PERLAWANAN FRONT PERSATUAN NASIONAL CINA DALAM MENGHADAPI PENYERANGAN JEPANG TAHUN 1936-1941.

(1)

Rubi Setiawan, 2013

Perlawanan Front Persatuan Nasional Cina Dalam Menghadapi Penyerangan Jepang Tahun 1936-1941

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PERLAWANAN FRONT PERSATUAN NASIONAL CINA DALAM MENGHADAPI PENYERANGAN JEPANG TAHUN 1936-1941

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Sejarah

OLEH RUBI SETIAWAN

0806998

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

Rubi Setiawan, 2013

Perlawanan Front Persatuan Nasional Cina Dalam Menghadapi Penyerangan Jepang Tahun

1936-2013

PERLAWANAN FRONT PERSATUAN NASIONAL CINA

DALAM MENGHADAPI PERLAWANAN JEPANG

TAHUN 1936-1941

Oleh Rubi Setiawan

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Rubi Setiawan 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

November 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.


(3)

Rubi Setiawan, 2013

Perlawanan Front Persatuan Nasional Cina Dalam Menghadapi Penyerangan Jepang Tahun 1936-1941

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

LEMBAR PENGESAHAN

PERLAWANAN FRONT PERSATUAN NASIOAL CINA DALAM MENGHADAPI PENYERANGAN JEPANG TAHUN 1936-1941

Rubi Setiawan (0806998)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH: PEMBIMBING I

Dr. Agus Mulyana. M. Hum NIP. 19660808 199103 1 002

PEMBIMBING II

Dra. Lely Yulifar, M. Pd NIP. 19641204 199001 2 002

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial


(4)

Rubi Setiawan, 2013

Perlawanan Front Persatuan Nasional Cina Dalam Menghadapi Penyerangan Jepang Tahun

1936-Universitas Pendidikan Indonesia

Prof. Dr. H. Dadang Supardan, M.Pd NIP. 19570408 198403 1 003


(5)

i

Rubi Setiawan, 2013

Perlawanan Front Persatuan Nasional Cina Dalam Menghadapi Penyerangan Jepang Tahun 1936-1941

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul “Perlawanan Front Persatuan Nasional Cina dalam Menghadapi Penyerangan Jepang Tahun 1936-1941”. Masalah utama yang dikaji dalam skripsi ini adalah “Bagaimana usaha Front Persatuan Nasional Cina dalam menghadapi penyerangan Jepang tahun 1936-1941?”. Masalah utama tersebut dibagi menjadi empat pertanyaan penelitian, yaitu: 1) Bagaimana latar belakang terbentuknya Front Persatuan Nasional Cina pada tahun 1936?. 2) Bagaimana peranan tokoh-tokoh Front Persatuan Nasional Cina dalam menghadapi Jepang tahun 1936-1941?. 3) Bagaimana strategi Front Persatuan Nasional Cina dalam menghadapi Jepang tahun 1936-1941?. 4) Bagaimana dampak terbentuknya FPNC bagi Kuomintang dan Kuocantang tahun 1936-1941?. Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode historis dengan menggunakan empat langkah penelitian, yaitu heuristik sebagai upaya pencarian sumber, kritik terhadap sumber, interpretasi atau analisis terhadap sumber dan historiografi atau penulisan sejarah. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh temuan sebagai berikut. FPNC yang terbentuk pada tahun 1936 dilatar belakangi oleh adanya agresi militer yang dilakukan Jepang. Hal ini menyebabkan bersatunya Kuomintang dan Kuocantang yang membutuhkan kerjasama dalam mengadapi Jepang. Dalam usaha menghadapi agresi militer Jepang, tokoh-tokoh FPNC memiliki peranannya masing-masing, seperti Chiang Kai-shek yang menjabat sebagai ketua dewan pertahanan nasional, sementara Mao Ze-dong menjabat sebagai salah satu dewan pembantu. Strategi yang FPNC jalankan dalam menghadapi Jepang pada tahun 1936-1941, antara lain dengan melakukan pertempuran fisik sebagai alat perjuangan bangsa maupun hubungan diplomasi sebagai usaha mendapatkan dukungan dari dunia internasional. Akan tetapi, terbentuknya FPNC ini memiliki dampak tersendiri bagi Kuomintang dan Kuocantang. Bagi Kuomintang adanya FPNC membuat fokus dalam menghadapi Jepang lebih besar serta sangat membantu dalam menambah kekuatan dibidang militer. Sedangkan bagi Kuocantang, menjadikan keuntungan yang besar karena mereka dapat menguasai sebagian wilayah Cina yang pada saat itu dikuasai oleh Kuomintang. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pengembangan materi pada pembelajaran sejarah SMA di kelas XI.


(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iii

DAFTAR ISI... v

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Rumusan Masalah ... 3

1.3Tujuan Penelitian... 4

1.4Manfaat Penelitian ... 4

1.4.1 Akademis ... 4

1.4.2 Praktis ... 4

1.5Struktur Organisasi ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

2.1Peralawanan Cina Terhadap Agresi Jepang ... 7

2.2Nasioanlisme Cina ... 11

2.3Hubungan antara Partai Nasionalisme Cina (Kuomintang) dan Partai Komunis Cina (Kuocantang) ... 14

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 19

3.1Metode dan Teknik Pengumpulan Data ... 19

3.1.1 Metode Penelitian ... 19

3.1.2 Teknik Pengumpulan Data ... 20

3.2Persiapan Penelitian ... 20

3.2.1 Penentuan dan Pengajuan Topik Penelitian ... 20

3.2.2 Penyusunan Rencana Penelitian ... 21

3.2.3 Proses Penelitian ... 22


(7)

Rubi Setiawan, 2013

Perlawanan Front Persatuan Nasional Cina Dalam Menghadapi Penyerangan Jepang Tahun 1936-1941 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB IV FRONT PERSATUAN NASIONAL CINA SEBAGAI REAKSI DALAM

MENGHADAPI AGRESI MILITER JEPANG TAHUN 1936-1941 ... 30

4.1Kondisi Sosial-Politik Cina sebelum Terbentuknya FPNC ... 30

4.1.1 Revolusi yang melahirkan Republik Cina ... 31

4.1.2 Hubungan Diplomasi dengan Negara Komunis Rusia ... 35

4.1.3 Terpecahnya Pemerintahan Kuomintang ... 37

4.2Faktor-Faktor Penyebab terbentuknya FPNC ... 39

4.2.1 Agresi Militer Jepang ... 40

4.2.2 Insiden Penculikan di Xi’an ... 48

4.3Peranan Tokoh-Tokoh dalam Menghadapi Agresi Militer Jepang Tahun 1936-1941 ... 51

4.3.1 Peranan Politik Chiang Kai-shek dalam Menghadapi Agresi Militer Jepang Tahun 1936-1941 ... 52

4.3.2 Peranan Politik Mao Ze-dong dalam Menghadapi Agresi Militer Jepang Tahun 1936-1941 ... 54

4.4Strategi Perlawanan FPNC dalam Menghadapi Agresi Militer Jepang Tahun 1936-1941 ... 56

4.4.1 Strategi Militer sebagai Alat Perjuangan Bangsa ... 57

4.4.2 Strategi Diplomasi untuk Memperoleh Dukungan Internasional ... 68

4.5Dampak Bersatunya Politik Cina bagi Kuomintang dan Kuocantang Tahun 1936-1941 ... 71

4.5.1 Kondisi Kuomintang setelah Terbentuknya FPNC Tahun 1936-1941 ... 72

4.5.2 Kondisi Kuocantang setelah Terbentuknya FPNC Tahun 1936-1941 ... 73

BAB V KESIMPULAN ... 76

DAFTAR PUSTAKA ... 78

LAMPIRAN ... 81


(8)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Dewasa ini kedaulatan suatu negara dapat dilihat dari sejauh mana negara tersebut memiliki hubungan bilateral dengan negara lainnya untuk menjalin kerjasama di bidang sosial, politik, ekonomi dan pertahanan. Tanpa adanya hubungan bilateral, suatu bangsa dapat dikatakan tidak memiliki kedaulatan atau pengakuan internasional. Berkaitan dengan hal tersebut setiap negara di dunia pasti akan menjalin hubungan bilateral dengan negara lainnya yang akan saling mengutungkan satu sama lain. Namun demikian, hubungan bilateral di antara negara-negara tersebut terkadang selalu terkendala oleh masalah klaim kedaulatan dari negara yang satu dengan yang lainnya. Salah satu di antara contoh tersebut adalah hubungan antara Republik Rakyat Cina (RRC) dan Republik Cina (Taiwan).

Klaim yang dimaksud berkaitan dengan perseteruan panjang antara kelompok nasionalis dan komunis di Cina yang berujung kepada pembentukan negara komunis Republik Rakyat Cina. Kemenangan kelompok komunis tersebut menyebabkan terusirnya kelompok nasionalis yang sedang berkuasa di Cina daratan ke Taiwan, sehingga persoalan mengenai pengakuan dunia internasional terhadap Cina pun terpecah dua, antara pengakuan terhadap RRC dan Taiwan. Namun demikian, sebagian besar negara di dunia pada akhirnya mengakui RRC sebagai negara baru bangsa Cina menggantikan Republik Cina. Mao Ze-dong mengungkapkan bahwa rezim yang baru ingin mengembangkan hubungan dengan negara manapun di dunia jika negara itu memutuskan hubungan diplomatik dengan Chiang Kai-shek di Taiwan (Wibowo, 2000: 58).

Konflik diantara keduanya yakni nasionalis yang dipimpin Chiang Kai-shek dan komunis dibawah Mao Ze-dong telah dimulai sejak berdirinya Republik Cina pada tahun 1912 ketika terdapat dua ideologi besar, yaitu nasionalis dengan partainya Kuomintang dan komunis dibawah Kuocantang. Kedua ideologi tersebut sejak awal memang telah berseteru yakni sejak terpecahnya partai


(9)

Rubi Setiawan, 2013

Perlawanan Front Persatuan Nasional Cina Dalam Menghadapi Penyerangan Jepang Tahun 1936-1941

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kuomintang menjadi dua golongan seperti yang diungkapkan oleh Taniputera (2009: 553) bahwa di dalam tubuh Kuomintang terdapat dua kubu yaitu Kuomintang sayap kanan (kontra-komunis) dan sayap kiri (pro-komunis). Akibat tekanan dari kelompok nasionalis, kelompok komunis kemudian membentuk partai tersendiri, yaitu partai Kuocantang.

Namun demikian, konflik diantara kedua kelompok tersebut pada akhirnya dipersatukan untuk sementara akibat adanya Perang Sino-Jepang II pada tahun 1936 melalui sebuah koalisi yang disebut Front Persatuan Nasional Cina (FPNC). Kekhawatiran kelompok nasionalis maupun komunis akan masuknya jepang ke daratan Cina pada tahun 1931 dengan telah melakukan agresi terhadap Manchuria, menjadi faktor utama terbentuknya FPNC. Chavan (1979: 48) mengatakan bahwa Jepang membentuk negara boneka Manchukuo di Manchuria, sehingga mengakibatkan ancaman Jepang semakin nyata. Perang menghadapi agresi Jepang secara resmi terjadi pada tahun 1936. Pecahnya perang dengan Jepang tersebut menimbulkan suatu ancaman besar bagi bangsa Cina, sebab dengan kemajuan militernya, bangsa jepang dapat dengan mudah mengalahkan pasukan Cina seperti pada Perang Sino-Jepang I tahun 1894.

Oleh karena itu, terbentuknya FPNC yang berisi kekuatan nasionalis-komunis dalam menghadapi Jepang tersebut menunjukan bahwa nasionalisme Cina pada masa penyatuan disebabkan oleh adanya faktor eksternal. Seperti yang diungkapkan oleh Ernest Renan (Error! Hyperlink reference not valid. September 2012]) bahwa nasionalisme muncul akibat adanya musuh bersama, sehingga terciptalah kemauan untuk bersatu. Konsep nasionalisme menurut Renan tersebut sangat relevan dengan munculnya nasionalisme Cina, karena golongan nasionalis-komunis telah membentuk satu persatuan dalam menanggulangi musuh mereka.

Penyatuan kedua kekuatan tersebut berlangsung hingga tahun 1941, ketika kekuatan FPNC berhasil menghalau agresi Jepang ke seluruh daratan Cina. Setelah tahun 1941, kedua kekuatan nasionalis dan komunis kembali terpecah, menjadikan Cina masuk ke dalam perang segitiga, yakni antara nasionalis, komunis, dan Jepang. Permusuhan di antara keduanya kembali meruncing hingga akhirnya terbentuk Republik Rakyat Cina pada 1 Oktober 1949 dan mengalahkan


(10)

3

nasionalis Republik Cina yang kemudian melarikan diri ke Taiwan. Oleh sebab itu permusuhan keduanya masih berlangsung hingga saat ini dan keduanya masih saling klaim pemilik yang resmi Cina daratan.

Permasalahan mengenai konflik antara nasionalis dan komunis Cina tersebut telah memberikan rasa ketertarikan bagi penulis untuk meneliti lebih jauh mengenai peranan FPNC dalam mempersatukan kelompok nasionalis dan komunis dalam menghadapi agresi militer Jepang. Ketertarikan itu terlebih didasarkan pada kondisi politik saat ini, yakni perbedaan pendapat mengenai negara Cina yang resmi di dunia internasional serta klaim RRC atas kedaulatan wilayah Taiwan yang masih menjadi konflik. Oleh sebab itu ketertarikan peneliti tersebut dituangkan ke dalam skripsi yang berjudul Perlawanan Front

Persatuan Nasional Cina Dalam Menghadapi Penyerangan Jepang Tahun 1936-1941. Disamping itu, belum adanya tulisan karya ilmiah atau skripsi tentang

Front Persatuan Nasional Cina di Jurusan Pendidikan Sejarah Universitas Pendidikan Indonesia membuat penulis merasa perlu menelitinya sebagai tulisan karya ilmiah.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan pokok pikiran di atas, terdapat suatu permasalahan utama yang akan menjadi kajian utama dari penulisan ini yaitu “Bagaimana usaha Front Persatuan Nasional Cina dalam menghadapi penyerangan Jepang tahun 1936-1941”.

Untuk memfokuskan permasalahan yang akan dikaji lebih jelas, terarah, dan hanya bertitik pada satu tema, maka penulis membatasi pokok permasalahan dengan merumuskan pokok permasalahan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut :

1. Bagaimana latar belakang terbentuknya Front Persatuan Nasional Cina pada tahun 1936?

2. Bagaimana peranan tokoh-tokoh Front Persatuan Nasional Cina dalam menghadapi penyerangan Jepang tahun 1936-1941?


(11)

Rubi Setiawan, 2013

Perlawanan Front Persatuan Nasional Cina Dalam Menghadapi Penyerangan Jepang Tahun 1936-1941

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Bagaimana strategi perlawanan Front Persatuan Nasional Cina dalam menghadapi penyerangan Jepang tahun 1936-1941?

4. Bagaimana dampak terbentuknya FPNC bagi Kuomintang dan Kuocantang tahun 1936-1941?

1.3Tujuan Penelitian

Tujuan utama dari penelitian ini adalah peranan FPNC dalam penyerangan Jepang tahun 1936-1941. Adapun tujuan khusus dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Mendeskripsikan latar belakang pembentukan Front Persatuan Nasional Cina pada tahun 1936.

2. Menganalisis peranan tokoh-tokoh Front Persatuan Nasional Cina dalam menghadapi penyerangan Jepang tahun 1936-1941.

3. Menganalisis strategi perlawanan Front Persatuan Nasional Cina dalam menghadapi penyerangan Jepang tahun 1936-1941.

4. Menganalisis dampak penyerangan Jepang ke Cina terhadap Kuomintang dan Kuocantang tahun 1936-1941.

1.4Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini sebagai berikut :

1.4.1 Akademis

1. Memperkaya penulisan sejarah dalam rangka mengembangkan wawasan yang berkaitan dengan sejarah Asia Timur khususnya Cina.

2. Memberikan kontribusi dalam penelitian sejarah mengenai peranan FPNC tehadap agresi militer Jepang ke Cina.

3. Menambah wawasan bagi penulis itu sendiri dan masyarakat luas.

1.4.2 Praktis

1. Mengetahui mengenai sejarah terbentuknya negara Republik Cina dan Republik Rakyat Cina (RRC).


(12)

5

2. Mengetahui situasi politik Asia Timur khususnnya Republik Cina, RRC dan Jepang.

3. Sebagai materi bagi siswa SMA khususnya yang berkaitan dengan Pan Asia Raya yang dilakukan Jepang.

1.5Struktur Organisasi Skripsi

Adapun struktur organisasi dalam penulisan skripsi yang akan dilakukan oleh penelitian adalah:

BAB I. PENDAHULUAN

Bab ini berisi ringkasan secara rinci mengenai latar belakang penulisan yang menjadi alasan penulis sehingga merasa tertarik untuk mengkaji dan melakukan penelitian mengenai Perlawanan Front Persatuan Nasional Cina (FPNC) dalam menghadapi penyerangan Jepang tahun 1936-1941. Penelitian ini pun ditujukan sebagai bahan penulisan skripsi, rumusan masalah yang diuraikan menjadi beberapa pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi penulisan dalam penyusunan skripsi.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini penulis menjelaskan secara terperinci mengenai sumber-sumber yang berhubungan dengan permasalahan penelitian yang akan dikaji, yaitu sumber yang berkaitan dengan perlawanan Front Persatuan Nasional Cina dalam menghadapi penyerangan Jepang tahun 1936-1941. Penjelasan sumber tersebut adalah berupa informasi-informasi yang diperoleh dari hasil kajian kepustakaan. Selain itu, pada bab ini juga akan penulis jelaskan mengenai konsep yang relevan dengan bahan penelitian yang akan dilakukan.

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

Di dalam bab ini peneliti menguraikan mengenai metodelogi penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian. Peneliti menguraikan tahapan-tahapan yang dilakukan dalam menyelesaikan penelitian yang berisi langkah-langkah penelitian, dimulai dari persiapan sampai langkah-langkah terakhir dalam menyelesaikan penelitian ini. Pada tahapan ini penulis menggunakan langkah-langkah penelitian sejarah yang meliputi heuristik, kritk, interpretasi dan


(13)

Rubi Setiawan, 2013

Perlawanan Front Persatuan Nasional Cina Dalam Menghadapi Penyerangan Jepang Tahun 1936-1941

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

historiografi mengenai perlawanan Front Persatuan Nasional Cina (FPNC) dalam menghadapi penyerangan Jepang tahun 1936-1937.

BAB IV.FRONT PERSATUAN NASIONAL CINA SEBAGAI REAKSI DALAM MENGHADAPI AGRESI MILITER JEPANG TAHUN 1936-1941

Bab ini berisi mengenai hasil penelitian dan pembahasan yang berisi mengenai seluruh informasi dan data-data yang diperoleh penulis tentang perlawanan Front Persatuan Nasional Cina (FPNC) dalam menghadapi penyerangan Jepang tahun 1936-1941. Dalam pembahasan ini penulis akan memaparkan mengenai peranan FPNC dalam menghadapi penyerangan Jepang. Sub bab pertama dibahas mengenai kondisi sosial-politik Cina sebelum terbentuknya FPNC. Sub bab kedua faktor-faktor penyebab terbentuknya FPNC. Sub bab ketiga membahas mengenai peranan tokoh Kuomintang dan Kuocantang dalam FPNC untuk menghadapi Jepang. Sub bab keempat dibahas tentang strategi FPNC dengan cara pertempuraan militer maupun diplomasi. Sub bab kelima membahas dampak terbentuknya FPNC bagi Kuomintang dan Kuocantang.

BAB V. KESIMPULAN

Pada bab terakhir ini penulis memberikan kesimpulan dari hasil pembahasan yang berisi jawaban terhadap masalah mengenai dan interpretasi penulis terhadap data-data penelitian.


(14)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini merupakan pemaparan mengenai metodologi penelitian yang digunakan oleh penulis dalam mengkaji permasalahan yang berhubungan dengan penyusunan skripsi, mulai dari persiapan, pelaksanaan penelitian sampai laporan penelitian. Dalam mengkaji permaslahan dengan judul Perlawanan Front Persatuan Nasional Cina dalam Menghadapi Penyerangan Jepang Tahun 1936-1941 penulis menggunakan metode historis dengan pengumpulan data menggunakan tekhik studi literatur.

1.1 Metode dan Teknik Pengumpulan Data

1.1.1 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan prosedur, teknik atau cara-cara yang digunakan penyelidikan suatu disiplin ilmu untuk mendapatkan bahan-bahan yang akan diteliti. Menurut Gosttchlak (2006: 39) metode historis adalah proses menguji dan menganalisis secara kritis rekaman dan peninggalan masa lampau. Begitu juga menurut Ismaun (2005: 35) metode historis adalah metode yang digunakan oleh para sejarawan untuk memastikan dan memaparkan kembali fakta masa lalu. Dari kedua pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa penelitian sejarah merupakan suatu metode yang dapat digunakan untuk mengkaji suatu permaslahan dalam sebuah peristiwa.

Di dalam penelitian metode historis yang akan digunakan terdapat langkah-langkah penilitian untuk mendapat sumber-sumber untuk penelitian. Menurut Ismaun (2005: 48-50) terdapat empat langkah penelitian, yaitu:

1. Heuristik; pengumpulan sumber-sumber sejarah untuk mendapatkan data-data sejarah.

2. Kritik; proses pemberian penilaian atas kelayakan sumber dan data.

3. Interpretasi; memberikan penafsiran akan makna fakta-fakta yang ditemukan.


(15)

Rubi Setiawan, 2013

Perlawanan Front Persatuan Nasional Cina Dalam Menghadapi Penyerangan Jepang Tahun 1936-1941

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Historiografi; langakah terakhir berupa mensintesiskan data-data dan fakta-fakta sejarah menjadi sebuah penulisan skripsi berjudul ”Perlawanan Front Persatuan Nasional Cina (FPNC) Dalam Menghadapi peneyrangan Jepag Tahun 1936-1941“.

1.1.2 Teknik Pengumpulan Data

Studi Literatur merupakan teknik yang digunakan penulis unutk mengumpulkan sumber-sumber yang relevan serta mendukung terhadap penelitian yang dikaji berupa sumber buku, majalah, internet, maupun sumber-sumber tertulis lainnya yang relevan. Setelah sumber-sumber-sumber-sumber tersebut ditemukan maka sumber tersebut akan dikritisi secara eksternal maupun internal, dan peneliti kemudian melakukan analisis. Hasil analisis inilah yang dijadikan acuan peneliti untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini. Penulisan skripsi ini menggunakan sistem penulisan karya ilmiah yang ditetapkan oleh Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).

1.2 Persiapan Penelitian

Penulis menggunakan tahapan ini sebagai kegiatan awal untuk melakukan penelitian berupa penentuan metode dan teknik pengumpulan data yang akan digunakan. Metode yang digunakan adalah metode historis dan teknik penelitian yaitu studi literatur. Adapun langkah-langkah yang ditempuh oleh penulis pada tahap ini, ialah sebagai berikut:

1.2.1 Penentuan dan Pengajuan Topik Penelitian

Menentukan dan memilih topik penelitian yang sesuai keinginan penulis, menjadi langkah pertama untuk melakukan sebuah penelitian. Maka dari itu, penulis mengajukan sebuah topik mengenai Sejarah Cina dengan mengambil judul Perlawanan Front Persatuan Nasional Cina (FPNC) dalam

Menghadapi Penyerangan Jepang tahun 1936-1941. Awal dari ketertarikan

penulis untuk melakukan penelitian mengenai perlawanan FPNC dalam menghadapi penyerangan Jepang tahun 1936-1941 bermula ketika banyak di putar


(16)

21

film-film tentang sejarah Cina dari mulai jaman kerajaan-kerajaan sampai jaman modern di stasiun televisi Indonesia. Film yang membuat penulis yakin akan topik ini sebagai penelitian adalah film IP-Man, Bodyguard and Assasins dan Shaolin yang kesemua film ini membahas mengenai perlawanan bangsa Cina dalam menghadapi pendudukan bangsa asing di Cina. Pembahasan mengenai sejarah peradaban Cina juga di dapatkan penulis dari salah satu mata kuliah yang disukai penulis di Jurusan Pendidikan Sejarah. Maka dari itu, film-film dan mata kuliah mengenai sejarah Cina dijadikan sebuah referensi untuk menambah pengetahuan.

Sejarah panjang Cina bisa mengubahnya menjadi sebuah negara yang mampu bersaing dengan negara-negara Eropa dan Amerika Serikat untuk menancapkan pengaruhnya di dunia saat ini. Perekonomian Cina menjadi salah satu bidang untuk menguasai dunia dengan banyaknya produk-produk asal Cina yang menyebar keseluruh pasar negara-negara di dunia.

Setelah merasa yakin untuk menulis permasalahan perlawanan FPNC dalam menghadapi penyerang Jepang tahun 1936-1941, maka penulis mengajukan topik tersebut ke Tim Pertinbangan Penulisan Skripsi (TPPS), Pengajuan judul skripsi ke-TPPS dilakukan pada awal Februari 2012 dengan judul awal Peranan Front Persatuan Nasional Cina (FPNC) terhadap serangan Jepang ke Cina (kajian tahun1937-1941) kemudian ditindak lanjuti dengan penyusunan proposal penelitian.

1.2.2 Penyusunan Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian menegani topik ini sudah dilakukan penulis dalam mata kuliah Seminar Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Tugas mata kuliah tersebut membuat sebuah proposal penelitian sejarah yang nantinya digunakan penulis untuk mengikuti seminar proposal skripsi sesuai dengan buku Panduan Penulisan Karya Ilmiah dari Universitas Pendidikan Indonesia. Adapun isi proposal tersebut antara lain:

a) Judul penelitian

b) Latar belakang masalah c) Perumusan masalah


(17)

Rubi Setiawan, 2013

Perlawanan Front Persatuan Nasional Cina Dalam Menghadapi Penyerangan Jepang Tahun 1936-1941

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu d) Tujuan penelitian

e) Tinjaun pustaka

f) Metode dan teknik penelitian g) Struktur organisasi penelitian

Sebelum mengikuti seminar proposal skripsi, penulis mengajukan judul ke- TPPS. Setelah proposal yang telah diajukan penulis disetujui oleh TPPS, seminar proposal skripsi yang dilakukan pada tanggal 11 Mei 2012 berdasarkan Surat Keputusan No. 068/TPPS/JPS/PEM/2012.

Hasil dari seminar proposal skripsi tersebut diantaranya adalah perubahan pada judul menjadi Perlawanan Front Persatuan Nasional Cina ( FPNC) dalam Mengahadapi Penyerangan Jepang tahun 1936-1941, latar belakang, rumusan masalah, serta manfaat penelitian. Selain perbaikaan dalam proposal, penulis mendapat pembimbing skripsi pembimbing Dr. Agus Mulyana, M.Hum dan Dra. Lely Yulifar, M.Pd. Setelah perbaikan proposal di setujui untuk dijadikan sebuah skripsi dengan di berikannya Surat Keputusan (SK) pada tanggal 1 Oktober 2012.

1.2.3 Proses Bimbingan

Langkah selanjutnya dalam penulisan skripsi yaitu proses bimbingan atau konsultasi yang dilaksanakan dengan dua orang dosen pembimbing yang memiliki kompetensi sesuai dengan topik penelitian yang penulis akan kaji. Dalam hal ini, kompetensi yang dimiliki oleh kedua dosen pembimbing itu adalah kajian dalam sejarah Peradaban Asia Timur. Berdasarkan surat penunjukkan pembimbing skripsi yang telah dikeluarkan oleh Tim Pertimbangan Penulisan Skripsi (TPPS), dalam penyusunan skripsi ini penulis dibimbing oleh Dr. Agus Mulyana, M. Hum sebagai pembimbing I dan Dra. Lely Yulifar, M.Pd sebagai pembimbing II. Konsultasi merupakan proses yang harus dilakukan oleh penulis guna mendapatkan masukan-masukan yang sangat membantu dalam rangka penyelesaian skripsi ini. Konsultasi dilakukan oleh penulis dengan dosen pembimbing setelah sebelumnya menghubungi masing-masing dosen pembimbing dan kemudian membuat jadwal pertemuan.


(18)

23

1.3 Pelaksanaan Penelitian

Tahapan kedua adalah pelaksanaan penelitian merupakan faktor terpenting dari proses penyusunan skripsi ini, terdapat serangkaian langkah-langkah yang harus dilakukan berdasarkan metode historis. Langkah-langkah tersebut dibagi kedalam beberapa bagian yaitu sebagai berikut:

1. Pengumpulan Sumber (Heuristik)

Tahapan pertama dalam kegiatan penelitian yang dilakukan penulis ialah mengumpulkan sumber-sumber permasalahan penelitian atau Heuristik. Sumber-sumber yang dikumpulkan penulis merupakan Sumber-sumber tulisan yang berkaitan dengan tema penelitian yaitu mengenai Perlawanan Front Persatuan Nasional Cina (FPNC) dalam menghadapi penyerangan Jepang tahun 1936-1941. Dalam proses pencarian sumber-sumber yang relevan dengan permasalahan penelitian, penulis mengunjungi beberapa perpustakaan di kota Bandung diantaranya yaitu :

a. Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), penulis menemukan beberapa sumber buku yang diantaranya buku mengenai sejarah Cina yang membantu penulis untuk menjelaskann mengenai keadaan Cina dari berbagai zaman khususnya pada saat agresi milter Jepang ke Cina tahun 1936-1941, buku yang membahas mengenai pertempuran yang terjadi di kawasan Asia Timur, buku yang berisi dokumen-dokumen dari Kuocantang serta buku mengenai perkembangan politik di kawasan Asia.

b. Perpustakaan Museum Konfrensi Asia-Afrika (KAA), penulis mendapatkan sumber berupa buku yang membahas mengenai perang Sino-Jepang II tahun 1937-1945 dan buku mengenai lahirnya nasionalsime di kawasan Asia.

c. Perpustakaan Batoe-Api Jatinangor, penulis mendapatkan beberapa buku yang diantaranya buku berisi tulisan-tulisan dari Sun Yat Sen mengenai dasar negara yang melahirkan nasionalsime di Cina, buku yang membahas peperangan yang terjadi di Asia Timur dan buku mengenai tokoh dari Kuocantang yang berperan dalam FPNC.


(19)

Rubi Setiawan, 2013

Perlawanan Front Persatuan Nasional Cina Dalam Menghadapi Penyerangan Jepang Tahun 1936-1941

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Selain melakukakan pencarian buku di perpustakaan, penulis juga mengunjungi beberapa toko buku yang berada di kota Bandung, akan tetapi tidak menemukan sumber-sumber yang dianggap relevan dalam penelitian.

Tema penelitian yang akan dikaji oleh penulis ialah mengenai sejarah kawasan maka dari itu sumber-sumber yang didapatkan menggunakan bahasa Inggris dan Indonesia. Khusus untuk sumber yang berbahasa Inggris penulis mengalihbahasakan terlebih dahulu kedalam bahasa Indonesia agar penulis lebih mudah untuk memahami pembahasan di dalam buku tersebut.

2. Kritik Sumber

Tahapan kedua di dalam kegiatan penelitian ialah kritik terhadap sumber-sumber yang digunakan oleh penulis untuk melakukan penulisan skripsi. Peran kritik sumber dalam kegitan penelitian sangat penting bagi sejarawan untuk mencari kebenaran. Kritik terhadap sumber tersebut dikelompokan menjadi dua yaitu kritik eksternal dan kritik internal (Sjamsuddin, 2007: 131). Begitu juga menurut Ismaun (2005: 49) bahwa untuk mendapatkan sebuah kebenaran sejarawan harus mencari keotentikan sumber-sumber dan melakukan penyaringan data untuk menghilangkan data yang tidak dipercaya.

Kritik eksternal merupakan upaya melakukan verifikasi atau pengujian terhadap aspek-aspek luar dari sumber sejarah (Sjamsuddin, 2007: 132). Kritik eksternal dilakukan untuk menilai kelayakan sumber-sumber sejarah dijadikan bahan penunjang dalam penulisan skripsi ini dari aspek luarnya sebelum melihat isi dari sumber dan untuk mengurangi subjektivitas dari berbagai sumber yang didapatkan oleh penulis.

Dalam kritik eksternal penulis melakukan klasifikasi terhadap buku-buku yang akan digunakan dalam penulisan skripsi. Kritik yang dilakukan penulis berupa latar belakang dari buku-buku tersebut, mulai dari penulis buku, perusahaan dan lokasi penerbit serta tahun penerbitan. Sehingga buku tersebut bisa dipertanggungjawabkan maka dari itu buku tersebut dianggap relevan untuk penulisan skripsi.


(20)

25

Sedangkan kritik internal merupakan penilaian terhadap aspek “dalam” yaitu isi dari sumber sejarah yang digunakan oleh penulis setelah sebelumnya disaring melalui kritik eksternal (Sjamsuddin, 2007: 143). Dalam melakukan kritik internal penulis berusaha untuk menyaring dan mengkritisi sumber-sumber yang telah didapatkan dalam tahapan heuristik. Sebagai contoh penulis melakukan perbandingan terhadap buku yang berjudul History Of The Far East In Modern Times karya Vinacke dan buku yang berjudul A History The Far East of The Western Impact And The Eastern Respone (1830-1965) karya Clyde & Beers. Kedua buku ini sama-sama membahas mengenai perubahan dan perkembangan di wilayah Asia Timur yang di dalamnya terdapat pembahasan mengenai Konflik antara Jepang dengan Cina yang besar terjadi ketika pecahnya perang Sino-JepangI tahun 1894-1895 yang membuat Korea menjadi negara bagian dari Jepang. Pendudukan Jepang di Manchuria pada tahun 1931 membuat pengaruh Jepang atas Cina semakin nyata karena Manchuria adalah wilayah daratan Cina di bagian utara. Masuknya jepang ke daratan Cina menjadi ancaman serius bagi kedaulatan Cina, sehingga kondisi dalam negeri Cina yang sedang terjadi konflik dapat dihentikan dan persatukan untuk menghadapi Jepang dengan dibentuk FPNC tahun 1936. Dibentuknya FPNC menjadi kekuatan baru bagi bangsa Cina untuk mengahadapi agresi Jepang. Buku yang ditulis Clyde & Beers pembahasan dalam setiap momen-momen lebih ringkas dibandingkan dengan karya Vinacke yang menjelaskan secara mendetail mengenai momen-momen yang terjadi antara hubungan Cina-Jepang.

Contoh kritik internal lain terdapat dalam buku yang berjudul A Documentary History Of Chinese Communism karya Brandt dkk, isi dari buku tersebut mengenai dokumen-dokumen dari pergerakan yang dilakukan oleh Kuocantang dari mulai dibentuknya partai sampai berdiri negara Republik Cina di dalam kurun waktu tersebut, terdapat pembahasan mengenai pembentukan FPNC untuk menghadapi penyerangan Jepang tahun 1936-1941. Sesuai dengan judul buku tersebut maka dari itu pergerakan yang dilakukan oleh Kuomintang kurang mendapat penjelasan secara mendetail.


(21)

Rubi Setiawan, 2013

Perlawanan Front Persatuan Nasional Cina Dalam Menghadapi Penyerangan Jepang Tahun 1936-1941

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sebagai pembanding lain digunakan buku yang berjudul History of Cina karya Taniputera, membahas mengenai sejarah peradaban Cina dari masa ke masa. Dalam buku ini, untuk menjelasan mengenai sejarah Cina penulis sumber buku membahas pemerintahan yang sedang berkuasa pada masanya, termasuk pembahasan mengenai peranan Kuomintang dalam pemerintahan dari tahun 1912-1949 dan Kuocantang dari tahun 1912-1949-sekarang. Pembahasan mengenai peranan FPNC tahun 1936-1941, penulis sumber memaparkan momen-momen yang terjadi di dalam tubuh pemerinthan Kuomintang yang sedang berkuasa dan dalam kurun waktu tersebut peran Kuocantang hanya dijelaskan secara ringkas.

3. Interpretasi

Setelah penulis melakukan kritik dan analisis sumber, tahapan selanjutnya adalah interpretasi. Interpretasi merupakan penafsiran terhadap fakta-fakta yang sudah didapatkan penulis dari hasil proses kritik ekstern dan intern sumber-sumber, sehingga nantinya tercipta suatu penafsiran yang relevan dengan permasalahan yang penulis kaji. Interpretasi perlu dilakukan agar data-data atau fakta-fakta yang telah penulis kumpulkan sebelumnya dapat digunakan sebagai bahan dari penulisan skripsi.

Dalam kaitannya dengan topik yang akan penulis kaji mengenai skripsi berjudul “Perlawanan Front Persatuan Nasional Cina Dalam Menghadapi Penyerangan Jepang Tahun 1936-1941”, penulis melakukan tahapan interpretasi terhadap data-data dan fakta-fakta yang sudah diperoleh kemudian ditafsirkan, berdasarkan pada fakta-fakta yang ditemukan. Sehingga penulis dapat mempertanggungjawabkan hasil dari penafsiran tersebut. Penulis menafsirkan bahwa konflik yang terjadi di dalam negeri Cina antara Kuomintang dengan Kuocantang adalah pertentangan ideologi yang berbeda untuk menancapkan pengaruhnya di Cina, ternyata dapat disatukan oleh sebuah koalisi yang dinamakan FPNC karena sudah besarnya ancaman dari agresi militer Jepang yang masuk ke wilayah Cina.


(22)

27

4. Historiografi

Tahapan terakhir dari sebuah penelitian adalah historiografi yang merupakan langkah penyusunan dari apa yang telah penulis dapatkan pada tahapan interpretasi. Inti tujuan dari penelitian yang dilakukan dengan menjelaskan permasalahan yang dikaji dalam bentuk eksplanasi. Menurut Ismaun (2005: 28) Historiografi berarti pelukisan sejarah, gambaran sejarah tentang peristiwa yang terjadi pada waktu yang telah lalu yang disebut sejarah. Sementara itu menurut Sjamsuddin (2007: 156) bahwa historiografi yaitu usaha mensintesiskan seluruh hasil penelitian atau penemuan yang berupa data-data dan fakta-fakta sejarah menjadi suatu penulisan hasil penelitian. Maka dari itu, historiografi merupakan penulisan hasil penelitian yang dilakukan setelah selesai melakukan analisis dan penafsiran terhadap data dan fakta sejarah.

Dalam historiografi penulis menceritakan hal-hal yang didapat disertai dengan penafsiran-penafsirannya, sehingga hasil dari historiografi berupa rekonstruksi dari peristiwa sejarah. Pada penulisan ini penulis merekonstruksi berbagai fakta yang telah didapatkan dari berbagai sumber dengan mengungkap fakta-fakta yang didapatkan sehingga peneliti dapat menjawab permasalahan penelitian.

Ketika memasuki tahap historiografi, sejarawan diharapkan memiliki kemampuan analitis dan kritis sehingga hasil tulisannya tidak hanya berupa karya tulis biasa, tetapi menjadi karya tulis ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan. Sebuah karya tulis dapat dikatakan ilmiah apabila memenuhi syarat-syarat keilmuan. Selain itu, tata bahasa yang digunakan oleh sejarawan harus sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku serta sesuai dengan pedoman penulisan karya ilmiah.

Historiografi merupakan tahap akhir dari prosedur penelitian yang dilakukan penulis setelah sebelumnya menemukan sumber-sumber (heuristik), menganalisisnya (kritik), menafsirkannya (interpretasi), lalu menuangkannya dalam bentuk tulisan yang sesuai dengan kaidah penulisan karya ilmiah yang berlaku di lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia, maka struktur organisasi penulisan skripsi sebagai berikut :


(23)

Rubi Setiawan, 2013

Perlawanan Front Persatuan Nasional Cina Dalam Menghadapi Penyerangan Jepang Tahun 1936-1941

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. BAB I. PENDAHULUAN

Bab ini berisi ringkasan secara rinci mengenai latar belakang penulisan yang menjadi alasan penulis sehingga merasa tertarik untuk mengkaji dan melakukan penelitian mengenai Perlawanan Front Persatuan Nasional Cina (FPNC) dalam menghadapi penyerangan Jepang tahun 1936-1941 yang ditujukan sebagai bahan penulisan skripsi, rumusan masalah yang diuraikan menjadi beberapa pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi penulisan dalam penyusunan skripsi.

2. BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini penulis menjelaskan secara terperinci mengenai sumber-sumber yang berhubungan dengan permasalahan penelitian yang akan dikaji, yaitu sumber yang berkaitan dengan perlawanan Front Persatuan Nasional Cina dalam menghadapi penyerangan Jepang tahun 1936-1941. Penjelasan sumber tersebut adalah berupa informasi-informasi yang diperoleh dari hasil kajian kepustakaan. Selain itu, pada bab ini juga akan penulis jelaskan mengenai konsep yang relevan dengan bahan penelitian yang akan dilakukan.

3. BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

Di dalam bab ini peneliti menguraikan mengenai metodologi penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian. Peneliti menguraikan tahapan-tahapan yang dilakukan dalam menyelesaikan penelitian yang berisi langkah-langkah penelitian, dimulai dari persiapan sampai langkah terakhir dalam menyelesaikan penelitian ini. Pada tahapan ini penulis menggunakan langkah-langkah penelitian sejarah yang meliputi heuristik, kritk, interpretasi dan historiografi mengenai perlawanan Front Persatuan Nasional Cina (FPNC) dalam menghadapi penyerangan Jepang tahun 1936-1937.


(24)

29

4. BAB IV.FRONT PERSATUAN NASIONAL CINA SEBAGAI REAKSI DALAM MENGHADAPI AGERSI MILITER JEPANG TAHUN 1936-1941

Bab ini berisi mengenai hasil penelitian dan pembahasan yang berisi mengenai seluruh informasi dan data-data yang diperoleh penulis tentang perlawanan Front Persatuan Nasional Cina (FPNC) dalam menghadapi penyerangan Jepang tahun1936-1941. Dalam pembahasan ini penulis akan memaparkan mengenai peranan FPNC dalam menghadapi penyerangan Jepang. Sub bab pertama dibahas mengenai kondisi sosial-politik Cina sebelum terbentuknya FPNC. Sub bab kedua faktor-faktor penyebab terbentuknya FPNC. Sub bab ketiga membahas mengenai peranan tokoh Kuomintang dan Kuocantang dalam FPNC untuk menghadapi Jepang. Sub bab keempat dibahas tentang strategi FPNC dengan cara pertempuraan militer maupun diplomasi. Sub bab kelima membahas dampak terbentuknya FPNC bagi Kuomintang dan Kuocantang.

5. BAB V. KESIMPULAN

Pada bab terakhir ini penulis memberikan kesimpulan dari hasil pembahasan yang berisi jawaban terhadap masalah mengenai dan interpretasi penulis terhadap data-data penelitian. Dalam bab ini juga berisi saran dan rekomendasi dari penulis yang ajukan kepada berbagai pihak yang berkepentingan dalam penelitian ini.


(25)

76

Rubi Setiawan, 2013

Perlawanan Front Persatuan Nasional Cina Dalam Menghadapi Penyerangan Jepang Tahun 1936-1941

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V KESIMPULAN

Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dirumuskan hal-hal penting yang menjadi kesimpulan sebagai jawaban terhadap permasalahan tentang

Perlawanan Front Persatuan Nasional Cina Dalam Menghadapi Penyerangan Jepang Tahun 1936-1941. Penulis membagi menjadi beberapa hal

pokok yang dipaparkan pada bagian berikut.

Kondisi sosial politik Cina sebelum terbentuknya FPNC ditandai dengan beberapa peristiwa penting yang berkaitan dengan berdirinya pemerintahan Republik Cina pada tahun 1911. Berdirinya Republik Cina yang menjatuhkan Dinasti Qing yang dianggap telah menyengsarakan rakyat tidak serta membawa perubahan yang lebih baik bagi kehidupan rakyat. Hal ini disebabkan terjadinya perebutan kekuasaan serta perang saudara diantara golongan nasionalis (Kuomintang) yang menguasai wilayah selatan Cina dengan pemerintahan Gubernur Jenderal (warlord) yang menguasai wilayah utara Cina. Konflik yang terjadi diantara kedua golongan tersebut semakin diperparah dengan masuknya paham baru, yaitu komunis dengan terbentuknya partai komunis Cina (Kuocantang). Perebutan kekuasaan diantara kekuatan-kekuatan tersebut merupakan gambaran dari kondisi sosial politik Cina diawal terbentuknya pemerintahan Republik.

Konflik didalam negeri yang melibatkan banyak pihak tersebut semakin diperparah dengan adanya agresi militer yang dilakukan Jepang. Usaha Jepang yang ingin menguasai wilayah Cina baik dari segi ekonomi maupun politik, diawali dengan pendudukan Manchuria pada tahun 1931. Sementara itu, adanya agresi Jepang tersebut telah memberikan dampak penting bagi persatuan rakyat Cina. Persatuan diantara rakyat serta penguasa Cina yang saling bermusuhan tersebut berkaitan dengan upaya bersama untuk mengusir Jepang di Cina yang dianggap telah menyengsarakan rakyat serta mengancam kedaulatan negara. Maka dari itu, dengan adanya ancaman Jepang tersebut telah memberikan perubahan dalam kondisi kehidupan rakyat Cina yang sedang terpecah. Perubahan yang


(26)

77

dimaksud adalah terbentuknya Front Persatuan Nasional Cina pada tahun 1936 melalui sebuah insiden penculikan pemimpin nasionalis, Chiang Khai-shek oleh Zhang Xue-liang yang menyebabkan terjalinnya komunikasi antara pihak bertikai nasionalis-komunis untuk menghadapi Jepang bersama-sama.

FPNC yang terdiri dari orang-orang Kuomintang dan Kuocantang, dalam menghadapi Jepang dipimpin oleh Chiang Kai-shek yang merupakan tokoh penting di pemerintahan Cina dan ia pun menjabat sebagai ketua Kuomintang. Tokoh lain yang berperan besar dalam front persatuan ini adalah Mao Ze-dong yang merupakan ketua Kuocantang. Oleh karena itu, kelangsungan dari FPNC dipengaruhi oleh sikap politik yang diambil oleh kedua tokoh besar tesebut. Selain melakukan perlawanan melalui pertempuran militer, tokoh-tokoh FPNC juga berusaha untuk mendapatkan dukungan dari dunia internasional. Negara-negara yang mendukung Cina dalam melakukan perlawanan terhadap Jepang diantaranya ialah Rusia yang memberikan bantuan persenjataan, serta Amerika Serikat yang memberikan dukungan ketika pangkalan militer Amerika Serikat diserang di Pearl Harbour oleh Jepang.

Dampak didirikannya FPNC bagi kedua partai yang awalnya berseteru sangat besar untuk kelangsungan kedua partai. Bagi Kuomintang, persatuan ini menjadikan keuntungan karena pemerintahan yang sedang dikuasai Kuomintang dapat lebih fokus untuk melawan Jepang dan mendapatkan kekuatan lebih dalam hal pasukan dan persenjataan. Akan tetapi kerugian yang lebih besar pun harus diterima, sebab dalam perjanjian yang telah disepakati, Kuomintang harus memeberikan sebagian wilayahnya kepada orang-orang komunis. Sedangkan bagi Kuocantang, selain mendapatkan kota-kota yang berada dalam kekuasaan Kuomintang, partai yang dipimpin oleh Mao Ze-dong tersebut membuat posisi politik partai dalam kalangan rakyat menjadi lebih kuat.


(27)

78

Rubi Setiawan, 2013

Perlawanan Front Persatuan Nasional Cina Dalam Menghadapi Penyerangan Jepang Tahun 1936-1941

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Daftar Pustaka

Brandt, C., Schwartz, B dan Fairbank, J.K. (1959). A Documentary History Of Chinese Communism. London: George Allen & Unwim Ltd.

Beasley, W.G. (1987). Japanese Imperialism 1894-1945. London: Clarendon Press.

Beasley, W.G. (2003). Pengalaman Jepang: Sejarah Singkat Jepang. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Chang, J dan Hallidai, J. (2007). Mao: Kisah-kisah yang tak diketahui. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Chavan, R.S. (1973). Nationalism in Asia.New Delhi: Sterling Publishers Pvt. Ltd.

Chesneaux, J. (1973). Peasant Revolts in China. London: Thames and Hudson. Clyde, P.H dan Beers, B.F (1966). A History The Far East of The Western Impact

And The Eastern Respone (1830-1965). New Jersey: Prentice-Hall, Inc. Crespigny, D. (1975). China This Century. Singapore: Times Printers Sdn. Bhd. Gottschalk, L. (1986). Mengerti Sejarah. Jakarta: UI Press.

Ismaun. (2005). Sejarah Sebagai Ilmu. Bandung: Historia Utama Press. Joe-lan,N. (1962). Djepang Sepandjang Masa. Jakarta: P.T Kinta Djakarta.

Jowett, P. (2005).Chinnesse Civil WarArmies 1911-1949. Wellingbourogh: Osprey Publising.

Karnow, S. (1972). Mao and China: From Revolution to Revolution. New York:The Viking Press

Lee, H.O. (1959). Naga dan Tikus : Kisah Perang Tiongkok-Djepang (7 Djuli- 2 Sept. 1945). Jakarta: P.T Lucky.

May, R.T. (1997). Sejarah Diplomasi dan Perkembangan Politik di Asia. Bandung: Bina Budhaya.

Roberson, J.R. (1980). China from Manchu to Mao(1699-1976). New York: Atheneum.


(28)

79

Shun, L (2008). The History and Culture of China. Beijing: China Traveling Book Co, Ltd.

Sjamsuddin, H. (2007). Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak. Snow, E. (1977). Red Star Over China. New York: Grove Press, Inc.

Sun. (1951). San Min Chu I: Tiga Asas Poko Rakyat. Terjemahan Azrinal Ibrahim. Jakarat: Balai Pustaka.

Suyin, H. (1994). Eldest Son: Zhou Enlai and The Making of Modern Cina 1898-1976. London: Pimlico.

Sutopo, FX. (2009). China : Sejarah Singkat.Jogjyakarata: Garasi. Taniputera, I. (2009). History Of China. Jogyakarta: Ar-Ruzz Media. Terrill, R. (1980). A Biografhy Mao. New York: Harper & Row, Publishers. Universitas Pendidikan Indonesia. (2012).Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.

Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Wibowo, I. (2000). Negara dan Masyarakat: Berkaca dari Pengalaman Republik Rakyat Cina. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Vinacke, M.H. (1950). A History Of The Far East In Modern Times. New York: Appleton-Century-Crofts, Inc.

Wu. Y.C. (1950). Sun Yat Sen. Djakarta-Amsterdam: Djambatan.

Sumber Internet :

Conserpavedia. (2013). Chiang Kai-shek. [Online]. Tersedia: http://www.conservapedia.com/Chiang_Kai-shek. [14 April 2013]. Hays, J. (2008). Long March dan Yenan : Kesulitan, Penderitaan, Menggoda,

Perencanaan, Mitos dan Realistis. [Online]. Tersedia: http://factsanddetails.com/china.php?itemid=60&catid=2&subcatid=5. [14 April 2013].


(29)

Rubi Setiawan, 2013

Perlawanan Front Persatuan Nasional Cina Dalam Menghadapi Penyerangan Jepang Tahun 1936-1941

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hays, J. (2008). Komunis Dini di Cina. [Online]. Tersedia: http://factsanddetails.com/china.php?itemid=62&catid=2&subcatid=5. [14 April 2013].

Undip. (2009). Kuliah S2: Nasionalisme dan Karakter Bangsa. [Online]. Tersedia: Error! Hyperlink reference not valid. September 2012].

Wikipedia. (2013). Chiang Kai-shek. [Online]. Tersedia: https://en.wikipedia.org/wiki/Chiang_Kai-shek. [21 Juni 2013].

Wikipedia. (2013). Mao Zedong. [Online]. Tersedia: http://en.wikipedia.org/wiki/Mao_Zedong. [21 Juni 2013].

Wikipedia. (2013). Pertempuran Shanghai. [Online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Pertempuran_Shanghai. [14April 2013]. Wikipedia. (2013). Sun Yat-sen. [Online]. Tersedia:

http://en.wikipedia.org/wiki/Sun_Yat-sen. [21 Juni 2013].

Wikipedia. (2013). Zhang Xueliang. [Online]. Tersedia: http://en.wikipedia.org/wiki/Zhang_Xueliang. [21 Juni 2013].

Sumber Skripsi :

Ikhsan, M. (2012). Peranan Gerakan Samil dalam Kebangkitan Nasionalisme Korea Tahun 1919-1945. Bandung: FPIPS UPI (Tidak diterbitkan).


(1)

29

4. BAB IV.FRONT PERSATUAN NASIONAL CINA SEBAGAI REAKSI DALAM MENGHADAPI AGERSI MILITER JEPANG TAHUN 1936-1941

Bab ini berisi mengenai hasil penelitian dan pembahasan yang berisi mengenai seluruh informasi dan data-data yang diperoleh penulis tentang perlawanan Front Persatuan Nasional Cina (FPNC) dalam menghadapi penyerangan Jepang tahun1936-1941. Dalam pembahasan ini penulis akan memaparkan mengenai peranan FPNC dalam menghadapi penyerangan Jepang. Sub bab pertama dibahas mengenai kondisi sosial-politik Cina sebelum terbentuknya FPNC. Sub bab kedua faktor-faktor penyebab terbentuknya FPNC. Sub bab ketiga membahas mengenai peranan tokoh Kuomintang dan Kuocantang dalam FPNC untuk menghadapi Jepang. Sub bab keempat dibahas tentang strategi FPNC dengan cara pertempuraan militer maupun diplomasi. Sub bab kelima membahas dampak terbentuknya FPNC bagi Kuomintang dan Kuocantang.

5. BAB V. KESIMPULAN

Pada bab terakhir ini penulis memberikan kesimpulan dari hasil pembahasan yang berisi jawaban terhadap masalah mengenai dan interpretasi penulis terhadap data-data penelitian. Dalam bab ini juga berisi saran dan rekomendasi dari penulis yang ajukan kepada berbagai pihak yang berkepentingan dalam penelitian ini.


(2)

BAB V KESIMPULAN

Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi ini akan dirumuskan hal-hal penting yang menjadi kesimpulan sebagai jawaban terhadap permasalahan tentang Perlawanan Front Persatuan Nasional Cina Dalam Menghadapi Penyerangan Jepang Tahun 1936-1941. Penulis membagi menjadi beberapa hal pokok yang dipaparkan pada bagian berikut.

Kondisi sosial politik Cina sebelum terbentuknya FPNC ditandai dengan beberapa peristiwa penting yang berkaitan dengan berdirinya pemerintahan Republik Cina pada tahun 1911. Berdirinya Republik Cina yang menjatuhkan Dinasti Qing yang dianggap telah menyengsarakan rakyat tidak serta membawa perubahan yang lebih baik bagi kehidupan rakyat. Hal ini disebabkan terjadinya perebutan kekuasaan serta perang saudara diantara golongan nasionalis (Kuomintang) yang menguasai wilayah selatan Cina dengan pemerintahan Gubernur Jenderal (warlord) yang menguasai wilayah utara Cina. Konflik yang terjadi diantara kedua golongan tersebut semakin diperparah dengan masuknya paham baru, yaitu komunis dengan terbentuknya partai komunis Cina (Kuocantang). Perebutan kekuasaan diantara kekuatan-kekuatan tersebut merupakan gambaran dari kondisi sosial politik Cina diawal terbentuknya pemerintahan Republik.

Konflik didalam negeri yang melibatkan banyak pihak tersebut semakin diperparah dengan adanya agresi militer yang dilakukan Jepang. Usaha Jepang yang ingin menguasai wilayah Cina baik dari segi ekonomi maupun politik, diawali dengan pendudukan Manchuria pada tahun 1931. Sementara itu, adanya agresi Jepang tersebut telah memberikan dampak penting bagi persatuan rakyat Cina. Persatuan diantara rakyat serta penguasa Cina yang saling bermusuhan tersebut berkaitan dengan upaya bersama untuk mengusir Jepang di Cina yang dianggap telah menyengsarakan rakyat serta mengancam kedaulatan negara. Maka dari itu, dengan adanya ancaman Jepang tersebut telah memberikan perubahan


(3)

77

dimaksud adalah terbentuknya Front Persatuan Nasional Cina pada tahun 1936 melalui sebuah insiden penculikan pemimpin nasionalis, Chiang Khai-shek oleh Zhang Xue-liang yang menyebabkan terjalinnya komunikasi antara pihak bertikai nasionalis-komunis untuk menghadapi Jepang bersama-sama.

FPNC yang terdiri dari orang-orang Kuomintang dan Kuocantang, dalam menghadapi Jepang dipimpin oleh Chiang Kai-shek yang merupakan tokoh penting di pemerintahan Cina dan ia pun menjabat sebagai ketua Kuomintang. Tokoh lain yang berperan besar dalam front persatuan ini adalah Mao Ze-dong yang merupakan ketua Kuocantang. Oleh karena itu, kelangsungan dari FPNC dipengaruhi oleh sikap politik yang diambil oleh kedua tokoh besar tesebut. Selain melakukan perlawanan melalui pertempuran militer, tokoh-tokoh FPNC juga berusaha untuk mendapatkan dukungan dari dunia internasional. Negara-negara yang mendukung Cina dalam melakukan perlawanan terhadap Jepang diantaranya ialah Rusia yang memberikan bantuan persenjataan, serta Amerika Serikat yang memberikan dukungan ketika pangkalan militer Amerika Serikat diserang di Pearl Harbour oleh Jepang.

Dampak didirikannya FPNC bagi kedua partai yang awalnya berseteru sangat besar untuk kelangsungan kedua partai. Bagi Kuomintang, persatuan ini menjadikan keuntungan karena pemerintahan yang sedang dikuasai Kuomintang dapat lebih fokus untuk melawan Jepang dan mendapatkan kekuatan lebih dalam hal pasukan dan persenjataan. Akan tetapi kerugian yang lebih besar pun harus diterima, sebab dalam perjanjian yang telah disepakati, Kuomintang harus memeberikan sebagian wilayahnya kepada orang-orang komunis. Sedangkan bagi

Kuocantang, selain mendapatkan kota-kota yang berada dalam kekuasaan Kuomintang, partai yang dipimpin oleh Mao Ze-dong tersebut membuat posisi


(4)

Daftar Pustaka

Brandt, C., Schwartz, B dan Fairbank, J.K. (1959). A Documentary History Of

Chinese Communism. London: George Allen & Unwim Ltd.

Beasley, W.G. (1987). Japanese Imperialism 1894-1945. London: Clarendon Press.

Beasley, W.G. (2003). Pengalaman Jepang: Sejarah Singkat Jepang. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Chang, J dan Hallidai, J. (2007). Mao: Kisah-kisah yang tak diketahui. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Chavan, R.S. (1973). Nationalism in Asia.New Delhi: Sterling Publishers Pvt. Ltd.

Chesneaux, J. (1973). Peasant Revolts in China. London: Thames and Hudson. Clyde, P.H dan Beers, B.F (1966). A History The Far East of The Western Impact

And The Eastern Respone (1830-1965). New Jersey: Prentice-Hall, Inc.

Crespigny, D. (1975). China This Century. Singapore: Times Printers Sdn. Bhd. Gottschalk, L. (1986). Mengerti Sejarah. Jakarta: UI Press.

Ismaun. (2005). Sejarah Sebagai Ilmu. Bandung: Historia Utama Press.

Joe-lan,N. (1962). Djepang Sepandjang Masa. Jakarta: P.T Kinta Djakarta.

Jowett, P. (2005).Chinnesse Civil WarArmies 1911-1949. Wellingbourogh: Osprey Publising.

Karnow, S. (1972). Mao and China: From Revolution to Revolution. New York:The Viking Press

Lee, H.O. (1959). Naga dan Tikus : Kisah Perang Tiongkok-Djepang (7 Djuli- 2

Sept. 1945). Jakarta: P.T Lucky.

May, R.T. (1997). Sejarah Diplomasi dan Perkembangan Politik di Asia. Bandung: Bina Budhaya.

Roberson, J.R. (1980). China from Manchu to Mao(1699-1976). New York: Atheneum.


(5)

79

Shun, L (2008). The History and Culture of China. Beijing: China Traveling Book Co, Ltd.

Sjamsuddin, H. (2007). Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak.

Snow, E. (1977). Red Star Over China. New York: Grove Press, Inc.

Sun. (1951). San Min Chu I: Tiga Asas Poko Rakyat. Terjemahan Azrinal

Ibrahim. Jakarat: Balai Pustaka.

Suyin, H. (1994). Eldest Son: Zhou Enlai and The Making of Modern Cina

1898-1976. London: Pimlico.

Sutopo, FX. (2009). China : Sejarah Singkat.Jogjyakarata: Garasi.

Taniputera, I. (2009). History Of China. Jogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Terrill, R. (1980). A Biografhy Mao. New York: Harper & Row, Publishers.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012).Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Wibowo, I. (2000). Negara dan Masyarakat: Berkaca dari Pengalaman Republik

Rakyat Cina. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Vinacke, M.H. (1950). A History Of The Far East In Modern Times. New York: Appleton-Century-Crofts, Inc.

Wu. Y.C. (1950). Sun Yat Sen. Djakarta-Amsterdam: Djambatan.

Sumber Internet :

Conserpavedia. (2013). Chiang Kai-shek. [Online]. Tersedia: http://www.conservapedia.com/Chiang_Kai-shek. [14 April 2013]. Hays, J. (2008). Long March dan Yenan : Kesulitan, Penderitaan, Menggoda,

Perencanaan, Mitos dan Realistis. [Online]. Tersedia:

http://factsanddetails.com/china.php?itemid=60&catid=2&subcatid=5. [14 April 2013].


(6)

Hays, J. (2008). Komunis Dini di Cina. [Online]. Tersedia: http://factsanddetails.com/china.php?itemid=62&catid=2&subcatid=5. [14 April 2013].

Undip. (2009). Kuliah S2: Nasionalisme dan Karakter Bangsa. [Online]. Tersedia:

Error! Hyperlink reference not valid. September 2012].

Wikipedia. (2013). Chiang Kai-shek. [Online]. Tersedia: https://en.wikipedia.org/wiki/Chiang_Kai-shek. [21 Juni 2013].

Wikipedia. (2013). Mao Zedong. [Online]. Tersedia:

http://en.wikipedia.org/wiki/Mao_Zedong. [21 Juni 2013].

Wikipedia. (2013). Pertempuran Shanghai. [Online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Pertempuran_Shanghai. [14April 2013].

Wikipedia. (2013). Sun Yat-sen. [Online]. Tersedia:

http://en.wikipedia.org/wiki/Sun_Yat-sen. [21 Juni 2013].

Wikipedia. (2013). Zhang Xueliang. [Online]. Tersedia: http://en.wikipedia.org/wiki/Zhang_Xueliang. [21 Juni 2013].

Sumber Skripsi :

Ikhsan, M. (2012). Peranan Gerakan Samil dalam Kebangkitan Nasionalisme