Perancangan Promosi Fashion Show dan Exhibition APPMI Jawa Barat XIV.

(1)

Abstrak

PERANCANGAN PROMOSI FASHION SHOW & EXHIBITION APPMI JAWA BARAT XIV

Oleh

Catherine Valencia Lukman

NRP: 0964080

Tugas Akhir perancangan promosi fashion show dan exhibition dibuat berdasarkan acara APPMI Jawa Barat yang dilakukan setiap tahun dan diikuti banyak perancang busana yang cukup menonjol di dunia kreatif khususnya di kota Bandung, namun acara ini kurang dikenal masyarakat luas dikarenakan kurang optimalnya promosi yang dilakukan.

Untuk menjawab tantangan tersebut, diperlukan studi yang cermat yang melibatkan keilmuan desain komunikasi visual yang didukung oleh pengetahuan dunia fashion, festival, dan teori-teori tentang promosi pada khususnya. Hasil studi ini diharapkan mampu memperkenalkan acara fashion show festival fashion tendance yang dilaksanakan oleh APPMI Jawa Barat lebih baik lagi sehingga acara tersebut lebih dikenal di masyarakat seperti yang diharapkan.

Setiap acara yang baik harus selalu dengan publikasi dan promosi yang baik pula sehingga dapat saling mendukung untuk mendapatkan apresiasi yang lebih baik dan luas.


(2)

vi

Abstract

PROMOTION DESIGN OF FASHION SHOW AND EXHIBITION APPMI XIV WEST JAVA

Submitted by Catherine Valencia Lukman

NRP: 0964080

For the Final Project, the present writer would like to present the scheme of Fashion Show and Exhibition promotion. The event is actually held anually by West Java APPMI. It is eventually quite prominent This design of fashion show and exhibition promotion final project is based on West Java APPMI event which is performed every year. This event are followed by many fashion designers which are quiet prominent especially in Bandung, but this event is not widely known because lack of the promotion.

To answer this challenges, it is needed careful research that involves expertise in visual communication design and also must be supported by fashion design knowledge, festivals, and theories about promotion in particular. The result of this research is expected can be able to introduce the West Java APPMI fashion tendance festival better so that the event is better known by the people.


(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

i

LEMBAR PENGESAHAN

ii

KATA PENGANTAR

iii

PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN

iv

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN TERTULIS

v

DAFTAR ISI

vii

DAFTAR GAMBAR

xi

DAFTAR TABEL

xii

BAB 1: PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang 1

1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup 3

1.2.1 Permasalahan 3

1.2.2 Ruang Lingkup Perancangan 3

1.3Sumber dan Teknik Pengumpulan Data 4

1.4Skema Perancangan 5

BAB II: LANDASAN TEORI

2.1 Fashion 6

2.1.1 Haute Couture 6

2.1.2 Ready To Wear 8

2.1.3 Mass Market 9


(4)

viii

2.2.1 Festival Film 11

2.2.2 Festival Budaya ` 11

2.2.3 Festival Musik 11

2.2.4 Festival Seni 11

2.2.5 Festival Musiman 11

2.3Fashion show 11

2.4Promosi 12

2.4.1 Tujuan Promosi 13

2.5 Periklanan 15

2.6 Tujuan Periklanan 16

BAB III: DATA DAN ANALISIS MASALAH

3.1Tinjauan Karya Sejenis 17

3.1.1 APPMI Yogyakarta 17

3.1.2 APPMI Bali 18

3.1.3 APPMI Sumatra Barat 18

3.1.4 Jakarta Fashion & Food Festival 19

3.2Kumpulan Hasil Data 20

3.2.1 Hasil Kuesioner 20

3.2.2 Data Wawancara 30

3.3Analisis Terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta 32

3.3.1 SWOT APPMI 32

3.3.2 SWOT Festival Fashion Tendance APPMI Jawa Barat 32

3.3.3 STP 33

3.4Mandatori 35

3.4.1 APPMI 35

3.4.2 IPBM 36


(5)

BAB IV: PEMECAHAN MASALAH

4 Konsep Komunikasi dan konsep kreatif 39

4.1Konsep Komunikasi 40

4.2Konsep Kreatif 41

4.3 Konsep Media 41

4.3.1 Pengertian Media 41

4.3.2 Tujuan Media 41

4.3.3 Alasan Pemilihan Media 41

4.4Hasil Karya 4.4.1 Logo 42

4.4.2 Poster 44

4.4.3 Baliho 45

4.4.4 Roll banner 46

4.4.5 Website 47

4.4.6 Catalog 48

4.4.7 Marchendise (bag) 49

4.4.8 T-shirt Polo shirt 50

4.4.9 Name tag 51

4.4.10 Undangan 52

4.4.11 Iklan Koran 53

4.4.12 Iklan Majalah 54

4.4.13 Social Media 55

4.5 Jadwal Strategi Promosi & perencanaan pemakaian media 56

4.6 Biaya Media & Budgeting 67

BAB V: PENUTUP

5 Kesimpulan dan Saran 5.1Kesimpulan 59

5.2Saran 60 5.2.1 Saran dari penguji dan pembimbing 60


(6)

x

DAFTAR PUSTAKA

DATA PENULIS

LAMPIRAN


(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Skema Perancangan 5

Gambar 2.1 Haute Couture Fashion 7

Gambar 2.2 Ready to Wear Fashion 8

Gambar 2.3 Mass Market 9

Gambar 3.1 Fashion Tendance 2010 17

Gambar 3.1.2 Fashion Tendance APPMI Bali 18

Gambar 3.1.3 APPMI Sumatra Barat 19

Gambar 3.1.4 Jakarta Fashion & Food Festival 19

Gambar 3.4 Logo APPMI 35

Gambar 3.5 Logo dinas pariwisata dan kebudayaan 38

Gambar 4.2.1 Font andes 40

Gambar 4.2.2 Font altitude 40

Gambar 4.2.3 Font italiano 40

Gambar 4.2.4 Font Riesling 40

Gambar 4.4.1 Desain logo the exotism of priangan 42

Gambar 4.4.2 Poster awareness 1,2,3 44

Gambar 4.4.2.1. Poster Informing 1, 2, 3 45

Gambar 4.4.3 Poster Awareness & Informing 1,2,3 46

Gambar 4.4.4 Roll Banner 1,2 47

Gambar 4.4.5 Website 48

Gambar 4.4.6 Catalog 49

Gambar 4.4.7 Merchandise 50

Gambar 4.4.8 T-shirt dan Polo shirt 51

Gambar 4.4.9 Name tag 51

Gambar 4.4.10 Undangan 52

Gambar 4.4.11 Iklan koran 1,2 53

Gambar 4.4.12 Iklan majalah 1,2 54


(8)

xii

DAFTAR TABEL

Table 3.1 Hasil Kuesioner Jenis Kelamin 20

Table 3.2 Hasil Kuesioner Berdasarkan Usia 21

Table 3.3 Hasil Kuesioner Penghasilan Perbulan 21

Tabel 3.4 Hasil Kuesioner biaya yang dikeluarkan untuk satu pakaian 22

Tabel 3.5 Hasil Kuesioner media untuk mengetahui acara fashion show 23

Table 3.6 Hasil Kuesioner perancang baju terkenal kota Bandung 24

Table 3.7 Hasil Kuesioner penyebab acara fashion show kurang dikenal 25

Table 3.8 Hasil Kuesioner media yang tepat untuk memperkenalkan acara 26

Tabel 3.9 Hasil survey jenis pakaian yang cocok untuk fashion show 27

Tabel 3.10 Hasil survey perancang yang cocok untuk ikut serta dalam fashion 28

Tabel 3.11 Hasil survey acara yang ada dalam pameran dan fashion show 29

Tabel 3.12 Hasil survey seberapa besar minat anda dalam acara fashion show 30 Table 4.5 Rencana pemakaian media dan strategi promosi 59


(9)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Kebutuhan manusia terdiri dari tiga kebutuhan pokok yaitu kebutuhan akan sandang, pangan dan papan. Sedangkan kebutuhan sandang akan pakaian yang diperlukan oleh manusia. Pada awalnya manusia menggunakan pakaian sebagai pelindung dari panas dan dingin. Lama kelamaan fungsi pakaian berubah dan meningkat disesuaikan dengan kenyamanan dan kebutuhan masing-masing individu seperti pakaian kerja, pakaian rumah, pakaian tidur dan sebagainya.

Salah satu fungsi pakaian adalah digunakan sebagai perlindungan dan memberi kehangatan contohnya pada musim panas pakaian berfungsi sebagai perlindungan dari sinar matahari sedangkan pada musim dingin berfungsi sebagai penghangat tubuh. Sekarang ini, berbagai jenis kain, corak, dan jenis pakaian disesuaikan dengan jenis kelamin dari pemakainya. Sebagai contoh, mayoritas kaum wanita menggunakan rok dan sepatu hak tinggi, lain halnya dengan kaum pria yang menggunakan celana dan sepatu. Perbedaan ini sangat terlihat jelas bahwa fungsi pakaian disesuaikan dengan jenis kelamin. Selain itu terdapat aturan apa saja yang sebaiknya dipergunakan oleh kaum wanita dan pria. Sebagai contohnya adalah aturan Agama Islam yang menyarankan kaum perempuan untuk menggunakan pakaian sopan dan menutupi aura dengan jilbab. Dibandingkan dengan pakaian pria, pakaian wanita cenderung lebih bervariasi sehingga perkembangan dunia fashion lebih mengarah kepada pakaian wanita.

Salah satu kota yang memiliki perkembangan pesat dunia fashion adalah kota Bandung yang merupakan ibu kota provinsi Jawa Barat. Kota Bandung dikenal juga sebagai kota kuliner, wisata, dan industri kreatif. Banyak para wisatawan domestik yang datang ke Kota Bandung untuk berbelanja pakaian dan aksesoris yang di buat oleh para pengusaha kreatif Kota Bandung. Para pengusaha kreatif di Kota Bandung membuka usaha mereka dengan mendirikan factory outlet, distro, butik dan lain-lain.


(10)

Perkembangan industri fashion di Kota Bandung cukup pesat dengan adanya FO

(Factory Outlet) dan Distro (Distribution Store) dibandingkan dengan kota-kota lain.

Produk-produk tekstil pakaian membutuhkan kreativitas para perancang busana, keragaman bahan baku, kekhususan merek, serta keunikan suatu produk. Kota Bandung adalah salah satu kota yang berhasil mengembangkan industri fashion dan industry kreatif fashion sudah menjadi icon kota Bandung.

Salah satu pihak yang memegang peran penting dalam mempengaruhi perkembangan dunia fashion adalah APPMI (Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia). Para pelaku APPMI terdiri dari perancang, pengusaha adapula pihak-pihak yang bergerak dalam fashion retail dan eskpor. Mereka memiliki program tahunan, yakni Fashion Tendance dan Indonesia Fashion Week. Indonesia Fashion Week adalah sebuah acara fashion show untuk seluruh anggota APPMI di Indonesia sedangkan Festival Fashion Tendance diadakan sejak tahun 1993 hingga saat ini masih terus menjadi suatu acara festival tersendiri untuk setiap kota yang ada di Indonesia. Festival Fashion Tendance adalah sebuah fashion show yang menampilkan prediksi trend fashion di tahun yang akan datang dengan tujuan untuk memberikan beberapa konsep rancangan pakaian terkini untuk versi APPMI kepada masayarakat yang luas.

APPMI di Jawa Barat mulai melakukan acara Fashion Tendance ini dari tahun 2001 yang dilaksanakan di Kota Bandung. Acara Festival Fashion Tendance ini memiliki tema besar seperti Signs of Times untuk APPMI ke IX, Fashioning Daily

Life untuk APPMI k X, dan lain sebagainya. Acara Fashion Tendance XII, APPMI

mengadakan acara selama 3 hari, bekerja sama bersama IPBM (Ikatan Perancang Busana Muslim) bertujuan mengangkat juga fashion baju muslim di Kota Bandung sehingga menjadikan Indonesia Trend Busana Muslim 2015.

Acara yang diadakan APPMI hanya di hadiri oleh para designer dan para pencinta fashion padahal acara ini dibuka untuk masyarakat umum. Kurangnya pelaksaan promosi yang luas dan visualisasi pendukung acara Festival Fashion Tendance yang kurang tepat menjadi salah satu penyebab kurang diketahui acara Festival Fashion Tendance ini.


(11)

Dikarenakan alasan tersebut, perancangan promosi untuk Fashion Tendance ini sangat diperlukan dengan penyampaian informasi secara visualisasi serta memperkenalkan acara Fashion Tendance ini kepada masyarakat luas di Jawa Barat.

1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup 1.2.1 Permasalahan

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka permasalahan yang muncul dapat diindentifikasikan sebagai berikut :

1. Bagaimana merancang promosi yang tepat agar masyarakat kota Bandung dapat mengetahui dan mengenal acara Festival Fashion Tendance?

2. Bagaimana meningkatkan awareness masyarakat akan Festival Fashion tendance di Bandung?

1.2.2 Ruang Lingkup Perancangan

Ruang lingkup yang akan dikerjakan penulis adalah meningkatkan kepopuleran dan awareness Festival Fashion Tendance yang berlokasi di Bandung melalui perancangan promosi. Promosi ini ditujukan kepada masyarakat berumur 21 tahun – 30 tahun dengan kelas ekonomi menengah ke atas, berpendidikan lulus SMA dan tinggal di kota Bandung.

1.3Tujuan Perancangan

Berdasarkan pada permasalah yang sudah diungkapkan pada bagian sebelumnya maka dapat disimpulkan hasil yang ingin diperoleh yaitu:

1. Meningkatkan awareness masyarakat akan Festival Fashion Tendance. 2. Semakin dikenalnya acara Festival Fashion Tendance di Kota Bandung.


(12)

1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan dan pengolahan data diperoleh dengan cara mengumpulkan data dan analisa hasil pengumpulan data, diantaranya :

1. Kuesioner

Sebanyak seratus kuesioner dibagikan kepada masyarakat Kota Bandung dengan rentang umur 15 sampai dengan 40 tahun untuk mengetahui target yang dituju dalam perancangan. Berkutat seputar pengenalan masyarakat Kota Bandung hingga media ini efektif untuk promosi Festival Fashion Tendance.

2. Wawancara

Dilakukan untuk mengetahui informasi penting seputar perkembangan Fashion di Kota Bandung khususnya APPMI Jawa Barat, para desainer terkenal, para desainer fresh graduate, para pengusaha factory outlet, distro kota Bandung

3. Studi Kepustakaan

Meliputi berbagai macam informasi yang sudah dibentuk dari segala wacana, baik dari media cetak maupun elektronik mengenai definisi, istilah, pengertian tentang fashion, informasi kota Bandung, sejarah terbentuknya APPMI, serta data-data lain yang dapat membantu dan menunjang penelitian ini.


(13)

1.5Skema Perancangan


(14)

BAB V

KESIMPULAN

5. Kesimpulan dan Saran 5.1Kesimpulan

Perancangan promosi acara Festival Fashion Tendance “The Exotism of

Priangan” diharapkan dapat menanggulangi beberapa masalah yang

dipaparkan di awal penulisan. Dengan mengadakan acara promosi Festival Fashion tendance di tahun 2015 berkolaborasi dengan para perancang muslim, APPMI Jawa Barat, factory outlet, distro, dan para pengusaha mode kota Bandung. Acara ini dilaksanakan selama tiga hari, memiliki bagian bagian baju yang berbeda-beda setiap harinya hari pertama muslim, hari ke dua

ready to wear dan hari ke tiga Haute Couture.

Pemilihan media menjadi hal terpenting dalam penyampaian target yang dituju. Dimana media ini merupakan media yang paling banyak digunakan oleh masyarakat Kota Bandung. Target yang dituju yaitu khususnya masyarakat Kota Bandung dan Jawa Barat diperlukan sebuah media yang mudah diakses dan mudah dilihat di tempat-tempat penting di Bandung. Penggunaan media publikasi berupa poster, baliho, web, iklan koran dan majalah merupakan bentuk media yang paling efektif dalam menyampaikan informasi untuk acara Festival Fashion Tendance “The Exotism of Priangan” karena media itu dekat dengan tradisi fashion sendiri.

Dengan promosi yang tepat dengan media-media yang telah dijabarkan di bab sebelumnya, diharapkan dapat mensosialisasikan keberadaan festival fashion tendance APPMI Jawa Barat sehingga lebih dikenal di Jawa Barat atau bahkan sampai seluruh Indonesia.


(15)

5.2Saran

Setelah menganalisa permasalahan dan melakukan perancangan dengan tema “Promosi Fashion Show & Exhibition APPMI XIV di Jawa Barat ” penulis memiliki pemikiran bahwa setiap event kreatif harus diiringi oleh publikasi kreatif, memiliki keselarasan tema sehingga masyarakat tertarik untuk datang ke acara tersebut dan memberikan apresiasinya.

5.2.1 Saran dari Dosen pembimbing dan penguji

Berikut adalah saran dan komentar yang diberikan pada penulis sebagai masukan yang membangun pada saat ujian sidang tugas akhir:

 Dalam setiap category ditambahkan dua model lagi sehingga tidak monoton dan tidak membosankan dan menambahkan warna – warna yang berbeda berdasarkan category agar mudah diketahui dan menjadi satu kesatuan dengan tema acara.

 Harus memiliki benang merah yang sama dalam setiap desain poster , undangan dll.

 Motif background untuk desain bisa menggunakan motif batik atau gamabar silhouette kota Bandung.


(16)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber dan acuan buku :

Barnard,Malcoln. 2007.”Fashion dan Komunikasi”,Jakarta.gramedia Kotler,P.2002.”Manajemen Pemasaran (edisi 1)”. Jakarta:prenhallindo

Nirupama Pundir.2007.”Fashion Technology: Today and Tomorrow”.Mittal, New Delhi

Sistaningrum, Edyningtyas (2002). Manajemen Penjualan Produk. Yogyakarta; Kanisius.)

Fandy Tjiptono, Manajemen Jasa, Penerbit Andi Yogyakarta 2000

Goh, Sun T.H. (2003). Marketing Wise, Pendekatan Inkonvensional Terhadap

Strategi Pemasaran di Asia. Cetakan Pertama. Jakarta; Gramedia.

Kotler, Philip. 1997. Marketing Management Analysis, Planning, Implementation,

and Control. International edition. Upper Sadle River. New Jersey: Prentice

Hall Inc.

Sumber acuan internet:

HAUTE COUTURE FASHION DESIGNERS

(http://sizzling-convention.blogspot.com/2010/10/haute-couture-fashion-designers.html diakses Kamis 5 September 2013, 18:05:15)

Freddy Rangkuti.2004.”Flexible Marketing”

(http://books.google.co.id/books?id=9GfAMWD9H7wC&lpg=PA17&dq=promosi%2 0menurut%20tjiptono%202000&pg=PA17#v=onepage&q=promosi%20menurut%20t jiptono%202000&f=true. diakses Kamis 5 September 2013, 19:05:15)

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.2013

(http://www.indonesia.travel/id/discover-indonesia/region-detail/31/ diakses Kamis 5 September 2013, 19:15:25)


(17)

(2005, 11). Fashion Trends. StudyMode.com. Retrieved 11, 2005, from (http://www.studymode.com/essays/Fashion-Trends-71805.html diakses Kamis 5 September 2013, 20:35:00)

http://sizzling-convention.blogspot.com/2010/10/haute-couture-fashion-designers.html diakses Kamis 5 September 2013, 18:05:15

http://stylebaby.kopiblog.com/2010/11/j-crew-spring-2011-ready-to-wear/ diakses Kamis 5 September 2013, 18:23:15

http://shanghaicollected.typepad.com/.a/6a014e89944936970d01539237add3970b-800wi diakses Kamis 5 September 2013, 18:28:45


(1)

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan dan pengolahan data diperoleh dengan cara mengumpulkan data dan analisa hasil pengumpulan data, diantaranya :

1. Kuesioner

Sebanyak seratus kuesioner dibagikan kepada masyarakat Kota Bandung dengan rentang umur 15 sampai dengan 40 tahun untuk mengetahui target yang dituju dalam perancangan. Berkutat seputar pengenalan masyarakat Kota Bandung hingga media ini efektif untuk promosi Festival Fashion Tendance.

2. Wawancara

Dilakukan untuk mengetahui informasi penting seputar perkembangan Fashion di Kota Bandung khususnya APPMI Jawa Barat, para desainer terkenal, para desainer fresh graduate, para pengusaha factory outlet, distro kota Bandung

3. Studi Kepustakaan

Meliputi berbagai macam informasi yang sudah dibentuk dari segala wacana, baik dari media cetak maupun elektronik mengenai definisi, istilah, pengertian tentang fashion, informasi kota Bandung, sejarah terbentuknya APPMI, serta data-data lain yang dapat membantu dan menunjang penelitian ini.


(2)

(3)

BAB V

KESIMPULAN

5. Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan

Perancangan promosi acara Festival Fashion Tendance “The Exotism of

Priangan” diharapkan dapat menanggulangi beberapa masalah yang

dipaparkan di awal penulisan. Dengan mengadakan acara promosi Festival Fashion tendance di tahun 2015 berkolaborasi dengan para perancang muslim, APPMI Jawa Barat, factory outlet, distro, dan para pengusaha mode kota Bandung. Acara ini dilaksanakan selama tiga hari, memiliki bagian bagian baju yang berbeda-beda setiap harinya hari pertama muslim, hari ke dua

ready to wear dan hari ke tiga Haute Couture.

Pemilihan media menjadi hal terpenting dalam penyampaian target yang dituju. Dimana media ini merupakan media yang paling banyak digunakan oleh masyarakat Kota Bandung. Target yang dituju yaitu khususnya masyarakat Kota Bandung dan Jawa Barat diperlukan sebuah media yang mudah diakses dan mudah dilihat di tempat-tempat penting di Bandung. Penggunaan media publikasi berupa poster, baliho, web, iklan koran dan majalah merupakan bentuk media yang paling efektif dalam menyampaikan informasi untuk acara Festival Fashion Tendance “The Exotism of Priangan” karena media itu dekat dengan tradisi fashion sendiri.

Dengan promosi yang tepat dengan media-media yang telah dijabarkan di bab sebelumnya, diharapkan dapat mensosialisasikan keberadaan festival fashion tendance APPMI Jawa Barat sehingga lebih dikenal di Jawa Barat atau bahkan sampai seluruh Indonesia.


(4)

5.2 Saran

Setelah menganalisa permasalahan dan melakukan perancangan dengan tema “Promosi Fashion Show & Exhibition APPMI XIV di Jawa Barat ” penulis memiliki pemikiran bahwa setiap event kreatif harus diiringi oleh publikasi kreatif, memiliki keselarasan tema sehingga masyarakat tertarik untuk datang ke acara tersebut dan memberikan apresiasinya.

5.2.1 Saran dari Dosen pembimbing dan penguji

Berikut adalah saran dan komentar yang diberikan pada penulis sebagai masukan yang membangun pada saat ujian sidang tugas akhir:

 Dalam setiap category ditambahkan dua model lagi sehingga tidak monoton dan tidak membosankan dan menambahkan warna – warna yang berbeda berdasarkan category agar mudah diketahui dan menjadi satu kesatuan dengan tema acara.

 Harus memiliki benang merah yang sama dalam setiap desain poster , undangan dll.

 Motif background untuk desain bisa menggunakan motif batik atau gamabar silhouette kota Bandung.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber dan acuan buku :

Barnard,Malcoln. 2007.”Fashion dan Komunikasi”,Jakarta.gramedia Kotler,P.2002.”Manajemen Pemasaran (edisi 1)”. Jakarta:prenhallindo

Nirupama Pundir.2007.”Fashion Technology: Today and Tomorrow”.Mittal, New Delhi

Sistaningrum, Edyningtyas (2002). Manajemen Penjualan Produk. Yogyakarta; Kanisius.)

Fandy Tjiptono, Manajemen Jasa, Penerbit Andi Yogyakarta 2000

Goh, Sun T.H. (2003). Marketing Wise, Pendekatan Inkonvensional Terhadap

Strategi Pemasaran di Asia. Cetakan Pertama. Jakarta; Gramedia.

Kotler, Philip. 1997. Marketing Management Analysis, Planning, Implementation,

and Control. International edition. Upper Sadle River. New Jersey: Prentice

Hall Inc.

Sumber acuan internet:

HAUTE COUTURE FASHION DESIGNERS

(http://sizzling-convention.blogspot.com/2010/10/haute-couture-fashion-designers.html diakses Kamis 5 September 2013, 18:05:15)

Freddy Rangkuti.2004.”Flexible Marketing”

(http://books.google.co.id/books?id=9GfAMWD9H7wC&lpg=PA17&dq=promosi%2 0menurut%20tjiptono%202000&pg=PA17#v=onepage&q=promosi%20menurut%20t jiptono%202000&f=true. diakses Kamis 5 September 2013, 19:05:15)

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.2013

(http://www.indonesia.travel/id/discover-indonesia/region-detail/31/ diakses Kamis 5 September 2013, 19:15:25)


(6)

(2005, 11). Fashion Trends. StudyMode.com. Retrieved 11, 2005, from (http://www.studymode.com/essays/Fashion-Trends-71805.html diakses Kamis 5 September 2013, 20:35:00)

http://sizzling-convention.blogspot.com/2010/10/haute-couture-fashion-designers.html diakses Kamis 5 September 2013, 18:05:15

http://stylebaby.kopiblog.com/2010/11/j-crew-spring-2011-ready-to-wear/ diakses Kamis 5 September 2013, 18:23:15

http://shanghaicollected.typepad.com/.a/6a014e89944936970d01539237add3970b-800wi diakses Kamis 5 September 2013, 18:28:45