ANALISIS SEMIOTIK BAHASA PADA PAPAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT DI KOTA TEBING TINGGI.

(1)

ANALISIS SEMIOTIK BAHASA PADA PAPAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT DI KOTA TEBING TINGGI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra

Oleh Rusyda Nazhira

2103210030

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN MEDAN


(2)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suat Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Medan, April 2014

Rusyda Nazhira NIM 2103210030


(3)

(4)

(5)

(6)

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin atas segala nikmat iman, islam, kesempatan serta kekuatan yang telah diberikan Allah SWT, skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini berjudul “ANALISIS SEMIOTIK BAHASA PADA PAPAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT DI KOTA TEBING TINGGI.” Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sastra.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini banyak mengalami kendala, namun berkat bantuan, bimbingan, kerjasama dari berbagai pihak, kendala-kendala yang dihadapi tersebut dapat diatasi. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si., selaku Rektor Universitas Negeri Medan 2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni 3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra

Indonesia.

4. Drs. Sanggup Barus, M.Pd., selaku Sekretaris Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.

5. Muhammad Surip, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi Sastra Indonesia.

6. Dra. Rosmaini, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Skripsi.

7. Dr. Mutsyuhito Solin, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Akademik. 8. Drs. Azhar Umar, M.Pd., selaku Dosen Pengarah.


(7)

iii

10.Bapak/Ibu Dosen dan Staf Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia

11.Bapak/Ibu Pegawai di lokasi penelitian Pol dan Linmas Kota Tebing Tinggi.

12. Ayah saya, H. M. Yunus Ismail, M.A., yang tidak pernah lelah berdoa dan memberikan bantuan baik dari segi materil maupun moril serta motivasi selama ini, sehingga penyusun dapat menyelesaikan skrpisi ini. Juga Ibu saya, (Alm) Rohana Rosnaini, S.Pd., yang selalu berada di hati saya sebagai penyemangat. Adik saya, Mahyunnisa, malaikat kecilku.

13.Teman-teman seperjuangan yang sudah seperti saudara sendiri Yuliani, Sartika Sari.

14.Teman terdekat di hati yang menyemangati M.D.S.

15.Teman-teman Nondik 2010 yang telah mendukung saya dan memberikan semangat kepada saya, Novriani, Laila Nadira.

16.Semua orang yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu.

Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi pembacanya.

Medan, Maret 2014 Penulis,


(8)

i

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK……….. i

KATA PENGANTAR……….... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL... ... v

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Batasan Masalah ... 6

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II LANDASAN TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN PERTANYAAN PENELITIAN ... 9

A. Landasan Teoretis ... 9

1. Pengertian Semiotika ... 9

2. Semiotika sebagai Ilmu Tanda ... 10

3. Analisis Semiotika Bahasa ... 13

4. Teori Semiotika ... 15

a. C.S. Pierce... 15

b. Roland Barthes... 17


(9)

ii

a. Makna Denotatif... 22

b. Makna Konotatif... 23

6. Pengertian Iklan ... 24

7. Tujuan dan Fungsi Iklan... 25

a. Tujuan Iklan... 25

b. Fungsi Iklan... 25

8. Bahasa Iklan ... 27

9. Jenis-jenis Iklan ... 28

10.Iklan Layanan Masyarakat... 29

11.Papan Reklame... ... 30

12.Kerangka Konseptual ... 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 33

A. Metode Penelitian ... 33

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 33

C. Data dan Sumber Data ... 33

D. Metode Pengumpulan Data ... 34

E. Teknik Analisis Data ... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 37

A. Data Penelitian ... 37

B. Deskipsi Data Penelitian ... 44

1. Pemaknaan Bahasa ILM oleh Interpretant ... . 44

2. Penggunaan Kode Bahasa dalam ILM ... 45


(10)

iii

C. Analisis Data ... 56

1. ILM Narkoba versi A ... ... 56

2. ILM Rokok ... 60

3. ILM KDRT... ... 65

4. ILM Narkoba versi B... 69

5. ILM Lalu Lintas... 73

6. ILM Perlindungan Anak... 76

7. ILM Kesehatan... 80

8. ILM Narkoba versi C... 83

9. ILM Narkoba versi D... 87

10. ILM Lingkungan... 91

11. ILM Pajak... 94

12. ILM SDA... 97

13. ILM Lalu Lintas... 100

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 103

A. Simpulan ... 103

B. Saran……… 104


(11)

iv

DAFTAR TABEL

Tabel I ... ... 34

Tabel Temuan Data... 34

Tabel II ... ... 35

Tabel Temuan Data... 35

Tabel III ... ... 35

Tabel Temuan Data... 35

Tabel IV... ... 35

Tabel Temuan Data... 35

Tabel V ... ... 37

Jenis ILM dan Semiotik Bahasa... ... 37

Tabel VI ... ... 38

Pemaknaan Interpretant terhadap semiotik bahasa... ... 38

Tabel VII ... ... 46

Tabel Proses Triadik Iklan Layanan Masyarakat... 46

Tabel VIII ... ... 55


(12)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan dalam bidang komunikasi sudah sampai pada tingkat modernisasi dan kecanggihan media-media komunikasi. Bangsa Indonesia termasuk salah satu Negara yang mengalami perkembangan komunikasi. Media komunikasi yang mengalami kemajuan pesat saat ini adalah media massa, audiovisual, dan beberapa kecanggihan teknologi komunikasi lainnya. Hal ini ditegaskan oleh Astrid (1982:120) bahwa, “Semenjak peluncuran satelit komunikasi Palapa dalam tahun 1976, perkembangan sarana informasi dan komunikasi juga ikut maju”.

Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi saat ini membuat keberadaan iklan sebagai sarana dalam mempromosikan barang dan jasa menjadi sangat diperhitungkan. Hal ini ditunjukkan dengan semakin beragamnya tampilan iklan yang terdapat pada media, baik media elektronik maupun media cetak, yang dibuat dengan bentuk dan tampilan yang sangat kreatif, atraktif, dan tentunya persuasif.

Perkembangan iklan dan periklanan pada masyarakat dewasa ini telah memunculkan berbagai persoalan sosial dan kultural mengenai iklan, khususnya tanda yang digunakan, citra yang ditampilkan, informasi yang disampaikan, makna yang diperoleh, serta bagaimana semuanya mempengaruhi persepsi, pemahaman dan tingkah laku masyarakat (Piliang, 2012:321)


(13)

2

Menurut UU Penyiaran jenis iklan dibagi atas dua yaitu, siaran iklan niaga (komersil) dan iklan layanan masyarakat. Hal ini ditegaskan oleh Djayakusumah (1981: 17) bahwa iklan dibagi dalam dua bentuk, yakni iklan komersil dan iklan layanan masyarakat. Iklan Layanan Masyarakat tidak seperti iklan barang dan jasa yang bersifat komersial, melainkan lebih menyajikan pesan-pesan sosial yang bertujuan untuk membangkitkan kepedulian masyarakat terhadap sejumlah masalah yang harus mereka hadapi, yakni kondisi yang bisa mengancam keselarasan dan kehidupan umum. Suatu Iklan Layanan Masyarakat biasanya diproduksi oleh pemerintah atau suatu organisasi untuk memberikan informasi yang seluas-luasnya kepada masyarakat.

Iklan Layanan Masyarakat (ILM) adalah iklan non-bisnis yang menyajikan pesan-pesan sosial yang bertujuan untuk menggerakkan kepedulian masyarakat terhadap sejumlah masalah sosial. Masalah sosial yang dimaksud adalah kondisi yang bisa mengancam keserasian dan kehidupan umum. Iklan jenis ini sangat mengharapkan partisipasi aktif dari masyarakat untuk memuluskan program-program yang dicanangkan dan yang menguntungkan kedua belah pihak, dalam hal ini pemerintah dan masyarakat.

Iklan Layanan Masyarakat merupakan bagian dari kampanye sosial yang bertujuan menjual gagasan atau ide untuk kepentingan atau pelayanan masyarakat. Biasanya pesan ILM berupa ajakan, pernyataan atau himbauan kepada masyarakat untuk melakukan atau tidak melakukan suatu tindakan demi kepentingan umum atau merubah perilaku yang tidak baik supaya menjadi lebih baik, misalnya masalah kebersihan lingkungan, mendorong penghargaan terhadap perbedaan


(14)

3

pendapat, melarang keras kekerasan terhadap anak, keluarga berencana, penyalahgunaan narkoba, wajib pajak, dan sebagainya.

Iklan Layanan Masyarakat ini mengemban tugas mulia membangun masyarakat melalui pesan-pesan sosial yang dikemas secara kreatif melalui bahasa dan dengan pendekatan simbolis. Umry (2011: 157) menyatakan, “Pada dunia iklan tidak ada rambu-rambu yang menuntut kita untuk menulis iklan dengan baik. Tidak ada sanksi yang dijatuhkan, hanya kesadaran dan tanggung jawab yang membimbing kita untuk menulis sebuah iklan dengan baik dan benar.” Pada Iklan Layanan Masyarakat muatan pesan verbal dan pesan visual yang dituangkan terlalu banyak. Komunikasi visual mempunyai tanda berbentuk verbal (bahasa) dan visual, serta merujuk bahwa teks desain komunikasi visual dan penyajian visualnya juga mengandung ikon terutama berfungsi dalam sistem non-kebahasaan untuk mendukung pesan non-kebahasaan. Selain itu bahasa pada teks yang digunakan juga belum tentu dipahami oleh masyarakat setempat. Terkait dengan hal tersebut maka kajian semiotika sangat baik untuk memahami pesan pada iklan tersebut.

Piere Guirand (dalam Suwandi, 2008: 22) menyatakan bahwa semiotika adalah ilmu yang yang mempelajari sistem tanda, kode-kode, dan sebagainya. Sudjiman dan Aart (1992: 17) menegaskan pendapat Pierce bahwa, “semiotika merupakan studi tentang tanda dan segala yang berhubungan dengannya, cara berfungsinya dan hubungannya dengan tanda-tanda lain.” Dengan demikian muatan pesan verbal dan visual yang dituangkan dalam iklan dapat di análisis menggunakan kajian semiotika.


(15)

4

Ada dimensi-dimensi khusus pada sebuah iklan, yang membedakan iklan secara semiotis dari objek-objek seni pada umumnya, yaitu bahwa iklan selalu berisikan unsur-unsur tanda berupa objek yang diiklankan, konteks berupa lingkungan, orang atau makhluk lainnya yang memberikan makna pada objek, serta teks yang memperkuat makna (Piliang, 2012:341).

Selama ini, Iklan Layanan Masyarakat yang disajikan kelihatan kurang menarik, tidak komunikatif, kurang cerdas, dan terkesan menggurui. Serta bahasa yang digunakan terkadang terlalu formal, sehingga masyarakat biasa yang berlatar belakang tidak berpendidikan, menjadi tidak paham dan tidak peduli terhadap ILM yang ada di sekitarnya. Akibatnya masyarakat luas yang diposisikan sebagai target sasaran dari ILM tersebut tidak akan peduli dan mengabaikan pesan sosial yang disampaikan, dan akhirnya pesan sosial yang ingin disampaikan menjadi sia-sia.

Pesan visual dan pesan verbal yang terkandung di dalam ILM sangat lambat untuk ditindaklanjuti oleh target sasaran. Hal itu terjadi karena penyampaian pesan yang kurang komunikatif dan kurang menarik. Ia akan komunikatif apabila bahasa yang disampaikan itu dapat dimengerti oleh publik. Ia juga akan berkesan apabila dalam penyajiannya itu terdapat suatu kekhasan atau keunikan sehingga ia tampil secara istimewa, mudah dibedakan dengan yang lain. Maka dalam berkomunikasi, diperlukan sejumlah pengetahuan yang memadai seputar siapa publik yang dituju, bahasa seperti apa yang dipahami oleh masyarakat, dan bagaimana penyajian iklan yang baik.


(16)

5

Iklan Layanan Masyarakat mengandung bahasa dan tanda-tanda yang komunikatif. Lewat bentuk-bentuk komunikasi itulah pesan tersebut menjadi bermakna. Di samping itu, gabungan antara tanda dan pesan yang ada pada ILM diharapkan mampu mempersuasi khalayak sasaran yang dituju. Mengingat ILM mempunyai tanda berbentuk bahasa verbal dan visual, serta merujuk bahwa teks dan penyajian visualnya juga mengandung ikon terutama berfungsi dalam sistem non-kebahasaan untuk mendukung peran kebahasaannya, maka pendekatan semiotik terhadap ILM ini layak diterapkan.

Melalui pendekatan teori semiotik diharapkan ILM mampu dimaknai oleh masyarakat sekitarnya, dan diklasifikasikan kode bahasa yang terjadi, serta makna apa saja yang terkandung di dalamnya. Dengan demikian dapat diketahui makna pesan ILM tersebut dipahami atau tidak oleh masyarakat sesuai pemaknaan yang dihasilkannya, dan dapat ditemukan kejelasan mengenai pertimbangan-pertimbangan estetik pada ILM dipandang dari hubungan antara tanda dan pesan. Berdasarkan pemaparan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan sebuah penelitian dengan judul “Analisis Semiotik Bahasa pada Papan Iklan Layanan Masyarakat di Kota Tebing Tinggi”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pembahasan latar belakang masalah di atas, maka akan muncul berbagai masalah yang perlu diperhatikan. Permasalahan yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Iklan Layanan Masyarakat dapat diarahkan ke analisis tanda verbal yang meliputi judul, subjudul, tema dan ragam bahasanya.


(17)

6

2. Iklan Layanan Masyarakat dapat diarahkan ke analisis tanda visual yang meliputi ikon, indeks, dan simbol.

3. Iklan Layanan Masyarakat dapat diarahkan ke analisis kode bahasa estetik.

4. Iklan Layanan Masyarakat dapat diarahkan ke analisis makna denotatif dan makna konotatif.

5. Iklan Layanan Masyarakat dapat di analisis bahasanya dimengerti atau tidak sesuai dengan pemaknaan oleh interpretant.

C. Batasan Masalah

Pembatasan masalah diperlukan agar penelitian ini mengarah dan mengena pada sasaran yang diinginkan. Sebuah penelitian perlu dibatasi ruang lingkupnya agar wilayah kajiannya tidak terlalu luas yang dapat berakibat penelitian tidak fokus. Pembatasan masalah dalam penelitian ini hanya pada interpretant atau konsep yang ditemukan dari masyarakat, penemuan kode bahasa estetik dan makna (konotatif dan denotatif) yang terdapat dalam Iklan Layanan Masyarakat.

D. Rumusan Masalah

Dari identifikasi dan pembatasan masalah yang dikemukakan di atas maka masalah penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah pemaknaan interpretant terhadap bahasa dalam Iklan Layanan Masyarakat?

2. Bagaimanakah penggunaan kode bahasa estetik dalam Iklan Layanan Masyarakat?


(18)

7

3. Bagaimanakah pengungkapan makna (denotatif dan konotatif) yang terdapat dalam Iklan Layanan Masyarakat?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh data terhadap:

1. Interpretant masyarakat terhadap bahasa dalam Iklan Layanan Masyarakat.

2. Penggunaan kode bahasa estetik dalam Iklan Layanan Masyarakat. 3. Penggunaan makna denotatif dan konotatif yang terdapat dalam Iklan

Layanan Masyarakat. F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini antara lain: 1. Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat membuka cakrawala dan pemahaman masyarakat pada umumnya untuk dapat memahami dan menghayati pesan yang disampaikan ILM yang ada di sekitarnya. Pesan yang terdapat pada berbagai karya ILM adalah pesan yang disampaikan kepada khalayak sasaran dalam bentuk tanda, baik tanda verbal maupun tanda visual. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan desain iklan layanan masyarakat, tambahan informasi, bahan rujukan tentang kajian semiotik, dan memotivasi untuk dilakukannya penelitian-penelitian lanjutan yang sejenis.


(19)

8

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan gambaran tentang adanya hubungan semiotik dengan iklan layanan masyarakat dan bahasa seperti apa yang mudah dipahami masyarakat. Penelitian ini juga diharapkan dapat membantu pembuat iklan dalam upaya meningkatkan pemahaman dan kreativitas melalui teks bahasa, dan tanda-tanda bahasa yang digunakan terhadap desain iklan, khususnya iklan layanan masyarakat pada papan reklame.


(20)

1 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Dari uraian yang telah dipaparkan di atas, maka penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Pesan yang terdapat pada berbagai ILM adalah pesan yang disampaikan kepada khalayak sasaran dalam bentuk kata-kata dan tanda. Sebagian besar masyarakat di Kota Tebing Tinggi memaknai pesan yang terdapat pada setiap ILM tersebut, sesuai dengan apa yang disampaikan oleh tanda verbal dan visual yang terdapat pada ILM, pemaknaan yang mereka sampaikan hanya sebatas tahu makna teks, tanpa mengerti atau memahami lebih lanjut inti dari setiap ILM. Seperti apakah narkoba itu, bagaimanakah racun rokok itu, izin pajak mineral seperti apa, mereka tidak mengetahui itu. Pemaknaan lebih bersifat pasif, karena masyarakat kebanyakan memaknainya bukan karena sebagai pemakai, pengguna, tetapi lebih kepada tahu saja.

2. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semiotik ILM pada papan reklame di kota Tebing Tinggi ditemukan 52 tanda semiotik. Data ILM berupa kode ditemukan sebanyak 37 buah, yang diklasifikasikan pada kode hermeneutik (Kh), kode semantik (Kse), kode simbolik (Ksi), kode narasi (Kn), dan kode kebudayaan (Kk). Kode yang paling dominan adalah kode narasi dan kode kebudayaan yaitu sebanyak 11 buah (0,30%), selanjutnya diikuti kode hermeneutik sebanyak 6 buah (0,16%), dan kode simbolik sebanyak 5 buah (0,13%), dan terakhir kode semantik


(21)

2

sebanyak 4 buah (0,11% ). Berdasarkan data tersebut, terlihat kesenian yang tinggi pada setiap ILM, karena menurut Roland Barthes, proses berkarya adalah proses silang menyilangnya lima kode, yang sangat berguna sebagai alat dalam memahami tanda dan bahasa.

3. Hasil penelitian ini juga menunjukkan mengenai makna denotatif dan konotatif yang terdapat pada ILM, dari 52 tanda semiotik, terdapat 15 buah semiotik mengenai makna denotatif dan konotatif. Dari 13 ILM, terdapat 12 buah (0,8%) ILM yang ungkapan maknanya denotatif, dan 3 buah (0,2%) ILM yang konotatif. Dari hasil penelitian ini dapat dilihat mengapa bahasa pada ILM tersebut mudah dipahami, dikarenakan pengungkapannya yang denotatif telah mempermudah pembaca dalam memahami isi pesan ILM tersebut.

B. SARAN

1. Setiap individu pasti berbeda dalam hal kognisi, yaitu dalam memaknai pesan ILM yang ada. Sejalan dengan hal ini, bila terjadi sesuatu yang berbeda dalam pemaknaan merupakan hal yang biasa, penerimaan akan pesan dari ILM tersebut merupakan hal yang paling diharapkan dari terciptanya sebuah karya berupa ILM.

2. Hasil penelitian yang berupa wujud analisis interpretant masyarakat dan tanda pada ILM sebagai objek yang dikaji diharapkan dapat menjadi bahan masukan maupun alternatif untuk penelitian lanjutan, khususnya penelitian yang bersangkut paut dengan semiotik, dan menjadi bahan alternatif bagi pembuat ILM untuk


(22)

3

melihat bahasa seperti apa yang lazim disampaikan ke masyarakat sehingga target sasaran dalam hal ini masyarakat dapat menerima pesan ILM tersebut.

3. Penelitian ini diharapkan dapat menambah dan memperluas wawasan pembaca serta melatih kepekaan sosial terhadap dinamika kehidupan manusia dan problematika sosial yang terjadi di sekitar, sehingga persoalan pemaknaan terhadap bahasa dan tanda yang terdapat pada ILM dapat dipahami dan dimengerti.


(23)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsini. 2000. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Astrid, Phil. 1982. Komunikasi Massa. Bandung: Angkasa Offset.

Basrowi dan Suwandi.2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta

Budi, Setio. 2012. Literasi Media dan Kearifan Lokal: Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta :Mata Padi Pressindo.

Budiman, Kris. 2004, Ikonisitas, Semiotika Sastra dan Seni Visual, Penerbit Buku Baik. Yogyakarta

Djayakusumah, Tams. 1981. Periklanan. Bandung: Armico.

Kasali, Rhenald, 2007. Manajemen Periklanan: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.

Kosasih, E. 2000. Pelajaran Bahasa Indonesia SMK 2. Bandung: Yrama Widya. Liliweri, Alo. 1992. Memahami Peran Komunikasi Massa dalam Masyarakat.

Bandung: Penerbit PT Citra Aditya Bakti.

Piliang, Yasraf Amir. 2012. Semiotika dan Hipersemiotika. Bandung: Matahari Sobur, Alex. 2004. Semiotika Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Santosa, Puji. 2012. Ancangan Semiotik dan Pengkajian Susastra. Bandung:

Angkasa.

Sudjiman, Panuti dan Aart Van Zoest, 1992. Serba-Serbi Semiotika. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Suwandi, Sarwiji, 2008. Semantik Pengantar Kajian Makna. Yogyakarta: Media Perkasa.

Umry, Shafwan Hadi. 2011. Bahasa Pers, Iklan, dan Bahasawan. Medan: USU Press.


(24)

Albar, Deni. 2009. Semiotika Iklan Anti Korupsi. Jurnal Visualita DKV. Universitas Komputer Indonesia. Hlm.1-9.

Tinarbuko, Sumbo. 2009. Semiotika Analisis Tanda pada Karya Desain Komunikasi Visual. Jurnal Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta:Fakultas Seni dan Desain Universitas Kristen Petra. Hlm. 31-47.

Yunus, Muhammad. 2009. Analisis Semiotik Teks Lagu-Lagu Melayu Sumatera Utara. Tesis (Tidak diterbitkan). Medan: Universitas Sumatera Utara. Yusmaryanti, Herlina. 1998. Kajian Semiotik Terhadap Puisi Koran (Studi

Deskriptif- Analitik Terhadap Puisi Koran sebagai Bahan Ajar Kesusasteraan di Sekolah Lanjut Tingkat Atas). Tesis (tidak diterbitkan). Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Handriyotopo. 2011. Analisis Semiotika Iklan, http://handriyotopo.wordpress.com di akses pada 25 Februari 2014)

Penyaprillia. 2013. Bahasa dalam Iklan, (http://penyaprilia.wordpress.com diakses pada 10 Januari 2014)


(1)

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan gambaran tentang adanya hubungan semiotik dengan iklan layanan masyarakat dan bahasa seperti apa yang mudah dipahami masyarakat. Penelitian ini juga diharapkan dapat membantu pembuat iklan dalam upaya meningkatkan pemahaman dan kreativitas melalui teks bahasa, dan tanda-tanda bahasa yang digunakan terhadap desain iklan, khususnya iklan layanan masyarakat pada papan reklame.


(2)

1 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Dari uraian yang telah dipaparkan di atas, maka penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Pesan yang terdapat pada berbagai ILM adalah pesan yang disampaikan kepada khalayak sasaran dalam bentuk kata-kata dan tanda. Sebagian besar masyarakat di Kota Tebing Tinggi memaknai pesan yang terdapat pada setiap ILM tersebut, sesuai dengan apa yang disampaikan oleh tanda verbal dan visual yang terdapat pada ILM, pemaknaan yang mereka sampaikan hanya sebatas tahu makna teks, tanpa mengerti atau memahami lebih lanjut inti dari setiap ILM. Seperti apakah narkoba itu, bagaimanakah racun rokok itu, izin pajak mineral seperti apa, mereka tidak mengetahui itu. Pemaknaan lebih bersifat pasif, karena masyarakat kebanyakan memaknainya bukan karena sebagai pemakai, pengguna, tetapi lebih kepada tahu saja.

2. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semiotik ILM pada papan reklame di kota Tebing Tinggi ditemukan 52 tanda semiotik. Data ILM berupa kode ditemukan sebanyak 37 buah, yang diklasifikasikan pada kode hermeneutik (Kh), kode semantik (Kse), kode simbolik (Ksi), kode narasi (Kn), dan kode kebudayaan (Kk). Kode yang paling dominan adalah kode narasi dan kode kebudayaan yaitu sebanyak 11 buah (0,30%), selanjutnya diikuti kode hermeneutik sebanyak 6 buah (0,16%), dan kode simbolik sebanyak 5 buah (0,13%), dan terakhir kode semantik


(3)

sebanyak 4 buah (0,11% ). Berdasarkan data tersebut, terlihat kesenian yang tinggi pada setiap ILM, karena menurut Roland Barthes, proses berkarya adalah proses silang menyilangnya lima kode, yang sangat berguna sebagai alat dalam memahami tanda dan bahasa.

3. Hasil penelitian ini juga menunjukkan mengenai makna denotatif dan konotatif yang terdapat pada ILM, dari 52 tanda semiotik, terdapat 15 buah semiotik mengenai makna denotatif dan konotatif. Dari 13 ILM, terdapat 12 buah (0,8%) ILM yang ungkapan maknanya denotatif, dan 3 buah (0,2%) ILM yang konotatif. Dari hasil penelitian ini dapat dilihat mengapa bahasa pada ILM tersebut mudah dipahami, dikarenakan pengungkapannya yang denotatif telah mempermudah pembaca dalam memahami isi pesan ILM tersebut.

B. SARAN

1. Setiap individu pasti berbeda dalam hal kognisi, yaitu dalam memaknai pesan ILM yang ada. Sejalan dengan hal ini, bila terjadi sesuatu yang berbeda dalam pemaknaan merupakan hal yang biasa, penerimaan akan pesan dari ILM tersebut merupakan hal yang paling diharapkan dari terciptanya sebuah karya berupa ILM.

2. Hasil penelitian yang berupa wujud analisis interpretant masyarakat dan tanda pada ILM sebagai objek yang dikaji diharapkan dapat menjadi bahan masukan maupun alternatif untuk penelitian lanjutan, khususnya penelitian yang bersangkut paut dengan semiotik, dan menjadi bahan alternatif bagi pembuat ILM untuk


(4)

3

melihat bahasa seperti apa yang lazim disampaikan ke masyarakat sehingga target sasaran dalam hal ini masyarakat dapat menerima pesan ILM tersebut.

3. Penelitian ini diharapkan dapat menambah dan memperluas wawasan pembaca serta melatih kepekaan sosial terhadap dinamika kehidupan manusia dan problematika sosial yang terjadi di sekitar, sehingga persoalan pemaknaan terhadap bahasa dan tanda yang terdapat pada ILM dapat dipahami dan dimengerti.


(5)

Arikunto, Suharsini. 2000. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Astrid, Phil. 1982. Komunikasi Massa. Bandung: Angkasa Offset.

Basrowi dan Suwandi.2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta

Budi, Setio. 2012. Literasi Media dan Kearifan Lokal: Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta :Mata Padi Pressindo.

Budiman, Kris. 2004, Ikonisitas, Semiotika Sastra dan Seni Visual, Penerbit Buku Baik. Yogyakarta

Djayakusumah, Tams. 1981. Periklanan. Bandung: Armico.

Kasali, Rhenald, 2007. Manajemen Periklanan: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.

Kosasih, E. 2000. Pelajaran Bahasa Indonesia SMK 2. Bandung: Yrama Widya. Liliweri, Alo. 1992. Memahami Peran Komunikasi Massa dalam Masyarakat.

Bandung: Penerbit PT Citra Aditya Bakti.

Piliang, Yasraf Amir. 2012. Semiotika dan Hipersemiotika. Bandung: Matahari Sobur, Alex. 2004. Semiotika Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Santosa, Puji. 2012. Ancangan Semiotik dan Pengkajian Susastra. Bandung:

Angkasa.

Sudjiman, Panuti dan Aart Van Zoest, 1992. Serba-Serbi Semiotika. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Suwandi, Sarwiji, 2008. Semantik Pengantar Kajian Makna. Yogyakarta: Media Perkasa.

Umry, Shafwan Hadi. 2011. Bahasa Pers, Iklan, dan Bahasawan. Medan: USU Press.


(6)

Albar, Deni. 2009. Semiotika Iklan Anti Korupsi. Jurnal Visualita DKV. Universitas Komputer Indonesia. Hlm.1-9.

Tinarbuko, Sumbo. 2009. Semiotika Analisis Tanda pada Karya Desain Komunikasi Visual. Jurnal Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta:Fakultas Seni dan Desain Universitas Kristen Petra. Hlm. 31-47.

Yunus, Muhammad. 2009. Analisis Semiotik Teks Lagu-Lagu Melayu Sumatera Utara. Tesis (Tidak diterbitkan). Medan: Universitas Sumatera Utara. Yusmaryanti, Herlina. 1998. Kajian Semiotik Terhadap Puisi Koran (Studi

Deskriptif- Analitik Terhadap Puisi Koran sebagai Bahan Ajar Kesusasteraan di Sekolah Lanjut Tingkat Atas). Tesis (tidak diterbitkan). Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Handriyotopo. 2011. Analisis Semiotika Iklan, http://handriyotopo.wordpress.com di akses pada 25 Februari 2014)

Penyaprillia. 2013. Bahasa dalam Iklan, (http://penyaprilia.wordpress.com diakses pada 10 Januari 2014)