PEMBERIAN KREDIT PERBANKAN DENGAN DEBITUR YANG BERITIKAD TIDAK BAIK DIKAITKAN DENGAN PRINSIP KEHATI-HATIAN BANK.

PEMBERIAN KREDIT PERBANKAN DENGAN DEBITUR
YANG BERITIKAD TIDAK BAIKDIKAITKAN DENGAN
PRINSIP KEHATI-HATIAN BANK
ABSTRAK
Trioputra Citra Miranandaditama
110110110418
Pada zaman sekarang banyak mulai terjadi kredit macet dalam
usaha perbankan. Perbankan membutuhkan manajemen risiko untuk
mengendalikan risiko yang akan dialami oleh bank untuk mengelolah dana
yang disalurkan kepada masyarakat. Hal ini untuk menghindari nasabah
yang beritikad tidak baik terhadap Bank. Tujuan dilakukannya penelitianan
ini adalah untuk mengkaji dan menganalisis prinsip kehati-hatian dalam
memberikan fasilitas kredit kepda debitur oleh Bank dan untuk
mengetahui dan menganalisa penyelesaian terhadap kredit macet yang
diajukan dengan menggunakan Akta Jual Beli (AJB) berdasarkan
KUHPerdata dan UU Perbankan, serta ketentuan-ketentuan perbankan
lainnya.
Penulisan skripsi ini dikaji berdasarkan metode pendekatan yuridis
normatif dan metode deskriptif analitis, yaitu menitikberatkan pemecahan
masalah berdasarkan data yang diperoleh kemudian dianalisis
berdasarkan ketentuan dalam perundang-undangan terkait Kitab UndangUndang Hukum Perdata dan Undang-Undang Perbankan, literatur, serta

bahan lain yang berhubungan dengan penelitian dan penelitian lapangan
untuk memperoleh data primer melalui wawancara untuk selanjutnya
dianalisis secara yuridis kualitatif.
Berdasarkan penelitian tersebut diperoleh hasil: Pemberian kredit
perbankan dengan debitur yang beritikad tidak baik dikaitkan dengan
prinsip kehati-hatian Bank terjadi karena ketidaksesuaian pihak Bank
dalam menjalankan Pasal 8 UU Perbankan dimana pihak Bank lalai dalam
melakukan tugasnya. Kemudian surat berharga yang dijaminkan kepada
Bank tidak dapat dilindungi oleh lembaga jaminan dikarenakan surat
berharga itu bukan sebuah sertifikat rumah melainkan hanya Akta Jual
Beli (AJB). Penyelesaian terhadap kredit macet yang diajukan dengan
menggunakan Akta Jual Beli (AJB) objek jaminannya tidak sesuai dengan
aslinya dilihat dari ketentuan perbankan adalah dengan menggunakan
upaya penyelamatan kredit bermasalah terlebih dahulu dengan melalui
bentuk rescheduling (penjadwalan kembali), reconditioning, restructuring
(penataan kembali), kemudian melakukan sita jaminan. Berkaitan dalam
hal ini kreditur dilindungi pasal 1131 KUHPerdata, hal ini dilakukan karena
pihak Bank tidak dapat mengetahui keberadaan pihak debitur yang
seharusnya bertanggung jawab atas kredit tersebut dikarenakan debitur
tersebut melarikan diri dari pihak Bank dan perjanjian tambahan tersebut

dianggap tidak terjadi.

iv

Dokumen yang terkait

USAHA PENGEMBANGAN INDUSTRI KREATIF DENGAN PRINSIP KEHATI-HATIAN BANK.

0 2 4

ANALISIS YURIDIS KEBIJAKAN BANK INDONESIA MENGENAIPRINSIP KEHATI HATIAN DALAM PEMBERIAN KREDIT PERBANKAN

0 4 116

Usaha Pengembangan Industri Kreatif dengan Prinsip Kehati-Hatian Bank.

0 0 6

PENERAPAN PRINSIP KEHATI-HATIAN UNTUK MENCEGAH KREDIT MACET AKIBAT DEBITUR KREDIT USAHA RAKYAT BANK RAKYAT INDONESIA YANG MELARIKAN DIRI DITINJAU DARI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN PERBANKAN.

0 0 1

PENERAPAN PRINSIP KEHATI-HATIAN DALAM PEMBERIAN KREDIT TANPA AGUNAN PADA X-TRA DANA DI BANK CIMB NIAGA TbkDIKAITKAN DENGAN PERATURAN PERBANKAN.

0 0 1

KESALAHAN SISTEM INFORMASI DEBITUR DALAM PEMBERIAN KREDIT DIKAITKAN DENGAN MANAJEMEN RISIKO SEBAGAI PENERAPAN PRINSIP KEHATI-HATIAN BANK.

0 0 2

PRINSIP KEHATI-HATIAN BANK DALAM PELAKSANAAN LAYANAN NASABAH PRIMA SEBAGAI PRODUK JASA BANK DENGAN KEISTIMEWAAN TERTENTU BAGI NASABAHNYA DIKAITKAN DENGAN PERATURAN PERBANKAN.

0 0 1

PENERAPAN PRINSIP KEHATI-HATIAN BANK DALAM PEMBERIAN KREDIT UNTUK KEGIATAN USAHA YANG BERPOTENSI MENYEBABKAN PENCEMARAN LINGKUNGAN DIKAITKAN DENGAN PERATURAN PERBANKAN DAN PERATURAN LINGKUNGAN HIDUP.

0 0 1

BAB II PENERAPAN PRINSIP KEHATI-HATIAN SESUAI DENGAN PENANGANAN BISNIS KARTU KREDIT DALAM ATURAN INTERNAL PT.BANK NEGARA INDONESIA A. Prinsip Kehati-hatian Dalam Perbankan. 1. Pengertian dan Pengaturan Prinsip Kehati-hatian Dalam Undang- undang Perbankan

0 0 38

BAB II KEWAJIBAN MENERAPKAN PRINSIP KEHATI-HATIAN DALAM PROGRAM KREDIT USAHA RAKYAT A. Pengaturan Prinsip Kehati-hatian dalam Undang-undang Perbankan - Prinsip Kehati-Hatian Dalam Program Kredit Usaha Rakyat

0 0 15