Pemilihan Supplier Terbaik TBS (Tandan Buah Segar) dengan Penerapan Metode AHP dan Promethee di PT. PP London Sumatera Bagerpang POM

V-23

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
PT. PP. Lonsum Bagerpang POM memiliki luas lahan perkebunan kelapa

sawit sekitar 12.853,71 (Ha). Terdiri dari perkebunan bagerpang estate dengan
luas 5.724,16 Ha, Sungai merah 1.854,46 Ha, dan Rambong sialang 5.275,12 Ha.
Merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang pengolahan Tandan
Buah Segar (TBS) menjadi Palm Oil Milk POM dan Palm Kernel Oil PKO
dengan kapasitas olah 50 Ton/jam dan sebesar 1200 ton/hari. Dalam memenuhi
Tandan Buah Segar (TBS) tersebut perusahaan memiliki Supplier dari luar yang
berjumlah 6 supplier lepas dimana keduanya hanya dapat memasok TBS
sebanyak 60%-80% dari kapasitas olah pabrik tiap periode. Perusahaan perlu
melakukan penilaian kinerja supplier lepas untuk memilih supplier yang terbaik
untuk dijadikan sebagai supplier kontrak demi kelancaran proses produksi. Salah
satu aspek fundamental dalam supply chain management adalah manajemen

kinerja dan perbaikan secara berkelanjutan. Untuk menciptakan manajemen
kinerja yang efektif diperlukan sistem pengukuran yang mampu mengevaluasi
kinerja supply chain. Supplier merupakan salah satu faktor penting dalam supply
chain.
Kinerja supplier perlu dimonitor secara kontinu. Penilaian/monitoring
kinerja ini penting dilakukan sebagai bahan evaluasi yang nantinya bisa
digunakan untuk meningkatkan kinerja supplier atau sebagai bahan pertimbangan

Universitas Sumatera Utara

V-24

untuk mencari supplier alternatif. Pada situasi dimana perusahaan memiliki lebih
dari satu supplier untuk suatu item tertentu, hasil evaluasi juga bisa dijadikan
dasar dalam memilih supplier yang akan mengalokasikan order di periode
berikutnya. Dengan sistem yang seperti ini supplier akan terpacu untuk
meningkatkan kinerja mereka (I Nyoman Pujawan, 2005).
Proses produksi minyak sangat dipengaruhi oleh ketersediaan Tandan
Buah Segar (TBS). Bahan baku TBS yang digunakan PT. PP. Lonsum Bagerpang
POM berasal dari perkebunan Sendiri dan perkebunan rakyat melalui supplier

lepas. PT. PP. Lonsum Bagerpang POM memiliki kebun sendiri yang terdiri dari
Bagerpang estate, Rambong sialang, dan Desa Sungai Merah Estate dari ketiga
kebun teresebut memiliki pasokan bahan baku TBS yang dapat dilihat pada Tabel
1.1.
Tabel 1.1. Kapasitas Jumlah Pasokan TBS kebun PT.PP Lonsum Bagerpang
POM

Periode
Mei 2015
Juni 2015
Juli 2015
Agustus 2015
September 2015
Oktober 2015
November 2015
Desember 2015
Januari 2016
Februari 2016

Jumlah

Hari
Kerja
(Hari)
25
26
26
25
25
25
23
25
25
23

Kapasitas
Olah Pabrik
(Ton)
33600
31200
32400

30000
33600
30000
27600
36000
30000
27600

Pasokan TBS
dari
Perusahaan
(Ton)
18.435.20
18.207.42
18.065.32
18.119.26
16.908.71
18.541.06
18.799.43
16.083.20

18.680.92
15.659.24

Persentase Pasokan TBS
Perusahaan
(%)
62.49
64.63
64.27
61.65
63.76
60.80
68.23
64.22
63.15
62.78

Universitas Sumatera Utara

V-25


Tabel 1.1. Kapasitas Jumlah Pasokan TBS kebun PT.PP Lonsum Bagerpang
POM (Lanjutan)
Jumlah
Hari
Kerja
(Hari)
25
22

Periode
Maret 2016
April 2016

Kapasitas
Olah Pabrik
(Ton)
32400
30000


Pasokan TBS
dari
Perusahaan
(Ton)
17.554.05
18.618.00

Persentase Pasokan TBS
Perusahaan
(%)
60.14
68.24

Sisanya diperoleh dari supplier lepas yaitu dengan membeli TBS dari
perkebunan supplier lepas untuk memperlancar proses produksi Supplier lepas
TBS pada PT. PP. Lonsum Bagerpang POM selama periode Mei 2015 hingga
April 2016 berjumlah 6 supplier lepas yakni CV. Sinar Agung, CV. Naga Bulan,
Makmur Jaya, Edi, CV. AA, P.Siahaan dan ke enam supplier tersebut masingmasing berada di lingkungan PT. PP. Lonsum Bagerpang POM. Masing-masing
alamat keenam supplier lepas teresebut dapat dilihat pada pada Tabel 1.2.
Tabel 1.2. Supplier Lepas PT.PP Lonsum Bagerpang POM


No
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Supplier Tambahan
CV. Sinar Agung
CV. Naga Bulan
Makmur Jaya
Edi
CV. Ahmad Alfa
P.Siahaan

Alamat
Desa Limau Manis L.
Pakam

Jl. Buntu Badimbar, Kec.
Bangun Purba
Jl. Sei/Sungai Merah,
Tanjung Morawa
Jl. Aek Pancur Tanjung
Morawa
Desa Bakaran Kayu
Kel. Pagar Jati
Jl. Suka Mulia Desa
Lubuk Pakam

Kemampuan
Supply (Ton)
5.183
4.715
8.666
6.037
5.120
4.203


Sumber: PT. PP. Lonsum Bagerpang POM

Universitas Sumatera Utara

V-26

Oleh karena itu pihak PKS PT. PP. Lonsum Bagerpang POM turut serta
mengontrol kebun supplier demi kelancaran bahan baku yang masuk. Masalah
yang dihadapi oleh pabrik adalah sulitnya mendapatkan pasokan TBS dari
supplier lepas dengan tepat jumlah sesuai dengan yang dibutuhkan oleh
perusahaan. Hasil pengamatan awal menunjukkan adanya gap antara permintaan
perusahaan dengan kenyataan. Gap tersebut berupa kekurangan pasokan bahan
baku dari supplier lepas dimana persentase pasokan TBS dari supplier tetap dapat
dilihat pada Tabel 1.3.
Perusahaan saat ini menggunakan 6 supplier lepas yang memberikan
TBS tetapi tidak dalam jumlah yang kontinu. Untuk itu perusahaan perlu
melakukan pemilihan supplier dari supplier yang ada untuk dijadikan sebagai
supplier kontrak. Supaya TBS yang dipasok tetap dalam jumlah yang kontinu.
Hal ini dikarenakan tidak adanya keterikatan antara supplier lepas dengan
perusahaan. Persentase kekurangan bahan baku TBS dapat dillihat pada Tabel 1.4.

Tabel 1.3. Kekurangan Kapasitas TBS di PT.PP Lonsum Bagerpang POM

Periode
Mei 2015
Juni 2015
Juli 2015
Agustus 2015
September 2015
Oktober 2015
November 2015
Desember 2015

Total TBS
Persentase
Perusahaan Kekurangan
Kekurangan
dan Supllier TBS (Ton)
TBS (%)
Lepas (ton)
30.872.52
2.727.48
8.12
24.891.76
6.308.24
18.22
26.082.62
6.317.38
19.50
22.481.89
7.518.11
14.06
28.232.35
5.367.65
15.98
26.647.33
3.352.67
11.18
23.154.73
4.445.27
16.11
28.773.52
7.226.48
20.07

Universitas Sumatera Utara

V-27

Tabel 1.3. Kekurangan Kapasitas TBS di PT.PP Lonsum Bagerpang POM
(Lanjutan)

Periode
Januari 2016
Februari 2016
Maret 2016
April 2016

Total TBS
Persentase
Perusahaan Kekurangan
Kekurangan
dan Supllier TBS (Ton)
TBS (%)
Lepas (ton)
26.244.92
3.755.08
12.52
23.675.08
3.924.92
14.22
29.607.85
2.792.15
8.62
26.485.65
3.514.35
11.71

Sumber: Dokumen PT. PP. Lonsum Bagerpang, Tbk

Tabel 1.3. diatas menunjukkan bahwa jumlah pasokan TBS yang
dipenuhi dari perusahaan dan supplier lepas masih dibawah kapasitas olah pabrik
sehingga mengakibatkan proses produksi pabrik terganggu. Kebun

PT. PP.

Lonsum Bagerpang POM hanya dapat memasok TBS sebanyak 60%-80% dari
kapasitas olah pabrik tiap periode. Perusahaan perlu melakukan penilaian kinerja
supplier lepas untuk memilih supplier yang terbaik untuk dijadikan sebagai
supplier kontrak demi kelancaran proses produksi. PT. PP. Lonsum Bagerpang
POM memiliki prosedur untuk menetapkan supplier kontrak. Selama ini,
pemilihan supplier yang akan dijadikan menjadi supplier kontrak masih bersifat
kualitatif, dimana supplier kontrak yang akan dipilih mengirimkan TBS dalam
kuantitas lebih banyak dan sesuai dengan standar kualitas perusahaan.
Pemilihan supplier ini harus dianalisis menggunakan penelitian ilmiah
sehingga perusahaan mengetahui secara kuantitatif bagaimana kinerja supplier
yang selama ini member pasokan TBS sehingga dapat memilih supplier terbaik
yang memenuhi kriteria dari perusahaan untuk dijadikan sebagai supplier kontrak.

Universitas Sumatera Utara

V-28

Setiap supplier memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing sehingga
dibutuhkan pengukuran kinerja secara kuantitatif untuk memilih supplier mana
yang cocok dijadikan menjadi supplier kontrak diantara keenam supplier lepas.
Ada beberapa metode

yang biasa digunakan

untuk

melakukan

perangkingan dari beberapa alternatif. Penelitian yang dilakukan oleh Halim
Kazan dkk di Turkey (2015) dalam jurnal penelitian “Pemilihan Calon Nominasi
Deputi dengan Metode AHP-Promethee” membahas 15 kriteria dasar yang
digunakan untuk mempertimbangkan 27 nominasi calon yang diajukan partai
politik. Kriteria dasar ini mempertimbangkan tingkat kepentingan yang berbeda
dan ditentukan dengan melakukan penelitian mengenai pemilihan wakil negara
dalam literatur. Setelah dilakukan analisis kuantitatif, diperoleh 10 calon Deputi
yang memenuhi kriteria yang diperoleh dari perangkingan menggunakan metode
AHP-PROMETHEE. Bobot kriteria perbandingan matriks ditentukan dengan
menurut metode AHP. Nilai Consistency Ratio 4 calon Deputi teratas yakni partai
A dengan CR= 0,12587, Partai B dengan CR= 0,33975, Partai C dengan CR=
0,27505, dan Partai D dengan CR= 0,73234.
Selain itu, metode AHP dan PROMETHEE juga telah diterapkan oleh
Dzikri dkk (2013) dalam penelitiannya yang berjudul “ Usulan Prioritas Peringkat
dalam Pemilihan Supplier Produk Yamato dengan Metode Promethee Studi Kasus
PT. Chitose Mfg”. Penelitian ini dilakukan karena melihat kondisi dimana kurang
baiknya kinerja supplier bahan baku maka perusahaan perlu melakukan evaluasi
kembali untuk menentukan urutan prioritas dalam penentuan supplier.

Universitas Sumatera Utara

V-29

Hasil dari kedua penelitian ini menjadi alasan bahwa permasalahan yang
dihadapi perusahaan dapat diselesaikan dengan menggunakan metode yang sama.
AHP akan digunakan untuk menentukan kepentingan relatif dari kriteria evaluasi.
Setelah itu, PROMETHEE digunakan untuk menentukan alternatif supplier
berdasarkan nilai net flow yang didapatkan. Dari proses evaluasi ini, akan
didapatkan supplier tambahan yang layak yang mampu memenuhi keinginan
pihak perusahaan

1.2.

Perumusan Masalah
Permasalahan yang menjadi bahasan utama dalam penelitian ini adalah

Kebun PT. PP. Lonsum Bagerpang POM hanya dapat memasok TBS sebanyak
60%-80% tiap periode akibatnya

sering terjadi kendala/terganggunya proses

produksi di pabrik.
1.3.

Tujuan Penelitian
Tujuan umum penelitian adalah menganalisa kinerja dari masing-masing

supplier dan mendapatkan supplier terbaik untuk mengatasi persediaan TBS.
Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian tugas akhir ini sebagai
berikut.
1. Mendapatkan kriteria utama dalam memilih supplier.
2. Menghitung bobot kriteria yang diperoleh dari jawaban responden pada kuesioner
AHP.

3. Mendapatkan peringkat supplier yang terbaik berdasarkan kinerja yang
dimilikinya.

Universitas Sumatera Utara

V-30

1.4.

Manfaat Penelitian
Manfaat yang hendak dicapai dalam melakukan penelitian ini adalah

sebagai berikut:
1. Manfaat bagi mahasiswa
Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengaplikasikan teori yang
diperoleh selama kuliah di lapangan kerja dan menambah keterampilan dalam
menganalisis dan memecahkan masalah sebelum memasuki dunia kerja
khususnya dalam hal pengukuran kinerja dan pemilihan supplier dengan
menggunakan metode AHP dan PROMETHEE.
2. Manfaat bagi perusahaan
Meningkatkan kepastian pasokan TBS (Tandan Buah Segar) dari para supplier
dengan cara memilih supplier tambahan yang cocok dijadikan sebagai supplier
kontrak dengan melakukan penilaian kinerja menggunakan metode AHP dan
PROMETHEE.
3. Bagi Departemen Teknik Industri USU
Untuk mempererat hubungan kerja sama antara perusahaan dengan
Departemen Teknik Industri USU.

1.5.

Batasan dan Asumsi Penelitian
Batasan dalam penelitian ini adalah :

1. Penelitian hanya dilakukan di PKS PT. PP. Lonsum Bagerpang POM.
2. Penelitian hanya menggunakan data perusahaan pada periode Mei 2015 hingga
April 2016.

Universitas Sumatera Utara

V-31

3. Responden yang digunakan dalam pengumpulan data AHP adalah pihak pada
struktur organisasi PT. PP. Lonsum Bagerpang POM yang memiliki tugas dan
tanggung jawab berhubungan dengan penerimaan buah TBS, yaitu Mill
Manager Departement PKS, Asisten Mill, Supervisor Sortasi, Asisten
Supervisor Sortasi, Foreman Sortasi, Supervisor Weightbridge, Asisten
Supervisor Weightbridge, Foreman Weightbridge, Supervisor Logistik,
Asisten Supervisor Weightbridge, dan Foreman Weightbridge.
4. Kriteria-kriteria yang digunakan dalam penelitian ini diambil berdasarkan
teori Dickson yang merupakan modus dari kuesioner penentuan kriteria yaitu
quality, delivery, price, dan warranties and claim policies
5. Penelitian tidak membahas biaya.
6. Pemilihan supplier terbaik dilakukan untuk supplier lepas.
7. Metode PROMETHEE yang digunakan dalam penelitian ini dibatasi hingga metode
PROMETHEE tahap II, karena PROMETHEE tahap III hingga tahap VI digunakan untuk
penerapan secara langsung pada kasus yang diteliti.
Asumsi dalam penelitian yang dilakukan sebagai berikut.
1.

Jumlah supplier yang masuk tidak mengalami perubahan selama penelitian.

2.

Proses produksi berjalan normal.

3.

Perusahaan memiliki komitmen untuk melakukan perbaikan terhadap kinerja
supplier.

4.

Narasumber terpilih memahami dengan baik kondisi perusahaan dan
memberikan informasi yang dibutuhkan dengan jujur.

5.

Tidak ada supplier yang diistimewakan atau memiliki hubungan kedekatan
selama penelitian.

Universitas Sumatera Utara

V-32

1.6.

Sistematika Penulisan Tugas Akhir
Bab

I berisi

tentang

pendahuluan,

menguraikan

latar

belakang

permasalahan yang mendasari dilakukannya penelitian, perumusan permasalahan,
tujuan dan manfaat penelitian, batasan dan asumsi yang digunakan dalam
penelitian serta sistematika penulisan laporan penelitian. Gambaran umum
perusahaan, ruang lingkup perusahaan, lokasi, struktur organisasi, tugas dan
tanggung jawab, jumlah tenaga kerja dan jam kerja karyawan, supplier approval ,
dan proses produksi di PT. PP Lonsum Bagerpang POM diuraikan dalam Bab II.
Bab III berisi teori kriteria pemilihan supplier, teori kriteria pengambilan
keputusan, teori Tandan Buah Segar (TBS), teori metode AHP (Analitycal
Hierarchy

Process),

teori

metode

PROMETHEE

(Preference

Ranking

Organization Method for Enrichment Evaluation), teori kuesioner, dan teori
metode sampling.
Metodologi penelitian dibahas pada Bab IV yang menguraikan tahap-tahap
dalam penelitian yaitu persiapan penelitian meliputi tempat dan waktu penelitian,
jenis penelitian, objek penelitian, variabel penelitian, kerangka berfikir, sumber
data, metode pengumoulan data, populasi dan sampel, metode pengolahan data,
analisis pemecahan masalah, beserta kesimpulan dan saran. Penyelesaian kendala
pada penelitian dibahas pada Bab V yang berisi Pengumpulan dan Pengolahan
Data.

Universitas Sumatera Utara

V-33

Analisis pemecahan masalah dibahas pada Bab VI yang meliputi analisis
penentuan responden, analisis hirarki, analisis AHP, dan analisis PROMETHEE.
Bab VII Kesimpulan dan Saran, berisi kesimpulan yang diperoleh dari hasil
pemecahan masalah dan saran-saran yang bermanfaat bagi perusahaan.

Universitas Sumatera Utara