SESI 3 02 ZAKIYUDIN - TECHNOPARK_KEMENPERIN_4_FEBR_2015_Rev[2]

PENGEMBANGAN TECHNOPARK
DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
Disiapkan pada Workshop Pengembangan Technopark

Cibinong, 4 Februari 2015

OUTLINE











Kebijakan Industri Nasional
Industri Telematika
Technopark

Alokasi APBNP
Bandung Technopark
TohpaTI Center Bali
Incubator Business Center Semarang
Pengembangan Lab. Uji Ponsel Batam
Penguatan RICE Makassar
2

KEBIJAKAN INDUSTRI NASIONAL

VISI & MISI PEMBANGUNAN INDUSTRI
NASIONAL
Industri Andalan

Industri
Pangan

Industri Farmasi,
Kosmetik dan Alat
Kesehatan


Industri Tekstil,
Kulit, Alas Kaki dan
Aneka

Industri Alat
Transportasi

Industri Elektronika
& Telematika / ICT

Industri
Pembangkit
Energi

Industri Pendukung
Industri Barang Modal, Komponen, Bahan Penolong dan Jasa Industri
Industri Hulu
Industri Hulu Agro


Industri Logam Dasar dan
Bahan Galian Bukan Logam

Industri Kimia Dasar Berbasis
Migas dan Batubara

Modal Dasar
Sumber Daya Alam

Sumber Daya Manusia

Teknologi, Inovasi & Kreativitas

Prasyarat
Infrastruktur

Kebijakan & Regulasi

Pembiayaan


3

3

INDUSTRI TELEMATIKA

• Kebijakan Industri Nasional menjelaskan bahwa industri telematika
menjadi salah satu pilar pembangunan bangsa
• Kementerian Perindustrian menuangkan program rencana aksi jangka
menengah 2010-2014, dimana roadmap industri telematika mencakup
pembangunan technopark IT
• Industri/komunitas telematika memerlukan suatu wadah untuk mediasi
bisnis dengan melibatkan akademisi dalam pengembangan produk industri
sehingga
dapat
mempercepat
peningkatan
kemampuan
para
industri/komunitas telematika


4

TECHNOPARK

• Technopark merupakan lembaga yang bergerak di bidang inovasi,
penelitian dan pengembangan, pembinaan dan bimbingan para pelaku
usaha baru di bidang telematika.
• Kegiatan yang dilakukan berasaskan optimalisasi hasil riset yang telah
dilakukan bersama-sama antara akademisi, industri/pelaku usaha,
pemerintah dan komunitas; mendorong pembentukan pelaku usaha baru di
bidang telematika; serta menumbuhkembangkan SDM yang kompeten di
bidang telematika

5

PENGALOKASIAN APBN-P 2015 DIT. IET

No.


Pusat – Pusat Pertumbuhan
Telematika

Kerjasama Akademis

1

Pembangunan Bandung Technopark

Universitas Telkom

2

Penguatan TohpaTI Center
Universitas Udayana
(Regional ICT Center of Excellence Bali)

3

Penguatan Incubator Business Center

(IBC) Semarang

Undip, Unisula, Unes, Udinus,
UKSW, Unsud, Unika

4

Pengembangan Telepon Seluler Dalam
Negeri

Poli Teknik Negeri Batam

5

Penguatan Regional ICT Center of
Excellence Makasar

Universitas Hasanudin
TOTAL


Program Kegiatan

Pembangunan 2 Gedung BTP
Bantuan Renderfarm
Bantuan Peralatan Produksi,
Multimedia, Animasi & Games,
Recording Streaming
Pembentukan Kelembagaan dan
Fasilitasi Lab Uji SAR (radiasi
ponsel) di Poltek Negeri Batam
Pembentukan Kelembagaan dan
Fasilitasi Inkubator di Universitas
Hasanudin

ANGGARAN
Rp 20.000.000.000
Rp 1.000.000.000
Rp 4.000.000.000

Rp 11.500.000.000


Rp 500.000.000
Rp 37.000.000.000

6

OUTPUT PROGRAM

• Mewujudkan ekosistem industri lokal bidang telematika sehingga lini
industri dapat terbangun mulai dari riset perguruan tinggi, lembaga litbang,
hingga sampai produk yang dapat diimplementasikan di industri
• Merealisasikan pembinaan industri/komunitas telematika dengan
pencetakan SDM telematika yang handal dan pemanfaatan telematika
untuk kesejahteraan
• Mengembangkan litbang dan produk telematika yang berkelanjutan
• Menumbuhkan, membina, dan mengembangkan industri/komunitas
telematika
• Membangun kerjasama dengan industri besar baik dalam negeri dan luar
negeri dalam meningkatkan potensi industri telematika menjadi tuan rumah
di negeri sendiri

7

UPAYA YANG TELAH DILAKUKAN


Sejak tahun 2005 Kemenperin telah membangun 14 (empat belas) pusat-pusat pertumbuhan
telematika seperti di Jakarta, Depok, Bandung, Cimahi, Semarang, Bali, dan lainnya.



Kegiatan-kegiatan yang dilakukan antara lain fasilitasi pelatihan-pelatihan dan inkubasi bagi
para pelaku usaha telematika untuk dapat membentuk badan usaha startup company dan
konsisten dalam pengembangan usaha



Fasilitasi bantuan peralatan seperti server, render farm, motion capture, komputer, printer,
dan peralatan kantor lainnya.




Pada tahun 2014 Kemenperin memfasilitasi pembangunan dan pengembangan Tohpati
Center Bali sebagai pusat telematika yang dapat memproduksi animasi dan games (konten)
lokal dengan tujuan perluasan akses pasar dimana Bali dikenal di mata global.



Selain itu Kemenperin telah memfasilitasi temu bisnis potensial di luar negeri seperti di
Korea, Taiwan dan Malaysia, magang SDM telematika pada ICT center luar negeri seperti di
Korea, festival dan lomba Increfest (Festival Industri Kreatif Telematika) yang telah
dilaksanakan sejak 2008, serta fasilitasi promosi investasi dalam dan luar negeri seperti
Communic Asia mulai 2005 dan CeBIT mulai 2012.



Inisiasi Kemenperin telah dilakukan melalui pembentukan Pusat Desain Telekomunikasi di
Bandung yang berkembang menjadi Bandung Techno Park sebagai pusat inovasi teknologi
pengembangan produk baik berupa hardware ataupun software yang didukung oleh
kolaborasi pelaku usaha dan perguruan tinggi.
8

BANDUNG TECHNO PARK

• Bandung Techno Park (BTP) merupakan lembaga yang berperan
menciptakan sinergi antara lingkungan akademik yang hadir di sekitarnya
dengan lingkungan industri yang membutuhkan dukungan pengembangan
dan inovasi, penumbuhan knowledge-center, dan knowledge-culture.
• Kawasan Bandung Techno Park memiliki lahan sekitar 5 hektar yang
direncanakan akan dibangun 11 gedung dengan peruntukan sebagai main
building, start-up development center, R&BD (research and business
development) center, data center, training and certification center, mitra
industri.
• BTP diharapkan dapat menjadi pionir teknologi berbasis telematika yang
akan mengembangkan produk lokal dan IKM telematika untuk
memberikan citra sebagai leader di bidang TIK yang memberikan
percepatan pertumbuhan ekonomi nasional.

9

TOHPATI CENTER BALI








Tohpati Center merupakan pusat pertumbuhan industri/komunitas telematika
yang terletak di Bali Creative Industry Center
Tujuan pembentukan lembaga ini adalah sebagai tempat pertemuan antara
industri/komunitas telematika (animasi dan games) dengan para stakeholder
terkait dalam upaya peningkatan potensi industri konten sebagai sumber
kekuatan ekonomi bangsa
Di samping itu diharapkan dapat menumbuhkan dan menciptakan
technopreneur baru dan menjadi penghubung (hub) bagi industri konten
nasional disamping sebagai akses pasar global mengingat Bali dikenal di mata
dunia
Terdapat beberapa konsep kegiatan yang akan dilaksanakan di Tohpati
diantaranya: pusat produksi animasi dan games, pusat inkubasi, pusat
pendidikan dan pelatihan, dan pusat sertifikasi-uji kompetensi, serta pusat
pariwisata di bidang telematika
10

IKITAS SEMARANG

Inkubator Kreasi dan Inovasi Telematika Semarang - IKITAS
• Inkubator bisnis untuk pembinaan dan pengembangan usaha kreatif
bidang ICT dalam membantu wirausahawan tumbuh berkembang menjadi
wirausahawan
• IKITAS didirikan pada akhir tahun 2010 di Fakultas Teknologi Industri
UNISSULA dengan tujuan untuk mengembangan Industri Kreatif Digital

11

PENGEMBANGAN LAB. UJI
PONSEL BATAM

Sebagai salah satu tindak lanjut pengembangan ponsel di dalam negeri, dimana
standar merupakan sebagai komponen yang penting dalam meningkatkan daya
saing, maka Kemenperin berinisiatif untuk bekerjasama dengan Politeknik
Negeri Batam untuk mendirikan Laboratorium Uji Ponsel.
Dengan Pendanaan dari APBNP tahun anggaran 2015, Kemenperin
berinisiatip untuk memberikan fasilitasi bantuan peralatan berupa seperangkat
alat uji radiasi ponsel (SAR).
Diharapkan dengan adanya Lab uji ponsel di daerah Batam dapat membentuk
ekosistem industri ponsel yang sudah ada saat ini.

12

PENGUATAN RICE MAKASSAR

Regional ICT Center of Excellence (RICE) Makassar yang sudah diinisiasi
Kementerian Perindustrian beberapa tahun yang lalu, ingin ditumbuhkan
kembali sebagai pusat pertumbuhan telematika di Indonesia bagian timur.
Konsep yang akan diimplementasikan yaitu dengan menggandeng akademisi
(Universitas Hasanudin) dan Dinas setempat.
Diharapkan dengan konsep yang baru ini akan lebih bisa memberikan
kontribusi yang lebih nyata untuk penyaluran potensi-potensi telematika di
Indonesia bagian timur.

13