Studi Kasus Putusan MA RI No. 97 PK / PID.SUS / 2012 tentang Permintaan PK Yang Diajukan Oleh Ahli Waris Terpidana Dalam Kondisi Terpidana Yang Masih Hidup Dan Melarikan Diri Alias Buron.

ABSTRAK

Peninjauan Kembali adalah bagian dari upaya hukum luar biasa yang
dicantumkan dalam Bab XVIII KUHAP Pasal 263 sampai dengan Pasal
269. Peninjauan Kembali hanya dapat diajukan dan ditujukan terhadap
putusan pengadilan yang “telah berkekuatan hukum tetap”, dan diajukan,
diperiksa serta diputus oleh Mahkamah Agung sebagai instansi pertama
dan terakhir. Oleh karena itu, Peninjauan Kembali merupakan upaya
hukum paling akhir yang bertujuan untuk memberikan adanya kepastian
hukum. Peninjauan Kembali sejatinya diatur dalam Undang – Undang
Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana yang diperuntukkan
untuk Terpidana atau Ahli Warisnya.
Metode Penelitian yang digunakan dalam studi kasus ini adalah
bersifat Deskriptif Analitis, guna memperoleh gambaran yang menyeluruh
dan sistematis mengenai norma hukum, asas hukum, dan pengertian
hukum yang terdapat pada pengertian hukum yang berlaku, yang dapat
diterapkan dalam menganalisis Peninjauan Kembali. Pendekatan yang
digunakan

dalam


penelitian

ini

adalah

Yuridis

Normatif,

yaitu

dititikberatkan pada studi dokumen untuk mempelajari data sekunder yang
terkumpul berupa literatur – literatur yang ada kaitannya dengan
permasalahan yang diteliti. Teori yang digunakan dalam studi kasus ini
adalah Teori Penafsiran Hukum.
Dalam kasus ini dapat disimpulkan bahwa kondisi Terpidana Sudjiono
Timan yang melarikan diri alias Buron tidak dapat diartikan sebagai
Terpidana telah meninggal dunia dan pengajuan permintaan Peninjauan
Kembali oleh Fanny Barki Timan sebagai Ahli Waris Terpidana dalam

kondisi Terpidana belum meninggal dunia tidak memenuhi syarat formil
walaupun dasar pertimbangan Hakim Mahkamah Agung sudah tepat dan
benar dalam menerima permintaan Peninjauan Kembali oleh Ahli Waris
Terpidana atas dasar kekhilafan Hakim atau kekeliruan yang nyata.

v

Dokumen yang terkait

Tinjauan Yuridis Mengenai Upaya Hukum Peninjauan Kembali (PK)/Herziening Yang Diajukan Oleh Jaksa (Analisa Terhadap Putusan MA RI No. 55 PK/Pid/1996, Putusan MA RI No. 109 PK/Pid/2007 dan Putusan MA RI No. 07 PK/Pidsus/2009)

2 111 125

Analisis Tentang Syarat Formil Dan Materil Dalam Pengajuan Peninjauan Kembali No 97 PK/Pid.Sus/2012 Dalam Perkara Tindak Pidana Korupsi Dengan Terpidana Sudjiono Timan

0 8 45

TINJAUAN YURIDIS MENGENAI PENINJAUAN KEMBALI YANG DIAJUKAN OLEH PENUNTUT UMUM TERHADAP PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI YANG TELAH DIAJUKAN LEBIH DAHULU OLEH TERPIDANA DI MAHKAMAH AGUNG.

0 0 1

STUDI KASUS PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NO. 183 PK/PID/2010 TENTANG PENINJAUAN KEMBALI YANG DIAJUKAN OLEH TERPIDANA ATAS PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI YANG DIAJUKAN OLEH JAKSA PENUNTUT UMUM.

0 0 1

STUDI KASUS PUTUSAN MA NO 39 PK/Pid.Sus/2011 TENTANG PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI YANG MENERAPKAN KETENTUAN PIDANA YANG LEBIH RINGAN DENGAN DIDASARKAN KEPADA ADANYA KEKHILAFAN HAKIM ATAU KEKELIRUAN YANG.

0 0 1

STUDI KASUS PENERAPAN PASAL 170 KUHP MENGENAI KEKERASAN DENGAN TENAGA BERSAMA YANG DILAKUKAN OLEH GENG MOTOR DAN ALASAN PENINJAUAN KEMBALI DALAM PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NO.38 PK/PID/2009 ATAS TERPIDANA.

0 0 1

TINJAUAN TENTANG ADANYA KEKHILAFAN HAKIM ATAU SUATU KEKELIRUAN YANG NYATA SEBAGAI ALASAN PENGAJUAN PENINJAUAN KEMBALI OLEH TERPIDANA DALAM PERKARA KORUPSI GRATIFIKASI (STUDI PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG Nomor 64 PK/Pid.Sus/2012).

0 2 11

KEADAAN BARU DAN KEKHILAFAN HAKIM SEBAGAI DASAR PENGAJUAN PENINJAUAN KEMBALI II OLEH TERPIDANA PERKARA PERJUDIAN (Studi Putusan Mahkamah Agung Nomor: 112 PK/Pid/2012).

0 0 1

TINJAUAN YURIDIS KEADAAN BARU DAN KEKHILAFAN YANG NYATA SEBAGAI DASAR PENGAJUAN PENINJAUAN KEMBALI OLEH TERPIDANA DALAM PERKARA PEMALSUAN SURAT (STUDI KASUS DALAM PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR 99 PK/PID/2009).

0 0 12

TINJAUAN YURIDIS TENTANG NOVUM DAN KEKHILAFAN YANG NYATA DARI HAKIM SEBAGAI ALASAN PENGAJUAN PENINJAUAN KEMBALI OLEH TERPIDANA DALAM PERKARA LETTER OF CREDIT (L/C) FIKTIF (STUDI KASUS DALAM PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NOMOR: 47 PK/PID.SUS/2012).

0 1 14