Dewi Salon and Reflexology Perencanaan Bisnis.

(1)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL...i HALAMAN PENGESAHAN...ii SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI...iii KATA PENGANTAR...iv-v DAFTAR ISI...v-viii DAFTAR GAMBAR...ix DAFAR TABEL...x-xii DAFTAR LAMPIRAN...xiii

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF

1.1 Deskripsi Konsep Bisnis...1-3 1.2Deskripsi Bisnis...3-6

BAB II ANALISA PELUANG BISNIS DAN IDE PRODUK

2.1 Analisis Peluang...7-13 2.2 Analisis Ide Produk dan Pasar...13-16


(2)

BAB III ASPEK PEMASARAN

3.1 Strategi Pemasaran...17-25 3.2 Bauran Pemasaran...25-32 3.3 Perkiraan Penjualan...32-36

BAB IV ASPEK OPERASIONAL

4.1 Peralatan dan Kapasitas Operasi...37-55 4.2 Proses Operasi...55-59 4.3 Lokasi dan Tata Letak (Lay Out)...60-79

BAB V. ASPEK SUMBER DAYA INSANI DAN MANAJEMEN

5.1 Struktur Organisasi...80-86 5.2 Waktu Kerja dan Kompensasi...86-103 5.3 Standard Operating Procedure...103-111

BAB VI. ASPEK KEUANGAN

6.1 Kebutuhan Dana...112-120 6.2 Sumber Dana...121


(3)

viii

6.3 Proyeksi Neraca...121 6.4 Proyeksi Laba Rugi...121-124 6.5 Proyeksi Arus Kas...124-128 6.6 Penilaian Kekayaan Investasi...128-129

DAFTAR PUSTAKA...130 LAMPIRAN...131-143 DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS (CURRICULUM VITAE)...144-146


(4)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Logo Dewi Salon and Reflexology...6

Gambar 2 Denah Salon...62

Gambar 3 Bagan Organisasi...80-81 Gambar 4 Proses Penyeleksian...86

Gambar 5 SOP Pengadaan Barang...106

Gambar 6 SOP Pengepakan Bahan Baku...106

Gambar 7 SOP Pemasaran...107

Gambar 8 SOP Akuntansi...107

Gambar 9 SOP Pembukuan...108

Gambar 10 SOP Pencarian Karyawan…...108

Gambar 11 SOPPenyambutan Pelanggan...108

Gambar 12 SOP Pemilihan Karyawan Jasa...109

Gambar 13 SOP Pembukaan Usaha...110 Gambar 14 SOP Penutupan Usaha...110-111


(5)

x

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel I Visi dan Misi dan Corporate Value...5-6 Tabel II 10 Top Package Treatments...29 Tabel III Penjualan Bulanan...33-35 Tabel IV Penjualan Triwulanan...35-36 Tabel V Peralatan Dewi Salon and Reflexology...38-41 Tabel VI Tabel Waktu Kerja dan Kompensasi Supervisor…...86-87 Tabel VII Tabel Waktu Kerja dan Kompensasi Receptionist A... 87 Tabel VIII Tabel Waktu Kerja dan Kompensasi Receptionist B... 88 Tabel IX Waktu Kerja dan Kompensasi Kapster serba bisa A...88-89 Tabel X Waktu Kerja dan Kompensasi Kapster Serba Bisa B...89 Tabel XI Waktu Kerja dan Kompensasi Kapster Serba Bisa C...89-90 Tabel XII Waktu Kerja dan Kompensasi Kapster Serba Bisa D...90 Tabel XIII Waktu Kerja dan Kompensasi Kapster Serba Bisa E...91 Tabel XIV Waktu Kerja dan Kompensasi Kapster Serba Bisa F...91-92 Tabel XV Waktu Kerja dan Kompensasi Kapster Serba Bisa G...92 Tabel XVI Waktu Kerja dan Kompensasi Kapster Serba Bisa H...92-93


(6)

Tabel XVII Waktu Kerja dan Kompensasi Kapster Serba Bisa I...93 Tabel XVIII Waktu Kerja dan Kompensasi Kapster Serba Bisa J...94 Tabel XIX Waktu Kerja dan Kompensasi Kapster Serba Bisa K...94-95 Tabel XX Waktu Kerja dan Kompensasi Kapster Serba Bisa L...95 Tabel XXI Waktu Kerja dan Kompensasi Kapster Serba Bisa M...95-96 Tabel XXII Waktu Kerja dan Kompensasi Therapist A...96 Tabel XXIII Waktu Kerja dan Kompensasi Therapist B...96-97 Tabel XIV Waktu Kerja dan Kompensasi Therapist C...97 Tabel XXV Waktu Kerja dan Kompensasi Therapist D...98 Tabel XXVI Waktu Kerja dan Kompensasi Therapist E...98-99 Tabel XXVII Waktu Kerja dan Kompensasi Therapist F...99 Tabel XXVIII Waktu Kerja dan Kompensasi Therapist G...99-100 Tabel XXIX Waktu Kerja dan Kompensasi Therapist H...100 Tabel XXX Waktu Kerja dan Kompensasi Therapist I...100-101 Tabel XXXI Waktu Kerja dan Kompensasi Therapist J...101 Tabel XXXII Waktu Kerja dan Kompensasi Therapist K... 102 Tabel XXXIII Waktu Kerja dan Kompensasi Therapist L... 102-103 Tabel XXXIV Waktu Kerja dan Kompensasi Offfice Boy... 103


(7)

xii

Tabel XXXV Visi,Misi, dan Corporate Value... 104-105 Tabel XXXVI Jadwal Operasional...109-110 Tabel XXXVII Komponen Investasi Dewi Salon and Reflexology...112-115 Tabel XXXVIII Perlengkapan Dewi Salon and Reflexology...115-116 Tabel XXXIX Daftar Harga Bahan Baku Dewi Salon and Reflexology...116 Tabel XL Aktiva Lancar Satu Bulan Tahun Pertama...117-118 Tabel XLI Kebutuhan Dana...118 Tabel XLII Top 10 Package Treatments...120

Tabel XLIII Proyeksi Neraca...121 Tabel XLIV Proyeksi Laporan Laba Rugi Satu Bulan...120-123 Tabel XLV Proyeksi Laba Rugi Tahun Pertama...123-124 Tabel XLVI Proyeksi Arus Kas Satu Bulan Tahun Pertama...124-126 Tabel XLVII Pembelian Selama Satu Bulan...127-128 Tabel XLIX Perhitungan NPV...128 Tabel XL Perhitungan Payback ...129


(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Peralatan, perlengkapan dan bahan baku...132-141 Lampiran B Tabel XLVIII Operational Cash Flow / Arus Kas


(9)

1

BAB I

RINGKASAN EKSEKUTIF

1.1 Deskripsi Konsep Bisnis

Saat ini membuka bisnis adalah jalan sukses bagi orang yang pintar menangkap peluang. Di kota besar seperti Bandung peluang usaha di bidang jasa salon dan reflexology tak diragukan lagi keberhasilannya. Setiap hari orang disibukkan dengan penatnya kegiatan sehingga perlu bagi seseorang memanjakan dirinya dengan melakukan perawatan kecantikan dan pijat seperti halnya di lulur reflexy atau pijat biasa. Kebutuhan ini tidak lagi hanya untuk wanita, melainkan untuk pria.

Setiap orang pasti ingin dirinya tampil menawan khusunya wanita. Seriap wanita mati-matian dengan makai segala sesuatu dan segala cara demi merawat kulitnya dengan alasan ingin tampil cerah atau hanya ingin merawat diri. Di sisi lain, selain alasan penampilan, kebutuhan akan terapi untuk melepas kejenuhan dan mempertahankan kebugaran jadi kebutuhan. Tak hanya wanita, pria juga sangat menyukai terapi pijat dan refleksi. Melihat peluang ini saya berencana membuat suatu bisnis yang saya impikan sejak kecil, yaitu membuka jasa kecantikan dan reflexology.

Sekarang ini, walau sudah banyak pesaing yang lebih dulu membuka bisnis jasa kecantikan dan refleksologi, bisnis ini tidak ada matinya. Dengan banyaknya jasa salon dan refleksologi yang sudah ada akan menjadi acuan bagi saya untuk lebih baik dari mereka. Sebelum masuk ke dalam penjelasan lebih mengenai bisnis ini, definisi dari persaingan itu sendiri adalah semua penawaran dan produk substitusi


(10)

yang ditawarkan oleh pesaing, yang mungkin dipertimbangkan oleh pembeli (Kotler. 2009 : 15).

Saat ini bisnis jasa menjadi salah satu bisnis yang dapat dikatakan sedang berkembang pesat dan banyak sekali dijumpai dimanapun. Hal ini didukung perkembangan teknologi yang semakin meningkat dari hari ke hari. Bisnis Usaha salon kecantikan ini mungkin sudah banyak yang mendirikan, namun disamping itu masih banyak juga pelayanan yang kurang memuaskan pelanggan, layaknya

kebutuhan, jika seseorang sudah mencoba suatu salon dan merasa nyaman, maka orang tersebut akan jadi pelanggan tetap, oleh karena itu pelayanan yang ekstra adalah langkahawal dalam memulai persaingan dengan usaha lain. Promosi yang lain adalah dengan membuat brosur dan pasang iklan di beberapa media, termasuk

internet.

Penelitian tentang saingan pun akan berpengaruh bagi proses pemasaran produk makanan ini, oleh karena itu kami pun meneliti para pesaing dengan meneliti jenis-jenis pelayanan, kekurangan dan kelebihannya secara spesifik, shingga

perusahaan salon kecantikan ini mempunyai nilai lebih dari salon biasa, yaitu dengan harga yang murah dan prlayanan yang lebih memuaskan.

Selain itu dengan menggunakan beberapa konsep bauran promosi, dan juga manfaatnya dengan mengoptimalkan proses promosi ini, maka akan lebih mudah juga dalam memasarkan produk usaha salon dan refleksologi. Saya akan mencoba mempraktikkan semua teori tentang bauran promosi, dan kemudian akan menyelesi cara yang mana yang lebih efektif dan efisien. Adapun jenis bauran promosi tersebut dengan cara periklanan (Advertising): Merupakan alat utama bagi saya untuk


(11)

3

mempengaruhi konsumen. Periklanan ini dapat dilakukan oleh pengusaha lewat surat kabar, radio, majalah, bioskop, televisi, ataupun dalam bentuk poster-poster yang dipasang dipinggir jalan atau tempat-tempat yang strategis. Perkembangan zaman juga mendukung saya untuk dengan mudah memasarkan usaha ini, dengan

kemudahan akses internet seperti instagram, dan sebagainya juga dapat dimanfaatkan untuk menarik perhatian awal bagi pelanggan baru.

1.2 Deskripsi Bisnis

Nama usaha yang dijalankan dalam bisnis ini adalah Dewi Salon and Reflexology dengan pendiri yang bernama Yenny Hendrawati. Nama ini saya ambil awalnya karena teringat masa kecil saya ketika melakukan perjalanan ke Yogyakarta. Saya berkenalan dengan seorang teman bernama Dewi. Jika diartikan ke dalam Bahasa Inggris Dewi menjadi kata Queen yang berarti ratu. Para wanita pasti ingin terlihat cantik, anggun dan menawan seperti ratu, semua itu dapat diperoleh dengan mempercantik penampilan mereka. Jadi saya putuskan nama salon ini adalah Dewi, diharapkan para customer atau pelanggan yang merawat diri disini dapat terlihat cantik, anggun dan menawan seperti ratu.

Bisnis yang saya buka ini tiidak hanya menyediakan jasa salon saja, walau mengedepankan kata Dewi yang tentu saja mendahulukan pelanggan wanita, saya sadar seiring perkembangan zaman salon yang menjadi kebutuhan masyarakat perkotaan juga memerlukan fasilitas lain disamping kecantikan. Saya akan menambahkan fasilitas refleksi,pijat,lulur yang dikenal dengan refleksologi. Fasilitas tersebut akan menjadi kelebihan dan keunikan saya dibanding salon lain.


(12)

Perpaduan salon dan hal lain masih berkaitan dengan sarana memanjakan diri yang dikenal dengan sebutan reflexology (Bahasa Inggris) / refleksiologi (Bahasa Indonesia) di zaman sekarang akan menyaingi pasar salon dan jasa terapi pijat. Bukan hanya memijat kakiyang dikenal dengan reflexy (refleksi dalam Bahasa Rusia), Reflexology juga mencakup jasa pijat badan yang beraneka macam yang sudah menjadi kebutuhan masyarakat kota bukan hanya wanita, tetapi pria disegala usia segmen menengah sampai menengah ke atas.

Bertujuan untuk meraup keuntungan besar karena kebutuhan untuk memanjakan diri, saya memutuskan menamai dan menambah fasilitas salon menjadi Dewi Salon dan Reflexology, sehingga dengan melihat kata Reflexology segmen pria pun dapat dijangkau. Agar keuntungan dapat diambil lebih besar, saya berencana membuat papan promosi (berupa spanduk besar yang di cetak menarik) bergambarkan pria yang sedang dipijat Reflexy sehingga pria tidak sungkan datang ke tempat saya untuk menjadi pelanggan setia jasa terapi ini. Dewi Salon juga memiliki logo yang menarik, logo tersebut diharapkan mampu menarik perhatian pelanggan, pada Gambar 1 akan ditampilkan gambar dari logo usaha ini.

Saya berencana membuka tempat di Jl. Pasirkaliki No. 179 Pajajaran, Cicendo Bandung yang sekarang masih menjadi Anata Salon. Sekitar tahun 2016 kontrak salon tersebut habis dan akan dipindahkan kepada saya. Selama satu tahun pertama uang sewa dari ruko tersebut adalah sebesar Rp.300.000.000 dan tahun beriktnya akan mengalami kenaikan sebesar 6% sampai tahun ke lima. Biaya sewa tersebut cukup tinggi mengingat lokasi yang strategis dan ramai, walau begitu mahal saya tidak ragu karena bisnis ini menjanjikan. Pihak penyewa memberikan papan reklame


(13)

5

gratis untuk saya sebesar 5m x 3m sebagai ucapan terima kasih sehingga saya tidak perlu mengeluarkan biaya untuk membuat papan reklame.

Saya berencana membuka usaha ini dalam 5 tahun dan setelahnya segala investasi berupa aktiva tetap akan diganti baru, entah membuka usaha lain atau dikembangkan menjadi usaha yang lebih besar. Lima tahun setelah usaha ini dibuat saya baru memikirkan ide dasar untuk merubah yang sudah ada dengan konsep baru dengan alasan mengikuti zaman, sehingga semua investasi berupa aktiva tetap diganti baru yang nantinya akan berdampak kepada penyusutan selama 5 tahun dengan nilai sisa nol.

Bentuk kepemilikan dari usaha ini yaitu perorangan karena usaha ini masih tergolong usaha kecil serta dan beranggotakan saya sendiri. Usaha ini sudah memperoleh perizinan dan dukungan dari keluarga, tetapi juga mendapat perizinan dari pemerintah. Izin yang diurus dalam pendirian usaha salon dan reflexiology dari usaha saya adalah izin papan reklame sebesar Rp.3.600.000.000 setahun dan pajak penghasilan sebesar 1% dari pendapatan.

Dewi Salon and Reflexology memiliki visi dan misi yang diharapkan dapat menjadi pedoman dan setiap tahunnya agar semakin dikembangkan menjadi usaha yang lebih baik lagi supaya menguntungkan tidak haya untuk saya, melainkan untuk pelanggan juga para pekerja di dalamnya.

Tabel I Visi, Misi, dan Corporate Value

Visi Menjadi salon dan reflexology yang selalu


(14)

Tabel I (lanjutan) Visi, Misi dan Corporate Value

Misi I. Memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan, kualitas barang yang baik dan harga yang terjangkau.

II. Terus meningkatkan mutu sesuai perkembangan zaman. III. Selalu menjunjung tinggi

kualitas dan kebersihan.

IV. Terus mengembangkan jaringan dan relasi untuk menarik pelanggan.

Sumber : Data pribadi (2015)

Gambar 1

Logo Dewi Salon and Reflexology


(15)

130

DAFTAR PUSTAKA

Cushway, Barry. (2002). Human Resource Manajement. PT Elex. Media Komputindo, Jakarta.

Ekotama, Suryono. (2013). Cara Mudah Bikin SOP. Media Pressindo, Yogyakarta.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller.(2007). Manajemen Pemasaran.Edisi 12. PT. Indeks, Jakarta

Kotler, Philip, dan Keller, Kevin Lane. (2009). Manajemen Pemasaran. Edisi 13, Jilid 1, Jakarta

Kasali, Renald. (2005).Change. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Bertens, K.(1000). Pengantar Etika Bisnis. Kaisius, YOGYakarta


(1)

yang ditawarkan oleh pesaing, yang mungkin dipertimbangkan oleh pembeli (Kotler. 2009 : 15).

Saat ini bisnis jasa menjadi salah satu bisnis yang dapat dikatakan sedang berkembang pesat dan banyak sekali dijumpai dimanapun. Hal ini didukung perkembangan teknologi yang semakin meningkat dari hari ke hari. Bisnis Usaha salon kecantikan ini mungkin sudah banyak yang mendirikan, namun disamping itu masih banyak juga pelayanan yang kurang memuaskan pelanggan, layaknya

kebutuhan, jika seseorang sudah mencoba suatu salon dan merasa nyaman, maka orang tersebut akan jadi pelanggan tetap, oleh karena itu pelayanan yang ekstra adalah langkahawal dalam memulai persaingan dengan usaha lain. Promosi yang lain adalah dengan membuat brosur dan pasang iklan di beberapa media, termasuk

internet.

Penelitian tentang saingan pun akan berpengaruh bagi proses pemasaran produk makanan ini, oleh karena itu kami pun meneliti para pesaing dengan meneliti jenis-jenis pelayanan, kekurangan dan kelebihannya secara spesifik, shingga

perusahaan salon kecantikan ini mempunyai nilai lebih dari salon biasa, yaitu dengan harga yang murah dan prlayanan yang lebih memuaskan.

Selain itu dengan menggunakan beberapa konsep bauran promosi, dan juga manfaatnya dengan mengoptimalkan proses promosi ini, maka akan lebih mudah juga dalam memasarkan produk usaha salon dan refleksologi. Saya akan mencoba mempraktikkan semua teori tentang bauran promosi, dan kemudian akan menyelesi cara yang mana yang lebih efektif dan efisien. Adapun jenis bauran promosi tersebut dengan cara periklanan (Advertising): Merupakan alat utama bagi saya untuk


(2)

mempengaruhi konsumen. Periklanan ini dapat dilakukan oleh pengusaha lewat surat kabar, radio, majalah, bioskop, televisi, ataupun dalam bentuk poster-poster yang dipasang dipinggir jalan atau tempat-tempat yang strategis. Perkembangan zaman juga mendukung saya untuk dengan mudah memasarkan usaha ini, dengan

kemudahan akses internet seperti instagram, dan sebagainya juga dapat dimanfaatkan untuk menarik perhatian awal bagi pelanggan baru.

1.2 Deskripsi Bisnis

Nama usaha yang dijalankan dalam bisnis ini adalah Dewi Salon and Reflexology dengan pendiri yang bernama Yenny Hendrawati. Nama ini saya ambil awalnya karena teringat masa kecil saya ketika melakukan perjalanan ke Yogyakarta. Saya berkenalan dengan seorang teman bernama Dewi. Jika diartikan ke dalam Bahasa Inggris Dewi menjadi kata Queen yang berarti ratu. Para wanita pasti ingin terlihat cantik, anggun dan menawan seperti ratu, semua itu dapat diperoleh dengan mempercantik penampilan mereka. Jadi saya putuskan nama salon ini adalah Dewi, diharapkan para customer atau pelanggan yang merawat diri disini dapat terlihat cantik, anggun dan menawan seperti ratu.

Bisnis yang saya buka ini tiidak hanya menyediakan jasa salon saja, walau mengedepankan kata Dewi yang tentu saja mendahulukan pelanggan wanita, saya sadar seiring perkembangan zaman salon yang menjadi kebutuhan masyarakat perkotaan juga memerlukan fasilitas lain disamping kecantikan. Saya akan menambahkan fasilitas refleksi,pijat,lulur yang dikenal dengan refleksologi. Fasilitas tersebut akan menjadi kelebihan dan keunikan saya dibanding salon lain.


(3)

Perpaduan salon dan hal lain masih berkaitan dengan sarana memanjakan diri yang dikenal dengan sebutan reflexology (Bahasa Inggris) / refleksiologi (Bahasa Indonesia) di zaman sekarang akan menyaingi pasar salon dan jasa terapi pijat. Bukan hanya memijat kakiyang dikenal dengan reflexy (refleksi dalam Bahasa Rusia), Reflexology juga mencakup jasa pijat badan yang beraneka macam yang sudah menjadi kebutuhan masyarakat kota bukan hanya wanita, tetapi pria disegala usia segmen menengah sampai menengah ke atas.

Bertujuan untuk meraup keuntungan besar karena kebutuhan untuk memanjakan diri, saya memutuskan menamai dan menambah fasilitas salon menjadi Dewi Salon dan Reflexology, sehingga dengan melihat kata Reflexology segmen pria pun dapat dijangkau. Agar keuntungan dapat diambil lebih besar, saya berencana membuat papan promosi (berupa spanduk besar yang di cetak menarik) bergambarkan pria yang sedang dipijat Reflexy sehingga pria tidak sungkan datang ke tempat saya untuk menjadi pelanggan setia jasa terapi ini. Dewi Salon juga memiliki logo yang menarik, logo tersebut diharapkan mampu menarik perhatian pelanggan, pada Gambar 1 akan ditampilkan gambar dari logo usaha ini.

Saya berencana membuka tempat di Jl. Pasirkaliki No. 179 Pajajaran, Cicendo Bandung yang sekarang masih menjadi Anata Salon. Sekitar tahun 2016 kontrak salon tersebut habis dan akan dipindahkan kepada saya. Selama satu tahun pertama uang sewa dari ruko tersebut adalah sebesar Rp.300.000.000 dan tahun beriktnya akan mengalami kenaikan sebesar 6% sampai tahun ke lima. Biaya sewa tersebut cukup tinggi mengingat lokasi yang strategis dan ramai, walau begitu mahal saya tidak ragu karena bisnis ini menjanjikan. Pihak penyewa memberikan papan reklame


(4)

gratis untuk saya sebesar 5m x 3m sebagai ucapan terima kasih sehingga saya tidak perlu mengeluarkan biaya untuk membuat papan reklame.

Saya berencana membuka usaha ini dalam 5 tahun dan setelahnya segala investasi berupa aktiva tetap akan diganti baru, entah membuka usaha lain atau dikembangkan menjadi usaha yang lebih besar. Lima tahun setelah usaha ini dibuat saya baru memikirkan ide dasar untuk merubah yang sudah ada dengan konsep baru dengan alasan mengikuti zaman, sehingga semua investasi berupa aktiva tetap diganti baru yang nantinya akan berdampak kepada penyusutan selama 5 tahun dengan nilai sisa nol.

Bentuk kepemilikan dari usaha ini yaitu perorangan karena usaha ini masih tergolong usaha kecil serta dan beranggotakan saya sendiri. Usaha ini sudah memperoleh perizinan dan dukungan dari keluarga, tetapi juga mendapat perizinan dari pemerintah. Izin yang diurus dalam pendirian usaha salon dan reflexiology dari usaha saya adalah izin papan reklame sebesar Rp.3.600.000.000 setahun dan pajak penghasilan sebesar 1% dari pendapatan.

Dewi Salon and Reflexology memiliki visi dan misi yang diharapkan dapat menjadi pedoman dan setiap tahunnya agar semakin dikembangkan menjadi usaha yang lebih baik lagi supaya menguntungkan tidak haya untuk saya, melainkan untuk pelanggan juga para pekerja di dalamnya.

Tabel I Visi, Misi, dan Corporate Value

Visi Menjadi salon dan reflexology yang selalu


(5)

Tabel I (lanjutan) Visi, Misi dan Corporate Value

Misi I. Memberikan pelayanan terbaik bagi

pelanggan, kualitas barang yang baik dan harga yang terjangkau.

II. Terus meningkatkan mutu sesuai perkembangan zaman. III. Selalu menjunjung tinggi

kualitas dan kebersihan.

IV. Terus mengembangkan jaringan dan relasi untuk menarik pelanggan.

Sumber : Data pribadi (2015)

Gambar 1

Logo Dewi Salon and Reflexology Sumber : Data pribadi (2015)


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Cushway, Barry. (2002). Human Resource Manajement. PT Elex. Media Komputindo, Jakarta.

Ekotama, Suryono. (2013). Cara Mudah Bikin SOP. Media Pressindo, Yogyakarta.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller.(2007). Manajemen Pemasaran.Edisi 12. PT. Indeks, Jakarta

Kotler, Philip, dan Keller, Kevin Lane. (2009). Manajemen Pemasaran. Edisi 13, Jilid 1, Jakarta

Kasali, Renald. (2005).Change. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.