Pengaruh Pengetahuan dan Sikap Serta Karakteristik Dokter Spesialis Empat Dasar Terhadap Pola Peresepan Obat di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2006

ABSTRAK

Sistem pelayanan kesehatan dikatakan baik bila struktur dan fungsi pelayanan
kesehatan dapat menghasilkan pelayanan kesehatan yang memenuhi tigabelas
persyaratan yakni tersedia, adil/merata, tercapai, terjangkau, dapat diterima, wajar,
efektif,
efisien,
menyeluruh,
terpadu,
berkelanjutan,
bermutu
serta
berkesinambungan. Pelayanan rumah sakit menitikberatkan pada upaya yang bersifat
penyembuhan dan pemulihan pasien melalui pelayanan salah satunya adalah
pelayanan obat dan farmasi.
Mengingat terbatasnya sumber daya kesehatan terutama obat-obatan serta
beragamnya obat yang beredar di pasaran serta banyaknya dokter spesialis yang
bekerja di rumah sakit mendorong perlunya diterapkan standar terapi dan penerbitan
formularium rumah sakit. Pemakaian obat non generik dibandingkan obat generik di
Rumah Sakit Santa Elisabeth selama tahun 2005 sangat tinggi yakni 93.743
dibanding 23.433. Dalam upaya untuk melihat rasionalisasi pemakaian obat di

rumah sakit, dilakukanlah penelitian bagaimana pengaruh pengetahuan dan sikap
serta karakteristik dokter spesialis empat dasar terhadap pola persespan obat rawat
inap di Rumah Sakit Santa Elisabeth.
Metode penelitian dalah deskriptik analitik. Sampel penelitian adalah dokter
spesialis empat dasar dengan jumlah sampel sebesar 35 orang. Waktu penelitian
dimulai dari bulan Oktober 2006 hingga Januari 2007. Kepada responden dibagikan
kuesioner yang terdiri dari 2 bagian yakti bagian pengetahuan dan sikap. Data
sekunder diperoleh dari resep obat yang ditulis oleh dokter spesialis empat dasar
selama 1 bulan.
Hasiil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh tingkat pengetahuan
dan sikap dokter spesialis empat dasar terhadap pola peresepan obat (p = 0,475 dan p
= 0,277) tetapi ada pengaruh karakteristik dokter yakni jenis spesialisi dokter
terhadap pola peresepan obat (p = 0,016)

Kata kunci : pengetahuan, sikap, karakteristik dokter, standar terapi, pengobatan
rasional, formularium

i

Universitas Sumatera Utara


ABSTRACT

A health care system is considered good if its structure and function can result
a health services that meet thirteen indicators i.e. available, fair/adequate, achievable,
affordable, acceptable, reasonable, effective, efficient, comprehensive, integrated,
continuity, quality and sustainable. Services provided by hospital focus on cure and
health recovery through a number of methods including drugs and pharmacy.
Due to limited number of health resources, especially the drugs and the
variety of drugs marketed and a great number of specialists working in the hospitals
generate the need to set a standard of therapy and the issuance of hospital formulary.
In 2005, it was noted that at Santa Elisabeth Hospital, the administration of non
generic medicines were much higher compared to that of generic medicines (with the
ratio of 93,743 to 23,433). The present study aims to investigate the use of prescribed
drugs in the hospitals by undertaking research on the influences of four basic
specialists’ knowledge and attitude on prescribing pattern for the in-patient patients
hospitalized in this hospital.
The study was undertaken from October 2006 to January 2007 using
descriptive analysis method involving thirty five respondents of four basic specialists
medical practitioners. The respondents were given questionnaire consisting two

aspects i.e. knowledge and attitude. Secondary data were obtained using the
prescriptions they issued in a month period.
It was found that the level of knowledge and attitude did not have significant
influences on prescribing pattern (p = 0.475 dan p = 0.277), while there was a
significant influence of medical specialist on prescribing pattern (0.016).

Keywords : knowledge, attitude, standard of therapy, rational treatment, formulary

ii

Universitas Sumatera Utara