DISPENSER MULTIFUNGSI.doc 449KB Jun 06 2011 09:50:02 PM

(1)

DISPENSER MULTIFUNGSI

Syani Himawan, Arif Darmawan, Irwan Fathoni

Jurusan Teknik Industri, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta

ABSTRAK

Pada program kreativitas mahasiswa untuk penerapan teknologi ini objek yang dijadikan perancangan adalah dispenser dengan fasilitas untuk air panas, air dingin, dan fasilitas kulkas dibawahnya. Penelitian ini dibagi menjadi tiga tahap yang meliputi : Menentukan spesifikasi dispenser yang diinginkan konsumen, menentukan tingkat kenyamanan pengguna dispenser, implimentasi perancangan dispenser. Tahap pertama adalah mencari kebutuhan konsumen pengguna dispenser melalui kuesioner. Tahap Kedua yaitu Untuk mendapatkan kenyamanan konsumen. sehingga pengguna bisa merasa nyaman. Sehingga diperoleh ukuran-ukuran kenyamanan dispenser tersebut. Tahap Ketiga yaitu implikasi perancangan dispenser. Dispenser yang dikembangkan ini secara umum menyediakan minuman panas dan dingin yang berupa air putih biasa, minuman sirup dan minuman dari bahan serbuk yang kesemuanya bekerja dengan pencampuran otomatis. Dari sistem kerja yang telah dikembangkan tersebut, telah melahirkan sebuah inovasi baru untuk sebuah dispenser yang telah sesuai dengan permintaan pasar serta telah memperhatikan spesifikasi ukuran yang ergonomis untuk memberikan kenyamanan pengguna.

Kata Kunci : Dispenser, Kenyamanan, Pengembangan, Perancangan Ulang, Sistem Kerja.

PENDAHULUAN

Pada era global sekarang, yang ditandai oleh revolusi teknologi dan informasi, terjadi perubahan pola pikir dan pola hidup di masyarakat. Kemudahan yang diperoleh teknologi dan informasi telah menyebabkan kompetisi produk yang ketat. Pelanggan (customer) memiliki banyak pilihan dan menjadi sulit untuk dipuaskan, karena telah terjadi pergeseran yang semula hanya untuk memenuhi kebutuhan, meningkat menjadi harapan (expectation) untuk memenuhi kepuasan. (Yamit, 2001 : 74) Untuk memenangkan persaingan, diperlukan strategi yang tepat, dengan memperhatikan perubahan kebutuhan pelanggan, kenyamanan, dan teknologinya

Keinginan dan tuntutan pelanggan yang selalu berkembang mengakibatkan semakin pendeknya usia suatu produk. Untuk mewujudkan keinginan pelanggan tersebut diperlukan imajinasi dan inovasi dalam mengidentifikasi sekaligus memanfaatkan peluang yang ada agar dapat memenuhi keinginan pelanggan. (Yamit, 2001 : 100)

Dispenser merupakan salah satu produk industri yang digunakan sebagai perlengkapan kehidupan sehari-hari oleh masyarakat luas sekarang yang telah mengalami banyak perubahan. Namun dengan semakin besarnya permintaan pasar maka banyak bermunculan perusahaan-perusahaan baru dan sejenis yang memproduksi dispenser dengan menggunakan strategi bisnis (low cost) harga yang lebih murah ( Yamit, 2001 : 100), tetapi lupa menginterpretasikan kualitas serta fungsi fasilitas yang ada. Banyak produk dispenser yang berdatangan dari


(2)

PKMT-1-21-2

luar negeri masuk ke pasaran yang justru malah merusak pangsa pasar dispenser. Hal ini dikarenakan produk yang dikeluarkan memiliki kualitas yang buruk dan mudah rusak. Keadaan ini menyebabkan pengguna dispenser merasa tidak puas dengan kegunaan dispenser yang ada sekarang, karena dispenser yang ada sekarang belum bisa memenuhi keinginan penggunanya.

Suatu perancangan atau disain suatu produk harus dapat memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi penggunanya. Dengan demikian produk yang dibuat harus melibatkan masalah ergonomi. Hal tersebut dapat dicapai dengan memberikan desain produk dan fasilitas yang lebih baik terhadap produk tersebut, sehingga dapat memudahkan pengguna mendapatkan apa yang diinginkannya. Dalam memenuhi tujuan perancangan atau desain produk baru yang sesuai dengan kebutuhan manusia, digunakan dimensi manusia dan keinginanan pengguna terhadap kenyamanan produk tersebut.

Seperti yang telah diungkapkan oleh Iftikar Z Sutalaksana bahwa perancang untuk meramu masing-masing informasi yang didapat dari disiplin ilmu yang kemudian menggunakannya untuk merancang fasilitas sedemikian hingga mencapai kegunaan optimal. Untuk itu pada penelitian ini penulis membuat desain ulang (redesign) pada produk dispenser berdasarkan kenyamanan dan data antropometri, selain itu juga disertai dengan gambaran arsitektur produk. Mengingat produk dispenser yang sekarang ada dipasaran masih kurang memperhatikan dimensi ukurannya seperti pada tinggi kran air minum, penempatan sistem kontrol, bentuk sistem kontrol. Juga dispenser yang ada dipasaran sekarang ini belum memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi penggunanya, seperti fasilitas yang diberikan oleh dispenser tersebut.

Keadaan ini menyebabkan pengguna dispenser merasa tidak puas dengan kegunaan dispenser yang ada sekarang, karena dispenser yang ada sekarang belum bisa memenuhi keinginan penggunanya. Pengguna dispenser menginginkan produk dispenser dengan kualitas yang baik dan bernilai ekonomis. Maka untuk mengatasi semakin menurunnya kepuasan dan kepercayaan pengguna dispenser, diperlukan adanya pengembangan dari dispenser yang ada sekarang. Penelitian ini akan membahas dengan jelas dan lengkap tentang keinginan spesifikasi seperti apakah yang benar-benar dibutuhkan konsumen. Penelitian ini juga menginterpretasikan fasilitas dan rancangan seperti apakah yang dapat memberikan kenyaman bagi pengguna dispenser.

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Untuk dapat menjelaskan waktu kegiatan program penelitian maka dibentuk jadwal kegiatan sebagai berikut:


(3)

PKMT-1-21-3

Periode

WAKTU PELAKSANAAN (DALAM BULAN) Maret April Mei Juni Juli Agus

tus September Oktober Observasi dan Survey

Tinjauan Pustaka Perancangan disain


(4)

Estimasi biaya Penyusunan proposal Presentasi proposal Pembuatan produk Penyusunan laporan Pengumpulan Laporan

Alat dan Bahan

a. Bor

b. Las

c. Tang

d. Palu

e. Obeng automatik f. Kunci pas


(5)

Sub Sistem Komponen Ukuran /banyak

Pendingin Compressor 1/6 pk

Condensor 12 U

Evaporator (Kulkas) 1 buah

Evaporator tabung air 1 roll (15 m) Tabung air 3 buah

Sterofom Plat 1 lembar Freon R 12 Ref 2 kg

Filter 1 buah

Kapiler 0,26 1 buah

Thermostat 1 buah Plat emboss 1 lembar

Panas Tabung Hot 3 buah

Pencampuran Motor + Kipas 2 buah

Switch 1 knop 2 kabel 2 buah

Pengapung 2 buah

Tabung Pencampuran 2 buah

Instalasi Listrik Kabel 5 m

Skun kabel 20 buah Plastik Skun 20 buah

Switch power + L B 1 buah

Switch power + L + kecil 2 buah

Steker 1 buah

Komponen Pendukung kran air 2 buah Selang air dispenser 13 buah Tabung input 1 buah Tabung Sirup 1 buah


(6)

Rak 4 buah

kaki kulkas 4 buah

alumunium voil 1 roll

glas bull 4 lembar

Insulok 30 buah

Casshing Plat Samping 1 batang

Casshing depan 1 lembar

B. Metode pengumpulan data 1. Tahap Pengembangan Produk

Proses pengembangan adalah urutan langkah-langkah atau kegiatan-kegiatan dimana suatu perusahaan berusaha untuk menyusun, merancang, dan mengkomersilkan suatu produk. Proses pengembangan konsep mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut :


(7)

Pernyataan Identifikasi keb.pelanggan

Menetapkan spesifikasi & target

Mendesain konsep produk

Menciptaka n spesifikasi akhir

Menguji konsep produk

Gambar 1. Skema pengembangan. 1. Pernyataan Misi

Pernyataan misi menjelaskan kemana arah yang akan dituju, tetapi tidak menjelaskan tempat tujuan dan cara untuk mencapainya. Pernyataan misi merupakan hasil dari kreativitas perencanaan produk yang diuraikan.

2. Identifikasi Kebutuhan Pelanggan

Identifikasi kebutuhan pelanggan sendiri adalah sebuah proses yang dibagi menjadi lima tahap. ( Ulrich dan Eppinger, 2001 ).

a. Mengumpulkan data mentah dari pelanggan.

b. Menginterpretasikan data mentah menjadi kebutuhan pelanggan c. Mengorganisasikan kebutuhan pelanggan

d. Menetapkan derajat kepentingan relatif setiap kebutuhan e. Menganalisa hasil dan proses

3. Spesifikasi Produk

Spesifikasi produk adalah menjelaskan tentang hal-hal yang harus dilakukan oleh sebuah produk pada kondisi ideal proses pengembangan produk terlebih dahulu membuat spesifikasi produk, lalu mendesain, dan membuat. Oleh sebab itu target spesifikasi harus diperbaharui setelah konsep terpilih. Target spesifikasi mula-mula dipersiapkan diawal dan merupakan harapan dari tim pengembangan. Output dari langkah ini adalah suatu daftar


(8)

- Tinggi Kran 80 cm

2. Keluaran

-dingin Air tawar panas dan - Minuman aneka rasa

-Kulkas

freezer

3. Sistem kontrol - Kontrol saklar/ power

spesifikasi target. Setiap spesifikasi terdiri dari suatu metrik (besaran), serta nilai-nilai batas dan ideal untuk besaran tersebut.

4. Mendisain konsep baru

Dengan melihat kekuarangan/keterbatasan yang ada pada produk sekarang, baik dari fungsi, fasilitas, dan dimensi produk.

Dilakukan perbaikan dengan mengacu pada metode pengembangan sistem dan ergonomi.

5. Menguji konsep produk

Dengan melakukan pengujian secara manual, dengan pendekatan sistem yang sesuai dengan konsep.

6. Menciptakan spesifikasi akhir

Merealisasikan hasil pengembangan konsep menjadi sebuah produk yang sesuai dengan konsep.

HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 3. Hasil Penelitian

Keterangan Dispenser Baru 1. Ukuran

- Panjang 45 cm

- Lebar 45 cm

- Tinggi 113 cm

panas dan dingin

- Kontrol panas air tawar dan minuman aneka rasa - Kontrol freezer - Kontrol keluaran minuman aneka rasa

4. Fasilitas tambahan - Minuman aneka rasa - Loker minuman serbuk

- Tempat gelas - Tempat sendok - Handle kulkas

- Roda


(9)

KESIMPULAN

1. Perubahan ketinggian dispenser antara kondisi awal yaitu 100 cm menjadi 113 cm, hal ini disesuaikan dengan sikap pengguna saat mengangkat galon ke atas dispenser. Sehingga saat mengangkat galon, lengan kita mempunyai gaya angkat yang kuat.

2. Perubahan ketinggian kran dari kondisi awal adalah 75 sampai 80 cm menjadi 85 cm, hal ini disesuaikan dengan tinggi siku berdiri, sehingga pengguna saat mengambil air tidak perlu membungkuk, karena jika membungkuk akan mengakibatkan perubahan sikap. Sehingga dengan perbaikan tinggi kran ini diharapkan pengguna tidak perlu membungkuk lagi, dengan begitu akan memberikan kenyamanan tersendiri bagi pengguna. 3. Sistem kontrol ditempatkan didepan yang mana pada kondisi sebelumnya

ditempatkan dibelakang/ disamping, hal ini dilakukan agar mudah dijangkau dan pengguna mempunyai pandangan yang penuh terhadap sistem kontrol. 4. Perancangan sistem kontrol untuk kekentalan minuman aneka rasa dan

kontrol freezer, dikarenakan adanya penambahan fasilitas pada dispenser. 5. Kran yang digunakan sebanyak 4 buah dengan sistem dorong. Sistem

dorong Ini bertujuan untuk agar aktifitas yang dikerjakan lebih efektif dan efisien, selain itu juga agar orang yang mempinyai cacat salah satu tangannya bisa juga menggunakan.


(10)

6. Perubahan sistem pengosongan, yang sebelumnya dengan sistem drat, setelah dilakukan perbaiakan menjadi sistem kran. Dengan begitu pengosongan dapat dilakukan dengan praktis. Peletakan kran pengosongan di samping agar pengguna tidak perlu memindah dispenser.

7. Memakai roda agar saat akan memindahkan dispenser pengguna akan merasa mudah.

8. Menambahkan tempat gelas, agar pengguna merasa mudah dan nyaman saat mengambil gelas atau mengembalikan gelas.

9. Loker minuman serbuk sebanyak 4 buah, yang digunakan untuk menampung minuman dalam bentuk serbuk, sehingga itu akan memberikan nilai lebih terhadap kegunaan dispenser ini, menjadi lebih lengkap dan praktis.

10. Tempat sendok, yang mana ini berkaitan dengan penambahan loker untuk minuman serbuk, sehingga setelah mengaduk sendok bisa diletakkan pada tempat yang tersedia.

11. Sistem kerja dispenser menggunakan 4 buah tabung, yaitu 2 tabung untuk minuman dingin dan 2 tabung untuk minuman panas. Selain itu juga terdapat sistem pencampuran minuman sirup, serta terdapat fasilitas berupa freezer.

12. Untuk menikmati minuman aneka rasa, pengguna dispenser tidak direpotkan lagi harus mengaduk. Karena dispenser ini telah dilengkapi sistem pencampuran otomatis, jadi pengguna tinggal meletakkan bahan minuman pada tempatnya dan tinggal menikmati.

13. Pengguna dispenser akan lebih dimanjakan lagi dengan adanya berbagai fasilitas-fasilitas tambahan seperti; tempat gelas, tempat sendok, maupun berbagai rak yang dapat digunakan sebagai tempat menyimpan bahan minuman serbuk. Jadi penguna tidak bersusah payah harus mencari ke tempat lain.

14. Fungsi dispenser lebih lengkap dengan penambahan beberapa fasilitas. 15. Dapat memberi alternatif pilihan pada konsumen akan produk yang

multifungsi dan ergonomis.

16. Dapat memberikan alternatif pilihan pada konsumen, yaitu suatu produk yang ergonomis dan multifungsi.

17. Dapat memberi masukan baru dalam bidang IPTEK, yaitu penambahan kran sirup panas-dingin.

18. Dapat membuka peluang pasar.

DAFTAR PUSTAKA

Assauri, Sofyan. 1993. Manajemen Produksi Dan Operasi. Jakarta : Lembaga Penerbitan FE UI.

Arikunto, Suharsimi, 2002, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta.

Cohen, Lou, 1995, How to Make QFD Work For You, Addison Wesley, USA. DeGarmo, E. Paul dkk. 2001. Ekonomi Teknik Jilid 2. Jakarta : SMTG Desa

Putera.

Feigenbaum. Arman. V, 1986. Total Quality Control, Mc Graw-Hill, International Edition, Industrial Enginer Series. New York.


(11)

Hadi, Cendhono, R, 2004. Perancangan Ulang perontok Jagung Yang Ergonomis Untuk Meningkatkan

Handoko, Hani. 1984. Dasar-Dasar Manajemen Produksi Dan Operas. BPFE. Yogyakarta.

Heru. S, 2004, Perancangan dan Pengembangan Produk kursi santai ergonomis. Tugas Akhir S1. Jurusan Teknik Industri. UMS.

Haryanto. Dedy, 2005. Analisa Ergonomi Sistem Manusia Mesin Pada Bagian Produksi Untuk Kenyamanan Karyawan dalam Bekerja, Teknik Industri UMS, Surakarta.

Gasperz, Vincent, 1996, Manajemen Kualitas dalam Industri Jasa, Jakarta Gramedia Pustaka Utama.

Mashudi, Arip, 2005, Penerapan Metode Quality Function Deployment Dalam Upaya Peningkatan Kinerja Lembaga pendidikan primagama.Tugas Akhir S1. Jurusan Teknik Industri. UMS.

Macleod. Dan. MA. MPH, 1999. The Ergonomics Kit For General Industry. Lewis Publishers. New York.

Madyana, A.M, 1996. Analisa Perancangan Kerja dan Ergonomi. Universitas Atmajaya Yogyakarta. Yogyakarta.

Meredith, Dale, 1992, Perancangan dan Pengembangan Sistem Rekayasa. UGM. Yogyakarta.

M.E Disk. 1991. Pengetahuan Praktis Teknik Pendingin dan Reparasinya. Bumi Perkasa.

Narbuko, cholid dan Achadi. Abu, 1997. Metodologi Penelitian, Bumi Aksara, Jakarta.

Nurmianto, Eko. 1996. Ergonomi Konsep dan Aplikasinya. Surabaya : Guna Widya.

Panero. Julius. AIA, Zelnik Martin, 1979. Dimensi Manusia dan Ruang interior, Erlangga, Jakarta.

PT. Perwirabhakti Sentra Sejahtera. 2002. Knowledge Water Heater Specification. http: //www.daalderop.web.id/knowledge_04.html. Akses 27 April 2005. Sutalaksana, Anggawisatra, Tjakraadmadja, 1979. Teknik Tata Cara Kerja,

Depatemen Teknik Industri, ITB, Bandung

Simatupang, Togar M. 1995. Teori Sistem Suatu Perspektif Teknik Industri. Yogyakarta : Andi Offset.

Stoecker, W.F dan Jones, J.W. 1996. Refrigerasi Dan Pengkondisian Udara. Jakarta : Erlangga.

Sugito, Bibit. 1997. Proses Produksi. Surakarta : Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakata.

Sumanto. 1996. Dasar-Dasar Mesin Pendingin. Yogyakarta : Andi Offet.

Tilley. Alvin R, Dreyfuss. Henry, 1993. The Measure of Man and Women, The Whitney Library Of Design. New York.

Ulrich, Karl T dan Eppinger, Steven D. 2004. Product Design and Development. Amerikan, New York : The McGraw-Hill Companies.


(12)

Untuk Peningkatan Produktivitas Kerja, PT. Guna Widya, Jakarta.

Yamit, Zulian, 1996, Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi pertama. Ekonosia. Yogyakarta.


(1)

Pernyataan Identifikasi keb.pelanggan

Menetapkan spesifikasi & target

Mendesain konsep produk

Menciptaka n spesifikasi akhir

Menguji konsep produk

Gambar 1. Skema pengembangan. 1. Pernyataan Misi

Pernyataan misi menjelaskan kemana arah yang akan dituju, tetapi tidak menjelaskan tempat tujuan dan cara untuk mencapainya. Pernyataan misi merupakan hasil dari kreativitas perencanaan produk yang diuraikan.

2. Identifikasi Kebutuhan Pelanggan

Identifikasi kebutuhan pelanggan sendiri adalah sebuah proses yang dibagi menjadi lima tahap. ( Ulrich dan Eppinger, 2001 ).

a. Mengumpulkan data mentah dari pelanggan.

b. Menginterpretasikan data mentah menjadi kebutuhan pelanggan c. Mengorganisasikan kebutuhan pelanggan

d. Menetapkan derajat kepentingan relatif setiap kebutuhan e. Menganalisa hasil dan proses

3. Spesifikasi Produk

Spesifikasi produk adalah menjelaskan tentang hal-hal yang harus dilakukan oleh sebuah produk pada kondisi ideal proses pengembangan produk terlebih dahulu membuat spesifikasi produk, lalu mendesain, dan membuat. Oleh sebab itu target spesifikasi harus diperbaharui setelah konsep terpilih. Target spesifikasi mula-mula dipersiapkan diawal dan merupakan harapan dari tim pengembangan. Output dari langkah ini adalah suatu daftar


(2)

- Tinggi Kran 80 cm

2. Keluaran

-dingin Air tawar panas dan - Minuman aneka rasa

-Kulkas

freezer

3. Sistem kontrol - Kontrol saklar/ power

spesifikasi target. Setiap spesifikasi terdiri dari suatu metrik (besaran), serta nilai-nilai batas dan ideal untuk besaran tersebut.

4. Mendisain konsep baru

Dengan melihat kekuarangan/keterbatasan yang ada pada produk sekarang, baik dari fungsi, fasilitas, dan dimensi produk.

Dilakukan perbaikan dengan mengacu pada metode pengembangan sistem dan ergonomi.

5. Menguji konsep produk

Dengan melakukan pengujian secara manual, dengan pendekatan sistem yang sesuai dengan konsep.

6. Menciptakan spesifikasi akhir

Merealisasikan hasil pengembangan konsep menjadi sebuah produk yang sesuai dengan konsep.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 3. Hasil Penelitian

Keterangan Dispenser Baru 1. Ukuran

- Panjang 45 cm

- Lebar 45 cm

- Tinggi 113 cm

panas dan dingin

- Kontrol panas air tawar dan minuman aneka rasa - Kontrol freezer

- Kontrol keluaran minuman aneka rasa

4. Fasilitas tambahan - Minuman aneka rasa

- Loker minuman

serbuk

- Tempat gelas - Tempat sendok - Handle kulkas

- Roda


(3)

KESIMPULAN

1. Perubahan ketinggian dispenser antara kondisi awal yaitu 100 cm menjadi 113 cm, hal ini disesuaikan dengan sikap pengguna saat mengangkat galon ke atas dispenser. Sehingga saat mengangkat galon, lengan kita mempunyai gaya angkat yang kuat.

2. Perubahan ketinggian kran dari kondisi awal adalah 75 sampai 80 cm menjadi 85 cm, hal ini disesuaikan dengan tinggi siku berdiri, sehingga pengguna saat mengambil air tidak perlu membungkuk, karena jika membungkuk akan mengakibatkan perubahan sikap. Sehingga dengan perbaikan tinggi kran ini diharapkan pengguna tidak perlu membungkuk lagi, dengan begitu akan memberikan kenyamanan tersendiri bagi pengguna. 3. Sistem kontrol ditempatkan didepan yang mana pada kondisi sebelumnya

ditempatkan dibelakang/ disamping, hal ini dilakukan agar mudah dijangkau dan pengguna mempunyai pandangan yang penuh terhadap sistem kontrol. 4. Perancangan sistem kontrol untuk kekentalan minuman aneka rasa dan

kontrol freezer, dikarenakan adanya penambahan fasilitas pada dispenser. 5. Kran yang digunakan sebanyak 4 buah dengan sistem dorong. Sistem

dorong Ini bertujuan untuk agar aktifitas yang dikerjakan lebih efektif dan efisien, selain itu juga agar orang yang mempinyai cacat salah satu tangannya bisa juga menggunakan.


(4)

6. Perubahan sistem pengosongan, yang sebelumnya dengan sistem drat, setelah dilakukan perbaiakan menjadi sistem kran. Dengan begitu pengosongan dapat dilakukan dengan praktis. Peletakan kran pengosongan di samping agar pengguna tidak perlu memindah dispenser.

7. Memakai roda agar saat akan memindahkan dispenser pengguna akan merasa mudah.

8. Menambahkan tempat gelas, agar pengguna merasa mudah dan nyaman saat mengambil gelas atau mengembalikan gelas.

9. Loker minuman serbuk sebanyak 4 buah, yang digunakan untuk menampung minuman dalam bentuk serbuk, sehingga itu akan memberikan nilai lebih terhadap kegunaan dispenser ini, menjadi lebih lengkap dan praktis.

10. Tempat sendok, yang mana ini berkaitan dengan penambahan loker untuk minuman serbuk, sehingga setelah mengaduk sendok bisa diletakkan pada tempat yang tersedia.

11. Sistem kerja dispenser menggunakan 4 buah tabung, yaitu 2 tabung untuk minuman dingin dan 2 tabung untuk minuman panas. Selain itu juga terdapat sistem pencampuran minuman sirup, serta terdapat fasilitas berupa freezer.

12. Untuk menikmati minuman aneka rasa, pengguna dispenser tidak direpotkan lagi harus mengaduk. Karena dispenser ini telah dilengkapi sistem pencampuran otomatis, jadi pengguna tinggal meletakkan bahan minuman pada tempatnya dan tinggal menikmati.

13. Pengguna dispenser akan lebih dimanjakan lagi dengan adanya berbagai fasilitas-fasilitas tambahan seperti; tempat gelas, tempat sendok, maupun berbagai rak yang dapat digunakan sebagai tempat menyimpan bahan minuman serbuk. Jadi penguna tidak bersusah payah harus mencari ke tempat lain.

14. Fungsi dispenser lebih lengkap dengan penambahan beberapa fasilitas. 15. Dapat memberi alternatif pilihan pada konsumen akan produk yang

multifungsi dan ergonomis.

16. Dapat memberikan alternatif pilihan pada konsumen, yaitu suatu produk yang ergonomis dan multifungsi.

17. Dapat memberi masukan baru dalam bidang IPTEK, yaitu penambahan kran sirup panas-dingin.

18. Dapat membuka peluang pasar.

DAFTAR PUSTAKA

Assauri, Sofyan. 1993. Manajemen Produksi Dan Operasi. Jakarta : Lembaga Penerbitan FE UI.

Arikunto, Suharsimi, 2002, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta.

Cohen, Lou, 1995, How to Make QFD Work For You, Addison Wesley, USA. DeGarmo, E. Paul dkk. 2001. Ekonomi Teknik Jilid 2. Jakarta : SMTG Desa

Putera.

Feigenbaum. Arman. V, 1986. Total Quality Control, Mc Graw-Hill, International Edition, Industrial Enginer Series. New York.


(5)

Hadi, Cendhono, R, 2004. Perancangan Ulang perontok Jagung Yang Ergonomis Untuk Meningkatkan

Handoko, Hani. 1984. Dasar-Dasar Manajemen Produksi Dan Operas. BPFE. Yogyakarta.

Heru. S, 2004, Perancangan dan Pengembangan Produk kursi santai ergonomis. Tugas Akhir S1. Jurusan Teknik Industri. UMS.

Haryanto. Dedy, 2005. Analisa Ergonomi Sistem Manusia Mesin Pada Bagian Produksi Untuk Kenyamanan Karyawan dalam Bekerja, Teknik Industri UMS, Surakarta.

Gasperz, Vincent, 1996, Manajemen Kualitas dalam Industri Jasa, Jakarta Gramedia Pustaka Utama.

Mashudi, Arip, 2005, Penerapan Metode Quality Function Deployment Dalam Upaya Peningkatan Kinerja Lembaga pendidikan primagama.Tugas Akhir S1. Jurusan Teknik Industri. UMS.

Macleod. Dan. MA. MPH, 1999. The Ergonomics Kit For General Industry. Lewis Publishers. New York.

Madyana, A.M, 1996. Analisa Perancangan Kerja dan Ergonomi. Universitas Atmajaya Yogyakarta. Yogyakarta.

Meredith, Dale, 1992, Perancangan dan Pengembangan Sistem Rekayasa. UGM. Yogyakarta.

M.E Disk. 1991. Pengetahuan Praktis Teknik Pendingin dan Reparasinya. Bumi Perkasa.

Narbuko, cholid dan Achadi. Abu, 1997. Metodologi Penelitian, Bumi Aksara, Jakarta.

Nurmianto, Eko. 1996. Ergonomi Konsep dan Aplikasinya. Surabaya : Guna Widya.

Panero. Julius. AIA, Zelnik Martin, 1979. Dimensi Manusia dan Ruang interior, Erlangga, Jakarta.

PT. Perwirabhakti Sentra Sejahtera. 2002. Knowledge Water Heater Specification. http: //www.daalderop.web.id/knowledge_04.html. Akses 27 April 2005. Sutalaksana, Anggawisatra, Tjakraadmadja, 1979. Teknik Tata Cara Kerja,

Depatemen Teknik Industri, ITB, Bandung

Simatupang, Togar M. 1995. Teori Sistem Suatu Perspektif Teknik Industri. Yogyakarta : Andi Offset.

Stoecker, W.F dan Jones, J.W. 1996. Refrigerasi Dan Pengkondisian Udara. Jakarta : Erlangga.

Sugito, Bibit. 1997. Proses Produksi. Surakarta : Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakata.

Sumanto. 1996. Dasar-Dasar Mesin Pendingin. Yogyakarta : Andi Offet.

Tilley. Alvin R, Dreyfuss. Henry, 1993. The Measure of Man and Women, The Whitney Library Of Design. New York.

Ulrich, Karl T dan Eppinger, Steven D. 2004. Product Design and Development. Amerikan, New York : The McGraw-Hill Companies.


(6)

Untuk Peningkatan Produktivitas Kerja, PT. Guna Widya, Jakarta.

Yamit, Zulian, 1996, Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi pertama. Ekonosia. Yogyakarta.


Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR YANGMEMPENGARUHI FERTILITAS PASANGAN USIA SUBUR DI DESA SEMBORO KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER TAHUN 2011

2 53 20

AN ANALYSIS OF GRAMMATICAL ERRORS IN WRITING DESCRIPTIVE PARAGRAPH MADE BY THE SECOND YEAR STUDENTS OF SMP MUHAMMADIYAH 06 DAU MALANG

44 306 18

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN BESAR DAN MENENGAH PADA TINGKAT KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2006 - 2011

1 35 26

A DISCOURSE ANALYSIS ON “SPA: REGAIN BALANCE OF YOUR INNER AND OUTER BEAUTY” IN THE JAKARTA POST ON 4 MARCH 2011

9 161 13

Pengaruh kualitas aktiva produktif dan non performing financing terhadap return on asset perbankan syariah (Studi Pada 3 Bank Umum Syariah Tahun 2011 – 2014)

6 101 0

Pengaruh pemahaman fiqh muamalat mahasiswa terhadap keputusan membeli produk fashion palsu (study pada mahasiswa angkatan 2011 & 2012 prodi muamalat fakultas syariah dan hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

0 22 0

Pendidikan Agama Islam Untuk Kelas 3 SD Kelas 3 Suyanto Suyoto 2011

4 108 178

TAHUN AJARAN 2010 2011

0 6 10

ANALISIS NOTA KESEPAHAMAN ANTARA BANK INDONESIA, POLRI, DAN KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2011 SEBAGAI MEKANISME PERCEPATAN PENANGANAN TINDAK PIDANA PERBANKAN KHUSUSNYA BANK INDONESIA SEBAGAI PIHAK PELAPOR

1 17 40

KOORDINASI OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK) DENGAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN (LPS) DAN BANK INDONESIA (BI) DALAM UPAYA PENANGANAN BANK BERMASALAH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG RI NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN

3 32 52