Uji efek antiinflamasi dekokta daun songgolangit (Tridax procumbens L.) pada mencit betina galur Swiss terinduksi karagenin.

(1)

INTISARI

Inflamasi merupakan respon tubuh akibat adanya benda merugikan sebagai contoh mikroba/sel yang rusak. Tridax procumbens L. merupakan salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai antiinflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antiinflamasi dekokta daun Tridax procumbens L. dan mengetahui dosis efektif dekokta daun Tridax procumbens L.

Penelitian ini termasuk penelitian eksperimental murni dengan rancangan acak lengkap pola searah. Dua puluh lima ekor mencit dibagi menjadi lima kelompok. Kelompok I diberikan aquadest; kelompok II diberikan Kalium diklofenak; kelompok III, IV, dan V diberikan dekokta daun Tridax procumbens L. dosis 1000, 1500, dan 2000 mg/kg BB. Udema pada kaki mencit diukur menggunakan Plethysmometer selama 10 jam setelah mencit terinduksi karagenin 3% secara subplantar. Hasil dianalisis dengan menghitung AUC volume udema kaki mencit kemudian dianalisis secara statistik dengan uji Saphiro-Wilk dilanjutkan analisis Kruskal-Wallis dan uji Mann-Whitney taraf kepercayaan 95%.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dekokta daun Songgolangit memiliki efek antiinflamasi. Persen penghambatan inflamasi oleh dekokta daun Songgolangit pada dosis 1000 mg/kg BB, 1500 mg/kg BB dan 2000 mg/kg BB berturut-turut yaitu 8,839%; 10,345%; dan 13,674%. Dosis dekokta daun Songgolangit yang memiliki efek sebagai antiinflamasi terdapat pada dosis 1500 mg/kg BB dan 2000 mg/kg BB.


(2)

ABSTRACT

Inflammation is a body response to microbes or damaged body tissue. Tridax

procumbens L. leaves is one of the plants that can be used as anti-inflammatory

agent. The aim of this research is to prove the anti-inflammatory effect of Tridax

procumbens L. leaves decoction and find the effective dose of Tridax procumbens L.

leaves decoction.

This research was pure experimental with randomized complete direct sampling design. Twenty five mice were divided into five group. Group I was given aquadest; group II was given diclofenac; and group III, IV, and V were given decoction Tridax procumbens L. leaves with dose 1000; 1500; and 2000 mg/kg BW respectively. Hind paw edema was measured using Plethysmometer for ten hours started after mice were induced by carragenaan 3%. Data was analyzed by calculating AUC volume of hind paw edema, then the data statistically analyzed by Saphiro-Wilk test continued by using Kruskal-Wallis test and Mann-Whitney test with 95% confidence rate.

The result showed that Songgolangit leaves decoction had an anti-inflammatory effect. The percentage of anti-inflammatory inhibition by Songgolangit leaves decoction from 1000 mg/kg BW, 1500 mg/kg BW, and 2000 mg/kg BW were 8,839%; 10,345%; and 13,674% respectively. The dose of Songgolangit leaves decoction that had antiinflammatory effect was 1500 mg/kg BW and 2000 mg/kg BW.


(3)

i

UJI EFEK ANTIINFLAMASI DEKOKTA DAUN SONGGOLANGIT (Tridax procumbens L.) PADA MENCIT BETINA GALUR SWISS

TERINDUKSI KARAGENIN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)

Program Studi Farmasi

Diajukan Oleh:

Satrio Budi Utomo

NIM : 128114166

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(4)

i

UJI EFEK ANTIINFLAMASI DEKOKTA DAUN SONGGOLANGIT (Tridax procumbens L.) PADA MENCIT BETINA GALUR SWISS

TERINDUKSI KARAGENIN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)

Program Studi Farmasi

Diajukan Oleh:

Satrio Budi Utomo

NIM : 128114166

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(5)

ii ,


(6)

(7)

iv

PERSEMBAHAN

“You should enjoy the little detours to the

fullest. Because that’s where you’ll find the

things more important than you want” –

Ging Freecss (Hunter x Hunter)

“If you have time to think of a beautiful end, then live

beauti

fully until the end” –

Sakata Gintoki

Kupersembahkan skripsi ini untuk : Allah SWT

Orang tua dan keluargaku Sahabat-sahabat terbaikku

Teman seperjuanganku dalam penyusunan skripsi Teman-teman seperjalanan kuliah


(8)

(9)

(10)

vii

PRAKATA

Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya selama proses penelitian hingga terselesaikannya naskah skripsi

yang berjudul “UJI EFEK ANTIINFLAMASI DEKOKTA DAUN SONGGOLANGIT (Tridax procumbens L.) PADA MENCIT BETINA GALUR

SWISS TERINDUKSI KARAGENIN” dengan baik dan lancar. Merupakan anugerah yang tidak ternilai penulis bisa memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.) Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma.

Banyak rintangan dan masalah yang dihadapi penulis dari awal hingga akhir penyusunan naskah skripsi ini. Berkat bimbingan, bantuan, dukungan dan doa yang tulus dari berbagai pihak yang diberikan secara langsung ataupun tidak langsung kepada penulis, akhirnya penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, tanpa mengurangi rasa hormat, penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada :

1. drh. Sugiyono, M. Sc. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan masukan serta pengarahan selama penelitian dan penyusunan naskah skripsi ini.

2. Ipang Djunarko, M. Sc., Apt. dan Yohanes Dwiatmaka, M. Si. sebagai dosen penguji yang telah memberikan kritik dan saran yang membangun demi penyelesaian penelitian dan naskah skripsi ini.

3. Prof. Soegihardjo, M. Sc., Apt., selaku dosen pembimbing terdahulu yang telah membimbing penulis.

4. Staf laboratorium Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta atas segala bantuan dan kerjasama selama penulis melakukan penelitian di laboratorium farmasi.

5. Orang tua dan keluarga, terutama kepada Ibu dan Bapak, yang selalu memberikan semangat, doa, dan dukungan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.


(11)

viii

6. Abednego Yoga Dwi Prasetyo, Laurensius Danang Wicaksana dan Michael Giovanni sebagai teman seperjuangan yang telah bersama-sama berjuang untuk menyelesaikan penelitian.

7. Teman-teman farmasi 2012 khususnya kelas FSM D 2012 dan FKK B 2012 atas kebersamaan, canda tawa, pengalaman, dukungan, dan motivasi untuk penulis selama menjalani kuliah di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma.

8. “Keluarga Cemara” Maria Angelika Suhadi, Natalia Putri Arumsari, Bonifasia Anna Carisa, Cyndi Yulanda Pasaribu, Rahayu Triwanti, Lucia Ida Ayu Kristiana, Sona Karisnata Inriano, Lusia Christin Setiawati, Lusia Joice, Patrisia Yosepha Jelarut, Rury Henggar Tyas Utami, Kresensia Trisnawati Hasrat, Yeni Mardiati, Veronika, Siti Sisca, Aditya Lela, Nanda Tia, dan Monalisa Mangkoan untuk perhatian, semangat, dorongan, motivasi, kebersamaan, dan doa yang diberikan kepada penulis serta terimakasih untuk setiap canda tawa dan senyuman yang telah diberikan kepada penulis.

9. Yudha Adi Prabowo, Bartolomeus Widiasta, Laurensius Danang Wicaksana, Desion Sudi, dan Buana Cahya Wijaya untuk segala bantuan, motivasi, nasehat, doa, dan kebersamaan yang diberikan kepada penulis.

10. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu oleh penulis sehingga penulis mampu menyelesaikan naskah skripsi ini dengan baik.

Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan dalam penyusunan naskah skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun sehingga dapat membuat karya ini menjadi lebih baik.

Akhir kata penulis berharap skripsi ini akan memberikan manfaat dalam bidang ilmu kefarmasian, pembaca, dan perkembangan ilmu pengetahuan.

Yogayakarta, 13 Juni 2016


(12)

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

PRAKATA ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

INTISARI ... xiii

ABSTRACT ... xiv

PENDAHULUAN ... 1

METODE PENELITIAN ... 3

HASIL DAN PEMBAHASAN ... 6

KESIMPULAN ... 10

DAFTAR PUSTAKA ... 11

LAMPIRAN ... 14


(13)

x

DAFTAR TABEL

Hal. Tabel I. Rata-rata AUC total volume udema telapak kaki mencit uji efek pada

kelompok kontrol negatif aquadest 0,5 mL; kontrol positif kalium diklofenak dosis 9,1 mg/kg BB; dekokta daun Songgolangit dosis 1000 mg/kg BB; dekokta daun Songgolangit dosis 1500 mg/kg BB; dan dekokta daun Songgolangit dosis 2000 mg/kg BB ... 7 Tabel II. Data hasil uji Post-Hoc Mann-Whitney AUC total uji efek

antiinflamasi pada kelompok kontrol negatif aquadest 0,5 mL; kontrol positif kalium diklofenak dosis 9,1 mg/kg BB; dekokta daun Songgolangit dosis 1000 mg/kg BB; dekokta daun Songgolangit dosis 1500 mg/kg BB; dan dekokta daun Songgolangit dosis 2000 mg/kg BB ... 9 Tabel III. Persen (%) inhibisi edema uji efek antiinflamasi pada kelompok kontrol

kalium diklofenak, dekokta daun Songgolangit dosis 1000 mg/kg BB, 1500 mg/kg BB, dan 2000 mg/kg BB ... 11


(14)

xi

DAFTAR GAMBAR

Hal. Gambar 1. Kurva volume udema (ml) terhadap waktu (jam) pada masing-masing

kelompok uji efek antiinflamasi ... 8

Gambar 2. Daun Songgolangit (Tridax procumbens L.) dengan kondisi baik ... 15

Gambar 3. Daun Songgolangit (Tridax procumbens L.) dengan kondisi kurang baik ... 16

Gambar 4. Dekokta daun Songgolangit (Tridax procumbens L.) ... 17

Gambar 5. Udema telapak kaki belakang mencit... 18


(15)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Hal.

Lampiran 1. Daun Songgolangit (Tridax procumbens L.) dan pembuatan dekokta ... 15

Lampiran 2. Udema telapak kaki belakang mencit dan pengukuran volume kaki mencit ... 18

Lampiran 3. Surat pengesahan determinasi Songgolangit ... 20

Lampiran 4. Surat Ethical Clearance (EC) ... 21

Lampiran 5. Perhitungan dosis ... 22

Lampiran 6. Hasil analisis uji statistik nilai AUC total pada uji efek antiinflamasi dekokta daun Songgolangit (Tridax procumbens L.) ... 23

Lampiran 7. Hasil analisis uji Kruskal-Wallis nilai AUC total pada kelompok uji efek antiinflamasi dekokta daun Songgolangit (Tridax procumbens L.) ... 28

Lampiran 8. Hasil analisis uji post-hoc nilai AUC total pada kelompok uji antiinflamasi dekokta daun Songgolangit (Tridax procumbens L.) ... 29


(16)

xiii

INTISARI

Inflamasi merupakan respon tubuh akibat adanya benda merugikan sebagai contoh mikroba/sel yang rusak. Tridax procumbens L. merupakan salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai antiinflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antiinflamasi dekokta daun Tridax procumbens L. dan mengetahui dosis efektif dekokta daun Tridax procumbens L.

Penelitian ini termasuk penelitian eksperimental murni dengan rancangan acak lengkap pola searah. Dua puluh lima ekor mencit dibagi menjadi lima kelompok. Kelompok I diberikan aquadest; kelompok II diberikan Kalium diklofenak; kelompok III, IV, dan V diberikan dekokta daun Tridax procumbens L. dosis 1000, 1500, dan 2000 mg/kg BB. Udema pada kaki mencit diukur menggunakan Plethysmometer selama 10 jam setelah mencit terinduksi karagenin 3% secara subplantar. Hasil dianalisis dengan menghitung AUC volume udema kaki mencit kemudian dianalisis secara statistik dengan uji Saphiro-Wilk dilanjutkan analisis Kruskal-Wallis dan uji Mann-Whitney taraf kepercayaan 95%.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dekokta daun Songgolangit memiliki efek antiinflamasi. Persen penghambatan inflamasi oleh dekokta daun Songgolangit pada dosis 1000 mg/kg BB, 1500 mg/kg BB dan 2000 mg/kg BB berturut-turut yaitu 8,839%; 10,345%; dan 13,674%. Dosis dekokta daun Songgolangit yang memiliki efek sebagai antiinflamasi terdapat pada dosis 1500 mg/kg BB dan 2000 mg/kg BB.


(17)

xiv

ABSTRACT

Inflammation is a body response to microbes or damaged body tissue.

Tridax procumbens L. leaves is one of the plants that can be used as

anti-inflammatory agent. The aim of this research is to prove the anti-anti-inflammatory effect of Tridax procumbens L. leaves decoction and find the effective dose of

Tridax procumbens L. leaves decoction.

This research was pure experimental with randomized complete direct sampling design. Twenty five mice were divided into five group. Group I was given aquadest; group II was given diclofenac; and group III, IV, and V were given decoction Tridax procumbens L. leaves with dose 1000; 1500; and 2000 mg/kg BW respectively. Hind paw edema was measured using Plethysmometer for ten hours started after mice were induced by carragenaan 3%. Data was analyzed by calculating AUC volume of hind paw edema, then the data statistically analyzed by Saphiro-Wilk test continued by using Kruskal-Wallis test and Mann-Whitney test with 95% confidence rate.

The result showed that Songgolangit leaves decoction had an anti-inflammatory effect. The percentage of anti-inflammatory inhibition by Songgolangit leaves decoction from 1000 mg/kg BW, 1500 mg/kg BW, and 2000 mg/kg BW were 8,839%; 10,345%; and 13,674% respectively. The dose of Songgolangit leaves decoction that had antiinflammatory effect was 1500 mg/kg BW and 2000 mg/kg BW.


(18)

1

PENDAHULUAN

Penggunaan tanaman obat untuk menyembuhkan penyakit masih banyak digunakan oleh masyarakat karena dirasa memiliki efek samping yang lebih rendah jika dibandingkan dengan obat-obatan modern pada umumnya. Berdasarkan penelitian (Manjamalai, Varghese, Haridas, dan Grace, 2012), data dari WHO memperkirakan sebanyak 80% dari penduduk dunia masih bergantung pada obat tradisional sebagai kebutuhan utama dalam mengobati penyakit atau pun kebutuhan kesehatan.

Inflamasi (peradangan) merupakan reaksi komplek terhadap agen/bahan yang merugikan sebagai contoh mikroba dan sel yang rusak (biasanya nekrosis), yang berupa respons vascular, migrasi, dan aktivasi leukosit serta reaksi sistemik. Gambaran unik proses inflamasi merupakan reaksi pembuluh darah, yang menyebabkan akumulasi cairan dan leukosit di jaringan ekstravaskular. Pada dasarnya, peradangan merupakan respons protektif dengan tujuan utamanya menyingkirkan organisme penyebab awal cedera (misalnya mikroba, toksin) dan konsekuensi cedera tersebut (misalnya sel dan jaringan nekrotik) (Kumar dkk., 2005). Reaksi inflamasi yang timbul sebagai gejala klinis antara lain bengkak (tumor), kemerahan (rubor), nyeri (dolor), panas (calor), hilangnya fungsi (functio laesa) (Katzung, 2011). Inflamasi dipengaruhi oleh senyawa dan mediator yang dihasilkan oleh asam arakidonat. Asam arakidonat dimetabolisme melalui dua jalur yaitu melalui jalur siklooksigenase dan jalur lipooksigenase (Tjay dan Rahardja, 2002). Asam arakidonat adalah subsrat utama yang berada pada jalur siklooksigenase dan lipooksigenase. Jalur sikloksigenase (COX) terdiri dari dua yaitu COX-1 dan COX-2 yang mengawali biosintesis prostaglandin dan tromboksan. Jalur lipooksigenase akan mengawali sintesis leukotrien, lipoksin, dan komponen penyebab inflamasi lainnya (Rang, Dale, Ritter, dan Flower, 2007).


(19)

2

Terdapat dua macam inflamasi (peradangan):

a. Inflamasi akut : merupakan respons cepat terhadap agen yang merugikan dan berfungsi untuk menyakurkan mediator-mediator pertahanan ke tempat cedera. Peradangan akut memiliki 3 komponen yaitu perubahan kaliber pembuluh darah yang menyebabkan peningkatan aliran darah, perubahan structural mikrovaskular, emigrasi leukosit dari mikrosirkulasi.

b. Inflamasi kronis : merupakan peradangan yang durasinya memanjang (mingguan atau bulanan) berupa peradangan aktif, kerusakan jaringan, dan upaya perbaikan yang berlangsung secara bersamaan (Kumar dkk., 2005).

Songgolangit (Tridax procumbens L.) merupakan tanaman menahun yang mempunyai daun pendek dan berambut. Songgolangit memiliki bunga berwarna kuning. Songgolangit merupakan tanaman yang umum tumbuh di tempat terbuka, pada tanah dengan tekstur kasar dari daerah tropis. Songgolangit tumbuh pada lokasi kering dan terkena sinar matahari, tempat berpasir, dan padang rumput. Batang mempunyai tinggi sekitar 30-50 cm, daun bergerigi tidak beraturan dengan panjang 3-7 cm dan berambut pada kedua permukaannya. Bunga berbetuk bulat, berwarna kuning berambut (Ankita dan Jain, 2012).

Songgolangit merupakan salah satu tumbuhan yang digunakan sebagai obat tradisonal dalam mengobati penyakit. Mayoritas masyarakat Indonesia dalam mengolah tumbuhan obat dilakukan dengan cara merebus, cara ini hamper sama dengan metode dekokta yaitu ekstraksi tanaman menggunakan aquadest yang dipanaskan pada suhu 900C selama 30 menit.

Songgolangit diketahui memiliki khasiat sebagai antiinflamasi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Awasthi, Irshad, Das, Ganti, dan Moshahid (2009) ekstrak etanol dari daun Songgolangit dan Calotoropis gigantea R.Br., efek antiinflamasi daun Songgolangit mempunyai aktivitas antiinflamasi yang lebih besar dibandingkan dengan Calotropis gigantea R.Br. Berdasarkan penelitian Manjamalai et al. (2012), ekstrak metanol daun Songgolangit mempunyai daya antiinflamasi pada dosis 250 mg/kg BB dan 500 mg/kg BB pada kaki mencit yang terinduksi oleh karagenin. Penelitian yang dilakukan Das, Das,


(20)

3

Das, dan Basu (2009) mengenai evaluasi efek antiinflamasi dari Calotropis

gigantea dan daun Songgolangit pada tikus betina dan jantan albino galur wistar

dengan induksi menggunakan karagenin sebesar 1%, menunjukkan adanya aktivitas antiinflamasi pada semua fase inflamasi dalam ekstrak etanol daun Songgolangit dengan dosis 300 mg/kg BB. Berdasarkan penelitian Ikewuchi, Ikewuchi, dan Ifenacho (2015) daun Songgolangit mengandung flavonoid dengan kandungan utama kaempferol. Berdasarkan penelitian Kim, Jun, dan Lee (2015) deteksi senyawa kaempferol menggunakan High-performance liquid chromatograpy menunjukkan bahwa kaempferol mampu diekstraksi menggunakan air. Proses pemanasan pada ekstraksi menggunakan air akan meningkatkan kelarutan senyawa flavonoid (Xu, Chen, Xhang, Jiang, dan Ye, 2008).

Berdasarkan penelitian diatas maka dapat diambil hipotesis jika dekokta daun Songgolangit memiliki efek sebagai antiinflamasi, sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui efek antiinflamasi dekokta daun Songgolangit dan mengetahui dosis dekokta daun Songgolangit yang mampu memberikan efek antiinflamasi.

METODE PENELITIAN

Penelitian mengenai efek antiinflamasi daun Songgolangit (Tridax

procumbens L) merupakan penelitian jenis eksperimental murni dengan

rancangan acak lengkap pola searah. Variabel bebas pada penelitian ini yaitu dosis dekokta daun Songgolangit sebesar 1000 mg/kg BB, 1500 mg/kg BB, dan 2000 mg/kg BB. Variabel terikat yaitu penurunan volume udema kaki mencit yang diukur menggunakan Plethysmometer. Variabel pengacau terkendali antara lain subyek uji yang merupakan mencit betina, berat badan mencit 20-30 g, umur 2-3 bulan, dan galur Swiss. Variabel pengacau tak terkendali yaitu kondisi patologis mencit yang digunakan pada penelitian ini.

Bahan

Bahan yang digunakan untuk uji efek antiinflamasi daun Songgolangit antara lain; hewan uji berupa mencit betina galur Swiss berumur 2-3 bulan dengan


(21)

4

berat badan sekitar 20-30 g sebanyak 25 ekor yang diperoleh dari LPPT UGM. Daun Songgolangit yang diperoleh dari Paingan, Maguwoharjo, Sleman, DIY. Aquadest yang diperoleh dari Bratachem. Zat inflamatogen yang berupa karagenin 3% yang diperoleh dari Laboratorium Farmakologi Fakultas Farmasi UII. Serbuk Cataflam® Fast yang mengandung kalium diklofenak 50 mg. Larutan

NaCl fisiologis 0,9%.

Alat

Alat yang digunakan antara lain Plethysmometer Ugo Basile yang terdapat pada laboratorium Farmakologi-Toksikologi Fakultas Farmasi Sanata Dharma, panci infundasi, termometer, alat-alat gelas (labu ukur, gelas beker, labu erlenmeyer, gelas ukur, pipet tetes, batang pengaduk, pipet ukur), penangas, timbangan mencit, timbangan analitik, alat suntik, kanul per oral, kamera,

stopwatch, dan Moisture Balance dengan merek Mettler Toledo yang terdapat

pada laboratorium Kimia Analisis Fakultas Farmasi Sanata Dharma.

Penentuan Waktu Pemberian Kalium Diklofenak Dosis 9,1 mg/kg BB

Kalium diklofenak doiss 4,48 mg/kg BB diberikan secara per oral 15 menit setelah injeksi karagenin 1% secara subplantar (Gunawan, 2010).

Prosedur Pembuatan Dekokta

Daun Songgolangit dikumpulkan dari Paingan, Maguwoharjo, Sleman, DIY. Tumbuhan songgolangit dipanen kemudian dipisahkan daun dari bagian lainnya. Daun yang digunakan untuk uji efek antiinflamasi dipilih daun yang berwarna hijau segar, tidak berlubang, tidak busuk, dan tidak terdapat kotoran serangga. Daun Songgolangit disortasi basah, kemudian dilakukan pencucian menggunakan air mengalir hingga bersih yang dapat terlihat pada air hasil pencucian terlihat jernih. Pencucian dilakukan untuk menghilangkan kotoran yang dimungkinkan masih terdapat pada daun Songgolangit. Daun Songgolangit ditiriskan untuk menghilangkan air pada permukaan daun. Daun kemudian dikeringkan menggunakan oven pada suhu 45-50 0C selama 24 jam. Daun yangg


(22)

5

sudah kering kemudian diserbuk menggunakan blender dan diayak menggunakan ayakan dengan nomor ayakan 30/40. Kadar air serbuk simplisia ditentukan berdasarkan persyaratan serbuk yang baik, yaitu kadar air kurang dari 10% (Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makan, 1995). Pengukuran dilakukan denngan Moisture balance dengan replikasi sebanyak tiga kali.

Pembuatan dekokta daun Songgolangit dimulai dengan menimbang serbuk daun Songgolangit sebanyak 10 g dan ditambahkan 20 mL aquadest sebagai pembasah kemudian ditambah 100 mL aquadest ke dalam panci infundasi. Campuran tersebut kemudian dipanaskan di atas penangas selama 30 menit dimulai dari suhu 900C sambil sesekali diaduk. Campuran diambil, kemudian diperas menggunakan kain flannel hingga didapatkan volume 100 mL, jika volume yang didapatkan kurang dari 100 mL, maka ditambahkan air sedikit demi sedikit pada ampas hingga didapatkan volume dekokta yang dikehendaki.

Prosedur uji efek antiinflamasi

Mencit dikelompokkan menjadi lima kelompok dengan masing-masing kelompok berjumlah lima mencit. Sebelum diberi perlakuan, volume kaki mencit diukur terlebih dahulu menggunakan Plethysmometer. Kelompok I : kontrol negatif aquadest volume 0,5 mL secara per oral, setelah 15 menit kaki kiri mencit karagenin 3%; Kelompok II : kontrol positif kalium diklofenak dosis 9,1 mg/kg BB secara per oral, seelah 15 menit kaki kiri mencit diinjeksi karagenin 3%; Kelompok III : dekokta daun Songgolangit dosis 1000 mg/kg BB secara per oral, setelah 15 menit kaki kiri mencit diinduksi karagenin; Kelompok IV : dekokta daun Songgolangit dosis 1500 mg/kg BB secara per oral, setelah 15 menit kaki kiri mencit diinjeksi karagenin; Kelompok V : dekokta daun Songgolangit dosis 2000 mg/kg BB, setelah 15 menit kaki kiri mencit diinjeksi karagenin.

Analisis Hasil

Data volume telapak kaki mencit yang didapatkan kemudian dihitung AUC (Area

under curve) udema berdasarkan volume kaki mencit dengan rumus sebagai


(23)

6 Keterangan:

AUC 0-x = Area Under Curve dari volume udema telapak kaki mencit pada

menit ke-0 sampai menit ke-600

Cn– Cn-1 = Besarnya volume udema dari menit ke-0 sampai menit ke-600

tn– tn-1 = Lamanya waktu pengukuran volume udema mulai dari menit

ke-0 hingga menit ke-6ke-0ke-0.

Setelah didapatkan AUC volume udema, kemudian data tersebut dianalisis secara statistik menggunakan SPSS 22 untuk mengetahui dosis dekokta daun Songgolangit yang mempunyai efek sebagai antiinflamasi. Data AUC diuji normalitasnya menggunakan uji Shapiro-Wilk. Setelah diuji normalitas, data AUC kemudian diuji menggunakan Levenne test untuk mengetahui apakah data mempunyai varians sama atau tidak. Uji dilanjutkan mengunakan Kruskall-Wallis untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan dalam kelompok uji udema daun Songgolangit. Setelah dilakukan uji Kruskall-Wallis, dilanjutkan uji Post-Hoc

Mann-Whitney untuk mengetahui perbedaan masing-masing kelompok uji udema

daun Songgolangit.

Persen inhibisi radang dihitung berdasarkan Su, Li, dan Zhu (2011) sebagai berikut:

Keterangan:

Vt = volume udema kaki mencit kelompok perlakuan Vo = volume udema kaki mencit kelompok kontrol negatif

Berdasarkan rumus perhitungan persen inhibisi radang, maka rumus tersebut bisa diadaptasi menjadi :


(24)

7 Keterangan:

AUCt = AUC pada telapak kaki mencit kelompok perlakuan

AUCc = AUC pada telapak kaki mencit kelompok kontrol negatif

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada tabel 1 menunjukkan hasil rata-rata AUC total dan standard error volume edema setelah pemberian secara per oral dekokta daun Songgolangit selama 10 jam yang diukur menggunakan plethysmometer.

Tabel I. rata-rata AUC total volume udema telapak kaki mencit uji efek antiinflamasi pada kelompok kontrol negatif aquadest 0,5 mL; kontrol positif kalium diklofenak dosis 9,1 mg/kg BB; dekokta daun Songgolangit dosis 1000 mg/kg BB, dekokta daun Songgolangit dosis 1500 mg/kg BB, dan dekokta daun Songgolangit dosis 2000 mg/kg BB

Kelompok Rata-rata AUC total (X±SE)

Kontrol negatif aquadest 0,5 mL 0,841±0,030

Kontrol kalium diklofenak 9,1 mg/kg BB 0,706±0,005

Dekokta daun Songgolangit 1000 mg/kg BB 0,767±0,008 Dekokta daun Songgolangit 1500 mg/kg BB 0,754±0,003 Dekokta daun Songgolangit 2000 mg/kg BB 0,726±0,005 Keterangan :

X = Mean (rata-rata) SE = Standard error

Pada tabel I memperlihatkan rata-rata AUC total dari dekokta dosis 1000 mg/kg BB, dekokta dosis 1500 mg/kg BB, dan dekokta dosis 2000 mg/kg BB memiliki hasil yang lebih kecil jika dibandingkan dengan kontrol negatif aquadest, dari data tersebut menunjukkan jika kelompok perlakuan memiliki potensi dalam menurunkan udema. Apabila dibandingkan dengan kontrol positif, ketiga dosis dekokta daun Songgolangit memiliki potensi dalam menurunkan udema, namun kemampuannya lebih kecil daripada kalium diklofenak. Pada tabel I juga terlihat rata-rata AUC dari dekokta daun Songgolangit dosis 2000 mg/kg


(25)

8

BB memiliki hasil yang paling kecil dibandingkan dari dosis dekota daun Songgolagit yang lain, hal ini menunjukkan pada dosis 2000 mg/kg BB daun Songgolangit memiliki kemampuan paling besar dalam menurunkan udema.

Gambar 1. kurva volume udema (mL) terhadap waktu (jam) pada masing-masing kelompok uji efek antiinflamasi


(26)

9

Tabel II. data hasil uji Post-Hoc Mann-Whitney AUC total uji efek antiinflamasi pada kelompok kontrol negatif aqudest 0,5 mL; kontrol positif kalium diklofenak dosis 9,1 mg/kg BB; dekokta daun Songgolangit dosis 1000 mg/kg BB; dekokta daun Songgolangit dosis 1500 mg/kg BB; dan dekokta daun Songgolangit dosis 2000 mg/kg BB

Kelompok Nilai p

Kontrol negatif aquadest Kontrol positif kalium diklofenak 0,008(BB)

Dekokta daun Songgolangit dosis 1000 mg/kg BB

0,074(TB)

Dekokta daun Songgolangit dosis 1500 mg/kg BB

0,035(BB)

Dekokta daun Songgolangit dosis 2000 mg/kg BB

0,008(BB)

Kontrol positif kalium diklofenak

Dekokta daun Songgolangit dosis 1000 mg/kg BB

0,009(BB)

Dekokta daun Songgolangit dosis 1500 mg/kg BB

0,009(BB)

Dekokta daun Songgolangit dosis 2000 mg/kg BB

0.027(BB)

Dekokta daun Songgolangit dosis 1000 mg/kg BB

Dekokta daun Songgolangit dosis 1500 mg/kg BB

0.251(TB)

Dekokta daun Songgolangit dosis 2000 mg/kg BB

0.016(BB)

Dekokta daun Songgolangit dosis 1500 mg/kg BB

Dekokta daun Songgolangit dosis 2000 mg/kg BB

0,009(BB)

Keterangan:

P<0,05 = berbeda signifikan P>0,05 = berbeda tidak signifikan BB = berbeda bermakna TB = berbeda tidak bermakna

Pada tabel II dapat dilihat bahwa kontrol negatif aquadest berbeda secara signifikan dibandingkan dengan kontrol positif, dekokta dosis 1500 mg/kg BB, dekokta dosis 2000 mg/kg BB, dan tidak berbeda signifikan dibandingkan


(27)

10

dekokta dosis 1000 mg/kg BB. Kontrol positif dosis 9,1 mg/kg BB berbeda bermakna pada semua dosis dekokta daun Songgolangit. Dekokta daun Songgolangit dosis 1000 mg/kg BB memiliki perbedaan secara signifikan dibandingkan dengan dosis dekokta dosis 1500 dan 2000 mg/kg BB. Dekokta daun Songgolangit 1500 mg/kg BB memiliki perbedaan secara signifikan dengan dosis dekokta dosis 2000 mg/kg BB.

Mekanisme karagenin sebagai agen induksi edema bekerja dalam dua fase. Fase pertama terjadinya inflamasi akan terdeteksi mediator inflamasi histamin, serotonin, dan bradikinin. Fase kedua melibatkan prostaglandin yang bekerja menaikkan permeabilitas pembuluh darah. Selain prostaglandin, pada fase kedua terjadinya pembengkakan juga melibatkan COX-2. Aktivasi dan infiltrasi dari neutrofil juga berperan dalam respon inflamasi menghasilkan oksigen radikal seperti anion superoksida (O2-) (Necas and Bartosikova, 2013).

Kalium diklofenak merupakan obat antiinflamasi dengan mekanisme menghambat secara reversibel enzim siklooksigenase 1 dan siklooksigenase 2 (COX-1 dan COX-2) yang menurunkan pembentukan prekursor prostaglandin (Lacy, Armstrong, Goldman, dan Lance, 2009). Diklofenak merupakan penghambat siklooksigenase yang relatif tidak selektif dan kuat, juga mengurangi bioavailabilitas asam arakidonat. Obat ini cepat diserap sesudah pemberian secara oral, bioavailabilitas sistemiknya 30-70% karena metabolisme lintas pertama (Katzung, 2001).

Efek antiinflamasi yang terdapat pada daun Songgolangit (Tridax

procumbens L.) diduga berasal dari senyawa flavonoid. Berdasarkan penelitian

dari Ikewuchi, Ikewuchi, dan Ifenacho (2015) skrining dari daun Songgolangit (Tridax procumbens L.) mengandung senyawa alkaloid (kandungan utama akuamidin 68,7%), flavonoid (kandungan utama kaempferol 17,6%; (-)epikatekin 12,5%), karotenoid (kandungan utama lutein 62,6%), fitosterol (kandungan utama stigmasterol 80,9%), dan lignin (kandungan utama galvagrin 77,3%). Flavonoid memiliki berbagai macam mekanisme dalam menghambat inflamasi seperti menghambat biosintesis prostanoid, penghambatan pelepasan histamin, menghambat fosfodiesterase, dan menghambat jalur siklooksigenase. Flavonoid


(28)

11

juga mampu menghambat degranulasi neutrofil. Penghambatan degranulasi neutrofil merupakan cara untuk menghambat pelepasan asam arakidonat (Rathee, Chaudary, Rathee, Rathee, Kumar, dan Kachan 2009). Flavonoid pada daun Songgolangit diduga bekerja dalam menghambat histamine, neutrofil, dan penghambatan COX-2 sehingga mampu menghambat inflamasi.

Tabel III. persen (%) inhibisi edema uji efek antiinflamasi pada kelompok kontrol Kalium diklofenak, dekokta daun Songgolangit dosis 1000 mg/kg BB, 1500 mg/kg BB, dan 2000 mg/kg BB

Perlakuan % inhibisi edema

Kontrol positif Kalium diklofenak dosis 9,1 mg/kg BB 16,052%

Dekokta daun Songgolangit 1000 mg/kg BB 8,839%

Dekokta daun Songgolangit 1500 mg/kg BB 10,345%

Dekokta daun Songgolangit 2000 mg/kg BB 13,674%

Pada tabel III terlihat kemampuan inhibisi edema pada kelompok perlakuan. Kontrol kalium diklofenak memiliki persentase penghambatan edema paling tinggi jika dibandingkan beberapa dosis dekokta daun Songgolangit. Pada tabel diatas juga terlihat persentase penghambatan edema pada dekokta daun Songgolangit pada dosis 2000 mg/kg BB memiliki hasil yang paling besar.

Berdasarkan data tersebut maka dapat dikatakan bahwa hipotesis dekokta daun Songgolangit memliki efek antiinflamasi pada mencit terbukti benar dan dosis dekokta daun Songgolangit yang mempunyai efek sebagai antiinflamasi terdapat pada dosis 1500 mg/kg BB dengan %inhibisi edema sebesar 10,345% dan dosis 2000 mg/kg BB dengan %inhibisi edema sebesar 13,674%.

KESIMPULAN

1. Sediaan dekokta daun Songgolangit memiliki efek antiinflamasi pada mencit betina galur Swiss yang terinduksi karagenin 3%

2. Dosis dekokta daun Songgolangit yang memiliki efek sebagai antiinflamasi yaitu pada dosis 1500 mg/kg BB dengan %inhibisi edema sebesar 10,345% dan dosis 2000 mg/kg BB dengan %inhibisi edema sebesar 13,674%.


(29)

12

DAFTAR PUSTAKA

Ankita, J. and Jain, A., 2012, Tridax Procumbens (L.) : A Weed With Immense Medicinal Importance : A Review, International Journal of Pharma and

Bio Sciences, 3 (1), 544-552.

Awasthi, S., Irshad, M., Das, M.K., Ganti, S.S. and Moshahid, A.V., 2009, Anti-Inflammatory Activity of Calotropis gigantean and Tridax procumbens on Caraagenin-Induced Paw Edema in Rats, Ethnobotanical Leaflets, 13, 568-77.

Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan, 1995, Farmakope Indonesia, Edisi IV, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, 46.

Das, S., Das, S., Das, M.K. and Basu S.P., 2009, Evaluation of Anti-inflammatory Effect of Calotropis gigantean and Tridax procumbens on Wistar Albino Rats, J.Pharm. Sci & Res., 14, 123-126.

Gunawan, T., 2010, Efek Analgesik-Antiinflamasi Sari Buah Nanas (Ananas

comosus L.) pada Mencit Putih Betina, Skripsi, Universitas Sanata

Dharma, Yogyakarta.

Ikewuchi, C.C., Ikewuchi, J.C., dan Ifeanacho, M.O., 2015, Phytochemical Composition of Tridax procumbens Linn Leaves: Potestial as a Functional Food, Food and Nutrition Sciences, 6, 992-1004.

Katzung, and Bertram, G., 2001, Farmakologi Dasar dan Klinik, Penerbit Salemba, Jakarta, 449-450, 637.

Kim, O., Jun, W., dan Lee, J., 2016, Effect of Cudrania tricuspidata and Kaempferol in Endoplasmic Reticulum Stress-Induced Inflammation and Hepatic Insulin Resistance in HepG2 Cells, Nutrients, 8, 1-13.

Kumar, V., Abbas, A.K., dan Fausto, N., 2005, Robbins and Cotran Dasar

Potologis Penyakit, edisi 7, EGC, Jakarta, 49-50, 80.

Lacy, C.F., Armstrong, L.L., Goldman, M.P., and Lance, L.L., 2009, Drug

Information Handbook, Lexi-Comp, USA, p. 252.

Manjamalai, A., Varghese, S.S., Haridas, A., dan Grace, V.M.B., 2012, Antifungal, Anti-inflammatory and GC-MS Analysis for Bioactive Molecules of Tridax procumbens L. Leaves, Asian Journal of

Pharmaceutical and Clinical Research, 5(1), 139-145.

Necas, J., dan Bartosikova, L., 2013, Carrageenan: a Review, Veterinarni

Medicina, 58 (4), 187-205.

Rang, H.P., Dale, M.M., Ritter, J.M., dan Flower, R.J., 2007, Rang and Dale’s

Pharmacology, Elsevier, 215.

Rathee, P., Chaudary, H., Rathee, S., Rathee, D., Kumar, V., dan Kohli, K., 2009, Mechanism of Action of Flavonoids as Anti-inflammatory Agents: A Review, Inflammation & Allergy – Drug Target, 8, 229-235.

Su, J.Y., Li, Q.C., and Zhu, L., 2011, Evaluation of The In Vivo Anti-inflammatory Activity of A Flavone Glycoside from Cancrinia discoidea (Ledeb.) Poljak, EXCLI Journal, 10, 110-116.

Tjay, T.H. dan Rahardja, K., 2002, Obat-Obat Penting, edisi V, Elex Media Komputindo, Jakarta, 202-302.


(30)

13

Xu, G.H., Chen, D.H., Xhang, Y.H., Jiang, P., dan Ye, X.Q., 2008, Minerals, and Phenolic Compounds, and Antioxidant Capacity of Citrus Peel Extract by Hot Water, Journal of Food Sciences, 73(1), 11-18.


(31)

14


(32)

15

Lampiran 1. Daun Songgolangit (Tridax procumbens L.) dan dekokta daun Songgolangit (Tridax procumbens L.)


(33)

16

Gambar 3. Daun Songgolangit (Tridax procumbens L.) dengan kondisi kurang baik


(34)

17


(35)

18

Lampiran 2. Udema telapak kaki belakang mencit dan pengukuran volume kaki mencit


(36)

19


(37)

20

Lampiran 3. Surat pengesahan determinasi Songgolangit (Tridax procumbens L.)


(38)

21


(39)

22

Lampiran 5. Perhitungan dosis

a. Dosis dekokta daun Songgolangit (Tridax procumbens L.)

Dosis dekokta yang digunakan ditentukan berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Manjamalai, et al. (2012), yaitu dengan dosis sebesar 500 mg/kg BB mencit, diberikan secara peroral. Dosis tersebut dijadikan acuan sebagai dosis tengah perlakuan terhadap hewan uji. Berdasarkan dosis tengah, kemudian ditentukan dosis tertinggi dan terendah dengan perhitungan sebagai berikut.

Dosis tertinggi/dosis I = 500 mg/kg BB : 0,5 = 1000 mg/kg BB Dosis tengah/dosis II = 500 mg/kg BB

Dosis terendah/dosis III = 500 mg/kg BB x 0,5 = 250 mg/kg BB Dosis diatas kemusian dioptimasi menjadi:

Dosis rendah/dosis I = 1000 mg/kg BB

Dosis tengah/dosis II = 1000 mg/kg BB + (0,5 x 1000 mg/kg BB) = 1500 mg/kg BB

Dosis tinggi/dosis III = 1500 mg/kg BB + (0,5 x 1000 mg/kg BB) = 2000 mg/kg BB

b. Dosis karagenin 3%

Dosis karagenin 3% yang akan digunakan dihitung dengan perhitungan sebagai berikut:

c. Dosis Kalium diklofenak

Dosis kalium diklofenak pemberian pada manusia yaitu, 50 mg untuk berat badan 50 kg, maka dosis untuk manusia dengan berat badan 70 kg, yaitu sebesar 70 kg. Konversi dosis dari manusia dengan berat 70 kg ke mencit dengan berat 20 g adalah sebesar 0,0026 (Laurence and Bacharach, 1964). Perhitungan dosis kalium diklofenak adalah sebagai berikut.


(40)

23 Dosis = 70 mg x 0,0026

= 0,182 mg/ 20 g BB mencit = 9,1 mg/kg BB mencit


(41)

24

Lampiran 6. Hasil analisis uji statistik nilai AUC total pada uji efek antiinflamasi dekokta daun Songgolangit (Tridax procumbens L.) a. Uji Normalitas

Tests of Normality

Kelompok

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig. AUC Kontrol

aquadest .244 5 .200

* .874 5 .282

Kontrol Ka

Diklofenak .234 5 .200

* .881 5 .315

Dekokta dosis 1000

mg/kg BB

.172 5 .200* .973 5 .895

Dekokta dosis 1500

mg/kg BB

.223 5 .200* .938 5 .649

Dekokta dosis 2000

mg/kg BB

.333 5 .072 .885 5 .331

b. Uji homogenitas varians

Test of Homogeneity of Variances

AUC

Levene Statistic df1 df2 Sig. 10.286 4 20 .000


(42)

25

c. Rata-rata AUC volume udema dan standard error (SE) uji efek antiinflamasi dekokta daun Tridax procumbens L.

Descriptives

Kelompok Statistic Std. Error AUC Kontrol aquadest Mean .84120 .030492

95% Confidence Interval for Mean

Lower

Bound .75654 Upper

Bound .92586 5% Trimmed Mean .84233 Median .81700 Variance .005 Std. Deviation .068181 Minimum .752 Maximum .910 Range .158 Interquartile Range .126

Skewness -.114 .913 Kurtosis -1.706 2.000 Kontrol Ka Diklofenak Mean .70600 .005079

95% Confidence Interval for Mean

Lower

Bound .69190 Upper

Bound .72010 5% Trimmed Mean .70628 Median .70300 Variance .000 Std. Deviation .011358 Minimum .690 Maximum .717 Range .027


(43)

26

Interquartile Range .021

Skewness -.423 .913 Kurtosis -.866 2.000 Dekokta dosis 1000 mg/kg

BB

Mean .76660 .008394 95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound

.74329 Upper

Bound .78991 5% Trimmed Mean .76661 Median .77000 Variance .000 Std. Deviation .018770 Minimum .743 Maximum .790 Range .047 Interquartile Range .036

Skewness -.106 .913 Kurtosis -1.393 2.000 Dekokta dosis 1500 mg/kg

BB

Mean

.75420

.003153 95% Confidence Interval for

Mean

Lower

Bound .74545 Upper

Bound .76295 5% Trimmed Mean .75400 Median .75200 Variance .000 Std. Deviation .007050 Minimum .747 Maximum .765


(44)

27

Range .018 Interquartile Range .013

Skewness .980 .913 Kurtosis .445 2.000 Dekokta dosis 2000 mg/kg

BB

Mean .72600 . 005329 95% Confidence Interval for

Mean

Lower

Bound .71120 Upper

Bound .74080 5% Trimmed Mean .72572 Median .72500 Variance .000 Std. Deviation .011916 Minimum .712 Maximum .745 Range .033 Interquartile Range .017

Skewness 1.006 .913 Kurtosis 2.465 2.000


(45)

28

Lampiran 7. Hasil analisis uji Kruskal-Wallis nilai AUC total pada kelompok uji efek antiinflamasi dekokta daun Songgolangit (Tridax procumbens L.)

Ranks

Kelompok N Mean Rank AUC Kontrol aquadest 5 21.70

Kontrol Ka Diklofenak 5 3.40 Dekokta dosis 1000 mg/kg

BB 5 17.20 Dekokta dosis 1500 mg/kg

BB 5 14.90 Dekokta dosis 2000 mg/kg

BB 5 7.80 Total 25

Test Statisticsa,b

AUC Chi-Square 19.998 Df 4 Asymp. Sig. .000 a. Kruskal Wallis Test b. Grouping Variable


(46)

29

Lampiran 8. Hasil analisis uji post-hoc nilai AUC total pada kelompok uji antiinflamasi dekokta daun Songgolangit (Tridax procumbens L.)

a. Hasil analisis uji Mann-Whitney nilai AUC total pada kelompok kontrol negatif dengan kelompok kontrol positif

Ranks

Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks AUC Kontrol aquadest 5 8.00 40.00

Kontrol Ka Diklofenak 5 3.00 15.00 Total 10

Test Statisticsa

AUC Mann-Whitney U .000 Wilcoxon W 15.000 Z -2.643 Asymp. Sig. (2-tailed) .008 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008b

a. Grouping Variable: Kelompok b. Not corrected for ties.


(47)

30

b. Hasil analisis uji Mann-Whitney nilai AUC total pada kelompok kontrol negatif dengan kelompok perlakuan dosis 1000 mg/kg BB

Ranks

Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks AUC Kontrol aquadest 5 7.20 36.00

Dekokta dosis 1000 mg/kg

BB 5 3.80 19.00 Total 10

Test Statisticsa

AUC Mann-Whitney U 4.000 Wilcoxon W 19.000 Z -1.786 Asymp. Sig. (2-tailed) . 074 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .095b

a. Grouping Variable: Kelompok b. Not corrected for ties.


(48)

31

c. Hasil analisis uji Mann-Whitney nilai AUC total pada kelompok kontrol negatif dengan kelompok perlakuan dosis 1500 mg/kg BB

Ranks

Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks AUC Kontrol aquadest 5 7.50 37.50

Dekokta dosis 1500 mg/kg

BB 5 3.50 17.50 Total 10

Test Statisticsa

AUC Mann-Whitney U 2.500 Wilcoxon W 17.500 Z -2.108 Asymp. Sig. (2-tailed) .035 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .032b

a. Grouping Variable: Kelompok b. Not corrected for ties.


(49)

32

d. Hasil analisis uji Mann-Whitney nilai AUC total pada kelompok kontrol negatif dengan kelompok perlakuan dosis 2000 mg/kg BB

Ranks

Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks AUC Kontrol aquadest 5 8.00 40.00

Dekokta dosis 2000 mg/kg

BB 5 3.00 15.00 Total 10

Test Statisticsa

AUC Mann-Whitney U .000 Wilcoxon W 15.000 Z -2.635 Asymp. Sig. (2-tailed) .008 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008b

a. Grouping Variable: Kelompok b. Not corrected for ties.


(50)

33

e. Hasil analisis uji Mann-Whitney nilai AUC total pada kelompok kontrol positif dengan kelompok perlakuan dosis 1000 mg/kg BB

Ranks

Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks AUC Kontrol Ka Diklofenak 5 3.00 15.00

Dekokta dosis 1000 mg/kg

BB 5 8.00 40.00 Total 10

Test Statisticsa

AUC Mann-Whitney U .000 Wilcoxon W 15.000 Z -2.627 Asymp. Sig. (2-tailed) .009 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008b

a. Grouping Variable: Kelompok b. Not corrected for ties.


(51)

34

f. Hasil analisis uji Mann-Whitney nilai AUC total pada kelompok kontrol positif dengan kelompok perlakuan dosis 1500 mg/kg BB

Ranks

Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks AUC Kontrol Ka Diklofenak 5 3.00 15.00

Dekokta dosis 1500 mg/kg

BB 5 8.00 40.00 Total 10

Test Statisticsa

AUC Mann-Whitney U .000 Wilcoxon W 15.000 Z -2.627 Asymp. Sig. (2-tailed) .009 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008b

a. Grouping Variable: Kelompok b. Not corrected for ties.


(52)

35

g. Hasil analisis uji Mann-Whitney nilai AUC total pada kelompok kontrol positif dengan kelompok perlakuan dosis 2000 mg/kg BB

Ranks

Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks AUC Kontrol Ka Diklofenak 5 3.40 17.00

Dekokta dosis 2000 mg/kg

BB 5 7.60 38.00 Total 10

Test Statisticsa

AUC Mann-Whitney U 2.000 Wilcoxon W 17.000 Z -2.214 Asymp. Sig. (2-tailed) .027 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .032b

a. Grouping Variable: Kelompok b. Not corrected for ties.


(53)

36

h. Hasil analisis uji Mann-Whitney nilai AUC total pada kelompok perlakuan dosis 1000 mg/kg BB dengan kelompok perlakuan dosis 1500 mg/kg BB

Ranks

Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks AUC Dekokta dosis 1000 mg/kg

BB 5 6.60 33.00 Dekokta dosis 1500 mg/kg

BB 5 4.40 22.00 Total 10

Test Statisticsa

AUC Mann-Whitney U 7.000 Wilcoxon W 22.000 Z -1.149 Asymp. Sig. (2-tailed) .251 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .310b

a. Grouping Variable: Kelompok b. Not corrected for ties.


(54)

37

i. Hasil analisis uji Mann-Whitney nilai AUC total pada kelompok perlakuan dosis 1000 mg/kg BB dengan kelompok perlakuan dosis 2000 mg/kg BB

Ranks

Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks AUC Dekokta dosis 1000 mg/kg

BB 5 7.80 39.00 Dekokta dosis 2000 mg/kg

BB 5 3.20 16.00 Total 10

Test Statisticsa

AUC Mann-Whitney U 1.000 Wilcoxon W 16.000 Z -2.410 Asymp. Sig. (2-tailed) .016 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .016b

a. Grouping Variable: Kelompok b. Not corrected for ties.


(55)

38

j. Hasil analisis uji Mann-Whitney nilai AUC total pada kelompok perlakuan dosis 1500 mg/kg BB dengan kelompok perlakuan dosis 2000 mg/kg BB

Ranks

Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks AUC Dekokta dosis 1500 mg/kg

BB 5 8.00 40.00 Dekokta dosis 2000 mg/kg

BB 5 3.00 15.00 Total 10

Test Statisticsa

AUC Mann-Whitney U .000 Wilcoxon W 15.000 Z -2.619 Asymp. Sig. (2-tailed) .009 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008b

a. Grouping Variable: Kelompok b. Not corrected for ties.


(56)

39

BIOGRAFI PENULIS

Penulis skripsi dengan judul “Uji Efek Antiinflamasi

Dekokta Daun Songgolangit (Tridax procumbens L.) Pada Mencit betina Galur Swiss Terinduksi Karagenin” yang memiliki nama lengkap Satrio Budi Utomo, lahir di Banyumas pada tanggal 3 Desember 1994, merupakan anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Putut Wasi Nugroho dan Ibu Sri Hartati. Pendidikan formal yang ditempuh penulis yaitu TK Pertiwi (1999 – 2000), pendidikan sekolah dasar di SD N 1 Tinggarwangi (2000 – 2006), pendidikan sekolah menengah pertama di SMP N 1 Wangon (2006 – 2009), dan pendidikan sekolah menengah atas di SMA N 4 Yogyakarta (2009 – 2012). Penulis melanjutkan pendidikan sarjana di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada tahun 2012. Selama menempuh masa pendidikan, penulis berperan aktif dalam kegiatan UKF Voli (2012 – 2015), UKF Basket Putra (2012 – 2013), dan Panitia Komisi Pemilihan Umum Gubernur BEMF & Ketua DPMF Farmasi periode 2014 – 2015 (2013). Penulis juga pernah mengikuti kegiatan Pengobatan Gratis dalam Rangka Dies Natalis XIX Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma di Dusun Warak Lor, Sumberadi, Sleman, Yogyakarta (2014) dan panitia Donor Darah Farmasi Islam Sanata Dharma (FISTARA) sebagai ketua (2014).


(1)

34

f.

Hasil analisis uji Mann-Whitney nilai AUC total pada kelompok kontrol

positif dengan kelompok perlakuan dosis 1500 mg/kg BB

Ranks

Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

AUC Kontrol Ka Diklofenak 5 3.00 15.00

Dekokta dosis 1500 mg/kg

BB 5 8.00 40.00

Total 10

Test Statisticsa

AUC

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 15.000

Z -2.627

Asymp. Sig. (2-tailed) .009 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008b

a. Grouping Variable: Kelompok b. Not corrected for ties.


(2)

35

g.

Hasil analisis uji Mann-Whitney nilai AUC total pada kelompok kontrol

positif dengan kelompok perlakuan dosis 2000 mg/kg BB

Ranks

Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

AUC Kontrol Ka Diklofenak 5 3.40 17.00

Dekokta dosis 2000 mg/kg

BB 5 7.60 38.00

Total 10

Test Statisticsa

AUC

Mann-Whitney U 2.000

Wilcoxon W 17.000

Z -2.214

Asymp. Sig. (2-tailed) .027 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .032b

a. Grouping Variable: Kelompok b. Not corrected for ties.


(3)

36

h.

Hasil analisis uji Mann-Whitney nilai AUC total pada kelompok

perlakuan dosis 1000 mg/kg BB dengan kelompok perlakuan dosis 1500

mg/kg BB

Ranks

Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

AUC Dekokta dosis 1000 mg/kg

BB 5 6.60 33.00

Dekokta dosis 1500 mg/kg

BB 5 4.40 22.00

Total 10

Test Statisticsa

AUC

Mann-Whitney U 7.000

Wilcoxon W 22.000

Z -1.149

Asymp. Sig. (2-tailed) .251 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .310b

a. Grouping Variable: Kelompok b. Not corrected for ties.


(4)

37

i.

Hasil analisis uji Mann-Whitney nilai AUC total pada kelompok

perlakuan dosis 1000 mg/kg BB dengan kelompok perlakuan dosis 2000

mg/kg BB

Ranks

Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

AUC Dekokta dosis 1000 mg/kg

BB 5 7.80 39.00

Dekokta dosis 2000 mg/kg

BB 5 3.20 16.00

Total 10

Test Statisticsa

AUC

Mann-Whitney U 1.000

Wilcoxon W 16.000

Z -2.410

Asymp. Sig. (2-tailed) .016 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .016b

a. Grouping Variable: Kelompok b. Not corrected for ties.


(5)

38

j.

Hasil analisis uji Mann-Whitney nilai AUC total pada kelompok

perlakuan dosis 1500 mg/kg BB dengan kelompok perlakuan dosis 2000

mg/kg BB

Ranks

Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

AUC Dekokta dosis 1500 mg/kg

BB 5 8.00 40.00

Dekokta dosis 2000 mg/kg

BB 5 3.00 15.00

Total 10

Test Statisticsa

AUC

Mann-Whitney U .000

Wilcoxon W 15.000

Z -2.619

Asymp. Sig. (2-tailed) .009 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008b

a. Grouping Variable: Kelompok b. Not corrected for ties.


(6)

39

BIOGRAFI PENULIS

Penulis skripsi dengan judul

“Uji Efek Antiinflamasi

Dekokta Daun Songgolangit (Tridax procumbens L.) Pada

Mencit betina Galur Swiss Terinduksi Kar

agenin”

yang

memiliki nama lengkap Satrio Budi Utomo, lahir di Banyumas

pada tanggal 3 Desember 1994, merupakan anak kedua dari

tiga bersaudara dari pasangan Bapak Putut Wasi Nugroho dan

Ibu Sri Hartati. Pendidikan formal yang ditempuh penulis

yaitu TK Pertiwi (1999

– 2000), pendidikan sekolah dasar di SD N 1

Tinggarwangi (2000 – 2006), pendidikan sekolah menengah pertama di SMP N 1

Wangon (2006

– 2009), dan pendidikan sekolah menengah atas di SMA N 4

Yogyakarta (2009

– 2012). Penulis melanjutkan pendidikan sarjana di Fakultas

Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada tahun 2012. Selama

menempuh masa pendidikan, penulis berperan aktif dalam kegiatan UKF Voli

(2012

2015), UKF Basket Putra (2012

2013), dan Panitia Komisi Pemilihan

Umum Gubernur BEMF & Ketua DPMF Farmasi periode 2014

2015 (2013).

Penulis juga pernah mengikuti kegiatan Pengobatan Gratis dalam Rangka Dies

Natalis XIX Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma di Dusun Warak Lor,

Sumberadi, Sleman, Yogyakarta (2014) dan panitia Donor Darah Farmasi Islam

Sanata Dharma (FISTARA) sebagai ketua (2014).