini mulai pudar dikarenakan banyak budaya asing
yang dapat dengan mudah mempengaruhi masyarakat. Remaja saat ini lebih menyukai
untuk mengikuti trand modern masa kini, bahkan di kalangan orang tua. Boleh saja
mengikuti trand masa kini, akan tetapi kita juga tetap harus melestarikan budaya
indonesia. Saat ini remaja lebih suka memakai produk buatan luar negeri, padahal produk
dalam negeri kualitasnya tidak kalah baik dengan produk luar negeri. Remaja masa kini
lebih suka untuk belajar kebudayaan dan tarian luar negeri, dan meremehkan tarian
tradisional. Remaja masa kini lupa akan tanggung jawabnya sebagai penerus bangsa dan
negara. (dalam Eny Kusumastuti:1)
Kreativitas adalah sebuah ciri kehidupan manusia. Kemampuan kreatif ini dapat
dipupuk dan dikembangkan
salah satunya melalui media pendidikan. Pendidikan
sebagai sarana pemupukan dan pengembangan kreativitas siswa, harus dikelola dengan
sebaik mungkin. Oleh karena itu, guru sebagai ujung tombak pendidikan harus dibekali
kemampuan yang memadai mengenai bagaimana membelajarkan anak didiknya. Dengan
kemampuan yang memadai, diharapkan kreativitas siswa dapat dirangsang dan akhirnya
siswa memiliki kemampuan memecahkan masalah secara kreatif.
Namun dalam
kenyataannya, strategi pembelajaran yang diterapkan di sekolah tampak masih lebih
mengutamakan pengembangan intelektual daripada pemupukan krativitas siswa
(Munandar 1983: 84-85 dalam Eny Kusumastuti:1-2).
C. PEMBAHASAN
SMA N 3 Demak merupakan sekolah yang terletak di Jalan Sultan Trenggono No.81
Demak, Jawa Tengah. Penempatan sekolah yang strategis dekat dengan jalan raya
dengan lingkungan sekolah yang selalu kondusif dan terjaga keamanannya. Sekolah ini
memiliki beberapa prestasi yang cukup memuaskan, terutama dibidang seni. Pencapaian
prestasi tersebut seperti karnaval, lalu pada 17 agustus SMA N 3 Demak ini selama 3
tahun berturut – turut telah memenangkan juara umum untuk kesenian sekolah, dan
masih banyak pencapaian lainnya.
SMA N 3 Demak juga memiliki banyak kegiatan ekstrakurikuler diluar kegiatan
belajar mengajar, seperti pramuka, rebana, seni tari dan lainnya, yang tak kalah juga
prestasinya.
Di SMA N 3 Demak untuk pelajaran dibidang seni tidak hanya mempunyai mata
pelajaran seni tari saja, melainkan seni musik dan seni rupa juga menjadi mata pelajaran
yang di ajarkan. Dalam hal ini penulis memfokuskan pada mata pelajaran seni tari.
Untuk mendukung proses belajar mengajar pada mata pelajaran pendidikan seni tari,
sekolah memberikan beberapa fasilitas yang bisa digunakan oleh guru maupun siswa
SMA N 3 Demak, diantaranya :
1. Ruang Kaca
Ruang kaca ini biasanya digunakan untuk materi praktek dalam proses belajar
mengajar pada mata pelajaran pendidikan seni tari di SMA N 3 Demak. Dengan adanya
ruang kaca, diharapkan siswa mampu menilai dirinya sendiri terhadap teknik dan
kesadaran gerak yang di praktekkannya.
2. Speaker Aktif
SMA N 3 Demak menyediakan speaker aktif untuk mendukung proses belajar
mengajar pada mata pelajaran pendidikan seni tari, speaker aktif ini memang sudah
dikhususkan untuk pelajaran seni tari, karena dalam pembelajaran seni tari, speaker aktif
sangat dibutuhkan untuk mengiringi siswa yang mempraktekkan tari.
3. Proyektor
Dalam pembelajaran seni tari, siswa juga mendapat tugas untuk berdiskusi dan
presentasi, sehingga proyektor sangat dibutuhkan oleh siswa untuk mempresentasikan
tugas tersebut. Selain itu proyektor juga sangat dibutuhkan oleh guru yang bisa
digunakan untuk menampilkan suatu hal seperti video yang harus ditampilkan untuk
siswa. Namun ketika guru atau siswa membutuhkan proyektor tersebut, guru atau siswa
harus ijin kepada bagian prasarana terlebih dahulu, karena proyektor tersebut tidak
dikhususkan untuk mata pelajaran seni tari saja melainkan untuk seluruh mata pelajaran
yang ada di SMA N 3 Demak.
4. Kostum
Sekolah memberikan beberapa kostum kepada siswa yang bisa digunakan untuk
pementasan didalam maupun diluar sekolah, selain itu ada beberapa kostum dan properti
yang dihasilkan dari karya siswa itu sendiri dan bisa digunakan oleh seluruh siswa SMA
N 3 Demak.
5. Sumber Daya Manusia (guru atau pelatih)
Di SMA N 3 Demak terdapat 3 guru yang mengampu pelajaran seni, yaitu
pengampu seni tari, seni musik, dan seni rupa. Berikut penulis akan memberikan profil
guru seni tari SMA N 3 Demak, beliau bernama Resi Septiana Dewi, S.Pd yang lahir di
Banyumas, 27 September 1988, bertempat tinggal di Griya bhakti praja blok b.17, beliau
telah menempuh pendidikan di SD N 2 Banjaranyar, SMP N 2 Ajibarang, SMA N 1
Ajibarang, S1 UNNES (prodi pendidikan seni tari).
Visi dan Misi yang diterapkan di SMA N 3 Demak yaitu sebagai berikut :
1. Visi
Terwujudnya sekolah yang berkompetensi tinggi, berbudaya, berkarakter, dan
religius.
2. Misi
a. Menyelenggarakan proses belajar mengajar dan bimbingan secara efektif,
sehingga setiap siswa dapat berkembang secara optimal.
b. Menciptakan suasana kondusif bagi seluruh warga sekolah.
c. Menumbuhkan sikap berbudi pekerti luhur bagi seluruh warga sekolah.
d. Menumbuhkan semangat dan jiwa nasionalisme bagi seluruh warga sekolah.
e. Mengembangkan budaya agamis bagi seluruh warga sekolah.
Dalam hal ini, penulis membahas visi yang terdapat di SMA N 3 Demak yaitu
“Terwujudnya sekolah yang berkompetensi tinggi, berbudaya, berkarakter, dan religius”
di SMA N 3 Demak pendidikan seni dianggap penting, hal itu terbukti dengan adanya
kata berbudaya yang tercantum pada visi tersebut, kata berbudaya bermaksud untuk
melestarikan budaya, melalui pendidikan seni diharapkan siswa mampu mengenal dan
mampu melestarikan budaya sekitar. Selain itu guru serta murid yang ada di SMA N 3
Demak sangat menjunjung tinggi kesenian, dan sangat antusias terhadap kegiatan yang
berhubungan dengan seni, hal itu dibuktikan dengan pencapaian prestasi sekolah yang
memuaskan.
Materi pembelajaran untuk pelajaran pendidikan seni tari yang ada di SMA N 3
Demak ini mengacu pada kurikulum 2013. Kurikulum 2013 menjelaskan bahwa dalam
pelajaran seni tari pembelajaran antara praktek, pengetahuan, ketrampilan, dan sikap
harus seimbang. Namun ibu Resi Septiana Dewi, S.Pd selaku guru pendidikan seni tari di
SMA N 3 Demak, untuk materi teori hanya diadakan 2 kali pertemuan, selebihnya untuk
materi praktik, namun dalam pemberian materi praktek diselingi dengan teori, seperti
macam – macam ragam gerak, level, dan lainnya. Supaya siswa bisa lebih memahami
teori yang diberikan ibu Resi Septiana Dewi, S.Pd, karena siswa cenderung bosan jika
terlalu banyak materi yang diberikan dikelas.
Materi teori yang diberikan lebih ke pengenalan fungsi, jenis – jenis tari, dan
pengertian tari itu sendiri. Sedangkan untuk praktek, dalam kurikulum 2013 menekankan
bahwa materi tarian yang akan diberikan harus berasal dari daerah nusantara, di SMA N
3 Demak untuk materi praktek yang diberikan adalah tari saman, karena tari saman
adalah tari yang bernuansa islam, jadi sesuai dengan daerah Demak yang dikenal sebagai
kota wali, siswa SMA N 3 Demak sangat antusias terhadap materi yang diberikan karena
tari saman merupakan tari berkelompok dan mudah dipelajari karena hanya bermain
tangan dan untuk berdirinyapun hanya sedikit, dan juga tari saman merupakan tarian
yang bisa ditarikan oleh siswa putra maupun putri yang masih pemula dalam belajar
menari, selain itu pemberian materi saman bertujuan agar siswa tertarik terlebih dahulu
dengan seni tari.
Metode pelaksanaan pembelajaran yang digunakan adalah lebih ke bekerjasama
kelompok, membuka forum tanya jawab disaat pelaksanaan pembelajaran dengan tujuan
supaya siswa lebih aktif dan memiliki pemikiran yang kritis dalam proses pembelajaran.
Selain itu guru seni tari menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa, agar
siswa tidak kesulitan dalam memahami materi yang diberikan.
Secara umum guru memiliki tujuan supaya siswa tidak lupa dengan kebudayaan di
Indonesia. Dengan perkembangan teknologi, di sosial media banyak beredar video
seperti modern dance dan lainnya, karena saat ini siswa sering menggunakan sosial
media tersebut, jadi siswa semakin mengenal budaya luar bahkan lebih tertarik dengan
budaya tersebut dibanding dengan budaya daerahnya sendiri. Guru berharap minimal
siswa mengenal terlebih dahulu budayanya sendiri, setelah itu baru siswa boleh
berekspresi dengan budaya luar tanpa melupakan budaya daerahnya sendiri.
Secara spesifik guru bertujuan untuk mencari bibit – bibit baru, supaya mereka
generasi muda mampu mengenal, mempelajari, bahkan mengembangkan budaya
Indonesia.
Untuk mendukung proses belajar mengajar pendidikan seni tari,
sekolah
memberikan
pembelajaran
seni
fasilitas
tari
yaitu
ruangan
ruang
khusus
kaca,
untuk
selain
itu
kegiatan
sekolah
memberikan fasilitas speaker aktif yang bisa digunakan oleh siswa,
proyektor, dan juga guru memberikan LKS kepada siswa, tujuan
diberikannya LKS terlebih untuk membuka wawasan dan digunakan
sebagai acuan untuk belajar.
Untuk evaluasi pembelajaran seni tari, guru memberikan ulangan harian berupa teori
maupun praktek, ujian tengah semester, kemudian diakhir semester diberikan ujian berupa
pementasan dengan format penilaian seperti kreatifitas siswa dalam mengenakan kostum,
kekompakan, teknik gerak, tingkat kesulita tari itu sendiri. Evaluai diadakan dengan tujuan
untuk mengukur kemampuan siswa dalam menangkap materi yang telah diberikan.
Konsep paradigma berfikir yang diterapkan oleh ibu Resi Septiana Dewi, S.Pd yaitu
mengembangkan budaya Indonesia terutama di daerah Demak, karena kesenian di daerah
Demak kurang. Namun tanggapan masyarakat Demak terhadap seni sangat bagus, jadi
guru lebih semangat untuk menciptakan kreasi di daerah Demak.
D. PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan seluruh uraian dari hasil observasi dan pembahasan dalam makalah ini,
dapat ditarik kesimpulan yang berkenaan dengan pendidikan seni di SMA N 3 Demak,
yaitu pendidikan seni dianggap pentig di SMA N 3 Demak hal ini dibuktikan dengan
adanya kata berbudaya yang tercantum dalam visi yang telah diterapkan di SMA N 3
Demak, dalam visi dan misi SMA N 3 Demak berupaya untuk terus mengembangkan dan
melestarikan kesenian daerah yang saat ini mulai terabaikan dengan tetap berpegang
teguh pada agama yang dianut oleh warga sekitar, proses pembelajaran yang dilakukan
cukup baik, materi belajar yang mudah ditangkap oleh siswa dengan metode yang tidak
membosankan. Sarana dan prasarana yang diberikan sangat mendukung dalam proses
pembelajaran seni tari. Evaluasi yang dilaksanakan dapat mengukur kemampuan siswa
dalam menangkap materi yang telah diberikan.
B. Saran
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkarya, berekspresi, dan berkreasi
dengan cara mengadakan pagelaran yang dikhususkan untuk para siswa dan
mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler seni tari di SMA N 3 Demak dengan tujuan
untuk meningkatkan kemampuan terhadap siswa yang memiliki ketertarikan dengan
dunia seni.
C. Daftar Pustaka
Kusumastuti, Eny. Pendidikan Seni Tari sebagai bentuk Nasionalisme. Semarang:
academia.edu.
Kusumastuti, Eny. Pendidikan Seni Tari Melalui Pendekatan Ekspresi Bebas, Disiplin
Ilmu, dan Multikultural sebagai Upaya Peningkatan Kreativitas Siswa. Semarang:
academia.edu.
Lampiran
1. SMA N 3 Demak
2. Ruang Kaca
3. Speaker Aktif
4. Kostum
5. Properti
6. Foto Bersama Guru Seni Tari dan Siswa SMA N 3 Demak
DI SMA N 3 DEMAK
Oleh :
Dwi Kharisma Oktaviana
A. PENDAHULUAN
Menurut Ki Hajar Dewantara seni adalah hasil keindahan, sehingga dapat
menggerakkan perasaan indah kepada orang yang melihatnya, oleh karena itu perbuatan
manusia yang dapat mempengaruhi dan menimbulkan perasaan indah, itu juga disebut
dengan seni. Seni itu sendiri dibagi menjadi beberapa macam, diantaranya seperti seni
rupa, seni teater, seni musik, seni sastra, dan seni tari. Indonesia memiliki
keanekaragaman seni dan budaya yang tidak dapat dimiliki oleh negara lain, namun saat
ini kebudayaan Indonesia semakin tenggelam dengan adanya kehadiran teknologi –
teknologi yang semakin canggih. Apalagi generasi muda saat ini kurang peduli dengan
kebudayaan Indonesia, khususnya kesenian – kesenian seperti seni tari.
Karna hal
tersebutlah untuk memperkenalkan kesenian kepada generasi muda dapat dilakukan
dengan cara memberikan pendidikan seni melalui kurikulum sekolah. Seperti yang
diterapkan di SMA N 3 Demak.
Dengan ini, penulis menyusun artikel guna untuk memenuhi tugas pendidikan seni
yang telah diberikan oleh ibu Eny kusumastuti selaku dosen pengampu pendidikan seni.
Tugas ini diberikan kepada mahasiswa pendidikan seni tari semester satu dengan tujuan
agar mahasiswa lebih memahami dan mengetahui pendidikan seni yang diselenggarakan
di sekolah atau lembaga pendidikan lainnya. Penulis melakukan observasi pada hari
Selasa, 01 November 2016 di SMA N 3 Demak.
Dalam pembuatan makalah ini penulis terjun langsung sebagai observer dan
mengambil data dari lapangan, selain itu penulis menggunakan metode wawancara dan
dokumentasi, sehingga isi dari makalah ini berdasarkan data atau fakta – fakta yang
akurat. Kemudian diolah dan disusun sedemikian rupa untuk dideskripsikan sebagai
akhir dari observasi.
B. LANDASAN TEORI
Nasionalisme bangsa Indonesia saat ini mulai pudar dikarenakan banyak budaya asing
yang dapat dengan mudah mempengaruhi masyarakat. Remaja saat ini lebih menyukai
untuk mengikuti trand modern masa kini, bahkan di kalangan orang tua. Boleh saja
mengikuti trand masa kini, akan tetapi kita juga tetap harus melestarikan budaya
indonesia. Saat ini remaja lebih suka memakai produk buatan luar negeri, padahal produk
dalam negeri kualitasnya tidak kalah baik dengan produk luar negeri. Remaja masa kini
lebih suka untuk belajar kebudayaan dan tarian luar negeri, dan meremehkan tarian
tradisional. Remaja masa kini lupa akan tanggung jawabnya sebagai penerus bangsa dan
negara. (dalam Eny Kusumastuti:1)
Kreativitas adalah sebuah ciri kehidupan manusia. Kemampuan kreatif ini dapat
dipupuk dan dikembangkan
salah satunya melalui media pendidikan. Pendidikan
sebagai sarana pemupukan dan pengembangan kreativitas siswa, harus dikelola dengan
sebaik mungkin. Oleh karena itu, guru sebagai ujung tombak pendidikan harus dibekali
kemampuan yang memadai mengenai bagaimana membelajarkan anak didiknya. Dengan
kemampuan yang memadai, diharapkan kreativitas siswa dapat dirangsang dan akhirnya
siswa memiliki kemampuan memecahkan masalah secara kreatif.
Namun dalam
kenyataannya, strategi pembelajaran yang diterapkan di sekolah tampak masih lebih
mengutamakan pengembangan intelektual daripada pemupukan krativitas siswa
(Munandar 1983: 84-85 dalam Eny Kusumastuti:1-2).
C. PEMBAHASAN
SMA N 3 Demak merupakan sekolah yang terletak di Jalan Sultan Trenggono No.81
Demak, Jawa Tengah. Penempatan sekolah yang strategis dekat dengan jalan raya
dengan lingkungan sekolah yang selalu kondusif dan terjaga keamanannya. Sekolah ini
memiliki beberapa prestasi yang cukup memuaskan, terutama dibidang seni. Pencapaian
prestasi tersebut seperti karnaval, lalu pada 17 agustus SMA N 3 Demak ini selama 3
tahun berturut – turut telah memenangkan juara umum untuk kesenian sekolah, dan
masih banyak pencapaian lainnya.
SMA N 3 Demak juga memiliki banyak kegiatan ekstrakurikuler diluar kegiatan
belajar mengajar, seperti pramuka, rebana, seni tari dan lainnya, yang tak kalah juga
prestasinya.
Di SMA N 3 Demak untuk pelajaran dibidang seni tidak hanya mempunyai mata
pelajaran seni tari saja, melainkan seni musik dan seni rupa juga menjadi mata pelajaran
yang di ajarkan. Dalam hal ini penulis memfokuskan pada mata pelajaran seni tari.
Untuk mendukung proses belajar mengajar pada mata pelajaran pendidikan seni tari,
sekolah memberikan beberapa fasilitas yang bisa digunakan oleh guru maupun siswa
SMA N 3 Demak, diantaranya :
1. Ruang Kaca
Ruang kaca ini biasanya digunakan untuk materi praktek dalam proses belajar
mengajar pada mata pelajaran pendidikan seni tari di SMA N 3 Demak. Dengan adanya
ruang kaca, diharapkan siswa mampu menilai dirinya sendiri terhadap teknik dan
kesadaran gerak yang di praktekkannya.
2. Speaker Aktif
SMA N 3 Demak menyediakan speaker aktif untuk mendukung proses belajar
mengajar pada mata pelajaran pendidikan seni tari, speaker aktif ini memang sudah
dikhususkan untuk pelajaran seni tari, karena dalam pembelajaran seni tari, speaker aktif
sangat dibutuhkan untuk mengiringi siswa yang mempraktekkan tari.
3. Proyektor
Dalam pembelajaran seni tari, siswa juga mendapat tugas untuk berdiskusi dan
presentasi, sehingga proyektor sangat dibutuhkan oleh siswa untuk mempresentasikan
tugas tersebut. Selain itu proyektor juga sangat dibutuhkan oleh guru yang bisa
digunakan untuk menampilkan suatu hal seperti video yang harus ditampilkan untuk
siswa. Namun ketika guru atau siswa membutuhkan proyektor tersebut, guru atau siswa
harus ijin kepada bagian prasarana terlebih dahulu, karena proyektor tersebut tidak
dikhususkan untuk mata pelajaran seni tari saja melainkan untuk seluruh mata pelajaran
yang ada di SMA N 3 Demak.
4. Kostum
Sekolah memberikan beberapa kostum kepada siswa yang bisa digunakan untuk
pementasan didalam maupun diluar sekolah, selain itu ada beberapa kostum dan properti
yang dihasilkan dari karya siswa itu sendiri dan bisa digunakan oleh seluruh siswa SMA
N 3 Demak.
5. Sumber Daya Manusia (guru atau pelatih)
Di SMA N 3 Demak terdapat 3 guru yang mengampu pelajaran seni, yaitu
pengampu seni tari, seni musik, dan seni rupa. Berikut penulis akan memberikan profil
guru seni tari SMA N 3 Demak, beliau bernama Resi Septiana Dewi, S.Pd yang lahir di
Banyumas, 27 September 1988, bertempat tinggal di Griya bhakti praja blok b.17, beliau
telah menempuh pendidikan di SD N 2 Banjaranyar, SMP N 2 Ajibarang, SMA N 1
Ajibarang, S1 UNNES (prodi pendidikan seni tari).
Visi dan Misi yang diterapkan di SMA N 3 Demak yaitu sebagai berikut :
1. Visi
Terwujudnya sekolah yang berkompetensi tinggi, berbudaya, berkarakter, dan
religius.
2. Misi
a. Menyelenggarakan proses belajar mengajar dan bimbingan secara efektif,
sehingga setiap siswa dapat berkembang secara optimal.
b. Menciptakan suasana kondusif bagi seluruh warga sekolah.
c. Menumbuhkan sikap berbudi pekerti luhur bagi seluruh warga sekolah.
d. Menumbuhkan semangat dan jiwa nasionalisme bagi seluruh warga sekolah.
e. Mengembangkan budaya agamis bagi seluruh warga sekolah.
Dalam hal ini, penulis membahas visi yang terdapat di SMA N 3 Demak yaitu
“Terwujudnya sekolah yang berkompetensi tinggi, berbudaya, berkarakter, dan religius”
di SMA N 3 Demak pendidikan seni dianggap penting, hal itu terbukti dengan adanya
kata berbudaya yang tercantum pada visi tersebut, kata berbudaya bermaksud untuk
melestarikan budaya, melalui pendidikan seni diharapkan siswa mampu mengenal dan
mampu melestarikan budaya sekitar. Selain itu guru serta murid yang ada di SMA N 3
Demak sangat menjunjung tinggi kesenian, dan sangat antusias terhadap kegiatan yang
berhubungan dengan seni, hal itu dibuktikan dengan pencapaian prestasi sekolah yang
memuaskan.
Materi pembelajaran untuk pelajaran pendidikan seni tari yang ada di SMA N 3
Demak ini mengacu pada kurikulum 2013. Kurikulum 2013 menjelaskan bahwa dalam
pelajaran seni tari pembelajaran antara praktek, pengetahuan, ketrampilan, dan sikap
harus seimbang. Namun ibu Resi Septiana Dewi, S.Pd selaku guru pendidikan seni tari di
SMA N 3 Demak, untuk materi teori hanya diadakan 2 kali pertemuan, selebihnya untuk
materi praktik, namun dalam pemberian materi praktek diselingi dengan teori, seperti
macam – macam ragam gerak, level, dan lainnya. Supaya siswa bisa lebih memahami
teori yang diberikan ibu Resi Septiana Dewi, S.Pd, karena siswa cenderung bosan jika
terlalu banyak materi yang diberikan dikelas.
Materi teori yang diberikan lebih ke pengenalan fungsi, jenis – jenis tari, dan
pengertian tari itu sendiri. Sedangkan untuk praktek, dalam kurikulum 2013 menekankan
bahwa materi tarian yang akan diberikan harus berasal dari daerah nusantara, di SMA N
3 Demak untuk materi praktek yang diberikan adalah tari saman, karena tari saman
adalah tari yang bernuansa islam, jadi sesuai dengan daerah Demak yang dikenal sebagai
kota wali, siswa SMA N 3 Demak sangat antusias terhadap materi yang diberikan karena
tari saman merupakan tari berkelompok dan mudah dipelajari karena hanya bermain
tangan dan untuk berdirinyapun hanya sedikit, dan juga tari saman merupakan tarian
yang bisa ditarikan oleh siswa putra maupun putri yang masih pemula dalam belajar
menari, selain itu pemberian materi saman bertujuan agar siswa tertarik terlebih dahulu
dengan seni tari.
Metode pelaksanaan pembelajaran yang digunakan adalah lebih ke bekerjasama
kelompok, membuka forum tanya jawab disaat pelaksanaan pembelajaran dengan tujuan
supaya siswa lebih aktif dan memiliki pemikiran yang kritis dalam proses pembelajaran.
Selain itu guru seni tari menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa, agar
siswa tidak kesulitan dalam memahami materi yang diberikan.
Secara umum guru memiliki tujuan supaya siswa tidak lupa dengan kebudayaan di
Indonesia. Dengan perkembangan teknologi, di sosial media banyak beredar video
seperti modern dance dan lainnya, karena saat ini siswa sering menggunakan sosial
media tersebut, jadi siswa semakin mengenal budaya luar bahkan lebih tertarik dengan
budaya tersebut dibanding dengan budaya daerahnya sendiri. Guru berharap minimal
siswa mengenal terlebih dahulu budayanya sendiri, setelah itu baru siswa boleh
berekspresi dengan budaya luar tanpa melupakan budaya daerahnya sendiri.
Secara spesifik guru bertujuan untuk mencari bibit – bibit baru, supaya mereka
generasi muda mampu mengenal, mempelajari, bahkan mengembangkan budaya
Indonesia.
Untuk mendukung proses belajar mengajar pendidikan seni tari,
sekolah
memberikan
pembelajaran
seni
fasilitas
tari
yaitu
ruangan
ruang
khusus
kaca,
untuk
selain
itu
kegiatan
sekolah
memberikan fasilitas speaker aktif yang bisa digunakan oleh siswa,
proyektor, dan juga guru memberikan LKS kepada siswa, tujuan
diberikannya LKS terlebih untuk membuka wawasan dan digunakan
sebagai acuan untuk belajar.
Untuk evaluasi pembelajaran seni tari, guru memberikan ulangan harian berupa teori
maupun praktek, ujian tengah semester, kemudian diakhir semester diberikan ujian berupa
pementasan dengan format penilaian seperti kreatifitas siswa dalam mengenakan kostum,
kekompakan, teknik gerak, tingkat kesulita tari itu sendiri. Evaluai diadakan dengan tujuan
untuk mengukur kemampuan siswa dalam menangkap materi yang telah diberikan.
Konsep paradigma berfikir yang diterapkan oleh ibu Resi Septiana Dewi, S.Pd yaitu
mengembangkan budaya Indonesia terutama di daerah Demak, karena kesenian di daerah
Demak kurang. Namun tanggapan masyarakat Demak terhadap seni sangat bagus, jadi
guru lebih semangat untuk menciptakan kreasi di daerah Demak.
D. PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan seluruh uraian dari hasil observasi dan pembahasan dalam makalah ini,
dapat ditarik kesimpulan yang berkenaan dengan pendidikan seni di SMA N 3 Demak,
yaitu pendidikan seni dianggap pentig di SMA N 3 Demak hal ini dibuktikan dengan
adanya kata berbudaya yang tercantum dalam visi yang telah diterapkan di SMA N 3
Demak, dalam visi dan misi SMA N 3 Demak berupaya untuk terus mengembangkan dan
melestarikan kesenian daerah yang saat ini mulai terabaikan dengan tetap berpegang
teguh pada agama yang dianut oleh warga sekitar, proses pembelajaran yang dilakukan
cukup baik, materi belajar yang mudah ditangkap oleh siswa dengan metode yang tidak
membosankan. Sarana dan prasarana yang diberikan sangat mendukung dalam proses
pembelajaran seni tari. Evaluasi yang dilaksanakan dapat mengukur kemampuan siswa
dalam menangkap materi yang telah diberikan.
B. Saran
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkarya, berekspresi, dan berkreasi
dengan cara mengadakan pagelaran yang dikhususkan untuk para siswa dan
mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler seni tari di SMA N 3 Demak dengan tujuan
untuk meningkatkan kemampuan terhadap siswa yang memiliki ketertarikan dengan
dunia seni.
C. Daftar Pustaka
Kusumastuti, Eny. Pendidikan Seni Tari sebagai bentuk Nasionalisme. Semarang:
academia.edu.
Kusumastuti, Eny. Pendidikan Seni Tari Melalui Pendekatan Ekspresi Bebas, Disiplin
Ilmu, dan Multikultural sebagai Upaya Peningkatan Kreativitas Siswa. Semarang:
academia.edu.
Lampiran
1. SMA N 3 Demak
2. Ruang Kaca
3. Speaker Aktif
4. Kostum
5. Properti
6. Foto Bersama Guru Seni Tari dan Siswa SMA N 3 Demak