PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI PERUM DAMRI UNIT ANGKUTAN BUS KOTA BANDUNG.

(1)

Imas Permasih Masturoh, 2013

Pengaruh Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Di Perum Damri Unit Angkutan Bus Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar FPEB: 301/UN 40.7.D1/LT/2013

PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI PERUM

DAMRI UNIT ANGKUTAN BUS KOTA BANDUNG SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

pada Program Studi Manajemen

oleh

IMAS PERMASIH M 0906193

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2013


(2)

Imas Permasih Masturoh, 2013

Pengaruh Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Di Perum Damri Unit Angkutan Bus Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI PERUM

DAMRI UNIT ANGKUTAN BUS KOTA BANDUNG

Oleh

Imas Permasih Masturoh

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Imas Permasih Masturoh 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Imas Permasih Masturoh, 2013

Pengaruh Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Di Perum Damri Unit Angkutan Bus Kota Bandung


(4)

i

Imas Permasih Masturoh, 2013

Pengaruh Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Di Perum Damri Unit Angkutan Bus Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Imas Permasih M (0906193), “Pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Di PERUM DAMRI Unit Angkutan Bus Kota Bandung.” Dibawah bimbingan Prof. Dr. H. Nanang Fattah, M.Pd

Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah rendahnya produktivitas kerja karyawan di PERUM DAMRI Unit Angkutan Bus Kota Bandung yang ditandai dengan menurunnya kinerja perusahaan, meningkatnya pengaduan pelanggan, pencapaian target kerja yang terus menurun, dan tingginya tingkat ketidakhadiran.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran program keselamatan dan kesehatan kerja karyawan, gambaran produktivitas kerja karyawan dan bagaimana pengaruh program keselamatan dan kesehatan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan. Penelitian ini menggunakan metode survey. Jumlah populasi sebesar 659 karyawan, sampel sebesar 87 responden. Angket yang digunakan adalah model skala likert. Teknik analisis yang digunakan adalah koefisien korelasi Pearson dan analisis regresi sederhana.

Hasil perhitungan korelasi sebesar 0,609 yang artinya terdapat hubungan yang kuat antara program keselamatan dan kesehatan kerja dengan produktivitas kerja. Hasil perhitungan analisis regresi sederhana didapat persamaan Ŷ = 0,5689 + 0,631X dan KD = 37,1% sisanya 62,9% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.

Saran yang diberikan penulis, sebaiknya perusahaan meningkatkan penghargaan kepada karyawan sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan.


(5)

ii

Imas Permasih Masturoh, 2013

Pengaruh Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Di Perum Damri Unit Angkutan Bus Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

Imas Permasih M (0906193), “The Impact OF Occupational Health and Safety Program On Employee Productivity In DAMRI Public Company Unit Bus Transportation Bandung.” Under the guidance of Prof. Dr. H. Nanang Fattah,

M.Pd

Issues that were examined in this study is the low productivity of employees in the DAMRI Public Company Unit Bus Transportation Bandung marked by declining corporate performance, increasing of customer complaints, work achievement continues to decline, and high levels of absenteeism.

This study aims to describe how the program of occupational health and safety, employee productivity and description of how the influence of occupational health and safety programs on employee productivity. This study used survey method. Total population amounted to 659 employees, a sample of 87 respondents. Questionnaire used is Likert scale models. The analysis technique used is the Pearson correlation coefficient and simple regression analysis.

Results of correlation are 0,609, which means there was a strong relationship between occupational health and safety programs with employee productivity. Simple regression analysis of the calculation results obtained equation Ŷ= 0.5689 + 0.631X

and KD = 37.1% remaining 62.9% is influenced by other factors not examined. Advice given authors, companies should give more rewards for employees so as to improve employee productivity.


(6)

iii

Imas Permasih Masturoh, 2013

Pengaruh Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Di Perum Damri Unit Angkutan Bus Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 13

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 13

1.2.2 Rumusan Masalah ... 15

1.3 Tujuan Penelitian ... 15

1.4 Kegunaan Penelitian ... 16

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 18

2.1.1 KonsepKonsep Produktivitas Kerja ... 18


(7)

iv

Imas Permasih Masturoh, 2013

Pengaruh Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Di Perum Damri Unit Angkutan Bus Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2.1.1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Produktivitas Kerja ... 19 2.1.1.3 Indikator Produktivitas Kerja ... 23 2.1.1.4 Pengukuran Produktivitas Kerja ... 24 2.1.1.5 Manfaat Pengukuran Produktivitas Kerja 26 2.1.2 Konsep Keselamatan dan Kesehatan Kerja ... 28

2.1.2.1 Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja ... 28 2.1.2.2 Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja 29 2.1.2.3 Manfaat Keselamatan dan Kesehatan Kerja 31 2.1.2.4 Penyebab Terjadinya Kecelakaan dan

Gangguan Kesehatan Pegawai ... 34 2.1.2.5 Upaya dalam Meningkatkan

Keselamatan dan Kesehatan Kerja ... 35 2.1.2.6 Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja 36 2.1.3 Pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan

Kerja Terhadap Produktivitas Kerja ... 37 2.1.4 Penelitian Terdahulu ... 40 2.2 Kerangka Pemikiran ... 41


(8)

v

Imas Permasih Masturoh, 2013

Pengaruh Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Di Perum Damri Unit Angkutan Bus Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.3 Hipotesis ... 45

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Pelitian ... 46

3.2 Metode dan Desain Penelitian ... 46

3.2.1 Metode Penelitian ... 46

3.2.2 Desain Penelitian ... 48

3.3 Operasionalisasi Variabel ... 48

3.4 Jenis, Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data ... 53

3.4.1 Jenis dan Sumber Data ... 53

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data ... 54

3.5 Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel ... 55

3.5.1 Populasi ... 55

3.5.2 Sampel ... 55

3.5.3 Teknik Penarikan Sampel ... 56

3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 57

3.6.1 Uji Validitas ... 57

3.6.2 Uji Reliabilitas ... 60


(9)

vi

Imas Permasih Masturoh, 2013

Pengaruh Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Di Perum Damri Unit Angkutan Bus Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.7.1 Rancangan Analisis Data ... 61

3.7.2 Method of Successive Interval (MSI) ... 65

3.7.3 Analisis Korelasi ... 66

3.7.4 Uji Hipotesis ... 68

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ... 71

4.1.1 Sejarah Perusahaan ... 71

4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 72

4.1.3 Struktur Organisasi ... 73

4.2 Gambaran Umum Karakteristik Responden ... 74

4.3 Analisis Data ... 75

4.3.1 Pengukuran Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Variabel X ... 75

4.3.2 Pengukuran Produktivitas Kerja Variabel Y ... 78

4.4 Hasil Penelitian ... 81

4.4.1 Gambaran Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja di PERUM DAMRI UABK Bandung ... 81

4.4.2 Gambaran Produktivitas Kerja di PERUM DAMRI UABK Bandung ... 96


(10)

vii

Imas Permasih Masturoh, 2013

Pengaruh Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Di Perum Damri Unit Angkutan Bus Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.5 Analisis Hipotesis Penelitian ... 111

4.5.1 Analisis Deskriptif ... 112

4.5.1.1 Analisis Korelasi Product Moment ... 113

4.5.1.2 Analisis Regresi Linear Sederhana ... 114

4.5.2 Uji Hipotesis ... 117

4.6 Pembahasan ... 119

4.6.1 Gambaran Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja Karyawan PERUM DAMRI UABK Bandung ... 119

4.6.2 Gambaran Produktivitas Kerja Karyawan PERUM DAMRI UABK Bandung ... 123

4.6.3 Pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PERUM DAMRI UABK Bandung ... 127

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 129

5.2 Saran ... 132

DAFTAR PUSTAKA ... 135 LAMPIRAN


(11)

viii

Imas Permasih Masturoh, 2013

Pengaruh Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Di Perum Damri Unit Angkutan Bus Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(12)

Imas Permasih Masturoh, 2013

Pengaruh Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Di Perum Damri Unit Angkutan Bus Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Manajemen Sumber Daya Manusia dalam suatu organisasi/perusahaan memegang peranan yang sangat penting dalam mengelola, mengatur dan memanfaatkan pegawai sehingga dapat berfungsi secara produktif untuk mencapai tujuan perusahaan. Sumber daya manusia merupakan faktor penting yang dapat mengendalikan seluruh aktivitas perusahaan. Perusahaan pada umumnya ingin mendapatkan keuntungan atau profit, untuk itu perlu dilakukannya usaha-usaha yang mengarah pada usaha untuk mendapatkan kualitas dan kuantitas yang baik dari segi produk ataupun jasa yang dihasilkannya.

Perusahaan Umum Djawatan Angkoetan Motor Repoeblik Indonesia atau yang lebih dikenal dengan nama DAMRI dibentuk berdasarkan Maklumat Kementerian Perhubungan RI No.01/DAMRI/46 tanggal 25 November 1946 dengan tugas utama menyelenggarakan angkutan orang dan barang di atas jalan dengan menggunakan kendaraan bermotor. Dalam perkembangannya sebagai Perusahaan Umum (PERUM), nama DAMRI tetap diabadikan sebagai brand mark dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang hingga saat ini masih tetap


(13)

Imas Permasih Masturoh, 2013

Pengaruh Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Di Perum Damri Unit Angkutan Bus Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

konsisten menjalankan tugasnya sebagai salah satu service provider angkutan orang dan barang dengan menggunakan bus dan truk. Hingga saat ini DAMRI memiliki jaringan pelayanan tersebar hampir diseluruh wilayah Republik Indonesia.

Dalam kegiatan usahanya DAMRI menyelenggarakan pelayanan angkutan perkotaan, angkutan antarkota, angkutan khusus bandara, angkutan travel, angkutan paket (logistik), angkutan keperintisan dan angkutan lintas batas negara. PERUM DAMRI Unit Angkutan Bus Kota Bandung mulai beroperasi pada tanggal 22 Juni 1978 setelah mendapat izin Walikota Bandung berdasarkan Surat Keputusan No.10/85/76 tanggal 17 Mei 1976.

Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan hal yang penting dalam pencapaiaan tujuan. Umumnya pimpinan perusahaan mengharapkan kinerja yang baik dari masing-masing karyawan dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh perusahaan sehingga dapat menjadi karyawan yang produktif. Tetapi saat ini PERUM DAMRI Unit Angkutan Bus Kota Bandung mengalami penurunan kinerja tiap tahunnya baik itu dari segi keuangan, teknologi, sarana prasarana, serta sumber daya manusianya. Keadaan ini terlihat dari rendahnya tingkat pelayanan yang diindikasikan dengan jadwal tak pasti, kecepatan rendah, kedatangan tidak teratur, kurang manusiawi (berdesakan dan berdiri), tingkat


(14)

Imas Permasih Masturoh, 2013

Pengaruh Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Di Perum Damri Unit Angkutan Bus Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kecelakaan relatif masih tinggi, dan pengelolaan buruk. Hal ini dapat dilihat dari laporan kinerja periode tahun 2005-2012 pada tabel 1.1 sebagai berikut:

Tabel 1.1

Laporan Kinerja PERUM DAMRI Unit Angkutan Bus Kota Bandung Periode tahun 2005-2012

Tahun SO

(Bus)

RIT KM PNP

2005 193 586.912 12.475.185 28.837.785

2006 183 528.490 11.242.942 20.966.263

2007 177 498.326 11.301.074 19.632.700

2008 161 500.561 10.676.256 18.714.889

2009 162 503.402 10.529.768 18.046.569

2010 158 464.945 9.418.296 16.934.255

2011 151 432.160 9.495.078 16.130.022

2012 151 424.959 9.143.621 15.553.806

Sumber: PERUM DAMRI Unit Angkutan Bus Kota Bandung

Keterangan :

SO : Siap Operasi KM : Kilometer (Jarak)

RIT : Bolak-balik dalam satu trayek PNP : Penumpang

Berdasarkan tabel 1.1 terlihat SO, RIT, KM, dan PNP mengalami fluktuasi dari tahun 2005-2012, dapat dilihat SO, RIT, KM serta penumpang mengalami penurunan di tiap tahunnya. Untuk melihat lebih jelas penurunan tingkat kinerja


(15)

Imas Permasih Masturoh, 2013

Pengaruh Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Di Perum Damri Unit Angkutan Bus Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

karyawan PERUM DAMRI Unit Angkutan Bus Kota Bandung, berikut dijelaskan pada Gambar 1.1 :

Gambar 1.1

Grafik Laporan Kinerja PERUM DAMRI Unit Angkutan Bus Kota Bandung

Periode Tahun 2005-2012

Menurut Bapak Tri Wahyono selaku karyawan PERUM DAMRI Unit Angkutan Bus Kota Bandung, kinerja karyawan yang menurun juga ditunjukkan oleh banyaknya aduan pelanggan yang menyampaikan keluhannya melalui: 1) Datang langsung ke kantor Damri, 2) Telepon, 3) Surat/Faksimili/Media cetak, dan 4) Email/Pesan singkat (SMS). Pengaduan biasanya berupa keluhan karena kurang terawatnya fasilitas yang ada pada armada/bus, jalur yang berubah karena macet, nama trayek di kaca depan yang kurang jelas, sesekali tidak adanya kondektur sehingga supir kewalahan saat penumpang turun untuk membayar,

0 5000000 10000000 15000000 20000000 25000000 30000000 35000000 40000000

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

PNP

KM

RIT


(16)

Imas Permasih Masturoh, 2013

Pengaruh Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Di Perum Damri Unit Angkutan Bus Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

keterlambatan waktu pemberangkatan, dll. Tetapi ada pula pengaduan untuk memberikan saran/masukan dan juga ucapan terimakasih.

Dilihat dari data keluhan pelanggan baik itu berupa saran/masukan, secara teknis maupun non teknis, keluhan lebih banyak dilakukan secara teknis. Hal ini dapat dilihat dari data rata-rata keluhan pelanggan periode Januari-Mei 2012 pada gambar 1.2 sebagai berikut:

Sumber: PERUM DAMRI Unit Angkutan Bus Kota Bandung Gambar 1.2

Diagram Rata-rata Pengaduan Pelanggan PERUM DAMRI Unit Angkutan Bus Kota Bandung Periode Januari-Mei 2012

Berdasarkan data pengaduan diatas, terlihat tiap bulannya ada keluhan dari pelanggan terutama pengaduan secara teknis yang mencapai 72 pengaduan atau sekitar 48%. Jadi jika dirata-ratakan, jumlah pengaduan pelanggan tiap bulannya mencapai 150 pengaduan. Tingginya pengaduan pelanggan terutama dari keluhan/kritiknya menunjukkan bahwa masih rendahnya tingkat kinerja

17,30%

34,60% 48,00%

Saran/Masukan

Non Teknis


(17)

Imas Permasih Masturoh, 2013

Pengaruh Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Di Perum Damri Unit Angkutan Bus Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

karyawan baik individu maupun kelompok. Sedarmayanti (2011:198), mengemukakan bahwa:

“…dapat dikatakan bahwa kinerja sebagai suatu hasil atau ouput dari suatu proses pelaksanaan tugas akan berpengaruh terhadap produktivitas kerja.”

Jadi dapat disimpulkan jika produktivitas kerja karyawan PERUM DAMRI Unit Angkutan Bus Kota Bandung belum dikatakan baik. Hal ini diindikasikan dengan data pencapaian target kerja karyawan yang menurun, dapat dilihat pada tabel 1.2 sebagai berikut:

Tabel 1.2

Laporan Pencapaian Target Kerja Karyawan PERUM DAMRI Unit Angkutan Bus Kota Bandung Tahun 2008-2012

NO Tahun

Jumlah Penumpang

Target Realisasi Persentase

(%)

1 2008 20.586.378 18.714.889 90%

2 2009 19.551.226 18.046.569 92%

3 2010 18.875.680 16.934.255 89%

4 2011 18.335.780 16.130.022 87%

5 2012 17.590.187 15.553.806 88%

Sumber: Diolah berdasarkan data dari PERUM DAMRI UABK Bandung

Pada tabel 1.2 dapat dilihat pencapaian produktivitas kerja pada tahun 2009 mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2008. Tetapi pada tahun 2010 pencapaian target kerja mengalami penurunan hingga taun 2011 tetapi pada tahun 2012 meningkat 1% menjadi 88%, itu berarti produktivitas karyawan PERUM DAMRI Unit Angkutan Bus Kota Bandung dikatakan belum produktif


(18)

Imas Permasih Masturoh, 2013

Pengaruh Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Di Perum Damri Unit Angkutan Bus Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

karena tidak pernah ada realisasi target kerja yang mencapai 100% dari target yang ditetapkan perusahaan.

Untuk lebih jelasnya produktivitas kerja karyawan PERUM DAMRI Unit Angkutan Bus Kota Bandung yang menurun dapat dilihat pada gambar 1.3 di bawah ini:

Gambar 1.3

Grafik Laporan Pencapaian Target Kerja Karyawan PERUM DAMRI Unit Angkutan Bus Kota Bandung Tahun 2008-2012

Ada beberapa alasan mengapa produktivitas kerja dikatakan menurun, kurangnya sumber daya manusia yang mendapat perhatian dan pemeliharaan perusahaan akan menimbulkan keresahan, turunnya semangat dan kegairahan kerja, merosotnya loyalitas dan prestasi kerja. Dengan menurunnya semangat dan kegairahan kerja maka akan mengakibatkan tingginya tingkat kemangkiran

90%

92%

89%

87%

88%

84% 85% 86% 87% 88% 89% 90% 91% 92% 93%

2008 2009 2010 2011 2012

Pencapaian Target Kerja


(19)

Imas Permasih Masturoh, 2013

Pengaruh Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Di Perum Damri Unit Angkutan Bus Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

karyawan yang akan merugikan perusahaan. Seperti yang terihat pada gambar 1.4 sebagai berikut:

Sumber: Bagian SDM PERUM DAMRI Unit Angkutan Bus Kota Bandung Gambar 1.4

Grafik Ketidakhadiran Karyawan PERUM DAMRI Unit Angkutan Bus Kota Bandung Tahun 2012

Dapat dilihat tingkat kemangkiran karyawan PERUM DAMRI Unit Angkutan Bus Kota Bandung terbilang cukup tinggi karena hampir mencapai 50%. Ada beberapa alasan mangkirnya karyawan, dikarenakan sakit, izin maupun absen dari pekerjaannya.

Produktivitas kerja karyawan yang menurun juga disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah tingginya tingkat kecelakaan di tempat kerja yang mengakibatkan karyawan harus menunda pekerjaannya karena sakit. PERUM DAMRI Unit Angkutan Bus Kota Bandung memiliki karyawan yang lebih

0,00% 10,00% 20,00% 30,00% 40,00% 50,00%

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des


(20)

Imas Permasih Masturoh, 2013

Pengaruh Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Di Perum Damri Unit Angkutan Bus Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

banyak di bagian supir, kondektur, lintas dan teknisi armada yang mana pekerjaan mereka lebih banyak di luar ruangan atau di lapangan.

Pekerjaan dapat mempengaruhi kesehatan dan begitu pula sebaliknya kesehatan dapat mempengaruhi pekerjaan. Undang-Undang RI No. 14 tahun 1969 Pasal 9 mengutarakan bahwa:

Tiap tenaga kerja berhak mendapatkan perlindungan atau keselamatan, kesehatan, kesusilaan, pemeliharaan moral kerja serta perlakuan yang sesuai dengan martabat manusia dan moral agama.

Dilihat dari data karyawan yang berobat pada klinik PERUM DAMRI Bandung periode 2007-2011, tingkat karyawan yang sakit mengalami kenaikan yang fluktuatif. Berikut dijelaskan pada tabel 1.3:

Tabel 1.3

Data Pegawai yang Berobat Pada Klinik PERUM DAMRI Unit Angkutan Bus Kota Bandung

NO BULAN 2007 2008 2009 2010 2011

1 Januari 487 368 600 226 369

2 Februari 464 437 306 294 292

3 Maret 502 378 547 398 412

4 April 378 643 363 329 214

5 Mei 351 611 469 279 331

6 Juni 346 457 321 311 332

7 Juli 403 578 389 266 330

8 Agustus 346 413 412 417 374

9 September 403 388 544 246 267

10 Oktober 406 604 474 406 406

11 November 484 455 540 287 267

12 Desember 431 351 334 242 422

Total 5001 5683 5299 3701 4016


(21)

Imas Permasih Masturoh, 2013

Pengaruh Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Di Perum Damri Unit Angkutan Bus Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dapat dilihat, pada tahun 2007 karyawan paling banyak berobat ke klinik mencapai 502 karyawan di bulan maret, pada tahun 2008 sebanyak 643 karyawan di bulan april, tahun 2009 sebanyak 600 orang di bulan januari, tahun 2010 sebanyak 417 karyawan di bulan agustus dan tahun 2011 sebanyak 422 di bulan desember. Untuk lebih jelasnya tingkat fluktuatif karyawan yang sakit dapat dilihat melalui gambar 1.5 sebagai berikut:

Gambar 1.5

Grafik Jumlah Pegawai yang Berobat Pada Klinik PERUM DAMRI Unit Angkutan Bus Kota Bandung Periode tahun 2007-2011

Sama halnya dengan perusahaan lain dalam memberikan jaminan terhadap keselamatan dan kesehatan kerja karyawan, ada beberapa usaha yang dilakukan PERUM DAMRI Unit Angkutan Bus Kota Bandung yaitu mendapatkan perlindungan kesehatan dan keselamatan kerja, salah satunya adalah jaminan kesehatan (JAMSOSTEK), pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja, memberikan

5001

5683

5299

3701 4016

0 1000 2000 3000 4000 5000 6000

2007 2008 2009 2010 2011

Jumlah Pegawai yang Berobat Tiap Tahunnya


(22)

Imas Permasih Masturoh, 2013

Pengaruh Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Di Perum Damri Unit Angkutan Bus Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pendidikan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja kepada para karyawan secara kontinyu, memberikan perlindungan dalam bekerja dan penerapan peraturan secara tegas agar para karyawan berhati-hati dalam bekerja. Langkah tersebut dilakukan dalam rangka menghindari segala bentuk kejadian-kejadian yang dapat membahayakan kesehatan dan keselamatan kerja sehingga karyawan lebih produktif yang secara langsung berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan secara keseluruhan.

Namun demikian, dalam kenyataannya program-program jaminan terhadap keselamatan dan kesehatan kerja tersebut kurang dapat berjalan secara maksimal. Hal tersebut dibuktikan dengan masih sering terjadinya karyawan yang mengalami kecelakaan kerja, kondisi tersebut membuktikan bahwa selain adanya kecerobohan para karyawan dalam beraktivitas juga dikarenakan sarana dan prasarana yang telah diberikan guna memberikan jaminan kesehatan dan keselamatan kerja kurang memenuhi persyaratan. Pada sisi yang lain kondisi tersebut membuktikan bahwa program-program jaminan kesehatan dan keselamatan kerja yang tidak berjalan sebagaimana mestinya.

Untuk memperjelas masalah mengenai produktivitas kerja karyawan, penulis menyebarkan kuesioner pra-penelitian pada 20 responden untuk mengetahui gambaran produktivitas kerja karyawan PERUM DAMRI Unit Angkutan Bus Kota Bandung dengan kuesioner sebagai berikut:


(23)

Imas Permasih Masturoh, 2013

Pengaruh Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Di Perum Damri Unit Angkutan Bus Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 1.4

Kuesioner Pra-Penelitian

No Pernyataan

Jawaban Sangat

Setuju Setuju

Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

1 Apakah prestasi anda selama ini dinilai sudah di atas standar?

2 orang - 10 orang 7 orang 1 orang 2 Apakah penguasaan anda

terhadap pekerjaan yang dihadapi selama ini sudah baik?

5 orang 8 orang 7 orang - -

3 Apakah anda memiliki pengalaman yang luas terhadap bidang kerja anda?

8 orang 10 orang 2 orang - -

4 Apakah perusahaan telah memberikan program perlindungan yang tepat untuk karyawan?

- - 1 orang 6 orang 13 orang

5 Apakah Program

Keselamatan dan Kesehatan Kerja dapat meningkatkan kualitas kerja karyawan?

15 orang 5 orang - - -

TOTAL 30 orang 23 orang 20 orang 13 orang 14 orang

Berdasarkan hasil kuesioner, didapatkan informasi bahwa kurang diperhatikannya program perlindungan yaitu keselamatan dan kesehatan kerja di PERUM DAMRI Unit Angkutan Bus Kota Bandung khususnya pada karyawan di bidang pengemudi, kondektur, lintas dan pelaksana teknis.

Pada pertanyaan kuesioner pra-penelitian no. 1 sebagian besar menyatakan kurang setuju akan prestasi kerjanya yang dinilai sudah di atas standar, pada


(24)

Imas Permasih Masturoh, 2013

Pengaruh Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Di Perum Damri Unit Angkutan Bus Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pertanyaan no. 2 sebanyak 8 orang setuju terhadap pekerjaannya yang dinilai sudah baik, pada pertanyaan no. 3 sebagian besar setuju memiliki pengalaman yang luas terhadap bidang kerjanya, pada pertanyaan no. 4 sebanyak 1 orang menyatakan kurang setuju, 6 orang menyatakan tidak setuju, dan 13 orang menyatakan sangat tidak setuju perusahaan telah memberikan program perlindungan yang tepat untuk karyawannya, sedangkan pertanyaan no. 5 sebanyak 15 orang menyatakan sangat setuju dan 5 orang menyatakan setuju bahwa program keselamatan dan kesehatan kerja dapat meningkatkan kualitas kerja mereka sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerja para karyawan.

Itu berarti perusahaan belum optimal dalam menangani hak keselamatan dan kesehatan kerja untuk para karyawan, padahal memberikan perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja untuk karyawan sudah menjadi kewajiban perusahaan dalam mensejahterakan karyawan agar dapat melakukan tugasnya dengan baik seimbang dengan hasil pekerjaannya.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan di PERUM DAMRI Unit Angkutan Bus Kota Bandung”

1.2Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah


(25)

Imas Permasih Masturoh, 2013

Pengaruh Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Di Perum Damri Unit Angkutan Bus Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dapat diketahui bahwa permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah mengenai menurunnya kinerja karyawan PERUM DAMRI Unit Angkutan Bus Kota Bandung yang berakibat pada produktivitas kerja. Menurunnya kinerja karyawan dilihat dari Bus yang siap beroperasi jumlahnya terus menurun, RIT atau bolak-balik dalam satu trayek juga menurun, jarak tempuh bus yang juga menurun, dan jumlah penumpang yang selalu menurun di tiap tahunnya. Serta banyaknya keluhan pelanggan terhadap fasilitas/sarana bus, keterlambatan waktu, jalur yang berubah, ataupun tidak adanya kondektur yang membantu supir untuk menagih uang/ongkos kepada penumpang. Serta pencapaian target kerja yang realisasinya tidak mencapai target produksi yang diinginkan perusahaan.

Dikarenakan banyaknya karyawan yang bekerja di lapangan memungkinkan tingginya tingkat kecelakaan yang akan dialami karyawan semakin besar, seperti teknisi yang bisa saja mengalami kecelakaan saat sedang memperbaiki armada yang rusak, supir dan kondektur yang bisa mengalami kecelakaan, ataupun karena kelelahan akibat jadwal kerja yang terlalu padat membawa armada untuk mencari penumpang dari pagi hingga malam dengan waktu istirahat yang sebentar. Serta tingkat kemangkiran karyawan yang bisa dikatakan tinggi, dan perusahaan yang belum optimal dalam menangani hak keselamatan dan kesehatan kerja untuk karyawan, sehingga dengan banyaknya karyawan yang menelantarkan


(26)

Imas Permasih Masturoh, 2013

Pengaruh Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Di Perum Damri Unit Angkutan Bus Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pekerjaannya karena sakit dapat mengurangi pendapatan dari penumpang tiap harinya sehingga merupakan salah satu hal yang dapat menurunkan produktivitas kerja karyawan di PERUM DAMRI Unit Angkutan Bus Kota Bandung.

Salah satu cara agar kinerja karyawan dapat dikatakan efektif sehingga menjadikan karyawan produktif adalah dengan cara Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Menurut UU No. 1 Tahun 1970, yaitu:

Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang berkaitan dengan mesin, peralatan, landasan tempat kerja dan lingkungan tempat kerja mencegah terjadinya kecelakaan dan sakit akibat kerja, memberikan perlindungan pada sumber-sumber produksi sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas.

Walaupun di PERUM DAMRI Unit Angkutan Bus Kota Bandung sudah menerapkan Program K3 tetapi karyawan masih kurang puas dengan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja tersebut.

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, kajian dibatasi pada permasalahan program keselamatan dan kesehatan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan, maka perumusan pokok permasalahan adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah gambaran program keselamatan dan kesehatan kerja karyawan di PERUM DAMRI Unit Angkutan Bus Kota Bandung.


(27)

Imas Permasih Masturoh, 2013

Pengaruh Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Di Perum Damri Unit Angkutan Bus Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Bagaimanakah gambaran produktivitas kerja karyawan di PERUM DAMRI Unit Angkutan Bus Kota Bandung.

3. Seberapa besar pengaruh program keselamatan dan kesehatan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan di PERUM DAMRI Unit Angkutan Bus Kota Bandung.

1.3Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui gambaran mengenai program keselamatan dan kesehatan kerja karyawan di PERUM DAMRI Unit Angkutan Bus Kota Bandung. 2. Untuk mengetahui gambaran mengenai produktivitas kerja karyawan di

PERUM DAMRI Unit Angkutan Bus Kota Bandung.

3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh program keselamatan dan kesehatan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan di PERUM DAMRI Unit Angkutan Bus Kota Bandung.

1.4Kegunaan Penelitian 1. Secara Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan kajian dan pengembangan teori dalam disiplin ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia,


(28)

Imas Permasih Masturoh, 2013

Pengaruh Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Di Perum Damri Unit Angkutan Bus Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

khususnya tentang program keselamatan dan kesehatan kerja dan produktivitas kerja karyawan.

2. Secara Praktis

a. Bagi Perusahaan

Dapat dijadikan bahan untuk memberikan sumbangan dalam usaha meningkatkan produktivitas kerja karyawan.

b. Bagi Peneliti

Dapat mengaplikasikan berbagai teori yang dipelajari ketika perkuliahan dalam realisasi kehidupan sehari-hari di dalam sebuah perusahaan atau organisasi.

c. Bagi Pihak Lain

Diharapkan dapat bermanfaat dan berguna untuk memberikan informasi, menambah wawasan pengetahuan serta dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk pengkajian topik yang berkaitan dengan masalah ini selanjutnya.


(29)

Imas Permasih Masturoh, 2013

Pengaruh Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Di Perum Damri Unit Angkutan Bus Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

1.1 Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan suatu permasalahan yang dijadikan sebagai topik penulisan dalam rangka menyusun laporan. Husein Umar (2003:303) mengemukakan bahwa, “Objek penelitian menjelaskan tentang apa atau siapa yang menjadi objek penelitian juga dimana dan kapan penelitian dilakukan. Bisa juga ditambahkan hal-hal lain jika dianggap perlu.”

Objek penelitian yang diambil dalam penelitian ini terdiri dari dua varibel, yaitu variabel independen/bebas adalah program keselamatan dan kesehatan kerja (X), sedangkan yang menjadi variabel dependen/terikat adalah produktivitas kerja karyawan (Y).

Penelitian ini dilaksanakan di PERUM DAMRI Unit Angkutan Bus Kota Bandung yang berlokasi di Jln. Soekarno Hatta no. 787 Gede bage, Bandung 40294.

1.2 Metode dan Desain Penelitian 1.2.1 Metode Penelitian


(30)

Imas Permasih Masturoh, 2013

Pengaruh Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Di Perum Damri Unit Angkutan Bus Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Metode penelitian dalam suatu penelitian ilmiah sangat penting karena turut menentukan keberhasilan dalam pencapaian tujuan penelitian. Penelitian merupakan salah satu usaha untuk menemukan kebenaran dan memecahkan masalah yang diteliti.

Menurut Sugiyono (2012: 2) “Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Dimana cara ilmiah dalam kegiatan penelitian harus memiliki ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Menurut Nazir (2005:54), mengemukakan:

Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang, dengan tujuan membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.

Sedangkan yang dimaksud penelitian verifikatif yaitu penelitian yang menguji kebenaran hipotesis yang dilakukan melalui pengumpulan data di lapangan. Berdasarkan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Menurut Sugiyono (2012:6), “Metode survey digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti


(31)

Imas Permasih Masturoh, 2013

Pengaruh Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Di Perum Damri Unit Angkutan Bus Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, dengan menggunakan kuesioner, test, wawancara terstuktur, dan sebagainya.”

1.2.2. Desain Penelitian

Desain penelitian adalah suatu rancangan bentuk atau model dalam penelitian untuk mendapatkan kebenaran yang objektif dalam pengumpulan data yang diperlukan. Dapat dikatakan bahwa desain penelitian merupakan semua proses penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam melaksanakan penelitian mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan penelitian yang dilakukan pada waktu tertentu.

Adapun desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain kausalitas. Desain bertujuan untuk mendapatkan bukti hubungan-hubungan sebab akibat antara satu variabel dengan variabel lainnya. Sehingga dapat diketahui variabel yang mempengaruhi dan dipengaruhinya. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah pengaruh program keselamatan dan kesehatan kerja yang selanjutnya akan dianalisis dan diinterpretasikan untuk dicari pengaruhnya dalam produktivitas kerja.


(32)

Imas Permasih Masturoh, 2013

Pengaruh Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Di Perum Damri Unit Angkutan Bus Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1.3 Operasional Variabel

Menurut Sugiyono (2012:38), “Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan”.

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari 2 jenis, yaitu:

1. Variabel Bebas (Independen) adalah Program keselamatan dan kesehatan kerja

2. Variabel Terikat (Dependen) adalah Produktivitas kerja karyawan

Untuk memahami penggunaan variabel dalam penelitian ini, dan untuk menentukan data apa yang diperlukan serta untuk memudahkan pengukuran variabel dalam penelitian ini, maka perlu kiranya variabel-variabel tersebut dioperasionalisasikan sebagai berikut:

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Keselamatan dan Kesehatan Kerja Variabel


(33)

Imas Permasih Masturoh, 2013

Pengaruh Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Di Perum Damri Unit Angkutan Bus Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (X) Keselamatan kerja merupakan kondisi dimana kesehatan dan kesejahteraan karyawan dilindungi, sedangkan kesehatan kerja merupakan perlindungan kesejahteraan fisik, mental dan

emosional para karyawan dimana mereka bekerja. 1. Tanggung Jawab Kesehatan, Keselamatan, dan Keamanan

 Pemberian perintah dan bimbingan pencegahan dari pimpinan

 Pemberian ganti rugi oleh

perusahaan

terhadap karyawan yang mengalami kecelakaan dan sakit akibat kerja

 Adanya pengarahan program K3 kepada karyawan

 Frekuensi pemberian perintah dan bimbingan pencegahan kecelakaan kerja dari pimpinan

 Frekuensi pemberian ganti rugi oleh perusahaan terhadap karyawan yang

mengalami kecelakaan dan sakit akibat kerja

 Frekuensi pemberian pengarahan kepada pegawai mengenai pentingnya program K3

Ordinal

Ordinal

Ordinal

2. Komitmen dan Budaya

Keselamatan Organisasi

 Pemberian sanksi terhadap karyawan yang melanggar peraturan K3

 Adanya fasilitas pendukung keselamatan dan kesehatan kerja

 Adanya dukungan dari perusahaan dan karyawan mengenai program K3

 Frekuensi pemberian sanksi kepada

karyawan yang melanggar peraturan K3

 Frekuensi pemberian tunjangan dan jaminan keselamatan dan kesehatan kerja

 Tingkat kerjasama antara perusahaan dan karyawan mengenai program K3 Ordinal Ordinal Ordinal 3. Komite-Komite Keselamatan

 Peranan komite keselamatan kerja dalam program K3

 Tingkat peranan komite dalam mengantisipasi terjadinya kecelakaan


(34)

Imas Permasih Masturoh, 2013

Pengaruh Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Di Perum Damri Unit Angkutan Bus Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 Peninjauan program K3

kerja

 Frekuensi peninjauan oleh komite dalam pelaksanaan program K3 Ordinal 4. Pelatihan Keselamatan dan Komunikasi

 Adanya pembinaan mengenai program K3  Pemberian pelatihan dan petunjuk penggunaan peralatan K3

 Frekuensi penyuluhan kepada karyawan mengenai program K3

 Frekuensi pemberian pelatihan dan petunjuk menggunakan alat keselamatan dan kesehatan kerja Ordinal Ordinal 5. Motivasi Keselamatan Karyawan dan Insentif  Pemberian motivasi kepada karyawan

 Pemberian insentif kepada karyawan

 Frekuensi pemberian penghargaan/reward kepada karyawan yang melaksanakan program K3

 Frekuensi pemberian insentif dalam mengurangi jumlah kecelakaan kerja Ordinal Ordinal 6. Inspeksi, Investigasi Kecelakaan dan Evaluasi  Adanya pemeriksaan perlengkapan kerja dan perbaikan peralatan kerja yang rusak

 Adanya pemberian perawatan akibat kecelakaan maupun sakit akibat kerja

 Adanya evaluasi pelaksanaan

 Frekuensi pemeriksaan perlengkapan kerja dan perbaikan peralatan kerja yang rusak sebagai bentuk antisipasi kecelakaan kerja

 Frekuensi pemberian perawatan kepada karyawan yang

mengalami kecelakaan maupun sakit akibat kerja

 Frekuensi evaluasi pelaksanaan program

Ordinal

Ordinal


(35)

Imas Permasih Masturoh, 2013

Pengaruh Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Di Perum Damri Unit Angkutan Bus Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

program K3 K3

Sumber:Hasil Pengolahan Data Primer Tahun 2013

Tabel 3.2

Operasionalisasi Variabel Produktivitas Kerja Variabel

Penelitian Sub Variabel Indikator Ukuran Skala

Produktivitas Kerja (Y) Produktivitas adalah keluaran (output) yang dihasilkan

1. Motivatif  Dapat memotivasi diri sendiri dan rekan kerja

 Keinginan untuk meraih prestasi kerja

 Tingkat kemampuan dalam memotivasi diri sendiri dan rekan kerja

 Tingkat keinginan untuk meraih prestasi yang lebih tinggi

Ordinal

Ordinal

diperoleh dari keseluruhan masukan (input)

yang ada dalam organisasi

2. Disiplin  Keinginan karyawan dalam menaati peraturan perusahaan

 Ketekunan dalam melaksanakan tugas

 Mempunyai tingkat kehadiran yang baik

 Tingkat keinginan karyawan dalam menaati peraturan yang diberikan perusahaan

 Tingkat ketekunan dalam melaksanakan tugas yang diberi

 Tingkat kehadiran yang tinggi dalam bekerja

Ordinal

Ordinal

Ordinal

3. Kreatif  Upaya untuk menciptakan dan menyampaikan gagasan baru

 Mencari cara penyelesaian tugas

 Tingkat kemampuan dalam menciptakan dan menyampaikan gagasan baru kepada pimpinan

 Tingkat kemampuan menyelesaikan tugas

Ordinal


(36)

Imas Permasih Masturoh, 2013

Pengaruh Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Di Perum Damri Unit Angkutan Bus Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu yang baik dengan baik 4. Inovatif  Upaya untuk

mengerjakan pekerjaan dengan senyaman mungkin

 Kebebasan yang diberikan

perusahaan dalam menyelesaikan pekerjaan dengan cara baru

 Tingkat kemampuan dalam mengerjakan pekerjaan dengan senyaman mungkin

 Tingkat kebebasan dalam menyelesaikan tugas sesuai dengan keinginan karyawan

Ordinal

Ordinal 5. Dinamis  Semangat dalam

bekerja

 Cepat tanggap dalam

mengerjakan pekerjaan

 Tingkat semangat karyawan dalam mengerjakan tugas/pekerjaan

 Tingkat kemampuan dalam memahami pekerjaan

Ordinal

Ordinal

6. Profesional  Menerima saran dan kritik dari pimpinan, rekan kerja maupun konsumen  Menyelesaikan tugas yang diberikan perusahaan tepat waktu

 Tingkat kemampuan diri dalam menerima saran dan kritik

terhadap hasil kerjanya

 Tingkat kemampuan menyelesaikan tugas yang diberikan sesuai dengan batas waktu yang diberikan

Ordinal

Ordinal

7. Berjiwa kejuangan

 Upaya untuk meningkatkan prestasi kerja

 Upaya dalam meningkatkan keuntungan untuk diri sendiri dan

 Tingkat kemampuan untuk selalu

meningkatkan prestasi kerja

 Tingkat kemampuan dalam memperoleh laba untuk diri sendiri dan perusahaan dari

Ordinal


(37)

Imas Permasih Masturoh, 2013

Pengaruh Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Di Perum Damri Unit Angkutan Bus Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perusahaan hasil kerja yang dicapai

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer Tahun 2013 1.4 Jenis, Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data 1.4.1 Jenis dan Sumber Data

Dalam penelitian ini jenis data yang diperoleh adalah data primer dan data sekunder, yaitu:

a. Data Primer

Data primer yaitu data yang diperoleh dari studi lapangan, berupa tanggapan atau pendapat dari karyawan. Data primer diperoleh dengan menggunakan kuesioner dan wawancara kepada responden terpilih yang berisikan pertanyaan mengenai variabel penelitian pada karyawan PERUM DAMRI Unit Angkutan Bus Kota Bandung.

b. Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari study literatur dengan maksud mendukung keabsahan dan kebenaran data primer dengan bahan acuan atau referensi dari buku-buku ekonomi dan manajemen, artikel, jurnal, majalah maupun internet. Sedangkan sumber data adalah data yang diambil dari tempat penelitian yaitu PERUM DAMRI Unit Angkutan Bus Kota Bandung.


(38)

Imas Permasih Masturoh, 2013

Pengaruh Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Di Perum Damri Unit Angkutan Bus Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Sugiyono (2012:137), adapun teknik dalam pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut:

1. Field Reasearch (Studi Lapangan) a. Interview (Wawancara)

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil.

b. Kuesioner (Angket)

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

c. Observasi

Teknik pengumpulan data yang spesifik tidak terbatas pada orang, tetapi juga objek-objek alam yang lain.

2. Dokumentasi

Pengumpulan data dilakukan dengan melihat dokumen-dokumen yang terdapat pada perusahaan. Mulai dari dokumen-dokumen, laporan yang ada dan digunakan untuk menunjang data sekunder.


(39)

Imas Permasih Masturoh, 2013

Pengaruh Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Di Perum Damri Unit Angkutan Bus Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1.5 Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel 1.5.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2012:80), mengatakan bahwa pengertian populasi adalah sebagai berikut:

Wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PERUM DAMRI Unit Angkutan Bus Kota Bandung hanya pada bagian pelaksana teknis, lintas, pengemudi, kondektur saja. Adapun jumlah populasi dalam penelitian ini adalah:

Tabel 3.3

Jumlah Populasi Pegawai PERUM DAMRI Unit Angkutan Bus Kota Bandung

Jabatan Jumlah Karyawan

Pelaksana Teknik 88

Lintas 59

Pengemudi 295

Kondektur 217

Jumlah 659

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer Tahun 2013 3.5.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2012:81), ”Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.”


(40)

Imas Permasih Masturoh, 2013

Pengaruh Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Di Perum Damri Unit Angkutan Bus Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dalam penarikan sampel digunakan rumus:

N n =

N (d²) + 1

(Riduwan, 2013: 71) Dimana :

n = Sampel N = Populasi

d²= Tingkat presisi (0,1)

n=

= 86, 82 = 87

Minimal tingkat kesalahan dalam penentuan anggota sampel yang harus diambil adalah 10% dari jumlah populasi yang diketahui. Peneliti menentukan tingkat kesalahan sebesar 10% sehingga jumlah sampel yang diambil sebesar 87 orang karyawan.

3.5.3 Teknik Penarikan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik penarikan Proportionate Stratified Random Sampling, teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional (Sugiyono, 2012:82).

Ukuran alokasi pada masing-masing bagian dengan menggunakan alokasi sampel proporsional yang dapat ditentukan dengan menggunakan rumus Newman yang dikutip oleh Umi Narimawati (2007:78) adalah sebagai berikut :


(41)

Imas Permasih Masturoh, 2013

Pengaruh Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Di Perum Damri Unit Angkutan Bus Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

n

1

=

x n

Dimana :

= Banyaknya sampel pada strata ke-1 =Besarnya populasi pada strata ke-1 N = Besarnya populasi keseluruhan n = Besarnya ukuran sampel

Berdasarkan rumus diatas, dapat diperoleh jumlah responden setiap stratum dan alokasinya pada setiap unit yang terpilih sebagai berikut:

1. Pelaksana Teknik

n

1

=

x

87 = 11 responden 2. Lintas

n

1

=

x

87 = 8 responden 3. Pengemudi

n

1

=

x

87 = 39 responden

4. Kondektur

n

1

=

x

87 = 29 responden

Jadi berdasarkan hasil perhitungan dari ukuran sampel diatas, dapat diperoleh jumlah responden sebanyak 87 orang.

3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.6.1 Uji Validitas

Validitas menunjukkan sejauh mana alat pengukur itu mengukur apa yang ingin di ukur, atau sejauh mana alat ukur yang digunakan mengenai sasaran.


(42)

Imas Permasih Masturoh, 2013

Pengaruh Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Di Perum Damri Unit Angkutan Bus Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Riduwan (2013:73), “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Alat ukur yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.”

Untuk menguji validitas alat ukur, terlebih dahulu dicari harga korelasi antara bagian-bagian dari alat ukur secara keseluruhan dengan cara mengkorelasikan setiap butir alat ukur dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Untuk pengujian validitas dalam penelitian ini akan digunakan rumus korelasi Product Moment yang dikemukakan oleh Pearson sebagai berikut:

(Riduwan, 2013:73) Keterangan:

R hitung = Koefisien korelasi X = Jumlah skor tiap item Y = Jumlah skor total item N = Jumlah sampel

Kriteria pengujian pada  = 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n – 2). Pengujian statistik mengacu pada kriteria :

 r hitung > r tabel maka item pernyataan dinyatakan valid

 r hitung ≤ r tabel maka item pernyataan dinyatakan tidak valid

Tabel 3.4

Hasil Pengujian Validitas Variabel Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja

No. Item r hitung r tabel Keterangan

1 0,652 0,374 Valid


(43)

Imas Permasih Masturoh, 2013

Pengaruh Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Di Perum Damri Unit Angkutan Bus Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3 0,698 0,374 Valid

4 0,532 0,374 Valid

5 0,617 0,374 Valid

6 0,815 0,374 Valid

7 0,371 0,374 Tidak Valid

8 0,678 0,374 Valid

9 0,758 0,374 Valid

10 0,633 0,374 Valid

11 0,549 0,374 Valid

12 0,684 0,374 Valid

13 0,728 0,374 Valid

14 0,693 0,374 Valid

15 0,727 0,374 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer Tahun 2013

Pengujian validitas instrument dilakukan terhadap 30 orang responden dengan tingkat signifikansi 5% atau 0,05 dengan n = 30-2 = 28, maka didapat r tabel sebesar 0,374. Dengan memperhatikan tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dari seluruh item pertanyaan, terdapat satu pertanyaan yang tidak valid sehingga tidak dapat digunakan sebagai alat ukur untuk variabel yang diteliti. Jadi dari lima belas pertanyaan, hanya empat belas yang akan digunakan sebagai item pertanyaan dimana

r

hitung >

r

tabel.

Tabel 3.5

Hasil pengujian Validitas Variabel Produktivitas Kerja Karyawan

No. Item r hitung r tabel Keterangan

1 0,680 0,374 Valid

2 0,514 0,374 Valid

3 0,728 0,374 Valid

4 0,507 0,374 Valid

5 0,622 0,374 Valid


(44)

Imas Permasih Masturoh, 2013

Pengaruh Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Di Perum Damri Unit Angkutan Bus Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7 0,490 0,374 Valid

8 0,651 0,374 Valid

9 0,734 0,374 Valid

10 0,405 0,374 Valid

11 0,473 0,374 Valid

12 0,567 0,374 Valid

13 0,658 0,374 Valid

14 0,645 0,374 Valid

15 0,694 0,374 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer Tahun 2013

Dengan memperhatikan tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh item pertanyaan dapat dijadikan pertanyaan dalam kuesioner karena sudah valid dimana

r

hitung >

r

tabel.

3.6.2 Uji Reliabilitas

Setelah dilakukan uji validitas atas pertanyaan yang digunakan dalam penelitian, selanjutnya dilakukan uji keandalan. Uji keandalan bertujuan untuk mengetahui apakah alat pengumpul data pada dasarnya menunjukkan tingkat ketepatan, keakuratan, kestabilan atau konsistensi alat tersebut dalam mengungkapkan gejala tertentu dari sekelompok individual, walaupun dilakukan pada waktu yang berbeda.

Uji reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketepatan alat pengumpul data (instrumen) yang digunakan. Langkah-langkah mencari nilai


(45)

Imas Permasih Masturoh, 2013

Pengaruh Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Di Perum Damri Unit Angkutan Bus Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

reliabilitas dengan metode Cronbach Alpha, adapun rumus untuk menghitung varians tiap item adalah sebagai berikut:

=

(Riduwan, 2013:74)

Dimana:

Si = Varians skor tiap-tiap item ∑X² = Jumlah kuadrat item X (∑X)² = Jumlah item X dikuadratkan N = Jumlah responden

Selanjutnya masukkan ke dalam rumus cronbach alpha dengan rumus:

=

[

] [

]

Dimana:

= Nilai reliabilitas

= Jumlah varians skor tiap-tiap item = Varians total

k = Jumlah item

Kriteria pengujian pada  = 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n – 2). Pengujian statistik mengacu pada kriteria :

 r hitung > r tabel maka item pernyataan dinyatakan reliabel

 r hitung≤ r tabel maka item pernyataan dinyatakan tidak reliabel


(46)

Imas Permasih Masturoh, 2013

Pengaruh Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Di Perum Damri Unit Angkutan Bus Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasil Uji Reliabilitas Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Produktivitas Kerja Karyawan

Variabel Nilai rhitung Nilai rtabel Keterangan

Variabel X 0,899 0,374 Reliabel

Variabel Y 0,881 0,374 Reliabel

Hasil uji reliabilitas variabel X dan variabel Y pada tabel di atas menunjukkan bahwa keduanya dinyatakan reliabel. Setelah memperhatikan kedua pengujian instrumen di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa instrumen dinyatakan valid dan reliabel.

3.7 Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis 1.7.1 Rancangan Analisis Data

Didalam penelitian ini, pengolahan data dilakukan melalui beberapa langkah sebagai berikut:

1. Editing, dalam hal ini adalah pemeriksaan angket yang terkumpul setelah diisi oleh responden menyangkut kelengkapan pengisian angket yang dilakukan oleh responden dan pemeriksaan jumlah lembaran angket.

2. Coding, dalam hal ini adalah pembobotan dari setiap item instrumen berdasarkan pada pembobotan sebagai berikut: untuk jawaban positif ranking pertama dimulai dari skor yang terbesar sampai dengan yang terkecil dan untuk jawaban negatif ranking pertama dimulai dari skor yang terkecil sampai


(47)

Imas Permasih Masturoh, 2013

Pengaruh Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Di Perum Damri Unit Angkutan Bus Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan yang terbesar. Nilai atau bobot untuk setiap jawaban positif diberi nilai 5-4-3-2-1, dan untuk jawaban negatif diberi skor 1-2-3-4-5. Pengukuran dalam kuesioner yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan skala likert yaitu kuesioner yang disebarkan dan dibuat dengan sistem tertutup, artinya tanggapan untuk setiap pertanyaan telah disediakan dan responden hanya tinggal memberi silang (X) pada kolom tanggapan sesuai dengan pendapat responden masing-masing.

3. Tabulating, maksudnya adalah tabulasi hasil scoring, yang dituangkan ke dalam tabel rekapitulasi secara lengkap untuk seluruh item setiap variable. Adapun tabel rekapitulasi seperti yang terlihat pada tabel 3.4 sebagai berikut:

Tabel 3.7

Rekapitulasi Pengubahan Data

Responden Skor Item

1 2 3 4 n 1

2 3 4 n


(48)

Imas Permasih Masturoh, 2013

Pengaruh Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Di Perum Damri Unit Angkutan Bus Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4. Analisis Deskriptif

Analisis ini digunakan untuk mendeskripsikan skor variable X dan variable Y serta kedudukannya. Analisis ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menentukan jumlah skor kriterium (SK) dengan menggunakan rumus: SK = ST x JB x JR

Dimana:

ST = Skor tertinggi JB = Jumlah bulir JR = Jumlah responden

b. Membandingkan jumlah skor hasil angket dengan jumlah skor kriterium, untuk mencari jumlah skor hasil angket menggunakan rumus:

∑Xi = X1+X2+X3+…Xn Dimana :

Xi = Jumlah skor hasil angket variable X

X1-Xn = Jumlah skor angket masing-masing responden

c. Membuat daerah kategori kontinum

Untuk melihat bagaimana gambaran tentang variable secara keseluruhan yang diharapkan responden, maka peneliti membagi daerah kategori kontinum ke dalam tiga tingkatan sebagai berikut:


(49)

Imas Permasih Masturoh, 2013

Pengaruh Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Di Perum Damri Unit Angkutan Bus Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tinggi = ST x JB x JR

Sedang = SS x JB x JR Rendah = SR x JB x JR Dimana:

ST = Skor tertinggi SS = Skor sedang SR = Skor terendah JB = Jumlah bulir JR = Jumlah responden

d. Menentukan garis kontinum dan daerah letak skor untuk Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (X), dan Produktivitas Kerja (Y).

Sangat Rendah Sedang Tinggi Sangat

Rendah Tinggi

Tabel 3.8

Kategori Penilaian Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja Jawaban Responden

Ukuran Nilai

Sangat Tinggi 5116,5 - 6090 Tinggi 4142,2 - 5115,5 Sedang 3167,8 - 4141,2 Rendah 2193,4 - 3166,8 Sangat Rendah 1218 - 2192,4

Tabel 3.9

Kategori Produktivitas Kerja Jawaban Responden

Ukuran Nilai


(50)

Imas Permasih Masturoh, 2013

Pengaruh Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Di Perum Damri Unit Angkutan Bus Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tinggi 4438 - 5481

Sedang 3394 - 4437

Rendah 2350 - 3393

Sangat Rendah 1305 - 2349

3.7.2 Method of Successive Interval (MSI)

Data variabel sebelumnya menggunakan data ordinal tetapi dikarenakan pengolahan data dengan penerapan statistik parametrik mensyratkan data sekurang-kurangnya harus diukur dalam skala interval, maka perlu dilakukan tranformasi ke data interval menggunkan Method of Successive Interval (MSI)

dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menghitung frekuensi (f) untuk masing-masing kategori responden.

2. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut proporsi (p)

3. Jumlahkan nilai proporsi kumulatif untuk masing-masing kategori responden sebagai berikut:

= 0 +

= +

= +

= +

= +

4. Diasumsikan proporsi kumulatif mengikuti distribusi normal baku maka setiap nilai PK untuk masing-masing kategori responden akan didapatkan nilai densitas f (z) untuk masing-masing nilai z.


(51)

Imas Permasih Masturoh, 2013

Pengaruh Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Di Perum Damri Unit Angkutan Bus Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Perhitungan skala value (SV) untuk masing-masing kategori responden secara umum yaitu dengan cara:

SV=

a.

Tentukan nilai tranformasi dengan menggunakan rumus: Y = NS + k K= [1+| |]

b. Langkah-langkah diatas bila dijabarkan dalam bentuk tabel akan terlihat sebagai berikut:

Tabel 3.10

Pengubahan Data Ordinal ke Interval

Kriteria/Unsur 1 2 3 4 5

Frekuensi Proporsi Proporsi Kumulatif Nilai

Skala Value

Catatan : Skala terkecil dibuat sebesar 1, maka SV terkecil adalah +

3.7.3 Analisis Korelasi

Uji korelasi atau analisis korelasi yaitu teknik untuk menetukan sampai sejauh mana hubungan antara dua variabel. Untuk mengetahui korelasinya menggunakan rumus koefisien korelasi Pearson Product Moment :


(52)

Imas Permasih Masturoh, 2013

Pengaruh Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Di Perum Damri Unit Angkutan Bus Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu (Riduwan, 2013:75)

Koefisien korelasi (r) menunjukan derajat korelasi antara x dan y. Nilai koefisien korelasi harus terdapat dalam batas-batas: -1< r < +1. Tanda positif menunjukan adanya korelasi positif atau korelasi langsung antara kedua variabel yang berarti. Setiap kenaikan nilai x akan diikuti dengan penurunan nilai-nilai y, dan begitu pula sebaliknya.

- Jika nilai r = +1 atau mendekati +1, maka korelasi anatra kedua variabel sangat kuat dan positif.

- Jika nilai r = -1 atau mendekati -1, maka korelasai antara kedua variabel sangat kuat dan negatif.

- Jika nilai r = 0 atau mendekati 0, maka korelasi variable yang diteliti tidak ada sama sekali atau sangat lemah.

Tabel 3.11

Interpretasi Tingkat Hubungan Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00-0,199 Sangat rendah

0,20-0,399 Rendah

0,40-0,599 Cukup

0,60-0,799 Tinggi

0,80-1,000 Sangat Tinggi

(Arikunto, 2010:319)

a. Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis regresi linear sederhana digunakan untuk mengetahui bentuk hubungan antara variable X dengan variable Y, dimana model regresi linear sederhana dirumuskan sebagai berikut:


(53)

Imas Permasih Masturoh, 2013

Pengaruh Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Di Perum Damri Unit Angkutan Bus Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Ŷ = a+bX

Dimana:

a =

b

=

Dengan ketentuan:

Y = Produktivitas Kerja Karyawan

X = Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja a = Konstanta

b = Koefisien regresi b. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk melihat besarnya dampak antara kedua variabel yang diteliti, maka dihitung koefisien determinasi (Kd) dengan asumsi dasar faktor-faktor lain diluar variabel dianggap konstan atau tetap (ceteris paribus). Untuk menentukan koefisien determinasi digunakan rumus adalah sebagai berikut :

Kd = r2 x 100% Keterangan:

Kd = Koefisien Determinasi


(54)

Imas Permasih Masturoh, 2013

Pengaruh Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Di Perum Damri Unit Angkutan Bus Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.7.4 Uji Hipotesis

Hipotesis didefinisikan sebagai dugaan atas jawaban sementara mengenai sesuatu masalah yang masih perlu diuji secara empiris, untuk mengetahui apakah pernyataan (dugaan/ jawaban) itu dapat diterima atau tidak. Dalam penelitian ini yang akan diuji adalah seberapa besar dampak pelaksanaan program keselamatan dan kesehatan kerja (X) terhadap produktivitas kerja karyawan (Y) dengan memperhatikan karakteristik variabel yang akan diuji berdasarkan perumusan hipotesis.

Untuk menguji signifikansi koefisien korelasi antara variabel x dan y dilakukan dengan menggunakan statistik uji t-hitung dengan rumus sebagai berikut:

√ √

(Sugiyono, 2012:205) Keterangan:

t = Derajat student dengan derajat kebebasan (dk) = n-2 r = Nilai koefisien korelasi


(55)

Imas Permasih Masturoh, 2013

Pengaruh Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Di Perum Damri Unit Angkutan Bus Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk menarik kesimpulan terhadap hipotesis perbandingan t-hitung dengan t-tabel dengan tingkat signifikansi sebesar α = 5%. Pengambilan α = 5% didasarkan pada alasan dalam ilmu sosial tingkat kesalahan sebesar 5% sudah dianggap baik. Kriteria pengambilan keputusan untuk hipotesis yang diajukan adalah:

H0: ρ > 0

Tidak ada pengaruh yang positif antara program keselamatan dan kesehatan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan PERUM DAMRI Unit Angkutan Bus Kota Bandung.

H1: ρ ≤ 0

Ada pengaruh yang positif antara program keselamatan dan kesehatan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan PERUM DAMRI Unit Angkutan Bus Kota Bandung.

Jadi kriteria ditolak atau diterimanya hipotesis adalah sebagai berikut:

 Bila t hitung > t tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima.


(56)

Imas Permasih Masturoh, 2013

Pengaruh Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Di Perum Damri Unit Angkutan Bus Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada karyawan PERUM DAMRI Unit Angkutan Bus Kota Bandung pada bagian lintas, pelaksana teknik, pengemudi/supir dan kondektur untuk mengetahui pengaruh program keselamatan dan kesehatan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Persepsi karyawan terhadap program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) secara keseluruhan termasuk dalam kategori tinggi. Hal ini dapat dilihat dari tanggapan responden terhadap pernyataan-pernyataan yang diajukan. Mayoritas karyawan memberikan tanggapan yang baik pada semua indikator-indikator yang digunakan untuk mengukur program keselamatan dan kesehatan kerja (K3), yang artinya karyawan menilai kualitas program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang dijalankan sudah baik. Tanggung jawab kesehatan, keselamatan dan keamanan untuk karyawan dari perusahaan dinilai sudah sangat baik, secara umum perusahaan dinilai sudah baik dalam memberikan perintah dan bimbingan pencegahan kecelakaan kerja, ganti rugi untuk karyawan yang mengalami kecelakaan dan sakit akibat kerja, serta


(57)

Imas Permasih Masturoh, 2013

Pengaruh Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Di Perum Damri Unit Angkutan Bus Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengarahan kepada karyawan mengenai pentingnya program K3. Komitmen dan budaya keselamatan organisasi yang dilakukan perusahaan dinilai sudah baik, frekuensi pemberian sanksi kepada karyawan yang melanggar peraturan K3, tunjangan dan jaminan keselamatan dan kesehatan kerja, dan tingkat kerjasama antara perusahaan dan karyawan mengenai program K3 yang diberikan perusahaan dinilai sudah baik oleh sebagian karyawan. Begitu pula pada komite-komite keselamatan, pelatihan keselamatan dan komunikasi, serta inspeksi, investigasi kecelakaan dan evaluasi yang dilakukan perusahaan dalam meningkatkan program keselamatan dan kesehatan kerja dengan tujuan mengurangi kecelakaan maupun sakit akibat kerja dinilai sudah baik oleh para karyawan. Akan tetapi pada motivasi keselamatan karyawan dan insentif, karyawan menilai perusahaan belum optimal dapat memotivasi karyawan, seperti memberikan penghargaan/reward kepada karyawan yang melaksanakan program K3 dan pemberian insentif dalam mengurangi jumlah kecelakaan kerja. Padahal jika karyawan merasa perusahaan telah memberikan timbal balik, maka akan menguntungkan perusahaan karena dapat berkurangnya karyawan yang mengalami kecelakaan dan sakit akibat kerja serta akan menambah rasa loyalitas yang dirasakan karyawan sehingga tujuan perusahaan akan tercapai yaitu dapat meningkatkan produktivitas kerja.


(58)

Imas Permasih Masturoh, 2013

Pengaruh Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Di Perum Damri Unit Angkutan Bus Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Persepsi karyawan terhadap produktivitas kerja termasuk dalam kategori tinggi, hal ini dapat dilihat dari indikator-indikator pernyataan yang diajukan kepada sebagian karyawan. Pada subvariabel motivatif, disiplin dan berjiwa kejuangan, karyawan sudah mampu memotivasi dirinya maupun rekan kerja, tingginya keinginan karyawan dalam meraih prestasi kerja, keinginan karyawan dalam menaati peraturan yang diberikan perusahaan, ketekunan dalam melaksanakan tugas yang diberi perusahaan, serta tingkat kehadiran karyawan dalam bekerja dinilai sudah tinggi, akan tetapi tingkat kemampuan dalam memperoleh laba untuk dirinya dan perusahaan dari hasil kerja yang dicapai dinilai karyawan belum dapat memenuhi keinginannya. Sedangkan pada subvariabel kreatif, inovatif, dinamis dan profesional, karyawan menilai bahwa dirinya belum mampu memberikan hasil kerja yang terbaik untuk perusahaan. Seperti karyawan belum mampu dalam menciptakan dan menyampaikan gagasan baru kepada pimpinan, tidak didapatkannya kenyamanan dalam bekerja, kurangnya semangat karyawan dalam bekerja, kurangnya tingkat kemampuan karyawan dalam memahami pekerjaan, dan belum dapat menerima saran dan kritik dari perusahaan, rekan kerja maupun konsumen terhadap hasil kerjanya.

3. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat hubungan yang kuat antara program keselamatan dan kesehatan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan di


(1)

Imas Permasih Masturoh, 2013

Pengaruh Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Di Perum Damri Unit Angkutan Bus Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PERUM DAMRI UABK Bandung sebagaimana ditunjukkan oleh hasil uji koefisien korelasi dan regresi linear sederhana, tetapi pengaruh program keselamatan dan kesehatan kerja terhadap produktivitas kerja karyawan hanya berpengaruh sebesar 0,371 atau 37,1% sisanya sebesar 62,9% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, yaitu: sikap mental, pendidikan, ketrampilan, manajemen, HIP, tingkat penghasilan, gizi dan kesehatan, lingkungan dan iklim kerja, sarana produksi, teknologi, dan kesempatan berprestasi.

1.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dari kesimpulan di atas, maka penulis mengemukkan beberapa saran sebagai berikut:

1. Saran yang dapat digunakan untuk meningkatkan program keselamatan dan

kesehatan kerja adalah sebagai berikut:

a. Perusahaan harus memberikan frekuensi dalam pelatihan dan petunjuk

menggunakan alat keselamatan dan kesehatan kerja secara berkala atau terus-menerus tiap periodenya. Karena jika karyawan melakukan pelatihan program keselamatan dan kesehatan kerja, diharapkan dapat mengerti bagaimana seharusnya mengantisipasi kecelakaan kerja pada diri sendiri maupun rekan kerja agar dapat mengurangi kecelakaan maupun sakit akibat kerja. Dan juga perusahaan harus memberikan petunjuk bagaimana menggunakan alat keselamatan dan kesehatan kerja kepada karyawannya


(2)

Imas Permasih Masturoh, 2013

Pengaruh Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Di Perum Damri Unit Angkutan Bus Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

karena dengan didapatkannya ilmu bagaimana menggunakan alat K3 diharapkan karyawan dapat melindungi dirinya apabila suatu waktu terjadi hal yang tidak diinginkan yaitu kecelakaan kerja.

b. Perusahaan seharusnya memberikan penghargaan/reward seperti piagam

atau hadiah kepada karyawan yang melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja karena dengan begitu dapat memotivasi seluruh karyawan untuk melaksanakan program K3 dengan baik, sekaligus karyawan dapat mematuhi peraturan perusahaan dalam menjalankan program keselamatan dan kesehatan kerja.

c. Perusahaan sebaiknya meningkatkan lagi pemberian insentif kepada

karyawan yang dapat mengurangi jumlah kecelakaan kerja, karena dengan begitu karyawan dapat merasakan timbal balik antara perusahaan dengan karyawan. Karyawan akan merasa dirinya dihargai oleh perusahaan, sehingga dapat menimbulkan rasa aman dan nyaman dalam bekerja, menumbuhkan loyalitas terhadap perusahaan dan dengan begitu tujuan perusahaan dapat tercapai yaitu tingkat kemangkiran karyawan yang rendah, dan dapat meningkatkan kinerja maupun produktivitas kerja yang dapat memberikan keuntungan langsung untuk seluruh karyawan dan perusahaan itu sendiri.


(3)

Imas Permasih Masturoh, 2013

Pengaruh Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Di Perum Damri Unit Angkutan Bus Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Saran yang dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas kerja

karyawan adalah sebagai berikut:

a. Untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan, perusahaan

seharusnya dapat meningkatkan kreatifitas yang dimiliki tiap karyawan. Seperti mendengarkan dan menampung saran jika karyawan menciptakan dan menyampaikan gagasan baru kepada pimpinan, sehingga karyawan dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik.

b. Perusahaan juga sebaiknya dapat memberikan rasa nyaman kepada

karyawan seperti adanya komunikasi yang baik antara pimpinan dan seluruh karyawan sehingga karyawan mampu mengerjakan beban pekerjaan yang sesulit atau seberat apapun dengan senyaman mungkin. Dan juga perusahaan seharusnya memberikan sedikit kebebasan kepada karyawan dalam menyelesaikan tugasnya sesuai keinginannya dengan caranya sendiri tetapi masih tetap mematuhi peraturan yaitu selesai sesuai dengan batas waktu yang diberikan perusahaan.

c. Selanjutnya tindakan yang mungkin dilakukan perusahaan yaitu

meningkatkan semangat karyawan dalam mengerjakan

tugas/pekerjaannya, dengan cara diberikannya motivasi seperti pemberian reward atau insentif atau pemberian program kesejahteraan karyawan lainnya. Dan juga perusahaan sebaiknya memberikan pelatihan yang


(4)

Imas Permasih Masturoh, 2013

Pengaruh Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Di Perum Damri Unit Angkutan Bus Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

cukup baik kepada karyawan sehingga karyawan dapat memahami pekerjaan yang diberikan kepada mereka.

d. Berkaitan dengan memperoleh keuntungan, masih terdapatnya sejumlah

karyawan yang belum merasa mendapatkan keuntungan untuk dirinya sendiri maupun perusahaan atas hasil kerja yang dicapai. Untuk itu perusahaan maupun karyawan itu sendiri seharusnya dapat bekerjasama dalam menaikkan citra perusahaan, seperti mengganti beberapa armada bus dengan yang layak untuk beroperasi, supir dan kondektur yang ramah kepada penumpang, dll. Sehingga dengan begitu diharapkan dapat menaikkan jumlah penumpang yang secara tidak langsung dapat menambah keuntungan bagi perusahaan maupun seluruh karyawan.


(5)

Imas Permasih Masturoh, 2013

Pengaruh Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Di Perum Damri Unit Angkutan Bus Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Hasibuan, S.P Malayu (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi.

Jakarta : Bumi Aksara.

L. Mathis, Robert dan H. Jackson. (2009). Human Resource Management. Jakarta:

Salemba 4

Mangkunegara, A.A Anwar Prabu. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia

Perusahaan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Narimawati, Umi. (2007). Riset Manajemen Sumber Daya Manusia Aplikasi Contoh

& Perhitungannya. Jakarta: Agung Media.

Nazir, Moh. (2005). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Riduwan. (2013). Metode & Teknik Menyusun Proposal Penelitian. Bandung:

Alfabeta.

Rivai, Veithzal. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan Dari

Teori ke Praktik. Jakarta: Murai Kencana.

Sastradipoera, Komaruddin. (2007). Menejemen Sumber Daya Manusia. Bandung:

Kappa-Sigma.

Sedarmayanti. (2009). Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung:

CV. Mandar Maju.


(6)

Imas Permasih Masturoh, 2013

Pengaruh Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Di Perum Damri Unit Angkutan Bus Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sinungan, Muchdarsyah. (2009). Produktivitas Apa Dan Bagaimana. Jakarta: Bumi

Aksara

Sugiyono. (2012). Metode penelitian Kuantitatif KualitatifDan R&D. Bandung: CV.

Alfabeta

Umar, Husein. (2003). Riset Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka

Umum

Yuniarsih, Tjutju & Suwatno. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung:

Alfabeta Karya Ilmiah

Nor Norisanti. (2013). Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Terhadap

Produktivitas Karyawan Pada CV. Rhodas Kabupaten Sukabumi. Jurnal.

[Online] Tersedia: http://www.ummi.ac.id[26 Februari 2013]

Trisna Lestari. (2007). Hubungan Keselamatan dan Kesehatan (K3) dengan

Produktivitas Kerja Karyawan (Studi Kasus: Bagian Pengolahan PTPN VIII Gunung Mas, Bogor). Jurnal. [Online] Tersedia: http://journal.ipb.ac.id [4 Mei 2007]

Luqman Hakim. (2013). Pengaruh Program K3 Terhadap Produktivitas Kerja

Karyawan Divisi Produksi di PT. Susanti Megah Surabaya. Jurnal. [Online]

Tersedia: http://ejournal.unesa.ac.id

Internet

NN. (2012). Materi Kuliah Ekonomi. Kesehatan dan Keselamatan Kerja. [Online]

Tersedia:http://


Dokumen yang terkait

Pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Produktifitas Kerja Karyawan

4 76 136

Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Serta Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Sinar Sosro Tanjung Morawa Medan

31 176 154

Analisis Pengaruh Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja OHSAS 18001 Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Coca Cola Amatil Medan

16 139 163

Pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Disiplin Kerja Karyawan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Studi Kasus Pada PT Wika Realty Proyek Pembangunan Tamansari Hive Office Park)

20 124 133

STUDI TENTANG PENGARUH DAN PELAKSANAAN PROGRAM K3(KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA) TERHADAP STUDI TENTANG PENGARUH DAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 (KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA) TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA.

0 7 12

PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PENGARUH KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PO. KARUNIA MULYA DI KARANGANYAR.

1 1 13

PENGARUH PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DI PT. GAMATEX CIMAHI.

1 3 58

355078559 Skripsi Pengaruh Progam Keselamatan Dan Kesehatan Kerja K3 Dan Disiplin Kerja Karyawan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan

3 8 133

Pengaruh Pelaksanaan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada PT. Bormindo Nusantara Duri

0 5 10

PENGARUH ETIKA KERJA, KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PERUM DAMRI PANGKALPINANG

0 0 20