Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Keunggulan Bersaing Terhadap Keberhasilan Usaha Rumah Makan Minang di Kota Medan

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk yang sangat
banyak serta memiliki sumber kekayaan alam yang melimpah, ini membuat
Indonesia pantas disebut sebagai negara yang kaya akan sumber dayanya, baik
pada sumber daya alam maupun sumber daya manusianya. Hal ini dapat
memberikan keuntungan besar bagi perekonomian di Indonesia. Namun hal ini
belum bisa terwujud karena pemerintah Indonesia yang belum dapat
mengefesiensikan sumber daya alam dan sumber daya manusianya yang
melimpah. Dapat dilihat dari masih banyaknya

warga Indonesia yang tidak

memiliki pekerjaan atau dengan kata lain menjadi pengangguran di negaranya
sendiri.
Pengangguran merupakan masalah ketenagakerjaan yang saat ini sudah
mencapai kondisi yang cukup memprihatinkan. Jumlah pengangguran dan
setengah pengangguran mengalami peningkatan. Sebaliknya pengangguran dan
setengah pengangguran yang tinggi merupakan pemborosan-pemborosan sumber
daya dan potensi yang ada, menjadi beban keluarga dan masyarakat, sumber

utama kemiskinan, dapat mendorong peningkatan keresahan sosial dan kriminal,
dan dapat menghambat pembangunan Indonesia dalam jangka panjang. Data
badan pusat statistik menjunjukan bahwa Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
Penduduk usia 15 Tahun keatas masih cukup tinggi. Pengangguran terbuka adalah
angkatan kerja yang tidak mempunyai pekerjaan sama sekali. Jumlah
pengangguran pada Februari 2015 7,4 juta orang, dengan Tingkat Pengangguran

Universitas Sumatera Utara

Terbuka (TPT) cenderung menurun dari 5,94 persen pada agustus 2014 menjadi
5,81 persen pada februari 2015.
Pada februari 2015, TPT untuk pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan
menempati posisi tertinggi yaitu sebesar 9,05 persen disusul oleh TPT Sekolah
Menengah Atas sebesar 8,17 persen, sedangkan TPT terendah terdapat pada
tingkat pendidikan SD kebawah sebesar 3,61 persen. Jika dibandingkan keadaan
agustus 2014, TPT yang mengalami peningkatan yaitu pada tingkat pendidikan
Diploma I/II/III, dan SD ke bawah.
Tabel 1.1
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas
Menurut Pendidikan Tertinggi yang ditamatkan (persen), 2013-2015

Pendidikan Tinggi yang
Ditamatkan
SD ke bawah
SMP
SMA
SMK
Diploma I/II/III
Universitas
Jumlah
Sumber : www.bps.go.id 2016

2013 (%)

2014 (%)

2015
(%)
Februari Agustus Februari Agustus Februari
3,55
3,44

3,69
3,04
3,61
8,21
7,59
7,44
7,15
7,14
9,45
9,72
9,10
9,56
8,17
7,72
11,21
7,21
11,24
9,05
5,72
5,95

5,87
6,14
7,49
5,02
5,39
4,31
5,65
5,34
5,88
6,17
5,70
5,94
5,81

Salah satu cara untuk mengatasi pengangguran yang paling tepat adalah
dengan berwirausaha. Pilihan untuk berwirausaha dan menciptakan lapangan
pekerjaan berpeluang menghasilkan pendapatan yang lebih besar daripada
berkarir

menjadi


karyawan.

Kewirausahaan

menciptakan

pergerakan

perekonomian pada sektor produksi, konsumsi, distribusi ,serta pajak yang
dihasilkan dari kegiatan wirausaha dapat mendobrak perekonomian Indonesia.

Universitas Sumatera Utara

Untuk memulai dan menjalankan usaha dengan baik pada dasarnya
seorang wirausaha harus memiliki bekal pengetahuan tentang kewirausahaan.
Selain itu wirausahawan harus memiliki keunggulan dalam bersaing untuk
mencapai keberhasilan dalam suatu usaha. Karena hal itu menjadi salah satu
pendorong wirausahawan untuk mencapai keberhasilan usahanya.
Seorang wirausaha harus memiliki pengetahuan khusus terkait dengan

bisnis yang akan dijalankan. Pengetahuan kewirausahaan adalah dasar dari
sumber daya kewirausahaan yang terdapat didalam diri individu. Seorang
wirausaha tidak akan berhasil apabila tidak memiliki pengetahuan, kemampuan
dan kemauan ( Sarwono, 2013).
Ketika seseorang memutuskan untuk memulai usaha baru, bekal pengetahuan
kewirausahaan menjadi dasar utama yang harus dipelajari terlebih dahulu, agar
usaha tersebut dapat berjalan dengan baik dan tumbuh berkembang sesuai
keinginan pemilik usaha.
Munculnya persaingan dalam berwirausaha merupakan hal yang tidak
dapat dihindari. Dengan adanya persaingan, maka wirausahawan dihadapkan pada
berbagai peluang dan ancaman baik yang berasal dari luar maupun dari dalam
perusahaan yang akan memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap
kelangsungan hidup usaha. Untuk itu setiap wirausaha harus memiliki keunggulan
yang menjadi kekuatan bagi dirinya dan harus memperbaiki kelemahannya agar
akhirnya menghasilkan keungulan dalam bersaing. Keunggulan bersaing adalah
suatu manfaat yang ada ketika suatu perusahaan mempunyai dan menghasilkan

Universitas Sumatera Utara

suatu produk atau jasa yang dilihat dari pasar targetnya lebih baik dibandingkan

dengan para kompetitor terdekat (Saiman, 2009).
Salah satu usaha yang banyak digeluti para pengusaha adalah bisnis rumah
makan karena menganggap bahwa usaha tersebut paling menjanjikan. Hal ini
dikarenakan bahwa makan merupakan kebutuhan primer manusia yang harus
dipenuhi setiap individu. Cara pemenuhan kebutuhan primer tersebut berbedabeda oleh setiap individu. Pemenuhannya bisa dengan memilih rumah makan
bercita rasa internasional maupun bercita rasa tradisional.
Rumah makan minang merupakan salah satu usaha yang banyak di geluti.
Hal itu memicu persaingan yang ketat antara rumah makan minang. Padahal jika
dilihat dari jenis produk yang ditawarkan rumah makan minang memiliki
diferensiasi yang sangat sedikit, bahkan cenderung sama. Dengan demikian rumah
makan harus memiliki keunggulan dalam bersaing agar dapat terus bertahan dan
berkembang.
Pengetahuan kewirausahaan memiliki peran yang sangat penting dalam
menjalankan usaha rumah makan minang ini. Secara umum pengetahuan
didefinisikan sebagai segala sesuatu yang diketahui atau berkenaan dengan segala
sesuatu. Pengetahuan memungkinkan manusia mengembangkan keterampilan
yang berguna bagi kehidupan. Beberapa bentuk pengetahuan yang harus dimiliki
seorang wirausahawan yaitu pengetahuan mengenai usaha yang akan dirintis dan
pengetahuan akan lingkungan usaha disekitarnya yang akan mempengaruhi
kegiatan wirausaha, pengetahuan tentang peran dan tanggung jawab, pengetahuan

kepribadian dan kemampuan diri, dan pengetahuan tentang manajemen dan

Universitas Sumatera Utara

organisasi bisnis (Suryana, 2006:4). Hal ini dapat ditunjukan oleh hasil pra survey
yang dilakukan terhadap 15 orang pemilik rumah makan minang di kawasan usu.

No
1
2
3

Tabel 1.2
Berdasarkan Lama Usaha
Kategori
Jumlah
(tahun)
usaha