Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Rasionalisasi Penggunaan Generic Term sebagai Merek

RASIONALISASI PENGGUNAAN GENERIC TERM
SEBAGAI MEREK

SKRIPSI
Diajukan Sebagai Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Hukum
Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum
Universitas Kristen Satya Wacana

Daniel Chriswibowo
312012061

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
FAKULTAS HUKUM
SALATIGA
JUNI 2016

Ucapan terima kasih

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat kasih dan
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Dari terselesaikannya skripsi

ini banyak pihak yang membantu serta memberikan dukungan kepada penulis,
tanpa dukungan dari mereka skripsi ini tidak akan tersesaikan. Penulis
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Ayah dan Ibu, Bapak Seto Budi dan Ibu Maslinda, yang senantiasa
memberikan motivasi dalam keadaan apapun, dukungan material maupun
moral, serta doa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Ibu Indirani Wauran SH., M.H. selaku dosen pembimbing yang dengan
sabar membimbing penulis dalam masa berjalannya pembimbingan
skrispsi ini, serta memberikan masukan dan nasehat untuk penulisan
skripsi ini, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
3. Bapak Dr. Titon Selamet Kurnia, SH., MH. dan Bapak Arie Siswanto,
SH., M.Hum.

selaku penguji skripsi yang telah bersedia meluangkan

waktunya untuk menguji, serta memberikan masukan dari penulisan
proposal hingga terselesaikannya penulisan skripsi ini.
4. Bapak RES Fobia, SH.,MIDS. selaku wali studi yang telah memberikan
pengarahan dan masukan selama masa perkuliahan hingga penulis dapat
menyelesaikan tugas akhir ini dengan lancar.

5. Seluruh dosen dan staff Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya
Wacana yang telah memberikan informasi dan memfasilitasi selama
perkuliahan hingga selesainya penulisan skripsi ini.

6. Sahabat seperjuangan Yoel, Sheindy, Monang, Michael, Bang Mostow,
Bang Wahyu, Haris, Bang Rubbi, Bang Petu, Bang Jusia, dan Elly, yang
selalu memberikan semangat dan dukungan kepada penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
7. Valentina Maharani yang selalu menemani dan memberikan dukungan
serta semangat kepada penulis mulai dari awal perkuliahan hingga
terselesaikannya skripsi ini.
8. Ozzy dan Occy yang selalu menemani penulis dalam penulisan skripsi ini,
sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan.
9. Teman-teman Fakultas Hukum angkatan 2012, Natalindho, Garin dan
semuanya yang tidak bisa disebutkan satu persatu atas motivasi dan
dukungan sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan.
10. Serta beberapa pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, yang telah
membantu

dan


memberikan

semangat

sehingga

penulis

dapat

menyelesaikan skripsi ini.
Akhir kata, penulis berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan
membalas semua pihak yang telah membantu penulis dalam masa
perkuliahan hingga terselesaikannya skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat
berguna dan bermanfaat bagi masyarakat luas.

iii

KATA PENGANTAR

Penelitian ini adalah yang penulis lakukan untuk memenuhi syarat untuk
mencapai gelar sarjana hukum. dalam penelitian ini penulis mengkaji hak atas
kekayaan intelektual yang merupakan hak yang harus dihormati dan dihargai
khusunya bagi intelektualitas karya manusia. Untuk itu dalam penelitian ini
penulis mencoba mengupas mengenai penggunaan generic term sebagai merek.
Terkait dengan penggunaannya yang tumpang tindih sehingga menimbulkan
perdebatan antara generic term yang tidak dapat digunakan sebagai merek dan
generic term yang dapat digunakan sebagai merek. Terkait dengan Pasal 5
Undang-undang No.15 Tahun 2001 yang isinya merupakan syarat mutlak
pendaftaran merek yaitu salah satunya ialah daya pembeda.
Sehingga suatu merek yang memiliki makna generic seharusnya masih
bisa didaftarkan selagi merek tersebut masih bisa membangun secondary meaning
yang dari pada itu sebuah merek akan memiliki daya pembeda terhadap merek
lain. Karena yang menjadi identitas merek tersebut ialah daya pembeda tersebut.
dengan adanya daya pembeda tersebut suatu merek akan memiliki identitas atas
merek tersebut baik terhadap merek yang lain ataupun penggunaanya dikalangan
konsumen.Pada kesempetan ini juga saya mengucap syukur kepada Tuhan yang
selalu menyertai dan memberikan akal budi kepandaian dan tidak lupa berterima
kasih kepada dosen pembimbing ibu Indirani Wauran yang dengan sabar
membimbing hingga sampai pada saat ini dan juga teman-teman angkatan 2012

FH-UKSW yang selalu memberi semangat dan dukungan.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penulis, saya yakin
masih banyak kekurangan dalam skripsi ini, Oleh karena itu saya sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan skripsi ini.
Salatiga, Juni, 2016

Daniel Chriswibowo

DAFTAR PERATURAN
Nasional
Undang-undang merek:
- UU Nomor 14 Tahun 1997 Tentang Perubahan UU Nomor 19 Tahun 1992
Tentang Merek.
- UU Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek.
Peraturan Pemerintah:
- Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1995 Tangga 29
Agustus 1995 Tentang Komisi Banding Merek.
- Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1993 Tanggal 31
Maret 1993 Tentang Tata Cara Permintaan Pendaftaran Merek.

- Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 1993 Tanggal 31
Maret 1993 Tentang Kelas Barang atau Jasa Bagi Pendaftaran Merek.
International
- Lanham Act

v

Abstrak
Merek merupakan definisi hukum yang memberikan perlindungan dan
upaya pemulihan jika suatu tanda perdagangan digunakan oleh pihak yang tidak
memiliki kewenangan untuk itu. Melalui merek, pengusaha dapat menjaga dan
memberikan jaminan akan kualitas brang dan jasa yang dihasilkan dan mencegah
tindakan persaingan yang tidak jujur dari pengusaha lain yang beritikad buruk
yang bermaksud membonceng reputasinya. Untuk mendapatkan hak eksklusif
yang diberikan negara atas merek tersebut, merek harus terdaftar terlebih dahulu
dalam daftar umum merek dan merek akan berlaku dalam jangka waktu tertentu.
Akan tetapi untuk mendapatkan hak eksklusif dan sahnya merek tersebut haruslah
memenuhi syarat dan kewajiban yang berlaku. Dalam hal ini merek yang
merupakan makna generic tidak dapat membangun secondary meaning tidak
dapat didaftarkan sebagai merek karena tidak memliki daya pembeda. Sebaliknya

merek bisa didaftarkan, oleh karena yang menajdi identitas atas merek tersebut
adalah Daya Pembeda.

DAFTAR ISI

Halaman

Ucapan Terima Kasih................................................................................................i
Kata Pengantar.........................................................................................................iii
Daftar Peraturan.......................................................................................................iv
Abstrak.....................................................................................................................v
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A.
B.
C.
D.
E.

Latar Belakang Masalah.........................................................................1

Rumusan Masalah..................................................................................4
Tujuan Penelitian...................................................................................4
Metode Penelitian..................................................................................4
Unit Amatan dan Analisis......................................................................5

BAB II.....................................................................................................................7
Generic Term dan Tanda Milik Umum dalam Merek di Indonesia..................7
A. Konsep Generic Term dalam Merek............................................................7
1. Pengertian Generic Term.......................................................................7
2. Ketika Merek Kehilangan Daya Pembeda...........................................13
B. Konsep Tanda Yang Sudah Menjadi Milik Umum Dalam Merek............20
C. Perbandingan Generic Term Dan Tanda Yang Sudah Menjadi Milik
Umum.........................................................................................................23
BAB III..................................................................................................................25
Daya Pembeda Merupakan Alsan Absolut Pendaftaran Merek.....................25
A. Pendaftaran Merek Menurut Peraturan di Indonesia.................................25
1. Pendaftaran Merek...............................................................................25
2. Merek Yang Tidak Dapat Didaftar Sebagai Merek.............................33
B. Daya Pembeda dan secondary meaning.....................................................39
1. Konsep Daya Pembeda........................................................................39

2. Secondary Meaning..............................................................................43

C. Generic Term Yang Membangun Secondary Meaning Dapat Didaftarkan
Sebagai Merek Karena Membangun Daya Pembeda.................................50
BAB IV..................................................................................................................53
PENUTUP.............................................................................................................53
A. Kesimpulan................................................................................................53
B. Saran..........................................................................................................54
DAFTAR BACAAN.................................................................................55