PENGARUH PERSEPSI TENTANG TATA RUANG TERHADAP PARTISIPASI PEREMPUAN DI MASJID : Penelitian Terhadap Perempuan Jama’ah Rutin Masjid Daarut Tauhid Kota Bandung).

(1)

PENGARUH PERSEPSI TENTANG TATA RUANG

TERHADAP PARTISIPASI PEREMPUAN DI MASJID

(Penelitian Terhadap Perempuan Jama’ah Rutin Masjid Daarut Tauhid Kota Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Teknik Arsitektur

Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK UPI

Oleh

Serenada Suciati Karlina

1003112

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014


(2)

Serenada Suciati Karlina, 2014

PENGARUH PERSEPSI TENTANG TATA RUANG TERHADAP PARTISIPASI PEREMPUAN DI MASJID

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH PERSEPSI TENTANG TATA

RUANG TERHADAP PARTISIPASI

PEREMPUAN DI MASJID

(Penelitian Terhadap Perempuan Jama’ah

Rutin Masjid Daarut Tauhid Kota Bandung)

Oleh

Serenada Suciati Karlina

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© SerenadaSuciatiKarlina 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Diajukan Kepada Dewan Penguji

Sidang Sarjana Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK Universitas Pendidikan Indonesia

Pembimbing I,

Tutin Aryanti, Ph.D. NIP. 19750815 200312 2 001

Pembimbing II,

Ilhamdaniah Saleh, M.T., M.Sc. NIP. 19771116 201012 2 001

Mengetahui, Ketua

Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK UPI

Dra. RR. Tjahyani Busono, M.T. NIP. 19621231 198803 2 005


(4)

Serenada Suciati Karlina, 2014

PENGARUH PERSEPSI TENTANG TATA RUANG TERHADAP PARTISIPASI PEREMPUAN DI MASJID

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK……….. KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH……… i ii

DAFTAR ISI... iv

DAFTAR GAMBAR... vi

DAFTAR TABEL... viii

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Penelitian... B. Identifikasi Masalah... C. Pembatasan dan Perumusan Masalah... 1.Pembatasan Masalah... 2.Perumusan Masalah... D. Penjelasan Istilah dalam Judul... E. Tujuan Penelitian... F. Manfaat Penelitian... 1.Manfaat Teoritis... 2.Manfaat Praktis... G. Penelitian Terdahulu... 1 3 3 3 3 4 5 5 5 5 6 BAB II LANDASAN TEORITIS DAN HIPOTESIS... 8

A.Landasan Teoritis... 1. Ruang dan Tata Ruang... 2. Persepsi Ruang... 3. Aspek Sosial dari Ruang... 4. Masjid dan Jender... 5. Ruang Jender... 6. Pembagian Ruang Masjid Berdasarkan Jender... 7. Partisipasi Perempuan di Masjid... 8. Masjid Daarut Tauhid... B.Anggapan Dasar... C.Hipotesis... 8 8 10 14 17 19 19 23 27 37 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 38

A.Metode Penelitian... 38

B.Variabel Penelitian dan Paradigma Penelitian... 1. Variabel Penelitian... 2. Paradigma Penelitian... 39 39 40 C.Data dan Sumber Data... 1. Data... 2. Sumber Data... 42 42 42 D.Populasi dan Sampel... 1. Populasi... 2. Sampel... 42 42 43 E.Teknik Pengumpulan Data dan Kisi-kisi Instrumen... 43


(5)

1. Teknik Pengumpulan Data... 2. Kisi-kisi Instrumen...

43 48 F. Teknik Analisis Data...

1. Pengujian Instrumen... 2. Teknik Analisis Data... G.Jadwal Pelaksanaan Penelitian...

69 69 69 74

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...

A.Deskripsi Data………..

B.Hasil Analisis Data………..

C.Pembahasan Hasil Penelitian………...

79 79 88 92

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………

A.Kesimpulan………...

B.Saran………

107 107 108

DAFTAR PUSTAKA... 110


(6)

Serenada Suciati Karlina, 2014

PENGARUH PERSEPSI TENTANG TATA RUANG TERHADAP PARTISIPASI PEREMPUAN DI MASJID

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN

Masjid merupakan pusat komunitas dan pusat pendidikan masyarakat khususnya masyarakat muslim, baik laki-laki maupun perempuan berhak ikut berpartisipasi dalam kegiatan di masjid. Namun kenyataannya peran serta perempuan dalam kegiatan masjid masih rendah. Hal ini dapat dipengaruhi oleh tata ruang masjid yang menimbulkan persepsi yang berbeda-beda dari pengguna sehingga akan muncul pola perilaku pengguna di dalam bangunan.

Pada penelitian yang dilakukan di masjid Daarut Tauhid, kota Bandung,

penggunaan ruang di masjid Daarut Tauhid tidak berimbang. Jama’ah laki-laki terlihat lebih dominan. Penggunaan ruang oleh jama’ah laki-laki sebesar 60,3%,

sedangkan penggunaan ruang oleh jama’ah perempuan sebesar 39,7%. Perletakan ruang pun dianggap kurang mendukung perempuan untuk ikut berkontribusi dalam kegiatan masjid, karena perletakan ruang lebih dekat dengan wilayah ruang laki-laki.

Persepsi jama’ah perempuan mengenai signage di masjid Daarut Tauhid sudah jelas, terlihat dari pintu masuk yang sudah terpisah antara laki-laki dan perempuan. Pemisahan laki-laki dan perempuan yang dalam kasus ini tidak selamanya menguntungkan kedua kelompok secara adil. Karena pemisahan tersebut, perempuan enggan, atau bahkan tidak mau menggunakan ruang rapat perpustakaan, serta aula untuk melaksanakan sholat karena dianggap ruang untuk laki-laki.

Tingkat partisipasi Tingkat partisipasi perempuan pada kegiatan di masjid Daarut Tauhid dapat dikatakan cukup rendah. Dari 100 responden perempuan yang menjadi jama’ah rutin, 3% yang menjadi anggota pengurus DKM, 30%

jama’ah yang terlibat dalam kepanitiaan kegiatan masjid yang dalam hal ini,

panitia perempuan tidak ditempatkan dalam posisi sentral. Sedangkan 67% yang hanya hadir dan mengikuti kegiatan di masjid Daarut Tauhid, tanpa terlibat kepengurusan dan kepanitiaan masjid. Hal ini dipengaruhi oleh tata ruang yang


(7)

Pengaruh Persepsi tentang tata Ruang Terhadap partisipasi Perempuan di Masjid Serenada Suciati Karlina (NIM 1003112) | 109

tidak mendukung jama’ah perempuan untuk berperan lebih aktif dalam kegiatan

di masjid Daarut Tauhid, sehingga perempuan sulit menyampaikan aspirasinya demi kelancaran kegiatan masjid Daarut Tauhid dan agar kebutuhan mereka akan ruang di masjid dapat terpenuhi.

Berdasarkan deskripsi pembahasan permasalahan dapat disimpulkan bahwa persepsi terhadap tata ruang masjid, mempengaruhi partisipasi perempuan di masjid Daarut Tauhid. Dari hasil analisis regresi, diketahui bahwa persepsi tentang tata ruang masjid Daarut Tauhid memiliki pengaruh sedang terhadap partisipasi perempuan di Masjid Daarut Tauhid, yakni sebesar 27,8%, dan 72,2% dipengaruhi oleh faktor lain. Ini menunjukkan bahwa tata ruang membentuk persepsi tentang ruang dan penggunaannya, dan selanjutnya mempengaruhi keterlibatan pengguna pada kegiatan yang dilaksanakan di ruang tersebut. Tata ruang merupakan salah satu alat untuk mengkomunikasikan inklusi dan ekslusi pengguna.

B. SARAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti mengajukan saran yang dapat dipertimbangkan untuk ditinjau langsung guna menjadikan tata ruang masjid lebih nyaman untuk digunakan oleh semua jender. Saran-saran tersebut antara lain:

1. Untuk Arsitek

a. Dalam desain masjid harus menyertakan kebutuhan perempuan, dan memahami psikologi jender dalam masyarakat Islam.

b. Membuat desain ruang yang peka jender.

2. Untuk Pengurus Masjid

a. Menyediakan ruang yang dapat memenuhi kebutuhan kegiatan bagi jama’ah perempuan.

b. Manajemen masjid perlu lebih terbuka dan egaliter.

c. Akses terhadap ruang penunjang harus mudah diakses oleh laki-laki dan perempuan.


(8)

Pengaruh Persepsi tentang tata Ruang Terhadap partisipasi Perempuan di Masjid Serenada Suciati Karlina (NIM 1003112) | 110

Serenada Suciati Karlina, 2014

PENGARUH PERSEPSI TENTANG TATA RUANG TERHADAP PARTISIPASI PEREMPUAN DI MASJID

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Kotak saran harus lebih informatif.

e. Kepanitiaan kegiatan diatur kembali agar ketika pelaksanaan kegiatan kajian

ma’rifatullah, jama’ah perempuan pun dapat dengan mudah bertanya kepada

penceramah.

3. Untuk Pembaca

a. Perlu adanya penelitian lanjutan mengenai solusi desain yang dapat memenuhi kebutuhan laki-laki dan perempuan di masjid Daarut Tauhid. b. Perlu memperdalam kembai pemahaman mengenai pembagian ruang

berdasarkan jender yang harus mempertimbangkan hak masyarkat, baik itu laki-laki maupun perempuan untuk berpartisipasi dalam kegiatan masjid.


(9)

Serenada Suciati Karlina, 2014

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Peneilitian: Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi. Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2009. Prosedur Peneilitian: Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi. Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Peneilitian: Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi. Rineka Cipta.

Aryanti, Tutin. 2000. Karakteristik dan Klasifikasi Pawestren pada Masjid-masjid di Jawa Tengah. Tesis Magister Arsitektur ITB: tidak diterbitkan.

Aryanti, Tutin. 2006. The Center vs. The Periphery In Central-Javanese Mosque Architecture. Dimensi Teknik Arsitektur. 34, (2), 73-80.

Aryanti, Tutin. 2013. Breaking the Wall, Preserving the Barrier: Gender, Space, and Power in Contemporary Mosque Architecture in Yogyakarta, Indonesia. Dissertation Doctor of Philosophy in Architecture. Urbana, Illinois: tidak diterbitkan.

Barliana, M.S. 2010. Arsitektur, Komunitas, dan Modal Sosial. Bandung: Metatekstur.

Baron. 2000. Online: Tersedia: http://www.sarjanaku.com/2012/06/pengertian-gender-menurut-para-ahli.html. [31 Maret 2014].

Carmona, M. et al. 2003. Public Places Urban Spaces: The Dimensions of Urban Design. London dan New York: Routledge.

Ching, D.K. 2008. Bentuk, Ruang, dan Tatanan. Jakarta: Erlangga.

Creswell, K.A.C. A Short Account of Early Muslim Architecture. Cairo: The American University in Cairo Press, 1989.


(10)

Pengaruh Persepsi tentang Tata Ruang Terhadap Partisipasi Perempuan di Masjid Serenada Suciati Karlina (NIM 1003112) | 112

Serenada Suciati Karlina, 2014

PENGARUH PERSEPSI TENTANG TATA RUANG TERHADAP PARTISIPASI PEREMPUAN DI MASJID

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Djalal Fasli dan Dedi Supriadi.2001. Reformasi Pendidikan dalam Konteks Otonomi Daerah. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.

Dwiningrum, S.I.A. 2011. Desentralisasi dan Partisipasi Masyarakat dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Fakih. 2006. Online: Tersedia: http://www.sarjanaku.com/2012/06/pengertian-gender-menurut-para-ahli.html. [31 Maret 2014]

Hall, E.T. 1966. The Hidden Dimension. New York: Doubleday.

Harsoyo. 1997. Teknik Analisis Jender. Makalah pada Penataran Metodologi Penelitian Berperspektif Jender. Pusat Studi Wanita UGM: Yogyakarta. H.A.R. Tilaar. 2009. Kekuasaan dan Pendidikan: Manajemen Pendidikan

Nasional dalam Pusaran Kekuasaan. Jakarta: Rineka Cipta.

Hillier, Bill & Handson. 1984. The Social Logic of Space. CambridgeUniversity Press: Cambridge.

Isfiaty Tiara. 2010. Tinjauan Kenyamanan Ruang Keluarga Panti Jompo di Bandung. Jurnal Waca Cipta Ruang. 2, (2), 1-35.

Iskandar, Zulriska. 2012. Psikologi Lingkungan Teori dan Konsep. Bandung : Refika Aditama.

Kerlinger, Fred, N. 1973. Foundation of Behaviorial Research. Holt, Rinehart, Kidder Louise. 1981. Research Methods in Social Relation. Holt, Rinehart, and

Winston.

Laurens, J.M. 2004. Arsitektur dan Perilaku Manusia. Jakarta: Grasindo.

Mazumdar,Shampa, and Sanjoy Mazumdar. In Mosques and Shrines: Women’s Agency in Public Sacred Space. Journal of Ritual Studies 16 (2001): 302-24.


(11)

Pengaruh Persepsi tentang Tata Ruang Terhadap Partisipasi Perempuan di Masjid Serenada Suciati Karlina (NIM 1003112) | 113

Rahmawati. 2004. Online: Tersedia:

http://www.sarjanaku.com/2012/06/pengertian-gender-menurut-para-ahli.html. [31 Maret 2014].

Reda, Nevin. Women in the Mosque: Historical Perspective on Segregation. American Journal of Islamic Social Sciences 21 (2004): 77-97.

Robbins, S.P. 2003. Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi. Jakarta: Erlangga. Saputra, S.A. 2007. Statistika. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Spain, D. 1992. Gendered Spaces. Chapel Hill: The University of North Carolina Press.

Sommer, Robert. 1969. Personal Space: The Behaviorial Basis of Design. Engelwood Cliffs, New York: Prentice Hall.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, N.S. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Sumaryadi, Nyoman. 2010. Efektivitas Implementasi Otonomi Daerah. Jakarta: Citra Utama.


(1)

Serenada Suciati Karlina, 2014

PENGARUH PERSEPSI TENTANG TATA RUANG TERHADAP PARTISIPASI PEREMPUAN DI MASJID Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Masjid merupakan pusat komunitas dan pusat pendidikan masyarakat khususnya masyarakat muslim, baik laki-laki maupun perempuan berhak ikut berpartisipasi dalam kegiatan di masjid. Namun kenyataannya peran serta perempuan dalam kegiatan masjid masih rendah. Hal ini dapat dipengaruhi oleh tata ruang masjid yang menimbulkan persepsi yang berbeda-beda dari pengguna sehingga akan muncul pola perilaku pengguna di dalam bangunan.

Pada penelitian yang dilakukan di masjid Daarut Tauhid, kota Bandung, penggunaan ruang di masjid Daarut Tauhid tidak berimbang. Jama’ah laki-laki terlihat lebih dominan. Penggunaan ruang oleh jama’ah laki-laki sebesar 60,3%,

sedangkan penggunaan ruang oleh jama’ah perempuan sebesar 39,7%. Perletakan

ruang pun dianggap kurang mendukung perempuan untuk ikut berkontribusi dalam kegiatan masjid, karena perletakan ruang lebih dekat dengan wilayah ruang laki-laki.

Persepsi jama’ah perempuan mengenai signage di masjid Daarut Tauhid sudah jelas, terlihat dari pintu masuk yang sudah terpisah antara laki-laki dan perempuan. Pemisahan laki-laki dan perempuan yang dalam kasus ini tidak selamanya menguntungkan kedua kelompok secara adil. Karena pemisahan tersebut, perempuan enggan, atau bahkan tidak mau menggunakan ruang rapat perpustakaan, serta aula untuk melaksanakan sholat karena dianggap ruang untuk laki-laki.

Tingkat partisipasi Tingkat partisipasi perempuan pada kegiatan di masjid Daarut Tauhid dapat dikatakan cukup rendah. Dari 100 responden perempuan yang menjadi jama’ah rutin, 3% yang menjadi anggota pengurus DKM, 30% jama’ah yang terlibat dalam kepanitiaan kegiatan masjid yang dalam hal ini, panitia perempuan tidak ditempatkan dalam posisi sentral. Sedangkan 67% yang hanya hadir dan mengikuti kegiatan di masjid Daarut Tauhid, tanpa terlibat kepengurusan dan kepanitiaan masjid. Hal ini dipengaruhi oleh tata ruang yang


(2)

Pengaruh Persepsi tentang tata Ruang Terhadap partisipasi Perempuan di Masjid Serenada Suciati Karlina (NIM 1003112) | 109

tidak mendukung jama’ah perempuan untuk berperan lebih aktif dalam kegiatan di masjid Daarut Tauhid, sehingga perempuan sulit menyampaikan aspirasinya demi kelancaran kegiatan masjid Daarut Tauhid dan agar kebutuhan mereka akan ruang di masjid dapat terpenuhi.

Berdasarkan deskripsi pembahasan permasalahan dapat disimpulkan bahwa persepsi terhadap tata ruang masjid, mempengaruhi partisipasi perempuan di masjid Daarut Tauhid. Dari hasil analisis regresi, diketahui bahwa persepsi tentang tata ruang masjid Daarut Tauhid memiliki pengaruh sedang terhadap partisipasi perempuan di Masjid Daarut Tauhid, yakni sebesar 27,8%, dan 72,2% dipengaruhi oleh faktor lain. Ini menunjukkan bahwa tata ruang membentuk persepsi tentang ruang dan penggunaannya, dan selanjutnya mempengaruhi keterlibatan pengguna pada kegiatan yang dilaksanakan di ruang tersebut. Tata ruang merupakan salah satu alat untuk mengkomunikasikan inklusi dan ekslusi pengguna.

B. SARAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti mengajukan saran yang dapat dipertimbangkan untuk ditinjau langsung guna menjadikan tata ruang masjid lebih nyaman untuk digunakan oleh semua jender. Saran-saran tersebut antara lain:

1. Untuk Arsitek

a. Dalam desain masjid harus menyertakan kebutuhan perempuan, dan memahami psikologi jender dalam masyarakat Islam.

b. Membuat desain ruang yang peka jender.

2. Untuk Pengurus Masjid

a. Menyediakan ruang yang dapat memenuhi kebutuhan kegiatan bagi jama’ah perempuan.

b. Manajemen masjid perlu lebih terbuka dan egaliter.


(3)

Pengaruh Persepsi tentang tata Ruang Terhadap partisipasi Perempuan di Masjid Serenada Suciati Karlina (NIM 1003112) | 110

Serenada Suciati Karlina, 2014

PENGARUH PERSEPSI TENTANG TATA RUANG TERHADAP PARTISIPASI PEREMPUAN DI MASJID Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Kotak saran harus lebih informatif.

e. Kepanitiaan kegiatan diatur kembali agar ketika pelaksanaan kegiatan kajian

ma’rifatullah, jama’ah perempuan pun dapat dengan mudah bertanya kepada penceramah.

3. Untuk Pembaca

a. Perlu adanya penelitian lanjutan mengenai solusi desain yang dapat memenuhi kebutuhan laki-laki dan perempuan di masjid Daarut Tauhid. b. Perlu memperdalam kembai pemahaman mengenai pembagian ruang

berdasarkan jender yang harus mempertimbangkan hak masyarkat, baik itu laki-laki maupun perempuan untuk berpartisipasi dalam kegiatan masjid.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Peneilitian: Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi. Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2009. Prosedur Peneilitian: Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi. Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Peneilitian: Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi. Rineka Cipta.

Aryanti, Tutin. 2000. Karakteristik dan Klasifikasi Pawestren pada Masjid-masjid di Jawa Tengah. Tesis Magister Arsitektur ITB: tidak diterbitkan.

Aryanti, Tutin. 2006. The Center vs. The Periphery In Central-Javanese Mosque

Architecture. Dimensi Teknik Arsitektur. 34, (2), 73-80.

Aryanti, Tutin. 2013. Breaking the Wall, Preserving the Barrier: Gender, Space, and Power in Contemporary Mosque Architecture in Yogyakarta,

Indonesia. Dissertation Doctor of Philosophy in Architecture. Urbana,

Illinois: tidak diterbitkan.

Barliana, M.S. 2010. Arsitektur, Komunitas, dan Modal Sosial. Bandung: Metatekstur.

Baron. 2000. Online: Tersedia: http://www.sarjanaku.com/2012/06/pengertian-gender-menurut-para-ahli.html. [31 Maret 2014].

Carmona, M. et al. 2003. Public Places Urban Spaces: The Dimensions of Urban

Design. London dan New York: Routledge.

Ching, D.K. 2008. Bentuk, Ruang, dan Tatanan. Jakarta: Erlangga.

Creswell, K.A.C. A Short Account of Early Muslim Architecture. Cairo: The


(5)

Pengaruh Persepsi tentang Tata Ruang Terhadap Partisipasi Perempuan di Masjid Serenada Suciati Karlina (NIM 1003112) | 112

Serenada Suciati Karlina, 2014

PENGARUH PERSEPSI TENTANG TATA RUANG TERHADAP PARTISIPASI PEREMPUAN DI MASJID Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Djalal Fasli dan Dedi Supriadi.2001. Reformasi Pendidikan dalam Konteks Otonomi Daerah. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.

Dwiningrum, S.I.A. 2011. Desentralisasi dan Partisipasi Masyarakat dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Fakih. 2006. Online: Tersedia: http://www.sarjanaku.com/2012/06/pengertian-gender-menurut-para-ahli.html. [31 Maret 2014]

Hall, E.T. 1966. The Hidden Dimension. New York: Doubleday.

Harsoyo. 1997. Teknik Analisis Jender. Makalah pada Penataran Metodologi Penelitian Berperspektif Jender. Pusat Studi Wanita UGM: Yogyakarta. H.A.R. Tilaar. 2009. Kekuasaan dan Pendidikan: Manajemen Pendidikan

Nasional dalam Pusaran Kekuasaan. Jakarta: Rineka Cipta.

Hillier, Bill & Handson. 1984. The Social Logic of Space. CambridgeUniversity

Press: Cambridge.

Isfiaty Tiara. 2010. Tinjauan Kenyamanan Ruang Keluarga Panti Jompo di Bandung. Jurnal Waca Cipta Ruang. 2, (2), 1-35.

Iskandar, Zulriska. 2012. Psikologi Lingkungan Teori dan Konsep. Bandung : Refika Aditama.

Kerlinger, Fred, N. 1973. Foundation of Behaviorial Research. Holt, Rinehart, Kidder Louise. 1981. Research Methods in Social Relation. Holt, Rinehart, and

Winston.

Laurens, J.M. 2004. Arsitektur dan Perilaku Manusia. Jakarta: Grasindo.

Mazumdar,Shampa, and Sanjoy Mazumdar. In Mosques and Shrines: Women’s

Agency in Public Sacred Space. Journal of Ritual Studies 16 (2001):


(6)

Pengaruh Persepsi tentang Tata Ruang Terhadap Partisipasi Perempuan di Masjid Serenada Suciati Karlina (NIM 1003112) | 113

Rahmawati. 2004. Online: Tersedia:

http://www.sarjanaku.com/2012/06/pengertian-gender-menurut-para-ahli.html. [31 Maret 2014].

Reda, Nevin. Women in the Mosque: Historical Perspective on Segregation.

American Journal of Islamic Social Sciences 21 (2004): 77-97.

Robbins, S.P. 2003. Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi. Jakarta: Erlangga. Saputra, S.A. 2007. Statistika. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Spain, D. 1992. Gendered Spaces. Chapel Hill: The University of North Carolina Press.

Sommer, Robert. 1969. Personal Space: The Behaviorial Basis of Design. Engelwood Cliffs, New York: Prentice Hall.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, N.S. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Sumaryadi, Nyoman. 2010. Efektivitas Implementasi Otonomi Daerah. Jakarta: Citra Utama.