Peningkatan motivasi mengikuti layanan bimbingan klasikal menggunakan media permainan edukatif penelitian tindakan bimbingan dan konseling pada siswa kelas VII SMP BOPKRI 3 Yogyakarta tahun ajara

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PENINGKATAN MOTIVASI
MENGIKUTI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL
MENGGUNAKAN MEDIA PERMAINAN EDUKATIF
(Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling pada Siswa Kelas VII
SMP BOPKRI 3 Yogyakarta Tahun Ajaran 2013/2014)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S1)
Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh:
Dwi Elok Permata Ningtyas
091114089


PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014

i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK

TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

motto

diA memberi KeKuAtAN KePAdA YANg lelAh dAN
meNAmbAh SemANgAt KePAdA YANg tiAdA berdAYA
(YeSAYA 40:29)

SetiAP cobAAN YANg KAmu AlAmi AdAlAh cobAAN YANg
lAzim diAlAmi mANuSiA. tetAPi AllAh SetiA PAdA jANjiNYA. diA tidAK AKAN membiArKAN KAmu dicobAi lebih
dAriPAdA KeSANgguPANmu. PAdA wAKtu KAmu ditimPA
oleh cobAAN, diA AKAN memberiKAN KePAdAmu jAlAN

KeluAr, SehiNggA KAmu dAPAt meNANgguNgNYA.
(1 KoreNtuS 10:13)

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Persembahan
Karya sederhana ini kupersembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus yang selalu melindungi dan menyertai setiap
langkahku.

Keluargaku Tercinta:
Papa Dwi Haryanto dan Mama C. Tuti Budiati
Kakakku Khent Tantri Elok dan Purnomo Sidi

Keponakanku Ardhitya Avanthie dan Wimar Wibisono
Benediktus Yoga Adipradana
Sahabat-sahabatku terkasih
Teman-teman Progam Study Bimbingan dan Konseling 2009

Terima kasih untuk semangat, dorongan, bantuan serta doa dalam
menyelesaikan skripsiku ini.

v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN

TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
PENINGKATAN MOTIVASI
MENGIKUTI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL MENGGUNAKAN
MEDIA PERMAINAN EDUKATIF
(Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling pada Siswa Kelas VII SMP
BOPKRI 3 Yogyakarta Tahun Ajaran 2013/2014)
Dwi Elok Permata Ningtyas
Universitas Sanata Dharma
2014

Penelitian ini bertujuan untuk (1) meningkatkan motivasi siswa kelas VII D SMP
BOPKRI 3 Yogyakarta dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal menggunakan
media permainan edukatif. (2) Mendeskripsikan peningkatan motivasi siswa kelas
VII D SMP BOPKRI 3 Yogyakarta dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal
menngunakan media permainan edukatif.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling
(PTBK). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII D SMP BOPKRI 3 Yogyakarta
dengan jumlah 30 siswa. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah observasi, skala motivasi siswa, wawancara dan dokumentasi. Nilai reliabilitas
skala motivasi yang digunakan dalam penelitian sebesar 0,838.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah (1) Motivasi siswa dalam
mengikuti layanan bimbingan klasikal dapat ditingkatkan menggunakan media
permainan edukatif. (2) Peningkatan motivasi siswa dilihat dari butir item pada awal
pra tindakan sebesar 64,308%, pada siklus I minat siswa meningkat menjadi
77,077%. Motivasi siswa kembali meningkat pada siklus II menjadi 81,15% dan
kemudian pada siklus III kembali meningkat menjadi 94,34%. Sedangkan menurut
hasil perhitungan peningkatan motivasi siswa dilihat dari subjeknya, diperoleh
peningkatan yang signifikan. Hal ini terbukti dari siswa yang memiliki motivasi
tinggi pada siklus III sebanyak 25% dan siswa yang memiliki motivasi sangat tinggi
sebanyak 75%.

Kata kunci : motivasi, layanan bimbingan klasikal dan permainan edukatif.
viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
ENHANCEMENT OF MOTIVATION IN ATTENDING THE CLASSICAL
GUIDANCE THROUGH EDUCATIVE GAMES MEDIA
(Guidance and Counseling Action Research of the Seventh Grade D Students at
SMP BOPKRI3 Yogyakarta in 2013/2014 Academic Year)

Dwi Elok Permata Ningtyas
Sanata Dharma University
2014
This research aims to (1) enhance the students' motivation of the seventh grade

D students at SMP BOPKRI 3 Yogyakarta in attending the classical guidance through
educative games media, (2) describe the enhancement of students' motivation of the
seventh grade D students at SMP BOPKRI 3 Yogyakarta in attending the classical
guidance through educative games media.
This research is guidance and counseling action research (PTBK). The subject
in this research is the seventh grade D students at SMP BOPKRI 3 Yogyakarta which
consists of 30 students. The research instrument is using the observation method,
students' motivation scale, interviews and documentation. The index of motivation
scale used in this research is 0.838.
The results show that (1) the students' motivation in attending the classical
guidance can be enhanced through the educative games media, (2) the enhancement
of students' motivation seen as the items at the beginning of the pre-action can be
described as follows: 64.308%, in the first cycle, the students' motivations enhanced
to 77.077%. Later, the students' motivation in the second cycle enhanced to 81.15%,
and enhanced more to 94.34% in third cycle. Meanwhile, according to the calculation
results of the enhancement of students' motivation, it can be found that the subject
obtained significant enhancement. This can be proven by students who have high
motivation in the third cycle are 25% and students who have a very high motivation
are 75%.


Keywords: motivation, classical guidance and educative games.

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas rahmat dan karunia-Nya yang
dilimpahkan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsinya
dengan baik. Dengan terselesaikannya penulisan skripsi ini, penulis mengucapkan
terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu memberikan dukungan baik
berupa masukan ataupun berupa saran. Ucapan terima kasih diajukan kepada:

1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma.
2. Dr. Gendon Barus, M.Si. selaku Kepala Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma.
3. J. Donal Sinaga, M.Pd. selaku dosen pembimbing yang selalu sabar membimbing
penulis dalam mengerjakan skripsi, banyak memberi masukan, dan motivasi
kepada penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini.
4. Para dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma
yang tekah membekali banyak ilmu kepada penulis selama kuliah.
5. Papa dan Mamaku tercinta yang selalu memberikan dukungan, doa dan cinta
kasihnya.

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


6. Kakaku tersayang Khent Tantri Elok dan Purnomo Sidi yang selalu memberikan
motivasi dan bantuan materi.
7. Kedua keponakanku Ardhitya Avanthie dan Wimar Wibisono selalu memberikan
semangat kepada aunty melalui candaan kalian.
8. Simbah ku tersayang, terima kasih untuk dukungan kepada cucumu yang satu ini.
9. Benediktus Yoga Adipradana yang selalu menguatkan dan sabar dijadikan
pelampiasan.
10. Sahabat-sahabatku (Rino Novidianta, Aldian Putranto H, Eunike Prasetyaning
Jati, Galih Sukmara Jati, Agustina Puspita Dewi, Arunggi Tunjung Pamungkas,
Margaretha Ayu, Lisbeth Riany P, Vitaly Rica Fernando, H.Frandy, Lina
Irawoko, Pebri, Hilda) kebersamaan, cinta, suka duka dan cerita kita selama
duduk dibangku kuliah yang tak akan pernah terlupakan.
11. Teman-temanku (Wiratama Rahman, Wulan, Mariska, Theodora N, Arista,
Agnes, Iyud, Lesly, Satya, Uthe, Purwanto, Doni, Deddy, Rahma, Lilin, Thomas,)
yang telah bersedia membantu dan memberikan masukan kepada penulis dalam
menyelesaikan penulisan skripsi.
12. Semua teman-teman prodi BK USD angkatan 2009 yang telah memberikan
kontribusi positif bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah
memberikan bantuan dan dukungan kepada penulis.

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam skripsi (Penelitian
Tindakan Bimbingan dan Konseling) ini. Oleh karena itu, sumbang saran dari
pembaca, sangat penulis harapkan. Akhirnya, semoga karya tulis ini bermanfaat bagi
para pembaca.

Yogyakarta, 26 Februari 2014

Penulis

xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL..............................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN................................................................

iii

HALAMAN MOTTO ............................................................................

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ...............................

vii

ABSTRAK .............................................................................................

viii

ABSTRACT .............................................................................................

ix

KATA PENGANTAR ...........................................................................

x

DAFTAR ISI ..........................................................................................

xiii

DAFTAR TABEL ..................................................................................

xvi

DAFTAR GAMBAR .............................................................................

xviii

DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................

xx

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................

1

A. Latar Belakang .....................................................................

1

B. Rumusan Masalah ...............................................................

5

C. Tujuan Penelitian ................................................................

6

D. Manfaat Penelitian ...............................................................

6

E. Definisi Operational ............................................................

7

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKAN ............

9

A. Konsep Motivasi ..................................................................

9

1. Pengertian Motivasi .......................................................

9

2. Jenis-jenis Motivasi........................................................

11

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi .................

13

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4. Ciri-ciri Motivasi............................................................

14

5. Fungsi Motivasi..............................................................

15

B. Pelayanan Bimbingan Klasikal Menggunakan Media
Permainan Edukatif ..............................................................

16

1. Pengertian Bimbingan ....................................................

16

2. Bimbingan Klasikal........................................................

19

3. Pengertian Media ...........................................................

20

4. Tujuan Penggunaan Media.............................................

21

5. Fungsi Media..................................................................

22

6. Manfaat Penggunaan Media...........................................

22

7. Kriteria Pemilihan Media ...............................................

23

8. Pengertian Permainan.....................................................

24

9. Pengertian Permaian Edukatif ........................................

26

10. Jenis Permaian Edukatif .................................................

27

11. Manfaat Penggunaan Media Permaian Edukatif dalam
Layanan Bimbingan Klasikal .........................................

29

C. Hipotesis Tindakan...............................................................

30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN...............................................

31

A. Jenis Penelitian .....................................................................

31

B. Subyek dan Obyek Penelitian ..............................................

32

C. Waktu dan Tempat Penelitian ..............................................

32

1. Tempat Penelitian...........................................................

32

2. Waktu Penelitian ............................................................

32

D. Prosedur Penelitian...............................................................

33

E. Langkah Penelitian ...............................................................

34

1. Siklus I ...........................................................................

35

2. Siklus II ..........................................................................

37

3. Siklus III .........................................................................

38

F. Teknik Pengumpulan Data ...................................................

39

1. Observasi Kegiatan Bimbingan......................................

39

2. Skala Motivasi Siswa .....................................................

41

xiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3. Wawancara .....................................................................

43

4. Dokumentasi ..................................................................

44

G. Validitas dan Reliabilitas .....................................................

45

1. Validitas .........................................................................

45

2. Reliabilitas .....................................................................

47

H. Teknik Analisis Data ............................................................

48

1. Analisis Data Hasil Observasi ........................................

49

2. Analisis Data Skala Motivasi .........................................

50

3. Analisis Data Hasil Wawancara .....................................

51

4. Analisis Data Dokumentasi ............................................

52

I. Indikator Keberhasilan .........................................................

52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................

53

A. Hasil Penelitian ....................................................................

53

1. Pra Tindakan ..................................................................

53

2. Siklus I ...........................................................................

57

3. Siklus II ..........................................................................

68

4. Siklus III .........................................................................

76

B. Deskripsi Hasil Penelitian Tindakan Bimbingan dan
Konseling .............................................................................

85

1. Hasil Lembar Observasi .................................................

85

2. Hasil Skala Motivasi Siswa............................................

87

3. Hasil Wawancara ...........................................................

93

4. Hasil Uji t Motivasi Siswa .............................................

95

C. Pembahasan ..........................................................................

97

D. Keterbatasan Penelitian ........................................................

103

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................

105

A. Kesimpulan ..........................................................................

105

B. Saran .....................................................................................

106

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................
LAMPIRAN ...........................................................................................
DATA DIRI PENYUSUN SKRIPSI .....................................................

108
110
155

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Kisi-kisi Panduan Observasi Siswa ...........................................

40

Tabel 2 : Kisi-kisi Kuisioner Motivasi Siswa dalam Layanan Bimbingan
Klasikal ......................................................................................

42

Tabel 3 : Pedoman Penskoran ...................................................................

43

Tabel 4 : Pedoman Wawancara Guru dan Siswa ......................................

44

Tabel 5 : Hasil Validitas Uji Coba Penelitian Tindakan Bimbingan dan
Konseling ...................................................................................

47

Tabel 6 : Kriteria Kategori Hasil Presentase Skor Observasi Terhadap
Motivasi Siswa dalam Mengikuti Layanan Bimbingan Klasikal

50

Tabel 7 : Kriteria Hasil Presentase Skor Motivasi Siswa dalam
Mengikuti Layanan Bimbingan Klasikal ...................................

51

Tabel 8 : Rata-rata Tingkat Keberhasilan Sesuai dengan Hasil Observasi
Motivasi Siswa ..........................................................................

52

Tabel 9 : Tingkat Motivasi Siswa Kelas VII D SMP BOPKRI 3
Yogyakarta dalam Mengikuti Layanan Bimbingan Klasikal ....

55

Tabel 10 : Perbandingan Tingkat Motivasi Siswa Kelas VII D SMP
BOPKRI 3 Yogyakarta dalam Mengikuti Layanan Bimbingan
Klasikal Menggunakan Media Permaian Edukatif Pra
Tindakan dengan Siklus I ...........................................................

63

Tabel 11 : Analisis Hasil Observasi Motivasi Siswa Kelas VII D SMP
BOPKRI 3 Yogyakarta dalam Mengikuti Layanan Bimbingan
Klasikal Menggunakan Media Permainan Edukatif Siklus I .....

65

Tabel 12 : Perbandingan Tingkat Motivasi Siswa Kelas VII D SMP
BOPKRI 3 Yogyakarta dalam Mengikuti Layanan Bimbingan
Klasikal Menggunakan Media Permaian Edukatif Siklus I
dengan Siklus II .........................................................................
Tabel 13 : Perbandingan Analisis Hasil Observasi Motivasi Siswa Kelas
VII D SMP BOPKRI 3 Yogyakarta dalam Mengikuti

xvi

73

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Layanan Bimbingan Klasikal Menggunakan Media Permainan
Edukatif Siklus I dengan Siklus II .............................................

74

Tabel 14 : Perbandingan Tingkat Motivasi Siswa Kelas VII D SMP
BOPKRI 3 Yogyakarta dalam Mengikuti Layanan Bimbingan
Klasikal Menggunakan Media Permaian Edukatif Siklus II
dengan Siklus III .......................................................................

82

Tabel 15 : Perbandingan Analisis Hasil Observasi Motivasi Siswa Kelas
VII D SMP BOPKRI 3 Yogyakarta dalam Mengikuti
Layanan Bimbingan Klasikal Menggunakan Media Permainan
Edukatif Siklus II dengan Siklus III ..........................................

83

Tabel 16 : Data Hasil Observasi Motivasi Siswa Kelas VII D SMP
BOPKRI 3 Yogyakarta dalam Mengikuti Layanan Bimbingan
Klasikal Menggunakan Media Permainan Edukatif Siklus I,
Siklus II dan Siklus III ..............................................................

86

Tabel 17 : Presentase dan Kriteria Peningkatan Motivasi Siswa Kelas
VII D SMP BOPKRI 3 Yogyakarta dalam Mengikuti Layanan
Bimbingan Klasikal Menggunakan Permainan Edukatif .........

88

Tabel 18 : Hasil Uji t Motivasi Pra Tindakan sampai Siklus III .................

95

xvii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 : Bagan Penelitian Tindakan Model Hopkins ............................

33

Gambar 2 : Grafik Tingkat Motivasi Siswa Kelas VII D SMP BOPKRI 3
Yogyakarta dalam Mengikuti Layanan Bimbingan Klasikal ...

56

Gambar 3 : Grafik Perbandingan Tingkat Motivasi Siswa Kelas VII D
SMP BOPKRI 3 Yogyakarta dalam Mengikuti Layanan
Bimbingan Klasikal Menggunakan Permainan Edukatif Pra
Tindakan dengan Siklus I .........................................................

63

Gambar 4 : Grafik Perbandingan Tingkat Motivasi Siswa Kelas VII D
SMP BOPKRI 3 Yogyakarta dalam Mengikuti Layanan
Bimbingan Klasikal Menggunakan Permainan Edukatif
Siklus I dengan Siklus II ..........................................................

73

Gambar 5 : Grafik Perbandingan Tingkat Motivasi Siswa Kelas VII D
SMP BOPKRI 3 Yogyakarta dalam Mengikuti Layanan
Bimbingan Klasikal Menggunakan Permainan Edukatif
Siklus II dengan Siklus III .......................................................

82

Gambar 6 : Grafik Hasil Observasi Motivasi Siswa Kelas VII D SMP
BOPKRI 3 Yogyakarta dalam Mengikuti Layanan Bimbingan
Klasikal Menggunakan Media Permainan Edukatif Siklus I,
Siklus II dan Siklus III .............................................................

87

Gambar 7 : Grafik Perbandingan Hasil Skala Motivasi Siswa Kelas VII D
SMP BOPKRI 3 Yogyakarta dalam Mengikuti Layanan
Bimbingan Klasikal Menggunakan Media Permainan
Edukatif Pra Tindakan, Siklus I dan Siklus II ..........................

90

Gambar 8 : Grafik Perbandingan Hasil Skala Motivasi Siswa Kelas VII D
SMP BOPKRI 3 Yogyakarta dalam Mengikuti Layanan
Bimbingan Klasikal Menggunakan Media Permainan
Edukatif Siklus II dan Siklus III ..............................................
Gambar 9 : Grafik Skala Motivasi Siswa Kelas VII D SMP BOPKRI 3
xviii

91

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Yogyakarta dalam Mengikuti Layanan Bimbingan Klasikal
Menggunakan Media Permainan Edukatif Pra Tindakan,
Siklus I Siklus II dan Siklus III ................................................

92

Gambar10: Grafik Perbandingan Hasil Skala Motivasi Siswa Kelas VII D
SMP BOPKRI 3 Yogyakarta dalam Mengikuti Layanan
Bimbingan Klasikal Menggunakan Media Permainan
Edukatif Pra Tindakan, Siklus I, Siklus II dan Siklus III .........

xix

93

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Ijin Penelitian ...............................................................

110

Lampiran 2 : Instrumen Penelitian .............................................................

111

Lampiran 3 : Satuan Pelayanan Bimbingan (SPB) .....................................

119

Lampiran 4 : Rekapitulasi Data Penelitian .................................................

141

Lampiran 5 : Tabulasi Data Penelitian ........................................................

143

Lampiran 6 : Hasil Uji Validitas ..................................................................

147

Lampiran 7 : Presensi Siswa ........................................................................

150

Lampiran 8 : Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ......................

154

xx

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab ini dipaparkan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional.

A. Latar Belakang
Sekolah dibangun guna menjadikan setiap manusia Indonesia terampil dalam
berbagai bidang studi maupun berbagai kecakapan khusus lainnya. Sekolah
memiliki berbagai jenjang, mulai dari jenjang Sekolah Dasar (SD) hingga ke
jenjang Perguruan Tinggi (PT). Sekolah Menengah Pertama (SMP) berada pada
jenjang menengah, dimana tugasnya adalah mendidik dan menggembleng siswasiswi meraih masa depan melalui kegiatan belajar mengajar yang intensif dan
profesional. Kegiatan belajar mengajar yang ada di SMP sendiri terbilang
bervariasi. Dinamika pengajaran yang berlangsung di SMP melalui berbagai
metode sudah diberikan oleh para pendidik yang berkualifikasi dan kompeten di
bidangnya masing-masing.
Salah satu unsur pokok dari Sekolah Menengah Pertama (SMP) adalah adanya
kehadiran siswa didik sebagai objek sasaran. Siswa SMP sudah tentu berada pada
kisaran remaja awal. Masa remaja adalah masa peralihan atau transisi antara masa
kanak-kanak dengan masa dewasa awal. Wajar dikatakan apabila selama berada
pada masa ini, siswa SMP cenderung menginginkan suatu kegiatan belajar

1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2

mengajar yang dinamis, inspiratif, dan yang tak kalah penting adalah sesuatu yang
bisa menarik perhatian mereka.
Siswa tidak hanya mengharapkan sesuatu yang menarik dalam belajar
mengajar, namun dalam sebuah penyampaian materi dalam bimbingan klasikal
siswa juga mengharapkan sesuatu yang dinamis dan inspiratif. Dari layanan
informasi yang disampaikan secara klasikal diharapkan siswa mendapat informasi
yang sejelas-jelasnya. Namun apabila penyampaian informasi tersebut dilakukan
secara monoton dapat membuat siswa bosan dan tidak memiliki motivasi dalam
mengikuti bimbingan klasikal. Tidak adanya motivasi siswa dapat membuat
kondisi kelas menjadi tidak efektif. Ketidak efektifan suatu kondisi kelas dapat
berpengaruh pada terhambatnya perkembangan siswa, siswa menjadi kurang
kreatif dan materi yang disampaikan oleh pembimbing tidak akan tertangkap oleh
siswa.
Memberikan bimbingan di kelas dengan peserta didik ± 30 orang dalam
alokasi waktu 40 menit satu pertemuan merupakan pekerjaan yang tidak mudah.
Agar dapat diperhatikan oleh siswa saat menyampaikan informasi di depan kelas,
seorang guru BK perlu memiliki kreatifitas. Salah satu bentuk kreatifitas guru BK
saat memerikan bimbingan adalah menghadirkan media dalam penyampaian
bimbingan. Menurut Hamalik (2011) media adalah alat, metode, dan teknik yang
digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara
guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pembelajaran di sekolah. Sedangkan
media yang digunakan dalam semua kegiatan bimbingan dan konseling disebut

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3

media BK yang dapat berupa permainan edukatif, gambar-gambar mengenai
materi dan lain sebagainya.
Berdasarkan hasil observasi pada kegiatan bimbingan klasikal yang dilakukan
di kelas VII D SMP BOPKRI 3 Yogyakarta pada bulan November 2013,
diketahui bahwa pada saat bimbingan klasikal berlangsung siswa kurang
memperhatikan penjelasan guru pembimbing. Hal tersebut terlihat ketika siswa
tidak memberikan umpan balik kepada guru pembimbing. Pada saat guru
pembimbing menyampaikan materi di depan kelas, sebagian besar siswa tidak
memiliki motivasi untuk mengikuti layanan bimbingan klasikal. Para siswa sibuk
dengan kegiatan mereka masing-masing. Beberapa siswa tampak berjalan-jalan di
dalam kelas dan masih banyak siswa yang bergurau dengan teman yang lain
ketika guru pembimbing menyampaikan materi bimbingan.
Pada saat mengambil data awal di lapangan, peneliti memberikan skala
motivasi yang diisi oleh siswa-siswi. Hasil dari skala motivasi yang diberikan
oleh peneliti menunjukkan bahwa motivasi siswa kelas VII D SMP BOPKRI 3
Yogyakarta tergolong rendah. Hal ini dibuktikan dengan adanya 6 siswa yang
memiliki motivasi sangat rendah dan tidak ada siswa yang memiliki motivasi
sangat tinggi. Selain itu peneliti juga mewawancarai guru bimbingan dan
konseling di sekolah. Hasil dari wawancara tersebut guru menyatakan bahwa
ketika guru pembimbing menyampaikan materi ada beberapa siswa yang jalanjalan, bercerita dengan teman yang lain dan tidak fokus terhadap kegiatan
bimbingan yang dilakukan didalam kelas.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4

Berdasarkan fakta tersebut, dapat dilihat bahwa motivasi siswa kelas VII D
SMP BOPKRI 3 Yogyakarta dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal belum
berkembang secara optimal. Adanya berbagai kecenderungan situasi yang
muncul, perlu adanya penerapan media bimbingan yang diharapkan dapat
meningkatkan motivasi siswa dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal.
Proses layanan bimbingan menggunakan media bimbingan yang tepat mampu
mempengaruhi motivasi siswa. Penggunaan media bimbingan yang tepat, dapat
menjadikan siswa memiliki motivasi yang tinggi dan dapat mengembangkan
potensi diri. Motivasi yang tinggi mampu membuat siswa lebih tertarik, senang,
tidak bosan, dan meningkatkan antusias siswa dalam mendengarkan materi
bimbingan.
Salah satu media yang dapat membangkitkan motivasi siswa dan menarik
adalah media permainan edukatif. Permainan edukatif adalah sebuah permainan
yang digunakan dalam proses pembelajaran dan dalam permainan tersebut
mengandung unsur mendidik atau nilai-nilai pendidikan (Zulkifly, 2005).
Menurut Ismail (2006) permaianan edukatif adalah sesuatu yang menyenangkan
dan menghibur, yang tidak memiliki tujuan ekstrinsik dan tujuan praktis, namun
memiliki unsur-unsur pendidikan. Selain itu, untuk pemilihan permainan,
diusahakan agar seluruh aspek yang dimiliki anak dapat berkembang dengan baik,
baik dari segi kognitif, afektif dan juga psikomotorik. Penggunaan media
permainan dalam bimbingan dan konseling dapat dikaitkan dengan materi yang

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5

akan disampaikan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan minat siswa dalam
mengikuti proses layanan bimbingan yang diberikan oleh praktikan.
Oleh karena itu bergerak dari fakta-fakta di atas, bahwa untuk meningkatkan
motivasi siswa dalam mengikuti layanan bimbingan dan konseling dibutuhkan
berbagai strategi dan ketrampilan dalam memadukan proses layanan bimbingan
dan konseling dengan metode permainan edukatif. Berdasarkan uraian tersebut
maka peneliti berusaha untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan
peningkatan motivasi siswa dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal dengan
menggunakan media permainan edukatif. Peneliti menetapkan judul penelitian
“Peningkatan Motivasi Mengikuti Layanan Bimbingan Klasikal Menggunakan
Media Permainan Edukatif (Penelitian Tindakan Bimbingan Konseling Pada
Siswa Kelas VII SMP BOPKRI 3, Yogyakarta Tahun Ajaran 2013/2014)”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian ini, dirumuskan permasalah yang
menjadi fokus PTBK ini sebagai berikut:
1. Apakah motivasi siswa kelas VII SMP BOPKRI 3 Yogyakarta dalam
mengikuti bimbingan klasikal dapat ditingkatkan menggunakan media
permainan edukatif?
2. Seberapa tinggi peningkatan skor motivasi siswa kelas VII SMP BOPKRI 3
Yogyakarta dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal menggunakan
media permainan edukatif?

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6

C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Meningkatkan motivasi siswa kelas VII SMP BOPKRI 3 Yogyakarta dalam
mengikuti layanan bimbingan klasikal menggunakan media permainan
edukatif.
2. Mendeskripsikan peningkatan motivasi siswa kelas VII SMP BOPKRI 3
Yogyakarta dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal menggunakan
media permainan edukatif.
D. Manfaat Penelitian
Setelah dilakukan penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat bermanfaat
bagi berbagai pihak:
1. Teoritis
Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menambah wawasan dalam
meningkatkan motivasi siswa mengikuti layanan bimbingan klasikal
menggunakan metode bermain yang lebih inovatif.
2. Praktis
a. Bagi Siswa
Meningkatkan motivasi dan keterlibatan siswa dalam mengikuti
kegiatan layanan bimbingan di kelas. Membantu siswa agar aktif dalam
mengikuti

layanan

bimbingan

klasikal

sehingga

mampu

mengeksplorasikan seluruh potensi-potensi dalam diri siswa demi
meningkatkan prestasi siswa.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7

b. Bagi Guru Pembimbing
Menambah wawasan dan gambaran mengenai metode yang digunakan
saat ini dalam memberikan layanan bimbingan klasikal. Guru pembimbing
diharapkan untuk lebih kreatif dalam menyiapkan sendiri metode layanan
bimbingan klasikal, sehingga dapat meningkatkan gairah peserta didik
dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal. Guru Pembimbing dapat
berrefleksi dan termotivasi untuk meningkatkan kualitas pribadinya dalam
menyiapkan layanan bimbingan, sehingga hasil layanan BK dapat
meningkatkan mutu pendidikan.
c. Bagi Sekolah
Penelitian ini berguna untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja
sekolah, khususnya dalam pelayanan BK dalam konteks school reform
menuju kualitas pendidikan yang lebih baik. Menggerakkan suasana
pembelajaran dan pembimbingan yang lebih hidup, dinamis, bergairah,
dan menyenangkan.
d. Bagi Peneliti Lain
Dapat memberikan inspirasi dan referensi untuk penelitian sejenisnya.
Membantu peneliti lain dalam mengembangkan layanan bimbingan.
E. Definisi Operasional
1. Motivasi siswa dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal adalah suatu
daya dorong dari dalam diri siswa kelas VII D SMP BOPKRI 3 Yogyakarta
untuk ikut serta dalam sebuah layanan pemberian bantuan dalam rangka

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8

pemberian informasi untuk mengembangkan diri siswa kelas VII D SMP
BOPKRI 3 Yogyakarta dalam bidang pembelajaran, pribadi, sosial dan karir.
2. Layanan bimbingan klasikal menggunakan media permainan edukatif adalah
sebuah upaya pemberian bantuan yang berpusat pada pengembangan pribadi
siswa kelas VII D SMP BOPKRI 3 Yogyakarta yang meliputi bidang
pembelajaran, pribadi, sosia dan karir menggunakan sebuah perantara berupa
permainan yang memiliki sifat mendidik.
3. Media permainan edukatif adalah sebuah bahan yang mengandung unsur
permaian yang bersifat mendidik sehingga dapat merangsang pikiran,
perasaan perhatian dan minat siswa agar dapat terjadi sebuah proses belajar
dan pengalaman belajar.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKAN
Pada bab ini dipaparkan kajian pustaka teori relevan yang mendasari penelitian
tindakan ini, meliputi: deskripsi teori motivasi, yang meliputi pengertian, jenis,
faktor-faktor, ciri-ciri, fungsi; deskripsi teori bimbingan, yang meliputi pengertian
bimbingan, bimbingan klasikal; deskripsi teori media permaian edukatif yang
meliputi pengertian media, tujuan penggunaan media, fungsi media dalam BK,
manfaat penggunaan media dalam BK, kriteria pemilihan media, pengertian
permainan, pengertian permainan edukatif, jenis permainan edukatif, manfaat
penggunaan media permainan edukatif dalam pendidikan dan hipotesis tindakan.
A. Konsep Motivasi
1. Pengertian Motivasi
Motivasi adalah kekuatan baik dari dalam maupun dari luar yang
mendorong seseorang untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan
sebelumnya (Uno, 2011). Jika ditinjau dari asal katanya motivasi berasal dari
kata motif (motive) yang berarti rangsangan, dorongan dan pembangkit
tenaga, yang dimiliki seseorang sehingga orang tersebut memperlihatkan
perilaku tertentu. Sadirman (2011) mengatakan bahwa kata “motif”, diartikan
sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu atau
sebagai daya penggerak dari dalam diri subyek untuk melakukan aktivitas
tertentu demi mencapai suatu tujuan. Motivasi dapat diartikan sebagai daya
penggerak yang telah menjadi aktif.
9

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10

Menurut Mc. Donald (dalam Sardiman, 2011) motivasi adalah perubahan
energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan
dihului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan, dari pengertian ini
mengandung tiga elemen penting: (1) motivasi itu mengawali terjadinya
perubahan energi pada diri setiap individu manusia karena menyangkut
perubahan energi manusia, maka akan menyangkut kegiatan fisik manusia;
(2) Motivasi ditandai dengan munculnya rasa feeling, afeksi seseorang.
Motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan, afeksi dan emosi yang
menentukan tingkah laku manusia; (3) Motivasi akan dirangsang karena
adanya tujuan. Jadi motivasi dalam hal ini sebenarnya merupakan respon dari
suatu aksi, yaitu tujuan. Motivasi memang muncul pada diri manusia, tetapi
kemunculannya terdorong oleh unsur lain yaitu tujuan.
Ketiga elemen di atas dapat dikatakan bahwa motivasi itu sebagai sesuatu
yang kompleks. Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu perubahan
energi yang ada pada diri manusia. Semua ini didorong karena adanya tujuan,
kebutuhan ataupun keinginan.
Motivasi adalah suatu pernyataan yang kompleks di dalam suatu
organisme yang mengarahkan tingkah laku terhadap suatu tujuan (goal) atau
perangsang (incentive). Tujuan adalah yang membatasi atau menentukan
tingkah laku organisme (Purwanto, 2007).
Motivasi dapat juga dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan
kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11

sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka ia akan berusaha untuk meniadakan
perasaan tidak suka itu. Dalam kegiatan, motivasi dapat dikatakan sebagai
keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa, yang menjamin
kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan,
sebagai tujuan yang dikehendaki oleh subjek itu dapat tercapai. Dikatakan
“keseluruhan”, karena pada umumnya ada beberapa motif yang bersama-sama
menggerakkan siswa untuk belajar (Sardiman, 2011).
Dari berbagai pendapat di atas mengenai motivasi dapat disimpulkan
bahwa motivasi adalah suatu daya dorong baik dari dalam diri, maupun dari
luar diri yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu demi mencapai
suatu tujuan tertentu yang di inginkan atau yang dicita-citakan.
2. Jenis - jenis Motivasi
Motivasi dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu motivasi intrinsik dan
motivasi ekstrinsik (Hamalik, 2011).
a. Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah motivasi yang hidup dalam diri siswa dan
berguna dalam situasi belajar yang fungsional (Hamalik, 2011). Motivasi
intrinsik mengacu pada faktor-faktor dari dalam sesuatu yang lebih
menitik beratkan pada kepuasan dari dalam, lebih dari faktor-faktor yang
berasal dari lingkungan luar yaitu keinginan untuk belajar dilaksanakan
semata-mata bagi kepuasan dari dalam diri sendiri. Dalam hal ini pujian
atau hadiah atau sejenisnya tidak diperlukan karena tidak akan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12

menyebabkan siswa bekerja atau belajar untuk mendapatkan hadiah itu
(Hamalik, 2011).

Jadi motivasi intrinsik adalah motivasi yang

sesunggunya. Menurut Uno (2011), motivasi intrinsik berisi:
1) Menyesuaikan tugas dengan minat
2) Perencanaan yang penuh variasi
3) Umpan balik atas respon siswa
4) Kesempatan respons peserta didik yang aktif
5) Kesempatan

peserta

didik

untuk

menyesuaikan

tugas

perkembangannya.
b. Motivasi Ekstrinsik
Menurut Hamalik (2011), motivasi ektrinsik adalah motivasi yang
disebabkan oleh faktor-faktor dari luar situasi belajar. Contohnya seorang
siswa yang belajar karena mengetahui besok pagi akan ujian dengan
harapan mendapat nilai baik, sehingga dipuji oleh guru dan tematemannya. Jadi, yang terpenting bukan karena belajar ingin mengetahui
sesuatu tetapi ingin mendapat pujian dari guru dan teman-temannya.
Sebuah aktifitas belajar sangat membutuhkan motivasi agar siswa dapat
berhasil dalam belajarnya. Menurut Uno (2011), motivasi ekstrinsik berisi:
1) Penyesuaian tugas dengan minat
2) Perencananan yang penuh variasi
3) Respon siswa
4) Kesempatan peserta didik yang katif

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13

5) Kesempatan peserta didik menyesuaikan tugas perkembangannya
6) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi
Motivasi sebagai proses batin atau proses psikologis dalam diri seseorang,
sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut Darsono, dkk (2000) ada
beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi adalah:
a. Cita-cita atau aspirasi siswa
Cita-cita atau aspirasi adalah suatu target yang ingin dicapai. Cita-cita
akan memperkuat motivasi belajar.
b. Kemampuan belajar
Dalam belajar dibutuhkan berbagai kemampuan. Kemampuan ini meliputi
beberapa aspek psikis yang terdapat dalam diri siswa, misalnya
penghematan, perhatian, ingatan, daya fikir dan fantasi.
c. Kondisi siswa
Siswa adalah makhluk yang terdiri dari kesatuan psikofisik. Kondisi siswa
yang mempengaruhi motivasi belajar di sini berkaitan dengan kondisi fisik
dan kondisi psikologis. Seorang siswa yang kondisi jasmani dan rohani
yang terganggu, akan mengganggu perhatian belajar siswa, begitu juga
sebaliknya.
d. Kondisi lingkungan
Kondisi lingkungan merupakan unsur-unsur yang datang dari luar diri
siswa. Kondisi lingkungan yang sehat, kerukunan hidup, ketertiban

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14

pergaulan perlu dipertinggi mutunya dengan lingkungan yang aman,
tentram, tertib dan indah maka semangat dan motivasi belajar mudah
diperkuat.
e. Unsur-unsur dinamis dalam belajar
Unsur-unsur

dinamis

dalam

belajar

adalah

unsur-unsur

yang

keberadaannya dalam proses belajar mengajar tidak stabil, kadang-kadang
kuat, kadang-kadang lemah dan bahkan hilang sama sekali. Misalnya
keadaan emosi siswa, gairah belajar, situasi dalam keluarga dan lain-lain.
f. Upaya guru dalam pembelajaran siswa
Upaya yang dimaksud disini adalah bagaimana guru mempersiapkan diri
dalam membelajarkan siswa mulai dari penguasaan materi, cara
menyampakannya, menarik perhatian siswa, mengevaluasi hasil belajar
siswa dan lain-lain. Bila upaya-upaya tersebut dilaksanakan dengan
berorientasi

pada

kepentingan

siswa,

maka

diharapkan

dapat

menimbulkan motivasi belajar siswa.
4. Ciri-ciri Motivasi
Menurut Sardiman (2011) bahwa setiap tindakan manusia terjadi karena
adanya unsur pribadi manusia. Sehingga terdapat ciri-ciri tersendiri dalam
motivasi, yaitu :
a. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus-menerus dalam waktu yang
lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15

b. Ulet menghadapi kesulitan. Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk
berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas dengan prestasi yang telah
dicapai).
c. Menunjukan minat terhadap bermacam-macam masalah (Misalnya
masalah pembangunan, agama, politik, ekonomi, keadilan, korupsi, dan
sebagainya).
d. Lebih senang bekerja sendiri.
e. Cepat bosan dengan tugas-tugas rutin (hal-hal yang berulang begitu saja
sehingga kurang kreatif).
f. Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu).
g. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu.
h. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.
5. Fungsi Motivasi
Menurut Sardiman (2011) ada tiga fungsi motivasi yaitu sebagai berikut:
a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor
yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor
penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
b. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai.
Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang
harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
16

c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang
harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan
perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.
Menurut Hamalik (2009) fungsi motivasi yaitu:
a. Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu proses perbuatan. Tanpa
motivasi maka tidak akan timbul sesuatu perbuatan seperti belajar.
b. Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan
kepencapaian tujuan yang diinginkan.
c. Motivasi berfungsi sebagai penggerak, yang artinya bahwa besar kecilnya
motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.
Dari beberapa pendapat yang ada dapat disimpulkan bahwa fungsi dari
motivasi itu sendiri adalah sebagai motor pengerak kemana dan bagaimana
perbuatan yang akan dilaksanakan.
B. Pelayanan Bimbingan Klasikal Menggunakan Media Permainan Edukatif
1. Pengertian Bimbingan
Menurut Moegiadi (dalam Winkel, 2004) bimbingan dapat berarti: (1)
suatu usaha untuk melengkapi individu dengan pengetahuan, pengalaman, dan
informasi tentang dirinya sendiri; (2) Suatu cara pemberian pertolongan atau
bantuan kepada individu untuk memahami dan mempergunakan secara efisien
dan efektif segala kesempatan yang dimiliki untuk perkembangan pribadinya;
(3) Suatu proses pemberian bantuan atau pertolongan kepada individu dalam

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17

hal memahami diri sendiri, menentukan dan menyusun rencana sesuai dengan
konsep dirinya sendiri dan tuntutan dari lingkungan.
Bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang
yang ahli kepada seseorang atau individu, anak-anak, remaja maupun orang
dewasa; agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan
dirinya sendiri dan mandiri; dengan memanfaatkan kekuatan individu dan
sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang
berlaku (Prayitno, 2004).
Bimbingan adalah sebuah proses pemberian bantuan kepada individu
secara berkesinambungan, agar individu dapat memahami dirinya, sehingga
sanggup mengarahkan diri dan dapat bertindak dengan wajar sesuai dengan
tuntutan dalam masyarakat sekitarnya. Dengan demikian individu dapat
mengecap kebahagiaan hidupnya serta dapat memberikan sumbangan yang
berarti (Winkel, 2004).
Bimbingan dapat diartikan sebagai suatu proses pemberian bantuan
kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan, agar individu
tersebut memahami dirinya sendiri (Sukardi dan Kusmawati, 2008). Dari
berbagai pengertian bimbingan yang dikemukakan oleh banyak ahli dapat
disimpulkan bahwa bimbingan merupakan :
a. Bantuan yang diberikan dengan maksudkan agar individu yang
bersangkutan dapat mengarahkan dan mengembangkan dirinya secara
optimal sesuai dengan kemampuan atau potensinya.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18

b. Bimbingan berarti bantuan yang diberikan oleh seseorang kepada orang
lain yang memerlukannya. Kata “membantu” berarti dalam bimbingan
tidak ada paksaan, tetapi lebih menekankan pada pemberian peranan
individu kearah tujuan yang sesuai dengan potensinya. Jadi dalam hal ini,
pembimbing sama sekali tidak ikut menentukan pilihan atau keputusan
dari orang yang dibimbingnya. Tetapi yang menentukan pilihan atau
keputusan adalah individu itu sendiri.
c. Bantuan (bimbingan) tersebut diberikan kepada setiap orang, namun
prioritas diberikan kepada individu-individu yang membutuhkan atau
benar-benar harus dibantu. Pada hakekatnya bantuan itu diberikan untuk
semua orang.
d. Bimbingan merupakan suatu proses kontinyu, artinyan bimbingan itu
tidak diberikan hanya sewaktu-waktu saja dan secara kebetulan, namun
merupakan kegiatan yang terus menerus, sistematik, terencana dan terarah
pada tujuan.
e. Bimbingan atau bantuan diberikan agar individu dapat mengembangkan
dirinya semaksimal mungkin. Bimbingan diberikan agar individu dapat
lebih mengenal dirinya sendiri (kekuatan dan kelemahannya), menerima
keadaan dirinya dan dapat mengarahkan dirinya sesuai dengan
kemampuannya.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19

2. Bimbingan Klasikal
Bimbingan klasikal adalah bimbingan yang berorientasi pada kelompok
siswa dalam jumlah yang cukup besar antara 30‐40 orang siswa (sekelas).
Bimbingan

klasikal lebih

bersifat

preventif

dan berorientasi

pada

pengembangan pribadi siswa yang meliputi bidang pembelajaran, bidang
sosial, dan bidang karir (Siwabessy dan Hastoeti, 2008). Dalam bimbingan
klasikal terjadi interaksi antara siswa dengan guru pembimbing. Di mana guru
pembimbing/konselor sebagai sumber informasi memiliki kebutuhan untuk
menyampaikan informasi (bahan ajar) kepada siswa sebagai penerima
informasi.
Bimbingan klasikal adalah bantuan yang diberikan kepada siswa yang
pelaksanaanya dilakukan didalam kelas (Prayitno, 2004). Adapun obyek yang
dibahas dalam kelas ini seperti contoh, gambar, tampilan video dan lain
sebagainya yang kemudian didiskusikan dan dicermati dengan baik. Jadi
bimbingan klasikal merupakan bantuan yang diberiakan di dalam kelas berupa
kegiatan yang kemudian di bahas secara terbuka dan bebas oleh semua peserta
yang ada di dalam kelas tersebut. Jadi dapat disimpulkan bahwa bimbingan
klasikal merupakan bimbingan yang diberikan di dalam kelas dalam bentuk
diskusi (bertukan pikiran) untuk mendapat pengalaman dan pengetahuan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
20

3. Pengertian Media
Kata media berasal dari Bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari
kata “medium” yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media
adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari
pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses
belajar terjadi (Sadiman, 2011).
Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan
pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga terjadi proses
belajar (Purnamawati dan Eldarni, 2001)
Menurut Arsyad (2009) berpendapat bahwa media pengajaran meliputi
perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Hardware yaitu
sesuatu benda yang dapat dilihat, didegar, atau diraba dengan pencaindra.
Software yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras yang
merupakan isi yang ingin disampaikan kepada siswa.
Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media adalah
bahan, alat atau teknik yang dapat digunakan sebagai penyalur pesan dari
pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian
dan minat siswa sedemikian rupa sehingga terjadi proses belajar.

Dokumen yang terkait

Peningkatan karakter bersahabat melalui layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning (penelitian tindakan Bimbingan dan Konseling pada siswa kelas VII B SMP Aloysius Turi tahun ajaran 2015/ 2016).

1 4 211

Peningkatan karakter peduli sosial berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan Experiential Learning (penelitian tindakan Bimbingan dan Konseling pada siswa kelas VII C di SMP Taman Dewasa Jetis, Yogyakarta tahun ajaran 2015/.2016).

0 3 211

Upaya peningkatan kepercayaan diri siswa melalui layanan bimbingan pribadi sosial klasikal dengan menggunakan media permainan titian balok : penelitian tindakan bimbingan dan konseling pada siswa kelas III SD Negeri Sruwohdukuh, tahun ajaran 2013/2014.

1 2 184

Optimalisasi konsep diri siswa melalui layanan bimbingan klasikal dengan menggunakan media permainan : penelitian tindakan bimbingan pada siswa kelas VIII A SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta tahun pelajaran 2014/2015.

0 0 147

Peningkatan motivasi mengikuti layanan bimbingan klasikal menggunakan media permainan edukatif : penelitian tindakan bimbingan dan konseling pada siswa kelas VII SMP BOPKRI 3 Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014.

0 0 178

Peningkatan motivasi siswa mengikuti layanan bimbingan klasikal melalui penerapan dinamika kelompok (permainan) : penelitian tindakan bimbingan dan konseling pada kelas XF SMA Negeri 1 Depok, Sleman, tahun ajaran 2012/2013.

0 0 201

Peningkatan karakter ksatria melalui pendidikan karakter berbasis layanan bimbingan klasikal dengan pendekatan experiential learning.(penelitian tindakan Bimbingan dan Konseling pada siswa kelas V

0 0 179

PENINGKATAN MOTIVASI SISWA MENGIKUTI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL MELALUI PENERAPAN DINAMIKA KELOMPOK (PERMAINAN) ( Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Pada Kelas XF SMA Negeri 1 Depok, Sleman Tahun Ajaran 20122013 )

0 3 199

Peningkatan self-esteem siswa melalui layanan bimbingan klasikal dengan penerapan metode permainan : penelitian tindakan bimbingan dan konseling pada kelas IV Musikal 3 SD Joannes Bosco Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014 - USD Repository

0 0 123

Peningkatan motivasi siswa dalam mengikuti layanan bimbingan klasikal melalui penggunaan media musik klasik : penelitian tindakan bimbingan dan konseling pada siswa kelas XA SMA Negeri 1 Depok, Sleman tahun ajaran 2013/2014 - USD Repository

0 0 212