PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN SISWA SEKOLAH DASAR.

(1)

Tiyo Subastian, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN

KETERAMPILAN MENULIS PANTUN SISWA SEKOLAH DASAR

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh Tiyo Subastian

1101272

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR DEPARTEMEN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2015


(2)

Tiyo Subastian, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN

KETERAMPILAN MENULIS PANTUN SISWA SEKOLAH DASAR

Oleh Tiyo Subastian

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Tiyo Subastian 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2015


(3)

Tiyo Subastian, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian


(4)

Tiyo Subastian, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(5)

Tiyo Subastian, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN SISWA SEKOLAH DASAR

Oleh Tiyo Subastian

1101272

ABSTRAK

Penelitian ini membahas tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share untuk meningkatkan keterampilan menulis pantun siswa sekolah dasar di salah satu sekolah dasar negeri di Kecamatan Sukajadi Kota Bandung. Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini secara umum yaitu untuk mengetahui peningkatan keterampilan menulis pantun dengan model think pair share pada mata pelajaran bahasa Indonesia di kelas IV. Alasan dilakukan penelitian ini adalah karena rendahnya keterampilan siswa dalam menulis pantun yang masih dibawah KKM dan hasil dari tes kemampuan awal yang menunjukan bahwa siswa tidak dapat menulis pantun berdasarkan ciri-ciri pantun dan pemilihan kata yang digunakan masih berdasarkan buku. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas, dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari beberapa tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu nilai rata-rata kelas pada setiap siklus. pada siklus I diperoleh nilai rata-rata yaitu 74,9 dengan persentase ketuntasan belajar kelas sebesar 63,3% dan pada siklus II nilai rata-rata yang diperoleh yaitu 84,6 dengan persentase ketuntasan belajar kelas sebesar 86,7%. Kesimpulannya, pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share dapat diterapkan dikelas dalam jumlah besar namun berjumlah genap. Keterampilan menulis pantun siswa mengalami peningkatan setelah menerapkan model think pair share. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya hasil belajar siswa dalam setiap siklusnya. Berdasarkan temuan tersebut, dapat disarankan kepada para guru dan pihak sekolah lainnya untuk menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share yang mampu meningkatkan keterampilan menulis pantun siswa kelas IV.

Kata Kunci : Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share. Keterampilan Menulis Pantun.


(6)

Tiyo Subastian, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

IMPLEMENTATION OF COOPERATIF LEARNING MODEL TYPE THINK PAIR SHARE TO IMPROVE

THE TRADITIONAL POETRY WRITING SKILL OF ELEMENTARY SCHOOL

By Tiyo Subastian

1101272

ABSTRAK

This research discusses about the implementation of cooperative learning model types think pair share to improve the traditional poetry writing skills of elementary school students in the one of elementary public school in Sukajadi, District Bandung. The general purpose of this research is to know the enhancement of the traditional poetry writing skills with models think pair share on Indonesian lesson in 4TH Grade Elementary School Students. The reason this research cause to low student skills in writing traditional poetry that is still below the minimum completeness criteria and the results of initial tests showed that the ability students can not write a traditional poetry based on the characteristics of traditional poetry and used the words are based on books. The method used in this research is Classroom Action Research, consist of two cycles. Each cycle consists of stages: planning, action, observation and reflection. The results obtained are the average value of classes in each cycle. On the first cycle obtained average value is 74.9 with class learning completeness percentage of 63.3% and in the second cycle the average value obtained is 84.6 with class learning completeness percentage of 86.7%. In conclusion, the implementation of learning by applying cooperative learning model types think pair share class can be applied in large amounts but even number. The traditional poetry writing skills of students has increased after applying the model of think pair share. This is evidenced by the increasing student learning outcomes in each cycle. Based on these findings, it can be suggested to teachers and other school authorities to implement cooperative learning model types think pair share can improve the traditional poetry writing skills in 4TH Grade Elementary School Students

Keywords: Cooperative Learning Type Think Pair Share. The traditional poetry Writing Skills.


(7)

Tiyo Subastian, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PANGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR DAN GRAFIK ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C.Tujuan Penelian ... 3

D.Manfaat Hasil Penelitian ... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 5

A.Model Pembelajaran Think Pair Share ... 5

B. Hakikat Menulis ... 6

C.Hakikat Pantun ... 11

D.Kajian Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan ... 20

E. Kerangka Berfikir ... 21

F. Definisi Oprasional ... 22

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN ... 23

A.Metode Penelitian ... 23

B. Desain Penelitian ... 23

C.Lokasi Penelitian ... 25

D.Subjek Penelitian ... 25


(8)

Tiyo Subastian, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN SISWA SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Instrumen Penelitian ... 26

G.Prosedur Penelitian ... 28

H.Rencana Pengolahan dan Uji Keabsahan ... 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 33

A.Deskripsi Awal Penelitian ... 33

B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ... 35

C.Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ... 53

D.Perkembangan Proses Pembelajaran ... 66

E. Peningkatan Hasil Belajar ... 70

F. Keterbatasan Penelitian ... 72

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 73

A.Simpulan ... 73

B. Rekomendasi ... 74

DAFTAR PUSTAKA ... 76 LAMPIRAN


(9)

Tiyo Subastian, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa. Seperti yang dikemukakan oleh Tarigan (2013, hlm. 1) bahwa “keterampilan bahasa mencakup empat komponen, yaitu menyimak (listening skill), berbicara (speaking skill), membaca (reading skill), dan menulis (writing skill). Keempat keterampilan tersebut saling berkaitan dan tidak dapat berdiri sendiri atau tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Meskipun dalam setiap keterampilan memiliki kompetensi tersendiri, akan tetapi setiap keterampilan tersebut pasti memerlukan paling tidak satu keterampilan yang lain. Contoh, ketika anak berbicara dengan orang tuanya maka, tidak hanya keterampilan berbicara yang terjadi melainkan keterampilan menyimak ada didalamnya. Keterampilan menulis tidak diperoleh sejak kita lahir melainkan harus melalui pengalaman pembelajaran terlebih dahulu. Berbeda dengan membaca dan menulis yang dapat kita pelajari sebelum masuk sekolah. Pada jenjang sekolah dasar, pertama kali yang diajarkan oleh guru disekolah adalah membaca dan menulis permulaan yang merupakan ladasan dasar bagi siswa untuk memperoleh pengetahuan bidang ilmu lain di sekolah. Pada tahap menulis permulaan di sekolah dasar, siswa diajarkan untuk menulis lambang huruf.

Sejalan dengan pendapat dari Solchan dkk. (2008, hlm. 6.6) menyatakan bahwa pada tingkat dasar/permulaan, pembelajaran menulis lebih diorientasikan pada kemampuan yang bersifat mekanik. Anak-anak dilatih untuk dapat menuliskan (mirip dengan kemampuan melukis atau menggambar) lambang-lambang tulis yang jika dirangkaikan dalam sebuah stuktur, lambang-lambang itu menjadi bermakna.

Pada tahap berikutnya atau tahap menulis lanjutan, siswa akan belajar bagaimana menuangkan gagasan, pikiran ataupun ide ke dalam bahasa tulis melalui lambang tulis yang sudah dikuasai. Pembelajaran bahasa Indonesia di kelas tinggi khususnya keterampilan menulis sudah memasuki tahap menulis


(10)

2

Tiyo Subastian, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lanjutan, siswa diajarkan untuk menuangkan ide atau gagasan melalui puisi, pantun atau cerita narasi dsb.

Dahulu pantun merupakan sastra lisan, namun seiring berjalanya waktu berubah menjadi sastra tulis. Menulis pantun termasuk kedalam menulis lanjutan dan juga menulis kreatif. Dalam jenjang pendidikan formal, pantun diajarkan di kelas IV. Pantun dibuat dengan proses kreatif penulis dalam merangkai kata dengan aturan tertentu. Kemampuan menulis pantun tidak secara otomatis dapat dikuasai oleh siswa, melainkan harus melalui latihan dan praktik, siswapun harus menguasai banyak kosa kata untuk dapat menulis pantun dengan baik. Pantun bukanlah sesuatu yang baru, kita sudah sering mendengar pantun dari televisi ataupun dari lingkungan sekitar kita. Hal tersebut Sesuai dengan yang dikemukakan oleh Santoso (2013, hlm. 11) bahwa “pantun sudah ada sejak lama bahkan sebelum pengaruh kebudayaan hindu dan arab masuk ke Indonesia“ Dahulu, pantun digunakan sebagai media penyampai pesan dan tersebar diberbagai daerah di Indonesia dengan nama yang berbeda-beda misalnya dalam bahasa sunda kita mengenalnya dengan paparikan sementara bahasa jawa yaitu parikan. Pantun merupakan warisan dari nenek moyang untuk tetap kita jaga dan kita perkenalkan kepada generasi penerus agar tidak punah ditelan zaman. Pembelajaran pantun di sekolah dasar merupakan salah satu cara untuk mempertahankan eksistensi pantun di Indonesia.

Namun demikian, banyak siswa yang kurang tertarik dalam pembelajaran pantun bahkan dari hasil tes kemampuan awal siswa terhadap pantun menunjukan keterampilan siswa dalam menulis pantun masih kurang, Adapun permasalahan yang ditemukan peneliti dapat disimpulkan sebagai berikut: siswa belum memahami pengertian pantun secara teoritis, kemampuan siswa dalam menulis pantun masih terikat oleh buku, siswa belum mampu memilih kalimat untuk menyesuaikan antara sampiran dan isi, siswa yang menulis pantun melebihi aturan penulisan pantun yaitu dengan melebihi ketentuan menuliskan pantun dengan jumlah suku kata 8-12.

Salah satu model yang dapat digunakan untuk meningkatkan keterampilan menulis pantun disekolah dasar adalah dengan menggunakan model pembelajaran


(11)

3

Tiyo Subastian, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kooperatif tipe think pair share. Model kooperatif ini melibatkan tiga hal yaitu think, siswa berfikir mengenai permasalahan yang sedang dihadapi secara individu. Pair, siswa berpasangan dan berperan sebagai pendengar dan pembicara dan saling memberikan masukan dan yang terakhir share, siswa membagikan pengetahuan hasil diskusi secara berpasangan kepada yang lainnya.

Berdasarkan penjelasan di atas maka perlulah dilakukan penelitian tindakan kelas (PTK) untuk siswa kelas IV sekolah dasar yang berada di Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung dengan judul penelitian “PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN SISWA

SEKOLAH DASAR” pada pembelajaran bahasa Indonesia tentang materi pantun.

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah penelitian, maka rumusan secara umum,

masalah penelitian ini adalah mengetahui “Bagaimanakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share untuk meningkatkan keterampilan

menulis pantun siswa sekolah dasar ?”. Kemudian, untuk memperoleh jawaban

atas pertanyaan tersebut, maka secara khusus dibuat pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran menggunakan model think pair share dalam mata pelajaran bahasa Indonesia tentang pantun di kelas IV ? 2. Bagaimanakah peningkatan keterampilan menulis pantun dengan

menggunakan model think pair share dalam mata pelajaran bahasa Indonesia tentang pantun di kelas IV?

C.Tujuan Penelitian

Berdasarkan judul diatas penelitian ini memiliki tujuan umum dan tujuan khusus.

Tujuan umum dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui peningkatan keterampilan menulis pantun dengan model think pair share pada mata pelajaran bahasa Indonesia di kelas IV.


(12)

4

Tiyo Subastian, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tujuan khusus dari penelitian ini adalah :

1. Mengetahui pelaksanaan pembelajaran menggunakan model think pair share dalam mata pelajaran bahasa Indonesia tentang pantun di kelas IV.

2. Mengetahui peningkatan keterampilan menulis pantun dengan menggunakan model think pair share dalam mata pelajaran bahasa Indonesia tentang pantun di kelas IV.

D.Manfaat Hasil Penelitian

Berdasarkan masalah penelitian dan tujuan penelitian. Maka, manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Manfaat Teoritis

a. Penelitian ini diharapkan akan memberikan pengetahuan baru mengenai penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share untuk meningkatkan keterampilan menulis pantun.

b. Menjadi acuan bagi guru, sekolah, atau peneliti lain untuk mengembangkan penelitian tindakan kelas ini dan menerapkannya pada pembelajaran nyata di sekolah.

c. Memberikan kemajuan bagi pendidikan secara umum atau yang lebih khusus yakni dalam meningkatkan keterampilan menulis pantun.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa, diharapkan hasil penelitian ini akan memberikan peningkatkan keterampilan menulis pantun, sehingga hasil belajar dan minat menulis siswa akan meningkat.

b. Bagi guru, diharapkan hasil penelitian ini akan memberikan gambaran penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis pantun.


(13)

Tiyo Subastian, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A.Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah metode penelitian yang dilakukan oleh pendidik di dalam kelas guna untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa. Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan oleh Arikunto dkk. (2010) yang berpendapat bahwa “penelitian tindakan kelas bukan sekedar mengajar seperti biasanya, tetapi harus mengandung satu pengertian, bahwa tindakan yang dilakukan didasarkan atas upaya meningkatkan hasil, yaitu lebih baik dari sebelumnya”. Adapun pendapat dari beberapa ahli lainnya tentang penelitian tindakan kelas. Menurut AR. Syamsudin & Damaianti (2009, hlm. 228) mengemukakan bahwa “PTK adalah bentuk penelitian yang dilakukan secara kolaboratif dan partisipasif. Kita melakukan penelitian tidak sendiri, tetapi berkolaborasi dengan teman sejawat atau peneliti lain yang membantu kita dalam melakukan penelitian”.

Menurut Hopkins dalam Wiriaatmadja (2010, hlm. 11) menjelaskan bahwa Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan substantif, suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau suatu usaha seseorang untuk memahami apa yang sedang terjadi, sambil terlibat dalam sebuah proses perbaikan dan perubahan.

B.Desain Penelitian

Model PTK yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah model spiral dari Kemmis dan Taggart. Tahapan-tahapan dalam model spiral yaitu perencanaan (planning). tahap selanjutnya adalah tindakan/pelaksanaan (act) dalam tahapan ini mulai diajukan beberapa pertanyaan kepada siswa untuk mendorong mereka mengataakan apa yang mereka pahami, dan apa yang mereka minati. Tahapan selanjutnya adalah pengamatan (obseve), pada tahapan ini pertanyan dan jawaban siswa dicatat atau direkam untuk melihat apa yang sedang terjadi. Tahapan selanjutnya adalah reflektif (reflect), pada tahapan ini adalah tahap merefleksi dari tahap-tahap yang telah kita lakukan dalam upaya perbaikan. Pada siklus-


(14)

24

Tiyo Subastian, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

selanjutnya, perencanaan direvisi dengan memodifikasi sesuai dengan perbaikan yang dibutuhkan.

Berikut ini adalah skema atau alur PTK yang dikemukakan Kemmis dan Taggart.

Gambar 3.1

Skema Model Spiral Kemis & Taggart (1998) dalam Wiriatmadja, 2014, hlm. 66.

Langkah-langkah pada model spiral menurut Kemmis dan Taggart dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Perencanaan tindakan (planning) yaitu rencana tindakan apa yang akan dilaksanakan untuk memperbaiki, meningkatkan atau perubahan tingkah laku dan sikap sosial sebagai solusi

b. Pelaksanaan tindakan (acting) yaitu apa yang akan dilaksanakan oleh peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan


(15)

25

Tiyo Subastian, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Pengamatan (observing) yaitu mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksakan

d. Refleksi (reflecting) yaitu mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan.

C.Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan disalah satu sekolah dasar terakreditasi A. memiliki luas tanah 695 m2. Memiliki bangunan berlantai dua.Beralamat di Kecamatan Sukajadi Kota Bandung. Jumlah guru PNS sebanyak 13 orang dan honorer seanyak delapan orang. Guru yang berkualisfikasi S1 sebanyak 7 orang dan berkualifikasi pendidikan S2 sebanyak satu orang. Guru yang telah sertifikasi sebanyak enam orang. Jumlah siswanya adalah 649 orang.

Sejalan dengan perkembangan pembangunan di Kecamatan ini, masyarakat sekitar merupakan masyarakat heterogen yang terdiri dari berbagai ragam penghidupan, namun mayoritas penduduknya adalah menengah kebawah dan memiliki profesi sebegai wiraswasta dan petani.

D.Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini yang akan menjadi subjek penelitian adalah kelas IV Sekolah dasar Tahun Akademik 2014/2015 dengan jumlah siswa sebanyak 30 orang. Dengan jumlah laki-laki 11 orang dan perempuan 19 orang. Siswanya berasal dari latar belakang keluarga berbeda-beda, ada yang berasal dari keluarga yang berbeda-beda, mayoritas sebagai buruh namun ada yang berasal dari keluarga bermata pencaharian sebagai dan wiraswasta.

E.Waktu Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas mengenai penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share untuk meningkatkan keterampilan menulis pantun dilaksanakan mulai dari tahap observasi dan penentuan masalah pada bulan Februari dan Maret 2015, kemudian tahap penetapan solusi dan perancangan


(16)

26

Tiyo Subastian, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian pada bulan April 2015, sampai tahap pelaksanaan penelitian dan penyusunan skripsi pada bulan Mei dan Juni 2015 .

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data agar lebih mudah di olah. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Arikunto (2010, hlm. 203) yang mengungkapkan bahwa “instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjanaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat lengkap dan sitematis sehingga lebih mudah di olah”

Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: 1. Instrumen Pembelajaran

Instrumen pembelajaran adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam proses penelitian. Penelitian ini menggunakan instrumen pembelajaran yang terdiri :

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran merupakan pedoman dalam melaksanakan pembelajaran. Didalam rencana pelaksanaan pembelajaran terdiri dari SK, KD, Indikator, materi, media, model, langkah-langkah pembelajaran serta penilaian pembelajaran yang akan dilaksanakan di setiap siklusnya. Dalam rencana pelaksanaan pembelajaran terdapat juga bahan ajar pembelajaran pantun.

Rencana Pelaksanaan mata pelajaran bahasa Indonesia kelas IV yang dibuat berdasarkan standar kompetensi : 8. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi secara tertulis dalam bentuk karangan, pengumuman, dan pantun anak. Sementara itu, untuk kompetensi dasarnya adalah : 8.3 Membuat pantun anak yang menarik tentang berbagai tema (persahabatan, ketekunan, kepatuhan, dll.) sesuai dengan ciri-ciri pantun.

b. Lembar Kerja Siswa

Lembar kerja siswa yang disajikan dalam pembelajaran ini berisi lembar kerja siswa untuk menuliskan pantun berdasarkan tema setiap siklus dengan kolom komentar sebagai sebagai tambahan untuk siswa menulis masukan atau kritikan sesuai dengan tahap think pair share. Lembar kerja siswa menjadi salah satu alat


(17)

27

Tiyo Subastian, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengungkap data hasil tes. Penilaian menulis pantun diukur dengan rubrik yang telah disesuaikan dengan indikator menulis pantun. Untuk rubrik penilaian menulis pantun dapat dilihat pada lampiran.

2. Instrumen Pengungkap Data Penelitian a. Pengungkap Data Proses Pembelajaran 1) Lembar Observasi Guru Dan Siswa

Observasi menurut Sudjana N. (2009, hlm. 84) megungkapkan “observasi atau pengamatan sebagai alat penilaian banyak digunakan untuk mengukut tingkah laku individu ataupun proses terjadinya seuatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi sebenarnya maupun dalam situasi buatan”. Dalam hal ini peneliti menggunakan lembar observasi guru dan siswa. Sementara itu untuk observer peneliti menggunakan rekan sejawat untuk mengamati proses pembelajaran dikelas.

2) Catatan Lapangan

Catatan lapangan berfungsi sebagai catatan yang mendeskripsikan hal-hal atau temuan yang terjadi dalam pelaksanaan tindakan di setiap siklus.

3) Dokumentasi

Peneliti melakukan pengumpulan data berupa dokumen yang terdiri dari rekaman video dan foto.

b. Instrumen Pengungkap Data Hasil Tes 1) Pengolahan Hasil Tes

Data yang diperoleh dari hasil lembar kerja siswa kemudian dilakukan pengolahan dengan memberikan skor untuk setiap siswa berdasarkan rubrik penilaian pantun.

Adapun rubrik yang digunakan untuk menilai pantun siswa adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1

Rubrik Penilaian Menulis Pantun

Aspek Kriteria skor


(18)

28

Tiyo Subastian, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bermakna

1 = isi agak sesuai dengan tema dan bermakna 2 = isi sesuai dengan tema dan bermakna Pemilihan kata untuk sampiran dan isi 0 = kata tidak variatif, menjiplak dan tidak

sesuai

1 = kata sedikit variatif, beberapa kata menjiplak dan sesuai

2 = kata variatif, tidak menjiplak dan sesuai

jumlah suku kata 0 = <7 atau >12

1 = 7 atau 13 suku kata

2 = 8 suku kata sampai 12 suku kata

Aspek sajak atau rima 0 = rima salah

1 = rima kurang sempurna 2 = rima sempurna

Rubrik diatas merupakan rubrik yang dibuat oleh peneliti berdasarkan indikator menulis pantun pada pelaksanaan penelitian tindakan kelas dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share.

Dalam pengolahan hasil tes, nilai yang diperoleh oleh siswa dihitung presentase ketuntasan kelas serta nilai rata-rata yang diperoleh dalam menulis pantun.

Menghitung nilai rata-rata kelas menurut Sudjana (2009, hlm. 109) adalah sebagai berikut.

̅ ∑

Keterangan : ̅: Nilai rata-rata kelas

∑ : Total nilai yang diperoleh siswa

: Jumlah siswa

Menghitung Presentase Ketuntasan Belajar

Ketuntasan belajar siswa ditentukan berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan yaitu 75. Secara klasikal, rumus presentase ketuntasan belajar siswa yaitu:


(19)

29

Tiyo Subastian, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan :

∑ : Jumlah siswa yang mendapat nilai lebih besar dari atau sama dengan

75.

n : Banyak siswa

100% : Bilangan tetap TB : Ketuntasan belajar

G.Prosedur Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini diprediksi dilaksanakan dalam 2 siklus. Siklus I dan siklus II dirancang untuk dilaksanakan dalam satu kali pertemuan yaitu (3x35 menit). Setiap siklus dijalankan dalam 4 tahap, yaitu perencanaan (Planning), pelaksanaan (Acting), pengamatan (Observing), dan refleksi (Reflecting).

Siklus I

1. Tahap Perencanaan

a. Membuat kesepakatan dengan guru (rekan sejawat) sebagai observer dan memberikan penjelasan kepada observer tentang hal-hal yang harus dilakukan observer

b. Mengajukan permohonan izin penelitian kepada Kepala Sekolah

c. Menetapkan pokok bahasan yang akan digunakan dalam penelitian, yaitu materi pantun

d. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Bahasa Indonesia Kelas IV dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share e. Menyiapkan Lembar Kerja Siswa (LKS)

f. Menyiapkan instrumen tes tertulis berupa lembar soal tes siklus I

g. Menyiapkan instrumen non tes berupa lembar pengamatan siswa dan guru dalam pembelajaran.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Memberikan lembar observasi kepada observer untuk diisi

b. Melaksanakan pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share


(20)

30

Tiyo Subastian, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Melakukan tes siklus I untuk mendapatkan data mengenai kemampuan menulis pantun siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share

d. Mencatat dan merekan semua aktivitas belajar yang terjadi pada lembar observasi sebagai sumber data yang akan digunakan pada tahap refleksi

e. Diskusi dengan observer untuk mengklarifikasi hasil pengamatan pada lembar observasi.

3. Tahap Pengamatan

a. Observer melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran

b. Observer mengisi lembar pengamatan.

4. Tahap Refleksi

Peneliti melakukan analisis dari data yang dikumpulkan pada siklus I. Setelah hasil belajar siswa dan pengamatan observer dikaji, pada siklus II peneliti mengulang kegiatan yang dilaksanakan pada siklus I. Temuan pada tahap refleksi siklus I digunakan untuk memperbaiki RPP dan pembelajaran siklus II.

Siklus II

1. Tahap Perencanaan

a. Melakukan perbaikan dari kelemahan pada siklus I untuk dijadikan perbaikan pada siklus II

b. Membuat RPP dengan memperhatikan refleksi pada siklus I c. Menyiapkan media, alat peraga, dan sumber pembelajaran d. Merancang kegiatan yang lebih variatif dalam LKS e. Menyiapkan instrumen siklus II

f. Menyiapkan instrumen non tes berupa lembar pengamatan siswa dan guru dalam pembelajaran.


(21)

31

Tiyo Subastian, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Tahap Pelaksanaan

a. Melaksanakan kegiatan pembelajaran siklus II sesuai dengan RPP yang telah disusun dengan mempertimbangkan perbaikan-perbaikan dari siklus I. Diharapkan pada siklus II siswa sudah lebih menguasai pembelajaran pantun b. Melakukan tes siklus II untuk mendapatkan data keterampilan menulis pantun

serta hasil belajar siswa

c. Mencatat dan merekan semua aktivitas belajar yang terjadi pada lembar observasi sebagai sumber data yang akan digunakan pada tahap refleksi

d. Diskusi dengan pengamat untuk mengklarifikasi data hasil pengamatan pada lembar observasi.

3. Tahap Pengamatan

a. Observer mencatat dan merekam aktivitas belajar siswa

b. Peneliti menyesuaikan apakah kegiatan yang dilakukan pada siklus II ini sudah sesuai dengan yang diharapkan.

4. Refleksi

Hasil yang diperoleh pada tahap pengamatan dikumpulkan untuk dianalisis dan dievaluasi oleh peneliti, untuk mendapatkan suatu simpulan. Diharapkan setelah akhir siklus II, kemampuan berbicara dan menulis siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia meningkat.

H.Rencana Pengolahan dan Uji Keabsahan Data.

1. Rencana Analisis, Pengumpulan dan Pengolahan Data Kualitatif

Menurut Miles and Huberman (dalam Sugiyono, 2010, hlm. 336) mengemukakan bahwa „aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya jenuh‟. Aktivitas data ini terdiri dari tiga komponen utama, yaitu reduksi data, penyajian data dan conclution drawing/verifikasi.


(22)

32

Tiyo Subastian, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam reduksi data kita merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal penting dan membuang data yang tidak diperlukan. Sehingga diperoleh gambaran yang jelas.

Setelah mereduksi data selanjutnya tahap penyajian data. Menurut Miles and Huberman (dalam Sugiyono, 2010, hlm. 341) „yang paling sering digunakan untuk menyajikan penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif‟. Display data dapat mempermudah kita untuk memami apa yang terjadi, dan dapat merencanakan langkah kerja selanjutnya. Dalam melakukan display data selain dengan teks naratif, juga dapat berupa, grafik, matrik, netrwork dan chart.(Sugiyono, 2010, hlm. 341)

Conclution drawing verifikasi, merupakan langkah terakhir dimana data yang

sudah direduksi maupun di sajikan dalam penyajian data ditarik kesimpulan dan melakukan verivikasi. dengan menarik kesimpulan tentang peningkatan atau perubahan yang terjadi dari simpulan siklus I yang saling terkait dengan siklus II. 2. Uji kebasahan data

Keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji, credibility, transferability, dependability, dan confirmability. Cara pengujian kredibilitas data antara lain dilakukan dengan perpajangan pengamatan, peningkatan ketekunan, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negatif, dan member check.

Dalam penelitian kualitatif ini, peneliti menggunakan triangulasi dalam uji kredibilitas. Menurut Wiliam Wiersma (dalam Sugiyono, 2010, hlm. 372) mengungkapkan „triangulasi dalam pengujian kredibilitas diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan waktu‟.


(23)

Tiyo Subastian, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI A.Simpulan

Secara umum penelitian ini dapat disimpulkan bahwa keterampilan menulis pantun siswa dapat meningkat dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe think pair share. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa simpulan yang diperoleh sebagai berikut:

1. Perkembangan proses pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe think pair share terlihat berkembang. Pada tahap think siswa harus bekerja secara individu dalam menulis pantun. Namun, pada siklus I siswa banyak yang bekerja sama. Setelah dilakukan Refleksi siklus I dimana guru harus lebih tegas dan menjelaskan teknis think pair share sampai siswa mengerti, maka pada pelaksanaan siklus II tidak ditemukan lagi siswa yang bekerja sama. Pada tahap pair mengharuskan siswa untuk bekerja sama secara berpasangan. Pada siklus I banyak sekali siswa yang berebut pasangan dan dari kondisi tempat duduk yang beberapa meja terdiri dari tiga orang, maka kegiatan pembelajaran khususnya pembagian kelompok menjadi kurang kondusif dan menghabiskan banyak waktu. Setelah dilakukan refleksi dan pada siklus II pelaksanaan dilakukan diruangan berbeda dengan setiap siswa setiap meja terdiri dari dua orang maka kegiatan pembelajaran menjadi lebih kondusif. Pada tahap share siswa harus berkumpul dengan kelompoknya dan membacakan pantun dan teman satu kelompoknya memberikan masukan atau komentar. Pada pelaksanaan siklus I siswa kurang kondusif karena ada beberapa kelompok yang berdebat siapa yang lebih dulu membacakan pantun, akan tetapi setelah direfleksi, pada pelaksanaan siklus II dengan memberikan kartu dengan nomer urut siswa lebih kondusif dalam pelaksaaan share dan pada siklus II kelompok mulai aktif dalam memberikan masukan. Adapun pada teknis pengisian lembar kerja siswa pada siklus satu pada kolom pasangan, pada siklus I beberapa siswa tidak mengerti pengerjaan kolom tersebut dan


(24)

74

Tiyo Subastian, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

siswa terlihat kebingungan, bahkan sampai ada yang tidak mengisi saran dan komentar. Namun, setelah diberikan penjelasan lebih dan pada pelaksanaan siklus ke II siswa sudah memahami serta menulis saran dan komentar dikolom tersebut.

2. Keterampilan siswa dalam menulis pantun mengalami peningkatan setelah mendapatkan pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe think pair share. Hal ini dikarenakan dalam perkembangan proses pembelajaran terlihat berkembang yang akan berdampak pada keterampilan menulis pantun siswa. Membaiknya proses pembelajaran berdampak pada hasil siswa. Pada siklus I nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 74,9. Pada siklus ke II nilai rata-rata meningkat menjadi 84,6. Peningkatan presentasi ketuntasan kelas dari siklus I juga meningkat, dari perolehan siklus I sebesar 63,3 % naik menjadi 86,6%.

B.Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share untuk meningkatkan keterampilan menulis pantun di kelas IV, dalam upaya perbaikan dan peningkatan baik dalam proses pelaksanaan tindakan maupun hasil pembelajaran, maka disusun beberapa rekomendasi sebagai berikut:

1. Memberikan variasi tindakan pada setiap siklusnya dengan menggunakan media penayangan video atau melalui nyanyian yang terdapat unsur-unsur pantun didalamnya. Contohnya seperti lagu andeca-andeci, video clip Cikita Meidy dengan judul pantun nasihat, video pembelajaran pantun atau penampilan video berbalas pantun.

2. Dalam penerapannya, model sebaiknya dijelaskan terlebih dahulu teknis pembelajaran yang harus dilaksanakan siswa pada setiap tahapannya sampai siswa paham agar tercapai dan sesuai yang diharapkan.

3. Model Pembelajaran kooperatif tipe think pair share mengharuskan siswa untuk memiliki pasangan, jumlah siswa harus genap jika ingin menerapkan


(25)

75

Tiyo Subastian, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

model pembelajaran ini. Disarankan agar lebih kondusif dalam pelaksanaan pembelajaran, siswa setiap meja hanya terdiri dari dua siswa. Karena jika situasinya ada beberapa meja yang terdiri dari tiga orang guru harus mengatur kembali dan membuat siswa nyaman dan siap untuk kegiatan pembelajaran. 4. Disarankan dalam model ini, untuk meningkatkan hasil menulis pantun siswa.

Guru harus pandai melihat kemampuan siswa. Karena guru harus membagi atau memasangkan siswa yang berkemampuan unggul dengan asor, jangan sampai siswa dengan kemampuan asor bertemu dengan asor. Adapun jika ditemukan kasus siswa tidak ingin dipasangkan dengan siswa lainnya, maka guru harus segera menukar pasangan dengan yang lain, karena jika tidak bisa jadi siswa tersebut motivasinya akan turun selama kegiatan pembelajaran. 5. Untuk pelaksanaan think pair share dianjurkan untuk membagi siswa dalam

kelompok sebelum pembelajaran dimulai dengan memberikan kartu yang berisi nomer serta nama dengan warna tertentu. Hal itu berguna untuk membuat pembagian kelompok menjadi lebih kondusif. Penjelasan adalah sebagai berikut: guru menyebutkan nama serta nomer siswa dengan warna tertentu dan menununjukan dimana siswa harus duduk. Siswa dapat melihat nomer urut yang terdapat dalam kartu. Guru menjelaskan bahwa pada tahap pair siswa dengan nomer urut satu akan berpasangan dengan dua, dan tiga akan berpasangan dengan empat. Nomer urut tersebut dapat berguna pada tahap share dimana siswa akan membacakan pantun secara berurutan sesuai dengan nomer tanpa harus berdebat siapa yang lebih dulu.

6. Pada pelaksanaan Pair siswa memberikan kritik serta masukan satu sama lain terhadap pantun yang dibuat. Disarankan pada lembar kerja siswa terdapat kolom untuk siswa memberikan kritik serta komentar agar guru mengetahui hasil diskusi siswa, mengetahui sejauhmana siswa dapat memberikan masukan dan melihat sikap kritis dari setiap siswa.


(26)

Tiyo Subastian, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta

Arikunto, Dkk. (2010). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Aksara 2010

AR. Syamsudin & Damaianti. (2009). Metode Penelitian Pendidikan Bahasa Bandung: Remaja Rosdakarya

Huda, Miftahul. (2013). Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Nadjua. (2012) Buku Pintar Puisi & Pantun dengan Tehnik Cara Pembuatan Dilengkapi Peribahasa. Surabaya: Triana Media

Redaksi Imortal. (2012) Kamus Pintar Pantun Puisi dan Majas. Yogyakarta: Immortal Publisher

Resmini, N. & Djuanda, D. (2007). Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Tinggi. Bandung: UPI PRESS.

rizal, Y. (2010) Pantun Jenaka. Bandung: Pustaka Setia

Santoso, J.(2013). Buku Pintar Pantun, Puisi Lama Melayu dan Peribahasa Indonesia. Yogyakarta: Penerbit Askara

Semi, M.A.(2007). Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Angkasa. Solchan T.W, dkk.(2008) Pendidikan Bahasa Indonesia di SD. Jakarta:

Universitas Terbuka

Slavin, R.E, (2009) Cooperative Learning Teori, Reset dan Praktik. Bandung: Nusa Media

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosda Karya

Sufanti, M. (2010). Strategi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Surakarta: Yuma Pustaka


(27)

76

Tiyo Subastian, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumiyadi & Durahman M. (2014). Sanggar Sastra. Pengalaman Artistic dan Estetik Sastra. Bandung: Alfabeta

Tarigan H.G. (2013). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia. (2014). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI PRESS.

Wiriatmadja, R. (2005). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Waridah & Durachman, M.(2014). Kumpulan Majas, Pantun & Peribahasa Plus Kesusastraan Indonesia. Bandung: Ruangkata

Zulela (2012). Pembelajaran Bahasa Indonesia Apresiasi Sastra Di Sekolah Dasar. Bandung :PT Remaja Rosdakarya

Sumber dari internet

Nurcahyati, Novita. 2014. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Pantun.

[online]. Diakses dari :

http://www.jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/pgsdsolo/article/download/43 32/3054


(1)

32

Tiyo Subastian, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam reduksi data kita merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal penting dan membuang data yang tidak diperlukan. Sehingga diperoleh gambaran yang jelas.

Setelah mereduksi data selanjutnya tahap penyajian data. Menurut Miles and Huberman (dalam Sugiyono, 2010, hlm. 341) „yang paling sering digunakan untuk menyajikan penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif‟. Display data dapat mempermudah kita untuk memami apa yang terjadi, dan dapat merencanakan langkah kerja selanjutnya. Dalam melakukan display data selain dengan teks naratif, juga dapat berupa, grafik, matrik, netrwork dan chart.(Sugiyono, 2010, hlm. 341)

Conclution drawing verifikasi, merupakan langkah terakhir dimana data yang sudah direduksi maupun di sajikan dalam penyajian data ditarik kesimpulan dan melakukan verivikasi. dengan menarik kesimpulan tentang peningkatan atau perubahan yang terjadi dari simpulan siklus I yang saling terkait dengan siklus II. 2. Uji kebasahan data

Keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji, credibility, transferability, dependability, dan confirmability. Cara pengujian kredibilitas data antara lain dilakukan dengan perpajangan pengamatan, peningkatan ketekunan, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negatif, dan member check.

Dalam penelitian kualitatif ini, peneliti menggunakan triangulasi dalam uji kredibilitas. Menurut Wiliam Wiersma (dalam Sugiyono, 2010, hlm. 372) mengungkapkan „triangulasi dalam pengujian kredibilitas diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan waktu‟.


(2)

Tiyo Subastian, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI A.Simpulan

Secara umum penelitian ini dapat disimpulkan bahwa keterampilan menulis pantun siswa dapat meningkat dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe think pair share. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa simpulan yang diperoleh sebagai berikut:

1. Perkembangan proses pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe think pair share terlihat berkembang. Pada tahap think siswa harus bekerja secara individu dalam menulis pantun. Namun, pada siklus I siswa banyak yang bekerja sama. Setelah dilakukan Refleksi siklus I dimana guru harus lebih tegas dan menjelaskan teknis think pair share sampai siswa mengerti, maka pada pelaksanaan siklus II tidak ditemukan lagi siswa yang bekerja sama. Pada tahap pair mengharuskan siswa untuk bekerja sama secara berpasangan. Pada siklus I banyak sekali siswa yang berebut pasangan dan dari kondisi tempat duduk yang beberapa meja terdiri dari tiga orang, maka kegiatan pembelajaran khususnya pembagian kelompok menjadi kurang kondusif dan menghabiskan banyak waktu. Setelah dilakukan refleksi dan pada siklus II pelaksanaan dilakukan diruangan berbeda dengan setiap siswa setiap meja terdiri dari dua orang maka kegiatan pembelajaran menjadi lebih kondusif. Pada tahap share siswa harus berkumpul dengan kelompoknya dan membacakan pantun dan teman satu kelompoknya memberikan masukan atau komentar. Pada pelaksanaan siklus I siswa kurang kondusif karena ada beberapa kelompok yang berdebat siapa yang lebih dulu membacakan pantun, akan tetapi setelah direfleksi, pada pelaksanaan siklus II dengan memberikan kartu dengan nomer urut siswa lebih kondusif dalam pelaksaaan share dan pada siklus II kelompok mulai aktif dalam memberikan masukan. Adapun pada teknis pengisian lembar kerja siswa pada siklus satu pada kolom pasangan, pada siklus I beberapa siswa tidak mengerti pengerjaan kolom tersebut dan


(3)

74

Tiyo Subastian, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

siswa terlihat kebingungan, bahkan sampai ada yang tidak mengisi saran dan komentar. Namun, setelah diberikan penjelasan lebih dan pada pelaksanaan siklus ke II siswa sudah memahami serta menulis saran dan komentar dikolom tersebut.

2. Keterampilan siswa dalam menulis pantun mengalami peningkatan setelah mendapatkan pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe

think pair share. Hal ini dikarenakan dalam perkembangan proses

pembelajaran terlihat berkembang yang akan berdampak pada keterampilan menulis pantun siswa. Membaiknya proses pembelajaran berdampak pada hasil siswa. Pada siklus I nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 74,9. Pada siklus ke II nilai rata-rata meningkat menjadi 84,6. Peningkatan presentasi ketuntasan kelas dari siklus I juga meningkat, dari perolehan siklus I sebesar 63,3 % naik menjadi 86,6%.

B.Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe think pair share untuk meningkatkan keterampilan menulis pantun di kelas IV, dalam upaya perbaikan dan peningkatan baik dalam proses pelaksanaan tindakan maupun hasil pembelajaran, maka disusun beberapa rekomendasi sebagai berikut:

1. Memberikan variasi tindakan pada setiap siklusnya dengan menggunakan media penayangan video atau melalui nyanyian yang terdapat unsur-unsur pantun didalamnya. Contohnya seperti lagu andeca-andeci, video clip Cikita Meidy dengan judul pantun nasihat, video pembelajaran pantun atau penampilan video berbalas pantun.

2. Dalam penerapannya, model sebaiknya dijelaskan terlebih dahulu teknis pembelajaran yang harus dilaksanakan siswa pada setiap tahapannya sampai siswa paham agar tercapai dan sesuai yang diharapkan.

3. Model Pembelajaran kooperatif tipe think pair share mengharuskan siswa untuk memiliki pasangan, jumlah siswa harus genap jika ingin menerapkan


(4)

75

Tiyo Subastian, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

model pembelajaran ini. Disarankan agar lebih kondusif dalam pelaksanaan pembelajaran, siswa setiap meja hanya terdiri dari dua siswa. Karena jika situasinya ada beberapa meja yang terdiri dari tiga orang guru harus mengatur kembali dan membuat siswa nyaman dan siap untuk kegiatan pembelajaran. 4. Disarankan dalam model ini, untuk meningkatkan hasil menulis pantun siswa.

Guru harus pandai melihat kemampuan siswa. Karena guru harus membagi atau memasangkan siswa yang berkemampuan unggul dengan asor, jangan sampai siswa dengan kemampuan asor bertemu dengan asor. Adapun jika ditemukan kasus siswa tidak ingin dipasangkan dengan siswa lainnya, maka guru harus segera menukar pasangan dengan yang lain, karena jika tidak bisa jadi siswa tersebut motivasinya akan turun selama kegiatan pembelajaran. 5. Untuk pelaksanaan think pair share dianjurkan untuk membagi siswa dalam

kelompok sebelum pembelajaran dimulai dengan memberikan kartu yang berisi nomer serta nama dengan warna tertentu. Hal itu berguna untuk membuat pembagian kelompok menjadi lebih kondusif. Penjelasan adalah sebagai berikut: guru menyebutkan nama serta nomer siswa dengan warna tertentu dan menununjukan dimana siswa harus duduk. Siswa dapat melihat nomer urut yang terdapat dalam kartu. Guru menjelaskan bahwa pada tahap pair siswa dengan nomer urut satu akan berpasangan dengan dua, dan tiga akan berpasangan dengan empat. Nomer urut tersebut dapat berguna pada tahap

share dimana siswa akan membacakan pantun secara berurutan sesuai dengan

nomer tanpa harus berdebat siapa yang lebih dulu.

6. Pada pelaksanaan Pair siswa memberikan kritik serta masukan satu sama lain terhadap pantun yang dibuat. Disarankan pada lembar kerja siswa terdapat kolom untuk siswa memberikan kritik serta komentar agar guru mengetahui hasil diskusi siswa, mengetahui sejauhmana siswa dapat memberikan masukan dan melihat sikap kritis dari setiap siswa.


(5)

Tiyo Subastian, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta

Arikunto, Dkk. (2010). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Aksara 2010

AR. Syamsudin & Damaianti. (2009). Metode Penelitian Pendidikan Bahasa Bandung: Remaja Rosdakarya

Huda, Miftahul. (2013). Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Nadjua. (2012) Buku Pintar Puisi & Pantun dengan Tehnik Cara Pembuatan Dilengkapi Peribahasa. Surabaya: Triana Media

Redaksi Imortal. (2012) Kamus Pintar Pantun Puisi dan Majas. Yogyakarta: Immortal Publisher

Resmini, N. & Djuanda, D. (2007). Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di

Kelas Tinggi. Bandung: UPI PRESS.

rizal, Y. (2010) Pantun Jenaka. Bandung: Pustaka Setia

Santoso, J.(2013). Buku Pintar Pantun, Puisi Lama Melayu dan Peribahasa Indonesia. Yogyakarta: Penerbit Askara

Semi, M.A.(2007). Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Angkasa. Solchan T.W, dkk.(2008) Pendidikan Bahasa Indonesia di SD. Jakarta:

Universitas Terbuka

Slavin, R.E, (2009) Cooperative Learning Teori, Reset dan Praktik. Bandung: Nusa Media

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosda Karya

Sufanti, M. (2010). Strategi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Surakarta: Yuma Pustaka


(6)

76

Tiyo Subastian, 2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN SISWA SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumiyadi & Durahman M. (2014). Sanggar Sastra. Pengalaman Artistic dan Estetik Sastra. Bandung: Alfabeta

Tarigan H.G. (2013). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia. (2014). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI PRESS.

Wiriatmadja, R. (2005). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Waridah & Durachman, M.(2014). Kumpulan Majas, Pantun & Peribahasa Plus

Kesusastraan Indonesia. Bandung: Ruangkata

Zulela (2012). Pembelajaran Bahasa Indonesia Apresiasi Sastra Di Sekolah Dasar. Bandung :PT Remaja Rosdakarya

Sumber dari internet

Nurcahyati, Novita. 2014. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think

Pair Share untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Pantun.

[online]. Diakses dari :

http://www.jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/pgsdsolo/article/download/43 32/3054


Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif teknik think pair share dan teknik think pair squre

0 4 174

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui pendekatan pembelajaran kooperatif model think, pair and share siswa kelas IV MI Jam’iyatul Muta’allimin Teluknaga- Tangerang

1 8 113

Peningkatan Hasil Belajar Ips Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Thinks Pair Share Pada Siswa Kelas V Mi Manba’ul Falah Kabupaten Bogor

0 8 129

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS (Think Pair Share) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS (Think Pair Share) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII RKBI SMP MUHAMMADIYAH 7 SURA

0 4 14

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Ekonomi Pada Siswa Kelas VII E SMP Negeri 1 Juwiring T

0 1 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Ekonomi Pada Siswa Kelas VII E SMP Negeri 1 Juwiring

0 0 15

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PANTUN SISWA SEKOLAH DASAR.

0 1 46

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SISWA SD.

0 0 44

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE.

1 15 48

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA

0 0 9