HUBUNGAN ANTARA PROMOSI PERPUSTAKAAN MELALUI MAJALAH DINDING DENGAN MINAT KUNJUNG SISWA : Studi Deskriptif pada Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Bandung.

(1)

HUBUNGAN ANTARA PROMOSI PERPUSTAKAAN

MELALUI MAJALAH DINDING DENGAN MINAT KUNJUNG SISWA (Studi Deskriptif pada Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Dellia Pavilo Aribah NIM 1001515

PROGRAM STUDI PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

Peran Promosi Perpustakaan Melalui

Majalah Dinding untuk Meningkatkan

Minat Kunjung Siswa

Oleh Dellia Pavilo Aribah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan


(3)

© Dellia Pavilo Aribah 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(4)

Dellia Pavilo Aribah, 2014

HUBUNGAN ANTARA PROMOSI PERPUSTAKAAN MELALUI MAJALAH DINDING DENGAN MINAT KUNJUNG SISWA: Studi Deskriptif pada Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Bandung

ABSTRAK

Dellia Pavilo Aribah (1001515), Hubungan antara Promosi Perpustakaan Melalui Majalah Dinding dengan Minat Kunjung Siswa (Studi Deskriptif pada Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Bandung). Skripsi, Program Studi Perpustakaan dan Informasi , Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung 2014.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perkembangan jaman yang semakin maju dan membuat pustakawan harus lebih inovatif dalam menarik siswa ke perpustakaan. salah satunya dengan mengadakan kegiatan promosi perpustakaan. Suatu promosi memiliki berbagai jenis media yang bisa digunakan. Pokok masalah yang di ungkapkan dalam penelitian ini adalah adakah hubungan antara promosi perpustakaan melalui majalah dinding dengan minat kunjung siswa (studi deskriptif pada sekolah menengah atas negeri 3 bandung). Tujuan penelitian ini yaitu untuk menjawab: (1) Bagaimana kegiatan promosi perpustakaan melalui majalh dinding yang dilakukan di perpustakaan SMAN 3 Bandung? (2)Bagaimana gambaran minat kunjung siswa di perpustakaan SMAN 3 Bandung? (3)apakah terdapat hubungan antara promosi perpustakaan melalui majalah dinding dengan minat kunjung siswa? Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriftif koresional. Teknik penarikan sampel menggunakan Simple Random Sampling. Instrument yang digunakan adalah angket tertutup dengan skala lima kategori Likert, pengolahan datanya menggunakan rank spearment. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Kegiatan promosi yang dilakukan di perpustakaan SMA Negeri 3 Bandung dalam kategori cukup, (2) minat kunjung siswa di perpustakaan baik, (3) terdapat hubungan yang cukup antara promosi perpustakaan melalui majalah dinding dengan minat kunjung siswa di perpustakaan SMAN 3 Bandung, yang menghasilkan korelasi dengan kriteria sedang. Saran pada penelitian ini adalah promosi yang dilakukan oleh SMAN 3 Bandung sudah berjalan namun untuk kedepanya media promosi melalui majalah harus lebih di perhatikan keberadaanya sehingga siswa akan lebih tertarik mengunjungi perpustakaan.

Kata Kunci: Perpustakaan, Promosi Perpustakaan, Majalah Dinding, Minat Kunjung


(5)

Dellia Pavilo Aribah, 2014

HUBUNGAN ANTARA PROMOSI PERPUSTAKAAN MELALUI MAJALAH DINDING DENGAN MINAT KUNJUNG SISWA: Studi Deskriptif pada Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Bandung

ABSTRACT

Dellia Pavilo Aribah (1001515), The relationship between the Library Promotion Through the Wall Magazine Visit the Student Interests (Descriptive Study on National High School 3 Bandung). Thesis, Library and Information Studies Program, Department of Curriculum and Technology Education, Faculty of Education, University of Indonesia, Bandung, 2014.

This research is motivated by the development of more advanced age and make librarians should be more innovative in attracting students to the library. one of them by holding a promotional activity library. A campaign has various types of media that can be used. Subject matter described in this study is there a relationship between the promotion of the library through a bulletin board with students' interests go (descriptive studies at upper secondary school 3rd country duo). The purpose of this study is to answer the: (1) How does the library promotional activities carried out through the wall magazine in the library SMAN 3 Bandung? (2) How would visit students' interest in the library SMAN 3 Bandung? (3) whether there is a relationship between the promotion of the library through a bulletin board with students' interests go? This study uses a quantitative approach with a descriptive correlational method. The sampling technique using simple random sampling. The instrument used was a questionnaire enclosed with a five-category Likert scale, data processing using rank spearment. The results showed that: (1) promotion activities conducted in the library SMAN 3 Bandung in enough categories, (2) the interest of the students go on either library, (3) there is a sufficient relationship between the promotion of the library through a bulletin board with an interest in the student visits SMAN 3 Bandung library, which produces a correlation with the criterion being. recommendation in this research is the promotion by SMAN 3 Bandung already running but for kedepanya media campaign through the magazine must be in existence note that students will be more interested in visiting the library.


(6)

Dellia Pavilo Aribah, 2014

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 10

C. Rumusan Masalah... 11

D. Tujuan Penelitian ... 11

E. Manfaat Penelitian ... 11

F. Stuktur Organisasi Skripsi ... 12

BAB II PERAN PROMOSI PERPUSTAKAAN MELALUI MAJALAH DINDING UNTUK MENINGKATKAN MINAT KUNJUNG SISWA A. Promosi ... 14

1. Definisi Promosi ... 14

2. Sistem dan Metode Komunikasi Promosi ... 16

3. Jenis dan Media Promosi ... 17

4. Promosi Perpustakaan Sekolah ... 19

5. Strategi Menarik Pengunjung ... 21

B. Majalah Dinding ... 22

1. Definisi Majalah Dinding ... 22

2. Manfaat Majalah Dinding ... 23

3. Faktor Pendukung Majalah Dinding... 26

4. Langkah Menyusun Majalah Dinding ... 27

5. Majalah Dinding di Sekolah ... 30

C. Minat Kunjung ... 31

1. Definisi Minat ... 31

2. Faktor Timbulnya Minat ... 33


(7)

Dellia Pavilo Aribah, 2014

4. Meningkatkan Minat Siswa ke Perpustakaan ... 36

D. Hubungan antara Promosi Perpustakaan Melalui Majalah Dinding dengan Minat Kunjung Siswa………... ... 37

E. Kerangka Pemikiran ... 38

F. Asumsi ... 39

G. Hipotesis Penelitian ... 40

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian ... 40

1. Lokasi ... 40

2. Populasi ... 40

3. Sample ... 41

B. Desain Penelitian ... 42

C. Metode Penelitian ... 43

D. Definisi Operasional ... 43

1. Promosi Perpustakaan ... 44

2. Majalah Dinding... 44

3. Minat Kunjung Siswa ... 44

E. Instrumen Penelitian ... 44

F. Proses Pengembangan Instrumen ... 46

1. Hasil Pengujian Validitas ... 47

2. Hasil Pengujian Reliabilitas ... 48

G. Teknik Pengumpulan Data ... 50

H. Analisis Data... 51

1. Produser Pengolahan Data ... 51

2. Teknik Analisis Data ... 52


(8)

Dellia Pavilo Aribah, 2014

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 56

1. Profil Lokasi Penelitian ... 56

a. Sejarah Singkat Sman 3 Bandung ... 56

b. Profil Sman 3 Bandung ... 57

c. Visi Dan Misi Sman 3 Bandung... 57

d. Perpustakaan ... 58

2. Karakteristik Responden ... 60

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 60 b. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 61

c. Karakteristik Responden Berdasarkan Kelas ... 61

d.Karakteristik Responden Berdasarkan Kunjungan ... 62

3. Majalah Dinding Sebagai Promosi Perpustakaan ... 63

a. Gambaran tanggapan responden terhadap desain majalah dinding ... 65

b. Gambaran tanggapan responden terhadap warna majalah dinding ... 67

c. Gambaran tanggapan responden terhadap konten majalah dinding ... 68

d. Gambaran tanggapan responden terhadap gaya bahasa majalah dinding ... 70

e. Gambaran tanggapan responden terhadap aksesoris majalah dinding ... 72

f. Gambaran tanggapan responden terhadap keaktualan informasi majalah dinding ... 74


(9)

Dellia Pavilo Aribah, 2014

4. Minat Kunjung Siswa Ke Perpustakaan ... 76

a. Internal ... 77

1) Gambaran Tanggapan Responden terhadap kunjungan ke perpustakaan ... 77

2) Gambaran Tanggapan Responden terhadap pemanfaatan perpustakaan ... 80

3) Gambaran Tanggapan Responden terhadap kualitas peminjaman koleksi ... 82

b. Eksternal ... 84

1) Gambaran Tanggapan Responden terhadap kunjungan ke perpustakaan ... 84

2) Gambaran Tanggapan Responden terhadap pemanfaatan perpustakaan ... 86

3) Gambaran Tanggapan Responden terhadap kualitas peminjaman koleksi ... 87

5. Pengujian Hasil Penelitian ... 89

a. Uji hipotesis/korelasi ... 89

b. Uji signifikansi ... 91

B. Pembahasan hasil penelitian ... 93

1. Kegiatan Promosi Perpustakaan yang dilakukan di Perpustakaan SMA Negeri 3 Bandung……… ..94

2. Minat kunjung siswa ke perpustakaan di SMAN 3 Bandung ……….………..96

3. Hubungan antara Promosi Perpustakaan melalui Majalah Dinding dengan Minat Kunjung Siswa………….98


(10)

Dellia Pavilo Aribah, 2014

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ... 100

B. Rekomendasi ... 101

1. Kepada Pihak Sekolah... 101

2. Kepada Peneliti Selanjutnya ... 102

LAMPIRAN


(11)

Dellia Pavilo Aribah, 2014

BAB I PENDAHULUAN

Bab I membahas mengenai latar belakang, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi dari

penelitian yang berjudul “Hubungan antara Promosi Perpustakaan melalui Majalah Dinding dengan Minat Kunjung Siswa”.

A. Latar Belakang Penelitian

Kehidupan adalah suatu proses yang dinamis dan inovatif, artinya selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu dan dari satu generasi ke generasi lainya begitu seterusnya. Kondisi kehidupan manusia dari yang paling sederhana sekarang berkembang kearah yang lebih modern, ciri-ciri kehidupan manusia modern diantaranya dilihat dari cara berfikir, tata cara dan usaha dengan ciri khas yang rasional, logika, rasio, sistem keteraturan, perhitungan dan metode serta sistem informasi. Untuk masalah informasi, ini erat kaitanya dengan tugas dan fungsi perpustakaan.

Berdasakan paradigma lama, khususnya di Indonesia perpustakaan sering diartikan sebagai sebuah gedung atau ruangan tempat menyimpan buku-buku.Gedung perpustakaan yang tua, pegawai perpustakaan yang kurang bersahabat, koleksi yang tidak terawat.Keadaan yang seperti itu membuat semua orang memandang perpustakaan sebelah mata. Secara lambat laun semua itu berangsur membaik dengan diikuti perkembangan dan cara berfikir manusia yang lebih maju dan terbuka. Citra perpustakaanpun mulai berubah, terutama setelah banyaknya pengelola perpustakaan yang menjadi pustakawan karena pilihan.Selain itu, mereka bekerja di perpustakaan dengan memiliki latar belakang pendidikan ilmu perpustakaan, baik dari dalam maupun luar negeri. Pendidikan perpustakaan di Indonesia yang berkembang setelah tahun 1980-an mengubah paradigma lama tentang profesi pustakawan.


(12)

Dellia Pavilo Aribah, 2014

Menurut Hermawan (2006: 7)

“Dalam paradigma baru, perpustakaan adalah sesuatu yang hidup, dinamis,

segar, menawarkan hal-hal yang baru, produk layanan yang inovatif dan dikemas sedemikian rupa, sehingga apa yang ditawarkan akan menjadi

atraktif, edukatif dan rekreatif bagi pengunjungnya”.

Dengan cara-cara seperti itu, perpustakaan menjadi salah satu tempat yang menarik untuk mencari informasi, referensi ataupun menjadi salah satu tujuan hang-out bersama teman. Sebagaimana diungkapkan oleh Suwarno(2009: 9) perpustakaan adalah

“…suatu unit kerja yang substansinya menupakan sumber informasi yang

setiap saat dapat digunakan oleh pemustaka jasa layanya. Selain buku, di dalamnya juga terdapat bahan cetak lainya seperti majalah, laporan, pamflet,prosiding, manuskrip atau naskah, lembaran musik, dan berbagai karya media audiovisual seperti film, slide, kaset, piringan hitam, serta bentuk

mikro seperti microfilm, mikrofis, dan mikroburam”.

Fungsi perpustakaan tidak hanya sekedar tempat mencari informasi tetapi sekarang perpustakaan memiliki tugas untuk melayani pengunjung dengan baik.Dengan caramenyediakan koleksi yang sesuai dengan kebutuhan dan memberikan inovasi dan kreasi yang kreatif sehingga pengunjung merasa nyaman dan ingin terus kembali ke perpustakaan.

Seperti yang telah di singgung sebelumnya bahwa perpustakaan bersifat universal, yakni ada dimana-mana dan memiliki kesamaan-kesamaan dalam hal-hal tertentu.Setelah perpustakaan berkembang dengan pesat, perpustakaan mengalami banyak perubahan. Perubahan itu meliputi: jenis koleksi, bentuk dan bahan pustaka, kemasan, sistem pengolahan, pemanfaatan, sampai dengan penyebaranya kepada masyarakat.

Sementara jenis perpustakaanpun sekarang sudah bertambah dan berkembang dibandingkan dengan dahulu.Pertambahan jenis perpustakaan disebabkan oleh


(13)

Dellia Pavilo Aribah, 2014

beberapa hal misalnya lembaga pengelola, penekanan koleksi, pemakai, ruang lingkup dan tujuan pembentukan.Adapun jenis-jenis perpustakaan di kutip dari UU

43 pasal 20 adalah “perpustakaan nasional, perpustakaan umum, perpustakaan sekolah/madrasah, perpustakaan perguruan tinggi dan perpustakan khusus”.

Dalam penelitian ini, penulisakan menekankan terhadap satu jenis perpustakaan yaitu perpustakaan sekolah. Perpustakaan sekolah yang akan menjadi pokok pembahasan dalam penelitian ini adalah perpustakaan Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Bandung yang terletak di Jalan Belitung No.8 Kota Bandung, Jawa Barat. Banyak pengertian menurut para ahli tentang perpustakaan sekolah salah satunya dikemukan oleh Prastewo (2012: 45)

“…perpustakaan sekolah sesungguhnya adalah sarana penunjang pendidikan

disekolah yang berupa kumpulan bahan pustaka, baik berupa buku-buku maupun bukan buku. Kumpulan bahan pustaka tersebut diorganisasi secara sistematis dalam satu ruang sehingga dapat membantu murid-murid dan para

guru dalam proses pembelajaran.”

Berdasarkan observasi awal di perpustakaan SMAN 3 Bandung, perpustakaan disekolah ini memiliki gedung yang cukup luas terdiri dari tiga ruangan yang memiliki fungsi referensi maupun reserve, sirkulasi dan ruang kordinator perpustakaan.sistem klasifikasi yang digunakan adalah DDC (Dewey Decimal Clasification)dengan ditandai warna di setiap punggung bukunya sesuai dengan kelasnya. Fasilitas yang tersedia di perpustakaan sekolah ini cukup lengkap, hanya fasilitas yang ada kurang memperhatikan kenyamanan para pengunjung perpustakaan. Pelayanan di perpustakaan sekolah ini berdasarkan observasi awal belum terlalu maksimal.Idealnya perpustakaan sekolah harus memiliki progam-program setiap tahunnya, namun di perpustakaan sekolah ini kecenderungan program yang ada adalah pengulangan dari tahun-tahun sebelumnya. Kurangnya promosi perpustakaan menyebabkan kurangnya minat kunjung siswa untuk datang ke perpustakaan.


(14)

Dellia Pavilo Aribah, 2014

Keberadaan perpustakaan kurang di manfaatkan oleh siswa karena kurangnya inovasi perpustakaan dan sikap pasif pustakawan untuk memajukan perpustakaan.

Jika melihat fungsi dan peran dari perpustakaan sekolah menurut Sinaga(2011: 15) yaitu

“…dapat menemukan informasi, fakta dan data yang belum diketahui. Para

siswa dapat melatih keterampilan-keterampilan tertentu yang akan berguna bagi pengembangan tertentu dan berguna untuk ilmu pengetahuan, dengan adanya sarana dan prasrana sekolah yang memadai maka para siswa akan mengadakan percobaan dan penelitian sederhana, dapat mengadakan rekreasi dan mengisi waktu luang, dapat menelaah, mencari, dan menggali ilmu

pengetahuan yang diperlukan dalam proses pembelajaran.”

Selain itu, ada alasan yang menunjukan pentingnya perpustakaan seperti yang tercantum pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 dalam Prastowo (2012: 49) Tentang Sistem Pendidikan Nasional, terutama pada Pasal 45. Pasal tersebut menyatakan

“setiap satuan pendidikan formal dan nonformal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan, intelektual, social, emosional,

dan kejiwaan peserta didik.”

Hal tersebut juga ditegaskan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan pada Pasal 43 tentang Standar Sarana Prasarana. Pada intinya pasal tersebut menyatakan bahwa setiap sekolah wajib memiliki sarana, salah satu yang utama adalah buku dan sumber belajar yang difasilitasi melalui koleksi perpustakaan.

Kemajuan perpustakaan ditentukan oleh usaha dan kerja keras dari pustakawannya.Selain itu ada faktor-faktor lain yang menyebabkan perpustakaan bisa berkembang pesat. Dalam hal ini, perpustakaan sekolah akan maju apabila dikelola dengan baik oleh pustakawan yang memiliki inovasi yang baik pula. Jika melihat dari


(15)

Dellia Pavilo Aribah, 2014

penelitian sebelumnya, perpustakaan sekolah banyak dikunjungi oleh siswa disebabkan karena promosi perpustakaan nya berjalan dengan semestinya.

Ada beberapa kemungkinan mengapa perpustakan di sekolah ini kurang dimanfaatkan dengan baik, faktor utamanya karena promosi perpustakaan yang tidak berjalan dengan baik.Berdasarkan pengamatan awal, peneliti menyimpulakan bahwa promosi perpustakaan kurang diperhatikan oleh pustakawan SMAN 3 Bandung.Padahal salah satu kunci kesuksesan perpustakaan adalah promosi, sehingga perpustakaan tersebut banyak dikunjungi pemustaka.Oleh karena itu banyak siswa yang kurang tertarik untuk masuk perpustakaan karena menganggap tidak ada inovasi baru dan fungsi perpustakaan cenderung monoton.Jika keadaan seperti ini telah terjadi, dibutuhkan pustakawan yang aktif untuk memajukan perpustakaan dengan membuat program dan promosi yang menarik agar siswa berminat kembali untuk memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber belajar utama.

Selain itu seiring berkembangnya teknologi, siswa lebih memilih internet sebagai sumber utama belajar dibandingkan harus pergi ke perpustakaan.ini adalah sebuah fenomena yang berkembang di era globalisasi seperti sekarang. Oleh karena itu, sikap pustakawan harus tegas dan harus kreatif untuk menciptakan inovasi yang baru di perpustakaan agar siswa tertarik untuk pergi ke perpustakaan.

Jika merujuk pada tinjauan awal, peneliti menemukan beberapa fakta tentang keluhan siswa dan guru yang kurang mengetahui pentingnya sebuah perpustakaan. Banyak siswa yang tidak mengetahui buku apa saja yang boleh di pinjam atau tidak, tidak mengetahui koleksi baru yang ada di perpustakaan, tidak memahami alur peminjaman di perpustakaan dan kurangnya informasi tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan program perpustakaan.

Salah satu inovasi yang bisa dilakukan oleh pustakawan adalah dengan melakukan promosi.Setiap organisasi wajib memiliki kegiatan promosi, itu semua untuk menujang keberhasilan organisasi atau lembaga tersebut.Seperti yang


(16)

Dellia Pavilo Aribah, 2014

pengelolaan yang menganut pandangan bahwa tugas/kunci organisasi adalah menetapkan kebutuhan dan keinginan pasar yang menjadi sasaran dengan tujuan memberikan kepuasan yang diinginkan”.

Promosi perpustakaan sekolah secara umum memiliki fungsi untuk menginformasikan segala hal yang terkait dengan perpustakaan sekolah tersebut, misalnya megenai layanan terbaru yang ada di perpustakaan, tentang koleksi atau bahkan kegiatan yang diselenggarakan perpustakaan seperti akan diadakanya perlombaan ataupun hal-hal yang terkait dengan perpustakaan lainya. Tentunya promosi tersebut harus memiliki sasaran antara lain menginformasikan atau memberitahukan agar siswa mengetahui dan mengenali, mengingatkan agar siswa selalu berminat untuk memanfaatkan fasilitas yang tersedia di perpustakaan dan yang terakhir adalah menyadari kegunaan koleksi perpustakaan.

Promosi perpustakaan menjadi sangat penting dengan diiringi perkembangan informasi yang terus bertambah setiap detiknya.Koleksi yang telah tersedia di perpustakaan hendaknya di informasikan kepada khalayak umum melalui suatu proses promosi perpustakaan. Dengan demikian, akan menjadi mudah dan efektif apabila promosi perpustakaan dilaksanakan dengan baik dan benar sesuai dengan kebutuhan. Keberadaan suatu promosi sangat esensial seperti yang diungkapkan oleh

Edsall (dalam Santoso, 1995) “memandang promosi sebagaisuatu bentuk komunikasi yang meliputi tiga aspek yaitu memberitahu (to inform),mempengaruhi (to influence) dan membujuk/merayu (to persuade).” Selain itu dalam promosi perpustakaan hendaknya menentukan batasan promosi, itu menjadi penting karena untuk membatasi informasi agar tidak keluar dari tujuan awal. Seperti ditegaskan oleh Muchiyidin(dalam Santoso1980:4) “memberikan batasan promosi perpustakaan sebagai upaya yangesensial dari pihak perpustakaan, agar hakekat dan fungsi serta tujuan perpustakaan dapatmemasyarakat bagi kepentingan para pemakainya”.

Jika diamati dari beberapa pendapat para ahli perpustakaan diatas, maka suatu promosi perpustakaan memiliki peran yang begitu besar untuk tercapainya suatu


(17)

Dellia Pavilo Aribah, 2014

tujuan organisasi, dalam hal ini tentunya perpustakaan harus memiliki batasan-batasan promosi agar informasi yang diberikan kepada masyarakat sampai dengan baik.

Banyakcara yang dapat dilakukan oleh seorang pustakawan untuk mempromosikan perpustakaannya misalnya dengan memajang bahan perpustakaan terkini di ruang pamer, menyebarkan daftar tambahan pustaka, menyebarkan lembaran informasi terbaru atau terseleksi, menerbitkan dan menyebarkan buletin perpustakaan, dan secara simultan memperkenalkan perpustakaan kepada siswa sebagai pembelajar yang membutuhkan sarana belajar.

Oleh sebab itu, agar perpustakaan banyak dikenal oleh khalayak umum, seorang pustakawan harus memilki kegiatan-kegiatan yang bisa melibatkan banyak orang agar promosi tersebut sampai ke telinga masyarakat khususnya para siswa ataupun warga sekolah luar seperti orang tua murid. Kegiatan yang dapat dilakukan yaitu mengundang berbagai tokoh masyarakat, mengadakan kegiatan yang dapat diikuti oleh banyak orang seperti perlombaan, melakukan bedah buku, dan mengadakan iklan layanan baik itu tercetak maupun iklan elektonik.

Keberadaan suatu promosi perpustakaan erat kaitanya dengan penggunaan media promosi itu sendiri.Di era modern seperti sekarang ini banyak sekali media yang bermunculan, dan dapat digunakan sebagai media promosi. Seperti yang dikemukakan oleh Sujadi (2013)

“media yang dapat digunakan sebagai media promosi perpustakaan adalah

majalah dinding; papan pengumuaman sekolah / papan pengumumn di setiap kelas; media cetak: buletin / majalah sekolah; kalender sekolah; media sosial (facebook/twitter); koran, majalah yang terbitan lokal / nasional (jika diperlukan); isinya: ajakan: berkunjung perpus, membaca buku, laporan kegiatan dan foto-foto kegiatan dan acara yang akan digelar, siswa berpretasi karena perpustakaan”

Berdasarkan pendapat diatas, terlihat ragam media promosi yang dapat diterapkan di perpustakaan baik dari jenis cetak maupun digital.Tetapi tentunya setiap


(18)

Dellia Pavilo Aribah, 2014

media harus disesuaikan dengan kebutuhan perpustakaan sekolah tersebut.Dan media tersebut harus berisikan tentang suatu informasi yang dapat bermanfaat bagi pembacanya.

Dalam penelitian ini, penulis menekankan hanya pada satu media saja yaitu majalah dinding. Alasan penulis memilih media majalah dinding yang dijadikan penelitian, karena perpustakaan di sekolah SMAN 3 Bandung telah menerapkanya, namun terdapat suatu masalah-masalah dalam praktiknya. Seperti, kurang di perbaharuinya informasi dalam majalah dinding tersebut, pustakawan yang kurang memaksimalkan keberadaan media ini, serta kurangnya siswa memaksimalkan informasi yang dipromosikan melalui media tersebut.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sujadi mengungkapkan bahwa, bermula dari sebuah kebijakan internal, kemudian mengadakan promosi untuk menjalankan suatu program, lalu mengerucut lagi kepada pemilihan media, setelah itu salah satu media yang dapat digunakan adalah majalah dinding. Majalah dinding sebagai media promosi yang dipilih karena memiliki tujuan akhir yaitu untuk meningkatkan jumlah pengunjung perpustakaan sekolah tersebut.

Keberadan majalah dinding di peprustakaan sekolah sangat penting terutama untuk penyebaran informasi kepada pemustaka atau siswa.Dengan adanya majalah dinding ini, promosi di perpustakaan menjadi semakin mudah.Namun, dalam majalah dinding perpuistakaan hendaknya memperhatikan konten atau isi yang ada di dalamnya.Biasanya isi majalah dinding di perpustakaan tentang informasi buku, alur peminjaman, denda, cerpen dan hasil karya tulis siswa.Semua itu bertujuan untuk meningkatkan minat kunjung siswa disekolah tersebut.Oleh karena itu, sebuah majalah dinding harus di buat dengan semenarik mungkin agar siswa senang ketika melihat dan membaca informasi di dalamnya.

Majalah dinding atau yang biasa diakronimkan menjadi majalah dinding adalah salah satu jenis media komunikasi massa tulis yang paling sederhana. Disebut majalah dinding karena prinsip dasar majalah terasa dominan di dalamnya, sementara


(19)

Dellia Pavilo Aribah, 2014

itu penyajiannya biasanya dipampang pada dinding atau yang sejenisnya.Dengan demikian konsep majalah dinding yang ada di perpustakaan merupakan suatu media promosi untuk meningkatkan minat kunjung siswa.

Kaberadaan majalah dinding di perpustakaan sebagai suatu media promosi sangat efektif karena promosi tersebut langsung diterima oleh siswa dan tidak memerlukan biaya yang besar hanya menuntut kreatifitas pustakawan.Oleh karena itu pustakawan harus bisa memaksimalkan majalah dinding tersebut agar kegiatan promosi perpustakaan agar membawa hasil yang diharapkan dan pada akhirnya banyak siswa yang berkunjung ke perpustakaan.Dengan demikian, peneliti menjadikan majalah dinding sebagai salah satu media promosi untuk meningkatkan minat kunjung siswa ke perpustakaan.Pengertian minat menurut bahasa (etimologi), ialah usaha dan kemauan untuk mempelajari (Learning) dan mencari sesuatu, sedangkan secara istilah minat adalah keinginan, kesukaan dan kemauan terhadap sesuatu hal.Hasanah (2011:12).Jika rujukanya pada pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa minat adalah kecenderungan orang dalam memperhatikaan sesuatu yang dilakukan dengan senang hati.

Pengunjung (pemustaka) yang datang pada perpustakaan memiliki berbagai alasan. Pengunjungakan melakukan kegiatan yang ada pada perpustakaan sesuai dengan tujuannya. Setiap pemustaka yang datang keperpustakaan memiliki tujuan yang berbeda-beda.Ada yang hanya sekedar mencari hiburan, ada yang menikmati layanan yang disediakan oleh perpustakaan, bahkan ada yang mencari informasi untuk pemenuhan kebutuhan informasinya.Dalam penelitian yang dilakukan Devi Fransisca bahwa maksud kunjungan ke perpustakaan dibedakan menjadi dua versi,

yaitu : pertama adalah kunjungan “ilmiah”, dan kedua adalah kunjungan karena ada dorongan yang lainnya.

Dari pengamatan yang dilakukan, memperlihatkan bahwa kegiatan pengunjung perpustakaan sangatlah bermacam – macam.Sebagian pengunjung datang ke perpustakaan memang didorong oleh keinginannya untuk mencari informasi, tetapi


(20)

Dellia Pavilo Aribah, 2014

banyak pula yang tidak. Ada yang hanya melepaskan lelah setelah seharian sekolah, sambil membaca koran yang belum sempat terbaca, ada yang mengerjakan tugas untuk dikumpulkan, ada yang melakukan diskusi kelompok, ada yang hanya berjanji untuk bertemu dengan teman, ada yang hanya ingin melihat – lihat, dan masih banyak dorongan lainnya.

Dalam penjelasan tersebut diatas terlihat bahwa kegiatan pengunjung yang datang pada perpustakaan didorong oleh berbagai minat yang timbul dalam diri individu masing-masing.Minat kunjung siswa adalah suatu keinginan seseorang untuk datang ke dalam ruang perpustakaan yang didasarkan pada keinginan dari diri sendiri (internal) ataupun karena ada sesuatu hal (eksternal).

Jika ditelaah lebih dalam maka sebagian besar siswa di sekolah mengunjungi perpustakaan karena beberapa faktor misalnya, karena perintah guru, karena tugas pelajaran dan masih sedikit sekali terlihat siswa berkunjung ke perpustakaan karena hobi.Oleh karena itu dengan diadakanya promosi melalui majalah dindinding, diharapkan siswa dapat merespon dengan baik apalagi jika majalah dinding tersebut didesain semenarik mungkin dengan kata-kata ajakan yang persuasif.Maka pustakawan sebagai seorang profesional harus menggalakan promosi perpustakaan di sekolah dengan tujuan untuk meningkatkan minat kunjung siswa.

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mengadakan suatu penelitian yang berhubungan dengan peran majalah dinding sebagai media untuk mempromosikan perpustakaan.penelitian ini penulis tuangkan dalam skripsi dengan judul “hubungan antara promosi perpustakaan melalui majalah dinding dengan minat

kunjung siswa”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka identifikasi masalah yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut:


(21)

Dellia Pavilo Aribah, 2014

1. Perpustakaan adalah jantung pendidikan yang merupakan pusat informasi yang sangat berpengaruh terhadap kualitas pendidikan bagi pemustakanya 2. Rendahnya sikap pustakawan dalam menyampaikan program perpustakaan

terhadap pemustaka

3. Pustakawan kurang memanfaatkan majalah dinding sebagai modal promosi yang ada di perpustakaan

4. Kurangnya minat kunjung siswa terhadap perpustakaan

C. Rumusan Masalah Penelitian

Rumusan masalah pada penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagaimana kegiatan promosi perpustakaan melalui majalah dinding yang dilakukan di perpustakaan SMA Negeri 3 Bandung?

2. Bagaimana gambaran minat kunjung siswa di perpustakaan SMAN 3 Bandung?

3. Apakah terdapat hubungan antara promosi perpustakaan melalui majalah dinding dengan minat kunjung siswa?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui kegiatan promosi melalui majalah dinding di SMAN 3 Bandung

2. Untuk mengetahui minat kunjung siswa di perpustakaan SMAN 3 Bandung 3. Untuk mengetahui hubungan antara promosi perpustakaan melalui majalah

dinding dengan minat kunjung siswa

E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis


(22)

Dellia Pavilo Aribah, 2014

Memberikan pengetahuan ilmiah tentang peran majalah dinding sebagai sarana promosi perpustakaan untuk meningkatkan minat kunjung pemustaka serta memberikan sumbangan bagi pengembangan teori tentang ilmu perpustakaan dan informasi khusunya dalam bidang promosi perpustakaan.

2. Manfaat Praktis

a) Bagi Peneliti

Memberikan pengetahuan tentang peran majalah dinding sebagai sarana promosi efektif untuk meningkatkan minat kunjung pemustaka, serta memberikan pengetahuan tentang strategi promosi perpustakaan yang salah satu diantaranya adalah majalah dinding.

b) Bagi Peneliti Selanjutnya

Memberikan sumber rujukan kepada peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut tentang promosi perpustakaan.

c) Bagi PengelolaPerpustakaan Sekolah

Diharapkan dapat menjadikan insprirasi untuk pengelola perpustakaan sekolah dalam membuat suatu promosi di perpustakaan, karena peneliti di dalamnya menjelaskan tentang strategi-strategi yang dapat dilakukan oleh perpustakaan dalam menarik minat kunjung pemustaka.

F. Stuktur Organisasi Skripsi

Penulisan skripsi ini dibagi dalam V bab seperti dibawah ini.

Bab I yakni pendahuluan terdiri dari latar belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan stuktur organisasi skripsi.

Bab II merupakan kajian pustaka, kerangka pemikiran, asumsi dan hipotesis penelitian.Kajian pustaka mempunyai peran yang sangat penting.Kajian pustaka menunjukan kedudukan masalah penelitian dalam bidang ilmu yang diteliti.Kajian


(23)

Dellia Pavilo Aribah, 2014

pustaka berfungsi sebagai landasan teoritik dalam menyusun pertanyaan penelitian, tujuan serta hipotetsis.

Bab III berisi penjabaran yang rinci mengenai metode penelitian, termasuk lokasi, populasi, sample, desain penelitian, proses pengembangan instrument, teknik pengumpulan data, analisis data, dan prosedur penelitian.

Bab VI berisi hasil penelitian serta pembahasan berupa pemaparan data dan pembahasan data.

Bab V berisi simpulan dari hasil penelitian dan rekomendasi dari kekurangan yang ditemukan berdasarkan hasil penelitian.


(24)

Dellia Pavilo Aribah, 2014

HUBUNGAN ANTARA PROMOSI PERPUSTAKAAN MELALUI MAJALAH DINDING DENGAN MINAT

`BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Bab III membahas mengenai lokasi, populasi, sampel, desain penelitian, metode penelitian, variabel penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, uji validitas dan reliabilitas, uji normalitas, teknik pengumpulan data serta teknik analisis data yang menyangkut penelitian yang berjudul Peran Promosi Perpustakaan melalui Majalah Dinding untuk Meningkatkan Minat Kunjung Siswa.

A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi

Tempat penelitian sebagai sumber data dalam penelitian ini dilakukan di Perpustakaan SMA Negeri 3 Bandung yang terletak di Jalan Belitung No. 8 Kota Bandung.

2. Populasi

Dalam melakukan sebuah penelitan harus ditentukan subjek/objek penelitian yang jelas, memiliki kualitas dan karakteristik yang disebut populasi. Menurut Sugiyono (2011: 61) menjelaskan bahwa:

“populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:

objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakeristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya”

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa yang berkunjung ke perpustakaan pada bulan Mei. Populasi diambil untuk mengetahui hubungan antara promosi perpustakaan melalui majalah dinding dengan minat kunjung siswa.


(25)

Dellia Pavilo Aribah, 2014

3. Sampel

Populasi yang diambil terangkum dalam sampel. Sedarmayanti (2011: 124) menjelaskan bahwa “sampel adalah kelompok kecil yang diamati dan merupakan bagian dari populasi sehingga sifat dan

karakteristik populasi juga dimiliki oleh sampel”. Apabila populasi

terlalu besar dan peneliti tidak mungkin melakukan penelitian, maka peneliti dapat mengambil sampel yang dapat mewakili data di lapangan sehingga dapat ditarik kesimpulan untuk penelitian.

Sampel dari populasi yang diteliti adalah siswa yang berkunjung ke perpustakaan SMA Negeri 3 Bandung. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, Probability Sampling yakni “...teknik

pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel” Sugiyono(2011: 82). Sedangkan teknik yang digunakan adalah Simple Random Samplingmenurut Sugiyono (2009: 93) “teknik Sample Random Sampling dikatakan Simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.”

Adapun rumus yang digunakan untuk menentukan ukuran sampel yang representatif adalah rumus Yamane menurut Rahmat dalam Hardianti (2013: 37) diambil dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

n = Keterangan:

n = Ukuran Sampel N = Jumlah Populasi


(26)

Dellia Pavilo Aribah, 2014

Berdasarkan rumus diatas, maka dapat dihitung banyaknya sampel sebagai berikut.

n

Dari hasil perhitungan tersebut maka jumlah sampel yang akan diambil sebanyak 92 orang dari jumlah siswa yang berkunjung ke perpustakaan.

B. Desain Penelitian

Penelitian ini terdiri dari dua variabel, variabel bebas (X) promosi perpustakaan dan variable terikat (Y) adalah minat kunjung siswa. Arifin dalam Monika (2013: 39) mengemukakan bahwa “desain penelitian adalah suatu rancangan yang berisi langkah dan tindakan yang akan dilakukan dalam kegiatan penelitian sehingga informasi yang diperlukan tentang masalah yang diteliti dapat

dikumpulkan secara faktual.”

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain kausal. Hasan dalam Monika (2013: 39) mengemukakan bahwa, “desain kausal berguna untuk menganalisis hubungan-hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variable mempengaruhi variabel lainnya.” Penjabaran tersebut menjelaskan bahwa desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain kausal. Yaitu mencari ketrkaitan antara variabel X (promosi perpustakaan) dan variabel Y (minat kunjung siswa).

Desain penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:

Tabel 3.1

Hubungan Antar Variabel Y


(27)

Dellia Pavilo Aribah, 2014

X

Promosi perpustakaan (X) XY

C. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif studi korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif mampu menjelaskan, meringkaskan berbagai situasi, kondisi, dan variabel yang timbul di masyarakat yang menjadi obyek penelitian itu berdasarkan apa yang terjadi. Sebagaimana diungkapkan oleh Sugiyono (2013: 14) bahwa

“metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk

menguji hipotesis yang telah ditetapkan”.

Metode deskriptif korelasional adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari korelasi atau hubungan antara dua variabel atau lebih. Menurut Sugiyono (2013: 228) “teknik korelasi ini digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua variabel berbentuk interval dan ratio dan sumber data dari dua variabel atau lebih tersebut adalah

sama”. Hal ini sejalan dengan tujuan peneliti yang ingin melihat hubungan antara

variabel X (promosi perpustakaan melalui majalah dinding) dengan variabel Y (minat kunjung). Metode ini hanya melihat adanya hubungan tanpa memperhatikan pengaruh yang berarti antara dua variabel tersebut.


(28)

Dellia Pavilo Aribah, 2014

Definisi operasional merupakan definisi variabel yang didasarkan pada pemahaman peneliti. Menurut Fathoni (2006: 28) “definisi operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat hal yang di definisikan yang dapat di

amati (diobservasi)”. Tujuannya agar membuka kemungkinan bagi orang lain

selain peneliti untuk melakukan hal yang serupa dengan penelitian ini, sehingga apa yang dilakukan oleh peneliti terbuka untuk di uji kembali oleh orang lain. Dengan demikian, definisi operasional dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Promosi Perpustakaan

`Promosi perpustakan merupakan suatu cara yang digunakan agar perpustakaan banyak di kunjungi pemustaka. Banyak media yang dapat digunakan dalam promosi seperti media cetak atau elektronik. Tujuan diadakanya promosi perpustakaan adalah untuk menginformasikan segala hal yang ada di perpustakaan.

2. Majalah Dinding

Majalah dinding atau mading adalah suatu media informasi secara tercetak dengan menggunakan kertas yang didalamnya memuat berbagai informasi dengan sederhana yang bersifat persuatif.

3. Minat Kunjung Siswa

Minat adalah suatu keinginan dari dalam diri seseorang yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Minat biasanya timbul karena adanya ketertarikan pada suatu hal. Dalam hal ini minat kunjung siswa yaitu keinginan siswa dalam mengunjungi perpustakaan yang berasal dari hati dan karena adanya ketertarikan terhadap perpustakaan.


(29)

Dellia Pavilo Aribah, 2014

Dalam suatu penelitian, instrument merupakan penentu keberhasilan penelitian tersebut. Menurut Suharsaputra (2012: 94)

“dalam suatu penelitian kuntitafif (adanya jarak antara subjek dengan

objek) yang bersifat verifikasi hipotesis (pengujian hipotesis), instrument penelitian merupakan alat yang dipakai untuk menjembatani antara subjek dan objek (secara substansial antara hal-hal teoritis dengan empiris, anatar konsep dengan data), sejauh mana data mencerminkan konsep yang ingin diukur tergantung pada instrument (yang substansinya disusun berdasarkan penjabaran konsep/penentu indikator) yang dipergunakan

untuk mengumpulkan data”.

Tujuan digunakannya instrumen penelitian seperti yang dikemukakan Arikunto (2009: 112) yaitu “untuk menjawab problematika, mencapai tujuan, dan

membuktiakan hipotesis”. Dikarenakan instrumen yang di gunakan harus benar

-benar handal, maka instrumen tersebut harus memiliki syarat validitas dan reliabilitas. Maka dari itu, terlebih dahulu dilakukan uji coba instrumen yang nantinya hasil data tersebut akan di olah untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini.

Sebelum melakukan penelitian instrumen harus benar-benar diuji sehingga akan memperkecil kegagalan dalam penelitian. Dalam penyususnan instrument ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Menurut Sudjana(2010: 95)

“masalah dan variabel penelitian harus benar-benar jelas sehingga akan mempermudah penyusunan instrument; sumber data informasi harus diketahui terlebih dahulu karena itu akan menentukan sistematika item dalam instrument penelitian; keterandalan dalam instrument itu sendiri sebagai alat pengumpulan data; jenis data yang diharapkan dari penggunaan instrument harus jelas; mudah dan praktis digunakan akan

tetapi menghasilkan data yang dibutuhkan”.

Dalam penelitian ini instrument yang digunakan adalah angket atau

kuesioner. Menurut Sugiyono (2011: 142) “Kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat


(30)

Dellia Pavilo Aribah, 2014

karena itu pertanyaan dalam kuesioner harus benar-benar jelas karena itu akan menentukan ke validan suatu penelitian.

Jenis instrumen yang digunakan dalam penlitian ini adalah angket dan observasi. Perhitungan hasil instrumen penelitian menggunakan skala Likert.

Menurut Sugiyono (2013, hlm. 93), “skala Likert digunakan untuk mengukur

sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena

sosial.”Untuk mengetahui selengkapnya dapat dilihat pada lampiran A1.

Instrumen skala Likert menggunakan bentuk checklist dalam menjawab pertanyaan instrumen penelitian cara ini dilakukan agar memudahkan saat perhitungan. Setiap alternatif jawaban diberi skor terdiri dari jawaban sangat setuju=5, setuju=4, ragu-ragu/netral=3, tidak setuju=2, dan setuju tidak setuju=1.

F. Proses Pengembangan Instrumen

Proses pengembangan instrumen adalah tahap tindak lanjut dalam mengolah instrumen. Ujicoba instrumen di lapangan merupakan bagian dari proses validasi empirik. Melalui ujicoba tersebut, instrumen diberikan kepada sejumlah responden sebagai sampel uji-coba yang mempunyai karakteristik sama dengan karakteristik populasi penelitian. Jawaban atau respon dari sampel ujicoba merupakan data empiris yang akan dianalisis untuk menguji validitas empiris atau validitas kriteria dari instrumen yang dikembangkan.

Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan kriteria baik kriteria internal maupun kriteria eksternal.Kriteria internal, adalah instrumen itu sendiri sebagai suatu kesatuan yang dijadikan kriteria sedangkan kriteria eksternal, adalah instrumen atau hasil ukur tertentu di luar instrumen yang dijadikan sebagai kriteria.

Berdasarkan kriteria tersebut diperoleh kesimpulan mengenai valid atau tidaknya sebuah butir atau sebuah perangkat instrumen. Jika kita menggunakan


(31)

Dellia Pavilo Aribah, 2014

kriteria internal, yaitu skor total instrumen sebagai kriteria maka keputusan pengujian adalah mengenai valid atau tidaknya butir instrumen dan proses pengujiannya biasa disebut analisis butir. Dalam kasus lainnya, yakni jika kita menggunakan kriteria eksternal, yaitu instrumen atau ukuran lain di luar instrumen yang dibuat yang dijadikan kriteria maka keputusan pengujiannya adalah mengenai valid atau tidaknya perangkat instrumen sebagai suatu kesatuan.

Untuk kriteria internal atau validitas internal, berdasarkan hasil analisis butir maka butir-butir yang tidak valid dikeluarkan atau diperbaiki untuk diujicoba ulang, sedang butir-butir yang valid dirakit kembali menjadi sebuah perangkat instrumen untuk melihat kembali validitas kontennya berdasarkan kisi-kisi. Jika secara konten butir-butir yang valid tersebut dianggap valid atau memenuhi syarat, maka perangkat instrumen yang terakhir ini menjadi instrumen final yang akan digunakan untuk mengukur variabel penelitian kita.

1. Hasil Pengujian Validitas

Uji validitas berkaitan dengan ketepatan atau kesesuaian alat ukur terhadap konsep yang akan diukur, sehingga alat ukur benar-benar dapat mengukur apa

yang seharusnya diukur. Menurut Arikunto (2013, hlm. 213) “...pengujian

validitas angket dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi yang

dikemukakan oleh Pearson”.Rumus yang digunakan dalam pengujian validitas

adalah sebagai berikut.

Sumber: Arikunto (2013, hlm. 213) Keterangan:


(32)

Dellia Pavilo Aribah, 2014 X = skor setiap butir Y = skor total

Berikut akan dipaparkan hasil uji validitas dari kedua variabel penelitian.

a) Hasil Uji Coba Validitas Variabel X (Promosi Perpustakaan Melalui Majalah Dinding)

Perhitungan uji validitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan program perhitungan statistik SPSS V. 16 (Statistical Package for the Social Science) dan Microsoft Office Excel 2007.Adapun hasil dari validitas soal variabel X bisa dilihat pada lampiran A5.

Berdasarkan hasil pengolahan data, pengukuran validitas pada 35 item pernyataan untuk variabel X dapat disimpulkan bahwa setelah diujicobakan kepada 30 siswa,terdapat 30 item pernyataan yang valid dan 5 item pernyataan yang tidak valid, yaitu item nomor 12, 17, 22, 28, 30. Tabel tersebut menunjukan jika nilai t-hitung lebih besar daripada t-tabel, maka soal tersebut dinilai valid dan sebaliknya.Untuk mengetahui perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran A2.

b) Hasil Uji Coba Validitas Variabel Y (Minat Kunjung Siswa)

Perhitungan uji validitas dalam penelitian ini menggunakan program perhitungan statistik SPSS V. 16 (Statistical Package for the Social Science)

dan Microsoft Office Excel 2007.Adapun hasil dari validitas soal variabel X adalah dapat dilihat pada lampiran A6.

Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 3.4, pengukuran validitas pada 35 item pernyataan untuk variabel Y dapat disimpulkan bahwa setelah diujicobakan kepada 30 siswa,terdapat 30 item pernyataan yang valid dan 5 item pernyataan yang tidak valid, yaitu item nomor 40,47, 55, 58, 64. Tabel tersebut menunjukan jika nilai t-hitung lebih besar daripada t-tabel, maka soal


(33)

Dellia Pavilo Aribah, 2014

tersebut dinilai valid dan sebaliknya.Untuk mengetahui perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran A3.

Soal yang tidak valid tersebut akan dihilangkan, karena item yang ada sudah mewakili indikator yang diharapkan. Setelah dilakukan uji coba dan pengolahan data, tabel tersebut menyatakan bahwa instrumen penelitian tersebut mempunyai tingkat validitas yang baik dan dapat digunakan sebagai alat ukur yang benar.

2. Hasil Pengujian Reliabilitas

Pengujian reliabilitas instrument dapat dilakukan secara eksternal maupun internal. Secara eksternal pengujian dapat dilakukan dengan test-retest.equivalent, dan gabungan keduanya. Secara internal reliabilitas instrument dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrument dengan teknik tertentu (Sugiyono, 2011: 354). Sejalan dengan

hal tersebut, Arikunto (2013, hlm. 221) menyatakan bahwa “...reliabilitas adalah tingkat konsistensi hasil pengukuran dari suatu objek”.Uji reliabilitas

menggunakan rumus Cronbach’s Alpha sebagai berikut.

Sumber: Arikunto (2013, hlm. 239) Keterangan:

= Reliabilitas instrumen

= Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya butir soal = Jumlah varians butir


(34)

Dellia Pavilo Aribah, 2014

Perhitungan uji reliabilitas dilakukan dengan bantuan program aplikasi SPSS v.16.Apabila hasil uji reliabilitas masing-masing variabel lebih besar

dibandingkan dengan koefisien alpha cronbach’s yang bernilai 0.700, maka

instrumen yang digunakan reliabel.Berikut hasil uji reliabilitas untuk setiap

variabel. Tabel 3.2

Hasil Uji Reliabilitas Variabel rhitung(alpha

cronbach’s)

rtabel(alpha cronbach’s)

Keterangan

X(Promosi perpustakaan melalui

majalah dinding)

0,879 0,80 Reliabel

Y (Minat kunjung siswa)

0,871 0,80 Reliabel

Hasil uji reliabilitas variabel X menghasilkan r = 0.879 sedangkan pada variabel Y menghasilkan r = 0.871. Koefisien reliabilitas yang dihasilkan variabel X dan Y diinterpretasikan dengan menggunakan pedoman kriteria dari Sugiyono (2013, hlm. 257) sebagai berikut.

Tabel 3.3

Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan


(35)

Dellia Pavilo Aribah, 2014

± 0,20- ± 0,399 Rendah

± 0,40- ± 0,599 Sedang

± 0,60- ± 0,799 Kuat

± 0,80- ± 0,999 Sangat kuat

Berdasarkan tabel 3.6 menunjukan bahwa hasil uji reliabilitas untuk variabel X (promosi perpustakaan melalui majalah dinding) adalah r = 0,879, setelah itu merujuk pada pedoman interpretasi koefisien korelasi, angka tersebut berada pada ± 0,80- ± 0,999, yang menunjukan bahwa variabel X tersebut sangat kuat. Sedangkan untuk variabel Y (minat kunjung siswa) adalah r = 0,871, setah itu merujuk pada pedoman interpretasi koefisien korelasi, angka tesebut berada pada ± 0,80- ± 0,999 yang berarti sangat kuat.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian kuantitatif biasanya menggunakan teknik penyebaran kuesioner. Begitu pula dengan penelitian ini, peneliti memilih teknik pengumpulan data dengan terlebih dahulu melaksanakan wawancara terstuktur dan kuesioner.

a) Wawancara Terstuktur

Dalam wawancara ada interaksi lisan yang langsung antara pewawancara dan subjek. Menurut Suharsaputra (2012: 97) “wawancara terstuktur adalah seperangkat pertanyaan secara lisan yang disiapkan dalam administrasi diri

dalam perkembangannya”. Dalam melakukan wawancara hendaknya

menyusun terlebih dahulu pertnyaan-pertnyaan yang akan diberikan kepada narasumber agar wawancara lebih efektif dan efesien.

Dalam penelitian ini wawancara dilaksanakan untuk menunjang data awal agar lebih terjamin validitasnya. Wawancara sebagai data sekunder akan


(36)

Dellia Pavilo Aribah, 2014

sangat berguna untuk menunjang data primer yang memberikan informasi secara lebih realistis.

b) Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang sangat efesien apabila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang

diharapkan dari responden. Menurut Sugiyono (2011: 142)”kuesioner

merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”.

Kuesioner tertutup merupakan kuesioner yang alternatif jawabannya telah disediakan sehingga responden hanya tinggal memilih alternatif jawaban yang sesuai. Alternatif jawaban tersebut yaitu SS (Sangat Setuju), S (Setuju), RR (Ragu-Ragu), TS (Tidak Setuju) dan STS (Sangat Tidak Setuju). Sumber data dalam kuesioner ini adalah siswa/i SMA Negeri 3 Bandung yang berkunjung ke perpustakaan.

H. Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif. Sugiyono (2013:147) menyatakan bahwa

“statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis

data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.”

Adapun tahapan-tahapan dalam analisis data adalah sebagai berikut.

1. Prosedur Pengolahan Data

Data dari hasil penyebaran angket tersebut, selanjutnya langkah-langkah dalam prosedur pengolahan data menurut Bungin (2011, hlm. 174)

“...pengolahan data terbagi menjadi tiga, yaitu editing, coding, dan tabulating”.Penjelasan lebih lengkapnya adalah sebagai berikut.


(37)

Dellia Pavilo Aribah, 2014

a. Editing adalah kegiatan yang dilaksanakan setelah peneliti selesai menghimpun data di lapangan. Kegiatan tersebut menyangkut pemerikasaan kelengkapan angket secara menyeluruh.

b. Coding adalah pemberian kode atau skor untuk setiap option dari setiap item berdasarkan ketentuan yang ada yakni dengan menggunakan skala Likert.

c. Tabulating adalah memasukan data pada tabel-tabel tertentu dan mengatur angka-angka serta menghitungnya.

Setelah prosedur diatas, dan data telah terkumpul sesuai dengan yang diharapkan, proses selanjutnya adalah analisis data.

2. Teknik Analisis data

Data yang telah dikumpulakan tidak akan mempunyai arti apa-apa apabila tidak dianalisis. Analisis data merupakan langkah yang sangat penting dalam suatu penelitianhal ini karena dengan analisis, data tersebut dapat diberi makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian.

Dalam kegiatan analisis data penelitian, peneliti melakukan uji hipotesis/korelasi dan uji signifikansi.Berikut adalah teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini.

a) Uji Hipotesis/ Uji Korelasi

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan pengujian hipotesis korelasi (hubungan). Pada penelitian ini diuji dua variabel, dengan melakukan uji normalitas data angket untuk mengetahui apakah data yang terkumpul berdistribusi normal atau tidak. Selanjutnya digunakan teknik korelasi dengan perhitungan range spearman. Untuk sumber data range spearmen sumber data untuk kedua variabel yang akan di konversikan dapat berasal dari sumber


(38)

Dellia Pavilo Aribah, 2014

bekerja dengan data ordinal atau berjenjang atau rangking dan bebas

distribusi”.Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut.

(Sugiyono, 2011: 245) Keterangan:

= koefisien korelasi Spearmen Rank

Dalam pengolahanya, penelitian ini menggunakan SPSS Versi 16.

Menurut Sugiyono (2011: 147) “Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau

generalisasi.”

Teknik analisis asosiatif ini digunakan karena penelitian ini hanya akan melihat gambaran korelasi atau hubungan antara ketersediaan fasilitas dengan minat kunjung siswa ke perpustakaan.

b) Pengujian Signifikasi

Pengujian tingkat korelasi yang sudah dilakukan tidak akan berarti apa-apa dan kesimpulan tersebut masih belum dapat digeneralisasikan pada populasi umum jika tanpa pengujian signifikansi. Namun sebelum melakukan uji tersebut peneliti perlu menentukan terlebih dahulu taraf kebermaknaan dari penelitian ini. Taraf kebermakanaan yang dipakai dalam penelitian ini adalah

α= 0,05.

Langkah yang perlu dilakukan untuk melakukan uji signifikansi ini memiliki dua cara, yaitu:

Menentukan dan menghitung nilai uji t, yang kemudian dibandingkan dengan ttabel. Jika thitung lebih besar daripada ttabel maka hipotesis (H0) ditolak,


(39)

Dellia Pavilo Aribah, 2014

Perhitungan uji t dalam penelitian ini dilakukan secara manual dan dibantu dengan program Microsoft Office Excel 2013.

t =

2

1 2 -n r

r

I. Prosedur Penelitian

Arikunto (2006: 22), menjelaskan bahwa langkah-langkah prosedur penelitian adalah sebagai berikut.

a. Merumuskan masalah

Pemilihan masalah dalam penelitian ini, pertama adalah dengan melakukan studi pustaka dengan berbagai literatur. Antara lain: Melalui skripsi, internet, dan buku.

b. Studi pendahuluan

Studi pendahuluan dilakukan dengan melakukan observasi terlebih dahulu ke sekolah terkait. Setelah itu melakukan observasi lebih lanjut terkait perpustakaan sekolah dan mencari informasi kepada kepala perpustakaan mengenai keluhan siswa terhadap tata ruang dan fasilitas perpustakaan tersebut.

c. Merumuskan Masalah

Setelah melakukan studi pendahuluan, kemudian peneliti membuat proposal dan mengajukannya kepada dosen pembimbing dan berkonsultasi mengenai proposal yang diajukan.

b. Merumuskan Anggapan Dasar dan Hipotesis

Menurut Arikunto (2006: 25) “anggapan dasar adalah sesuatu yang diyakini kebenarannya oleh peneliti, yang akan berfungsi sebagai hal-hal yang dipakai untuk berpijak bagi peneliti dalam melaksanakan

penelitiannya”. Setelah anggapan dasar pemikiran sudah ditentukan oleh peneliti, maka peneliti menduga kebenaran sementara yang disebut dengan hipotesis, yang kemudian akan dibuktikan dan diuji


(40)

Dellia Pavilo Aribah, 2014

kebenarannya. Merumuskan anggapan dasar dan hipotesis ini dikonsultasikandengan sumber-sumber yang relevan.

c. Memilih Pendekatan

Dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif korelasional dengan pendekatan kuantitatif.

d. Menentukan Variabel dan Sumber Data

Dalam penelitian ini, terdapat dua variabel penelitian. Pertama variabel bebas, yaitu tata ruang perpustakaan. Kedua variabel terikat, yaitu konsentrasi belajar pemustaka. Sumber data yang di peroleh yaitu dari teknik pengumpulan data dengan angket dan observasi.

e. Menentukan dan Menyusun Instrumen, dengan langkah-langkah yang ditempuh sebagai berikut:

1. melakukan konsultasi mengenai konten

2. melakukan observasi, melakukan wawancara dengan pustakawan. 3. membuat kisi-kisi instrumen penelitian berupa angket atau

kuesioner

4. melakukan penelitian dengan menyebarkan angket dengan teknik

random sampling.

5. mendeskripsikan hasil penelitian tersebut. f. Mengumpulkan Data

Teknik dalam mengumpulkan data dalam penelitian ini menggunakan angket atau kuesioner dan observasi.

g. Menarik Simpulan

Penarikan simpulan dalam penelitian ini didasarkan pada pengolahan data dari hasil angket dan observasi tersebut dan kemudian dideskripsikan.


(41)

Dellia Pavilo Aribah, 2014

Prosedur yang kemudian dilakukan adalah menyusun laporan dengan tata cara penulisan laporan dalam bentuk tertulis berdasarkan pedoman karya ilmiah UPI 2013.


(42)

Dellia Pavilo Aribah, 2014

HUBUNGAN ANTARA PROMOSI PERPUSTAKAAN MELALUI MAJALAH DINDING DENGAN MINAT

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Berdasarkan perolehan data dari penelititan peran promosi perpustakaan melalui majalah dinding untuk meningkatkan minat kunjung siswa, secara umum dapat di simpulkan bahwa terdapat hubungan yang cukup signifikan antara peran promosi perpustakaan melalui majalah dinding dengan peningkatan minatkunjung siswa di perpustakaan SMAN 3 Bandung .Berdasarkan hasil uji korelasi ternyata terdapat hubungan senilai 0,405 antara peran promosi perpustakaan melalui majalah dinding dengan peningkatan minat kunjung siswa.

Berdasarkan perolehan data, secara khusus dapat disimpulkan bahwater dapat hubungan yang signifikan antara promosi perpustakaan melalui majalah dinding dengan minat kunjung siswa. Hal tersebut dapat dilihat darihasil perolehan nilai korelasi antara variabel X(promosi perpustakaan melalui majalah dinding) dengan Y (minat kujung siswa ) yang di interprestasikan dengan pedoman interpretasi koefisien korelasi dengan kategori sedang atau cukup.

Hasil penelitian menunjukan bahwa di perpustakaan SMAN 3 Bandung memiliki program promosi perpustakaan yaitu dengan berbagai cara seperti melakukan diskusi ringan dengan siswa, stiker, layanan prima, poster, banner,

majalah dinding. Dalam penelitian ini media promosi yang diteliti adalah majalah dinding.Peranan majalah dinding untuk peprustakaan SMAN 3 Bandung sangat penting. Karena segala informasi yang berhubungan dengan perpustakaan di umumkan melalai majalah dinding, selain itu majalah dinding di desain dengan menarik untuk menarik minat siswa untuk berkunjung ke perpustakaan sekolah.


(43)

Dellia Pavilo Aribah, 2014

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa promosi perpustakaan melalui majalah dinding cukup berhubungan signifikan dengan minat kunjungan iswa.

B. Rekomendasi

Berdasarkan simpulan dari penelitian ini, bahwa promosi perpustakaan melalui majalah dinding cukup berhubungan dengan minat kunjung siswa ke perpustakaan. Oleh karena itu, peneliti mengajukan rekomendasi sebagai berikut:

1. Kepada Pihak Sekolah a. Siswa

Keberadaan promosi perpustakaan ternyata sangat penting di dalam sebuah perpustakaan sekolah. Itu terbukti dengan adanya promosi perpustakaan melalui majalah dinding, kunjungan ke perpustakaan cukup menigngkat. Kedepanya, diharapkan siswa merasakan keberadaan majalah dinding ini sebagai media informasi sehingga, apabila ada informasi terbaru perihal perpustakaan siswa dapat menggunakannya sebagai sumber informasi, yang bertujuan agar siswa tertarik berkunjung keperpustakaan dan merasakan manfaat dari promosi perpustakaan tersebut.

b. Pustakawan

Promosi perpustakaan merupakan sebuah startegi menarik siswa agar gemar mengunjungi perpustakaan salah satunya dengan menggunakan media majalah dinding. Dengan adanya promosi melalui majalah dinding diharapkan bisa meringankan pekerjaan pustakawan dalam menginformasikan mengenai berbagai hal terkait perpustakaan. Promosi perpustakaan akan sangat bermanfaat apabila informasi yang ada didalamnya sesuai dengan kebutuhan. Diharapkan, untuk kedepanya pustawakan sekolah lebih aktif lagi dalam mempromosikan perpustakaanya baik itu kepada siswa ataupun masyarakat lainya. Selain itu sebaiknya apabila mengadakan sebuah promosi diperhatikan media yang akan digunakan. Karena itusangat


(44)

Dellia Pavilo Aribah, 2014

berpengaruh, dengan media promosi yang mahal, sedangkan dana perpustakaan kurang itu akan menghambat terjadinya proses promosi. Oleh karena itu sebaiknya promosi perpustakaan di sesuaikan dengan dana yang tersedia agar lebih efektif, contohnya dengan menggunakan majalahdinding. Karena majalah dinding merupakan media promosi yang murah, hanya mengandalkan kreativitas pustakawan sekolah saja.

2. Kepada Peneliti Selanjutnya

Berdasarkan hasil temuan dalam penelitian ini, menyatakan bahwa promosi peprustakaan melaluim ajalah dinding cukup berhubungan dengan peningkatan minat kunjungan siswa di perpustakaan sekolah.

Oleh karena itu, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai rujukan bagi peneliti selanjutnya, terutama yang berminat melakukan penelitian tentang promosi perpustakaan. Kedepannya, untuk peneliti selanjutnya diharapkan agar dapat lebih kreatif dan inovatif lagi dalam mencari media promosi untuk perpustakaan sekolah, agar mempunyai daya tarik lebih bagi siswa. Penelit merekomendasikan kepada peneliti selajutnya untuk menggunakan penelitian ini sebagai bahan rujukan.


(45)

Dellia Pavilo Aribah, 2014

DAFTAR PUSTAKA

Afriani, Nova. 2012. Peranan Promosi Perpustakaan Terhadap Kunjungan Pemustaka di Perpustakaan Umum Kota Solok. FBS Universitas Negeri Padang: Padang.diaksesdari http://www.google.co.id/url2Fejournal.unp.ac.id Findex.php.tanggal 12 januari 2014

Amirudin, Muhamad Ali. 2013. Undang Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang

Perpustakaan. [online]. Tersedia di 43-tahun-2007-tentang-perpustakaan. diakses pada 14 Agustus 2014 jam 8:11 WIB.

Bungin, M.B. (2010). Metodologi penelitian kuantitatf. Jakarta: Kencana

Dewi , Ayu Mayendri Septia. Majalah Dinding Sebagai Implementasi Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Yang Mengikuti Ektrakurikuler Jurnalistik Di Smp N 4 Singaraja, skripsi, Universitas Pendidikan Ganesha.

Emzir. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: Rajagrafindo Persada

Hasanah, Dina Fiki.2013. Faktor- Faktor yang Mepengaruhi Minat Kunjung Pemustaka di Perpustakaan Fakultas Kedokteran UGM. diakses melalu www. google.com pada tanggal 4 juni 2014.

Masyuhuri dan M. Zainudin. 2008. Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis dan Aplikatif. Bandung: Refika Aditama

Monika, Winda.(2013). Hubungan Kepemimpinan Kepala BAPUSIPDA dengan Brand Judgement Pemustaka: Studi Deskriptif di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat. skripsi S1, UPI, tidak


(46)

Dellia Pavilo Aribah, 2014

Muntaha, Ahmad. 2009. Mudah dan Menyenangkan Jurnalistik dan Produksi Media Sekolah. Yogyakarta: Global Pustaka Utama Bekerjasana dengan PP IPM dan KIARA Yogyakarta.

Nursisto.1999. Membina Majalah Dinding. Jakarta: Adicita Karya Nusa.

Prastewo, Andi. 2012. Manajemen Perpustakaan Sekolah Profesional. Jogyakarta: Diva Press.

Putri, Priyanka permata. 2013. Hubungan Antara Pemanfaatan Bahan Pustaka Perpustakaan Sekolah dengan Minat Belajar Siswa. skripsi S1, UPI, Tidak dipublikasikan.

Santoso, Hari. 2007. Majalah Dinding Sebagai Media untuk Meningkatkan Kepampuan Menulis dan Budaya Baca Siswa. Universitas Negeri Malang: UPT Perpustakaan. diakses dari library.um.ac.id.pdf tanggal 5 februari 2014

Sastradipoera, Komarudin. 2003. Manajemen Marketing. Bandung: Kappa Sigma.

Sinaga, Dian. 2009. Mengelola Perpustakaan Sekolah. Bandung: Bejana.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya.Jakarta: Rineka cipta.

Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kulaitatif Dan R & D. Bandung: Cv. Alfa Beta.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R& D. Bandung: Alfabeta.

Suharsaputra, Uhar. 2012. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan Tindakan. Bandung: Refika Aditama


(47)

Dellia Pavilo Aribah, 2014

Sujadi, Prawoto R. 2013. Strategi Promosi Perpustakaan. Gondang [online]. Tersedia di: http://www.slideshare.net/prawoto2/strategi-promosi-perpustakaan. di akses pada 7 Agustus 2014 jam 10:23 WIB.

Suwarno, Wiji. 2010. Ilmu Perpustakaan dan Kode Etik Pustakawan. Jogyakarta: AR-RUZZ Media.

Umar, H. (2008). Metode penelitian MSDM dan perilaku karyawan. Jakarta: Rajawali Pers

Yusuf, Pawit M dan Yaya Suhendar. 2010.Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Kencana.


(1)

Dellia Pavilo Aribah, 2014

HUBUNGAN ANTARA PROMOSI PERPUSTAKAAN MELALUI MAJALAH DINDING DENGAN MINAT KUNJUNG SISWA: Studi Deskriptif pada Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Berdasarkan perolehan data dari penelititan peran promosi perpustakaan melalui majalah dinding untuk meningkatkan minat kunjung siswa, secara umum dapat di simpulkan bahwa terdapat hubungan yang cukup signifikan antara peran promosi perpustakaan melalui majalah dinding dengan peningkatan minatkunjung siswa di perpustakaan SMAN 3 Bandung .Berdasarkan hasil uji korelasi ternyata terdapat hubungan senilai 0,405 antara peran promosi perpustakaan melalui majalah dinding dengan peningkatan minat kunjung siswa.

Berdasarkan perolehan data, secara khusus dapat disimpulkan bahwater dapat hubungan yang signifikan antara promosi perpustakaan melalui majalah dinding dengan minat kunjung siswa. Hal tersebut dapat dilihat darihasil perolehan nilai korelasi antara variabel X(promosi perpustakaan melalui majalah dinding) dengan Y (minat kujung siswa ) yang di interprestasikan dengan pedoman interpretasi koefisien korelasi dengan kategori sedang atau cukup.

Hasil penelitian menunjukan bahwa di perpustakaan SMAN 3 Bandung memiliki program promosi perpustakaan yaitu dengan berbagai cara seperti melakukan diskusi ringan dengan siswa, stiker, layanan prima, poster, banner, majalah dinding. Dalam penelitian ini media promosi yang diteliti adalah majalah dinding.Peranan majalah dinding untuk peprustakaan SMAN 3 Bandung sangat penting. Karena segala informasi yang berhubungan dengan perpustakaan di umumkan melalai majalah dinding, selain itu majalah dinding di desain dengan menarik untuk menarik minat siswa untuk berkunjung ke perpustakaan sekolah.


(2)

101

Dellia Pavilo Aribah, 2014

HUBUNGAN ANTARA PROMOSI PERPUSTAKAAN MELALUI MAJALAH DINDING DENGAN MINAT KUNJUNG SISWA: Studi Deskriptif pada Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa promosi perpustakaan melalui majalah dinding cukup berhubungan signifikan dengan minat kunjungan iswa.

B. Rekomendasi

Berdasarkan simpulan dari penelitian ini, bahwa promosi perpustakaan melalui majalah dinding cukup berhubungan dengan minat kunjung siswa ke perpustakaan. Oleh karena itu, peneliti mengajukan rekomendasi sebagai berikut:

1. Kepada Pihak Sekolah a. Siswa

Keberadaan promosi perpustakaan ternyata sangat penting di dalam sebuah perpustakaan sekolah. Itu terbukti dengan adanya promosi perpustakaan melalui majalah dinding, kunjungan ke perpustakaan cukup menigngkat. Kedepanya, diharapkan siswa merasakan keberadaan majalah dinding ini sebagai media informasi sehingga, apabila ada informasi terbaru perihal perpustakaan siswa dapat menggunakannya sebagai sumber informasi, yang bertujuan agar siswa tertarik berkunjung keperpustakaan dan merasakan manfaat dari promosi perpustakaan tersebut.

b. Pustakawan

Promosi perpustakaan merupakan sebuah startegi menarik siswa agar gemar mengunjungi perpustakaan salah satunya dengan menggunakan media majalah dinding. Dengan adanya promosi melalui majalah dinding diharapkan bisa meringankan pekerjaan pustakawan dalam menginformasikan mengenai berbagai hal terkait perpustakaan. Promosi perpustakaan akan sangat bermanfaat apabila informasi yang ada didalamnya sesuai dengan kebutuhan. Diharapkan, untuk kedepanya pustawakan sekolah lebih aktif lagi dalam mempromosikan perpustakaanya baik itu kepada siswa ataupun masyarakat lainya. Selain itu sebaiknya apabila mengadakan sebuah promosi diperhatikan media yang akan digunakan. Karena itusangat


(3)

102

Dellia Pavilo Aribah, 2014

HUBUNGAN ANTARA PROMOSI PERPUSTAKAAN MELALUI MAJALAH DINDING DENGAN MINAT KUNJUNG SISWA: Studi Deskriptif pada Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berpengaruh, dengan media promosi yang mahal, sedangkan dana perpustakaan kurang itu akan menghambat terjadinya proses promosi. Oleh karena itu sebaiknya promosi perpustakaan di sesuaikan dengan dana yang tersedia agar lebih efektif, contohnya dengan menggunakan majalahdinding. Karena majalah dinding merupakan media promosi yang murah, hanya mengandalkan kreativitas pustakawan sekolah saja.

2. Kepada Peneliti Selanjutnya

Berdasarkan hasil temuan dalam penelitian ini, menyatakan bahwa promosi peprustakaan melaluim ajalah dinding cukup berhubungan dengan peningkatan minat kunjungan siswa di perpustakaan sekolah.

Oleh karena itu, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai rujukan bagi peneliti selanjutnya, terutama yang berminat melakukan penelitian tentang promosi perpustakaan. Kedepannya, untuk peneliti selanjutnya diharapkan agar dapat lebih kreatif dan inovatif lagi dalam mencari media promosi untuk perpustakaan sekolah, agar mempunyai daya tarik lebih bagi siswa. Penelit merekomendasikan kepada peneliti selajutnya untuk menggunakan penelitian ini sebagai bahan rujukan.


(4)

Dellia Pavilo Aribah, 2014

HUBUNGAN ANTARA PROMOSI PERPUSTAKAAN MELALUI MAJALAH DINDING DENGAN MINAT KUNJUNG SISWA: Studi Deskriptif pada Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Afriani, Nova. 2012. Peranan Promosi Perpustakaan Terhadap Kunjungan Pemustaka di Perpustakaan Umum Kota Solok. FBS Universitas Negeri Padang: Padang.diaksesdari http://www.google.co.id/url2Fejournal.unp.ac.id Findex.php.tanggal 12 januari 2014

Amirudin, Muhamad Ali. 2013. Undang Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang

Perpustakaan. [online]. Tersedia di 43-tahun-2007-tentang-perpustakaan. diakses pada 14 Agustus 2014 jam 8:11 WIB.

Bungin, M.B. (2010). Metodologi penelitian kuantitatf. Jakarta: Kencana

Dewi , Ayu Mayendri Septia. Majalah Dinding Sebagai Implementasi Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Yang Mengikuti Ektrakurikuler Jurnalistik Di Smp N 4 Singaraja, skripsi, Universitas Pendidikan Ganesha.

Emzir. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: Rajagrafindo Persada

Hasanah, Dina Fiki.2013. Faktor- Faktor yang Mepengaruhi Minat Kunjung Pemustaka di Perpustakaan Fakultas Kedokteran UGM. diakses melalu www. google.com pada tanggal 4 juni 2014.

Masyuhuri dan M. Zainudin. 2008. Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis dan Aplikatif. Bandung: Refika Aditama

Monika, Winda.(2013). Hubungan Kepemimpinan Kepala BAPUSIPDA dengan Brand Judgement Pemustaka: Studi Deskriptif di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat. skripsi S1, UPI, tidak


(5)

Dellia Pavilo Aribah, 2014

HUBUNGAN ANTARA PROMOSI PERPUSTAKAAN MELALUI MAJALAH DINDING DENGAN MINAT KUNJUNG SISWA: Studi Deskriptif pada Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Muntaha, Ahmad. 2009. Mudah dan Menyenangkan Jurnalistik dan Produksi Media Sekolah. Yogyakarta: Global Pustaka Utama Bekerjasana dengan PP IPM dan KIARA Yogyakarta.

Nursisto.1999. Membina Majalah Dinding. Jakarta: Adicita Karya Nusa.

Prastewo, Andi. 2012. Manajemen Perpustakaan Sekolah Profesional. Jogyakarta: Diva Press.

Putri, Priyanka permata. 2013. Hubungan Antara Pemanfaatan Bahan Pustaka Perpustakaan Sekolah dengan Minat Belajar Siswa. skripsi S1, UPI, Tidak dipublikasikan.

Santoso, Hari. 2007. Majalah Dinding Sebagai Media untuk Meningkatkan Kepampuan Menulis dan Budaya Baca Siswa. Universitas Negeri Malang: UPT Perpustakaan. diakses dari library.um.ac.id.pdf tanggal 5 februari 2014

Sastradipoera, Komarudin. 2003. Manajemen Marketing. Bandung: Kappa Sigma.

Sinaga, Dian. 2009. Mengelola Perpustakaan Sekolah. Bandung: Bejana.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya.Jakarta: Rineka cipta.

Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kulaitatif Dan R & D. Bandung: Cv. Alfa Beta.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R& D. Bandung: Alfabeta.

Suharsaputra, Uhar. 2012. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan Tindakan. Bandung: Refika Aditama


(6)

Dellia Pavilo Aribah, 2014

HUBUNGAN ANTARA PROMOSI PERPUSTAKAAN MELALUI MAJALAH DINDING DENGAN MINAT KUNJUNG SISWA: Studi Deskriptif pada Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sujadi, Prawoto R. 2013. Strategi Promosi Perpustakaan. Gondang [online]. Tersedia di: http://www.slideshare.net/prawoto2/strategi-promosi-perpustakaan. di akses pada 7 Agustus 2014 jam 10:23 WIB.

Suwarno, Wiji. 2010. Ilmu Perpustakaan dan Kode Etik Pustakawan. Jogyakarta: AR-RUZZ Media.

Umar, H. (2008). Metode penelitian MSDM dan perilaku karyawan. Jakarta: Rajawali Pers

Yusuf, Pawit M dan Yaya Suhendar. 2010.Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Kencana.


Dokumen yang terkait

Peran Komite Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan (Studi Deskriptif Pada Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Tebing Tinggi)

1 81 86

Pengaruh promosi layanan jasa perpustakaan terhadap minat baca siswa di SMA Negeri 3

0 24 112

HUBUNGAN KETERSEDIAAN KOLEKSI FIKSI DENGAN MINAT KUNJUNG PESERTA DIDIK PADA PERPUSTAKAAN SEKOLAH: studi deskriptif pada perpustakaan sekolah sma negeri 1 parongpong.

2 7 40

HUBUNGAN ANTARA KETERSEDIAAN FASILITAS PERPUSTAKAAN DENGAN MINAT KUNJUNG SISWA KE PERPUSTAKAAN PADA PERPUSTAKAAN SMP NEGERI 15 BANDUNG.

1 5 51

HUBUNGAN ANTARA PENATAAN RUANG PERPUSTAKAAN DENGAN MINAT BELAJAR SISWA DI PERPUSTAKAAN :Studi Deskriptif Korelasional di Perpustakaan SMA Negeri 3 Bandung:.

0 4 49

HUBUNGAN ANTARA PENYELENGGARAAN SEKOLAH DENGAN MINAT BACA SISWA PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS : Studi Deskriptif pada Perpustakaan SMA Negeri 4 Bandung.

0 0 43

HUBUNGAN ANTARA PENERAPAN LESSON STUDY BERBASIS SEKOLAH DENGAN KETERAMPILAN MENGAJAR GURU : Studi Deskriptif Korelasional Pada Guru di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 9 Bandung).

0 1 22

HUBUNGAN MANAJEMEN KEPALA SEKOLAH DENGAN PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH : Studi deskriptif di sekolah menengah atas negeri 10 Bandung.

0 1 49

HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN BAHAN PUSTAKA PERPUSTAKAAN SEKOLAH DENGAN MINAT BELAJAR SISWA : Studi Deskriptif Korelasional terhadap Siswa SMA Negeri 1 Bandung.

1 4 52

HUBUNGAN ANTARA KETERSEDIAAN FASILITAS PERPUSTAKAAN DENGAN MINAT KUNJUNG SISWA KE PERPUSTAKAAN PADA PERPUSTAKAAN SMP NEGERI 15 BANDUNG - repository UPI S IP 1000208 Title

0 0 3