MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TARI BAMBU PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS V SD NEGERI 060942 MEDAN DELI TAHUN AJARAN 2011/2012.

(1)

Meningkatkan Minat Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Tari Bambu Pada Mata Pelajaran

Bahasa Indonesia Di Kelas V SD Negeri 060942 Medan Deli

Tahun Ajaran 2011/2012

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

LAILA KADRINA S. PANDIA NIM : 108313169

Jurusan Pendidikan Pra Sekolah dan Sekolah Dasar

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan


(2)

(3)

(4)

(5)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat ALLAH SWT Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan PGSD S1 Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Selama penyelesaian skripsi ini banyak kendala yang dihadapi penulis, namun semua itu dapat diatasi karena bantuan yang tulus dari berbagai pihak terutama dari Dosen Pembimbing Ibu Dra. Damaiwaty Ray, M.Pd yang penuh perhatian dan kesabaran atas kekurangan penulis mengenai masalah penelitian.

Teristimewa sekali penulis sampaikan dan ucapkan terima kasih kepada Ayahanda H. M. Yusuf S. Pandia, Ibunda Hj. D. Dahniyati Sitepu, S.Pd, Kakanda Rahayu Martiana S. Pandia, S.Pd, Abangnda Briptu Faisal Mubarakh S. Pandia, S.H, Abangnda Iskandar Hasbi, S.T yang dengan penuh kasih sayang, perhatian dan kesabaran telah menuntun penulis untuk bersabar dan tawakal untuk menghadapi tantangan dalam penulisan skripsi ini.

Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan banyak terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan yang telah memberikan kesempatan penulis melaksanakan studi di Universitas Negeri Medan (UNIMED).

2. Bapak Drs. Nasrun Nasution, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan (UNIMED).


(6)

3. Bapak Drs. Yusnadi, M.S selaku Pembantu Dekan I dan Bapak Drs. Aman Simaremare, M.S selaku Pembantu Dekan II, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan (UNIMED).

4. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Prasekolah dan Sekolah Dasar dan Bapak Ramli Sitorus, M.Ed selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Prasekolah dan Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan (UNIMED).

5. Ibu Dra. Damaiwaty Ray, M.Pd selaku dosen Pembimbing Skripsi yang telah penuh kesabaran serta penuh perhatian memberikan bimbingan, pengarahan, dan petunjuk demi terselesainya skripsi ini.

6. Bapak Drs. Akden Simanihuruk, M.Pd dan Bapak Drs. Robenhart Tamba, M.Pd serta Ibu Dra. Eva Betty Simanjuntak, M.Pd selaku Dosen Penguji Skripsi yang telah memberikan saran, bimbingan, pengarahan dan petunjuk demi perbaikan skripsi ini.

7. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan PPSD yang telah banyak memberikan pengajaran, bimbingan dan petunjuk selama penulis kuliah di Universitas Negeri Medan (UNIMED).

8. Seluruh Staf Administrasi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan yang telah memberikan informasi dan layanan.

9. Bapak Drs. Sudarno MS, M.M, selaku Kepala Sekolah dan seluruh Bapak / Ibu guru, staf pengajar SD Negeri 060942 Medan Deli yang telah banyak memberikan bantuan dan kerjasama selama penulis melakukan penelitian di sekolah tersebut.


(7)

10.Teman terbaik penulis, Rahma Syafitri, Tantri Eka Wardana, Randa Tria Darma Putra, Vamila Hajrah, yang telah banyak memberikan dukungan, motivasi dan berbagi pengalaman baik suka maupun duka dengan penulis. 11.Teman seperjuangan penulis, Kelas F Stambuk 2008, yang telah

menemani langkah penulis, memberikan banyak pengalaman baik suka maupun duka selama penulis kuliah di Universitas Negeri Medan (UNIMED).

12.Teman satu PPL, Nurlia Ginting, Akmalun Nazli, Reza Paulika Meilala, beserta semua teman – teman PPL di SD 020252 Binjai Barat yang telah banyak memberikan dukungan dan bantuan kepada penulis selama penyelesaiaan skripsi ini.

13.Teman satu PS, Uswatun Hasanah Nst, Maghvira Ramadhani, Uci Jarwanti, yang telah banyak memberikan dukungan, masukan serta berbagi informasi dengan penulis selama penyelesaian skripsi ini.

14.Teman satu seminar, Triarti Andan Sari, Reni Puspita Sari, Fransiska D Sitorus, Priska Silalahi, Rosita Fitria Handayani Srg, Dwika, yang telah banyak memberikan dukungan serta berbagi informasi dengan penulis. 15.Unit Kegiatan Mahasiswa, Korp Suka Rela Palang Merah Indonesia

Universitas Negeri Medan (KSR PMI UNIMED), yang telah memberikan wawasan, serta memberikan banyak pengalaman selama penulis kuliah di Universitas Negeri Medan.

Atas segala bantuan dan bimbingan yang telah penulis terima dari berbagai pihak, penulis mengucapkan banyak terima kasih, semoga ALLAH SWT akan membalasnya dengan kebaikan.


(8)

Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Apabila terdapat kesalahan dan kekhilafan dalam bentuk penyampaian bahasa, teknik penulisan dan masih kurang ilmiah, hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulis. Oleh karena itu, besar harapan penulis agar para pembaca memberikan masukan berupa kritik dan saran yang bertujuan membangun kesempurnaan skripsi ini agar meningkatkan mutu pendidikan bangsa kita ke depan.

Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat khusunya bagi penulis sendiri dan bagi para pembaca umumnya.

Akhirulkalam Wassalamu’alaikun Wr. Wb.

Medan, 03 Agustus 2012 Penulis

Laila Kadrina S Pandia NIM.108313169


(9)

ABSTRAK

Laila Kadrina S. Pandia, NIM : 108313169, “Meningkatkan Minat Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model pembelajaran Kooperatif Tipe Tari Bambu Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas V SD Negeri 060942 Medan Deli Tahun Ajaran 2011/2012”.

Masalah yang dihadapi peneliti adalah masalah rendahnya minat belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas V SD Negeri 060942 Medan Deli. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe tari bambu dapat meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas V SD Negeri 060942 Medan Deli Tahun Ajaran 2011/2012.

Jenis penelitian ini adalah “Penelitian Tindakan Kelas”, dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe tari bambu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe tari bambu dapat meningkatkan minat belajar siswa pada pokok bahasan menyusun cerita di kelas V SD Negeri 060942 Medan Deli Tahun Ajaran 2011/2012.

Penelitian ini terdiri dari 2 siklus, siklus I dan siklus II masing – masing memiliki 2 pertemuan. Pada setiap pertemuan peneliti melakkukan observasi belajar terhadap siswa, untuk mengetahui tingkat minat belajar siswa.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan penulis dengan guru kelas V SD Negeri 060942 Medan Deli yang dilakukan terhadap 30 orang siswa terdapat 24 orang siswa (80%) yang memiliki minat belajar yang kurang dan 6 orang siswa (20%) yang memiliki minat yang cukup. Kemudian pada siklus I memiliki nilai rata – rata 44 (55%), sedangkan pada siklus II yaitu sebesar 69 (87%).

Berdasarkan hasil penelitian dari tes siklus I dengan siklus II terjadi peningkatan yang signifikan, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe tari bambu dapat meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia pokok bahasan menyusun cerita di kelas V SD Negeri 060942 Medan Deli Tahun Ajaran 2011/2012.


(10)

ix DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL SKRIPSI ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... iii

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR DIAGRAM ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi Masalah... 8

1.1.Batasan Masalah ... 9

1.2.Rumusan Masalah ... 9

1.3. Tujuan Penelitian ... 9

1.4. Manfaat Penelitian ... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 11

A. Kerangka Teoritis ... 11

2.1. Hakekat Meningkatkan Minat Belajar Bahasa Indonesia ... 11

2.1.1. Pengertian Minat ... 11


(11)

x

2.1.3. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar ... 15

2.1.4.Pengertian Belajar ... 17

2.1.5.Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Belajar ... 19

2.2.Hakekat Pembelajaran Kooperatif ... 20

2.2.1.Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif ... 20

2.2.2.Jenis – Jenis Pembelajaran Kooperatif ... 21

2.2.3.Unsur – Unsur Pembelajaran Kooperatif ... 22

2.2.4.Perbedaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Tari Bambu dengan Pembelajaran Tradisional ... 24

2.2.5.Keunggulan dan Kelemahan Pembelajar Kooperatif ... 26

2.3.Hakekat Pembelajaran Kooperatif Tipe Tari Bambu ... 28

2.3.1.Pengertian Tari Bambu ... 28

2.3.2.Langkah – langkah Kegiatan Tipe Tari Bambu ... 29

2.4. Materi Pelajaran ... 31

2.4.1. Menulis dari Gambar... 31

2.5. Kerangka Berpikir ... 32

2.6. Hipotesis Tindakan ... 34

BAB III METODE PENELITIAN ... 35

3.1. Jenis Penelitian ... 35

3.2. Subjek Penelitian ... 35

3.3. Objek Penelitian ... 35

3.4. Definisi Operasional ... 36

3.5. Desain Penelitian ... 36


(12)

xi

3.7. Teknik Pengumpulan Data ... 46

3.8. Teknik Analisis Data ... 47

3.9. Lokasi dan Waktu ... 48

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ... 50

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 50

4.2. Hasil Penelitian ... 51

4.2.1. SIKLUS I ... 51

A. Perencanaan ... 51

B. Pelaksanaan ... 52

C. Pengamatan ... 55

D. Refleksi ... 66

4.2.2. SIKLUS II ... 67

A. Perencanaan ... 67

B. Pelaksanaan ... 68

C. Pengamatan ... 71

D. Refleksi ... 82

4.2.3. Penemuan Penelitian ... 83

4.2.4. Pembahasan Hasil Penelitian ... 83

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 87

5.1. Kesimpulan ... 87

5.2. Saran ... 88


(13)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Lembar Observasi Guru Siklus I ... 56

Tabel 4.2 Hasil Observasi Minat Belajar Siswa secara Individu Siklus I ... 60

Tabel 4.3 Siswa Yang Aktif Selama Siklus I ... 61

Tabel 4.4 Lembar Observasi Siswa Siklus I ... 62

Tabel 4.5 Lembar Observasi Guru Siklus II ... 72

Tabel 4.6 Hasil Observasi Minat Belajar Siswa Secara Individu Siklus II ... 77

Tabel 4.7 Siswa Yang Aktif Selama Siklus II... 78

Tabel 4.8 Lembar Observasi Siswa Siklus II ... 79

Tabel 4.9 Daftar Hasil Observasi Siklus I & Siklus II ... 85


(14)

xiv DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Skema Pelaksanaan Tindakan Kelas (PTK) ... 37

Gambar 4.1 Lokasi Penelitian ... 50

Gambar 4.2 Peneliti Menyampaikan Materi Pembelajaran ... 53

Gambar 4.3 Peneliti Membimbing Siswa ... 54

Gambar 4.4 Peserta Didik Berdialog Dan Berdiskusi Antar Teman Dalam Satu kelompok ... 55

Gambar 4.5. Siswa sedang menyusun cerita berdasarkan gambar... 69

Gambar 4.6. Siswa sedang bertanya tentang hal yang kurang dimengerti... 70


(15)

xv

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 Grafik Minat Belajar Siswa Siklus I ... 62 Diagram 4.2 Grafik Minat Belajar Siswa Siklus II ... 78 Diagram 4.3 Grafik Peningkatan Nilai Rata – Rata Siswa ... 86


(16)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I Pertemuan 1

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I Pertemuan 2

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II Pertemuan 1

Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II Pertemuan 2

Lampiran 5 Lembar Observasi Guru Siklus I Lampiran 6 Lembar Observasi Guru Siklus II

Lampiran 7 Daftar Nama Siswa Kelas V SD Negeri 060942 Medan Deli

Lampiran 8 Hasil Observasi Minat Siswa Siklus I Lampiran 9 Hasil Observasi Minat Siswa Siklus II Lampiran 10 Surat Izin Penelitian Dari UNIMED

Lampiran 11 Surat Balasan Izin Penelitian Dari SDN 060942 Medan Deli Lampiran 12 Surat Kegiatan Pelaksanaan Penelitian


(17)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Masalah pendidikan merupakan masalah yang sangat penting, karena pendidikan itu akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan hidup manusia. Dengan semakin tingginya jenjang pendidikan yang ditempuh seseorang maka semakin besar pula kesempatan untuk meraih sukses hidup di masa mendatang. Secara garis besarnya, pendidikan sangat berkompeten dalam kehidupan, baik kehidupan diri sendiri, keluarga, masyarakat, maupun kehidupan bangsa dan negara. Pemerintah dalam hal ini telah mengatur dan mengarahkan pendidikan nasional seperti yang tertuang dalam Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1, menyatakan bahwa pendidikan

adalah: “Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, dan masyarakat”.

Untuk mencapai tujuan tersebut, pemerintah mendirikan lembaga pendidikan salah satunya adalah Sekolah. Sekolah sebagai tempat proses belajar mengajar mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Oleh karena itu pendidikan di sekolah memegang peranan penting dalam rangka


(18)

2

mewujudkan tercapainya pendidikan nasional secara optimal seperti yang diharapkan untuk mencerdaskan anak bangsa.

Belajar adalah key term (istilah kunci) yang paling vital dalam setiap usaha pendidikan, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tidak pernah ada pendidikan. Sebagai suatu proses, belajar hampir selalu mendapat tempat yang luas dalam berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan upaya kependidikan. Salah satu pendidikan di Indonesia yang sangat perlu dan penting untuk pengetahuan peserta didik yaitu Bahasa Indonesia. Karena Bahasa Indonesia merupakan alat komunikasi lisan maupun tulisan yang terintegrasi, mencakup bahasa ujaran, membaca dan menulis, yang akan menunjang peserta didik di setiap mata pelajaran.

Bahasa adalah alat komunikasi yang paling efektif yang digunakan oleh manusia untuk bersosialisasi dengan sesama manusia dan betapa pentingnya bahasa dipakai pula sebagai alat untuk mengantar dan menyampaikan ilmu pengetahuan kepada berbagai kalangan dan tingkat pendidikan. Semua jenjang pendidikan dalam penyampaiannya tentu menggunakan bahasa Indonesia sebagai pengantarnya. Dan para ilmuan dalam bidang lain pun menjadikan bahasa sebagai objek studi karena memerlukan bahasa sekurang-kurangnya sebagai alat untuk mengkomunikasikan berbagai hal.

Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat penting sebagai sarana belajar bagi peserta didik. Bahasa Indonesia juga memiliki tujuan membekali peserta didik untuk mengembangkan bahasa di samping aspek penalaran dan hafalan sehingga pengetahuan dan informasi yang diterima siswa


(19)

3

tidak hanya sebatas bahasa dan sastra. Padahal dalam proses belajar mengajar keterlibatan siswa secara totalitas, artinya melibatkan pikiran, penglihatan, pendengaran dan psikomotor (keterampilan). Di samping pentingnya Bahasa Indonesia sebagai sarana belajar, peserta didik juga harus memiliki minat belajar yang besar, ketika kegiatan belajar mengajar dilaksanakan.

Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang akan dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, maka siswa tidak akan belajar dengan sebaik – baiknya, karena minat besar pengaruhnya terhadap daya tarik dan rasa suka. Bahan pelajaran yang menarik minat siswa kan lebih mudah dipelajari dan disimpan, karena minat juga akan membuat siswa lebih bersungguh

– sungguh dalam kegiatan pembelajaran.

Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat. Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian. Siswa yang memiliki minat terhadap subyek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subyek tersebut.

Setelah diketahui pengertian minat dan belajar, maka dapat diambil kesimpulan bahwa minat adalah perasaan ingin tahu, mempelajari, mengagumi, atau memiliki sesuatu. Meningkatkan minat terhadap sesuatu pada dasarnya


(20)

4

adalah membantu siswa melihat bagaimana hubungan antara materi yang diharapkan untuk dipelajarinya dengan dirinya sendiri sebagai individu.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan minat belajar siswa adalah dengan menggunakan model pembelajaran yang menarik bagi siswa. Yang dapat melatih keterampilan siswa baik keterampilan mendengar (listening), berbicara (speaking), membaca (reading) dan menulis (writing). Selain itu model pembelajaran yang menunjang aktifitas siswa belajar dengan model pembelajaran yang aktif dan tidak monoton akan membantu meningkatkan minat belajar siswa. Salah satunya adalah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe tari bambu.

Teknik ini diberi nama Tari Bambu, karena siswa berjajar dan saling berhadapan dengan model yang mirip seperti dua potong bambu yang digunakan dalam Tari Bambu Filipina yang juga popular di beberapa daerah di Indonesia. Dalam kegiatan belajar mengajar dengan teknik ini, siswa saling berbagi informasi pada saat yang bersamaan. Pendekatan ini bisa digunakan dalam beberapa mata pelajaran, seperti ilmu pengetahuan sosial, agama, matematika, dan bahasa. Bahan pelajaran yang paling cocok digunakan dengan teknik ini adalah bahan yang membutuhkan pertukaran pengalaman, pikiran, dan informasi antarsiswa. Salah satu keunggulan teknik ini adalah adanya struktur yang jelas dan memungkinkan siswa untuk berbagi dengan pasangan yang berbeda dengan singkat dan teratur. Selain itu, siswa bekerja dengan sesama siswa dalam suasana gotong royong dan mempunyai banyak kesempatan untuk mengolah informasi


(21)

5

dan meningkatkan keterampilan berkomunikasi. Tari bambu bisa digunakan untuk semua tingkatan usia anak didik.

Menurut hasil observasi dan wawancara awal oleh guru, yang dilakukan penulis pada hari Senin, 10 Januari 2012 dengan guru kelas V di SD Negeri 060942 Medan Deli, bahwa masalah yang sering dihadapi 80% dari 30 siswa yaitu sebanyak 24 orang, mengalami rendahnya minat belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dan 20% nya lagi yaitu sebanyak 6 orang, cukup aktif dalam kegiatan belajar – mengajar pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Hal ini disebabkan karena kegiatan pembelajaran sering kali kurang mendapat pengelolaan yang belum tepat dalam pembelajaran yang terjadi di kelas. Salah satunya yaitu guru hanya menggunakan metode ceramah saja, guru jarang menggunakan media pada saat proses belajar mengajar, guru kurang memotivasi dan memberi perhatian kepada siswa, siswa merasa takut untuk mengungkapkan pikiran dan idenya, sehingga banyak siswa yang tidak tertarik pada saat proses belajar mengajar Bahasa Indonesia, bahkan merasa bosan karena hanya terpaku pada satu metode saja dan mengakibatkan siswa menjadi kurang berminat dalam mengikuti pelajaran tersebut.

Mengembangkan minat terhadap sesuatu pada dasarnya adalah membantu siswa melihat bagaimana hubungan antara materi yang diharapkan untuk dipelajarinya dengan dirinya sendiri sebagai individu. Proses ini berarti menunjukkan pada siswa bagaimana pegetahuan atau kecakapan tertentu mempengaruhi dirinya, melayani tujuan – tujuannya, memuaskan kebutuhan – kebutuhannya. Bila siswa menyadari bahwa belajar merupakan suatu alat untuk


(22)

6

mencapai beberapa tujuan yang dianggapnya penting dan bila siswa melihat bahwa hasil dari pengalaman belajarnya akan membawa kemajuan pada dirinya, kemungkinan besar ia akan berminat (dan bermotivasi) untuk mempelajarinya. Di sana, mereka saling berkomunikasi secara lisan dengan lancar tanpa hambatan. Siswa-siswa itu begitu mudah menuturkan isi hati mereka, ide, gagasan, dan pengalaman dengan mudah disampaikan dengan bahasa lisan. Ini menunjukkan bahwa siswa-siswa SD memiliki minat belajar yang cukup besar.

Dari pengamatan penulis, masih banyak guru yang langsung memberikan tugas pada siswa untuk membaca atau menulis, kemudian siswa diminta mengerjakan tugas, mengarang dan lain sebagainya pada saat masuk ke materi pelajaran Bahasa Indonesia. Sehingga siswa cenderung kurang berminat saat mengerjakan tugas tersebut dan hanya untuk memenuhi tugas dari guru.

Salah satu penyebab anak kurang dalam minat belajar yaitu karena guru kurang mampu memanfaatkan metode belajar dalam proses mengajar di kelas.

Salah satu upaya yang dapat diterapkan dalam meningkatkan minat belajar siswa dalam pelajaran Bahasa Indonesia yaitu dalam suasana pembelajaran kooperatif di kelas dan menyenangkan bagi siswa, sehingga siswa merasa bahwa belajar Bahasa Indonesia itu tidak sulit dan tidak membosankan. Selain memberikan teori tentang berbicara kepada siswa dalam proses belajar-mengajar, perlu juga diberikan pelatihan yang dapat merangsang siswa agar berani berbicara. Pelaksanaan pelatihan dan pembinaan keterampilan berbicara dapat dilakukan melalui metode yang dipilih dalam pengajaran Bahasa Indonesia. Didalam proses belajar mengajar, siswa terlihat kurang aktif untuk mengikuti pelajaran. Hanya


(23)

7

sebagian kecil dari siswa pada saat di dalam kelas mempunyai kemampuan berbicara yang baik. Keadaan ini sungguh nyata manakala siswa berada diluar kelas, siswa bermain dan berekspersi secara bebas. Pembicaraan mereka mengalir apa adanya. Terlebih lagi ketika mereka berinteraksi antara sesama siswa dalam bermain. Artinya secara tidak sadar dalam diri anak sedang berlangsung proses pembelajaran.

Dengan melihat keadaan yang terjadi dilapangan, maka peneliti menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe tari bambu untuk mengatasi masalah yang terjadi dilapangan. Hal ini dikarenakan model pembelajaran kooperatif tipe tari bambu dapat menambah minat siswa dalam belajar, dengan cara yang menyenangkan. Untuk mencapai keberhasilan pembelajaran berbicara dan menghilangkan rasa takut siswa dalam berbicara melalui model pembelajaran kooperatif tipe tari bambu, peneliti membuat model pembelajaran yang mudah dan efektif. Model pembelajaran tersebut dapat dilakukan dengan cara dimana guru membagi siswa menjadi separuh kelas (atau seperempat jika jumlah siswa terlalu banyak) berdiri / duduk berjajar. Jika ada cukup ruang, mereka bisa berjajar di depan kelas. Separuh kelas lainnya berjajar dan menghadap jajaran yang pertama. Dua siswa yang berpasangan dari kedua jajaran berbagi informasi. Kemudian, satu atau dua siswa yang berdiri di ujung di ujung salah satu jajaran pindah ke ujung lainnya di jajarannya. Jajaran ini kemudian bergeser. Dengan cara ini, masing – masing siswa mendapatkan pasangan yang baru untuk berbagi. Sehingga kegiatan belajar mengajar menjadi lebih aktif karena setiap siswa akan melakukan kegiatan belajar dengan bersungguh – sungguh.


(24)

8

Model pembelajaran kooperatif tipe tari bambu merupakan model pembelajaran yang tepat dipilih dan dipergunakan untuk meningkatkan minat belajar siswa. Dalam metode ini siswa bermain seperti yang dialami dalam kehidupan mereka sehari-hari sehingga penerapan metode ini siswa lebih aktif dalam mengikuti pelajaran.

Berdasarkan pemikiran diatas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan judul “Meningkatkan Minat Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Tari Bambu Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas V SD Negeri 060942 Medan Deli T.A 2011-2012.

1.2. Identifikasi Masalah

Sesuai dengan latar belakang dan fakta yang menyatakan bahwa kurangnya minat belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor yaitu :

 Guru hanya menggunakan metode ceramah saja

 Guru jarang menggunakan media pada saat proses belajar mengajar

 Guru kurang memotivasi dan memberi perhatian kepada siswa


(25)

9 1.3. Batasan Masalah

Sesuai dengan judul, maka batasan masalah dalam penelitian ini adalah :

”Meningkatkan minat belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe tari bambu pada mata pelajaran Bahasa Indonesia pada materi pokok menyusun cerita di kelas V SD Negeri 060942 Medan Deli Tahun Ajaran 2011/2012.”

1.4. Rumusan Masalah

Sesuai dengan judul, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

“Apakah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe tari

bambu dapat meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia pada materi pokok menyusun cerita di kelas V SD Negeri 060942 Medan Deli Tahun Ajaran 2011/2012?”

1.5. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan judul, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

“Untuk mengetahui apakah model pembelajaran kooperatif tipe tari bambu dapat meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia pada materi pokok menyusun cerita di kelas V SD Negeri 060942 Medan Deli Tahun Ajaran 2011/2012.”


(26)

10 1.6. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin dicapai dari hasil penelitian ini adalah : Bagi siswa :

 Sebagai bahan masukan agar siswa lebih kreatif lagi dalam menuangkan ide, gagasan serta pikirannya dalam berbicara

Bagi guru :

 Dapat memperoleh keterampilan baru yang dapat diterapkan dalam kegiatan pembelajaran yaitu dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif sebagai sarana belajar dalam berinteraksi dengan teman dan melatih kemampuan berbicara siswa sebagai alternatif dalam mengembangkan dan menggunakan teknik pembelajaran yang kreatif.

Bagi Sekolah :

 Dapat menerapkan model pembelajaran yang baru pada saat kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut, dimana siswanya akan menjadi lebih aktif serta dapat meningkatkan minat belajar siswa.

Bagi peneliti :

 Menambah wawasan bagi peneliti dan sebagai bekal untuk meningkatkan profesionalisme untuk calon guru dimasa yang akan datang dan ingin mengetahui seberapa besar pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe tari bambu dalam meningkatkan minat belajar siswa.


(27)

111 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian dan data penellitian, dapat diperoleh kesimpulan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe tari bambu, dapat meningkatkan minat belajar siswa pada pokok bahasan menyusun cerita di kelas V SD Negeri 060942 Medan Deli Tahun Ajaran 2011/2012. Maka dalam hal ini peneliti dapat membuat kesimpulan sebagai berikut :

1. Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe tari bambu, dapat meningkatkan minat belajar siswa dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia pada pokok bahasan menyusun cerita di kelas V SD Negeri 060942 Medan Deli Tahun Ajaran 2011/2012.

2. Pada observasi minat belajar siswa siklus I rata – rata nilai keseluruhan yang diperoleh hanya mencapai 44, persen (%) yang diperoleh sebesar 55%. Dari hasil hitungan observasi siswa siklus I masih tergolong rendah. Pada siklus II rata – rata nilai keseluruhan yang diperoleh yaitu sebesar 69, persen (%) yang diperoleh adalah sebesar 87%. Pada siklus II dapat dilihat bahwa peneliti sudah

meningkatkan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe tari bambu dengan baik dan perilaku belajar siswa sudah meningkat.


(28)

112 5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang dikemukakan diatas, maka peneliti memberi beberapa saran, yaitu :

1. Agar para kepala sekolah melakukan supervisi dengan pembaharuan pembelajaran Bahasa Indonesia serta pendalaman penggunaan model pemebelajaran kooperatif tipe Tari Bambu.

2. Agar para guru SD Negeri 060942 Medan Deli menerapkan penggunaan model pembellajaran kooperatif tipe Tari Bambu sebagai salah satu alternatif dalam meningkatkan minat belajar siswa.

3. Agar pihak sekolah SD Negeri 060942 Medan Deli semakin memaksimalkan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Tari Bambu yang berfokus pada memaksimalkan aktivitas belajar siswa untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

4. Guru dan orang tua saling bekerjasama dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

5. Bagi para pembaca, penulis mengharapkan agar benar – benar mengembangkan metode pembelajaran ini dalam pembaharuan pendidikan.


(29)

89 DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta : PT. Bumi Aksara

-- 2007. Manajemen Penelitian. Jakarta : PT. Rineka Cipta 2007. Penelitian Tindakan Kelas.

Jakarta : PT. Bumi Aksara

Bahri, Syaiful, dkk. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta

2011. Psikologi Belajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta Daryanto. 2009. Panduan Proses Pembelajaran Kreatif & Inovatif.

Jakarta : AV Publisher

Djaali. 2006. Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT. Bumi Aksara Isjoni. 2009. Pembelajaran Kooperatif. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Lie, Anita. 2010. Cooperative Learning. Jakarta : GRASINDO

Muslich, M. 2011. Melaksanakan PTK itu mudah. Malang : BUMI AKSARA Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran. Bandung : Kencana

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor – faktor yang Mempengaruhinya.

Jakarta : PT. Rineka Cipta

Suyatno. 2010. Teknik Pembelajaran Bahasa dan Sastra. Surabaya : SIC Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya

(http://www.scribd.com/doc/7546746/Alat-Peraga-Dan-Minat_Matematika), dikunjungi hari Rabu, 8 February 2012 pukul 11.00 WIB

(http://kaniyem.blog.uns.ac.id/), dikunjungi hari Minggu, 13 May 2012 pukul 14.35 WIB


(1)

8 Model pembelajaran kooperatif tipe tari bambu merupakan model pembelajaran yang tepat dipilih dan dipergunakan untuk meningkatkan minat belajar siswa. Dalam metode ini siswa bermain seperti yang dialami dalam kehidupan mereka sehari-hari sehingga penerapan metode ini siswa lebih aktif dalam mengikuti pelajaran.

Berdasarkan pemikiran diatas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan judul “Meningkatkan Minat Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tari Bambu Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas V SD Negeri 060942 Medan Deli T.A 2011-2012.

1.2. Identifikasi Masalah

Sesuai dengan latar belakang dan fakta yang menyatakan bahwa kurangnya minat belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor yaitu :

 Guru hanya menggunakan metode ceramah saja

 Guru jarang menggunakan media pada saat proses belajar mengajar  Guru kurang memotivasi dan memberi perhatian kepada siswa  Siswa merasa takut untuk mengungkapkan pikiran dan idenya


(2)

9 1.3. Batasan Masalah

Sesuai dengan judul, maka batasan masalah dalam penelitian ini adalah : ”Meningkatkan minat belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe tari bambu pada mata pelajaran Bahasa Indonesia pada materi pokok menyusun cerita di kelas V SD Negeri 060942 Medan Deli Tahun Ajaran 2011/2012.”

1.4. Rumusan Masalah

Sesuai dengan judul, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : “Apakah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe tari bambu dapat meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia pada materi pokok menyusun cerita di kelas V SD Negeri 060942 Medan Deli Tahun Ajaran 2011/2012?”

1.5. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan judul, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : “Untuk mengetahui apakah model pembelajaran kooperatif tipe tari bambu dapat meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia pada materi pokok menyusun cerita di kelas V SD Negeri 060942 Medan Deli Tahun Ajaran 2011/2012.”


(3)

10 1.6. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin dicapai dari hasil penelitian ini adalah : Bagi siswa :

 Sebagai bahan masukan agar siswa lebih kreatif lagi dalam menuangkan

ide, gagasan serta pikirannya dalam berbicara

Bagi guru :

 Dapat memperoleh keterampilan baru yang dapat diterapkan dalam

kegiatan pembelajaran yaitu dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif sebagai sarana belajar dalam berinteraksi dengan teman dan melatih kemampuan berbicara siswa sebagai alternatif dalam mengembangkan dan menggunakan teknik pembelajaran yang kreatif.

Bagi Sekolah :

 Dapat menerapkan model pembelajaran yang baru pada saat kegiatan

belajar mengajar di sekolah tersebut, dimana siswanya akan menjadi lebih aktif serta dapat meningkatkan minat belajar siswa.

Bagi peneliti :

 Menambah wawasan bagi peneliti dan sebagai bekal untuk meningkatkan

profesionalisme untuk calon guru dimasa yang akan datang dan ingin mengetahui seberapa besar pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe tari bambu dalam meningkatkan minat belajar siswa.


(4)

111 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian dan data penellitian, dapat diperoleh kesimpulan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe tari bambu, dapat meningkatkan minat belajar siswa pada pokok bahasan menyusun cerita di kelas V SD Negeri 060942 Medan Deli Tahun Ajaran 2011/2012. Maka dalam hal ini peneliti dapat membuat kesimpulan sebagai berikut :

1. Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe tari bambu, dapat meningkatkan minat belajar siswa dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia pada pokok bahasan menyusun cerita di kelas V SD Negeri 060942 Medan Deli Tahun Ajaran 2011/2012.

2. Pada observasi minat belajar siswa siklus I rata – rata nilai keseluruhan yang diperoleh hanya mencapai 44, persen (%) yang diperoleh sebesar 55%. Dari hasil hitungan observasi siswa siklus I masih tergolong rendah. Pada siklus II rata – rata nilai keseluruhan yang diperoleh yaitu sebesar 69, persen (%) yang diperoleh adalah sebesar 87%. Pada siklus II dapat dilihat bahwa peneliti sudah

meningkatkan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe tari bambu dengan baik dan perilaku belajar siswa sudah meningkat.


(5)

112 5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang dikemukakan diatas, maka peneliti memberi beberapa saran, yaitu :

1. Agar para kepala sekolah melakukan supervisi dengan pembaharuan pembelajaran Bahasa Indonesia serta pendalaman penggunaan model pemebelajaran kooperatif tipe Tari Bambu.

2. Agar para guru SD Negeri 060942 Medan Deli menerapkan penggunaan model pembellajaran kooperatif tipe Tari Bambu sebagai salah satu alternatif dalam meningkatkan minat belajar siswa.

3. Agar pihak sekolah SD Negeri 060942 Medan Deli semakin memaksimalkan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Tari Bambu yang berfokus pada memaksimalkan aktivitas belajar siswa untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

4. Guru dan orang tua saling bekerjasama dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

5. Bagi para pembaca, penulis mengharapkan agar benar – benar mengembangkan metode pembelajaran ini dalam pembaharuan pendidikan.


(6)

89 DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT. Bumi Aksara

-- 2007. Manajemen Penelitian. Jakarta : PT. Rineka Cipta 2007. Penelitian Tindakan Kelas.

Jakarta : PT. Bumi Aksara

Bahri, Syaiful, dkk. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta

2011. Psikologi Belajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta Daryanto. 2009. Panduan Proses Pembelajaran Kreatif & Inovatif.

Jakarta : AV Publisher

Djaali. 2006. Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT. Bumi Aksara Isjoni. 2009. Pembelajaran Kooperatif. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Lie, Anita. 2010. Cooperative Learning. Jakarta : GRASINDO

Muslich, M. 2011. Melaksanakan PTK itu mudah. Malang : BUMI AKSARA Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran. Bandung : Kencana

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor – faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Suyatno. 2010. Teknik Pembelajaran Bahasa dan Sastra. Surabaya : SIC Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya

(http://www.scribd.com/doc/7546746/Alat-Peraga-Dan-Minat_Matematika), dikunjungi hari Rabu, 8 February 2012 pukul 11.00 WIB

(http://kaniyem.blog.uns.ac.id/), dikunjungi hari Minggu, 13 May 2012 pukul 14.35 WIB


Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD NEGERI 5 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 15 50

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 8 METRO SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 6 47

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VI SEMESTER GANJIL SD NEGERI 2 FAJAR AGUNG TAHUN AJARAN 2011/201

0 3 65

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI 3 SUKADADI TAHUN PALAJARAN 2012/2013

0 4 65

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI 01 SUKA AGUNG BARAT KECAMATAN BULOK

1 5 41

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGS A W PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IV SD NEGERI 1 JEMBRANA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 7 54

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SD NEGERI 1 SINAR MULYA KECAMATAN BANYUMAS KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 5 45

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SD NEGERI 1 SINAR MULYA KECAMATAN BANYUMAS KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 15 41

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN SPARKOL VIDEOSCRIBE DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI CAHAYA KELAS VIII DI SMP NEGERI 01 KERJO TAHUN AJARAN

25 232 207

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPA MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE KANCING GEMERINCING DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC PADA SISWA KELAS V SEMESTER II SD NEGERI REJOSARI 1 TAHUN AJARAN 20142015 Skripsi disusun untuk memen

0 0 14