Analisis Kemampuan Membaca Teks Arab Tanpa Harakat Pada Mahasiswa Bahasa Arab 2014 Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap anak yang lahir ke dunia ini tidak mengenal bahasa apapun,
kemudian dia akan belajar bahasa dari pendengaran, tetapi lama-kelamaan anak
akan menirukan (mengucapkan) apa yang didengar, kemudian belajar membaca
dan menulis (Makruf, 2009: 19). Bahasa adalah ucapan-ucapan yang digunakan
setiap kaum untuk mengemukakan maksud mereka (Al-Ghalayain dalam Makruf ,
2009:1) .
Proses alamiah ini sejalan dengan fitrah manusia yang difirmankan Allah
SWT:

‫ﻭﷲ ﺍﺧﺮﺟﻜﻢ ﻣﻦ ﺑﻄﻮﻥ ﺍﻣﻬﺎﺗﻜﻢ ﻻ ﺗﻌﻠﻤﻮﻥ ﺷﻴﺌﺎ ﻭ ﺟﻌﻞ ﻟﻜﻢ ﺍﻟﺴﻤﻊ ﻭﺍﻻﺑﺼﺎﺭ‬
‫ﻭﺍﻻﻓﺌﺪﺓ ﻟﻌﻠﻜﻢ ﺗﺸﻜﺮﻭﻥ‬
/wallāhu akhrajakum mim butūni u mmahātikum lāta’lamūna syai’an wa ja’ala
lakumus-sam’a wal-absāra wal-af’idata la’allakum tasykurūn/“Dan Allah
mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui
sesuatupun, dan dia memberi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati agar
kamu bersyukur” (QS:16:78)
Bahasa Arab menurut Bawani (1981:9) merupakan bahasa yang mulamula berasal, tumbuh, dan berkembang di negara-negara kawasan Timur-Tengah.
Bahasa Arab merupakan bahasa agama, bahasa persatuan bagi umat Islam.

Dengan bahasa Arab Al-Qur’an diturunkan, dan dengan bahasa Arab pula Nabi
Muhammad SAW melaksanakan tugas risalahnya kepada ummat manusia. Dan
bahasa Arab menurut Al-Ghulayain adalah kalimat yang disampaikan oleh orang
Arab untuk menyampaikan maksud-maksud mereka. Bahasa Arab memiliki
kaitan yang sangat erat dengan agama Islam terhimpun dalam Al-Qur’an dan
dilengkapi dengan penjelasan Al-Hadits. Untuk dapat mengkaji dan mendalami
ajaran Islam, harus mempelajari Al-Qur’an dan Al-Hadits, dan agar dapat
mempelajari Al-Qur-an dan Al-Hadits dibutuhkan kemampuan bahasa Arab yang

1
Universitas Sumatera Utara

memadai. Dan salah satu syarat untuk dapat menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an
adalah harus menguasai bahasa Arab (Makruf, 2009: 7).
Bahasa Arab merupakan bahasa yang banyak memiliki keutamaan dan
kelebihan, sehingga sangat menarik untuk dikaji dan dipelajari. Bahasa Arab tidak
hanya dipelajari oleh bangsa Arab, tetapi juga dipelajari oleh bangsa-bangsa yang
lain yang bukan Arab. Keutaman-keutamaannya yang dimilikinya adalah terletak
pada aspek berikut. Pertama, identitas sebagai bahasa Al-Qur’an, sehingga
banyak digunakan oleh pemeluk Agama Islam. Kedua, Bahasa Arab penting

untuk dipelajari karena bangsa Arab (islam) itu sendiri memiliki sejarah
peradaban yang sangat mengagumkan dan bahasa Arablah yang dipilih Allah
SWT untuk dijadikan bahasa Al-Qur’an. Hal ini dinyatakan dalam QS;Yusuf (12):
2 sebagai berikut:

‫ﺍﻧﺎ ﺃﻧﺰﻟﻨﻪ ﻗﺮءﺍﻧﺎ ﻋﺮﺑﻴﺎ ﻟﻌﻠﻜﻢ ﺗﻌﻘﻠﻮﻥ‬
/Innā anzalnāhu qur’ānan ‘rabiyyan la’allkum ta’qilūn/“Sesungguhnya kami
menurunkannya berupa Al-Qur’an dengan berbahasa Arab agar kamu
memahaminya”. (QS:12:2)
Kata

‫( ﻗﺮﺃءﺓ‬qira’ah) merupakan masdar dari bentuk kata ‫( ﻗﺮﺃ‬qara’a)

yang artinya membaca, sedangkan kata ‫( ﺟﻬﺮﻳﺔ‬jahriyah) berasal dari kata ‫ﺟﻬﺮ‬
(jahara) yang artinya terang atau jelas, jadi qirā’ah Jahriyah memilki arti yaitu
membaca jelas, artinya membaca dilakukan dengan suara jelas atau nyaring.
Menurut KBBI ( 1995:72

) membaca merupakan kata dasar kata baca


yang artinya melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis yang dibaca bisa
dengan melisankan atau hanya di hati. Sedangkan menulis merupakan suatu
kegiatan untuk menciptakan suatu catatan atau informasi pada suatu media katakata/bahasa tulis.
Membaca adalah salah satu faktor yang sangat urgen di dalam membina
kepribadian seseorang,di samping memberikan motivasi tersendiri. Dengan
membaca, otomatis seseorang mendapatkan pengetahuan dan pengalaman. Tanpa

2
Universitas Sumatera Utara

membaca jangan bermimpi seseorang dapat memperluas wawasan dan paradigma
berpikir, apalagi mendapatkan ilmu pengetahuan dan pengalaman yanng
memadai. Di dalam keterampialn membaca, ada dua aspek yang menjadi titik
sentralnya, pertama, mengenal simbol-simbol tertulis. Dan kedua, memahami isi
tulisan/karanga (Zulhannan, 2014:191).
Mu’in dalam Makruf (2009: 24) Kemampuan membaca pada dasarnya
mengandung dua aspek, yaitu mengubah lambang tulis menjadi bunyi, dan
menangkap arti dari pada seluruh situasi yang dilambangkan dengan lambanglambang tulis dan bunyi tersebut. Kemampuan membaca juga dapat diwujudkan
dalam bentuk membaca keras maupun membaca dalam hati. Hanya saja,
membaca keras tidak hanya sekedar menunjukkan pemahaman terhadap apa yang

dibaca, tetapi juga menunjukkan kebenaran dalam membacanya.
Kemampuan Membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang
sangat penting, karena tanpa membaca kehidupan seseorang akan statis dan tidak
berkembang. Dan Mengukur kemampuan membaca bahasa Arab pada dasarnya
adalah mengukur kemampuan memahami teks bacaan bahasa Arab (fahm almaqru), tetapi ada juga yang menambahnya dengan mengukur kemampuan
kebenaran membaca yang meliputi: kebenaran dalam membaca dari segi
pengucapan, dan kebenaran nahwu dan sharaf

(Hamid, 2010:63-64). Tetapi

dalam penelitian ini hanya mengukur kemampuan membaca dari segi nahwunya
saja.
Kemampuan membaca merupakan salah satu dari tiga kemampuan dasar
(membaca, menulis, dan berhitung) yang harus dimiliki mahasiswa jika ingin
mengakses informasi saat ini, untuk mengembangkan ilmu pengetahuan di bangku
kuliah. Dikatakan juga oleh Carter dan Nunan dalam Sudiarti (2015: 29) bahwa
kegiatan membaca sebagai “pembuka jendela dunia” yang akan memungkinkan
pelakunya memiliki pengetahuan yang luas dan sikap bijaksana untuk mengarungi
bahtera kehidupan.


3
Universitas Sumatera Utara

Kemampuan atau keterampilan membaca dapat memberi kontribusi yang
sangat signifikan bagi para pembelajar bahasa guna mempercepat menguasai
bahasa itu sebagai keterampilannya baik secara verbal maupun tertulis. Guna
pentingnya mengetahui keterampilan membaca adalah untu memicu kelancaran
pembelajara (Nuriadi, 2008:3). Pelaksanaan tes kemampuan membaca gunanya
untuk mengetahui tingkat kemampuan membaca, mengukur pertumbuhan dan
perkembangan kemampuan membaca, serta mengetahui hasil pengajaran
berbahasa Arab (Hamid, 2010:63).
Teks Arab tanpa syakal atau harakat disebut dengan teks Arab gundul.
Membaca

teks Arab tanpa harakat, membutuhkan tenaga yang lebih ekstra,

dibandingkan membaca teks yang sudah ada harkatnya, karena membaca teks
Arab tanpa harakat di samping memahami makna kalimat tersebut juga harus
memahami pola kalimat yang dibaca. Ada banyak kemahiran yang harus dimiliki
mahasiswa ketika membaca teks Arab tanpa harakat, yaitu kemahiran memahami

makna kata, memahami pola kalimat dan juga kemahiran menentukan harakat
yang tepat sesuai dengan tata bahasa Arab. Kemahiran membaca teks Arab tanpa
harakat pada saat ini sangat dibutuhkan karena banyak tulisan atau berupa artikel
yang berbahasa Arab tidak terdapat harakat (Sudiarti, 2015: 30-31).
Huruf Arab tanpa harakat adalah huruf Arab yang tidak disertai dengan
baris atau tanda baca. Huruf Hijaiyah terdiri dari 30, dan tiap-tiap huruf terdiri
dari 4 jenis posisi yaitu posisi lepas, posisi awal, posisi tengah, dan posisi akhir.
Huruf Arab merupakan huruf atau karakter yang digunakan dalam bahasa Arab,
salah satu negara yang menggunakan huruf Arab yaitu negara Arab Saudi. Dan
negara tersebut menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa nasional negaranya.
Bahasa Arab juga digunakan dalam Al-Qur’an yang merupakan kitab suci agama
Islam (Pane, 2009: 1-2).
penelitian ini membahas tentang kemampuan membaca mahasiswa bahasa
Arab dari segi nahwu dalam teks Arab tanpa harakat, karena dalam membaca teks
Arab tanpa harakat memerlukan pengetahuan tentang nahwu dan sharafnya juga

4
Universitas Sumatera Utara

pembendaharaan kata yang banyak. Hal ini peneliti ketahui ketika peneliti

mengikuti mata kuliah bahasa Arab Media yang bergabung bersama mahasiswa
bahasa Arab 2014 yang peneliti dapati masih banyak dari mahasiswa bahasa Arab
2014 yang belum mampu membaca teks Arab tanpa harakat ketika disuruh oleh
dosen untuk membacanya. Mahasiswa bahasa Arab 2014 adalah mahasiswa
bahasa Arab yang sekarang duduk di semester VI (enam) yang jumlahnya 39
orang dan sudah menyelesaikan rata-rata 125 sks di antaranya ada mata kuliah
sintaksis, yang sekarang lagi mempelajari sintaksis VI (enam) dan itu merupakan
mata kuliah sintaksis yang terakhir selama proses perkuliahan berlangsung.
Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti tertarik untuk meneliti dengan
judul “analisis kemampuan membaca teks Arab tanpa harakat pada mahasiswa
Bahasa Arab 2014 Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara” alasan
peneliti untuk meneliti kemampuan membaca adalah untuk mengetahui
kemampuan membaca dari mahasiswa Bahasa Arab 2014 dalam membaca teks
Arab tanpa harakat dengan al-Qiraah al-Jahriyah karena dengan al-Qiraah alJahriyah

kita dapat mendengar dan mengetahui kesalahan bacaan dari segi

nahwunya. Membaca nyaring (qiraa’ah Jahriyah) menurut Rosyidi (2011:95)
adalah membaca dengan menekankan kepada aktivitas anggota bicara: lisan, bibir,
tenggorokan untuk mengeluarkan bunyi atau disebut juga dengan membaca

dengan jelas dan bersuara.
Tes kemampuan ini menggunakan teks dari bahan mata kuliah Bahasa
Arab Media yang berjudul

‫( ﺍﻟﺼﺤﺎﻓﺔ ﺍﻟﻌﺮﺑﻴﺔ ﻣﺪﺧﻞ ﺇﻟﻰ ﺩﺭﺍﺳﺔ ﺍﻟﻤﺠﺘﻤﻊ ﺍﻟﻌﺮﺑﻲ‬al-

ṣaḥāfatul-‘arabiyatu madkhulu ilā dirāsatil-mujtama’il-‘arabī) karena dalam teks
ini banyak terdapat kata penghubung dan teks ini sudah pernah dibaca dan
dipelajari oleh mahasiswa bahasa Arab 2014 pada semester 5 (lima) dan teks yang
berjudul ‫( ﺳﻠﻤﺎﻥ ﺍﻟﻔﺎﺭﺳﻲ‬salmān al-fārisī) karya Yunan.
1.2 Rumusan Masalah
Agar penelitian ini bisa terarah maka peneliti membatasi rumusan masalah
yaitu: Bagaimana kemampuan membaca teks Arab tanpa harakat pada mahasiswa
5
Universitas Sumatera Utara

Departemen Bahasa Arab 2014 Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera
Utara?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: Untuk mengetahui kemampuan

membaca teks Arab tanpa harakat pada mahasiswa Departemen Bahasa Arab
2014 FIB USU.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah:
1. Untuk memberikan gambaran tentang kemampuan membaca teks Arab tanpa
harakat mahasiswa Departemen Bahasa Arab 2014 Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sumatera Utara.
2. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan bahan masukan bagi
mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam belajar bahasa Arab dan membaca
teks bahasa Arab.
3. Sebagai bahan masukan yang bersifat ilmiah bagi para pengajar Bahasa Arab
khususnya dalam bidang ilmu Sintaksis.
4. Diharapkan penelitian ini bisa menambah khazanah keilmuan dalam
pendidikan serta menambah daftar referensi bacaan perpustakaan Departemen
bahasa Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

6
Universitas Sumatera Utara