Hotel Bisnis Batang Kuis Chapter III V

BAB III
METODOLOGI

III.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian pada skripsi ini adalah penelitian kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor,
penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Tujuan dari metodologi ini
adalah pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah.

III.2. Desain Penelitian
Dengan menggunakan metode kualitatif ini maka data yang didapatkan akan lebih
lengkap, lebih mendalam, kredibel, dan bermakna sehingga tujuan penelitian dapat dicapai.
Desain penelitian kualitatif ini dibagi dalam empat tahap, yaitu :
1.

Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah analasisi standar sarana dan
prasarana, penyusunan rancangan penelitian, penetapan tempat penelitian, dan
penyusunan instrument penelitian.

2.


Pelaksanaan

3.

Analisis Data

4.

Evaluasi

III.3. Teknik Pengumpulan Data
 Metode Pengumpulan Data


Metode Observasi
Metode Observasi adalah metoda pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara melakukan pengamatan langsung di lapangan, mengenai permasalahan
yang ditinjau.


Universitas Sumatera Utara



Metode Literatur
Metode Literatur adalah metoda pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
mengambil data-data yang diperlukan dari literature-literatur yang berkaitan.

Data pendukung lain yang diperlukan untuk Hotel Bisnis Batangkuis ini adalah
berupa data primer dan data sekunder.
1.

Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh melalui observasi / survey langsung
ke lokasi existing.
Data primer tersebut di antaranya adalah :
 Kondisi Tata Guna Lahan
 Kondisi Bentuk dan Massa Bangunan
 Kondisi Sirkulasi
 Kondisi Ruang Terbuka

 Kondisi Pedestrian
 Kondisi Penanda
 Kondisi Pendukung Keigatan
 Kondisi Preservasi

2.

Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh langsung, tanpa melakukan
survey maupun pengamatan langsung yang dapat diperoleh dari sumbersumber terkait.
Data sekunder tersebut di antaranya :
 Data mengenai kondisi existing Kecamatan Batang Kuis, data ini
diperoleh dari Google Earth dan SAS
 Data mengenai tata guna lahan, data ini dapat diperoleh dari pihak
Bappeda Kabupaten Deli Serdang
 Data jumlah penduduk di Deli Serdang dan jumlah wisatawan, dapat
diperoleh dari BPS
 Data jumlah industri yang ada, dapat diperoleh dari BPS

Universitas Sumatera Utara


III.4. Teknik Analisis Data
Teknik Analisis Data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang
diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara
mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan
sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan
membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang lain.
Miles dan Hubermen mengungkapkan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif
dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus-menerus pada setiap tahapan
penelitian sehingga sampai tuntas berupa komponen. Komponen dalam analisa tersebut adalah
:
 Reduksi Data
Data yang diperoleh dari laporan jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka perlu
dicatat secara teliti dan rinci. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal
pokok, focus pada hal-hal yang penting.
 Penyajian Data
Penyajian data penelitian kualitatif bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat,
bagan, hubungan antar kategori, dan sejenisnya.
 Verifikasi atau penyimpulan Data
Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah

bila ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap berikutnya. Tetapi
apabila kesimpulan tahap awal didukung oleh-oleh bukti-bukti yang valid dan
konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkjan data, maka kesimpulan
yang dikemukakan merupakan kesimplan yang kredibel.

Universitas Sumatera Utara

BAB IV
ANALISA PERANCANGAN

IV.1. Analisa Kondisi Tapak dan Lingkungan
IV.1.1. Lokasi

Peta Indonesia

Peta Sumatera

Gambar 4.1. Lokasi Site
Sumber : Hasil olahan dari peta-jalan.com,2016
Lokasi site terleta di kawasan bandara Internasional Kuala Namu, Kecamatan

Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara. Kuala Namu tersebut
terletak 20 km timur laut polonia dan terpaut 3-4 km dari tepi pantai. Membentang
melewati dua kecamatan yaitu kecamatan Pantai Labu dan Kecamatan Beringin.
Lokasi sangat strategis karena terletak di kawasan Bandara Kuala Namu, yang
mana lokasi (Batangkuis) ini memang diperuntukkan sebagai kawasan leisure.

Universitas Sumatera Utara

IV.1.2.Kondisi dan Potensial Lahan
Kecamatan Batang Kuis ini terletak di 3o 35 – 3o 41 LU dan 41o – 46o BT
dengan ketinggian 4 – 30 meter diatas permukaan laut. Curah hujan di Kecamatan
Batang kuis sebesar 1.821 mm/tahun dan kecepatan angin 1,33 mm/tahun. Rata-rata
iklim di kecamatan ini maksimum 32oC dan minimum 22,4oC dengan tingkat
penguapan 4,08 mm/tahun. Pada umumnya keadaan tanah di Kecamatan Batang Kuis
putih bercampur pasir dan memiliki topografi yang relatif datar.
Tabel 4.1. Kondisi Lahan
No
1

Uraian


Letak dan Geografis

Pulau

Sumatera

Propinsi

Sumatera Utara

Kabupaten

Deli Serdang

Kecamatan

Batang Kuis

Letak


335 - 341 LU
41 - 46 BT

Luas

4.034 Ha

Ketinggian

4 – 30 meter

Iklim

Rata-rata Max. 32 C

Curah Hujan

Min. 22,4 C
1.821 mm/tahun


2

Kecepatan Angin

1,33 mm/dt

Penguapan

4,08 mm/hr

Keadaan Tanah

Umumnya putih campur pasir

Keadaan Topografi

Relatif Datar

Kelurahan/Desa


11 Desa (status desa)

Penduduk

62.348 Jiwa

Batas-Batas
Sebelah Utara

Kecamatan Pantai Labu

Sebelah Timur

Kec. Beringin & Kec. Pantai labu

Sebelah Selatan

Kecamatan Tanjung Morawa
Universitas Sumatera Utara


Sebelah Barat

Kecamatan Percut Sei Tuan

Sumber : Hasil survey penulis,2016
Unsur potensial utama site adalah :
 Terletak dekat dengan Bandara Kuala Namu
 Merupakan kawasan Transit Oriented Development (TOD)
 Berada pada kawasan pengembangan
 Tranportasi lancar, baik dan bebas kemacetan
 Akses menuju site bisa dijangkau melalui jalan tol Balmera

Permasalahan :
 Lahan perancangan merupakan lahan kosong yang ditanami pohon,
perancangan hotel di lokasi ini mengakibatkan pengurangan RTH.
 Lokasi berbatasan langsung dengan jalur cepat Bandar Udara Kuala Namu.

Solusi :
 Pada perancang hotel hendaknya meletakkan RTH di beberapa bagian
bangunan agar RTH di lokasi eksisting sebelumnya tetap ada.
 Pembangunan jalur lambat kenderaan di site, sehingga pengunjung yang
memasuki site tidak langsung dari jalur cepat yang menyebabkan
kemacetan.

Universitas Sumatera Utara

IV.1.3. Analisa Sirkulasi

Jalur kenderaan 2
arah, tidak padat

Jalur kenderaan 1
arah, padat dan
jalur cepat

Gambar 4.2. Analisa Sirkulasi
Sumber : Hasil analisa penulis,2016
Keterangan :
 Jalur kenderaan 2 arah
 Jalur kenderaan 1 arah
Potensi :
 Site terletak di kawasan yang cukup ramai di lalui kenderaan karena site
dekat dengan Bandar Udara Kualanamu yang ramai di kunjungi masyarakat
tiap hari. Jalan yang berada di kawasan cukup lebar.
Masalah :
 Jalan di depan site merupakan jalur cepat menuju bandara.
Solusi :
 Membuat jalur lambat di depan site untuk jalur kenderaan memasuki
kawasan agar tidak terjadi kemacetan di jalur cepat.

Universitas Sumatera Utara

IV.1.4. Analisa Ruang Terbuka

Pohon besar yang
mepunyai jenis
yang sama

Gambar 4.3. Analisa Ruang Terbuka
Sumber : Hasil analisa penulis,2016
Potensi :
 Di sekitar site merupakan lahan kosong berupa pohon sejenis dan tanaman
jagung yang merupakan ruang hijau. Pohon tertata rapi dan jarak antar
pohon pun terukur. Ini berpotensi mengurangi pemanasan global di
kawasan.
Masalah :
 Jenis pohon di sekitar site sama. Dari hasil analisa pohon yang di tanam di
sekitar site untuk di jual setelah mencapai ukuran tertentu. Sehingga pohon
di tanam bukan untuk kepentingan ruang hijau.
 Di sepanjang jalan tidak adanya pohon pembuffer polusi dari kenderaan
yang melewati kawasan sehingga polusi langsung mengenai pemukiman
warga sekitar dan juga site perancangan.
Solusi :
 Penanaman pohon di site yang bervariasi agar tidak terlihat monoton. Jenis
dan ukuran pohon di pilih yang dapat menjadi peneduh.
Universitas Sumatera Utara

 Pohon yang di tanam sebagai ruang hijau dan tidak untuk diperjual belikan.
 Penanaman pohon di sisi jalan untuk mengurangi polusi yg di sebabkan
kenderaan yang lewat.

IV.1.5. Analisa Pedestrian

Gambar 4.4. Analisa Pedestrian
Sumber : Hasil analisa penulis,2016
Potensi :
 Di sepanjang sisi jalan terdapat pedestrian dan drainase. Pedestrian ini
mencakup sisi kanan dan kiri jalan.
Masalah :
 Pedestrian yang terdapat di sepanjang sisi jalan hanya berupa tanah, tidak
adanya perbedaan ketinggian atara jalan dan pedestrian.
Solusi :
 Pedestrian di depan kawasan perlu dirancang, sehingga adanya perbedaan
antara badan jalan dan pedestrian dan setiap pejalan kaki dapat aman saat
berjalan di depan kawasan.

Universitas Sumatera Utara

IV.1.6. Analisa Penanda Jalan

Gambar 4.5. Analisa Penanda Jalan
Sumber : Hasil analisa penulis,2016
Potensi :
 Di sepanjang sisi jalan terdapat beberapa penanda yang telah di tempatkan
di titik yang tepat.
Masalah :
 Ada penanda yang tidak tepat seperti kenyataannya, seperti penanda zebra
cross yang di tempatkan di suatu titik namun kenyataannya tidak ada zebra
cross
Solusi :
 Menempatkan penanda di tempat yang tepat, tidak asal letak.

Universitas Sumatera Utara

IV.1.7. Analisa Pendukung Kegiatan
Jalan
menuju
Badar Udara

Pemukiman
warga

Gambar 4.6. Analisa Pendukung Kegiatan
Sumber : Hasil analisa penulis,2016
Potensi :
 Pendukung kegiatan kawasan perancangan ini adalah Bandar udara
kualanamu, terminal dan permukiman warga.
Masalah :
 Tidak adanya halte di sekitar kawasan perancangan mengakibatkan
angkutan umum hanya melewati kawasan tanpa berhenti di tapak
perancangan.
Solusi :
 Membuat halte di sekitar tapak perancangan demi mempermudah
wisatawan yang datang dari luar sumatera utara dan juga masyarakat yang
tidak memiliki kenderaan pribadi untuk mengunjung kawasan.

Universitas Sumatera Utara

IV.1.8.Sarana dan Prasarana
A. Sarana
Sarana site yang tersedia meliputi :
 Rumah ibadah
 Kantor polisi
 Rumah makan
 Permukiman penduduk
B. Prasarana
Prasarana site yang tersedia saat ini adalah jalan menuju lokasi dalam
kondisi yang baik, fasilitas saluran air bersih, fasilitas saluran air kotor,
fasilitas listrik, fasilitas telepon, dan fasilitas gas.

IV.2. Analisa Fungsional
IV.2.1. Ruang
Secara prinsip, hotel dapat dibagi menjadi 4 area aktivitas, antara lain :


Private area
Area ini merupakan area untuk kedatangan pribadi pengunjung, seperti
kamar pada hotel.



Publik area
Area ini merupakan pertemuan antara lain yang melayani (karyawan)
dengan yang dilayani (tamu), dan juga antara tamu dengan tamu lainnya.



Semi Publik area
Area ini merupakan area untuk kegiatan para karyawan terutama karyawan
administrasi, ruang rapat, zona di mana hanya orang-orang tertentu yang
dapat memasukinya.



Service area
Area ini merupakan area khusus untuk karyawan, di sini segala macam
pelayanan disiapkan untuk kebutuhan pengunjung.

Secara fungsional, hotel dapat dibagi menjadi 2, antara lain :


Front of the house (sektor depan hotel)
Terdiri dari private area dan public area. Yang termasuk dalam area front
of the house yaitu :
Universitas Sumatera Utara

 Guest Room
Kamar tamu, ruang tempat tamu menginap




Gambar 4.7. Jenis-Jenis Kamar Hotel
Sumber : Neufert, Ernst. 2000, Data Arsitek Jilid 2,
Jakarta: Erlangga,2016
 Public Space area
Merupakan tempat di mana suatu hotel dapat memperlihatkan isi dan
tema yang ingin disampaikan kepada tamunya. Area ini menjadi pusat
kegiatan utama dari aktvitas yang terjadi pada hotel.
 Lobby
Merupakan tempat penerima pengunjung untuk mendapatkan informasi,
menyelesaikan masalah administrasi dan keuangan yang bertalian
dengan penyewaan kamar. Ruang- ruang yang termasuk dalam lobby
adalah:

Universitas Sumatera Utara

 Entrance hall
Ruang penerima utama yang menghubungkan ruang luar atau main
entrance dengan ruang- ruang dalam hotel. Bersifat terbuka dengan
besaran ruang yang cukup luas.
 Receptionist desk
Terdiri atas ruang-ruang personul front desk yang berfungsi untuk
memproses dan mengelolah administrasi pengunjung.
 Guest elevator
Sebagai sarana sirkulasi vertical untuk para tamu dari lobby atau
publik area menuju guest room atau fungsi lainnya.
 Sirkulasi
Merupakan hal penting dalam publik area yang berfungsi sebagai
sarana untuk menghubungkan fungsi-fungsi di dalamnya untuk
kegunaan pengunjung.
 Seating area
Menyediakan wadah bagi tamu untuk beristirahat atau sekedar
berbincang-bincang. Sarana ini sangat berguna untuk terjadinya
kontak sosial di antara pengunjung.
 Support function
Sebagai sarana penunjang untuk tamu yang berada di publik area,
antara lain seperti toilet, telepon umum, mesin ATM, dan lainnya.
 Concession space
Pada dasarnya ruang-ruang ini termasuk retail area, tetapi untuk
hotel berbintang, ruang-ruang konsesi ini terpisah sendiri dan
merupakan bagian dari public area yang terdiri dari :
-

Travel agent room

-

Salon kecantikan

-

Toko buku

-

Money changer

-

Souvenir shop

-

Toko-toko khusus
Universitas Sumatera Utara

 Food and Beverages
Merupakan area yang digunakan untuk menikmati makanan dan
minuman berupa :
-

Restoran

-

Coffe shop

-

Lounge

-

Bar

 Ruang serbaguna
Merupakan ruangan yang disediakan untuk berbagai macam
penemuan berupa :
-

Pameran

-

Seminar

-

Pertemuan / pernikahan

 Area rekreasi
Merupakan area yang dipergunakan oleh pengunjung untuk
berekreasi, berolahraga, santai dan lain-lain berupa :



-

Swimming pool

-

Food court

-

Retail area

-

Kolam dan kanal buatan

-

Taman

-

Sarana olahraga

-

Fitness

-

Spa dan Sauna

Back of the house (sektor belakang hotel)
Terdiri dari area servis. Yang termasuk bagian back of the house yaitu :
 Daerah dapur dan gudang (Food and storage area)
Merupakan gudang penyimpanan makanan dan minuman. Terdapat
gudang kering dan gudang basah, disesuaikan dengan kebutuhan
makanan dan minuman yang dimasukkan.
Universitas Sumatera Utara

 Daerah bongkar muat, sampah dari gudang umum
 Daerah pegawai / staff hotel
 Daerah pencucian dan pemeliharaan (laundry and housekeeping)
Laundry berfungsi sebagai tempat mencuci, mengeringkan, setrika,
dan mesin press yang digunakan untuk melayani tamu dan juga
karyawan. Pada area housekeeping sendiri terdapat ruang kepala
dan asisten departemen, gudang, tempat menjahit kain, dan lainnya
yang disiapkan untuk melayani tamu hotel.
 Daerah mekanikal dan elektrikal (Mechanical dan Engineering
Area)
Ruang ini berisi peralatan untuk pemanasan dan pendinginan
(heating and cooling) yang berupa tangki dan pompa untuk
menjaga sistem operasi mekanikal secara keseluruhan.

IV.2.2. Bentuk
Menurut Ernst Neufert dalam Data Arsitek (1987;213), disebutkan bahwa
bentuk-bentuk kamar tidur merupakan bagian terbesar pembangunan suatu hotel.
Bagian tersebut menunjukkan berbagai penataan yang mungkin dapat dilaksanakan
sebagai bentuk-bentuk rencana denah untuk kamar kamar hotel adalah sebagai berikut:

Square Plan
Doubled Loaded L Plan

Universitas Sumatera Utara

Pinwheel Plan

Circular Plan

Single Loaded Plan

Cross-Shaped Plan

Triangular Plan

Double Loaded Plan
Universitas Sumatera Utara

Double Loaded Plan

Double Loaded Offset Plan

Gambar 4.8. Bentuk-bentuk Kamar Hotel
Sumber : Neufert, Ernst. 2000, Data Arsitek Jilid 2, Jakarta: Erlangga,2016
IV.3. Analisa Teknologi
IV.3.1. Sistem Struktur
Syarat utama suatu sistem struktur bangunan antara lain :
 Kuat terhadap gaya-gaya yang bekerja
 Kaki dalam arti kata tidak berubah bentuk
 Stabil dalam arti tidak bergeser dari tempat semula
 Fungsional, agar sesuai dengan fungsinya yang didasarkan atas tuntutan
besaran ruang, utilitas, dan lainnya.
 Ekonomis, baik dalam pelaksanaan maupun pemeliharaan.

Sistem struktur suatu bangunan tinggi terdiri dari :
 Sub Struktur
Sub struktur adalah struktur bawah bangunan atau pondasi. Karakter
struktur tanah dan jenis tanah sangat menentukan jenis pondasi. Sub
struktur pada bangunan hotel ini menggunakan pondasi tiang pancang.
Pondasi tiang pancang adalah sistem pondasi yang penyaluran gayanya
melalui tiang. Prinsip penyaluran gayanya adalah beban yang bekerja
disalurkan melalui tiang ke lapisan tanah bagian dalam dengan daya dukung
yang besar.
 Upper Struktur
Upper Structure atau Struktur atas suatu gedung adalah seluruh bagian
struktur gedung yang berada di atas muka tanah (SNI 2002). Struktur atas
Universitas Sumatera Utara

ini terdiri atas kolom, pelat, balok,dinding geser dan tangga, yang masingmasing mempunyai peran yang sangat penting. Sedangkan pada bagian atap
menggunakan atap datar dengan dilengkapi vegetasi ( Green roof ).
Upper struktur yang akan digunakan pada bangunan ini adalah struktur rigid
frame. Sistem struktur ini terdiri dari kolom dan balok yang bekerja saling
mengikat satu sama lainnya. Kolom sebagai unsur vertical yang bertugas
menerima beban dan gaya, sedangkan balok sebagai unsur horizontal media
pembagi beban dan gaya.
Keuntungan dari rigid frame ini adalah :


Mudah dalam tahap pelaksanaan



Biaya yang lebih ekonomis



Bukaan dan pembagian ruang lebih bebas karena dinding hanya sebagai
struktur pengisi.

IV.3.2. Konstruksi
Rigid frame merupakan struktur yang mana kolom sebagai unsur vertikal yang
bertugas menerima beban dan gaya, sedangkan balok sebagai unsur horizontal media
pembagi beban dan gaya.pemilihan rigid frame sebagai struktur dikarenakan ;


Mudah dalam tahap pelaksanaan



Ekonomis dari segi biaya



Bukaan dan pembagian ruang lebih bebas karena dinding hanya sebagai
struktur pengisi.

IV.3.3. Utilitas
A. Sistem Pencahayaan
Penataan cahaya pada hotel ini berbeda-berbeda pada tiap ruangnya,
tergantung kebutuhan yang akan digunakan oleh kegiatan tertentu.
 Pencahayaan alami
Menggunakan sumber utama cahaya matahari. Sistem ini dapat
dimaksimalkan dengan cara membuat jendela / bukaan pada setiap unit
kamar hotel.

Universitas Sumatera Utara

 Pencahayaan buatan
Pencahayaan buatan digunakan untuk memenuhi kebutuhan kenyamanan
secara visual, pembentuk suasana, dan penunjang kualitas visual. Sistem
ini digunakan pada beberapa fasilitas ruangan seperti retail, ruang
multifungsi, ruang rapat, serta fasilitas lainnya.

Tabel 4.2. Sistem Pencahayaan
Pencahayaan alami

Pencahayaan buatan

o Biaya murah

o Biaya lebih mahal

o Pengaturan intensitas cahaya

o Intensitas cahaya dapatdiatur

sulit
o Bergantung terhadap iklim dan
cuaca
o Baik digunakan untuk ruangan
dengan dimensi yang besar

o Sudut

pencahayaan

dapatdikontrol
o Baik digunakan untukruangruang khusus dan ruang
dengan dimensi kecil

(hall atau area publik)

Sumber : Hasil analisa penulis,2016

B. Sistem Pengkondisian Udara.
Suhu rata-rata di kecamatan Batang Kuis yang cukup tinggi, menyebabkan
suhu nyaman yang diinginkan dalam suatu bangunan belum bisa tercapai,
karena rata-rata suhu nyaman dan optimal pada sebuah ruang berkisar pada
21C dengan kelembapan 40%-70%.
Oleh karena itu, untuk mendapatkan suhu yang diinginkan tersebut, perlu
disiasati dengan cara menerapkan ;
 Penghawaan alami
Dengan menggunakan sistem silang (cross ventilation). Berbagai cara
dapat digunakan untuk memungkinkan ventilasi silang antara lain
dengan memberikan bukaan pada dinding bangunan yang berlawanan
atau berhadapan untuk sirkulasi udara bersih dan kotor.
Universitas Sumatera Utara

 Penghawaan buatan
Dengan menggunakan AC (Air Conditioner). Terdapat dua jenis yaitu :


AC Split
Merupakan AC dengan dua bagian yang terpisah. Jangkauannya
hanya ada pada salah satu ruangan, seperti pada retail dan tiap unit
kamar hotel.



AC Sentral
Sistem ini memerlukan menara pendingin (water cooling tower)
yang ditempatkan di luar bangunan. AC ini diletakkan di ruangruang publik seperti koridor, hall, lobby, dan sebagainya.

C. Sistem Pemadam Kebakaran
Pencegahan dapat dilakukan seperti dengan pemakaian struktur dari bahan
tahan api, seperti beton. Sedangkan penanggulangan meliputi tindakan
pendeteksian awal, pemadaman api, pengendalian asap, dan penyelamatan
penghuni hotel dengan cara evakuasi. sarana deteksi dan alarm kebakaran
menggunakan heat and smoke detector.
 Alat pendeteksi asap (smoke detector)
Memiliki kepekaan yang tinggi dan akan memberikan alarm bila adanya
asap yang terdeteksi di ruang tempat alat tersebut dipasang.
 Hydrant kebakaran


Hydrant kebakaran didalam gedung
Selang kebakaran dengan diameter 1,5"-2" dan terbuat dari bahan
yang tahan panas dengan panjang selang 20-30 m. Perletakan
Hydrant di tiap-tiap lantai



Hydrant kebakaran diluar gedung
Dilengkapi dengan siamesse connection

 Sprinkler
Alat ini bekerja apabila suhu di ruangan mencapai 60oC-70oC. Setiap
sprinkler head dapat melayani luas area 10-20m2 dengan ketinggian
ruangan 3m. jarak antara dua sprinkler head ini biasanya 4 meter dalam
Universitas Sumatera Utara

ruangan dan 6 meter di koridor. Sprinkler biasanya diletakkan di dalam
kamar, koridor, dan koridor basement parkir.
 Tangga Kebakaran
Syarat tangga kebakaran adalah :


Terbuat dari bahan tahan api



Terdapat penekanan asap



Di lantai dasar langsung ke luar ke alam bebas

D. Sistem Penyediaan dan Distribusi Listrik
Distribusi listrik berasal dari PLN yang disalurkan ke gardu utama. Setelah
melalu transformator (trafo), aliran tersebut didistribusikan ke tiap-tiap
lantai melalui Sub Distribution Panel (SDP).
Sebagai candangannya menggunakan solar panel dan genset yang
digunakan apabila aliran listrik terputus.

E. Sistem Penyediaan Air Bersih
Penyediaan air bersih dapat diperoleh dari PDAM dan sumur artetis dengan
menggunakan down feed system karena hotel ini adalah bangunan
bertingkat tinggi. Sedangkan distribusi air pemadam kebakaran dapat
menggunakan up feed system.

F. Sistem Pembuangan Air Kotor
Sebelum dialirkan ke roil kota, air kotor bangunan ditampung di dalam
Water Waste Treatment System (WWTS) untuk diolah dan diendapkan.
Sedangkan limbah padat manusia diendapkan dalam septictank dan
peresapan.

G. Sistem Transportasi
Memanfaatkan tangga sebagai transportasi darurat, escalator untuk beberapa
lantai, dan lift untuk pencapaian menuju semua lantai. Uraian sistem lift
adalah :
Universitas Sumatera Utara

 Jenis lift adalah lift orang cacat, lift enumpang, dan lift barang
 Jumlah kapasitas harus memperhitungkan beban yang ada
 Mempunyai sistem pengaman berupa overload device (kelebihan
muatan)

Universitas Sumatera Utara

BAB V
KONSEP PERANCANGAN

Pada bab ini menyajikan konsep dasar, konsep perancangan tapak, konsep perancangan
bangunan, konsep perancangan struktur bangunan, serta konsep perancangan utilitas bangunan.

V.1. Konsep Massa
Bangunan Hotel yang dirancang mengambil bentuk dasar dari persegi panjang dan
setengah lingkaran, dengan pertimbangan sebagai berikut :
Tabel 5.1. Keterangan Konsep Bentukan Massa

Sumber : Buku Arsitektur: Bentuk, Ruang, dan Susunannya,2016

Bentukan awal berasal dari bentuk persegi panjang dan setengah lingkaran, yang mana
bentuk lingkaran sangat fleksibel dan tidak kaku, terkesan lebih santai. Sementara bentuk
Universitas Sumatera Utara

persegi panjang tipis merupakan bentuk yang ekologis, yang mana bentuk pipih pada bangunan
sangat baik untuk pengkondisian udara dan pencahayaan alami di dalam ruangan karena udara
dan cahaya yang masuk bisa mencapai seluruh ruangan.

Gambar 5.1. Konsep Dasar Tapak
Sumber : Hasil analisa penulis,2016

Universitas Sumatera Utara

V.2. Konsep Perancangan Tapak

Gambar 5.2. Konsep Zoning Tapak
Sumber : Hasil analisa penulis,2016

Bangunan Perancangan
Area Parkir Service/Karyawan
Area Parkir Tamu
Area Kolam Renang
Area Jogging Track

Universitas Sumatera Utara

V.2.1. Sirkulasi Tapak

U

Gambar 5.3. Jalur Sirkulasi Tapak
Sumber : Hasil analisa penulis,2016
Jalur Sirkulasi
Tamu/Pengunjung

Jalur Sirkulasi
Karyawan/Pengelola (Service)

Jalanan cukup sepi

Jalanan cukup ramai

Jalur masuk untuk tamu/pengunjung adalah melalui jalan pada bagian timur site,
hal ini dikarenakan jalanan cukup sepi dibandingkan bagian utara site yang jalan tersebut
cukup ramai dilalui orang yang mana terdapat taman. Sedangkan jalur untuk
karyawan/pengelola adalah melalui jalan pada bagian selatan site karena jalur masuk yang
baik bagi karyawan/pengelola adalah pada bagian belakang atau samping bangunan yang
tentunya tidak mengganggu alur sirkulasi pengunjung.

Universitas Sumatera Utara

V.3. Konsep Perancangan Bangunan
V.3.1. Konsep Zoning
Zoning pada perancangan Hotel Bisnis ini dapat dilihat pada gambar

Gambar 5.4. Konsep Zoning lantai Ground
Sumber : Hasil analisa penulis,2016

Area Privat

Area Semi- Privat

Area Publik

Area Service

Universitas Sumatera Utara

Gambar
5.5. Konsep Zoning lantai 2
Sumber : Hasil analisa penulis,2016
Area Privat

Area Semi- Privat

Area Publik

Area Service

Gambar 5.6. Konsep Zoning lantai 3-10
Sumber : Hasil analisa penulis,2016
Universitas Sumatera Utara

V.3.2. Konsep Tata Ruang Dalam
Pada perancangan ruang dalam bangunan, lantai ground merupakan areapublik
di mana tamu hotel bisnis ini dapat menikmati hidangan yang disediakan di restoran,
berenang di area kolam renang, serta olahraga di Fitness & Gym center. Tidak hanya itu, di
samping kolam renang juga disediakan jogging track. Semua fasilitas ini tentunya gratis
untuk tamu hotel yang menginap (restoran hanya gratis sarapan). Namun, fasilitas ini juga
ditujukan bagi pengunjung/wisatawan yang datang ke hotel yang tujuannya hanya ingin
menikmati fasilitas yang ada. Contohnya seorang wisatawan ingin berenang di hotel ini,
tentunya akan membayar biaya masuk sebesar Rp 20.000/masuk. Hal ini tentunya
menguntungkan pihak hotel dalam menambah pemasukan.

Gambar 5.7. Konsep Tata Ruang Dalam
Sumber : Hasil analisa penulis,2016

Tower (hunian)

Area Ballroom

Restaurant & Bar

Area Service

Area Parkir Tamu
Pada lantai 2 terdapat 2 ballroom dengan kapasitas 300 orang dan 150 orang,
yang ditujukan untuk tamu yang akan melakukan kegiatan bisnis. Lantai 2 ini juga
Universitas Sumatera Utara

merupakan area khusus karyawan dan pengelola. Tidak hanya itu, di lantai 2 ini juga
menyediakan lobby skybridge, yang mana skybridge ini menghubungkan bangunan hotel
bisnis dengan apartemen dan hotel transit.
Pada lantai 3 sampai 10 merupakan area hunian dengan 3 tipe kamar yaitu
Standard (64 kamar), Deluxe (32 kamar), Suite (16 kamar).
V.3.3. Sirkulasi Ruang Dalam

Datang

Parkir

Melakukan
kegiatan bisnis

Makan, minum,
mck, tidur

Packing

Pulang

Check Out

Observasi

Buang Air

Pemesanan
kamar

Check In

Istirahat/m
enginap
Renang,
fitness,spa,
refleksi,dll.

Menikmati
fasilitas hotel

Diagram 5.1. Sirkulasi Ruang Dalam Hotel
Sumber : Hasil analisa penulis,2016

Universitas Sumatera Utara

V.4. Konsep Perancangan Struktur Bangunan

Gambar 5.8. Konsep Struktur Bangunan
Sumber : Hasil analisa penulis,2016
Untuk upper struktur yang akan digunakan pada bangunan ini adalah struktur rigid
frame. Sistem struktur ini terdiri dari kolom dan balok yang bekerja saling mengikat satu sama
lainnya.Kolom yang digunakan adalah 80x80 dengan grid sebagian besar berukuran 7.5x7.5.
Sementara balok yang digunakan adalah 40x60 untuk balok induk dan 20x30 untuk balok anak.
Untuk sub struktur, digunakan pondasi tiang pancang dengan bahan beton bertulang
sehingga dapat menahan beban bangunan dengan baik sebagaimana hotel ini merupakan
bangunan tingkat tinggi.

Gambar 5.9. Pondasi Tiang Pancang
Sumber : Hasil analisa penulis,2016

Universitas Sumatera Utara

V.5. Konsep Utilitas
V.5.1. Sanitasi, Pengelolaan limbah dan Drainase
Dasar pertimbangan yang digunakan untuk sanitasi dan pengolahan sampah yaitu:
Sistem sanitasi dan pembuangan sampah yang tidak merusak lingkungan pada saat
pengoperasian maupun pembuangan.
1.

Air Bersih
Penyediaan air bersih dapat diperoleh dari PDAM dan sumur artetis dengan
menggunakan down feed system karena hotel ini adalah bangunan bertingkat
tinggi. Sedangkan distribusi air pemadam kebakaran dapat menggunakan up
feed system.
Pada sistem down feed system, air dari sumur disalurkan menuju tangki yang
berada di atas (roof tank) melewati water treatment dengan menggunakan
pompa, kemudian disalurkan menuju ruang-ruang yang memerlukan dengan
memanfaat gaya gravitasi bumi.

Tangki Air Atas

RuangRuang yang
memerlukan

PDAM

Meteran

Tangki Air
Bawah

Pompa

Diagram 5.2. Sistem Air Bersih
Sumber : Hasil analisa penulis,2016

Universitas Sumatera Utara

2.

Air Kotor

Urinoir,
Shower,
Wastafel

Storage
Air

Pompa

Water
Treatment

Tangki Atas
Podium

Vegetasi

Diagram 5.3. Sistem Air Kotor
Sumber : Hasil analisa penulis,2016

3.

Pembuangan Sampah
Pengelolaan Sampah, pengelolaan sampah dilakukan dengan memisahkan
sampah yang masih bisa didaur ulang dan sampah yang tidak bisa didaur
ulang. Ini bertujuan untuk menghindari pembuangan sampah yang dapat
merusak lingkungan dengan cara memisahkannya dan ditempatkan secara
terpisah dari sampah-sampah lain yang memungkinkan bisa ditangani lebih
lanjut sebelum dibuang.

Diagram 5.4. Sistem Pembuangan Sampah
Sumber : Hasil analisa penulis,2016

Universitas Sumatera Utara

V.6. Tropis Feature
1. Green Roof
Taman di atas atap dapat menyerap panas matahari yang jatuh di atas dak beton
bangunan. Taman ini juga menyerap gas beracun di sekeliling bangunan yang dapat
menyaring udara kota yang berpolusi dan berdebu, serta menyerap sinar ultraviolet
sebelum masuk atau memantul dalam bangunan, sehingga bangunan lebih sejuk.


Struktur Taman Atap
Atap dak didesain sedemikian rupa dengan kedalaman antara 30-50cm dengan
dibatasi dinding sesuai dengan kedalamannya.
 Lapisan dak
Lapisan yang paling bawah atau tepat di atas dak adalah lapisan pelindung
utama.
 Waterproofing
Waterproofing terdiri dari 2 jenis, yaitu jenis membrane atau lembaran yang
berupa cairan layaknya kita mengecat dinding.
 Protection Layer
Protection layer adalah lapisan pelindung ketiga dari dak yang ada di atas
ruangan bangunan kita.
 Drainage Layer
Drainage layer adalah lapisan drainase untuk aliran air yang ada di area
tanaman.
 Filter Fabric
Filter fabric adalah lapisan penyaring dari air. Untuk di kolam lapisan ini
diperuntukkan sebagai penyaring kotoran tanah agar tidak naik ke permukaan
air dan membuat keruh air yang ada di kolam.
 Media Tanam
Lapisan terakhir adalah lapisan media tanam. Lapisan ini penting untuk
pertumbuhan tanaman.

Universitas Sumatera Utara

Penerapan terhadap bangunan

Gambar 5.10. Penerapan Tropis Terhadap Bangunan
Sumber : Hasil analisa penulis,2016

Universitas Sumatera Utara