MODELBANK SOAL BERBASIS WEB UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN DI ERA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN | Astrini | Jurnal Kimia dan Pendidikan Kimia 9390 21135 1 PB

JURNAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA (JKPK), Vol 1, No 3, Desember .2016
Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/jkpk

halaman 194-202
ISSN 2503-4146
ISSN 2503-4154 (online)

MODEL BANK SOAL BERBASIS WEB UNTUK MENINGKATKAN
KUALITAS PENDIDIKAN DI ERA MASYARAKAT
EKONOMI ASEAN
Dhien Astrini*, Melly Elvira
Magister Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, Program Pascasarjana, Universitas Negeri
Yogyakarta, Yogyakarta, Indonesia
*Keperluan korespondensi: 085870271857, dhienastrini@gmail.com , mellyelvira@yahoo.com
Received: 27 July 2016

Accepted: 1 Des , 2016

Online Published: Dec 30, 2016...


ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik butir yang baik berdasarkan tingkat
kesulitan. Butir soal yang telah memenuhi kriteria kemudian dirakit menjadi bank soal berbasis
web. Penelitian ini menggunakan pendekatan Research and Development. Uji coba penelitian
dilakukan di tiga SMA dengan kategori tinggi, sedang dan rendah. Subjek dalam penelitian ini
sebanyak 110 responden. Tahap pengembangan diawali dengan analisis butir soal. Analisis
butir dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis secara kualitatif dilakukan dengan
telaah dari segi isi, konstruksi dan bahasa. Analisis secara kuantitatif dilakukan berdasarkan
Item Response Theory (IRT) dengan bantuan program BILOG-MG. Hasil analisis secara
kuantitaif diperoleh 30 butir yang memenuhi karakteristik butir baik. Penelitian ini menjadikan
model bank soal berbasis web sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas
pendidikan di era masyarakat ekonomi ASEAN.
Kata kunci: Bank Soal Berbasis Web, Kualitas Pendidikan, Masyarakat Ekonomi ASEAN
ABSTRACT
This study aims to determine the characteristics of a good point based on the level of difficulty.
Items which have met the criteria then assembled into a web-based question bank. This study
uses the approach of Research and Development. Research trial conducted in three categories
of high school with high, medium and low. Subjects in this study were 110 respondents. The
development phase begins with an analysis of items. Item analysis done qualitatively and
quantitatively. A qualitative analysis carried out by the study in terms of content, construction

and language. Quantitative analysis is based on Item Response Theory (IRT) program of BilogMG. Quantitative analysis results obtained by the 30 items that meet the characteristics of a
good grain. This study makes the model of web-based question bank as part of efforts to
improve the quality of education in the era of the ASEAN economic community.
Keywords: Web-Based Question Bank, Quality Education, the AEC

kualitas sumber daya manusia akan mem-

PENDAHULUAN
Pendidikan

menjadi

salah

pengaruhi tingkat kesejahteraan masya-

satu

rakat. Lembaga pendidikan seperti seko-lah


aspek penting dalam meningkatkan kualitas

menjadi sarana pendidikan untuk meng-

sumber daya manusia (SDM). Peningkatan

194

195 Dhien Astrini,& Melly Elvira. Model bank Soal

hasilkan sumber manusia yang berkualitas.

sanaannya pun harus memiliki akuntabilitas

Dengan demikian, semua lembaga pendi-

yang tinggi, serta hasilnya diharapkan

dikan berusaha meningkatkan kemam-puan


mampu dijadikan tolak ukur dari tujuan

lulusannya. Tujuan sekolah sebagai lem-

yang diharapkan.

baga pendidikan untuk mengembangkan

Perbaikan kualitas pendidikan da-

potensi peserta didik secara optimal men-

pat dilakukan dengan peningkatan profesio-

jadi kemampuan untuk hidup di masyarakat

nalisme pendidik dan periset sains. Hal ini

[2]. Salah satu cara untuk menghadapi


diawali dengan Pembentukan Mas-yarakat

masyarakat ekonomi ASEAN yakni peme-

Ekonomi ASEAN (MEA) berawal dari kese-

rintah memiliki kewajiban untuk meng-

pakatan para pemimpin ASEAN dalam

evaluasi

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) pada De-

keberhasilan

pendidikan

yang


telah dilaksanakan.

sember 1997 di Kuala Lumpur, Malaysia.

Peningkatan

kualitas

pendidikan

Kesepakatan ini bertujuan untuk mening-

saat ini terus dilakukan secara berkesi-

katkan stabilitas perekonomian dika-wasan

nambungan. Kualitas pendidikan dipenga-

ASEAN, serta diharapkan mampu menga-


ruhi oleh tiga hal yaitu tujuan, proses dan

tasi masalah-masalah dibidang ekonomi

hasil pembelajaran. Tujuan pembelajaran

antar negara ASEAN. ASEAN merupakan

mengarahkan proses pembelajaran yang

kekuatan ekonomi ketiga terbesar setelah

akan dilakukan oleh pendidik. Proses pem-

Jepang dan Tiongkok, di mana terdiri dari

belajaran dilakukan berdasarkan pada tu-

10 Negara yaitu Indonesia, Malaysia, Fili-


juan yang telah ditetapkan. Proses pembel-

pina, Singapura, Thailand, Brunei Darus-

ajaran terjadi jika terdapat interaksi antara

salam, Vietnam, Laos, Myanmar, dan Kam-

pendidik dan peserta didik. Hal ini erat

boja. Dalam penerapannya pada tahun

kaitannya dengan sumber belajar yang

2015, MEA akan menerapkan 12 sektor

diperlukan untuk

melaksanakan proses


prioritas yang disebut free flow of skilled

pembelajaran. Sumber belajar berupa guru,

labor (arus bebas tenaga kerja terampil).

buku, dan lingkungan sehingga tingkat

Pembentukan

kompetensi yang dicapai peserta didik

istilahkan dengan Masyarakat Ekonomi

menjadi tujuan akhir dalam melaksanakan

ASEAN (MEA) ini nantinya memungkinkan

proses pembelajaran. Hasil pembelajaran


satu negara menjual barang dan jasa de-

erat kaitannya dengan tujuan pembelajaran

ngan mudah ke negara-negara lain di

dan proses pembelajaran yang dilaksa-

seluruh Asia Tenggara sehingga kompetisi

nakan. Kualitas pendidikan tidak lepas dari

akan semakin ketat. Masyarakat Ekonomi

prosedur evaluasi pendidikan. Memper-

ASEAN tidak hanya membuka arus perda-

baiki kualitas pendidikan sebaiknya dila-


gangan barang atau jasa, tetapi juga pasar

kukan dengan sistem evaluasi yang lebih

tenaga kerja profesional, seperti guru, dok-

baik. Sistem evaluasi (kegiatan pengu-

ter, pengacara, akuntan, dan lainnya [4].

pasar

tunggal

yang

di-

kuran, pengujian dan penilaian) ini, selain

Berbagai cara yang dapat dila-

prosedurnya yang harus sistematis, pelak-

kukan pendidik untuk mempersiapkan diri

JURNAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA (JKPK), Vol. 1, No. 3, Bulan Desember 2016., hal. 194-202

196

menyongsong pemberlakuan MEA melalui

penilaian yang berkualitas. Hal ini dapat

beragam

pening-katan

dilakukan dengan mengembangkan bank

kapasitas dan keahlian. Hal ini dapat di-

soal sehingga guru dengan mudah dapat

lakukan dengan mempersiapkan alat seba-

memilih soal-soal yang telah teruji kuali-

gai bahan evaluasi pendidikan. Eva-luasi

tasnya untuk disusun menjadi suatu instru-

memiliki peran sentral yang dilak-sanakan

men penilaian [11]. Bank soal adalah kolek-

di akhir satuan pembelajaran pada suatu

si butir soal yang mudah diper-gunakan

jenjang pendidikan [7]. Seiring dengan

untuk menyiapkan sebuah penilaian [12].

program-program

dilaksanakannya

otonomi

dan

Pengembangan bank soal tes pres-

desentralisasi, tiap daerah melak-sanakan

tasi belajar merupakan salah satu kegiatan

ujian akhir sendiri. Hal ini menga-kibatkan

rutin yang dilakukan oleh Puspendik. Kegia-

pemerintah

untuk

tan pengembangan bank soal ini dimulai

memantau hasil pembelajaran tiap sekolah

dengan penulisan kisi-kisi, penulisan soal,

dan tiap daerah. Ujian yang dilak-sanakan

telaah, ujicoba, analisis kuantitatif soal dan

sekolah meliputi ujian tengah semester

kalbirasi soal. Soal-soal yang terbukti ber-

(Uts), Ujian Kenaikan Kelas (UKK), Ujian

mutu baik secara kualitatif dan kuantitatif

Sekolah (USek) dan Ujian Tryout.

dikumpulkan dan disimpan dalam bank soal

mengalami

daerah

kesulitan

Pelaksanaan ujian di sekolah me-

[1]. Pengembangan bank soal harus dila-

nuntut guru untuk memiliki kompetensi

kukan secara terus-menerus sehingga di-

yang memadai dalam menyusun sebuah

peroleh soal-soal

instrumen dan melakukan penilaian terha-

sesuai dengan perubahan yang terjadi baik

dap hasil belajar siswa [11]. Ketepatan

pada kurikulum maupun pada Standar

dalam melaksanakan penilaian ditentukan

Kompetensi Lulusan (SKL).

dalam

jumlah besar

oleh baik buruknya instrument penilaian

Ide pengembangan bank soal ter-

yang digunakan oleh guru. Jika sebuah ins-

kait dengan kebutuhan merakit tes lebih

trumen memiliki karakteristik yang buruk,

mudah, cepat, dan efisien. Selain itu, ada-

misalnya tidak melingkupi ruang lingkup

nya bank soal menjadikan guru lebih teram-

yang akan diukur, terlalu sulit atau terlalu

pil dalam menyusun tes dengan kriteria

mudah, atau bahasa yang diper-gunakan

butir yang baik dan berkualitas [7]. Bank

membingungkan siswa; maka hasil peni-

soal merupakan praktek baru dalam pe-

laian menjadi tidak valid. Oleh sebab itu

ngembangan tes sebagai produk dari pe-

kemampuan guru untuk membuat ins-

ngenalan teori respon butir (IRT) dan peng-

trumen penilaian yang benar-benar ber-

gunaan ekstensif komputer dalam masya-

kualitas sangat diperlukan. Proses penil-

rakat modern [8]. Bank soal yang baik

aian merupakan bagian integral dalam

harus valid pada aspek isi (penutup semua

penyelenggaraan pendidikan dan diperl-

aspek konstruk yang akan diukur) dan

ukan secara terus-menerus. Oleh karena

memiliki butir yang cukup untuk mencapai

itu, penilaian dalam pendidikan dilaksa-

presisi pengukuran tinggi di seluruh pengu-

nakan dengan mempersiapkan instrumen

kuran [9]. Butir harus memenuhi standar

197 Dhien Astrini,& Melly Elvira. Model bank Soal

persyaratan untuk butir yang baik (misalnya

meningkatkan kualitas pendidikan di era

sederhana, tegas, menggunakan bahasa

masyarakat ekonomi ASEAN. Berdasarkan

yang sama) dan harus berfungsi dengan

latar belakang yang telah diuraikan, tujuan

cara yang sama dalam sub kelompok popu-

penelitian adalah untuk mengetahui karakt-

lasi yang berbeda.

eristik butir yang dimasukkan ke dalam

Keuntungan-keuntungan yang dapat diperoleh dengan adanya pengem-

bank soal yang diperoleh melalui butir soal
buatan MGMP Kota Yogyakarta.

bangan bank soal sebagai berikut: 1) kebijakan desentralisasi pada program tes

METODE PENELITIAN

nasional dapat dikenalkan tanpa mengorbankan dapat dibandingkannya hasil tes, 2)

Penelitian ini menggunakan pende-

biaya dan waktu yang diperlukan pada

katan Research and Development dengan

kegiatan konstruksi tes dapat direduksi, 3)

model Borg and Gall [5]. Adapun tiga tahap

semakin besar jumlah butir soal yang

dalam penelitian ini yakni sebagai berikut:

terdapat pada bank soal, permasalahan

Tahap pertama merupakan studi pen-

keamanan menjadi lebih terjamin. 4) Kua-

dahuluan (base line study) untuk memotret

litas program tes dapat ditingkatkan, de-

pelaksanaan ujian akhir daerah dan per-

ngan adanya butir-butir dalam bank soal

masalahan yang terkait dengan bank soal

yang telah diketahui karakteristiknya. 5)

dan need assesment yang dilakukan de-

Pendidik dapat mendesain perangkat tes

ngan identifikasi permasalahan terkait de-

yang akan digunakannya, dengan meman-

ngan ujian yang dilaksanakan daerah,

faatkan butir-butir yang baik dalam bank

melakukan need assesment terkait dengan

soal. 6) Guru dapat mengkon-sentrasikan

bank soal untuk ujian yang dilaksanakan

diri

meningkatkan

daerah dan merumuskan model pengem-

kualitas pembelajaran, tanpa harus mem-

bangan bank soal untuk ujian yang dilak-

belanjakan waktu banyak untuk penyu-

sanakan daerah. Tahap kedua merupakan

sunan perangkat tes [8].

tahap untuk mengembangkan sistem bank

pada

usaha

untuk

dilakukan

soal untuk ujian akhir di daerah, ber-

dibeberapa daerah menunjukkan bahwa

dasarkan hasil pada tahap I selanjutnya

ketersediaan bank soal belum memadai,

melaksanakan ujicoba sistem bank soal

selain itu tes buatan Musyawarah Guru

berbasis web. Tahap ketiga merupakan

Mata Pelajaran (MGMP) Kota Yogyakarta

tahap uji coba tahap II untuk menambah

pada mata pelajaran kimia yang digunakan

butir-butir dalam bank soal, melakukan

dalam ujian semester ganjil belum diketahui

evaluasi,revisi, sosialisasi dan diseminasi.

karakteristik masing-masing butir. Terkait

Pengembangan bank soal yang dilakukan

belum tersedianya bank soal, diperlukan

baru melalui tahap I dan II dalam metode

butir soal yang memenuhi kategori untuk

penelitian sehingga pada tahap III akan

dimasukkan ke dalam bank soal sebagai

dilaksanakan

Hasil

penelitian

yang

bahan persiapan ujian akhir dalam rangka

dikelompok

besar

berda-

198

JURNAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA (JKPK), Vol. 1, No. 3, Bulan Desember 2016., hal. 194-202

sarkan penambahan butir soal baru buatan

beberapa guru di daerah lain telah mela-

MGMP.

kukan penulisan butir dengan berdasarkan
Penelitian

ini

dilakukan dengan

pada kisi-kisi yang memuat indikator soal

menggunakan butir soal buatan MGMP

sesuai dengan Standar Kompetensi (SK)

Kota Yogyakarta. Secara garis besar teknik

dan Kompetensi Dasar (KD) yang ditetap-

pengumpulan data penelitian ini meng-

kan. Hasil studi pendahuluan juga diperoleh

gunakan teknik dokumentasi. Dokumen

melalui teknik wawancara dan observasi

yang diperoleh berupa lembar jawaban

terkait pengadaan bank soal masih belum

peserta didik pada ujian semester buatan

tersedia bank soal yang khusus dirakit

MGMP yang digunakan untuk mengum-

untuk mata pelajaran tertentu. Dengan

pulkan data karakteristik butir soal. Data

demikian, perlu dilakukan pemanfaatan bu-

yang terkumpul selanjutnya dianalisis de-

tir soal buatan MGMP sebagai bahan untuk

ngan metode analisis kualitatif dan kuan-

memudahkan guru dalam menghasilkan

titatif. Uji coba pada penelitian ini dilakukan

butir soal yang bervariasi.Tahap kedua, pe-

di tiga SMA yang memiliki kategori tinggi,

ngembangan sistem dirakit secara praktis

sedang, dan rendah. Subjek dalam pene-

untuk

litian adalah peserta didik kelas X SMA

meng-input butir soal yang berkualitas

sebanyak 110 responden. Analisis secara

untuk kemudian dapat diperkaya dengan

kualitatif dilakukan melalui telaah butir soal

penambahan butir-butir baru buatan MGMP

oleh beberapa guru mata pelajaran tempat

di tahun selanjutnya yang telah melalui

dilakukan

tahap analisis baik secara kualitatif dan

penelitian.

Analisis

secara

kuantitatif dengan pendekatan Item Res-

memudahkan

pengguna

dalam

kuantitatif.

ponse Theory (IRT) menggunakan program
BILOG-MG. Butir yang memenuhi kategori
butir baik akan dimasukkan ke dalam bank

Tabel 1. Hasil Rangkuman Telaah Kualitatif
Aspek

Telaah Kualitatif

soal sedangkan butir soal yang belum baik

Baik

dilakukan revisi butir.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Materi
Konstruksi
Bahasa

Kurang Baik

Tidak Baik

Juml
ah

%

Jumlah

%

Jumlah

%

34
18
38

85
45
95

5
18
-

12,5
45
-

1
4
2

2,5
10
5

Hasil tahap I, pada tahap studi
pendahuluan menunjukkan bahwa bebe-

secara

kualitatif

diperoleh

butir

rapa daerah dalam pelaksanaan ujian akhir

yang memenuhi kriteria sebanyak 37 butir,

di daerah dilaksanakan masing-masing

sedangkan 3 butir lainnya yaitu butir 5, 19,

termasuk perakitan tes yang akan digu-

dan

nakan sebagai bahan ujian akhir. Selain itu,

beberapa kriteria yang belum terpenuhi

27

perlu

dilakukan

revisi

pada

beberapa butir belum sepenuhnya buatan

Analisis secara kuantitatif dilakukan

guru masih terdapat butir soal yang hanya

dengan bantuan program BILOG-MG ber-

mengambil dari buku-buku paket. Meskipun

dasarkan model 1 parameter logistic. Hasil

199 Dhien Astrini,& Melly Elvira. Model bank Soal

analisis diperoleh sebanyak 36 butir de-

nakan kepada peserta tes dalam waktu

ngan tingkat kesulitan yang baik, . sedang-

yang berbeda hasil tes akan memberikan

kan 4 butir direvisi kembali karena memiliki

hasil yang sama (konsisten). Selain itu

indeks tingkat kesulitan lebih dari -. Tingkat

koefisien reliabilitas dapat diartikan sebagai

kesulitan butir pada soal ujian semester

koefisien keajegan atau kestabilan hasil

buatan MGMP berada pada interval -1,841

pengukuran [10]. Alat ukur yang reliabel

sampai 1,444. Butir yang paling mudah

akan memberikan hasil yang stabil dan

adalah nomor 28 dan butir paling sulit

konsisten. Koefisien reliabilitas yang mema-

adalah nomor 38 Nilai reliabilitas tes buatan

dai hendaknya terletak di atas 0,75 [3].

MGMP sebesar 0,812. Hal ini menunjukkan
bahwa butir tes cukup handal untuk digu-

Gambar 1. Tingkat Kesulitan ButirHasil penelitian berdasarkan analisis

Gambar 2. Tampilan Bank Soal berbasis Web

JURNAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA (JKPK), Vol. 1, No. 3, Bulan Desember 2016., hal. 194-202

Gambar 3. Pengelolaan Bank Soal

Gambar 4. Bank Soal Kimia berbasis Web

Gambar 5. Proses input butir soal ke dalam sistem bank soal

200

201 Dhien Astrini,& Melly Elvira. Model bank Soal

Butir

yang

memiliki

karakteristik

diujicobakan

kepada

kelompok

terbatas

yang baik selanjutnya disimpan ke dalam

sebanyak 110 responden di kota Yogya-

bank soal berbasis web yang telah tersedia.

karta, diperoleh bahwa guru mendukung

Tahap awal penyimpanan dilakukan log in

dengan adanya bank soal berbasis web

pengguna akun dengan cara memasukkan

yang dapat membantu untuk memperoleh

user name dan password, dilanjutkan de-

informasi karakteristik butir soal yang akan

ngan membuat form yang diberi label Bank

digunakan sebagai tes. Bank soal yang

Soal Kimia Kelas X. Tahap kedua pengguna

telah dihasilkan akan diperkaya dengan

mulai meng-input butir soal dengan cara

penambahan terhadap butir yang telah

menyalin butir soal ujian beserta pilihan

terkalibrasi.

jawaban dari file Ms. Word ke dalam tem-

berbasis web diperlukan dukungan dan

plate. Tahap ketiga, setelah semua butir

kerjasama pemerintah daerah setempat,

soal selesai di input, pengguna dapat me-

pendidik dan periset sains untuk berkon-

lakukan publish pada web untuk dapat digu-

tribusi dalam upaya menghadapi tantangan

nakan oleh peserta didik yang mengerjakan

di era masyarakat ekonomi ASEAN.

Penyempurnaan

bank

soal

soal secara online. Bank soal berbasis web
hanya dapat dioperasikan oleh salah seo-

UCAPAN TERIMAKASIH

rang tim MGMP yang dipercaya untuk
menyimpan user name dan password serta

Prof. Djemari Mardapi, Ph.D; Prof. Kumaidi,

meng-input butir soal hasil analisis yang

Ph.D, Dr. Samsul Hadi, M.Pd., M.T, Dr. Heri

memenuhi karakteristik butir.

Retnawati (Dosen Program Studi Magister

Model bank soal berbasis web akhir-

Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Unive-

nya menjadi salah satu solusi untuk mening-

rsitas

Negeri

Yogyakarta)

katkan kualitas pendidikan dalam meng-

motivasi,

hadapi tantangan di era masyarakat eko-

penulisan artikel.

masukan

dan

atas

segala

saran

dalam

nomi ASEAN. Berbagai upaya akan terus
dilakukan untuk memperbaiki instru-men

DAFTAR RUJUKAN

penilaian (tes) melalui cara konve-nsional
telah mengalami perkembangan teknologi

[1]

Balitbang-Departemen

Pendidikan

Nasional. (2007). Panduan Penulisan

dapat dirancang melalui tes cara online. Hal

Soal Pilihan Ganda. Jakarta: Pusat

ini tentunya didukung oleh para pendidik

Penilaian Pendidikan.

dan periset sains yang berusaha meningkatkan jiwa profesionalme sebagai guru.
[2]

Djemari Mardapi. (2012). Pengukuran
Penilaian dan Evaluasi Pendidikan.

KESIMPULAN

Yogyakarta: Nuha Litera.

Penelitian ini berhasil mempersiapkan model bank soal berbasis web untuk

[3]

Dali S. Naga. (1992). Pengantar Teori

meningkatkan kualitas pendidikan di era

Sekor pada Pengukuran Pendidikan.

masyarakat ekonomi ASEAN. Bank soal

Jakarta: Besbats

202

JURNAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA (JKPK), Vol. 1, No. 3, Bulan Desember 2016., hal. 194-202

[4]

Ety

Septiati.

(2015).

in

Pendidikan

Educational

Research

and

Assessment. New York : Pergamon

Karakter di Perguruan Tinggi dalam
Era Masyarakat Ekonomi ASEAN.
Jurnal Pendidikan Nasional. 959-968

[9]

Jakob B. B., & Chih-Hung, C et al.
(2007).

[5]

Developing

Gall, M. D. and Borg, W. R. (1983).

instruments:

Educational

Computerized Adaptive Assessment.

Introduction.

Research:

An

4th ed. New York and

item

tailored

banking

and

Qual Life Res Vol. 16: 95–108.

London: Longman.
[10] Mehrens,
[6]

[7]

W.A.

&

Lehmann,

I.J.

Hambleton, R.K. & Swaminathan, H.

(1973). Measurement and evaluation:

(1985). Item response theory. Boston,

An education and psychology. New

MA: Kluwer Inc.

York: Holt, Rinehart and winston, Inc.

Heri Retnawati. (2014). Teori Respon
Butir

dan

Peneliti,

Penerapannya

Praktisi

Pengukuran

untuk
dan

Pengujian Mahasiswa Pascasarjana.

[11]

Sumardyono

Wiworo.

(2011).

Pengembangan

dan

Pengelolaan

Bank

di

KKG/MGMP.

Soal

Kementerian Pendidikan Nasional

Yogyakarta: Nuha Medika.
[12] Ward, Annie W. dan Murray-Ward,
[8]

Jahja Umar. (1999). Item Banking.

Mildred. 2004. Guidelines for the

Dalam Masters, G.N. dan Keeves,

Development of Item Banks. Modul

J.P. (Ed). Advances in Measurement

pembelajaran

NCME.