Hubungan kadar Adiponektin Plasma Dengan Stroke Iskemik Akut.
''l
.'-;
.j
HUBUNGAN KADAR AI'IPONEKTIN PTITSil#T
Oleh:
ASRIZAL ASRIL
0622900L
BAGIAN TLMU PENYAKIT SAMF
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS/
RS DR.M DJAMIL PADANG
Oleh :
ASRIZAL ASRIL
a622900L
.
::
.:,:
FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSI?AS. A'LAS/
TESIS
Ceiar Spesialis Saraf pada,Prograrn Pendidikan Dckter Spesialis I
Fakultas Kedokteran,Univ.ersitre fudalas
' ,
,,
,
Oleh
:
,AS*tZAi gsglr
06229A0L
:
BAGIAN ILMU PENYAKIT SARAF
FAKULTAS KEDOKTEMN UNIVERSITAS AN DALAS
,RS, D_ R.M DIAMIL PADANG
..
HAIITMAN PERSETUIUAN
Judul tesis
; HUBUNGAN KADAR ADIPONEKTIN PTASMA DENGAN
:
,
ll\
'STROKE ISKEMIK
AKUT
nt\v
r
,:
:
.
,
Nama...........iA5R'IzAtAsRIt:....
NIM ' ' ,
:0-6Z29AOL
.
,,,', : i llrnu Penyakit Saraf
:
,
.
.
-,
,,'t
.
Prograrn
Studi
.
Tesis ini telah diuii dan dipertahankan didepansidangpanitia,ujian akhir Program
Pendidikan nolaeiSpesialis lknu?enyakitSaraf Fakulas,Kedokteran Untuersitas
Andalas dan dinyatakan lulus pada tanggaf 23 Februari 2011.
Menyetuiui
Komiii Pembimbing
Ketua
Ketua Program Studi
Ketua Bagian llmu Penyakit Saraf
PPDS,Ilmu Penyakit Saraf
P11gn6n{1f;,S Dr.M Diamil
FK Unand/RS Dr.M.Diamil
Padang
.
Padang
Df. DarwinAmir.SpS[KJ
NIP: 1948 L L2At97 807 L00L
KATA PENGAI\ITAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Es4 atas segala
limpalran rahmat dan karunial.{ya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya akhir
dengan
judul
*
HUBUNGAI'{ KADAR ADIPONEKTIN PLASMA npNCnN
STROKE ISKEMIK AKUT
"
yang merupakan salah satu persyaratan dalam
menyelesaikan Program Pendidikan Do*fer Spesialis I di Bagian Ilmu Penyakit Saraf
FK Unand/RS Dr.M.Djamil Padang.
Pada kesempatan
ini penulis
mengucapkan rasa hormat, terima kasih dan
penghargaan yang setulus-tulusnya kepada guru-guru saya atas segala bantuan dan
bimbingannya selama menempuh pendidikan spesialisasi dibidang Ilmu Penyakit
Saraf.
Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada yang terhormat Bapak
Dr.Darwin Amir, SpS(K) selaku Ketua Bagian Ilmu Penyakit Saraf FK Unand/RS
Dr.M.Djamil Padang yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk dapat
mengikuti pendidikan spesialisasi dan senantiasa memberikan nasehat, bimbingan
dan dukungan moral selama ini.
Kepada yang terhormat Ibu Dr.Hj.Meiti Frida, SpS(K) selaku Ketua Prograrn
Studi Ilmu Penyakit Saraf yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk
mengikuti pendidikan spesialisasi ini dan senantiasa memberikan nasehat, bimbingan
dan dukungan moral selama ini.
Kepada yang terhormat Prof.dr.H.Basjiruddin Ahmad, SpS(K) selaku
pembimbing yang telah memberikan bimbingan dengan penuh kesabaran dan
senantiasa memberikan nasehat, bimbingan dan dukungan moral sehingga penulis
dapat menyelesaikan karya akhir
ini.
Kepada yang terhormat Bapak dan Ibu guru say4 Dr.Julius Djamil SpS, Dr
Yuliarni Syafrita SpS, Dr. Syarif Indra SpS, Dr. Hadxit Busudin SpS MHA,
Dr.Hj.Siti Hanafiah SpS, Dr.Amilus Ismail SpS, Dr. Yulson Rasyrd SpS, dan staf
pengajar lainnya yang telah memberikan bimbingan, motivasi dan ilmunya selama
penulis mengikuti program pendidikan spesialisasi ini.
Kepada yang terhormat Bapak Dekan Fakultas Kedokteran Unand dan Ibu
Direktur RS Dr M Djarnit Padang yang telah memberikan kesempatan kepad.h saya
dalam menempuh pendidikan spesialisasi di Bagian Ilmu Penyakit Saraf.
Kepada yang terhormat Prof.Dr.dr.Ellyza Nasrul, SpPK(K) selaku Kepala
Laboratorium Patologi Klinik RS Dr. M.Djamil Padang yang telah memberikan izin
rmtuk menggunakan Laboratorium Patologi Klinik untuk pemeriksaan sarpel dan
sekatigus Penanggung Jawab Laboratorium pada penelitian ini.
Kepada yang terhormat Bapak dan Ibu Ketua Bagian Ihnu Penyakit Dalam,
Ilmu Penyakit Anak, Ilmu Penyakit Bedah Saraf dan Ortopedi, Kardiologi, Radiologi,
Psikiati, Intensive Care Unit, dan Rehabilitasi Medik yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk menjadi stase dibagian tersebut.
Ucapan terima kasih dan penghargaan juga penulis sampaikan kepada semlxr
rekan-rekan residen, seluruh paramedis dibangsal dan poliklinik
di Bagian Ilmu
Penyakit Saraf, Instalasi Diagnostik Terpadu dan Laboratorium Patologi Klinik yang
telah banyak membantu saya dalam menyelesaikan pendidikan dan karya akhir ini.
Tidak lupa kepada partisipan dan pasien yang menjadi subjek penelitian"
penulis mengucapkan terima kasih atas ketulusan dan kerjasamanya selama
mengikuti penelitian.
Ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus penulis ucapkan kepada
kepada kedua orang tua H.Asril Thalib dan llj.Asna yang telah membesarkan saya
dengan penuh kasih
syilg,
memberikan dorongan, semangat dan nasehat serta doa
yang tulus agar penulis tetap sabar dan tegar dalam mengikuti pendidikan ini sampai
selesai.
Ucapan terima kasih kepada kedua Bapak/Ibu mertua say4 Drs.H.Anwar
Nain, Ap(Alm) dan Hj.Busniarti yang selalu memberikan dorongan, semangat dan
nasehat serta doa yang tulus agar tetap sabar dan tegar dalam mengikuti pendidikan
sampai selesai.
Ucapan yang tulus teristimewa juga saya sampaikan kepada isteri tercinta
Dr.Sari Nikmawati, SpP telah menjaga dan mendidik anak-anak tercinta Fitiani
Afifah dan Nurul Azizah
de,ngan
peruh cinta kasih dan kasih sayang yang juga
senantiasa memberikan semangat dan dorongan dalam penyelesaian karya akltir ini.
Saya menyadari sepenubnya tulisan
karena itu
kritik dan saran penulis harapkan
ini masih banyak kekuranganny4 oleh
*t ii perbaikan.
Akhirnya saya tidak lupa mohon maaf sebesar-besamya kepada semua pihak,
bila dalam proses pendidikan maupun pergaulan sehari-hari ada tutur kata dan sikap
yang kurang berkenan dihati. Semoga Tuhan memberkati kita semua.Amin.
Padang, Februari
20ll
Penulis
ul
RINGKASAN
IIUBTJNGAIT KADAR ADIPONEKTIN PLASMA
DENGAN STROKE ISKEI\IIK AKUT
ASRIZAL ASRIL
Penelitian mengenai stroke terus berkembang pesat termasuk dalam menemukan
penanda
/
marker untuk penyakit
ini.
Salah satu diantaranya adalah marker
adiponektin (ADPN). Beberapa penelitian melaporkan bahwa adiponektin berperan
pada gangguan serebrovaskuler. Kadar adiponektin yang rendah dalam plasma dapat
digmakan sebagai marker untuk kejadian stoke iskemik.
Adiponektin disintesis di jaringan sel lemak putih dan diproduksi selama
diferensiasi sel lemak. Adiponektin berperan dalam metabolisme lemak dan glukosa,
sensitivitas insulin, anti-inflamasi, anti-aterogenik dan anti-trombotik. Metode
pemeriksaan
ADPN adalah
radioimmunoassny
(RJA) dan Enzym Linked
Immunosorbent Assoy (ELISA). Kedua metode tersebut memberikan hasil yang
hempir sama.
Penelitian Chen et
al Q005)
mendapatkan kadar ADPN
plasma
secara
bermakna lebih rendah pada penderita stroke iskemik dibandingkan tanpa stroke
iskemik. Penelitian Nishimura et
al (2008)
mendapatkan kejadian stroke iskemik
dengan obesitas berhubungan dengan hipoadipone*tinemia. Penelitian Matsumoto e/
4, (2008) mendapatkan kadar ADPN tidak indenpenden berhubungan dengan stroke
infark.
Penurunan kadar ADPN dalam plasma menyebabkan peningkatan kadar LDL
dan tigtiserida hiperinsulinemia, peningkatan proses atherosklerosis, meningkatkan
produksi TNF-a dan oxLDL serta menurunkan produksi NO. Keadaan
mencetuskan disfungsi endotel
yang
ini
akan
merupakan tahapan awal ateroskferosis.
Perkembangan plak aterosklerotik selama beberapa dekade melibatkan beberapa
.
tv
proses seperti infiltrasi sel-sel inflamasi, penebalan intima" akumulasi mariks
ekstaseluler dan pembentukan fibrous caps. PIak fibrotik ini bisa dalam keadaan
tenang sampai beberapa tahun. Instabilitas plak dengan dengan manisfestasi ulserasi
fibrous cap atau perdarahan intaplak" merupakan keadaan yang akan menyebabkan
timbulnya gejalaklinis pada sfoke
Aterosklerosis menyebabkan sfioke iskemik melatui 2 mekanisme. Pertama
adalah trombosis yaitu dengan jalan tersumbatnya arteri-arteri besar khususnya arteri
karotis interna, arteri serebri media atau arteri basilaris. Mekanisme kedua adalatl
melalui emboll Stroke terjadi bila arteri serebri serebral mendadak tersumbat oleh
tnombus dari jantung, arkus aorta atau afieri-arteri besar lainnya. Beberapa stroke
terjadi karena terbentuknya tombus. Trombosis dalam pembuluh darah kecil
umrmrnya disebabkan oleh lypohyalinotik atau keluar dari sirkulus
willisi, arteri
vertebralis, arteri basilaris atau arteri serebral.
Berdasmkan latar belakang diatas dibuat rumusan masalah sebagai berikut
l.
:
Apakah terdapat hubungan antara kadar ADPN plasma dengan hipertensi pada
shoke iskemik akut ?
2.
Apakah terdapat hubungan antara kadar ADPN plasma dengan diabetes melitus
pada stoke iskemik akut ?
3.
Apakah terdapat hubungan antara kadar ADPN plasma dengan dislipidemia pada
sfioke iskemik akut ?
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kadar
ADPN plasma dengan stroke iskemik akut,
l.
dengan tujuan k*rusus adalah
:
Mengetahui hubungan antara kadar ADPN plasma dengan hipertensi pada
stroke iskemik akut.
2.
Mengetatrui hubungan antara kadar ADPN plasma dengan diabetes mellitus pada
stroke iskemik akut.
3.
Mengetahui hubungan antara kadax ADPN plasma dengan dislipidemia pada
stoke iskemik akut.
Hipotesis penelitian ini adalah
1.
:
Terdapat hubungan antara kadar ADPN plasma dengan hipertensi pada stoke
iskemik akut.
2.
Terdapat hubungan antara kadar ADPN plasma dengan diabetes melitus pada
stroke iskemik akut.
3.
Terdapat hubungan antara kadar ADPN plasma dengan dislipidemia pada
stroke iskemik akut.
Desain penelitian ini adalah cross sectional study, dengan tempat penelitian
adolah Bagian Ilmu Penyakit Saraf dan Laboratorium Patologi
Klinik
RS
Ih.M.Djamil Padang. Penelitian dilakukan dari bulan Juni 2009 sampai Mei 2010.
Jrrmlah sampel adalah 144 orang dibagi dalam kelompok kasus adalah penderita
stroke iskemik dan kelompok kontrol adalah penderita tanpa stroke dengan jumlah
masiag-g1asng72 orang. Pemeriksaan kadar ADPN dengan metode ELISA.
Hasil penelitian mendapatkan nilai rerata kadar ADPN plasma pada penderita
strroke iskemik secara bermakna
3 kati lebih rendah dibandingkan
tanpa stoke
isk€mik (3,4411,35 pglml versus 10,16 + 3,84 pddl ; p < 0,001). Penelitian ini
mendapatkan hubungan bermakna antara kadar ADPN plasma dengan hipertensi pada
stroke iskemik dengan odds ratio 6 {(95 %
Cl:
1-33) ; p
:
0,046)}. Tetapi tidak
rendapatkan hubrurgan bermakna dengan diabetes melitus dan dislipidemia (p0,404
dm
p
0,473).
Kesimpulan penelitian adalah terdapat hubungan bermakna antara kadar
ADPN plasma dengan stoke iskemik akut. Terdapat hubungan bermakna
antara
kadar adiponektin plasma dengan hipertensi pada stoke iskemik akut, tetapi tidak
terdapat hubungan bermalana dengan diabetes melitus dan dislipidemia.
v1
SUMMARY
TIIE ASSOCIATION
OT'
PLASMA ADIPONECTIN LE\IEL
WITH ACUTE ISCIIEIVIIC STROKE
ASRIZAL ASRIL
The study on stroke is still developing, including in the discovery of the marker for
this disease. One of them is adiponectin (ADPN). Studies have teported that
adiponectin plays
a role in the
cerebrovascular abnormalities.
Low
plasma
adiponectin level can be used as a marker for ischemic stoke.
Adiponectin is synthesized in the white fat cells and is produced during the
of the fat cells. Adiponectin plays a role in the fat and glucose
metabolism, insulin sensitivity, anti-inflammation, anti-atherogenic and antidiffere'ntiation
trombotic. The methods used to check ADPN are by radioimmunoassay (RlA) and
Enzyme Linked lmmunosorbent Assay (ELISA). Both methods give results that are
dmost similar.
The study conducted by Chen et al (2005) showed that the level of plasma
ADPN was significantly low in ischemic sfioke patients compared to patients
without ischemic stoke. A study by Nishimura et al (2008) showed that ttre
incidence of ischemic sffoke in obese patients is associated with
hlpoadiponectinemia. A study by Matsumoto et al (2008) showed that ADPN level
is not independently related to infarct sfoke.
The decrease of plasma ADPN level causes an increase
triglyceride
level,
inemia" increase in the process
increase the production of TNF
a and oxLDL,
of
in LDL and
atherosclerosis,
and decreases the production of NO.
These conditions cause endothelial dysfunction which
is the early stage of
derosclerosis. The development of atherosclerotic plaques in a few
decades
involves processes such as inflarnmatory cells infiltation, intima thickening,
vii
accumulation of extacellular matrix and development of fibrous caps. These fibrotic
ptaques can remain quiescent
for
several
years.
Plaque instability
with
the
manifestation of fibrous cap ulceration or intraplaque bleeding, are conilitions that
cause symptoms of sfroke to appear.
Atherosclerosis causes ischemis stroke
by 2 mechanisms. The first
mechanism is by thrombosis, by which the large arteries are blocked, especially the
internal carotid artery, media cerebri artery
or bacillary artery. The second
mechanism is by emboli. Sfioke occlrrs when cerebral artery is suddenly blocked by
thombus from the heart, aortic arc or othe large arteries. Few incidence of stroke are
caus€d by thrombus formation. Thrombosis in the small arteries is commonly caused
by lipohyalinotic or out of Willis Circle, vertebral artery, bacillary artery or cerebral
fiery.
Based on the background above made the formulation
of the problem
as
follows:
l.
Is there a relation between plasma ADPN level with hypertension in acute
ischemic stroke ?
2.
Is there a relation between plasma ADPN level with diabetes mellitus in acute
ischemic stoke?
3. Is there a relation between
plasma ADPN level with dyslipidemia in acute
ischemic stoke ?
General purpose of this study is to determine the relation between plasma
adiponectin level with acute ischemic stoke, with the specific aim are as follows
1.
:
To determine the relation between plasma ADPN level with hypertension in
acute ischemic stoke.
2.
To determine the relation between plasma ADPN level with diabetes mellitus
in acute ischemic sboke.
3.
To determine the relation between plasma ADPN level with dyslipidemia in
acute ischemic stoke.
vlll
The hypothesis of this study is
1.
:
There is a relation between plasma ADPN level with hypertension in acute
ischemic stroke.
2.
There is a relation between plasma ADPN level with diabetes mellitus in
acute ischemic sffoke.
3.
There is a relation between plasma ADPN level with dyslipidemia in acute
ischemic stroke.
The design of this study is cross sectional study, with the location of study is
d the Deparbnent of Neurology of Dr. M.Djamil Hospital. This study was conducted
from June 2009 rurtil May 2010. The total of sample is 144 patients which were
divided into the case and contol grouP, wtth72 patients respectively.
The result of this study shows that the mean value of plasma ADPN level is
significantly lower in ischemic sfioke patients compared to patients without ischemic
stroke (3,44t 1,35 pglml versus 10,16 + 3,84 peldl ; p < 0,001). Out of 72 ischemic
stroke patients, there were 64 patients (88.99lo) with hypoadiponectinemiq 45
patients (62.5%) with hypertension, 18 patients (25W with diabetes mellitus and 35
patients (48.6W with dyslipidemia. This study showed that there is a significant
relation between plasma ADPN level and hypertension with ischemic stroke with the
odds
ratio of 6 (95 % Cl: 1-33) ; p : 0,046). However there is no significant
relation between diabetes mellitus and dyslipidemia with ischemic stroke (IF0,404
dan p= 0,473).
The conclusion of this study is that there is a significant relation between
plasma ADPN level and acute ischemic
sfoke. This study also showed that there is a
significant relation between plasma ADPN level and hypertension in acute ischemic
stroke, but there is no significant relation between diabetes mellitus and dyslipidemia
with acute ischemic sfoke.
lx
ABSTRAK
IIUBI]NGA,N KADAR ADIPOI\IEKTIN PLASMA
DENGAI\I STROKE ISKEMIK AI(UT
ASRIZAL ASRIL
Stroke sampai saat ini masih merupakan masalah besar. Penelitian mengenai stroke
terus berkembang termasuk dalam menemtrkan marker untuk penyakit
ini.
Salah satu
diantaranya adalah marker adiponektin (ADPN). Beberapa penelitian melaporkan
batrwa ADPN berperan pada gangguan serebrovaskuler. Tujuan penelitian adalah
mengetahui hubungan antara kadar ADPN plasma dengan stroke iskemik akut serta
hubungannya dengan hipertensi, diabetes melitus dan dislipidemia.
Penelitian
ini
merupakan cross sectional study. Tempat penelitian Bagian
Ihnu Penyakit Saraf dan Laboratorium Patologi Klinik RS Dr. M Djamil Padang.
Jumlah subjek penelitian 144 orang yang terbagi dalam kelompok kasus adalah
penderita stoke iskemik dan kontot adalah penderita tanpa stroke dengan junlah
masing-masng72 orang. Pemeriksaan kadar ADPN menggunakan metode ELISA.
Hasil penelitian mendapatkan nilai rerata kadar ADPN plasma penderita
3 kali lebih rendah dibandingkan tanpa stroke
iskemik (3,44! 1,35 pglml versus 10,16 + 3,84 pelil ; p < 0,001). Terdapat
stroke iskemik secara bermakna
hubungan bermaloa antara kadar ADPN plasma dengan hipertensi pada stroke
iskemik [odds ratio 6 (95 % CI :l-33); p = 0,046], tetapi tidak didapatkan hubungan
mtarakadar ADPN plasma dengan diabetes melittrs dan dislipidemia.
Kesimpulan penelitian adalah terdapat hubungan bermakna antara kadar
ADPN plasma yang rendah dengan stroke iskemik akut. Terdapat
bermakna antara kadar ADPN plasma dengan hipertensi. Tetapi tidak didapatkan
hubungan bermakna dengan diabetes melitus dan dislipidemia.
Kata kunci: Stroke Iskemik, Adipone*tin, Hipertensi, Diabetes Melitus,
Dislipidemia
ABSTRACT
TIIE ASSOCIATION OF PLASMA ADIPONECTIN LEVEL
WITH ACUTE ISCIIEMIC STROKE
ASRIZAL ASRIL
Snoke up to now is still a major problem. Studies on stoke is still developing,
ircluding the discovery of the marker for
tlis
disease. One
of them is adiponectin
(ADPN). Several studies reported that adiponectin plays a role in cerebrovascular
disorder. The purpose of this study is to find the association between plasma ADPN
krel with acute ischemic stoke
and its relation with hypertension, diabetes mellitus
mddyslipidemia.
This study is a cross sectional study. The total subjects ue 144 patients, which
is divided into case and contol group, with7z patients respectively. This study was
omfrrcted from June 2009 until Mei 2010, at the Departrnent of Neurology of Dr.
lf,-Djrmil Hospital.
The result of this study shows that mean rate of plasma ADPN level in
ischemic stroke patient is significantly lower compared to patients without ischemic
sdrc (3,44! 1,35 pglml versus 10,16 + 3,84 pddl ; p < 0,001). There is a
rfunificant association between plasma ADPN and hypertension in ischemic stoke
pdient [odds ratio 6 (95 % CI :1-33); p = 0,046], but there is no relation between
dgma ADPN level with
diabetes mellitus and dyslipidemia.
The conclusion of this study is that there is a significant association between
har plasma ADPN level with acute ischemic stoke. There is a significant relation
bcween plasma ADPN level with hypertension. However, there is no significant
rddion with
diabetes mellitus and dyslipidemia.
I(cy words : Ischemic Stroke, Adiponectin, Hypertension, Diabetes Mellitus,
Dyslipidemia
x1
DAT'TAR ISI
Halaman
KATA PENGA}{TAR
1
RINGKASA}{
iv
SUMMARY
vii
AHITRAK
x
ABSTRACT
xl
NAFIAR ISI
xtt
TilIFTAIT TABEL
xvl
NAFTAR GAMBAR
xvll
ITAFTAR GRAFIK
xvlll
DAFTAR SINGKATA}I{
xD(
ITAFTAR LAMPIRA}I
xxi
BAB T
PENDAHULUAN
l.l. Latar Belakang
1.2. RumusanMasalah
1.3. Tujuan Penelitian
1.4. ManfaatPenelitian
BAB
II. TINJAUANI KEPUSTAKAAN
2.1.
Adiponektin
6
6
xlr
2.1.1. Sekresi
6
2.1.2. Struktur
7
2.1.3. Mekanisme Kerja
10
2.1.3.1. Metabolisme Lemak dan Glukosa
2.1 .3 .2. Sensitivitas
Insulin
2.l.3.3.Anti tnflamasi
2.3.
2.4.
l3
t4
2.1.3.5. Anti Trombotik
t5
2"1.4. Pemeriksaan
2.2.
12
Anti Aterogenik
2.1 .3.4.
2.1 .5 .
10
Efek Farmakologi
t5
t6
Aterosklerosis
t7
2.2.1. Definisi
t7
2.2.2. Patofisiologi dan Patogenesis Aterosklerosis
l7
2.2.3 . Mekanisme Aterosklerosis
2.3.1. Definisi
l9
2l
2l
2.3.2. Patofi siologi Stroke
2t
Hubungan Adiponektin, Aterosklerosiso dan Stoke Iskemik
26
Stroke Iskemik
BAB M. KERA}IGKA KONSEP DA}I HIPOTESIS PENELITIAN
29
3.1. KerangkaKonsep
29
3.2. Penjelasan Kerangka Konsep
30
3.2. Hipotesis Penelitian
31
BAB TV. METODOLOGI PENELITIAN
32
4.1 Desain Penelitian
32
4.2 Tempat dan Waktu Penelitian
32
4.3. Populasi,Sampel, Cara pengarnbilan dan Besar Penelitian
32
4.3.1. Populasi dan Sampel
32
xiii
4.3.2. Cara Pengambilan Sampel
32
4.3.3. Jumlah dan Besar Sampel
JJ
4.3.4. Kriteria Inklusi Sampel
34
Kontol
34
4.3.5. Kriteria Inklusi
4.3.6. Kriteria Eksklusi Sampel
4.4.Variabel Penelitian
4.
S.Definisi Operasional
34
34
4.6.Instrumen dan Bahan Penelitian
35
4.T.Persyaratan Etik Penelitian
36
4.
8.Prosedur Penelitian
4.9.Analisa Statistik
4. I
BAB
34
0.Kerangka Operasional Penelitian
V. HASIL
5. I
.Karakteristik Dasar Subjek Penelitian
37
38
39
40
40
S.2.Distribusi Kadax Adiponektin dan Faktor Risiko Pada Penderita
Stroke Iskemik
44
S.3.Distribusi Faktor Risiko Hipertensi, Diabetes Melitus dan
Dislipidemia Pada Penderita Stoke Iskemik
45
S.4.Hubungan antara Kadar Adiponelfin Plasma dengan Stroke
IskeNnikAkut
46
5.5.Hubungan antara Kadar Adiponektin Plasma dengan Hipertensi
Pada Stroke Iskemik
47
5.6.Hubungan antara Kadar Adiponektin Plasma dengan Diabetes
Melitus Pada Stroke Iskemik
48
5.7.Hubungan antara Kadar Adiponektin Plasma dengan Dislipidemia
Pada Stroke Iskemik
49
xlv
BAB VI. PEMBAHASA}I
50
BAB VII. PENUTI.JP
58
T.l.Kesimpulan
58
7.2.Saran
58
ARPUSTAIQ{
59
ARRIWAYAT HIDIJP
65
66
xv
DAtr-TAR TABEL
Halaman
I$d
5.1. Karakteristik Dasar Subjek
T$dGl.
Penelitian
Beberapa Penelitian tentang Terdapatnya Hubungan Kadar
Adiponektin Plasma dengan Stroke
1H62. Bebffipa
Iskemik
51
Penelitian tentang Tidak Terdapatrya Hubungan
mtua Kadar Adiponektin
-H
4l
Plasma dengan Stroke
Iskemik
52
6-3. Beberapa Penelitian tentang Hubungan antara Kadar Adiponektin
Plamadengao Hipertensi, Diabetes Melitus dan
fSGf 64.
Dislipidemia
54
Beberapa Penelitian tentang Faktor Risiko Hipertensi, Diabetes
Melinrs dan Dislipidemiapada Shoke
Iskemik
55
xvl
DAFTAR GAMBAR
Halaman
ffi2.1
ffi22
ffi2.3
ffir2.4
.8
Struktur Adiponektin
Bentuk Multimer Adiponektin
Reseptor Adiponektin,
9
AdipoRl dan AdipoR2
9
Mekanisme Kerja Adiponektin Pada Metabolisme Lemak dan
Karbohidrat
ffi2.5
ffi2.6
ffi2.7
ffi2.E
Gfr2.9
r0
Hubungan Obesitas, Adiponectin Resistance dan Insulin Resistance 12
Mekanisme Kerja Adiponektin Sebagai Anti
Perkembangan Plak
lnflamasi
Aterosklerosis
Peran Adiponektin Pada Proses
Aterosklerosis
Hubungan Proses Aterosklerosis dengan Kejadian Stroke
13
20
27
Iskemik 28
xvii
DAFTAR GRAFIK
Halaman
ffi
5.1. Disribusi Kadar Adiponektin Plasma dan Faktor Risiko pada
Penderita Stroke
ffi
5.4-
46
Disfibusi Kadax Adiponektin Plasma dengan Hipertensi pada
Akut
47
5.5. Disribusi Kadar Adiponektin Plasma dengan Diabetes Melitus
pada Sfroke Iskemik
ffi
45
Kontrol
Stroke Iskemik
ffi
Iskemik
53. Disribusi Kadar Adiponektin Plasma pada Kelompok Kasus
dan
(ffi
44
52. Disuibusi Faktor Risiko Hipertensi, Diabetes Melitus Pada
Penderita Stroke
ffi
Iskemik
5.6.
Akut
48
Distibusi Kadar Adiponektin Plasma dengan Dislipidemia
pada Penderita Stroke
Iskemik
Akut
49
xviii
DAF"TAR SINGKA,TAN
mP30
Adipocyte Complement Related Protein of 30 kilodalton
mc
Acetyl Coenzym A Carboxylase
il[m{
Adiponektin
Adenosin Monophosphate Activated Proteinkinase
tm{A
ASEAN Neurological Association
m
Bone Morphogenic Protein
dd
Collagenous Adiponektin
tm.
Case Fatality Rate
(tr
Carnitine Palmytol Tranferase
{IF
C-Reactive Protein
msa
Deoksiribo Nukleat Acid
lw-RA
Enzrym-Linked Immunosorbent Assay
qr
Full-length Adiponectin
mf,
Free Fatty
sril
{m28
Globular Adiponectin
Acid
Gelatin Binding Protein 28 kilodalton
f,r
Gula Darah Puasa
flTD'PP
Gula Darah 2 JarnPost Prandial
.E)L
High Density Lipoprotein
f,DfrC
High Densrty Lipoprotein Cholesterol
hfw
High Molecular Weight
xlx
ICAM.I
Intracellular Adhesion Molecule- I
IGF
Insulin Like Growth Factor
n
Interleukin
IMT
Indeks MassaTubtth
IDL
lntennediate Density Lipoprotein
LDL
Low Density Lipoprotein
IItIW
Low Molecular Weight
IPL
Lipoprotein Lipase
MMW
Medium Molecular Weight
Or[DL
Oxidized Low Density Lipoprotein
PAI.I
Plasninogen Activator Inhibitor-l
PDGF
Platelet Derived Growth Factor
PPAR
Peroxisome Proliferator Activator Reseptor
NEFA
Non Esterified Fatty Acid
RIA
Radioimmunoassay
ROS
Reactive Oxygen Species
RNA
Ribo Nucleat Acid
sdLDL
Small Den$e Low Density Lipoprotein
TNF
TumorNecrosis Factor
TGF
Transforming Growth Factor
TG
Trigliserida
TRL
Trigliserida Rich Lipoprotein
vcAM-1
Vascular Cell Adhesion Molecule- I
VLDL
Very Low Densrty Lipoprotein
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
l^qirao l.
Algoritma Stroke Gaja]r Mada
t^qiran 2. Susunan Tim Penelitian
IFnFiran 3. Prosedur Pemeriksaan Adiponektin
lqirail
4.
Prosedur Pemeriksaan Tekanan Daratr
66
'67
68
7A
firyiran 5. Lembaran Informasi Penelitian
7t
fryirm
6.
76
Lqiran
7. Protokol Penelitian
IFt[.irao 8.
Persetujtran Tindakan Medis
Keterangan Lolos Kaji Etik
77
80
f"qfuan 9. Data Dasar Penelitian
8l
t qfuan l0.Hasil
86
Pemeriksaan Kadar Adiponektin Plasma
xxt
BAB I
PENDAHULUAN
LL
Letar Belakang
Shoke sampai saat ini masih merupakan masalah besar, sekaligus tantangan
Aifug
kesehatan, baik
&resia
h
negaxa maju maupun negara berkembang, termasuk di
Data epidemiologi dari seluruh dunia saat ini menunjukkan bahwa stoke
pdnduki
pSeUal
di
kedua penyebab kematian dan di Amerika Serikat merupakan
kematian ketiga setelah penyakit jantung dan keganasan (Sacco et a1,2006;
et a1,2007; Sander et a1.,2008; Ropper
and Samuels,2009).
Insiden stroke 0,2 Vo di dunia dengan prevalensi berkisar 0,5o/o. Di Amerika
td4
insiden stroke 700.000 setiap tahun dengan akibat lebih dari 160.000
him
per tahun. Insiden stroke paling banyak dijumpai pada usia diatas 50 tahun
h ma
eksponensial akan meningkat dengan bertarnbahnya usia (Carroll and
mnny,
2A06; Sacco et al., 20A6; Adams, 2007; Susilo, 2008). Survei ASEAN
Malogical
Hrrcsia
#dn
Associatio,n (ASNA) tahun 1996-1997
di 28 Rumatr Sakit Seluruh
didapatkan penderita stoke terbanyak antara usia 45-64 tatrun sebesar 54,2
diatas usia 65 tahun 33,5
o/o
(Misbach, 2001).
Menurut data Departemen Kesehatan
RI tahun 2008,
stroke merupakan
FGlycbab kematian yang pertama (15,4 %) dibandingkan penyakit lainnya. Sroke
FEdnahan merupakan kasus kematian terbanyak dengan Case Fatality.Rare (CFR)
dcslr
d
37,28 % dan stroke iskemik sebesar 10,07 %. Insiden stroke lebih banyak
rsia lebih 45 tahun sebesar 77,6 yo (Jannis,
20CI9).
Data Bagian Ilmu Penyakit Saraf FK Unand /RS Dr M Djamil Padang pada
tahun 2AA0, shoke menempati urutan pertama untuk kasus rawat inap sebesar 63,2Vo.
Darl 267 penderit4 ternyata stroke iskemik sebanyak 51,4
terbanyak adalah hipertensi Q3,2
%) disamping
o/o
dan faktor risiko yang
diabetes melitus, dislipidemia,
penyakit jantung, dan obesitas. Sementara tahun 2008, stoke iskemik merupakan
kasus terbanyak untuk rawat inap sebanyak 273 orarrg pertahrlr
dan terbanyak pada
usia lebih daxi 45 tahun sebanyak 235 orang (Ahmad, 2002; Rekam Medik,2003).
Penelitian mengenai stroke terus berkembang pesat termasuk dalam
menemtrkan penanda
I marker
untuk penyakit
ini. Salah satu diantaranya
adalah
marker adiponektin. Adiponektin adalah salah satu adipositokin yang disekresikan
oleh sel adiposit. Beberapa penelitian melaporkan bahwa adiponeltin berperan dalam
metabolisme lemak dan karbohidrat, sensitivitas insulin dan
anti
trombotik.
Adiponektin juga berperan sebagai anti inflarnasi dan anti aterogenik dalam
mencegatr terbentuknya aterosklerosis (Matsuzama et a1.,2004; Chen et a1.,2005;
Tarquini et a1.,2007; Wannamethee et a1.,2007)
.
Beberapa studi epidemiologi melaporkan bahwa adiponektin berperan pada
gangguan serebrovaskuler (Lawrence, 2005). Kadar adiponektin yang rendah dalam
plascra (hipoadiponektinemia) dapat digunakan sebagai marker untuk kejadian stroke
iskemik dan krhubungan dengan peningkatan risiko kematian sesudah stroke
iskemik pertarna. Kadax adiponektin plasma merupakan prediktor yang independen
dibandingkan faktor lainnya @fstathiou et a1.,2005; Nishimura et a1.,2008).
Efstathiou et
al (2405) pada penelitiannya di Yunani
terhadap 160 kasus
stroke iskemik mendapatkan korelasi negatif antara kadar adiponektin plasma
U*"%
jumlah firktor risiko stroke. Penderita dengan lebih dari 2 faktor risiko, meninggal
dalam satu tahun pertama setelah stoke iskemik sebesar 29,4 Yo (Efstathiou er
aL.,2005).
Penelitian Chen et at (2005) berupa penelitian kasus kontrol di Taiwan pada
534 penderita yang terdiri 306 penderia tanpa stroke iskemik dan Z2B penderita
dengan stroke
iskemik. Penelitian ini mendapatkan kadar adiponeftfin plasma secara
bermakna lebih rendatr pada penderita sroke iskemik dibandingkan tanpa sfoke
iskemik (Chen et a1.,2005).
Penelitian yang dilakukan Nishimura
et al
(2003) pada Strotrc and
Neovascular Regulatian Laboratory Massachusetts USA berupa penelitian molekuler
mendapatkan kejadian stroke iskemik dengan obesitas berhubungan dengan
hipoadiponektinemia Penelitian ini menyimpulkan bahwa adiponektin dapat menjadi
target molekuler untuk pencegahan stroke iskemik (Nishimura et a1.,200s).
Penelitian Matsumoto et
at
Q008) berupa penelitian kasus
konfol di Jepang
pada 5243 penderita yang difollow up selama lebih kurang 10 tatrun dimana
didapatkan 179 penderita dengan penyakit serebrovaskular. Penelitian ini
menyimpulkan bahwa level adiponeltin tidak indenpenden berhubungan dengan
s&oke infark. Penggunaan adiponektin sebagai prediktor penyakit serebrovaskuler
masih lemah (Matsumoto et a1.,2008).
Adiponektin ditemukan mengalami penurulan pada kondisi obesitas, diabetes
melitus trpe 2, dislipidemia dan penyakit kardiovaskuler (Klis et a1.,2009). Beberapa
penelitian
juga
melaporkan hipoadiponektinemia berhubungan
peningkatan indeks masa tubuh
erat
dengan
(IMT), penurunan sensitivitas insulin
q
5
peningkatan marker inflamasi Tumor Necrosis Factor (TI'.[F)
dn Interleukin 6 (IL-6).
Hipoadiponektinemia juga dihubungkan dengan peningkatan kadax trigliserida (TG)
daa small dense
Low Dmsty Lipoprotein (sdLDL) serta penurunan kolesterol f/igft
Density Lipoprotein(HDlc) (Smittr and Yang, 2005; Santaniemi et a1.,2006; Xu er
al.,
2AA7 ;
1.2.
Marso et sl., 2008).
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam
rumuffn masalah sebagai berikut
latar belakang masalatr diatas, dapat dibuat
:
1.2.1. Apakah terdapat hubungan antara kadff adiponektin plasma dengan hipertensi
pada stroke iskemik akut ?
1.2.2. Apakah terdapat hubungan antara kadar adiponektin plasma dengan diabetes
melitus pada stoke iskemik akut ?
1.2.3. Apakah terdapat hubungan antara kadar adiponektin plasma dengan
dislipidemiapada stoke iskemik akut ?
1.3.
Tuiuan Penelitian
1.3.1. TujuanUmum
Mengetahui hubungan antara kadax adiponektin plasma dengan stroke
iskemik akut.
1.3.2. Tujuan Khusus
1.3.2.1.
Mengetahui
antara kadar adiponektin plasma dengan
hipertensi pada shoke iskemik akut.
1.3.2.2. Mengetahui hubungan antara kadar adiponektin plasma
diabetes mellitus pada smoke
.dengan
iskemik akut.
4
1.3.2.3. Mengetahui hubungan antara kadar adiponektin plasma
dengan
dislipidemi a pada stroke iskemik akut.
1.4. ManfaatPenelitian
1.4.1. Manfaat bagi akademik : memberikan sumbangan data ilmiah untuk ,k ioiog
sfroke iskemik.
1.4.2. Manfaat bagi instansi pemerintah
meningkalkan pelayanan
: merupakan sarana pendukung
bagl penderita sfroke iskemik
untuk
dan menilai
outcome setelah perawatan.
1.4.3. Manfaat bagi klinis : hasil penelitian dapat dijadikan data dasar untuk
penelitian selanj utrya.
BAB II
TINJAUAI[ KEPUSTAKAAI\I
2.1. Adiponektin
Adiponektin (ADPN) adalatr salah satu adipositokin yang pertama kali
ditemukan pada tahun 1995 oleh Scherer. Adiponektin dikenal juga sebagai
Adipocyte Complement Related Protein 30 kilodalton (ACRP 30), AdipoQ, Adipose
Most Abundant Gene Transript
/ (APMI) danGelatin Binding Protein 28 kilodalton
(GBP 28) (Kadowaki and Yamauchi, 2005; Smith and Yang, 2005; Xu e/ a1.,2A07;
Matsumoto et a1.,2008).
2.1.1. Sekresi
Adiponektin disintesis di jaringan sel lemak (adiposit) putih dan diproduksi
selama diferensiasi sel
lemak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jaringan adiposa
bukan hanya sebagai tempat penyimpanan lemak, tetapi juga merupakan organ
endokrin yang berperan penting dalam interaksi dengan signal endokri4 metabolik
dr't inflanrasi untuk mengatur homeostatis energi tubuh (Matsuzama et a1.,2004; Xu
et a1.,2007).
Adiposit mengsekresi berbagai macam protein ke dalam sirkulasi. Protein ini
socara kolektif disebut adipositokin yang sekarang lebih sering disebut sebagai
adipokine. Adipokin ini terdiri dari adiponektin, Free Fatty Acid (FFA), leptin, TNF-
o, Plasminogen Activator Inhibitor-l (PAI-l), adipsin, resistin, Bone Morphogenic
Protein (BMP), Insulin Like Growth Faetor (IGF), interleukin (IL), Tronsforming
Growth Factor (TGF F) aan asam lemak (Matsuzama et al., 2A04; Lawrenceo 2005;
Kadowaki and Yamauchr, 20A5; Matsuzawa, 2007).
ADPN merupakan golongan adipokine banr dan mempunyai peranan penting
dalam berbagai efek biologis jaringan adiposa. Komponen c Deolrsiribo NuHeai Actd
(cDNA)
ADPN pertama kali
diisolasi dalam jumlah besar dengan random
soquencing dari library cDNA jaringan adiposa manusia Komponen
ini merupakan
prct€in yang mirip dengan kolagen, yang secara khusus disintesis di jaringan adiposit
prsih, dan diproduksi saat diferensiasi serta bersirkulasi dalam konsentrasi cukup
+"gg dalam
s€rum (Kadowaki and Yamauchi,2005).
Beberapa studi menunjukan bahwa peningkatan adiposit berperan dalam
peningkatan sekresi adipositokin proinflamasi TNF-a, bersama dengan penururum
sd.r€si adiponektin yang bersifat protektif (Ninghayu, 2008).
Lll,. Struktur
ADPN adalah protein yang terbentuk dut 247 asam amino yang terdiri dari 4
bngian yaitu terminal asaur amino, regio variabel, domain collagenous (cAd) dan
dmain globular terminal karboksi/g/obular C+ermirwl domain of adiponectin (g{d).
ADPN termasuk superfamili kolagen yang larut dan memilfi struknn yang homolog
dFgan kolagen MII dan faktor X, faktor komplemen Clq dan famili TNF (Shah er
d,2N5; Kadowaki
et a1.,2006; Xu et a1.,2A07).
Gambaran kristalografi X-ray dari
dengan TNF-o. Hal
gAd menampakkan stnrkhr yang homolog
ini mengindikasikan adanya kaitan perkembangan evolusi antara
TNF-ct dengan ADPN. Kedua komponen tersebut memiliki frurgsi yang berlawanan
yaitu TNF-q sebagai proinflamasi dan ADPN sebagai anti
*q
inflamasi.
*ro*
rffioficdtn
ffiL*t*nsoriorn'i'
.
*on,
Blshfirtamtn
t*tl?
gf$s|rrc*n
Gambar 2.1, Struktur Adiponektin (Dikutip dari Adiponecin
and Adiponectin
Receptors. Kadowaki and Yamauchi. Endocrine Reviews, 2005).
Bentuk dasar ADPN adalah trimer yang dibentuk ikatan tiga rnonomet pada
domain globular. Bentuk monomer tidak ditemukan disirkulasi tetapi tertalran di
adiposit. Empat sanrpai enarn trimer membentuk stnrktur yang lebih tinggi disebut
oligomer dengan konsenfiasi dalam plasma adalah 5-30 pglml (Kadowaki and
Yamauchi, 2005; Xu et a1.,2007).
Bentuk multimer ADPN terdiri dart High Molecular Weight (HNIW, 12-36
mers), Medium Molecular Weight (MMW, hexamer) dan Low Moleeular Weight
(LMW, timer) dengan aktivitas yang berbeda-beda. Kadar HMW lebih tinggi pada
perempuan dibanding pria. Berbagai penelitian menyatakan bahwa bentuk multimer
HMW adalah bentuk aktif ADPN dan ACRP 30 headles adalah bentuk inaktif
(Kadowaki and Yamauchi,2005; Xuet a1.,2A07\.
lrimer
w
6
';
spry
**
)&a
--.$S
*;g
-f
J.D
Gembar 22. Bentuk Multimer Adiponektin (Dikutip dad Dikutip dtri Adiponektin and
Adiponectin Reseptor in lnsulin Resistance, Diabetes and The Metabolic Slmdrome.
Kadowaki T, Toshimasa Y, Kubota N et al. J Clint.Invest,2006).
Yamauchi memisahkan
2
reseptor ADPN
yaitu AdipoRl
dan AdipoR2.
Adipo R1 lebih banyak diproduksi diotot skeletal dan adipoR2 dihati. AdipoRl
memediasi aktivasi Peraxisome Proliferators Activator Receptor-a (PPAR-a),
Adenosin Monophosphate Activated Proteinkinase (AMPK), penganrbilan glukos4
dan
I
oksidasi sehingga meningkatkan glukoneogenesis. AdipoR2 terlibat dalam
aktivasi nuclear reseptor PPAR untuk memediasi p oksidasi dan penangkapan ROS
(Kadowaki and Yamauchi, 2005).
AtroFr(06.ft|uh@l
rd0ofil
tn00Ol
l{{i{{ft{ltftf
tll,l tlt ltil l lj
tltl*l
i{l{f t{f lt{{ilt
'il
llrmllts
ffi,
I
r0{
I
rllp$ltdk
rPdu
.Orrgd
.{Spnn
Gembar 23. Reseptor Adiponet*in, AdipoRl dan AdipoM (Dihilip dari Adiponektin
md Adiponectin Reseptor in Insulin Resistance, Diabetes and The Metabolic Syndrome.
Kadowaki T, Toshimasa Yo Kubota N et al. J Clint.Invest,2006).
9
2.l.3.Mekanisme Kerja
2.1.3.1. Metabolisme Lemak dan Glukosa
ADPN dapat memodulasi glukosa dan metabolisme lemak pada jaringan yang
sensitif terhadap insulin, baik pada manusia maupun binatang. Telatr dibuktikan,
ADPN mengalami penururum dalam sirkulasi pada model tikus obesitas dan obesitas
pada manusia yang diinduksi secara diet (Kadowaki and Yamauchi, 2005).
Beberapa studi melaporkan adanya korelasi negatif antara ADPN dengan TG
dan sdLDL serta korelasi positif dengan HDLC (Shah et a1.,2005). C}rrn et al
menunjukkan ADPN mengatur metabolisme lipoprotein yang kaya akan trigliserida
ADPN meningkatkan oksidasi asam lemak dalam sirkulasi dan otot skeletal melalui
aktivasi AMPK , p&a hipoadiponektinemia terjadi akumulasi tigliserida (Meiliana
dm Wrjaya 2006).
lwArl
ffiffi
C-*>-
Secr€tion
lilrH,ffiffi]
GYs1.-]]h:n
( j_(_
--
Futt-tensth l- Gtoburs, I
adircnecrin laiponeain I
c--r-:
kF {m
G5t
oFH
.x
l$ddmde!
t!
"L---' --t
AEI
t7-biico.c
.*El
tffiTl
, i -zan""
Itsdoc'ilont
- \- l^**t]l
\\ *..r
Accl
\
ii€crMlccoNlts|rt
krcrr6ccdlncglln*nrltfvtty
I
..
dgersadtccontril
lnc]rer3erlltttlslnril3lfvlly
Gambar 2.4. Mekanisme Kerja Adiponektin Pada Metabolisme Lemak dan
Karbohidrat ( Dikutip dari Adiponectin and Adiponectin Receptors. Kadowaki and
Yamauchi, Endocrine Reviews, 2005).
10
Adiponektin mengaktivasi AMPK dan PPAR-u di hati dan otot skeletal.
skeletal, gAd dan
Di otot
fAd mengaktivasi AMPK kemudian menstimulasi fosforilasi
Acetyl Coenryme-A Cwborylase (ACC), oksidasi asam lemak dan ambilan glukosa.
ADPN mengaktivasi PPAR-c, stimulasi oksidasi asam lemak dan menurunkan TG di
jaringan otot. Di hati fAd yang mengaktivasi AMPK, yang selar{utnya mereduksi
molekul yang terlibat dalam glukoneogenesis dan meningkatkan fosforilasi ACC dan
oksidasi asam,lemak. ADPN mengaktivasi PPAR-o, menstimulasi oksidasi asam
lemak dan menurunkan TG (Kadowaki and Yamauchi, 2005; Meiliana dan Wrjaya"
2006). Efek
ADPN pada metabolisme
Triglyceride Rich Lipoprotein (TRL)
melibatkan perubahan intrinsik pada metabolisme lemak di otot skeletal dan pengaruh
terbadap aktivitas lipoprotein lipase baik
di otot skeletal mauprm adiposit. ADPN
dryat menurunkan akumulasi TG di otot skeletal dengan meningkatkan oksidasi asam
le,mak melalui aktivasi acetyl-coA oxidase, Carnitine Patmytoyt Transferase-l (CPT-
l)
dan AMPK serta menstimulasi Lipoprotein Lipase (LPL) (Meiliana
dan Wrjaya
2006).
Pada tingkat hepatik, ADPN menunrnkan suplai Non Esterified Fatty Acid
(NEFA) ke hati untuk glukoneogenesis sehingga menurunkan sintesis figliserida.
Konsentrasi ADPN yang rendah dapat menunda pembuangan TRL oleh hati dan
jaingan perifer melalui peningkatan kompetisi antara kilomikron dan VLDL wrtuk
lipolisis LPL, dan antara reiluun kilomilron dan VLDL untuk klirens yang dimediasi
oleh reseptor LDL (Ningbayu, 2008).
Eynatten et
al
dalam penelitiannya melaporkan hubungan antara penurwum
aktivitas LPL dengan hipoadiponektinemia tidak tergantung pada inflamasi sistemik
1l
maupun resistensi insulin. Oleh karena
itu, LPL mewakili
hubungan antara
hipoadiponektinemia dan dislipidemia (Ninghayu, 2008).
Beberapa penelitian mendapatkan hubungan antara gangguan metabolisme
TRL dan perkembangan terjadinya PKV. Penelitian Chan et al,
mendapatkan
hubungan antara kadar adiponektin yang rendah dan PKV sebagian dimediasi oleh
akumulasi TRL di dalaur plasma (Chen et a1.,2005).
2.1.3,2. Sensitivitas Insulin
Beberapa studi mendukung hipotesis
ADPN
berfungsi sebagai insulin
sensitiziser melalui penurunan keluaran glukosa hepatik dan berkontibusi pada
pengaturan homeostasis glukosa seluruh tubuh. Hipoadiponektinemia berhubungan
dengan resistensi insulin dan telah dibuktikan pada penderita diabetes gestasional dan
diabetes
tipe2 terlepas dari obese atau tidak (Kadowaki
and Yamauchi,
2005; Xu et
a1.,2007). Penemuan ini menunjukkan hipoadiponektinemia berkontibusi langsung
terhadap pengaturan homeostasis glukosa dan penwunan sensitivitas insulin pada
penderita diabetes (Meiliana dan Wrjaya,2006).
a ltI
oes€Eted Adipon€dh L6rr8le
I
llygerinuti'lemia
o."***L.**-Erpressor
"AdiFonoclin msittrnr.e"
t
Desesd
Adioonedin Eftuds
I
lnrolin resisbnce
Gambar 25. Hubungan Obesitas, Adiponectin Resisance dan Insutin Resistance
(Dikutip dari : Adiponectin and Adiponectin Receptors : Kadowaki and Yamauchi,
200s).
12
2.
1.33.Anti-Inllamasi
Secara in vitro, ADPN menghambat signal transkripsi
memediasi efek TNF-u dan sitokin proinflamasi
Axide (NO)
di sel endotel
NF-rp di endotel, yang
lain, menstimulasi produksi Nitric
vaskular dan menghambat ekspresi molekul adhesi,
at ekspresi reseptor scavenger kelas A di makrofag dan menghambat
proliferasi serta migrasi sel-sel otot polos aorta pada manusia (Shimada et al.o 20A4;
Meiliana dan Wtjaya 2006). Peran ADPN rlan TNF-c menghambat produksi satu
sarra lain pada jmingan adiposa. Ekspresi C Reactive Protein (CRP) diregulasi
negatif oleh ADPN pada jaringan lemak. Ekspresi ADPN ditekan oleh
IL-
5 pada
jaringan lemak. ADPN menghambat perlekatan moaosit dan ekspresi molekul adhesi
yang diinduksi oleh TNF-o, ftansfomasi makrofag menjadi
sel busa ekspresi
TNF-o di malrofag dan proliferasi sel otot polos (Matsuzawa" 2007: Ouchi and
Walsh" 2008; Stott er a1.,2049).
idsdsrF lr$era
"*'{'\-o
--l'*ti'
*{--{tu.
hrn.rorytc
\
I
t ---\
irl+*ruliiour AJ4prrr:t1,ri eSe
-
l#/
r/
Fr*n
r*l
+
!cAr,,,
\\*tlLr$-''trca,
\
.lhltl prl,{*+*tro
V;**{rJt"iF
lr**"}*
Gembar 2.6. Mekanisme Kerja Adiponektin Sebagai Anti Inflamasi (Dikutip dari
Adiponektin Penanda Untuk Penyakit Kardiovaskuler,SindromaMetabolik,
Diabetes Melitus Tipe 2, dan NASH. Meiliana dan Wliaya. Forum Diagnosticum,
2006)'
13
ADPN dapat memperbaiki dampak negatif daxi TNF-a terhadap fungsi
endotel. Tanpa perlu menghambat ikatan dari TNF-a dan fAd dapat.menghambat
molekul adhesi yang diinduksi oleh TNF-c, VCAM-I, E-selectino dan ICAM-I.
ADPN menekan perubalran inflamasi dengan menghambat fosforilasi inhibitory
Nucleor Factor Kappa B (NF-kB) dan aktifasi NF-kB tanpa mempengaruhi aktifasi
c-Jun N-terminal kinase, p38 dan
Akt yang diaktifasi oleh TNF-cr,. APDN
menghambat pembentukan koloni leukosit, menurunkan aktifitas fagositosis, dan
sekresi TNF-a (Goldstein and Scalia 2004; Lawrence, 2005).
Goldstein et
al melaprkan gAd menghambat proliferasi sel yang diindutsi
oleh oxidized Low Density Lipoprotein (oxLDL), menghambat
zuperoxide yang
pengeluaran
diinduksi dan aktifasi fi2/p44 MAPK oleh oxLDL. Dampak
oxLDL tersirkulasi pada dinding vaskuler mengakibatkan terbentuknya sel busa"
inaktifasi endothelial Nitric oxide (eNo), induksi respons inflamasi
dan
pembentukan reactive ucygen species (ROS). Semua komponen tersebut diketahui
berperan aktif pada proses atherogenesis (Goldstein and Scalia 2004).
2.1
3.4. Anti-Aterogenik
Efek anti aterogenik ADPN adalah meningkatkan efek vasodilatasi endotel,
penekanan tahapan aterosklerosis, menekan ekspresi molekul adhesi, menghambat
produksi TNF-c, mengurangi efek pertumbuhan sel otot polos, menghambat efek
oxLDL, menekan proliferasi dan produksi superoxida dan aktifitas MAPK,
meningkatkan produksi
NO,
mefturgsang proses angiogenesis, menghambat
proliferasi dan migrasi sel endotel, dan mengurangi penebalan
t*it"
intima dan
l4
proliferasi sel otot polos (Goldstein and Scalia, 20M; Matsuzama et a1.,2004;
Shimada et a1.,2404; Shah er a1.,2005;Meilianadan Wijaya 2006;Xuet a1.,20A7).
2,
1.3,5.Anti-trombotik
Studi terbaru menyatakan ADPN bekerja sebagai faktor antifiombotik
endogen. Meskipun efek antitrombotik ADPN secara in vivo dimediasi sebagian
oleh kerjanya pada sel vascular. Penelitian Kato er
al
secara
jelas mengindikasikan
ADPN mempengarutri fungsi tombosit pada kondisi tidak ada sel vascular (Meiliana
dan Wijaya" 2006).
2.1.4. Pemeriksaan
Metode yang ada sekarang adalah metode radioimmunaassay
mengukur bentuk
utuk
multimerik
(RIA) untuk
dan Eraym Linked Immunosorbent Assay (ELISA)
mengenali bentuk monomer yang mengalami denaturasi. Kadar ADPN yang
terdeteksi pada kedua metode tersebut memberikan hasil yang hampir sama
(Chandran et al., 2003).
RIA kompetitif dan ELISA sandwich adalah salah satu jenis pemeriksaan
untuk mengukur ADPN manusia. RLA (Linco Research, Inc) memiliki batas deteksi
yang lebih rendah yaitu
I pg/t dan rentang linier 0,78 -
200 1tglL. ELISA (R&D
Systems) memiliki batas deteksi yang lebih rendah yaitu 0,079
re,ntang
-
0,891 pg/L dan
linier 3,9 -250 pg/L (Launence, 2005; Meiliana dan Wijaya, 2006).
Nilai normal ADPN pada manusia adalah
74
pglml dan hipoadiponektinemia
bila kadarnya dalam plasma < 4 pdml (Efstathiou et al., 2005; Nishimura et al.,
2008).
15
Daichii Pure Chemicols membuat suatu desain ELISA banr untuk studi Hinis
@a manusia menggunakan
berbagai bentuk
Mab dan protease. Mab yang dibuat direaksikan dengan
ADPN manusia. Mab yang dibuat ini tidak bereaksi dengan produk
yang drpecah oleh protease yang memiliki
gAd
sebagian kecil daerah terminal C (Meiliana dan
parsial, yang akan membocorkan
Wijaya
2006).
Penelitian ini menemukan 2 macanr protease (protease A dan
(Amano) memecah bentuk timerik dan protease
maupun trimerik. Pada sistern ini,
K
K). Protease A
memecah bentuk heksamerik
ADPN total dan kadar HMW dihitung
lmgsung, sementara kadar multimer lain dihitung
secara
secara tidak langsung (Meiliana
dan Wijaya" 2006).
Pischon e/ a/ menemukan kadar ADPN manusia stabil hingga 36 jam di
dalarn spesimen whole blood yang disimpan dalam Vacutainers EDTA atau heparin
ntium jika ditempatkan pada kemasan
es dan disimpan dalam wadah Styrofoam
(Meiliana dan Wrjaya" 2006; Pischon et a1.o2003).
2.15. Efek Farmakologi
Efek farmakologis ADPN sudah dipelajari pada binatang, tingkat jaringan dan
sel" dengan menggunakan berbagai variasi dari
produk rekombinan ADPN. Domain
gAd menunjukkan potensi yang lebih besar dalam memperbaiki hiperglikemia dan
hiperinsulinemia serta penurunan asam lemak bebas plasma yang tinggi.
Pada manusiq kadar
ADPN
secara bermakna lebih rendatr pada keadaan
resistensi insulin. Kadar ADPN dapat ditingkatkan dengan pemberian insulin-
sensitizing compound seperti thiazolidinediow (TZD). Kadar ADPN plasma
penderita diabetes dengan PJK, lebih rendatr dari pada pasien diabetes tanpa PJK.
t6
22.
Aterosklerosis
22.1. Definisi
Aterosklerosis (WHO) adalatr berbagai perubahan pada tunika intima
arteri
yang melibatkan penumptrkan lokal substansi lemak, kompleks kaxbohidrai
darall
dan unsw-unsumya, jaringan ikat dan garam kalsium (crowther, 2005;
Libby,2005)
Proses aterosklerosis berjalan terus menerus, biasanya mengenai pembulutr
darah sedang atau besar. Perubalran di tunika media berupa
fatty streatrs yang hampir
selalu dijumpai pada usia 20 tahun" berubah menjadi
Jibrous plaques sejak dekade
kedua kehidupan
(Libby, 2005; Fitzsimmans, 2007).
22.2. Patofisiologi dan Patogenesis Aterosklerosis
Keadaan normal proses aterosklerosis dicegatr oleh adanya keseimbangan
mtara tromboksan dan prostasiklin. Keadaan endotel yang ututr adalah prasyarat
terciptanya keseimbangan antara tromboksan dan prostasiklin. pembentukan
prosasiklin akan terganggu dengan adanya kerusakan endotel pembuluh
akan bergeser kearah tomboksan (Kaniawati
ad Virella
darah,
dan Lin4 Zp4;Lopes
2005)
Dinding arteri mempunyai smrktur yang dinanrik dalam menyesuaikan dan
memberi respon terhadap rangsangan mekanik dan biokimia yang dapat
menrbatr
snruktur dan komposisi endotel, otot polos, serabut kolagen, elastin dan proteoglikan.
Sel endotel berPeranan dalam membentuk permukaan yang berdaya tahan
terhadap trombus (tromboresisten) yang melancarkan aliran daralr secara
terus
menerus' sifat ini disebabkan oleh glikoprotein, proteoglikan dan piostasiklin yang
t7
dihasilkan oleh sel endotel sendiri. Endotelium membentuk suatu barier yang selektif
terhadap lipid plasm4 bersifat antitrombogenik dan vasotonik (Kaniawati dan Lina"
2004).
rittol*i
Lapisan endotel membatasi antara dinding pembuluh darah dengan
darah. Lapisan ini mengatur keseimbangan antara kontraksi dan relaksasi otot polos
vaskular, adhesi dan agregasi trombosit, adhesi leukosit serta koagulasi darah
Endotel menglrasilkan nitric oxide (NO), prostasiklin yang bersifat
vasodilator (sebelumnya dikenal endothelial derived relacing factar
Sedangkan vasokonstriktor dihasilkan endotel adalah endotelin
/
.
sebagai
EDR[.
l, tromboksan A2 dan
prostaglandin H2. Fungsi endotel diatur secara dinamik dan sifat vasodilator,
mtiinflamasi dan antitrombotik endotel (Kaniawati
dan LinU
2004; Carter and
Jones,2006).
Kerusakan endotel (disfungsi endotel) menyebabkan peningkatan
permeabilitas, peningkatan adhesi dan
infiltasi monosit,
peningkatan sekreasi
molekul vasoaktif dan inflamasi, peningkatan adhesi dan agregasi tombosit
(Kaniawati dan Lina, 2004; Libby,2005).
Disfungs
.'-;
.j
HUBUNGAN KADAR AI'IPONEKTIN PTITSil#T
Oleh:
ASRIZAL ASRIL
0622900L
BAGIAN TLMU PENYAKIT SAMF
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS/
RS DR.M DJAMIL PADANG
Oleh :
ASRIZAL ASRIL
a622900L
.
::
.:,:
FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSI?AS. A'LAS/
TESIS
Ceiar Spesialis Saraf pada,Prograrn Pendidikan Dckter Spesialis I
Fakultas Kedokteran,Univ.ersitre fudalas
' ,
,,
,
Oleh
:
,AS*tZAi gsglr
06229A0L
:
BAGIAN ILMU PENYAKIT SARAF
FAKULTAS KEDOKTEMN UNIVERSITAS AN DALAS
,RS, D_ R.M DIAMIL PADANG
..
HAIITMAN PERSETUIUAN
Judul tesis
; HUBUNGAN KADAR ADIPONEKTIN PTASMA DENGAN
:
,
ll\
'STROKE ISKEMIK
AKUT
nt\v
r
,:
:
.
,
Nama...........iA5R'IzAtAsRIt:....
NIM ' ' ,
:0-6Z29AOL
.
,,,', : i llrnu Penyakit Saraf
:
,
.
.
-,
,,'t
.
Prograrn
Studi
.
Tesis ini telah diuii dan dipertahankan didepansidangpanitia,ujian akhir Program
Pendidikan nolaeiSpesialis lknu?enyakitSaraf Fakulas,Kedokteran Untuersitas
Andalas dan dinyatakan lulus pada tanggaf 23 Februari 2011.
Menyetuiui
Komiii Pembimbing
Ketua
Ketua Program Studi
Ketua Bagian llmu Penyakit Saraf
PPDS,Ilmu Penyakit Saraf
P11gn6n{1f;,S Dr.M Diamil
FK Unand/RS Dr.M.Diamil
Padang
.
Padang
Df. DarwinAmir.SpS[KJ
NIP: 1948 L L2At97 807 L00L
KATA PENGAI\ITAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Es4 atas segala
limpalran rahmat dan karunial.{ya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya akhir
dengan
judul
*
HUBUNGAI'{ KADAR ADIPONEKTIN PLASMA npNCnN
STROKE ISKEMIK AKUT
"
yang merupakan salah satu persyaratan dalam
menyelesaikan Program Pendidikan Do*fer Spesialis I di Bagian Ilmu Penyakit Saraf
FK Unand/RS Dr.M.Djamil Padang.
Pada kesempatan
ini penulis
mengucapkan rasa hormat, terima kasih dan
penghargaan yang setulus-tulusnya kepada guru-guru saya atas segala bantuan dan
bimbingannya selama menempuh pendidikan spesialisasi dibidang Ilmu Penyakit
Saraf.
Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada yang terhormat Bapak
Dr.Darwin Amir, SpS(K) selaku Ketua Bagian Ilmu Penyakit Saraf FK Unand/RS
Dr.M.Djamil Padang yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk dapat
mengikuti pendidikan spesialisasi dan senantiasa memberikan nasehat, bimbingan
dan dukungan moral selama ini.
Kepada yang terhormat Ibu Dr.Hj.Meiti Frida, SpS(K) selaku Ketua Prograrn
Studi Ilmu Penyakit Saraf yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk
mengikuti pendidikan spesialisasi ini dan senantiasa memberikan nasehat, bimbingan
dan dukungan moral selama ini.
Kepada yang terhormat Prof.dr.H.Basjiruddin Ahmad, SpS(K) selaku
pembimbing yang telah memberikan bimbingan dengan penuh kesabaran dan
senantiasa memberikan nasehat, bimbingan dan dukungan moral sehingga penulis
dapat menyelesaikan karya akhir
ini.
Kepada yang terhormat Bapak dan Ibu guru say4 Dr.Julius Djamil SpS, Dr
Yuliarni Syafrita SpS, Dr. Syarif Indra SpS, Dr. Hadxit Busudin SpS MHA,
Dr.Hj.Siti Hanafiah SpS, Dr.Amilus Ismail SpS, Dr. Yulson Rasyrd SpS, dan staf
pengajar lainnya yang telah memberikan bimbingan, motivasi dan ilmunya selama
penulis mengikuti program pendidikan spesialisasi ini.
Kepada yang terhormat Bapak Dekan Fakultas Kedokteran Unand dan Ibu
Direktur RS Dr M Djarnit Padang yang telah memberikan kesempatan kepad.h saya
dalam menempuh pendidikan spesialisasi di Bagian Ilmu Penyakit Saraf.
Kepada yang terhormat Prof.Dr.dr.Ellyza Nasrul, SpPK(K) selaku Kepala
Laboratorium Patologi Klinik RS Dr. M.Djamil Padang yang telah memberikan izin
rmtuk menggunakan Laboratorium Patologi Klinik untuk pemeriksaan sarpel dan
sekatigus Penanggung Jawab Laboratorium pada penelitian ini.
Kepada yang terhormat Bapak dan Ibu Ketua Bagian Ihnu Penyakit Dalam,
Ilmu Penyakit Anak, Ilmu Penyakit Bedah Saraf dan Ortopedi, Kardiologi, Radiologi,
Psikiati, Intensive Care Unit, dan Rehabilitasi Medik yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk menjadi stase dibagian tersebut.
Ucapan terima kasih dan penghargaan juga penulis sampaikan kepada semlxr
rekan-rekan residen, seluruh paramedis dibangsal dan poliklinik
di Bagian Ilmu
Penyakit Saraf, Instalasi Diagnostik Terpadu dan Laboratorium Patologi Klinik yang
telah banyak membantu saya dalam menyelesaikan pendidikan dan karya akhir ini.
Tidak lupa kepada partisipan dan pasien yang menjadi subjek penelitian"
penulis mengucapkan terima kasih atas ketulusan dan kerjasamanya selama
mengikuti penelitian.
Ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus penulis ucapkan kepada
kepada kedua orang tua H.Asril Thalib dan llj.Asna yang telah membesarkan saya
dengan penuh kasih
syilg,
memberikan dorongan, semangat dan nasehat serta doa
yang tulus agar penulis tetap sabar dan tegar dalam mengikuti pendidikan ini sampai
selesai.
Ucapan terima kasih kepada kedua Bapak/Ibu mertua say4 Drs.H.Anwar
Nain, Ap(Alm) dan Hj.Busniarti yang selalu memberikan dorongan, semangat dan
nasehat serta doa yang tulus agar tetap sabar dan tegar dalam mengikuti pendidikan
sampai selesai.
Ucapan yang tulus teristimewa juga saya sampaikan kepada isteri tercinta
Dr.Sari Nikmawati, SpP telah menjaga dan mendidik anak-anak tercinta Fitiani
Afifah dan Nurul Azizah
de,ngan
peruh cinta kasih dan kasih sayang yang juga
senantiasa memberikan semangat dan dorongan dalam penyelesaian karya akltir ini.
Saya menyadari sepenubnya tulisan
karena itu
kritik dan saran penulis harapkan
ini masih banyak kekuranganny4 oleh
*t ii perbaikan.
Akhirnya saya tidak lupa mohon maaf sebesar-besamya kepada semua pihak,
bila dalam proses pendidikan maupun pergaulan sehari-hari ada tutur kata dan sikap
yang kurang berkenan dihati. Semoga Tuhan memberkati kita semua.Amin.
Padang, Februari
20ll
Penulis
ul
RINGKASAN
IIUBTJNGAIT KADAR ADIPONEKTIN PLASMA
DENGAN STROKE ISKEI\IIK AKUT
ASRIZAL ASRIL
Penelitian mengenai stroke terus berkembang pesat termasuk dalam menemukan
penanda
/
marker untuk penyakit
ini.
Salah satu diantaranya adalah marker
adiponektin (ADPN). Beberapa penelitian melaporkan bahwa adiponektin berperan
pada gangguan serebrovaskuler. Kadar adiponektin yang rendah dalam plasma dapat
digmakan sebagai marker untuk kejadian stoke iskemik.
Adiponektin disintesis di jaringan sel lemak putih dan diproduksi selama
diferensiasi sel lemak. Adiponektin berperan dalam metabolisme lemak dan glukosa,
sensitivitas insulin, anti-inflamasi, anti-aterogenik dan anti-trombotik. Metode
pemeriksaan
ADPN adalah
radioimmunoassny
(RJA) dan Enzym Linked
Immunosorbent Assoy (ELISA). Kedua metode tersebut memberikan hasil yang
hempir sama.
Penelitian Chen et
al Q005)
mendapatkan kadar ADPN
plasma
secara
bermakna lebih rendah pada penderita stroke iskemik dibandingkan tanpa stroke
iskemik. Penelitian Nishimura et
al (2008)
mendapatkan kejadian stroke iskemik
dengan obesitas berhubungan dengan hipoadipone*tinemia. Penelitian Matsumoto e/
4, (2008) mendapatkan kadar ADPN tidak indenpenden berhubungan dengan stroke
infark.
Penurunan kadar ADPN dalam plasma menyebabkan peningkatan kadar LDL
dan tigtiserida hiperinsulinemia, peningkatan proses atherosklerosis, meningkatkan
produksi TNF-a dan oxLDL serta menurunkan produksi NO. Keadaan
mencetuskan disfungsi endotel
yang
ini
akan
merupakan tahapan awal ateroskferosis.
Perkembangan plak aterosklerotik selama beberapa dekade melibatkan beberapa
.
tv
proses seperti infiltrasi sel-sel inflamasi, penebalan intima" akumulasi mariks
ekstaseluler dan pembentukan fibrous caps. PIak fibrotik ini bisa dalam keadaan
tenang sampai beberapa tahun. Instabilitas plak dengan dengan manisfestasi ulserasi
fibrous cap atau perdarahan intaplak" merupakan keadaan yang akan menyebabkan
timbulnya gejalaklinis pada sfoke
Aterosklerosis menyebabkan sfioke iskemik melatui 2 mekanisme. Pertama
adalah trombosis yaitu dengan jalan tersumbatnya arteri-arteri besar khususnya arteri
karotis interna, arteri serebri media atau arteri basilaris. Mekanisme kedua adalatl
melalui emboll Stroke terjadi bila arteri serebri serebral mendadak tersumbat oleh
tnombus dari jantung, arkus aorta atau afieri-arteri besar lainnya. Beberapa stroke
terjadi karena terbentuknya tombus. Trombosis dalam pembuluh darah kecil
umrmrnya disebabkan oleh lypohyalinotik atau keluar dari sirkulus
willisi, arteri
vertebralis, arteri basilaris atau arteri serebral.
Berdasmkan latar belakang diatas dibuat rumusan masalah sebagai berikut
l.
:
Apakah terdapat hubungan antara kadar ADPN plasma dengan hipertensi pada
shoke iskemik akut ?
2.
Apakah terdapat hubungan antara kadar ADPN plasma dengan diabetes melitus
pada stoke iskemik akut ?
3.
Apakah terdapat hubungan antara kadar ADPN plasma dengan dislipidemia pada
sfioke iskemik akut ?
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kadar
ADPN plasma dengan stroke iskemik akut,
l.
dengan tujuan k*rusus adalah
:
Mengetahui hubungan antara kadar ADPN plasma dengan hipertensi pada
stroke iskemik akut.
2.
Mengetatrui hubungan antara kadar ADPN plasma dengan diabetes mellitus pada
stroke iskemik akut.
3.
Mengetahui hubungan antara kadax ADPN plasma dengan dislipidemia pada
stoke iskemik akut.
Hipotesis penelitian ini adalah
1.
:
Terdapat hubungan antara kadar ADPN plasma dengan hipertensi pada stoke
iskemik akut.
2.
Terdapat hubungan antara kadar ADPN plasma dengan diabetes melitus pada
stroke iskemik akut.
3.
Terdapat hubungan antara kadar ADPN plasma dengan dislipidemia pada
stroke iskemik akut.
Desain penelitian ini adalah cross sectional study, dengan tempat penelitian
adolah Bagian Ilmu Penyakit Saraf dan Laboratorium Patologi
Klinik
RS
Ih.M.Djamil Padang. Penelitian dilakukan dari bulan Juni 2009 sampai Mei 2010.
Jrrmlah sampel adalah 144 orang dibagi dalam kelompok kasus adalah penderita
stroke iskemik dan kelompok kontrol adalah penderita tanpa stroke dengan jumlah
masiag-g1asng72 orang. Pemeriksaan kadar ADPN dengan metode ELISA.
Hasil penelitian mendapatkan nilai rerata kadar ADPN plasma pada penderita
strroke iskemik secara bermakna
3 kati lebih rendah dibandingkan
tanpa stoke
isk€mik (3,4411,35 pglml versus 10,16 + 3,84 pddl ; p < 0,001). Penelitian ini
mendapatkan hubungan bermakna antara kadar ADPN plasma dengan hipertensi pada
stroke iskemik dengan odds ratio 6 {(95 %
Cl:
1-33) ; p
:
0,046)}. Tetapi tidak
rendapatkan hubrurgan bermakna dengan diabetes melitus dan dislipidemia (p0,404
dm
p
0,473).
Kesimpulan penelitian adalah terdapat hubungan bermakna antara kadar
ADPN plasma dengan stoke iskemik akut. Terdapat hubungan bermakna
antara
kadar adiponektin plasma dengan hipertensi pada stoke iskemik akut, tetapi tidak
terdapat hubungan bermalana dengan diabetes melitus dan dislipidemia.
v1
SUMMARY
TIIE ASSOCIATION
OT'
PLASMA ADIPONECTIN LE\IEL
WITH ACUTE ISCIIEIVIIC STROKE
ASRIZAL ASRIL
The study on stroke is still developing, including in the discovery of the marker for
this disease. One of them is adiponectin (ADPN). Studies have teported that
adiponectin plays
a role in the
cerebrovascular abnormalities.
Low
plasma
adiponectin level can be used as a marker for ischemic stoke.
Adiponectin is synthesized in the white fat cells and is produced during the
of the fat cells. Adiponectin plays a role in the fat and glucose
metabolism, insulin sensitivity, anti-inflammation, anti-atherogenic and antidiffere'ntiation
trombotic. The methods used to check ADPN are by radioimmunoassay (RlA) and
Enzyme Linked lmmunosorbent Assay (ELISA). Both methods give results that are
dmost similar.
The study conducted by Chen et al (2005) showed that the level of plasma
ADPN was significantly low in ischemic sfioke patients compared to patients
without ischemic stoke. A study by Nishimura et al (2008) showed that ttre
incidence of ischemic sffoke in obese patients is associated with
hlpoadiponectinemia. A study by Matsumoto et al (2008) showed that ADPN level
is not independently related to infarct sfoke.
The decrease of plasma ADPN level causes an increase
triglyceride
level,
inemia" increase in the process
increase the production of TNF
a and oxLDL,
of
in LDL and
atherosclerosis,
and decreases the production of NO.
These conditions cause endothelial dysfunction which
is the early stage of
derosclerosis. The development of atherosclerotic plaques in a few
decades
involves processes such as inflarnmatory cells infiltation, intima thickening,
vii
accumulation of extacellular matrix and development of fibrous caps. These fibrotic
ptaques can remain quiescent
for
several
years.
Plaque instability
with
the
manifestation of fibrous cap ulceration or intraplaque bleeding, are conilitions that
cause symptoms of sfroke to appear.
Atherosclerosis causes ischemis stroke
by 2 mechanisms. The first
mechanism is by thrombosis, by which the large arteries are blocked, especially the
internal carotid artery, media cerebri artery
or bacillary artery. The second
mechanism is by emboli. Sfioke occlrrs when cerebral artery is suddenly blocked by
thombus from the heart, aortic arc or othe large arteries. Few incidence of stroke are
caus€d by thrombus formation. Thrombosis in the small arteries is commonly caused
by lipohyalinotic or out of Willis Circle, vertebral artery, bacillary artery or cerebral
fiery.
Based on the background above made the formulation
of the problem
as
follows:
l.
Is there a relation between plasma ADPN level with hypertension in acute
ischemic stroke ?
2.
Is there a relation between plasma ADPN level with diabetes mellitus in acute
ischemic stoke?
3. Is there a relation between
plasma ADPN level with dyslipidemia in acute
ischemic stoke ?
General purpose of this study is to determine the relation between plasma
adiponectin level with acute ischemic stoke, with the specific aim are as follows
1.
:
To determine the relation between plasma ADPN level with hypertension in
acute ischemic stoke.
2.
To determine the relation between plasma ADPN level with diabetes mellitus
in acute ischemic sboke.
3.
To determine the relation between plasma ADPN level with dyslipidemia in
acute ischemic stoke.
vlll
The hypothesis of this study is
1.
:
There is a relation between plasma ADPN level with hypertension in acute
ischemic stroke.
2.
There is a relation between plasma ADPN level with diabetes mellitus in
acute ischemic sffoke.
3.
There is a relation between plasma ADPN level with dyslipidemia in acute
ischemic stroke.
The design of this study is cross sectional study, with the location of study is
d the Deparbnent of Neurology of Dr. M.Djamil Hospital. This study was conducted
from June 2009 rurtil May 2010. The total of sample is 144 patients which were
divided into the case and contol grouP, wtth72 patients respectively.
The result of this study shows that the mean value of plasma ADPN level is
significantly lower in ischemic sfioke patients compared to patients without ischemic
stroke (3,44t 1,35 pglml versus 10,16 + 3,84 peldl ; p < 0,001). Out of 72 ischemic
stroke patients, there were 64 patients (88.99lo) with hypoadiponectinemiq 45
patients (62.5%) with hypertension, 18 patients (25W with diabetes mellitus and 35
patients (48.6W with dyslipidemia. This study showed that there is a significant
relation between plasma ADPN level and hypertension with ischemic stroke with the
odds
ratio of 6 (95 % Cl: 1-33) ; p : 0,046). However there is no significant
relation between diabetes mellitus and dyslipidemia with ischemic stroke (IF0,404
dan p= 0,473).
The conclusion of this study is that there is a significant relation between
plasma ADPN level and acute ischemic
sfoke. This study also showed that there is a
significant relation between plasma ADPN level and hypertension in acute ischemic
stroke, but there is no significant relation between diabetes mellitus and dyslipidemia
with acute ischemic sfoke.
lx
ABSTRAK
IIUBI]NGA,N KADAR ADIPOI\IEKTIN PLASMA
DENGAI\I STROKE ISKEMIK AI(UT
ASRIZAL ASRIL
Stroke sampai saat ini masih merupakan masalah besar. Penelitian mengenai stroke
terus berkembang termasuk dalam menemtrkan marker untuk penyakit
ini.
Salah satu
diantaranya adalah marker adiponektin (ADPN). Beberapa penelitian melaporkan
batrwa ADPN berperan pada gangguan serebrovaskuler. Tujuan penelitian adalah
mengetahui hubungan antara kadar ADPN plasma dengan stroke iskemik akut serta
hubungannya dengan hipertensi, diabetes melitus dan dislipidemia.
Penelitian
ini
merupakan cross sectional study. Tempat penelitian Bagian
Ihnu Penyakit Saraf dan Laboratorium Patologi Klinik RS Dr. M Djamil Padang.
Jumlah subjek penelitian 144 orang yang terbagi dalam kelompok kasus adalah
penderita stoke iskemik dan kontot adalah penderita tanpa stroke dengan junlah
masing-masng72 orang. Pemeriksaan kadar ADPN menggunakan metode ELISA.
Hasil penelitian mendapatkan nilai rerata kadar ADPN plasma penderita
3 kali lebih rendah dibandingkan tanpa stroke
iskemik (3,44! 1,35 pglml versus 10,16 + 3,84 pelil ; p < 0,001). Terdapat
stroke iskemik secara bermakna
hubungan bermaloa antara kadar ADPN plasma dengan hipertensi pada stroke
iskemik [odds ratio 6 (95 % CI :l-33); p = 0,046], tetapi tidak didapatkan hubungan
mtarakadar ADPN plasma dengan diabetes melittrs dan dislipidemia.
Kesimpulan penelitian adalah terdapat hubungan bermakna antara kadar
ADPN plasma yang rendah dengan stroke iskemik akut. Terdapat
bermakna antara kadar ADPN plasma dengan hipertensi. Tetapi tidak didapatkan
hubungan bermakna dengan diabetes melitus dan dislipidemia.
Kata kunci: Stroke Iskemik, Adipone*tin, Hipertensi, Diabetes Melitus,
Dislipidemia
ABSTRACT
TIIE ASSOCIATION OF PLASMA ADIPONECTIN LEVEL
WITH ACUTE ISCIIEMIC STROKE
ASRIZAL ASRIL
Snoke up to now is still a major problem. Studies on stoke is still developing,
ircluding the discovery of the marker for
tlis
disease. One
of them is adiponectin
(ADPN). Several studies reported that adiponectin plays a role in cerebrovascular
disorder. The purpose of this study is to find the association between plasma ADPN
krel with acute ischemic stoke
and its relation with hypertension, diabetes mellitus
mddyslipidemia.
This study is a cross sectional study. The total subjects ue 144 patients, which
is divided into case and contol group, with7z patients respectively. This study was
omfrrcted from June 2009 until Mei 2010, at the Departrnent of Neurology of Dr.
lf,-Djrmil Hospital.
The result of this study shows that mean rate of plasma ADPN level in
ischemic stroke patient is significantly lower compared to patients without ischemic
sdrc (3,44! 1,35 pglml versus 10,16 + 3,84 pddl ; p < 0,001). There is a
rfunificant association between plasma ADPN and hypertension in ischemic stoke
pdient [odds ratio 6 (95 % CI :1-33); p = 0,046], but there is no relation between
dgma ADPN level with
diabetes mellitus and dyslipidemia.
The conclusion of this study is that there is a significant association between
har plasma ADPN level with acute ischemic stoke. There is a significant relation
bcween plasma ADPN level with hypertension. However, there is no significant
rddion with
diabetes mellitus and dyslipidemia.
I(cy words : Ischemic Stroke, Adiponectin, Hypertension, Diabetes Mellitus,
Dyslipidemia
x1
DAT'TAR ISI
Halaman
KATA PENGA}{TAR
1
RINGKASA}{
iv
SUMMARY
vii
AHITRAK
x
ABSTRACT
xl
NAFIAR ISI
xtt
TilIFTAIT TABEL
xvl
NAFTAR GAMBAR
xvll
ITAFTAR GRAFIK
xvlll
DAFTAR SINGKATA}I{
xD(
ITAFTAR LAMPIRA}I
xxi
BAB T
PENDAHULUAN
l.l. Latar Belakang
1.2. RumusanMasalah
1.3. Tujuan Penelitian
1.4. ManfaatPenelitian
BAB
II. TINJAUANI KEPUSTAKAAN
2.1.
Adiponektin
6
6
xlr
2.1.1. Sekresi
6
2.1.2. Struktur
7
2.1.3. Mekanisme Kerja
10
2.1.3.1. Metabolisme Lemak dan Glukosa
2.1 .3 .2. Sensitivitas
Insulin
2.l.3.3.Anti tnflamasi
2.3.
2.4.
l3
t4
2.1.3.5. Anti Trombotik
t5
2"1.4. Pemeriksaan
2.2.
12
Anti Aterogenik
2.1 .3.4.
2.1 .5 .
10
Efek Farmakologi
t5
t6
Aterosklerosis
t7
2.2.1. Definisi
t7
2.2.2. Patofisiologi dan Patogenesis Aterosklerosis
l7
2.2.3 . Mekanisme Aterosklerosis
2.3.1. Definisi
l9
2l
2l
2.3.2. Patofi siologi Stroke
2t
Hubungan Adiponektin, Aterosklerosiso dan Stoke Iskemik
26
Stroke Iskemik
BAB M. KERA}IGKA KONSEP DA}I HIPOTESIS PENELITIAN
29
3.1. KerangkaKonsep
29
3.2. Penjelasan Kerangka Konsep
30
3.2. Hipotesis Penelitian
31
BAB TV. METODOLOGI PENELITIAN
32
4.1 Desain Penelitian
32
4.2 Tempat dan Waktu Penelitian
32
4.3. Populasi,Sampel, Cara pengarnbilan dan Besar Penelitian
32
4.3.1. Populasi dan Sampel
32
xiii
4.3.2. Cara Pengambilan Sampel
32
4.3.3. Jumlah dan Besar Sampel
JJ
4.3.4. Kriteria Inklusi Sampel
34
Kontol
34
4.3.5. Kriteria Inklusi
4.3.6. Kriteria Eksklusi Sampel
4.4.Variabel Penelitian
4.
S.Definisi Operasional
34
34
4.6.Instrumen dan Bahan Penelitian
35
4.T.Persyaratan Etik Penelitian
36
4.
8.Prosedur Penelitian
4.9.Analisa Statistik
4. I
BAB
34
0.Kerangka Operasional Penelitian
V. HASIL
5. I
.Karakteristik Dasar Subjek Penelitian
37
38
39
40
40
S.2.Distribusi Kadax Adiponektin dan Faktor Risiko Pada Penderita
Stroke Iskemik
44
S.3.Distribusi Faktor Risiko Hipertensi, Diabetes Melitus dan
Dislipidemia Pada Penderita Stoke Iskemik
45
S.4.Hubungan antara Kadar Adiponelfin Plasma dengan Stroke
IskeNnikAkut
46
5.5.Hubungan antara Kadar Adiponektin Plasma dengan Hipertensi
Pada Stroke Iskemik
47
5.6.Hubungan antara Kadar Adiponektin Plasma dengan Diabetes
Melitus Pada Stroke Iskemik
48
5.7.Hubungan antara Kadar Adiponektin Plasma dengan Dislipidemia
Pada Stroke Iskemik
49
xlv
BAB VI. PEMBAHASA}I
50
BAB VII. PENUTI.JP
58
T.l.Kesimpulan
58
7.2.Saran
58
ARPUSTAIQ{
59
ARRIWAYAT HIDIJP
65
66
xv
DAtr-TAR TABEL
Halaman
I$d
5.1. Karakteristik Dasar Subjek
T$dGl.
Penelitian
Beberapa Penelitian tentang Terdapatnya Hubungan Kadar
Adiponektin Plasma dengan Stroke
1H62. Bebffipa
Iskemik
51
Penelitian tentang Tidak Terdapatrya Hubungan
mtua Kadar Adiponektin
-H
4l
Plasma dengan Stroke
Iskemik
52
6-3. Beberapa Penelitian tentang Hubungan antara Kadar Adiponektin
Plamadengao Hipertensi, Diabetes Melitus dan
fSGf 64.
Dislipidemia
54
Beberapa Penelitian tentang Faktor Risiko Hipertensi, Diabetes
Melinrs dan Dislipidemiapada Shoke
Iskemik
55
xvl
DAFTAR GAMBAR
Halaman
ffi2.1
ffi22
ffi2.3
ffir2.4
.8
Struktur Adiponektin
Bentuk Multimer Adiponektin
Reseptor Adiponektin,
9
AdipoRl dan AdipoR2
9
Mekanisme Kerja Adiponektin Pada Metabolisme Lemak dan
Karbohidrat
ffi2.5
ffi2.6
ffi2.7
ffi2.E
Gfr2.9
r0
Hubungan Obesitas, Adiponectin Resistance dan Insulin Resistance 12
Mekanisme Kerja Adiponektin Sebagai Anti
Perkembangan Plak
lnflamasi
Aterosklerosis
Peran Adiponektin Pada Proses
Aterosklerosis
Hubungan Proses Aterosklerosis dengan Kejadian Stroke
13
20
27
Iskemik 28
xvii
DAFTAR GRAFIK
Halaman
ffi
5.1. Disribusi Kadar Adiponektin Plasma dan Faktor Risiko pada
Penderita Stroke
ffi
5.4-
46
Disfibusi Kadax Adiponektin Plasma dengan Hipertensi pada
Akut
47
5.5. Disribusi Kadar Adiponektin Plasma dengan Diabetes Melitus
pada Sfroke Iskemik
ffi
45
Kontrol
Stroke Iskemik
ffi
Iskemik
53. Disribusi Kadar Adiponektin Plasma pada Kelompok Kasus
dan
(ffi
44
52. Disuibusi Faktor Risiko Hipertensi, Diabetes Melitus Pada
Penderita Stroke
ffi
Iskemik
5.6.
Akut
48
Distibusi Kadar Adiponektin Plasma dengan Dislipidemia
pada Penderita Stroke
Iskemik
Akut
49
xviii
DAF"TAR SINGKA,TAN
mP30
Adipocyte Complement Related Protein of 30 kilodalton
mc
Acetyl Coenzym A Carboxylase
il[m{
Adiponektin
Adenosin Monophosphate Activated Proteinkinase
tm{A
ASEAN Neurological Association
m
Bone Morphogenic Protein
dd
Collagenous Adiponektin
tm.
Case Fatality Rate
(tr
Carnitine Palmytol Tranferase
{IF
C-Reactive Protein
msa
Deoksiribo Nukleat Acid
lw-RA
Enzrym-Linked Immunosorbent Assay
qr
Full-length Adiponectin
mf,
Free Fatty
sril
{m28
Globular Adiponectin
Acid
Gelatin Binding Protein 28 kilodalton
f,r
Gula Darah Puasa
flTD'PP
Gula Darah 2 JarnPost Prandial
.E)L
High Density Lipoprotein
f,DfrC
High Densrty Lipoprotein Cholesterol
hfw
High Molecular Weight
xlx
ICAM.I
Intracellular Adhesion Molecule- I
IGF
Insulin Like Growth Factor
n
Interleukin
IMT
Indeks MassaTubtth
IDL
lntennediate Density Lipoprotein
LDL
Low Density Lipoprotein
IItIW
Low Molecular Weight
IPL
Lipoprotein Lipase
MMW
Medium Molecular Weight
Or[DL
Oxidized Low Density Lipoprotein
PAI.I
Plasninogen Activator Inhibitor-l
PDGF
Platelet Derived Growth Factor
PPAR
Peroxisome Proliferator Activator Reseptor
NEFA
Non Esterified Fatty Acid
RIA
Radioimmunoassay
ROS
Reactive Oxygen Species
RNA
Ribo Nucleat Acid
sdLDL
Small Den$e Low Density Lipoprotein
TNF
TumorNecrosis Factor
TGF
Transforming Growth Factor
TG
Trigliserida
TRL
Trigliserida Rich Lipoprotein
vcAM-1
Vascular Cell Adhesion Molecule- I
VLDL
Very Low Densrty Lipoprotein
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
l^qirao l.
Algoritma Stroke Gaja]r Mada
t^qiran 2. Susunan Tim Penelitian
IFnFiran 3. Prosedur Pemeriksaan Adiponektin
lqirail
4.
Prosedur Pemeriksaan Tekanan Daratr
66
'67
68
7A
firyiran 5. Lembaran Informasi Penelitian
7t
fryirm
6.
76
Lqiran
7. Protokol Penelitian
IFt[.irao 8.
Persetujtran Tindakan Medis
Keterangan Lolos Kaji Etik
77
80
f"qfuan 9. Data Dasar Penelitian
8l
t qfuan l0.Hasil
86
Pemeriksaan Kadar Adiponektin Plasma
xxt
BAB I
PENDAHULUAN
LL
Letar Belakang
Shoke sampai saat ini masih merupakan masalah besar, sekaligus tantangan
Aifug
kesehatan, baik
&resia
h
negaxa maju maupun negara berkembang, termasuk di
Data epidemiologi dari seluruh dunia saat ini menunjukkan bahwa stoke
pdnduki
pSeUal
di
kedua penyebab kematian dan di Amerika Serikat merupakan
kematian ketiga setelah penyakit jantung dan keganasan (Sacco et a1,2006;
et a1,2007; Sander et a1.,2008; Ropper
and Samuels,2009).
Insiden stroke 0,2 Vo di dunia dengan prevalensi berkisar 0,5o/o. Di Amerika
td4
insiden stroke 700.000 setiap tahun dengan akibat lebih dari 160.000
him
per tahun. Insiden stroke paling banyak dijumpai pada usia diatas 50 tahun
h ma
eksponensial akan meningkat dengan bertarnbahnya usia (Carroll and
mnny,
2A06; Sacco et al., 20A6; Adams, 2007; Susilo, 2008). Survei ASEAN
Malogical
Hrrcsia
#dn
Associatio,n (ASNA) tahun 1996-1997
di 28 Rumatr Sakit Seluruh
didapatkan penderita stoke terbanyak antara usia 45-64 tatrun sebesar 54,2
diatas usia 65 tahun 33,5
o/o
(Misbach, 2001).
Menurut data Departemen Kesehatan
RI tahun 2008,
stroke merupakan
FGlycbab kematian yang pertama (15,4 %) dibandingkan penyakit lainnya. Sroke
FEdnahan merupakan kasus kematian terbanyak dengan Case Fatality.Rare (CFR)
dcslr
d
37,28 % dan stroke iskemik sebesar 10,07 %. Insiden stroke lebih banyak
rsia lebih 45 tahun sebesar 77,6 yo (Jannis,
20CI9).
Data Bagian Ilmu Penyakit Saraf FK Unand /RS Dr M Djamil Padang pada
tahun 2AA0, shoke menempati urutan pertama untuk kasus rawat inap sebesar 63,2Vo.
Darl 267 penderit4 ternyata stroke iskemik sebanyak 51,4
terbanyak adalah hipertensi Q3,2
%) disamping
o/o
dan faktor risiko yang
diabetes melitus, dislipidemia,
penyakit jantung, dan obesitas. Sementara tahun 2008, stoke iskemik merupakan
kasus terbanyak untuk rawat inap sebanyak 273 orarrg pertahrlr
dan terbanyak pada
usia lebih daxi 45 tahun sebanyak 235 orang (Ahmad, 2002; Rekam Medik,2003).
Penelitian mengenai stroke terus berkembang pesat termasuk dalam
menemtrkan penanda
I marker
untuk penyakit
ini. Salah satu diantaranya
adalah
marker adiponektin. Adiponektin adalah salah satu adipositokin yang disekresikan
oleh sel adiposit. Beberapa penelitian melaporkan bahwa adiponeltin berperan dalam
metabolisme lemak dan karbohidrat, sensitivitas insulin dan
anti
trombotik.
Adiponektin juga berperan sebagai anti inflarnasi dan anti aterogenik dalam
mencegatr terbentuknya aterosklerosis (Matsuzama et a1.,2004; Chen et a1.,2005;
Tarquini et a1.,2007; Wannamethee et a1.,2007)
.
Beberapa studi epidemiologi melaporkan bahwa adiponektin berperan pada
gangguan serebrovaskuler (Lawrence, 2005). Kadar adiponektin yang rendah dalam
plascra (hipoadiponektinemia) dapat digunakan sebagai marker untuk kejadian stroke
iskemik dan krhubungan dengan peningkatan risiko kematian sesudah stroke
iskemik pertarna. Kadax adiponektin plasma merupakan prediktor yang independen
dibandingkan faktor lainnya @fstathiou et a1.,2005; Nishimura et a1.,2008).
Efstathiou et
al (2405) pada penelitiannya di Yunani
terhadap 160 kasus
stroke iskemik mendapatkan korelasi negatif antara kadar adiponektin plasma
U*"%
jumlah firktor risiko stroke. Penderita dengan lebih dari 2 faktor risiko, meninggal
dalam satu tahun pertama setelah stoke iskemik sebesar 29,4 Yo (Efstathiou er
aL.,2005).
Penelitian Chen et at (2005) berupa penelitian kasus kontrol di Taiwan pada
534 penderita yang terdiri 306 penderia tanpa stroke iskemik dan Z2B penderita
dengan stroke
iskemik. Penelitian ini mendapatkan kadar adiponeftfin plasma secara
bermakna lebih rendatr pada penderita sroke iskemik dibandingkan tanpa sfoke
iskemik (Chen et a1.,2005).
Penelitian yang dilakukan Nishimura
et al
(2003) pada Strotrc and
Neovascular Regulatian Laboratory Massachusetts USA berupa penelitian molekuler
mendapatkan kejadian stroke iskemik dengan obesitas berhubungan dengan
hipoadiponektinemia Penelitian ini menyimpulkan bahwa adiponektin dapat menjadi
target molekuler untuk pencegahan stroke iskemik (Nishimura et a1.,200s).
Penelitian Matsumoto et
at
Q008) berupa penelitian kasus
konfol di Jepang
pada 5243 penderita yang difollow up selama lebih kurang 10 tatrun dimana
didapatkan 179 penderita dengan penyakit serebrovaskular. Penelitian ini
menyimpulkan bahwa level adiponeltin tidak indenpenden berhubungan dengan
s&oke infark. Penggunaan adiponektin sebagai prediktor penyakit serebrovaskuler
masih lemah (Matsumoto et a1.,2008).
Adiponektin ditemukan mengalami penurulan pada kondisi obesitas, diabetes
melitus trpe 2, dislipidemia dan penyakit kardiovaskuler (Klis et a1.,2009). Beberapa
penelitian
juga
melaporkan hipoadiponektinemia berhubungan
peningkatan indeks masa tubuh
erat
dengan
(IMT), penurunan sensitivitas insulin
q
5
peningkatan marker inflamasi Tumor Necrosis Factor (TI'.[F)
dn Interleukin 6 (IL-6).
Hipoadiponektinemia juga dihubungkan dengan peningkatan kadax trigliserida (TG)
daa small dense
Low Dmsty Lipoprotein (sdLDL) serta penurunan kolesterol f/igft
Density Lipoprotein(HDlc) (Smittr and Yang, 2005; Santaniemi et a1.,2006; Xu er
al.,
2AA7 ;
1.2.
Marso et sl., 2008).
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam
rumuffn masalah sebagai berikut
latar belakang masalatr diatas, dapat dibuat
:
1.2.1. Apakah terdapat hubungan antara kadff adiponektin plasma dengan hipertensi
pada stroke iskemik akut ?
1.2.2. Apakah terdapat hubungan antara kadar adiponektin plasma dengan diabetes
melitus pada stoke iskemik akut ?
1.2.3. Apakah terdapat hubungan antara kadar adiponektin plasma dengan
dislipidemiapada stoke iskemik akut ?
1.3.
Tuiuan Penelitian
1.3.1. TujuanUmum
Mengetahui hubungan antara kadax adiponektin plasma dengan stroke
iskemik akut.
1.3.2. Tujuan Khusus
1.3.2.1.
Mengetahui
antara kadar adiponektin plasma dengan
hipertensi pada shoke iskemik akut.
1.3.2.2. Mengetahui hubungan antara kadar adiponektin plasma
diabetes mellitus pada smoke
.dengan
iskemik akut.
4
1.3.2.3. Mengetahui hubungan antara kadar adiponektin plasma
dengan
dislipidemi a pada stroke iskemik akut.
1.4. ManfaatPenelitian
1.4.1. Manfaat bagi akademik : memberikan sumbangan data ilmiah untuk ,k ioiog
sfroke iskemik.
1.4.2. Manfaat bagi instansi pemerintah
meningkalkan pelayanan
: merupakan sarana pendukung
bagl penderita sfroke iskemik
untuk
dan menilai
outcome setelah perawatan.
1.4.3. Manfaat bagi klinis : hasil penelitian dapat dijadikan data dasar untuk
penelitian selanj utrya.
BAB II
TINJAUAI[ KEPUSTAKAAI\I
2.1. Adiponektin
Adiponektin (ADPN) adalatr salah satu adipositokin yang pertama kali
ditemukan pada tahun 1995 oleh Scherer. Adiponektin dikenal juga sebagai
Adipocyte Complement Related Protein 30 kilodalton (ACRP 30), AdipoQ, Adipose
Most Abundant Gene Transript
/ (APMI) danGelatin Binding Protein 28 kilodalton
(GBP 28) (Kadowaki and Yamauchi, 2005; Smith and Yang, 2005; Xu e/ a1.,2A07;
Matsumoto et a1.,2008).
2.1.1. Sekresi
Adiponektin disintesis di jaringan sel lemak (adiposit) putih dan diproduksi
selama diferensiasi sel
lemak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jaringan adiposa
bukan hanya sebagai tempat penyimpanan lemak, tetapi juga merupakan organ
endokrin yang berperan penting dalam interaksi dengan signal endokri4 metabolik
dr't inflanrasi untuk mengatur homeostatis energi tubuh (Matsuzama et a1.,2004; Xu
et a1.,2007).
Adiposit mengsekresi berbagai macam protein ke dalam sirkulasi. Protein ini
socara kolektif disebut adipositokin yang sekarang lebih sering disebut sebagai
adipokine. Adipokin ini terdiri dari adiponektin, Free Fatty Acid (FFA), leptin, TNF-
o, Plasminogen Activator Inhibitor-l (PAI-l), adipsin, resistin, Bone Morphogenic
Protein (BMP), Insulin Like Growth Faetor (IGF), interleukin (IL), Tronsforming
Growth Factor (TGF F) aan asam lemak (Matsuzama et al., 2A04; Lawrenceo 2005;
Kadowaki and Yamauchr, 20A5; Matsuzawa, 2007).
ADPN merupakan golongan adipokine banr dan mempunyai peranan penting
dalam berbagai efek biologis jaringan adiposa. Komponen c Deolrsiribo NuHeai Actd
(cDNA)
ADPN pertama kali
diisolasi dalam jumlah besar dengan random
soquencing dari library cDNA jaringan adiposa manusia Komponen
ini merupakan
prct€in yang mirip dengan kolagen, yang secara khusus disintesis di jaringan adiposit
prsih, dan diproduksi saat diferensiasi serta bersirkulasi dalam konsentrasi cukup
+"gg dalam
s€rum (Kadowaki and Yamauchi,2005).
Beberapa studi menunjukan bahwa peningkatan adiposit berperan dalam
peningkatan sekresi adipositokin proinflamasi TNF-a, bersama dengan penururum
sd.r€si adiponektin yang bersifat protektif (Ninghayu, 2008).
Lll,. Struktur
ADPN adalah protein yang terbentuk dut 247 asam amino yang terdiri dari 4
bngian yaitu terminal asaur amino, regio variabel, domain collagenous (cAd) dan
dmain globular terminal karboksi/g/obular C+ermirwl domain of adiponectin (g{d).
ADPN termasuk superfamili kolagen yang larut dan memilfi struknn yang homolog
dFgan kolagen MII dan faktor X, faktor komplemen Clq dan famili TNF (Shah er
d,2N5; Kadowaki
et a1.,2006; Xu et a1.,2A07).
Gambaran kristalografi X-ray dari
dengan TNF-o. Hal
gAd menampakkan stnrkhr yang homolog
ini mengindikasikan adanya kaitan perkembangan evolusi antara
TNF-ct dengan ADPN. Kedua komponen tersebut memiliki frurgsi yang berlawanan
yaitu TNF-q sebagai proinflamasi dan ADPN sebagai anti
*q
inflamasi.
*ro*
rffioficdtn
ffiL*t*nsoriorn'i'
.
*on,
Blshfirtamtn
t*tl?
gf$s|rrc*n
Gambar 2.1, Struktur Adiponektin (Dikutip dari Adiponecin
and Adiponectin
Receptors. Kadowaki and Yamauchi. Endocrine Reviews, 2005).
Bentuk dasar ADPN adalah trimer yang dibentuk ikatan tiga rnonomet pada
domain globular. Bentuk monomer tidak ditemukan disirkulasi tetapi tertalran di
adiposit. Empat sanrpai enarn trimer membentuk stnrktur yang lebih tinggi disebut
oligomer dengan konsenfiasi dalam plasma adalah 5-30 pglml (Kadowaki and
Yamauchi, 2005; Xu et a1.,2007).
Bentuk multimer ADPN terdiri dart High Molecular Weight (HNIW, 12-36
mers), Medium Molecular Weight (MMW, hexamer) dan Low Moleeular Weight
(LMW, timer) dengan aktivitas yang berbeda-beda. Kadar HMW lebih tinggi pada
perempuan dibanding pria. Berbagai penelitian menyatakan bahwa bentuk multimer
HMW adalah bentuk aktif ADPN dan ACRP 30 headles adalah bentuk inaktif
(Kadowaki and Yamauchi,2005; Xuet a1.,2A07\.
lrimer
w
6
';
spry
**
)&a
--.$S
*;g
-f
J.D
Gembar 22. Bentuk Multimer Adiponektin (Dikutip dad Dikutip dtri Adiponektin and
Adiponectin Reseptor in lnsulin Resistance, Diabetes and The Metabolic Slmdrome.
Kadowaki T, Toshimasa Y, Kubota N et al. J Clint.Invest,2006).
Yamauchi memisahkan
2
reseptor ADPN
yaitu AdipoRl
dan AdipoR2.
Adipo R1 lebih banyak diproduksi diotot skeletal dan adipoR2 dihati. AdipoRl
memediasi aktivasi Peraxisome Proliferators Activator Receptor-a (PPAR-a),
Adenosin Monophosphate Activated Proteinkinase (AMPK), penganrbilan glukos4
dan
I
oksidasi sehingga meningkatkan glukoneogenesis. AdipoR2 terlibat dalam
aktivasi nuclear reseptor PPAR untuk memediasi p oksidasi dan penangkapan ROS
(Kadowaki and Yamauchi, 2005).
AtroFr(06.ft|uh@l
rd0ofil
tn00Ol
l{{i{{ft{ltftf
tll,l tlt ltil l lj
tltl*l
i{l{f t{f lt{{ilt
'il
llrmllts
ffi,
I
r0{
I
rllp$ltdk
rPdu
.Orrgd
.{Spnn
Gembar 23. Reseptor Adiponet*in, AdipoRl dan AdipoM (Dihilip dari Adiponektin
md Adiponectin Reseptor in Insulin Resistance, Diabetes and The Metabolic Syndrome.
Kadowaki T, Toshimasa Yo Kubota N et al. J Clint.Invest,2006).
9
2.l.3.Mekanisme Kerja
2.1.3.1. Metabolisme Lemak dan Glukosa
ADPN dapat memodulasi glukosa dan metabolisme lemak pada jaringan yang
sensitif terhadap insulin, baik pada manusia maupun binatang. Telatr dibuktikan,
ADPN mengalami penururum dalam sirkulasi pada model tikus obesitas dan obesitas
pada manusia yang diinduksi secara diet (Kadowaki and Yamauchi, 2005).
Beberapa studi melaporkan adanya korelasi negatif antara ADPN dengan TG
dan sdLDL serta korelasi positif dengan HDLC (Shah et a1.,2005). C}rrn et al
menunjukkan ADPN mengatur metabolisme lipoprotein yang kaya akan trigliserida
ADPN meningkatkan oksidasi asam lemak dalam sirkulasi dan otot skeletal melalui
aktivasi AMPK , p&a hipoadiponektinemia terjadi akumulasi tigliserida (Meiliana
dm Wrjaya 2006).
lwArl
ffiffi
C-*>-
Secr€tion
lilrH,ffiffi]
GYs1.-]]h:n
( j_(_
--
Futt-tensth l- Gtoburs, I
adircnecrin laiponeain I
c--r-:
kF {m
G5t
oFH
.x
l$ddmde!
t!
"L---' --t
AEI
t7-biico.c
.*El
tffiTl
, i -zan""
Itsdoc'ilont
- \- l^**t]l
\\ *..r
Accl
\
ii€crMlccoNlts|rt
krcrr6ccdlncglln*nrltfvtty
I
..
dgersadtccontril
lnc]rer3erlltttlslnril3lfvlly
Gambar 2.4. Mekanisme Kerja Adiponektin Pada Metabolisme Lemak dan
Karbohidrat ( Dikutip dari Adiponectin and Adiponectin Receptors. Kadowaki and
Yamauchi, Endocrine Reviews, 2005).
10
Adiponektin mengaktivasi AMPK dan PPAR-u di hati dan otot skeletal.
skeletal, gAd dan
Di otot
fAd mengaktivasi AMPK kemudian menstimulasi fosforilasi
Acetyl Coenryme-A Cwborylase (ACC), oksidasi asam lemak dan ambilan glukosa.
ADPN mengaktivasi PPAR-c, stimulasi oksidasi asam lemak dan menurunkan TG di
jaringan otot. Di hati fAd yang mengaktivasi AMPK, yang selar{utnya mereduksi
molekul yang terlibat dalam glukoneogenesis dan meningkatkan fosforilasi ACC dan
oksidasi asam,lemak. ADPN mengaktivasi PPAR-o, menstimulasi oksidasi asam
lemak dan menurunkan TG (Kadowaki and Yamauchi, 2005; Meiliana dan Wrjaya"
2006). Efek
ADPN pada metabolisme
Triglyceride Rich Lipoprotein (TRL)
melibatkan perubahan intrinsik pada metabolisme lemak di otot skeletal dan pengaruh
terbadap aktivitas lipoprotein lipase baik
di otot skeletal mauprm adiposit. ADPN
dryat menurunkan akumulasi TG di otot skeletal dengan meningkatkan oksidasi asam
le,mak melalui aktivasi acetyl-coA oxidase, Carnitine Patmytoyt Transferase-l (CPT-
l)
dan AMPK serta menstimulasi Lipoprotein Lipase (LPL) (Meiliana
dan Wrjaya
2006).
Pada tingkat hepatik, ADPN menunrnkan suplai Non Esterified Fatty Acid
(NEFA) ke hati untuk glukoneogenesis sehingga menurunkan sintesis figliserida.
Konsentrasi ADPN yang rendah dapat menunda pembuangan TRL oleh hati dan
jaingan perifer melalui peningkatan kompetisi antara kilomikron dan VLDL wrtuk
lipolisis LPL, dan antara reiluun kilomilron dan VLDL untuk klirens yang dimediasi
oleh reseptor LDL (Ningbayu, 2008).
Eynatten et
al
dalam penelitiannya melaporkan hubungan antara penurwum
aktivitas LPL dengan hipoadiponektinemia tidak tergantung pada inflamasi sistemik
1l
maupun resistensi insulin. Oleh karena
itu, LPL mewakili
hubungan antara
hipoadiponektinemia dan dislipidemia (Ninghayu, 2008).
Beberapa penelitian mendapatkan hubungan antara gangguan metabolisme
TRL dan perkembangan terjadinya PKV. Penelitian Chan et al,
mendapatkan
hubungan antara kadar adiponektin yang rendah dan PKV sebagian dimediasi oleh
akumulasi TRL di dalaur plasma (Chen et a1.,2005).
2.1.3,2. Sensitivitas Insulin
Beberapa studi mendukung hipotesis
ADPN
berfungsi sebagai insulin
sensitiziser melalui penurunan keluaran glukosa hepatik dan berkontibusi pada
pengaturan homeostasis glukosa seluruh tubuh. Hipoadiponektinemia berhubungan
dengan resistensi insulin dan telah dibuktikan pada penderita diabetes gestasional dan
diabetes
tipe2 terlepas dari obese atau tidak (Kadowaki
and Yamauchi,
2005; Xu et
a1.,2007). Penemuan ini menunjukkan hipoadiponektinemia berkontibusi langsung
terhadap pengaturan homeostasis glukosa dan penwunan sensitivitas insulin pada
penderita diabetes (Meiliana dan Wrjaya,2006).
a ltI
oes€Eted Adipon€dh L6rr8le
I
llygerinuti'lemia
o."***L.**-Erpressor
"AdiFonoclin msittrnr.e"
t
Desesd
Adioonedin Eftuds
I
lnrolin resisbnce
Gambar 25. Hubungan Obesitas, Adiponectin Resisance dan Insutin Resistance
(Dikutip dari : Adiponectin and Adiponectin Receptors : Kadowaki and Yamauchi,
200s).
12
2.
1.33.Anti-Inllamasi
Secara in vitro, ADPN menghambat signal transkripsi
memediasi efek TNF-u dan sitokin proinflamasi
Axide (NO)
di sel endotel
NF-rp di endotel, yang
lain, menstimulasi produksi Nitric
vaskular dan menghambat ekspresi molekul adhesi,
at ekspresi reseptor scavenger kelas A di makrofag dan menghambat
proliferasi serta migrasi sel-sel otot polos aorta pada manusia (Shimada et al.o 20A4;
Meiliana dan Wtjaya 2006). Peran ADPN rlan TNF-c menghambat produksi satu
sarra lain pada jmingan adiposa. Ekspresi C Reactive Protein (CRP) diregulasi
negatif oleh ADPN pada jaringan lemak. Ekspresi ADPN ditekan oleh
IL-
5 pada
jaringan lemak. ADPN menghambat perlekatan moaosit dan ekspresi molekul adhesi
yang diinduksi oleh TNF-o, ftansfomasi makrofag menjadi
sel busa ekspresi
TNF-o di malrofag dan proliferasi sel otot polos (Matsuzawa" 2007: Ouchi and
Walsh" 2008; Stott er a1.,2049).
idsdsrF lr$era
"*'{'\-o
--l'*ti'
*{--{tu.
hrn.rorytc
\
I
t ---\
irl+*ruliiour AJ4prrr:t1,ri eSe
-
l#/
r/
Fr*n
r*l
+
!cAr,,,
\\*tlLr$-''trca,
\
.lhltl prl,{*+*tro
V;**{rJt"iF
lr**"}*
Gembar 2.6. Mekanisme Kerja Adiponektin Sebagai Anti Inflamasi (Dikutip dari
Adiponektin Penanda Untuk Penyakit Kardiovaskuler,SindromaMetabolik,
Diabetes Melitus Tipe 2, dan NASH. Meiliana dan Wliaya. Forum Diagnosticum,
2006)'
13
ADPN dapat memperbaiki dampak negatif daxi TNF-a terhadap fungsi
endotel. Tanpa perlu menghambat ikatan dari TNF-a dan fAd dapat.menghambat
molekul adhesi yang diinduksi oleh TNF-c, VCAM-I, E-selectino dan ICAM-I.
ADPN menekan perubalran inflamasi dengan menghambat fosforilasi inhibitory
Nucleor Factor Kappa B (NF-kB) dan aktifasi NF-kB tanpa mempengaruhi aktifasi
c-Jun N-terminal kinase, p38 dan
Akt yang diaktifasi oleh TNF-cr,. APDN
menghambat pembentukan koloni leukosit, menurunkan aktifitas fagositosis, dan
sekresi TNF-a (Goldstein and Scalia 2004; Lawrence, 2005).
Goldstein et
al melaprkan gAd menghambat proliferasi sel yang diindutsi
oleh oxidized Low Density Lipoprotein (oxLDL), menghambat
zuperoxide yang
pengeluaran
diinduksi dan aktifasi fi2/p44 MAPK oleh oxLDL. Dampak
oxLDL tersirkulasi pada dinding vaskuler mengakibatkan terbentuknya sel busa"
inaktifasi endothelial Nitric oxide (eNo), induksi respons inflamasi
dan
pembentukan reactive ucygen species (ROS). Semua komponen tersebut diketahui
berperan aktif pada proses atherogenesis (Goldstein and Scalia 2004).
2.1
3.4. Anti-Aterogenik
Efek anti aterogenik ADPN adalah meningkatkan efek vasodilatasi endotel,
penekanan tahapan aterosklerosis, menekan ekspresi molekul adhesi, menghambat
produksi TNF-c, mengurangi efek pertumbuhan sel otot polos, menghambat efek
oxLDL, menekan proliferasi dan produksi superoxida dan aktifitas MAPK,
meningkatkan produksi
NO,
mefturgsang proses angiogenesis, menghambat
proliferasi dan migrasi sel endotel, dan mengurangi penebalan
t*it"
intima dan
l4
proliferasi sel otot polos (Goldstein and Scalia, 20M; Matsuzama et a1.,2004;
Shimada et a1.,2404; Shah er a1.,2005;Meilianadan Wijaya 2006;Xuet a1.,20A7).
2,
1.3,5.Anti-trombotik
Studi terbaru menyatakan ADPN bekerja sebagai faktor antifiombotik
endogen. Meskipun efek antitrombotik ADPN secara in vivo dimediasi sebagian
oleh kerjanya pada sel vascular. Penelitian Kato er
al
secara
jelas mengindikasikan
ADPN mempengarutri fungsi tombosit pada kondisi tidak ada sel vascular (Meiliana
dan Wijaya" 2006).
2.1.4. Pemeriksaan
Metode yang ada sekarang adalah metode radioimmunaassay
mengukur bentuk
utuk
multimerik
(RIA) untuk
dan Eraym Linked Immunosorbent Assay (ELISA)
mengenali bentuk monomer yang mengalami denaturasi. Kadar ADPN yang
terdeteksi pada kedua metode tersebut memberikan hasil yang hampir sama
(Chandran et al., 2003).
RIA kompetitif dan ELISA sandwich adalah salah satu jenis pemeriksaan
untuk mengukur ADPN manusia. RLA (Linco Research, Inc) memiliki batas deteksi
yang lebih rendah yaitu
I pg/t dan rentang linier 0,78 -
200 1tglL. ELISA (R&D
Systems) memiliki batas deteksi yang lebih rendah yaitu 0,079
re,ntang
-
0,891 pg/L dan
linier 3,9 -250 pg/L (Launence, 2005; Meiliana dan Wijaya, 2006).
Nilai normal ADPN pada manusia adalah
74
pglml dan hipoadiponektinemia
bila kadarnya dalam plasma < 4 pdml (Efstathiou et al., 2005; Nishimura et al.,
2008).
15
Daichii Pure Chemicols membuat suatu desain ELISA banr untuk studi Hinis
@a manusia menggunakan
berbagai bentuk
Mab dan protease. Mab yang dibuat direaksikan dengan
ADPN manusia. Mab yang dibuat ini tidak bereaksi dengan produk
yang drpecah oleh protease yang memiliki
gAd
sebagian kecil daerah terminal C (Meiliana dan
parsial, yang akan membocorkan
Wijaya
2006).
Penelitian ini menemukan 2 macanr protease (protease A dan
(Amano) memecah bentuk timerik dan protease
maupun trimerik. Pada sistern ini,
K
K). Protease A
memecah bentuk heksamerik
ADPN total dan kadar HMW dihitung
lmgsung, sementara kadar multimer lain dihitung
secara
secara tidak langsung (Meiliana
dan Wijaya" 2006).
Pischon e/ a/ menemukan kadar ADPN manusia stabil hingga 36 jam di
dalarn spesimen whole blood yang disimpan dalam Vacutainers EDTA atau heparin
ntium jika ditempatkan pada kemasan
es dan disimpan dalam wadah Styrofoam
(Meiliana dan Wrjaya" 2006; Pischon et a1.o2003).
2.15. Efek Farmakologi
Efek farmakologis ADPN sudah dipelajari pada binatang, tingkat jaringan dan
sel" dengan menggunakan berbagai variasi dari
produk rekombinan ADPN. Domain
gAd menunjukkan potensi yang lebih besar dalam memperbaiki hiperglikemia dan
hiperinsulinemia serta penurunan asam lemak bebas plasma yang tinggi.
Pada manusiq kadar
ADPN
secara bermakna lebih rendatr pada keadaan
resistensi insulin. Kadar ADPN dapat ditingkatkan dengan pemberian insulin-
sensitizing compound seperti thiazolidinediow (TZD). Kadar ADPN plasma
penderita diabetes dengan PJK, lebih rendatr dari pada pasien diabetes tanpa PJK.
t6
22.
Aterosklerosis
22.1. Definisi
Aterosklerosis (WHO) adalatr berbagai perubahan pada tunika intima
arteri
yang melibatkan penumptrkan lokal substansi lemak, kompleks kaxbohidrai
darall
dan unsw-unsumya, jaringan ikat dan garam kalsium (crowther, 2005;
Libby,2005)
Proses aterosklerosis berjalan terus menerus, biasanya mengenai pembulutr
darah sedang atau besar. Perubalran di tunika media berupa
fatty streatrs yang hampir
selalu dijumpai pada usia 20 tahun" berubah menjadi
Jibrous plaques sejak dekade
kedua kehidupan
(Libby, 2005; Fitzsimmans, 2007).
22.2. Patofisiologi dan Patogenesis Aterosklerosis
Keadaan normal proses aterosklerosis dicegatr oleh adanya keseimbangan
mtara tromboksan dan prostasiklin. Keadaan endotel yang ututr adalah prasyarat
terciptanya keseimbangan antara tromboksan dan prostasiklin. pembentukan
prosasiklin akan terganggu dengan adanya kerusakan endotel pembuluh
akan bergeser kearah tomboksan (Kaniawati
ad Virella
darah,
dan Lin4 Zp4;Lopes
2005)
Dinding arteri mempunyai smrktur yang dinanrik dalam menyesuaikan dan
memberi respon terhadap rangsangan mekanik dan biokimia yang dapat
menrbatr
snruktur dan komposisi endotel, otot polos, serabut kolagen, elastin dan proteoglikan.
Sel endotel berPeranan dalam membentuk permukaan yang berdaya tahan
terhadap trombus (tromboresisten) yang melancarkan aliran daralr secara
terus
menerus' sifat ini disebabkan oleh glikoprotein, proteoglikan dan piostasiklin yang
t7
dihasilkan oleh sel endotel sendiri. Endotelium membentuk suatu barier yang selektif
terhadap lipid plasm4 bersifat antitrombogenik dan vasotonik (Kaniawati dan Lina"
2004).
rittol*i
Lapisan endotel membatasi antara dinding pembuluh darah dengan
darah. Lapisan ini mengatur keseimbangan antara kontraksi dan relaksasi otot polos
vaskular, adhesi dan agregasi trombosit, adhesi leukosit serta koagulasi darah
Endotel menglrasilkan nitric oxide (NO), prostasiklin yang bersifat
vasodilator (sebelumnya dikenal endothelial derived relacing factar
Sedangkan vasokonstriktor dihasilkan endotel adalah endotelin
/
.
sebagai
EDR[.
l, tromboksan A2 dan
prostaglandin H2. Fungsi endotel diatur secara dinamik dan sifat vasodilator,
mtiinflamasi dan antitrombotik endotel (Kaniawati
dan LinU
2004; Carter and
Jones,2006).
Kerusakan endotel (disfungsi endotel) menyebabkan peningkatan
permeabilitas, peningkatan adhesi dan
infiltasi monosit,
peningkatan sekreasi
molekul vasoaktif dan inflamasi, peningkatan adhesi dan agregasi tombosit
(Kaniawati dan Lina, 2004; Libby,2005).
Disfungs