Penentuan Waktu Standar pada Bagian Penggambaran Pola untuk Meningkatkan Produktivitas Kerja di Pabrik Sepatu Kulit " X ", Bandung.

(1)

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

Persaingan yang semakin ketat dalam dunia bisnis membuat banyak perusahaan ingin merancang ulang upaya dalam meningkatkan pangsa pasar. Setiap perusahaan dituntut untuk memiliki keunggulan yang mampu mengalahkan pesaingnya yaitu dengan meningkatkan produktivitas kerja. Untuk meningkatkan produktivitas kerja, maka perusahaan harus menetapkan waktu standar dalam proses produksi. Dengan adanya waktu standar maka proses produksi akan berjalan lancar dan kinerja karyawan akan meningkat sehingga permintaan konsumen akan terpenuhi sesuai jangka waktu yang ditentukan dan menghemat biaya operasi.

Tujuan penelitian yang dilakukan pada pabrik sepatu kulit X adalah untuk mengetahui apakah produktivitas kerja yang selama ini dijalankan oleh perusahaan sudah optimum atau masih harus ditingkatkan lagi atau apakah ada alternatif lain yang dapat meningkatkan produktivitas kerja sehingga memperoleh hasil kerja yang lebih banyak dan menghemat waktu kerja.

Dalam melakukan penelitian terhadap penetapan waktu standar pada pabrik sepatu kulit X penulis terlebih dahulu melakukan pengukuran waktu kerja. Pengukuran ini dilakukan sebagai dasar untuk menetapkan waktu standar dan dilakukan untuk meningkatkan produktivitas kerja. Metode yang digunakan yaitu Metode Direct Time Study yaitu dengan menggunakan stop watch.

Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode deskriptif, yaitu gambaran keadaan obyek penelitian yang akan diteliti berdasarkan fakta-fakta dan data yang telah dikumpulkan melalui observasi, wawancara, studi kepustakaan, sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai obyek yang diteliti, dan kemudian dianalisis dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul guna memberikan informasi yang tepat berhubungan dengan masalah yang diteliti.

Berdasarkan produktivitas kerja dalam perusahaan, ternyata hasil produktivitas kerja dalam perusahaan belum optimum yaitu berkisar antara 33% - 81%. Dengan adanya waktu standar maka produktivitas kerja akan meningkat karena perusahaan telah menetapkan output standar yang harus diselesaikan pekerja sehingga pekerja harus mencapai target yang ditetapkan perusahaan.


(2)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vii

DAFTAR GAMBAR viii

DAFTAR LAMPIRAN ix

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian 1

1.2 Identifikasi Masalah 3

1.3 Tujuan Penelitian 6

1.4 Kegunaan Penelitian 6

1.5 Kerangka Penelitian 8

1.6 Metode Penelitian 13

1.6.1 Teknik Pengumpulan Data 13

1.6.2 Teknik Analisis Data 15

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian 15


(3)

Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Manajemen Operasi 17

2.2 Pengukuran Kerja 18

2.2.1 Pengertian Pengukuran Kerja 18

2.2.2 Tujuan Pengukuran Kerja 20

2.2.3 Penerapan Pengukuran Kerja 21

2.3 Waktu Standar 22

2.3.1 Pengertian Standar 22

2.3.2 Pengertian Waktu Standar 28

2.3.3 Metode Pengukuran Waktu 29

2.4 Produktivitas Kerja 51

2.4.1 Pengertian Produktivitas 51

2.4.2 Pengukuran Produktivitas 54

BAB III OBYEK PENELITIAN

3.1 Sejarah Singkat Perusahaan 57

3.2 Jam Kerja Perusahaan 58

3.3 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas 59

3.3.1 Struktur Organisasi 59

3.3.2 Uraian Tugas 62

3.4 Proses Produksi 63

3.5 Kegiatan Lain Pabrik 68


(4)

3.5.2 Sumber Daya Manusia 68

3.5.3 Keuangan 69

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Menentukan Pekerjaan yang akan diteliti 70

4.2 Melakukan Pengukuran Waktu Kerja 71

4.2.1 Uji Keseragaman Data 73

4.2.2 Uji Kecukupan Data 75

4.2.3 Perhitungan Waktu Standar 78

4.3 Penentuan Output Standar pada Pola GT 81

4.4 Menghitung Indeks Produktivitas 82

4.5 Analisis Produktivitas 83

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 86

5.2 Saran 87

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(5)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1.1 Waktu Penggambaran Pola Sepatu Kulit per 10 pasang 5 Tabel 4.1 Data Pengamatan Waktu Kerja

(Per 10 pasang dalam satuan detik) 72

Tabel 4.2 Sub grup pada pola GT 6801 73

Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Keseragaman Data 75

Tabel 4.4 Data yang diperlukan pada pola GT 6801 76 Tabel 4.5 Data dan Hasil Pengujian kecukupan data 77 Tabel 4.6 Waktu Standar untuk Pola GT per 10 pasang 80 Tabel 4.7 Output Standar (dalam satuan Pengerjaan) 81


(6)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Bagan Kerangka Pemikiran 12

Gambar 3.1 Struktur Organisasi 61


(7)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN

Perhitungan Uji Keseragaman Data Perhitungan Uji Kecukupan Data Kategori Keterampilan dan Usaha

Tabel Penyesuaian menurut Westinghouse

Tabel besarnya kelonggaran berdasarkan faktor-faktor yang berpengaruh Perhitungan waktu standar dan penentuan faktor kelonggaran


(8)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Saat ini, semakin berkembangnya dunia bisnis dalam suatu perusahaan menyebabkan persaingan yang semakin ketat. Perusahaan akan bersaing dalam banyak hal, baik yang berkaitan dengan produktivitas kerja, kualitas barang atau jasa, harga suatu barang, biaya operasi dan kreativitas dalam menciptakan suatu produk yang baru. Setiap perusahaan menginginkan perusahaannya menjadi yang terbaik dibandingkan para pesaingnya agar perusahaan tersebut dapat bertahan, meningkatkan pangsa pasar dan memenangkan persaingan untuk menghadapi era globalisasi yang terus mengalami perubahan akibat semakin berkembangnya suatu teknologi.

Untuk dapat mempertahankan perusahaan, meningkatkan pangsa pasar dan memenangkan persaingan, perusahaan harus memiliki keunggulan yang mampu mengalahkan pesaingnya. Perusahaan harus dapat menciptakan sesuatu yang berbeda dari pesaing dan mampu meningkatkan produktivitas kerja, karena produktivitas kerja merupakan salah satu ukuran dalam kesuksesan kerja. Dengan meningkatkan produktivitas kerja maka perusahaan akan memperoleh suatu hasil kerja yang lebih banyak serta memaksimumkan tingkat kegunaan sumber daya yang dimiliki.

Perusahaan “X” merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur yaitu membuat sepatu kulit pria, yang memproduksi produk jadi sesuai


(9)

Universitas Kristen Maranatha

2

dengan pesanan, dimana produksinya sangat tergantung pada sumber daya yang dimiliki. Salah satu sumber daya perusahaan adalah sumber daya manusia, yang memegang peranan penting dalam memproduksi karena hampir semua pekerjaan dilakukan oleh manusia mulai dari pembuatan pola sepatu, pengguntingan, penyisitan, pelapisan kulit pada bagian samping kanan dan kiri sepatu, pemberian logo pada sepatu, penjahitan, pengeleman, pemberian sol, pengontrolan, sampai produk jadi tersebut dikirim ke konsumen.

Dalam memproduksi sepatu dibutuhkan tenaga kerja yang memiliki ketekunan, ketelitian, keahlian sehingga dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan produktivitas kerja untuk mencapai tujuan yang diharapkan perusahaan yaitu memperoleh laba yang lebih banyak dan menghasilkan produk yang berkualitas baik, dengan harga yang mudah dijangkau yang dapat mengalahkan pesaing lain.

Untuk meningkatkan produktivitas kerja maka perusahaan harus mengetahui apakah kinerja kerja karyawan sudah optimum atau masih perlu ditingkatkan lagi. Semakin tinggi kinerja kerja seseorang, maka semakin tinggi hasil produksi yang diperoleh. Produktivitas kerja berkaitan dengan aktivitas seseorang dalam memproduksi atau menghasilkan suatu produk. Untuk meningkatkan produktivitas kerja, maka perusahaan harus menentukan waktu penyelesaian suatu pekerjaan agar lebih efektif dan efisien.

Dalam menentukan waktu penyelesaian suatu pekerjaan dibutuhkan perhitungan waktu standar dalam pembuatan suatu produk. Dengan penetapan waktu


(10)

standar pada perusahaan akan dapat meningkatkan produktivitas kerja, mengurangi

biaya yang berkaitan dengan produksi, dan penghematan waktu kerja. Berdasarkan uraian-uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian mengenai penentuan waktu standar. Dengan penetapan standar waktu kerja, maka pekerja akan lebih fokus pada pekerjaannya, memproduksi barang yang berkualitas baik, menghindari terjadinya kegagalan produk, dan menghemat penggunaan waktu serta meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam kerja Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Penentuan Waktu Standar Pada Bagian Penggambaran Pola

Untuk Meningkatkan Produktivitas Kerja di Pabrik Sepatu Kulit X, Bandung”

1.2 Identifikasi Masalah

Mengingat luasnya cakupan masalah dalam penelitian, maka penulis akan melakukan pembatasan masalah dengan maksud agar lebih terfokus sehingga hasil penelitian yang diharapkan lebih baik. Penelitian akan dibatasi pada proses penggambaran pola pada bahan. Hal ini dikarenakan pada proses penggambaran pola pada bahan merupakan pekerjaan yang memerlukan banyak ketelitian, keseriusan, dan ketekunan. Seandainya tidak ada proses penggambaran pola, maka proses pembuatan sepatu akan menjadi sulit dan apabila proses penggambaran pola tertunda maka pada tahap selanjutnya tidak akan berjalan.


(11)

Universitas Kristen Maranatha

4

Pada proses penggambaran pola memerlukan ketelitian, keseriusan dan ketekunan untuk meningkatkan produktivitas kerja dan menghindari terjadi kesalahan yang dapat mengakibatkan seluruh aktivitas perusahaan terhenti. Oleh karena itu, dengan melakukan perhitungan waktu kerja di pabrik sepatu kulit “X” untuk mengetahui apakah produktivitas tenaga kerja pada bagian penggambaran pola sudah berjalan efektif dan waktu penyelesaian pekerjaan pada penggambaran pola tersebut terlalu lama atau masih berada dalam batas waktu normal.

Didalam proses penggambaran pola sepatu terdapat banyak jenis pola sepatu . Dalam hal ini penulis membatasi jenis pola sepatu yang akan diteliti. Jenis pola sepatu yang akan diteliti yaitu pola sepatu GT. Hal ini dikarenakan produk GT merupakan produk yang paling banyak dipesan dan paling banyak diproduksi dibandingkan dengan jenis pola produk-produk yang lain di Pabrik Sepatu Kulit X.

Berikut ini adalah hasil penelitian awal tentang waktu pengamatan pola sepatu :


(12)

Tabel 1.1 Waktu Penggambaran pola sepatu kulit Per 10 pasang

Waktu Pengamatan ( dalam satuan detik )

Pola 1 2 3 4 5

GT 6801 1427 1440 1389 1354 1267

GT 6802 1321 1268 1209 1185 1185

GT 6803 1249 1328 1260 1165 1139

GT 6805 1647 1630 1688 1625 1620

GT 6806 1674 1649 1655 1623 1646

GT 6807 1430 1260 1243 1239 1214

GT 6808 1403 1356 1344 1251 1216

GT 6811 1789 1860 1808 1865 1775

Sumber: Pengamatan langsung

Dari tabel di atas terlihat adanya perbedaan waktu penyelesaian penggambaran pola. Hal ini menunjukkan belum adanya standar dalam penentuan waktu penyelesaian atas pekerjaan.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut:

1. Berapakah waktu standar yang dibutuhkan pekerja untuk mengerjakan tiap pola sepatu GT dalam penggambaran pola?

2. Bagaimana penetapan waktu standar bagi perusahaan dapat meningkatkan produktivitas kerja?


(13)

Universitas Kristen Maranatha

6

Beberapa asumsi yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah: 1. Alat dan bahan penggambaran pola tersedia.

2. Karyawan dianggap datang / hadir pada saat jam kerja 3. Tidak terjadi pemadaman listrik

4. Karyawan bekerja dalam kondisi normal.

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dilakukan penelitian ini sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui waktu standar yang dibutuhkan pekerja untuk mengerjakan tiap pola sepatu GT dalam penggambaran pola.

2. Untuk mengetahui bagaimana penetapan waktu standar dapat meningkatkan produktivitas kerja.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian yang dilakukan penulis diharapkan dapat berguna bagi : 1. Penulis

• Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai penentuan waktu standar.

• Pengalaman di bangku kuliah dapat diterapkan dalam permasalahan dunia nyata.


(14)

• Kemampuan penulis dalam memecahkan permasalahan dalam dunia nyata.

2. Pabrik Sepatu Kulit X

• Sebagai masukan mengenai penentuan waktu standar dalam rangka meningkatkan kualitas, meminimumkan biaya lembur dan waktu penyelesaian pekerjaan.

• Sebagai rancangan kegiatan di masa yang akan datang.

• Meningkatkan kinerja kerja. 3. Pihak lain

• Sebagai referensi untuk penelitian sejenis.

• Sebagai tambahan informasi mengenai pentingnya penentuan waktu standar dalam dunia nyata.

• Sebagai gambaran untuk penelitian selanjutnya. 4. Bagi Fakultas

• Sebagai tambahan karya tulis ilmiah yang dapat digunakan oleh mahasiswa lain.


(15)

Universitas Kristen Maranatha

8

1.5 Kerangka Pemikiran

Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat maka perusahaan harus dapat meningkatkan kinerjanya dengan beroperasi secara efektif dan efisien. Dalam meningkatkan kinerja perusahaan dibutuhkan peranan manajemen operasi, dimana peranan manajemen operasi merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penciptaan barang dan jasa melalui adanya pengubahan input menjadi output. (Jay

Heizer and Barry Render; 2005; 4).

Agar perusahaan dapat berproduksi secara efektif dan efisien maka perusahaan harus mampu menghasilkan output yang memberikan value added bagi perusahaan. Untuk dapat menciptakan output yang memberikan value added maka perusahaan harus menentukan waktu penyelesaian suatu pekerjaan yaitu dengan melakukan work study. Pengukuran kerja adalah penerapan teknik yang direncanakan untuk menetapkan waktu bagi seorang pekerja yang memenuhi syarat untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu pada tingkat prestasi yang telah ditetapkan.

(International Labor Office Genewa; 1976; 1). Dengan melakukan pengukuran

waktu pada setiap pekerjaan akan memberikan hasil yang optimum dan memberikan informasi kepada pengguna mengenai waktu penyelesaian suatu pekerjaan. Pengukuran kerja ini dapat dilakukan dengan beberapa cara namun penulis hanya menggunakan pengukuran jam henti. Pengukuran ini membutuhkan tenaga kerja yang memiliki kemampuan rata-rata dan keahlian standar.


(16)

Setelah melakukan work study, maka perusahaan harus menentukan studi waktu dan gerakan karena studi waktu dan gerakan merupakan hal-hal yang berkaitan dan saling menunjang. Studi waktu adalah pencatatan waktu sebuah sampel kinerja pekerja dan menggunakannya sebagai dasar untuk menetapkan waktu standar. (Jay

Heizer dan Barry Render; 2005; 536). Studi gerakan adalah analisis yang

dilakukan terhadap beberapa gerakan bagian badan pekerja dalam menyelesaikan pekerjaannya. Agar gerakan-gerakan yang tidak efektif dapat dikurangi atau dihilangkan sehingga akan diperoleh penghematan dalam waktu kerja, dan menghemat pemakaian fasilitas-fasilitas yang tersedia. (Iftikar Z.Sutalaksana,

Ruhana Anggawisastra, John H. Tjakraatmadja; 1979; 91)

Dengan menggunakan studi gerakan maka akan diperoleh berbagai rancangan sistem kerja yang baik bagi suatu pekerjaan. Untuk memperoleh rancangan kerja yang terbaik diperlukan pengukuran waktu dengan mencari rancangan kerja mana yang membutuhkan waktu tersingkat, sehingga studi waktu dan gerakan saling berkaitan dan saling mendukung. (Iftikar Z.Sutalaksana, Ruhana Anggawisastra,

John H. Tjakraatmadja; 1979; 5)

Untuk menentukan waktu standar bagi perusahaan, maka terdapat langkah-langkah dalam penentuan waktu standar yaitu:

1. Melakukan pengamatan awal terhadap pekerjaan yang akan diukur, kemudian diamati faktor-faktor yang terpengaruh seperti peralatan yang digunakan, kondisi lingkungan kerja dan melakukan pengukuran waktu, kemudian dicatat


(17)

Universitas Kristen Maranatha

10

hasil pengukuran waktu atas pekerjaan untuk mengetahui waktu penyelesaian pada setiap pekerjaan.

2. Melakukan pengujian kelayakan data untuk mengetahui data yang diperoleh merupakan data yang layak diolah dan layak untuk dijadikan informasi atau tidak, cara pengujiannya meliputi :

1. Pengujian keseragaman data, dapat dilakukan dengan menggunakan metode statistika. Untuk mengetahui apakah data yang telah diambil seragam atau tidak.

2. Pengujian kecukupan data, untuk mengetahui apakah data yang terkumpul sudah cukup dipakai atau belum.

3. Setelah diketahui data yang terkumpul sudah cukup dijadikan informasi, maka data tersebut diolah dengan memberikan faktor-faktor penyesuaian.

4. Melakukan perhitungan waktu normal untuk setiap pekerjaan

Waktu normal = (waktu siklus pengamatan rata-rata) x (faktor peringkat) Waktu siklus rata-rata merupakan rata-rata aritmatika dari waktu setiap elemen yang diukur, yang disesuaikan dengan pengaruh yang tidak biasa untuk setiap elemen.

Faktor rating adalah faktor kelonggaran yang diberikan sehubungan dengan pekerjaan yang dikerjakan.


(18)

5. Menghitung waktu standar, penyesuaian ke waktu normal total memberikan kelonggaran seperti kebutuhan pribadi, keterlambatan yang tidak dapat dihindarkan, dan kelelahan

Waktu standar =

n kelonggara faktor

total normal waktu

1

(Jay Heizer dan Barry Render; 2005; 536-537)

Setelah waktu standar atas penyelesaian suatu pekerjaan sudah ditetapkan maka selanjutnya dilakukan analisis terhadap produktivitas kerja karyawan, apakah karyawan sudah bekerja secara optimum atau belum. Dengan penetapan waktu standar dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan dan menghemat penggunaan waktu dan biaya.

Untuk lebih jelasnya, kerangka pemikiran yang telah diuraikan dapat dilihat pada bagan kerangka pemikiran sebagai berikut ini:


(19)

Universitas Kristen Maranatha

12

Gambar 1.1

Bagan Kerangka Pemikiran

Sumber: Analisis Penulis

Work Study

Motion and Time Study

Uji kecukupan data

Ya

Tentukan waktu normal

Hitung waktu standar Uji keseragaman data

Tidak Data

Seragam Buang data yang

tidak seragam

Tentukan Faktor Kelonggaran

Analisis Produktivitas Waktu Pengamatan Manajemen Operasi


(20)

1.6 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penyusunan skripsi adalah metode deskriptif yaitu metode penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan keadaan perusahaan berdasarkan fakta- fakta yang ada, dimana fakta-fakta tersebut dikumpulkan sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai objek yang diteliti, dan kemudian dianalisis dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul guna memberikan informasi yang tepat berhubungan dengan masalah yang diteliti. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain

(Dr Sugiyono; 1999; 11)

1.6.1 Teknik Pengumpulan Data

Ada 2 alternatif sumber data yang digunakan dalam teknik pengumpulan data, yaitu:

1. Data primer, yaitu sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara). Data primer dapat berupa opini subjek secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda, kejadian atau kegiatan dan hasil pengujian.


(21)

Universitas Kristen Maranatha

14

2. Data sekunder, yaitu sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat untuk pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan, atau laporan historis yang telah tersusun dalam data dokumenter yang dipublikasikan dan tidak dipublikasikan.

( Dr Nur Indriantoro,MSc.,Ak, Drs. Bambang Supomo,Msi.,Ak; 1999; 146 )

Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah :

1. Observasi, yaitu penulis mengamati secara langsung objek yang diteliti ke lokasi penelitian untuk memperoleh gambaran secara nyata mengenai keadaan perusahaan.

Penulis dapat mencatat waktu kerja yang dibutuhkan masing-masing pekerja. 2. Wawancara, yaitu penulis melakukan tanya jawab kepada pihak-pihak yang

bersangkutan untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan berkaitan dengan masalah yang diteliti.

3. Studi Kepustakaan

Untuk lebih memahami penelitian yang akan dilakukan, penulis melakukan studi kepustakaan, yang dilakukan dengan cara mempelajari teori- teori yang berhubungan atau berkaitan dengan penelitian yang akan penulis lakukan.


(22)

1.6.2 Teknik Analisis Data

Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan hasil penelitian yang diinginkan, maka penulis menggunakan dua analisis pendekatan yaitu :

1. Analisis data kuantitatif

Yaitu analisis yang menggunakan data pengamatan serta menggunakan perhitungan dalam bentuk angka-angka dan rumus-rumus yang berkaitan penetapan waktu dalam kerja

2. Analisis data kualitatif

Yaitu analisis yang menggunakan data pengamatan untuk menganalisis masalah yang ada. Data tersebut dapat membantu memperlancar penelitian yang dapat dikaitkan dengan teori-teori yang ada, disajikan dalam bentuk tabel dan uraian.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada Pabrik Sepatu Kulit “ X ”, yang beralokasi di jalan Layang Cigondewa No. 1 , Bandung. Lamanya penelitian ini adalah 5 bulan, yaitu sejak bulan Maret sampai dengan Juli 2008.


(23)

Universitas Kristen Maranatha

16

1.8 Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :

BAB I. Pendahuluan

Bab ini menjelaskan tentang pentingnya penetapan waktu standar sehingga perusahaan dapat beroperasi secara optimum, dan dapat menghemat biaya operasi serta waktu penyelesaian pekerjaan.

BAB II. Tinjauan Pustaka

Bab ini berisi tentang teori-teori, metode-metode dan rumus-rumus yang akan digunakan, berhubungan dengan penentuan waktu standar.

BAB III Obyek Penelitian

Bab ini berisi tentang objek yang akan diteliti, sejarah perusahaan, struktur organisasi perusahaan dan uraian tugas, proses produksi dalam perusahaan dan kegiatan lain perusahaan.

BAB IV. Hasil dan Pembahasan

Berisi tentang pengumpulan data dan pengolahan data serta menganalisis pembahasan terhadap permasalahan yang dihadapi perusahaan.

BAB V. Kesimpulan dan Saran

Berisi tentang kesimpulan hasil analisis penelitian serta anjuran kepada perusahaan berdasarkan kesimpulan penelitian yang diperoleh.


(24)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Waktu Standar yang diperlukan untuk penggambaran pola sepatu GT adalah :

Waktu Standar untuk Pola GT per 10 pasang

No Jenis Pola Waktu standar (detik)

1 GT 6801 2059.64

2 GT 6802 2126.02

3 GT 6803 2093.77

4 GT 6805 2667.23

5 GT 6806 2699.62

6 GT 6807 2084.56

7 GT 6808 2205.99

8 GT 6811 2850.62

Sumber : hasil perhitungan

2. Dengan adanya waktu standar, maka dapat diketahui bahwa Indeks Produktivitas perusahaan ini berkisar antara 33% - 81% yang berarti produktivitas tenaga kerja belum optimum karena output aktual lebih kecil dari output standar.

3. Faktor-faktor yang menyebabkan tingkat produktivitas belum optimum, yaitu: 1. Kurang adanya pengawasan dari pihak perusahaan sehingga pekerja

bekerja sesuai kemauannya.


(25)

Universitas Kristen Maranatha

87

3. Perusahaan tidak menentukan output standar yang harus diselesaikan oleh seorang pekerja, perusahaan hanya berusaha untuk memenuhi pesanan konsumen dengan jangka waktu yang sudah ditentukan.

4. Tingkat keterampilan pekerja bervariasi.

5. Pendapatan tenaga kerja tidak tergantung pada jumlah produksinya sehingga tidak mempunyai motivasi yang tinggi untuk bekerja lebih baik. 6. Kondisi lingkungan kerja yang kurang baik, dimana semua aktivitas

dilakukan dalam satu ruangan sehingga terjadi berbagai kebisingan yang dapat menggangu konsentrasi pekerja, dan sirkulasi udaranya kurang baik.

5.2 Saran

Dengan melihat keadaan yang dihadapi oleh Pabrik Sepatu Kulit X, penulis mencoba memberikan saran-saran yang akan membantu perusahaan dalam meningkatkan produktivitas kerja. Adapun saran-saran tersebut adalah sebagai berikut :

1. Sebaiknya perusahaan menetapkan waktu standar dalam proses produksi agar pekerja dapat bekerja lebih maksimum dan produksi di perusahaan meningkat. 2. Perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor yang berkaitan dengan keterampilan, usaha karyawan, dan kondisi kerja dalam menentukan waktu standar.

3. Perusahaan sebaiknya meneliti faktor-faktor yang menyebabkan produktivitas tenaga kerja belum optimum, kemudian cari solusinya.


(26)

4. Output standar dan tingkat produktivitas yang diperoleh dari hasil perhitungan dijadikan sebagai patokan produksi dan diinformasikan ke seluruh karyawan perusahaan agar proses produksi dapat berjalan dengan lancar.

5. Untuk menunjang peningkatan kinerja secara terus menerus, maka perusahaan harus melakukan pengukuran waktu standar lagi apabila karyawan telah mencapai produktivitas yang telah distandarkan.

6. Perusahaan sebaiknya memberikan pelatihan dan pengarahan mengenai pekerjaannya agar karyawan lebih terampil.

7. Perusahaan sebaiknya mengganti sistem upah kerja dengan sistem upah per satuan agar pekerja mempunyai motivasi untuk bekerja lebih cepat. Atau memberikan bonus kepada pekerja yang dapat memproduksi lebih banyak dari output standar yang ditetapkan.


(27)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Chase, Richard B., F. Robert Jacobs, and Nicholas J. Aquilano, Operations

Management for Competitive Advantage With Global Cases. 11 th edition,

McGraw-Hill Internasional edition, Singapore, 2007.

Heizer, Jay, Barry Render, Operations Management, 7 th edition, Prentice Hall.Inc, New Jersey, 2005.

Indriantoro, Nur, Bambang Supomo, Metodologi Penelitian Bisnis, BPFE-Yogyakarta, BPFE-Yogyakarta, 1999.

International Labour Office, Penelitian Kerja dan Pengukuran Kerja, edisi revisi, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1976.

Krajewski, Lee J., Larry P. Ritzman, Manoj K. Malhotra, Operations Management

Processess and Value Chains, 8 th edition, Prentice Hall, Inc., New Jersey,

2007.

Mundel, Marvin E., David L. Danner, Motion and Time Study: Improving

Productivity, 7 th edition, Prentice Hall International, Inc., New Jersey, 1994.

Reksohadiprodjo, Sukanto, Indriyo Gitosudarmo, Manajemen Produksi, edisi revisi, BPFE Yogyakarta, 1986.

Schroeder, Roger G., Manajemen Operasi: Pengambilan Keputusan dalam Suatu

Fungsi Operasi, diterjemahkan oleh Team Penerjemah Penerbit Erlangga,

edisi 3, Penerbit Erlangga , Jakarta, 2004.

Sinungan, Drs. Muchdarsyah, Produktivitas Apa dan Bagaimana, edisi 2, Bumi Aksara, Jakarta, 2008.

Sugiyono, Dr., Metode Penelitian Bisnis, CV. Alfabeta, Bandung, 1999.

Sutalaksana, Anggawisastra, Tjakraatmadja, Teknik Tata Cara Kerja, Departemen Teknik Industri ITB, Bandung, 1979.

Suzaki, Kiyoshi, Tantangan Industri Manufaktur: Penerapan Perbaikan

Berkesinambungan, diterjemahkan oleh Dr. Ir. Sonny Irawan, PT. Temprint,


(28)

Yudiantyo, Wawan, Cara Praktis Penggunaan Methods Time Measurement 1,2,3, Jurusan Teknik Industri- Universitas Kristen Maranatha, Bandung, 2004.


(1)

Universitas Kristen Maranatha 16

1.8Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :

BAB I. Pendahuluan

Bab ini menjelaskan tentang pentingnya penetapan waktu standar sehingga perusahaan dapat beroperasi secara optimum, dan dapat menghemat biaya operasi serta waktu penyelesaian pekerjaan.

BAB II. Tinjauan Pustaka

Bab ini berisi tentang teori-teori, metode-metode dan rumus-rumus yang akan digunakan, berhubungan dengan penentuan waktu standar. BAB III Obyek Penelitian

Bab ini berisi tentang objek yang akan diteliti, sejarah perusahaan, struktur organisasi perusahaan dan uraian tugas, proses produksi dalam perusahaan dan kegiatan lain perusahaan.

BAB IV. Hasil dan Pembahasan

Berisi tentang pengumpulan data dan pengolahan data serta menganalisis pembahasan terhadap permasalahan yang dihadapi perusahaan.

BAB V. Kesimpulan dan Saran

Berisi tentang kesimpulan hasil analisis penelitian serta anjuran kepada perusahaan berdasarkan kesimpulan penelitian yang diperoleh.


(2)

Universitas Kristen Maranatha 86

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Waktu Standar yang diperlukan untuk penggambaran pola sepatu GT adalah : Waktu Standar untuk Pola GT per 10 pasang

No Jenis Pola Waktu standar (detik)

1 GT 6801 2059.64

2 GT 6802 2126.02

3 GT 6803 2093.77

4 GT 6805 2667.23

5 GT 6806 2699.62

6 GT 6807 2084.56

7 GT 6808 2205.99

8 GT 6811 2850.62

Sumber : hasil perhitungan

2. Dengan adanya waktu standar, maka dapat diketahui bahwa Indeks Produktivitas perusahaan ini berkisar antara 33% - 81% yang berarti produktivitas tenaga kerja belum optimum karena output aktual lebih kecil dari output standar.

3. Faktor-faktor yang menyebabkan tingkat produktivitas belum optimum, yaitu: 1. Kurang adanya pengawasan dari pihak perusahaan sehingga pekerja

bekerja sesuai kemauannya.


(3)

Universitas Kristen Maranatha 87

3. Perusahaan tidak menentukan output standar yang harus diselesaikan oleh seorang pekerja, perusahaan hanya berusaha untuk memenuhi pesanan konsumen dengan jangka waktu yang sudah ditentukan.

4. Tingkat keterampilan pekerja bervariasi.

5. Pendapatan tenaga kerja tidak tergantung pada jumlah produksinya sehingga tidak mempunyai motivasi yang tinggi untuk bekerja lebih baik. 6. Kondisi lingkungan kerja yang kurang baik, dimana semua aktivitas

dilakukan dalam satu ruangan sehingga terjadi berbagai kebisingan yang dapat menggangu konsentrasi pekerja, dan sirkulasi udaranya kurang baik.

5.2 Saran

Dengan melihat keadaan yang dihadapi oleh Pabrik Sepatu Kulit X, penulis mencoba memberikan saran-saran yang akan membantu perusahaan dalam meningkatkan produktivitas kerja. Adapun saran-saran tersebut adalah sebagai berikut :

1. Sebaiknya perusahaan menetapkan waktu standar dalam proses produksi agar pekerja dapat bekerja lebih maksimum dan produksi di perusahaan meningkat. 2. Perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor yang berkaitan dengan keterampilan, usaha karyawan, dan kondisi kerja dalam menentukan waktu standar.

3. Perusahaan sebaiknya meneliti faktor-faktor yang menyebabkan produktivitas tenaga kerja belum optimum, kemudian cari solusinya.


(4)

Universitas Kristen Maranatha 88

4. Output standar dan tingkat produktivitas yang diperoleh dari hasil perhitungan dijadikan sebagai patokan produksi dan diinformasikan ke seluruh karyawan perusahaan agar proses produksi dapat berjalan dengan lancar.

5. Untuk menunjang peningkatan kinerja secara terus menerus, maka perusahaan harus melakukan pengukuran waktu standar lagi apabila karyawan telah mencapai produktivitas yang telah distandarkan.

6. Perusahaan sebaiknya memberikan pelatihan dan pengarahan mengenai pekerjaannya agar karyawan lebih terampil.

7. Perusahaan sebaiknya mengganti sistem upah kerja dengan sistem upah per satuan agar pekerja mempunyai motivasi untuk bekerja lebih cepat. Atau memberikan bonus kepada pekerja yang dapat memproduksi lebih banyak dari output standar yang ditetapkan.


(5)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Chase, Richard B., F. Robert Jacobs, and Nicholas J. Aquilano, Operations Management for Competitive Advantage With Global Cases. 11 th edition, McGraw-Hill Internasional edition, Singapore, 2007.

Heizer, Jay, Barry Render, Operations Management, 7 th edition, Prentice Hall.Inc, New Jersey, 2005.

Indriantoro, Nur, Bambang Supomo, Metodologi Penelitian Bisnis, BPFE-Yogyakarta, BPFE-Yogyakarta, 1999.

International Labour Office, Penelitian Kerja dan Pengukuran Kerja, edisi revisi, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1976.

Krajewski, Lee J., Larry P. Ritzman, Manoj K. Malhotra, Operations Management Processess and Value Chains, 8 th edition, Prentice Hall, Inc., New Jersey, 2007.

Mundel, Marvin E., David L. Danner, Motion and Time Study: Improving Productivity, 7 th edition, Prentice Hall International, Inc., New Jersey, 1994. Reksohadiprodjo, Sukanto, Indriyo Gitosudarmo, Manajemen Produksi, edisi revisi,

BPFE Yogyakarta, 1986.

Schroeder, Roger G., Manajemen Operasi: Pengambilan Keputusan dalam Suatu Fungsi Operasi, diterjemahkan oleh Team Penerjemah Penerbit Erlangga, edisi 3, Penerbit Erlangga , Jakarta, 2004.

Sinungan, Drs. Muchdarsyah, Produktivitas Apa dan Bagaimana, edisi 2, Bumi Aksara, Jakarta, 2008.

Sugiyono, Dr., Metode Penelitian Bisnis, CV. Alfabeta, Bandung, 1999.

Sutalaksana, Anggawisastra, Tjakraatmadja, Teknik Tata Cara Kerja, Departemen Teknik Industri ITB, Bandung, 1979.

Suzaki, Kiyoshi, Tantangan Industri Manufaktur: Penerapan Perbaikan Berkesinambungan, diterjemahkan oleh Dr. Ir. Sonny Irawan, PT. Temprint, Jakarta, 1994.


(6)

Universitas Kristen Maranatha Yudiantyo, Wawan, Cara Praktis Penggunaan Methods Time Measurement 1,2,3,