AKUNTANSI KOMPARATIF JEPANG DAN CINA.doc

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Akuntansi Komparatif adalah akuntansi untuk transaksi internasional, perbandingan
prinsip akuntansi antar negara yang berbeda dan harmonisasi berbagai standar akuntansi
dalam bidang kewenangan pajak, auditing, dan bidang akuntansi lainnya. Pengetahuan
khusus tentang akuntansi dalam sebuah negara diperlukan untuk menganalisis laporan
keuangan negara tersebut.
Sekarang ini, akuntansi internasional menjadi semakin penting dengan banyaknya
perusahaan multinasional (multinational corporation) atau MNC yang beroperasi di berbagai
negara di bidang produksi, pengembangan produk, pemasaran dan distribusi. Di samping itu
pasar modal juga tumbuh pesat yang ditunjang dengan kemajuan teknologi komunikasi dan
informasi sehingga memungkinkan transaksi di pasar modal internasional berlangsung secara
real time basis.
Jepang adalah negara yang memiliki tingkat perkembangan ekonomi yang tinggi.
Dibandingkan yang lain Jepang merupakan negara dengan tingkat perekonomian tertinggi
nomor dua setelah Amerika Serikat dan menjadi rumah untuk bisnis-bisnis terbesar dunia.
Jepang ternyata merupakan salah satu pendiri Komite Standar Akuntansi Internasional
(Internasional Accounting Standars Committee), dan telah menjadi Dewan Standar Akuntansi
Internasional (ISAB) dan memiliki peraturan utama dalam menjalankan agenda ISAB.

Jepang juga mempunyai komitmen loh untuk memusatkan prinsip akuntansi umum berlaku
nasional (GAAP) dengan standar Laporan Keuangan Internasional (IFRS). Jadi, dapat
disimpulkan bahwa Jepang itu sangat berpengaruh terhadap akuntansi di negara-negara.
Negara Cina memiliki perekonomian yang baru muncul dan sudah dipastikan Cina
merupakan negara dengan populasi terbesar didunia. Cina cenderung kearah ekonomi pasar
sosialitas yang merupakan rencana ekonomi dengan adaptasi pasar. Perkembangan akuntansi
memiliki peran yang sangat penting terhadap perubahan ekonomi Cina secara struktural.

1

BAB 2
PEMBAHASAN

2.1.

Sumber Pendanaan
2.1.1. Negara Jepang
Akuntansi dan pelaporan keuangan di Jepang mencerminkan gabungan berbagai
pengaruh domestic dan internasional. Dua badan pemerintah yang terpisah bertanggung
jawab atas regulasi akuntansi dan hukum pajak penghasilan perusahaan di Jepang

memiliki pengaruh lebih lanjut pula. Pada paruh pertama abad ke-20, pemikiran
akuntansi mencerminkan pengaruh Jerman pada paruh kedua, ide-ide dari AS yang
berpengaruh. Akhir-akhir ini, pengaruh badan Badan Standar Akuntansi Internasional
mulai dirasakan dan pada tahun 2001 perubahan besar terjadi dengan pembentukan
organisasi sektor swasta sebagai pembuat standar akuntansi.
Jepang merupakan masyarakat tradisional dengan akar budaya dan agama yang
kuat. Kesadaran kelompok dan saling ketergantungan dalam hubungan pribadi dan
perusahaan berlawanan dengan hubungan independen yang wajar diantara individuindividu dan kelompok di negara-negara barat. Perusahaan Jepang saling memiliki
ekuitas saham satu sama lain, dan sering kali bersama-sama memiliki perusahaan lain.
Investasi yang saling bertautan ini menghasilkan konglomerasi industri yang meraksasa
yang disebut sebagai keiretsu. Bank sering kali menjadi bagian dari kelompok industri
besar ini.
Penggunaan kredit bank dan modal utang yang meluas untuk membiayai
perusahaan besar terbilang sangat banyak bila dilihat dari sudut pandang Barat dan
manajemen perusahaan terutama lebih bertanggung jawab kepada bank dan lembaga
keuangan lainnya, dibandingkan kepada para pemegang saham. Pemerintah pusat juga
memberlakukan control ketat atas berbagai aktivitas usaha di Jepang, yang berarti
control birokrasi yang kuat dalam masalah-masalah usaha, termasuk akuntansi.
Pengetahuan mengenai kegiatan usaha utamanya terbatas pada perusahaan dan pihak
dalam lainnya seperti bank dan pemerintah.

Modal usaha keiretsu ini, sedang dalam perubahan seiring dengan reformasi
structural yang dilakukan Jepang untuk mengatasi atau menggerakkan stagnasi
ekonomi yang berawal pada tahun 1990-an. Krisis keuangan yang mengikuti
“pergerakakn ekonomi” Jepang juga disebabkan oleh review standardisasi laporan

2

keuangan Jepang. Jelas terlihat bahwa banyak praktik akuntansi menyembunyikan
betapa buruknya perusahaan di Jepang. Sebagai contoh:
1. Hilangnya konsolidasi standardisasi yang menyebabkan adanya perusahaan Jepang
yang menutupi kerugian operasional dalam usaha gabungan. Investor tidak dapat
melihat

apakah

kegiatan

operasional

perusahaan


sepenuhnya

benar-benar

menguntungkan.
2. Kewajiban pensiun dan pesangon hanya diakui 40 persen dari jumlah pinjaman
karena hal itu merupakan batas pengurang pajak mereka. Hal ini mengarah pada
praktik rndahnya kewajiban pensiun.
3. Pemegang saham dibebani biaya, bukan berdasarkan harga pasar. Dibuat untuk
mepertegas kohesi dari keiretsu, sehingga saham silang sangatlah luas. Perusahaan
menahan mereka yang rugi, akan tetapi menjual mereka yang untung untuk
mendapatkan laba.
Suatu perubahan besar dalam akuntansi ditunjukkan pada akhir tahun 1990-an
untuk membuat kesehatan ekonomi perusahaan Jepang menjadi semakin transparan dan
membawa Jepang lebih dekat dengan standar internasional.
2.1.2. Negara China
Akuntansi di Cina memiliki sejarah yang panjang. Berfungsinya akuntansi dalam
hal pertanggungjawaban dapat dilacak jauh ke belakang hingga tahun 2200 SM selama
masa Dinasti Hsiu dan sejumlah dokumen menunjukkan bahwa akuntansi digunakan

untuk mengukur kekayaan dan membandingkan pencapaian di kalangan bangsawan dan
putri pada masa Dinasti Xia (tahun 2000-1500 SM). Konfusius muda (551-479 SM)
dulunya pernah menjadi seorang manager gudang dan tulisannya menyebutkan bahwa
pekerjaannya meliputi akuntansi yang seharusnya yaitu membuat catatan penerimaan
dan pengeluaran setiap harinya.
Karakteristik utama akuntansi di Cina saat ini berasal dari pendirian RRC pada
tahun 1949. Cina menerapkan prinsip-prinsip Marxisme dan pola-pola yang dianut Uni
Soviet. Tujuan akuntansi adalah untuk memenuhi kebutuhan Negara atas perencanaan
dan pengendalian ekonomi. Pelaporan keuangan cukup sering dilakukan dan lengkap.
Ciri utamanya adalah orientasi manajemen dana, yang mana dana diartikan sebagai
properti, barang dan material yang digunakan selama proses produksi. Pelaporan
keuangan menekankan Neraca, yang mencerminkan sumber dan penggunaan dana dan
kurang menitikberatkan pada pertanggungjawaban dan akuntabilitas serta kepatuhan
terhadap kebijakan dan peraturan pemerintah. Akuntansi menekankan perhitungan
secara kuantitas dan perbandingan biaya dan kuantitas.

3

Perekonomian Cina disebut sebagai perekonomian hibrid (campuran), dimana
Negara mengendalikan komoditas dan industri yang strategis, sementara industri lain

serta sektor komersial dan swasta diatur oleh sistem yang berorientasi pada pasar.
Reformasi ekonomi yang dilakukan akhir-akhir ini mencakup privatisasi termasuk
pengalihan perusahaan milik Negara menjadi perusahaan perseroan yang mengeluarkan
saham. Aturan akuntansi yang baru telah dikembangkan bagi perusahaan-perusahaan
yang baru diprivatisasikan dan perusahaan-perusahaan independent dengan kewajiban
terbatas, serta badan usaha milik asing seperti perusahaan patungan. Peranan
pemerintah telah mengubah dari mengelola baik makro maupun mikro ekonomi
menjadi hanya mengelola tingkat makro saja.
2.2.

Sistem Hukum
2.2.1. Negara Jepang
Pemerintah nasional masih memiliki pengaruh paling signifikan terhadap
akuntansi di Jepang. Regulasi akuntansi didasarkan pada tiga undang-undang: Hukum
Komersial (company law), Undang-undang Pasar Modal (securities and exchange
law) dan Undang-undang Pajak Penghasilan Perusahaan (corporate income tax law).
1. Hukum komersial diatur oleh kementerian Kehakiman atau Ministry of Justice
(MOJ). Hukum tersebut merupakan inti dari regulasi akuntansi di Jepang dan yang
paling memiliki pengaruh besar. Dikembangkan dari hukum komersial Jerman,
hukum yang awal di berlakukan pada tahun 1980, namun baru diimpelentasikan

pada tahun 1899. Perlindungan terhadap kreditor dan pemegang saham merupakan
prinsip utama dengan ketergantungan yang sangat jelas atas pengukuran biaya
historis. Pengungkapan atas kelayakan kredit dan ketersediaan laba untuk pembagian
dividen juga sama pentingnya. Seluruh perusahaan yang didirikan diwajibkan untuk
memenuhi provisi akuntansi, yang dimuat dalam aturan-aturan menyangkut neraca,
laporan laba rugi, laporan usaha dan skedul pendukung perusahaan dengan
kewajiban terbatas.
2. Perusahaan milik public harus memenuhi ketentuan lebih lanjut dalam Undangundang Pasar Modal (SEL) yang diatur oleh Kementerian Keuangan Financial
Services Agency (FSA). SEL dibuat berdasarkan Undang-undang Pasar Modal AS
dan diberlakukan terhadap Jepang oleh AS selama masa pendudukan setelah perang
dunia II. Tujuan utama SEL adalah untuk memberikan informasi dalam pengambilan
keputusan investasi. Meskipun SEL mewajibkan laporan keuangan dasar yang sama
seperti hukum komersial, terminologi, bentuk dan isi laporan keuangan didefinisikan
secara lebih spesifik oleh SEL; beberapa pos laporan keuangan direklasifikasikan

4

untuk keperluan penyajian dan detail tambahan diberikan. Namun laba bersih dan
ekuitas pemegang saham tetap sama menurut Hukum Komersial dan SEL.
3. Dewan Pertimbangan Akuntansi Usaha atau Business Accounting Deliberation

Council

(BADC),

sekarang

menjadi Business

Accoaunting

Council

(BAC) merupakan lembaga penasehat khusus bagi kementerian keuangan yang
bertanggung jawab untuk mengembangkan standar akuntansi sesuai dengan SEL.
Selain itu, dapat membantah perubahan besar mengenai prinsip-prinsip yang berlaku
umum pembukuan yang diberikan di Jepang. BADC dapat dikatakan merupakan
sumber utama PABU di Negara Jepang sekarang ini. Tetapi BADC tidak dapat
mengeluarkan standar yang berbeda dengan hukum komersial. Para anggota BADC
diangkat oleh kementerian keuangan dan bekerja paruh waktu. Mereka berasal dari
kalangan akademisi, pemerintahan, lingkaran bisnis serta anggota Institut Akuntan

Publik Bersertifikat di Jepang (JICPA).
2.2.2. Negara China
Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi Hukum akuntansi diamandemen pada
tahun 2000 yang mencakup seluruh perusahaan dan organisasi termasuk yang tidak
dimiliki dan tidak dikendalikan oleh Negara.Hukum tersebut menjelaskan prinsipprinsip umum akuntansi dan mendefinisikan peranan pemerintah dan masalah-masalah
yang memerlukan prosedur akuntansi. Dewan Negara telah mengeluarakan aturan
Pelaporan dan Akuntansi Keuangan bagi perusahaan (Financial Accounting and
Reporting Rules for Enterprises-FARR).
FARR ini berfokus pada pencatatan buku, penyusunan laporan keuangan,
pelaporan praktik dan masalah akuntansi keuangan dan pelaporan lainnya. Kementrian
Keuangan yang diawasi oleh Dewan Negara merumuskan standar akuntansi dan
auditing, selain itu juga bertanggung jawab atas aktivitas yang mempengaruhi
perekonomian. Secara umum aktivitas ini mencakup perumusan strategi ekonomi
jangka panjang dan penetapan priotas atas alokasi dana pemerintahan. Secara khusus,
tanggung jawab kementrian adalah :
a. Merumuskan dan menegakkan kebijakan yang terkait dengan ekonomi, pajak, dan
keuangan lainnya
b. Menyusun anggaran Negara dan laporan fiskal tahunan.
c. Mengelola pendapatan dan pengeluaran Negara.
d. Mengembangkan manajemen keuangan dan sistem perpajakan.

Pada tahun 1992, Kementrian Keuangan mengeluarkan Standar Akuntansi untuk
Perusahaan Bisnis (Accounting Standar for Business Enterprises – ASBE), suatu

5

kerangka dasar konseptual yang dirancang untuk menuntun perkembangan standar
akuntansi yang baru. Efektif per tanggal 1 Juli 1993, ASBE merupakan sebuah
peristiwa besar dalam upaya Cina untuk menuju sebuah perekonomian pasar. Motif
untuk menerbitkan ASBE adalah untuk menghamornisasikan praktik akuntansi
domestik. Terlebih lagi praktik yang ada tidak sama dengan praktik internasional dan
tidak sesuai untuk perekonomian yang berorientasi pasar. Melakukan harmonisasi
akuntansi di Cina dengan praktik internasional bertujuan untuk menghapuskan
hambatanhambatan komunikasi dengan investor asing dan mencoba memenuhi
kebutuhan

reformasi

ekonomi

yang


sedang

dijalankan.

ASBE yang baru diterbitkan pada tahun 2001. Sebelum tahun 2005, seluruh perusahaan
milik Negara akan diwajibkan untuk mengadopsi ASBE dan selanjutnya akan diperluas
kepada seluruh perusahaan berukuran menengah dan besar. ASBE terdiri dari sejumlah
bab yang meliputi prinsipprinsip dasar, elemen-elemen laporan keuangan, prinsip
pengakuan, dan ketentuan mengenai pelaporan dan pengungkapan keuangan.
Komite Standar Akuntansi Cina (China Accounting Standards Committee-CASC)
didirikan pada tahun 1998 sebagai badan berwenang dibawah Kementerian keuangan
yang bertanggung jawab untuk mengembangkan standar akuntansi. Proses penetapan
standar ini mencakup pembagian tugas melakukan penelitian kepada sejumlah gugus
tugas, penerbitan draft eksposur dan dengar pendapat umum. CASC telah menerbitkan
standar akuntansi terhadap masalah-masalah seperti laporan arus kas, restrukturisasi
utang, pendapatan, transaksi nonmoneter, kontinjensi dan sewa guna usaha.
Berikut ini sistem akuntansi di Cina untuk perusahaan bisnis ( yang menjelaskan
ringkasan isi dari ASBE ) :
a. Prinsip Dasar : kelangsungan usaha, substansi mengungguli bentuk, konsistensi,
ketepatan waktu, dapat dipahami, dasar akrual, penyadingan, kehati-hatian,
materialitas, dan penurunan nilai.
b. Definisi Elemen : aktiva, kewajiban, ekuitas pemilik, pendapatan, beban, dan
laba.
c. Klasifikasi dan prinsip untuk pengakuan dan pengukuran : aktiva, kewajiban dan
ekuitas.
d. Prinsip untuk pengakuan pendapatan dan beban dan klasifikasinya.
e. Isi laporan keuangan dan akuntansi.
Komisi Pengatur Pasar Modal CIna (China Securities Regulatory Commission
– CSRC) mengatur dua bursa efek di Cina dan menetapkan panduan pengaturan,
merumuskan dan menegakkan peraturan pasar dan menyetujui penawaran saham
perdana dan saham baru. CSRC juga menerbitkan ketentuan pengungkapan tambahan
untuk perusahaanperusahaan yang sahamnya tidak tercatat. Jadi ketentuan

6

pengungkapan yang sahamnya tercatat ditetapkan oleh dua badan pemerintah yaitu
Kementrian Keuangan dan CSRC.
Cina memiliki dua organisasi akuntansi professional yaitu Institut Akuntan
Publik Bersertifikat (CICPA) yang mengatur audit perusahaan swasta dan Asosiasi
Auditor Publik Bersertifikat (CACPA) yang bertanggung jawab atas audit perusahaan
milik Negara. CICPA menetapkan ketentuan untuk menjadi seorang CPA,
menyelenggarakan ujian CPA, mengembangkan standar auditing dan bertanggung
jawab atas kode etik professional.Dengan pengecualian bahwa CICPA melaporkan
tugasnya kepada lembaga pemerintah regulasi praktik akuntansi akuntansi publik di
Cina dapat dibandingkan dengan sistem di Amerika Serikat.
2.3.

Laporan Keuangan
2.3.1. Negara Jepang
Perusahaan yang bergabung di bawah undang-undang perusahaan dibutuhkan
untuk mempersiapkan laporan yang berwenang untul disetujui pada saat rapat
pemegang saham, yang isinya antara lain:
1. Neraca
2. Laporan Laba Rugi
3. Laporan atas perubahan ekuitas pemegang saham
4. Laporan bisnis
5. Jadwal terkait
Catatan yang melengkapi neraca dan laporan laba rugi menggambarkan
kebijakan akuntansi dan menyediakan tambahan lain, seperti pada negara-negara lain.
Laporan bisnis berisikan ringkasan sistem bisnis dan pengendalian internal mereka,
serta informasi mengenai operasional, posisi keuangan, dan hasil operasional.
Beberapa jadwal pendukung juga dibutuhkan, tetapi terpisah dari catatan, yaitu:
• Perubahan pada obligasi dan utang jangka pendek dan panjang,
• Perubahan pada aktiva tetap dan akumulasi penyusutan,
• Aset yang dijaminkan,
• Jaminan hutang,
• Perubahan pencadangan,
• Jumlah dari dan untuk pemegang saham,
• Kepemilikan ekuitas dalam anak perusahaan serta jumlah saham anak




perusahaan,
Penerimaan dari anak perusahaan,
Transaksi dengan direktur, auditor berwenang, pemegang saham dan pihak
ketiga yang menghasilkan konflik kepentingan,
Pembayaran gaji kepada direktur dan auditor berwenang.
Informasi tersebut disiapkan untuk satu tahun pada dasar induk perusahaan

dan diaudit oleh auditor yang berwenang. Undang-undang perusahaan tidak
membutuhkan laporan arus kas atau dana.

7

Perusahaan yang terdaftar juga harus mempersiapkan laporan keuangan
berdasarkan

undang-undang pertukaran

dan

sekuritas,

yang

secara

umum

membutuhkan dasar laporan yang sama seperti undang-undang peusahaan ditambah
laporan arus kas dan dana. Perkiraan arus kas untuk enam bulan ke depan juga
dimasukkan sebagai informasi tambahan dalam dokumen bersama FSA. Informasi
perkiraan lainnya juga dilaporkan, seperti perkiraan investasi modal baru dan tingkat
produksi serta aktivitas. Secara keseluruhan, jumlah laporan perkiraan perusahaan di
Jepang cukup ekstensif. Bagaimanapun, informasi ini dilaporkan dalam dokumen
berwenang dan jarang muncul pada laporan tahunan para pemegang saham.
2.3.2. Negara China
Periode akuntansi diwajibkan untuk sama dengan tahun kalender.
Laporan keuangan terdiri dari :
1. Neraca
2. Laporan Laba Rugi
3. Laporan arus kas
4. Catatan atas laporan keuangan
5. Penjelasan kondisi keuangan
Laporan tambahan diwajibkan untuk mengungkapkan penurunan nilai
aktiva,perubahan struktur permodalan dan penyisihan laba. Perusahaan yang
sahamnya tercatat harus mengungkapkan informasi segmen yang konsisten dengan
standar internasional. Catatan mencakup pernyataan mengenai kebijakan akuntansi.
Laporan keuangan harus dikonsolidasikan, bersifat komparatif, dalam bahasa Cina
dan dinyatakan dalam mata uang Cina, Renminbi. Laporan keuangan tahunan harus
diaudit oleh seorang CPA Cina. Neraca, Laporan Laba Rugi dan Catatan Laporan
setiap kuartal harus dibuat oleh perusahaan yang sahamnya tercatat. Perusahaanperusahaan yang sahamnya tercatat yang mengeluarkan saham-saham untuk investor
asing harus menempatkan laporan keuangannya dalam bahasa Inggris dan Cina.
2.4.

Praktik Akuntansi
N

PRAKTIK AKUNTANSI

NEGARA JEPANG

O
1

PENGGABUNGAN USAHA

Pembelian

atau Keduanya Pembelian

2

GOODWILL

Pooling
Kapitalisasi

dan Kapitalisasi

amortisasi dan
3
4
5

ASSOSIASI
PENILAIAN ASET
BIAYA DEPRESIASI

8

penurunan nilai
Metode Ekuitas
Harga Perolehan
Berbasis pajak

NEGARA CHINA

dan

uji penurunan nilai
Metode Ekuitas
Harga Perolehan
Berbasis ekonomi

uji

6
7
8
9
10

PENILAIAN PERSEDIAAN
KEMUNGKINAN RUGI
SEWA PEMBIAYAAN
PAJAK TANGGUHAN
CADANGAN
UNTUK

Boleh
Diakui (Accrued)
Dikapitalisasi
Diakui (Accrued)
Tidak

Dilarang
Diakui (Accrued)
Dikapitalisasi
Diakui (Accrued)
Tidak

MEMULUSKAN PENDAPATAN
Dilihat dari praktik akuntansinya terdapat beberapa perbedaan, untuk Jepang bisnis
gabungan dihitung karena pembelian dan pooling, sedangkan Cina hanya berdasarkan
pembelian. Berdasarkan goodwillnya Jepang dihitung berdasarkan harga pasar bersih yang
didapatkan dan amortisasi 20 tahun serta diuji tes penurunan nilai, dan untuk Cina goodwill
merupakan perbedaan biaya dan harga pasar aset dan kewajiban yang diakuisisi dan diuji
untuk tes penurunan uji. Berdasarkan Biaya depresiasi, Di Jepang aset tetap dinilai pada
biaya

dan

didepresiasikan

berkenaan

dengan

hukum

pajak,

sedangkan

Cina

memdepresiasikan aset berwujud berdasarkan masa manfaat yang diharapkan, biasanya
berbasis langsung. Perbedaan selanjutnya pada negara Jepang persediaan dihitung dengan
kecocokan biaya dan menerima metode FIFO, LIFO serta metode biaya rata-rata. Sedangkan
di Cina metode FIFO dan rata-rata adalah metode pembiayaan dan persediaan ditulis dalam
penurunan harga.
2.5.

Perpajakan
2.5.1. Negara Jepang
Jepang, misalnya untuk individu yang merupakan penduduk (resident
individual) menggunakan asas domisili, di mana berdasarkan asas ini seorang
penduduk Jepang berkewajiban membayar pajak penghasilan atas keseluruhan
penghasilan yang diperolehnya, baik yang diperoleh di Jepang maupun di luar Jepang.
Sementara itu, untuk yang bukan penduduk (non-resident) Jepang, dan badan-badan
usaha luar negeri berkewajiban untuk membayar pajak penghasilan atas setiap
penghasilan yang diperoleh dari sumber-sumber di Jepang.
Apabila orang yang tinggal di Jepang selama 1 tahun lebih, dan juga orang
yang berkewarganegaraan asing yang mempunyai pendapatan/income perbulan, maka
disamakan dengan orang Jepang akan dikenakan pajak. Perpajakan di Jepang terbagi
menjadi luas seperti, pajak yang membayarnya/menyetornya ke negara (pajak Negara)
dan pajak yang membayarnya ke pemerintah daerah kabupaten/kelurahan tempat
tinggal.
Berdasarkan hak pemungut/pengelolaannya, jenis pajak di Jepang digolongkan
menjadi dua :
1. Nasional Tax

9

 Pajak penghasilan
 Pajak badan
 Pajak konsumsi
 Pajak hadiah
2. Local Tax
a. Prefectural tax
 Pajak mobil
 Pajak penduduk
 Pajak kepemilikan
b. Municipal tax
 Pajak perencanaan kota
 Pajak pemukiman
 Pajak properti

Tarif pajak penghasilan orang pribadi di Jepang
Pemajakan terhadap orang pribadi di Jepang :


Pajak Resident (Penduduk), dianggap mempunyai domisili di Negara Jepang apabila :
1. Mempunyai pekerjaan di Jepang dalam jangka waktu 12 bulan atau lebih, status
resident disandang sejak kedatangannya di Jepang.
2. Berkewarganegaraan Jepang, mempunyai ikatan yang kuat seperti pekerjaan atau
kewajiban perpajakan. Pajak Resident juga dibagi menjadi permanen residen dan
non permanen residen, akan tetapi sampai dengan 31 maret 2006 penduduk
Jepang bisa dianggap bukan permanen residen. Tarif pajak penghasilan untuk
orang pribadi per April 2012 :



Non

Resident

adalah

seorang

yang tidak memenuhi kualifikasi sebagai nonpermanent residen ataupun permanen
residen. Jika datang dan tinggal atau bekerja di Jepang kurang dari 12 bulan adalah
nonresident. Penghitungan pajak untuk nonresident di Jepang akan dihitung
berdasaran penghasilan yang bersumber dari Jepang saja, tarifnya yaitu 20%.
Gambaran ruang lingkup pemajakan terhadap orang pribadi :

10

Tarif pajak penghasilan
badan

di

Jepang
Corporate

Tax

yang

dibayarkan oleh Badan di
Jepang terdiri dari :
1. Corporation Tax (national tax)
2. Business Tax (Local tax)
3. Prefecturaland municipal inhabitant tax (local tax)
Tarif Pajak Badan : mulai 1 april 2015, tarif pajak badan yang berlaku adalah 23,9%
dari penghasilan kena pajak.


Pajak Prefektur dan Pajak Kota/Daerah
Orang yang tinggal di Osaka Prefecture, apabila mempunyai penghasilan diatas

standar yang telah ditetapkan, terlepas dari orang asing atau bukan , diharuskan membayar
Pajak Kota atau Pajak Wilayah. Penghasilan yang terkena pajak adalah penghasilan periode
tahun sebelumnya, setelah dikurangi dengan fasilitas keringanan pajak.
Selain Laporan pajak tahunan, maka tidak perlu membayar pajak lainnya. Setiap
tahun, dari tanggal 1 Januari, tinggal disuatu wilayah Kotamadia atau Wilayah Sipil, Pajak
kota dipotong dari penghasilan oleh perusahaan, sedangkan untuk yang tidak bekerja di suatu
perusahaan, maka akan menerima lembar pembayaran yang harus dibayar. Bagi yang tinggal
di Osaka Prefecture, Pajak Osaka Prefecture adalah 4% dari penghasilan pertahu, ditambah
¥1000. Dan Pajak Kota,adalah 6% dari penghasilan pertahun, ditambah ¥3000.


Pajak Lainnya
Pajak Konsumsi
Pajak konsumsi dipungut sebesar 5% dalam pembelianbarang atau jasa. Pada

umumnya, disetiap harga yang tercantum dalam barang, akan tercantum jumlah Pajak

11

Konsumsi nya. Pada umumnya, sekarang pada label barang sudah ditunjukkan bahwa harga
barang tersebut sudah termasuk pajak.
2.5.2. Negara China
Sejak berdirinya pada tahun 1949, Pemerintah RRC memakai sistem pajak tunggal.
Tentu saja hal ini tidak cocok lagi ketika ekonomi menjadi kompleks, demikian pula para
pelaku ekonomi yang makin beragam. Segera sesudah Reformasi diumumkan (1978),
Pemerintah Cina berusaha keras menyusun sistem perpajakan yang sesuai dengan sistem
perekonomian yang baru. Tapi begitu ruwetnya ke luar dari sistem yang lama, sehingga butuh
waktu 16 tahun untuk menyusun sistem perpajakan. Maka baru pada tahun 1994 Pemerintah
Cina berhasil menyusun sebuah UU Perpajakan. Sistem yang baru ini memang lebih rinci dan
lebih canggih. Pada saat ini di Cina ada 25 macam pajak, yang dapat dimasukkan dalam
delapan (8) kategori:
1. Pajak keuntungan;
2. Pajak pendapatan;
3. Pajak pemakaian sumber daya alam;
4. Pajak untuk tujuan khusus;
5. Pajak kekayaan;
6. Pajak Kegiatan;
7. Pajak Pertanian;
8. Pajak Ekspor-Impor.
China mulai menerapkan berbagai insentif untuk perusahaan berbasis teknologi.
Terhitung sejak 1 Juli 2010 - 31 Desember 2018, China memberlakukan tarif PPh badan 15%
untuk perusahaan dengan kriteria ‘baru dan berteknologi tinggi’ atau yang beroperasi di
wilayah barat China. Untuk mendorong produktivitasnya, China menerapkan tarif pajak
progresif sebanyak 7 tingkat dari 3% menjadi 45% untuk penghasilan dari upah dan gaji..
Memang, kebijakan ini juga sempat menuai protes dari kalangan industrialis domestiknya.
Sebab pada saat yang sama, China juga menerapkan tarif pajak progresif 5 tingkat dari 5%35% untuk pendapatan dari produksi dan bisnis, pendapatan dari kontrak atau operasi yang
disewakan, dan tarif pajak tetap 20% diterapckan untuk semua jenis penghasilan lainnya.

12

Tarif pajak penghasilan orang pribadi di China
Asing yang tinggal di Cina untuk kurang dari satu tahun hanya dikenakan pajak
penghasilan yang berasal dari Cina. Jika individu berada di Cina untuk kurang dari 90 hari
dalam satu tahun kalender, maka semua remunerasi dari pengusaha asing dibebaskan dari
pajak jika majikan tidak didirikan di Cina. Periode 90 hari ini dapat diperpanjang untuk 183
hari jika individu dilindungi di bawah rangkaian perjanjian atau pajak pajak yang relevan.
Asing di Cina dengan luar negeri pengusaha dapat mengurangi kewajiban pajak pendapatan
Individual Cina (IIT) mereka dan dikenakan berdasarkan pada jumlah yang sebenarnya hari
berada di Cina di bawah (kondisi tertentu Hubungi China Legal Express untuk melihat
apakah Anda memenuhi syarat). Orang asing yang tidak domisili di Cina tapi berada di Cina
antara satu sampai lima tahun mungkin membayar pajak hanya pada mereka penghasilan
yang bersumber di Cina, dengan persetujuan. Namun, mereka akan dikenakan pajak pada
pendapatan di seluruh dunia setiap tahun tinggal di Cina dari keenam tahun seterusnya.Tarif
pajak pendapatan individual untuk pekerjaanPendapatan dari upah dan gaji adalah pajak
menurut harga progresif, mulai dari 3% sampai 45%.
Tarif pajak penghasilan badan di Jepang

13

Pajak penghasilan badan (CIT) pada tahun 2008, alokasi tugas administrasi dilakukan
sebagai berikut: untuk perusahaan yang didirikan sebelum 1 Januari 2009, CIT ditangani oleh
cabang-cabang lokal SAT; untuk perusahaan yang didirikan pada atau setelah 1 Januari 2009,
CIT (yang terutama pembayar pajak PPN) diatur oleh cabang-cabang lokal SAT, sementara
CIT (yang terutama BT pembayar pajak) diberikan oleh cabang-cabang lokal Biro pajak
lokal. Pajak pendapatan perusahaan (CIT): tingkat standar pajak adalah 25%, tetapi jika
perusahaan Anda terlibat dalam tinggi Industri teknologi yang didorong oleh pemerintah,
maka tarif pajak Anda dapat dikurangi dengan 15%. Pajak ini berlaku untuk perusahaanperusahaan teknologi tinggi yang bersertifikat.
Cina PPN berlaku untuk penjualan atau impor barang, dan penyediaan layanan
pengganti, perbaikan, dan pengolahan terkait. PPN di Cina dikenai tarif standar 17%, tetapi
tingkat pajak bagi kebutuhan barang, seperti barang-barang pertanian, air dan gas, dll
dikurangi sampai 13%. Jika perusahaan Anda adalah pembayar pajak skala kecil, tingkat
pajak adalah 3%. Ketika komputasi dibayarkan PPN, PPN Masukan PPN yang dikeluarkan
dapat dikreditkan terhadap output. Saat mengekspor barang-barang dari Cina, Anda mungkin
berhak mendapatkan pengembalian dana dari PPN yang timbul pada bahan-bahan yang dibeli
di Cina. Pengembalian dana TARIF berkisar dari 0% sampai 17%.

BAB 3
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Akuntansi komperatif negara Jepang dan China dapat dilihat dari :
1. Sumber Pendanaan
Jepang : Perusahaan Jepang saling memiliki ekuitas saham satu sama lain, dan sering
kali bersama-sama memiliki perusahaan lain. Investasi yang saling bertautan ini
menghasilkan konglomerasi industri yang meraksasa yang disebut sebagai keiretsu.
China : Perekonomian Cina disebut sebagai perekonomian hibrid (campuran), dimana
Negara mengendalikan komoditas dan industri yang strategis, sementara industri lain
serta sektor komersial dan swasta diatur oleh sistem yang berorientasi pada pasar.
2. Sistem Hukum
Jepang : Regulasi akuntansi didasarkan pada tiga undang-undang: Hukum Komersial
(company law), Undang-undang Pasar Modal (securities and exchange law) dan
Undang-undang Pajak Penghasilan Perusahaan (corporate income tax law).

14

China : Dewan Negara telah mengeluarakan aturan Pelaporan dan Akuntansi
Keuangan (Regulasi Akuntansi) bagi perusahaan (Financial Accounting and
Reporting Rules for Enterprises-FARR).
3. Laporan Keuangan
Jepang : Terdiri atas Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan atas perubahan ekuitas
pemegang saham, Laporan bisnis, dan Jadwal terkait.
China : Terdiri atas Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan arus kas, Catatan atas
laporan keuangan, dan Penjelasan kondisi keuangan.
4. Praktik Akuntansi
Jepang : Penilaian Persedian diperbolehkan
China : Penilaian Persedian dilarang
5. Perpajakan
Jepang : Tarif PPh Badan 23,9% dari PKP
China : Tarif PPh Badan 25% dari PKP
3.2. Saran
Masih banyak beberapa komparatif lainnya dari segi tertentu berkaitan dengan sistem
akuntansinya. Saran penulis agar banyak membaca dari berbagai sumber untuk mendapatkan
wawasan luas mengenai akuntansi komperatif negara Jepang dan China.
DAFTAR PUSTAKA
https://annisadamaa.wordpress.com/2017/04/02/akuntansi-komparatif-negara-jepang-dancina/
https://enywidiyanti.wordpress.com/2016/03/29/akuntansi-komparatif-jepang-dan-cina/
http://kebijakanpajakchina.blogspot.co.id/
http://farasastinhana.blogspot.co.id/2017/10/kebijakan-perpajakan-di-jepang.html
https://khal25.wordpress.com/2013/04/

15