Pengaruh Sistem Pengukuran Kinerja, Sistem Penghargaan dan Total Quality Management terhadap Kinerja Manajerial pada PT. Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Medan 20000
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.LatarBelakang Penelitian
Situasi era globalisasi yang semakin berkembang mengakibatkanterjadinya
persaingan yang pesat antar perusahaan–perusahaan yang sudah adauntuk dapat
tetap bertahan dan bersaing. Situasi seperti ini memberikan banyakpilihan kepada
para konsumen, dimana mereka semakin sadar biaya dan sadarnilai dalam
meminta produk dan jasa yang berkualitas tinggi. Kondisi ini sangatberguna bagi
konsumen karena bisa mendorong terjadinya harga yang lebihrendah, kualitas
yang lebih tinggi, dan semakin banyaknya pilihan. Sehinggamenyebabkan banyak
perusahaan dan karyawan mengalami perubahan yangsangat drastis. Dengan
demikian perusahaan yang akan memenangkan persainganglobalisasi adalah
perusahaan yang dapat menghasilkan produk/jasa yang sesuaidengan keinginan
dan kebutuhan pelanggan (Hasanah, 2013).
Sistem akuntansi manajemen kontemporer berkembang sebagai reaksi
terhadap perubahan yang signifikan pada lingkungan bisnis yang dihadapi baik
perusahaan jasa, maupun perusahaan manufaktur. Salah satu tujuan sistem
akuntansi manajemen adalah untuk menyediakan informasi yang digunakan dalam
perencanaan,
pengendalian,
pengevaluasian
dan
perbaikan
berkelanjutan.
Tantangan utama perusahaan saat ini adalah bagaimana membangun dan
mempertahankan usaha yang sehat dalam pasar dan lingkunganusaha. Hal ini bisa
diwujudkan dengan adanya kinerja tinggi dan berkualitas yangditerapkan oleh
perusahaan. Semua perusahaan yang berkinerja tinggi akansemakin mengubah
1
Universitas Sumatera Utara
perhatian mereka pada kebutuhan untuk mengelola prosesusaha seperti
pengembangan produk, perolehan penjualan, dan pencapaianlainnya (Hansen dan
Mowen, 2007).
Perusahaan dapat berhasil melakukan perbaikan secara berkelanjutan dan
kompetitif merupakan salah satu keberhasilan manajemen. Tugas utama dari para
pemimpin dan manajer puncak adalah secara berkelanjutan melakukan perbaikan,
dimana memerlukan dukungan secara penuh dari pihak dalam suatu organisasi
untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan sebelumnya secara
bersama–sama (Anggraeni, 2010). Perusahaan dalam hal ini perlu menerapkan
sistem akuntansi manajemen sebagai mekanisme untuk memotivasi dan
mempengaruhi perilaku karyawan dalam berbagai cara yang memaksimalkan
kesejahteraan organisasi dan karyawan. Sistem akuntansi manajemen yang
digunakan dalam penelitian ini meliputi sistem pengukuran kinerja dan sistem
penghargaan.
PT Pos Indonesia menghadapi berbagai masalah internal seperti rendahnya
produktivitas pegawai dan aset lainnya. Jumlah pegawai PT Pos Indonesia, yang
mencapai kurang lebih 23.937 orang, tidak menyebar secara proporsional
sehingga tingkat produktivitas masing-masing daerah sangat bervariasi dengan
sebaran yang cukup tinggi. Hal ini menyebabkan sebagian pegawai merasa telah
bekerja sangat berat dan masih banyak peluang yang tidak dapat tergarap
(opportunity loss), sebagian lagi bekerja kurang dari yang seharusnya sehingga
tidak efisien. Kesenjangan kompetensi yang disebabkan perubahan lingkungan
2
Universitas Sumatera Utara
bisnis dan teknologi juga merupakan faktor lain yang perlu mendapatkan
perhatian serius (Ibnu, 2008).
Kinerja
menjadi
pusat
perhatian
dalam
sebuah
organisasi.
Kinerjamerupakan hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok
orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab
masing-masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan
legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika. Pada
akhirnya, kinerja merupakan alat manajemen untuk menilai dan melihat
perkembangan yang dicapai selama ini atau dalam jangka waktu tertentu. Kinerja
manajeril merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan keefektifan
organisasi (Suyadi, 2010).
Menurut Nasution (2010) yang dimaksud dengan kinerja manajerial adalah
kinerja para individu anggota organisasi dalam kegiatan-kegiatan manajerial,
antara lain: perencanaan, investigasi, koordinasi, evaluasi, supervisi, pengaturan
staf, negoisasi dan representasi. Kinerja manajerial merupakan salah satu faktor
yang dapat meningkatkan keefektifan organisasi, situasi dan kondisi lingkungan
yang
berubah-ubah
(dinamis) menurut
pihak
manajemen
untuk
selalu
mengikutiperubahan, apabila tidak maka keputusan yang diambil serta tindakan
organisasitidak akan sesuai dengan tujuan orgsnisasi. Kinerja manajerial meliputi
tekhnologi, ketidakpastian lingkungan, strategi, sistem akuntansi manajemen,
dankompetensi. Pada akhirnya, kinerja merupakan alat manajemen untuk menilai
danmelihat perkembangan yang dicapai selama ini atau dalam jangka waktu
tertentu.
3
Universitas Sumatera Utara
Kinerja
manajerial
sangat
dibutuhkan
dalam
organisasi
karena
dengankinerja manajerial yang maksimal diharapkan mampu membawa
keberhasilanbagi perusahaan yang dipimpinnya. Sebagian besar keberhasilan
perusahaandiukur dengan prestasi dan kinerja manajerialnya. Manajer dituntut
untukmemanfaatkan
agarperusahaan
kemampuan
menjadi
lebih
yang
dimilikinya
unggul
dalam
semaksimal
mungkin
bersaing
dibanding
perusahaanperusahaanlainnya. Perusahaan yang berusaha melakukan perbaikan
terusmenerus biasanya menggunakan teknik-teknik TQM. Beberapa perusahaan
yangtelah menerapkanTQM ada yang telah berhasil meningkatkan kinerjanya,
tetapiada juga yang belum mampu meningkatkan kinerja mereka. Untuk dapat
membuat produk atau jasa yang memiliki mutu dan kualitas yang baik,
perusahaan sangatbergantung pada kemampuan manajemen dalam melaksanakan
fungsi-fungsi manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, mengarahkan dan
memecahkanmasalah (Intan Ratna Dewi, 2008).
Menurut Mulyadi (2007) pengukuran kinerja adalah penentuan secara
periodik efektifitas operasional suatu organisasi dan karyawan berdasarkan
sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Penilaian kinerja
sangat penting bagi perusahaan. Dengan adanya penilaian kinerja perusahaan
dapat merencanakan apa yang akan dilakukan perusahaan dalam mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Hal ini dapat dijadikan dasar perencanaan strategi dan
operasional perusahaan untuk masa yang akan datang. Melalui penilaian kinerja,
manajer juga dapat mengetahui apakah target yang telah ditetapkan tercapai atau
4
Universitas Sumatera Utara
tidak, sehingga dapat segera dianalisis terhadap kelemahan-kelemahan yang
terjadi.
Sistem
pemgukuran
kinerja
akan
membuat
manajer
termotivasi
untukmeningkatkan kinerja dari apa yang telah dilakukan selama ini. Menurut
Kren danSyaiful (2006) informasi kinerja yang kompherensif dari sistem
pengukurankinerja akan memberikan informasi yang lebih spesifik dan relevan
untuk prosespengambilan keputusan, sehingga dapat meningkatkan kinerja
manajerial. Selaindari sistem pengukuran kinerja sistem penghargaan juga
berperan penting dalammeningkatkan kinerja manajerial.
Begitu juga dengan sistem penghargaan (reward) yang berbasis
kinerjamendorong karyawan mengubah kecendrungan mereka dari semangat
untukmemenuhi
kepentingan
diri
sendiri
ke
semangat
memenuhi
kepentinganorganisasi. Reward yang berbasis kinerja memberikan dua manfaat,
yaitu memberi motivasi dan memberi informasi (Mulyadi, 2007).
Menurut Sastrohadiwiryo (2005) penghargaan adalah imbalan jasa yang
diberikan perusahaan kepada tenaga kerja karena telah memberikan sumbangan
tenaga dan fikiran demi kemajuan dan kontinuitas perusahaan dalam rangka
mencapai tujuan yang telah ditetapkan baik dalam jangka pendek maupun jangka
panjang. Menurut Wibowo (2007) penghargaan yang diterima oleh manager
menengah dapat berupa penghargaan finansial dan non finansial. Penghargaan
finansial merupakan penghargaan eksternal yang diberikan terhadap kinerja yang
telah diberikan terhadap perusahaan dalam bentuk gaji, upah, bonus, komisi,
pensiun, asuransi kecelakaan, dan lain-lain. Sedangkan penghargaan non finansial
5
Universitas Sumatera Utara
merupakan bagian dari pekerjaan itu sendiri seperti penyelesaian tugas, prestasi,
pengembangan pribadi dan lain sebagaianya. Menurut Wibowo (2007) hasil atau
manfaat yang diharapkan dengan adanya sistem penghargaan adalah menarik,
memotivasi, mengembangkan, memuaskan dan mempertahankan pekerjaan agar
tidak meninggalkan organisasi.
Total Quality Management (TQM) merupakan paradigma baru dalam
menjalankan bisnis yang berupaya memaksimumkan daya saing organisasi
melalui: fokus pada kepuasan konsumen, keterlibatan seluruh karyawan, dan
perbaikan secara berkesinambungan atas kualitas produk, jasa, manusia, proses
dan lingkungan organisasi (Tjiptono dan Diana, 2007). TQM juga merupakan
perpaduan semua fungsi dari organisasi/perusahaan ke dalam falsafah holistik
yang dibangun berdasarkan konsep kualitas, teamwork, produktivitas dan
pengertian serta kepuasan pelanggan.
Menurut Garrison (2008) ada dua karakteristik utama TQM yaitu, fokus
pada pelayanan konsumen dan pemecahan masalah secara sistematis dengan
menggunakan tim yang ada di gardu depan. Salah satu cara untuk melayani
keinginan konsumen adalah dengan menciptakan produk atau jasa yang
berkualitas.
Banyak penelitian yang dilakukan untuk melihat pengaruh sistem
pengukuran kinerja, sistem penghargaan dan total quality management terhadap
kinerja
manajerial.
Muhammad
Adriansyah
(2010),
hasil
penelitiannya
menunjukkan bahwa sistem pengukuran kinerja, sistem penghargaan dan total
quality management berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Firstcha Noviyanti
6
Universitas Sumatera Utara
(2010), melakukan penelitian menunjukkan bahwa TQM dan sistem pengukuran
kinerja tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial tetapi TQM dan sistem
penghargaan berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Haridian Yuliatha
Rakhmawati (2011) dalam penelitiannya menghasilkan temuan bahwa total
quality management (TQM)mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
kinerjamanejerial, sedangkan sistem penghargaan tidak mempunyai pengaruh
yangsignifikan terhadap kinerja manajerial.Serta Hariati Susanti Pane (2010),
melakukan penelitian menunjukkan bahwa bahwaTQM secara parsial maupun
simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja management.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik dalam melakukan pengujian
kembali terkait penelitian mengenai pengaruh sistem pengukuran kinerja, sistem
penghargaan, dan penerapan total quality management terhadap kinerja manajerial
karena terjadi inkonsistensi hasil penelitian terdahulu, sehingga peneliti mencoba
untuk menguji kembali dengan objek yang berbeda.
1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang yang disampaikan di atas, rumusan
masalah penelitian iniadalah:
1. “Apakahsistem
pengukuran
kinerja
berpengaruh
secara
parsial
terhadapkinerja manajerial di PT. Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Medan
20000”.
2. “Apakah
sistem
penghargaanberpengaruh
secara
parsial
terhadap
kinerjamanajerial di PT. Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Medan 20000”.
7
Universitas Sumatera Utara
3. “Apakah
total
quality
management
berpengaruh
secara
parsial
terhadapkinerja manajerial di PT. Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Medan
20000”.
4. “Apakah sistem pengukuran kinerja, sistem penghargaandan total
qualitymanagement berpengaruh simultan terhadap kinerja manajerial di PT.
Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Medan 20000”.
1.3.Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini
adalahuntuk mengetahuisistem pengukurankinerja, sistem penghargaandan total
quality managementberpengaruh secara parsial dan simultanterhadap kinerja
manajerialdi PT. Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Medan 20000.
1.4. Manfaat Penelitian
1. Bagi Pendidikan Akuntansidiharapkan penelitian ini dapat menambah bukti
empiris dari penelitian-penelitiansebelumnya dan menambah kepustakaan di
bidang akuntansimanajemen. Dan tentunya dapat memberikan sumbangan
terhadap ilmupengetahuan khususnya di bidang akuntansi.
2. Bagi Perusahaan diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat
kepadaperusahaan untuk meningkatkan kinerjanya dengan cara menerapkan
sistempengukuran kinerja, sistem reward dan total quality management
sehingga dapatmeningkatkan kinerja manajerial.
8
Universitas Sumatera Utara
3. Bagi pihak lainpenelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan penelitian
selanjutnyaterutama mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
manajerial.
9
Universitas Sumatera Utara
PENDAHULUAN
1.1.LatarBelakang Penelitian
Situasi era globalisasi yang semakin berkembang mengakibatkanterjadinya
persaingan yang pesat antar perusahaan–perusahaan yang sudah adauntuk dapat
tetap bertahan dan bersaing. Situasi seperti ini memberikan banyakpilihan kepada
para konsumen, dimana mereka semakin sadar biaya dan sadarnilai dalam
meminta produk dan jasa yang berkualitas tinggi. Kondisi ini sangatberguna bagi
konsumen karena bisa mendorong terjadinya harga yang lebihrendah, kualitas
yang lebih tinggi, dan semakin banyaknya pilihan. Sehinggamenyebabkan banyak
perusahaan dan karyawan mengalami perubahan yangsangat drastis. Dengan
demikian perusahaan yang akan memenangkan persainganglobalisasi adalah
perusahaan yang dapat menghasilkan produk/jasa yang sesuaidengan keinginan
dan kebutuhan pelanggan (Hasanah, 2013).
Sistem akuntansi manajemen kontemporer berkembang sebagai reaksi
terhadap perubahan yang signifikan pada lingkungan bisnis yang dihadapi baik
perusahaan jasa, maupun perusahaan manufaktur. Salah satu tujuan sistem
akuntansi manajemen adalah untuk menyediakan informasi yang digunakan dalam
perencanaan,
pengendalian,
pengevaluasian
dan
perbaikan
berkelanjutan.
Tantangan utama perusahaan saat ini adalah bagaimana membangun dan
mempertahankan usaha yang sehat dalam pasar dan lingkunganusaha. Hal ini bisa
diwujudkan dengan adanya kinerja tinggi dan berkualitas yangditerapkan oleh
perusahaan. Semua perusahaan yang berkinerja tinggi akansemakin mengubah
1
Universitas Sumatera Utara
perhatian mereka pada kebutuhan untuk mengelola prosesusaha seperti
pengembangan produk, perolehan penjualan, dan pencapaianlainnya (Hansen dan
Mowen, 2007).
Perusahaan dapat berhasil melakukan perbaikan secara berkelanjutan dan
kompetitif merupakan salah satu keberhasilan manajemen. Tugas utama dari para
pemimpin dan manajer puncak adalah secara berkelanjutan melakukan perbaikan,
dimana memerlukan dukungan secara penuh dari pihak dalam suatu organisasi
untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan sebelumnya secara
bersama–sama (Anggraeni, 2010). Perusahaan dalam hal ini perlu menerapkan
sistem akuntansi manajemen sebagai mekanisme untuk memotivasi dan
mempengaruhi perilaku karyawan dalam berbagai cara yang memaksimalkan
kesejahteraan organisasi dan karyawan. Sistem akuntansi manajemen yang
digunakan dalam penelitian ini meliputi sistem pengukuran kinerja dan sistem
penghargaan.
PT Pos Indonesia menghadapi berbagai masalah internal seperti rendahnya
produktivitas pegawai dan aset lainnya. Jumlah pegawai PT Pos Indonesia, yang
mencapai kurang lebih 23.937 orang, tidak menyebar secara proporsional
sehingga tingkat produktivitas masing-masing daerah sangat bervariasi dengan
sebaran yang cukup tinggi. Hal ini menyebabkan sebagian pegawai merasa telah
bekerja sangat berat dan masih banyak peluang yang tidak dapat tergarap
(opportunity loss), sebagian lagi bekerja kurang dari yang seharusnya sehingga
tidak efisien. Kesenjangan kompetensi yang disebabkan perubahan lingkungan
2
Universitas Sumatera Utara
bisnis dan teknologi juga merupakan faktor lain yang perlu mendapatkan
perhatian serius (Ibnu, 2008).
Kinerja
menjadi
pusat
perhatian
dalam
sebuah
organisasi.
Kinerjamerupakan hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok
orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab
masing-masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan
legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika. Pada
akhirnya, kinerja merupakan alat manajemen untuk menilai dan melihat
perkembangan yang dicapai selama ini atau dalam jangka waktu tertentu. Kinerja
manajeril merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan keefektifan
organisasi (Suyadi, 2010).
Menurut Nasution (2010) yang dimaksud dengan kinerja manajerial adalah
kinerja para individu anggota organisasi dalam kegiatan-kegiatan manajerial,
antara lain: perencanaan, investigasi, koordinasi, evaluasi, supervisi, pengaturan
staf, negoisasi dan representasi. Kinerja manajerial merupakan salah satu faktor
yang dapat meningkatkan keefektifan organisasi, situasi dan kondisi lingkungan
yang
berubah-ubah
(dinamis) menurut
pihak
manajemen
untuk
selalu
mengikutiperubahan, apabila tidak maka keputusan yang diambil serta tindakan
organisasitidak akan sesuai dengan tujuan orgsnisasi. Kinerja manajerial meliputi
tekhnologi, ketidakpastian lingkungan, strategi, sistem akuntansi manajemen,
dankompetensi. Pada akhirnya, kinerja merupakan alat manajemen untuk menilai
danmelihat perkembangan yang dicapai selama ini atau dalam jangka waktu
tertentu.
3
Universitas Sumatera Utara
Kinerja
manajerial
sangat
dibutuhkan
dalam
organisasi
karena
dengankinerja manajerial yang maksimal diharapkan mampu membawa
keberhasilanbagi perusahaan yang dipimpinnya. Sebagian besar keberhasilan
perusahaandiukur dengan prestasi dan kinerja manajerialnya. Manajer dituntut
untukmemanfaatkan
agarperusahaan
kemampuan
menjadi
lebih
yang
dimilikinya
unggul
dalam
semaksimal
mungkin
bersaing
dibanding
perusahaanperusahaanlainnya. Perusahaan yang berusaha melakukan perbaikan
terusmenerus biasanya menggunakan teknik-teknik TQM. Beberapa perusahaan
yangtelah menerapkanTQM ada yang telah berhasil meningkatkan kinerjanya,
tetapiada juga yang belum mampu meningkatkan kinerja mereka. Untuk dapat
membuat produk atau jasa yang memiliki mutu dan kualitas yang baik,
perusahaan sangatbergantung pada kemampuan manajemen dalam melaksanakan
fungsi-fungsi manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, mengarahkan dan
memecahkanmasalah (Intan Ratna Dewi, 2008).
Menurut Mulyadi (2007) pengukuran kinerja adalah penentuan secara
periodik efektifitas operasional suatu organisasi dan karyawan berdasarkan
sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Penilaian kinerja
sangat penting bagi perusahaan. Dengan adanya penilaian kinerja perusahaan
dapat merencanakan apa yang akan dilakukan perusahaan dalam mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Hal ini dapat dijadikan dasar perencanaan strategi dan
operasional perusahaan untuk masa yang akan datang. Melalui penilaian kinerja,
manajer juga dapat mengetahui apakah target yang telah ditetapkan tercapai atau
4
Universitas Sumatera Utara
tidak, sehingga dapat segera dianalisis terhadap kelemahan-kelemahan yang
terjadi.
Sistem
pemgukuran
kinerja
akan
membuat
manajer
termotivasi
untukmeningkatkan kinerja dari apa yang telah dilakukan selama ini. Menurut
Kren danSyaiful (2006) informasi kinerja yang kompherensif dari sistem
pengukurankinerja akan memberikan informasi yang lebih spesifik dan relevan
untuk prosespengambilan keputusan, sehingga dapat meningkatkan kinerja
manajerial. Selaindari sistem pengukuran kinerja sistem penghargaan juga
berperan penting dalammeningkatkan kinerja manajerial.
Begitu juga dengan sistem penghargaan (reward) yang berbasis
kinerjamendorong karyawan mengubah kecendrungan mereka dari semangat
untukmemenuhi
kepentingan
diri
sendiri
ke
semangat
memenuhi
kepentinganorganisasi. Reward yang berbasis kinerja memberikan dua manfaat,
yaitu memberi motivasi dan memberi informasi (Mulyadi, 2007).
Menurut Sastrohadiwiryo (2005) penghargaan adalah imbalan jasa yang
diberikan perusahaan kepada tenaga kerja karena telah memberikan sumbangan
tenaga dan fikiran demi kemajuan dan kontinuitas perusahaan dalam rangka
mencapai tujuan yang telah ditetapkan baik dalam jangka pendek maupun jangka
panjang. Menurut Wibowo (2007) penghargaan yang diterima oleh manager
menengah dapat berupa penghargaan finansial dan non finansial. Penghargaan
finansial merupakan penghargaan eksternal yang diberikan terhadap kinerja yang
telah diberikan terhadap perusahaan dalam bentuk gaji, upah, bonus, komisi,
pensiun, asuransi kecelakaan, dan lain-lain. Sedangkan penghargaan non finansial
5
Universitas Sumatera Utara
merupakan bagian dari pekerjaan itu sendiri seperti penyelesaian tugas, prestasi,
pengembangan pribadi dan lain sebagaianya. Menurut Wibowo (2007) hasil atau
manfaat yang diharapkan dengan adanya sistem penghargaan adalah menarik,
memotivasi, mengembangkan, memuaskan dan mempertahankan pekerjaan agar
tidak meninggalkan organisasi.
Total Quality Management (TQM) merupakan paradigma baru dalam
menjalankan bisnis yang berupaya memaksimumkan daya saing organisasi
melalui: fokus pada kepuasan konsumen, keterlibatan seluruh karyawan, dan
perbaikan secara berkesinambungan atas kualitas produk, jasa, manusia, proses
dan lingkungan organisasi (Tjiptono dan Diana, 2007). TQM juga merupakan
perpaduan semua fungsi dari organisasi/perusahaan ke dalam falsafah holistik
yang dibangun berdasarkan konsep kualitas, teamwork, produktivitas dan
pengertian serta kepuasan pelanggan.
Menurut Garrison (2008) ada dua karakteristik utama TQM yaitu, fokus
pada pelayanan konsumen dan pemecahan masalah secara sistematis dengan
menggunakan tim yang ada di gardu depan. Salah satu cara untuk melayani
keinginan konsumen adalah dengan menciptakan produk atau jasa yang
berkualitas.
Banyak penelitian yang dilakukan untuk melihat pengaruh sistem
pengukuran kinerja, sistem penghargaan dan total quality management terhadap
kinerja
manajerial.
Muhammad
Adriansyah
(2010),
hasil
penelitiannya
menunjukkan bahwa sistem pengukuran kinerja, sistem penghargaan dan total
quality management berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Firstcha Noviyanti
6
Universitas Sumatera Utara
(2010), melakukan penelitian menunjukkan bahwa TQM dan sistem pengukuran
kinerja tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial tetapi TQM dan sistem
penghargaan berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Haridian Yuliatha
Rakhmawati (2011) dalam penelitiannya menghasilkan temuan bahwa total
quality management (TQM)mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
kinerjamanejerial, sedangkan sistem penghargaan tidak mempunyai pengaruh
yangsignifikan terhadap kinerja manajerial.Serta Hariati Susanti Pane (2010),
melakukan penelitian menunjukkan bahwa bahwaTQM secara parsial maupun
simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja management.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik dalam melakukan pengujian
kembali terkait penelitian mengenai pengaruh sistem pengukuran kinerja, sistem
penghargaan, dan penerapan total quality management terhadap kinerja manajerial
karena terjadi inkonsistensi hasil penelitian terdahulu, sehingga peneliti mencoba
untuk menguji kembali dengan objek yang berbeda.
1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang yang disampaikan di atas, rumusan
masalah penelitian iniadalah:
1. “Apakahsistem
pengukuran
kinerja
berpengaruh
secara
parsial
terhadapkinerja manajerial di PT. Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Medan
20000”.
2. “Apakah
sistem
penghargaanberpengaruh
secara
parsial
terhadap
kinerjamanajerial di PT. Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Medan 20000”.
7
Universitas Sumatera Utara
3. “Apakah
total
quality
management
berpengaruh
secara
parsial
terhadapkinerja manajerial di PT. Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Medan
20000”.
4. “Apakah sistem pengukuran kinerja, sistem penghargaandan total
qualitymanagement berpengaruh simultan terhadap kinerja manajerial di PT.
Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Medan 20000”.
1.3.Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini
adalahuntuk mengetahuisistem pengukurankinerja, sistem penghargaandan total
quality managementberpengaruh secara parsial dan simultanterhadap kinerja
manajerialdi PT. Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Medan 20000.
1.4. Manfaat Penelitian
1. Bagi Pendidikan Akuntansidiharapkan penelitian ini dapat menambah bukti
empiris dari penelitian-penelitiansebelumnya dan menambah kepustakaan di
bidang akuntansimanajemen. Dan tentunya dapat memberikan sumbangan
terhadap ilmupengetahuan khususnya di bidang akuntansi.
2. Bagi Perusahaan diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat
kepadaperusahaan untuk meningkatkan kinerjanya dengan cara menerapkan
sistempengukuran kinerja, sistem reward dan total quality management
sehingga dapatmeningkatkan kinerja manajerial.
8
Universitas Sumatera Utara
3. Bagi pihak lainpenelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan penelitian
selanjutnyaterutama mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
manajerial.
9
Universitas Sumatera Utara