PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH. docx

PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH

Nama:
Auryl Rohadi
Cahya Maulana
Kelas:IXG

Kata Pengantar
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karna berkat
limpahan rahamat dan karuniaNya saya dapat menyelesaikan tugas akhir mata
pelajaran PP ( Pengantar Pendidikan ) dengan judul ” PENDIDIKAN KARAKTER
DI SEKOLAH “ .

Di harapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita
tentang masalah dalam pendidikan karakter,pentingnya pendidikan karakter dan
tujuan pendidikan karakter.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekuranagan
sehingga di butuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
menyempurnakan makalah ini.

Daftar Isi

Kata Pengantar......................................................................................................I
Daftar ISI..............................................................................................................II
A.Permasalahan....................................................................................................1
B.Pembahasan ..............................................................................................1
a.Pengertian Pendidikan Karakter.......................................................................1
b.Pendidikan Karakter Di Sekolah.....................................................................2
c.Kesimpulan......................................................................................................3
d.Penutup............................................................................................................3
Daftar Pustaka...................................................................................................4

A. Permaslahan
1.Pentingnya pendidikan karakter
2.Masalah pendidikan karakter
3.Perlunya pendidikan karakter dijalankan di sekolah

B. Pembahasan
a. Pengertian pendidikan karakter
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan,pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia
serta keterampilan.( UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional.)
Pendidikan adalah segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi
orang lain baik individu, kelompok, atau masyarakat sehingga mereka
melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan. (Soekidjo
Notoatmodjo. 2003 : 16)
Dan Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tatalaku seseorang
atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan pelatihan, proses, cara, perbuatan mendidik. (Pusat
Bahasa
Departemen
Pendidikan
Nasional.
2002
:
263)
Karakter berasal dari bahasa Yunani yang berarti “to mark” atau
menandai dan memfokuskan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan
dalam bentuk tindakan atau tingkah laku, sehingga orang yang tidak jujur,

kejam, rakus dan perilaku jelek lainnya dikatakan orang berkarakter jelek.
Sebaliknya, orang yang perilakunya sesuai dengan kaidah moral disebut
dengan
berkarakter
mulia.
Pengertian karakter menurut Pusat Bahasa Dekdiknas adalah “bawaan,
hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat,
temperamen, watak”. Adapun berkarakter, adalah berkepribadian,
berperilaku, bersifat, dan berwatak.
Karakter adalah ciri khas yang dimiliki oleh suatu benda atau individu.
Ciri khas tersebut adalah asli dan mengakar pada kepribadian benda atau
individu tersebut, serta merupakan “mesin” yang mendorong bagaimana
seorang bertindak, bersikap, berucap, dan merespon sesuatu (Kertajaya,
2010) Sedangkan menurut Suyanto Karakter adalah cara berpikir dan
berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja
sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa, maupun negara.

(Suyanto.2009) Karakter adalah keutuhan seluruh perilaku psikis hasil
pengaruh faktor endogen (genetik)
dan faktor eksogen (lingkungan) yang terdapat dalam diri individu yang

membedakan individu yang satu dengan yang lainnya( Semiawan.2010).
Pendidikan karakter adalah usaha sadar dan terencana dalam
menanamkan nila-nilai sehingga terinternalisasi dalam diri peserta didik
yang mendorong dan mewujud dalam perilaku dan sikap yang baik,
sedangkan menurut Lickona T adalah suatu usaha yang disengaja untuk
membantu seseorang sehingga ia dapat memahami, memperhatikan, dan
melakukan nilai-nilai etika yang inti.(Lickona.2009)
Pendidikan karakter, tanpa ataupun telah kita sadari mutlak diperlukan di
segala bidang aspek kehidupan. Mulai di keluarga, lingkungan social,
sekolah bahkan hingga perguruan tinggi. Tidak terkecuali di dalam
sekolah bisnis. Pendidikan karakter tidak hanya diperlukan bagi anak usia
dini hingga remaja, tapi juga sangat diperlukan bagi usia dewasa.
Terutama untuk kelangsungan hidup bangsa ini.
Karakter yang juga identik dengan kemampuan soft skill merupakan
nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha
Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan dan kebangsaan yang
terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan
berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya dan
adat istiadat. Banyak sekali penelitian yang mengatakan bahwa kesuksesan
seseorang tidak hanya ditentukan oleh hard skill saja, tapi juga ditentukan

oleh soft skill. Dan ini memegang peranan yang sangat besar.
Banyaknya perilaku menyimpang yang dilakukan oleh siswa baik tingkat
sekolah dasar maupun di perguruan tinggi membuat pendidikan karakter
menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan.Pendidikan karakter
merupakan sebuah proses yang panjang yang harus dilakukan sejak anak
usia dini terutama pada saat anak duduk di tingkat Playgroup atau TK.

b. Pendidikan karakter di sekolah
Sekolah adalah sebuah lembaga yang di rancang untuk pengajaran siswa
atau murid dibawah pengawasan Guru. Sekolah juga merupakan tempat
menerima dan menberi pelajaran.
Pendidikan karakter di sekolah adalah sistem penanaman karakter kepada
warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau
kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut.
Pendidikan karakter dapat dimaknai sebagai “the deliberate use of all
dimensions of school life to foster optimal character development”.

Dalam pendidikan karakter sekolah, semua komponen (pemangku
pendidikan) harus dilibatkan, termasuk komponen-komponen pendidikan
itu sendiri, yaitu isi kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian,

penanganan atau pengelolaan mata pelajaran, pengelolaan sekolah,
pelaksanaan aktivitas atau kegiatan ko-kurikuler, pemberdayaan sarana
prasarana, pembiayaan, dan ethos kerja seluruh warga
sekolah/lingkungan. Di samping itu, pendidikan karakter dimaknai
sebagai suatu perilaku warga sekolah yang dalam menyelenggarakan
pendidikan harus berkarakter. Dewasa ini banyak pihak menuntut
peningkatan intensitas dan kualitas pelaksanaan pendidikan karakter pada
lembaga pendidikan formal. Tuntutan tersebut didasarkan pada fenomena
sosial yang berkembang, yakni meningkatnya kenakalan remaja dalam
masyarakat, seperti perkelahian massal dan berbagai kasus dekadensi
moral lainnya. Bahkan di kota-kota besar tertentu, gejala tersebut telah
sampai pada taraf yang sangat meresahkan. Oleh karena itu, lembaga
pendidikan formal sebagai wadah resmi pembinaan generasi muda
diharapkan dapat meningkatkan peranannya dalam pembentukan
kepribadian peserta didik melalui peningkatan intensitas dan kualitas
pendidikan karakter
Para pakar pendidikan pada umumnya sependapat tentang pentingnya
upaya peningkatan pendidikan karakter pada jalur pendidikan formal.
Namun demikian, ada perbedaan-perbedaan pendapat di antara mereka
tentang pendekatan dan modus pendidikannya. Berhubungan dengan

pendekatan, sebagian pakar menyarankan penggunaan pendekatanpendekatan pendidikan moral yang dikembangkan di negara-negara barat,
seperti: pendekatan perkembangan moral kognitif, pendekatan analisis
nilai, dan pendekatan klarifikasi nilai. Sebagian yang lain menyarankan
penggunaan pendekatan tradisional, yakni melalui penanaman nilai-nilai
sosial tertentu dalam diri peserta didik.

c. Kesimpulan
Pendidikan karakter di sekolah,merupakan pendidikan budi pekerti
plus, yang melibatkan aspek pengetahuan (cognitive), perasaan (feeling),
dan tindakan (action)

d. penutup
Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan menambah
pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam
penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas, dimengerti, dan lugas.Karena kami
hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan Dan kami juga sangat
mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Sekian penutup dari kami semoga dapat diterima di hati dan kami ucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya.


Daftar pustaka
Lickona, T. (1991). Education for Character: How Our School
Can Teach Respect and Responsibility.
Koesoema Doni A.2007.Pedidikan Karakter.Jakarta : Gramedia, Grasindo.
UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.)
Kertajaya H .2010 .Pendidikan Karakter.Jakarta: Gramedia
Pusat Bahasa dediknas. Membangun Karakter Bangsa Indonesia melalui
Kursus dan Pelatihan..
Depdiknas, 2003, Undang-undang No. 20 tahun 2003, Sistem Pdndidikan
Nasional,www.depdiknas.go.id