Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Nasabah Pada PT. Bank Sumut Cabang Pembantu Pusat Pasar Medan

BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
A. Bentuk Penelitian
Metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode
korelasional dengan pendekatan kuantitatif dan menggunakan rumus statistik
dengan membantu menganalisa data dan fakta yang diperoleh yang sesuai dengan
penjelasan arikunto58. Adapun metode korelasional adalah metode penelitian yang
meneliti hubungan antara variabel-variabel yang ada. Metode korelasional
bertujuan mengetahui sejauh mana variabel yang satu memiliki hubungan sebabakibat dengan variabel lain.
B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada kantor cabang PT.Bank Sumut Cabang
Pembantu Pusat Pasar Medan, Jalan Pusat Pasar No 5p Komplek Medan Mall,
Medan, Sumatera Utara.
C. Populasi dan Sampel
Pada penelitian ini digunakan populasi penelitian pada seluruh nasabah
PT.Bank Sumut Cabang Pusat Pasar yang telah menjadi nasabah bank kurang
lebih 1 tahun terakhir, yakni berjumlah 3.333 nasabah.
Sejalan dengan penjelasan Arikunto mengenai:

“..... apabila subjek


penelitian kurang dari 100 orang, maka lebih baik diambil semua sehingga

58

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1998, hlm. 5.

42
Universitas Sumatera Utara

penelitian merupakan penelitian populasi. Apabila lebih dari 100 orang, maka
diambil 10-15% atau 20-25% atau lebih”59.
Penentuan besarnya sampel digunakan pendekatan Slovin dalam sevilla et
al. sebagai berikut60:
=
n = Ukuran sampel


+�

N = Ukuran populasi

e = Tingkat kelonggaran kesalahan dalam pengambilan sampel
Dengan jumlah nasabah sebesar 3.333 orang, maka sampel yang diperoleh untuk
menjadi responden penelitian adalah
=

+ .

.

. 2

n = 97,08
Karena diperoleh 97,08 maka dalam satuan sampel akan diteliti harus dilakukan
pembulatan menjadi 97 orang. Angka 97 menjadi syarat minimal dalam
penentuan jumlah respoden yang akan diteliti.
Adapun yang menjadi teknik penentuan sampel ini selaras dengan
pendapat Sugiyono mengenai purposive sampling, yakni teknik penentuan sampel
dengan pertimbangan tertentu61. Responden penelitian ini adalah nasabah

59


Ibid., hlm. 104.
Sevila et al.Research Methods, Quezon City: Rex Printing Company, 2007. Hlm. 182.
61
Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, Bandung: Alfabeta, 2005, hlm. 85.

60

43
Universitas Sumatera Utara

PT.Bank Sumut yang mengunakan pelayanan yang diberikan bank sumut berupa
nasabah tabungan, pinjaman, giro dan deposito.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik
pengumpulan data primer melalui wawancara, kuesioner, dan observasi kemudian
dilengkapi dengan teknik pengumpulan data sekunder melalui studi kepustakaan
dan studi dokumentasi.
a. Teknik pengumpulan data primer dengan cara seperti berikut.
1. Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan sebuah percakapan

antara dua orang atau lebih, yang pertanyaannya diajukan oleh peneliti
kepada subjek atau kelompok subjek penelitian untuk dijawab.
2. Kuesioner yaitu suatu cara pengumpulan data dengan memberikan atau
menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden, dengan harapan
mereka akan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut.
3. Observasi yaitu teknik pengumpulan data dengan cara melakukan
pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti.
b. Teknik Pengumpulan data sekunder dengan cara seperti berikut.
1. Studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dari buku-buku,
karya ilmiah, pendapat para ahli yang memiliki relevansi dengan
masalah yang terkait dengan penelitian.
2. Studi dokumentasi adalah teknik pengumpulan data melalui catatan
tertulis, dokumen, arsip yang relevan dengan permasalahan penelitian.

44
Universitas Sumatera Utara

E. Teknik Penentuan skor
Melalui penyebaran angket yang berisikan beberapa pertanyaan, maka
ditentukan skor dari setiap jawaban sehingga menjadi data yang bersifat

kuantitatif. Teknik pengukuran skor atau nilai yang digunakan dalam penelitian
ini adalah memakai skala Likert untuk menilai jawaban kuesioner. Skala ini
mengukur opini atau persepsi responden berdasarkan tingkat persetujuan atau
ketidaksetujuan. Skala ini yang dikembangkan rensis likert ini biasanya memiliki
5-7 kategori peringkat dari sangat tidak setuju hingga sangat setuju.
Adapun skor dari setiap pertanyaan yang peneliti tentukan adalah sebagai
berikut :
1. Untuk jawaban Sangat Setuju Sekali bernilai skor 5.
2. Untuk jawaban Sangat Setuju bernilai skor 4.
3. Untuk jawaban Setujubernilai skor 3.
4. Untuk jawaban Tidak Setuju bernilai skor 2.
5. Untuk jawaban Sangat Tidak Setuju bernilai skor 1.
Kemudian untuk menentukan kategori jawaban responden dari masingmasing variabel apakah tergolong tinggi, sedang, rendah, terlebih dahulu
ditetapkan kelas intervalnya. Berdasarkan data diatas ditentukan kelasnya, yakni:
� ��� −







Sehingga

45
Universitas Sumatera Utara

5−
5

= .

Disimpulkan bahwa kategori jawaban responden untuk masing-masing
variabel, yaitu
1. Skor untuk kategori sangat rendah

= 1.00 – 1.80

2. Skor untuk kategori rendah

= 1.81 – 2.61


3. Skor untuk kategori sedang

= 2.62 – 3.42

4. Skor untuk kategori tinggi

= 3.43 – 4.23

5. Skor untuk kategori sangat tinggi

= 4.24 – 5.00

F. Teknik Analisis Data
Menurut Arikunto sebuah kuesioner penelitian yang baik harus memenuhi
dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel62. Dalam penelitian ini uji
validitas dan reliabilitas dilakukan terhadap kuesioner mengenai loyalitas nasabah
PT.Bank Sumut. Metode analisa data dilanjutkan dengan metode statistik.
1.


Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan

atau kesahihan sesuatu instrumen.Uji validitas yang digunakan dalam penelitian
ini adalah validitas konstruk (construct).Uji validitas digunakan dalam rumus
korelasi Product Moment Pearson sebagai berikut63:
Rumus:
=
Dimana:
62
63

√[





− ∑


− ∑
{





− ∑

]

Arikunto, op. cit.
Arikunto, op. cit., hlm. 72.

46
Universitas Sumatera Utara

rxy= koefisien korelasi antara gejala x dan y.
n= Jumlah sampel.



=





=





=

.





.



.

Nilai rhitung yang diperoleh kemudian diuji signifikansi koefisien

korelasinya dengan rumur uji t yaitu64:
=

�√�−

√ −� 2

Nilai thitung yang diperoleh kemudian dikonsultasikan dengan ttabel. Bila
thitung dari rumus di atas lebih besar dari ttabel (thitung > ttabel), maka dinyatakan valid,
dan sebaliknya jika thitung lebih kecil dari ttabel (thitung< ttabel), maka dinyatakan tidak
valid.
2.

Uji Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana

suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulangi dua kali atau
lebih. Reabilitas menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur
gejala yang sama. Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan internal consistency
dengan teknik belah dua (Split Half) yang dianalisis dengan rumus spearman
brown, dimana butir-butir instrumen dibelah menjadi dua kelompok, yaitu
kelompok instrumen ganjil dan kelompok instrumen genap sebagai berikut65 :

64
65

Suharyadi, Statistik Dasar, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004. hlm. 466.
Sugiyono, op. cit., hlm. 126.

47
Universitas Sumatera Utara

RumusSpearman Brown adalah:


ri=Reliabilitas instrumen



−{

+



}

rb= Korelasi Product Moment antara belahan pertama dan kedua.
3.

Koefisien Korelasi Product Moment
Teknik analisa ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya dan tinggi

rendahnya hubungan antar variabel bebas/independen (X) dengan variabel
terikat/dependen (Y)
Cara perhitungan menggunakan rumus sebagai berikut:

=

√[





− ∑

− ∑

rxy= koefisien korelasi antara gejala x dan y

{





− ∑

]

n= Jumlah sampel


=



zfdsf


=





=







Untuk melihat hubungan antara kedua variabel dari hasil perhitungan,
maka dapat digunakan dengan memberikan tiga kemungkinan mengenai
hubungan antara kedua variabel, yaitu:
a. Nilai rxy positif artinya kedua variabel menunjukkan hubungan positif
dimana kenaikan nilai variabel pertama diikuti dengan variabel lain

48
Universitas Sumatera Utara

b. Nilai rxy negatif artinya kedua variabel menunjukkan hubungan negatif
dimana kenaikan nilai variabel pertama diikuti oleh turunnya variabel
kedua
c. Nilai r sama dengan nol artinya kedua variabel tidak menunjukkan
hubungan dimana variabel pertama tetap meskipun variabel lain
berubah.
Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi atau rendah antara kedua
variabel berdasarkan nilai r (koefisien korelasi) digunakan penafsiran atau
interpretasi angkayaitu66:
Interval koefisien

Tingkat Hubungan

Antara 0,00-0,199

Sangat Rendah

Antara 0,20-0,399

Rendah

Antara 0,40-0.599

Sedang

Antara 0,60-0,799

Tinggi

Antara 0,80-1,00

Sangat Tinggi

Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi
Dari nilai rxy yang diperoleh dapat terlihat secara langsung melalui tabel korelasi
untuk mengetahui apakah nilai r yang diperoleh berarti atau tidak.Tabel Korelasi
ini mencantumkan batas-batas r yang signifikan.Ketentuannya adalah bila rhitung
lebih kecil dari rtabel (rhitung< rtabel) maka H0 diterima dan H1 ditolak.Sebaliknya,
apabila rhitung lebih besar dari rtabel (rhitung> rtabel) maka H1 diterima.

66

Sugiyono, op. cit., hlm. 149.

49
Universitas Sumatera Utara

Tabel korelasi ini mencantumkan batas-batar r signifikan tertentu, dalam hal ini
yang signifikan 5% .Bila nilai r tersebut adalah signifikan berarti hipotesa
kerja/hipotesa alternatif dapat diterima.
Pada korelasi product moment, data harus berskala interval maka data
berskala ordinal harus ditransformasikan terlebih dahulu menjadi skala interval
dengan tahapan-tahapan sebagai berikut.
a. Memperhatikan setiap butir jawaban responden dari angket yang
disebarkan. Pada setiap butir ditentukan beberapa orang yang mendapat
skor 1,2,3,4 dan 5 yang disebut frekuensi.
b. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya
disebut proporsi
c. Menentukan nilai proporsi kumulatif dengan jalan menunjumlahkan
nilai proporsi secara berurutan perkolom skor
d. Menggunakan tabel distribusi normal, hitung nilai Z untuk setiap
proporsi kumulatif yang diperoleh
e. Menentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh
dengan menggunakan nilai tabel tinggi densitas dengan rumus:






(−

) , −∞ <

+∞

f. Menentukan nilai setiap skala untuk setiap kategori.
=





� � − �
� � −



� �

g. Hitung skor (nilai hasil transformasi) untuk setiap kategori melalui
persamaan

50
Universitas Sumatera Utara

=

+[





� ]+

Tahapan-tahapan diatas telah ditransformasikan kedalam sebuah program
MST (Methode of Succesivbe Interval) yang dirancang oleh Drs. Rasyudin
Ginting, M.Si.Program MST sebagai penyempurnaan dari program-program yang
telah ada sebelumnya. Mentransformasikan data skala ordinal menjadi data skala
interval yang berguna untuk memenuhi sebagian dari syarat analisis parametrik
yang sama data setidak-tidaknya berskala interval.
4.

Uji Signifikansi Koefisien Korelasi (Uji “t”)
Untuk mengetahui apakah diantara dua variabel terdapat hubungan yang

independen atau tidak, maka diperlukan uji independen. Hipotesis yang harus
diujikan adalah

:

= , melawan

:

≠ . Dimana sampel yang diambil

dari populasi normal bervariabel dua berukuran n memiliki koefisien korelasi r,
maka dapat digunakan uji statistik dengan rumus67:

Keterangan

=

√ −

√ −

t= nilai hitung.
r= nilai koefisien korelasi.
n= julah data pengamatan.
Hasil thitung kemudian dikonfirmasi pada nilai ttabel untuk mengetahui sejauh
mana hasil penelitian memenuhi syarat kelayakan data secara empiris.Kriteria
pengujian adalah jika thitung< ttabel, maka hipotesis satu ditolah dan jika harga
thitung> ttabel, maka hipotesis satu diterima. Selanjutnya taraf nyata = α, maka
67

Suharyadi, loc. cit.

51
Universitas Sumatera Utara

hipotesis diterima jika −


− ∝
2

< <


− ∝

, dimana distribusi t yang

2

digunakan mempunyai dk = (n-2). Dalam hal lainnya Ho ditolak.
Bentuk alternatif untuk menguji hipotesis H0 bisa H1 : > 0 atau H1 : < 0.
Yang pertama merupakan uji pihak kanan sedangkan yang kedua merupakan uji
pihak kiri.Daerah kritis pengujian harus disesuaikan dengan alternatif yang
diambil.
5.

Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui berapa persen

besarnya pengaruh varibel independen (X) terhadap variabel dependen (Y).
Adapun rumus koefisien determinasi “D” yaitu68 :
�=

Keterangan:

%

D= Koefisien Determinan.
rxy = koefisien korelasi product moment antara X dan Y.
6.

Regresi Linear Sederhana
Regresi sederhana dilakukan karena apa sebab-akibat yang terjadi diantara

variabel independen dengan varibel dependen. Bentuk umum regresi sederhana
ditunjukkan dengan persamaan garis linear sederhana yang menunjukkan
hubungan varibel independen dengan variabel dependen dalam persamaan
berikut.

Y= variabel independen
68

=

+

+ … … … ….

Sugiyono, op. cit., hlm. 212.

52
Universitas Sumatera Utara

a= intersep
b= slope
X= variabel dependen
Harga a dan b dapat diperoleh dengan rumur sebagai berikut :

=

∑ �
=




− ∑ � ∑ � �
− ∑ �

∑ � �− ∑ � ∑ �
∑ � − ∑ �

53
Universitas Sumatera Utara