Analisis Kesalahan Penggunaan Kata (Huran) dan (Turan) pada Mahasiswa Sastra China Universitas X di Jawa Barat.

(1)

iv

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

Nama : Adrian Nikodemus Arisanto Program Studi : Sastra China

Judul : Analisis Kesalahan Penggunaan Kata 忽然 (huran) dan 突然 (turan) Mahasiswa Sastra China Universitas Kristen Maranatha

Penelitian ini membahas tentang kesalahan penggunaan kata 忽然 (huran) dan

(turan) yang dilakukan oleh pembelajar bahasa Mandarin. Tujuan dari

penelitian ini adalah mengetahui jenis kesalahan dan penyebab kesalahan dalam penggunaan kata 忽然 (huran) dan 突然 (turan) yang dilakukan oleh pembelajar

bahasa Mandarin agar ke depannya kesalahan penggunaan忽然 (huran) dan 突然 (turan) dapat diminimalisir. Metode penelitian yang digunakan oleh penulis

adalah metode penelitian kualitatif kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi literatur dan penyebaran kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih banyak terjadi kesalahan penggunaaan kata 忽 然 (huran) dan 突 然 (turan) yang dilakukan oleh pembelajar bahasa Mandarin.

Melalui penelitian ini juga dapat dilihat bahwa kesalahan penggunaan kata忽然 (huran) dan 突然 (turan) dipengaruhi oleh banyak faktor.


(2)

v

Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

Name : Adrian Nikodemus Arisanto Field of Study : Chinese Literature

Title : Errors Analysis in the Use of the Words 忽然 (huran) and 突然 (turan) among the students of Chinese Literature at Maranatha

Christian University

This research discusses the errors in the usage of 忽然 (huran) and 突然 (turan)

among the learners of Chinese Language. The purpose of this research is to discover the types of the errors and the causes of the errors so that the errors in the use of the words 忽然 (huran) and 突然 (turan) can be minimized. This research

used quantitative qualitative research and literature studies. The results show that there are a number of errors produced by Indonesian learners in using Chinese忽 然 (huran) and突然 (turan). This research found that, errors in the usage of 忽然 (huran) and 突然 (turan) among the learners of Chinese Language caused by a lot

of factors.


(3)

vi

Universitas Kristen Maranatha 摘要

姓名 : Adrian Nikodemus Arisanto

专业 :中文本科

论文题目 :玛拉拿达大学中文系学生使用突然与忽然之偏误分析

本论文研究汉语学习者使用忽然与突然的偏误。本论文的目的是想了解印尼 学习者使用忽然与突然的偏误和造成偏误的原因。笔者希望本论文能给于汉

语教学带来一些贡献。 项研究是定性定 研究,本论文采用问卷来收集语

料。研究成果显示,印尼学习者使用忽然与突然 有很多偏误。 些偏误因

种种因素而造成的。


(4)

vii

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN HALAMAN PERSETUJUAN REVISI

HALAMAN PENGESAHAN

KATA PENGANTAR ... i

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... ii

ABSTRAK ... iii

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Rumusan Masalah ... 3

1.3Tujuan Penelitian ... 3

1.4Manfaat Penelitian ... 3

1.5Metode Penelitian ... 3

1.6Batasan Penelitian ... 3

BAB 2 LANDASAN TEORI ... 4

2.1Kesalahan Berbahasa ... 4

2.1.1Faktor Penyebab Terjadinya Kesalahan Berbahasa ... 4

2.1.2Kategori Kesalahan Berbahasa ... 5

2.2Sinonim ... 8

2.2.1 Turan ... 9

2.2.2 Huran ... 13

BAB 3 DATA DAN PEMBAHASAN ... 15

3.1Deskripsi Data ... 15

3.1.1 Data Responden ... 16

3.1.2 Kuesioner ... 17

3.2Analisis dan Pembahasan ... 24

3.2.1 Kesalahan Pada Tipe A ... 24

3.2.2 Kesalahan Pada Tipe B ... 29

3.2.3 Kesalahan Pada Tipe C ... 32


(5)

viii

Universitas Kristen Maranatha

BAB 4 SIMPULAN DAN SARAN ... 48

4.1Simpulan ... 48

4.2Saran ... 51


(6)

ix

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Tabel 1 Tabel 1.1 Contoh Perbedaan Huran dan Turan ... 2

Tabel 2 Tabel 2.1 Fungsi Turan Dalam Kalimat ... 10

Tabel 3 Tabel 2.2 Fungsi Turan Sebagai Atribut ... 11

Tabel 4 Tabel 2.3 Fungsi Turan Sebagai Predikat ... 11

Tabel 5 Tabel 2.4 Fungsi Turan Sebagai Pelengkap ... 12

Tabel 6 Tabel 2.5 Fungsi Turan Sebagai Keterangan ... 13

Tabel 7 Tabel 2.6 Fungsi Huran Sebagai Keterangan ... 13

Tabel 8 Tabel 2.7 Persamaan dan Perbedaan Kata Huran dan Turan ... 14

Tabel 9 Tabel 3.1 Pengelompokkan Responden Tiap Semester Berdasarkan Lama Belajar Bahasa Mandarin ... 16

Tabel 10 Tabel 3.2 Distribusi Soal Berdasarkan Kelas Kata Dan Fungsi Gramatikalnya ... 23

Tabel 11 Tabel 3.3 Kesalahan Pada Tipe A ... 24

Tabel 12 Tabel 3.4 Kesalahan Pada Tipe B ... 30

Tabel 13 Tabel 3.5 Kesalahan Pada Tipe C ... 32

Tabel 14 Tabel 3.6 Kesalahan Pada Tipe D ... 40

Tabel 15 Tabel 3.7 Kesalahan Responden Berdasarkan Jenis Kesalahannya ... 43

Tabel 16 Tabel 3.8 Kesalahan Responden Berdasarkan Penyebab Kesalahannya ... 45


(7)

vi

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN


(8)

1

Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Bahasa Mandarin merupakan bahasa nasional RRT dan juga merupakan salah satu bahasa resmi yang digunakan oleh PBB. Bahasa Mandarin juga merupakan bahasa yang memiliki jumlah penutur terbanyak di dunia yakni hampir 1,39 miliar orang (tempo.com senin,11 Mei 2015) Seiring dengan membaiknya hubungan Indonesia – Tiongkok pada saat ini, maka kebutuhan akan perlunya orang-orang yang fasih berbahasa Mandarin sangat banyak.

Bahasa bertujuan untuk menyampaikan informasi, berkomunikasi , dan juga untuk mengemukakan pendapat terhadap sesuatu. Namun agar informasi atau komunikasi yang disampaikan dapat diterima oleh penerima informasi diperlukan pemahaman bahasa antara pemberi dan penerima informasi.Dengan demikian penggunaan kata dan sistem gramatikal yang tepat sangat diperlukan.

Dalam hal ini pembelajar Indonesia yang belajar bahasa Mandarin seringkali melakukan kesalahan, baik dalam penggunakan kata maupun dalam penyusunan kalimat dalam bahasa Mandarin. Dalam penggunaan kata yang seringkali menjadi penyebab kesalahan penutur bahasa Indonesia dalam mempelajari bahasa Mandarin adalah banyaknya kata-kata dalam bahasa Mandarin yang bersinonim. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia sinonim adalah bentuk bahasa yang maknanya mirip atau sama dengan bentuk bahasa lain. Dalam bahasa Mandarin sinonim disebut 同义词 (tongyici) atau 近义词

(jinyici) . Kesalahan penggunaan kata yang bersinonim ini umumnya karena

dalam bahasa Indonesia sendiri kata bersinonim umumnya dapat saling menggantikan.


(9)

2

Universitas Kristen Maranatha

Salah satu kata bersinonim yang sering pembelajar bahasa Mandarin jumpai adalah kata 忽然 (huran) dan突然 (turan), kedua kata ini memiliki

makna yang sama dalam bahasa Indonesia yaitu "tiba-tiba", namun penggunaannya dalam kalimat berbahasa Mandarin memiliki perbedaan. Perbedaan penggunaan inilah yang seringkali diabaikan oleh para pembelajar bahasa Mandarin di Indonesia, yang menyebabkan munculnya kesalahan. Contoh :

Tabel 1.1 Contoh Perbedaan忽然 (huran) dan 突然 (turan)

Kalimat 忽然

huran

突然

turan

Keterangan

这件事情太突然了。 X √

突然(turan) bisa bertindak sebagai predikat, 忽然(huran)

hanya bisa bertindak sebagai keterangan.

突然/忽然来了一封电

信。

√ √

Selain bertindak sebagai predikat 突然(turan) dapat bertindak sebagai keterangan

dan juga pelengkap,忽然 (huran) memang bertindak

sebagai keterangan.

Adakalanya kata 忽 然 (huran) dan 突 然 (turan) ini dapat saling

menggantikan tetapi adakalanya kedua kata ini tidak bisa saling menggantikan. Oleh karena itu penulis meneliti kesalahan penggunaan kata 忽 然 (huran) dan 突 然 (turan) pada pembelajar asal Indonesia agar di kemudian hari kesalahan-kesalahan serupa dapat diminimalisir.


(10)

3

Universitas Kristen Maranatha 1.2 Rumusan Masalah

1. Kesalahan apa saja yang dilakukan oleh mahasiswa S1 Sastra China di Universitas Kristen Maranatha Bandung dalam menggunakan kata 忽 然 (huran) dan 突然 (turan)?

2. Faktor- faktor apa saja yang menjadi penyebab kesalahan penggunaan kata 忽 然 (huran) dan 突 然 (turan) oleh mahasiswa Universitas Kristen Maranatha Bandung?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui kesalahan apa saja yang dilakukan oleh mahasiswa Sastra China di Universitas Kristen Maranatha Bandung dalam menggunakan kata 忽然 (huran) dan突然 (turan).

2. Untuk mengetahui faktor - faktor penyebab terjadinya kesalahan penggunaan kata 忽然 (huran) dan 突然 (turan) oleh penutur bahasa Indonesia.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Untuk meminimalisir kesalahan penggunaan kata 忽 然 (huran) dan 突 然

(turan) oleh penutur bahasa Indonesia.

2. Untuk memudahkan pengajar bahasa Mandarin dalam mengajarkan kata-kata yang bersinonim kepada penutur bahasa Indonesia.

1.5 Metode Penelitian

Metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode analisis kuantitatif kualitatif dengan metode survei.

1.6 Batasan Penelitian

Pada penelitian ini penulis hanya akan meneliti penggunaan kata 忽然 (huran) dan 突然 (turan) dalam kalimat yang diproduksi oleh pembelajar


(11)

47

Universitas Kristen Maranatha BAB IV

SIMPULAN DAN SARAN

4.1 Simpulan

Kesalahan dalam berbahasa merupakan hal yang lazim ditemui ketika seseorang mempelajari bahasa asing sebagai bahasa kedua atau ketiganya. Kesalahan dalam berbahasa dapat disebabkan oleh dua faktor yaitu penyebab kesalahan antarbahasa yang disebabkan oleh interferensi atau penerapan kaidah bahasa ibu ke dalam bahasa kedua yang dipelajari oleh pembelajar. Kedua, penyebab kesalahan intrabahasa yang disebabkan oleh kurangnya penguasaan pembelajar terhadap bahasa kedua yang dipelajarinya.

Melalui metode analisis kesalahan, kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh para pembelajar dapat dikumpulkan dan diklasifikasi. Berdasarkan jenis kesalahannya, kesalahan terbagi menjadi substitution,

misordering, omission dan addition.

Kata 忽然 (huran) dan 突然 (turan) merupakan dua kata yang saling

bersinonim, namun dalam penggunaannya memiliki perbedaan. Kata 忽然 (huran) merupakan kata keterangan fungsinya sebagai keterangan dalam

kalimat, sedangkan kata 突 然 (turan) merupakan kata sifat dan kata

keterangan, sehingga ketika ia memiliki kelas kata sifat ia dapat berfungsi sebagai atribut, pelengkap, dan predikat, sedangkan ketika ia berfungsi sebagai kata keterangan ia dapat berfungsi sebagai keterangan dalam kalimat. Fumgsi sebagai kata sifatlah yang tidak dimiliki oleh kata 忽 然 (huran) yang membedakannya dengan kata突然 (turan).

Berdasarkan analisis dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :


(12)

48

Universitas Kristen Maranatha

1. Berdasarkan fungsi gramatikalnya kesalahan yang paling banyak dilakukan oleh responden adalah kesalahan ketika kata 突 然 (turan)

berfungsi sebagai pelengkap (Tipe D) 43,33%, selanjutnya diikuti oleh kesalahan kata 突然 (turan) sebagai atribut (Tipe C) 36,25%, selanjutnya

diikuti oleh kata 忽然(huran) sebagai keterangan (Tipe A) 28,1% dan

yang terakhir adalah kesalahan penggunaan kata 突 然 (turan) ketika

berfungsi sebagai sebagai keterangan (Tipe B) 11,9% .

2. Jenis- jenis kesalahan yang dilakukan oleh pembelajar bahasa Mandarin adalah misordering dan substitution

a. Kesalahan misordering adalah kesalahan penempatan yang kurang tepat suatu morfem di dalam sebuah kalimat dalam hal ini morfem yang digunakan adalah忽然 (huran). Kata 忽然 (huran) dalam bahasa

Mandarin merupakan kata keterangan, kesalahan yang banyak dilakukan oleh responden adalah meletakkan kata 忽 然 (huran)

sebelum subjek, sedangkan keterangan dalam bahasa Mandarin terletak sebelum kata kerja atau kata sifat. Berdasarkan data yang penulis peroleh terdapat 16,5% responden melakukan kesalahan jenis ini.

b. Kesalahan substitution adalah kesalahan pemakaian unit bahasa yang kurang tepat. Dalam penelitian ini kesalahan berupa pemakaian 忽然 (huran) di kalimat yang seharusnya menggunakan kata突然 (turan).

Kata 忽 然 (huran) hanya bisa betindak sebagai kata keterangan, ia

tidak dapat diletakkan sebelum kata benda, setelah kata kerja / sifat. Berdasarkan data yang penulis peroleh terdapat 14,75% responden yang melakukan kesalahan jenis ini.

3. Penyebab kesalahan yang dilakukan oleh pembelajar bahasa Mandarin adalah penyebab kesalahan antarbahasa dan penyebab kesalahan intrabahasa.

a. Penyebab kesalahan antarbahasa, kesalahan yang disebabkan oleh penggunaan atau penerapan secara langsung kaidah-kaidah bahasa ibu ke dalam bahasa kedua. Dalam penelitian yang penulis lakukan


(13)

49

Universitas Kristen Maranatha

terdapat 6,5% responden yang melakukan kesalahan yang disebabkan oleh penggunaan kaidah bahasa ibu ini. Kesalahan seperti ini banyak terjadi ketika kata 忽然 (huran) bertindak sebagai keterangan dalam

kalimat/ Tipe A, jumlahnya sekitar 6,25%.

b. Penyebab kesalahan intrabahasa, kesalahan yang dilakukan karena kesalahan penggunaan kaidah dalam bahasa kedua. Penyebab kesalahan intrabahasa ini banyak dilakukan oleh responden jumlahnya mencapai 24,75% , kesalahan intrabahasa ini berupa pengabaian pembatasan kaidah seperti kata 忽然 (huran) hanya dapat berfungsi

sebagai keterangan tetapi responden bisa menjawab pada fungsi pelengkap atau atribut, ketidaklengkapan penerapan kaidah contohnya penggunaan kata 突然 (turan) sebagai atribut memerlukan objek yang

dilengkapi tetapi responden tidak menambahkan objek, dan yang terakhir hipotesis konsep yang salah.

Tingkat studi dan lamanya pembelajar mempelajari bahasa Mandarin juga mempengaruhi tingkat kesalahan penggunaan kata 忽 然 (huran) dan 突 然 (turan) yang dilakukan oleh pembelajar. Pembelajar

semester 4 yang melakukan paling banyak kesalahan penggunaan kata 忽然 (huran) dan 突然 (turan) mayoritas ( 12 dari 17 orang) telah belajar bahasa

Mandarin 2-3 tahun, pembelajar semester 8 yang melakukan kesalahan terbanyak kedua belajar bahasa Mandarin selama 3-4 tahun (9 dari 15 orang), sedangkan pembelajar semester 6 yang melakukan kesalahan paling sedikit ternyata mayoritasnya telah belajar bahasa Mandarin lebih dari 5 tahun( 6 dari 8 orang) Kesalahan-kesalahan ini juga dipengaruhi oleh bahasa sehari-hari yang digunakan oleh pembelajar, seluruh pembelajar bahasa Mandarin yang menjadi responden menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa sehari-harinya (100%). Maka banyak sekali kesalahan yang disebabkan oleh penerapan bahasa Indonesia ke dalam kalimat berbahasa Mandarin khususnya ketika kata 忽然 (huran) dan 突然 (turan) berfungsi


(14)

50

Universitas Kristen Maranatha 4.2 Saran

Kesalahan penggunaan kata-kata yang bersinonim terjadi karena pembelajar mengabaikan fungsi kata tersebut dalam kalimat, hal ini terjadi karena mereka menganggap bahwa kata 忽 然 (huran) dan 突 然 (turan)

memiliki padanan kata yang sama dalam bahasa Indonesia sehingga pembelajar saling menggantikannya dalam kalimat berbahasa Mandarin. Namun pada kenyataannya tidak semua bahkan banyak kata yang bersinonim namun memiliki kelas kata yang berbeda dan juga fungsi gramatikal yang berbeda.

Untuk meminimalisir kesalahan kata-kata yang bersinonim ini disarankan bagi pengajar untuk mengajarkan secara khusus kata-kata bersinonim yang memiliki fungsi dan kelas kata yang berbeda. Untuk pembelajar juga disarankan untuk lebih banyak membaca buku untuk memperkaya kosakata sehingga mempermudah proses pembelajaran.


(15)

51

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR REFERENSI

Referensi Bahasa Indonesia

Alwasilah.A.Chaedar. (2011).Linguistik Suatu Pengantar. Bandung: Angkasa.

Kridalaksana, Harimurti, dkk.(2009). Pesona Bahasa : Langkah Awal

Memahami Linguistik.. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Mudiro, dkk.(1995). Kamus Besar Tionghoa- Indonesia. Beijing:Pustaka Bahasa Asing.

Tarigan, Henry Guntur. (2011). Pengajaran Analisis Kesalahan

Berbahasa.Bandung:Angkasa.

Referensi Bahasa Mandarin

Cheng Meizhen 程美珍. (1997) .Hanyu bingju bianxi jiubaili 汉语病句辩 析九百例.北京:华语教学出版社.

Hu Fubo 户福波.(2002). Duiwai hanyu changyong ciyu duibi lishi 对外汉

语常用词语对比例释.北京:北京语言大学出版社.

Sun Dejin孙德金.(2003). Hanyu Yufa Jiaocheng汉语语法教程.北京:北

京语言大学出版社.

Wan YiLing万艺玲. 2003 .Hanyu cihui Jiaocheng 汉语词汇教程.北京:

北京语言大学出版社.

Wu Zhongwei 吴中伟.(2006). Waiguoren Xue Hanyu Nandian Shiyi 外国 人学汉语难点释疑.北京:北京与大学出版社.

Yang Qizhou杨寄洲.(2007). 1700 Dui Jinyici Ciyu Yongfa Duibi 1700

对近义词语用法对比.北京:北京语言大学出版社.

Zhou Xiaobing,Zhu Qizhi&Deng Xiaoning 2007 . Waiguoren xue hanyu yufa pianwu yanjiu 外国人学汉语语法偏误研究.北京:北京 与大学出版社.


(16)

52

Universitas Kristen Maranatha 2. Referensi Data Pembuatan Kuesioner

用 突然 造句列句20句. sumber :www.thn21.com/base/ju/47503.html 用突然造句突然造句995列. Sumber: www.gushidaquan.net./Zaoju/156375 突然例句. Sumber :www.mipang.com/yuedu/hchj/zaoju/turan/

忽然例句. Sumber :www.Iz13.cn/haocihaoju/75504.html


(1)

BAB IV

SIMPULAN DAN SARAN

4.1 Simpulan

Kesalahan dalam berbahasa merupakan hal yang lazim ditemui ketika seseorang mempelajari bahasa asing sebagai bahasa kedua atau ketiganya. Kesalahan dalam berbahasa dapat disebabkan oleh dua faktor yaitu penyebab kesalahan antarbahasa yang disebabkan oleh interferensi atau penerapan kaidah bahasa ibu ke dalam bahasa kedua yang dipelajari oleh pembelajar. Kedua, penyebab kesalahan intrabahasa yang disebabkan oleh kurangnya penguasaan pembelajar terhadap bahasa kedua yang dipelajarinya.

Melalui metode analisis kesalahan, kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh para pembelajar dapat dikumpulkan dan diklasifikasi. Berdasarkan jenis kesalahannya, kesalahan terbagi menjadi substitution, misordering, omission dan addition.

Kata 忽然 (huran) dan 突然 (turan) merupakan dua kata yang saling bersinonim, namun dalam penggunaannya memiliki perbedaan. Kata 忽然 (huran) merupakan kata keterangan fungsinya sebagai keterangan dalam kalimat, sedangkan kata 突 然 (turan) merupakan kata sifat dan kata keterangan, sehingga ketika ia memiliki kelas kata sifat ia dapat berfungsi sebagai atribut, pelengkap, dan predikat, sedangkan ketika ia berfungsi sebagai kata keterangan ia dapat berfungsi sebagai keterangan dalam kalimat. Fumgsi sebagai kata sifatlah yang tidak dimiliki oleh kata 忽 然 (huran) yang membedakannya dengan kata突然 (turan).

Berdasarkan analisis dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :


(2)

1. Berdasarkan fungsi gramatikalnya kesalahan yang paling banyak dilakukan oleh responden adalah kesalahan ketika kata 突 然 (turan) berfungsi sebagai pelengkap (Tipe D) 43,33%, selanjutnya diikuti oleh kesalahan kata 突然 (turan) sebagai atribut (Tipe C) 36,25%, selanjutnya diikuti oleh kata 忽然(huran) sebagai keterangan (Tipe A) 28,1% dan yang terakhir adalah kesalahan penggunaan kata 突 然 (turan) ketika berfungsi sebagai sebagai keterangan (Tipe B) 11,9% .

2. Jenis- jenis kesalahan yang dilakukan oleh pembelajar bahasa Mandarin adalah misordering dan substitution

a. Kesalahan misordering adalah kesalahan penempatan yang kurang tepat suatu morfem di dalam sebuah kalimat dalam hal ini morfem yang digunakan adalah忽然 (huran). Kata 忽然 (huran) dalam bahasa Mandarin merupakan kata keterangan, kesalahan yang banyak dilakukan oleh responden adalah meletakkan kata 忽 然 (huran) sebelum subjek, sedangkan keterangan dalam bahasa Mandarin terletak sebelum kata kerja atau kata sifat. Berdasarkan data yang penulis peroleh terdapat 16,5% responden melakukan kesalahan jenis ini.

b. Kesalahan substitution adalah kesalahan pemakaian unit bahasa yang kurang tepat. Dalam penelitian ini kesalahan berupa pemakaian 忽然 (huran) di kalimat yang seharusnya menggunakan kata突然 (turan). Kata 忽 然 (huran) hanya bisa betindak sebagai kata keterangan, ia tidak dapat diletakkan sebelum kata benda, setelah kata kerja / sifat. Berdasarkan data yang penulis peroleh terdapat 14,75% responden yang melakukan kesalahan jenis ini.

3. Penyebab kesalahan yang dilakukan oleh pembelajar bahasa Mandarin adalah penyebab kesalahan antarbahasa dan penyebab kesalahan intrabahasa.

a. Penyebab kesalahan antarbahasa, kesalahan yang disebabkan oleh penggunaan atau penerapan secara langsung kaidah-kaidah bahasa ibu ke dalam bahasa kedua. Dalam penelitian yang penulis lakukan


(3)

terdapat 6,5% responden yang melakukan kesalahan yang disebabkan oleh penggunaan kaidah bahasa ibu ini. Kesalahan seperti ini banyak terjadi ketika kata 忽然 (huran) bertindak sebagai keterangan dalam kalimat/ Tipe A, jumlahnya sekitar 6,25%.

b. Penyebab kesalahan intrabahasa, kesalahan yang dilakukan karena kesalahan penggunaan kaidah dalam bahasa kedua. Penyebab kesalahan intrabahasa ini banyak dilakukan oleh responden jumlahnya mencapai 24,75% , kesalahan intrabahasa ini berupa pengabaian pembatasan kaidah seperti kata 忽然 (huran) hanya dapat berfungsi sebagai keterangan tetapi responden bisa menjawab pada fungsi pelengkap atau atribut, ketidaklengkapan penerapan kaidah contohnya penggunaan kata 突然 (turan) sebagai atribut memerlukan objek yang dilengkapi tetapi responden tidak menambahkan objek, dan yang terakhir hipotesis konsep yang salah.

Tingkat studi dan lamanya pembelajar mempelajari bahasa Mandarin juga mempengaruhi tingkat kesalahan penggunaan kata 忽 然 (huran) dan 突 然 (turan) yang dilakukan oleh pembelajar. Pembelajar semester 4 yang melakukan paling banyak kesalahan penggunaan kata 忽然 (huran) dan 突然 (turan) mayoritas ( 12 dari 17 orang) telah belajar bahasa Mandarin 2-3 tahun, pembelajar semester 8 yang melakukan kesalahan terbanyak kedua belajar bahasa Mandarin selama 3-4 tahun (9 dari 15 orang), sedangkan pembelajar semester 6 yang melakukan kesalahan paling sedikit ternyata mayoritasnya telah belajar bahasa Mandarin lebih dari 5 tahun( 6 dari 8 orang) Kesalahan-kesalahan ini juga dipengaruhi oleh bahasa sehari-hari yang digunakan oleh pembelajar, seluruh pembelajar bahasa Mandarin yang menjadi responden menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa sehari-harinya (100%). Maka banyak sekali kesalahan yang disebabkan oleh penerapan bahasa Indonesia ke dalam kalimat berbahasa Mandarin khususnya ketika kata 忽然 (huran) dan 突然 (turan) berfungsi sebagai keterangan dalam kalimat.


(4)

4.2 Saran

Kesalahan penggunaan kata-kata yang bersinonim terjadi karena pembelajar mengabaikan fungsi kata tersebut dalam kalimat, hal ini terjadi karena mereka menganggap bahwa kata 忽 然 (huran) dan 突 然 (turan) memiliki padanan kata yang sama dalam bahasa Indonesia sehingga pembelajar saling menggantikannya dalam kalimat berbahasa Mandarin. Namun pada kenyataannya tidak semua bahkan banyak kata yang bersinonim namun memiliki kelas kata yang berbeda dan juga fungsi gramatikal yang berbeda.

Untuk meminimalisir kesalahan kata-kata yang bersinonim ini disarankan bagi pengajar untuk mengajarkan secara khusus kata-kata bersinonim yang memiliki fungsi dan kelas kata yang berbeda. Untuk pembelajar juga disarankan untuk lebih banyak membaca buku untuk memperkaya kosakata sehingga mempermudah proses pembelajaran.


(5)

DAFTAR REFERENSI

Referensi Bahasa Indonesia

Alwasilah.A.Chaedar. (2011).Linguistik Suatu Pengantar. Bandung: Angkasa.

Kridalaksana, Harimurti, dkk.(2009). Pesona Bahasa : Langkah Awal Memahami Linguistik.. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Mudiro, dkk.(1995). Kamus Besar Tionghoa- Indonesia. Beijing:Pustaka Bahasa Asing.

Tarigan, Henry Guntur. (2011). Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa.Bandung:Angkasa.

Referensi Bahasa Mandarin

Cheng Meizhen 程美珍. (1997) .Hanyu bingju bianxi jiubaili 汉语病句辩 析九百例.北京:华语教学出版社.

Hu Fubo 户福波.(2002). Duiwai hanyu changyong ciyu duibi lishi 对外汉 语常用词语对比例释.北京:北京语言大学出版社.

Sun Dejin孙德金.(2003). Hanyu Yufa Jiaocheng汉语语法教程.北京:北 京语言大学出版社.

Wan YiLing万艺玲. 2003 .Hanyu cihui Jiaocheng 汉语词汇教程.北京: 北京语言大学出版社.

Wu Zhongwei 吴中伟.(2006). Waiguoren Xue Hanyu Nandian Shiyi 外国 人学汉语难点释疑.北京:北京与大学出版社.

Yang Qizhou杨寄洲.(2007). 1700 Dui Jinyici Ciyu Yongfa Duibi 1700 对近义词语用法对比.北京:北京语言大学出版社.

Zhou Xiaobing,Zhu Qizhi&Deng Xiaoning 2007 . Waiguoren xue hanyu yufa pianwu yanjiu 外国人学汉语语法偏误研究.北京:北京 与大学出版社.


(6)

2. Referensi Data Pembuatan Kuesioner

用 突然 造句列句20句. sumber :www.thn21.com/base/ju/47503.html 用突然造句突然造句995列. Sumber: www.gushidaquan.net./Zaoju/156375 突然例句. Sumber :www.mipang.com/yuedu/hchj/zaoju/turan/

忽然例句. Sumber :www.Iz13.cn/haocihaoju/75504.html