ANALISIS KEBIJAKAN RUANG TERBUKA HIJAU (RTH) DI KOTA SEMARANG.

SARI
Helmy, Moch Alfian. 2012. Analisis Kebijakan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di
Kota Semarang. Skripsi. Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I Drs. H. Muhsin, M.Si,
Pembimbing II Dr. Hj. Sucihatiningsih DWP, M.Si.
Kata Kunci : Kebijakan Pembangunan, RTH, Kota Semarang
Dinamika pertumbuhan dan perkembangan kota besar seperti Kota
Semarang, sebagian besar dilakukan dengan mengalihfungsikan lahan terbuka
menjadi lahan terbangun. Pengubahan lahan-lahan terbuka hijau di kota-kota
besar seolah telah menjadi ciri pembangunan perkotaan di Indonesia. Secara
kontradiktif kecenderungan pembangunan tata ruang Kota Semarang belum
mampu memenuhi ketentuan undang-undang. Oleh karena itu dilakukan
penelitian dengan tujuan mengetahui kebijakan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di
Kota Semarang
Penelitian ini bertujuan: (1) Ingin mengetahui mekanisme perencanaan dan
pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di kota Semarang, (2) Ingin mengetahui
kendala-kendala yang dihadapi dalam perencanaan dan pengelolaan Ruang
Terbuka Hijau (RTH) kota Semarang, (3) Ingin mengetahui penerapan kebijakan
Ruang Terbuka Hijau (RTH) di kota Semarang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Bappeda adalah sebagai perencana
utama beserta koordinator dan Dinas-dinas Teknis terkait Ruang Terbuka Hijau

(RTH) sebagai pengelolaanya sesuai dengan fungsinya, dalam pengelolaan Ruang
Terbuka Hijau (RTH) Dinas Teknis terkait melimpahkan sebagian tugasnya
kepada kecamatan dan kelurahan. Kendala yang dihadapi adalah minimnya
anggaran biaya, keterbatasan sarana perencanaan, belum sempurnanya peraturan,
kurang taatnya masyarakat pada peraturan pemerintah, dan ketidakstabilan kondisi
politik dan ekonomi makro.
Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat di ambil kesimpulan yang dapat
ditarik adalah penerapan kebijakan Ruang Terbuka Hijau (RTH) itu sendiri di
Kota Semarang secara umum belum sepenuhnya mampu mengatasi permasalahan
yang berkaitan dengan Ruang Terbuka Hijau (RTH), kebijakan cenderung kurang
mencerminkan perwujudan kondisi tata ruang yang diharapkan. Simpulan dari
penelitian ini adalah pemerintah kota beserta pihak yang terkait agar dapat
berkoordinasi dengan baik untuk menjaga Ruang Terbuka Hijau (RTH) tetap
terjaga dengan baik.