Perancangan Museum "Kopi Aroma" Dengan Konsep Biji Kopi Yang Bertema Bandung Tempo Dulu.

(1)

ABSTRAK

Dalam museum “Kopi Aroma” dengan Konsep Biji Kopi yang bertema Bandung Tempo Dulu di Kota Bandung menjelaskan mengenai kebutuhan masyarakat untuk mengetahui berbagai macam manfaat dari kopi dan bagaimana perkembangannya hingga saat ini khususnya di Kota Bandung. Dengan keterbatasan pemahaman tentang kopi yang dimiliki masyarakat saat ini, maka diperlukan fasilitas-fasilitas yang dapat mendukung segala kebutuhan untuk memperluas wawasan masyarakat. Perancangan ini lebih ditujukan untuk usia remaja hingga dewasa. Perancangan ini menggunakan bangunan sekolah BPK Penabur yang terletak di Jalan Bahureksa No.26 Bandung. Analisis data menjelaskan mengenai lokasi bangunan, analisa fisik gedung, kegiatan user, serta kebutuhan ruang yang diperlukan. Konsep yang digunakan adalah Biji Kopi. Konsep ini dipilih karena disesuaikan dengan jenis museumnya dan karena biji kopi itu sendiri memiliki karakter bentuk, warna, dan tekstur yang sangat menarik untuk dipadukan dengan bangunan di Kota Bandung yang masih banyak terdapat bangunan tua. Sehingga nuansa tempo dulu Kota Bandung dapat diangkat kembali melalui perancangan museum ini.


(2)

DAFTAR ISI

COVER

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI LEMBAR IZIN PUBLIKASI

BIODATA PENULIS KATA PENGANTAR ABSTRAK

DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR BAGAN

BAB I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah………... 1

1.2 Gagasan Perancangan………..... 2

1.3 Rumusan Masalah………... 3

1.4 Tujuan Perancangan……….... 3

1.5 Sistematika Penulisan………... 3

BAB II Landasan Teori Museum Dan Fasilitas Pendukungnya 2.1 Kajian Pustaka... 5

2.1.1 Definisi Museum... 5

2.1.2 Tugas, Fungsi, Dan Peranan Museum... 7

2.1.3 Syarat-syarat Museum... 7

2.1.4 Bentuk Dan Persyaratan Area Pamer... 7

2.1.5 Struktur Organisasi Museum... 14

2.1.6 Fasilitas Penunjang... 15

2.1.6.1Kafetaria... 15

2.1.6.2Perpustakaan... 18

2.2 Sejarah Kopi... 20

2.2.1 Berawal dari Benua Afrika... 20

2.2.2 Masuknya Tanaman Kopi ke Indonesia... 20


(3)

2.3 Fisiologi Tanaman Kopi... 21

2.4 Jenis-Jenis Kopi... 22

2.4.1 Arabika... 22

2.4.2 Liberika... 22

2.4.3 Robusta... 22

2.5 Syarat dan Lokasi Tumbuh Tanaman Kopi... 23

2.6 Persiapan Lahan, Bibit, dan Penanaman Kopi... 23

2.7 Pemeliharaan... 24

2.8 Panen... 25

2.9 Metode Pengolahan Buah Kopi... 25

2.10 Perdagangan Kopi di Indonesia... 26

BAB III Museum “Kopi Aroma” 3.1Deskripsi Proyek... 27

3.1.1 Museum “Kopi Aroma”………..... 27

3.1.2 Pabrik Kopi Aroma... 28

3.2Tinjauan Lokasi... 33

3.2.1 Tinjauan User .……….……..... 33

3.2.2 Flow Activity... 34

3.2.3 Kebutuhan Ruang dan Hubungan Antar Ruang... 36

3.3Site dan Building Analisis... 41

3.3.1 Lokasi Project………... 42

3.3.2 Site Analisis... 43

3.3.3 Building Analisis... 45

BAB IV Perancangan Museum “Kopi Aroma” dengan Konsep Biji Kopi yang Bertema Bandung Tempo Dulu 4.1 Tema dan Konsep... 50

4.1.1 Tema………... 50

4.1.2 Konsep Global... 51

4.1.3 Konsep Perancangan... 52

4.1.3.1 Konsep Warna……….…….... 52

4.1.3.2 Konsep Bentuk………... 53

4.1.3.3 Konsep Pola... 53


(4)

4.1.3.5 Konsep Tekstur………..... 54

4.1.3.6 Konsep Material……… 54

4.1.3.7 Konsep Building Sistem………... 55

4.2 Bubble Diagram, Zoning dan Blocking………….……….. 57

4.2.1 Bubble Diagram... 57

4.2.2 Zoning dan Blocking... 58

4.3 Perancangan Museum “Kopi Aroma” dengan Konsep Biji Kopi di Bandung 4.3.1 Site Plan……….... 59

4.3.2 Denah General... 60

4.3.2.1 Denah General Lantai Satu………... 60

4.3.2.2 Denah General Lantai Dua……….... 61

4.3.2 Potongan General... 61

4.3.2.1 Potongan General A-A’………... 61

4.3.2.1 Potongan General B-B’………...... 62

4.3.3 Perancangan Khusus... 62

4.3.3.1 Lobby, Area Pamer, Gift Shop, dan Coffee Shop... 62

4.3.3.1.1 Layout Furniture Lobby, Area Pamer, Gift Shop, dan Coffee Shop ……….... 62

4.3.3.1.2 Pola lantai Lobby, Area Pamer, Gift Shop, dan Coffee Shop ...………. 63

4.3.3.1.3 Ceiling Plan Lobby, Area Pamer, Gift Shop, dan Coffee Shop ………... 65

4.3.3.1.4 Potongan Lobby, Area Pamer, Gift Shop, dan Coffee Shop ...………. 67

4.3.3.1.5 Perspektif Lobby, Area Pamer, Gift Shop, dan Coffee Shop ...………. 68

BAB V Simpulan 5.1 Simpulan……….... 70

5.2 Saran………..... 70

Daftar Pustaka………... 72 Lampiran


(5)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini rutinitas yang sangat padat dan kejenuhan dalam pekerjaan yang meningkat membuat setiap orang berusaha untuk mencari sesuatu yang mampu menghilangkan kepenatan dan kejenuhan akibat dari pekerjaan sangat yang padat. Saat ini banyak orang menghilangkan kepenatan apalagi saat sedang bekerja lembur dengan memilih kopi sebagai salah satu alternatif untuk menghilangkan kejenuhan saat pekerjaan atau rutinitas meningkat dan padat, yang tidak hanya sekedar diteguk saja namun juga untuk dinikmati.

Sebagian besar masyarakat di berbagai negara gemar mengkonsumsi minuman kopi karena kenikmatan dan aromanya yang menyegarkan jika diminum baik pagi hari atau malam hari ketika pekerjaan menumpuk ataupun sedang bersantai. Misalnya saja sekarang banyak bermunculan tempat-tempat bersantai untuk minum kopi seperti Starbucks, Coffee Bean, J-Co, Ngopi Doeloe, dan lain-lain. Selain itu macam jenis penyajian minuman kopi pun semakin bervariasi, misalnya espresso, cappuccino, moccacino, vanilla latte, dan masih banyak lagi.

Meskipun minuman kopi sangat nikmat, masih banyak orang yang belum mengetahui apa saja manfaat dan kekurangan dari mengkonsumsi minuman kopi itu sendiri. Belum banyak pula orang yang mengetahui khasiat dan kandungan yang terdapat dalam minuman kopi tersebut.


(6)

Di kota Bandung terdapat salah satu pembuat kopi yang telah berdiri dan melayani masyarakat sejak tahun 1930 yaitu Pabrik Kopi Aroma yang terdapat di Jl. Banceuy 51, Bandung. Kopi yang diproduksi dari Pabrik ini bukanlah kopi biasa. Biji-biji kopi akan disimpan dalam karung selama bertahun-tahun sebelum diproduksi untuk mengurangi keasaman (acidity). Dengan begitu, selain menjadi semakin nikmat, kelebihan dari kopi ini dipercaya tidak mengganggu kerja lambung.

Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan suatu tempat yang memiliki fungsi sebagai sarana dimana didalamnya menyediakan berbagai macam fasilitas yang nyaman sekaligus untuk menyampaikan pendidikan yang dikhususkan fungsinya sebagai museum yang berisikan tentang sejarah dan perkembangan kopi, bagaimana proses pembuatan kopi, macam-macam jenis kopi, menyampaikan kekurangan dan kelebihan mengkonsumsi minuman kopi.

1.2. Gagasan Perancangan

Perancangan dari museum kopi itu sendiri akan menyediakan berbagai macam fasilitas seperti museum itu sendiri yang dilengkapi dengan perpustakaan dan tempat workshop cara mengolah biji kopi, workshop pengolahan minuman kopi, gift shop, dan akan disediakan beberapa tempat cafe kopi yang cukup terkenal.

Gagasan perancangan dilakukan dengan pemilihan fungsi yang ditujukan bagi masyarakat umum khususnya semua orang yang gemar mengkonsumsi minuman yang terbuat dari kopi. Pemilihan usia lebih mengarah pada remaja hingga dewasa sebab di usia tersebut banyak yang mengkonsumsi minuman kopi dikarenakan aktifitas yang padat dan harus bekerja hingga larut malam.

Bangunan ini terletak pada lokasi yang strategis, tepatnya terletak di pusat kota Bandung. Disekitar bangunan ini terdapat banyak factory outlet, cafe dan resto, tempat penginapan, dan beberapa sekolah sehingga dengan lokasi yang strategis dapat menjadi salah satu faktor penunjang banyaknya pengunjung yang akan datang ke museum kopi. Meskipun letak bangunannya cukup dekat dengan jalan raya, akan tetapi kapasitas kendaraan yang melalui jalan Bahureksa tidak telalu banyak sehingga tidak terlalu bising dan cukup tenang. Dari faktor-faktor yang mendukung dalam perancangan museum tersebut dapat menjadi tempat pembelajaran dan juga sebagai tempat bersantai yang nyaman.


(7)

1.3. Rumusan Masalah

Perancangan museum kopi ini bukan hanya sekedar sebagai dedikasi untuk pabrik kopi Aroma dan sarana rekreasi saja, akan tetapi fasilitas publik ini juga dianggap memiliki peranan yang cukup penting dalam membantu menyampaikan kepada masyarakat melalui sarana museum sebagai sarana edukasi. Fasilitas publik ini akan dirancang bersamaan dalam fasilitas museum dengan sarana-sarana penunjang lainnya. Selain itu perancangannya akan mengangkat tentang Bandung Tempo dulu yang sekarang sudah semakin jarang di temui di kota Bandung.

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijabarkan diatas, maka penulis membuat batasan-batasan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah penggabungan desain museum yang bertema Bandung Tempo Dulu dengan konsep biji kopi dalam perancangan museum “Kopi Aroma”? 2. Bagaimanakah cara mendesain museum yang sesuai dengan fungsi tema dan

konsep pada perancangan Museum “Kopi Aroma” agar tercipta suasana yang hangat?

1.4. Tujuan Perancangan

Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan di atas, bertujuan sebagai berikut:

1. Menggabungan desain museum yang bertema Bandung Tempo Dulu dengan konsep biji kopi dalam perancangan museum “Kopi Aroma”.

2. Mendesain museum yang sesuai dengan fungsi tema dan konsep pada perancangan Museum “Kopi Aroma” agar tercipta suasana yang hangat.

1.5. Sistematika Penulisan

 Bab I yaitu, Bab Pendahuluan, penulis memaparkan latar belakang masalah, gagasan perancangan, manfaat perancangan, dan sistematika penulisan.

 Bab II yaitu, Bab Landasan Perencanaan dan Perancangan, penulis menjelaskan kumpulan literatur yang dikumpulkan oleh penulis untuk menjabarkan tentang definisi museum dan menjabarkan berbagai macam tentang tanaman kopi.

 Bab III yaitu, Bab Objek Perancangan, penulis menjelaskan tentang deskripsi objek studi, deskripsi fungsi, deskripsi user, tema dan konsep, site dan building analysis, programming ruang dan survey sejenis.

 Bab IV yaitu, Bab Implementasi Konsep pada Desain, penulis memaparkan tentang implementasi konsep terhadap desain serta memberikan solusi untuk


(8)

menanggulangi masalah - masalah desain yang penulis buat pada proyek merancang dan mendesain Museum “Kopi Aroma”.

 Bab V yaitu, Bab Kesimpulan dan Saran, serta analisis kelebihan dan kekurangan. Selain itu penulis memberikan suatu simpulan tentang apa saja yang penulis lakukan selama menjalani Tugas Akhir.


(9)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dalam proses perancangan museum “Kopi Aroma”, penulis membuat suatu simpulan pemecahan masalah yang dilakukan berdasarkan pembagian dari dua buah analisis yaitu, melalui karakter dari biji kopi yg menarik dengan nuansa Bandung tempo dulu untuk memunculkan suasana yang hangat dan nyaman.

Sehingga dalam satu perancangan museum penulis telah menerapkan konsep dan tema untuk tercapainya nuansa tempo dulu dari bangunan di Kota Bandung yang ingin diangkat. Sehingga penulis berupaya mempertahankan karakteristik Bandung tempo dulu melalui adanya perancangan museum kopi.

5.2 Saran

Berdasarkan dari seluruh analais dan data yang telah terkumpul, penulis memberikan berbagai saran yang diharapkan dapat bermanfaat, diantaranya adalah:  Keilmuan desain: Museum merupakan salah satu sarana dimana disinilah setiap

orang dapat berekreasi sambil belajar. Sehingga kenyamanan tidak boleh luput dari faktor penunjang dimana pengunjung akan berkali-kali ingin datang berkunjung.


(10)

 Museum: diharapkan museum sejenis maupun yang tidak dapat lebih memerhatikan kenyamanan suatu museum agar pengunjung merasa nyaman.

Penulis berharap melalui adanya laporan tugas akhir ini dapat memberikan manfaat khususnya dalam mempertahankan bangunan yang masih menggunakan nuansa tempo dulu, sehingga bangunan dengan nuansa tempo dulu yang selama ini menjadi cerminan dari Kota Bandung masih dapat dirasakan pada generasi kita dan selanjutnya..


(11)

106 DAFTAR PUSTAKA

Joseph De Ciara and John Hancock Callender. 1973. Time Saver Standards for Building. USA: The Mc Graw-Hill Companies

Panero, Julis dan Martin Zelnik. 1994. Human Dimension and Interior Space: a source book of design reference standard. London:American Press Ltd.

Dr. Ing Sunarto Tjahjadi. 1997. Data Arsitek. Penerbit Erlangga AAK. 1988. Budidaya Tanaman Kopi. Penerbit Kanisius Ir. Edy Panggabean. 2011. Penerbit ArgoMedia


(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini rutinitas yang sangat padat dan kejenuhan dalam pekerjaan yang meningkat membuat setiap orang berusaha untuk mencari sesuatu yang mampu menghilangkan kepenatan dan kejenuhan akibat dari pekerjaan sangat yang padat. Saat ini banyak orang menghilangkan kepenatan apalagi saat sedang bekerja lembur dengan memilih kopi sebagai salah satu alternatif untuk menghilangkan kejenuhan saat pekerjaan atau rutinitas meningkat dan padat, yang tidak hanya sekedar diteguk saja namun juga untuk dinikmati.

Sebagian besar masyarakat di berbagai negara gemar mengkonsumsi minuman kopi karena kenikmatan dan aromanya yang menyegarkan jika diminum baik pagi hari atau malam hari ketika pekerjaan menumpuk ataupun sedang bersantai. Misalnya saja sekarang banyak bermunculan tempat-tempat bersantai untuk minum kopi seperti Starbucks, Coffee Bean, J-Co, Ngopi Doeloe, dan lain-lain. Selain itu macam jenis penyajian minuman kopi pun semakin bervariasi, misalnya espresso, cappuccino, moccacino, vanilla latte, dan masih banyak lagi.

Meskipun minuman kopi sangat nikmat, masih banyak orang yang belum mengetahui apa saja manfaat dan kekurangan dari mengkonsumsi minuman kopi itu sendiri. Belum banyak pula orang yang mengetahui khasiat dan kandungan yang terdapat dalam minuman kopi tersebut.


(13)

Di kota Bandung terdapat salah satu pembuat kopi yang telah berdiri dan melayani masyarakat sejak tahun 1930 yaitu Pabrik Kopi Aroma yang terdapat di Jl. Banceuy 51, Bandung. Kopi yang diproduksi dari Pabrik ini bukanlah kopi biasa. Biji-biji kopi akan disimpan dalam karung selama bertahun-tahun sebelum diproduksi untuk mengurangi keasaman (acidity). Dengan begitu, selain menjadi semakin nikmat, kelebihan dari kopi ini dipercaya tidak mengganggu kerja lambung.

Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan suatu tempat yang memiliki fungsi sebagai sarana dimana didalamnya menyediakan berbagai macam fasilitas yang nyaman sekaligus untuk menyampaikan pendidikan yang dikhususkan fungsinya sebagai museum yang berisikan tentang sejarah dan perkembangan kopi, bagaimana proses pembuatan kopi, macam-macam jenis kopi, menyampaikan kekurangan dan kelebihan mengkonsumsi minuman kopi.

1.2. Gagasan Perancangan

Perancangan dari museum kopi itu sendiri akan menyediakan berbagai macam fasilitas seperti museum itu sendiri yang dilengkapi dengan perpustakaan dan tempat workshop cara mengolah biji kopi, workshop pengolahan minuman kopi, gift shop, dan akan disediakan beberapa tempat cafe kopi yang cukup terkenal.

Gagasan perancangan dilakukan dengan pemilihan fungsi yang ditujukan bagi masyarakat umum khususnya semua orang yang gemar mengkonsumsi minuman yang terbuat dari kopi. Pemilihan usia lebih mengarah pada remaja hingga dewasa sebab di usia tersebut banyak yang mengkonsumsi minuman kopi dikarenakan aktifitas yang padat dan harus bekerja hingga larut malam.

Bangunan ini terletak pada lokasi yang strategis, tepatnya terletak di pusat kota Bandung. Disekitar bangunan ini terdapat banyak factory outlet, cafe dan resto, tempat penginapan, dan beberapa sekolah sehingga dengan lokasi yang strategis dapat menjadi salah satu faktor penunjang banyaknya pengunjung yang akan datang ke museum kopi. Meskipun letak bangunannya cukup dekat dengan jalan raya, akan tetapi kapasitas kendaraan yang melalui jalan Bahureksa tidak telalu banyak sehingga tidak terlalu bising dan cukup tenang. Dari faktor-faktor yang mendukung dalam perancangan museum tersebut dapat menjadi tempat pembelajaran dan juga sebagai tempat bersantai yang nyaman.


(14)

1.3. Rumusan Masalah

Perancangan museum kopi ini bukan hanya sekedar sebagai dedikasi untuk pabrik kopi Aroma dan sarana rekreasi saja, akan tetapi fasilitas publik ini juga dianggap memiliki peranan yang cukup penting dalam membantu menyampaikan kepada masyarakat melalui sarana museum sebagai sarana edukasi. Fasilitas publik ini akan dirancang bersamaan dalam fasilitas museum dengan sarana-sarana penunjang lainnya. Selain itu perancangannya akan mengangkat tentang Bandung Tempo dulu yang sekarang sudah semakin jarang di temui di kota Bandung.

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijabarkan diatas, maka penulis membuat batasan-batasan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah penggabungan desain museum yang bertema Bandung Tempo Dulu dengan konsep biji kopi dalam perancangan museum “Kopi Aroma”? 2. Bagaimanakah cara mendesain museum yang sesuai dengan fungsi tema dan

konsep pada perancangan Museum “Kopi Aroma” agar tercipta suasana yang hangat?

1.4. Tujuan Perancangan

Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan di atas, bertujuan sebagai berikut:

1. Menggabungan desain museum yang bertema Bandung Tempo Dulu dengan konsep biji kopi dalam perancangan museum “Kopi Aroma”.

2. Mendesain museum yang sesuai dengan fungsi tema dan konsep pada perancangan Museum “Kopi Aroma” agar tercipta suasana yang hangat.

1.5. Sistematika Penulisan

 Bab I yaitu, Bab Pendahuluan, penulis memaparkan latar belakang masalah, gagasan perancangan, manfaat perancangan, dan sistematika penulisan.

 Bab II yaitu, Bab Landasan Perencanaan dan Perancangan, penulis menjelaskan kumpulan literatur yang dikumpulkan oleh penulis untuk menjabarkan tentang definisi museum dan menjabarkan berbagai macam tentang tanaman kopi.

 Bab III yaitu, Bab Objek Perancangan, penulis menjelaskan tentang deskripsi objek studi, deskripsi fungsi, deskripsi user, tema dan konsep, site dan building analysis, programming ruang dan survey sejenis.

 Bab IV yaitu, Bab Implementasi Konsep pada Desain, penulis memaparkan tentang implementasi konsep terhadap desain serta memberikan solusi untuk


(15)

menanggulangi masalah - masalah desain yang penulis buat pada proyek merancang dan mendesain Museum “Kopi Aroma”.

 Bab V yaitu, Bab Kesimpulan dan Saran, serta analisis kelebihan dan kekurangan. Selain itu penulis memberikan suatu simpulan tentang apa saja yang penulis lakukan selama menjalani Tugas Akhir.


(1)

 Museum: diharapkan museum sejenis maupun yang tidak dapat lebih memerhatikan kenyamanan suatu museum agar pengunjung merasa nyaman.

Penulis berharap melalui adanya laporan tugas akhir ini dapat memberikan manfaat khususnya dalam mempertahankan bangunan yang masih menggunakan nuansa tempo dulu, sehingga bangunan dengan nuansa tempo dulu yang selama ini menjadi cerminan dari Kota Bandung masih dapat dirasakan pada generasi kita dan selanjutnya..


(2)

106 DAFTAR PUSTAKA

Joseph De Ciara and John Hancock Callender. 1973. Time Saver Standards for Building. USA: The Mc Graw-Hill Companies

Panero, Julis dan Martin Zelnik. 1994. Human Dimension and Interior Space: a source book

of design reference standard. London:American Press Ltd.

Dr. Ing Sunarto Tjahjadi. 1997. Data Arsitek. Penerbit Erlangga AAK. 1988. Budidaya Tanaman Kopi. Penerbit Kanisius Ir. Edy Panggabean. 2011. Penerbit ArgoMedia


(3)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini rutinitas yang sangat padat dan kejenuhan dalam pekerjaan yang meningkat membuat setiap orang berusaha untuk mencari sesuatu yang mampu menghilangkan kepenatan dan kejenuhan akibat dari pekerjaan sangat yang padat. Saat ini banyak orang menghilangkan kepenatan apalagi saat sedang bekerja lembur dengan memilih kopi sebagai salah satu alternatif untuk menghilangkan kejenuhan saat pekerjaan atau rutinitas meningkat dan padat, yang tidak hanya sekedar diteguk saja namun juga untuk dinikmati.

Sebagian besar masyarakat di berbagai negara gemar mengkonsumsi minuman kopi karena kenikmatan dan aromanya yang menyegarkan jika diminum baik pagi hari atau malam hari ketika pekerjaan menumpuk ataupun sedang bersantai. Misalnya saja sekarang banyak bermunculan tempat-tempat bersantai untuk minum kopi seperti

Starbucks, Coffee Bean, J-Co, Ngopi Doeloe, dan lain-lain. Selain itu macam jenis

penyajian minuman kopi pun semakin bervariasi, misalnya espresso, cappuccino,

moccacino, vanilla latte, dan masih banyak lagi.

Meskipun minuman kopi sangat nikmat, masih banyak orang yang belum mengetahui apa saja manfaat dan kekurangan dari mengkonsumsi minuman kopi itu sendiri. Belum banyak pula orang yang mengetahui khasiat dan kandungan yang terdapat dalam minuman kopi tersebut.


(4)

Di kota Bandung terdapat salah satu pembuat kopi yang telah berdiri dan melayani masyarakat sejak tahun 1930 yaitu Pabrik Kopi Aroma yang terdapat di Jl. Banceuy 51, Bandung. Kopi yang diproduksi dari Pabrik ini bukanlah kopi biasa. Biji-biji kopi akan disimpan dalam karung selama bertahun-tahun sebelum diproduksi untuk mengurangi keasaman (acidity). Dengan begitu, selain menjadi semakin nikmat, kelebihan dari kopi ini dipercaya tidak mengganggu kerja lambung.

Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan suatu tempat yang memiliki fungsi sebagai sarana dimana didalamnya menyediakan berbagai macam fasilitas yang nyaman sekaligus untuk menyampaikan pendidikan yang dikhususkan fungsinya sebagai museum yang berisikan tentang sejarah dan perkembangan kopi, bagaimana proses pembuatan kopi, macam-macam jenis kopi, menyampaikan kekurangan dan kelebihan mengkonsumsi minuman kopi.

1.2. Gagasan Perancangan

Perancangan dari museum kopi itu sendiri akan menyediakan berbagai macam fasilitas seperti museum itu sendiri yang dilengkapi dengan perpustakaan dan tempat

workshop cara mengolah biji kopi, workshop pengolahan minuman kopi, gift shop,

dan akan disediakan beberapa tempat cafe kopi yang cukup terkenal.

Gagasan perancangan dilakukan dengan pemilihan fungsi yang ditujukan bagi masyarakat umum khususnya semua orang yang gemar mengkonsumsi minuman yang terbuat dari kopi. Pemilihan usia lebih mengarah pada remaja hingga dewasa sebab di usia tersebut banyak yang mengkonsumsi minuman kopi dikarenakan aktifitas yang padat dan harus bekerja hingga larut malam.

Bangunan ini terletak pada lokasi yang strategis, tepatnya terletak di pusat kota Bandung. Disekitar bangunan ini terdapat banyak factory outlet, cafe dan resto, tempat penginapan, dan beberapa sekolah sehingga dengan lokasi yang strategis dapat menjadi salah satu faktor penunjang banyaknya pengunjung yang akan datang ke museum kopi. Meskipun letak bangunannya cukup dekat dengan jalan raya, akan tetapi kapasitas kendaraan yang melalui jalan Bahureksa tidak telalu banyak sehingga tidak terlalu bising dan cukup tenang. Dari faktor-faktor yang mendukung dalam perancangan museum tersebut dapat menjadi tempat pembelajaran dan juga sebagai tempat bersantai yang nyaman.


(5)

1.3. Rumusan Masalah

Perancangan museum kopi ini bukan hanya sekedar sebagai dedikasi untuk pabrik kopi Aroma dan sarana rekreasi saja, akan tetapi fasilitas publik ini juga dianggap memiliki peranan yang cukup penting dalam membantu menyampaikan kepada masyarakat melalui sarana museum sebagai sarana edukasi. Fasilitas publik ini akan dirancang bersamaan dalam fasilitas museum dengan sarana-sarana penunjang lainnya. Selain itu perancangannya akan mengangkat tentang Bandung Tempo dulu yang sekarang sudah semakin jarang di temui di kota Bandung.

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijabarkan diatas, maka penulis membuat batasan-batasan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah penggabungan desain museum yang bertema Bandung Tempo Dulu dengan konsep biji kopi dalam perancangan museum “Kopi Aroma”? 2. Bagaimanakah cara mendesain museum yang sesuai dengan fungsi tema dan

konsep pada perancangan Museum “Kopi Aroma” agar tercipta suasana yang hangat?

1.4. Tujuan Perancangan

Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan di atas, bertujuan sebagai berikut:

1. Menggabungan desain museum yang bertema Bandung Tempo Dulu dengan

konsep biji kopi dalam perancangan museum “Kopi Aroma”.

2. Mendesain museum yang sesuai dengan fungsi tema dan konsep pada

perancangan Museum “Kopi Aroma” agar tercipta suasana yang hangat.

1.5. Sistematika Penulisan

 Bab I yaitu, Bab Pendahuluan, penulis memaparkan latar belakang masalah, gagasan perancangan, manfaat perancangan, dan sistematika penulisan.

 Bab II yaitu, Bab Landasan Perencanaan dan Perancangan, penulis menjelaskan kumpulan literatur yang dikumpulkan oleh penulis untuk menjabarkan tentang definisi museum dan menjabarkan berbagai macam tentang tanaman kopi.

 Bab III yaitu, Bab Objek Perancangan, penulis menjelaskan tentang deskripsi objek studi, deskripsi fungsi, deskripsi user, tema dan konsep, site dan building

analysis, programming ruang dan survey sejenis.

 Bab IV yaitu, Bab Implementasi Konsep pada Desain, penulis memaparkan tentang implementasi konsep terhadap desain serta memberikan solusi untuk


(6)

menanggulangi masalah - masalah desain yang penulis buat pada proyek merancang dan mendesain Museum “Kopi Aroma”.

 Bab V yaitu, Bab Kesimpulan dan Saran, serta analisis kelebihan dan kekurangan. Selain itu penulis memberikan suatu simpulan tentang apa saja yang penulis lakukan selama menjalani Tugas Akhir.