PERLINDUNGAN HUKUM PEMEGANG SAHAM ATAS PENURUNAN NILAI SAHAM AKIBAT INFORMASI MENYESATKAN OLEH PEMEGANG SAHAM DIKAITKAN HUKUM POSITIF INDONESIA.

ABSTRAK
PERLINDUNGAN HUKUM PEMEGANG SAHAM ATAS PENURUNAN
NILAI SAHAM AKIBAT INFORMASI MENYESATKAN OLEH
PEMEGANG SAHAM DIKAITKAN HUKUM POSITIF INDONESIA
DIO PRATAMA
110110090335

Penanaman modal merupakan suatu aspek penting dalam
perekenomian suatu negara. Penegakan hukum merupakan aspek
penting dalam Pasar Modal. Salah satu tujuan dari penegakan hukum
tersebut adalah untuk melindungi pemegang saham. Dalam suatu
perusahaan pemegang saham merupakan pihak yang membawa dana ke
dalam perusahaan, sehingga dia di samping disebut sebagai
stakeholders, disebut juga sebagai bagholders bagi perusahaannya.
Hukum setiap saat akan melindunginya, terutama dalam hal adanya
informasi menyesatkan. Karena suatu informasi akan mempengaruhi
langkah yang akan dilakukan pemegang saham terhadap saham yang
dimilikinya. Sehingga informasi menyesatkan akan berdampak pada
turunnya harga saham yang merugikan pemegang saham sebagai
investor. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana
perlindungan hukum bagi pemegang saham atas informasi menyesatkan

oleh pemegang saham serta untuk mengetahui bagaimana tindakan
hukum yang dapat dilakukan pemegang saham yang dirugikan atas
adanya informasi menyesatkan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif
yang menitikberatkan penelitian terhadap data sekunder berupa bahan
hukum primer, sekunder dan tersier. Spesifikasi penelitian yang digunakan
penulis adalah deskriptif analitis, yaitu menggambarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, kemudian dikaitkan dengan teori
hukum dan praktik pelaksanaan hukum positif sesuai dengan
pembahasan penulis.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa pengungkapan
informasi menyesatkan merupakan hal yang dilarang dalam Pasar Modal
karena menyebabkan turunnya harga saham yang merugikan pemegang
saham. Sebagai bentuk perlindungan hukum atas informasi menyesatkan
terdapat prinsip prinsip keterbukaan perusahaan dan selanjutnya
pemegang saham dapat meminta diadakannya penyidikan oleh OJK.
Setelah adanya penyidikan dan terbukti melanggar ketentuan mengenai
larangan pemberian informasi menyesatkan (Pasal 93 UUPM) dan
mengakibatkan turunnya harga saham suatu emiten. Maka dapat dikenai
sanksi pidana (Pasal 104 UUPM) dan dimintai ganti rugi perdata (Pasal

111 UUPM).

iv