POLITIK KEKERABATAN DALAM PEMILU PADA PEMERINTAHAN DESA DI DESA SI EMPAT RUBE II KECAMATAN SI EMPAT RUBE KABUPATEN PAKPAK BHARAT.

(1)

POLITIK KEKERABATAN DALAM PEMILU PADA

PEMERINTAHAN DESA DI DESA SI EMPAT

RUBE II KECAMATAN SI EMPAT RUBE

KABUPATEN PAKPAK BHARAT

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH:

SRIWATY PADANG NIM. 3113311042

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2015


(2)

(3)

(4)

i ABSTRAK

Sriwaty Padang. NIM. 3113311042. “Politik Kekerabatan Dalam Pemilu Pada Pemerintahan Desa di Desa Si Empat Rube II Kecamatan Si Empat Rube Kabupaten PakPak Bharat”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui politik kekerabatan dalam pemilu pada pemerintahan desa di Desa Si Empat Rube II Kecamatan Si Empat Rube Kabupaten PakPak Bharat. Adapun metode pada penelitian ini dilakuakn dengan bersifat deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan angket. Penelitian ini dilakukan di Desa Si Empat Rube II, Kecamatan Si Empat Rube, Kabupaten PakPak Bharat. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota masyarakat yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Desa Si Empat Rube II yaitu sebanyak 506 warga. Dan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 10 % dari jumlah populasi yaitu sebanyak 50 warga. Rumus yang digunakan dalam pengolahan data dengan menggunakan rumus tabel frekuensi.

Dari hasil penelitian yang diperoleh dari lapangan menunjukkan bahwa politik kekerabatan di Desa Si Empat Rube II sangat Kecamatan Si Empat Rube Kabupaten PakPak Bharat sangat berpegaruh dalam pemilihan pemerintahan desa yakni pemilihan Kepala Desa dan Anggota BPD. Hal ini dapat dilihat dari hasil persentase angket yang diberikan Kepada Masyarakat Di Desa Si Empat Rube II. Masyarakat memilih calon Kepala desa berdasarkan kekerabatan dengan Kepala Desa dan Anggota BPD. Pola kekerabatan yang digunakan masyarakat Di Desa Si Empat Rube II dalam pemilihan Kepala Desa yaitu berdasarkan pola kekerabatan Marga. Sedangkan pada pemilihan anggota BPD pola kekerabatan yang digunakan oleh masyarakat yaitu berdasarkan pola kekerabatan marga dan agama. Pola kekerabatan berdasarkan Marga dan Agama merupakan pola kekerabatan yang paling menonjol dalam dinamika politik di Desa Si Empat Rube II.


(5)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas berkat dan kasih-Nya yang senantiasa melimpah dalam setiap perjalanan kehidupan Penulis hingga penulis dapat meyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Dengan pengetahuan dan pengalaman yang terbatas akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul : “Politik Kekerabatan Dalam Pemilu Pada Pemerintahan Desa di Desa Si Empat Rube II Kecamatan Si Empat Rube Kabupaten PakPak Bharat”.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, mengenai isi maupun dalam penggunaan bahasa, sehingga penulis mengharapkan saran dan kritikan dari pembaca yang sifatnya membangun untuk perbaikan yang lebih baik. Mudah-mudahan skripsi ini bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca. Skripsi ini juga dapat terselesaikan berkat bantuan dari beberapa pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, sebagai Rektor Universitas Negeri Medan


(6)

iii

3. Ibu Dr.Reh Bungana. P.A, SH, M.Hum sebagai Ketua Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial universitas Negeri Medan

4. Bapak Arief Wahyudi, SH sebagai Sekretaris Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. 5. Bapak Dr. Denny Setiawan, M.Si Sebagai Kepala Laboratorium Jurusan

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

6. Bapak Drs. Halking, M.Si, sebagai Dosen Pembimbing skripsi yang telah penuh kesabaran dan ketulusan hati dalam memberi bimbingan, arahan dan petunjuk serta saran-saran kepada penulis demi kesempurnaan skripsi ini. 7. Ibu Dra. Yusna Melianti, M.H, sebagai Dosen pembimbing Akademik dan

dosen penguji yang telah memberikan arahan dan motivasi selama perkuliahan berlangsung.

8. Bapak Budi Ali Mukmin, SIP, M.A sebagai dosen penguji yang telah meberikan saran dan masukan dalam penyusunan skripsi.

9. Bapak Dr. Denny Setiawan, M.Si, sebagai dosen penguji yang telah meberikan saran dan masukan dalam penyusunan skripsi.

10.Seluruh Bapak dan Ibu Dosen di Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan kepada penulis selama ini sebagai bekal penulis di masa yang akan datang.

11.Buat yang tercinta dan tersayang dalam hidup penulis Ayahanda Usman Padang dan Ibunda Keste Berutu yang telah mengasuh dan membesarkan


(7)

iv

penulis, serta selalu mendoakan dan memberikan dukungan baik moril maupun materil kepada penulis, sehingga penulis dapat menjadi sekarang ini. 12.Kepada abangda Sakti Antoni Padang, S.Th, dan kepada adik-adikku Mersin Padang, Justri Padang dan Masni Padang yang selalu memberikan dukungan dan semangat kepada penulis.

13.Buat sahabat-sahabat karib tercinta yakni, Irmawati Berutu, Rachmi Nasution dan Rina Mentari Ginting, yang telah mendukung mendoakan serta membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, dan atas kenangan indah yang tidak akan pernah terlupakan bersama kalian dan akan selalu penulis kenang selamanya.

14.Buat teman-teman penulis di Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan terkhusus buat kelas EKstensi B 2011, waktu-waktu yang telah terlewati bersama kalian akan sangat penulis rindukan.

15.Buat teman-teman PPLT 2011 di SMP Negeri 1 Kabanjahe, penulis mengucapkan terimakasih buat kebersamaannya selama ini, kalian selalu yang terbaik.

16.Bapak Bagah Padang sebagai Kepala Desa Si Empat Rube II Kecamatan Si Empat Rube Kabupaten PakPak Bharat yang telah banyak membantu penulis dalam mengumpulkan informasi kepada penulis.

17.Kepada seluruh masyarakat di Desa Si Empat Rube II Kecamatan Si Empat Rube Kabupaten PakPak Bharat yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan informasi yang dibutuhkan penulis demi kesempurnaan skripsi ini.


(8)

v

18.Buat Elva CS yakni Sri Rejeki Sinurat dan Elva Padang terimakasih buat doa dan dukungan semangatnya kalian adalah sahabat terbaikku yang selalu di hati.

19.Dan kepada semua pihak yang telah membantu penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

Medan, Juni 2015 Penulis

Sriwaty Padang NIM : 3113311042


(9)

vi DAFTAR ISI

ABSTRAK ……….……….i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL………...………...….viii

DAFTAR LAMPIRAN……….….x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 8

C. Pembatasan Masalah ... 8

D. Perumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 10

A. Kerangka Teori ... 10

1. Politik ... 10

2. Kekerabatan ... 11

3. Politik Kekerabatan ... 15

4. Pemilihan Umum ... 18

5. Pemilu Pemerintahan Desa ... 19

6. Pemerintahan Desa ... 23

B. Kerangka Berfikir ... 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 32

A. Lokasi Penelitian ... 32

B. Populasi dan Sampel ... 33

1. Populasi ... 33

2. Sampel ... 33

C. Variabel Penelitian dan Defeni Operasional ... 33

a. Variabel Penelitian ... 33

b. Defenisi Operasional ... 34


(10)

vii

E . Teknik Pengumpulan Data ... 35

1. Observasi (Pengamatan) ... 35

2. Teknik Quesioner (Angket) ... 35

F. Teknik Analisis Data ... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………...……..37

A. Lokasi Penelitian……….……….…37

B. Hasil Penelitian ………...39

C. Pembahasan Hasil Penelitian………57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……….………..66

A. Kesimpulan……….…..66

B. Saran……….…67


(11)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Instrumen Penelitian ... 36 Tabel 2 Segi Penggunaan Masyarakat Untuk Menggunakan Hak Pilih ... 39 Tabel 3 Pola Kekerabatan yang digunakan masyarakat dalam pemilihan

Kepala Desa ... 40 Tabel 4 Latar Belakang Masyarakat Menggunakan Hak Pilih Pada Pemilihan Kepala Desa ... 41 Tabel 5 Pengenalan Kepada Calon Kepala Desa ... 42 Tabel 6 Ikatan Kekerabatan atau HubunganKeluarga Antara Masyarakat

Dengan Calon Kepala Desa ... 43 Tabel 7 Menangnya Kepala Desa Karena Memiliki Kekerabatan yang Luas

Di Desa Si Empat Rube II... 44 Tabel 8 Usaha Yang Dilakukan Oleh Calon Kepala Desa Dalam Pemilihan

Kepala Desa ... 45 Tabel 9 Pilihan antara calon Kepala Desa Yang merupakan kerabat dekat dan calon kepala desa yang berpengalaman di bidang pemerintahan ... 46 Tabel 10 Menangnya Bapak Bagah Padang Sebagai Kepala Desa Di Desa Si

Empat Rube II Melakukan adanya Pelayanan Khusu Bagi Kerabat Dekat ... 47 Tabel 11 Ikatan Kekerabatan dalam Pemilihan Kepala Desa Apakah Baik untuk Dilaksanakan ... 48 Tabel 12 Pengaruh Kekerabatan Masyarakat Desa dalam Memilih Anggota

BPD ... 49 Tabel 13 Pola Kekerabatan Yang Digunakan Masyarakat Dalam Memilih

anggota BPD ... 50 Tabel 14 Apakah Kerabat Yang Terpilih Merupakan Kerabat Dekat Kepala

Desa ... 51 Tabel 15 Dampak Positif Ikatan Kekerabatan Dalam Pemilihan Kepala Desa 52 Tabel 16 Dampak Nehatif Ikatan Kekerabatan Dalam Pemilihan Kepala Desa 53


(12)

ix

Tabel 17 Rekapitulasi Jawaban Responden Politik Kekerabatan Pada Pemilihan Kepala Desa ... 54 Tabel 18 Rekapitulasi Jawaban Responden Politik Kekerabatan Pada Pemilihan Anggota BPD ... 55 Tabel 19 Rekapitulasi Jawaban Responden Dampak Politik Kekerabatan Pada Pemilihan Pemerintahan Desa ... 56


(13)

x

DAFTAR LAMPIRAN

1. Angket

2. Perangkat Desa 3. Nota Tugas

4. Surat Ijin Penelitian dari Jurusan

5. Surat Mengadakan Penelitian Dari Fakultas Ilmu Sosial 6. Surat Keterangan Telah Mengadakan Penelitian

7. Surat Keterangan Telah Menyerahkan Skripsi Ke Tempat Penelitian 8. Kartu Bimbingan Skripsi

9. Daftar Peserta Seminar

10.Surat Keterangan dari Perpustakaan Jurusan 11.Surat Keterangan Dari Perpustakaan UNIMED 12.Surat Pernyataan Keaslian Tulisan


(14)

1 BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Dalam sistem pemerintahan di Indonesia, desa merupakan salah satu bagian dari sistem pemerintahan yang paling dasar atau pemerintahan terendah dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Menurut UU No 6 Tahun 2014 pasal 1 ayat (1) tentang Desa, “Desa merupakan kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia”. Landasan pemikiran dalam pengaturan mengenai desa adalah keanekaragaman, partisipasi, otonom asli, demokratisasi dan pemberdayaan masyarakat”. Peran pemerintah desa begitu sangat penting karena langsung berhadapan dengan masayarakat dalam berbagai hal, baik itu dalam proses pembangunan maupun dalam proses penerapan kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pemerintah untuk masyarakat yang bertemapat tinggal di desa tersebut. Keberadaan desa di Negara Indonesia dari tahun-ketahun mengalami perubahan baik dari segi kekuasaan sampai dengan kepemipinan seiring dengan perkembangan jaman.

Menurut Widjaja (2002 :21) “Pemerintahan desa terdiri dari Kepala Desa dan Badan Perwakilan Desa (BPD), pemerintah desa dalam dalam melaksanakan tugas dibantu oleh perangkat desa”.


(15)

2

Menurut Abdullah (2011 : 168) “Perangkat desa terdiri dari sekretaris desa, kepala urusan (kaur) dan kepala dusun”. Masing-masing perangakat desa tersebut mempunyai tugas yang harus dikerjakan dalam hal pemerintahan desa. Sekretaris desa bertugas di bidang administrasi dan pelayanan umum. Misalnya kegiatan surat menyurat, kegiatan kearsipan, dan kegiatan membuat laporan, Kaur bertugas untuk membantu tugas sekretaris desa sedangkan Kepala dusun bertugas dibidang pembangunan desa.

Kepala desa dipilih langsung oleh dan dari penduduk desa. Seorang kepala desa haruslah seoarang warga Negara Republik Indonesia yang memenuhi syarat, yan selanjutnya akan ditentukan dalam perda tentang tata cara pemilihan kepala desa. Dalam pemilihan kepala desa, calon yang memperoleh suara terbanyak ditetapkan sebagai kepala desa terpilih dan menjadi pemimpin didesa tersebut dan juga sebagai penggerak perubahan desa yang dipimpin kearah yang lebih baik.

Dalam melaksanakan pemilihan umum disinilah masyarakat desa menentukan pemimpin yang dapat membangun desa kearah yang lebih baik dalam berbagai bidang, yakni dalam bidang pembangunan, pendidikan, agama, sosial budaya dan adat istiadat yang berlaku di desa tersebut. Pemilihan umum sangat sejalan dengan semangat demokrasi yang subtansial yaitu demokrasi dalam pengertian pemerintah yang diselenggarakan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Artinya rakyat yang memegang kekuasaan tertinggi dalam pemerintahan, tanpa adanya rakyat maka pemerintah tidak dapat menjalankan fungsinya sebagai alat Negara untuk memerintah atau mengatur.


(16)

3

Menurut Davit Baetham dan Kevin Boyle (Mufti, 2012:97) mengatakan bahwa Demokrasi adalah “mewujudkan keinginan bahwa keputusan yang mempengaruhi perkumpulan secara keseluruhan harus diambil oleh semua anggota dan setiap anggota mempunyai hak yang sama dalam pengambilan keputusan”.

Dari pendapat diatas terdapat dua hal yang perlu dipahami yang pertama, demokrasi merupakan perwujudan keinginan secara keseluruhan anggota, dan semua anggota meiliki hak yang sama. Kedua, demokrasi merupakan indikator yang dapat mewujudkan prinsip kendali rakyat dan kesetaraan politik yang melibatkan partisipasi rakyat dalam mewujudkan pengambilan/pembuatan keputusan secara kolekif.

Pemilu merupakan lembaga sekaligus prosedur praktik politik untuk mewujudkan kedaulatan rakyat yang memungkinkan terbentuknya sebuah perwakilan pemerintahan. Pemilu juga sering disebut sebagai pesta demokrasi yaitu untuk membentuk sistem kekuasaan Negara yang berkedaulatan rakyat dan permusyawaratan perwakilan yang digariskan oleh konstitusi atau Undang-Undang Dasar Tahun 1945 Negara Republik Indonesia. Pemilihan umum adalah kekuasaan yang lahir dari bawah menurut kehendak rakyat dan dipergunakan sesuai dengan keinginan rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat.

Pergantian pemimpin dengan sistem pemilihan memungkinkan terjadi persaingan yang cukup ketat antara calon-calon yang ingin menduduki kursi pemerintahan oleh karena itu para calon menyusun strategi yang bisa memgumpulkan suara terbanyak dari masyarakat setempat. Salah satu strategi


(17)

4

yang sering dilakukan oleh para calon yang ingin memperoleh kekuasaan dan mempertahankan kekuasaan yaitu dengan membayar suara rakyat atau sering disebut dengan politik uang. Hal ini dilkukan agar masyarakat mau bepartisipasi terhadap pemilihan pemerintahan desa yang akan berlangsung. Sementara cara yang dilakukan oleh apara calon tersebut sudah bertentangan dengan partisipasi politik yang seharusnya dijalankan oleh setiap anggota masyarakat.

Menurut Herbert (Miriam, 2008 : 367) Partisipasi politik adalah “kegaiatan sukarela dari warga masyarakat melalui mana mereka mengambil bagian dalam proses pemilihan penguasa, yang secara langsung atau tidak langsung dalam proses pembentukan kebijakan umum”.

Namun tidak semua masyarakat berpartisipasi dalam pemilihan Kepala Desa karena uang, akan tetapi karena kemungkinan lain yang akan dijumpai yakni karena adanya ikatan kekerabatan dengan calon Kepala Desa yang mencalonkan Diri sebagai Kepala Desa. Demikian juga pada pemilihan Kepala Desa di Desa Si Empat Rube II, politik kekerabatan merupakan suatu kebiasaan yang sering dilakukan oleh masyarakat pada pemilihan Kepala Desa. Kekerabatan merupakan adanya suatu hubungan antara masayarakat yang satu dengan masyarakat yang lainnya. Hubungan kekerabatan bukan hanya berdasarkan garis keturunan, berdasarkan suku, marga, agama, ras tetapi kekerabatan juga bisa timbul karena persahabatan. Dalam pemilihan Kepala Desa pola kekerabatan yang sangat mempengaruhi menangnya salah satu kandidat yang mencalonkan diri sebagai Kepala Desa adalah berdasarkan agama, perkawinan dan marga. Hal ini yang menjadi masalah demokrasi yang muncul di Desa Si Empat Rube II Kecamatan Si


(18)

5

Empat Rube yang terjadi disetiap pemilihan Kepala Desa. Karena dengan berlakunya politik kekerabatan, pelayanan kepala desa kadang-kadang tidak merata artinya kepala desa sering megutamakan pelayanan kepada kerabat terdekatnya atau keluarganya.

Di lingkungan pedesaan aspirasi rakyat rakyat sangatlah penting, karena sebagian besar masyarakat Indonesia hidup di lingkungan pedesaan. Demikian juga dengan keberhasilan pembangunan di desa menjadi tolak ukur keberhasilan pembangunan nasional. Namun pada kenyataannya sekarang ini suara masyarakat desa hanya berguna ketika pemilihan umum tiba, baik itu pemilihan wakil rakyat ataupun pemilihan kepala desa. Pemilihan kepala desa merupakan salah satu pesta demokrasi, dimana masyarakat desa dapat berpartispasi dengan memberikan suara untuk memilih calon kepala desa yang bertangkung jawab dan dapat mengembangkan atau memajukan desa tersebut. Oleh karena itu, pemilihan kepala desa sangatlah penting untuk mendukung penyelenggaraan pemerintah desa.

Desa si Empat Rube II merupakan salah satu desa di Kabupaten PakPak Bharat Provinsi Sumatera Utara. Di Desa Si Empat Rube II ini merupakan salah satu contoh proses pemilihan kepala desa yang berlangsung seru dalam ranah perpolitikan. Hal ini dapat dilihat pada saat sebelum pemilihan kepala desa berlangsung, para Calon Kepala Desa Si Empat Rube II sangat berkompetensi untuk mencari dukungan masyarakat sebanyak-banyaknya dengan berbagai cara menjanjikan hal-hal yang bisa membuat masyarakat tertarik dengan kepemimpinan Calon Kepala Desa tersebut. Selain itu calon kepala desa juga


(19)

6

mendekati tokoh-tokoh masyarakat yang ada di Desa Si Empat Rube II. Dalam pemilihan Kepala Desa Si Empat Rube II tidak terlepas dari keinginan untuk memperoleh kekuasaan.

Menurut (Budiardjo, 2008:60) kekuasaan adalah ”kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain, sehingga prilakunya menjadi sesuai dengan keinginan dari seseorang yang mempunyai kemampuan”. Sesorang atau sekelompok orang dapat memiliki kekuasaan jika memiliki sumber daya kekuasaan. Sumber daya kekuasaan dapat berupa kedudukan, kekayaan, kepandaian atau keterampilan dan kepercayaan atau agama.

Dari pendapat tersebut maka calon Kepala Desa Si Empat Rube II harus mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi masyarakat Si Empat Rube II agar mendukung kandidat yang mencalonkan diri sebagai Kepala Desa Si Empat Rube II. Dalam pemilihan Kepala Desa Si Empat Rube II politik yang sering di jumpai yaitu politik kekerabatan atau politik dinasti. Politik dinasti merupakan sebuah strategi politik manusia yang bertujuan untuk memperoleh kekuasan, agar kekuasaan tersebut tetap berada dipihaknya dengan cara mewariskan kekuasaan yang sudah dimiliki kepada orang lain yang mempunyai hubungan keluarga dengan pemegang kekuasaan.

Kekuasaan di atas juga sama dengan kekuasaan tradisional dalam bentuk patriakalisme. Menurut Weber (Mufti, 2013:56) kekuasaan tradisional dalam bentuk patriakalisme adalah kekuasaan yang berada di tangan satuan kekerabatan (rumah tangga) yang dipegang oleh seorang individu tertentu yang memiliki otoritas warisan.


(20)

7

Di Desa Si Empat Rube II, dalam mempertahankan kekuasaan politik kekerabatan meruapakan salah satu strategi yag digunakan oleh kandidat yang akan menjadi calon Kepala Desa. Contohnya jika calon Kepala Desa Marga Padang maka yang mendukung calon tersebut sebagian besar adalah marga Padang dan seluruh kerabat yang masih ada hubungan darah dengan calon Kepala Desa tersebut. Dan setelah calon tersebut terpilih menjadi Kepala desa maka yang menjadi perangkat-perangkat desa atau anggota BPD yang diplih adalah keluarga atau kerabat terdekat saja. Inilah yang menjadi masalah kekuasaan yang terjadi di desa Si Empat Rube II. Karena jika hal ini terus berlangsung dari generasi ke generasi maka kemajuan desa jambu Mbellang bisa terhalangi karena yang diutamakan adalah keluarga yang memiliki ikatan kekerabatan dengan Kepala Desa tersebut bukan masyarakat luas.

Masalah politik kekerabatan dalam pemilu pemerintahan desa merupakan salah satu masalah yang harus diatasi yakni memberi sosialisai kepada masyarakat bahwa dalam pemilihan pemimpin khusunya di desa masyarakat seharusnya tidak memilih berdasarkan hubungan keluarga atau karena faktor-faktor tertentu, akan tetapi masyarakat harus mengetahui apa yang menjadi Visi dan Misi seorang Calon Kepala Desa. Karena dengan hal tersebut kemajuan desa akan semakin bagus jika pemerintah memiliki visi dan misi untuk memajukan desa tersebut.

Berdasarkan uraian di atas penulis ingin meneliti ”Politik Kekerabatan dalam Pemilu Pada Pemerintahan Desa di Desa Si Empat Rube II Kecamatan Si Empat Rube Kabupaten PakPak Bharat”.


(21)

8

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut:

1. Politik Kekerabatan dalam pemilu pada pemerintahan desa

2. Eksistensi kekerabatan dalam mempertahankan kekuasaan pemerintahan

desa

3. Faktor yang membentu terjdinya sistem politik kekerabatan

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini dapat berjalan dengan baik dan terarah, maka penulis hanya membatasi masalah pada ”Politik kekerabatan dalam pemilu pada Pemerintahan Desa”.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi rumusan dalam penelitian ini adalah ”Bagaimana Politik Kekerabatan dalam Pemilu pada Pemerintahan Desa di desa Si Empat Rube II Kecamatan Si Empat Rube Kabupaten PakPak Bharat”?

E. Tujuan Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian, hal yang sangat penting adalah menetapkan tujuan penelitian. Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah: “Untuk mengetahui Politik Kekerabatan dalam Pemilu Pada Pemrintahan Desa di Desa Si Empat Rube II Kecamatan Si Empat Rube Kabupaten PakPak Bharat”.


(22)

9

F. Manfaat Penelitian

Setelah tujuan penelitian telah tercapai, maka harus dapat dipastikan bahwa hasil penelitian tersebut bermanfaat bagi penulis dan orang lain yang membacanya.

Adapun yang menjadi manfaat penelitian ini adalah:

1. Bagi peneliti sendiri dapat menambah wawasan atau pengetahuan dalam

melakukan penelitian tentang politik kekerabatan dalam pemilu pemerintahan desa.

2. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi setiap lembaga pendidikan

khususnya mengenai politik kekerabatan.

3. Bagi pemerintahan Desa Si Empat Rube II Kecamatan Si Empat Rube

Kabupaten PakPak Bharat dapat menambah wawasan dan menjadi bahan masukan dalam mempertahankan kekuasaan.


(23)

66 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan politik kekerabatan dalam pemilu pada pemerintahan desa di Desa Si Empat rube II Kecamatan Si Empat Rube Kabupaten PakPak Bharat masih sangat kuat. Hal ini dapat dilihat dari dari tabel II sampai tabel XI yang menunjukkan bahwa ikatan kekerabatan di Desa Si Empat Rube II pada saat pemilihan Kepala Desa sangat kuat. Seperti pada tabel rekapitulasi XVIII hampir semua responden atau sebanyak 91,8% menyatakan bahwa mereka menggunakan hak pilih berdasarkan segi kekerabatan yang mereka miliki dengan Calon Kepala Desa. Pola Kekerabatan yang digunakan oleh masyarakat dalam memilih calon Kepala Maupun calon Anggota BPD yaitu:

1. Dalam pelaksaan pemilihan Kepala Desa pola kekerabatan yang digunakan oleh masyarakat adalah berdasarkan Marga, hal ini dapat dilihat dari tabel III, dimana hampir seluruh responden atau sebanyak 45 orang atau 90% manyatakan bahwa pola kekerabatan yang mereka gunakan dalam melaksanakan pemilihan Kepala Desa adalah berdasarkan marga.

2. Pemilihan anggota BPD juga tidak terlepas dari pola kekerabatan, dalam hal ini pola kekerabatan yang digunakan oleh masyarakat dalam memilih anggota BPD adalah berdasarkan Agama dan marga, hal ini dapat dilihat dari tabel XIII, yakni sebanyak 60% menyatakan memilih berdasarkan pola kekerabatan agama dan sebanyak 36% menyattaklan memilih


(24)

67

berdasarkan pola kekerabatan marga. Jadi kedua pola kekerabatan tersebut sangat berpengaruh terhadap menangnya calon pemerintah desa yang bersedia memimpin Desa Si Empat Rube II Kecamatan Si Empat Rube Kabupaten PakPak Bharat.

B. Saran

Berdasarkan hasil pembahasan dan pengalaman selama melaksanakan penelitian, penulis mengusulkan saran-saran yang kiranya bermanfaat bagi masyarakat di Desa Si Empat Rube II.

1. Dalam melaksanakan pemilihan Kepala Desa yang akan datang diharapakan masyarakat desa Si Empat Rube dapat memilih berdasarkan Visi dan Misi calon Kepala Desa dan tidak Berdasarkan ikatan Kekerabatan.

2. Diharapkan masyarakat lebih peka dalam menentukan pemimpin yang dapat membawa perubahan yang lebih baik.

3. Diharapakan masyarakat selalu ikut berprtisipasi dalam pemilihan pemerintah desa atas dasar kesadaran diri sendiri bukan karena tasa dasar dorongan para pihak-pihak tertentu.


(25)

68

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Rozali. 2011. Pelaksanaan Otonomi Luas : Dengan Pemilihan

KepalaDaerah Secara Langsung. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Arikunto, Suharsimi. 2014. Prosedur Penelitin : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Astuti, Kusuma Kartika. 2015. “Study Perilaku Pemilih Dalam Pemilihan Kepala Desa (PILKADES) Di Desa Dayun Kecamatan Dayun Kabupaten Siak Periode 2013-2019”. Jurnal FISIP Vol 2 No. 1 Februari 2015. Pekan Baru: Universitas Riau.

Bathoro, Alim. 2011. “Perangkap Dinasti Politik dalam Konsolidasi Demokrasi”

Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Umrah. Vol 2 No. 2. 2011.

UMRAH.

Balandier, George. 1986. Antroplogi Politik. Jakarta: Rajawali.

Berutu, Lister dan Padang, Nurbani. 2008. Pertuturen PakPak: Itilah dan Adat

Sopan Santun Kekerabtan Pada Masyarakat PakPak. Medan: Grasindo

Manoratama.

Budiardjo, Miriam. 2008. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia.

Claessen, H.J.M. 1987. Antropologi Politik: Suatu Orientasi. Jakarta: Erlangga.

Cohen, Abner. 1974. Two Dimension Man An Essay On The Anthropology Of

The Power And Symbolism In Complex Society. California: University

Of California Pers Berkeley And Los Angeles.

Damsar. 2012. Pengantar Sosiologi Politik. Jakarta: Kencana.

Firdaus, Emilda. 2013. “Badan Permusyawaratan Desa Dalam Tiga Priode

Pemerintahan di Desa”, Jurnal Ilmu Hukum No. 2.Vol. 2 . 2013:

PekanBaru.

Gatara, Sahid. 2009. Ilmu Politik : Memahami dan Menerapkan. Bndung:

Pustaka Setia.

Harjanto, Nico. 2011. “Politik Kekerabatan dan Institusionalisasi Partai Politik

Indonesia”, Jurnal Center For Strategic And International Studies Vol

40No. 2 Juni 2011 Jakarta: CSIS.


(26)

69

Meiyenti, Sri. 2014. “Perubahan Istilah Kekerabtan dan Hubungan Dengan Sitem

Kekerabatan Pada Masyarakat Minangkabau”, Jurnal Antropologi:

Isu-Isu Sosial Budaya Vol 16 No. 1 September 2014. Padang: Universitas

Andalas.

Mufti, Muslim . 2012. Teori-Teori Politik. Bandung: Pustaka Setia.

Munarwaroh, Siti. 2008. “Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa Di Kabupaten Bantul”, Jantara: Jurnal Sejarah dan Budaya Vol 3 No. 6 Desember 2008. Yogyakarta

Nurcholis, Hanif. 2011. Pertumbuhan dan Penyelenggaraan Pemerintahan

Desa. Jakarta: Erlangga.

Peraturan Daerah Kabupaten PakPak Bharat No. 8 Tahun 2008 Tentag Tata

Cara Pencalonan, Pemilihan, Pelantikan dan Pemerinatahan Kepala Desa.

Setiawan, Deny. 2014. Metode Peneletian : Teknik Penulisan Sikripsi. Medan: Laboratorium PPKn FIS UNIMED.

Soekanto, Soerjono. 2012. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers Sondakh, Efvendi Robby. 2013. “Prilaku Politi Masyarakat Kabupaten Minahasa

Tenggara pada Pemilihan Kepala Daerah Bersifat Langsung”, Jurnal Non

Eksakta-Hekspi Vol 5 No. 1 Januari 2013. Manado: Universitas Sam

Ratulangi.

Surbakti, Ramlan. 2013. Memahami Ilmu Politik. Jakarta : Grasindo.

Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Undang-Undang No. 6 Tahun 2014. Tentang Desa.

Undang-Undang No. 10 Tahun 2008. Tentang Pemilihan Umum Anggota DPR,

DPD dan DPRD.

Widjaja, H.AW. 2002. Pemerintahan Desa dan Administrasi Desa: Menurut

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1979 (Sebuah Tinjauan). Jakarta: Raja


(1)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut:

1. Politik Kekerabatan dalam pemilu pada pemerintahan desa

2. Eksistensi kekerabatan dalam mempertahankan kekuasaan pemerintahan desa

3. Faktor yang membentu terjdinya sistem politik kekerabatan

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini dapat berjalan dengan baik dan terarah, maka penulis hanya membatasi masalah pada ”Politik kekerabatan dalam pemilu pada Pemerintahan Desa”.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi rumusan dalam penelitian ini adalah ”Bagaimana Politik Kekerabatan dalam Pemilu pada Pemerintahan Desa di desa Si Empat Rube II Kecamatan Si Empat Rube Kabupaten PakPak Bharat”?

E. Tujuan Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian, hal yang sangat penting adalah menetapkan tujuan penelitian. Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah: “Untuk mengetahui Politik Kekerabatan dalam Pemilu Pada Pemrintahan Desa di Desa Si Empat Rube II Kecamatan Si Empat Rube Kabupaten PakPak Bharat”.


(2)

9

F. Manfaat Penelitian

Setelah tujuan penelitian telah tercapai, maka harus dapat dipastikan bahwa hasil penelitian tersebut bermanfaat bagi penulis dan orang lain yang membacanya.

Adapun yang menjadi manfaat penelitian ini adalah:

1. Bagi peneliti sendiri dapat menambah wawasan atau pengetahuan dalam melakukan penelitian tentang politik kekerabatan dalam pemilu pemerintahan desa.

2. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi setiap lembaga pendidikan khususnya mengenai politik kekerabatan.

3. Bagi pemerintahan Desa Si Empat Rube II Kecamatan Si Empat Rube Kabupaten PakPak Bharat dapat menambah wawasan dan menjadi bahan masukan dalam mempertahankan kekuasaan.


(3)

66

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan politik kekerabatan dalam pemilu pada pemerintahan desa di Desa Si Empat rube II Kecamatan Si Empat Rube Kabupaten PakPak Bharat masih sangat kuat. Hal ini dapat dilihat dari dari tabel II sampai tabel XI yang menunjukkan bahwa ikatan kekerabatan di Desa Si Empat Rube II pada saat pemilihan Kepala Desa sangat kuat. Seperti pada tabel rekapitulasi XVIII hampir semua responden atau sebanyak 91,8% menyatakan bahwa mereka menggunakan hak pilih berdasarkan segi kekerabatan yang mereka miliki dengan Calon Kepala Desa. Pola Kekerabatan yang digunakan oleh masyarakat dalam memilih calon Kepala Maupun calon Anggota BPD yaitu:

1. Dalam pelaksaan pemilihan Kepala Desa pola kekerabatan yang digunakan oleh masyarakat adalah berdasarkan Marga, hal ini dapat dilihat dari tabel III, dimana hampir seluruh responden atau sebanyak 45 orang atau 90% manyatakan bahwa pola kekerabatan yang mereka gunakan dalam melaksanakan pemilihan Kepala Desa adalah berdasarkan marga.

2. Pemilihan anggota BPD juga tidak terlepas dari pola kekerabatan, dalam hal ini pola kekerabatan yang digunakan oleh masyarakat dalam memilih anggota BPD adalah berdasarkan Agama dan marga, hal ini dapat dilihat dari tabel XIII, yakni sebanyak 60% menyatakan memilih berdasarkan pola kekerabatan agama dan sebanyak 36% menyattaklan memilih


(4)

67

berdasarkan pola kekerabatan marga. Jadi kedua pola kekerabatan tersebut sangat berpengaruh terhadap menangnya calon pemerintah desa yang bersedia memimpin Desa Si Empat Rube II Kecamatan Si Empat Rube Kabupaten PakPak Bharat.

B. Saran

Berdasarkan hasil pembahasan dan pengalaman selama melaksanakan penelitian, penulis mengusulkan saran-saran yang kiranya bermanfaat bagi masyarakat di Desa Si Empat Rube II.

1. Dalam melaksanakan pemilihan Kepala Desa yang akan datang diharapakan masyarakat desa Si Empat Rube dapat memilih berdasarkan Visi dan Misi calon Kepala Desa dan tidak Berdasarkan ikatan Kekerabatan.

2. Diharapkan masyarakat lebih peka dalam menentukan pemimpin yang dapat membawa perubahan yang lebih baik.

3. Diharapakan masyarakat selalu ikut berprtisipasi dalam pemilihan pemerintah desa atas dasar kesadaran diri sendiri bukan karena tasa dasar dorongan para pihak-pihak tertentu.


(5)

68

Arikunto, Suharsimi. 2014. Prosedur Penelitin : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Astuti, Kusuma Kartika. 2015. “Study Perilaku Pemilih Dalam Pemilihan Kepala Desa (PILKADES) Di Desa Dayun Kecamatan Dayun Kabupaten Siak Periode 2013-2019”. Jurnal FISIP Vol 2 No. 1 Februari 2015. Pekan Baru: Universitas Riau.

Bathoro, Alim. 2011. “Perangkap Dinasti Politik dalam Konsolidasi Demokrasi” Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Umrah. Vol 2 No. 2. 2011. UMRAH.

Balandier, George. 1986. Antroplogi Politik. Jakarta: Rajawali.

Berutu, Lister dan Padang, Nurbani. 2008. Pertuturen PakPak: Itilah dan Adat

Sopan Santun Kekerabtan Pada Masyarakat PakPak. Medan: Grasindo

Manoratama.

Budiardjo, Miriam. 2008. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia.

Claessen, H.J.M. 1987. Antropologi Politik: Suatu Orientasi. Jakarta: Erlangga.

Cohen, Abner. 1974. Two Dimension Man An Essay On The Anthropology Of

The Power And Symbolism In Complex Society. California: University Of California Pers Berkeley And Los Angeles.

Damsar. 2012. Pengantar Sosiologi Politik. Jakarta: Kencana.

Firdaus, Emilda. 2013. “Badan Permusyawaratan Desa Dalam Tiga Priode

Pemerintahan di Desa”, Jurnal Ilmu Hukum No. 2.Vol. 2 . 2013:

PekanBaru.

Gatara, Sahid. 2009. Ilmu Politik : Memahami dan Menerapkan. Bndung:

Pustaka Setia.

Harjanto, Nico. 2011. “Politik Kekerabatan dan Institusionalisasi Partai Politik

Indonesia”, Jurnal Center For Strategic And International Studies Vol

40No. 2 Juni 2011 Jakarta: CSIS.


(6)

Meiyenti, Sri. 2014. “Perubahan Istilah Kekerabtan dan Hubungan Dengan Sitem

Kekerabatan Pada Masyarakat Minangkabau”, Jurnal Antropologi:

Isu-Isu Sosial Budaya Vol 16 No. 1 September 2014. Padang: Universitas Andalas.

Mufti, Muslim . 2012. Teori-Teori Politik. Bandung: Pustaka Setia.

Munarwaroh, Siti. 2008. “Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Desa Di Kabupaten Bantul”, Jantara: Jurnal Sejarah dan Budaya Vol 3 No. 6 Desember 2008. Yogyakarta

Nurcholis, Hanif. 2011. Pertumbuhan dan Penyelenggaraan Pemerintahan

Desa. Jakarta: Erlangga.

Peraturan Daerah Kabupaten PakPak Bharat No. 8 Tahun 2008 Tentag Tata

Cara Pencalonan, Pemilihan, Pelantikan dan Pemerinatahan Kepala Desa.

Setiawan, Deny. 2014. Metode Peneletian : Teknik Penulisan Sikripsi. Medan: Laboratorium PPKn FIS UNIMED.

Soekanto, Soerjono. 2012. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers Sondakh, Efvendi Robby. 2013. “Prilaku Politi Masyarakat Kabupaten Minahasa

Tenggara pada Pemilihan Kepala Daerah Bersifat Langsung”, Jurnal Non

Eksakta-Hekspi Vol 5 No. 1 Januari 2013. Manado: Universitas Sam Ratulangi.

Surbakti, Ramlan. 2013. Memahami Ilmu Politik. Jakarta : Grasindo.

Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Undang-Undang No. 6 Tahun 2014. Tentang Desa.

Undang-Undang No. 10 Tahun 2008. Tentang Pemilihan Umum Anggota DPR,

DPD dan DPRD.

Widjaja, H.AW. 2002. Pemerintahan Desa dan Administrasi Desa: Menurut

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1979 (Sebuah Tinjauan). Jakarta: Raja