Jilid-05 Depernas 24-Bab-76
BAB 76
§ 874. Projek ke1: Penggalian kekajaan kebudajaan asli
a. Memperluas dan memperdalam pelaksanaan tugas :
(1). Djawatan Kebudajaan.
(2). Dinas Purbakala dan peninggalan Nasional.
(3). Lembaga Sedjarah dan Anthropologi.
(4). Lembaga Bahasa dan Kesusasteraan:
(5). Arsip Nasional.
b. Segera mendidik tenagatenaga mendjadi sardjanasardjana chu
sus dan senimanseniman serta arsitekarsitek chusus untuk
bertugas di instansiinstansi tersebut diatas dan dilapanganla
pangan penggalian kekajaan asli dalam arti jang seluasluasnja,
termasuk penjelidikan bahasa.
c. Bila dalam praktek ternjata tugas jang dimaksudkan kurang
menarik tenagatenaga jang berbakat, maka Pemerintah tidak
boleh raguragu mengadakan tundjangantundjangan chusus
untuk mempertinggi daja penarik daripada lapangan penggalian
kebudajaan asli.
d. Dari djumlah tenagatenaga jang menjelesaikan pendidikannja
harus dipilih tenagatenaga jang berdjiwa kreatip untuk didjadi
kan reguregu penjelidik kebudajaan. Reguregu ini diberi tugas
untuk setjara berangsurangsur berdiam didaerahdaerah terten
tu, hidup ditengahtengah rakjat dan melakukan observasi.
Reguregu demikian sedikitnja harus terdiri dari seorang :
(1). musikus
(2). pelukis
(3). sardjana sastra
(4). arsitek ahli purbakala dan
(5). ahli sosiologi, anthropologi.
e. Dari njanjiannjanjian asli dibuat taperecorder dan tjatatan
tjatatan tulisan musik dsb., kemudian piringpiring hitam.
Dari taritarian dibuat film dan tjatatantjatatan artistik.
Dari bangunanbangunan dibuat gambargambar teknis dan
maquettemaquette, dan begitu seterusnja.
Dalam lapangan observasi termasuk pula keradjinan tangan
misalnja tenuntenunan, alatalat rumahtangga, lebihlebih jang
menggunakan perhiasan ukiranukiran atau ornament dan deko
rasidekorasi lain.
Sebagai usaha chusus harus segera dibentuk suatu regu
ahli teknik gamelan untuk mempeladjari ilmu pembuatan gong
gong teristimewa pembuatan gonggong jang lebih besar ± 80 cm.
jang menurut laporan Djawatan Kebudajaan hanja dapat dibuat
di Semarang, sehingga sangat mungkin timbul antjaman bahwa
„ilham” pembuatan gonggong itu akan lenjap. Oleh karena me
nurut keterangan kepala Djawatan Kebudajaan, pembuatan
gonggong besar diliputi oleh unsurunsur tahajul dan sebagainja
maka perlu ilmu pembuatan gonggong itu diilmiahkan guna ke
pentingan kesenian gamelan.
Semua bahanbahan demikian mendjadi bahan untuk:
963
f.
g.
(1). Museum Nasional.
(2). Pembuatan filmfilm kebudajaan jang harus dipergunakan
untuk sekolah2 Rakjat dan sekolah2 landjutan.
(3). Perguruan Tinggi.
(4). Inspeksi bagi pentjipta2 diberbagai lapangan.
Dalam urutan daerahdaerah jang harus diobservasi, maka ha
rus diutamakan daerahdaerah jang hingga kini kurang menda
pat perhatian, jakni : Nias, Kalimantan Tengah, Toradja, Flores,
Maluku dst.
Berhubung dengan sangat tjepatnja perkembangan masjarakat
Indonesia ditengahtengah dunia internasional dengan segala
pengaruh dan tekanantekanannja, maka usaha penggalian ke
budajaan asli dengan menggunakan reguregu chusus setjara
ilmiah tidak dapat ditundatunda lagi, karena hasil pekerdjaan
reguregu itu harus segera diperkenalkan kepada masjarakat
seluasluasnja, sambil menantikan terwudjudnja Museum Nasio
nal dan Tamantaman Kebudajaan Daerah dsb.nja.
PENGGALIAN KEBUDAJAAN ASELI (LEMBAGA
KEBUDAJAAN)
BAGAN WAKTU
Tahuntahun ke1
Tahun ke3
dan ke4
PERINTJIAN PROJEK
Pemberian tugas studi kepada 100
mahasiswa atau sardjanasardjana
muda dari golongan musik, sastra,
senirupa, arsitektur untuk dipeker
djakan dilapangan kebudajaan, sesu
dah mengachiri tugas studinja.
a. Memilih dari sardjanasardjana
dan senimanseniman tsb. diatas,
tenagatenaga kreatip untuk di
djadikan reguregu penjelidik/pe
nilai dan pentjatat kebudajaan
asli paling sedikit 5 a 6 regu
masingmasing regu terdiri dari
4 orang + perlengkapannja.
b. Mengirim reguregu itu kedaerah
daerah jang hingga kini belum
tjukup mendapat perhatian untuk
mengadakan observasi mengenai
kebudajaan setempat dalam arti
jang seluasluasnja.
Reguregu ini disertai reguregu
pembantu misalnja:
a. djuru potret film
b. ahli pentjatat suara
(soundrecording)
c. djurudjuru gambar
d. pembuat maquette
Pembantu filmfilm dan taperecord.
Pembuatan gambargambar teknis
mengenat bangunan.
Pembuatan maquettemaquette ba
ngunan.
B I A J A
Rp. 8.000.000.
Rp. 300.000.
Rp. 3.000.000
Rp. 500.000
Rp. 400.000
Rp. 400.000
Rp. 500.000
Rp. 1.000.000
Rp. 300.000
Rp. 1.000.000
Rp. 7.400.000
964
Tahun ke5
Pembuatan bahanbahan, bukubuku,
filmfilm, piringpiring hitam, ma
quettemaquette,
gambargambar
dsb.
untuk: a. museum nasional
b. perguruan tinggi
c. sekolahsekolah landjutan.
Rp. 10.000.000
Tjatatan :
Disamping projek ini, kepada :
a. Djawatan Kebudajaan.
b. Dinas Purbakala dan Peninggalan
Nasional.
c. Lembaga Bahasa dan Kesusaste
raan.
d. Lembaga sedjarah dan Anthro
pologi.
e. Arsip Nasional
harus diberikan biajabiaja jang le
bih tinggi supaja instansiinstansi
jang bersangkutan dapat mengem
bangkan usahausaha dalam lapang
an masingmasing.
Perlu pula diadakan fondsfonds
chusus untuk menampung sardjana
sardjana didikan chusus, ratarata
untuk tiaptiap instansi tersebut di
atas Rp. 5.000.000.— 1 tahun = 5 X
Rp. 5.000.000.— = Rp. 25.000.000.—
1 tahun,
§ 875 Projek ke2 : Museum Nasional
a. Umum
Museum Nasional harus didirikan di Kota Proklamasi dan harus
mendjadi bagian tertentu dari Rentjana perkembangan Kota Prokla
masi, karena Museum Nasional itu harus dipikirkan dalam skala jang
serba besar dan sekaligus berupa Taman Rekreasi Rakjat jang luas
dan sesuai dengan kebesaran Bangsa Indonesia diharihari kemudian.
Dalam memilih tanah untuk Kompleks Museum Nasional harus
diutamakan keluasan pekarangan dan kemudian keindahan alam se
kitarnja. Adapun perhubungan dengan kota, hendaklah djarak jang
agak djauh tidak boleh didjadikan rintangan dan bila perlu harus di
adakan dinas bus chusus.
965
Pendapat ini ditjantumkan, karena kesulitan menjediakan tanah
jang tjukup luas ditengahtengah Kota.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
b. S u s u n a n
Museum Nasional harus terdiri dari :
Gedunggedung untuk barangbarang purbakala, sedapatdapat
nja dibagibagi dalam daerah kebudajaan (tidak perlu sesuai de
ngan daerahdaerah Propinsi).
Tiaptiap daerah Kebudajaan dibagi lagi dalam bagianbagian :
a. barangbarang kuno berhubungan dengan AGAMA termasuk
artjaartja.
b. barangbarang kuno perumahtanggaan.
c. alatalat kuno untuk musik aseli.
d. kainkain tenunan kuno dan seterusnja menurut pembagian
pembagian jang bersifat ilmiah.
Ruangan besar untuk pertundjukan taritarian aseli dan sebagai
nja.
Ruangan ini harus dapat dipergunakan untuk:
a. pertundjukan film kebudajaan.
b. kuliahkuliah atau tjeramah umum.
c. kegiatankegiatan universitas Rakjat.
Ruanganruangan berupa museum musik berisi :
a. perpustakaan berupa buku.
b. perpustakaan berupa piringpiring hitam.
Disertai sedjumlah ruanganruangan tertutup dan "sound
proof" untuk dapat mendengarkan musikmusik aseli dari
pemutaran piringpiring hitam setjara tersendiri2 tanpa
mengganggu siapapun.
Halamanhalaman sekitar gedunggedung harus serba luas dan
dihiasi tanamtanaman setjara ahli dan disanasini harus terda
pat kolamkolam jang mendekati bentukbentuk alam. Halaman
halaman dapat digunakan untuk penempatan patungpatung
jang agak besar, jang lebih artistik ditempatkan diluar gedung.
Sebagian dari daerah Museum Nasional itu harus direntjanakan
sebagai Taman Bhinneka Tunggal Ika dimana dibangun rumah
rumah aseli dari daerahdaerah Kebudajaan lengkap dengan ma
nusiamanusia tiruan serta kebun dan alatalatnja jang melukis
kan keadaan aseli dan tingkah laku aseli dalam suasana jang men
dekati keadaan sebenarnja. Dengan demikian Museum Nasional
ini berisi pula museum lapangan.
Selain dari itu sebagai pusat kompleks ini harus dibangun pula
sebuah museum perdjoangan, dimana disimpan dan dipamerkan
barangbarang atau alatalat perang jang penting dan berhu
bungan erat dengan sedjarah perdjoangan Indonesia.
7. Oleh karena kompleks museum nasional ini sangat luas, maka
perlu diadakan ditempattempat jang tepat untuk restaurant
umum beserta toilettoilet jang serba tjukup djumlahnja.
966
Pun untuk menghindarkan kekotoran, perlu disanasini diadakan
toilettoilet umum, walaupun harus dalam bentuk tersamar.
8. Untuk melaksanakan dan mengawasi seluruh kompleks Museum
Nasional perlu diadakan Pusat Museum Nasional jang berisi :
a. Tata Usaha.
b. Polisi Museum Nasional.
c. Pemadam Kebakaran.
d. Resepsi + ruangan minum + toilet.
9. Luas pekarangan jang dibutuhkan untuk Museum Nasional :
a. Gedung2 Daerah Kebudajaan ± 7 X 500 = 35000 m²
b. Ruangan Pertundjukan
5000 „
c. Museum musik
5000 „
d. Pusat Museum Nasional
3000 „
e. Restoran2 + toilet2 umum
3000 „
f. Halaman sekitar gedung2 (termasuk
parkir) tsb. diatas: 10 X 51000 m²
= 510000 „
g. Taman Bhinneka Tunggal Ika beserta
Museum perdjoangan ± 7 X 50000 m² = 350000 „
h. Kolam² dan hutan2 tiruan, serta
tempat parkir
89000 „
Djumlah
1.000.000
m².
atau 100 H.A.
c. A r s i t e k t u r
Arsitektur Gedung2 Museum Nasional harus disusun sesuai de
ngan iklim tropis dengan mengindahkan pokok2 berikut:
1. Sekitar ruangan2 harus dibuat emper2 terbuka dan luas (lebar
minimum: 8 meter) dan ruangan2 harus menimbulkan suasana
terbuka. Untuk itu sebaiknja gedung2 direntjanakan mengeli
lingi patio2 jang agak luas, sehingga gedung 2 tertutup dalam
arti pendjagaan terhadap pelanggar2 ketertiban, akan tetapi ter
buka terhadap halaman dan udara.
2. Konstruksi dan bahan2 gedung harus dipikirkan dalam istilah2 :
beton, perunggu, batu2 alam, kaju2 kelas tertinggi jang dihasilkan
di Indonesia dsb.
Untuk memperindah tiang2 beton dipinggir emper2 misalnja ha
rus dipasang batu2 alam jang bila keuangan mengizinkan dapat
diperlengkapi dengan ukiran2. Lantai harus dibuat dari batu2
alam, sedikitdikitnja dari plaat2 terrazzo bertulang berisi pe
tjahan batu2 alam aseli. Pun dinding2 ruangan sedapatdapat di
lapisi batu2 alam.
3. Dalam kompleks Museum Nasional tidak didirikan gedung jang
lebih tinggi dari 2 „lapisbangun”, djustru untuk mengutamakan
djiwa ketamanan dari pada Museum Nasional tersebut.
Bila ada gedung.atau bagian gedung jang dibuat bertingkat, ma
ka hendaknja bagian bawah dibuat setjara terbuka dan arsitek
tonis mendjadi satu dengan halaman sekitarnja.
967
Untuk menghubungi tingkat atas hendaknja diutamakan pem
buatan lantai2 lalulintas jang miring atas pembuatan tangga2
biasa dan bila terpaksa membuat tangga hendaknja dibuat tang
ga jang lambat naiknja (tangga malas), berhubung dengan sifat
umum dari pada Museum Nasional jang berada didaerah jang
iklimnja panas.
4. Tjorak arsitektur gedung2 Museum Nasional itu harus menguta
makan :
(a). kepribadian Indonesia.
(b). ketenangan pandangan baik susunan bentuk dan bahan2,
maupun warna.
(c). kechidmatan serta martabat.
d. Anggaran biaja dan rentjana waktu pendirian Meuseum
Nasional
BAGAN WAKTU
Tahun ke1
Tahun ke2
Tahun ke3
Tahun ke4
Tahun ke5
968
PENDIDIKAN PROJEK
Pembelian 100 H,A. tanah a Rp. 20.
—/m². Sedapatdapat tanah bebas jang
digunakan untuk tanah museum na
sional ini.
Pembuatan Rentjana umum Plano
logi kompleks Museum Nasional,
tamantaman, kolamkolam Taman
Bhineka Tunggal Ika dsb.
Pelaksanaan Tamantaman, Kolam
kolam djalandjalan pertama.
B I A J A.
Rp. 20.000.000.—
Rp. 3.000.000.—
Rp. 5.000.000.—
Pelaksanaan gedunggedung Museum
Nasional jang mendjadi satu Projek
Raksasa harus diselesaikan dalam
3 tahun berhubung dengan besarnja
biaja.
Menurut taksiran sekarang, maka
gedunggedung Museum Nasional,
tidak termasuk bangunanbangunan
dan perlengkapanperlengkapan Ta
man Bhineka Tunggal Ika, akan
memakan biaja sedjumlah Rp.
210.000.000,— sehingga untuk tiap 2
tahun pembangunan harus disedia
kan 1/3 X Rp. 210.000.000.— =
Rp. 70.000.000,—
Landjutan pembangunan gedungge
dung Museum Nasional.
Rp. 70.000.000.—
Penjelesaian bagian terachir Ge
dunggedung Museum Nasional,
Rp. 70.000.000.—
Sedjadjar dengan pembangunan Ge
dunggedung Museum Nasional ha
rus dibangun Museum Lapangan
berupa TAMAN BHINNEKA TUNG
GAL IKA jang kirakiranja terdiri
dari ± 7 daerah kebudajaan, dan 1
Museum Perdjoangan,
BAGAN WAKTU
Tahun ke4
Tahun ke5
PENDIDIKAN PROJEK
Untuk tiaptiap taman daerah ke
budajaan harus disediakan biaja se
djumlah Rp. 5.000.000.— dan untuk
seluruh TAMAN BHINNEKA
TUNGGAL IKA harus disediakan
biaja sedjumlah Rp. 35.000.000.— di
selenggarakan setjara berangsur
angsur dalam tahun ke3, ke4 dan
ke5 atau sekaligus dalam tahun ke
6, setelah gedunggedung Museum
Nasional selesai dibangun.
Untuk gedung Museum perdjoangan
seluas 10.000 m², dibutuhkan
D j u ml a h:
B I A J A
Rp. 20.000.000.—
Rp. 20.000.000.—
Rp. 313.000.000.—
Tjatatan :
Disamping itu Djawatan Kebudaja
an harus mendidik setjara berentja
na tenagatenaga ahli untuk pelak
sanaan Museum umumnja dan mu
seum nasional chususnja.
§ 876. Projek ke3: Wisma seni Nasional
a. U m u m
Pembangunan Wisma Seni .Nasional harus direntjanakan dalam
rangka perentjanaan Pembaharuan Kota Djakarta setjara besarbe
saran.
Sebagai pusat kota Djakarta, maka Medan Merdeka jang seka
rang harus dikosongkan sama sekali dan ditengahtengah Medan
Merdeka itu harus didirikan TUGU NASIONAL bersama perleng
kapannja, misalnja landasan parade, Tribune Kehormatan dsb.
Bangunanbangunan sekitar Medan Merdeka itu, jakni jang ter
letak di Djalandjalan Merdeka Utara, Timur, Selatan dan Barat, ha
rus dibongkar sama sekali dan diganti dengan gedunggedung mo
numental dan terdiri dari 5 lapis bangun, walaupun pelaksanaannja
akan berdjalan setjara berangsurangsur.
Gedunggedung baru jang monumental dan jang akan menghiasi
keempat sisi Medan Merdeka itu dan perluasan djalandjalan jang
bersangkutan beserta Tugu Nasional akan mendjadi MONUMEN
NASIONAL.
Berhubung dengan rentjana tersebut diatas sebaiknja Wisma Se
ni Nasional itu didjadikan bagian daripada Monumen Nasional itu
dengan memilih tempat di Djalan Merdeka Barat dan mengambil oper
969
seluruh pekaranganpekarangan jang terkurung oleh Djl. Merdeka
Barat dan Djalan Tanah Abang Timur terhitung dari batas Departe
men Pertahanan sampan djalan Budi Kemuljaan. Dengan demikian
akan terdjamin pembangunan jang monumental disebagian daerah
sekeliling Medan Merdeka. Oleh karena pekarangan jang dimaksud
kan disini mendjadi tjukup luas, maka dalam pekarangan ini hendak
nja diberikan tempat pula kepada Perpustakaan Nasional. Akan teta
pi oleh karena Perpustakaan Nasional ini harus diperlengkapi dengan
gudang buku jang besar, tinggi dan zakelijk maka sebaiknja Perpus
takaan ini dibangun dibelakang Wisma Seni Nasional bila dilihat
dari Medan Merdeka, akan tetapi setjara arsitektonis merupakan su
atu kompleks bersama jang harmonis dengan menggunakan halaman
halaman terkurung jang dapat direntjanakan demikian rupa sehingga
menambah keindahan bank Wisma Seni Nasional, maupun Perpusta
kaan Nasional. Dengan demikian bagian jang terberat daripada pe
rentjanaan ini ialah pengambilan hakhak tanahtanah jang bersang
kutan jang mau tidak mau harus dipandang mutlak, bila Monumen
Nasional hendak terlaksana.
b. S u s u n a n
Gedung Wisma Seni Nasional akan melintang dari Departemen
Pertahanan hingga udjung Selatan Djalan Merdeka Barat dengan
bertingkat 4 (5 lapisbangun). Lantai bawah atau lantai ke1 harus
dilaksanakan setjara terbuka dengan tiangtiang beton jang membiar
kan ruangan dibelakang Wisma Seni Nasional tetap kelihatan dari
djurusan Medan Merdeka. Bagianbagian administrasi, lobby, cafeta
ria, resepsi dsb. dapat ditempatkan dilantai ke1 ini dengan meng
gunakan dindingdinding katja setinggi 2 meter, sehingga sisa tinggi
ruangan lantai ke1 tetap terbuka. Pun sebagian daripada lantai ke1
ini dapat digunakan sebagai tempat parkir bagi kendaraankendaraan
intern (kendaraankendaraan tamu harus diparkir diluar gedung).
Untuk mendjaga akibatakibat iklim maka sebaiknja Wisma Seni Na
sional itu diperlengkapi dengan emperemper peneduh jang dengan
sendirinja dapat digunakan pula sebagai emper lalulintas. Emperem
per ini harus ditempatkan disebelah Djalan Merdeka Barat (muka ge
dung) dan disebelah belakang gedung untuk menangkis matahari
sore. Ukuran lebar gedung direntjanakan 15 meter (lebih dari itu akan
menjulitkan penerangan alamiah) ditambah dengan emperemper :
2 X 4 meter mendjadi 23 meter, Pandjang gedung mendjadi 300 me
ter. Bila diadakan dindingdinding pemisah setiap 10 meter, maka
dengan rentjana demikian akan dapat digantungkan kirakira 4 X
1000 = 4000 lukisan satu baris dan lebih kurang 8000 lukisan bila di
gunakan dua basis. Bila perlu pada waktu pameran ditengah 2 ruang
an dapat ditempatkan gantungangantungan lukisan chusus jang tju
kup indah akan tetapi dapat dipindahpindahkan dengan mudah. De
ngan demikian kapasitet Wisma Seni Nasional dapat diperbesar se
tjara insidentil dengan penggantungan kurang lebih 2000 lukisan.
970
Oleh karena Wisma Seni Nasional itu terutama dimaksudkan untuk
menjimpan dan memamerkan hasilhasil kesenian nasional jang kon
temporer, maka sebagian terbesar daripada Wisma Seni Nasional itu
harus disediakan untuk penjimpanan dan pameran lukislukisan
tidak dibagi lagi menurut daerahdaerah kebudajaan, akan tetapi me
nurut djenis2 lukisan, misalnja :
1. Bagian Seni Lukis dibagi atas :
(a). Potlot, tinta, arang, panel dsb.
(b). Tjat air .
(c). Tjat minjak.
(d). Etsa dsb.
2.
Bagian Seni Pahat dibagibagi dalam :
(a). Kaju.
(b). Batu.
(c). Perunggu atau metalmetal lainnja.
Pertundjukan patungpatung besar jang dibuat dari bahanbahan
tahan iklim, dapat dilakukan pada halaman terbuka antara Wisma
Seni Nasional dan Perpustakaan Nasional dan patungpatung besar
jang dibuat dari bahanbahan lemah dapat dipertundjukkan dalam
bagianbagian tertentu daripada lantai ke1 (bawah). Sudah lazim
bahwa pada pusatpusat kebudajaan sebagai Wisma Seni Nasional ini
seringsering diadakan tjeramahtjeramah atau demonstrasidemon
strasi dan pertundjukanpertundjukan jang sangat menarik dan vital
bagi para seniman/seniwati. Berhubung dengan itu, maka Wisma
Seni Nasional harus diperlengkapi dengan sebuah auditorium jang
tjukup untuk 1000 orang jang panggung berlakunja tidak perlu leng
kap sebagai sebuah teater. Dengan demikian Wisma Nasional itu
akan terdiri dari sebuah gedung monumental jang lebarnja 23 meter,
tingginja 25 meter dan pandjangnja 300 meter, sedang disebagian
halaman belakang jang bersambung dengan gedung muka itu akan
didirikan sebuah auditorium seluas 1800 meter persegi. Tanah jang
dikurung oleh Djalan Merdeka Barat dan Djalan Tanah Abang Timur,
terhitung dari batas Departemen Pertahanan sampai Djalan Budi Ke
muljaan adalah kurang lebih 153.000 meter persegi dan bila harus
dikosongkan daerah seluruhnja sekaligus maka biajanja sedikitnja
akan berdjumlah Rp. 153.000.000. Walaupun untuk perkembangan
daerah sekitar Medan Merdeka pengosongan sematjam ini dibutuh
kan, namun berhubung dengan terlalu beratnja biaja jang bersang
kutan baiklah pengosongan itu diselenggarakan setaraf demi setaraf.
Akan tetapi untuk pelaksanaan Wisma Seni Nasional bersamaan Per
pustakaan Nasional hendaknja dikosongkan setengah daripada dae
rah jang dimaksudkan diatas setjepat mungkin, jang berarti penge
luaran biaja sedjumlah kurang lebih Rp: 80.000.000.
Rentjana pemakaian tanah seluruhnja harus sedemikian rupa,
hingga Wisma Seni Nasional dapat diperluas diharihari kemudian.
971
c. A r s i t e k t u r
Dalam perentjanaan kompleks Wisma Seni Nasional dan perpus
takaan Nasional harus diberikan peranan terpenting kepada ta
namtanaman baik dilantai ke1 dalam gedung maupun dihala
man luar dan jang dikurung oleh gedunggedung. Pun disana sini
harus diadakan kolamkolam indah.
Mengenai arsitektur Wisma Seni Nasional ditjatat bahwa Wisma
tersebut akan mendjadi bagian daripada Monumen Nasional dan
dengan demikian mutunja, baik mengenai konstruksi dan bahan
bahan maupun mengenai aestetiknja, harus direntjanakan dengan
sempurna (bahanbahan beton, batubatu alam, perunggu dll.).
Keharusan adanja emperemper, baik dimuka maupun dibela
kang memberikan kesempatan untuk mentjiptakan serambi pilar
(zuilen galerijen) jang mengandung kemungkinankemungkinan
besar untuk mentjerminkan djiwa kebesaran.
2.
3.
4.
Sekitar auditorium pun hendaknja direntjanakan emperemper
luas jang mendjadi bagianbagian peneduh dan dapat digunakan
pada waktu istirahat sebagai tempat ramah tamah dsb.
Tjorak arsitektur daripada Wisma Seni Nasional itu harus
mengutamakan :
5.
(a). Kepribadian Indonesia.
(b). Ketenangan pandangan, baik susunan bentuk dan bahan
bahan maupun warnawarna.
(c). Kechidmatan dan martabat.
d. Anggaran biaja dan rentjana waktu penjelenggaraan
BAGAN WAKTU
Tahun ke1
972
PERINTJIAN PROJEK WISMA
SENI NASIONAL
Pembebasan sebagian pertama dari
pada tanah jang terkurung oleh Djl.
Merdeka Barat dan Djl. Tanah
Abang Timur, terhitung dari batas
Departemen Pertahanan hingga Djl.
Budi Kemuliaan.
Pembangunan Wisma Seni Nasional
diselesaikan dengan waktu 4 tahun
pembangunan dan untuk tiaptiap
tahun pembangunan disediakan ½
dari biaja pembangunan. Biaja pem
bangunan seluruhnja adalah sebagai
berikut :
Gedung muka = Rp. 200.000.000.—
7000 X 5 X Rp. 8.000,—
Gedung audito
Rium : = Rp. 12.000.000,—
B I A J A.
Rp. 80.000.000.—
BAGAN WAKTU
Tahun ke2
Tahun ke3
Tahun ke4
Tahun ke5
PERINTJIAN PROJEK WISMA
SENI NASIONAL
1800 X Rp, 7000,—
Perlengkapan: = Rp. 6.000.000,—
Penjelesaian
arsitektur
halaman 2 = Rp. 4.000.000,—
Halaman 2
parkir : = Rp. 3.000.000,—
6000 X Rp. 500,—
___________________________
Djumlah: Rp. 305.600.000,—
Dibulatkan: Rp. 306.000.000,—
½ X
Rp.306.000.000,— = Rp. 76.500.000,—
Belandja pim
pinan + staf
pegawai² = Rp. 500.000,—
___________________________
Djuml. th. ke2 Rp. 77.000.000,—
Sama dengan
tahun ke2 Rp. 77.000.000,—
Untuk tahun ke4 disediakan djum
lah jang sama dengan djumlah un
tuk tahun ke3 ditambah dengan
Rp. 200.000,— untuk belandja pega
waipegawai tambahan.
Untuk tahun ke5 disediakan djum
lah jang sama dengan djumlah jang
sama untuk tahun ke4 ditambah
dengan Rp. 100.000,— untuk belan
dja pegawai2 tambahan.
Djumlah biaja
PROJEK WISMA SENI NASIONAL
Perhatian :
Untuk penjelesaian .pembebasan se
luruh tanah jang dimaksudkan dalam
pendjelasan projek ini, maka perlu
disediakan pula biaja sedjumlah
Rp. 80.000.000,— untuk tahun2 sesu
dah pembangunan Wisma Kesenian
Nasional.
Djumlah seluruhnja :
B I A J A.
Rp. 77.300.000.—
Rp. 77.200.000.—
Rp. 77.000.000.—
Rp. 77.000.000.—
Rp. 388.500.000.—
Rp. 80.000.000.—
Rp. 468.500.000.—
§ 877. Projek ke4 : Perpustakaan Nasional
a. U m u m
Sesuai dengan pendjelasanpendjelasan dalam projek WISMA
SENI NASIONAL maka perpustakaan Nasional akan didirikan dalam
suatu kompleks arsitektonis dengan Wisma Seni Nasional dan ber
973
hubung dengan sifat chusus daripada gudang buku jang agak besar
dan tinggi serta zakelijk itu, maka Perpustakaan Nasional itu akan
dibangun dibelakang Wisma Seni Nasional, dilihat dari dj. Merdeka
Barat.
Akan tetapi berhubung dengan tjorak transparant dari pada ba
gian terbawah daripada Wisma Seni Nasional itu, maka bagianba
gian bawah daripada Perpustakaan Nasional itu berikut halaman
halaman indahnja, akan terlihat dari dj. Merdeka Barat.
Adapun pembelian tanah jang dibutuhkan sebaiknja disekaligus
kan dengan pekarangan Wisma Seni Nasional sebagai telah diterang
kan dalam pendjelasan PROJEK WISMA SENI NASIONAL.
b. S u s u n a n
Mengenai susunan perpustakaan Nasional itu diterangkan seba
gai berikut :
1. Bagian terbawah, jakni lantai bawah atau ke1 akan disediakan
untuk lobby, resepsi, administrasi, ruanganruangan batja, ca
fetaria, toilettoilet dan sebagainja.
2. Dibagian ruanganruangan batja harus ada ruanganruangan ter
buka jang menghadapi ruanganruangan batja dengan toonbank
jang tjukup pandjang jang sedikitnja dapat melajani 10 tamu
sekaligus.
Sebagian daripada toonbank itu harus disediakan untuk mela
jani tamutamu jang ingin memindjam bukubuku jang diperbo
lehkan dibawa keluar gedung.
3. Perhubungan para petugas pelajantamu perpustakaan dengan
gudang2 buku diatas diadakan oleh liftlift buku, paling sedikit
dua lift untuk tiaptiap lantai (tingkat) gudang buku. Pun perhu
bungan teleponis intern harus disediakan.
4. Bagi para pengurus gudanggudang buku disediakan dua lift
orang dan tangga sebagai persediaan.
5. Dibagian djalan keluar Ruangan Batja harus ada pendjagaan atau
kontrole permanent selama perpustakaan dibuka untuk umum.
6. Penjimpanan buku diatur menurut bagian materi atau ilmunja
dan tidak menurut bahasanja. Perpustakaan Nasional akan me
njediakan persediaan bukubuku dalam bahasa Indonesia dan
bahasabahasa Daerah, bahasabahasa modern seperti Inggeris;
Perantjis, Djerman, Rusia, Spanjol dan ditambah dengan bahasa
bahasa Tiong Hoa dan Djepang,
Kapasita Perpustakaan Nasional ini sementara ditetapkan se
djumlah 4.000.000 buku.
974
7.
8.
9.
10.
Untuk itu dibutuhkan 10 lantai seluas 12 x 100 m, sedang
tiap2 lantai diperlengkapi dengan ruangruang kerdja untuk 8
orang petugas dan seorang penghubung seluas 12 x 10 m lengkap
dengan toilettoiletnja, sedang pada kiri kanan lantai harus ter
dapat emperemper pelindung selebar 3 m.
Dengan demikian gudang buku membutuhkan sedikitnja : 10
X 9 + 12 = 102 petugas.
Ruanganruangan tempat simpan buku harus diperlengkapi
dengan mesin2 pengatur hawa untuk mendjaga keselamatan
bukubuku, sedang rekrek buku harus terbuat dari badja
tahankarat untuk menghemat ruangan. Sepandjang ruangan
terdapat 8 barisan rek dengan 4 gang tugas.
Rekrek harus terisi sampai kelantailantai kelangitlangit, dan
dengan demikian tiaptiap rek harus diperlengkapi dengan tang
gatangga badja tahankuat jang dapat disorongsorong dengan
ringan.
Dengan demikian luas bangunan adalah sebagai
berikut: Lantai ke1 (bawah) :
Ruangan batja untuk ± 500 orang
Ruangan pelajanan pembatja
Ruangan kontrole
Lobby + resepsi + kafetaria
Administrasi
Toilettoilet umum
Toilettoilet intern
Emperemper peneduh
Lantai ke1
Lantailantai keatasnja adalah berupa gudang
gudang buku.
Untuk tiaptiap lantai berdjumlah :
Gudang buku 12 X 100
Ruang kerdja
Ruang tangga dan lift
Ruang liftlift untuk buku serta pelajanannja
Emperemper 2 x 3 x 120
Toilettoilet
=
=
=
=
=
=
=
=
2.500 m²
120 m²
20 m²
500 m²
300 m²
50 m²
50 m²
1.000 m²
=
4.500 m²
=
=
=
=
=
1.200 m²
120 m²
50 m²
50 m²
720 m²
10 m²
Seluruhnja = 10 x 2.150 m² = 21.500 m².
c. A r s i t e k t u r
Arsitektur Perpustakaan Nasional harus disesuaikan dengan ar
sitektur Wisma Seni Nasional jang telah tjukup didjelaskan dalam
PROJEK WISMA SENI NASIONAL.
975
d. Anggaran biaja dan rentjana waktu penjelenggaraan
BAGAN WAKTU
Tahun ke1
Tahun ke2
976
PERINTJIAN PROJEK PERPUS
TAKAAN NASIONAL
Pembebasan tanah jang terletak di Djl.
Merdeka Barat antara batas De
partemen Pertahanan dan Djl. Budi
Kemuliaan diselenggarakan setjara
digabungkan dengan pelaksanaan
PROJEK WISMA SENI NASIONAL,
Dengan demikian biaja pembebasan
tanah jang bersangkutan tidak perlu
dimasukkan lags dalam projek Per
pustakaan Nasional ………………………
u.p.
Pembangunan seluruh gedung Per
pustakaan harus diselesaikan dalam
4 tahuntahun pembangunan dan de
ngan demikian tiaptiap tahun pem
bangunan ¼ daripada biaja pemba
ngunan seluruhnja adalah abb.:
Gedung umum, jakni lantai bawah
atau ke1
4540XRp.7000,— =Rp. 31.780,000,—
Gudang buku
21500XRp.6000,— =Rp. 129.000.000,—
Perlengkapan
mesin2 pengatur
hawa (deviesen) =Rp. 10.000.000,—
Lift2 orang
(deviesen)
=Rp. 5.000.000,—
Lift2 buku
(deviesen)
=Rp. 2.000.000,—
Penjelesaian
arsitektur
=Rp. 3.000.000,—
halaman
Landasan par
keer kendaraan =Rp. 3.000.000,—
____________________
Djumlah biaja
pembangunan =Rp. 183.780.000,—
Djumlah biaja
pembangunan di
bulatkan men
djadi =Rp. 184.000.000,—
jang didalamnja
terdapat djumlah
Rp. 17.000.000,—
berupa deviesen
setjara mutlak.
Untuk tahun ke2
pembangunan ha
rus disediakan ¼
daripada
Rp.184,000.000,— =Rp. 46.000.000,—
BIAJA
BAGAN WAKTU
Tahun ke3
Tahun ke4
PERINTJIAN PROJEK PERPUS
TAKAAN NASIONAL
BIAJA
Belandja peng
urus = Rp. 100.000,—
Dana pendidikan
para petugas = Rp. 1.900.000,—
_____________________
Djumlah tahun
ke2 = Rp. 48.000.000,— Rp. 48.000.000,—
Untuk tahun
ke3 disediakan
¼ X
Rp. 184.000.000,— = Rp. 46.000.000,—
Belandja
pengurus
= Rp. 200.000,—
Dana pendidikan
para petugas (pe
ngiriman keluar
negeri) dsb.
= Rp. 2.800.000,—
Pembelian buku2
2.000.000 X
Rp. 200,— = Rp.
400.000.000,—
(akan tetapi ber
hubung kesulitan
dalam penjeleng
garaan, maka
angka ini tidak
disebutkan dalam
tahun pembiaja
an).
_____________________
Djumlah = Rp. 49.000.000,— Rp. 49.000.000,—
Djumlah
Disediakan ¼ X
Rp. 184.000.000,— = Rp. 46.000.000,—
Belandja peng
urus
= Rp. 300.000,—
Belandja petu
gas2 pelopor
= Rp. 600.000,—
Dana pendidikan
para petugas
= Rp. 1.100.000,—
Pembelian buku2
1.000.000 X
Rp. 200,— =
Rp. 200.000.000,—
(karena kesulit
an dalam penje
lenggaraan, ang
ka ini tidak dise
butkan dalam ta
hun pembiajaan
_____________________
Djumlah tahun
ke4 = Rp. 48.000.000,—
_____________________
Rp. 97.000.000,—
Rp. 48.000.000,—
977
BAGAN WAKTU
PERINTJIAN PROJEK PERPUS
TAKAAN NASIONAL
Djumlah jang di
pindahkan
= Rp. 48.000.000,—
Untuk th. ke5
disediakan ¼ X
Rp.184.000,000,— = Rp. 40.000.000,—
Belandja peng
urus serta petu
gas2 seluruhnja = Rp. 4.000.000,—
Pembelian pera
bot2 gudang bu
ku (deviesen) = Rp. 10.000.000,—
Pembelian pera
bot2 kantor dsb = Rp. 5.000.000,—
Pembelian buku²
1.000.000 X
Rp. 200,— =
Rp.200.000.000,—
(karena kesulit
an dalam penje
lenggaraan, ang
ka ini tidak dise
butkan dalam ta
hun pembiajaan).
_____________________
Djumlah tahun
ke5 = Rp. 65.000.000,—
Djumlah biaja
PROJEK PERPUSTAKAAN
NASIONAL
BIAJA
Rp. 48.000.000,—
Rp. 65.000.000,—
Rp. 210.000.000,—
N.B.
Diantara djumlah tersebut diatas, terdapat
Rp, 27.000.000,— berupa deviesen.
Disamping itu harus diselesaikan pembelian bukubuku
sebanjak Rp. 800.000.000,— untuk 4.000.000 buku, se
bagian dari djumlah tersebut berupa deviesen
§ 878. Projek ke5: Teater Nasional
a. U m u m
Teater Nasional sebagai pusat pertundjukan kesenian nasional
adalah salah satu perlengkapan Kota Proklamasi, sedjadjar dengan
bangunanbangunan sebagai:
Museum Nasional
Wisma Seni Nasional
978
Tugu Nasional
Mesdjid Istiglal
Konservatori Nasional
Sirkus Nasional,
jang semuanja harus diberikan tempat jang terentjana dalam rentjana
perkembangan Kota Proklamasi.
Gedunggedung tersebut diatas harus mendjadi accentaccent
arsitektonis daripada keseluruhan Kota Proklamasi.
Dalam memilih tanah untuk Teater Nasional itu harus diutama
kan keluasan tanah dan oleh karena Teater ini sebaiknja harus ada
di atau dekat kepada Pusat Kota, maka Pemerintah harus bersedia
menghapuskan suatu daerah perkampungan jang tjukup luas untuk
keperluan Teater Nasional tsb. walaupun sesuatu tidak dapat dile
paskan daripada perkembangan kemampuan ekonomi nasional.
b. S u s u n a n
1. Teater Nasional jang serba lengkap dan memenuhi tjitatjita be
sar daripada Bangsa Indonesia harus terdiri dari :
(a) Gedung teater dengan kapasitet ± 3000 penonton lengkap
dengan kebutuhankebutuhan sebagai panggung, emper
muka (lobby), kamarkamar hias dan kamarkamar simpan
lajarlajar dekor, kamarkamar simpan perabot toilettoilet,
administrasi, kamar rapat pengawas, dinas loket, salon tung
gu untuk tamu agung, gudanggudang, bengkel, toilettoilet,
tempat speda umum, dsb.
(b) Teater lapangan jang dapat menerima ± 10.000 penonton
lengkap dengan panggung beratap dan ruanganruangan
istirahat bagi para seniman dan seniwati serta toilettoilet
umum.
(c) Sebidang lapangan tempat parkir tjukup untuk menampung
± 3000 mobil walaupun sementara hanja disiapkan untuk
± 600 mobil (sisanja disediakan sebagai tjadangan untuk
perluasan setjara berangsurangsur hingga ± 3000 mobil).
(d). Gedunggedung sederhana untuk pemondokan rombongan
rombongan kesenian daerah sewaktuwaktu, lengkap de
ngan dapur serta halamanhalaman rekreasinja.
(e). Rumah direktur Teater Nasional serta rumahrumah pegawai
pembantu dan pemondokan pelajanpelajan tetap dan vital
untuk organisasi Teater Nasional. Hal ini perlu sekali untuk
menghindari djarakdjarak djauh jang harus ditempuh oleh
para pelajan Teater Nasional.
Dengan demikian luas daripada tanah jang dibutuhkan untuk
Teater Nasional adalah sebagai berikut :
Untuk objek a :
15.000 m²
,,
,,
b :
20.000 m²
,,
,,
c :
90.000 m²
,,
,,
d :
6.000 m²
,,
,,
e :
12.000 m²
Djumlah
Dibulatkan
143.000 m²
150.000 m²
= 15 H.A.
979
c. Arsitektur/Konstruksi.
Arsitektur gedunggedung Teater Nasional harus disusun sesuai
dengan iklim tropis dengan mengindahkan pokokpokok berikut:
1. Gedung Teater Nasional harus menguasai (domineren) seluruh
kompleks Teater Nasional setjara arsitektonis, sehingga ge
dunggedung jang lain harus direntjanakan demikian rupa,
sehingga seolaholah menghilangkan dirt daripada pandangan
arsitektonis.
2. Dalam hubungan ini perlu diberikan peranan besar kepada
pohonpohonan, lebihlebih sekitar teater terbuka dan la
pangan parkir dsb.
3. Gedung Teater harus mempunjai ruangan muka penerimaan
penonton, sebelum masuk kedalam ruangan Teater dan lain
dari itu gedung sebagai keseluruhan harus dikelilingi oleh
emperemper luas dan teduh.
4. Untuk memperpendek djarak antara penonton jang duduk di
bagian belakang daripada ruangan teater dan panggung, se
baiknja direntjanakan balkonbalkon serta logeloge istimewa
untuk tamutamu Agung dsb.
5. Antara panggung dan barisan kursi depan harus direntjana
kan 2 lantai pemain musik jang dapat dilenjapkan kebawah
setjara otomatis dan terlepas satu sama lain sehingga dapat
dipersiapkan orkes lain, sambil menunggu achirnja permain
an orkes jang sedang mendjalankan atjara. Lantai musik ber
gerak otomatis ini akan sangat bermanfaat dalam pertun
djukan berbagai ragam kesenian.
6. Panggung Teaterpun sebaiknja direntjanakan sebagai pang
gung jang dapat dinaikturunkan setjara otomatis.
Perlengkapanperlengkapan dekorpun harus menggunakan
teknik modern, sehingga meringankan pekerdjaanpeker
djaan petugas teater.
7. Gedunggedung, ruanganruangan kantor, tempat speda
sebaiknja direntjanakan sebagai lantai pertama dibawah
ruangan teater tsb, dan dengan demikian seluruh ruangan
ruangan diprojeksikan dalam 2 niveau, dibawah : ruangan
ruangan utilitet dan diatas: ruanganruangan teater, emper
emper dsb.
8. Teater terbuka dibuat sebagai stadion sepotong jang berpusat
kepada panggung beratap lengkap dengan kebutuhankebu
tuhan panggung, sebagai ruanganruangan istirahat, toilet
toilet, gudang2 dsb.
Bagian penerimaan para penonton sebaiknja dibuat sebagai
pendopo pandjang serta emperemper.
Untuk memperkaja pandangan arsitektonis maka dalam kom
pleks teater terbuka ini sebaiknja diberikan tempat. kepada
patungpatung batu atau hasilhasil seni pahat lainlain.
9. Konstruksikonstruksi dan bahanbahan bangunan harus di
pilih djenisdjenis jang kuat dan tahan lama, misalnja: beton
bertulang, besi, tembaga, batubatu alam dan sebagainja.
980
10. Bangunanbangunan berupa rumahrumah tempat tinggal atau
pemondokan harus dikelilingi sebanjakbanjaknja oleh
pohonpohonan.
11. Tjorak arsitektur gedunggedung Kompleks Teater nasional
itu harus mengutamakan :
(a). Kepribadian Indonesia.
(b). Ketenangan pandangan, baik susunan bentuk serta
bahanbahan, maupun warnawarna.
(c). Kechidmatan serta martabat (dignity).
d.
Anggaran biaja dan rentjana
BAGAN WAKTU
Tahun ke1
Tahun ke2
Tahun ke3
waktu penjelenggaraan
PERINTJIAN PROJEK TEATER
NASIONAL
BIAJA
Pembelian tanah, serta pemindahan
penduduk untuk mengosongkan pe
karangan² jang terpilih dan sesuai
dengan rentjana Perkembangan Kota
Proklamasi 150.000 m² tanah pem
bangunan a Rp, 100,—
= Rp. 15.000,000,—
Biaja pemindah
an penduduk ser
ta penggantian
kerugian berupa
rumah² dsb.
= Rp. 15.000.000,—
____________________
Djumlah tahun
ke1 = Rp. 30.000.000,—
Rp. 30.000.000,—
Gedung Induk
Teater Nasional:
5000 m² lantai
bawah a
Rp. 4000,—
= Rp. 20.000.000,—
5000 m²
lantai atas
a Rp. 8000,— = Rp. 40.000.000,—
pos perlengkap
an panggung dan
teaterzaal
= Rp, 10.000.000,—
____________________
Djumlah tahun
ke2 = Rp. 70.000.000,—
Rp. 70.000.000,—
Pelaksanaan la
pangan parkir
dengan kapasi
tet sementara ±
600 mobil dengan
lapisan perkeras
an: 3 18.000 m² a
Rp. 300,—
= Rp. 5.400.000,—
981
BAGAN WAKTU
PERINTJIAN PROJEK TEATER
NASIONAL
Gedung2 pemon
dokan rombong
an seni daerah:
1000x Rp.3000,— = Rp. 3.000.000,—
____________________
Djumlah tahun
ke3 = Rp. 8.400.000,—
Tahun ke4
Rp. 8.400.000,—
Kompleks rumah
Direktur dan pa
ra pegawai serta
pelajan Teater
Nasional :
3000 X Rp.3000,— = Rp. 9.000.000,—
____________________
Djumlah tahun
ke4 = Rp. 9.000.000,—
Tahun ke5
B I A J A
Pelaksanaan Tea
ter Lapangan:
1000 m² lantai
bawah panggung
a Rp. 4000,— = Rp. 4.000.000,—
800 m² lantai
panggung bersa
ma ruangan 2 ke
butuhan pang
gung a Rp.6000,— = Rp. 4.800.000,—
Pendopo dan em
peremper pene
rimaan : 1000 m²
a Rp, 4000,— = Rp. 4.000.000,—
Lantai bertang
gatangga untuk
duduk : 6000 m²
a Rp. 600,—
= Rp. 3.600.000,—
Tembok2 pena
han tangga dan
tempat duduk:
10000 m²
a Rp. 200,—
= Rp. 2.000.000,—
Penhiasan2 beru
pa patung2 batu
(sent pahat)
= Rp. 1.600.000,—
____________________
Djumlah tahun
ke5 Rp. 20.000.000,—
Djumlah biaja Teater Nasional
Rp. 9.000.000,—
Rp. 20.000.000,—
__________________
Rp. 137.400.000,—
982
§ 879. Projek ke6: Konservatori Nasional
a.
U m u m
Konservatori Nasional sebagai pusat seni musik nasional
adalah salah satu perlengkapan KOTA PROKLAMASI, sedjadjar
dengan bangunan2 sebagai :
Museum Nasional
Wisma Seni Nasional
Teater Nasional
Tugu Nasional dengan monumen nasionalnja
(seluruh Medan Merdeka)
Mesdjid Istiqlal
Sirkus Nasional,
jang semuanja harus diberi tempat jang terentjana dalam perkem
bangan KOTA PROKLAMASI, Gedung2 tersebut diatas harus
merupakan accent² arsitektonis daripada keseluruhan KOTA
PROKLAMASI R.I., baik jang terletak ditengah pusat 2 perkota
an, maupun jang terletak didaerah2 „djalur hidjau”.
Berhubung dengan kebutuhan akan ketenangan dalam kom
pleks konservatori Nasional itu, maka seharusnja kompleks itu
didirikan dalam djalur hidjau KOTA PROKLAMASI dan sesuai
dengan kedudukan demikian, maka dalam kompleks Konserva
tori Nasional itu pandangan hidjaulah jang harus domineren.
Dengan sendirinja has itu membawa konsekwensi, bahwa peka
rangan untuk gedung2 konservatori harus dimulai seluasluasnja,
bukan sadja untuk memelihara karakter djalur hidjau KOTA
PROKLAMASI tsb. akan tetapi djuga untuk menampung per
kembangan2 (perluasan2) dihari2 kemudian. Bila keuangan Ne
gara pada sesuatu saat tidak mengizinkan pembangunan Konser
vatori Nasional jang serba lengkap, maka sedikitdikitnja harus
didjamin pekarangan jang tjukup luas, sambil menunggu waktu
jang lebih baik untuk pelaksanaan gedung2 jang dibutuhkan.
b.
S u s u n a n
1. Konservatori Nasional jang serba lengkap dan memenuhi
sjarat2 jang ditjita2kan oleh bangsa Indonesia sedikitdikit
nja harus terdiri dari :
(a). Gedung untuk Pimpinan Konservatori nasional beserta
ruangan2 chusus dan ruangan konser untuk upatjara2
pemberian idjazah2.
Ruangan terachir ini dapat pula digunakan untuk upa
tjaraupatjara dan untuk rapat2 Konservatori Nasional.
(b). Suatu kompleks gedung2 untuk Pendidikan gurukera
witan dan perakitkerawitan DJAWA.
(c). Suatu kompleks gedung2 untuk Pendidikan guru dan
perakitkerawitan SUNDA.
983
(d). Suatu kompleks gedung2 Pendidikan guru dan perakit
kerawitan BALI.
(e). Suatu kompleks gedung2 untuk pendidikan musik daerah2
lainnja.
(f). Suatu kompleks gedung2 untuk pendidikan musik umum.
(g). Suatu kompleks gedung2 chusus jang agak terpentjil
letaknja untuk latihan2 intensif. Bila keuangan Negara
mengizinkan, gedung2 chusus dapat diperlengkapi dengan
mesin2 pengatur hawa, sehingga mudah dibuat „sound
proof”.
(h). Berhubung dengan tjita 2 Sosialisme a la Indonesia, ma
ka lain dari gedung 2 tersebut diatas perlu pula disedia
kan rumah2 Pemimpin, pegawai2 dan guru2 atau Maha
gurumahaguru Konservatori Nasional, asrama pemudi,
asrama pemuda, asrama pekerdja2 Konservatori Nasional.
(i)
2.
Kantin
§ 874. Projek ke1: Penggalian kekajaan kebudajaan asli
a. Memperluas dan memperdalam pelaksanaan tugas :
(1). Djawatan Kebudajaan.
(2). Dinas Purbakala dan peninggalan Nasional.
(3). Lembaga Sedjarah dan Anthropologi.
(4). Lembaga Bahasa dan Kesusasteraan:
(5). Arsip Nasional.
b. Segera mendidik tenagatenaga mendjadi sardjanasardjana chu
sus dan senimanseniman serta arsitekarsitek chusus untuk
bertugas di instansiinstansi tersebut diatas dan dilapanganla
pangan penggalian kekajaan asli dalam arti jang seluasluasnja,
termasuk penjelidikan bahasa.
c. Bila dalam praktek ternjata tugas jang dimaksudkan kurang
menarik tenagatenaga jang berbakat, maka Pemerintah tidak
boleh raguragu mengadakan tundjangantundjangan chusus
untuk mempertinggi daja penarik daripada lapangan penggalian
kebudajaan asli.
d. Dari djumlah tenagatenaga jang menjelesaikan pendidikannja
harus dipilih tenagatenaga jang berdjiwa kreatip untuk didjadi
kan reguregu penjelidik kebudajaan. Reguregu ini diberi tugas
untuk setjara berangsurangsur berdiam didaerahdaerah terten
tu, hidup ditengahtengah rakjat dan melakukan observasi.
Reguregu demikian sedikitnja harus terdiri dari seorang :
(1). musikus
(2). pelukis
(3). sardjana sastra
(4). arsitek ahli purbakala dan
(5). ahli sosiologi, anthropologi.
e. Dari njanjiannjanjian asli dibuat taperecorder dan tjatatan
tjatatan tulisan musik dsb., kemudian piringpiring hitam.
Dari taritarian dibuat film dan tjatatantjatatan artistik.
Dari bangunanbangunan dibuat gambargambar teknis dan
maquettemaquette, dan begitu seterusnja.
Dalam lapangan observasi termasuk pula keradjinan tangan
misalnja tenuntenunan, alatalat rumahtangga, lebihlebih jang
menggunakan perhiasan ukiranukiran atau ornament dan deko
rasidekorasi lain.
Sebagai usaha chusus harus segera dibentuk suatu regu
ahli teknik gamelan untuk mempeladjari ilmu pembuatan gong
gong teristimewa pembuatan gonggong jang lebih besar ± 80 cm.
jang menurut laporan Djawatan Kebudajaan hanja dapat dibuat
di Semarang, sehingga sangat mungkin timbul antjaman bahwa
„ilham” pembuatan gonggong itu akan lenjap. Oleh karena me
nurut keterangan kepala Djawatan Kebudajaan, pembuatan
gonggong besar diliputi oleh unsurunsur tahajul dan sebagainja
maka perlu ilmu pembuatan gonggong itu diilmiahkan guna ke
pentingan kesenian gamelan.
Semua bahanbahan demikian mendjadi bahan untuk:
963
f.
g.
(1). Museum Nasional.
(2). Pembuatan filmfilm kebudajaan jang harus dipergunakan
untuk sekolah2 Rakjat dan sekolah2 landjutan.
(3). Perguruan Tinggi.
(4). Inspeksi bagi pentjipta2 diberbagai lapangan.
Dalam urutan daerahdaerah jang harus diobservasi, maka ha
rus diutamakan daerahdaerah jang hingga kini kurang menda
pat perhatian, jakni : Nias, Kalimantan Tengah, Toradja, Flores,
Maluku dst.
Berhubung dengan sangat tjepatnja perkembangan masjarakat
Indonesia ditengahtengah dunia internasional dengan segala
pengaruh dan tekanantekanannja, maka usaha penggalian ke
budajaan asli dengan menggunakan reguregu chusus setjara
ilmiah tidak dapat ditundatunda lagi, karena hasil pekerdjaan
reguregu itu harus segera diperkenalkan kepada masjarakat
seluasluasnja, sambil menantikan terwudjudnja Museum Nasio
nal dan Tamantaman Kebudajaan Daerah dsb.nja.
PENGGALIAN KEBUDAJAAN ASELI (LEMBAGA
KEBUDAJAAN)
BAGAN WAKTU
Tahuntahun ke1
Tahun ke3
dan ke4
PERINTJIAN PROJEK
Pemberian tugas studi kepada 100
mahasiswa atau sardjanasardjana
muda dari golongan musik, sastra,
senirupa, arsitektur untuk dipeker
djakan dilapangan kebudajaan, sesu
dah mengachiri tugas studinja.
a. Memilih dari sardjanasardjana
dan senimanseniman tsb. diatas,
tenagatenaga kreatip untuk di
djadikan reguregu penjelidik/pe
nilai dan pentjatat kebudajaan
asli paling sedikit 5 a 6 regu
masingmasing regu terdiri dari
4 orang + perlengkapannja.
b. Mengirim reguregu itu kedaerah
daerah jang hingga kini belum
tjukup mendapat perhatian untuk
mengadakan observasi mengenai
kebudajaan setempat dalam arti
jang seluasluasnja.
Reguregu ini disertai reguregu
pembantu misalnja:
a. djuru potret film
b. ahli pentjatat suara
(soundrecording)
c. djurudjuru gambar
d. pembuat maquette
Pembantu filmfilm dan taperecord.
Pembuatan gambargambar teknis
mengenat bangunan.
Pembuatan maquettemaquette ba
ngunan.
B I A J A
Rp. 8.000.000.
Rp. 300.000.
Rp. 3.000.000
Rp. 500.000
Rp. 400.000
Rp. 400.000
Rp. 500.000
Rp. 1.000.000
Rp. 300.000
Rp. 1.000.000
Rp. 7.400.000
964
Tahun ke5
Pembuatan bahanbahan, bukubuku,
filmfilm, piringpiring hitam, ma
quettemaquette,
gambargambar
dsb.
untuk: a. museum nasional
b. perguruan tinggi
c. sekolahsekolah landjutan.
Rp. 10.000.000
Tjatatan :
Disamping projek ini, kepada :
a. Djawatan Kebudajaan.
b. Dinas Purbakala dan Peninggalan
Nasional.
c. Lembaga Bahasa dan Kesusaste
raan.
d. Lembaga sedjarah dan Anthro
pologi.
e. Arsip Nasional
harus diberikan biajabiaja jang le
bih tinggi supaja instansiinstansi
jang bersangkutan dapat mengem
bangkan usahausaha dalam lapang
an masingmasing.
Perlu pula diadakan fondsfonds
chusus untuk menampung sardjana
sardjana didikan chusus, ratarata
untuk tiaptiap instansi tersebut di
atas Rp. 5.000.000.— 1 tahun = 5 X
Rp. 5.000.000.— = Rp. 25.000.000.—
1 tahun,
§ 875 Projek ke2 : Museum Nasional
a. Umum
Museum Nasional harus didirikan di Kota Proklamasi dan harus
mendjadi bagian tertentu dari Rentjana perkembangan Kota Prokla
masi, karena Museum Nasional itu harus dipikirkan dalam skala jang
serba besar dan sekaligus berupa Taman Rekreasi Rakjat jang luas
dan sesuai dengan kebesaran Bangsa Indonesia diharihari kemudian.
Dalam memilih tanah untuk Kompleks Museum Nasional harus
diutamakan keluasan pekarangan dan kemudian keindahan alam se
kitarnja. Adapun perhubungan dengan kota, hendaklah djarak jang
agak djauh tidak boleh didjadikan rintangan dan bila perlu harus di
adakan dinas bus chusus.
965
Pendapat ini ditjantumkan, karena kesulitan menjediakan tanah
jang tjukup luas ditengahtengah Kota.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
b. S u s u n a n
Museum Nasional harus terdiri dari :
Gedunggedung untuk barangbarang purbakala, sedapatdapat
nja dibagibagi dalam daerah kebudajaan (tidak perlu sesuai de
ngan daerahdaerah Propinsi).
Tiaptiap daerah Kebudajaan dibagi lagi dalam bagianbagian :
a. barangbarang kuno berhubungan dengan AGAMA termasuk
artjaartja.
b. barangbarang kuno perumahtanggaan.
c. alatalat kuno untuk musik aseli.
d. kainkain tenunan kuno dan seterusnja menurut pembagian
pembagian jang bersifat ilmiah.
Ruangan besar untuk pertundjukan taritarian aseli dan sebagai
nja.
Ruangan ini harus dapat dipergunakan untuk:
a. pertundjukan film kebudajaan.
b. kuliahkuliah atau tjeramah umum.
c. kegiatankegiatan universitas Rakjat.
Ruanganruangan berupa museum musik berisi :
a. perpustakaan berupa buku.
b. perpustakaan berupa piringpiring hitam.
Disertai sedjumlah ruanganruangan tertutup dan "sound
proof" untuk dapat mendengarkan musikmusik aseli dari
pemutaran piringpiring hitam setjara tersendiri2 tanpa
mengganggu siapapun.
Halamanhalaman sekitar gedunggedung harus serba luas dan
dihiasi tanamtanaman setjara ahli dan disanasini harus terda
pat kolamkolam jang mendekati bentukbentuk alam. Halaman
halaman dapat digunakan untuk penempatan patungpatung
jang agak besar, jang lebih artistik ditempatkan diluar gedung.
Sebagian dari daerah Museum Nasional itu harus direntjanakan
sebagai Taman Bhinneka Tunggal Ika dimana dibangun rumah
rumah aseli dari daerahdaerah Kebudajaan lengkap dengan ma
nusiamanusia tiruan serta kebun dan alatalatnja jang melukis
kan keadaan aseli dan tingkah laku aseli dalam suasana jang men
dekati keadaan sebenarnja. Dengan demikian Museum Nasional
ini berisi pula museum lapangan.
Selain dari itu sebagai pusat kompleks ini harus dibangun pula
sebuah museum perdjoangan, dimana disimpan dan dipamerkan
barangbarang atau alatalat perang jang penting dan berhu
bungan erat dengan sedjarah perdjoangan Indonesia.
7. Oleh karena kompleks museum nasional ini sangat luas, maka
perlu diadakan ditempattempat jang tepat untuk restaurant
umum beserta toilettoilet jang serba tjukup djumlahnja.
966
Pun untuk menghindarkan kekotoran, perlu disanasini diadakan
toilettoilet umum, walaupun harus dalam bentuk tersamar.
8. Untuk melaksanakan dan mengawasi seluruh kompleks Museum
Nasional perlu diadakan Pusat Museum Nasional jang berisi :
a. Tata Usaha.
b. Polisi Museum Nasional.
c. Pemadam Kebakaran.
d. Resepsi + ruangan minum + toilet.
9. Luas pekarangan jang dibutuhkan untuk Museum Nasional :
a. Gedung2 Daerah Kebudajaan ± 7 X 500 = 35000 m²
b. Ruangan Pertundjukan
5000 „
c. Museum musik
5000 „
d. Pusat Museum Nasional
3000 „
e. Restoran2 + toilet2 umum
3000 „
f. Halaman sekitar gedung2 (termasuk
parkir) tsb. diatas: 10 X 51000 m²
= 510000 „
g. Taman Bhinneka Tunggal Ika beserta
Museum perdjoangan ± 7 X 50000 m² = 350000 „
h. Kolam² dan hutan2 tiruan, serta
tempat parkir
89000 „
Djumlah
1.000.000
m².
atau 100 H.A.
c. A r s i t e k t u r
Arsitektur Gedung2 Museum Nasional harus disusun sesuai de
ngan iklim tropis dengan mengindahkan pokok2 berikut:
1. Sekitar ruangan2 harus dibuat emper2 terbuka dan luas (lebar
minimum: 8 meter) dan ruangan2 harus menimbulkan suasana
terbuka. Untuk itu sebaiknja gedung2 direntjanakan mengeli
lingi patio2 jang agak luas, sehingga gedung 2 tertutup dalam
arti pendjagaan terhadap pelanggar2 ketertiban, akan tetapi ter
buka terhadap halaman dan udara.
2. Konstruksi dan bahan2 gedung harus dipikirkan dalam istilah2 :
beton, perunggu, batu2 alam, kaju2 kelas tertinggi jang dihasilkan
di Indonesia dsb.
Untuk memperindah tiang2 beton dipinggir emper2 misalnja ha
rus dipasang batu2 alam jang bila keuangan mengizinkan dapat
diperlengkapi dengan ukiran2. Lantai harus dibuat dari batu2
alam, sedikitdikitnja dari plaat2 terrazzo bertulang berisi pe
tjahan batu2 alam aseli. Pun dinding2 ruangan sedapatdapat di
lapisi batu2 alam.
3. Dalam kompleks Museum Nasional tidak didirikan gedung jang
lebih tinggi dari 2 „lapisbangun”, djustru untuk mengutamakan
djiwa ketamanan dari pada Museum Nasional tersebut.
Bila ada gedung.atau bagian gedung jang dibuat bertingkat, ma
ka hendaknja bagian bawah dibuat setjara terbuka dan arsitek
tonis mendjadi satu dengan halaman sekitarnja.
967
Untuk menghubungi tingkat atas hendaknja diutamakan pem
buatan lantai2 lalulintas jang miring atas pembuatan tangga2
biasa dan bila terpaksa membuat tangga hendaknja dibuat tang
ga jang lambat naiknja (tangga malas), berhubung dengan sifat
umum dari pada Museum Nasional jang berada didaerah jang
iklimnja panas.
4. Tjorak arsitektur gedung2 Museum Nasional itu harus menguta
makan :
(a). kepribadian Indonesia.
(b). ketenangan pandangan baik susunan bentuk dan bahan2,
maupun warna.
(c). kechidmatan serta martabat.
d. Anggaran biaja dan rentjana waktu pendirian Meuseum
Nasional
BAGAN WAKTU
Tahun ke1
Tahun ke2
Tahun ke3
Tahun ke4
Tahun ke5
968
PENDIDIKAN PROJEK
Pembelian 100 H,A. tanah a Rp. 20.
—/m². Sedapatdapat tanah bebas jang
digunakan untuk tanah museum na
sional ini.
Pembuatan Rentjana umum Plano
logi kompleks Museum Nasional,
tamantaman, kolamkolam Taman
Bhineka Tunggal Ika dsb.
Pelaksanaan Tamantaman, Kolam
kolam djalandjalan pertama.
B I A J A.
Rp. 20.000.000.—
Rp. 3.000.000.—
Rp. 5.000.000.—
Pelaksanaan gedunggedung Museum
Nasional jang mendjadi satu Projek
Raksasa harus diselesaikan dalam
3 tahun berhubung dengan besarnja
biaja.
Menurut taksiran sekarang, maka
gedunggedung Museum Nasional,
tidak termasuk bangunanbangunan
dan perlengkapanperlengkapan Ta
man Bhineka Tunggal Ika, akan
memakan biaja sedjumlah Rp.
210.000.000,— sehingga untuk tiap 2
tahun pembangunan harus disedia
kan 1/3 X Rp. 210.000.000.— =
Rp. 70.000.000,—
Landjutan pembangunan gedungge
dung Museum Nasional.
Rp. 70.000.000.—
Penjelesaian bagian terachir Ge
dunggedung Museum Nasional,
Rp. 70.000.000.—
Sedjadjar dengan pembangunan Ge
dunggedung Museum Nasional ha
rus dibangun Museum Lapangan
berupa TAMAN BHINNEKA TUNG
GAL IKA jang kirakiranja terdiri
dari ± 7 daerah kebudajaan, dan 1
Museum Perdjoangan,
BAGAN WAKTU
Tahun ke4
Tahun ke5
PENDIDIKAN PROJEK
Untuk tiaptiap taman daerah ke
budajaan harus disediakan biaja se
djumlah Rp. 5.000.000.— dan untuk
seluruh TAMAN BHINNEKA
TUNGGAL IKA harus disediakan
biaja sedjumlah Rp. 35.000.000.— di
selenggarakan setjara berangsur
angsur dalam tahun ke3, ke4 dan
ke5 atau sekaligus dalam tahun ke
6, setelah gedunggedung Museum
Nasional selesai dibangun.
Untuk gedung Museum perdjoangan
seluas 10.000 m², dibutuhkan
D j u ml a h:
B I A J A
Rp. 20.000.000.—
Rp. 20.000.000.—
Rp. 313.000.000.—
Tjatatan :
Disamping itu Djawatan Kebudaja
an harus mendidik setjara berentja
na tenagatenaga ahli untuk pelak
sanaan Museum umumnja dan mu
seum nasional chususnja.
§ 876. Projek ke3: Wisma seni Nasional
a. U m u m
Pembangunan Wisma Seni .Nasional harus direntjanakan dalam
rangka perentjanaan Pembaharuan Kota Djakarta setjara besarbe
saran.
Sebagai pusat kota Djakarta, maka Medan Merdeka jang seka
rang harus dikosongkan sama sekali dan ditengahtengah Medan
Merdeka itu harus didirikan TUGU NASIONAL bersama perleng
kapannja, misalnja landasan parade, Tribune Kehormatan dsb.
Bangunanbangunan sekitar Medan Merdeka itu, jakni jang ter
letak di Djalandjalan Merdeka Utara, Timur, Selatan dan Barat, ha
rus dibongkar sama sekali dan diganti dengan gedunggedung mo
numental dan terdiri dari 5 lapis bangun, walaupun pelaksanaannja
akan berdjalan setjara berangsurangsur.
Gedunggedung baru jang monumental dan jang akan menghiasi
keempat sisi Medan Merdeka itu dan perluasan djalandjalan jang
bersangkutan beserta Tugu Nasional akan mendjadi MONUMEN
NASIONAL.
Berhubung dengan rentjana tersebut diatas sebaiknja Wisma Se
ni Nasional itu didjadikan bagian daripada Monumen Nasional itu
dengan memilih tempat di Djalan Merdeka Barat dan mengambil oper
969
seluruh pekaranganpekarangan jang terkurung oleh Djl. Merdeka
Barat dan Djalan Tanah Abang Timur terhitung dari batas Departe
men Pertahanan sampan djalan Budi Kemuljaan. Dengan demikian
akan terdjamin pembangunan jang monumental disebagian daerah
sekeliling Medan Merdeka. Oleh karena pekarangan jang dimaksud
kan disini mendjadi tjukup luas, maka dalam pekarangan ini hendak
nja diberikan tempat pula kepada Perpustakaan Nasional. Akan teta
pi oleh karena Perpustakaan Nasional ini harus diperlengkapi dengan
gudang buku jang besar, tinggi dan zakelijk maka sebaiknja Perpus
takaan ini dibangun dibelakang Wisma Seni Nasional bila dilihat
dari Medan Merdeka, akan tetapi setjara arsitektonis merupakan su
atu kompleks bersama jang harmonis dengan menggunakan halaman
halaman terkurung jang dapat direntjanakan demikian rupa sehingga
menambah keindahan bank Wisma Seni Nasional, maupun Perpusta
kaan Nasional. Dengan demikian bagian jang terberat daripada pe
rentjanaan ini ialah pengambilan hakhak tanahtanah jang bersang
kutan jang mau tidak mau harus dipandang mutlak, bila Monumen
Nasional hendak terlaksana.
b. S u s u n a n
Gedung Wisma Seni Nasional akan melintang dari Departemen
Pertahanan hingga udjung Selatan Djalan Merdeka Barat dengan
bertingkat 4 (5 lapisbangun). Lantai bawah atau lantai ke1 harus
dilaksanakan setjara terbuka dengan tiangtiang beton jang membiar
kan ruangan dibelakang Wisma Seni Nasional tetap kelihatan dari
djurusan Medan Merdeka. Bagianbagian administrasi, lobby, cafeta
ria, resepsi dsb. dapat ditempatkan dilantai ke1 ini dengan meng
gunakan dindingdinding katja setinggi 2 meter, sehingga sisa tinggi
ruangan lantai ke1 tetap terbuka. Pun sebagian daripada lantai ke1
ini dapat digunakan sebagai tempat parkir bagi kendaraankendaraan
intern (kendaraankendaraan tamu harus diparkir diluar gedung).
Untuk mendjaga akibatakibat iklim maka sebaiknja Wisma Seni Na
sional itu diperlengkapi dengan emperemper peneduh jang dengan
sendirinja dapat digunakan pula sebagai emper lalulintas. Emperem
per ini harus ditempatkan disebelah Djalan Merdeka Barat (muka ge
dung) dan disebelah belakang gedung untuk menangkis matahari
sore. Ukuran lebar gedung direntjanakan 15 meter (lebih dari itu akan
menjulitkan penerangan alamiah) ditambah dengan emperemper :
2 X 4 meter mendjadi 23 meter, Pandjang gedung mendjadi 300 me
ter. Bila diadakan dindingdinding pemisah setiap 10 meter, maka
dengan rentjana demikian akan dapat digantungkan kirakira 4 X
1000 = 4000 lukisan satu baris dan lebih kurang 8000 lukisan bila di
gunakan dua basis. Bila perlu pada waktu pameran ditengah 2 ruang
an dapat ditempatkan gantungangantungan lukisan chusus jang tju
kup indah akan tetapi dapat dipindahpindahkan dengan mudah. De
ngan demikian kapasitet Wisma Seni Nasional dapat diperbesar se
tjara insidentil dengan penggantungan kurang lebih 2000 lukisan.
970
Oleh karena Wisma Seni Nasional itu terutama dimaksudkan untuk
menjimpan dan memamerkan hasilhasil kesenian nasional jang kon
temporer, maka sebagian terbesar daripada Wisma Seni Nasional itu
harus disediakan untuk penjimpanan dan pameran lukislukisan
tidak dibagi lagi menurut daerahdaerah kebudajaan, akan tetapi me
nurut djenis2 lukisan, misalnja :
1. Bagian Seni Lukis dibagi atas :
(a). Potlot, tinta, arang, panel dsb.
(b). Tjat air .
(c). Tjat minjak.
(d). Etsa dsb.
2.
Bagian Seni Pahat dibagibagi dalam :
(a). Kaju.
(b). Batu.
(c). Perunggu atau metalmetal lainnja.
Pertundjukan patungpatung besar jang dibuat dari bahanbahan
tahan iklim, dapat dilakukan pada halaman terbuka antara Wisma
Seni Nasional dan Perpustakaan Nasional dan patungpatung besar
jang dibuat dari bahanbahan lemah dapat dipertundjukkan dalam
bagianbagian tertentu daripada lantai ke1 (bawah). Sudah lazim
bahwa pada pusatpusat kebudajaan sebagai Wisma Seni Nasional ini
seringsering diadakan tjeramahtjeramah atau demonstrasidemon
strasi dan pertundjukanpertundjukan jang sangat menarik dan vital
bagi para seniman/seniwati. Berhubung dengan itu, maka Wisma
Seni Nasional harus diperlengkapi dengan sebuah auditorium jang
tjukup untuk 1000 orang jang panggung berlakunja tidak perlu leng
kap sebagai sebuah teater. Dengan demikian Wisma Nasional itu
akan terdiri dari sebuah gedung monumental jang lebarnja 23 meter,
tingginja 25 meter dan pandjangnja 300 meter, sedang disebagian
halaman belakang jang bersambung dengan gedung muka itu akan
didirikan sebuah auditorium seluas 1800 meter persegi. Tanah jang
dikurung oleh Djalan Merdeka Barat dan Djalan Tanah Abang Timur,
terhitung dari batas Departemen Pertahanan sampai Djalan Budi Ke
muljaan adalah kurang lebih 153.000 meter persegi dan bila harus
dikosongkan daerah seluruhnja sekaligus maka biajanja sedikitnja
akan berdjumlah Rp. 153.000.000. Walaupun untuk perkembangan
daerah sekitar Medan Merdeka pengosongan sematjam ini dibutuh
kan, namun berhubung dengan terlalu beratnja biaja jang bersang
kutan baiklah pengosongan itu diselenggarakan setaraf demi setaraf.
Akan tetapi untuk pelaksanaan Wisma Seni Nasional bersamaan Per
pustakaan Nasional hendaknja dikosongkan setengah daripada dae
rah jang dimaksudkan diatas setjepat mungkin, jang berarti penge
luaran biaja sedjumlah kurang lebih Rp: 80.000.000.
Rentjana pemakaian tanah seluruhnja harus sedemikian rupa,
hingga Wisma Seni Nasional dapat diperluas diharihari kemudian.
971
c. A r s i t e k t u r
Dalam perentjanaan kompleks Wisma Seni Nasional dan perpus
takaan Nasional harus diberikan peranan terpenting kepada ta
namtanaman baik dilantai ke1 dalam gedung maupun dihala
man luar dan jang dikurung oleh gedunggedung. Pun disana sini
harus diadakan kolamkolam indah.
Mengenai arsitektur Wisma Seni Nasional ditjatat bahwa Wisma
tersebut akan mendjadi bagian daripada Monumen Nasional dan
dengan demikian mutunja, baik mengenai konstruksi dan bahan
bahan maupun mengenai aestetiknja, harus direntjanakan dengan
sempurna (bahanbahan beton, batubatu alam, perunggu dll.).
Keharusan adanja emperemper, baik dimuka maupun dibela
kang memberikan kesempatan untuk mentjiptakan serambi pilar
(zuilen galerijen) jang mengandung kemungkinankemungkinan
besar untuk mentjerminkan djiwa kebesaran.
2.
3.
4.
Sekitar auditorium pun hendaknja direntjanakan emperemper
luas jang mendjadi bagianbagian peneduh dan dapat digunakan
pada waktu istirahat sebagai tempat ramah tamah dsb.
Tjorak arsitektur daripada Wisma Seni Nasional itu harus
mengutamakan :
5.
(a). Kepribadian Indonesia.
(b). Ketenangan pandangan, baik susunan bentuk dan bahan
bahan maupun warnawarna.
(c). Kechidmatan dan martabat.
d. Anggaran biaja dan rentjana waktu penjelenggaraan
BAGAN WAKTU
Tahun ke1
972
PERINTJIAN PROJEK WISMA
SENI NASIONAL
Pembebasan sebagian pertama dari
pada tanah jang terkurung oleh Djl.
Merdeka Barat dan Djl. Tanah
Abang Timur, terhitung dari batas
Departemen Pertahanan hingga Djl.
Budi Kemuliaan.
Pembangunan Wisma Seni Nasional
diselesaikan dengan waktu 4 tahun
pembangunan dan untuk tiaptiap
tahun pembangunan disediakan ½
dari biaja pembangunan. Biaja pem
bangunan seluruhnja adalah sebagai
berikut :
Gedung muka = Rp. 200.000.000.—
7000 X 5 X Rp. 8.000,—
Gedung audito
Rium : = Rp. 12.000.000,—
B I A J A.
Rp. 80.000.000.—
BAGAN WAKTU
Tahun ke2
Tahun ke3
Tahun ke4
Tahun ke5
PERINTJIAN PROJEK WISMA
SENI NASIONAL
1800 X Rp, 7000,—
Perlengkapan: = Rp. 6.000.000,—
Penjelesaian
arsitektur
halaman 2 = Rp. 4.000.000,—
Halaman 2
parkir : = Rp. 3.000.000,—
6000 X Rp. 500,—
___________________________
Djumlah: Rp. 305.600.000,—
Dibulatkan: Rp. 306.000.000,—
½ X
Rp.306.000.000,— = Rp. 76.500.000,—
Belandja pim
pinan + staf
pegawai² = Rp. 500.000,—
___________________________
Djuml. th. ke2 Rp. 77.000.000,—
Sama dengan
tahun ke2 Rp. 77.000.000,—
Untuk tahun ke4 disediakan djum
lah jang sama dengan djumlah un
tuk tahun ke3 ditambah dengan
Rp. 200.000,— untuk belandja pega
waipegawai tambahan.
Untuk tahun ke5 disediakan djum
lah jang sama dengan djumlah jang
sama untuk tahun ke4 ditambah
dengan Rp. 100.000,— untuk belan
dja pegawai2 tambahan.
Djumlah biaja
PROJEK WISMA SENI NASIONAL
Perhatian :
Untuk penjelesaian .pembebasan se
luruh tanah jang dimaksudkan dalam
pendjelasan projek ini, maka perlu
disediakan pula biaja sedjumlah
Rp. 80.000.000,— untuk tahun2 sesu
dah pembangunan Wisma Kesenian
Nasional.
Djumlah seluruhnja :
B I A J A.
Rp. 77.300.000.—
Rp. 77.200.000.—
Rp. 77.000.000.—
Rp. 77.000.000.—
Rp. 388.500.000.—
Rp. 80.000.000.—
Rp. 468.500.000.—
§ 877. Projek ke4 : Perpustakaan Nasional
a. U m u m
Sesuai dengan pendjelasanpendjelasan dalam projek WISMA
SENI NASIONAL maka perpustakaan Nasional akan didirikan dalam
suatu kompleks arsitektonis dengan Wisma Seni Nasional dan ber
973
hubung dengan sifat chusus daripada gudang buku jang agak besar
dan tinggi serta zakelijk itu, maka Perpustakaan Nasional itu akan
dibangun dibelakang Wisma Seni Nasional, dilihat dari dj. Merdeka
Barat.
Akan tetapi berhubung dengan tjorak transparant dari pada ba
gian terbawah daripada Wisma Seni Nasional itu, maka bagianba
gian bawah daripada Perpustakaan Nasional itu berikut halaman
halaman indahnja, akan terlihat dari dj. Merdeka Barat.
Adapun pembelian tanah jang dibutuhkan sebaiknja disekaligus
kan dengan pekarangan Wisma Seni Nasional sebagai telah diterang
kan dalam pendjelasan PROJEK WISMA SENI NASIONAL.
b. S u s u n a n
Mengenai susunan perpustakaan Nasional itu diterangkan seba
gai berikut :
1. Bagian terbawah, jakni lantai bawah atau ke1 akan disediakan
untuk lobby, resepsi, administrasi, ruanganruangan batja, ca
fetaria, toilettoilet dan sebagainja.
2. Dibagian ruanganruangan batja harus ada ruanganruangan ter
buka jang menghadapi ruanganruangan batja dengan toonbank
jang tjukup pandjang jang sedikitnja dapat melajani 10 tamu
sekaligus.
Sebagian daripada toonbank itu harus disediakan untuk mela
jani tamutamu jang ingin memindjam bukubuku jang diperbo
lehkan dibawa keluar gedung.
3. Perhubungan para petugas pelajantamu perpustakaan dengan
gudang2 buku diatas diadakan oleh liftlift buku, paling sedikit
dua lift untuk tiaptiap lantai (tingkat) gudang buku. Pun perhu
bungan teleponis intern harus disediakan.
4. Bagi para pengurus gudanggudang buku disediakan dua lift
orang dan tangga sebagai persediaan.
5. Dibagian djalan keluar Ruangan Batja harus ada pendjagaan atau
kontrole permanent selama perpustakaan dibuka untuk umum.
6. Penjimpanan buku diatur menurut bagian materi atau ilmunja
dan tidak menurut bahasanja. Perpustakaan Nasional akan me
njediakan persediaan bukubuku dalam bahasa Indonesia dan
bahasabahasa Daerah, bahasabahasa modern seperti Inggeris;
Perantjis, Djerman, Rusia, Spanjol dan ditambah dengan bahasa
bahasa Tiong Hoa dan Djepang,
Kapasita Perpustakaan Nasional ini sementara ditetapkan se
djumlah 4.000.000 buku.
974
7.
8.
9.
10.
Untuk itu dibutuhkan 10 lantai seluas 12 x 100 m, sedang
tiap2 lantai diperlengkapi dengan ruangruang kerdja untuk 8
orang petugas dan seorang penghubung seluas 12 x 10 m lengkap
dengan toilettoiletnja, sedang pada kiri kanan lantai harus ter
dapat emperemper pelindung selebar 3 m.
Dengan demikian gudang buku membutuhkan sedikitnja : 10
X 9 + 12 = 102 petugas.
Ruanganruangan tempat simpan buku harus diperlengkapi
dengan mesin2 pengatur hawa untuk mendjaga keselamatan
bukubuku, sedang rekrek buku harus terbuat dari badja
tahankarat untuk menghemat ruangan. Sepandjang ruangan
terdapat 8 barisan rek dengan 4 gang tugas.
Rekrek harus terisi sampai kelantailantai kelangitlangit, dan
dengan demikian tiaptiap rek harus diperlengkapi dengan tang
gatangga badja tahankuat jang dapat disorongsorong dengan
ringan.
Dengan demikian luas bangunan adalah sebagai
berikut: Lantai ke1 (bawah) :
Ruangan batja untuk ± 500 orang
Ruangan pelajanan pembatja
Ruangan kontrole
Lobby + resepsi + kafetaria
Administrasi
Toilettoilet umum
Toilettoilet intern
Emperemper peneduh
Lantai ke1
Lantailantai keatasnja adalah berupa gudang
gudang buku.
Untuk tiaptiap lantai berdjumlah :
Gudang buku 12 X 100
Ruang kerdja
Ruang tangga dan lift
Ruang liftlift untuk buku serta pelajanannja
Emperemper 2 x 3 x 120
Toilettoilet
=
=
=
=
=
=
=
=
2.500 m²
120 m²
20 m²
500 m²
300 m²
50 m²
50 m²
1.000 m²
=
4.500 m²
=
=
=
=
=
1.200 m²
120 m²
50 m²
50 m²
720 m²
10 m²
Seluruhnja = 10 x 2.150 m² = 21.500 m².
c. A r s i t e k t u r
Arsitektur Perpustakaan Nasional harus disesuaikan dengan ar
sitektur Wisma Seni Nasional jang telah tjukup didjelaskan dalam
PROJEK WISMA SENI NASIONAL.
975
d. Anggaran biaja dan rentjana waktu penjelenggaraan
BAGAN WAKTU
Tahun ke1
Tahun ke2
976
PERINTJIAN PROJEK PERPUS
TAKAAN NASIONAL
Pembebasan tanah jang terletak di Djl.
Merdeka Barat antara batas De
partemen Pertahanan dan Djl. Budi
Kemuliaan diselenggarakan setjara
digabungkan dengan pelaksanaan
PROJEK WISMA SENI NASIONAL,
Dengan demikian biaja pembebasan
tanah jang bersangkutan tidak perlu
dimasukkan lags dalam projek Per
pustakaan Nasional ………………………
u.p.
Pembangunan seluruh gedung Per
pustakaan harus diselesaikan dalam
4 tahuntahun pembangunan dan de
ngan demikian tiaptiap tahun pem
bangunan ¼ daripada biaja pemba
ngunan seluruhnja adalah abb.:
Gedung umum, jakni lantai bawah
atau ke1
4540XRp.7000,— =Rp. 31.780,000,—
Gudang buku
21500XRp.6000,— =Rp. 129.000.000,—
Perlengkapan
mesin2 pengatur
hawa (deviesen) =Rp. 10.000.000,—
Lift2 orang
(deviesen)
=Rp. 5.000.000,—
Lift2 buku
(deviesen)
=Rp. 2.000.000,—
Penjelesaian
arsitektur
=Rp. 3.000.000,—
halaman
Landasan par
keer kendaraan =Rp. 3.000.000,—
____________________
Djumlah biaja
pembangunan =Rp. 183.780.000,—
Djumlah biaja
pembangunan di
bulatkan men
djadi =Rp. 184.000.000,—
jang didalamnja
terdapat djumlah
Rp. 17.000.000,—
berupa deviesen
setjara mutlak.
Untuk tahun ke2
pembangunan ha
rus disediakan ¼
daripada
Rp.184,000.000,— =Rp. 46.000.000,—
BIAJA
BAGAN WAKTU
Tahun ke3
Tahun ke4
PERINTJIAN PROJEK PERPUS
TAKAAN NASIONAL
BIAJA
Belandja peng
urus = Rp. 100.000,—
Dana pendidikan
para petugas = Rp. 1.900.000,—
_____________________
Djumlah tahun
ke2 = Rp. 48.000.000,— Rp. 48.000.000,—
Untuk tahun
ke3 disediakan
¼ X
Rp. 184.000.000,— = Rp. 46.000.000,—
Belandja
pengurus
= Rp. 200.000,—
Dana pendidikan
para petugas (pe
ngiriman keluar
negeri) dsb.
= Rp. 2.800.000,—
Pembelian buku2
2.000.000 X
Rp. 200,— = Rp.
400.000.000,—
(akan tetapi ber
hubung kesulitan
dalam penjeleng
garaan, maka
angka ini tidak
disebutkan dalam
tahun pembiaja
an).
_____________________
Djumlah = Rp. 49.000.000,— Rp. 49.000.000,—
Djumlah
Disediakan ¼ X
Rp. 184.000.000,— = Rp. 46.000.000,—
Belandja peng
urus
= Rp. 300.000,—
Belandja petu
gas2 pelopor
= Rp. 600.000,—
Dana pendidikan
para petugas
= Rp. 1.100.000,—
Pembelian buku2
1.000.000 X
Rp. 200,— =
Rp. 200.000.000,—
(karena kesulit
an dalam penje
lenggaraan, ang
ka ini tidak dise
butkan dalam ta
hun pembiajaan
_____________________
Djumlah tahun
ke4 = Rp. 48.000.000,—
_____________________
Rp. 97.000.000,—
Rp. 48.000.000,—
977
BAGAN WAKTU
PERINTJIAN PROJEK PERPUS
TAKAAN NASIONAL
Djumlah jang di
pindahkan
= Rp. 48.000.000,—
Untuk th. ke5
disediakan ¼ X
Rp.184.000,000,— = Rp. 40.000.000,—
Belandja peng
urus serta petu
gas2 seluruhnja = Rp. 4.000.000,—
Pembelian pera
bot2 gudang bu
ku (deviesen) = Rp. 10.000.000,—
Pembelian pera
bot2 kantor dsb = Rp. 5.000.000,—
Pembelian buku²
1.000.000 X
Rp. 200,— =
Rp.200.000.000,—
(karena kesulit
an dalam penje
lenggaraan, ang
ka ini tidak dise
butkan dalam ta
hun pembiajaan).
_____________________
Djumlah tahun
ke5 = Rp. 65.000.000,—
Djumlah biaja
PROJEK PERPUSTAKAAN
NASIONAL
BIAJA
Rp. 48.000.000,—
Rp. 65.000.000,—
Rp. 210.000.000,—
N.B.
Diantara djumlah tersebut diatas, terdapat
Rp, 27.000.000,— berupa deviesen.
Disamping itu harus diselesaikan pembelian bukubuku
sebanjak Rp. 800.000.000,— untuk 4.000.000 buku, se
bagian dari djumlah tersebut berupa deviesen
§ 878. Projek ke5: Teater Nasional
a. U m u m
Teater Nasional sebagai pusat pertundjukan kesenian nasional
adalah salah satu perlengkapan Kota Proklamasi, sedjadjar dengan
bangunanbangunan sebagai:
Museum Nasional
Wisma Seni Nasional
978
Tugu Nasional
Mesdjid Istiglal
Konservatori Nasional
Sirkus Nasional,
jang semuanja harus diberikan tempat jang terentjana dalam rentjana
perkembangan Kota Proklamasi.
Gedunggedung tersebut diatas harus mendjadi accentaccent
arsitektonis daripada keseluruhan Kota Proklamasi.
Dalam memilih tanah untuk Teater Nasional itu harus diutama
kan keluasan tanah dan oleh karena Teater ini sebaiknja harus ada
di atau dekat kepada Pusat Kota, maka Pemerintah harus bersedia
menghapuskan suatu daerah perkampungan jang tjukup luas untuk
keperluan Teater Nasional tsb. walaupun sesuatu tidak dapat dile
paskan daripada perkembangan kemampuan ekonomi nasional.
b. S u s u n a n
1. Teater Nasional jang serba lengkap dan memenuhi tjitatjita be
sar daripada Bangsa Indonesia harus terdiri dari :
(a) Gedung teater dengan kapasitet ± 3000 penonton lengkap
dengan kebutuhankebutuhan sebagai panggung, emper
muka (lobby), kamarkamar hias dan kamarkamar simpan
lajarlajar dekor, kamarkamar simpan perabot toilettoilet,
administrasi, kamar rapat pengawas, dinas loket, salon tung
gu untuk tamu agung, gudanggudang, bengkel, toilettoilet,
tempat speda umum, dsb.
(b) Teater lapangan jang dapat menerima ± 10.000 penonton
lengkap dengan panggung beratap dan ruanganruangan
istirahat bagi para seniman dan seniwati serta toilettoilet
umum.
(c) Sebidang lapangan tempat parkir tjukup untuk menampung
± 3000 mobil walaupun sementara hanja disiapkan untuk
± 600 mobil (sisanja disediakan sebagai tjadangan untuk
perluasan setjara berangsurangsur hingga ± 3000 mobil).
(d). Gedunggedung sederhana untuk pemondokan rombongan
rombongan kesenian daerah sewaktuwaktu, lengkap de
ngan dapur serta halamanhalaman rekreasinja.
(e). Rumah direktur Teater Nasional serta rumahrumah pegawai
pembantu dan pemondokan pelajanpelajan tetap dan vital
untuk organisasi Teater Nasional. Hal ini perlu sekali untuk
menghindari djarakdjarak djauh jang harus ditempuh oleh
para pelajan Teater Nasional.
Dengan demikian luas daripada tanah jang dibutuhkan untuk
Teater Nasional adalah sebagai berikut :
Untuk objek a :
15.000 m²
,,
,,
b :
20.000 m²
,,
,,
c :
90.000 m²
,,
,,
d :
6.000 m²
,,
,,
e :
12.000 m²
Djumlah
Dibulatkan
143.000 m²
150.000 m²
= 15 H.A.
979
c. Arsitektur/Konstruksi.
Arsitektur gedunggedung Teater Nasional harus disusun sesuai
dengan iklim tropis dengan mengindahkan pokokpokok berikut:
1. Gedung Teater Nasional harus menguasai (domineren) seluruh
kompleks Teater Nasional setjara arsitektonis, sehingga ge
dunggedung jang lain harus direntjanakan demikian rupa,
sehingga seolaholah menghilangkan dirt daripada pandangan
arsitektonis.
2. Dalam hubungan ini perlu diberikan peranan besar kepada
pohonpohonan, lebihlebih sekitar teater terbuka dan la
pangan parkir dsb.
3. Gedung Teater harus mempunjai ruangan muka penerimaan
penonton, sebelum masuk kedalam ruangan Teater dan lain
dari itu gedung sebagai keseluruhan harus dikelilingi oleh
emperemper luas dan teduh.
4. Untuk memperpendek djarak antara penonton jang duduk di
bagian belakang daripada ruangan teater dan panggung, se
baiknja direntjanakan balkonbalkon serta logeloge istimewa
untuk tamutamu Agung dsb.
5. Antara panggung dan barisan kursi depan harus direntjana
kan 2 lantai pemain musik jang dapat dilenjapkan kebawah
setjara otomatis dan terlepas satu sama lain sehingga dapat
dipersiapkan orkes lain, sambil menunggu achirnja permain
an orkes jang sedang mendjalankan atjara. Lantai musik ber
gerak otomatis ini akan sangat bermanfaat dalam pertun
djukan berbagai ragam kesenian.
6. Panggung Teaterpun sebaiknja direntjanakan sebagai pang
gung jang dapat dinaikturunkan setjara otomatis.
Perlengkapanperlengkapan dekorpun harus menggunakan
teknik modern, sehingga meringankan pekerdjaanpeker
djaan petugas teater.
7. Gedunggedung, ruanganruangan kantor, tempat speda
sebaiknja direntjanakan sebagai lantai pertama dibawah
ruangan teater tsb, dan dengan demikian seluruh ruangan
ruangan diprojeksikan dalam 2 niveau, dibawah : ruangan
ruangan utilitet dan diatas: ruanganruangan teater, emper
emper dsb.
8. Teater terbuka dibuat sebagai stadion sepotong jang berpusat
kepada panggung beratap lengkap dengan kebutuhankebu
tuhan panggung, sebagai ruanganruangan istirahat, toilet
toilet, gudang2 dsb.
Bagian penerimaan para penonton sebaiknja dibuat sebagai
pendopo pandjang serta emperemper.
Untuk memperkaja pandangan arsitektonis maka dalam kom
pleks teater terbuka ini sebaiknja diberikan tempat. kepada
patungpatung batu atau hasilhasil seni pahat lainlain.
9. Konstruksikonstruksi dan bahanbahan bangunan harus di
pilih djenisdjenis jang kuat dan tahan lama, misalnja: beton
bertulang, besi, tembaga, batubatu alam dan sebagainja.
980
10. Bangunanbangunan berupa rumahrumah tempat tinggal atau
pemondokan harus dikelilingi sebanjakbanjaknja oleh
pohonpohonan.
11. Tjorak arsitektur gedunggedung Kompleks Teater nasional
itu harus mengutamakan :
(a). Kepribadian Indonesia.
(b). Ketenangan pandangan, baik susunan bentuk serta
bahanbahan, maupun warnawarna.
(c). Kechidmatan serta martabat (dignity).
d.
Anggaran biaja dan rentjana
BAGAN WAKTU
Tahun ke1
Tahun ke2
Tahun ke3
waktu penjelenggaraan
PERINTJIAN PROJEK TEATER
NASIONAL
BIAJA
Pembelian tanah, serta pemindahan
penduduk untuk mengosongkan pe
karangan² jang terpilih dan sesuai
dengan rentjana Perkembangan Kota
Proklamasi 150.000 m² tanah pem
bangunan a Rp, 100,—
= Rp. 15.000,000,—
Biaja pemindah
an penduduk ser
ta penggantian
kerugian berupa
rumah² dsb.
= Rp. 15.000.000,—
____________________
Djumlah tahun
ke1 = Rp. 30.000.000,—
Rp. 30.000.000,—
Gedung Induk
Teater Nasional:
5000 m² lantai
bawah a
Rp. 4000,—
= Rp. 20.000.000,—
5000 m²
lantai atas
a Rp. 8000,— = Rp. 40.000.000,—
pos perlengkap
an panggung dan
teaterzaal
= Rp, 10.000.000,—
____________________
Djumlah tahun
ke2 = Rp. 70.000.000,—
Rp. 70.000.000,—
Pelaksanaan la
pangan parkir
dengan kapasi
tet sementara ±
600 mobil dengan
lapisan perkeras
an: 3 18.000 m² a
Rp. 300,—
= Rp. 5.400.000,—
981
BAGAN WAKTU
PERINTJIAN PROJEK TEATER
NASIONAL
Gedung2 pemon
dokan rombong
an seni daerah:
1000x Rp.3000,— = Rp. 3.000.000,—
____________________
Djumlah tahun
ke3 = Rp. 8.400.000,—
Tahun ke4
Rp. 8.400.000,—
Kompleks rumah
Direktur dan pa
ra pegawai serta
pelajan Teater
Nasional :
3000 X Rp.3000,— = Rp. 9.000.000,—
____________________
Djumlah tahun
ke4 = Rp. 9.000.000,—
Tahun ke5
B I A J A
Pelaksanaan Tea
ter Lapangan:
1000 m² lantai
bawah panggung
a Rp. 4000,— = Rp. 4.000.000,—
800 m² lantai
panggung bersa
ma ruangan 2 ke
butuhan pang
gung a Rp.6000,— = Rp. 4.800.000,—
Pendopo dan em
peremper pene
rimaan : 1000 m²
a Rp, 4000,— = Rp. 4.000.000,—
Lantai bertang
gatangga untuk
duduk : 6000 m²
a Rp. 600,—
= Rp. 3.600.000,—
Tembok2 pena
han tangga dan
tempat duduk:
10000 m²
a Rp. 200,—
= Rp. 2.000.000,—
Penhiasan2 beru
pa patung2 batu
(sent pahat)
= Rp. 1.600.000,—
____________________
Djumlah tahun
ke5 Rp. 20.000.000,—
Djumlah biaja Teater Nasional
Rp. 9.000.000,—
Rp. 20.000.000,—
__________________
Rp. 137.400.000,—
982
§ 879. Projek ke6: Konservatori Nasional
a.
U m u m
Konservatori Nasional sebagai pusat seni musik nasional
adalah salah satu perlengkapan KOTA PROKLAMASI, sedjadjar
dengan bangunan2 sebagai :
Museum Nasional
Wisma Seni Nasional
Teater Nasional
Tugu Nasional dengan monumen nasionalnja
(seluruh Medan Merdeka)
Mesdjid Istiqlal
Sirkus Nasional,
jang semuanja harus diberi tempat jang terentjana dalam perkem
bangan KOTA PROKLAMASI, Gedung2 tersebut diatas harus
merupakan accent² arsitektonis daripada keseluruhan KOTA
PROKLAMASI R.I., baik jang terletak ditengah pusat 2 perkota
an, maupun jang terletak didaerah2 „djalur hidjau”.
Berhubung dengan kebutuhan akan ketenangan dalam kom
pleks konservatori Nasional itu, maka seharusnja kompleks itu
didirikan dalam djalur hidjau KOTA PROKLAMASI dan sesuai
dengan kedudukan demikian, maka dalam kompleks Konserva
tori Nasional itu pandangan hidjaulah jang harus domineren.
Dengan sendirinja has itu membawa konsekwensi, bahwa peka
rangan untuk gedung2 konservatori harus dimulai seluasluasnja,
bukan sadja untuk memelihara karakter djalur hidjau KOTA
PROKLAMASI tsb. akan tetapi djuga untuk menampung per
kembangan2 (perluasan2) dihari2 kemudian. Bila keuangan Ne
gara pada sesuatu saat tidak mengizinkan pembangunan Konser
vatori Nasional jang serba lengkap, maka sedikitdikitnja harus
didjamin pekarangan jang tjukup luas, sambil menunggu waktu
jang lebih baik untuk pelaksanaan gedung2 jang dibutuhkan.
b.
S u s u n a n
1. Konservatori Nasional jang serba lengkap dan memenuhi
sjarat2 jang ditjita2kan oleh bangsa Indonesia sedikitdikit
nja harus terdiri dari :
(a). Gedung untuk Pimpinan Konservatori nasional beserta
ruangan2 chusus dan ruangan konser untuk upatjara2
pemberian idjazah2.
Ruangan terachir ini dapat pula digunakan untuk upa
tjaraupatjara dan untuk rapat2 Konservatori Nasional.
(b). Suatu kompleks gedung2 untuk Pendidikan gurukera
witan dan perakitkerawitan DJAWA.
(c). Suatu kompleks gedung2 untuk Pendidikan guru dan
perakitkerawitan SUNDA.
983
(d). Suatu kompleks gedung2 Pendidikan guru dan perakit
kerawitan BALI.
(e). Suatu kompleks gedung2 untuk pendidikan musik daerah2
lainnja.
(f). Suatu kompleks gedung2 untuk pendidikan musik umum.
(g). Suatu kompleks gedung2 chusus jang agak terpentjil
letaknja untuk latihan2 intensif. Bila keuangan Negara
mengizinkan, gedung2 chusus dapat diperlengkapi dengan
mesin2 pengatur hawa, sehingga mudah dibuat „sound
proof”.
(h). Berhubung dengan tjita 2 Sosialisme a la Indonesia, ma
ka lain dari gedung 2 tersebut diatas perlu pula disedia
kan rumah2 Pemimpin, pegawai2 dan guru2 atau Maha
gurumahaguru Konservatori Nasional, asrama pemudi,
asrama pemuda, asrama pekerdja2 Konservatori Nasional.
(i)
2.
Kantin