PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMAMPUAN AWAL TERHADAP HASIL BELAJAR PENGETAHUAN KEUDARAAN TARUNA ATKP MEDAN.

PENGARUB STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMAMPU&\I AWAL
TERHADAP BASIL BELAJAR PENGETAHUAN KEUDARAAN
TARUNAATKPMEDAN
TESIS

Oleh:
DWIYA.'NTO
NIM :

1~-;82305

..

PROGRAM P ASC,RJN.~t\
UNIVERSITAS NEGERI
1\tiEDAN

2011

PENGARUB STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMAMPU&\I AWAL
TERHADAP BASIL BELAJAR PENGETAHUAN KEUDARAAN

TARUNAATKPMEDAN
TESIS

Oleh:
DWIYA.'NTO
NIM :

1~-;82305

..

PROGRAM P ASC,RJN.~t\
UNIVERSITAS NEGERI
1\tiEDAN

2011

TESIS
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN
KEMAMPUAN AWAL TERIIADAP BASIL BELAJAR

PENGETAHUANKEUDARAANTARUNA
ATKPMEDAN
Disusun dan diajukan oleh :
DWIYANTO
NIM. 061188230051

Telah Dipertahankan Dihadapan Panitia Ujian Tesis Pada Tanggal23 September 2011
Dan Dinyatakan Telah Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Magister Pendidikan Program Studi Teknologi Pendidikan
Medan, 23 September 2011

Menyetujui
Tim Pembimbing
Pembimbing n

Pembimbing I

~-

Prof. Dr. Abdul Hasan Saragih, M.Pd

NIP. 19601125 198601 1002

Program Studi
Teknologi Pendidikan
K

~Prof. Dr. Sukimo, M.Pd
NIP. 19540121 198703 1001

PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI
UJIAN TESIS MAGISTER PENDIDIKAN
No.

Tanda Tangan

Nama

1. Prof. Dr. Abdul Hasan Saragih, M.Pd
NIP. 19601125 198601 1002
(Pembimbing I)


2. Prof. Dr. Sukimo, M.Pd
NIP. 19540121198703 1001
(Pembimbing II)

3. Prof. Dr. Sabat Siagian, M.Pd
NIP. 19610104 198703 1017
(Penguji)

4. Prof. Dr. H. Abdul Hamid K, M.Pd
NIP. 19580222 198103 1001
(Penguji)

5.

Dr. Keysar Panjaitan, M.Pd
NIP. 19600705 1986011001
(Penguji)

Mahasiswa

Nama

: Dwiyanto

NIM

: 061188230051

Program Studi : Teknologi Pendidikan
Tanggal Ujian : 23 September 2011

ABSTRAK
Dwiyanto, Pengarub Strateai Pembelajaran dan Kemampuan Awal
Terbadap HasU Belajar Pengetahuan Keudaraan Taruna Akademi Teknik
dan Keselamatan Penerbangan Medan. Tesis, Medan : Program Studi
Teknologi Pendidikan, Program Paseasarjana, Univenitas Negeri Medan,
2011.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui basil belajar Pengetahuan
Keudaraan kelompok tanma yang diajarkan dengan Strategi Pengorganisasian
Pembelajaran Elaborasi dengan Strategi Pembelajaran

Ekspositori; (2)
mengetahui basil belajar Pengetahuan Keudaraan taruna yang memiliki
Kemampuan Awal Tinggi dan Kemampuan Awal Rendah, dan (3) ada tidaknya
interaksi antara Strategi Pembelajaran dan Kemampuan Awal taruna terhadap
basil belajar Pengetahuan Keudaraan
Penelitian ini dilaksanakan di Akademi Teknik dan Keselamatan
Penerbangan Medan semester II untuk tahun ajaran 2010/2011. Populasi
berjumlah 118 orang taruna. Pcngambilan sampe1 dilakukan dengan cluster
random sampling 58 taruna. yang terdiri dari 30 tanma program studi Teknik
Tc1ekomunikasi dan Navigasi Udara Angkatan N untuk strategi pembe1ajaran
Elaborasi dan Tcknik Tclekomuni.kasi dan Navigasi Udara Angkatan V untuk
stratcgi pembelajaran Ekspositori. Tes kemampuan awal dilakukan untuk
menge1ompokkan tanma atas kemampuan awal tinggi dan kemampuan awal
rendah. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan
desain faktorial 2x2. Uji statistik yang digunakan adalah statistik deskriptif untuk
menyajikan data dan dilanjutkan dengan menggunakan ANAVA dua jalur dengan
taraf signifikan a = 0,05 yang dilanjutkan dengan uji Scheffo. Sebelumnya
dilakukan uji analisis berupa Nonnalitas dan Uji Homogenitas.
Hasil penelitian menunjukkan : (1) basil belajar pengetahuan keudaraan
taruna yang diajar dengan strategi pembelajaran Elaborasi lebih tinggi daripada

basil belajar pengetahuan keudaraan taruna yang diajar dengan strategi
pembelajaran Ekspositori, dengan Fhitung = 98,04 > Ftabe1 = 4,03 pada taraf
signitikan a= 0,05; (2) basil belajar pengetahuan keudaraan taruna yang memiliki
kemampuan awal tinggi lebih tinggi daripada basil belajar pengetahuan keudaraan
taruna yang memiliki kemampuan awal rendah, dengan Fhitung = 16,22 > Ftabe1 =
4,03 pada taraf sigoifikan a = 0,05, dan (3) terdapat interaksi antara strategi
pembelajaran dan kemampuan awal taruna dalam mempengaruhi basil belajar
pengctahuan keudaraan dengan Fbl1uaa = 19,54 > Ftabe1 == 4,03 pada taraf signifikan
a = 0,05. Hipotesis ini menuqjukkan bahwa strategi pembelajaran Elaborasi lebih
tepat daripada strategi pembelajaran Ekspositori dalam meningkatkan basil belajar
pengctahuan kcudaraan taruna, dan taruna yang memiliki kemampuan awal tinggi
akan meniperoleh basil belajar lebih tinggi daripada taruna yang memiliki
kemampuan awal rendah.

ABSTRACT
Dwiyanto, The lnfue~
of learning Strategy and initial capability toward
student's a~hievmnt
in Aviation knowledge at Civil Aviation Safety and
Engineering Academy of Medan. Thesis, Medan : The Edu~ation

Technology
Program Study, Post-.raduate program, State Univercity of Medan 2011.
The objectives of this study are (1) to know student's achievement in
aviation knowledge taught with learning strategy Elabomtion and taught with an
Expository learning; (2) to student's achievement in aviation knowledge of having
a highly initial capability and student having learning a poorly initial capacity;
(3) to know available or not an interaction betwen the learning strategy and initial
capability toward student's achievement in aviation knowledge.
This study was conducted at Civil Aviation Safety and Engineering
Academy of Medan in semester II of 2010/2011 academic year. The population
was totally 118 respondents. For taking samples was done in a cluster random
sampling total 58 students comprising of 30 students of Air Navigation and
Telecommunication Engineering IV for Elabomte learning and another 28
students of Air Navigation and Telecommunication Engineering V for Expository
learning strategy. The initial capability test was conducted for classifying the
students upon a highly initial capacity and poorly initial capacity. The research
method adopted is experiment quase with factorial design 2x2. The statictic tester
inferential statistic by using two ways ANAVA with a significance mte a = 0,05
and continued to Scheffe test. It has been conducted an analysis test prior with a
normality test and homogeneity one.

The result of study showed : (1) student's achievement in Aviation
knowledge taught with learning strategy Elabomtion higher than student taught
with an Expository learning strategy with Fhitung = 98.04 > Ftabe1 = 4.03 on
significance mte a = 0.05; (2) the achievement in studying Aviation knowledge
by student having. Fhitung = 16.22 > Ftabel = 4.03 on significance rate a = 0.05;
(3) there is an intemction betwen the learning and initial capability toward
student's achievement in Aviation knowledge, with Fhitung = 19.54 > Ftabe1 = 4.03
on significance mte a= 0.05. This hypothesis swowed that Elaborate learning
strategy is more precised than the Expository learning strategy in improving
student's achievement in Aviation knowledge, and student's with high initial
capability is higher than student with low initial capability.

11

KATAPENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmad dan
petunjukNya maka penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Penulisan tesis ini
dimaksudkan


untuk

memenuhi

persyaratan memperoleh

gelar Magister

Pendidikan Program Studi Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Medan.
Dalam menyelesaikan tesis ini, penulis banyak memperoleh kendala akibat
daripada keterbatasan penulis, namun demikian berkat bantuan dari berbagai
pihak akhirnya penulisan tesis ini dapat diselesaikan. Oleh sebab itu dengan,
dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada

Bapak Prof. Dr. Abdul Hasan Saragih, M.Pd selaku

pembimbing tesis I dan Bapak Prof. Dr. Sukimo, M.Pd selaku pembimbing
tesis II yang telah banyak membimbing penulis, memberikan arahan sekaligus
motivasi yang sangat bermanfaat bagi penulis. Kepada ketiga nara sumber
Bapak Prof. Dr. Sabat Siagian, M.Pd, Bapak Prof.Dr.H.Abdul Hamid K,M.Pd

dan Bapak Dr. Keysar Panjaitan, M.Pd yang telah memberikan masukan dan
koreksi untuk perbaikan tesis ini.
Pada kesempatan ini juga penulis menyampaikan ucapan terima kasih
kepada:
1.

Rektor Universitas Negeri Medan, Direktur dan Asisten Direktur Program
Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Ketua dan Sekretaris Program Studi
Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Medan, beserta staf yang telah
memberikan kesempatan dan bantuan untuk kelancaran studi selama
mengikuti perkulihan di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

iii

2.

Bapak dan lbu Dosen Program Studi Teknologi Pendidikan yang telah
memberikan ilmu pengetahuan yang bennanfaat bagi penulis selama
mengikuti perkuliahan.

3.

Direktur Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan Medan, yang telah
memberi ijin dan kesempatan untuk melakukan peneilitian.

4.

Rekan-rekan Dosen, istruktur, dan staf di Akademi Teknik dan Keselamatan
Penerbangan Medan yang telah banyak membantu penulis dalam penelitian
dilapangan.

5.

Rekan-rekan mahasiswa Program Pascasatjana Program Studi Teknologi
Pendidikan yang telah bersama-sama menjalani perkuliahan.

6.

Seluruh keluarga, terutama istri dan anak-anak tercinta atas segala doa,
dukungan dan semangat yang selalu diberikan kepada penulis.
Atas · segala . kebaikan, motivasi, semangat dan dukungan yang telah

diberikan tersebut, penulis tidak mampu membalasnya dan penulis serahkan
kepada Allah SWT yang maha luas balasanNya terhadap segala kebaikan untuk
membalasnya.

Kiranya Allah SWT senantiasa memberikan rahmad dan

hidayahNya kepada kita semua dan harapan penulis semoga tesis ini dapat
memberikan sumbangan bennanfaat bagi kemajuan pendidikan di Indonesia.

Medan,

September 2011.

Penulis

DWIYANTO
~bn.0618235

iv

DAFTARISI

Halaman
ABSTRAK
ABSTRACT

ii

KATA PENGANTAR
DAFTAR lSI

.................................................................................

iii

...............................................................................................

v

DAFTAR TABEL

........................................................................................

viii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................

X

DAFTAR LAMPIRAN
BAB I

................................................................................

xi

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................................... ..
B. Identifikasi Masalah

6

C. Pembatasan Masalah .............................................................. ..

7

D. Rumusan Masalah .................................................................. .

7

E. Tujuan Penelitian

8

F. Manfaat Penelitian

8

BAB II. KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN
HIPOTESIS
A. Kajian Teoretis ........................................................................

9

1. Hakikat Hasil Belajar Pengetahuan Keudaraan .................

9

2. Hakikat Strategi Pembelajaran .. ......... .......... ......................

13

a. Hakikat Strategi Pembelajaran Elaborasi ........................

18

b. Hakikat Strategi Pembelajaran Ekspositori ....................

24

3. Hakikat Pengetahuan Awal ...............................................

27

B. Penelitian Yang Relevan ..........................................................

31

C. Kerangka Berfikir ....................................................................

32

1. Pengaruh Strategi Pembelajaran Elaborasi Dan Strategi
Pembelajaran

Ekspositori

Pengetahuan Keudaraan

v

Terhadap

Hasil

Belajar

..................................................

32

2. Hasil Belajar Mata Kuliah Pengetahuan Keudaraan Taruna
Yang Mempunyai Kemampuan Awal Tinggi Lebih Tinggi
Daripada Taruna Yang Mempunyai Kemampuan Awal
Rendah ...............................................................................

36

3. lnteraksi Antara Strategi Pembelajaran Dan Kemampuan
Awal Terhadap Hasil Belajar Taruna pada Mata Kuliah
Pengetahuan Keudaraan .....................................................

37

C. Hipotesis Penelitiam .................................................................

40

BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat Dan Waktu Penelitian .................................................

41

B. Populasi Dan Sampel ...............................................................

41

C. Metode Dan Desain Penelitian ................................................

42

D. Pengonttol Perlakuan ..............................................................

43

1. Validitas Internal ..............................................................

44

2. Validitas Ekstemal ............................................................

45

E. Prosedur Dan Perlak.uan Penelitian ..........................................

45

1. Prosedur Perlakuan ............... .......... .....................................

45

2. Pelak.sanaail. Perlak.uan ......................................................

46

F. Variabel Dan Definisi Operasional Variabel Penelitian ..........

50

G. Teknik Pengumpulan Data Dan Instrumen Penelitian .............

51

H. Teknik Analisis Data ..............................................................

55

BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian
B. Pengujian Persyaratan Analisis
1. Uji Normalitas

57
................................ ..

66

............................................... .

66

2. Uji Homogenitas

66
............................................ ..

69

D. Pembahasan Hasil Penelitian .................................... ..

75

E. Keterbatasan Penelitian .......................................... ..

79

C. Pengujian Hipotesis

vi

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan

80

B. Implikasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... . . . . . . .. . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . .

81

C. Saran .................................................................

84

DAFTARPUSTAKA ..................................................................................

85

LAMPIRAN

vii

~

DAFTAR TABEL

Halaman

I
Tabel l.

Rata-rata Nilai Pengetahuan Keudaraan

. . . . . . .. . .. . .. . .. . . . . . ..

3

2.

Rancangan Faktorial2 x 2 ........................................................

43

3.

Tahapan

pembelajaran

dengan

Strategi

Pembelajaran

47

Elaborasi
4.

5.
6.
7.

Tahapan

pembelajaran

dengan

Strategi

Peinbelajaran

Ekspositori ................. ................. ....... ...... .... .... .........................

49

Kisi-kisi tes hasil belajar pengetahuan keudaraan .....................

53

Kisi-kisi tes kem8Illpuan awal ......... .........................................

54

Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Kelompok Taruna
dengan Strategi Pembelajaran Elaborasi ....................................

8.

Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Kelompok Taruna
dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori ..................................

9.

57

58

Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Kelompok Taruna yang
Memilki Kem8Illpuan Awal tinggi .............................................

59

10. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Kelompok Taruna yang
Memilki Kem8Illpuan Awal rendah .. .........................................

60

11. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Kelompok Taruna
dengan

Strategi

Pembelajaran

Elaborasi

yang

Memilki

Kem8Illpuan Awal tinggi ............................................................

62

12. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Kelompok Taruna
dengan

Strategi

Pembelajaran

Elaborasi

yang

Memilki

Kem8Illpuan Awal rendah ...........................................................

63

13. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Kelompok Taruna
dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori yang Memilki
Kem8II1puan Awal tinggi ...........................................................

64

)4. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Kelompok Taruna
dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori yang Memilki
Kemarnpuan Awal Rendah ........................................................ .
15. Ringkasan basil Uji Nonnalitas dengan Uji Lilliefors ............

viii

66

16. Ringkasan

hasil

Uji

Homogenitas

kelompok

strategi

pembelajaran dengan Uji F . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

67

17. Ringkasan hasil Uji Homogenitas kelompok Kemampuan Awal
dengan Uji F

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..

68

18. Ringkasan hasil Uji Homogenitas kelompok lnteraksi dengan
Uji Barlett .-..............................................................

·68

19. Ringkasan ANAVA Faktorial 2 x 2 ............................................

69

20. Ringkasan basil perhitungan uji Scheffe .............................................

72

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1. Histogram hasil belajar kelompok taruna dengan strategi
pembelajaran elaborasi ...............................................................

58

2. Histogram basil belajar kelompok taruna dengan strategi
pembelajaran ekspositori ............ ...... ............... ...........................

59

3. Histogram basil belajar kelompok taruna yang memiliki
kemampuan awal tinggi ......................... ...................... .............

60

4. Histogram basil belajar kelompok taruna yang memiliki
kemampuan awal rendah ................. ..........................................

61

5. Histogram hasH belajar kelompok taruna dengan strategi
pembelajaran elaborasi dan memiliki kemampuan awal tinggi..

62

6. Histogram hasil belajar kelompok taruna dengan strategi
pembelajaran elaborasi dan memiliki kemampuan awal rendah... 63
7. Histogram basil belajar taruna dengan strategi pembelajaran
ekspositori dan memiliki kemampuan awal tinggi . . . . . . . . . . . . . . .

64

8. Histogram basil belajar kelompok taruna dengan strategi
pembelajaran ekspositori dan memiliki kemampuan awal
rendah .......................................................................................

65

9. Interaksi antara Strategi Pembelajaran dan Kemampuan Awal..

75

X

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran

1. lnstrumen Tes Hasil Belajar Pengetahuan Keudaraan

87

2. Instrumen Tes Kemampuan Awal Pengetahuan Keudaraan ..

94

3. Perhitungan Uji Coba Intrumen .....................................................

98

4. Data Induk Penelitian .....................................................................

ll9

5. Distribusi Frekuensi dan Data Penelitian .....................................

120

6. Perhitungan Statistik Dasar ..........................................................

129

7. Pengujian Normalitas Data ............................................................

138

8. Uji Homogenitas Varians ...................... ,................. :......................

145

9. Analisis Varians· Dua Jalur ..............................................................

148

I 0. Perhitungan Uji Lanjut dengan Uji Scheffe........................................ 152
11. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Strategi Pembelajaran
Elabomsi..........................................................................................

155

12. Rencana Pelaksanaan Pembelajamn (RPP) Stmtegi Pembelajaran
Ekspositori ......................................................................................

xi

176

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran

1. lnstrumen Tes Hasil Belajar Pengetahuan Keudaraan

87

2. Instrumen Tes Kemampuan Awal Pengetahuan Keudaraan ..

94

3. Perhitungan Uji Coba Intrumen .....................................................

98

4. Data Induk Penelitian .....................................................................

ll9

5. Distribusi Frekuensi dan Data Penelitian .....................................

120

6. Perhitungan Statistik Dasar ..........................................................

129

7. Pengujian Normalitas Data ............................................................

138

8. Uji Homogenitas Varians ...................... ,................. :......................

145

9. Analisis Varians· Dua Jalur ..............................................................

148

I 0. Perhitungan Uji Lanjut dengan Uji Scheffe........................................ 152
11. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Strategi Pembelajaran
Elabomsi..........................................................................................

155

12. Rencana Pelaksanaan Pembelajamn (RPP) Stmtegi Pembelajaran
Ekspositori ......................................................................................

xi

176

BABI

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Tujuan utama diselenggarakannya proses belajar adalah demi tercapainya
tujuan pembelajaran, dan tujuan tersebut utamanya untuk keberhasilan peserta
didik dalam belajar, baik pada suatu mata pelajaran tertentu maupun pendidikan
pada umwnnya. Dalam upaya lebih mewujudkan fungsi pendidikan sebagai
wahana sumber daya manusia, perlu dikembangkan iklim belajar mengajar yang
konstruktif

bagi .. berkembangnya

potensi

kreatif peserta

didik

seiring

berkembangnya suasana, kebiasaan, dan strategi belajar mengajar yang dilandasi
dengan kepahaman tentang ilmu-ilmu pengetahuan serta implikasinya dalam
kegiatan belajar mengajar bagi para guruldosen di sekolahlkampus.
Pembangunan dalam dunia pendidikan di Indonesia pada umwnnya
merupakan usaha sadar yang dilakukan dalam meningkatkan kualitas sumber daya
manusia, baik peserta didik, taruna, pebelajar, maupun tenaga pengajar, dosen dan
instruktur, serta tenaga administrasi pendidikan. Pendidikan dan pelatihan formal
merupakan salah satu bidang yang sangat strategis untuk meningkatkan kualitas
sumber daya manusia. Seiring dengan meningkatnya kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi maka peningkatan kualitas

sumber daya manusia di sektor

perhubungan mutlak diperlukan. Peningkatan ini dimaksudkan agar sumber daya
manusia perhubungan khususnya sub sektor perhubungan udara mampu bersaing
untuk inengantisipasi pengaruh globalisasi. Tantangan dan tuntutan terhadap
Kementerian Perhubungan tidaklah mudah dan sederhana yaitu dengan
memberikan jasa pelayanan yang prima terhadap kebutuhan masyarakat

Kebutuhan masyarakat akan pelayanan jasa yang prima ini belum dapat dipenuhi
secara optimal disebabkan salah satunya dan yang paling penting bagi kualitas
sumber daya manusia, yang masih rendah. Peningkatan kualitas sumber daya
manusia, adalah suatu hal yang tidak dapat diabaikan dan merupakan kebutuhan
yang sangat mendesak. Kementerian Perhubungan dalam hal ini sub sektor
perhubungan udara harus mempersiapkan program pendidikan dan pelatihan serta
kaderisasi sejak dini agar diperoleh sumber daya manusia yang berkompetensi dan
profesional dalam bidang perhubungan udara.
Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan (ATKP) Medan adalah
lembaga pendidikan kedinasan di bawah Kementerian Perhubungan yang
bertujuan menghasilkan lu~an

·yang siap pakai di dunia penerbangan khususnya

dalam teknik dan keselamatan penerbangan dalam upaya menunjang operasional
penerbangan nasional yang aman, nyaman, dan pelayanan yang prima terhadap
pengguna jasa penerbangan. Sebagai salah satu institusi yang menghasilkan
sumber daya manusia di bidang perhubungan udara, Akademi Teknik dan
Keselamatan Penerbangan Medan selalu berupaya meningkatkan kualitas,
fasilitas, dan hasil pembelajaran serta performa tenaga pengajar sehingga
menghasilkan sumber daya manusia yang profesional. Jumlah dosen dan
instruktur yang memiliki keahlian khusus penerbangan masih kurang, sehingga
dosen ataupun instruktur masih banyak yang merangkap sebagai pejabat maupun
pembina taruna dilapangan. Akibatnya performa dosen dan instruktur di Akaderni
Teknik dan Keselamatan Penerbangan Medan dalam proses pembelajaran masih
kurang maksimal, karena tidak fokusnya dosen atau istruktur tersebut. Taruna
kurang merasa nyaman dalam kegiatan pembelajaran di kelas karena instruktur

2

secara bertahap, berkaitan kapan sebaiknya pensintesis disajikan. Penampilan
pensintesis secara bertahap, yaitu setiap kali melakukan elaborasi, secara khusus
dimaksudkan untuk menunjukkan hubungan antara konstruk-konstruk yang lebih
rinci yang baru diajarkan, dan unutk menunjukkan konteks elaborasi dalam
epitome, (6) penyajian jenis pensintesis, berfungsi sebagai pengait satuan-satuan
konsep, prosedur, atau prinsip hendaknya disesuaikan dengan tipe isi bidang studi,
tipe bidang strudi yang dimaksud disini adalah konsep, prosedur, atau prinsip
sedangkan jenis pensintesis biasanya berupa struktur konseptual, prosedural, atau
teoritis, dalam hal prinsip ke.enam ini menghendaki agar struktur konseptual
digunakan untuk konsep, struktur prosedural untuk prosedur, dan stru.ktur teoritis
untuk prinsip, (7) tahapan pemberian rangkuman, disajikan untuk mengadakan
tinjauan ulang mengenai isi bidang studi yang sudah dipelajari, hendaknya
diberikan sebelum penyajian pensintesis.
Menurut Reigeluth dan Stein (1983) ada tujuh komponen strategi yang
diintegrasikan dalam teori elaborsi, yaitu ( 1) urutan elaboratif adalah urutan dari
yang sederhana kepada yang komplek atau dari umum ke rinci yang memiliki
karakteristik khusus, (2) urutan prasyarat belajar didefinisikan sebagai struktur
yang menunjukkan konsep-konsep yang harus dipelajari sebelum konsep lain bisa
dipelajari, (3) rangkuman adalah tinjauan kembali (review) terhadap apa yang
telah dipelajari penting sekali dilakukan untuk mempertahankan ritensi, (4)
sintesis, yaitu strategi menghubungkan dan mengintegrasikan pada saat-saat
tertentu hal-hal yang sudah dipelajari, (5) analogi menggambarkan persamaan
antara pengetahuan yang baru dengan pengetahuan yang lain yang berbeda diluar
cakupan pengetahuan yang sedang dipelajari, (6) pengaktif strategi kognitif adalah

21

masib dianggap sebagai pejabat ataupun pembina taruna dari pada sebagai
instruk:tur atau fasilitator pebelajar. Suasana yang kurang kondusif ini
menyebabkan proses pembelajaran taruna sedikit mengalami bambatan dengan
dampak hasil belajar yang kurang maksimal.

Pengetahuan keudaraan merupakan materi perkuliahan yang menjadi dasar
bagi seorang taruna yang mengikuti pendidikan di Akaderni Teknik dan
Keselamatan Penerbangan Medan. Materi ini menjadi dasar bagi taruna untuk
dapat memahami materi perkuliahan selanjutnya. Sebagai mata kuliah dasar bagi
mata kuliah lainnya, pembelajaran mata kuliah pengetahuan keudaraan di program
studi Teknik Telekomunikasi dan Navigasi Udara, Akademi Teknik dan
Keselamatan Penerbangan (ATKP) Medan masihjauh dari yang diharapkan.
Berdasarkan survey awal nilai yang didapat dari sub bagian akadernik dan
ketarunaan Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan (ATKP) Medan untuk
mata kuliah pengetahuan keudaraan tertera pada tabel berikut ini.
Tabel I. Hasil Nilai Mata Kuliah Pengetahuan Keudaraan Taruna ATKP Medan

Tahun Akademik

Nilai Terendah

Nilai Tertinggi

Nilai Rata-rata

2007/2008

5,57

8,50

6,75

2008/2009

5,50

8,33

6,55

2009/2010

5,57

8,47

6,70

Dari tabel di atas dapat diperhatikan bahwa perolehan basil belajar
pengeia:huan keudaraan masih cendrung kurang memuaskan. Hasil belajar mata
kuliah pengetahuan keudaraan tentunya memiliki pengaruh terbadap basil belajar
secara keseluruhan.

3

Banyak faktor yang diduga menyebabkan hasil belajar mata kuliah
pengetahuan keudaraan relatif masih rendah, satu diantaranya adalah rendahnya
kualitas pembelajaran. Bila pembelajaran itu dilihat sebagai suatu sistem, maka
faktor yang turut mempengaruhi kualitas pembelajaran tersebut harus dipenuhi.
Faktor-faktor tersebut antara lain sebagaimana diungkapkan Hamalik (1999),
yakni (1) input atau peserta didik, (2) lingkungan instruksional, (3) proses
pembelajaran, dan (4) keluaran pembelajaran. Bila Hamalik memandang
pembelajaran sebagai suatu sistem, sedangkan Reigeulth melihatnya dari sisi
variabel pembelajaran yang saling berpengaruh. Reigeulth (1983), memandang
bahwa ada tiga variabel penting yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran,
yakni (1) kondisi pembelajaran, (2) strategi/metode pembelajaran, dan (3) hasil
pembelajaran.
Dalam belajar di sekolah ataupun perguruan tinggi faktor guruldosen dan
cara mengajarnya merupakan faktor yang sangat penting Purwanto (2007).
Menurut R.W Dahar (1989), umumnya dosen dalam melakukan pembelajaran
tidak dapat berbuat banyak terhadap variabel kondisi dalam perbaikan hasil
belajar. Variabel pembelajaran yang berpeluang dapat memperbaiki hasil belajar
taruna adalah strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran elaborasi merupakan
salah satu strategi yang dapat digunakan oleh dosen dalam peros pembelajaran.
Pembelajaran dengan strategi elaborasi yang berlandaskan teori elaborasi yang
memiliki komponen urutan elaboratif, urutan prasyarat pembelajaran, rangkuman
(sum~rize),

sintesis (syntherizer), analogi, pengaktif strategi kognitif (cognitive

strategy activator) dan kontrol belajar memberikan kemungkinan yang sangat luas
untuk mewujudkan kompetensi tersebut. Dengan strategi ini dapat dilakukan

4

penstrukturan mata kuliah berdasarkan kompetensi yang akan dibina, demikian
pula pengelaborasian topik secara optimal sesuai kebutuhan, melaksanakan proses
pembelajaran yang berorientasi pada paradigma baru, dengan peristiwa-peristiwa
pembelajaran seperti memberikan rangkuman, sintesa dan analogi, serta
senantiasa mengaktitkan strategi kognitif dan memberikan kebebasan belajar
kepada siswa.
Dosen dalam menyampaian materi selalu menggunakan kebiasan lama yaitu
dengan menyampaikan materi perkuliahan dengan cara ceramah ataupun diskusi
tanpa menguraikan lebih mendalam materi yang dipelajari. Dosen mengajar
cendrung text-book oriented dan belum menekankan pada kemampuan berpikir
taruna secara mandiri. Sehingga sebagai akibatnya muncul kebosanan dan
kejenuhan dari taruna untuk belajar lebih baik. Hal tersebut teljadi karena selama
ini materi yang dipelajarinya tidak menyentuh kebutuhan para taruna, sehingga
berpengaruh pada hasil belajar yang kurang baik. Sehingga tujuan akhir dari
pembelajaran mata kuliah pengetahuan keudaraan yaitu mempersiapkan taruna
untuk memahami hakikat pentingnya fasilitas-fasilitas operasional bandar udara
tidak tercapai.
Panjaitan (2006) menyatakan salah satu implikasi yang penting dalam
mengkaji keberhasilan taruna dalam belajar adalah perlunya diketahui faktorfaktor apa yang dapat memberikan kontribusi terhadap hasil belajar, yaitu salah

karte~si

satu kondisi belajar untuk mempengaruhi keefektifan pembelajaran adalah
pebelajar. Salah satu karakteristik taruna yang dapat berpengaruh
terhadap hasil belajar pengetahuan keudaraan adalah kemampuan awal taruna
(entry behaviour). Menurut Fred & Elington dalam Sujarwo (1988), kemampuan

5

awal adalah keterampilan atau pengetahuan yang telah dimilki oleh taruna
sebelum atau pada saat akan menerima materi baru. Selain itu juga, ingin
diketahui sejauh mana pengaruhnya terbadap strategi pembelajaran terhadap basil
belajar taruna. Kemampuan awal sangat mempengaruhi terhadap basil belajar
pengetahuan keudaraan yang akan diperoleh.
Dari beberapa fenomena di atas, maka dalam penelitian

ini berupaya imtuk

meningkatkan hasil belajar pengetahuan keudaraan, dengan menerapkan suatu
penggunaan strategi pembelajaran yang mampu mengembangkan, meningkatkan,
memperkaya,

memperluas

suatu

gagasan

kemampuan

taruna

serta

mengaflikasikan pengetahuan tersebut.

B. lndentifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka permasalahan tersebut
dapat diidentifikasikan guna menemukan masalah yang penting untuk dikaji dan
diteliti dalam pembelajaran pengetahuan keudaraan adalah sebagai berikut :
Apakah penggunaan strategi pembelajaran yang berbeda akan memberikan
pengaruh yang berbeda terhadap basil belajar pengetahuan keudaraan? Apakah
dengan menggunakan strategi pembelajaran elaborasi akan meningkatkan hasil
belajar pengetahuan keudaraan taruna? Apakah dengan kemampuan awal taruna
yang berbeda mempengaruhi hasil belajar pengetahuan keudaraan? Apakah taruna
yang mempunyai kemampuan awal tinggi efektif diajar dengan strategi
pembelajaran elaborasi? Apakah taruna yang mempunyai kemampuan awal tinggi
efektif, diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori? Apakah taruna yang
mempunyai kemampuan awal rendah efektif diajar dengan strategi pembelajaran
elaborasi? Apakah taruna yang mempunyai kemampuan awal rendah efektif diajar

6

dengan strategi pembelajaran ekspositori? Strategi pembelajaran manakah yang
efektif dan efisien dalam mengajarkan mata kuliah pengetahuan keudaraan
terhadap taruna yang memiliki kemampuan awal berbeda? Apakah ada interaksi
antara penggunaan strategi pembelajaran elaborasi dan strategi pembelajaran
ekspositori dengan kemampuan awal taruna dalam mempengaruhi basil belajar? ·

C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi permasalahan di atas, maka dapat ditarik
permasalahan utama sebagai l;>atasan masalah petielitian ini. Permasalahan pada
penelitian ini dibatasi pada penggunaan strategi pemebelajaran elaborasi dan
strategi pembelajaran ekspositori. Selanjutnya karakteristik taruna dibatasi pada
aspek kemarnpuan awal taruna dan pokok bahasan yang diteliti pada pokok
bahasan fasilitas-fasilitas bandar udara, serta basil belajar pengetahuan keudaraan.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan batasan
masalah, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apakah taruna yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran
elaborasi memperoleb hasil belajar pengetahuan keudaraan lebih tinggi
dibanding dengan yang diajar dengan strategi pembelajaran ekspositori?
2. Apakah taruna yang memiliki kemampuan awal tinggi memperoleh basil
belajar pengetahuan keudaraan yang lebih baik dibanding dengan taruna yang
memiliki kemampuan awal rendah?
3.

Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan awal
taruna dalam mempengaruhi basil belajar pengetahuan keudaraan?

7

E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk mengetahui perbedaan
pengaruh

strategi

pembelajaran

elaborasi

dengan

strategi

pembelajaran

ekspositori. Sedangkan secara khusus penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui hasil belajar pengetahuan keudaraan antara taruna yang diajar
dengan menggunakan strategi pembelajaran elaborasi dengan taruna yang
diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran ekspositori.
2. Mengetahui hasil belajar pengetahuan keudaraan antara taruna yang memiliki
kemampuan awal tinggi dengan taruna yang memiliki kemampuan awal
rendah.
3. Mengetahui interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan awal
taruna dalam mempengaruhi basil belajar pengetahuan keudaraan.

F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini secara praktis adalah sebagai salah satu sumbangan
pemikiran dalam meningkatkan hasil belajar taruna khususnya dalam mata kuliah
pengetahuan keudaraan bagi dosen dalam merancang pembelajaran agar diperoleh
optimalisasi hasil belajar. Selain itu penelitian ini kiranya bermanfaat dalam
memberikan kontribusi

k.epada

pihak pengambil kebijakan bidang pendidikan

tinggi agar segala kebijakan yang diambil sesuai dengan kebutuhan.
Manfaat teoritis penelitian ini adalah bahwa sebagai data dan basil temuan
dalam penelitian ini kiranya dapat dijadikan landasan dan dikembangkan bagi
peneliti beri.kutnya. Selain itu informasi yang berkaitan dengan penggunaan
strategi pemebelajaran kiranya dapat disosialisastkan untuk proses pembelajaran
pada mata kuliah lain.

8

BABV

SIMPULAN. IMPLIKASI. DAN SARAN
A. Slmpulan

Berdasarkan basil pengolahan dan analisis data serta pengujian hipotesis
maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Kelompok taruna yang diajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran
elaborasi memperoleh basil belajar pengetahuan keudaraan yang lebih tinggi
daripada kelompok taruna yang diajarkan dengan menggunakan strategi

pembelajaran ekspositori. Dari nilai rata-rata basil belajar pengetahuan
keudaraan menunjukkan bahwa strategi pembell\iaran elaborasi menghasilkan
nilai rata-rata yang lebih baik dibandingkan dengan nilai rata-rata dengan
strateai pembell\iaran ekspositori.
2. Kelompok taruna yang. memiliki kemampuait awal tinggi memperoleh basil
belajar pengetahuan keudaraan yang lebih tinggi dibandingkan dengan
kelompok taruna yang memiliki kemampuan awal rendah. Dari nilai rata-rata
basil belajar pengetahuan keudaraan menunjukkan bahwa taruna yang
memiliki kemampuan awal tinggi menghasilkan nilai rata-rata yang lebih
tinggi dibandingkan dengan kelompok taruna yang memiliki kemampuan awal
rendah.

3. Terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan awal taruna
terhadap hasil belajar pengetahuan keudaraan. Artinya bahwa interaksi strategi
pembelajaran dan kemampuan awal memberikan pengaruh terhadap hasil
belajar pengetahuan keudaraan secara signifikan. Dari nilai rata-rata taruna
yang memiliki kemampuan awal tinggi yang diajarkan dengan menggunakan

80

strategi pembelajaran elaborasi memperoleh hasil belajar pengetahuan
keudaraan yang lehih tinggi daripada taruna yang memiliki kemampuan awal
tinggi yang diajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran ekspositori.
Artinya taruna yang memiliki kemampuan awal tinggi akan memperoleh hasil
belajar yang lehih haik hila diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran
elaborasi. Sedanglcan nilai rata-rata taruna yang memilild kemampuan awal
rendah yang diajarkan dengan menggunakan strategi
pembl~arn

elaborasi

memperoleh basil belajar pengetahuan keudaraan yang lehih rendah
dibandingkan dengan taruna yang memilild kemampuan awal rendah yang
diajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran ekspositori. Artinya
taruna yang memiliki kemampuan awal rendah akan memperoleh hasil belajar

yang lehih haik hila diajar dengan menggunakan strategi pemhelajaran
ekspositori.
B. Implikasi

Berc.bisarkan simpulan pertama dari hasil penelitian ini yang menyatakan

bahwa taruna yang diajarkan dengan strategi pembelajaran elaborasi lebih tinggi
dibandingkan dengan menggunakan strategi pembelajaran ekspositori. Dengan
demikian diharapkan para dosen di Akademi Teknik dan Keselamatan
Penerbangan Medan mempunyai pengetahuan, pemahaman dan wawasan yang

luas dalam memilih dan menyusun strategi pembl~arn

khususnya pengetahuan

keudaraan. Dengan pengetahuan, pemahaman dan wawasan tersehut dosen
diharapkan mampu mendesain pembelajaran pengetahuan keudaraan dengan
strategi pembelajaran elaborasi.

81

Jika melihat pentingnya pengetahuan tentang suatu bandar udara bagi para
taruna,

maka

dibutuhkan

strategi

pembelajaran

yang

mampu

untuk

mendiskrifsikan urain pembelajaran secara rinci, mendefinisikan dan memahami
konsep-konsep secara terstruktur, memahami teori-teori pembelajaran dan mampu
mengevaluasi dan menganalisis materi pelajaran pengetahuan keudaraan sehingga
pembelajaran menjadi efektif dan effisien. Dengan demikian taruna mampu
membangun dan menemukan sendiri pengetahuan dan keterampilan yang
dibutuhkan dalam menyelesaikan persoalan belajarnya untuk memperoleh basil
belajar yang lebih baik. Selain itu , taruna diharapkan mampu untuk meningkatkan
retensinya dengan cara mnemukan materi-materi penting dari perkuliahannya,
menemukan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkannya, bukan
diberitahukan oleh orang lain. Dengan menggunakan strategi elaborasi diharapkan
dosen dapat meningkatkan · keterlibatan dan keaktifan taruna terhadap
pembelajaran dan dapat menciptakan suasana belajar yang lebih interaktif dalam
mencapai tujuan pembelajaran. Untuk melaksanakan strategi pembelajaran
elaborasi maka dosen diharapkan harus terlebih dahulu memahami tahapantahapan yang terdapat dalam strategi pembelajaran elaborasi tersebut.

Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa
,•'

taruna

yang memiliki

kemampuan awal tinggi memperoleh basil belajar yang lebih baik daripada taruna
yang memiliki kemampuan awal rendah. Hal ini menunjukkan taruna yang
memiliki kemampuan awal tinggi mampu untuk menemukan sendiri pengetahuan
dan keterampilan yang dibutuhkannya, taruna mampu mengaitkan antara
pengetahuan dan keterampilan dasar yang telah dimilki dengan pengetahuan dan
keterampilan yang baru diperolehnya.

82

lmplikasi dari perbedaan karakteristik tanma dari segi kemampuan awal
mengisyaratkan kepada dosen untuk memilih strategi pembelajaran harus
mempertimbangkan kemampuan awal taruna. Dengan adanya kemampuan awal
yang dimiliki taruna akan berperan terhadap reaksi positif atau negatif yang akan
dilakukannya dalam merespon suatu ide, gagasan atau situasi tertentu dalam
pembelajaran yang berlangsung. Oleh karena itu strategi pembelajaran yang
diterapkan dosen akan efektif atau tidak tergantung dengan kemampuan awal
tanma.
Terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan kemampuan awal tanma
terhadap hasil belajar pengetahuan keudaraan. Artinya bahwa interaksi strategi
pembelajaran dan kemampuan awal memberikan pengaruh terhadap hasil belajar
pengetahuan keudaraan secara signitikan. Dimana taruna yang memiliki
kemampuan awal tinggi lebih balk bila diajar dengan strategi pembelajaran
elaborasi sedangkan untuk

taruna yang

memiliki ·. kemampuan rendah lebih balk

diajar dengan dengan strategi pembelajaran ekspositori. Dengan demikian dapat
dipaharni bahwa strategi pembelajaran elaborasi bagi tanma yang memiliki
kemampuan awal tinggi sedangkan strategi pembelajaran ekspositori lebih tepat
digunakan bagi tanma yang memiliki kemampuan awal rendah.
lmplikasi terhadap dosen dan taruna dari interaksi antara strategi
pembelajaran dan kemampuan awal taruna, agar dosen dapat memahami dan
tentunya melaksanakan dengan balk penerapan strategi pembelajaran yang sesuai
dengan, karakteristik tanma, sedangkan bagi taruna agar selalu berupaya
meningkatkan hasil belajar qengan tekun belajar dan yang terpenting adalah
mendisiplinkan diri untuk konsisten dalam belajar.

83

C. Saran.
Berdasarkan simpulan dan implikasi yang telah dikemukakan sebelumnya,
maka disarankan beberapa hal sebagai berikut :
1. Untuk dapat meningkatkan basil belajar pengetahuan keudaraan · diharapkan
dosen dapat menggunakan atau memilih strategi pembelajaran yang tepat
dengan tujuan pembelajaran. materi pembelajaran. kemampuan, kondisi, dan
karakteristik taruna. Strategi pembelajaran yang dipilih antara lain strategi
pembelajaran elaborasi.
2. Diharapkan kepada para dosen dapat senantiasa memperhatikan dan
mempertimbangkan faktor kemampuan awal taruna sebagai pijakan dalam
merancang perkuliahan. Dosen juga perlu melakukan pengkajian yang
mendalam

tentang karakteristik taruna sebelum menentukan

strategi

pembelajaran yang dianggap sesuai.
3. Dosen perlu memiliki pemahaman dan wawasan yang baik tetang strategi
pembelajaran elaborasi, sehingga strategi pembelajaran ini dapat dijadikan
salah satu strategi pembelajaran untuk mengoptimalkan. hasil belajar
pengetahuan keudaraan taruna dengan kemampuan awal tinggi maupun taruna
dengan kemampuan awal rendah.

84

DAFTAR PUSTAKA

AECT, (1986), Deflnisi Teknologi Pendidikan. Jakarta : Rajawali
Annex 14 Volume I, (1999), Aerodrome Design and Operation, International
Civil Aviation Organization (ICAO)
Arikunto, S. (2005). Manajemen Penelitian (edisi revisi), Jakarta : Rineka Cipta
_ _ _ _ (2005), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan,

iakarta : Bina Aksara

Pengantar Penelitian Dalam Pendidilran,
(Penterjemah: Furchan, A), Surabaya: Usaha Nasional

Ary, D., Jacob, L.C (1982).

Bambang, W.P. (2006). Pedoman Penilaian Akademik Program Diploma III
TNU, Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan (ATKP) Medan
Budiningsih, C.A. (2005), Be/ajar dan pembelajaran, Jakarta : Rineka Cipta
Bloom. (1976), Human Characteristics and school Learning, New York : Me
graw Hill
Cece, T. (2000), Airport Topogravy,
Penerbangan (ATKP) Medan

Akademi Teknik dan Keselam.atan

Dahar, R.W. (1989), Teori-Teori Belajar, Jakarta: Erlangga

Model-model Mengajar Beberapa Alternatif lnteralrsi
Belajar Mengajar, Bandung : Dipenogoro

Dahlan, M.D. (1990),

Dick,W. And Carey, L. (1993), The Systematic Design Oflntruction, Harper
Collins Publisher

Degena, I.N.S. (1989), Omu Pengajaran Taksonomi Variabel, Jakarta
. Depdikbud Dikti
Gagne, R.M. (1987), lntructional Tecnology Foundation, London : Lawrence
Erlbaum Associates Publisher

85

Hamalik, 0. (1990). Metode Be/ajar dan Kesulitan • Kesulitan Be/ajar,
Bandung : Tarsito
_ _ _ _ (2005), Kurikulum dan pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara.

Hamid K, A. (2007), Teori Be/ajar dan Pembelajaran, Medan.
Ibrahim R, (2003). Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Margono, M. (1983), Aerodinamika, Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan

Miarso, YH. (2005), Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, Jakarta: Prenada
Media
Nasution. (2005), Berbagai Pendekatan dalam Proses Be/ajar Mengajar, Jakarta:

BinaAksara
Panjaitan, K. (2010), Merancang Butir Soal dan Instrumen Untuk Penelitian,
Oorontalo : Nurul Jannah
J•

Sanjaya, W. (2006), Strategi pembelajaran berortentasi standar proses
pendidikan, Jakarta : Sanjaya
Slameto. (1993), Be/ajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta :
BinaAksara

Sudjana, (1994). Desain dan Ana/isis Eksperimen, Bandung : Tarsito
Suparman, M.A. (2001), Desain lntruksiona/, Jakarta : PAU-PPAI Universitas
Terbuka
Reigeluth, ·M.C. (1983), Instructional-design theories and models, New Jersey :
lawrence Erlbaum Associates
Tirtarahatjdja, U. (2005), Pengantar Pendldikan (edisi revisi), Jakarta : Renika
Cipta

Triantq. (2009). Mendesaln Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Jakarta :
K.encana
Uno, H.B. (2006), Perencanaan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara
Uno, H.B. (2007), Model Pembelajaran, Jakarta : Bumi Aksara

86