Analisis dan Usulan Perancangan Warnet yang Ideal dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) Dilihat dari Segi Ergonomi (Studi Kasus Warnet "A" Subang).

(1)

ABSTRAK

Pesatnya perkembangan dunia informatika yang ditandai dengan adanya internet saat ini telah membuat banyak orang membuka usaha warnet. Untuk mendapatkan rancangan suatu warnet yang ideal, maka penulis melakukan penelitian terhadap salah satu warnet yang ada di kota Subang, yaitu Warnet “A” Subang. Adapun masalah yang ada pada warnet saat ini adalah tidak tersedianya fasilitas fisik berupa sekat pemisah dan kursi tunggu, peletakkan fasilitas fisik yang tidak ergonomis, kondisi lingkungan fisik yang tidak memadai, dan yang terakhir adalah faktor Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) serta keamanan yang kurang diperhatikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang sekat pemisah, kursi tunggu, tata letak yang tepat, lingkungan fisik yang memadai, serta sistem K3 dan keamanan yang optimal.

Hal-hal yang dilakukan penulis diantaranya adalah wawancara, penyebaran kuesioner, dan observasi di tempat penelitian. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD) untuk mengolah data yang ada yang dilihat dari sisi ergonomi. Pengolahan data QFD yang terdiri dari 2 tahap, yaitu House of Quality (HOQ) 1 yang berisi product planning dimana dari hasil pengolahan tersebut, penulis dapat mengetahui hal-hal apa saja yang diinginkan pelanggan dan HOQ 2 yang berisi design planning dimana pengolahan memberikan hasil perancangan yang ergonomis dan dapat memberikan jawaban yang tepat atas kebutuhan pelanggan.

Pemilihan perancangan terhadap fasilitas fisik dilakukan dengan menggunakan concept scoring yang mempertimbangkan dimensi antropometri tubuh manusia, desain, dan juga harga. Untuk sekat pemisah, alternatif yang terpilih adalah alternatif 3 dengan bahan fibber glass, sedangkan untuk kursi tunggu, alternatif yang terpilih adalah alternatif 1 yaitu kursi tunggu dengan bahan kayu. Usulan tata letak fisik, yaitu: ukuran jalan (gang) yang ergonomis yaitu minimal sekitar 60 cm, penempatan loker berada di dalam ruangan, serta penataan ulang terhadap perangkat komputer agar lebih nyaman saat digunakan. Pada bagian lingkungan fisik, penulis mengusulkan menambah 3 titik lampu disetiap lantainya agar pencahayaan yang dipantulkan lebih optimal, menyediakan headset

untuk mengurangi kebisingan, menambah fasilitas berupa kipas angin, exhaust fan, dan AC yang dapat membantu mengalirkan serta menstabilkan udara dalam ruangan.Sedangkan usulan terhadap sistem K3 dan keamanan yang diberikan diantaranya : menjaga kebersihan dan kerapihan tempat, menyediakan asbak dan tempat sampah yang memadai, melakukan pemeriksaan dan perbaikan rutin terhadap kondisi kabel maupun stop kontak dalam ruangan, memasang tanda pengingat bahaya berupa warning sign pada area-area berbahaya, memasang kamera CCTV ruangan yang masing-masing terdapat 1 unit di setiap pojok kiri ruangan, dan tidak lupa untuk menyediakan kotak P3K serta APAR dalam ruangan untuk meminimisasi kecelakaan yang mungkin terjadi. Pengecekan terhadap usulan sistem K3 dan keamanan ini dapat dilakukan menggunakan tabel

checklist. Semua hal ini dilakukan guna terciptanya suatu kondisi warnet yang ideal dan nyaman.


(2)

vii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

COVER ...i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI ... iii

ABSTRAK ...iv

KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ...xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xx

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1-1 1.2 Identifikasi Masalah ... 1-2 1.3 PembatasanMasalah dan Asumsi ... 1-3 1.3.1 Pembatasan Masalah yang Ada ... 1-3 1.3.2 Asumsi ... 1-5 1.4 Perumusan Masalah ... 1-5 1.5 Tujuan Penelitian ... 1-6 1.6 Sistematika Penulisan ... 1-6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ergonomi ... 2-1 2.1.1 Pengertian dan Tujuan Ergonomi ... 2-1 2.1.2 Sejarah Ergonomi... 2-1 2.1.3 Pengelompokkan Ergonomi ... 2-2 2.1.4 Penerapan Ilmu Ergonomi ... 2-3 2.1.5 Bagian Ilmu Ergonomi ... 2-3 2.2 Antropometri ... 2-4 2.2.1 Pembagian Antropometri ... 2-4 2.2.2 Data Antropometri ... 2-5


(3)

2.2.3 Keterangan Posisi Antropometri ... 2-8 2.3 Persentil ... 2-11 2.4 Perancangan ... 2-12 2.4.1 Pengertian Perancangan ... 2-12 2.4.2 Karakteristik dan Prosedur Perancangan ... 2-12 2.4.3 Analisa Perancangan ... 2-13 2.4.4 Kriteria Perancangan Kursi Ideal ... 2-14 2.4.5 Penilaian Konsep (Concept Scoring) ... 2-17 2.5 Lingkungan Fisik Kerja ... 2-19 2.5.1 Pencahayaan ... 2-19 2.5.2 Kebisingan ... 2-22 2.5.3 Suhu Lingkungan (Temperatur) ... 2-24 2.5.4 Kelembaban ... 2-26 2.5.5 Sirkulasi Udara... 2-28 2.5.6 Warna ... 2-28 2.6 Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) ... 2-29 2.6.1 Pengertian dan Tujuan K3 ... 2-29 2.6.2 Istilah Dalam K3 ... 2-29 2.6.3 Diagram Pareto ... 2-30 2.6.4 Konsep 5W+1H ... 2-31 2.6.5 Diagram Fishbone ... 2-31 2.6.6 Tindakan Pencegahan dan Penanggulangan ... 2-32 2.7 Metode Pengumpulan Data ... 2-36 2.7.1 Wawancara ... 2-36 2.7.2 Kuesioner ... 2-36 2.7.3 Pengamatan Langsung (Observasi)... 2-37 2.8 Konsep Kepuasan Pelanggan ... 2-38 2.9 Pengujian Validitas Konstruksi ... 2-39 2.10 Menentukan Ukuran Sampel ... 2-39 2.11 Metoda Skala Pengukuran ... 2-40 2.12 Program SPSS ... 2-40 2.13 Uji Validitas dan Realibilitas ... 2-41


(4)

ix

Universitas Kristen Maranatha 2.14 Quality Function Development (QFD) ... 2-43 2.15 House Of Quality (HOQ) Tahap 1 ... 2-45 2.15.1 Costumer Needs & Benefit ... 2-46 2.15.2 Planning Matrix ... 2-47 2.15.3 Technical Response ... 2-49 2.15.4 Relationship ... 2-49 2.15.5 Technical Correlation ... 2-50 2.15.6 Technical Importance ... 2-51 2.16 House Of Quality (HOQ) Tahap 2 ... 2-51

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Flowchart Penelitian ... 3-1 3.2 Keterangan Flowchart Penelitian... 3-4

BAB 4 PENGUMPULAN DATA

4.1 Data Observasi ... 4-1 4.1.1 Fasilitas Fisik ... 4-1 4.1.2 Tata Letak Fisik ... 4-5 4.1.3 Lingkungan Fisik ... 4-7 4.1.3.1 Pencahayaan ... 4-8 4.1.3.2 Kebisingan ... 4-8 4.1.3.3 Temperatur (Suhu) & Kelembaban Udara ... 4-9 4.1.3.4 Sirkulasi Udara ... 4-10 4.1.3.5 Warna ... 4-11 4.1.4 Sistem K3 Serta Keamanan ... 4-11 4.2 Wawancara & Kuesioner ... 4-12 4.2.1 Data Wawancara Terstruktur ... 4-12 4.2.2 Rekapitulasi Hasil Wawancara ... 4-13

BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

5.1 Analisis Data Wawancara ... 5-1 5.2 Analisis Kuesioner Pendahuluan ... 5-5


(5)

5.3 Analisis Data Kuesioner Penelitian... 5-7 5.3.1 Hasil Rekapitulasi Data Pribadi Kuesioner Penelitian ... 5-7 5.3.2 Uji Validitas & Reliabilitas Kuesioner Penelitian Awal... 5-9 5.3.3 Uji Validitas & Reliabilitas Kuesioner Penelitian Lanjutan ... 5-14 5.4 Analisis Fasilitas Fisik ... 5-15 5.5 Analisis Tata Letak Fisik ... 5-16 5.6 Analisis Lingkungan Fisik ... 5-19 5.6.1 Analisis Pencahayaan... 5-19 5.6.2 Analisis Kebisingan ... 5-23 5.6.3 Analisis Temperatur (Suhu) & Kelembaban ... 5-28 5.6.4 Analisis Sirkulasi Udara ... 5-34 5.6.5 Analisis Warna ... 5-34 5.7 Analisis Sistem K3 dan Keamanan ... 5-35 5.7.1 Analisis Frekuensi Kecelakaan Kerja ... 5-35 5.7.2 Analisis Fishbone dan Konsep 5W+1H ... 5-36 5.7.3 Analisis Tindakan Pencegahan & Penanggulangan ... 5-41

BAB 6 PERANCANGAN DAN ANALISIS

6.1 House Of Quality (HOQ) Tahap 1 ... 6-1 6.1.1 Customer Needs & Benefit ... 6-1 6.1.2 Planning Matrix : Importance to Customer (ItC) ... 6-2 6.1.3 Technical Requirements ... 6-3 6.1.4 Impact & Relationship HOQ 1 ... 6-4 6.1.5 Contribution, Normalized Contribution, & Priority HOQ 1 ... 6-5 6.1.6 Technical Correlation ... 6-7 6.1.7 Technical Importance (Target) ... 6-8 6.2 House Of Quality (HOQ) Tahap 2 ... 6-10 6.2.1 Part Requirements (Design Characteristic) ... 6-10 6.2.2 Impact & Relationship HOQ 2 ... 6-12 6.2.3 Contribution, Normalized Contribution, & Priority HOQ 2 ... 6-14 6.2.4 Perancangan ... 6-15 6.2.4.1 Perancangan Fasilitas Fisik ... 6-15


(6)

xi

Universitas Kristen Maranatha 6.2.4.1.1 Perancangan Sekat Pemisah ... 6-15 6.2.4.1.2 Perancangan Kursi Tunggu ... 6-38 6.2.4.1.3 Concept Scoring ... 6-58 6.2.4.2 Perancangan Tata Letak Fisik ... 6-61 6.2.4.2.1 Tata Letak Fisik Lantai 1 ... 6-61 6.2.4.2.2 Tata Letak Fisik Lantai 2 ... 6-64 6.2.4.3 Perancangan Lingkungan Fisik ... 6-66 6.2.4.3.1 Usulan Pencahayaan ... 6-66 6.2.4.3.2 Usulan Kebisingan ... 6-70 6.2.4.3.3 Usulan Suhu & Kelembaban Udara ... 6-70 6.2.4.3.4 Usulan Sirkulasi Udara ... 6-72 6.2.4.3.5 Usulan Warna ... 6-73 6.2.4.4 Perancangan Sistem K3 & Keamanan ... 6-73 6.2.5 Target Design (Part Specification) ... 6-76 6.2.5.1 Analisis Target Design (Part Specification) ... 6-78 6.2.5.2 Hubungan Antara Kebutuhan Pelanggan Dengan

Target Desain ... 6-78

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan ... 7-1 7.2 Saran... 7-3

DAFTAR PUSTAKA ...xxi LAMPIRAN

KOMENTAR DOSEN PENGUJI DATA PENULIS


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

Tabel 2.1 Dimensi Antropometri Tubuh Orang Indonesia ... 2-6 Tabel 2.2 Dimensi Antropometri Tangan Orang Indonesia ... 2-7 Tabel 2.3 Tabel Penilaian Konsep (Concept Scoring) ... 2-17 Tabel 2.4 Kuat Penerangan Cahaya Ruangan (Satuan Foot Candle) ... 2-20 Tabel 2.5 Kebutuhan Kadar Cahaya Berdasarkan Jenis Pekerjaan ... 2-20 Tabel 2.6 Klasifikasi Tingkat Kebisingan ... 2-23 Tabel 2.7 Klasifikasi Suhu Sesuai Beban Kerja ... 2-25 Tabel 2.8 Klasifikasi Warna Ruangan ... 2-28 Tabel 2.9 Jumlah Petugas P3K Berdasarkan Jumlah Pekerjaan ... 2-33 Tabel 2.10 Kebutuhan Kotak P3K Berdasarkan Jumlah Pekerjaan ... 2-33 Tabel 2.11 Daftar Kotak P3K Bentuk I ... 2-34 Tabel 2.12 Daftar Kotak P3K Bentuk II ... 2-34 Tabel 2.13 Daftar Kotak P3K Bentuk III ... 2-35 Tabel 2.14 Daftar Kotak Khusus Dokter ... 2-35 Tabel 2.15 Distribusi Nilai rtabel Signifikansi 5% dan 1% ... 2-42 Tabel 2.16 Simbol Relationship ... 2-49 Tabel 2.17 Simbol Correlation ... 2-50 Tabel 3.1 Variabel Kuesioner Pendahuluan ... 3-14 Tabel 3.2 Tingkatan Reliabilitas Instrumen ... 3-18 Tabel 4.1 Spesifikasi Fasilitas Fisik Warnet “A” Subang ... 4-4 Tabel 4.2 Data Pengukuran Intensitas Cahaya Warnet “A” Subang Lantai 1 ... 4-8 Tabel 4.3 Data Pengukuran Intensitas Cahaya Warnet “A” Subang Lantai 2 ... 4-8 Tabel 4.4 Data Pengukuran Tingkat Kebisingan Warnet “A” Subang Lantai 1 ... 4-9 Tabel 4.5 Data Pengukuran Tingkat Kebisingan Warnet “A” Subang Lantai 2 ... 4-9 Tabel 4.6 Data Pengukuran Temperatur (Suhu) Warnet “A” Subang Lantai 1 ... 4-9 Tabel 4.7 Data Pengukuran Temperatur (Suhu) Warnet “A” Subang Lantai 2 ... 4-10 Tabel 4.8 Data Pengukuran Kelembaban Udara Warnet “A” Subang Lantai 1 ... 4-10 Tabel 4.9 Data Pengukuran Kelembaban Udara Warnet “A” Subang Lantai 2 ... 4-10


(8)

xiii

Universitas Kristen Maranatha Tabel 4.10 Data Kecelakaan yang Pernah Terjadi ... 4-12 Tabel 4.11 Hasil Wawancara Alasan Pelanggan Memilih Bermain

Di Warnet “A” Subang ... 4-13 Tabel 4.12 Hasil Wawancara Pendapat Pelanggan Mengenai Hal-hal yang

Perlu Disediakan Pihak Warnet Ketika Mengantri ... 4-14 Tabel 4.13 Hasil Wawancara Pendapat Pelanggan Mengenai Hal-hal yang

Perlu Diperbaiki Guna Meningkatkan Kenyamanan Privasi ... 4-14 Tabel 4.14 Hasil Wawancara Alasan Pelanggan Mengenai Fasilitas

Pelengkap yang Harus Tersedia ... 4-15 Tabel 4.15 Hasil Wawancara Alasan Pelanggan Mengenai Keadaan

Tata Letak Fisik yang Perlu Diperbaiki ... 4-16 Tabel 4.16 Hasil Wawancara Alasan Pelanggan Mengenai Hal-hal yang Perlu Ditingkatkan dari Keadaan Lingkungan Fisik ... 4-16 Tabel 4.17 Hasil Wawancara Alasan Pelanggan Mengenai Hal-hal yang

Perlu Diperbaiki Untuk Menjaga Keselamatan & Keamanan ... 4-17 Tabel 4.18 Hasil Wawancara Alasan Pelanggan Mengenai Tampilan

Desain Ruangan Warnet ... 4-18 Tabel 5.1 Rangkuman Hasil Wawancara ... 5-1 Tabel 5.2 Hasil Kuesioner Pendahuluan ... 5-6 Tabel 5.3 Hasil Rekapitulasi Data Pribadi Responden ... 5-7 Tabel 5.4 Hasil Uji Validitas & Reliabilitas Tingkat Kepentingan (30 resp.) ... 5-11 Tabel 5.5 Hasil Uji Validitas & Reliabilitas Tingkat Kepentingan (Revisi 1) ... 5-13 Tabel 5.6 Hasil Uji Validitas & Reliabilitas Tingkat Kepentingan (50 resp.) ... 5-14 Tabel 5.7 Rangkuman Pengukuran Intensitas Cahaya Pada Pagi Hari ... 5-19 Tabel 5.8 Rangkuman Pengukuran Intensitas Cahaya Pada Siang Hari ... 5-20 Tabel 5.9 Rangkuman Pengukuran Intensitas Cahaya Pada Sore Hari ... 5-21 Tabel 5.10 Rangkuman Pengukuran Intensitas Cahaya Pada Malam Hari ... 5-22 Tabel 5.11 Rangkuman Pengukuran Tingkat Kebisingan Pada Pagi Hari ... 5-24 Tabel 5.12 Rangkuman Pengukuran Tingkat Kebisingan Pada Siang Hari ... 5-25 Tabel 5.13 Rangkuman Pengukuran Tingkat Kebisingan Pada Sore Hari ... 5-26 Tabel 5.14 Rangkuman Pengukuran Tingkat Kebisingan Pada Malam Hari ... 5-27 Tabel 5.15 Rangkuman Pengukuran Suhu & Kelembaban Pada Pagi Hari ... 5-29


(9)

Tabel 5.16 Rangkuman Pengukuran Suhu & Kelembaban Pada Siang Hari ... 5-30 Tabel 5.17 Rangkuman Pengukuran Suhu & Kelembaban Pada Sore Hari ... 5-31 Tabel 5.18 Rangkuman Pengukuran Suhu & Kelembaban Pada Malam Hari ... 5-32 Tabel 5.19 Spesifikasi Data Kecelakaan (Tahun 2013-2014) ... 5-35 Tabel 6.1 Customer Needs & Benefit ... 6-1 Tabel 6.2 Important to Customer (ItC) ... 6-2 Tabel 6.3 Technical Requirements ... 6-3 Tabel 6.4 Impact & Relationship HOQ 1 ... 6-4 Tabel 6.5 Contribution, Normalized Contribution, & Priority HOQ 1 ... 6-6 Tabel 6.6 Technical Correlation ... 6-7 Tabel 6.7 Technical Importance (Target) ... 6-8 Tabel 6.8 Critical Part Requirements (Design Characteristic) ... 6-10 Tabel 6.9 Impact & Relationship HOQ 2 ... 6-12 Tabel 6.10 Contribution, Normalized Contribution, & Priority HOQ 2 ... 6-14 Tabel 6.11 Spesifikasi & Harga Kebutuhan Bahan Baku, Peralatan & Pekerja ... 6-17 Tabel 6.12 Data Antropometri Sekat Pemisah Alternatif 1 (Bahan Kayu) ... 6-19 Tabel 6.13 Kebutuhan Bahan Baku Sekat Pemisah Alternatif 1 (Bahan Kayu) ... 6-22 Tabel 6.14 Biaya Pengeluaran Sekat Pemisah Alternatif 1 (Bahan Kayu) ... 6-23 Tabel 6.15 Data Antropometri Sekat Pemisah Alternatif 2

(Bahan Kayu + Melaminto) ... 6-25 Tabel 6.16 Kebutuhan Bahan Baku Sekat Pemisah Alternatif 2

(Bahan Kayu + Melaminto) ... 6-30 Tabel 6.17 Biaya Pengeluaran Sekat Pemisah Alternatif 2

(Bahan Kayu + Melaminto) ... 6-31 Tabel 6.18 Data Antropometri Sekat Pemisah Alternatif 3

(Bahan Fibber Glass) ... 6-33 Tabel 6.19 Kebutuhan Bahan Baku Sekat Pemisah Alternatif 3

(Bahan Fibber Glass) ... 6-36 Tabel 6.20 Biaya Pengeluaran Sekat Pemisah Alternatif 3

(Bahan Fibber Glass) ... 6-37 Tabel 6.21 Data Antropometri Kursi Tunggu Alternatif 1 (Bahan Kayu) ... 6-39 Tabel 6.22 Data Antropometri Kursi Tunggu Alternatif 2 (Bahan Rotan) ... 6-47


(10)

xv

Universitas Kristen Maranatha Tabel 6.23 Data Antropometri Kursi Tunggu Alternatif 3 (Bahan Aluminium) ... 6-52 Tabel 6.24 Nilai Bobot Untuk Concept Scoring ... 6-59 Tabel 6.25 Perhitungan Concept Scoring Sekat Pemisah ... 6-60 Tabel 6.26 Perhitungan Concept Scoring Kursi Tunggu ... 6-61 Tabel 6.27 Target Desain (Part Specification) ... 6-77 Tabel 6.28 Hubungan Antara Kebutuhan Pelanggan Dengan Target Desain ... 6-85


(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

Gambar 2.1 Dimensi Antropometri Tubuh Manusia ... 2-5 Gambar 2.2 Dimensi Antropometri Tangan Manusia ... 2-7 Gambar 2.3 Lux Meter ... 2-21 Gambar 2.4 Sound Level Meter ... 2-23 Gambar 2.5 Hubungan Suhu Dengan Kelembaban ... 2-27 Gambar 2.6 Hygrometer ... 2-27 Gambar 2.7 Tahap House Of Quality ... 2-46 Gambar 3.1 Flowchart Penelitian ... 3-1 Gambar 3.2 Hubungan Permasalahan yang Ada Dengan Solusi Metode QFD ... 3-19 Gambar 3.3 Flowchart Pengolahan QFD ... 3-20 Gambar 4.1 Kipas Angin ... 4-1 Gambar 4.2 Exhaust Fan ... 4-1 Gambar 4.3 Perangkat Komputer ... 4-1 Gambar 4.4 Sketsa Jendela Pada Warnet “A” Subang (Skala 1:25) ... 4-2 Gambar 4.5 Sketsa Pintu Pada Warnet “A” Subang (Skala 1:25) ... 4-2 Gambar 4.6 Sketsa Loker Pada Warnet “A” Subang (Skala 1:20) ... 4-3 Gambar 4.7 Pelanggan Sedang Mengantri ... 4-5 Gambar 4.8 Tata Letak Penempatan Komputer Saat Ini ... 4-5 Gambar 4.9 Layout Ruangan Warnet “A” Subang (Lantai 1) ... 4-6 Gambar 4.10 Layout Ruangan Warnet “A” Subang (Lantai 2) ... 4-6 Gambar 4.11 Layout Titik Pengukuran Warnet “A” Subang (Lantai 1) ... 4-7 Gambar 4.12 Layout Titik Pengukuran Warnet “A” Subang (Lantai 2) ... 4-7 Gambar 4.13 Kabel-Kabel Listrik yang Berantakan ... 4-11 Gambar 4.14 Stop Kontak Listrik ... 4-11 Gambar 4.15 Grafik Persentase Alasan Pelanggan Memilih Bermain

Di Warnet “A” Subang ... 4-13 Gambar 4.16 Grafik Persentase Pendapat Pelanggan Mengenai Hal-hal


(12)

xvii

Universitas Kristen Maranatha Gambar 4.17 Grafik Persentase Pendapat Pelanggan Mengenai Hal-hal yang

Perlu Diperbaiki Guna Meningkatkan Kenyamanan Privasi ... 4-15 Gambar 4.18 Grafik Persentase Alasan Pelanggan Mengenai Fasilitas Pelengkap yang Harus Tersedia ... 4-15 Gambar 4.19 Grafik Persentase Alasan Pelanggan Mengenai Keadaan

Tata Letak Fisik yang Perlu Diperbaiki ... 4-16 Gambar 4.20 Grafik Persentase Alasan Pelanggan Mengenai Hal-hal yang

Perlu Ditingkatkan dari Keadaan Lingkungan Fisik ... 4-17 Gambar 4.21 Grafik Persentase Alasan Pelanggan Mengenai Hal-hal yang

Perlu Diperbaiki Untuk Menjaga Keselamatan & Keamanan ... 4-17 Gambar 4.22 Grafik Persentase Alasan Pelanggan Mengenai Tampilan

Desain Ruangan Warnet ... 4-18 Gambar 5.1 Grafik Persentase Data Usia Pelanggan ... 5-7 Gambar 5.2 Grafik Persentase Data Pengguna Rokok Pelanggan ... 5-8 Gambar 5.3 Grafik Persentase Data Lama Kunjungan

Pelanggan (per Hari) ... 5-8 Gambar 5.4 Grafik Persentase Data Frekuensi Kunjungan

Pelanggan (per Minggu) ... 5-8 Gambar 5.5 Sketsa Layout Jarak Gang Lantai 1 ... 5-18 Gambar 5.6 Sketsa Layout Jarak Gang Lantai 2 ... 5-18 Gambar 5.7 Hubungan Suhu & Kelembaban Pada Pagi Hari ... 5-29 Gambar 5.8 Hubungan Suhu & Kelembaban Pada Siang Hari ... 5-30 Gambar 5.9 Hubungan Suhu & Kelembaban Pada Sore Hari ... 5-31 Gambar 5.10 Hubungan Suhu & Kelembaban Pada Malam Hari ... 5-32 Gambar 5.11 Diagram Fishbone Untuk Jenis Kecelekaan Terjatuh ... 5-36 Gambar 5.12 Diagram Fishbone Untuk Jenis Kecelekaan Kesetrum Listrik ... 5-38 Gambar 5.13 Diagram Fishbone Untuk Jenis Kecelekaan Kebakaran Kecil ... 5-40 Gambar 6.1 House of Quality Tahap 1 ... 6-9 Gambar 6.2 Bahan Pelapis Kayu HPL ... 6-16 Gambar 6.3 Sekat Pemisah Alternatif 1 dengan Bahan Kayu (Skala 1:20) ... 6-20 Gambar 6.4 Kayu MDF & Warna HPL Sekat Pemisah Alternatif 1 ... 6-22


(13)

Gambar 6.5 Sekat Pemisah Alternatif 2 dengan Bahan Kayu dan

Melaminto (Skala 1:20) ... 6-26 Gambar 6.6 Mekanisme Penggunaan Layar Proyektor ... 6-28 Gambar 6.7 Sekat Melaminto Sebelum Ditarik & Dikaitkan (Skala 1:20) ... 6-28 Gambar 6.8 Cara Mengkaitkan Sekat Melaminto (Skala 1:20) ... 6-29 Gambar 6.9 Sekat Melaminto Setelah Ditarik & Dikaitkan (Skala 1:20) ... 6-29 Gambar 6.10 Kayu MDF , Melaminto, & Warna HPL

Sekat Pemisah Alternatif 2 ... 6-30 Gambar 6.11 Sekat Pemisah Alternatif 3 dengan Bahan

Fibber Glass (Skala 1:20) ... 6-34 Gambar 6.12 Fibber Glass Sekat Pemisah Alternatif 3 ... 6-36 Gambar 6.13 Kursi Tunggu Alternatif 1 dengan Bahan Kayu (Skala 1:20) ... 6-40 Gambar 6.14 Contoh Perancangan Kursi Tunggu Alternatif 1

dengan Bahan Kayu ... 6-45 Gambar 6.15 Kursi Tunggu Alternatif 2 dengan Bahan Rotan (Skala 1:20) ... 6-48 Gambar 6.16 Kursi Tunggu Alternatif 3 dengan Bahan Aluminium (Skala 1:20) ... 6-53 Gambar 6.17 Contoh Perancangan Kursi Tunggu Alternatif 3 dengan

Bahan Aluminium ... 6-57 Gambar 6.18 Sekat Pemisah Terpilih

(Alternatif 3 Dengan Bahan Fibber Glass) ... 6-60 Gambar 6.19 Kursi Tunggu Terpilih

(Alternatif 1 Dengan Bahan Kayu) ... 6-61 Gambar 6.20 Tata Letak Fisik Sebelum & Setelah Perbaikan Lantai 1 ... 6-63 Gambar 6.21 Tata Letak Fisik Sebelum & Setelah Perbaikan Lantai 2 ... 6-65 Gambar 6.22 Contoh Jenis Lampu yang Terpasang Pada Warnet “A” Subang

Saat Ini ... 6-66 Gambar 6.23 Usulan Penempatan Titik Lampu Lantai 1 ... 6-68 Gambar 6.24 Usulan Penempatan Titik Lampu Lantai 2 ... 6-69 Gambar 6.25 Contoh Headset yang Dapat Digunakan untuk Meminimisasi

Kebisingan ... 6-70 Gambar 6.26 Contoh AC Dalam Ruangan ... 6-72 Gambar 6.27 Contoh Kipas Angin & Exhaust Fan ... 6-72


(14)

xix

Universitas Kristen Maranatha Gambar 6.28 Contoh APAR ... 6-74 Gambar 6.29 Contoh Warning Sign ... 6-74 Gambar 6.30 Contoh Kamera CCTV ... 6-74 Gambar 6.31 Contoh Tempat Sampah ... 6-75 Gambar 6.32 Contoh Asbak ... 6-75 Gambar 6.33 Meja Untuk Menyimpan Majalah/Koran ... 6-76 Gambar 6.34 House of Quality Tahap 2 ... 6-87 Gambar 6.35 Layout Keseluruhan ... 6-88


(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Halaman

1. Wawancara ... L-1 2. Validitas Konstruk ... L-2 3. Kuesioner Pendahuluan ... L-3 4. Kuesioner Penelitian ... L-4 5. Hasil Data Mentah Kuesioner Penelitian ... L-5 6. Tabel-Tabel ... L-6 7. Catatan Bimbingan Tugas Akhir ... L-7 8. Berita Acara Seminar Proposal ... L-8 9. Berita Acara Seminar Isi ... L-9 10. Komentar Dosen Penguji ... L-10


(16)

1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Hidup di jaman ini semakin lama semakin modern, semua benda-benda yang ada di sekitar kita sekarang ini merupakan produk-produk yang kian lama semakin canggih. Sebagai contoh pesatnya perkembangan dunia informatika dengan adanya internet yang dapat mempermudah koneksi, bahkan untuk jarak yang jauh sekalipun. Internet dapat digunakan untuk berbagai macam hal, diantaranya sebagai alat bantu dalam mencari berbagai informasi guna menambah pengetahuan, keperluan pendidikan berupa sistem belajar online, keperluan dunia hiburan seperti mempublikasikan film, lagu, video, game online, dsb, melalui aplikasi-aplikasi yang ada di internet (youtube, yahoo, dan lain-lain).

Penggunaan internet pun dapat digunakan untuk berbagai kalangan, mulai dari dewasa, remaja, bahkan anak-anak. Semua kalangan dapat menikmati berbagai macam fasilitas internet dengan menggunakan perangkat bantuan berupa modem ataupun wi-fi yang dapat dipasang pada komputer (PC) maupun laptop pribadi. Sedangkan bagi mereka yang tidak memiliki perangkat-perangkat tersebut dapat tetap memakai internet dengan menggunakan fasilitas layanan dari tempat peminjaman jasa internet yang biasa dikenal dengan warung internet (warnet).

Dengan menyadari bahwa usaha warnet dapat menghasilkan profit yang cukup menguntungkan, saat ini banyak orang yang membuka usaha warnet dengan tarif sewa internet yang terjangkau agar dapat digunakan oleh semua orang. Saat sedang menggunakan internet, tentu saja para pelanggan menginginkan kenyamanan dalam menggunakan jasa internet yang ada pada warnet tersebut, karena itu desain keadaan ruangan yang ada didalam ruangan warnet perlu dirancang sedemikian rupa agar kenyamanan pelanggan tetap terjaga dengan baik. Dalam kesempatan kali ini, penulis akan melakukan penelitian pada salah satu warnet yang ada di kota Subang,


(17)

Bab 1 Pendahuluan 1-2

Jawa Barat, berkaitan dengan keadaan fasilitas fisik, tata letak fisik, lingkungan fisik, sistem Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) serta kemanan yang ada pada warnet tersebut, dilihat dari segi ergonomi yang perancangannya menggunakan metode QFD (Quality Function Deployment), guna mendapatkan desain warnet ideal yang dapat memberikan kenyamanan bagi orang-orang yang ada didalam ruangan tersebut.

1.2. Identifikasi Masalah

Warnet “A” Subang memiliki sejumlah masalah yang dapat diidentifikasi ke dalam beberapa bagian seperti yang dijelaskan berikut ini :

 Fasilitas yang minim, karena :

1) Tidak ada sekat pemisah antara 1 komputer dengan komputer yang lainnya, sehingga seseorang cenderung dapat melihat monitor orang lain dengan mudah. Hal tersebut dapat mengganggu kenyamanan privasi pelanggan.

2) Tidak ada kursi tunggu bagi pelanggan yang mengantri saat warnet dalam keadaan penuh, sehingga pelanggan tersebut harus menunggu dalam posisi berdiri.

 Tata letak fasilitas fisik yang perlu ditata ulang, karena :

3) Penempatan meja komputer yang digunakan untuk menopang sejumlah komputer beserta perangkatnya yang biasa digunakan oleh pelanggan, untuk saat ini belum tepat, sehingga membuat area jalan (gang) menjadi sempit.

4) Penempatan loker saat ini yang berada di luar ruangan kurang tepat, sehingga penjagaan terhadap barang yang dititipkan pada loker menjadi tidak maksimal.

5) Posisi penempatan perangkat komputer seperti monitor, keyboard, mouse, dan CPU kurang tepat, karena terlalu saling berdekatan, sehingga membuat working area terasa sempit.


(18)

Bab 1 Pendahuluan 1-3

Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha

 Keadaan lingkungan fisik yang perlu diperbaiki, karena :

6) Pencahayaan, kebisingan, suhu, kelembaban, dan sirkulasi udara yang kurang diperhatikan, sehingga menyebabkan ruangan terasa gelap, bising, pengap dan panas.

 Faktor K3 & keamanan yang perlu ditingkatkan, karena : 7) Kebersihan dan kerapihan tempat yang kurang terjaga

8) Kurang tersedianya tempat sampah ataupun asbak bagi pelanggan yang merokok, sehingga menyebabkan banyak sampah dan puntung rokok yang berserakan pada warnet tersebut.

9) Banyaknya kabel listrik dengan kondisi yang buruk, seperti karet pelindung kabel yang sobek serta berantakan sehingga dapat membahayakan keselamatan para pelanggan, terlebih lagi banyak pelanggan yang masih berusia anak-anak.

10) Tidak adanya CCTV ruangan yang dapat menunjang keamanan warnet.

1.3. Pembatasan Masalah dan Asumsi 1.3.1 Pembatasan Masalah yang Ada

Berikut ini merupakan pembatasan masalah dan asumsi yang digunakan untuk mengantisipasi kekurangan dan keterbatasan yang mungkin ditemukan. Hal ini dilakukan karena adanya keterbatasan waktu, tenaga dan juga biaya. Adapun pembatasan masalahnya sebagai berikut :

1) Proses wawancara hanya dilakukan kepada pemilik warnet, penjaga warnet dan pelanggan (wawancara untuk anak-anak dibatasi dari usia 9-14 tahun, sedangkan dewasa dari usia 15-40 tahun).

2) Hasil wawancara yang diolah ke dalam tahap kuesioner adalah variabel yang nilai persentasenya lebih dari 15%

3) Selama pengamatan berlangsung diasumsikan bahwa jumlah komputer yang ada beserta perangkatnya tetap, karena pemilik tidak ingin menambah kapasitas komputer melebihi jumlah yang ada saat ini. Lantai 1 khusus untuk anak-anak terdapat 12 unit komputer, ditambah


(19)

Bab 1 Pendahuluan 1-4

dengan 1 unit komputer operator penjaga warnet, maka total komputer pada lantai 1 adalah 13 unit komputer. Sedangkan untuk lantai 2 khusus untuk orang dewasa, terdapat 12 unit komputer. Total keseluruhan komputer yang ada pada Warnet “A” Subang adalah 25 unit komputer. 4) Lingkungan fisik yang dibahas dibatasi hanya meliputi pencahayaan,

kebisingan, suhu, kelembaban, sirkulasi udara, dan warna yang ada pada ruangan warnet saja.

5) Perancangan yang dibahas hanya meliputi fasilitas, tata letak, lingkungan fisik, sistem K3 dan keamanan dalam ruangan warnet.

6) Fasilitas yang dirancang hanya sekat pemisah dan kursi tunggu saja. 7) Sekat pemisah akan dirancang diatas meja yang digunakan untuk

menopang komputer bersama perangkatnya, tanpa dilakukannya perancangan meja baru.

8) Penggunaan data anthropometry orang dewasa diambil dari buku ergonomi dengan judul “Konsep Dasar dan Aplikasinya”, karangan

Eko Nurmianto Ir., M. Eng., Sc., DERT.

9) Panjang adalah ukuran yang diambil secara horizontal dari kiri ke kanan atau sebaliknya, lebar adalah ukuran yang diambil secara horizontal dari depan ke belakang atau sebaliknya, dan tinggi adalah ukuran yang diambil dari atas ke bawah atau sebaliknya, apabila benda dilihat dari tampak depan.

10) Persentil yang digunakan dalam perancangan adalah 95% untuk maksimum dan 5% untuk minimum.

11) Menggunakan tingkat ketelitian 10% dan tingkat kepercayaan dan tingkat kepercayaan sebesar 95% dalam melakukan pengukuran.

12) Analisis nilai untuk perancangan yang digunakan pada kursi tunggu dan sekat pemisah adalah use value, esteem value dan cost value.


(20)

Bab 1 Pendahuluan 1-5

Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha 1.3.2 Asumsi

Asumsi ini dilakukan agar penelitian lebih terarah dan fokus sesuai tujuan awal penelitian, maka penulis mengambil asumsi sebagai berikut :

1) Data anthropometry orang dewasa diambil dari buku ergonomi berjudul “Konsep Dasar dan Aplikasinya”, karangan Eko Nurmianto Ir., M. Eng., Sc., DERT. mewakili data anthropometry

pelanggan warnet.

2) Kelonggaran untuk pakaian adalah sebesar 1 cm, kelonggaran alas kaki berupa sepatu ataupun sandal adalah sebesar 2 cm, sedangkan untuk kelonggaran gerak dinamis sebesar 3 cm.

1.4 Perumusan Masalah

Berdasarkan batasan dan asumsi yang telah diberikan, maka yang akan diambil sebagai bahan penelitian untuk perumusan masalah adalah:

1. Bagaimana keadaan fasilitas fisik warnet sekarang? 2. Bagaimana keadaan tata letak fisik warnet sekarang? 3. Bagaimana keadaan lingkungan fisik warnet sekarang?

4. Bagaimana keadaan sistem K3 & keamanan warnet yang ada sekarang?

5. Apa sajakah usulan terhadap perbaikan fasilitas fisik warnet dilihat dari segi ergonomi?

6. Apa sajakah usulan terhadap perbaikan tata letak fisik warnet dilihat dari segi ergonomi?

7. Apa sajakah usulan terhadap perbaikan lingkungan fisik warnet dilihat dari segi ergonomi?

8. Apa sajakah usulan guna meningkatkan sistem K3 & keamanan warnet dilihat dari segi ergonomi?


(21)

Bab 1 Pendahuluan 1-6

1.5 Tujuan Penelitian

Agar warnet “A” dapat memberikan kenyamanan yang lebih baik kepada para pelanggannya , maka perlu dilakukan penelitian dengan tujuan:

1. Menganalisis keadaan fasilitas fisik warnet saat ini. 2. Menganalisis keadaan tata letak fisik warnet saat ini. 3. Menganalisis keadaan lingkungan fisik warnet saat ini.

4. Menganalisis keadaan sistem K3 & keamanan warnet saat ini.

5. Memberikan usulan untuk memperbaiki fasilitas fisik agar lebih baik dari keadaan sebelumnya dilihat dari segi ergonomi.

6. Memberikan usulan untuk memperbaiki tata letak fisik agar lebih baik dari keadaan sebelumnya dilihat dari segi ergonomi.

7. Memberikan usulan untuk memperbaiki lingkungan fisik agar lebih baik dari keadaan sebelumnya dilihat dari segi ergonomi.

8. Memberikan usulan terhadap sistem K3 & keamanan agar lebih baik dari keadaan sebelumnya dilihat dari segi ergonomi.

1.6 Sistematika Penulisan

Untuk lebih terstruktur dan terperinci, maka penulis menyusun laporan penelitian ini dengan sistematika sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab 1 berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah, pem-batasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, yang selan-jutnya akan dibagi ke dalam sistematika penulisan laporan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi dasar - dasar landasan teori yang digunakan dalam pengamatan, pengolahan, perancangan dan analisis data sebagai pedoman untuk mencari solusi dalam memecahkan masalah-masalah yang ada. Teori-teori tersebut berasal dari buku-buku, internet, karangan ilmiah dan segala karangan yang dapat menunjang dalam menyelesaikan penulisan laporan.


(22)

Bab 1 Pendahuluan 1-7

Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi tentang penjelasan langkah – langkah penelitian yang terstruktur mulai dari awal sampai dengan akhir.

BAB 4 PENGUMPULAN DATA

Bab ini berisi tentang data-data objek pengamatan pada tempat tersebut yang tentunya akan digunakan untuk membuat pengolahan data dan analisis penelitian. Adapun data-data yang dikumpulkan ini berasal dari pengamatan yang dilakukan penulis secara langsung, observasi ke tempat pengamatan, serta penyebaran kuesioner dengan pihak-pihak terkait seperti pemilik, penjaga, dan pelanggan warnet tentunya.

BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

Pada bab ini berisi pengolahan dan analisis terhadap data yang telah dikumpulkan dalam pengumpulan data sebelumnya. Pengolahan data yang dilakukan meliputi beberapa hal seperti uji validitas konstruk, uji validitas dan reliabilitas data kuesioner menggunakan program SPSS dan fishbone.

BAB 6 PERANCANGAN DAN ANALISIS

Pada bab ini berisi usulan perancangan terhadap masalah-masalah yang ada pada perusahaan. Perancangan ini menggunakan metode QFD yaitu Quality Function Deployment, yang penerapannya dilihat dari sudut pandang ergonomi, dimana hasil perancangan yang diperoleh nantinya dapat memberikan jawaban akan kebutuhan pelanggan Warnet “A” Subang. Setelah melakukan perancangan, maka dilakukan analisis terhadap hasil akhir yang meliputi analisis rancangan terhadap fasilitas fisik, tata letak fisik, lingkungan fisik, sistem K3 dan keamanan warnet.

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan rangkuman saran kepada pemilik warnet ”A” yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk mengatasi ataupun mengurangi permasalahan yang ada, guna mendapatkan suatu kondisi warnet yang ideal.


(23)

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan Fasilitas Fisik

1) Sekat Pemisah

Saat ini belum terdapat sekat pemisah yang berfungsi sebagai pembatas antara 1 komputer dengan komputer yang lainnya pada Warnet “A” Subang. Padahal sekat pemisah ini dapat digunakan untuk membantu membatasi pandangan mata orang lain yang ingin melihat aktifitas internet yang dilakukan oleh pengguna, dengan kata lain sekat pemisah dapat membantu menjaga privasi seorang pelanggan ketika ia sedang bermain komputer pada warnet tersebut. 2) Kursi Tunggu

Selain ketidaktersediaannya sekat pemisah komputer, Warnet “A” Subang juga belum memiliki fasilitas kursi tunggu. Hal ini mengakibatkan para pelanggan yang menunggu antrian bermain komputer, harus berdiri cukup lama untuk mendapat giliran bermain.

Tata Letak Fisik 1) Gang

Area jalan (gang) pada Warnet “A” Subang, saat ini masih terasa sempit. Hal ini disebabkan oleh penempatan meja panjang yang biasa digunakan untuk menopang komputer-komputer pelanggan kurang tepat, sehingga membuat orang yang ingin melewati jalan tersebut tidak leluasa bergerak.

2) Loker

Penempatan loker saat ini belum tepat, karena tata letaknya yang berada di luar ruangan. Padahal beberapa orang pelanggan sering menitipkan barang bawaanya pada loker yang ada pada warnet tersebut. Letaknya yang belum strategis, seringkali menjadi


(24)

Bab 7 Kesimpulan Dan Saran 7-2

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha penyebab barang titipan pada loker tersebut rusak atau bahkan hilang karena minimnya pengawasan yang dilakukan.

3) Perangkat

Tata letak penempatan perangkat komputer saat ini seperti CPU,

monitor, keyboard, dan mouse terlalu dekat 1 dengan yang lainnya, sehingga dapat dikatakan tidak ada space (ruang gerak) yang memadai, padahal masih tersisa bagian meja kosong yang dapat digunakan untuk memperluas penempatan perangkat komputer, pada setiap 1 working area.

Lingkungan Fisik 1) Pencahayaan

Keadaan pencahayaan pada Warnet “A” Subang saat ini dirasa kurang optimal. Pada setiap lantai hanya terdapat 2 buah titik lampu dengan kondisi cahaya yang redup, karena intensitas pencahayaan yang kurang dari 350 lux, padahal pencahayaan yang ideal untuk ruangan warnet adalah sekitar 350 sampai dengan 750 lux. Hal ini dapat memberikan efek buruk bagi pelanggan, contohnya saja adalah gangguan penglihatan mata.

2) Kebisingan

Warnet “A” Subang terasa sangat bising, karena adanya sebagian komputer pelanggan yang dipasang perangkat suara yaitu speaker.

Hal ini menjadi salah satu penyebab tingkat suara pada warnet tersebut berada diatas 60 dB, sehingga warnet tersebut dapat dikategorikan kedalam ruangan yang bising.

3) Suhu & Kelembaban Udara

Suhu dalam ruangan Warnet “A” Subang saat ini terasa sangat panas, khususnya saat siang dan sore hari. Hal ini terbukti dengan ukuran suhu udara yang berada diatas 25⁰C, ditambah lagi dengan kelembaban udara yang berada diatas sekitar 60%, sehingga membuat keadaan udara berada diluar batas “comfortable”.


(25)

Bab 7 Kesimpulan Dan Saran 7-3

4) Sirkulasi Udara

Keadaan sirkulasi udara saat ini dirasa belum optimal, hal ini terbukti dengan terasa panas dan pengapnya udara didalam ruangan Warnet “A” Subang. Minimnya alat-alat penunjang sirkulasi udara seperti kipas angin, exhaust fan dan AC menjadi penyebab kurang meratanya sirkulasi udara dalam ruangan, ditambah lagi perangkat komputer yang mengeluarkan energi panas seperti CPU ikut membuat udara dalam ruangan menjadi tidak stabil.

5) Warna

Desain warna dinding ruangan pada warnet saat ini adalah hijau muda, warna tersebut sebenarnya sudah sesuai karena dapat memberikan efek sejuk dan nyaman. Namun karena pencahayaan ruangan saat ini kurang optimal, ruangan warnet menjadi terasa gelap dan tidak menarik.

Sistem K3 dan Keamanan

Kesehatan dan keselamatan orang-orang yang ada dalam ruangan warnet serta keamanan tempat adalah hal yang penting. Tetapi sayangnya Warnet “A” Subang kurang memperhatikan hal tersebut. Hal ini terbukti dengan kurang sigapnya penjaga warnet dalam membersihkan dan merapihkan tempat, tidak tersedianya asbak dan tempat sampah yang memadai, tidak adanya alat penunjang keamanan seperti CCTV, ditambah lagi kondisi kabel listrik yang buruk dan berserakan membuat warnet tersebut menjadi tidak nyaman.

7.2 Saran

Fasilitas Fisik 1) Sekat pemisah

Sekat yang diusulkan diantara 3 alternatif pilihan adalah sekat yang menggunakan bahan dasar fibber glass. Sekat ini dipilih karena perancangannya yang ergonomis dengan memperhatikan data antropometri sebagai acuannya. Adapun perancangan sekat pemisah


(26)

Bab 7 Kesimpulan Dan Saran 7-4

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha ini memiliki ukuran panjang 523 cm, lebar 204 cm, dan tinggi sekat 64 cm yang mampu membantu menjaga privasi pelanggan saat menggunakan fasilitas internet pada Warnet “A” Subang. Desain warna yang disarankan adalah warna cokelat, karena dapat memberikan kesan merangsang, modern, dan tidak mudah terlihat kotor. Selain itu, bahan fibber dinilai sebagai bahan yang cukup kuat untuk digunakan sebagai pembatas antara 1 komputer dengan komputer yang lainnya. Meskipun dalam pembuatannya tidak mudah dan memakan biaya yang cukup besar, akan tetapi hal tersebut dinilai cukup sebanding karena dapat memberikan kenyamanan bagi para pelanggan. Untuk lebih jelas, spesifikasi perancangan secara rinci dapat dilihat pada tabel 6.18 dan gambar 6.11, untuk penjelasan lengkapnya terdapat pada Bab 6, hal.32-38.

2) Kursi tunggu

Penulis mengusulkan perancangan 1 buah kursi tunggu, yang dapat digunakan maksimal oleh 4 orang atau kurang. Kursi tunggu yang diusulkan oleh penulis adalah kursi tunggu rancangan dengan bahan dasar kayu MDF. Kursi tunggu ini dirancang secara ergonomis dengan memperhatikan ukuran antropometri sebagai acuannya. Ukuran perancangannya adalah panjang alas 200 cm, lebar alas 44 cm, tinggi alas 45 cm, panjang sandaran 200 cm, lebar sandaran 44 cm, tinggi sandaran 60 cm, dan sudut kemiringan sebesar 20⁰. Desain warna yang disarankan adalah warna cokelat, karena dapat memberikan kesan merangsang, modern, dan tidak mudah terlihat kotor. Meskipun kursi tunggu ini berbahan dasar kayu, akan tetapi kayu yang dipilih adalah jenis kayu yang kuat, harga yang terjangkau, dan mempunyai tekstur yang baik apabila ingin dibentuk menjadi furniture rumah tangga seperti meja, kursi dan lemari. Penempatan kursi tunggu dapat diletakkan di bagian dalam ruangan agar lebih nyaman. Untuk lebih jelas, spesifikasi perancangan secara rinci dapat dilihat pada tabel 6.21 dan gambar 6.13, untuk penjelasan lengkapnya terdapat pada Bab 6, hal.38-46.


(27)

Bab 7 Kesimpulan Dan Saran 7-5

Tata Letak Fisik 1) Gang

Jarak lebar gang yang diusulkan agar dapat dilalui orang yang ada dalam ruangan warnet adalah sekitar minimal 60 cm. Hal yang perlu dilakukan adalah menggeser posisi meja panjang yang biasa digunakan untuk menopang komputer-komputer user, kearah tengah agar ukuran gang dibagian sisi menjadi lebih lebar. Untuk lebih jelas, spesifikasi perancangan secara rinci dapat dilihat pada gambar 6.18 dan gambar 6.19, untuk penjelasan lengkapnya terdapat pada Bab 6, hal.61-65.

2) Loker

Usulan yang diberikan penulis adalah dengan memindahkan loker yang berada diluar ruangan, menjadi berada didalam ruangan warnet dan terletak disamping penjaga warnet. Hal ini dilakukan untuk memudahkan penjaga warnet dalam mengawasi barang-barang yang dititipkan pada loker sesering mungkin, sehingga dapat meminimisasi kerusakan atau bahkan hilangnya barang titipan. Agar pelanggan yang menitipkan barangnya merasa nyaman bahwa barang tersebut tidak rusak atau hilang, penjaga warnet perlu mengawasi loker dengan sigap, contohnya tiap 10 menit sekali, atau bisa juga dengan menerapkan sistem penitipan barang yang ditukar dengan kartu. Untuk lebih jelas, spesifikasi perancangan secara rinci dapat dilihat pada gambar 6.18, untuk penjelasan lengkapnya terdapat pada Bab 6, hal.61-63.

3) Perangkat

Oleh karena masih tersedianya space lahan meja yang kosong, maka usulan perbaikan yang disarankan penulis adalah dengan menata ulang posisi peletakan perangkat-perangkat komputer, namun tetap memperhitungkan keleluasaan area gerak pelanggan ketika ia sedang bermain. Untuk lebih jelas, spesifikasi perancangan secara rinci dapat dilihat pada gambar 6.18 dan gambar 6.19, untuk penjelasan lengkapnya terdapat pada Bab 6, hal.61-65.


(28)

Bab 7 Kesimpulan Dan Saran 7-6

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha  Lingkungan Fisik

1) Pencahayaan

Usulan terhadap pencahayaan Warnet “A” Subang adalah dengan menambahkan 3 lampu di setiap lantai dengan kapasitas daya 20 watt, sehingga total banyaknya lampu di setiap lantai adalah 5 buah (sebelumnya sudah ada 2 buah lampu yang terpasang). Warna lampu yang disarankan adalah putih, karena dapat member efek terang yang tidak merusak mata. Untuk lebih jelas, spesifikasi perancangan secara rinci dapat dilihat pada gambar 6.21 dan gambar 6.22, untuk penjelasan lengkapnya terdapat pada Bab 6, hal.66-69.

2) Kebisingan

Usulan yang diberikan untuk meminimisasi tingkat kebisingan adalah dengan menyediakan headset minimal 1 unit di setiap

working area.

3) Suhu, Kelembaban, dan Sirkulasi Udara

Usulan yang diberikan penulis agar suhu udara dalam lingkungan tetap terjaga adalah dengan menyediakannya fasilitas tambahan seperti AC untuk lantai 1, dengan catatan ruangan tersebut bebas asap rokok. Sedangkan untuk lantai 2 usulan adalah dengan penambahan kipas angin dan exhaust fan, sehingga terdapat minimal 2 pada lantai 2. Posisi penempatan kipas angin diusahakan berada di pojok sisi bagian tengah kiri dan kanan ruangan. Sedangkan untuk posisi penempatan exhaust fan perlu diletakan pada bagian atas dinding belakang dan kanan ruangan agar dapat mengalirkan udara dengan baik. AC hanya dipasang pada lantai 1, karena lantai 1 biasa dipakai oleh pelangan usia anak-anak yang tidak diperbolehkan merokok, berbeda halnya dengan lantai 2 yang pelanggannya kebanyakan adalah usia dewasa dan diperbolehkan untuk merokok. Untuk lebih detailnya penjelasan lengkap terdapat pada Bab 6, hal.70-72.


(29)

Bab 7 Kesimpulan Dan Saran 7-7

4) Warna

Untuk saat ini warna dinding ruangan Warnet “A” Subang sudah sesuai, yaitu berwarna hijau muda. Dengan demikian, penulis tidak perlu memberikan usulan warna ruangan.

Sistem K3 dan Keamanan

Usulan terhadap sistem K3 dan keamanan dapat dilakukan sebagai suatu tindakan pencegahan dan penanggulangan terhadap kecelakaan yang terjadi, ataupun berkemungkinan terjadi adalah sebagai berikut :

1) Menyediakan kotak P3K bentuk I untuk tindakan pertolongan pertama apabila terjadi kecelakaan.

2) Menyediakan APAR alat pemadam kebakaran api ringan.

3) Menggunakan kabel yang memiliki karet pelindung kuat, contohnya yang berkualitas SNI. Serta melakukan pemeriksaan dan perbaikan rutin terhadap keadaan kabel listrik dan stop kontak. 4) Memasang warning sign sebagai pengingat tanda bahaya.

5) Memasang kamera CCTV disetiap lantai pada bagian pojok kiri atas ruangan.

6) Sigap dalam membersihkan tempat setiap kali pelanggan selesai bermain dan merapihkan ruangan sesuai tempatnya semula.

7) Menyediakan tempat sampah minimal 2 disetiap lantai dengan masing-masing kapasitas daya ampung besar (diameter 35 cm) yang diletakan disetiap sisi kiri dan kanan ruangan, agar lebih mempermudah orang yang ingin membuang sampah.

8) Menyediakan asbak masing-masing 1 di setiap working area pada lantai 2 saja, karena lantai atas biasanya ditempati oleh pelanggan dewasa yang sebagian besar merokok. Sedangkan lantai 1 biasanya ditempati oleh pelanggan usia anak-anak yang tidak merokok.

Penggunaan tabel checklist merupakan cara yang efektif untuk mengetahui apakah kelengkapan atas peralatan dan pemeriksaan yang ada pada usulan sistem K3 dan keamanan telah terpenuhi.


(30)

Bab 7 Kesimpulan Dan Saran 7-8

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha  Usulan Penunjang Lainnya

Agar pelanggan yang mengantri tidak jenuh menunggu gilirannya bermain, penulis mengusulkan adanya penambahan fasilitas berupa :

1) Musik

Pilihan musik POP terbaru merupakan salah satu pilihan jenis musik yang dapat diberikan, karena musik tersebut tesebut biasanya mudah diterima pendengar.

2) Majalah atau Koran

Pelanggan dapat menuggu giliran bermain sambil membaca koran atau majalah di kursi tunggu. Majalah atau koran jenis berita bisa menjadi salah satu pilihan, karena jenis ini adalah jenis yang sering ingin dibaca atau diketahui seseorang. Tidak lupa penulis juga mengusulkan adanya meja ataupun laci kecil, yang khusus digunakan untuk menyimpan majalah ataupun koran tersebut, yang diletakkan di dekat kursi tunggu.


(31)

DAFTAR PUSTAKA

1. Nurmianto, Eko ; “Ergonomi : Konsep Dasar Dan Aplikasinya”, Edisi Pertama, Institut Teknologi Sepuluh November, Penerbit Guna Widya, 1998

2. Sutalaksana, Anggawisastra, Tjakraatmadja ; “Teknik Tata Cara Kerja”, Institut Teknologi Bandung, 1979.

3. Ulrich, Karl T, Steven D. Eppinger ; “Product Design and Development”, 2ndEdition; McGraw Hill Companies Inc; USA, 2001.

4. Yudiantyo, Wawan ; “Diktat Kuliah Kesehatan dan Keselamatan Kerja”, Jurusan Teknik Industri, Universitas Kristen Maranatha, Bandung, 2005.

5. Tim Asisten Laboratorium Analisis Perancangan Kerja & Ergonomi I; “Kumpulan Modul APK & E I ”, Teknik Industri-Universitas Kristen Maranatha, Bandung, 2011.

6. Tim Asisten Laboratorium Analisis Perancangan Kerja & Ergonomi II; “Kumpulan Modul APK& E II”, Teknik Industri-Universitas Kristen Maranatha, Bandung, 2012.

7. Pheasant, Stephen ; “Bodyspace, Anthopometry, Ergonomic and Design”, Taylor and Francis, Lord-New York-Philadelphia, 1998.

8. Weimer, John ; “Handbook of Ergonomic and Human Factors Table”, PTR Prentice Hall, Englewood Cliffs, New Jersey 07632, 1993.

9. Sekaran, Uma ; “Metodologi Penelitian Bisnis 1”, Edisi 4, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2006.

10. Singarimbun, M., dan Sofian Effendi.; “Metode Penelitian Survai”, PT Pustaka LP3ES Indonesia, Jakarta, 1995.

11. Sugiyono,DR.; “Metode Penelitian Administrasi“, ALFABETA, Bandung, 2002. 12. Tjiptono, F.; “Manajemen Jasa”, Penerbit Andi Yogyakarta, 1996.

13. Santoso, Singgih ; “SPSS Versi 10 Mengolah Data Statistik Secara Profesional”, Penerbit PT. Elex Media Komputindo, Gramedia, Jakarta, 2001. 14. Muis, Rudijanto ; “Diktat Kuliah Rekayasa Kualitas”, Fakultas Teknik-Jurusan

Teknik Industri, Universitas Kristen Maranatha, Bandung, 2004.

15. Cohen, L.; “How To Make Quality Function Development”, Addison Wesley Publishing Company Inc., Canada, 1995.


(32)

Universitas Kristen Maranatha

16.

http://jasainstalistrik.blogspot.com/2011/07/cara-menghitung-jumlah-titik-lampu-pada.html#axzz37pwdIUFi

17. http://purbakuncara.com/cara-menghitung-kapasitas-ac-berdasar-besar-ruangan/


(1)

Tata Letak Fisik 1) Gang

Jarak lebar gang yang diusulkan agar dapat dilalui orang yang ada dalam ruangan warnet adalah sekitar minimal 60 cm. Hal yang perlu dilakukan adalah menggeser posisi meja panjang yang biasa digunakan untuk menopang komputer-komputer user, kearah tengah agar ukuran gang dibagian sisi menjadi lebih lebar. Untuk lebih jelas, spesifikasi perancangan secara rinci dapat dilihat pada gambar 6.18 dan gambar 6.19, untuk penjelasan lengkapnya terdapat pada Bab 6, hal.61-65.

2) Loker

Usulan yang diberikan penulis adalah dengan memindahkan loker yang berada diluar ruangan, menjadi berada didalam ruangan warnet dan terletak disamping penjaga warnet. Hal ini dilakukan untuk memudahkan penjaga warnet dalam mengawasi barang-barang yang dititipkan pada loker sesering mungkin, sehingga dapat meminimisasi kerusakan atau bahkan hilangnya barang titipan. Agar pelanggan yang menitipkan barangnya merasa nyaman bahwa barang tersebut tidak rusak atau hilang, penjaga warnet perlu mengawasi loker dengan sigap, contohnya tiap 10 menit sekali, atau bisa juga dengan menerapkan sistem penitipan barang yang ditukar dengan kartu. Untuk lebih jelas, spesifikasi perancangan secara rinci dapat dilihat pada gambar 6.18, untuk penjelasan lengkapnya terdapat pada Bab 6, hal.61-63.

3) Perangkat

Oleh karena masih tersedianya space lahan meja yang kosong, maka usulan perbaikan yang disarankan penulis adalah dengan menata ulang posisi peletakan perangkat-perangkat komputer, namun tetap memperhitungkan keleluasaan area gerak pelanggan ketika ia sedang bermain. Untuk lebih jelas, spesifikasi perancangan secara rinci


(2)

Bab 7 Kesimpulan Dan Saran 7-6

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha  Lingkungan Fisik

1) Pencahayaan

Usulan terhadap pencahayaan Warnet “A” Subang adalah dengan menambahkan 3 lampu di setiap lantai dengan kapasitas daya 20 watt, sehingga total banyaknya lampu di setiap lantai adalah 5 buah (sebelumnya sudah ada 2 buah lampu yang terpasang). Warna lampu yang disarankan adalah putih, karena dapat member efek terang yang tidak merusak mata. Untuk lebih jelas, spesifikasi perancangan secara rinci dapat dilihat pada gambar 6.21 dan gambar 6.22, untuk penjelasan lengkapnya terdapat pada Bab 6, hal.66-69.

2) Kebisingan

Usulan yang diberikan untuk meminimisasi tingkat kebisingan adalah dengan menyediakan headset minimal 1 unit di setiap working area.

3) Suhu, Kelembaban, dan Sirkulasi Udara

Usulan yang diberikan penulis agar suhu udara dalam lingkungan tetap terjaga adalah dengan menyediakannya fasilitas tambahan seperti AC untuk lantai 1, dengan catatan ruangan tersebut bebas asap rokok. Sedangkan untuk lantai 2 usulan adalah dengan penambahan kipas angin dan exhaust fan, sehingga terdapat minimal 2 pada lantai 2. Posisi penempatan kipas angin diusahakan berada di pojok sisi bagian tengah kiri dan kanan ruangan. Sedangkan untuk posisi penempatan exhaust fan perlu diletakan pada bagian atas dinding belakang dan kanan ruangan agar dapat mengalirkan udara dengan baik. AC hanya dipasang pada lantai 1, karena lantai 1 biasa dipakai oleh pelangan usia anak-anak yang tidak diperbolehkan merokok, berbeda halnya dengan lantai 2 yang pelanggannya kebanyakan adalah usia dewasa dan diperbolehkan untuk merokok. Untuk lebih detailnya penjelasan lengkap terdapat pada Bab 6, hal.70-72.


(3)

4) Warna

Untuk saat ini warna dinding ruangan Warnet “A” Subang sudah sesuai, yaitu berwarna hijau muda. Dengan demikian, penulis tidak perlu memberikan usulan warna ruangan.

Sistem K3 dan Keamanan

Usulan terhadap sistem K3 dan keamanan dapat dilakukan sebagai suatu tindakan pencegahan dan penanggulangan terhadap kecelakaan yang terjadi, ataupun berkemungkinan terjadi adalah sebagai berikut :

1) Menyediakan kotak P3K bentuk I untuk tindakan pertolongan pertama apabila terjadi kecelakaan.

2) Menyediakan APAR alat pemadam kebakaran api ringan.

3) Menggunakan kabel yang memiliki karet pelindung kuat, contohnya yang berkualitas SNI. Serta melakukan pemeriksaan dan perbaikan rutin terhadap keadaan kabel listrik dan stop kontak. 4) Memasang warning sign sebagai pengingat tanda bahaya.

5) Memasang kamera CCTV disetiap lantai pada bagian pojok kiri atas ruangan.

6) Sigap dalam membersihkan tempat setiap kali pelanggan selesai bermain dan merapihkan ruangan sesuai tempatnya semula.

7) Menyediakan tempat sampah minimal 2 disetiap lantai dengan masing-masing kapasitas daya ampung besar (diameter 35 cm) yang diletakan disetiap sisi kiri dan kanan ruangan, agar lebih mempermudah orang yang ingin membuang sampah.

8) Menyediakan asbak masing-masing 1 di setiap working area pada lantai 2 saja, karena lantai atas biasanya ditempati oleh pelanggan dewasa yang sebagian besar merokok. Sedangkan lantai 1 biasanya ditempati oleh pelanggan usia anak-anak yang tidak merokok.


(4)

Bab 7 Kesimpulan Dan Saran 7-8

Laporan Tugas Akhir Universitas Kristen Maranatha  Usulan Penunjang Lainnya

Agar pelanggan yang mengantri tidak jenuh menunggu gilirannya bermain, penulis mengusulkan adanya penambahan fasilitas berupa :

1) Musik

Pilihan musik POP terbaru merupakan salah satu pilihan jenis musik yang dapat diberikan, karena musik tersebut tesebut biasanya mudah diterima pendengar.

2) Majalah atau Koran

Pelanggan dapat menuggu giliran bermain sambil membaca koran atau majalah di kursi tunggu. Majalah atau koran jenis berita bisa menjadi salah satu pilihan, karena jenis ini adalah jenis yang sering ingin dibaca atau diketahui seseorang. Tidak lupa penulis juga mengusulkan adanya meja ataupun laci kecil, yang khusus digunakan untuk menyimpan majalah ataupun koran tersebut, yang diletakkan di dekat kursi tunggu.


(5)

1. Nurmianto, Eko ; Ergonomi : Konsep Dasar Dan Aplikasinya”, Edisi Pertama, Institut Teknologi Sepuluh November, Penerbit Guna Widya, 1998

2. Sutalaksana, Anggawisastra, Tjakraatmadja ; Teknik Tata Cara Kerja”, Institut Teknologi Bandung, 1979.

3. Ulrich, Karl T, Steven D. Eppinger ; Product Design and Development”, 2ndEdition; McGraw Hill Companies Inc; USA, 2001.

4. Yudiantyo, Wawan ; “Diktat Kuliah Kesehatan dan Keselamatan Kerja”, Jurusan Teknik Industri, Universitas Kristen Maranatha, Bandung, 2005.

5. Tim Asisten Laboratorium Analisis Perancangan Kerja & Ergonomi I; “Kumpulan Modul APK & E I ”, Teknik Industri-Universitas Kristen Maranatha, Bandung, 2011.

6. Tim Asisten Laboratorium Analisis Perancangan Kerja & Ergonomi II; “Kumpulan Modul APK& E II”, Teknik Industri-Universitas Kristen Maranatha, Bandung, 2012.

7. Pheasant, Stephen ; Bodyspace, Anthopometry, Ergonomic and Design, Taylor and Francis, Lord-New York-Philadelphia, 1998.

8. Weimer, John ; “Handbook of Ergonomic and Human Factors Table”, PTR Prentice Hall, Englewood Cliffs, New Jersey 07632, 1993.

9. Sekaran, Uma ; Metodologi Penelitian Bisnis 1”, Edisi 4, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2006.

10. Singarimbun, M., dan Sofian Effendi.; “Metode Penelitian Survai”, PT Pustaka LP3ES Indonesia, Jakarta, 1995.

11. Sugiyono,DR.; “Metode Penelitian Administrasi“, ALFABETA, Bandung, 2002. 12. Tjiptono, F.; “Manajemen Jasa”, Penerbit Andi Yogyakarta, 1996.

13. Santoso, Singgih ; “SPSS Versi 10 Mengolah Data Statistik Secara Profesional”, Penerbit PT. Elex Media Komputindo, Gramedia, Jakarta, 2001. 14. Muis, Rudijanto ; “Diktat Kuliah Rekayasa Kualitas”, Fakultas Teknik-Jurusan


(6)

Universitas Kristen Maranatha 16.

http://jasainstalistrik.blogspot.com/2011/07/cara-menghitung-jumlah-titik-lampu-pada.html#axzz37pwdIUFi

17. http://purbakuncara.com/cara-menghitung-kapasitas-ac-berdasar-besar-ruangan/


Dokumen yang terkait

Aplikasi Integrasi Metode Fuzzy Servqual dan Quality Function Deployment (QFD) Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Layanan Pendidikan (Studi Kasus: SMP Swasta Cinta Rakyat 3 Pematangsiantar)

10 125 85

Perbaikan Rancangan Produk dengan Metode Concurrent Function Deployment dan TRIZ

3 100 53

Penerapan Metode Kano, Quality Function Deployment Dan Value Engineering Untuk Peningkatan Mutu Produk Sarung Tangan Karet

11 73 101

Aplikasi Kansei Engineering Dan Quality Function Deployment (QFD) Serta Teoriya Resheniya Izobretatelskikh Zadatch (TRIZ) Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Rumah Sakit Pada Instalasi Hemodialisis

9 92 70

Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Menggunakan Metode Quality Function Deployment (Qfd); (Studi Kasus Japanese Mathematics Center Sakamoto Method Cabang Multatuli Medan)

8 152 80

Strategi Perbaikan Kualitas Pelayanan Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) dan Pendekatan Blue Ocean Strategy di LotteMart Wholesale Medan

13 167 189

Integrasi Aplikasi Metode Quality Function Deployment (QFD) dengan Blue Ocean Strategy (BOS) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Hotel, Studi Kasus: Hotel Grand Angkasa Internasional Medan

15 91 169

Perancangan Fasilitas Kerja Menggunakan Metode QFD (Quality Function Deployment) Dengan Pendekatan AHP (Analytical Hierarchy Process) Dan Memperhatikan Prinsip Ergonomi Di PT. Carsurindo

7 83 212

Rancangan Penggiling Buah Kopi Dengan Metode Quality Function Deployment (QFD) untuk Meningkatkan Produktivitas (Studi Kasus di UKM Tani Bersama

4 70 111

Perbaikan Rancangan Produk Menggunakan Metode Quality Function Deployment Dan Design For Manufacturing And Assembly

10 99 227