EVALUASI EVENT MARKETING CSR “CAMEJASA” TERHADAP CITRA TAMAN LALU LINTAS KOTA BANDUNG.

(1)

Lissa Utami Dewi, 2013

Evaluasi event marketing CSR “Camejasa” terhadap citra taman lalu lintas kota bandung.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

EVALUASI EVENT MARKETING CSR ”CAMEJASA” TERHADAP CITRA TAMAN LALU LINTAS KOTA BANDUNG SEBAGAI WISATA

EDUKASI LALU LINTAS

(Survei Terhadap Instansi Pendidikan yang Mengikuti event “CAMEJASA” di

Taman Lalu Lintas Kota Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Pariwisata Program Studi Manajemen Pemasaran Pariwisata

Lissa Utami Dewi 0806285

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

Lissa Utami Dewi, 2013

Evaluasi event marketing CSR “Camejasa” terhadap citra taman lalu lintas kota bandung. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ABSTRAK

LissaUtamiDewi, 0806285, “EvaluasiEvent MarketingCSR “CAMEJASA”

terhadap Citra Taman LaluLintas Kota Bandung

sebagaiWisataEdukasiLaluLintas(Survei padaInstansiPendidikan yang MengikutiEvent“CAMEJASA” di Taman LaluLintasBandung) Skripsi, 2013, di bawah BimbinganIbuEllyMalihah.,M.Si.dan IbuRiniAndari.,S.Pd.,SE.Par.,MM. Industri pariwisata di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat, hal ini ditandai oleh semakin meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan. Indonesia sebagai salah satu negara tujuan wisata yang memperbaiki sistem kepariwisataan dengan menambah berbagai fasilitas yang diperlukan oleh wisatawan dengan perbaikan sistem tersebut banyak wisatawan mancanegara (wisman) yang melakukan kunjungan ke Indonesia.Setiap daerah di Indonesia memiliki potensi pariwisata yang berbeda-beda. Jawa Barat salah satu provinsi yang memiliki keanekaragaman potensi objek dan daya tarik wisata. Bandung sebagai Ibukota Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu daerah yang memberikan kontribusi cukup besar dalam bidang pariwisata di Jawa Baratsalahsatuobjekwisata yang ada di Kota Bandung yaitu Taman LaluLintas Kota Bandung yang banyakdiminati terutama oleh Instansi Pendidikan dikarenakan Taman LaluLintas Kota Bandung sebagaisaranamendapatkanpengetahuanmengenailaulintas. Salah satunya program pemasaran yang diunggulkan Taman LaluLintas Kota Bandung yaitu evaluasi event marketing program Corporate Social Responsibiity “CAMEJASA” diharapkan dapat meningkatkan citraTaman LaluLintas Kota Bandungsebagaiwisataedukasilalulintaskhususnya untuktingkat TK dan SD. Objek dalam penelitian ini adalah InstansiPendidikan yang mengikutievent

“CAMEJASA” di Taman LaluLintas Kota Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif, teknik sampling

proportionate stratified random dan analisis jalur sebagai teknis analisis datanya penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu kurang dari satu tahun, maka metode yang digunakan adalah metode cross sectional method. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder yang dilakukan melalui studi kepustakaan dan kuesioner. Untuk mengukur besarnya pengaruh evaluasievent marketing

terhadap citra Taman LaluLintas Kota Bandung sebagai wisataedukasilalulintas digunakan analisis regresi linear berganda, tujuan dilakukan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh evaluasieventmarketing terhadap citra. Berdasarkan hasil deskriptif dari hasil penilaian 140 responden yang memperoleh nilai paling besar pada evaluasievent marketing yaitu message sedangkan yang memiliki nilai paling besar pada citra yaitu pada persepsi. Secara verifikatif event yang terdiri dari

message, interaction, danintegration dapat mempengaruhi citra serta berpengaruh secara signifikan baik secara parsial maupun simultan, pengaruh yang paling besar pada sub variabel message.


(3)

Lissa Utami Dewi, 2013

Evaluasi event marketing CSR “Camejasa” terhadap citra taman lalu lintas kota bandung. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Kata kunci : evaluasievent marketing, citra

ABSTRACT

LissaUtamiDewi, 0806285, “EvaluasiEvent Marketing CSR “CAMEJASA”

terhadap Citra Taman LaluLintas Kota Bandung

sebagaiWisataEdukasiLaluLintas(Survei padaInstansiPendidikan yang MengikutiEvent“CAMEJASA” di Taman LaluLintasBandung) Skripsi, 2013,

Under the guidance of Ms. EllyMalihah.,M.Si.andMs.

RiniAndari.,S.Pd.,SE.Par.,MM.

Indonesia's tourism industry underwent rapid development, it is characterized by the increasing number of visits by tourists. Indonesia as one of the country's tourist destinations tourism system fix by adding a variety of amenities required by tourists with the system fixes a lot of foreign tourists (wisman) that make a visit to Indonesia. Every region in Indonesia have the potential of tourism.West Java, one of the provinces that have the potential diversity of objects and tourist attraction. As the capital city of Bandung, West Java province is one of the areas that contribute large enough in the field of tourism in West Java, one of the tourist objects that exist in the city of Bandung, Taman LaluLintas Kota Bandung are much sought after especially by Establishments of education. This is due to the

Taman LaluLintas KotaBandungas a means of attaining knowledge about traffic.One marketing program highlights Taman LaluLintas Kota Bandung

evaluation of event marketing Corporate Social Responsibity program“CAMEJASA” is expected to enhance the image of Taman LaluLintas Kota Bandung as the Traffic Education traffic especially for kindergarten and primary levels. The object in this research is the Education Agencies follow the event ”CAMEJASA” in Taman LaluLintas Kota Bandung. The methods used in this research is descriptive and verifikatif method, proportionate stratified random sampling techniques and analysis of the technical data analysis as this research was conducted in the span of less than one year, then the method used is the method of cross sectional method.Data used is data primary and secondary data done through study kepustakaan and a questionnaire. To measure how major evaluation event marketing against image Taman LaluLintas Kota Bandung as education tourism traffic used linear regression analysis of multiple, purpose done this research to know influence evaluation event marketing against its image. Based on the results of the assessment descriptive 140 respondents obtain the value of most large on the marketing message meanwhile, namely the evaluation of the events that have value greatest in the image is on perception. In verifikatif the event consisting of society, interaction, and integration can affect the image and influence significantly, both in partial and simultaneous, the influence that the most wro variable message.


(4)

Lissa Utami Dewi, 2013

Evaluasi event marketing CSR “Camejasa” terhadap citra taman lalu lintas kota bandung.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu viii DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2Rumusan Masalah ... 17

1.3Tujuan Penelitian ... 17

1.4Kegunaan Penelitian... 18

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ... 20

2.1 Kajian Pustaka ... 20

2.1.1 Konsep Event Marketing ... 20

2.1.1.1 Event Marketing dalam IMC ... 20

2.1.1.2 Peran dan Fungsi Event Marketing ... 32

2.1.1.3 Keunggulan, Kelemahan dan Karakteristik Event Marketing 33 2.1.1.4 Faktor Penentu Keberhasilan Event Marketing ... 35

2.1.1.5 Elemen dalam Strategi Proses Perencanaan Event ... 35

2.1.1.6 Jenis-jenis Event Marketing ... 36

2.1.1.7 Evaluasi dalam Event Marketing ... 37

2.1.1.8 Indikator dari Event Marketing ... 38

2.1.2 Citra (image) ... 41

2.1.2.1 Pengertian Citra (image) ... 41


(5)

Lissa Utami Dewi, 2013

Evaluasi event marketing CSR “Camejasa” terhadap citra taman lalu lintas kota bandung.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ix

2.1.2.3 Faktor-faktor Penting dalam Pembentukan Citra ... 45

2.1.3 Pengaruh Evaluasi Event Marketing terhadap Citra Perusahaan .... 49

2.1.4 Orisinalitas Penelitian ... 51

2.2 Kerangka Pemikiran ... 52

2.3 Hipotesis... ... 58

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 60

3.1 Objek Penelitian ... 60

3.2 Metode Penelitian... 60

3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan ... 61

3.2.2 Operasionalisasi Variabel ... 62

3.2.3 Jenis dan Sumber Data ... 67

3.2.4 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling ... 68

3.2.4.1 Populasi ... 68

3.2.4.2 Sampel ... 69

3.2.4.3 Teknik Sampling ... 70

3.2.5 Teknik Pengumpulan Data ... 72

3.2.6 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 73

3.2.6.1 Hasil Pengujian Validitas ... 74

3.2.6.2 Hasil Pengujian Reliabilitas ... 79

3.2.7 Rancangan Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 82

3.2.7.1 Rancangan Analisis Data ... 84

3.2.7.2 Rancangan Uji Asumsi Regresi Berganda ... 90

3.2.7.3 Rancangan Pengujian Hipotesis ... 94

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 95

4.1 Profil Instansi Pendidikan di Taman Lalu Lintas Kota Bandung ... 95

4.1.1 Profil Taman Lalu Lintas Kota Bandung ... 95

4.1.1.1 Identitas Taman Lalu Lintas Kota Bandung ... 95


(6)

Lissa Utami Dewi, 2013

Evaluasi event marketing CSR “Camejasa” terhadap citra taman lalu lintas kota bandung.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu x

4.1.1.3 Produk dan Jasa yang Ditawarkan ... 98 4.1.2 Profil Instansi Pendidikan ... 99

4.1.2.1 Analisis Statistik Deskriftif Data Identitas Responden dan Data Pengalaman Responden yang mengikuti event

“CAMEJASA” Taman Lalu Lintas Kota Bandung

Berdasarkan Identitas Responden ... 101 4.1.2.2 Analisis Statistik Deskriftif Data Identitas Responden dan

Data Pengalaman Responden yang mengikuti event “CAMEJASA” Taman Lalu Lintas Kota Bandung

Berdasarkan Pengalaman Responden ... 108 4.2 Pelaksanaan Evaluasi Event Marketing di Taman Lalu Lintas Kota Bandung 112 4.2.1 Tanggapan Instansi Pendidikam terhadap message event“CAMEJASA”

di Taman Lalu Lintas Kota Bandung ... 112 4.2.2 Tanggapan Instansi Pendidikam terhadap interaction di Taman Lalu

Lintas Kota Bandung... 117 4.2.3 Tanggapan Instansi Pendidikam terhadap integration di Taman Lalu

Lintas Kota Bandung... 122 4.2.4 Rekapitulasi Tanggapan Instansi Pendidikan Terhadap Evaluasi

Event Marketing (X) di Taman Lalu Lintas Kota Bandung ... 126 4.3 Tanggapan Instansi Pendidikan terhadap Citra Taman Lalu Lintas Kota

Bandung sebagai wisata edukasi lalu lintas ... 130 4.3.1 Tanggapan Instanasi Pendidikan Terhadap Persepsi Taman Lalu Lintas

Kota Bandung ... 132 4.3.2 Tanggapan Instanasi Pendidikan Terhadap Kognisi Taman Lalu Lintas

Kota Bandung ... 136 4.3.3 Tanggapan Instanasi Pendidikan Terhadap Motivasi Taman Lalu Lintas

Kota Bandung ... 140 4.3.4 Tanggapan Instanasi Pendidikan Terhadap Sikap Taman Lalu Lintas

Kota Bandung ... 144 4.3.5 Rekapitulasi Tanggapan Instansi Pendidikan terhadap Citra Taman


(7)

Lissa Utami Dewi, 2013

Evaluasi event marketing CSR “Camejasa” terhadap citra taman lalu lintas kota bandung.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu xi

Lalu Lintas Kota Bandung……… ... 148

4.4 Pengaruh Evaluasi Event Marketing terhadap Citra Taman Lalu Lintas Kota Bandung sebagai wisata edukasi lalu lintas ... 151

4.4.1 Uji Asumsi Regresi ... 151

4.4.1.1 Hasil Uji Asumsi Normalitas ... 151

4.4.1.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 152

4.4.1.3 Hasil Uji Multikolinieritas ... 154

4.4.1.4 Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi ... 155

4.4.2 Pengujian Hipotesis dan Uji Signifikansi secara Simultan (Uji F) 157 4.4.3 Pengujian Hipotesis dan Uji Signifikansi secara Parsial (Uji t).... 158

4.4.4 Model Persamaan Regresi Linier Berganda Evaluasi Event Marketing di Taman Lalu Lintas Kota Bandung terhadap Citra ... 159

4.5 Implikasi Hasil Temuan Penelitian Mangenai Event ... 161

4.5.1 Implikasi Temuan Teoritis ... 161

4.5.2 Implikasi Temuan Empiris ... 162

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 164

5.1 Kesimpulan ... 164

5.2 Rekomendasi ... 165

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN


(8)

Lissa Utami Dewi, 2013

Evaluasi event marketing CSR “Camejasa” terhadap citra taman lalu lintas kota bandung. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pariwisata merupakan salah satu sektor perekonomian yang tumbuh menjadi industri yang memberikan devisa menguntungkan bagi suatu negara di dunia. Indonesia adalah salah satu negara kawasan Asia Pasifik yang melakukan program-program pariwisata secara besar-besaran. Pariwisata Indonesia berkembang cukup baik selama 2011. Dari target wisatawan mancanegara 7,1 juta orang, Indonesia mampu mendatangkan sebanyak 7,6 juta orang tahun lalu. Perolehan jumlah wisatawan itu tumbuh 8,5 persen dibanding 2010. Bahkan, kinerja pariwisata Indonesia mengalahkan dunia yang hanya tumbuh 4,5 persen. Perolehan devisa pariwisata selama 2011 tercatat mencapai US$8,5 miliar, atau tumbuh 11,8 persen dibanding tahun sebelumnya US$7,6 miliar. (http://analisis.vivanews.com, diakses pada 4 Februari 2012).

Setiap daerah di Indonesia memiliki potensi pariwisata yang berbeda-beda. Jawa Barat salah satu provinsi yang memiliki keanekaragaman potensi objek dan daya tarik wisata. Berikut ini akan diperlihatkan dalam bentuk Tabel 1.1 jumlah wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara yang berkunjung ke objek wisata Jawa Barat dalam kurun waktu tiga tahun, yaitu pada tahun 2009 sampai dengan 2011.


(9)

Lissa Utami Dewi, 2013

Evaluasi event marketing CSR “Camejasa” terhadap citra taman lalu lintas kota bandung.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu TABEL 1.1

PERTUMBUHAN WISATAWAN MANCANEGARA DAN WISATAWAN NUSANTARA KE OBJEK WISATA DI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN

2009-2011

Wisatawan Tahun

2009 2010 2011

Wisatawan

Mancanegara 17.326.073 18.656.643 18.975.223 Wisatawan

Nusantara 229.113 354.765 376.879 JUMLAH 17.555.186 19.011.408 19.352.102 Sumber : Disbudpar Provinsi Jawa Barat,2012

Berdasarkan Tabel 1.1, terlihat bahwa jumlah kunjungan wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara mengalami kenaikan yang tinggi pada tahun 2010 diikuti kenaikan yang cukup memuaskan pada tahun 2011, penaikan ini tidak terlepas dari penambahan destinasi wisata Jawa Barat di lima lokasi, serta adanya rute langsung dari Singapura dan Malaysia ke Bandung. Sebagian besar wisatawan mancanegara itu dari Malaysia, Singapura, Eropa terutama Belanda serta Timur Tengah.

Bandung sebagai Ibukota Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu daerah yang memberikan kontribusi cukup besar dalam bidang pariwisata di Jawa Barat. Pariwisata Kota Bandung dapat dikatakan berkembang pesat. Hal tersebut terbukti dengan semakin banyaknya wisatawan yang berkunjung, baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara. Hal ini dikarenakan Bandung dikenal sebagai kota yang memiliki kekayaan budaya dan potensi pariwisata yang banyak dan beraneka ragam jenis seperti Saung Angklung Udjo, Kebun Binatang Bandung,


(10)

Lissa Utami Dewi, 2013

Evaluasi event marketing CSR “Camejasa” terhadap citra taman lalu lintas kota bandung.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Taman Lalu Lintas AISN, Karang Setra, Museum Pos Indonesia, Museum Konferensi Asia Afrika, Museum Mandala Wangsit, Museum Sri Baduga, Menara Mesjid Raya Jawa Barat dan Museum Geologi.

Menyadari arti pentingnya suatu kunjungan wisatawan ke objek wisata di Bandung dengan keunggulan objek wisata yang terlihat dari berbagai sarana dan prasarana yang ada di objek wisata, pencitraan suatu kota dinilai sangat penting karena kesan pertama yang ditimbulkan suatu kota baik itu dari segi fisik maupun psikologis dapat mempengaruhi minat wisatawan yang berkunjung ke Kota Bandung. Farida Jasfar (2009:183) menjelaskan bahwa citra suatu perusahaan dalam hal ini suatu destinasi yang meliputi nama baik suatu destinasi, reputasi ataupun keahliannya merupakan faktor yang sering mempengaruhi keputusan pembelian atau berkunjung pada sektor jasa dibandingkan dengan sektor produk. Berikut tingkat kunjungan wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara ke Kota Bandung:

TABEL 1.2

JUMLAH WISATAWAN MANCANEGARA DAN NUSANTARA KE OBJEK WISATA KOTA BANDUNG 2007-2010

Tahun Jumlah Wisman Tahun Jumlah Wisnus

2007 137,268 2007 2.420.105

2008 150,995 2008 2.662.115

2009 185,076 2009 7.515.255

2010 228,449 2010 4.951.439

2011 225.585 2011 6.487.239

Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, 2012

Setiap wisatawan pada saat mengujungi kota tertentu, tentunya akan mengunjungi suatu objek wisata (destinasi) yang ada dikota tersebut. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan


(11)

Lissa Utami Dewi, 2013

Evaluasi event marketing CSR “Camejasa” terhadap citra taman lalu lintas kota bandung.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dijelaskan bahwa destinasi pariwisata merupakan kawasan geografis yang berada dalam satu atau lebih wilayah administratif yang didalamnya terdapat daya tarik wisata, fasilitas umum, fasilitas pariwisata, aksesibilitas, serta masyarakat yang saling terkait dan melengkapi terwujudnya kepariwisataan. Sedangkan wisatawan menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan adalah orang yang melakukan wisata.

Berbagai konsep baru dalam hal pariwisata mulai berkembang di kota-kota besar, hal ini menjadi pendorong meningkatnya jumlah wisatawan, contoh konsep wisata yang sedang berkembang adalah konsep wisata belanja, wisata kuliner, agrowisata dan wisata edukasi.Kota Bandung saat ini lebih dikenal dan diminati oleh para wisatawan sebagai kota wisata belanja dan kuliner, hal ini dikarenakan Kota Bandung memiliki keunikan dan keanekaragaman di pusat perbelanjaan juga restoran. Namun Kota Bandung juga tetap memiliki daya tarik yang cukup besar pada wisata edukasi.

Wisata edukasi merupakan konsep wisata yang menerapkan pendidikan non-formal tentang suatu pengetahuan kepada wisatawan yang berkunjung kesuatu objek wisata. Di tempat ini pengunjung dapat melakukan kegiatan wisata sekaligus belajar dengan metode yang menyenangkan, melalui wisata edukasi maka proses pembelajaran akan lebih cepat dimengerti dan diingat. Oleh karena itu, proses belajar tersebut membentuk metode belajar sambil bermain, hal ini yang menjadi peluang Kota Bandung untuk lebih memperhatikan fasilitas wisata khususnya wisata edukasi. Wisata edukasi dinilai perlu untuk dikembangkan karena dapat meningkatkan minat


(12)

Lissa Utami Dewi, 2013

Evaluasi event marketing CSR “Camejasa” terhadap citra taman lalu lintas kota bandung.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dari wisatawan khususnya remaja dan anak-anak agar tetap mendapatkan ilmu maupun pengalaman pada saat melakukan kegiatan wisata.

Dalam rangka menggali potensi pendapatan daerah melalui pencanangan Kota Bandung Sebagai Kawasan Wisata Unggulan (KWU) yang memiliki tema produk “Kawasan Wisata Perkotaan dan Pendidikan Bandung”. Pemerintah Kota Bandung memberikan kesempatan kepada pihak swasta untuk ikut berpartisipasi dalam pengelolaan taman. (tabloidinfowisata.com, diakses pada 6 Maret 2012).

Salah satu dari wisata edukasi di Bandung adalah Taman Ade Irma Suryani Nasution atau sering disebut Taman Lalu Lintas. Taman Lalu Lintas ini berbeda dengan wisata edukasi yang lainnya karena berbentuk Theme Park yang bertema khusus menyajikan mengenai pendidikan kelalulintasan dan merupakan kebanggaan masyarakat Bandung Indonesia. Karena, hingga puluhan tahun kemudian, Taman Lalu Lintas Bandung bukan saja yang pertama, tetapi merupakan satu-satunya di Indonesia, sampai dengan sebelum tahun 2000-an. Di Kota Bandung sendiri Taman Lalu Lintas Ade Irma Suryani Nasution tetap menjadi satu-satunya tempat wisata edukasi lalu lintasan di Kota Bandung sesuai dengan Revitalisasi Taman Lalu Lintas Ade Irma Suryani Nasution sebagai Taman Pendidikan lalu lintas yang diresmikan oleh Bapak Wali Kota Bandung Bapak H. Dada Rosada pada tanggal 1 Maret 2007. (www.tamanlalulintas-bandung.com, diakses pada 1 Maret 2012).

Anak-anak sebagai penerus bangsa adalah termasuk para pengguna jalan pula dan merupakan sasaran strategis yang harus mendapat perhatian khusus dalam upaya menanamkan disiplin dan etika sopan santun dalan berlalu lintas sejak dini, sehingga


(13)

Lissa Utami Dewi, 2013

Evaluasi event marketing CSR “Camejasa” terhadap citra taman lalu lintas kota bandung.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

mereka dapat menyelamatkan dirinya dan tidak membahayakan orang lain. Sesuai dengan visi dan misi Taman Lalu Lintas Kota Bandung yang dipegang teguh sejak pendirinya sampai sekarang, yaitu memberikan pendidikan keamanan dan ketertiban lalu lintas kepada anak-anak agar dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari demi keselamatan diri sendiri dan orang lain. Pelaksanaannya melalui bentuk rekreasi dan hiburan dalam sebuah taman yang juga menjadi salah satu taman kota. Sebagai tambahan, juga diberikan pengetahuan dan pengertian mengenai Palang Merah Indonesia (PMI), perkeretaapian, pos dan giro, transportasi udara, musik, dan kemiliteran. (bandungtourism.com, diakses pada 1 Maret 2012)

Taman Lalu Lintas Kota Bandung merupakan tempat wisata pendidikan yang menjadi altenatif mengisi libur sekolah. (http://pikiranrakyatonline.com, diakses pada 3 Januari 2012). Beragamnya sarana yang dimilik oleh Taman Lalu Lintas Kota Bandung dan harga tiket masuknya yang sangat terjangkau, menyebabkan meningkatnya jumlah kunjungan ke Taman Lalu Lintas Kota Bandung. Ketertarikan pengunjung yang datang ke Taman Lalu Lintas Kota Bandung adalah karena keunikan objek wisatanya, dimana Taman Lalu Lintas Kota Bandung menekankan dan memfokuskan pada jenis wisata edukasi atau ilmu pengetahuan (science). Taman Lalu Lintas Kota Bandung merupakan salah satu wisata edukasi yang telah memberikan kontribusi terhadap perkembangan pariwisata di Kota Bandung. Hal ini ditunjukkan oleh data mengenai kunjungan wisatawan ke Taman Lalu Lintas Kota Bandung selama kurun waktu empat tahun terakhir mulai dari tahun 2008 sampai dengan 2011.


(14)

Lissa Utami Dewi, 2013

Evaluasi event marketing CSR “Camejasa” terhadap citra taman lalu lintas kota bandung.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu TABEL 1.3

JUMLAH PENGUNJUNG KE TAMAN LALU LINTAS KOTA BANDUNG TAHUN 2008-2011

Bulan Tahun Kunjungan

2008 2009 2010 2011

Januari 19.014 26.126 22.259 31.248

Februari 19.086 7.553 8.539 18.388

Maret 16.199 14.643 10.503 15.811

April 8.910 14.825 17.614 19.351

Mei 15.195 14.656 18.242 21.532

Juni 28.144 25.347 29.448 32.191

Juli 27.240 21.540 20.639 23.704

Agustus 10.776 6.110 6.188 4.625

September 2.489 35.536 42.503 36.958

Oktober 37.726 10.233 15.420 16.347

Nopember 10.314 10.218 10.346 12.626

Desember 21.374 22.103 26.602 27.902

Jumlah 206.467 208.890 228.303 260.683

Sumber: Taman Lalu Lintas, 2012

Berdasarkan data tersebut, jumlah kunjungan paling banyak terasa pada tahun 2011, yaitu mencapai 260.683 pengunjung, baik pengunjung umum, rombongan sekolah (TK, SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi, maupun kursus dan pelatihan). Setiap tahunnya, pengunjung yang datang ke Taman Lalu Lintas Kota Bandung mengalami peningkatan. Kenaikan pengunjung yang paling besar yaitu pada tahun 2010 ke tahun 2011 sebesar 32.383 orang. Hal ini menunjukan dengan jumlah kunjungan yang tinggi, dapat dikatakan bahwa citra Taman Lalu Lintas Kota Bandung sebagai wisata edukasi lalu lintas sudah diterima cukup baik dan menarik untuk dikunjungi.

Taman Lalu Lintas Kota Bandung memiliki tingkat kunjungan yang tinggi, sehingga Taman Lalu Lintas Kota Bandung berusaha mempertahankan citranya


(15)

Lissa Utami Dewi, 2013

Evaluasi event marketing CSR “Camejasa” terhadap citra taman lalu lintas kota bandung.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dimata wisatawan. Sesuai dengan Visi yang diemban Taman Lalu Lintas AISN Bandung adalah menjadi taman pendidikan yang syarat manfaat untuk masyarakat, rindang dengan pepohonan, nyaman dan aman, dilengkapi dengan ragam permainan yang memberi pembelajaran pada-anak-anak untuk turut membentuk generasi yang disiplin dan bertanggungjawab. Dengan mengemban visi melalui misi kemudian moto “Bermain sambil Belajar” moto inipula yang menegaskan akan peran dan fungsi Taman yang nyaman rindang dengan pepohonan, memiliki area rekreasi dan permainan anak-anak, sekaligus dilengkapi dengan sarana belajar dengan adanya billboard/papan penerangan tentang rambu-rambu lalu lintas. Seperti yang diungkapkan oleh pengelola Taman Lalu Lintas ibu Hj. Yetty Sumiati sebagai berikut:

Taman Lalu Lintas merupakan taman yang berfokus kepada kegiatan edukatif kelalulintasan, memberikan bentuk hiburan edukatif bagi anak-anak usia dini Taman Lalu Lintas dirancang seperti miniatur jalan raya sebagai media pembelajaran. Taman Lalu Lintas juga merupakan satu-satunya wisata edukasi lalu lintas di Kota Bandung.

Hal itu didukung dengan data prapeniliaian yang diambil berdasarkan karakteristik citra dari teori Frochot dan Kreziak (2008:298) yang terdiri dari edukatif, informatif, dan rekreatif, sebagai berikut:


(16)

Lissa Utami Dewi, 2013

Evaluasi event marketing CSR “Camejasa” terhadap citra taman lalu lintas kota bandung.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 40%

30% 30%

Edukatif

Informatif

Rekreatif

Sumber: Pra Penelitian,2012

GAMBAR 1.1

PERSENTASE KARAKTERISTIK CITRA TAMAN LALU LINTAS KOTA BANDUNG SEBAGAI WISATA EDUKASI LALU LINTAS

Berdasar Gambar 1.1 dapat dilihat dari hasil pra penelitian yang diberikan kepada 30 responden bahwa citra Taman Lalu Lintas sebagai wisata edukasi lalu lintas yang dilihat dari karakteristik berdasarkan edukasi dengan skor sebesar 132 atau sebesar 40%, informatif dengan skor 103 atau 30% dan skor 103 atau 30% wisatawan merasakan Taman Lalu Lintas sebagai tempat yang menarik untuk dikunjungi. Penilaian wisatawan terhadap Taman Lalu Lintas sebagai wisata edukasi lalu lintas Kota Bandung tertinggi didapatkan skor edukatif sebesar 132 atau dengan persentase 40 %, dengan skor ideal sebesar 150.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana citra Taman Lalu Lintas sebagai wisata edukasi, karena mempertahankan suatu citra yang sudah ada agar lebih baik lebih sulit dari pada membentuk citra baru. Seperti yang dikemukaan oleh pengelola Taman Lalu Lintas bahwa peningkatan jumlah kunjungan Taman Lalu Lintas yang setiap tahunnya terus meningkat dan citra Taman Lalu Lintas sebagai wisata edukasi kelalulintasan harus dipertahankan, karena Taman Lalu Lintas adalah satu-satunya wisata edukasi lalu lintas di Kota Bandung yang menyuguhkan tentang


(17)

Lissa Utami Dewi, 2013

Evaluasi event marketing CSR “Camejasa” terhadap citra taman lalu lintas kota bandung.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pendidikan kelalulintasan, Taman Lalu Lintas pun tidak hanya memberikan pendidikan akan tetapi memberikan kesenangan juga.

Peters dalam Farida Jasfar (2009:185) mengungkapkan suatu theme park

dikatakan mempunyai citra yang baik apabila mempunyai harapan untuk berkembang lebih lanjut dimasa yang akan datang. Menurut Jasfar (2009:183) bahwa membina dan mempertahankan suatu citra yang kuat sangat penting artinya bagi suatu organisasi jasa jika ingin menarik konsumen. Menurut Silih Agung Wasesa (2006:177), citra bukan sekedar baik dan buruk akan tetapi citra harus lebih spesifik. Sehingga dalam hal ini Taman Lalu Lintas Kota Bandung sebagai taman wisata yang berbasis edukasi kelalulintasan dapat mengembangkan citranya sebagai Taman Wisata Edukasi Lalu Lintas satu-satunya di Kota Bandung. Mengingat Taman Lalu Lintas tidak bisa hanya mengandalkan fasilitas-fasilitas yang ada sejak tahun 1961 untuk mempertahankan citranya, dikhawatirkan Taman Lalu Lintas hanya menjadi ruang terbuka hijau Kota Bandung sehingga citra dan fungsinya sebagai taman edukasi lalu lintas pudar.

Berdasarkan fenomena yang telah dipaparkan, maka Taman Lalu Lintas Kota Bandung perlu mempertahankan citranya dan meningkatkan fungsi pendidikan yaitu melalui penciptaan kegiatan-kegiatan edukasi, yang saat ini sudah mulai dijalankan oleh Taman Lalu Lintas yang diantaranya melalui event “CAMEJASA”. Dalam hal ini event mempunyai fungsi dan peranan yang sangat tinggi dalam mempertahankan citra di Taman Lalu Lintas Kota Bandung sebagai wisata edukasi lalu lintas Kota Bandung.(Taman Lalu Lintas,2012) seperti yang dijelaskan oleh Y. Koh dan Jackson


(18)

Lissa Utami Dewi, 2013

Evaluasi event marketing CSR “Camejasa” terhadap citra taman lalu lintas kota bandung.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(2006:22) dalam Journal of Convention & Event Tourism bahwa event sebagai sarana untuk memperkenalkan citra perusahaan dengan produknya langsung, karena dapat berinteraksi langsung dengan konsumen.

Event edukasi yang diselenggarakan oleh pihak pengelola yaitu Penyuluhan Pendidikan Keamanan Lalu Lintas dengan fokus materi “CAMEJASA” (Cara Menyeberang Jalan Supaya Aman). Event ini tidak dipungut biaya dan merupakan kerjasama dengan pihak Polrestabes, dan Dinas Pendidikan Kota Bandung.

Event “CAMEJASA” yang diselenggarakan oleh Taman Lalu Lintas yang dilaksanakan secara berkelanjutan sejak 1956 yaitu program Corporate Social Resposibility atau tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan sekitar untuk mensejahterakan masyarakat. Event “CAMEJASA” merupakan kegiatan rutin yang selalu diadakan dari tahun ketahun, dalam hal ini Taman Lalu Lintas memilih event marketing di program Corporate Social Resposibility dibandingkan event lain, karena Taman Lalu Lintas ingin lebih dekat dengan masyarakat dan konsumen secara langsung memberikan informasi mengenai pendidikan dan penyuluhan kedisiplinan berlalu lintas dijalan yang diberikan kepada anak-anak sejak usia dini dalam hal ini tingkat TK dan SD dalam rangka mengimplementasikan dan mempertahankan citra Taman Lalu Lintas sebagai wisata edukasi kelalulintasan di Kota Bandung dengan mengadakan event yang memiliki tujuan, pesan, dan ketetapan pasar yang dapat diterima dengan baik oleh pengunjung sehingga dapat menarik pengunjung dan membuat pengunjung merasa tertarik dengan kegiatan yang dilakukan. Event


(19)

Lissa Utami Dewi, 2013

Evaluasi event marketing CSR “Camejasa” terhadap citra taman lalu lintas kota bandung.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

perusahaannya. Pengunjung akan merasa tertarik untuk datang dengan adanya event

yang diadakan oleh perusahaan.

Event “CAMEJASA” merupakan penyajian ilmu pengetahuan yang dikemas secara interaktif, melalui “CAMEJASA” ini pengunjung akan mendapatkan wawasan dan pembelajaran sekaligus pengalaman yang sangat menarik, menyenangkan dan sangat berguna. Event ini mengajak pengunjung untuk mengenal 5 cara menyeberang jalan supaya aman. Berikut kegiatan-kegiatan dalam event“CAMEJASA” adalah:

TABEL 1.4

KEGIATAN EVENT “CAMEJASA”

Kegiatan Keterangan

Pelatihan

Kegiatan ini merupakan penyuluhan pendidikan tentang keamanan lalu lintas disampaikan pada para pengawas, kepala sekolah, guru-guru TK/RA/SD/MI dengan materi utama adalah 5 gerakan "CAMEJASA” sebagai bekal pengetahuan bagi anak-anak untuk menyebrang jalan. Ditambah materi pendukung tentang kelalulintasan dengan pengenalan tentang rambu-rambu lalulintas yang disampaikan oleh Satlantas Polrestabes di Taman Lalu Lintas.

Simulasi

Kegiatan lanjutan dari langkah pertama dimana seluruh peserta yang sudah mengikuti pelatihan, pada kegiatan ini harus membimbing anak-anak/murid-murid untuk memperagakan 5 gerakan “CAMEJASA” dan pemahaman rambu-rambu lalu lintas. Pada kesempatan ini akan terlihat sejauhmana pemahaman dari para guru sebagai peserta pelatihan, yang diwujudkan dengan tampilan masing-masing murid dalam memperagakan “CAMEJASA”. Penampilan guru dan anak-anak akan dinilai oleh Tim penilai dari DISDIK/Satlantas dan pengurus Taman Lalu Lintas. Kegiatan simulasi ini dilaksanakan 3 bulan setelah


(20)

Lissa Utami Dewi, 2013

Evaluasi event marketing CSR “Camejasa” terhadap citra taman lalu lintas kota bandung.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Kegiatan Keterangan

kegiatan pelatihan dilaksanakan. Peserta yang terlibat dalam simulasi adalah guru-guru dengan muridnya masing-masing. Tempat simulasi di Taman Lalu Lintas.

Evaluasi

Pada kegiatan evaluasi berbeda dengan kegiatan-kegiatan sebelumnya karena pada begiaan evaluasi ini tim penilai pelatihan dan simulasi akan berkunjung ke sekolah-sekolah untuk melihat dan meniai keberhasilah para guru dalam:

 Dalam menyampaikan materi

“CAMEJASA” kepada murid di kelas/luar kelas di sekolah masing-masing

 Murid-murid memperagakan

“CAMEJASA”

 Lingkungan sekolah dan sarana/fasilitas lainnya harus dapat mendukung dalam penyampaina materi “CAMEJASA”.

Sumber: Taman Lalu Lintas,2012

Perusahaan lebih mengunggulkan event marketing karena di yakini dapat membangkitkan emosi target audience dan memberikan kesan yang lebih mendalam kepada merek, sehingga dapat meningkatkan citra perusahaan (www.pengusaha-indonesia.com). Keunggulan event marketing dapat digunankan sebagai sarana kegiatan CSR perusahaan, memperkenalkan citra perusahaan dengan produknya secara langsung.

Keterkaitan antara Corporate Social Responsibitily dengan industri pariwisata menurut Argandona (2010:16) dalam IESE Business school-University of Navarra

seperti yang ditunjukan sebelumnya, pariwisata memili dampak yang signifikan terhadap lingkungan, sosial, dan manusia yang mempunyai pengaruh tinggi dimana suatu objek wisata didukung pula oleh kenyamanan tempat rekreasi dan kepedulian


(21)

Lissa Utami Dewi, 2013

Evaluasi event marketing CSR “Camejasa” terhadap citra taman lalu lintas kota bandung.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

perusahaan terhadap lingkungan sekitar. Konsep CSR sudah dibawa menanggung khususnya dalam konteks paariwisata berkelanjutan atau bertanggung jaawab terhadap lingkungan. Isu kkegiatan CSR pada pariwisata memiliki dampak positif dimana CSR memiliki dampak yang signifikan terhadap lingkungan peerusahaan untuk berkembang di masa yang akan datang.

Melalui kegiatan “CAMEJASA” akan peserta “CAMEJASA” menilai citra Taman Lalu Lintas semakin baik dengan adanya kegiatan CSR event marketing

dalam membangun citra perusahaan untuk mempertahankan reputasi Taman Lalu Lintas dan mengingkatkan keharmonisan antara pihak perusahaan dan wisatawan secara luas, karena apa yang wisatawan tentang perusahaan didasarkan pada evaluasi

event tersebut yang didasarkan pada pengalaman sendiri terhadap apa yang diberikan, dirasakn langsung, dan pengetahuan informasi yang dimiliki oleh pengunjung.

Event yang diadakan Taman Lalu Lintas banyak diikuti oleh instansi pendidikan yang mendukung untuk mempertahankan citra Taman Lalu Lintas sebagai wisata edukasi lalu lintas satu-satunya di Kota Bandung. Dengan banyak instansi pendidikan yang mengikuti event di Taman Lalu Lintas, maka citra Taman Lalu Lintas harus dipertahankan, hal tersebut juga diperkuat dengan pernyataan dari pihak pengelola Taman Lalu Lintas Kota Bandung yang menyatakan “hal ini menunjukan bahwa citra Taman Lalu Lintas sebagai wisata edukasi sudah cukup baik, maka citra Taman Lalu Lintas harus dipertahankan”.

Menilai sejauh mana keberhasilan event “CAMEJASA” yang dilaksanakan


(22)

Lissa Utami Dewi, 2013

Evaluasi event marketing CSR “Camejasa” terhadap citra taman lalu lintas kota bandung.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dibutuhkan oleh perusahaan untuk mengetahui tanggapan dari responden dari tiap kegiatan “CAMEJASA” yang dilaksanakan Taman Lalu Lintas dari tahun ke tahun yang berkelanjuan. Sehingga dalam “CAMEJASA” dibutuhkan suatu evaluasi dalam pelaksanaan event untuk menentukan keberhasilan event tersebut.

Event di Taman Lalu Lintas mempunyai fungsi dan peranan untuk mempertahankan citra sebagai wisata edukasi lalu lintas satu-satunya di Kota Bandung, dimana peran citra merupakan aspek yang paling penting dalam mempertahankan persepsi pengunjung terhadap Taman Lalu Lintas Kota Bandung.

Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut menunjukan bahwa citra Taman Lalu Lintas harus diperahankan yang dipengaruhi oleh event yang diselenggarakan pihak Taman Lalu Lintas, maka penulis merasa perlu diadakan penelitian mengenai “Evaluasi Event Marketing Program CSR ”CAMEJASA”

Terhadap Citra Taman Lalu Lintas sebagai Wisata Edukasi Lalu Lintas” (Survey Terhadap Instansi Pendidikan yang Mengikuti Event “CAMEJASA” di Taman Lalu Lintas Kota Bandung).

1.2 Rumusan Masalah

Fokus peneitian ini adalah sejauh mana dapat berpengaruh terhadap citra Taman Lalu Lintas Kota Bandung. Berdasarkan fokus penelititan tersebut, penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran evaluasi event marketing “CAMEJASA” yang

dilakukan oleh Taman Lalu Lintas Kota Bandung.


(23)

Lissa Utami Dewi, 2013

Evaluasi event marketing CSR “Camejasa” terhadap citra taman lalu lintas kota bandung.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Sejauh mana pengaruh evaluasi event marketing “CAMEJASA” terhadap

citra Taman Lalu Lintas Kota Bandung sebagai wisata edukasi lalu lintas. 1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada pokok permasalahan yang telah diuraikan, penelitin mengenai evaluasi event marketing program CSR “CAMEJASA” terhadap

citra Taman Lalu Lintas Kota Bandung sebagai Wisata Edukasi Lalu Lintas Kota Bandung memiliki tujuan untuk memperoleh temuan mengenai:

1. Memperoleh temuan bagaimana implementasi evaluasi event marketing “CAMEJASA” yang dilakukan oleh Taman Lalu Lintas

Kota Bandung

2. Citra Taman Lalu Lintas Kota Bandung sebagai wisata edukasi lalu lintas.

3. Pengaruh evaluasi event marketing “CAMEJASA” terhadap citra

Taman Lalu Lintas Kota Bandung sebagai wisata edukasi lalu lintas.

1.4 Kegunaan Penelitian

Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah: 1. Kegunaan Akademik

a. Hasil penelitian ini diharapkan akan memperluas kajian ilmu mengenai kepariwisataan, di jurusan manajemen pemasaran pariwisata khususnya pada manajemen pemasaran destinasi serta dapat memberikan saran bagi penelitian selanjutnya dalam


(24)

Lissa Utami Dewi, 2013

Evaluasi event marketing CSR “Camejasa” terhadap citra taman lalu lintas kota bandung.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

mengembangkan kajian mengenai ilmu pemasaran khususnya mengenai evaluasi event marketing program CSR “CAMEJASA”

terhadap citra Taman Lalu Lintas Kota Bandung sebagai wisata edukasi lalu.

2. Kegunaan Praktis

a. Keguanaan untuk Taman Lalu Lintas

Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan masukan kapada Taman Lalu Lintas Kota Bandung dan dijasikan pertimbangan dalam mengembangkan program pemasaran kususnya program dalam mengevaluasi event marketing terhadap citra Taman Lalu Lintas Kota Bandung agar mendapat persepsi yang baik dibenak konsumen yang mampu memiliki citra yang kuat dan menentukan langkah yang lebih tepat dalam mencapai visi dan misi perusahaan. 3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada pembaca

yang akan melakukan penalitian lebih lanjut mengenai Taman Lalu Lintas Kota Bandung.


(25)

Lissa Utami Dewi, 2013

Evaluasi event marketing CSR “Camejasa” terhadap citra taman lalu lintas kota bandung. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

52 BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Penelitian ini menganalisis variable bebas atau independent variable dan variable terikat independent variable. Dalam penelitianini yang menjadi variable bebas atau independent variable yaitu, EvaluasiEvent Marketing(X) yang memiliki empat sub variabel, message(X1),interaction(X2), dan

integration(X3).Masalah penelitian yang merupakan penelitian variabel terikat atau dependent variable adalah Citra (Y) yang memiliki indikator persepsi,kognisi, motivasi, sikap.

Objek penelitian ini adalah pendapat responden tentang EvaluasiEvent Marketing terhadap Citra Taman Lalu Lintas Kota Bandung sebagaiwisata edukasi lalu lintas, sedangkan subjek penelitian ini adalah instansi pendidikan yang mengikuti event“CAMEJASA” di Taman Lalu Lintas Kota Bandung pada

tahun 2011.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan memecahkan suatu masalah. Menurut Sugiyono (2011:2) yang dimaksud dengan “metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan dan dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.


(26)

Lissa Utami Dewi, 2013

Evaluasi event marketing CSR “Camejasa” terhadap citra taman lalu lintas kota bandung.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Berdasarkan tujuan penelitian dan variabel-variabel yang diteliti, maka jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif, yaitu menguji kebenaran suatu hipotesis yang telah diuraikan pada Bab II, melalui pengumpulan data di lapangan (instansi pendidikan yang menggikuti event“CAMEJASA” di Taman

Lalu Lintas Kota Bandung). Agar tercapai tujuan dari penelitian ini maka diperlukan suatu metode dan teknik penelitian yang sesuai.

Menurut Traver Travens dalam Husein Umar (209:21) penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri baik satu variabel atau lebih (independent) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain. Penelitian deskriptif di dalam penelitian ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi atau gambaran mengenai evaluasi event marketing(message,interaction,danintegration)dan citraTaman Lalu Lintas Kota Bandung sebagai wisata edukasi lalu lintas.

Sedangkan jenis penelitian verifikatif menguji kebenaran suatu hipotesis yang dilakukan melalui pengumpulan data di lapangan. Penelitian ini akan diuji mengenai kebenaran hipotesis melalui pengumpulan data di lapangan, dalam hal ini dilakukan melalui survei terhadap instansi pendidikan untuk mengevaluasi

event marketing (message,interaction,dan integration)“CAMEJASA” terhadap citraTaman Lalu Lintas Kota Bandung sebagai wisata edukasi lalu lintas.


(27)

Lissa Utami Dewi, 2013

Evaluasi event marketing CSR “Camejasa” terhadap citra taman lalu lintas kota bandung.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode untuk mempermudah penulis dalam membuat suatu kesimpulan. Berdasarkan jenis penelitian deskriptif

dan verifikatif tersebut yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan, maka metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory survey. Menurut Ker Linger dalam Sugiyono (2011:85) mengemukakan bahwa:

Penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi dan hubungan-hubungan antar variabel, sosiologis maupun psikologis.

Penelitian dengan menggunakan metode ini yaitu informasi dari sebagian populasi dikumpulkan langsung di tempat kejadian secara empiris dengan tujuan untuk mengetahui pendapat dari sebagian populasi terhadap objek yang sedang diteliti.

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Penelitian ini meliputi dua variabel inti, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel yang akan dikaji dalam penelitian ini meliputi evaluasi event marketing (X). Sub variabel service delivery terdiri dari message(X1),

interaction(X2), danintegration(X3). Variabel lainnya yang diteliti adalah Citra (Y) yang terdiri dari persepsi, kognisi, motivasi, sikap.

Pengaruh variabel-variabel tersebut dapat dianalisis melalui pengukuran veriabel-variabel penelitian yang dijelaskan dalam tabel operasionalisasi variabel. Pengoperasian variabel dari kedua variabel yang dijadikan objek pada penelitian


(28)

Lissa Utami Dewi, 2013

Evaluasi event marketing CSR “Camejasa” terhadap citra taman lalu lintas kota bandung.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ini menggunakan skala ordinal, yaitu data yang berjenjang atau berbentuk peringkat, tidak hanya menyatakan peringkat kategori tapi menyatakan peringkat kategori tersebut. Secara lebih rinci operasionalisasi variabel dalam penelitian ini digambarkan dalam Tabel 3.1 sebagai berikut:

TABEL 3.1

OPERASIONALISASI VARIABEL

Variabel/ Sub variabel

Konsep Indokator Ukuran Skala No.

Item

Evaluasi

Event Marketing

(X)

Cara untuk melihat bagaimana suatu event dapat digunakan dalam pengembangan event dimasa yang akan datang

Nordberg, dalam Anna Eckerstein (2002:32)

Message

(X1)

Melalui pesan menciptakan sesuatu yang berharga bagi pelanggan dan memberikan pelanggan suatu pengalaman. Anna Eckerstein (2002)  Kejelasan pesan  Tingkat kejelasan pembekalan informasi mengenai materi “CAMEJASA” Ordinal IIIA.1  Kesesuaian pesan  Tingkat kesesuaian pesan dengan kebutuhan peserta IIIA.2  Kegunaan pesan  Tingkat kegunaan informasi yang diberikan mengenai materi “CAMEJASA” IIIA.3  Kemenarikan pesan  Tingkat kemenarikan materi yang disampaikan IIIA.4

 Kunikan  Tingkat keunikan

event yang diselenggarakan

IIIA.5

Interaction

(X2)

Hubungan yang tercipta antara

pelanggan dan penyelenggara

 Interaksi  Tingkat interaksi antara peserta dengan penyelenggara

event


(29)

Lissa Utami Dewi, 2013

Evaluasi event marketing CSR “Camejasa” terhadap citra taman lalu lintas kota bandung.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

event. Anna Eckerstein (2002)

 Keakraban  Tingkat Keakraban peserta dengan penyelenggara event Ordinal IIIB.2  Ketersediaan Materi  Tingkat ketersediaan materi yang mendukung interaksi antara peserta dengan penyelenggara event IIIB.3

 Kesenangan  Tingkat kesenangan berinteraksi dengan penyelenggara event IIIB.4 Integration

(X3)

Suatu interaksi yang berkaitan dengan bagaimana pemasaran

event bisa bekerja selaras dengan strategi pemasaran yang dilakukan suatu perusahaan untuk menciptakan suatu event

yang baik Anna Eckerstein (2002)

 Efisien  Tingkat Efisiensi penyelenggaraan

event“CAMEJA

SA”

Ordinal

IIIC.1

 Efektifitas  Tingkat

Efektifitas event

“CAMEJASA”

IIIC.2

 Kualitas  Tingakt Kualitas

event

“CAMEJASA”

IIIC.3

 Tingkat

kesesuaian antara

event yang diadakan dengan citra Taman lalu Lintas sebagai Wisata Edukasi Lalu Lintas Kota Bandung

IIIC.4

Citra Perusahaan/

CorporateI mage (Y)

Kesan, perasaan, gambaran dari public terhadap perusahaan; kesan yang dengan sengaja diciptakan dari suatu objek, orang, atau organisasi. (Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto 2010: 113)

Persepsi  Tingkat

perhatian peserta mengenai Taman Lalu Lintas

IVA.1 LanjutanTabel 3.1


(30)

Lissa Utami Dewi, 2013

Evaluasi event marketing CSR “Camejasa” terhadap citra taman lalu lintas kota bandung.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

sebagai Wisata Edukasi Lalu Lintas Kota Bandung

Ordinal

 Tingkat daya ingat peserta terhadap Taman Lalu Lintas sebagai Wisata Edukasi Lalu Lintas Kota Bandung IVA.2

 Tingkat kinerja pelayanan di Taman Lalu Lintas sebagai Wisata Edukasi Lalu Lintas IVA.3  Tingkat kesesuain harapan wahana di Taman Lalu Lintas sebagai Taman Wisata Edukasi Lalu Lintas Kota Bandung IVA.4

Kognisi  Tingkat Pengetahuan peserta mengenai Taman Lalu Lintas sebagai Wisata Edukasi Lalu Lintas Kota Bandung Ordinal IVB.1  Tingkat Pemahaman peserta mengenaai informasi Taman Lalu Lintas sebagai Wisata Edukasi Lalu Lintas Kota Bandung IVB.2  Tingkat Keyakinan akan IVB.3 LanjutanTabel 3.1


(31)

Lissa Utami Dewi, 2013

Evaluasi event marketing CSR “Camejasa” terhadap citra taman lalu lintas kota bandung.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

manfaat kunjungan ke Taman Lalu Lintas

Motivasi  Tingkat motivasi mengunjungi Taman Lalu Lintas sebagai Wisata Edukasi Lalu Lintas Kota Bandung Ordinal Ordinal IVC.1  Tingkat kemenarikan Taman Lalu Lintas sebagai Taman Wisata Edukasi Lalu Lintas Kota Bandung IVC.2  Tingkat kesesuaian tujuan pengunjung datang ke Taman Lalu Lintas dengan citra Taman lalu Lintas sebagai Wisata Edukasi Lalu Lintas Kota Bandung

IVC.3

 Tingkat minat mengunjungi Taman Lalu Lintas sebagai Taman Wisata Edukasi Lalu Lintas Kota Bandung IVC.4

Sikap  Tingkat manfaat kunjungan di Taman Lalu Lintas sebagai Taman Wisata Edukasi Lalu Lintas Kota Bandung IVD.1 LanjutanTabel 3.1


(32)

Lissa Utami Dewi, 2013

Evaluasi event marketing CSR “Camejasa” terhadap citra taman lalu lintas kota bandung.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

 Tingkat rekomendasi Taman Lalu Lintas sebagai Wisata Edukasi Lalu Lintas Kota

Bandung Ordinal

IVD.2

 Tingkat

keinginan untuk berkunjung kembali ke Taman Lalu Lintas sebagai Taman Wisata Edukasi Lalu Lintas Kota Bandung

IVD.3

 Tingkat kepuasan kunjungan ke Taman Lalu Lintas sebagai Taman Wisata Edukasi Lalu Lintas Kota Bandung

IVD.4

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2012

3.2.3 Jenis dan Sumber Data

Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data diperoleh. Apabila penelitian menggunakan kuesioner atau wawancara, maka sumber data disebut responden, sedangkan jika penelitian menggunakan teknik observasi, maka sumber data bisa berupa benda, gerak, atau proses sesuatu. Menurut Husein Umar (2009:42) “data primer adalah data yang didapat dari sumber pertama baik individu atau perseorang seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti”. Dengan kata lain data primer diperoleh secara


(33)

Lissa Utami Dewi, 2013

Evaluasi event marketing CSR “Camejasa” terhadap citra taman lalu lintas kota bandung.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

langsung. Sedangkan data sekunder menurut HuseinUmar (2009:42) adalah “data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain misalnya dalam bentuk tabel-tabel atau diagram-diagram”.

Untuk lebih jelasnya mengenai data dan sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini, maka penulis mengumpul dan menyajikannya dalam Tabel 3.2 berikut:

TABEL 3.2

JENIS DAN SUMBER DATA

No. Data Jenis

Data Sumber Data 1 Pertumbuhan Wisatawan

Mancanegara dan Wisatawan Nusantara ke Objek Wisata di

Provinsi Jawa Barat Tahun 2006-2010

Sekunder Disbudpar Provinsi Jawa

Barat,2011 2 Jumlah Wisatawan Mancanegara dan

Nusantara ke Objek Wisata Kota Bandung

Sekunder Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata Kota Bandung, 2011 3 Jumlah Pengunjung ke Taman Lalu

Lintas Kota Bandung Tahun 2008-2011

Primer Taman Lalu Lintas, 2012 4 Data citra yang diperoleh melalui pra

penelitia


(34)

Lissa Utami Dewi, 2013

Evaluasi event marketing CSR “Camejasa” terhadap citra taman lalu lintas kota bandung.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 5 Kegiatan Program Wisata

“CAMEJASA” Primer LIntas, 2012 Taman Lalu

Sumber: Hasil pengolahan data, 2012

3.2.4 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 3.2.4.1Populasi

Menurut Sugiyono (2011:61)“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Jadi populasi bukan hanya orang saja, tetapi juga benda-benda alam. Populasi juga bukan hanya jumlah yang ada pada objek atau subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek yang diteliti itu.Berdasarkan pengertian di atas maka populasi dalam penelitian ini adalah jumlah Instaansi Pendidikan yang mengikuti event“CAMEJASA” pada tahun 2011 sebagai berikut:

TABEL 3.3

JUMLAH INSTANSI PENDIDIKAN YANG MENGIKUTI

EVENT DI TAMAN LALU LINTAS KOTA BANDUNG TAHUN 2011

INSTANSI JUMLAH

TK 64

SD 153

TOTAL 217

Sumber: Taman Lalu Lintas, 2012 3.2.4.2Sampel

Menurut Sugiyono (2011:62) “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.


(35)

Lissa Utami Dewi, 2013

Evaluasi event marketing CSR “Camejasa” terhadap citra taman lalu lintas kota bandung.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dalam sebuah penelitian tidak mungkin semua populasi diteliti, hal ini disebabkan beberapa faktor diantaranya keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya yang tersedia. Sehingga penelitian ini diperkenankan untuk mengambil sebagian saja dari objek populasi yang ditentukan dengan catatan bagian yang diambil tersebut representatif (mewakili).

Menurut Husein Umar (2008:59), mengemukakan bahwa untuk menghitung besarnya ukuran sampel, maka dapat dilakukan dengan menggunakan teknik Slovin dengan rumus:

Keterangan:

n : ukuran sampel N : ukuran populasi e : taraf kesalahan

Berdasarkan rumus di atas, maka ukuran sampel pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

Jadi jumlah sampel minimal yang diteliti yakni sebanyak 140 sampel, maka dalam penelitian ini ukuran sampelnya adalah 140 responden yakni pengambil keputusan dari instansi pendidikan yang mengikuti event, yang terbagi menjadi menjadi dua kelompok yaitu Taman Kanak-kanak dan Sekolah dasar.


(36)

Lissa Utami Dewi, 2013

Evaluasi event marketing CSR “Camejasa” terhadap citra taman lalu lintas kota bandung.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Berikut ini merupakan jumlah perhitungan sampel yang terbagi menjadi dua bagian :

TABEL 3.3

JUMLAH PERHITUNGAN SAMPEL No. Jumlah Instansi Pendidikan Perhitungan

1. TK

2. SD

Total 41 + 99 = 140 Instansi pendidikan

Sumber : Perhitungan Sampel, 2012

3.2.4.3 Teknik Sampling

Teknik sampling merupakan suatu teknik pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian. Dalam menarik anggota sampel dari anggota populasi agar sampel representatif harus diupayakan agar setiap subjek dalam populasi memiliki peluang yang sama untuk menjadi sampel.

Pada dasarnya ada dua tipologi dari teknik pengambilan sampel yaitu

probability sampling dan nonprobability sampling (Sugiyono, 2011:117).

Probability sampling meliputi simple random, proportionate stratified random, disproportionate stratified random, dan area random. Nonprobability sampling

meliputi, sampling sistematis, sampling kuota, sampling insidental, purposive sampling, sampling jenuh, dan snowball sampling.

Dalam penelitian ini peserta event yang akan dijadikan sampel bersifat beragam yang tersebar diseluruh populasi. Sehingga untuk mendapatkan sampel representatif, maka dalam penelitian ini digunakan Proportionate stratified


(37)

Lissa Utami Dewi, 2013

Evaluasi event marketing CSR “Camejasa” terhadap citra taman lalu lintas kota bandung.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

random. Menurut Uma Sekaran (2009:279) Proportionate stratified random

merupakan pengambilan subjek sampel secara teratur berdasarkan pengelompokan segmen dari populasi.

Menurut Sugiyono (2011:73) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan penelitian tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut.

Penarikan sampel ditujukan untuk memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian. Sampel merupakan perwakilan dari populasi penelitian. Dengan adanya sampel maka waktu, tenaga dan biaya yang dikeluarkan oleh peneliti menjadi lebih efisien.

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel jenuh atau sampel total, yaitu cara pengambilan sampel dengan mengambil peserta instansi pendidikan yang mengikuti event dan melakukan kunjungan ke Taman Lalu Lintas Kota Bandung yang terdiri dari 140 instansi pendidikan yang terbagi atas 41 Taman Kanak-kanak, 99 Sekolah Dasar dimana yang menjadi responden adalah pengambil keputusan dari instansi pendidikan yang mengikuti event

”CAMEJASA” di Taman Lalu Lintas Kota Bandung.


(38)

Lissa Utami Dewi, 2013

Evaluasi event marketing CSR “Camejasa” terhadap citra taman lalu lintas kota bandung.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Menurut Sugiyono (2011:224), “teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data”.Data yang terkumpul digunakan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Wawancara

Digunakan sebagai teknik komunikasi langsung dengan responden mengenai evaluasievent marketingdan citra Taman Lalu Lintas Kota Bandung sebagai wisata edukasi lalu lintas. Teknik wawancara yang digunakan yaitu teknik wawancara tidak terstruktur yang menurut Sugiyono (2011:197) yaitu wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.

Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan dengan pengelola Taman Lalu Lintas Kota Bandung, pengunjung atau wisatawan yang datang ke Taman Lalu Lintas Kota Bandung.

2. Kuesioner

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Tujuannya untuk mendapatkan data primer yang berisi


(39)

Lissa Utami Dewi, 2013

Evaluasi event marketing CSR “Camejasa” terhadap citra taman lalu lintas kota bandung.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pertanyaan dan pernyataan mengenai karakteristik responden, pengalaman responden yang event “CAMEJASA”. Evaluasi event marketing(yang terdiri dari tigasub variabel, yaitu Message, Interaction, dan Integration

serta citra Taman Lalu Lintas Kota Bandung sebagai wisata edukasi lalu lintas.

3. Studi Literatur

Studi literatur merupakan usaha pengumpulan informasi yang berhubungan dengan teori-teori yang ada kaitannya dengan masalah dan variabel yang diteliti yang terdiri dari evalusi event marketingdan citra.

Studi literatur tersebut disapat dari berbagai sumber, yaitu:a) Perpustakaan UPI, STMB TELKOM, Widyatama, Widyatama b) Skripsi, c) Jurnal, d) Media cetak (majalah),e) media Elektronik (Internet).

4. Observasi

Observasi dilakukan dengan meninjau serta melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti yaitu Taman Lalu Lintas Kota Bandung khususnya mengenai citra Taman Lalu Lintas Kota Bandung sebagai wisata edukasi lalu lintas.

3.2.6 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas

Pada suatu penelitian, data mempunyai kedudukan paling tinggi, karena data merupakan gambaran dari variabel yang diteliti dan fungsinya sebagai pembentukan hipotesis. Oleh karena itu benar tidaknya data akan sangat menentukan mutu hasil penelitian. Sedangkan benar tidaknya data tergantung dari


(40)

Lissa Utami Dewi, 2013

Evaluasi event marketing CSR “Camejasa” terhadap citra taman lalu lintas kota bandung.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

baik tidaknya instrumen pengumpulan data. Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliable. Penelitian ini menggunakan data ordinal. Oleh karena itu, semua data ordinal yang terkumpul terlebih dahulu ditransformasi menjadi skala interval dengan menggunakan method of successive interval (MSI). Pengujian validitas dan realibilitas pada penelitian ini dilakukan dengan bantuan SPSS 18for windows.

3.2.6.1Hasil Pengujian Validitas

Menurut Suharsimi Arikunto (2009:145) yang dimaksud dengan validitas adalah ”Suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen”. Suatu instrumen yang valid atau sah mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang berarti memiliki validitas yang rendah.

Jenis validitas yang digunakan adalah validitas konstruk yang menentukan validitas dengan cara mengkorelasikan antar skor yang diperoleh dari masing-masing item berupa pertanyaan dengan skor totalnya. Skor total ini merupakan nilai yang diperoleh dari penjumlahan semua skor item. Korelasi antar skor item dengan skor totalnya harus signifikan. Berdasarkan ukuran statistik, bila ternyata skor semua item yang disusun berdasarkan dimensi konsep berkorelasi dengan skor totalnya, maka dapat dikatakan bahwa alat ukur tersebut mempunyai validitas.

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menguji validitas (Uma, 2008:110) adalah sebagai berikut:


(41)

Lissa Utami Dewi, 2013

Evaluasi event marketing CSR “Camejasa” terhadap citra taman lalu lintas kota bandung.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Melakukan uji coba pengukur tersebut pada sejumlah responden. 3. Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban.

4. Menghitung nilai korelasi antara data pada masing-masing pernyataan dengan skor total memakai rumus teknik korelasi product moment , yang rumusnya seperti berikut:

(Sugiyono, 2011: 183) Keterangan :

r = Koefisien validitas item yang dicari

X = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item Y = Skor total

∑X = Jumlah skor dalam distribusi X ∑Y = Jumlah skor dalam distribusi Y ∑X2

= Jumlah Kuadrat dalam skor distribusi X ∑Y2

= Jumlah Kuadrat dalam skor distribusi Y n = Banyaknya responden

Peneliti dapat memberi interprestasi terhadap kuatnya suatu hubungan dengan melihat besarnya koefisien korelasi. Berikut ini adalah pedoman untuk memberikan interprestasi terhadap koefisien korelasi:

TABEL 3.6

PEDOMAN UNTUK MEMBERIKAN INTERPRETASI KOEFISIEN KORELASI

Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,5999 Sedang

0,60 – 0,7999 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat Sumber : Sugiyono (2011:184)

 



 

2 2

2

  

2

n XY X Y

r

n X X n Y Y

 

 

 


(42)

Lissa Utami Dewi, 2013

Evaluasi event marketing CSR “Camejasa” terhadap citra taman lalu lintas kota bandung.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Setelah melakukan analisis faktor dengan cara mengkorelasikan jumlah skor faktor dengan skor total, maka langkah selanjutnya adalah melakukan perbandingan antara rhitung dengan rtabel. Berikut ini keputusan pengujian validitas instrumen:

1. Jika rhitung > rtabel, maupun nilai probabilitas statistik < (level of significant

5% = 0,05) maka instrumen dikatakan valid.

2. Jika rhitung < rtabel, maupun nilai probabilitas statistik > (level of significant 5% = 0,05) maka instrumen dikatakan tidak valid.

Pengujian validitas item instrumen dilakukan dengan bantuan SPSS 18for windows. Output yang dihasilkan dari pengolahan SPSS merupakan data rhitung. Untuk mengetahui apakah nilainya signifikan atau tidak, maka dilakukan uji korelasi dengan membandingkan rhitung dengan rtabel. Agar memperoleh nilai yang signifikan, maka rhitung harus lebih besar dari rtabel (dilihat dari tabel r product moment dengan taraf signifikansi 5% dan derajat kebebasan n-2, dimana n-2 merupakan jumlah responden).

Sedangkan pengujian keberartian koefisien korelasi (y) dilakukan dengan taraf signifikasi 5 %. Rumus uji t yang digunakan sebagai berikut:

t = ; db = n-2

Keputusan pengujian validitas item instrumen, adalah sebagai berikut: 1. Nilai r dibandingkan dengan harga rtabel dengan dk= n-2 dan taraf signifikansi

α = 0,05

2 1

2

r n r

 


(43)

Lissa Utami Dewi, 2013

Evaluasi event marketing CSR “Camejasa” terhadap citra taman lalu lintas kota bandung.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Item yang diteliti dikatakan valid jika rhitung> rtabel maupun nilai probabilitas statistik < (level of significant 5% = 0,05).

3. Item yang diteliti dikatakan tidak valid jika rhitung< rtabel maupun nilai probabilitas statistik > (level of significant 5% = 0,05).

Perhitungan validitas item instrumen dilakukan dengan bantuan program SPSS 18for windows. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS 18for windows diperoleh hasil pengujian validitas dari item pertanyaan yang diajukan peneliti, berikut ini adalah hasil pengujian validitas dari item pertanyaan yang diajukan peneliti.

TABEL 3.5

HASIL PENGUJIAN VALIDITAS VARIABEL (X) EVALUASI EVENT

MARKETINGDAN VARIABEL (Y) CITRA

No. Variabel r hitung r tabel Keterangan

EvaluasiEvent Marketing (X) Message (X1)

1 Kejelasan pembekalan informasi mengenai

materi “CAMEJASA” 0,658 0,361 Valid

2 Kesesuaian pesan dengan kebutuhan peserta 0,657 0,361 Valid 3 Kegunaan informasi yang diberikan mengenai

materi “CAMEJASA”

0,596 0,361 Valid

4 Kemenarikan materi yang disampaikan 0,560 0,361 Valid 5 Keunikan event yang diselenggarakan 0,737 0,361 Valid

Interaction(X2)

1 Interaksi antara peserta dengan penyelenggara

event

0,719 0,361 Valid


(44)

Lissa Utami Dewi, 2013

Evaluasi event marketing CSR “Camejasa” terhadap citra taman lalu lintas kota bandung.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

No. Variabel r hitung r tabel Keterangan

3 Ketersediaan materi yang mendukung interaksi antara peserta dengan penyelenggara event

0,540 0,361 Valid

4 Kesenangan berinteraksi dengan penyelenggara

event

0,536 0,361 Valid

Integration(X3)

1 Efisiensi (ketercapaian tujuan) penyelenggaraan

event“CAMEJASA”

0,504 0,361 Valid

2 Tingkat Efektifitas event “CAMEJASA” 0,618 0,361 Valid 3 Tingkat Kualitas event “CAMEJASA” 0,583 0,361 Valid 4 Tingkat kesesuaianantaraevent yang

diadakandengancitra Taman

laluLintassebagaiWisataEdukasiLaluLintas Kota Bandung

0,743 0,361 Valid

Citra (Y)

1 Perhatian peserta mengenai Taman Lalu Lintas sebagai Wisata Edukasi Lalu

0,608 0,361 Valid

2 Daya ingat peserta terhadap Taman Lalu Lintas sebagai Wisata Edukasi Lalu Lintas Kota Bandung

0,715 0,361 Valid

3 Keberagaman Kinerja pelayanan di Taman Lalu Lintas sebagai Wisata Edukasi Lalu Lintas fasilitas ruangan meeting

0,570 0,361 Valid

4 Kesesuain harapan wahana di Taman Lalu Lintas sebagai Taman Wisata Edukasi Lalu Lintas Kota Bandung

0,596 0,361 Valid

5 Pengetahuan peserta mengenai Taman Lalu Lintas sebagai Wisata Edukasi Lalu Lintas Kota Bandung

0,616 0,361 Valid

6 Pemahamanpesertamengenaiinformasi Taman LaluLintassebagaiWisataEdukasiLaluLintaskota Bandung

0,685 0,361 Valid

7 Keyakinanakanmanfaatkunjunganke Taman LaluLIntassebagaiWisataEdukasiLaluLintaskota


(45)

Lissa Utami Dewi, 2013

Evaluasi event marketing CSR “Camejasa” terhadap citra taman lalu lintas kota bandung.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

No. Variabel r hitung r tabel Keterangan

Bandung

8 Motivasimengunjungi Taman

LaluLintassebagaiWisataedukasiLaluLintas Kota Bandung

0,901 0,361 Valid

9 Kemenarikan Taman Lalu Lintas sebagai Taman Wisata Edukasi Lalu Lintas Kota Bandung

0,632 0,361 Valid

10 Kesesuaiantujuanpengunjungdatangke Taman LaluLintasdengancitra Taman

laluLintassebagaiWisataEdukasiLaluLintas Kota Bandung

0,889 0,361 Valid

11 Minat untuk mengunjungi Taman Lalu Lintas sebagai Taman Wisata Edukasi Lalu Lintas Kota Bandung Kota Bandung

0,469 0,361 Valid

12 Manfaat kunjungan di Taman Lalu Lintas sebagai Taman Wisata Edukasi Lalu Lintas Kota Bandung

0,619 0,361 Valid

13 Rekomendasi Taman Lalu Lintas sebagai Wisata Edukasi Lalu Lintas Kota Bandung

0,628 0,361 Valid

14 Keinginanuntukberkunjungkembalike Taman Lalu Lintas sebagai Taman Wisata Edukasi Lalu Lintas Kota Bandung

0,631 0,361 Valid

15 Kepuasan kunjungan ke Taman Lalu Lintas sebagai Taman Wisata Edukasi Lalu Lintas Kota Bandung

0,713 0,361 Valid

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2012

Berdasarkan hasil pengolahan data di atas, pengukuran validitas untuk sub variabelevaluasievent marketing menunjukan bahwa item-item pertanyaan dalam kuesioner valid karena skor rhitung lebih besar daripada skor rtabel yang bernilai 0,361. Hasil pengolahan data diatas , pengukuran validitas untuk variabelevaluasievent marketingmenunjukan nilai tertinggi yaitu sebesar 0,743


(46)

Lissa Utami Dewi, 2013

Evaluasi event marketing CSR “Camejasa” terhadap citra taman lalu lintas kota bandung.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dan terendah sebesar 0,419. Sedangkan hasil pengukuran validitas untuk variabel citra menunjukan nilai tertinggi yaitu sebesar 0,901 sedangkan yang terendah yaitu sebesar 0,469.

3.2.6.2Hasil Pengujian Reliabilitas

Reliabilitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data, karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Reliable artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan.MenurutSugiyono (2011:183)

“Reliabilitasadalahpengukuran yang berkali-kali menghasilkan data yang

samaataukonsisten”. Dalam pandangan positifistik, suatu data dinyatakan reliabel apabila dua atau lebih peneliti dalam objek yang sama menghasilkan data yang sama atau peneliti sama dalam waktu berbeda menghasilkan data yang sama, atau sekelompok data bila dipecah menjadi dua menunjukkan data yang tidak berbeda.

Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Cronbach alpha, yaitu:

{ } { ∑ }

(Husein Umar, 2008:125 dan Suharsimi, 2008:171) Keterangan:

r11 = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan


(1)

151

Lissa Utami Dewi, 2013

Evaluasi event marketing CSR “Camejasa” terhadap citra taman lalu lintas kota bandung. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Gambaran mengenai citra Taman Lalu Lintas Kota Bandung sebagai wisata edukasi lalu lintas secara umum mendapatkan penilaian yang baik dari peserta yang mengikuti event “CAMEJASA”. Aspek yang memperoleh penilaian tertinggi adalah persepsi. Hal ini menunjukan bahwa persepsi pengunjung terhadap Taman Lalu Lintas sebagai wisata edukasi lalu lintas Kota Bandung sudah baik, Kognisi mendapatkan penilaian terendah. Hal ini mennjukan bahwa pemahaman pengunjung mengenai informasi Taman Lalu Lintas sebagai wisata edukasi lalu lintas Kota Bandung belum maksimal.

5.2 Rekomedasi

Event marketing adalah sebuah bentuk promosi yang mengingat suatu merek dengan kegiatan kebudayaan, social, olahraga atau tipe kegiatan lainnya yang mengandung tingkat ketertarikan publik yang tinggi untuk menciptakan interaksi langsung dengan produk dalam suatu aktivitas tertentu. Hal ini penulis mencoba memberikan saran seperti hal-hal berikut:

1. Secara keseluruhan evaluasi event marketing “CAMEJASA” yang dilaksanakan Taman Lalu Lintas Kota Bandung sudah cukup baik, terbukti event marketing “CAMEJASA” merupakan ajang kreasi tahunan yang diselenggarakan sejak berdirinya Taman Lalu Lintas Kota Bandung itu sendiri yang mampu memberikan kesan yang baik kepada para pengunjung sehingga event ini mampu bertahan dan mencapai keberhasilan yang sangat tinggi. Oleh karena itu event marketing Program CSR “CAMEJASA” berikutnya diharapkan lebih kreatif, inovatif, dan lebih beragam terhadao tema yang akan diambil untuk tahun berikutnya dengen memberikan kegiatan-kegatan yang lebih menarik juga materi di bidang lalu lintas yang lebih banyak lagi. Kegiatan dan materi yang diberikan


(2)

152

Lissa Utami Dewi, 2013

Evaluasi event marketing CSR “Camejasa” terhadap citra taman lalu lintas kota bandung. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

diharapkan memberikan motivasi yang tinggi dan memberikan pengtahuan yang sangat tinggi bagi pengunjung Taman Lalu Lintas Kota Bandung. Kampanye publik pun perlu dilakukan agar para wisatawan lebih tertarik dan diharapkan untuk event “CAMEJASA” berikutnya para peserta yang mengikuti event “CAMEJASA” semakin banyak ditahun berikutnya.

2. Diharapkan pengelola Taman Lalu Lintas Kota Bandung membentuk divisi khusus event marketing agar event yang dilaksanakan lebih baik dan variatif.

3. Citra Taman Lalu Lintas Kota Bandung sudah baik dibenak wisatawan. Hal ini terbukti dengan program event yang dijalankan Taman Lalu Lintas Kota Bandung dari tahun ke tahun semakin baik dan menarik, sehingga antusias para pengunjung sangan tinggi baik mengikuti event maupun berkunjung ke Taman Lalu Lintas Kota Bandung. Selain itu kepedulian Taman Lalu Lintas Kota Bandung terhadap lingkungan sangat tinggi. Pandangan pengunjung terhadap Taman Lalu Lintas Kota Bandung akan semakin baik dilihat dari berbagai fasilitas yang dimiliki Taman Lalu Lintas Kota Bandung karena Taman Lalu Lintas Kota Bandung merupakan theme park yang khusus mengenai kelalulintasan satu-satunya di Kota Bandung. Oleh karena itu untuk wisatawan diharapkan untuk tetap berkunjung ke Taman Lalu Lintas Kota Bandung untuk berekreasi mendapatkan kepuasan dan pengetahuan mengenai kelalulintasan. Untuk pengelola Taman Lalu Lintas Kota Bandung diharapkan lebih kreatif dan inovatif dalam memberikan program event marketing khususnya CSR “CAMEJASA” dalam mempertahankan Taman Lalu Lintas Kota Bandung sebagai wisata edukasi lalu lintas.


(3)

Lissa Utami Dewi, 2013

Evaluasi event marketing CSR “Camejasa” terhadap citra taman lalu lintas kota bandung.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Antonio Argandona. (2010). Corporate Social Responsibility in The Tourism Industry some lessons from the Spanish Experience.IESE Business School_University of Navarra.

Any Noor., (2009), Management Event. Bandung : Alfabeta.

Awad. (2008). Pengaruh Nama Merek Favorable (Brand Favorable) Terhadap Persepsi Produk Pleh Konsemen. Diakses pada bulan Juni 2011 melalui:

http://awad23.wordpress.com/2008/06/25/landasan-teori-tentang-pengaruh-nama-merek-favorable-brand-favorable-terhadap-persepsi-produk-oleh-konsumen-2000

Eckerstein, Anna. (2002). Evaluastion of Event Marketing. International Management Master Thesis No 2002:25. Graduate Business School of Economics and Commercial Law Goteborg University..

Elvirano Ardianto. (2009). Public Relation Praktis. Bandung : Widya Padjajaran. Fandy Tjiptono, (2009). Service Marketing. (Esensi & Aplikasi). Marknensis.

Yogyakarta.

Farida, Jasfar. 2009. Manajemen Jasa Pendekatan Terpadu. Bogor : Ghalia Indonesia.

Frochot, Isabelle., Kreziak, Dominique. 2008. Customers’ perceptions of ski resorts ’images: Implications for resorts’ positioning strategies. Tourism and Hospitality Research Vol. 8, 4, 298–308. Diakses pada Februari 2012 melalui :

http://web.ebscohost.com/ehost/pdfviewer/pdfviewer?vid=6&hid=14&sid =13ba5c10-b5b4-4131-b6a8-ed22c3df4039%40sessionmgr4

Getz, Donald., (2007), Event Studies Theory Research and Policy for Planned Events, Event Management Series. Oxford : Eksevier.

Hawkins, Del., I., and Mothersbaugh, David L. 2010. Consumer Behavior Building Marketing Strategy. 11 th Edition. Mc. Graw-Hill

Husein, Umar. 2008. Metode Riset Bisnis, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Helena Nemec Rudez 2010. Integration of Corporate Social Responsibility Into

Loyalty. Journal of Tourism and Hospitality Management, Vol. 16, No. 1, pp. 101-108, 2010. Diakses pada bulan November melalui:

http://web.ebscohost.com/ehost/pdfviewer/pdfviewer?vid=15&hid=108&sid=69 c81a%f-69ca-471e-b821-3cdd9bdba5d7%40sessionmgr113


(4)

Lissa Utami Dewi, 2013

Evaluasi event marketing CSR “Camejasa” terhadap citra taman lalu lintas kota bandung.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Hendrik Budi Untung, SH.,C.N.,M.M. (2008). Corporate Social Resposibility. Yogyakarta : Sinar Grafika

Hoyle, Leonard H. Jr., CAE, CMP (2006). Event Marketing. Alih bahasa oleh Kumala Insiwi Suryo. Jakarta: PPM

I, Gede, Pitana. Putu, G, Gayatri. 2005. Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta : Andi Jakovljevic, Marinko., (2010), The Role of Public Relation in Croatia As a Tourist

Destination. Journal Tourism & Hospitality Management 2010, Conference Proceedings pp. 101-113.

Jan Drengner et.al. (2008). Does flow influence the brand image in event marketing. Journal of advertising reserch.

Julie Z.Sneat dan R.Zachary Finney. (2008). An IMC Approach To Event Matketing The Effect Of Sponsorship and Experience On Customer Attitude. Journal of Advertising. Vol 32.

Jefkin, Frank. (2004). Public Relation. Edisi Kelima. Alih bahasa oleh Haris Munandar. Jakarta: Erlangga

Kotler, Philip. Bowen, J and Makens, J. (2010). Marketing for Hospitality and Tourism. 5th Edition. Pearson Prentice Hall :New Jersey.

---.Keller Kevin Lane. (2012). Marketing Management. Edisi 14 Jilid 2, Prentice Hall inc.

---.& Gary Amstrong. (2012). Principal of Marketing 12th Edition. Pearson Prentice Hall : New Jersey.

Keegan, Warren J. 2005. Global Marketing 4th Edition International Edition. USA: Prentice Hall

Keller, Kevin Lanne. 2008. Strategic Brand Management Building, Measuring, and Managing Brand Equity. 3rd Edition. New Jersey : Pearson Prentice Hall

Khoon Y. Koh, PhD dan Anita A. Jackson, PhD. (2006). Special Events Marketing: An Analysis of a Country Fair. Journal of Convention & Event Tourism, Vol. 8(2)

Lary Percy. (2008). Model-model Persamaan structural satu mutligroupsampel dengan LISRELI. Bandung. Alpabeta


(5)

Lissa Utami Dewi, 2013

Evaluasi event marketing CSR “Camejasa” terhadap citra taman lalu lintas kota bandung.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Molina, Artoru. (2010). African Journal of Business Management: Tourism Marketing Information and Destination Image Management.

Nachrowi, Djalal Nachrowi, Hardius Usman. (2006). Pendekatan Populer dan PraktisEkonometruka untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Perkasa

Neil, Kotler, Philip Kotler, Kotler Wendy., (2008), Museum Marketing & Strategy, San Fransisco : Jossey-Bass.

Riduwan, Sunarto. (2009). Pengantar Statistik untuk Penelitian Pendidikan, Sosial, Ekonomi, Komunikasi, dan Bisnis. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. (2011) . Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta.

Suhasimin Arikunto. (2009). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta

Suliyanto., (2005). Analisis Data dalam Aplikasi Pemasaran. Bogor : Ghalia Indonesia

Sri Raharjo. (2006). Citra Destinasi dan Konsekuensi.. Tatum, Malcom. (2010). What is a Corporate Image?

Siggih Santosa., (2005). SPSS Statistik Parametrik. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo

Silih Agung Wasesa. (2006). Strategi Public Relations. Edisi 2. Jakarta : Gramedia.

--- & Jim Macnamara. (2010). Strategi Public Relations. Edisi 3. Jakarta : Gramedia.

Slobodan Ivanovic, V. Galicic, K. Mikinac: (2010). Event Planning as a Function in The Hospitality Industry. Journal Tourism & Hospitality Management, Conference Proceedings pp. 925-930

Ulber Silalahi. (2009). Metode Penelitian Sosial. Bandung : Refika Aditama. Uma, Sekaran. 2009. Research Methods For Business. Jakarta : Salemba.

Vanessa Gaffar. (2007). CRM dan MPR Hotel (Custumer Relationship Management dan Marketing Public Relation). Bandung : Alfabeta.


(6)

Lissa Utami Dewi, 2013

Evaluasi event marketing CSR “Camejasa” terhadap citra taman lalu lintas kota bandung.

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Wibisono,Yusuf. (2008). Membedah Konsep & Aplikasi CSR (Corporate Social Responsibility). Gresik : Fascho Publishing.

Wilson Arafat. (2006). Behind a Powerfull Image. Yogyakarta: ANDI Website:

http://analisis.vivanews.com, http://tabloidinfowisata.com http://pikiranrakyatonline.com www.kecapbango.blogspot.com www.tamanlalulintas-bandung.com www.pengusaha-indonesia.com