Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Geografis Berbasis Web (Studi Kasus Persediaan Darah di PMI Wilayah Jawa Tengah) T1 672007325 BAB II

(1)

Bab 2

Tinjauan Pustaka

2.1

Penelitian Sebelumnya

Penerapan Google Maps dalam pengembangan sistem sudah cukup banyak digunakan. Pada penelitian sebelumnya, Google Maps dipakai dalam pengembangan di sektor pariwisata. Sektor pariwisata yang seringkali dihadapkan pada permasalahan promosi dan panduan yang efektif bagi para wisatawan yang berkunjung. Untuk mengatasi masalah tersebut maka dibuatlah website referensi wisata sebagai panduan bagi wisatawan yang berkunjung sekaligus sebagai sarana promosi kepada masyarakat global. Dalam penelitian tersebut ditunjukkan daerah-daerah di Indonesia yang memiliki potensi wisata dalam sebuah website yang disertai dengan tampilan

Google Maps sehingga memudahkan pengguna website dalam mencari

tempat wisata di kota-kota besar di Indonesia dengan informasi yang terkait dengan tempat-tempat wisata tersebut. (Setyanto, 2010).

Penelitian lainnya dilakukan dibidang konservasi fauna dan flora di Taman Nasional Merapi Jawa Tengah. Penanganan data yang masih menggunakan sistem manual membuat data antara region satu dengan yang lain tidak dapat didistribusikan sehingga muncul masalah dalam pengelolaan perijinan dan informasi tentang fuana dan flora yang berbeda-beda dari tiap-tiap region. Penelitian dilakukan untuk membangun sebuah sistem terdistribusi dengan teknik manipulasi data yang terdistribusi serta memanfaatkan Google Maps untuk memetakan persebaran fauna dan flora di Taman Nasional Merapi Jawa Tengah. Sehingga perijinan dan tentang fauna dan flora dapat didistribusikan dari region satu ke region yang lain dengan kenampakan serta persebaran yang jelas dari tampilan Google Maps, dimana


(2)

data yang didistribusikan adalah kumpulan dari seluruh region yang ada (Wijaya, 2009).

Kedua penelitian diatas memanfaatkan Google Maps untuk

menunjukkan lokasi suatu tempat atau region. Perbedaan dengan sistem yang akan dibuat adalah penggunaan Google Maps tidak hanya digunakan untuk menunjukkan lokasi suatu tempat melainkan juga untuk menghitung jarak antar lokasi agar dapat dicari lokasi dengan jarak yang terdekat.

Melalui penelitian ini, sistem informasi geografis PMI wilayah Jateng akan dibuat menggunakan Google Maps API yang dapat menampilkan lokasi tiap PMI kabupaten/kota dan rute perjalanan dari satu daerah asal ke daerah yang dituju. Aplikasi yang akan dibangun merupakan aplikasi berbasis web, dengan bahasa pemrograman PHP dan menggunakan framework CodeIgniter yang menyediakan library database. Library tersebut berisi fungsi-fungsi untuk mengakses database sehingga proses pengolahan data lebih cepat.

2.2

Sistem Informasi Geografi

Sistem Informasi Geografis (bahasa Inggris: Geographic Information System disingkat GIS) adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi berefrensi geografis, misalnya data yang diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah basis data. Dalam hubungannya dengan teknologi komputer, SIG didefinisikan sebagai sistem berbasis komputer yang memiliki kemampuan dalam menangani data bereferensi geografi yaitu pemasukan data, manajemen data (penyimpanan dan pemanggilan kembali), memanipulasi dan analisis data, serta keluaran sebagai hasil akhir (output) (Arronoff, 1989).


(3)

Sistem informasi dibutuhkan karena data spatial penanganannya sangat sulit terutama karena peta dan data statistik cepat kadaluarsa sehingga tidak ada pelayanan penyediaan data dan informasi yang diberikan menjadi tidak akurat. Pemanfaatan sistem informasi geografis adalah untuk mempermudah mendapatkan informasi yang telah diolah dan tersimpan sebagai atribut suatu lokasi atau obyek. Ciri utama data yang bisa dimanfaatkan dalam sistem informasi geografis adalah data yang telah terikat dengan lokasi dan merupakan data dasar yang belum dispesifikasi (Dulbahri, 1993).

SIG bisa dibagi menjadi dua kelompok yaitu sistem manual (analog), dan sistem otomatis (yang berbasis digital computer). Perbedaan yang paling mendasar terletak pada cara pengelolaannya. Sistem Informasi manual biasanya menggabungkan beberapa data seperti peta, lembar transparansi untuk tumpang susun (overlay), foto udara, laporan statistik dan laporan survei lapangan. Kesemua data tersebut dikompilasi dan dianalisis secara manual dengan alat tanpa komputer. Sedangkan SIG otomatis telah menggunakan komputer sebagai sistem pengolah data melalui proses digitasi. Sumber data digital dapat berupa citra satelit atau foto udara digital serta foto udara yang terdigitasi (Nurshanti, 1995).


(4)

Untuk dapat beroperasi sistem informasi geografis membutuhkan komponen-komponen seperti pada Gambar 2.1 yaitu :

a. orang yang menjalankan sistem

b. aplikasi yang berupa prosedur-prosedur yang digunakan untuk mengolah data

c. data yaitu informasi yang dibutuhkan dan diolah dalam aplikasi d. software, perangkat lunak sistem informasi georgafi

e. hardware, perangkat keras yang dibutuhkan untuk menjalankan sistem.

Gambar 2.2 Subsistem Sistem Informasi Geografis (Prahasta, 2001) Sebuah sistem informasi georgafis menggabungkan komputer kartografi dengan sistem management database. Subsistem yang membentuk sistem informasi geografis terlihat dalam Gambar 2.2 yaitu :

- Input data yaitu dengan mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial dan data atribut dari berbagai sumber dan bertanggungjawab dalam mengkonversi fornat data-data aslinya dalam format yang disediakan oleh sistem informasi georgafis.

- Data output, menampilkan hasil keluaran seluruhatau sebagian basis data baik dalam bentuk softcopy maupun hardcopy (tabel, peta,grafik.dan lain-lain).


(5)

- Data management, mengorganisasikan data baik spasial maupun atribut ke dalam sebuah basis data sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, diedit dan diperbaharui.

- Data manipulasi dan analisis, menentukan informasi-informasi yang dapat dihasilkan sistem informasi geografis serta melakukan manipulasi dan pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan.

Alasan penggunaan SIG adalah:

- SIG menggunakan data spasial maupun atribut secara terintegrasi

- SIG dapat digunakansebagai alat bantu interaktif yang menarik dalam usaha meningkatkan pemahaman mengenai konsep lokasi, ruang, kependudukan, dan unsur-unsur geografi yang ada dipermukaan bumi. - SIG dapat memisahkan antara bentuk presentasi dan basis data

- SIG memiliki kemampuan menguraikan unsur-unsur yang ada

dipermukaan bumi kedalam beberapa layer atau coverage data spasial - SIG memiliki kemapuan yang sangat baik dalam memvisualisasikan data

spasial berikut atributnya

- Semua operasi SIG dapat dilakukan secara interaktif - SIG dengan mudah menghsilkan peta-peta tematik

- Semua operasi SIG dapat di customize dengan menggunakan perintah-perintah dalam bahasa script.

- Peragkat lunak SIG menyediakan fasilitas untuk berkomunikasi dengan perangkat lunak lain

- SIG sangat membantu pekerjaan yang erat kaitannya dengan bidang spasial dan geoinformatika (Anon, 2003).


(6)

2.3

Google Maps API

Google Maps adalah aplikasi berbasis Ajax yang menyediakan pengalamatan berdasarkan pemetaan global dan mengijinkan pengguna untuk mencari lokasi dimanapun di dunia berdasarkan alamat, titik potong, dan kata kunci. Sesudah peta dipanggil, pengguna dapat memperbesar gambar dan menggeser secara interaktif serta memilih bagian yang diinginkan tanpa sebuah reload. Gambar peta dipanggil sesuai kursor merupakan impemetasi dari Ajax. Ajax digunakan pada website yang berinteraksi dengan server melalui Javascript secara asinkron, yang berarti mengirim dan menerima data dari user ke server tanpa reload kembali seluruh halaman dan hanya mengganti bagian web yang ingin di ubah. Hal ini membuat data yang dikirim lebih ringan sehingga menghemat bandwidth dan mempercepat koneksi.

Google telah membuat API untuk mengintegrasikan fungsi dari aplikasi Google Maps ke aplikasi web yang lain, sehingga kita bisa membuat web dengan layanan peta digital dari Google. Pada sistem yang akan dibuat ditambahkan library JQuery, khusus untuk menampilkan peta dari Google Maps.

Langkah-langkah untuk memulai menulis program Google Maps API adalah sebagai berikut:

1. Untuk Google Maps API 3, pertama kali yang harus dilakukan adalah menyertakan script google di halaman view utama bagian <head>. 2. Menentukan bagian peta yang ingin ditampilkan dengan memodifikasi

template yang disediakan oleh Google Maps sesuai dengan kebutuhan aplikasi.

3. Menentukan letak pada Google Maps API. Dalam Google Maps API dapat menerima input koordinat dalam format derajat lintang dan derajat bujur, tanpa mengenal menit dan detik dengan tanda positif untuk


(7)

Lintang Utara dan Bujur Timur, sedangkan untuk Lintang Selatan dan Bujur Barat digunakan tanda negatif.

4. Memberi label pada peta dengan menggunakan marker. Marker

mengidentifikasikan titik yang ada di peta, agar dapat diklik dan menghasilkan informasi, diperlukan java script yang terletak di tempat yang terpisah. Dalam file java script tersebut dinyatakan apa saja yang harus dilakukan ketika mouse berada di atas polyline ataupun ketika mouse mengklik polyline tersebut. Secara default, akan digunakan icon yang diberikan Google Maps, yang sesungguhnya bisa diganti dengan icon lain. Suatu marker didesain sebagai icon yang interaktif, pada setting-an default-nya suatu marker akan menerima “klik” event, dan bisaanya disertakan juga suatu event listeners yang akan menampilkan window baru yang bisaanya berisi informasi tambahan mengenai lokasi marker tersebut.

5. Membuat garis pada peta. Untuk bisa membuat garis maka digunakan

GPolyline. GPolyline menggambarkan garis dengan menggunakan

kemampuan dari tiap-tiap browser dalam melakukan pembuatan vektor, biasanya pada Internet Explorer digunakan VML (Vector Markup Language) dalam melakukan penggambaran vektor tersebut, sedangkan browser lainnya menggunakan SVG (Scalable Vector Graphics). Manfaat penggunaan Google Maps yaitu :

a. Paper Map, keunggulan dalam pencarian lokasi, dengan menampilkan virtual map yang dapat bergulir serta tampilan yang dapat diperbesar sehingga daerah yang dicari dapat terlihat dengan jelas.

b. Mencari lokasi – dapat mencari lokasi dengan kata kunci tertentu

c. Mencari jalur, dengan menentukan daerah awal kemudian menunjuk satu

lokasi lain yang berbeda, dapat ditunjukkan jalur yang dapat dilalui diantara kedua lokasi tersebut.


(8)

d. Tampilan Satelit, pada setiap saat dalam pencarian, kita dapat melihat tampilan dari satelit dan pemandangan dari udara.

2.4

Framework

CodeIgniter (CI)

Framework dapat diartikan sebagai kumpulan perintah atau fungsi dasar yang dapat membantu menyelesaikan proses-proses yang kompleks. Sebuah framework umumnya telah menyertakan perintah-perintah siap pakai yang dibutuhkan dalam membuat suatu aplikasi, namun pihak developer tetap harus menulis kode sendiri dan harus menyesuaikan dengan lingkungan framework yang digunakan.

Framework telah muncul dalam beberapa tahun terakhir. Setelah munculnya framework Struts pada Java, maka muncullah framework pada PHP yang diciptakan mirip dengan Struts (Struts Clone), namun tidak dapat berjalan dengan baik di PHP. Karena aplikasi Java berbasis web berjalan di sebuah virtual machine yang berjalan secara terus-menerus. Sehingga jika diterapkan di PHP akan sangat lambat.

Beberapa waktu kemudian muncullah sebuah framework PHP

dengan nama Ruby yang berkembang dengan cepat. Hal inilah yang menginspirasi munculnya frameworkPHP lainnya.

CodeIgniter walnya ditulis Rick Ellis, pendiri dan CEO EllisLab.com. CodeIgniter adalah aplikasi open source yang berupa

framework dengan model MVC (Model, View, Controller) dimana

programmer yang menangani bagian model dan controller, sedangkan designer yang menangani bagian view, sehingga penggunaan arsitektur MVC dapat meningkatkan maintanability dan organisasi kode. Sehingga dapat membangun website dinamis dengan menggunakan PHP. CodeIgniter memudahkan developer untuk membuat aplikasi web dengan cepat dan mudah dibandingkan dengan membuatnya dari awal.


(9)

Kelebihan CodeIgniter (CI) dibandingkan dengan framework PHP lain :

- Performa sangat cepat : salah satu yang mempengaruhi kecepatan akses yaitu ukuran source, semakin besar sebuah file source, maka semakin lama juga prosesnya. CodeIgniter dibangun dengan ukuran yang termasuk kecil, sehingga tidak membutuhkan resource yang besar, dan tentunya akan mempercepat akses sebuah aplikasi yang dibangun dengannya. Terlebih lagi, pada Framework CodeIgniter sistem bisa diatur agar tidak semua library (khususnya yang tidak digunakan) di-load saat aplikasi dijalankan. Dan itu tentunya akan membuat CodeIgniter menjadi semakin ramping dan semakin ringan, sehingga akan semakin cepat pulalah aplikasi dijalankan.

- Konfigurasi yang sangat minim (nearly zero configuration) : tentu saja untuk menyesuaikan dengan database dan keleluasaan routing tetap diizinkan melakukan konfigurasi dengan mengubah beberapa file konfigurasi seperti database.php atau autoload.php, namun untuk menggunakan Codeigniter dengan setting standard, anda hanya perlu merubah sedikit saja file pada folderconfig seperti pada Gambar 2.3.


(10)

- Banyak komunitas: dengan banyaknya komunitas CI ini, memudahkan untuk mempelajarinya karena dapat berinteraksi dengan yang lain, baik itu bertanya atau teknologi terbaru.

- Dokumentasi yang sangat lengkap : Setiap paket instalasi Codeigniter sudah disertai user guide yang sangat bagus dan lengkap untuk dijadikan permulaan, bahasanya pun mudah dipahami.

- Compatible dengan banyak hosting : tidak seperti kebanyakan framework lain yang hanya bisa berjalan di PHP 5, Codeigniter bisa berjalan dengan lancar pada PHP 4. Codeigniter tidak menggunakan PEAR atau tool CLI lainnya, sehingga memberi keleluasaan meski tidak mempunyai akses ke shell pada hosting.

- Menggunakan konsep Model View Controler (MVC): sehingga

memungkinkan pemisahan antara layer application-logic dan

presentation. Dengan konsep MVC, memungkinkan sebuah tim

developer bisa bekerja dengan lebih maksimal lagi, khususnya dalam pembagian tugas. Seorang programmer bisa berkonsentrasi pada core sistem, sedangkan webdesigner berkonsentrasi pada tampilan web.


(11)

Seperti pada Gambar 2.4 arsitektur pola pengembangan MVC dalam CodeIgniter adalah :

a. model : bagian dimana kita membentuk struktur dari data yang akan diolah lagi akan ditampilkan langsung, bagian ini berkaitan erat dengan basis data. Data yang telah dibentuk akan dilempar ke controller yang kemudian akan ditampilkan di view.

b. view : bagian yang langsung terhubung dengan user, berupa syntax html dengan isi yang dinamis yang isi halaman-halamannya akan dapat diubah-ubah dengan pengendaliaan yang ada pada controller.

c. controller : merupakan bagian logic yang menyatukan antar bagian atau sebagai jembatan untuk model, view dan library atau helper yang ada pada CodeIgniter. Bagian ini menangani proses logika dari aplikasi yang akan dibuat, seluruh proses logika akan dideskripsikan dibagian ini sehingga tercipta kesatuan dari model view dan library atau helper sehingga tercipta aplikasi yang diharapkan (Novianto,2010).

2.5

Metode Pengujian Sistem

Pengujian sistem adalah elemen dari jaminan kualitas perangkat lunak dan mempresentasikan kajian pokok dari spesifikasi, desain dan pengkodean. Metode ujicoba blackbox memfokuskan pada keperluan fungsional dari software. Karena itu ujicoba blackbox memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program.

Black-Box Testing digunakan untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori yaitu: fungsi yang tidak benar atau tidak ada,kesalahan antarmuka (interface errors), kesalahan pada struktur data dan akses basis


(12)

data, kesalahan performansi (performance errors), kesalahan inisialisasi dan terminasi.

Sebaiknya untuk pengujian blackbox dilakkukan oleh orang yang tidak mengetahui struktur dalam dari kode program. Jika pengujian dilakukan oleh programmer maka programmer memiliki kecenderungan untuk memberikan inputan sesuai program yang mereka buat atau sesuai yang diprogramkan, sedangkan yang diperlukan adalah program yang dibuat agar sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

Keuntungan menggunakan blackbox yaitu :

a. Kemudahan dalam penggunaan, dimana penguji tidak perlu berokus pada bagian dalam dari aplikasi. Lebih mudah dalam membuat uji kasus karena hanya bekerja melalui aplikasi, sebagaimana seperti user biasa. b. Pengujian yang cepat, karena penguji hanya berfokus pada bagian

tampilan dan tidak perlu menghabiskan waktu untuk mengidentifikasi bagian dalam dari apllikasi yang terlibat dalam proses.

c. Kesederhanaan, dimana blackbox menawarkan pengujian yang sederhana untuk aplikasi yang besar dan komplek. Pengujian hanya berfokus pada inputan yang valid dan tidak valid-nya serta output yang diterima jika inputan valid atau benar.

Ujicoba blackbox didesain untuk dapat menjawab pertanyaan- pertanyaan berikut:

a. Bagaimana validitas fungsionalnya diuji?

b. Jenis input seperti apa yang akan menghasilkan kasus uji yang baik ? c. Apakah sistem secara khusus sensitif terhadap nilai input tertentu ? d. Bagaimana batasan-batasan kelas data diisolasi ?

e. Berapa rasio data dan jumlah data yang dapat ditoleransi oleh sistem ? f. Apa akibat yang akan timbul dari kombinasi spesifik data pada operasi


(1)

Lintang Utara dan Bujur Timur, sedangkan untuk Lintang Selatan dan Bujur Barat digunakan tanda negatif.

4. Memberi label pada peta dengan menggunakan marker. Marker

mengidentifikasikan titik yang ada di peta, agar dapat diklik dan menghasilkan informasi, diperlukan java script yang terletak di tempat yang terpisah. Dalam file java script tersebut dinyatakan apa saja yang harus dilakukan ketika mouse berada di atas polyline ataupun ketika mouse mengklik polyline tersebut. Secara default, akan digunakan icon

yang diberikan Google Maps, yang sesungguhnya bisa diganti dengan

icon lain. Suatu marker didesain sebagai icon yang interaktif, pada

setting-an default-nya suatu marker akan menerima “klik” event, dan bisaanya disertakan juga suatu event listeners yang akan menampilkan

window baru yang bisaanya berisi informasi tambahan mengenai lokasi

marker tersebut.

5. Membuat garis pada peta. Untuk bisa membuat garis maka digunakan GPolyline. GPolyline menggambarkan garis dengan menggunakan kemampuan dari tiap-tiap browser dalam melakukan pembuatan vektor, biasanya pada Internet Explorer digunakan VML (Vector Markup Language) dalam melakukan penggambaran vektor tersebut, sedangkan browser lainnya menggunakan SVG (Scalable Vector Graphics). Manfaat penggunaan Google Maps yaitu :

a. Paper Map, keunggulan dalam pencarian lokasi, dengan menampilkan

virtual map yang dapat bergulir serta tampilan yang dapat diperbesar sehingga daerah yang dicari dapat terlihat dengan jelas.

b. Mencari lokasi – dapat mencari lokasi dengan kata kunci tertentu

c. Mencari jalur, dengan menentukan daerah awal kemudian menunjuk satu lokasi lain yang berbeda, dapat ditunjukkan jalur yang dapat dilalui diantara kedua lokasi tersebut.


(2)

d. Tampilan Satelit, pada setiap saat dalam pencarian, kita dapat melihat

tampilan dari satelit dan pemandangan dari udara.

2.4

Framework

CodeIgniter (CI)

Framework dapat diartikan sebagai kumpulan perintah atau fungsi dasar yang dapat membantu menyelesaikan proses-proses yang kompleks. Sebuah framework umumnya telah menyertakan perintah-perintah siap pakai yang dibutuhkan dalam membuat suatu aplikasi, namun pihak developer

tetap harus menulis kode sendiri dan harus menyesuaikan dengan lingkungan

framework yang digunakan.

Framework telah muncul dalam beberapa tahun terakhir. Setelah munculnya framework Struts pada Java, maka muncullah framework pada

PHP yang diciptakan mirip dengan Struts (Struts Clone), namun tidak dapat berjalan dengan baik di PHP. Karena aplikasi Java berbasis web berjalan di sebuah virtual machine yang berjalan secara terus-menerus. Sehingga jika diterapkan di PHP akan sangat lambat.

Beberapa waktu kemudian muncullah sebuah framework PHP

dengan nama Ruby yang berkembang dengan cepat. Hal inilah yang menginspirasi munculnya frameworkPHP lainnya.

CodeIgniter walnya ditulis Rick Ellis, pendiri dan CEO EllisLab.com. CodeIgniter adalah aplikasi open source yang berupa

framework dengan model MVC (Model, View, Controller) dimana

programmer yang menangani bagian model dan controller, sedangkan

designer yang menangani bagian view, sehingga penggunaan arsitektur MVC dapat meningkatkan maintanability dan organisasi kode. Sehingga dapat membangun website dinamis dengan menggunakan PHP. CodeIgniter memudahkan developer untuk membuat aplikasi web dengan cepat dan mudah dibandingkan dengan membuatnya dari awal.


(3)

Kelebihan CodeIgniter (CI) dibandingkan dengan framework PHP lain :

- Performa sangat cepat : salah satu yang mempengaruhi kecepatan akses yaitu ukuran source, semakin besar sebuah file source, maka semakin lama juga prosesnya. CodeIgniter dibangun dengan ukuran yang termasuk kecil, sehingga tidak membutuhkan resource yang besar, dan tentunya akan mempercepat akses sebuah aplikasi yang dibangun dengannya. Terlebih lagi, pada Framework CodeIgniter sistem bisa diatur agar tidak semua library (khususnya yang tidak digunakan)

di-load saat aplikasi dijalankan. Dan itu tentunya akan membuat CodeIgniter menjadi semakin ramping dan semakin ringan, sehingga akan semakin cepat pulalah aplikasi dijalankan.

- Konfigurasi yang sangat minim (nearly zero configuration) : tentu saja untuk menyesuaikan dengan database dan keleluasaan routing tetap diizinkan melakukan konfigurasi dengan mengubah beberapa file

konfigurasi seperti database.php atau autoload.php, namun untuk menggunakan Codeigniter dengan setting standard, anda hanya perlu merubah sedikit saja file pada folderconfig seperti pada Gambar 2.3.


(4)

- Banyak komunitas: dengan banyaknya komunitas CI ini, memudahkan untuk mempelajarinya karena dapat berinteraksi dengan yang lain, baik itu bertanya atau teknologi terbaru.

- Dokumentasi yang sangat lengkap : Setiap paket instalasi Codeigniter sudah disertai user guide yang sangat bagus dan lengkap untuk dijadikan permulaan, bahasanya pun mudah dipahami.

- Compatible dengan banyak hosting : tidak seperti kebanyakan framework

lain yang hanya bisa berjalan di PHP 5, Codeigniter bisa berjalan dengan lancar pada PHP 4. Codeigniter tidak menggunakan PEAR atau tool CLI lainnya, sehingga memberi keleluasaan meski tidak mempunyai akses ke shell pada hosting.

- Menggunakan konsep Model View Controler (MVC): sehingga memungkinkan pemisahan antara layer application-logic dan

presentation. Dengan konsep MVC, memungkinkan sebuah tim

developer bisa bekerja dengan lebih maksimal lagi, khususnya dalam pembagian tugas. Seorang programmer bisa berkonsentrasi pada core

sistem, sedangkan webdesigner berkonsentrasi pada tampilan web.


(5)

Seperti pada Gambar 2.4 arsitektur pola pengembangan MVC dalam CodeIgniter adalah :

a. model : bagian dimana kita membentuk struktur dari data yang akan diolah lagi akan ditampilkan langsung, bagian ini berkaitan erat dengan basis data. Data yang telah dibentuk akan dilempar ke controller yang kemudian akan ditampilkan di view.

b. view : bagian yang langsung terhubung dengan user, berupa syntax html dengan isi yang dinamis yang isi halaman-halamannya akan dapat diubah-ubah dengan pengendaliaan yang ada pada controller.

c. controller : merupakan bagian logic yang menyatukan antar bagian atau sebagai jembatan untuk model, view dan library atau helper yang ada pada CodeIgniter. Bagian ini menangani proses logika dari aplikasi yang

akan dibuat, seluruh proses logika akan dideskripsikan dibagian ini sehingga tercipta kesatuan dari model view dan library atau helper

sehingga tercipta aplikasi yang diharapkan (Novianto,2010).

2.5

Metode Pengujian Sistem

Pengujian sistem adalah elemen dari jaminan kualitas perangkat lunak dan mempresentasikan kajian pokok dari spesifikasi, desain dan pengkodean. Metode ujicoba blackbox memfokuskan pada keperluan fungsional dari software. Karena itu ujicoba blackbox memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program.

Black-Box Testing digunakan untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori yaitu: fungsi yang tidak benar atau tidak ada,kesalahan antarmuka (interface errors), kesalahan pada struktur data dan akses basis


(6)

data, kesalahan performansi (performance errors), kesalahan inisialisasi dan terminasi.

Sebaiknya untuk pengujian blackbox dilakkukan oleh orang yang tidak mengetahui struktur dalam dari kode program. Jika pengujian dilakukan oleh programmer maka programmer memiliki kecenderungan untuk memberikan inputan sesuai program yang mereka buat atau sesuai yang diprogramkan, sedangkan yang diperlukan adalah program yang dibuat agar sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

Keuntungan menggunakan blackbox yaitu :

a. Kemudahan dalam penggunaan, dimana penguji tidak perlu berokus pada bagian dalam dari aplikasi. Lebih mudah dalam membuat uji kasus karena hanya bekerja melalui aplikasi, sebagaimana seperti user biasa. b. Pengujian yang cepat, karena penguji hanya berfokus pada bagian

tampilan dan tidak perlu menghabiskan waktu untuk mengidentifikasi bagian dalam dari apllikasi yang terlibat dalam proses.

c. Kesederhanaan, dimana blackbox menawarkan pengujian yang sederhana untuk aplikasi yang besar dan komplek. Pengujian hanya berfokus pada inputan yang valid dan tidak valid-nya serta output yang diterima jika inputan valid atau benar.

Ujicoba blackbox didesain untuk dapat menjawab pertanyaan- pertanyaan berikut:

a. Bagaimana validitas fungsionalnya diuji?

b. Jenis input seperti apa yang akan menghasilkan kasus uji yang baik ? c. Apakah sistem secara khusus sensitif terhadap nilai input tertentu ? d. Bagaimana batasan-batasan kelas data diisolasi ?

e. Berapa rasio data dan jumlah data yang dapat ditoleransi oleh sistem ? f. Apa akibat yang akan timbul dari kombinasi spesifik data pada operasi


Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan dan Implementasi Web Pariwisata Kota Palu Sulawesi Tengah Berbasis Web T1 672007051 BAB II

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Informasi Akademik Berbasis Web T1 672004181 BAB II

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Geografis Berbasis Web (Studi Kasus Persediaan Darah di PMI Wilayah Jawa Tengah)

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Geografis Berbasis Web (Studi Kasus Persediaan Darah di PMI Wilayah Jawa Tengah) T1 672007325 BAB I

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Geografis Berbasis Web (Studi Kasus Persediaan Darah di PMI Wilayah Jawa Tengah) T1 672007325 BAB IV

0 0 27

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Geografis Berbasis Web (Studi Kasus Persediaan Darah di PMI Wilayah Jawa Tengah) T1 672007325 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Geografis Berbasis Web (Studi Kasus Persediaan Darah di PMI Wilayah Jawa Tengah)

0 1 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sistem Informasi Geografis Pelayanan Umum Berbasis Mobile Phone (Studi Kasus : Kota Pati) T1 672007277 BAB II

0 0 23

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Sistem Informasi Akademik Berbasis Web (Studi Kasus Politeknik Negeri Manado) T1 682006032 BAB II

0 1 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Sistem Informasi Geografis Berbasis Web untuk Pemetaan Sekolah di Salatiga T1 682009705 BAB II

0 0 28